PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di...

19
1 PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA adalah ju- dul yang kami pilih dalam rangka perabuatan proyek akhir ini. Dasar pemilihan judul : 1. Olahraga merupakan bagian dari aktivitas manusis , yang dianggap menyehatkan tubuh serta bermanfaat ba gi pembentukan tubuh. Selain itu bidang olahraga ju ga mempunyai andil dalam mengharumkan nama Bangsa & Negara. 2. Pesatnya perkembangan bidang keolahragaan yang ada, kurang diimbangi peningkatan mutu dan jumlah sarana nya. 3. Sarana olahraga yang ada, kurang mernenuhi syarat se bagai bangunan urnum serta dari seluruh gedung olah- raga yang ada, daya tampung j>enontonnya dipandang masih kurang besar. Selain itu belum dimiliknya su- atu wisma atlit dengan kapasitas yang cukup, selling ga dianggap perlu disediakan untuk menunjang kebu - tuhan aktivitas berolahraga di Surabaya ini. Lingkup pembahasan : Sehubungan dengan ide/gagasan diatas untuk membentuk

Transcript of PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di...

Page 1: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

1

PENDAHULUAN

GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA adalah ju-

dul yang kami pilih dalam rangka perabuatan proyek akhir ini.

Dasar pemilihan judul :

1. Olahraga merupakan bagian dari aktivitas manusis ,

yang dianggap menyehatkan tubuh serta bermanfaat ba

gi pembentukan tubuh. Selain itu bidang olahraga ju

ga mempunyai andil dalam mengharumkan nama Bangsa &

Negara.

2. Pesatnya perkembangan bidang keolahragaan yang ada,

kurang diimbangi peningkatan mutu dan jumlah sarana

nya.

3. Sarana olahraga yang ada, kurang mernenuhi syarat se

bagai bangunan urnum serta dari seluruh gedung olah­

raga yang ada, daya tampung j>enontonnya dipandang

masih kurang besar. Selain itu belum dimiliknya su-

atu wisma atlit dengan kapasitas yang cukup, selling

ga dianggap perlu disediakan untuk menunjang kebu -

tuhan aktivitas berolahraga di Surabaya ini.

Lingkup pembahasan :

Sehubungan dengan ide/gagasan diatas untuk membentuk

Page 2: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

2

wadah olahraga, m a k a selanjutnya adalah mendap a t k a n suatu

k onsep perencanaan dan perancangan untuk dipergunakan seba-

gai pedoman perencanaan dan perancangan fisik gedung olah -

raga dan wisma atlit termaksud.

M etode pembahasan :

Laporan perencanaan dan perancangan ini terairi atas 4

(empat) bab yang berurutan, dimana hasil pembahasan bab ter

dahulu, dipergunakan sebagai m a sukan bagi pembahasan bab be

rikutnya, sampai didapatkan hasil pra-rencana proyek.

Tahapan pembahasan :

Bab I : M e njelaskan secara umum permasalahan bidang

lahragaan, pengenalan jenis olahraga dan pelaksa

na kegiatan olahraga di Indonesia.

Bab ini diakhiri dengan k esimpulan yang menyata-

kan bahwa gedung olahraga dan wisma atlit seba. -

gai salah satu pemecahan permasalahan kebutuhan

di bidang keolahragaan.

Bab II : Membahas kondisi keolahragaan di Jawa Timur se -

car-a umum dan Surabaya secara khusus.

Bab: ini m e nghasilkan kesimp u l a n bchwa gedung o -

lahraga dan wisma atlit m e m a n g diperlukan, untuk

itu direncanakan dan dirancang dengan beberapa

tujuan dalam upaya mem'enuhi tuntutan yang ada.

Bab III : Membahas tentang dasar-dasar perencanaan gedung

olahraga dan wisma atlit, fasilitas yang dioutuh

kan, cara. operasionalnya, pro gram-pro gram keb-..- -

Page 3: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

tuhannya sampai diperoleh program ruang berikut

luasannya.

Eab IV ':.Membahas dasar-dasar perancangan fisik yang me -

nyangkut perancangan bangunan dan persyaratan me

ngenai teknis lainnya yang harus dipenuhi, dima-

na kesel-uruhan proses ini melalui analisa-anali-

sa dan pertimbangan-pertimbangan yang menghasil-

kan keputusan-keputusan dan dirangkum menjadi su

atu rangkaian pedoman dasar perancangan fisik ge

dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini.

Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be-

sarnya dapat dilihat pada bagan di halaman berikut.

Kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam rangka penyu -

sunan laporan ini, adalah :

1. Kurang mendetailnya data-data yang diperoleh.

2. Terbatasnya waktu yang disediakan untuk menyusun

laporan ini (17 minggu).

V/alaupun demikian, laporan perencanaan dan perancangan ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengem -

bangan bidang keolahragaan di Surabaya.

Page 4: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

SIST

IM

PEM

BAH

ASAN

< < < „ _ t/> in u p

f; "j W - J

CO

z<CCooccQ.

2d “■ 5S -

O £ < aO ? 2 o0£ ui a 0 . S a a.•<*

5 ?

z r>< CD< UJs *3 ;

is l i jIS Sis

2< <s>

z.5f s

e -ii£3|o

Page 5: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

5

BAB I

.TINJAUAN UMUM

1 . PENGERTIAN DASAR

1.1. Pengertian Gedung Olahraga

Kata Gedung mempunyai pengertian rumah besar berdin

ding batu, bangunan unt.uk suatu maksud seperti kantor, b:io-

skop dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan "Gedung" mengan

dung pengertian suatu bangunan yang besar dan dipergunakan

untuk suatu aktivitas utama tertentu.

Kata Olahraga merupakan gabun'gan dari 2 (dua) kata, ya .

itu k&ta Olah dan kata Raga, yang mempunyai suatu pengerti­

an utuh. Dalam bahasa Jawa, kata Olah.mempunyai pengertian

laku, perbuatan, perilaku, tingkah, canda, akal/perbuatan

untuk mengelabuhi mata dan sebagainya, sedangkan kata Raga

mempunyai pengertian badan, tubuh,_ penampilan bentuk nyata.

Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam kamus U m u m ' Bahaso Indo­

nesia (1982) "Olahraga adalah latihan gerak badan untuk me-

nguatkan dan raenyehatkan badan".

Menurut Collins "Olahraga adalah merupakan suatu kesenangan

atau hiburan yang menyenangkan, berupa segala permainan,

Page 6: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

pertandingan atau perlombaan dan yang penting adalah menyang

kut segi kesehatan, ketangguhan dan keahlian seseorang "

(Collins, 1966 : 470 ).

Jadi dapat disimpulkan "Olahraga" mengandung pengertian tin

dakan, perbuatan, kegiatan badan berupa gerakan atau rnengge

rakkan badan dan anggota badan, yang dilakukan seseorang de

ngan perasaan senang serta mempunyai tujuan tertentu.

Dalam perkembangannya, olahraga dapat dilakukan oleh bebera

pa orang secara bersama-sama, dengan atau tanpa alat-alat

bantu dan dapat dilakukan diluar atau didalam ruangan.

Gedung olahraga dapat disimpulkan mempunyai satu pe. -

ngertian utuh dan jelas, yaitu bangunan besar yang berdin -

ding dan didalamnya terdapat aktivitas utama berupa olahra­

ga.

1.2. Pengertian Wisma Atlit

Kata wisma mempunyai pengertian (untuk beberapa nama )

rumah. Bila kata wisma ditambah dengan kata lain, maka akan

mempunyai suatu pengertian yang lebih khusus,, seperti Wisma

KONI dan sebagainya.

Kata atlit mempunyai pengertian orang yang sungguh —

sungguh gemar berolahraga terutarna rnengenai kekuatan badan,

ketangkasan dan kecepatan seperti pelari, pelempar c&kram

dan sebagainya.

Page 7: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

Wisma.atlit dapat disimpulkan mempunyai pengertian ru-

mah bagi olahragav/an,.rumah tempat tinggal khusus bagi olah

ragawan secara bersama dari berbagai cabang olahraga.

2. TUJUAN DAN FUNGSI

2.1. Tu.juan dan Fungsi Gedung Olahraga

Tujuan olahraga adalah mengembangkan aspek biologis ma

nusia, yang didasarkan pada kegiatan fisik, berupa penyegar

an tubuh dalam bentuk olahraga.

Pendidikan,.ketrampilan dan pengetahuan serta teknik rnerupa

kan bagian dari olahraga, yang berguna untuk mernbentuk per-

tumbuhan dan perkembangan rnanusia.

Atas dasar tujuan olahraga ini, maka pembentukan Ge -

dung olahraga termaksud 'bertujuan untuk mernenuhi tuntutan

kebutuhan bidang keol'ahragaan, seperti :

- Mengembangkan dan meningkatkan kegiatan olahraga.

- Menimbulkan semangat untuk berlatih lebih tekun dan

berupaya untuk rnakin meningkatkan kemarnpuan dalam u-

saha mencapai prestasi yang lebih baik.

- Membangkitkan minat, kegairahan dan kecintaan masya-

rakat terhadap olahraga.

- Mengimbangi kemajuan yang dicapai daerah lain.

- Menampilkan kemarnpuan untuk rnenyelenggairakan kegial-

an olahraga tingkat nasional.

7

Page 8: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

Berdasarkan pada''pengalaman dan mempelajari bidang ke­

olahragaan dari berbagai aspek, maka didapatkan fungsi olah

raga, berupa :

- Fungsi utama olahraga adalah untuk kesehatan tubuh &

untuk membentuk fisik dengan melatih otot-otot seca­

ra teratur danterarah.

- Fungsi sekunder olahraga adalah sebagai sarana pene­

litian masalah kesehatan, teknik olahraga, rehabili-

tasi fisik, daya tarik v/isata, prestise dan prwfesi.

Dari fungsi olahraga diatas, maka fungsi gedung ciahra

ga ini cenderung difokuskan pada fungsi utama olahraga, ya-

itu :

- Sebagai ternpat untuk latihan dan pertandingan ting -

kat lokal, regional dan nasional, serta rnemungkinkan

menunjang kebutuhan v/adah pertandingan tingkat inter

nasional.

- Tempat pemusatan latihan atlit olahraga.

- Tempat masyarakat berolahraga dengan memakai fasili­

tas yang ada.

- Tempat menonton pertandingan olahraga.

2.2. Tu.juan dan Fungsi Wisma Atlit

8

Tujuan diadakannya wisma atlit didasarkan pada be.bdia-

pa pemikiran, seperti :

Page 9: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

- Memudahkan kontrol pembina terhadap kedisiplinan dan

kesehatan atlit.

- Memudahkan komunikasi dan rnengakrabkan pembina dan a

tlit.

- Memudahkan pengaturan semua hal yang berkaitan de -

ngan kebutuhan atlit serta program dari pemuratan la

tihan.

- Menghindarkan atlit dari pengaruh luar yang dapat me

nimbulkan gangguan konsentrasi atlit dalam berlatih.

Fungsi pengadaan dan penggunaan dari wisma atlit ter -

maksud adalah :

- Sebagai tempat tinggal sementara bagi para atlit o -

lahraga selama dalam pemusatan latihan.

- Mengurangi biaya pemusatan latihan karena sudah ter-

sedianya sarana tempat tinggal dan biaya termaksud i

tu dapat dialihkan untuk program pemusatan latihan.

- Menyediakan pelayanan khusus bagi atlit olahraga.

- Menunjang pengadaan akomodasi pada event nasional.

3. LATAR BELAKANG MASALAH BIDANG KEOLAHRAGAAN

3.1. Prestasi Atlit dan Perslapan Perema.jaannya

Menyimak bidang keolahragaan dalam lingkup nasional ,

telah banyak diaapati cabang olahraga yang dapat mengargkat

harkat dan martabat bangsa Indonesia, seperti :

Page 10: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

- Cabans Bulu Tangkis dengan prestasinya di arena All

England dan kejuaraan dunia serta kejuaraan interna-

sional lainnya.

- Cabang olahraga Tinju dengan beberapa gelar interna-

sional yang diraih.

- Cabang olahraga yang berprestasi lainnya.

Dari beberapa hal diatas, menunjukkan kemarnpuan atlit Indo­

nesia untuk berprestasi dan bersaing di arena internasional.

Prestasi yang demikian ini diperoleh melalui perjuangan de­

ngan dasar hasil pembinaan, keteraturan berlatih dengan ter

arah disertai adanya niat dan semangat yang gigih untuk men

capai prestasi termaksud, tetaixi hal ini tidak mutlak mc-nja

min selalu tercapainya prestasi puncak, karena perlu disa -

dari, bahwa tidak mungkin mengandalkan pada atlit tertentu

saja, sebab kemarnpuan seorang atlit ada batasnya dan dipe -

ngaruhi oleh faktor usia yang mengakibatkan menurunnya ke -

lincahan, daya saing dan tenaga.

Untuk mengatasi hal demikian, maka perlu melakukan :

- Pencarian bibit baru sebagai pengganti/penerus atlit

yang- ada saat ini.

- Kempersiapkan bibit baru dengan pembinaan dar. latih­

an yang rnantap dan meraperbanyak frekuensi pertanding

. an.

- Mematangkan atlit penerus dengan banyak pengalaman ,

melalui pertandingan tingkat regional dan nasiourJ..

10

Page 11: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

Semuanya ini dengan tujuan mempertahankan '.reputasi yang su-

dah ada dan upaya raeningkatkan kemarnpuan atlit dalam presta

si pada cabang olahraga yang diikutinya.

Mempersiapkan atlit penerus memang bukan pekerjaan mu-

dah, oleh karena itu harus dipersiapkan secara bail-:: terha-

dap semua hal yang-ada kaitannya dan kebutuhannya, seperti

failitas/sarana latihan yang memadai, sehingga dapat rnenca-

pai hasil yang diharapkan dengan sukses.

3.2. Perkembangan Olahraga dan Kendalanya

Perkembangan bidang keolahragaan di Indonesia, ditin

jau secara umum, sudah mulai nampak lebih baik, hal ini da­

pat terlihat pada :

11

- Semakin meningkatnya frekuensi pengadaan kegiatan o-

lahraga di daerah dan di tingkat nasional.

- Mulai banyak pernbangunan sarana olahraga oleh pihak

pemerintah dan swasta.

- Hadirnya sekolah tenis, sekolah sepak-bola dan seba­

gainya.

Sisi lain dari perkembangan' olahraga yang terjad.i, da­

lam pelaksanaannya masih terdapat hambatan, kendala yeng a-

da/timbul, antara lain berupa :

- Dukungan biaya dari peraerintah terkadang tidak sel;-

Page 12: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

lu dapat .mencukupi kebutuhan. .

- Masih kurang adanya partisipasi dari masyarakat ter-

hadap olahraga.

- Kurangnya tenaga yang berrninat dan berdeaika.si terha

dap perkembangan dan peningkatan di bidang keolahra­

gaan.

- Kurikulum bidang keolahragaan di bangku sekolah, di-

nilai masih belum memadai terhadap segi rjernbinaan &

peningkatan prestasi.

- Sarana dan prasarana olahraga masih kurang men.enuhi

mutu dan jumlahnya terhadap kebutuhan yang ada.,

- Masyarakat masih dipandang kurang menghayati arti o-

lahraga dan raanfaatnya.

ICeadaan perkembangan bidang' olahraga yang demikian ini da -

pat menimbulkan anggapan, bahv/a olahraga masih belum mema -

syarakat secara luas.

3-3. Fasilitas Olahraga dan Atlit Di Daerah Serta i-hmfaat - .

n m

Meninjau sarana dan prasarana olahraga yang tersedia ,

maka untuk tingkat nasional sudah ada v/adahnya yang berada

di Jakarta, yaitu :

- Kompleks olahraga Senayan.

- Kompleks olahraga Kuningan.

- Kompleks olahraga lainnya.

12

Page 13: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

Semua sarana olahraga tersebut dapat difungsikan untuk me -

nyelenggarakan pesta-pesta olahraga tingkat internasional ,

seperti SEA Games, Asian Games, Thomas Cup dan sebagainya.

Pada tingkat propinsi dipandang masih perlu disiapkan

dan disediakan sarana olahraga yang memadai serta bermanfa-

at terhadap beberapa hal, antara lain :

- Memacu minat, niat dan prestasi atlit daerah, karena

sarana dan prasarana yang memadai telah tersedia.

- Biaya pengadaan pemusatan latihan atlit daerah dapat

lebih ditekan, karena tidak perlu lagi berlatih di

Jakarta.

- Persaingan prestasi antar atlit daerah akan semakin

sehat.

- Menghindarkan kesan elite atlit yang berlatih di Ja­

karta.

- Mencagah mengalirnya atlit daerah ke Jakarta, akibat

adanya anggapan, bila berlatih di daerah akan sedi -

kit raendapat kemajuan prestasi, karena fasilitas ku­

rang memadai.

Dengan memperhatikan dan memahami keadaan yang d :miki-

an ini, maka perrnasalahan ini merupakan suatu tantangan da­

lam mamajukan bidang keolahragaan di daerah.

13

Page 14: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

14

k. MACAM OLAHRAGA DAN PENGGOLONGANNYA

Sehubungan dengan banyaknya jenis olahraga, maka dari

keseluruhannya itu, dapat dipisahkan menurut rnacam dan go -

longannya seperti berikut :

4.1. Olahraga Prestasi

Kelompok olahraga dengan pelakunya disebut Atlit. se -

dang jenis olahraganya adalah Tenis, Renang, Sepak-bc-la, Ba

lap sepeda dan sebagainya.

Kelompok olahraga prestasi ini, dalam pelaksanaannya

dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :

- Olahraga air.

- Olahraga darat.

- Olahraga dirgantara.

4.2. Olahraga Non Prestasi

Kelompok olahraga non prestasi adalah kelompok olahra­

ga dengan pelakunya adalah anggota masyarakat, sedang jenis

olahraganya adalah Gerak-jalan, Jalan sehat, Jantung sehat,

Senam pagi Indonesia dan sebagainya, yang memenuhi kxi Leria

nurah, rneriah dan memasyarakat.

Page 15: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

15

4•3• Olahraga Tradisional

Kelompok olahraga tradisional adalah kelompok olahraga

yang dilakukan oleh masyarakat secara turun-tenmrun sebagai

bagian dari kebudayaan dan kebiasaan, sedang jenis olahraga

nya adalah pencak-silat, sumpit, karapan sapi dan sebagai -

nya.

4.4. Olahraga Khusus

Kelompok olahraga khusus adalah kelompok olahraga yang

dilakukan oleh penderita cacat jasmaniah, sedang jenis oian

raganya hampir sama dengan kelompok olahraga prestasi, ha -

nya peraturannya yang disesuaikan.

4.5. Olahraga Kesehatan

Kelompok olahraga kesehatan adalah kelompok olahraga

yang dilakukan oleh penderita gangguan fisik, dengan tujuan

untuk rehabilitasi fisik, sedang jenis olahraganya adalah

senam penapasan, terapi kolam renang dan sebagainya.

4.6. Olahraga Profesional dan Arnatir

Olahraga profesional adalah olahraga yang dilaki:k^n de

ngan tujuan sebagai mata pencaharian dan biasanya ada pada

kelompok olahraga prestasi, sementara olahraga amatir lebi1-

mengutarnakan adu prestasi dan tidak dipakai sebagai lapang-

Page 16: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

16

an mata pencaharian oleh pelakunya.

Macam dan penggolongan olahraga dapat dilihat lebih je

las dalam bentuk skema seperti berikut :

a:natir

OLAHRAGA

Non prestasi ■— jolahraga masya:'akat

Traca-sional

~{Prestasi Pencak silat

>1°n' prestasi — Karapan sapi

Khusus

Kesehatan'

Prestasi OR. khusus yangdilombakan

Non prestasij— loR. khusussebagai hiburan

OR. rehabilitasi fisikl

Page 17: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

17

5. PIHAK-PIHAK YANG MELAKSANAKAN BIDANG KEOLAHRAGAAN

Kegiatan berolahraga secara umum, tentunya ada hubung-

annya dengan pihak yang mengatur, melaksanakan dan i';engelo-

la sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Untuk mengenal lebih dekat, maka perlu diketahui secara ga-

ris besarnya saja.

5.1. Komite Olahraga Nasional Indonesia CKONI)

Dalam bidang keolahragaan di Indonesia ini, semuanya i

tu diatur oleh KONI. KONI dengan hirarkinya, merupakan or -

ganisasi yang menjembatani pihak pemerintah dengan orgahisa

si olahraga yang ada di Indonesia ini.

Pada prinsipnya, KONI hanya 'menangani hal-hal yang berkait-

an dengan olahraga prestasi saja, tetapi untuk jenis olahra

ga lain atau non prestasi, pihak KONI cukup melakukan peman

tauan saja.

KONI dalam kegiatan menjalankan tugasnya, berlandaskan

pada :

- Surat keputusan Presiden Republik Indonesia nomor

057/1967, tentang Komite Olahraga Nasional Indonesia

beserta tugas, tanggung-jawab dan wewenangnya serta

hubungannya dengan pemerintah.

- Surat Keputusan Presiden Republik, Indonesia noiaor

43 tahun 1984, tanggal 9 Juli 1984, yang menyatakan

Page 18: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

bahwa KONI merupakan satu-satunya organisasi yang :

a. Melaksanakan koordinasi bidang keolahragaan di In

donesia.

b. Merurauskan kebijaksanaan dalam pembinaan dan pe -

ngembangan bidang keolahragaan di Indonesia.

c. Mengkoorainasikan penyelenggaraan atas kegiatan o

laliraga dari kelorapok olahraga prestasi di Indone

sia.

5.2. Perkumpulan Olahraga (Klub)

Perkumpulan olahraga berfungsi menarapung kebutuhan liia-

syarakat berolahraga sesuai dengan jenis olahraga yang dimi

natinya dan melalui pembinaan, latihan serta pertandingan -

pertandingan yang diadakan dengan tujuan mencapai prestasi

yang diharapkan berikut menjaga kesehatan tubuhnya.

Perkumpulan olahraga adalah unit terdepan dalam pelak-

sanaan bidang keolahragaan dan merupakan pemasok pomain ba-

gi tingkat daerah sarnpai tingkat nasional.

5.3. Penyedla dan Penfielola-Sarana Olahraga

Tanpa adanya sarana olahraga", maka kegiatan yan?; memer

lukannya tidak akan dapat dilaksanakan/berlangsung.

Bagi pihak yang rnenyediakan dan mengelola sarana olahraga i

tu, dianggap punya. peranan dalam menunjang terlaksananya kp

giatan berolahraga sesuai dengan jenisnya.

18

Page 19: PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA DAN WISMA ATLIT DI SURABAYA ... · dung olahraga dan wisma atlit di Surabaya ini. Sistimatika pembahasan/proses perencanaan secara garis be- sarnya dapat

Dalam menyediakan dan mengelola sarana olahraga ini, a

danya faktor komersial sudah merupakan hal ;;ang umuhi, aki' -

bat kebutuhan pengelolaan serta perawatan sarananya.

6. KESIMPULAN

Olahraga sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat su -

dah selayaknya untuk makin dikembangkan dan dibina dengan

lebih baik. Olahraga yang ternyata memang .berguna bag! per-

tumbuhan dan perkembangan fisik seseorang sebagai anggo'-a

masyarakat, maka olahraga haru.s selalu diterapkan dalam ke~

hidupan masyarakat.

Perhatian terhadap atlit olahraga dengan pengadaan fa-

silitas yang baik, akan menjadikan atlit merasa diperhati -

kan dan akan menarnbah semangat untuk berprestasi lebih baik

lagi.

Dalam upaya mencapai harapan ini, perlu diberikan v/a -

dah yang memadai untuk menunjang keterlaksanaannya dan un -

tuk itu Gedung Olahraga dan Wisma Atlit ini merupakan salah

satu pemecahannya.

19