PENDAHULUAN Latar Belakang...kupon, voucher, hadiah barang gratis, dan lain-lain; menambah jumlah...

39
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat banyak pekerjaan menjadi semakin mudah dikerjakan. Demikian halnya kemajuan teknologi dalam proses pengolahan makanan menjadikan makanan cepat saji menjadi menu pilihan yang kini banyak tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain penyajian yang cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lama dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, higienis dan dianggap sebagai makanan bergengsi dan makanan gaul (Irianto, 2007). Masyarakat Indonesia yang berada didaerah perkotaan banyak mengalami pergeseran didalam pola konsumsi makanan. Kemajuan zaman terlebih karena pengaruh globalisasi dan meningkatnya sosial ekonomi masyarakat membuat perubahan dalam mengkonsumsi makanan yang cenderung kebarat-baratan. Makanan cepat saat saji ini telah menjadi kegemaran dan tren di masyarakat (Sulistijani, 2002). Kecenderungan gaya hidup yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat saat ini mengarahkan mereka memilih makanan yang praktis yang pengolahannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Hal itu menjadi tantangan bagi pengusaha makanan cepat saji Salatiga tersebut untuk mengemas strategi promosi agar dapat menarik konsumen untuk membeli. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Health Education Authority (2002), usia 1534 tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih menu fast food. Para pengusaha yang ada di Jawa Tengah melihat bahwa tiap tahun pertumbuhan ekonomi kota Salatiga terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Salatiga, pertumbuhan ekonomi yang diukur oleh pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan tahun 2011 mencapai 5,49 persen atau meningkat dari pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya 2010 yang mencapai 5,01 persen. Hal itu mendorong dibukanya usaha baru makanan cepat saji yang menjual produk makanan.

Transcript of PENDAHULUAN Latar Belakang...kupon, voucher, hadiah barang gratis, dan lain-lain; menambah jumlah...

  • 1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Saat ini, perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat banyak

    pekerjaan menjadi semakin mudah dikerjakan. Demikian halnya kemajuan

    teknologi dalam proses pengolahan makanan menjadikan makanan cepat saji

    menjadi menu pilihan yang kini banyak tersedia untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain penyajian yang

    cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lama dan dapat dihidangkan kapan dan

    dimana saja, higienis dan dianggap sebagai makanan bergengsi dan makanan gaul

    (Irianto, 2007).

    Masyarakat Indonesia yang berada didaerah perkotaan banyak mengalami

    pergeseran didalam pola konsumsi makanan. Kemajuan zaman terlebih karena

    pengaruh globalisasi dan meningkatnya sosial ekonomi masyarakat membuat

    perubahan dalam mengkonsumsi makanan yang cenderung kebarat-baratan.

    Makanan cepat saat saji ini telah menjadi kegemaran dan tren di masyarakat

    (Sulistijani, 2002).

    Kecenderungan gaya hidup yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat

    saat ini mengarahkan mereka memilih makanan yang praktis yang pengolahannya

    tidak membutuhkan waktu yang lama. Hal itu menjadi tantangan bagi pengusaha

    makanan cepat saji Salatiga tersebut untuk mengemas strategi promosi agar dapat

    menarik konsumen untuk membeli. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Health Education Authority (2002), usia 15–34 tahun adalah konsumen terbanyak

    yang memilih menu fast food.

    Para pengusaha yang ada di Jawa Tengah melihat bahwa tiap tahun

    pertumbuhan ekonomi kota Salatiga terus meningkat. Berdasarkan data Badan

    Pusat Statistik kota Salatiga, pertumbuhan ekonomi yang diukur oleh

    pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan tahun 2011

    mencapai 5,49 persen atau meningkat dari pertumbuhan ekonomi pada tahun

    sebelumnya 2010 yang mencapai 5,01 persen. Hal itu mendorong dibukanya

    usaha baru makanan cepat saji yang menjual produk makanan.

  • 2

    Persaingan usaha dalam bidang makanan cepat saji membuat beberapa

    perusahaan melakukan promosi penjualan untuk menarik konsumen agar

    membeli. Salah satu jenis promosi penjualan yang sering digunakan adalah

    memberikan voucher/kupon dan pemberian potongan harga. Setiap perusahaan

    memiliki strateginya sendiri untuk menarik minat beli konsumen agar melakukan

    pembelian terhadap produknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu

    kegiatannya yaitu promosi dengan memberikan potongan harga (diskon) (Sriyanti,

    2009)

    Perusahaan makanan cepat saji di Salatiga seperti Mister Burger

    melakukan promosi penjualan dengan memberikan kupon diawal pembukaan

    outlet. Yege Steak Keboen memberikan live music setiap hari sabtu dan

    memberikan diskon potongan harga kepada pelanggan yang datang pada hari

    besar. Warung Spesial Sambal memberikan kupon sebesar Rp.25.000 kepada

    setiap konsumen yang telah melakukan pembelian 8 kali sebesar masing masing

    minimal Rp.30.000. KFC memberikan potongan harga pada periode waktu

    tertentu serta memberikan kupon promo kepada setiap orang dengan ketentuan

    pada periode promosi. KFC juga menyediakan CD edisi khusus berisi lagu artis

    indonesia untuk menarik konsumen melakukan pembelian sejumlah tertentu.

    Sebagai perusahaan waralaba makanan cepat saji yang sudah berdiri 35

    tahun di Indonesia dan berkembang pesat, KFC tetap melakukan strategi promosi

    untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Kegiatan promosi akan memperbanyak

    frekuensi kunjungan pelanggan, selanjutnya akan meningkatkan penjualan dan

    pangsa pasar (Robinson, 1991). Strategi promosi KFC tersebut dilakukan dengan

    membuat program promosi yang berlaku pada periode waktu tertentu. Program

    promosi tersebut dibuat oleh seorang marketing manager yang berada di Jakarta

    dan berlaku untuk seluruh KFC di Indonesia.

    KFC menarik dijadikan objek penelitian ini karena gencar melakukan

    promosi penjualan. Peneliti ingin meneliti seberapa efektif promosi penjualan

    yang dilakukan oleh KFC Salatiga.

  • 3

    Berdasarkan dari hasil penelitian Shimp (2004), penelitian efektivitas

    promosi penjualan dalam skripsi ini akan diukur menggunakan dua indikator:

    1. Meningkatnya volume penjualan

    2. Meningkatnya frekuensi transaksi

    Peneliti memilih dua indikator tersebut karena hanya dua data itu yang

    tersedia dari objek penelitian.

    Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan dan

    pengamatan di lapangan dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

    efektivitas promosi penjualan yang dilakukan oleh KFC Salatiga dari indikator

    volume penjualan dan frekuensi transaksi.

    Rumusan persoalan penelitiannya sebagai berikut: Seberapa efektif

    promosi penjualan yang dilakukan oleh KFC Salatiga dari indikator volume

    penjualan dan frekuensi transaksi?

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Berdasarkan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah mengukur

    efektivitas promosi penjualan yang dilakukan KFC Salatiga

    Manfaat dari penelitian ini adalah

    1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan bagi KFC untuk

    mengambil keputusan mengenai strategi promosi yang akan dilakukan

    kedepan.

    2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk setiap orang yang

    membacanya mengenai efektivitas promosi penjualan yang dilakukan KFC

    Salatiga serta dapat dijadikan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

    3. Hasil penelitian ini dapat menjadikan pengetahuan bagi penulis sebagai

    bentuk aplikasi dari teori teori yang penulis dapatkan selama kuliah.

  • 4

    TELAAH TEORITIS

    Efektivitas Promosi Penjualan

    Menurut Saladin (2006), promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang

    beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang

    pembelian produk tertentu lebih cepat dan lebih kuat oleh konsumen atau

    pedagang. Promosi penjualan (sales promotion) adalah upaya yang dilakukan

    pemasaran untuk mendorong calon pembeli agar membeli lebih banyak dan lebih

    sering (Cummins dan Mullen, 2004).

    Menurut Tjiptono (1997),”promosi penjualan adalah bentuk persuasi

    langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk

    merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang

    yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik

    pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru,

    mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi

    pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).”

    Menurut Manning dan Reece (2001), impulse buying menitikberatkan

    pada daya tarik atas sentimen dan gairah membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk

    (2004:25), pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk,

    dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen.

    Promosi penjualan dapat menjadi pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi

    minat beli konsumen.

    Cummins dan Mullen (2004) mengatakan salah satu tujuan dari promosi

    penjualan adalah menciptakan ketertarikan dan mengalihkan perhatian dari harga.

    Konsumen yang merasa senang dan puas akan barang atau jasa yang telah

    dibelinya, akan berpikir untuk membeli ulang kembali barang atau jasa tersebut

    (Band, 1991).

    Menurut Indriyo (1994), promosi penjualan merupakan kegiatan

    perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa

    sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara

    penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian

    konsumen. Keuntungan dari promosi penjualan menurut Alma (2002:146) yaitu

  • 5

    seringkali menarik perhatian konsumen; tema atau judul peralatan promosi

    menjadi menarik; konsumen dapat memperoleh sesuatu yang berharga seperti

    kupon, voucher, hadiah barang gratis, dan lain-lain; menambah jumlah konsumen

    dan menjaga kesetiaan konsumen; serta meningkatkan daya rangsang ataupun

    minat beli untuk melakukan pembelian.

    Menurut Syuhaily (2011), promosi penjualan secara efektif dapat

    menstimulus keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut dibuktikan dengan

    adanya hubungan yang signifikan antara sikap, harga, diskon, kupon, sampel

    gratis dan "Buy-one-get-one-free" dengan perilaku pembelian. Berdasarkan

    pendapat tersebut dapat diartikan bahwa promosi penjualan terbukti efektif dalam

    membuat keputusan pembelian konsumen. Dalam penelitian tersebut dapat

    diartikan bahwa promosi penjualan dapat membuat volume penjualan meningkat.

    Untuk mengukur efektivitas promosi penjualan dalam penelitian ini akan

    menggunakan dua indikator pengukuran diambil dari penelitian Shimp (2004).

    Dibawah ini 9 generalisasi empiris dari fungsi dan efektivitas promosi penjualan

    menurut (Shimp, 2004);

    1. Penurunan harga ritel untuk sementara secara substansial akan

    meningkatkan penjualan (disebut sales spikes).

    2. Semakin besar frekuensi deals (transaksi) semakin rendah puncak deals

    spike.

    3. Frekuensi deal mengubah harga referensi konsumen.

    4. Para pengecer mengalami kurang dari 100 persen trade deal.

    5. Pangsa pasar merek yang lebih tinggi kurang lentur terhadap deal.

    6. Promosi yang diiklankan dapat menyebabkan meningkatnya lalu lintas

    toko.

    7. Fitur periklanan dan display yang beroperasi secara sinergis untuk

    mempengaruhi penjualan merek yang dikenakan diskon.

    8. Promosi dalam satu kategori produk mempengaruhi penjualan merek dalam

    kategori komplementer dan kompetitif.

    9. Dampak mempromosikan merek-merek bermutu lebih tinggi atau lebih

    rendah adalah asimetris.

  • 6

    Berdasarkan dari hasil penelitian Shimp (2004), akan diambil dua

    indikator yang akan dipilih untuk mengukur efektivitas promosi penjualan pada

    penelitian ini yaitu volume penjualan dan frekuensi transaksi. Dua indikator itu

    digunakan karena hanya data tersebut yang tersedia dari obyek penelitian.

    Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing indikator yang menjadi

    pengukuran efektivitas promosi penjualan pada penelitian ini.

    Volume Penjualan

    Menurut Rangkuti (2009), volume penjualan merupakan jumlah total yang

    dihasilkan dari kegiatan penjualan barang dagangan. Berdasarkan pendapat

    Swastha dan Irawan (2000) dapat diketahui bahwa pengukuran volume penjualan

    dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

    1. Didasarkan jumlah unit produk yang terjual

    Volume penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual, yaitu

    dalam jumlah unit penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode

    tertentu.

    2. Didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan)

    Volume penjualan didasarkan pada nilai produk yang terjual, yaitu jumlah

    nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu.

    Rangkuti (2009:204) mengukur volume penjualan dari aspek fisik jumlah

    barang yang terjual. Menurut Swastha dan irawan (2000), menyatakan bahwa

    volume penjualan dapat diukur secara fisik dengan menghitung barang yang

    terjual dan dengan menghitung nilai uangnya. Penelitian ini hendak mengukur

    volume penjualan dari segi fisik saja, dengan demikian definisi yang akan diikuti

    adalah definisi menurut Rangkuti (2009:204).

    Simatupang (2007) mengatakan bahwa tujuan dari promosi penjualan

    adalah meningkatkan volume penjualan jangka pendek dengan menciptakan

    tampilan dan aktivitas yang menarik untuk mendorong impulse buying atau

    pembelian tidak terencana. Menurut Cravens (1989), promosi penjualan

    mempunyai pengaruh sangat penting di dalam menentukan volume penjualan

    dimana menentukan pula kinerja penjualan. Nugraha (2008) menunjukkan bahwa

  • 7

    promosi penjualan yang dilakukan oleh PT. Agronesia efektif karena dapat

    menarik lebih banyak konsumen untuk melakukan pembelian lebih banyak air

    minum dalam kemasan BMC. Setelah perusahaan melakukan promosi penjualan

    maka volume penjualan produk air minum kemasan BMC meningkat.

    Pada saat promosi penjualan berlangsung maka volume penjualan

    meningkat, sehingga dapat dihipotesakan sebagai berikut:

    H1 : Rata-rata volume penjualan pada saat promosi penjualan lebih tinggi

    dari rata-rata volume penjualan pada saat tidak ada promosi penjualan

    Frekuensi Transaksi

    Usman dan Armando (2006), mengatakan bahwa promosi penjualan

    menawarkan nilai ekstra dan intensif kepada konsumen untuk mengunjungi toko

    atau melakukan pembelian barang dagangan pada periode waktu yang spesifik.

    Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa jumlah konsumen yang datang akan

    meningkat dan promosi penjualan dapat membuat konsumen melakukan

    pembelian. Jumlah transaksi saat promosi penjualan dilakukan menjadi indikator

    dari efektivitas promosi penjualan pada penelitian ini. Frekuensi transaksi adalah

    jumlah transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam satu hari.

    Menurut Cummins dan Mullin (2004), promosi penjualan adalah upaya

    pemasaran untuk mendorong calon pembeli agar membeli lebih banyak dan lebih

    sering. Nadyati (2007) mengatakan bahwa promosi penjualan yang dilakukan oleh

    Giant Hypermarket Botani Square Bogor memberikan pengaruh yang positif

    terhadap peningkatan jumlah transaksi dan membuat penjualan meningkat.

    Santoso (2010) menunjukkan bahwa promosi penjualan secara signifikan

    berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen PT. Sumber Alfaria

    Trijaya. Dengan melakukan promosi penjualan frekuensi transaksi meningkat.

    Pada saat promosi penjualan diberikan frekuensi transaksi meningkat,

    sehingga dapat dihipotesakan sebagai berikut:

    H2: Rata rata frekuensi transaksi pada saat promosi penjualan lebih tinggi

    dari rata-rata frekuensi transaksi pada saat tidak ada promosi penjualan.

  • 8

    H2 H1

    Kerangka Konseptual

    Abstrak

    Empiris

    Efektivitas promosi penjualan diukur menggunakan dua indikator yaitu

    volume penjualan dan frekuensi transaksi.

    METODE PENELITIAN

    Obyek Penelitian

    Obyek penelitian menurut Arinkunto (2000), objek penelitian adalah

    variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika

    penelitian. Objek penelitian ini adalah KFC yang ada di Salatiga. Dalam

    penelitian ini yang menjadi satuan analisisnya adalah organisasi, yaitu

    perusahaan KFC. Peneliti akan mengambil data dari hasil volume penjualan dan

    frekuensi penjualan selama bulan Januari-April 2014

    Jenis dan Sumber Data

    Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

    primer didapat dari wawancara langsung dengan pihak manajer KFC Salatiga

    untuk mendapatkan informasi seputar KFC Salatiga dan data mengenai volume

    penjualan dan frekuensi penjualan selama periode sebelum dan setelah promosi

    penjualan berlangsung.

    Pengukuran Konsep

    Menurut Tjiptono (1997),”promosi penjualan adalah bentuk persuasi

    langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk

    merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang

    Efektivitas promosi

    penjualan

    Volume penjualan Frekuensi transaksi

  • 9

    yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik

    pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru,

    mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi

    pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).”

    Alat promosi penjualan bisa berupa sampel produk, kupon, pengembalian

    tunai, harga khusus, premi, barang khusus iklan, penghargaan dukungan, pajangan

    dan demonstrasi di titik pembelian, dan kontes, undian serta permainan (Kotler

    dan Armstrong, 2004).

    Efektivitas promosi penjualan dalam penelitian ini diukur dengan indikator

    volume penjualan dan frekuensi transaksi dalam periode berlangsungnya kegiatan

    promosi penjualan.

    Berikut Tabel Pengukuran Konsep :

    Berikut ini akan diuraikan indikator-indikator empiris dari masing-masing

    tolok ukur tersebut.

    Tabel 1

    Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    Variabel Definisi Operasional Indikator Emprisis

    Efektivitas Promosi

    Penjualan

    Efektivitas promosi penjualan

    adalah seberapa jauh target

    promosi penjualan telah

    tercapai

    1.Volume penjualan

    2.Frekuensi transaksi

    Teknik Analisa Data

    Menurut Sugiyono (2006), mengemukakan teknik analisis data sebagai

    berikut: mengelompokkan data berdasarkan variabel, mentabulasikan data

    berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

    perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk

    menguji hipotesis yang telah diajukan.

    Untuk menganalisa data yang telah didapat dalam penelitian ini digunakan

    beberapa bantuan komputer yaitu dengan menggunakan software SPSS (statistical

  • 10

    package for social science) 16.0 yang akan digunakan untuk menganalisis data

    yang ada.

    Analisis Deskriptif

    Metode analisis deskriptif adalah mengumpulkan data-data sesuai dengan

    yang sebenarnya kemudian data diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan

    gambaran mengenai masalah yang ada Sugiyono (2008). Data yang berisi

    mengenai volume penjualan dan frekuensi transaksi selama 4 bulan akan diolah

    dan dibagi menjadi beberapa bagian antara lain bulanan, berdasarkan hari

    biasa/akhir Minggu, jenis promosi penjualan (kupon dan potongan harga). Setiap

    bagian tersebut akan dideskriptifkan sehingga nampak perbedaan setiap bulannya.

    Uji Hipotesis

    Efektivitas promosi penjualan diukur dengan volume penjualan dan

    frekuensi transaksi. Hipotesanya:

    1. Rata-rata volume penjualan pada saat promosi penjualan lebih tinggi dari

    volume penjualan pada saat tidak ada promosi penjualan

    Hipotesa statistiknya:

    Ho: µ11 = µ12

    2. Rata-rata frekuensi transaksi pada saat promosi penjualan lebih tinggi dari

    rata-rata frekuensi transaksi pada saat tidak ada promosi penjualan

    Hipotesa statistiknya:

    Ha: µ11 > µ12

    Hipotesis tersebut diuji dengan t-test (paired sample test) yang rumusnya:

    Keterangan:

    = Rata-rata sampel 1

  • 11

    = Rata-rata sampel 2

    = Varians sampel 1

    = Varians sampel 2

    Apabila tingkat signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan apabila

  • 12

    menjadi sebuah restoran cepat saji dengan mutu, pelayanan dan kebersihan yang

    terjamin. Keberhasilan pada restoran pertama ini selanjutnya diikuti dengan

    pembukaan restoran KFC di kota-kota besar lainnya.

    Struktur Organisasi PT. Fast Food Indonesia 2

    Pengelolaan suatu perusahaan disusun dalam suatu struktur organisasi

    yang mampu menjelaskan dan membatasi setiap individu dalam perusahaan untuk

    melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi

    adalah bagan yang berisikan kerangka kerja dan garis pertanggungjawaban yang

    menghubungkan fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Struktur PT.

    Fast Food Indonesia adalah bentuk organisasi garis dan staf.

    Pada organisasi ini terdapat kesatuan perintah yang tetap dipertahankan,

    dimana atasan memiliki sejumlah bawahan dan bawahan hanya menerima

    perintah dari satu atasan langsung serta bertanggung jawab penuh terhadap atasan

    tersebut atas pelaksanaan kerjanya.

    Dalam operasionalnya, PT. Fast Food Indonesia memiliki struktur

    organisasi yang saling berkaitan antara struktur organisasi perusahaan pusat

    dengan struktur organisasi restoran. Pada struktur organisasi perusahaan pusat,

    PT. Fast Food Indonesia dipimpin oleh seorang Board of Director (BoD) yang

    membawahi dua tingkatan dan dibantu oleh seorang Internal Audit. Pada tingkat

    pertama Board of Director membawahi General Manager Operation, General

    Manager Business Development dan General Manager Finance &Administration.

    Pada tingkat kedua Board of Director membawahi beberapa Departemen

    Manager yang berada langsung dibawah General Manager tersebut. Sedangkan

    struktur organisasi untuk setiap restoran dipimpin oleh seorang Restaurant

    Manager (RM). Masing-masing RM akan bertanggung jawab penuh kepada Area

    Manager yang berada dibawah Departement Regional Operations. Departemen

    tersebut berada dua tingkat dibawah BoD. Pada setiap outlet, RM dibantu oleh

    seorang Assistan Restaurant Manager (ARM) dan langsung membawahi bagian

    2 Sumber: PT. Fast Food Indonesia, Tbk (KFC). 2005. Handsout. Jakarta

  • 13

    Cashier, bagian Back Up, bagian Dining, bagian Cooking dan bagian Kitchen.

    Untuk mempermudah pendataan hasil penjualan setiap harinya, ARM langsung

    berhubungan dengan seorang Chief Cashier yang posisinya lebih tinggi dari

    bagian lainnya.

    Setiap program promosi yang dilakukan oleh PT. Fast Food Indonesia

    cabang ditentukan oleh manajer marketing area. Untuk KFC Salatiga, program

    promosi dibuat oleh manajer marketing PT. Fast Food Indonesia yang ada di

    Semarang.

    KFC Salatiga

    KFC Salatiga berdiri tanggal 24 Desember 1993 di Jl. Diponegoro no 35.

    Visi KFC Salatiga

    1. Menjadi restoran cepat saji terdepan di Indonesia

    2. Inovatif menampilkan image modern

    3. Inovatif menampilkan quality product yang prima

    4. Inovatif dalam pelayanan yang lebih dari yang diharapkan

    5. Inovatif dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan setiap waktu

    Misi KFC Salatiga

    1. Selalu mengikuti perkembangan global

    2. Melakukan perubahan dengan cepat dalam cara berpikir dan cara bekerja

    3. Terus berinovasi yang dimulai dari diri sendiri

    4. Berkarya dengan rasa bangga yang tinggi

    5. Menciptakan hasil yang memuaskan

  • 14

    Analisis Deskriptif

    Data yang ada dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan

    Microsoft Excel. Pengolahan ini dilakukan untuk menunjukkan rata rata dari

    volume penjualan dan frekuensi transaksi tiap bulan. Rata rata tiap penjualan pada

    hari biasa dan akhir Minggu, rata-rata saat diberikan promosi penjualan dan saat

    tidak diberikan promosi penjualan.

    Paket produk yang termasuk dalam promosi penjualan KFC

    Tabel 2

    Paket Promosi Penjualan Produk KFC

    Sumber : Data primer, Juni 2014

    Promosi penjualan yang dilakukan KFC dalam periode Januari-April 2014

    adalah KFC Wing Bucket, paket Super Besar 1 dan 2, Snack Attack, paket Wow,

    paket Super Bola 1 dan 2, kupon Super Bola 1 dan 2. Berikut ini akan

    dideskripsikan rata-rata volume penjualan dan rata-rata frekuensi transaksi per

    bulan.

    a. Bulan Januari

    Promosi penjualan selama bulan Januari 2014 adalah paket Super Besar 1

    dan 2, paket Wing Bucket yang diadakan setiap hari Rabu, Snack Attack diadakan

    setiap hari Senin.

    No Nama Paket Isi Harga

    Normal

    Harga

    Promo

    1 Wing Bucket 7 Ayam (sayap) Rp. 78.000 Rp. 40.000

    2 Super Besar 1 1 Ayam (dada/sayap), 1 nasi, 1

    pepsi

    Rp. 26.000 Rp. 13.000

    3 Super Besar 2 2 Ayam (dada/paha), 1 nasi, 1 pepsi Rp. 35.000 Rp. 16.000

    4 Super Wow 1 1 Ayam (dada/paha), 1 nasi, 1 pepsi Rp. 25.500 Rp. 18.636

    5 Super Wow 2 1 Ayam (sayap), 1 nasi, 1 pepsi Rp. 36.000 Rp. 15.000

    6 Super Wow 3 1 Ayam (dada), 1 nasi, 1 pepsi Rp. 20.500 Rp. 15.000

  • 15

    Tabel 3

    Rata-rata Volume Penjualan dan Frekuensi Transaksi per Januari-April 2014

    No Keterangan

    Januari Februari Maret April

    Penjualan

    (item)

    Jumlah

    Transaksi

    Jumlah

    Transaksi

    Penjualan

    (item)

    Jumlah

    Transaksi

    Penjualan

    (item)

    Penjualan

    (item)

    Jumlah

    Transaksi

    1 Rata rata

    perhari 2070 692 1689 424 1937 532 2198 729

    2 Rata-rata

    penjualan

    hari biasa

    2104 701 1687 424 1950 539 2218 734

    3 Rata-rata

    akhir

    minggu

    1971 695 1693 425 1909 517 2142 715

    4 Rata-rata

    pemberian

    potongan

    harga

    2238 729 - - 2013 567 2198 -

    5 Rata-rata

    pemberian

    potongan

    harga dan

    kupon

    - - - - - - 729

    Sumber : Data primer yang telah diolah, Juni 2014

    Dari tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa volume penjualan di hari biasa

    memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan diakhir Minggu. Rata-rata pada saat

    potongan harga juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata penjualan per hari. Dari

    tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa hari biasa dimana promosi penjualan

    diberikan nampak lebih tinggi dibanding akhir Minggu.

    Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa frekuensi transaksi paling tinggi dilihat

    per harinya pada hari biasa yaitu pada hari Senin sampai Jumat sebesar 701

    transaksi dibandingkan akhir minggu sebesar 695 transaksi. Frekuensi transaksi

    pada saat pemberian potongan harga lebih tinggi dibandingkan saat tidak

    diberikan sebesar 729 transaksi. Dari data tersebut dapat dikatakan saat promosi

    penjualan pada hari biasa dari Senin sampai Jumat frekuensi transaksi lebih tinggi.

    b. Bulan Februari

    Pada bulan Februari 2014 KFC Salatiga tidak memberikan promosi

    penjualan.

  • 16

    Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata bulan Februari saat tidak ada

    promosi penjualan. Hasilnya menunjukkan bahwa akhir minggu rata-rata volume

    penjualan lebih tinggi yaitu 1693 dibandingkan pada hari biasa dari Senin sampai

    Jumat yaitu 1687.

    Dari tabel 3 menunjukkan rata-rata frekuensi transaksi bulan Februari saat

    tidak ada promosi penjualan. Rata-rata menunjukkan nilai yang sama yaitu

    sebesar 424 transaksi per harinya. Rata-rata transaksi pada akhir Minggu lebih

    besar dibandingkan rata-rata pada hari biasa.

    c. Bulan Maret

    Promosi penjualan bulan Maret 2014 adalah Wing Bucket diadakan pada

    tanggal 1-15 Maret setelah itu dilanjutkan setiap hari Senin dan Kamis sampai

    akhir bulan Maret. Snack Attack diadakan juga diadakan setiap hari Senin dibulan

    ini.

    Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata pada hari biasa Senin sampai

    Jumat lebih tinggi yaitu 1950 dibandingkan akhir Minggu sebesar 1909. Rata-rata

    volume penjualan saat ada promosi penjualan lebih tinggi yaitu 2013 bila

    dibandingkan saat tidak ada promosi penjualan rata-rata volume penjualan lebih

    rendah yaitu 1950. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan saat promosi

    penjualan diberikan rata-rata volume penjualan akan lebih tinggi dibandingkan

    saat tidak ada promosi penjualan.

    Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata transaksi pada hari biasa lebih

    tinggi yaitu 539 dibandingkan rata-rata transaksi pada akhir Minggu sebesar 517.

    Rata-rata frekuensi transaksi pada saat promosi penjualan lebih tinggi yaitu 567

    transaksi dibandingkan saat tidak ada promosi penjualan yaitu sebesar 532

    transaksi. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa saat promosi

    penjualan diberikan rata-rata transaksi akan meningkat dibandingkan saat tidak

    ada promosi penjualan.

  • 17

    d. Bulan April

    Promosi penjualan bulan April 2014 adalah paket Super Bola 1 dan 2,

    Wing Bucket, Super Wow diadakan setiap hari selama bulan April. Paket Snack

    Attack diadakan setiap hari Senin dan pemberian kupon undian paket Super Bola

    1 dan 2 selama satu bulan penuh.

    Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata volume penjualan pada hari

    biasa lebih tinggi yaitu 2218 dibandingkan rata-rata volume penjualan pada akhir

    minggu yaitu sebesar 2142. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hari biasa

    lebih tinggi karena ada penambahan Snack Attack tiap Senin.

    Dari tabel 3 diatas menunjukkan rata-rata frekuensi transaksi dihari biasa

    lebih tinggi yaitu 734 transaksi dibandingkan rata-rata frekuensi transaksi pada

    akhir Minggu yaitu 715 transaksi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui rata-

    rata transaksi lebih tinggi saat produk yang mendapat promosi penjualan lebih

    banyak diberikan yaitu hari biasa.

    Uji Hipotesis

    Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini maka akan digunakan

    model Compare Mean. Uji hipotesis dilakukan dengan mengolah data dengan

    membandingkan volume penjualan-bulan penelitian, volume penjualan-hari biasa

    (Senin-Jumat)/akhir Minggu, volume penjualan-hari tanpa promosi/hari ada

    promosi, volume penjualan-jenis promosi penjualan (potongan harga/ kupon dan

    potongan harga). Data dalam penelitian ini akan diolah menggunakan SPSS 16.0

    dengan menguji apakah ada perbedaan rata-rata volume penjualan dan frekuensi

    sebelum dan setelah promosi penjualan dengan tingkat kepercayaan 95% (α =

    0.05).

    Perbedaan Volume Penjualan

    Di atas telah dijelaskan rata-rata volume penjualan dan frekuensi transaksi

    per bulannya. Dibawah ini akan dideskripsikan rata-rata volume penjualan

    selama 4 bulan. Berikut ini deskripsi perbedaan volume penjualan menurut

    ada/tidaknya promosi penjualan dan kategori hari.

  • 18

    Tabel 7

    Perbedaan Volume Penjualan

    No Keterangan

    Rata-

    rata

    (item)

    T-test

    (Sign) Keputusan Hipotetis

    1 Hari Tanpa Promosi 1.821 84.72

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif 2 Hari Ada Promosi 2.141

    3 Hari biasa tanpa

    promosi

    1825 70.77

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif

    4 Hari biasa dengan

    promosi

    2084

    5 Hari Biasa dengan

    dan Tanpa Promosi

    2.000 84.83

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif – karena rata-rata

    total volume penjualan di hari biasa bukan

    hanya mendekati tetapi justru melebihi rata-rata

    volume penjualan akhir minggu 6 Akhir Minggu 1.928

    7 Promosi dengan

    potongan harga

    2.081 59.58

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif

    8 Promosi dengan

    potongan harga dan

    kupon

    2.196

    Sumber : Data primer yang telah diolah, Juni 2014

    Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan rata-rata volume penjualan pada

    saat ada promosi penjualan lebih besar yaitu 2141 daripada rata-rata volume

    penjualan pada saat tidak ada promosi penjualan hanya 1821. Berdasarkan tabel 7

    dapat dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara volume menjualan

    akhir Minggu dengan hari biasa. Hal itu menunjukkan bahwa program promosi

    penjualan pada hari biasa berhasil meningkatkan volume penjualan sehingga

    mendekati volume penjualan akhir minggu.

    Berdasarkan hasil analisis menggunakan paired sample test tabel 7 dapat

    diketahui bahwa volume penjualan pada bulan Januari sampai April menunjukkan

    hasil yang signifikan, dapat dilihat pada tingkat signifikansi = 0,000 < α 0,05

    maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan yang

    signifikan pada volume penjualan saat promosi penjualan diberikan yaitu pada

    hari biasa dibandingkan akhir Minggu. Pada masing masing pengujian, hasil saat

    promosi penjualan diberikan, maka volume penjualan meningkat signifikan. Hal

    itu sesuai dengan pendapat Tjiptono (1997) yang mengatakan bahwa ”promosi

    penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif

  • 19

    yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau

    meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

    Simatupang (2007) mengatakan bahwa tujuan dari promosi penjualan

    adalah meningkatkan volume penjualan jangka pendek dengan menciptakan

    tampilan dan aktivitas yang menarik untuk mendorong impulse buying atau

    pembelian tidak terencana. Menurut Cravens (1989), promosi penjualan

    mempunyai pengaruh sangat penting di dalam menentukan volume penjualan

    dimana menentukan pula kinerja penjualan. Hasil tersebut menjelaskan bahwa

    promosi penjualan yang dilakukan efektif.

    Perbedaan Frekuensi Transaksi

    Dibawah ini akan dideskripsikan rata-rata volume penjualan selama 4

    bulan. Berikut ini deskripsi perbedaan frekuensi transaksi menurut ada/tidaknya

    promosi penjualan dan kategori hari.

    Tabel 8

    Perbedaan Frekuensi Transaksi

    No Keterangan

    Rata-

    rata

    (kali)

    T-test

    (Sign) Keputusan Hipotetis

    1 Hari Tanpa Promosi 437 49.54

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif 2 Hari Ada Promosi 676

    3 Hari biasa tanpa

    promosi

    529 45.78

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif 4 Hari biasa dengan

    promosi

    670

    3 Hari Biasa dengan

    dan Tanpa Promosi

    605 49.65

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif – karena rata-rata

    total frekuensi transaksi di hari biasa bukan

    hanya mendekati tetapi justru melebihi rata-rata

    frekuensi transaksi akhir minggu

    4 Akhir Minggu 584

    5 Promosi dengan

    potongan harga

    608 43.83

    (0.000)

    Menolak Ho

    Promosi penjualan efektif 6 Promosi dengan

    potongan harga dan

    kupon

    726

    Sumber : Data primer yang telah diolah, Juni 2014

  • 20

    Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan perbedaan yang signifikan pada

    rata-rata frekuensi transaksi saat ada promosi penjualan lebih besar daripada

    frekuensi transaksi saat tanpa promosi penjualan. Berdasarkan tabel 8 dapat

    dijelaskan bahwa perbedaan yang signifikan rata-rata frekuensi transaksi antara

    akhir Minggu dengan hari biasa. Hal itu menunjukkan bahwa saat hari biasa dari

    Senin sampai Jumat rata-rata frekuensi transaksi meningkat lebih besar dari pada

    akhir Minggu.

    Berdasarkan hasil analisis menggunakan paired sample test tabel 8 diatas

    dapat diketahui bahwa frekuensi transaksi pada bulan Januari sampai April

    menunjukkan hasil yang signifikan, dapat dilihat pada tabel 8 tingkat signifikansi

    = 0,000 < α 0,05 maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi

    peningkatan yang signifikan pada frekuensi transaksi saat promosi penjualan

    diberikan terutama pada hari biasa dibandingkan hari minggu. Hal itu sesuai

    dengan pendapat yang dikemukakan oleh Cummins dan Mullin (2004:1), promosi

    penjualan adalah upaya pemasaran untuk mendorong calon pembeli agar membeli

    lebih banyak dan lebih sering. Hasil tersebut menjelaskan bahwa promosi

    penjualan yang dilakukan efektif.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan uji hipotesis yang telah

    dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan pada KFC

    Salatiga efektif. Hasil uji hipotesis beda rata-rata terbukti bahwa volume

    penjualan dan frekuensi transaksi meningkat saat promosi penjualan diberikan.

    Peningkatan itu terjadi pada hari biasa yaitu Senin sampai Jumat pada saat

    dilakukan promosi penjualan volume penjualan dan jumlah transaksinya

    mendekati akhir Minggu.

    Berdasarkan hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa jumlah

    promosi penjualan yang diberikan membuat volume penjualan dan frekuensi

    transaksi lebih tinggi dibandingkan saat promosi penjualan sedikit diberikan. Hal

    itu ditunjukkan pada bulan April yang lebih banyak jumlah promosi penjualannya

    dibandingkan bulan Januari dan Maret yang sedikit jumlah promosi penjualan.

  • 21

    Keterbatasan Penelitian

    Penelitian ini terbatas hanya meneliti efektivitas promosi penjualan dengan

    mengukur volume penjualan dan frekuensi transaksi pada KFC Salatiga, belum

    memperhitungkan efisiensi promosi penjualan. Semakin banyak promosi

    penjualan yang dilakukan tentu biaya yang dikeluarkan juga ikut bertambah. Oleh

    karena itu, pada penelitian yang akan datang dapat diteliti mengenai penelitian

    minimum penjualan (BEP).

    Saran

    Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, beberapa saran dapat

    dijadikan bahan pertimbangan bagi KFC Indonesia:

    Dari hasil penelitian terbukti promosi penjualan yang diberikan efektif

    meningkatkan volume penjualan dan frekuensi transaksi. Oleh karena itu KFC

    dapat mempertahankan dan meningkatkan program promosi penjualan ini apalagi

    jika memperhatikan rendahnya penjualan di bulan Februari saat tanpa promosi

    penjualan sama sekali.

    Untuk meningkatkan volume penjualan dan frekuensi transaksi dalam

    jangka pendek KFC dapat melakukan promosi penjualan, namun untuk jangka

    panjang KFC tidak dapat mengandalkan promosi penjualan sebagai strategi utama

    untuk bertahan dalam persaingan usaha.

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.

    Bandung: CV. Alfabeta.

    Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Edisi

    Revisi V, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

    Baker, Gary. 2000. Marketing Management. Twelved Edition. New York: MC

    Graw Hill, Inc.

    Buchari, Alma.1992.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.

    Alfabeta.

    Cummins, Julian. Roddy Mullin. 2004. Sales Promotion . PPM. Jakarta

    Cravens, David, Robert woodruff and Joe Stamper, 1989, An analytical Approach

    for Evaluating Sales Territory Performance, Journal of Marketing,

    36(1):31-37

    Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta

    Glanz, Karen, Barbara. K.R., Frances, 2002. Health Behavior & Health Education

    Theory, Research, & Practise. San Fransisco: Jossey Bass.

    Ihalauw, John JOI. 2000. Bangunan Teori Edisi Milenium. Fakultas Ekonomi –

    Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga

    Indriyo Gitosudarmo,1994. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, BPFE

    Yogyakarta

    Irianto, Pekik Djoko, 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahraga.

    Penerbit Andi, Yogyakarta.

    J. Paul Peter dan Jerry C.Olson, 1996, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran,

    Jakarta

    Komarudin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara

    Kotler, Philip. Gary Armstrong. 2004, Dasar-dasar pemasaran. Jakarta : PT.

    Indeks.

    Kotler, Philip. (2005). Marketing Management, 11th Edition. Pearson Education

    Inc, New Jersey.

  • 23

    Kotler, Armstrong . 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo.

    Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi

    dan Kontrol, Jilid 1, Jakarta, PT. Prehalindo

    _____, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Terjemah Hendra,

    Teguh, dkk, Jakarta: Prerhallindo

    Lisnawaty. Hubungan Pengetahuan dan Pola Konsumsi Fast Food dengan Status

    Gizi Remaja yang Berkunjung ke Restoran Fast Food di Mall

    Panakkukang Makassar (Skripsi). Makassar: Universitas Hasanuddin;

    2008.

    Nadyati, S. 2007. Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Giant Hypermarket

    Botani Square Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Osman, Syuhaily; Fah, Benjamin Chan Yin; Foon, Yeoh Sok. International

    Journal of Marketing Studies 3 . 3 (Aug 2011): 78-88).

    Robinson, W.A., 1991. Promosi Penjualan Terbaik. Seri Pemasaran dan

    Promosi,Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,

    Jakarta.

    Sutardi, Tedy. 2007. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung:

    PT. Setia Purna Inves

    Saladin, Djasmin. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran.

    Cetakan Ketiga, Bandung: Linda Karya

    Saladin, Djasmin. 2006. Manajemen Pemasaran. Edisi Keempat. Bandung: Linda

    Karya.

    Santoso Budi. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian

    Produk Pada PT. Sumber Alfataria Trijaya (Alfamart)

    Bandung(skripsi). Bandung ; Universitas Pasundan. 2010

    Shimp. A Terence. 2004. Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi

    Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Jilid 2. Penerbit Erlangga

    Simamora (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 3, STIE YKPN,

    Yogyakarta

    Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta, Bandung

    , 2006, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung

  • 24

    Sulistijani, Dina Agoes, 2002. Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya,

    Jakarta.

    Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika. Andi Offset, Yogyakarta.

    Usman, Indrianawati dan Rizky Adhitya Arnando. 2006. Pengaruh Promosi

    Penjualan terhadap Repurchase Melalui Trial dengan Moderasi Fear

    Of Losing Facepada Sogo Department Strore Surabaya. Surabaya:

    Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Diakses tanggal 3 Oktober

    2012.

    Walpole, R. E. (1993). Pengantar statistika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

    Utama

  • 25

    Daftar pertanyaan Wawancara kepada manajer KFC Salatiga

    Efektivitas Promosi Penjualan pada KFC Salatiga

    1. Bagaimana sejarah dan perkembangan KFC Salatiga?

    2. Apa visi, misi dari KFC Salatiga?

    3. Apa saja kegiatan promosi penjualan dari produk KFC Salatiga?

    4. Berapa volume penjualan dan jumlah transaksi KFC Salatiga dari bulan

    Januari-April ?

  • 26

    Volume Penjualan di KFC per Januari 2014

    Tanggal Volum

    e

    penjua

    lan

    1 Jan 1967

    2 Jan 1949

    3 Jan 1986

    4 Jan 2012

    5 Jan 2032

    6 Jan 2131

    7 Jan 2007

    8 Jan 2467

    9 Jan 2002

    10 Jan 2092

    11 Jan 1944

    12 Jan 1997

    13 Jan 2011

    14 Jan 2004

    15 Jan 2412

    16 Jan 2112

    17 Jan 2022

    18 Jan 1907

    19 Jan 1947

    20 Jan 1976

    21 Jan 1994

    22 Jan 2721

    23 Jan 2101

    24 Jan 2021

    25 Jan 1947

  • 27

    26 Jan 1989

    27 Jan 1948

    28 Jan 2398

    29 Jan 2027

    30 Jan 1979

    31 Jan 2078

    Total 64180

    Volume penjualan KFC per bulan Februari 2014

    Tanggal Volum

    e

    penjua

    lan

    1 Feb 1774

    2 Feb 1764

    3 Feb 1656

    4 Feb 1784

    5 Feb 1745

    6 Feb 1687

    7 Feb 1545

    8 Feb 1681

    9 Feb 1545

    10 Feb 1687

    11 Feb 1645

    12 Feb 1740

    13 Feb 1789

    14 Feb 1735

    15 Feb 1644

    16 Feb 1748

    17 Feb 1689

  • 28

    18 Feb 1711

    19 Feb 1615

    20 Feb 1677

    21 Feb 1719

    22 Feb 1643

    23 Feb 1745

    24 Feb 1710

    25 Feb 1634

    26 Feb 1647

    27 Feb 1635

    28 Feb 1708

    Total 47302

    Volume Penjualan KFC per bulan Maret 2014

    Tanggal Volume Penjualan

    1 Mar 2012

    2 Mar 1998

    3 Mar 1974

    4 Mar 1986

    5 Mar 1978

    6 Mar 1936

    7 Mar 1987

    8 Mar 1997

    9 Mar 2021

    10 Mar 2029

    11 Mar 1996

    12 Mar 2035

  • 29

    13 Mar 2048

    14 Mar 1997

    15 Mar 2041

    16 Mar 1989

    17 Mar 2015

    18 Mar 1802

    19 Mar 1875

    20 Mar 2058

    21 Mar 1721

    22 Mar 1828

    23 Mar 1709

    24 Mar 2104

    25 Mar 1841

    26 Mar 1715

    27 Mar 2048

    28 Mar 1812

    29 Mar 1654

    30 Mar 1845

    31 Mar 2003

    Total 60056

  • 30

    Volume Penjualan KFC Salatiga per April 2014

    Tanggal Volume

    penjualan

    1 Apr 2242

    2 Apr 2189

    3 Apr 2311

    4 Apr 2021

    5 Apr 2019

    6 Apr 2359

    7 Apr 2213

    8 Apr 2589

    9 Apr 2912

    10 Apr 2012

    11 Apr 1933

    12 Apr 2017

    13 Apr 2314

    14 Apr 2001

    15 Apr 2689

    16 Apr 1955

    17 Apr 1897

    18 Apr 1986

    19 Apr 2012

    20 Apr 2112

    21 Apr 2021

    22 Apr 2771

    23 Apr 2215

    24 Apr 2010

    25 Apr 2031

    26 Apr 2109

    27 Apr 2201

  • 31

    Tabulasi Data Volume Penjualan dan Frekuensi Transaksi

    28 Apr 2664

    29 Apr 2154

    30 Apr 1997

    Total 65956

    Tangg

    al Hari

    Volume

    Penjualan

    Frekuensi

    Transaksi

    Ada/tidak

    Promosi

    Jenis

    Promosi

    penjualan

    Kategori Hari Bulan

    1. Tidak

    Ada

    2. Ada

    1. Potongan

    harga

    2.Kupon &

    potongan

    1.Senin-

    Jumat

    2. Sabtu-

    Minggu

    1. Januari

    2.Februari

    3.Maret

    4.April

    1-Jan Rabu 1967 631

    2 0

    1 1

    2-Jan Kamis 1949 627

    2 0

    1 1

    3-Jan Jumat 1986 612

    2 0

    1 1

    4-Jan Sabtu 2012 645

    2 0

    2 1

    5-Jan Minggu 2032 617

    2 0

    2 1

    6-Jan Senin 2131 686

    2 1

    1 1

    7-Jan Selasa 2007 694

    2 0

    1 1

    8-Jan Rabu 2467 728

    2 1

    1 1

    9-Jan Kamis 2002 687

    2 0

    1 1

    10-Jan Jumat 2092 683

    2 0

    1 1

    11-Jan Sabtu 1944 691

    2 0

    2 1

    12-Jan Minggu 1997 701

    2 0

    2 1

    13-Jan Senin 2011 778

    2 1

    1 1

    14-Jan Selasa 2004 727

    2 0

    1 1

  • 32

    15-Jan Rabu 2412 679

    2 1

    1 1

    16-Jan Kamis 2112 703

    2 0

    1 1

    17-Jan Jumat 2022 589

    2 0

    1 1

    18-Jan Sabtu 1907 717

    2 0

    2 1

    19-Jan Minggu 1947 694

    2 0

    2 1

    20-Jan Senin 1976 688

    2 1

    1 1

    21-Jan Selasa 1994 682

    2 0

    1 1

    22-Jan Rabu 2721 708

    2 1

    1 1

    23-Jan Kamis 2101 796

    2 0

    1 1

    24-Jan Jumat 2021 698

    2 0

    1 1

    25-Jan Sabtu 1947 711

    2 0

    2 1

    26-Jan Minggu 1989 786

    2 0

    2 1

    27-Jan Senin 1948 752

    2 1

    1 1

    28-Jan Selasa 2398 699

    2 1

    1 1

    29-Jan Rabu 2027 734

    2 0

    1 1

    30-Jan Kamis 1979 761

    2 0

    1 1

    31-Jan Jumat 2078 668

    2 0

    1 1

    1-Feb Sabtu 1774 412

    1 0

    2 2

    2-Feb Minggu 1764 423

    1 0

    2 2

    3-Feb Senin 1656 454

    1 0

    1 2

    4-Feb Selasa 1784 428

    1 0

    1 2

    5-Feb Rabu 1745 399

    1 0

    1 2

    6-Feb Kamis 1687 456

    1 0

    1 2

    7-Feb Jumat 1545 457

    1 0

    1 2

    8-Feb Sabtu 1681 462

    1 0

    2 2

  • 33

    9-Feb Minggu 1545 401

    1 0

    2 2

    10-Feb Senin 1687 407

    1 0

    1 2

    11-Feb Selasa 1645 398

    1 0

    1 2

    12-Feb Rabu 1740 392

    1 0

    1 2

    13-Feb Kamis 1789 407

    1 0

    1 2

    14-Feb Jumat 1735 432

    1 0

    1 2

    15-Feb Sabtu 1644 456

    1 0

    2 2

    16-Feb Minggu 1748 421

    1 0

    2 2

    17-Feb Senin 1689 421

    1 0

    1 2

    18-Feb Selasa 1711 414

    1 0

    1 2

    19-Feb Rabu 1615 402

    1 0

    1 2

    20-Feb Kamis 1677 423

    1 0

    1 2

    21-Feb Jumat 1719 451

    1 0

    1 2

    22-Feb Sabtu 1643 414

    1 0

    2 2

    23-Feb Minggu 1745 409

    1 0

    2 2

    24-Feb Senin 1710 397

    1 0

    1 2

    25-Feb Selasa 1634 428

    1 0

    1 2

    26-Feb Rabu 1647 472

    1 0

    1 2

    27-Feb Kamis 1635 418

    1 0

    1 2

    28-Feb Jumat 1708 432

    1 0

    1 2

    1-Mar Sabtu 2012 521

    2 1

    2 3

    2-Mar Minggu 1998 590

    2 1

    2 3

    3-Mar Senin 1974 572

    2 1

    1 3

    4-Mar Selasa 1986 545

    2 1

    1 3

    5-Mar Rabu 1978 579

    2 1

    1 3

  • 34

    6-Mar Kamis 1936 539

    2 1

    1 3

    7-Mar Jumat 1987 586

    2 1

    1 3

    8-Mar Sabtu 1997 521

    2 1

    2 3

    9-Mar Minggu 2021 589

    2 1

    2 3

    10-

    Mar Senin 2029

    574 2

    1 1 3

    11-

    Mar Selasa 1996

    549 2

    1 1 3

    12-

    Mar Rabu 2035

    568 2

    1 1 3

    13-

    Mar Kamis 2048

    585 2

    1 1 3

    14-

    Mar Jumat 1997

    578 2

    1 1 3

    15-

    Mar Sabtu 2041

    549 2

    1 2 3

    16-

    Mar Minggu 1989

    487 1

    0 2 3

    17-

    Mar Senin 2015

    596 2

    1 1 3

    18-

    Mar Selasa 1802

    495 1

    0 1 3

    19-

    Mar Rabu 1875

    421 1

    0 1 3

    20-

    Mar Kamis 2058

    623 2

    1 1 3

    21-

    Mar Jumat 1721

    521 1

    0 1 3

    22-

    Mar Sabtu 1828

    519 1

    0 2 3

    23-

    Mar Minggu 1709

    510 1

    0 2 3

    24-

    Mar Senin 2104

    589 2

    1 1 3

    25-

    Mar Selasa 1841

    438 1

    0 1 3

    26-

    Mar Rabu 1715

    427 1

    0 1 3

    27-

    Mar Kamis 2048

    580 2

    1 1 3

    28-

    Mar Jumat 1812

    437 1

    0 1 3

    29-

    Mar Sabtu 1654

    468 1

    0 2 3

    30-

    Mar Minggu 1845

    420 1

    0 2 3

  • 35

    31-

    Mar Senin 2003

    531 2

    1 1 3

    1-Apr Selasa 2242 712

    2 2

    1 4

    2-Apr Rabu 2189 705

    2 2

    1 4

    3-Apr Kamis 2311 732

    2 2

    1 4

    4-Apr Jumat 2021 731

    2 2

    1 4

    5-Apr Sabtu 2019 710

    2 2

    2 4

    6-Apr Minggu 2359 750

    2 2

    2 4

    7-Apr Senin 2213 698

    2 2

    1 4

    8-Apr Selasa 2589 811

    2 2

    1 4

    9-Apr Rabu 2912 739

    2 2 1 4

    10-Apr Kamis 2012 701

    2 2 1 4

    11-Apr Jumat 1933 689

    2 2 1 4

    12-Apr Sabtu 2017 701

    2 2 2 4

    13-Apr Minggu 2314 721

    2 2 2 4

    14-Apr Senin 2001 710

    2 2 1 4

    15-Apr Selasa 2689 823

    2 2 1 4

    16-Apr Rabu 1955 715

    2 2 1 4

    17-Apr Kamis 1897 695

    2 2 1 4

    18-Apr Jumat 1986 701

    2 2 1 4

    19-Apr Sabtu 2012 686

    2 2 2 4

    20-Apr Minggu 2112 723

    2 2 2 4

    21-Apr Senin 2021 711

    2 2 1 4

    22-Apr Selasa 2771 849

    2 2 1 4

    23-Apr Rabu 2215 704

    2 2 1 4

    24-Apr Kamis 2010 679

    2 2 1 4

    25-Apr Jumat 2031 710

    2 2 1 4

  • 36

    Jumlah Transaksi per Januari-April 2014

    Tanggal Jumlah Transaksi

    Januari Februari Maret April

    1 631 412 521 712

    2 627 423 590 705

    3 612 454 572 732

    4 645 428 545 731

    5 617 399 579 710

    6 686 456 539 750

    7 694 457 586 698

    8 728 462 521 811

    9 687 401 589 739

    10 683 407 574 701

    11 691 398 549 689

    12 701 392 568 701

    13 778 407 585 721

    14 727 432 578 710

    15 799 456 549 823

    16 703 421 487 715

    17 589 421 596 695

    18 717 414 495 701

    19 694 402 421 686

    20 688 423 623 723

    26-Apr Sabtu 2109 703

    2 2 2 4

    27-Apr Minggu 2201 732

    2 2 2 4

    28-Apr Senin 2664 878

    2 2 1 4

    29-Apr Selasa 2154 741

    2 2 1 4

    30-Apr Rabu 1997 721

    2 2 1 4

  • 37

    21 682 451 521 711

    22 708 414 519 849

    23 796 409 510 704

    24 698 397 589 679

    25 711 428 438 710

    26 786 472 427 703

    27 752 418 580 732

    28 699 432 437 878

    29 734 468 741

    30 761 420 721

    31 668 531

    Total 22597 11886 16553 21419

    Pengolahan Data Volume Penjualan

    Paired Samples Statistics

    Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

    Pair 1 Volume Penjualan 1979.10 120 255.659 23.338

    Bulan penelitian 2014 2.500 120 1.1302 .1032

    Pair 2 Volume Penjualan 1979.10 120 255.659 23.338

    Hari biasa & akhir minggu 1.28 120 .453 .041

    Pair 3 Volume Penjualan 1979.10 120 255.659 23.338

    Hari dengan/tanpa promosi 1.55 120 .500 .046

    Pair 4 Volume Penjualan 2142.81 58 238.427 31.307

    Jenis promosi penjualan 2.52 58 .504 .066

  • 38

    Paired Samples Test

    Paired Differences

    t df

    Sig. (2-

    tailed)

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Mean

    Std.

    Deviation

    Std. Error

    Mean Lower Upper

    Pair 1 Volume

    penjualan - Bulan

    penelitian 2014

    1976.60 255.36 23.31 1930.44 2022.75 84.79 119 .000

    Pair 2 Volume

    penjualan - Hari

    biasa & akhir

    minggu

    1977.81 255.71 23.34 1931.59 2024.03 84.72 119 .000

    Pair 3 Volume

    penjualan - Hari

    dengan/tanpa

    promosi

    1977.42 255.32 23.30 1931.27 2023.57 84.83 119 .000

    Pair 4 Volume

    penjualan - Jenis

    promosi

    penjualan

    2100.97 212.42 23.60 2054.00 2147.94 89.01 80 .000

    Pengolahan Data Frekuensi Transaksi

    Paired Samples Statistics

    Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

    Pair 1 Frekuensi Transaksi 597.7500 120 130.29645 11.89438

    Bulan penelitian 2014 2.5000 120 1.13018 .10317

    Pair 2 Frekuensi Transaksi 597.7500 120 130.29645 11.89438

    Hari biasa & akhir minggu 1.2833 120 .45251 .04131

    Pair 3 Frekuensi Transaksi 597.7500 120 130.29645 11.89438

    Hari dengan/tanpa promosi 1.6750 120 .47034 .04294

    Pair 4 Frekuensi Transaksi 675.3210 81 77.11271 8.56808

    Jenis promosi penjualan 2.7160 81 .45372 .05041

  • 39

    Paired Samples Test

    Paired Differences t df Sig. (2-

    tailed) Mean Std.

    Deviatio

    n

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair 1

    Frekuensi

    Transaksi -

    Bulan

    penelitian

    2014

    597.21 132.11 12.06 573.33 621.09 49.51 119 .000

    Pair 2

    Frekuensi

    Transaksi -

    Hari biasa &

    akhir minggu

    598.43

    132.30

    12.07

    574.51

    622.34

    49.54

    119

    .000

    Pair 3

    Frekuensi

    Transaksi -

    Hari

    dengan/tanpa

    promosi

    598.16

    131.95

    12.04

    574.31

    622.01

    49.65

    119

    .000

    Pair 4

    Frekuensi

    Transaksi -

    Jenis

    promosi

    penjualan

    671.32

    86.99

    11.42 648.45 694.20 58.77 57 .000