PENDAHULUAN - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

9
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi IsOIOp dan RJdiasi 2000 PEMILIBAN LOKASI PEMBANDING BERDASARKAN DISTRIBUSI 137CS LAPISAN TANAB DARI BEBERAPA LOKASI STABIL Nita Suhartini, Darman, Haryono, Djarot. A.S. Puslitbang TeknologiIsotop dan Radiasi, BATAN, Jakarta ABSTRAK PEMILIHAN LOKASI PEMBANDING BERDASARKAN DISTRlBUSI1J7Cs LAPISAN TANAH DARI BEBERAPA LOKASI STABIL Radiogenik 137CS yang terdapat di tanah dapat digunakan sebagai perw\ut w\tuk mengestimasi besarl\ya erosi atau deposit ta1\ah, dengan membandingkan nilai akiivitas total137Cs disuatu lokasi percobaan dettgan suatu lokasi pembanding (reference-site). Penelitian ini bertujuan memilih suatu lokasi pembanding denga1\ melihat distribusi 137CS disetiap lapisan taltah pads beberapa lokasi stabil. Lokasi penelitia1\ adalah suatu hutan lindung yang terdapat di daerah Jawa Barat, yaitu Gn. Pangranggo - Cibodas, Gn. Masigit Knreumbi clanGn. Kamojang -Garut .Titik percobaan dipilih pada tempat yang terbuka clan dstar sehingga erosi yang mungkin terjadi sangat kecil. Sampel tanah diambil menggunakan slat Scrapper (20 x 50) cm dan tebal setiap lapisan 2 cm dengan kedalaman lubang pengambilan sampel 20 cm. Hasil penelitian menunjllkkan bahwa lokasi yang tepat untuk dijadikan seba~ai lokasi pembanding adalah hutan lindung di Gn.P81\graggo-Cibodas Jawa Burat dengan aktivitas total 13 Cs rata-rata adalah 520 Bq/m2. ABSTRACT DETERMINATION OF REFERENCE-SITE BASED ON mE 137CS DISTRIBUTION AT SOIL LA VER FROM A FEW UNDISTURBED LOCA nONS. Radiogenic IJ7CS content of a soil CaJ1 be used to estimate t11e amount of erosion or deposition in area, Mth respect to a reference site. The investigation aimed to detennU1ed the referellce-site from several of undisturbed locations based on the IJ7CS distribution at the soil layer. The locations are a forest at West Javn,nnmely Gn. Pangranggo -Cibodas, Gn. Masigit Kareumbi and Gn. Knmojang -Ganlt. The points sampling were chosen at an open and very flat area where the posibility of erosion is very low. The snmples were taken using Scrapper (20 x 50) cm, and the layer thickt1ess is 2 cm with sampling dept11 is 20 cm. The result showed that the best location which could be used as a reference-site is the forest at Gn.Pw1granggo .Cibodas, havit1g the meW1 value of IJ7CS activity is 520 Bq/m2. PENDAHULUAN partikel tanah dengan sangat cepat hingga kedalaman maksimwn 20 cm, sel1ingga dapat digunakan sebagai penmut pada studi pergerakan tana11 karena proses erosi atau nmoff (2). Pada lokasi pembanding (reference-site) distribusi 137CSpada setiap lapisan tanah akan tetap sejak terjadinya JQllQ!!t (tJm.1950-an) 11ingga kini, karena lokasi tersebut tidak pernah diolah/ dirusak, sehingga aktivitas total 137CS tidak mengalami pengurangan/ penambahan. Pengurangan aktivitas 137CS hanya disebabkan oleh adanya proses peluruhan. Melalui Gambar I, dapat dilihat bahwa untuk lokasi pembanding distribusi 137 Cs akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman. Aktivitas 137CS mencapai nilai maksimum pada permukaan tan.1h,daD ini terbentuk sekirnr tahlill 1964 -1965, dan semakin berkurang den~an bertambalulya kedalmnan. Nilai lninimwn aktivitas 13 Cs terbentuk pada awal terjadinyafgl1Q1!1, yaitu sekitar tallun 1950-an. (1) Lokasi pembanding (rglerence-site) adalah suatu lokasi yang dapat digunakan sebagai pembanding terhadap lokasi yang lain \U1tuk mengestimasi laju erosi pacta tempat tersebut. Pacta studi erosi menggunakan radiogeluk 137CS alam diperhtkan S\latu lokasi rembanding (referel1ce-site), dilnana lulai total aktivitas 37CS pada lokasi tersebut akan digunakan sebagai pembanding dalam mcnghitung laju erosi. Syarat utamc'\ agar suatu lokasi dapat digunakan sebagai lokasi pembanding \mtuk suldi erosi ad.'\lah tempat tersebut tid.'\k pernah diolah/dinlsak sejak tilhun 1950-an, selungg.'\ distribusi dari 137CS pada lapisan lanah akiln tetap \IUlh, mulai dari awal terjadinya jaluhan ([g!1Q!!1) lungga sekanmg. Scpcrti yang tclah dijelaskan pada bebcrapa makalah terd~\11\llu, bahwa 137CS adalah salah salu jenis radioisotop yang dapat ditemukan di alam sebagai hasil dari perbuataI1 lnaI1usia berupc'\ partikel jiluu1an (f.{?llQo!!.t). Kebemdaan 137CS di alam, merupakaI1 produk dari percobaan senjata nuklir yang dilak\lkan antara pertengahan tlU1. 1950-aIl .1980, dat1 adanya kecelakaan instalasi nuklir Chemobyl pad.'\ 26 April 1986 (1). Partikel 137CS yang terbawa oleh air hujan, ketika menyentu11 pennUkaaI1 bumi akan terserap oleh partikel- ~ dari penelitian ini adalall mencari suatu lokasi pembanding (r~ference-site) dari beberapa lokasi stabil yang tidak pernah mengalami pengerusakkan atau tidak perna11 diolah sejak tabun 1950-an dan lokasi tersebut tidak mengalami/sedikit terjadierosi. 207

Transcript of PENDAHULUAN - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Teknologi IsOIOp dan RJdiasi 2000

PEMILIBAN LOKASI PEMBANDING BERDASARKAN DISTRIBUSI 137CS LAPISANTANAB DARI BEBERAPA LOKASI STABIL

Nita Suhartini, Darman, Haryono, Djarot. A.S.

Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, Jakarta

ABSTRAK

PEMILIHAN LOKASI PEMBANDING BERDASARKAN DISTRlBUSI1J7Cs LAPISAN TANAHDARI BEBERAPA LOKASI STABIL Radiogenik 137CS yang terdapat di tanah dapat digunakan sebagaiperw\ut w\tuk mengestimasi besarl\ya erosi atau deposit ta1\ah, dengan membandingkan nilai akiivitas total137Csdisuatu lokasi percobaan dettgan suatu lokasi pembanding (reference-site). Penelitian ini bertujuan memilihsuatu lokasi pembanding denga1\ melihat distribusi 137CS disetiap lapisan taltah pads beberapa lokasi stabil.Lokasi penelitia1\ adalah suatu hutan lindung yang terdapat di daerah Jawa Barat, yaitu Gn. Pangranggo -Cibodas, Gn. Masigit Knreumbi clan Gn. Kamojang -Garut .Titik percobaan dipilih pada tempat yang terbukaclan dstar sehingga erosi yang mungkin terjadi sangat kecil. Sampel tanah diambil menggunakan slat Scrapper(20 x 50) cm dan tebal setiap lapisan 2 cm dengan kedalaman lubang pengambilan sampel 20 cm. Hasil penelitianmenunjllkkan bahwa lokasi yang tepat untuk dijadikan seba~ai lokasi pembanding adalah hutan lindung diGn.P81\graggo -Cibodas Jawa Burat dengan aktivitas total 13 Cs rata-rata adalah 520 Bq/m2.

ABSTRACT

DETERMINATION OF REFERENCE-SITE BASED ON mE 137CS DISTRIBUTION AT SOILLA VER FROM A FEW UNDISTURBED LOCA nONS. Radiogenic IJ7CS content of a soil CaJ1 be used toestimate t11e amount of erosion or deposition in area, Mth respect to a reference site. The investigation aimed todetennU1ed the referellce-site from several of undisturbed locations based on the IJ7CS distribution at the soillayer. The locations are a forest at West Javn, nnmely Gn. Pangranggo -Cibodas, Gn. Masigit Kareumbi and Gn.Knmojang -Ganlt. The points sampling were chosen at an open and very flat area where the posibility of erosionis very low. The snmples were taken using Scrapper (20 x 50) cm, and the layer thickt1ess is 2 cm with samplingdept11 is 20 cm. The result showed that the best location which could be used as a reference-site is the forest atGn.Pw1granggo .Cibodas, havit1g the meW1 value of IJ7CS activity is 520 Bq/m2.

PENDAHULUAN partikel tanah dengan sangat cepat hingga kedalamanmaksimwn 20 cm, sel1ingga dapat digunakan sebagaipenmut pada studi pergerakan tana11 karena proses erosiatau nmoff (2).

Pada lokasi pembanding (reference-site) distribusi137CS pada setiap lapisan tanah akan tetap sejakterjadinya JQllQ!!t (tJm.1950-an) 11ingga kini, karenalokasi tersebut tidak pernah diolah/ dirusak, sehinggaaktivitas total 137CS tidak mengalami pengurangan/penambahan. Pengurangan aktivitas 137CS hanyadisebabkan oleh adanya proses peluruhan. MelaluiGambar I, dapat dilihat bahwa untuk lokasi pembandingdistribusi 137 Cs akan berkurang dengan bertambahnya

kedalaman. Aktivitas 137CS mencapai nilai maksimumpada permukaan tan.1h, daD ini terbentuk sekirnr tahlill1964 -1965, dan semakin berkurang den~anbertambalulya kedalmnan. Nilai lninimwn aktivitas 13 Cs

terbentuk pada awal terjadinyafgl1Q1!1, yaitu sekitar tallun1950-an. (1)

Lokasi pembanding (rglerence-site) adalah suatulokasi yang dapat digunakan sebagai pembanding

terhadap lokasi yang lain \U1tuk mengestimasi laju erosipacta tempat tersebut. Pacta studi erosi menggunakanradiogeluk 137CS alam diperhtkan S\latu lokasi

rembanding (referel1ce-site), dilnana lulai total aktivitas37CS pada lokasi tersebut akan digunakan sebagai

pembanding dalam mcnghitung laju erosi. Syarat utamc'\agar suatu lokasi dapat digunakan sebagai lokasipembanding \mtuk suldi erosi ad.'\lah tempat tersebuttid.'\k pernah diolah/dinlsak sejak tilhun 1950-an,selungg.'\ distribusi dari 137CS pada lapisan lanah akilntetap \IUlh, mulai dari awal terjadinya jaluhan ([g!1Q!!1)

lungga sekanmg.Scpcrti yang tclah dijelaskan pada bebcrapa

makalah terd~\11\llu, bahwa 137CS adalah salah salu jenisradioisotop yang dapat ditemukan di alam sebagai hasildari perbuataI1 lnaI1usia berupc'\ partikel jiluu1an (f.{?llQo!!.t).Kebemdaan 137CS di alam, merupakaI1 produk daripercobaan senjata nuklir yang dilak\lkan antarapertengahan tlU1. 1950-aIl .1980, dat1 adanya kecelakaaninstalasi nuklir Chemobyl pad.'\ 26 April 1986 (1).Partikel 137CS yang terbawa oleh air hujan, ketikamenyentu11 pennUkaaI1 bumi akan terserap oleh partikel-

~ dari penelitian ini adalall mencari suatulokasi pembanding (r~ference-site) dari beberapa lokasistabil yang tidak pernah mengalami pengerusakkan atautidak perna11 diolah sejak tabun 1950-an dan lokasitersebut tidak mengalami/sedikit terjadi erosi.

207

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Ttkn%gi /SOlop dan Radias4 2(x)o

-KMJ-I pada kctinggian kurang-lebih 1000 m-KMJ-II pad.1 kctinggian kurang-lebih 1000 m-KMJ-III pada lokasi yang rendah dan datar di Hutan

IindWtg

Aktivitas total 1 J7CS (Bq/m1 .

KedaI

Pengarnbilan sarnpel tanah dilakukanmenggunakan a]at yang disebut scraper dengan ukuran(20x50) cm (lihat Gambar 2.). Sampel tanah diambilpada setiap kedalam 2 cm, dcw dimasukkan ke dalarnkantong plastik yang bersih. Padc1 setiap titik lokasidiaInbil sampel sampai kedalam 20 cm, serungga setiaptitik lokasi sampel terkumpul sebanyak 10 kantongsam pel.

aman

Gambar 1. Pola Distribusi IJ7CS setiap lapisan tanah untuktakas! pemband!ng (Referellce-.\'it~)

Lokasi yang dipilih adalall :I. TaInan J13sional Gn. Pangrango -Cibodas -Jawa

Barat. Menurut keterangan Departemen Kehutanan,lokasi ini SUdall dijadikan sebagai hutml lindUl1gsejak sekitar tal1lUl 1925.

2. Tmnan bum On. Masigit KarelUnbi -Jawa Barat,yang telah dijadikan sebagai hutan lindung sejaktahun 1930.

3. Hutan lindung Gn. Kamojang -Garut -Jawa Barat

BAHAN DAN METODE

BAHAN

1. Nitrogen cair2. Standar tmulh daTi IAEA (Soil IEAE -375, Aktivitas

= 5,281 Bq/g pada 31-12-1991»

3. Stmldar 137CS clan (IC)Co

Gambar 2. Alat pengambil sam pel tanah Scrapper

Preparasi sampel TanahOi laboratorium, sampel-sampel tanah

dikeringkan menggunakan oven pada slmu 100 DCselama satu malam. Sam pel yang telah kering kemudianditimbang (WJ, daD dihaluskan menggunakan mesinpenggiling tanah hingga lolos ayakan 0,3 mm. Setelahmenggerus 1 sampel, penggerus kemudian dibersihkanmenggunakaIl kuas dan udarn tekan, sehingga sampel-sam pel tersebut tidak terkontaIninasi satu dengan yanglain.

PERALA TAN-, Alat pengambil sampel (Scrapper) -, I set ayakan-, Palu -.Ku.'ls pembcrsih" Spcktromctcr-ganuna (MCA) -Oven

-, Marinclli

-.Ka11tong-kantong plastik -, Alat penggerus

METODE

Pen1!ambilan samoelLokasi penelitian ad.1lah Gn. Pangrango -Cibodas

-Jawa Barat (GP), Gn.. Masigit Karemnbi (MK) d.1DGn. Kamojang (KMJ) -Gantt -Jawa Barat .Lokasi inimempakan hutan lindung sejak tahun 1925, daD tidakpentah dirusak hingga kini.Titik penggambilan sam pel dipilih secara acak padatempat-tempat yang datar dan terbuka, yaitu -GP-Ipadajarak 1500 m dari kaki bukit-GP-II padc1 jarak 1700 m dc1ri kaki bukit-GP-III padajarnk 1900 m dari kaki bukit-MK-I padajarak 1000 m dari pintu mastlk-rvIK-1I padajarak 1600 m wtri pintu ntasuk-MK-III padc1 jarak 2000 m dari pintu masuk

Ana/isis SampelStandar yang digunakan adalal1 standar tanall

lAEA-375 dengan aktivitas 137CS = 5,281Bq/g per

tanggal 31 Oesember 1991. Sebanyak 200 g standardimasukkan ke dalaIn marinelli, dan diukur aktivitasnyamengg1makan detektor HPGe yang dihubungkan keARTEC Spectrum Master dan Multi-ChaIU1el Analyzer.Pengukuran dilakukan selama 24 jam. Setel,Ul selesaipengukuran, standar dimasukkan kembali ke tempatnya,daD disimpan sehingga dapat digunakan kembali untukkalibrasi yang sarna.

Untuk sampel tancw, sebanyak 200 g sampelkering ditimbang (W) dan dimasukkan ke dalam

208

Risalah Perlemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan , eknologi IsOIOp dan Radias~ 2000

marinelli. Pengukuran saInpel dilaktlkan selarnaminimwn 24 jaIn. SetelaJ\ selesai pengukuran. S31npeldirnasukkan kembali ke kantongnya daD disimpan. Jikc'\diperlukan dapat dilakukaI\ pengukuran kembali.

diamana :A : Aktivitas totatl37 Cs (Bq/m1m : Massa kering yang lolos ayakan 2 mm (g)a-I: Luas pemukaan alat sampling (m2)

Analisis dataKonsentrasi 137CS pada tanaIl dianalisis

menggunakan MCA yang dilengkapi dengan detektorHPGe, unsur yang terdeteksi oleh detektor bukannyaunsur 137CS melainkan 137mBa (waktu paruh = 2,44 bIn).137mBa merupakan turunan dc'lri 137CS (waktu parull =30,17 tlm), dc'ln ini sebagai ~etunjuk tidc1k langsungdalam menentukan aktivitas 37 Cs di alamo Hal ini

disebabkan lillSur 137CS dalam melnaIlCar Sillc1f--~menglk1silkan produk unsur 137mBa yang menlancarkansinar-y, seperti yang terlil1at pada rangkaian pelurullan dibawah ini :

nASIL DAN PEMBAHASAN

Seperti yang telah dijelaskan dimuka,pengambilan sampel dilakukan secara acak, dilnana titik-titik pengambilan sampel dipilih pada tempat-tempatyang datal daD terbuka. Lokasi penelitian ini merupakansuatu hutan lindung yang tidak pemah dirnsak jauhsebelum tahWl 1950 (menurnt infonnasi dari Dep.Kehutanan). Titik pengambilan sampel ad.'llah GP-I, GP-II ,GP-III, MK-I, MK-II, Mk-III, KMJ-I, KMJ-II danKMJ-III. Sampel kering seberat 200 g, kemudiandiallt'llisis menggunakan alat MCA selama minimum 8jam. Hasil cacaltan kemudian dihitung menggunakanpersamac'ln (i) sid (iv), sehingga diperoleh aktivitas total137Cs.

1371 -13___> 137Xe -13___> 137CS -13.__>

137mBa -y...> 137Ba (stabil) (3)

Alat penganalisis MCA yang dilengk;;1pi dengan detektorHPGe merupakan alat pendeteksi silmr-y, untukmenganalisis spektnun-y 137"'Ba yang terdeteksi olehdetektor pada energi 661 keY. Besamya aktivitas 137mBaekiva1en dengan aktivitas 137CS. Se1ain spektrum 137mBajuga akan muncu1 spektnlm 214Bi sebagai pengganggu.Oleh karenc'1 itu, basil cacahan pada energi 661 keY iniperlu dikoreksi terhadc'1p spektrum 214Bi. (4).PerSc'1maanyang digunakan untuk mengkoreksi nilai 137CS padc'1cnergi 661 keY, adalah:

Net Area 137CS (pacta encrgi 661 keY) =

Net area 137mBa (pada 661 keY) -0,035 x Net area~14Bi (pada 609 keY) (i)

Contoh perhitungan :Sampel MK-I pada lapisan (0 -2) cm

-Net area pada 609 keY = 741-Net area pada 661 keY = 429-faktor koreksi detektor (c.t) = 164 (diperoleh saat

mengkalibrasi alat

MCA)-Berat sarnpel yang dianalisis (W) = 200 gram-Berat total sampel kering (m) = 699 gram-Lamanya pencacahan (life time) = 86400 detik-Luas pennukaan alat scraper (a) = (0,2 m x 0, 5 m) =

0,1 m2-Net area 137CS pada "'\1ergi 661 keY = 429 -(0,035 x 741) =

410-Cacahan per detik 137CS (A.) = 410/ 86400 = 0,0047

Bq-Aktivitas 137CS (As) = (c.fxA.)/W

= (164 x 0,0048 Bq)/200 g = 0,0039 Bq/g

-Aktivitas total 137CS (A) = As x m x a-I= (0,0039 Bq/g x 699 g)

/ (0,1 m2)= 27 Bq/m~

Caca11an perdetik d.1fi srunpel (Aft) diperoleh daTi

A.

= Net area 137CS (pada energi 661 keV)!T (ii)

dimana :Aa = Cacaltan

T = lamanya

Aktivitas 137CS diperoleh menggunakan persamaan,yaitu:

A. = (c.f x A.)/W (iii)

din1.ma :A. .Aktivitas 137CS sampel (Bq/g)A. : Aktivitas 137CS yang didapat dari alat (Bq)W : Berat sampel yang dianalisisc.f : faktor koreksi detektor yang diperoleh pada S3i1l

kalibrasi alat

Total aktivitas 137CS perSc1tuan luas (Bq/m2) adalah

(iv)A =A..m.a-

Hasil perhitungan untuk 3 lokasi yang berbedadapat dilihat pacta Tabel I sid 3 dan Gambar 3 sid II.Melalui basil penelitian dapat diketahui bahwa poladistribusi 137 Cs pacta lapisan tanah untuk setiap lokasi

berbeda. Perbedaan pola distribusi tersebut, disebabkankarena adanya perbedaan jenis tanah, dan kondisi alamlainnya yang dapat mempengaruhi pola distribusi 137CSpada lapis-1n tanal1.

Gn.Pangranggo -Cibodas -Jawa Barat. Lokasi inimerupakan suatu hutan lindung yang sering didatangioleh wisatawan. Pada beberapa tempat ditemukan suatulokasi yang jarang dilalui , daD terbuka serta datar.Kesulitan pengarnbilan sampel di lokasi ini adalah.banyak ditemukan akar tumbuhan yang besar dan sulituntuk disingkirkan. Tanall pada lokasi ini berwarnallitam dan jenis lempung.PengaInbilan sarnpel dilakukan pacta beberapa titik yangberbeda ketinggian secara acak. Melalui Tabel I danGambar 3 sid 5 dapat dilihat bahwa pola distribusi 137CS

209

per detik (Bq)pencacallan

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isolop dan Radiasi, Z(){JO

timbunan humus daun-daunan. Karena titik initerletak lebih rendah daTi ke dua titik yang lain.

Secara umum pola distribusi 137 Cs pada lapisan tanall di

lokasi Hutan Burn Gn.Masigit Kareumbi ini cukup baikdibandingkan secara teoritis, dan jenis tanah di lokasi iniadalall lempung. Tapi lokasi ini terlalu dekat denganGn. Galunggung, selungga pada lapisan pennukaanmernpakan basil timbunan debu-debu yang berasal dariletusan Gn.Galunggung, daD hujan asam akibat letusanGn.Galunggung juga mempengarulli pH tanah, sehingga137CS yang terikat pacta partikel tanah mudal1 terlepasoleh air hujan yang masuk ke dalam tanall. Melaluipercobaan dapat dilihat bahwa distribusi 137CS lebih dari20cm.

Gn.Karnojang-Garut-Jawa Barat. Lokasi inimerupakan hutan lindung yang sejak jauh sebelum tabun1950 sudah dilindungi. Lokasi ini selain dekat denganGn.Galunggung, juga dekat dengan aktivitas geothennaldisekitar lokasi hutan lindung, sehingga pH tanah padalokasi ini bersifat asam. Jenis tanah pada hutan lindlmgini adalah lempung yang bercampur dengan pasir dankerikil. Jenis dan pH tanall tersebut sangatluempengarulli distribusi konsentrasi 137CS. MelaluiTabel 3 dan Garnbar 9 sid 11 dapat dilihat bahwakonsentrasi 137CS terkumpul pada lapisan bawah.. Hal inidisebabkan karena tanah bersifat asalu, sehingga 137CSyang telah terikat oleh partikel tanah mudah terlepas olehair hujan yang masuk ke dalarn tanall dan berpindah kelapisan yang lebih dalmu. Rendalmya konsentrasi 137 Cs

pada setiap lapisan, karena jenis tanah ini bercampurdengan pasir dan kerikil. Pola distribusi 137CS lapisantanah pada lokasi hutan lindung ini tid.:'lk sesuai denganpola distribusi secara teoritis, sellingga kurang baik untukdijadikan sebagai lokasi pembanding (r~rerflce-site)

KESIMPULAN

Melalui basil dan pembabasan dapat disimpulkanbahwa distribusi 137CS pada lapisan tanah sangatdipengaruhi oleh jenis tanaI\ daD pH tanah.Dari ketiga lokasi penelitian, maka yang paling tepatuntuk dijadikan sebagai lokasi pembanding ~~~) adalah Gn.Pangranggo dengan aktivitas total 13 Cs

untuk masing-masing titik pecobaan adalal\ GP-I = 465Bq/m2, GP-II = 539 Bq/m2 dan GP-III = 551 Bq/m2.Aktivitas total 137 Cs rata-rata yang akan digunakan

sebagai nilai pembanding adalah 520 Bq/m2. Hutanburn Gn.Masigit Kareumbi kurang tepat untuk dijadikanlokasi pembanding, karena lapisan permukaanmernpakan ltasil timbunan debu Gn. Galunggung daDhUJnus daun-daUnaJ\.

pada setiap lapisan mendekati vola distribusi 137 Cs secara

teoritis. Pada titik GP-I, vola distribusi terlilmt cukupbaik dengan aktivitas lnaksimum terdapat pad.'lpennukaan, sedangkan penurunan tidak terjadi secaraberaturan. Hal ini disebabkan ditemukan adanya akar-akar tumbuhan dan batuan pada lapisan-lapisan tertentuyang dapat mempengaruJll nilai total dari aktivitas 137CSpada lapisan tersebut. Secara teoritis vola distribusi inidapat digunakan sebagai pembanding (reference),karena memmjukkan ballwa di tempat tersebut tidakterjadi erosi/deposit tanah. Sedangkan untuk titik GP-IIdan GP-III terlilmt perbedaan yang cukup berarti antaravola distriibusi 137CS pada titik-titik tersebut denganteoritis. Hal ini disebabkan kt'lfena adanya timbunanhUlUUS yang cukup tebal daD temukan akar tumbuhan daDbatuan yang sulit untuk dilllndar. Selain itu pada titikGP-III terlihat indikasi terjadi sedikit erosi pada lapisanatas, karena aktivitas 137CS pada lapisan (2 -4) cm daD(4 -6) cm cukup tinggi. Melalui ketiga titik tersebutdapat dilihat bahwa aktivi1:c'ls 137CS pada lokasi Gn.Pangranggo terdistribusi lebih dari 20 cm. Denganmelilmt vola distribusi 137 Cs tersebut lnaka hutan lindung

Gn. Pangranggo d.'lpat digun.1kan sebagai lokasi

pembanding (r~ference-sjte).Gn.Masigit KareUlubi -Jawa barat.. Lokasi ini

ad-'llall suatu taluan perburuan yang dilindungi.Pengatubilall sampel dilakukan secara acak pada 3 titikyang berbeda. Lokasi ini lebih terbuka dibandingkandengan Gn. Pangranggo dan Gn. Kamojang. Lokasipengambilan sampel berjarak lebih dari 1000 mdari pintu masllk, dan sangat jarang dilalui oleh ITh'lnusia.Titik pengambilan salnpel dipilih pad-'l tempat yangterbuka daD datar. Tanah pada lokasi ini benvama hitamdan jenis lempung. Melalui Tabcl 2 daD Gambar 6 sId 8dapat dilihat bahwa :-Aktivitas maksim\Ull pad-'l titik MK-I terdapc'lt

pada lapisan ke-5 (8 -10) cm, sedangkatllapisan 3 dan4 sedikit lebih rendall. Hal ini menunjukkan terjadierosi dan ditemukan batuan yang cukup berarti.Sedangkan lapisan 1 dan 2 mengandung aktivitasyang kecil, hal ini disebabkan karena adanyatimb\man debu-debu yang berasal d.'lri letusan Gn.Galunggung yang terjadi pada tahun 1982, karenalokasi ini cukup dekat dengan Gn.Galunggung daDagak terbuka. Selain itu juga terdapat timbunanhUlUUS yang cukup tebal.

-Untuk titik MK-II, aktivitas 137CS terdapat pada lapisanke 4 (6 -8) cm, sedangka11lapisan diatasnya (4 -6)cm lebih rend-'lll sedikit.. Hal uIi disebabkan karenapada lapisan ini ditemukan ballyak baumn kecil.Sedangkan pada d\k'l (2) lapisan teratas, konsentrasicukup kecil, kt'lfcna merupakan campuran antarahUlnus dengan dcbu- debu Gn. Galunggung.

-Untuk titik MK-IlI, pola distribusi pad.'l titik ini ag.'lkberbeda dengan dlli'1 titik yang lain (MK-I dan MK-II). Pada titik illl, lapisan ke 3 «4 -6) cm) memilikiaktivitas yang sangat kecil. lni kemungkinanmerupakan timbUlmn debu-debu Gn.Galunggung.Sedangkan lapisan ke-l daD 2 lebih tinggi darilapisan ke-3. Hal ini kcmungkinan disebabkankare\k'l hasil deposit tanah yang berasal daTitempat yang lebih tinggi daD tercampur dengan

DAFT AR PUST AKA

WALLING, D.E., and QUINE, T.A., "Use ofCaesium-137 to investigate patterns and mtesof soil erosion on amble fields", In Soil Erosionon Agricultuml Land, (J. Boardman, I.D.L.Foster, and J.A. Dearing, Ends), John Wileyand Sons Ltd, (1990), 33 -53.

210

Risalah Peltemuan Ilmiah Pene/lrian dan Pengembangan T eknologi lsofop dan Radias~ 2fXJO

20 RITHIEo. JoCo. Mc HENRY. J.R.. and GILL, A.Co. .-

Fallout 137Cs in the soils and sediments oftllree small watersheds". Ecology (1974a). 55,887 -890.

4. ELLIOT, G.E., and COLE-CLARK, B.E.,"Estilnates of erosion on potato lands onKrasnozems at Dorrigo, NSW., using thecaesium-137 Techniques", Australian Journalof Soil Research, 1993,31,209-223.

3. CAMPBELL, B.L., LOUGHRAN, R.J.. andELLIOT, G.L., "Caesiwn-137 as an indicatorof geomorphic processes in a drainage basinsystem", Australian Geographical Studies 20,(1982),49 -53.

5. MOSS,A.J., WALTER, P.H., and HUTrA, J.,"Raindrop -simulated transportation in shollowwater flows", an Experimental study,Sedimentary Geology, (1979), 22, 923 -927.

Tabcll. Hasll pcrhitungan konscntrasi IJ7CS sampcl tanahGn. Pangrango -Cibodas -Jawa Darat

TabelJ. Hasil perhitungan konsentrasi IJ7CS sampel tanahGn. Kamojang -Garut -Jawa Darat

-No. Kedaloman Aktivitas Total Cacsium-137

GP-I GP-Ill

No. Kedalaman Aktivitas Total Caesium-137ro~/m2)

(~!11) (cm)0-20-2

2-4~6-8

-s':'TOTQ"':l212 -14

T4:'"j6j6:1'818-20

9648654\5856V

6149

57"907068

5022

~34--

539

47625973547058484040-551

I.23

4

2-44-6-c;:s-8-10

10 -1212- 14

11.I~13:-

4.~~~

l-:rI-S:-r-oH

10.

5-:-1-c;--~I 8.

1-19

3014-16

I 16 -18925--

465

IIO.1~-20 -

TOTALTOTAl

Tabcl2. Hasil perhitungan konscntrasllJ7CS sampel tanahGn. Maslgit Knreumbl- Jawa Barat

-No.

Kcdalaman

_(~m)

I.2.3.4.5.6.7.T9.j'O:

I

0-2 -

2-44-66-88 -10

10- 12

12 -14

14 -16

16-18

18-20

TOTAL

R/Salah Pel1/'111tJan Ilmiah Penelil,an din Pe:r7gembangan Tekno/~qi IsOIOp din Radias~ 2000

0.22-4

E 4.6Co)-6.8c 8 -10~

E 10 .12~iU 12 -14'0~ 14 -16

16 .18

18 -20

0 20 40 60 80

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)

1137Gambar 3. Distribusi kandungan Cs setiap lapisan2 CI\ pada titik GP-I

setebal

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pada titik GP-II

0

2

4

6

8.10.

12.14.

16.

18.

EC.)-CfaEfa~'1:'CII~

~

0 20 40 60

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)80 100

1J'f4. Diatribusi kandungan C82 G5 paQa ti't.1.x' GP-II

Gambar set1ap lap1san setebal

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pada titik GP-III

O.2 -

4 -

6.8 -

10 -12.

14.16.

18.

~ccaEcaiij'C

~

~~

0 80

Gambar

20 40 60

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)

5. DiGtribu~i ktmdungan 137Cft setiap lapi8an setebal2 cm pada titik GP-Ill

212

1.2

.4

.6

.8

.10

.12

.14

.16.18

.20

2

4

6

8

1012

14

1618

.20

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radias/; 2(X)O

02

4

68 -

10 -12.

14 -16 -18 -

Eu-c(OJ

E(OJ

-;a'0C1I

~

0 10020 40 60 80

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2).1'1Gaabar 6~ Distribusi kan4ungan J Os ~etie.p lapinan

2 c. pada titik MK-Isetebal

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pad a titik MK-III I I I I I I I I0.2

2.44.66.8

8-10

10 -12

12 .14

14.16

18 .18

18 -20

Eu-ccaEcaiV"tJQj~ ":'::""~""""I

",I_J , 'i "~ I I I I II

0100

Gambar setebal

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pad a titik MK-III0

2

4

6

8.10.

12-14.

16 -18 -

-Eu-CIUEIU~"CW~

~~;llj:;r:.~;~:~:r::':~':;:i::.'::,,:r;::.j

~

20 40 60

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)8.

Di8tr1bu~i kandungan 137Cs setiap lap1san setebal2 ca pada titik MK-III

80 100

Gaabar

213

-2

-4

.6.8

10

12

1416

18

20

-2

-4

-6

-8

10

1214

16

18

20

R/Sa/ah PeI1emuan //miah PetIeI/rian dan PengemMngan rt'kn%gi /solop dan Radla~ 2000

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pada titik KMJ-I0-2

2.44-6

6.88.10

10-1212-14

14-1616 -18

18 -20

E~

~

CIVE~IV"0Q)~

""" ,-"- I J I I I I '-

0 20 40 60 80

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)1),. DiBtribus1 kandungan 1~. setiap lapiaan

2 ca pada ti tik KMJ-1

100

~barsetebal

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pada titik KMJ-II~ I I I I I ", II ,--0.2

2.44.66-8

B .10

10 .12

12 .14

14 -16

16.18

18 -20

Eu-c:IV

E!J.IV"CQJ~

=='

:;:: " :

0 20 40 60

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)

18. D1str1bus1 kandungan 137C82 CD pa4a tit1k KMJ-II

80 100

GCl8barsetiap lapi~an setebal

Distribusi Total Aktivitas Cs-137 pada titik KMJ-III0-2

-2-4Eu 4-6-6-8~ 8 -10

E 10 -12IU

c; 12 -14"CGI 14-16:x: 16. 18

18 -20

'~"i!ii;~:~

=~.",~~,; .,.. ,-"'CO"

0 20 40 60 80

Total Aktivitas Cs-137 (Bq/m2)

11. Distribusi kanaungan 137C8 setiap lapi8an~ CM pada titik KMJ-Ill

100

Gaabarsetebal

214

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan r eknologi lsolop dan Radiasi 2000

DISKUSI

SIGIT BUDI SANTOSO EV ARIST A RISTIN

Teknik tersebut sangat bemlalllaat UIlulkmengetallui laju erosi tallc1h. Ap.1kah teknik tersebutsudah ditawarkan kepada Departemen kehutanan ataudinas pengairan sellingga dapat membantu usallapelestarian lingkuug.m dan dapat memperoleh danatmnbahan dari departemen & dinas terkait sellinggadampak hasil penelitian tersebut menjadi signifikasi.

1. Bagailnana aplikasinya setelah diketahui lokasi

pembanding?2. Apakah kurva basil penelitian telah selesai dengan

kurva yang dillarapkan kalau tidak bagaimanapenjelasannya ?

3. ApakaJl reference site ini ltanya sesuai untuk daerahdisekitar Jawa Barat saja atau perlu site lain yanguntuk daemh yang lebih jaull, misalnya di PulauSumatra?NITA SUHARTINI

Kami belum melakukan penawaran tersebut.karena studi erosinya belum pernall kami lakukan.Sehingga persamaan untuk mengestimasi laju erosi inibelum diuji. unttlk kondisi yang ada di Jawa Barat ini.

NIT A SUHARTINI

ZAINAL ABIDIN

Data at1alisis 137C daTi berbagai daerall Ulltuksetiap lokasi limball, pUllCak atau lereng terlilmtdistribusinya kurang sesuai. Apakah iIll di sebabkan olehstrategi penentu.m tiap lapisan (tebal & volume) atau actahallain penyebabnya.

I. Aplikasinya nilai total 137CS dari lokasi pembandingakan digunakan sebagai nilai pembanding untukestimasi laju erosi suatu daerah.

2. KulVa lJasil penelitian mel11c"lDg tidak sarna dengan

yang diharapkan3. Reference-site yang kami peroleh hanya dapat

digunakan untuk radius 200 km dari lokasi tersebut.Jika studi dilakukan lebih daTi 200 km maka perludicari ref-site yang baru.

NITA SUHARTINI

Pengambilan sam pel untuk SemUt1 lokasi sarnaadallya perbedaan distribusi 137 CS ilu disebabkan karena

kondisi aIaln dan jenis tanalmya yang berbeda.

215