PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian...

74
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016) 1 PENDAHULUAN Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan di bidang perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sesuai Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 mempunyai tugas koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan di bidang perekonomian. Adapun keluaran Kemenko Perekonomian adalah rekomendasi kebijakan atas hasil koordinasi dan sinkronisasi perumusan dan penetapan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait isu bidang perekonomian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kemenko Perekonomian menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dengan kementerian koordinator lainnya maupun dengan kementerian/lembaga lain terkait. Prinsip tersebut diarahkan untuk mencapai sasaran strategis Kemenko Perekonomian, yaitu : a) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian, b) Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian, dan c) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik Peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mewujudkan tujuan prioritas nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan bagian dari penyelenggara pemerintah yang mempunyai peran strategis terhadap tercapainya tujuan nasional khususnya di bidang perekonomian. Di dalam RPJMN 2015 – 2019, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diarahkan untuk mendukung kegiatan prioritas nasional berupa: a. Menstabilkan situasi ekonomi makro dan memperkuat struktur ekonomi. b. Realokasi sumber daya untuk pemanfaatan yang lebih produktif, di bidang ekonomi terutama percepatan pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan dan pembangunan industri, c. Meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan kepercayaan investor, serta

Transcript of PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian...

Page 1: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

1

PENDAHULUAN

Melaksanakan koordinasi,

sinkronisasi dan

pengendalian kebijakan

di bidang perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sesuai

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 mempunyai tugas

koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan di

bidang perekonomian. Adapun keluaran Kemenko

Perekonomian adalah rekomendasi kebijakan atas hasil

koordinasi dan sinkronisasi perumusan dan penetapan

kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta pengendalian

pelaksanaan kebijakan terkait isu bidang perekonomian.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kemenko

Perekonomian menerapkan prinsip koordinasi, integrasi

dan sinkronisasi baik dengan kementerian koordinator

lainnya maupun dengan kementerian/lembaga lain terkait.

Prinsip tersebut diarahkan untuk mencapai sasaran strategis

Kemenko Perekonomian, yaitu : a) Terwujudnya

sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian, b)

Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian, dan c)

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik

Peran Kementerian

Koordinator Bidang

Perekonomian dalam

mewujudkan tujuan

prioritas nasional

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan

bagian dari penyelenggara pemerintah yang mempunyai

peran strategis terhadap tercapainya tujuan nasional

khususnya di bidang perekonomian. Di dalam RPJMN 2015

– 2019, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

diarahkan untuk mendukung kegiatan prioritas nasional

berupa:

a. Menstabilkan situasi ekonomi makro dan memperkuat

struktur ekonomi.

b. Realokasi sumber daya untuk pemanfaatan yang lebih

produktif, di bidang ekonomi terutama percepatan

pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan dan

pembangunan industri,

c. Meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan

kepercayaan investor, serta

Page 2: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

2

d. Meningkatkan pemerataan pembangunan dan

mengurangi kemiskinan.

Fokus kegiatan pada prioritas nasional tersebut memberikan

posisi strategis Kemenko Bidang Perekonomian untuk

memberikan rekomendasi kebijakan di bidang

perekonomian kepada Presiden dan Kementerian yang ada

berada dalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian.

Melalui tugas dan fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan

pengendalian, Kementerian Koordinator melakukan rapat

koordinasi/sinkronisasi, monitoring serta evaluasi terhadap

suatu isu kebijakan perekonomian. Kegiatan ini diharapkan

mampu memberikan arah kebijakan yang berkualitas dan

efektif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

yang inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan tujuan

nasional

Tema Outcome yang

dicapai

Dalam pelaksamaam tugas dan fungsinya Kementerian

Koordinator Bidang perekonomian mempunyai tujuan

untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif

dan berkelanjutan serta mewujudkan kinerja organisasi

yang baik. Tujuan tersebut merupakan upaya Kemenko

Bidang Perekonomian memastikan pelaksanaan kebijakan/

program oleh sektor/lintas sektor di bidang ekonomi

dijalankan dengan komitmen yang tinggi guna pencapaian

kinerja perekonomian yang semakin baik dari waktu ke

waktu. Upaya-upaya pencapaian kinerja perekonomian

difokuskan pada target sasaran makro ekonomi yang dalam

peta strategi kementerian memenuhi diantara:

1. Stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi;

2. Peningkatan Daya Saing;

3. Transformasi Industri dan;

4. Optimalisasi Hubungan Internasional.

Page 3: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian pada Semester I Tahun 2016 dilakukan

dengan membandingkan antara target dengan realisasi dari

masing-masing Indikator Kinerja selama periode tersebut. Hasil

dari perbandingan tersebut akan diperoleh persentase pencapaian

target. Capaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian pada semester I Tahun 2016 disajikan dalam tabel

sebagai berikut :

SS Indikator Kinerja Target 2016

Realisasi s/d Juni

2016 Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/

(c/2) (f)

Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian

Presentase program koordinasi kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi

100% 55% 110%

Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) Baru atau Kebijakan Strategis Nasional Baru) Realisasi semester I : 22 buah Target dalam 1 tahun: 40 RPPU/Keputusan Strategis

Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian

Presentase kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi

100% 61.5% 123%

Rancangan Peraturan Perundang-undangan Perubahan atau Kebijakan Strategis Nasional yang bersifat merivisi kebijakan sebelumnya Realisasi semester I : 8 buah Target dalam 1 tahun : 13 RPPU/Keputusan Strategis Revisi

Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Tingkat Kinerja Manajeman Kementerian 85≤n≤100 = 4 : Sangat Baik (Hijau) 65≤n<85 = 3 : Baik (Hijau) 45≤n<65 = 2 : Kurang (Merah) n<45 = 1 : Sangat Kurang (Merah)

3 3 BAIK

Tata kelola Kebijakan Kementerian Teknis melalui Peraturan/Keputusan Teknis dalam rangka deregulasi kebijakan perekonomian Realisasi semester I : 28 buah Target dalam 1 tahun : 79 peraturan/keputusan kementerian teknis

1. Capaian Kinerja

2. Analisis Capaian Kinerja

Page 4: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

4

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Kinerja

Presentase program koordinasi kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi

100%

(40 RPPU/Keputusan Strategis )

55%

(22 RPPU/Keputusan Strategis )

110%

Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian

Terwujudnya Sinkronisasi

dan Koordinasi Kebijakan

Perekonomian adalah hasil

yang dirasakan atas peraturan

perundang-undangan baru

yang disusun sebagai

tindaklanjut rekomendasi

kebijakan. Rancangan

Peraturan Peraturan atau

Keputusan Strategis dihasilkan

melalui berbagai rapat

Koordinasi dan Sinkronisasi

dengan berbagai Kementerian

terkait di bidang

perekonomian.

Pada tahun 2016,

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

menargetkan sebanyak 40

Rancangan Peraturan

Perundang-Undangan Baru dan

sampai dengan semester I telah

terealisasi sebanyak 22

Rancangan Peraturan

Perundang-Undangan. Adapun

Rancangan Peraturan

Perundang-Undangan yang

telah dihasilkan dapat dilihat

pada tabel di samping.

Page 5: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

5

Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya Pengendalian Kebijakan Perekonomian

Sesuai dengan Roadmap/Peta Strategi Tahun 2015-2019 Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, Sasaran Strategis serta Indikator Kinerja Utama dikelompokkan ke dalam

pemenuhan diantara 4 (empat) tema yaitu : (1) Stabilisasi dan Pertumbuhan Ekonomi; (2)

Peningkatan Daya Saing; (3) Transformasi Industri dan; (4) Optimalisasi Hubungan

Internasional. Capaian Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian semester I

tahun 2016 untuk SS1 bila dikelompokkan berdasarkan tema disajikan pada diagram di

bawah ini.

Salah satu fungsi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah

melakukan pengendalian kebijakan pemerintah melalui pemantauan, evaluasi, serta

pengendalian penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang sudah berjalan. Terwujudnya

pengendalian kebijakan perekonomian merupakan implementasi fungsi pengendalian atas

pelaksanaan kebijakan bidang perekonomian oleh K/L yang menghasilkan rekomendasi dan

Page 6: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

6

berimplikasi pada Rancangan perubahan Peraturan Perundangan yang ada. Capaian kinerja

semester 1 tahun 2016 untuk SS 2 adalah sebagai berikut :

Realisasi pengendalian kebijakan bidang ekonomi semester I 2016 adalah upaya

bertahan dan menuju ke peningkatan kondisi perekonomian. Kemenko Bidang

Perekonomian diamanatkan untuk mengintensifkan pelaksanaan deregulasi melalui Paket

Kebijakan Ekonomi (PKE) guna mempercepat upaya pemulihan perekonomian negara.

Rancangan Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang telah dihasilkan selama

semester 1 2016 disajikan berdasarkan tema dalam tabel berikut.

Indikator Kinerja Utama

•Presentase kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi

Target

•100% (13 RPPU/ Keputusan Strategis Revisi)

Realisasi

•53.9% (7 RPPU/Keputusan Strategis Revisi)

Kinerja

•108%

Disusunnya rancangan peraturan perundang-

undangan tersebut ditujukan untuk

menyempurnakan atau merubah peraturan

perundang-undangan yang sudah berjalan.

Diharapkan dengan dilakukannya perubahan pada

peraturan perundang-undangan yang sudah

berjalan, dapat menjawab tantangan dan

permasalahan terkait isu strategis dalam bidang

ekonomi

Page 7: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

7

Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya Tata Kelola pemerintahan yang baik (Tindak lanjut Kementerian Teknis dalam mendukung Kebijakan Perekonomian)

Salah satu peraturan yang sangat krusial untuk segera ditetapkan adalah revisi

Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Hal ini

disebabkan karena banyak pasal-pasal dalam UU no.4 yang sudah tidak sesuai lagi dengan

kondisi perekonomian saat ini. Revisi Undang-undang no. 4 tahun 2009 saat ini telah

dilakukan pembahasan dan penyusunan rancangan revisi serta diharapkan dapat

ditetapkan pada akhir tahun 2016.

Untuk mencapai sasaran strategis 3, diukur dengan Indikator Kinerja Utama yaitu

Tingkat Kinerja Manajeman Kementerian. Maksud dari manajeman kinerja Kementerian

adalah upaya penataan kebijakan teknis kementerian dalam koordinasi Kemenko Bidang

Perekonomian. Upaya penataan tersebut melalui peraturan atau keputusan Menteri Teknis

didalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian sebagai tindak lanjut rekomendasi

kebijakan perekonomian .

Berbeda dengan indikator kinerja utama pertama dan kedua yang melihat batasan

keberhasilan sasaran strategis melalui tersusunnya Rancangan Peraturan Perundang-

Undangan atau Keputusan Strategis yang ditetapkan oleh Presiden, atau Menko

Perekonomian maka pada IKU ketiga ini Kemenko Bidang Perekonomian diarahkan pada tata

kelola kebijakan perekonomian melalui Ketentuan Teknis pada Kementerian di bawah

koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian, untuk merespon masalah-masalah

perekonomian, seperti misalnya: perlambatan pertumbuhan ekonomi, depresiasi rupiah,

implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dan dinamika globalisasi ekonomi.

Adapun pengklasifikasian Tingkat manajeman kinerja tata kelola kebijakan

perekonomian melalui Ketentuan Teknis pada Kementerian Teknis/Sektor adalah sebagai

berikut : Nilai Kategori

85≤n≤100 = 4 : Sangat Baik (Hijau)

65≤n<85 = 3 : Baik: (Hijau)

45≤n<65 = 2 : Kurang (Merah)

n<45 = 1 : Sangat Kurang (Merah)

Nilai diperoleh dari realisasi peraturan/keputusan kementerian teknis dibagi dengan target

peraturan/keputusan kementerian teknis dikali seratus.

Page 8: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

8

Sampai dengan semester I Tahun 2016, peraturan/keputusan kementerian teknis

yang sudah ditetapkan sebanyak 28 peraturan/keputusan (target tahun 2016 adalah 79

peraturan/keputusan kementerian teknis). Perbandingan antara realisasi dengan target

tersebut menunjukan bahwa capaian nilai tata kelola kebijakan perekonomian melalui

Ketentuan Teknis pada semester I adalah sebesar 70,8, sehingga Realisasi Indikator Kinerja

Utama ketiga ini adalah 3 (Baik) dari target yang telah ditetapkan sebelumnya 3 (baik).

Sehingga capaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk IKU ini

adalah 100%. Peraturan/keputusan kementerian teknis yang telah ditetapkan sampai dengan

semester 1 tahun 2016 adalah :

Page 9: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

9

Sebagai bahan perbandingan, capaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian pada semester I Tahun 2016 dengan periode tahun sebelumnya (semester I

Tahun 2015) disajikan pada tabel di bawah ini.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan periode

sebelumnya. Dengan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sama,

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengalami peningkatan kinerja pada IKU 1

(Presentase program koordinasi kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi) dan

IKU 2 (Presentase kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi).

Realisasi capaian IKU Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester

I Tahun 2016 telah memenuhi target yang ditetapkan, bahkan meningkat dari periode waktu

tahun sebelumnya (capaian kinerja IKU Semester I Tahun 2015). Hal ini menunjukkan

bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara konsisten berupaya menjaga

Perekonomian nasional dan dapat meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu.

IKU 1 IKU 2 IKU 3

Semester I 2015 104% 88% 100%

Semester 1 2016 110% 108% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

tin

gkat

cap

aian

kin

erj

a

Perbandingan Capaian Kinerja

3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan periode sebelumnya

Page 10: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Interim-Semester I 2016)

10

Realisasi belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

sampai dengan tanggal 31 Juli 2016 (berdasarkan penerbitan

SP2D) adalah sebesar Rp 139.163.968.640,- atau sebesar 38,74%

dari total pagu sebesar Rp 359.230.685.000,-, dengan perincian

per unit kerja sebagai berikut:

Kinerja Keuangan adalah persentase penyerapan Anggaran yang

dihitung berdasarkan Realisasi dibagi pagu.

49

.32

2

13

.35

8

16

.32

0

9.0

86

13

.09

0

10

3.1

14

10

.88

0

12

7.6

86

16

.37

6

7.1

22

5.2

82

6.3

42

4.3

63

8.1

42

33

.04

5

5.7

08

60

.71

4

8.4

47

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

dal

am ju

taan

ru

pia

h

Pagu

Realisasi

Kinerja Keuangan

4. Kinerja Keuangan

Page 11: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 12: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Penyusunan regulasi Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII (Insentif Pajak

untuk Industri Padat Karya), yaitu :

- Rancangan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak

Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha

Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu.

- Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penghasilan Pasal 21

atas Penghasilan Pegawai dari Pemberi Kerja dengan Kriteria Tertentu.

2. Penyusunan regulasi Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XI (Dana Investasi

Real Estat/DIRE), yaitu :

- Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan Dari Pengalihan Real Estat Dalam Skema Kontrak Investasi

Kolektif Tertentu.

- Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Insentif

dan/atau Kemudahan Investasi oleh Pemerintah Daerah.

3. Pembahasan Usulan Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah

tentang Pengenaan Cukai Terhadap Kemasan Plastik Minuman

menindaklanjuti Surat Menteri Keuangan Nomor S-432/MK.010/2016

tanggal 27 Mei 2016 perihal Permohonan Persetujuan Rancangan

Peraturan Pemerintah tentang Pengenaan Cukai Terhadap Kemasan

Plastik Minuman kepada Presiden Republik Indonesia.

4. Tanggapan terhadap Permohonan Fasilitas Tax Allowance bagi PT

Samsung Electronics Indonesia.

5. Masukan Terhadap Paraf Persetujuan pada Rancangan Instruksi

Presiden tentang Optimalisasi Pemanfaatan Laporan Hasil Analisis dan

Laporan Hasil Pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan.

6. Penyusunan basis data perekonomian (variabel) yang terbaharui

secara periodik.

7. Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) Sektor Keuangan.

8. Koordinasi penyusunan dokumen Strategi Nasional Keuangan Inklusif

direncanakan untuk dipaparkan dihadapan Queen Maxima dalam

kunjungan ke RI pada 30 Agustus 2016 sampai dengan 1 September

2016.

9. Keputusan Komite Privatisasi tentang Program Privatisasi Tahun 2016

Nomor : Rakor.22.01.2016 tanggal 29 Januari 2016.

Keterangan

(f)

Terwujudnya koordinasi

dan sinkronisasi kebijakan

di bidang ekonomi makro

dan keuangan (10

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi

kebijakan di bidang

ekonomi makro dan

keuangan

80% 90% 113%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)Unit : Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Target 2016SS Indikator Kinerja

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja

Page 13: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Keterangan

(f)

Target 2016SS Indikator Kinerja

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja

1. Pemantauan Realisasi APBN dan APBNP Tahun 2016.

2. Evaluasi Pelaksanaan Ketentuan Fasilitas Tax Allowance sebagaimana

amanat Pasal 6 PP Nomor 18 Tahun 2015.

3. Penilaian TPID Terbaik dan Berprestasi Tahun 2015.

4. Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite

Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM nomor S-110/M.EKON/05/2016

tanggal 13 Mei 2016 tentang Penyusunan Pedoman Pelaksanaan KUR

Sektoral kepada 11 Menteri dan 2 Kepala Badan.

5. Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite

Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM nomor S-112/M.EKON/05/2016

tanggal 13 Mei 2016 tentang Fokus Penyaluran KUR kepada Gubernur

Provinsi Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,

DIY, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat; Kementerian Keuangan;

Kementerian Koperasi dan UKM; dan 19 Direksi Bank Pelaksana KUR.6. Surat Menko Perekonomian perihal Pinjaman Komersial Luar Negeri

PLN (Persero) Nomor : S-68/M.EKON/03/2016 tanggal 24 Maret 2016.

7. Surat Menko Perekonomian perihal Pinjaman Komersial Luar Negeri

PT SMI (Persero) Nomor : S-113/M.EKON/06/2016 tanggal 13 Mei

2016.

Terwujudnya pengendalian

pelaksanaan kebijakan di

bidang ekonomi makro dan

keuangan (10

Rekomendasi)

Presentase rekomendasi

pelaksanaan kebijakan di

bidang ekonomi makro dan

keuangan

80% 70% 175%

Page 14: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Keterangan

(f)

Target 2016SS Indikator Kinerja

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja

1. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) tanggal 11 Februari 2016 dalam rangka

membahas skema KUR Menengah (dengan plafon diatas Rp 500 juta -

Rp 2 miliar).

2. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) tanggal 29 Maret 2016 dalam rangka

membahas skema KUR untuk sektor pertanian dan koperasi sebagai

penyalur KUR

3. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) tanggal 24 Juni 2016 dalam rangka

membahas usulan perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian Nomor 8 Tahun 2015 jo. 13 Tahun 2015 tentang

Pedoman Pelaksanaan KUR

4. Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite

Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM nomor S-111/M.EKON/05/2016

tanggal 13 Mei 2016 tentang Pelaksanaan KUR Triwulan I Tahun 2016

kepada Presiden RI.

5. Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan selaku

Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM Nomor S-

68/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang Relaksasi

Aturan SIKP kepada Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

6. Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan selaku

Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM Nomor S-

49/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 4 Mei 2016 tentang Kajian Subsidi

Bunga KUR Super Mikro, kepada Dirjen Perbendaharaan Kementerian

Keuangan.

Terwujudnya perluasan

akses pembiayaan bagi

Usaha Mikro dan Kecil

(UMK)

Tercapainya target

penyaluran kredit

berpenjaminan Kredit

Usaha Rakyat/KUR (dalam

rupiah)

Rp. 100

Triliun

Rp.

54.769.320.0

00.000,-

109,54%

Page 15: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

1). Penyusunan regulasi Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII (Insentif Pajak

untuk Industri Padat Karya), yaitu :

- Rancangan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak

Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu

dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu.

- Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penghasilan Pasal 21

atas Penghasilan Pegawai dari Pemberi Kerja dengan Kriteria Tertentu.

2). Penyusunan regulasi Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XI (Dana Investasi Real

Estat/DIRE), yaitu :

- Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan Dari Pengalihan Real Estat Dalam Skema Kontrak Investasi

Kolektif Tertentu.

- Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Insentif dan/atau

Kemudahan Investasi oleh Pemerintah Daerah.

3). Pembahasan Usulan Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah

tentang Pengenaan Cukai Terhadap Kemasan Plastik Minuman

menindaklanjuti Surat Menteri Keuangan Nomor S-432/MK.010/2016

tanggal 27 Mei 2016 perihal Permohonan Persetujuan Rancangan

Peraturan Pemerintah tentang Pengenaan Cukai Terhadap Kemasan

Plastik Minuman kepada Presiden Republik Indonesia.

4). Tanggapan terhadap Permohonan Fasilitas Tax Allowance bagi PT

Samsung Electronics Indonesia.

5). Masukan Terhadap Paraf Persetujuan pada Rancangan Instruksi Presiden

tentang Optimalisasi Pemanfaatan Laporan Hasil Analisis dan Laporan

Hasil Pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SEMESTER I TAHUN 2016Unit : Asisten Deputi Fiskal

SS Indikator Kinerja Target 2016

Tersusunnya

Rekomendasi

Kebijakan Fiskal

Keterangan

(f)

Kinerja

Persentase

rekomendasi

kebijakan yang terkait

dengan bidang fiskal

yang ditindaklanjuti

80% 100% 125%

Realisasi

Semester I

2016

Page 16: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

SS Indikator Kinerja Target 2016 Keterangan

(f)

Kinerja

Realisasi

Semester I

2016

1). Pemantauan Realisasi APBN dan APBNP Tahun 2016.

2). Evaluasi Pelaksanaan Ketentuan Fasilitas Tax Allowance sebagaimana

amanat Pasal 6 PP Nomor 18 Tahun 2015.

3). Updating perkembangan isu perekonomian terkini :

- Pengaruh Brexit Terhadap Perekonomian Global dan Perekonomian

Nasional.

- Kebijakan Fiskal Dalam Rangka Meningkatkan Daya Beli Masyarakat.

- Optimalisasi Penerimaan Perpajakan Tahun 2016.1). Draft Laporan Capaian IKU Semester I 2016.

2). Renja Tahun 2017.

3). TOR RAB 2017.

4). Laporan Hasil Rakor Menko Perekonomian Tahun 2016.

5). Laporan Hasil Rakor Evaluasi Persiapan Penilaian RB Tahun 2016.

Tersusunnya

Rekomendasi

Kebijakan Fiskal

Layanan dukungan

administrasi kegiatan

dan tata kelola pada

Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi

Makro dan Keuangan

1 Laporan 1 Laporan 100%

Persentase

rekomendasi

pengendalian

pelaksanaan kebijakan

yang terkait dengan

bidang fiskal yang

ditindaklanjuti

80% 60% 150%

Page 17: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

1). Rekomendasi upaya mempersempit defisit

transaksi berjalan melalui kajian terkait

transportasi barang.

2). Penyusunan basis data perekonomian (variabel)

yang terbaharui secara periodik.

3). Penyusunan publikasi ekonomi mingguan dan

booklet statistik triwulanan.

4). Komunikasi yang efektif dan efiisien dengan TPID

di daerah dengan memanfaatkan Website

Pokjanas TPID dan Video Conference WEBEX.

5). Penguatan kerjasama dengan pelaku pasar

keuangan dalam rangka pemantauan pasar

keuangan.

(f)

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan yang terkait dengan

bidang moneter dan neraca

pembayaran (5 rekomendasi)

Persentase rekomendasi

kebijakan yang terkait

dengan bidang moneter dan

neraca pembayaran yang

ditindaklanjuti

80% 100%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi Semester I

2016Kinerja Keterangan

125%

Page 18: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi Semester I

2016Kinerja Keterangan

1). Addendum Perjanjian Kerjasama (PKS) Pokjanas

TPID.

2). Sinergi Pokjanas TPID dengan KKPU dan POLRI

(arahan Rakornas VI TPID 2015) .

3). Penilaian TPID Terbaik dan Berprestasi Tahun

2015.

4). Pengoperasian Sekretariat Pokjanas TPID di Kantor

Kemenko Perekonomian Jl. Medan Merdeka Barat

No. 7.

5). Rekomendasi SOP Operasi Pasar dan Pasar Murah

serta Pasar Lelang Komoditas bersama tim TPI dan

Pokjanas TPID.

Terwujudnya rekomendasi

pengendalian kebijakan yang

terkait dengan kebijakan

remitansi, pembiayaan dan

asuransi TKI (5 rekomendasi)*

Persentase hasil

rekomendasi pengendalian

pelaksanaan kebijakan yang

terkait dengan kebijakan

remitansi, pembiayaan dan

asuransi TKI yang

ditindaklanjuti

80% 20% 50% 1). Peningkatan peran dalam Employment Working

Group G20.

Keterangan *:

Bidang tersebut sudah tidak ditangani keasdepan sejak nomenklatur baru yaitu Asdep Moneter, Neraca Pembayaran dan Perluasan Kesempatan kerja berubah

menjadi asdep Moneter dan Neraca Pembayaran.

Terwujudnya rekomendasi

pengendalian pelaksanaan

kebijakan yang terkait dengan

bidang moneter (inflasi), 5

rekomendasi

Persentase hasil

rekomendasi pengendalian

pelaksanaan kebijakan yang

terkait dengan bidang

moneter (inflasi) yang

ditindaklanjuti

80% 100% 125,00%

Page 19: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

1). Pengembangan UMKM Melalui

Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT).

2). Revisi Daftar Negatif Investasi (DNI)

Sektor Keuangan.

Terwujudnya rekomendasi

pengendalian pelaksanaan

kebijakan yang terkait dengan

pengembangan ekonomi

daerah (3 rekomendasi)

Persentase rekomendasi

pengendalian pelaksanaan

kebijakan yang terkait dengan

pengembangan ekonomi daerah

yang ditindaklanjuti

80% 33% 83% 1). Buku Kumpulan Peraturan Terkait

Ease of Doing Business (EoDB).

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan yang terkait dengan

bidang ekonomi daerah dan

sektor riil (3 rekomendasi)

Persentasi rekomendasi

kebijakan yang terkait dengan

bidang ekonomi daerah dan

sektor riil yang ditindaklanjuti

80% 67% 167%

Keterangan

(f)

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SEMESTER I TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Daerah & Sektor Riil

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja

Page 20: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

1). Koordinasi penyusunan KMK No. 287/KMK.02/2016 tentang

Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Subsidi Bunga KUR.

2). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

selaku Sekretaris Komite Kebijakan KUR Nomor S-

67/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang Acuan

Penyusunan Pedoman Pelaksanaan KUR Sektoral, sebagai tindak

lanjut sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri, jasa

konstruksi, penempatan TKI, penyusunan petunjuk Sistem

Informasi Kredit Program, penyusunan database UMKM.3). Koordinasi penyusunan petunjuk teknis KUR sektor kelautan dan

perikanan dan ditindaklanjuti dengan Surat Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan selaku Sekretaris Komite

Kebijakan KUR Nomor S-67/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 31 Mei

2016 tentang Acuan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan KUR

Sektoral.

4). Koordinasi penyusunan dokumen Strategi Nasional Keuangan

Inklusif direncanakan untuk dipaparkan dihadapan Queen Maxima

dalam kunjungan ke RI pada 30 Agustus 2016 sampai dengan 1

September 2016.

5). Koordinasi pengendalian penyaluran KUR Berorientasi Ekspor

(KURBE) dengan LPEI.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja Keterangan

(f)

Terwujudnya

rekomendasi

kebijakan yang terkait

dengan bidang PMLK

(5 rekomendasi)

Persentasi

rekomendasi

kebijakan yang

terkait dengan

bidang PMLK yang

ditindaklanjuti

80% 100% 125%

Page 21: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja Keterangan

(f)

1). Rapat Teknis dalam rangka penetapan plafon penyaluran KUR

tahun 2016 dan ditindaklanjuti dengan Surat Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan selaku Sekretaris Komite

Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM Nomor S-

70/D.I.M.EKON/06/2016 tanggal 7 Juni 2016 tentang Pengaturan

Plafon KUR Tahun 2016.

2). Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua

Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM nomor S-

110/M.EKON/05/2016 tanggal 13 Mei 2016 tentang Penyusunan

Pedoman Pelaksanaan KUR Sektoral kepada 11 Menteri dan 2

Kepala Badan.

3). Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua

Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM nomor S-

112/M.EKON/05/2016 tanggal 13 Mei 2016 tentang Fokus

Penyaluran KUR kepada Gubernur Provinsi Bengkulu, Lampung,

DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali,

Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

dan Papua Barat; Kementerian Keuangan; Kementerian Koperasi

dan UKM; dan 19 Direksi Bank Pelaksana KUR.

4). Workshop Sistem Informasi Kredit Program dalam rangka

Mendukung Program KUR di 6 Provinsi dengan penyaluran KUR

tertinggi dan ditindaklanjuti dengan Nota Dinas Asdep Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan kepada Deputi I Nomor ND-

55/D.I.M.EKON.4/02/2016 tentang Laporan Woorkshop SIKP

5). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

tentang permohonan username dan password bagi 29 Pemerintah

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia kepada

Dirjen Perbendaharaan

Terwujudnya

rekomendasi

pengendalian

pelaksanaan kebijakan

yang terkait dengan

bidang PMLK (5

rekomendasi)

Persentase hasil

rekomendasi

pengendalian

pelaksanaan

kebijakan di bidang

PMLK yang

ditindaklanjuti

80% 100% 125%

Page 22: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja Keterangan

(f)

1). Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) tanggal 11 Februari 2016 dalam

rangka membahas skema KUR Menengah (dengan plafon diatas Rp

500 juta - Rp 2 miliar)

2). Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) tanggal 29 Maret 2016 dalam

rangka membahas skema KUR untuk sektor pertanian dan koperasi

sebagai penyalur KUR

3). Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) tanggal 24 Juni 2016 dalam rangka

membahas usulan perubahan Peraturan Menteri Koordinator

Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2015 jo. 13 Tahun 2015

tentang Pedoman Pelaksanaan KUR.4). Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua

Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM nomor S-

111/M.EKON/05/2016 tanggal 13 Mei 2016 tentang Pelaksanaan

KUR Triwulan I Tahun 2016 kepada Presiden RI.5). Rapat Koordinasi Teknis tentang penambahan penyalur KUR

(perusahaan pembiayaan dan koperasi). Saat ini tengah disusun

revisi Pedoman Pelaksanaan KUR yang mengatur mekanisme

penambahan penyalur dan penjamin KUR.6). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

selaku Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM

Nomor S-68/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang

Relaksasi Aturan SIKP kepada Dirjen Perbendaharaan Kementerian

Keuangan.

Terwujudnya

rekomendasi

kebijakan pembiayaan

usaha mikro dan kecil

(5 rekomendasi)

Persentase hasil

rekomendasi

kebijakan KUR

80% 180% 144%

Page 23: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

Semester I

2016

Kinerja Keterangan

(f)

7). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

selaku Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM

Nomor S-49/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 4 Mei 2016 tentang

Kajian Subsidi Bunga KUR Super Mikro, kepada Dirjen

Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

8). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

selaku Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM

Nomor S-48/D.I.M.EKON/05/2016 tanggal 4 Mei 2016 tentang

Rekomendasi Kinerja dan Kesehatan PT. PNM (Persero) kepada

Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK.

9). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

selaku Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM

mengenai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan

Hasil Pemeriksaan Program KUR tahun 2011 - Semester I 2015.

Terwujudnya

rekomendasi

kebijakan pembiayaan

usaha mikro dan kecil

(5 rekomendasi)

Persentase hasil

rekomendasi

kebijakan KUR

80% 180% 144%

Page 24: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)

1). Keputusan Komite Privatisasi Nomor : Rakor.22.01.2016

tentang Program Tahunan Privatisasi Tahun 2016, Tanggal

29 Januari 2016.

2). Surat Menko Perekonomian kepada Presiden Nomor : S-

33/M.EKON/02/2016 perihal Laporan Pelaksanaan

Privatisasi Perusahaan Perseroan Tahun 2015, Tanggal 12

Februari 2016.

3). Surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan

Keuangan kepada Deputi Infrastruktur Bisnis Nomor : S-

18/D.I.M.EKON/02/2016 perihal Penyampaian Masukan

Terkait Revisi Ketentuan PKBL, Tanggal 8 Februari 2016.

1). Surat Menko Perekonomian Nomor : S-68/M.EKON/03/2016

perihal Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) PT.

Perusahaan Listrik Negara (Persero), Tanggal 24 Maret 2016.

2). Surat Menko Perekonomian Nomor : S-

113/M.EKON/06/2016 perihal Pinjaman Komersial Luar

Negeri (PKLN) PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero),

Tanggal 13 Mei 2016.

3). Surat Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Nomor :

S-51/D.I.M.EKON/05/2016 perihal Jawaban atas pertanyaan

Ijin PKLN PT. PLN, Tanggal 16 Mei 2016.

4). ND Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Nomor : ND-88/D.I.M.EKON/06/2016 kepada Sesmenko

perihal Pendapat atas RPP PMN PT. Pelindo IV, Tanggal 07

Juni 2016.

Terwujudnya

rekomendasi

pengendalian

pelaksanaan kebijakan

yang terkait dengan

bidang BUMN (5

rekomendasi)

Persentase hasil

rekomendasi

pengendalian

pelaksanaan kebijakan

di bidang BUMN yang

ditindaklanjuti

80% 80% 100%

Terwujudnya

rekomendasi kebijakan

yang terkait dengan

bidang BUMN (5

rekomendasi)

Persentasi

rekomendasi kebijakan

yang terkait dengan

bidang BUMN yang

ditindaklanjuti

80% 60% 150%

(f)

Kinerja

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Badan Usaha Milik Negara

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi

Semester I

2016

Keterangan

Page 25: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 26: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan Pangan dan Pertanian

Persentase hasil rekomendasi koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan pangan dan pertanian yang

diselesaikan

100% 50 100% 1. Verifikasi lahan pangan dan pertanian

2. Fleksibilitas HPP gabah/beras

3. Revitalisasi data pangan dan pertanian

4. Perpres penugasan Perum Bulog (48/2016)

5. Kebijakan Restrukturisasi Industri Perunggasan Nasional

6. Rancangan Perpres roadmap pengembangan industri rumput laut

nasional 2016-2019

7. Penguatan ISPO dengan penyusunan Perpres baru

8. Kebijakan stabilisasi pasokan dan harga bawang merah

9. Kebijakan peningkatan pemanfaatan karet alam di dalam negeri.

10. Kebijakan pemberdayaan petani karet dengan hortikultura dan

ternak

11. Kebijakan irigasi lahan

12. Kebijakan penyusunan benih GMO

13. Penyusunan Perpres LP2B (Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan)

14. Konsep model bisnis penggemukan sapi potong dengan

pemanfaatan KUR

15. Penyusunan KUR Sektor Pertanian

16. Konsep model kelembagaan penyuluhan PPPK di daerah

17. Penyusunan Pembentukan BLU Riset Perkebunan dan

Hortikultura Indonesia

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian

SSTarget

2016Indikator Kinerja

Realisasi

s/d Juni

2016

Kinerja Keterangan

Page 27: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

SSTarget

2016Indikator Kinerja

Realisasi

s/d Juni

2016

Kinerja Keterangan

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan Pangan dan Pertanian

Persentase kebijakan bidang Pangan dan Pertanian

yang terimplementasi

100% 50 100% 1. Kebijakan pengendalian impor pangan

2. Kebjakan stabilisasi pasokan dan harga pangan

3. Penetapan kebijakan harga referensi komoditas pangan

4. Kebijakan pemasukan karkas, daging, jeroan dan/atau olahannya

ke dalam wilayah negara RI (Permentan 34/2016)

5. Kebijakan pengembangan industri rumput laut

6. Kebijakan pasokan dan harga ikan

7. Revisi Perpres Gula sebagai barang pengawasan (Perpres 57

tahun 2004)

8. Kebijakan moratorium perizinan perusahaan kelapa sawit (Inpres

10 tahun 2012.)

9. Kebijakan evaluasi produksi biji kakao

10. Kebijakan penyediaan lahan sawah

11. Kebijakan penggunaan pupuk organik dan labelisasi produk

pupuk organik

12. Kebijakan pengembangan lahan di KEK Merauke

13. Deregulasi Perpres DNI Bidang Pangan dan Pertanian

Page 28: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya penyiapan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan pangan (1

dokumen)

Persentase hasil rekomendasi koordinasi

dan sinkronisasi kebijakan pangan yang

diselesaikan

100% 50% 100% - Verifikasi lahan pangan dan pertanian

- Fleksibilitas HPP gabah/beras

- Revitalisasi data pangan dan pertanian

- Perpres penugasan Perum Bulog (48/2016)

Terwujudnya pengendalian

pelaksanaan kebijakan pangan (1

dokumen)

Persentase kebijakan bidang pangan

yang terimplementasikan

100% 50% 100% - Kebijakan pengendalian impor pangan

- Kebjakan stabilisasi pasokan dan harga pangan

- Penetapan kebijakan harga referensi komoditas pangan

Terwujudnya layanan dukungan

administrasi kegiatan dan tata kelola

pada Deputi Bidang Koordinasi

Pangan dan Pertanian (1 dokumen)

Jumlah layanan dukungan administrasi

kegiatan dan tata kelola pada Deputi

Bidang Koordinasi Pangan dan

Pertanian

12 bulan 6 bulan 100% - Penyusunan Lakip

- Penyusunan laporan triwulan

- Penyusunan Resntra 2015-2019

- Penyusunan RKKL 2017

- Penyusunan konsep Quick win dan IKU

- Pemberian pelayanan administrasi keuangan, kepegawaian, dan

kesejahteraan pegawai

Realisasi

s/d Juni

2016

Kinerja Keterangan

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Pangan

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Page 29: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya penyiapan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan peternakan dan

perikanan (1 dokumen)

Persentase hasil rekomendasi koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan peternakan dan perikanan yang

diselesaikan

100% 50% 100% - Kebijakan Restrukturisasi Industri Perunggasan Nasional

- Rancangan Perpres roadmap pengembangan industri rumput laut nasional 2016-

2019

- Konsep usulan impor indukan sapi perah dalam rangka peningkatan produksi susu

nasional

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan peternakan dan perikanan (1

dokumen)

Persentase kebijakan bidang peternakan dan

perikanan yang terimplementasikan

100% 25% 50% - Kebijakan pemasukan karkas, daging, jeroan dan/atau olahannya ke dalam wilayah

negara RI (Permentan 34/2016)

- Kebijakan pengembangan industri rumput laut

- Kebijakan pasokan dan harga ikan

Kinerja KeteranganTarget 2016

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016

Page 30: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Terwujudnya penyiapan

koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan perkebunan dan

hortikultura (1 dokumen)

Persentase hasil rekomendasi koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan perkebunan dan hortikultura

yang diselesaikan

100% 50% 100% 1. Penguatan ISPO dengan penyusunan Perpres baru

2. Kebijakan stabilisasi pasokan dan harga bawang merah

3. Kebijakan peningkatan pemanfaatan karet alam di dalam negeri.

4. Kebijakan pemberdayaan petani karet dengan hortikultura dan ternak

Terwujudnya pengendalian

pelaksanaan kebijakan

perkebunan dan hortikultura (1

dokumen)

Persentase kebijakan bidang perkebunan dan

hortikultura yang terimplementasikan

100% 50% 100% 1. Revisi Perpres Gula sebagai barang pengawasan (Perpres 57 tahun 2004)

2. Kebijakan moratorium perizinan perusahaan kelapa sawit (Inpres 10 tahun 2012.)

3. Kebijakan evaluasi produksi biji kakao

Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016

Unit : Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura

SS

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Target 2016 Kinerja

Page 31: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya penyiapan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan prasarana, sarana pangan

dan pertanian (1 dokumen)

Persentase hasil rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

prasarana, sarana pangan dan pertanian yang diselesaikan

100% 50% 100% 1. Kebijakan irigasi lahan

2. Kebijakan penyusunan benih GMO

3. Penyusunan Perpres LP2B (Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan)

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan prasarana, sarana pangan dan

pertanian (1 dokumen)

Persentase kebijakan bidang prasarana, sarana pangan dan pertanian

yang terimplementasikan

100% 50% 100% 1. Kebijakan penyediaan lahan sawah

2. Kebijakan penggunaan pupuk organik dan labelisasi produk

pupuk organik

3. Kebijakan pengembangan lahan di KEK Merauke

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 32: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c) (f)

Terwujudnya penyiapan koordinasi

dan sinkronisasi kebijakan

agribisnis (1 dokumen)

Persentase hasil rekomendasi koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan agribisnis yang diselesaikan

100% 50% 100% 1. Konsep model bisnis penggemukan sapi potong dengan pemanfaatan KUR

2. Penyusunan KUR Sektor Pertanian

3. Konsep model kelembagaan penyuluhan PPPK di daerah

4. Penyusunan Pembentukan BLU Riset Perkebunan dan Hortikultura Indonesia

Terwujudnya pengendalian

pelaksanaan kebijakan agribisnis (1

dokumen)

Persentase kebijakan bidang agribisnis yang

terimplementasikan

100% 50% 100% Deregulasi Perpres DNI Bidang Pangan dan Pertanian

SS Indikator KinerjaTarget

2016

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Unit : Asisten Deputi Agribisnis

Page 33: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 34: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

100% 54,60% 109,20% Regulasi yang telah dan sedang dikoordinasikan antara lain :

-Perpres No. 40 th 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi

-RPerpres Tata Kelola Gas (masih dalam proses)

-Persiapan Pembangunan kilang Bontang dan kilang Tuban

-Perpres 4/2016 Percepatan Pembangunan Infrstruktur

Ketenagalistrikan

-RPP Panas Bumi (dalam proses)

-Koordinasi Pembangunan Pembangkit 35 GW-Revisi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara

-Renegosiasi KK dan PKP2B,

-Kebijakan peningkatan nilai tambah mineral

-RPerpres Penggunaan Lahan di Kawasan Hutan

-RInpres Moratorium Ijin Perkebunan Kelapa Sawit

-RPerpres Kelembagaan Operasional Pencegahan Kebakaran Hutan

dan Lahan-Perpres 18/2016 Percepatan Pembangunan Listrik Sampah Kota

-RPerpres Kebijakan Pengelolaan Sampah Nasional.

-RPP Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

100% 48,60% 97,20%Pengendalian kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya

alam, dan lingkungan hidup yang dilaksanakan :

-Peninjauan Harga BBM secara berkala,

-Evaluasi penetapan harga gas LPG tabung 3 kg

-Pembebasan tanah untuk proyek PLTU Batang

-Penyelesaian permasalahan PLTU Mulut Tambang

-Penyelesaian Permasalahan Lahan PLTA Asahan III

-Penyelesaian divestasi saham perusahaan pertambangan

-Kebijakan tata cara pemberian Izin Khusus di bidang

pertambangan mineral dan batubara (Permen ESDM No 32 Tahun

2015

-Kebijakan pengecualian penggunaan LC untuk ekspor barang

tambang (Revisi Permendag 67 Tahun 2015)

-Revisi PerMen LHK 16/2014 tentang IPPKH untuk Kegiatan

Survei/Eksplorasi

-Revisi PerMenDag 89/2015 tentang Ketentuan Ekspor Industri

Kehutanan danPerMenDag 35/2011 tentang Ketentuan Ekspor

Rotan dan Produk Rotan

Meningkatnya pemahaman pemangku

kepentingan terhadap kebijakan baru

Extractive Industries Transparency Initiative

(EITI)

Persentase pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru

EITI90% 30% 67%

Penyusunan rancangan road map transparansi beneficial

ownership (pemilik manfaat) perusahaan tambang.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d Juni

2016Kinerja Keterangan

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan pengelolaan energi, sumber daya

alam dan lingkungan hidup

Persentase rancangan peraturan perundang-undangan di bidang

pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang

diselesaikan

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan pengelolaan energi, sumber daya

alam, dan lingkungan hidup

Persentase kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan

lingkungan hidup yang terimplementasikan

Page 35: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d)(e)=(d)/(c/2

)(f)

Terwujudnya koordinasi kebijakan

bidang Produktivitas energi (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang Produktivitas

energi yang terimplementasikan

100% 60% 120% Koordinasi kebijakan bidang Produktivitas Energi yang telah dilakukan: RPerpres

Penetapan Harga Gas Bumi (telah ditetapkan Perpres 40/2016), RPerpres Tata

Kelola Gas (masih dalam proses pembahasan), Proses Pembangunan kilang Bontang

dan kilang Tuban.

Terwujudnya pengendalian kebijakan

bidang Produktivitas energi (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan

kebijakan di bidang Produktivitas energi

100% 55% 110% Pengendalian kebijakan bidang Produktivitas Energi yang telah dilakukan :

Peninjauan Harga BBM secara berkala, Evaluasi penetapan harga gas LPG tabung 3

kg, Penyelesaian Tumpang Tindih Lahan Kilang Tuban dengan peruntukan lainnya,

dukungan Kemenkeu Bagi Kerjasama Pemerintah & Badan Usaha Kilang Bontang,

Penyelesaian masalah kegiatan Tim Penghematan Energi dan Air

Terwujudnya layanan dukungan

administrasi kegiatan dan tata kelola

pada Deputi Pengelolaan Energi,

Sumber Daya Alam, dan Lingkungan

Hidup (3 Laporan)

Jumlah layanan dukungan administrasi kegiatan dan tata

kelola pada Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam,

dan Lingkungan Hidup

12 bulan 40% 80% Laporan Kegiatan Administrasi dan Tata Kelola Kegiatan Deputi III Triwulan I dan

Laporan Kegiatan Administrasi dan Tata Kelola Kegiatan Deputi III Triwulan II.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Produktivitas Energi

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d Juni

2016Kinerja Keterangan

Page 36: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi

kebijakan bidang Infrastruktur

energi (3 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang infrastruktur

energi yang terimplementasikan

100% 53% 106% Koordinasi kebijakan bidang infrastruktur energi yang telah dilakukan :

- Merumuskan RPerpres Percepatan Pembangunan Infrastruktur -

Ketenagalistrikan (Perpres 4/2016) -

Merumuskan RPP Panas Bumi

- Koordinasi Pembangunan Pembangkit 35 GW

Terwujudnya pengendalian

kebijakan bidang infrastruktur

energi (3 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan

kebijakan di bidang Infrastruktur Energi

100% 55% 110% Pengendalian kebijakan bidang Infrastruktur Energi yang dilakukan :

- Pembebasan tanah untuk proyek PLTU Batang -

Penyelesaian permasalahan PLTU Mulut Tambang

- Penyelesaian Permasalahan Lahan PLTA Asahan III

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Infrastruktur Energi

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016Kinerja

Target

2016Keterangan

Page 37: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2

)

(f)

Terwujudnya koordinasi kebijakan

bidang industri ekstraktif (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang industry ekstraktif

yang terimplementasikan

100% 60% 120% Koordinasi kebijakan bidang industri ekstraktif yang telah

dibahas diantaranya adalah Kebijakan renegosiasi KK dan

PKP2B, Kebijakan peningkatan nilai tambah mineral,

Kebijakan revisi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara, Kebijakan hilirisasi

batubara (pemanfaatan batubara untuk PLTU Mulut

Tambang), dan Kebijakan tata cara dan persyaratan

pemberian rekomendasi pelaksanaan penjualan mineral ke

luar negeri (Permen ESDM No 5 Tahun 2016).

Terwujudnya koordinasi pengendalian

kebijakan bidang industri ekstraktif (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di

bidang industri ekstraktif

100% 58% 116% Pengendalian kebijakan bidang industri ekstraktif yang telah

dilakukan diantaranya adalah Penyelesaian divestasi saham

perusahaan pertambangan, Kebijakan tata cara pemberian

Izin Khusus di bidang pertambangan mineral dan batubara

(Permen ESDM No 32 Tahun 2015), dan kebijakan

pengecualian penggunaan LC untuk ekspor barang tambang

(Revisi Permendag 67 Tahun 2015).

Meningkatnya pemahaman pemangku

kepentingan terhadap kebijakan baru

Extractive Industries Transparancy

Initiative (EITI) (1 Laporan)

Persentase pemahaman pemangku kepentingan terhadap

kebijakan baru EITI

90% 30% 67% EITI mengharapkan agar pemerintah daerah dan Perusahaan

tambang (minerba dan migas) lebih terbuka di dalam

melaporkan pajak dan PNBP di sektor energi dan sumber

daya mineral.

Isu yang telah dibahas yaitu penyusunan rancangan road

map transparansi beneficial ownership (pemilik manfaat)

perusahaan tambang.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Kinerja KeteranganTarget 2016

Unit : Asisten Deputi Industri Ekstraktif

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d Juni

2016

Page 38: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi kebijakan bidang

Tata Kelola Kehutanan (3 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang tata

kelola kehutanan yang terimplementasikan

100% 50% 100% Isu Tata Kelola Kehutanan yang telah dibahas dalam Rapat Koordinasi :

-Penyusunan SOP dan Raperpres Kelembagaan Operasional PencegahanKebakaran Hutan dan

Lahan

-Penyusunan Raperpes Penggunaan Lahan di Kawasan Hutan

-Menyusun RaInpres Moratorium Ijin Perkebunan Kelapa sawit

- Penyusunan Permen LHK No. 32/2016 ttg Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Terwujudnya pengendalian kebijakan

bidang Tata Kelola Kehutanan (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan

kebijakan di bidang Tata Kelola Kehutanan

100% 45% 90% Pengendalian kebijakan Tata Kelola Kehutanan yang telah dilaksanakan :

-Revisi PermenLHK Nomor 16 tahun 2014 tentang -Pedoman

Pinjam Pakai Kawasan

-Revisi Permendag Nomor 89 tahun 2015 tentang ketentuan Ekspor Produk Industri

Kehutanan

-Revisi Permendag 35 tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Tata Kelola Kehutanan

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d Juni

2016Kinerja Keterangan

Target

2016

Page 39: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d)(e)=(d)/(c/

2)(f)

Terwujudnya koordinasi kebijakan bidang

pelestarian lingkungan hidup (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang

pelestarian lingkungan hidup yang

terimplementasikan

100% 50% 100% Isu Pelestarian Lingkungan Hidup yang dikoordinasikan dilakukan :

- Merumuskan Perpres Perc Pemb Listrik Sampah Kota (Perpres 18/2016)

- Merumuskan PP Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

- Merumuskan Perpres Kebijakan Pengelolaan Sampah Nasional

Terwujudnya pengendalian kebijakan

bidang pelestarian lingkungan hidup (3

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian

pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian

lingkungan hidup

100% 45% 90% Isu Pelestarian Lingkungan Hidup yang dikendalikan :

- Belum diadopnya kesepakatan Paris dalam perundangan Indonesia -

Belum adanya standar BBM yang mengacu pada EURO IV

- Belum ada ketentuan impor limbah non bahan berbahaya bagi industri

(PerMenDag 31/M-DAG/PER/5/2016).

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Pelestarian Lingkungan Hidup

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Target

2016

Page 40: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 41: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

perumusan kebijakan Ekonomi Kreatif,

Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah

Persentase perumusan rancangan peraturan di bidang Ekonomi Kreatif,

Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM, serta SDM dan Ketenagakerjaan

ekonomi kreatif nasional yang diselesaikan

85% 42,5% 100%

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan

Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah

Persentase kebijakan bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya

Saing KUKM, serta SDM dan Ketenagakerjaan ekonomi kreatif nasional yang

terimplementasikan

85% 42,5% 100%

Keterangan

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi & UKM

Target 2016SS Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016Kinerja

Page 42: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1 Rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

jangka panjang pengembangan ekonomi kreatif

2 Rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

pembiayaan pengembangan produk kreatif

1 Rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

pembiayaan di sektor ekonomi kreatif

2 Rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

fiskal/perpajakan bagi Industri Modal Ventura untuk

mendorong pengembangan start-up

1 Laporan pelaksanaan program dan anggaran pada

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif,

Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM

2 Laporan pelaksanaan tata kelola pada Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya

Saing KUKM

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(f)

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan pengembangan ekonomi kreatif (2

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

pengembangan ekonomi kreatif yang diselesaikan

85% 40% 94%

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan bidang

pengembangan ekonomi kreatif

85% 40% 94%Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan pengembangan ekonomi kreatif (2

Rekomendasi)

Terwujudnya efektifitas pelaksanaan

program dan tata kelola administrasi pada

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif,

Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM

yang optimal (2 Laporan)

Jumlah layanan administrasi kegiatan dan tata kelola pada Deputi

Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing

KUKM

12 bulan 6 bulan 100%

Page 43: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengembangan

kota kreatif

2. Rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

penumbuhkembangan ekonomi digital

1. Rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan pengembangan

kota kreatif

2. Rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

penumbuhkembangan ekonomi digital

42,5%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

85%

(f)

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan peningkatan daya saing ekonomi

kawasan (2 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan bidang

peningkatan daya saing ekonomi kawasan

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan peningkatan daya saing ekonomi

kawasan (2 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan peningkatan

daya saing ekonomi kawasan yang diselesaikan

85% 42,5% 100%

100%

Page 44: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan pengembangan kewirausahaan (2

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

pengembangan kewirausahaan yang diselesaikan

85% 42,5% 100% Tersusunnya konsep guiding principle pengembangan kewirausahaan. Penyusunan

usulan rekomendasi kebijakan guiding principle dengan melibatkan Bappenas dan

K/L terkait. Tujuannya agar dalam pelaksanaan pengembangan kewirausahaan

mempunyai pedoman yang sama dan tercipta sinergi dan koordinasi yang jelas.

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan pengembangan kewirausahaan (2

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan bidang

pengembangan kewirausahaan

85% 42,5% 100% Tersusunnya rekomendasi kebijakan pengendalian pelaksanaan kebijakan berupa

mapping program dan output tahun 2016 untuk penajaman output dan program

terkait pengembangan kewirausahaan untuk tahun 2017, dengan Bappenas, dan K/L

terkait.Tujuannya agar program dan output pada K/L terkait pengembangan

kewirausahaan dapat dengan mudah dimonitor dan diwvaluasi dengan mudah

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 45: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Rekomendasi koordinasi program Sinergi Aksi untuk Ekonomi

Rakyat (telah dilaksanakan koordinasi dan pelaksanaan

Peluncuran program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat dengan

Kabupaten Brebes sebagai pilot project. Beberapa program terkait

peningkatan daya saing koperasi dan UMKM yang di-launching

antara lain: IUMK, pembuatan akta koperasi gratis, bantuan dana

untuk koperasi dari LPDB, dan pemberian HAKI untuk produk

UMKM secara gratis).

2. Rekomendasi koordinasi percepatan implementasi agregator dan

konsolidator ekspor produk UKM (telah dilaksanakan FGD dan

rapat koordinasi dalam rangka percepatan implementasi agregator

dan konsolidator ekspor produk UKM di Kota Batam dan

Semarang. Jawa Tengah akan menjadi pilot project program

agregator dan konsolidator ekspor produk UKM)

1. Rekomendasi pengendalian pelaksanaan Perpres No. 98 Tahun

2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil (Telah

disusun rekomendasi Revisi Perpres No. 98 Tahun 2014 tentang

Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) melalui beberapa

rapat koordinasi dan Focus Group Discussion).

2. Rekomendasi koordinasi pelaksanaan koperasi sebagai penyalur

KUR (telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi ke KSP

Sejahtera Bersama Bogor dan rapat koordinasi terkait hal tersebut

di atas. Pada tahun 2016, hanya ada 1 koperasi yang akan

menjadi pilot project koperasi sebagai penyalur KUR yaitu KOSPIN

Jasa Pekalongan).

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

Penataan Kelembagaan Pengembangan UKM

berbasis Teknologi (B) (1 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan Penataan

Kelembagaan Pengembangan UKM berbasis Teknologi (B) yang diselesaikan

85% 42,5% 100%

1. Telah disusun rekomendasi Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka

Dengan Persyaratan yang dicadangkan atau kemitraan dengan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Koperasi melalui

beberapa rapat koordinasi.

2. Telah diterbitkan Perpres No. 44 Tahun 2016 Tentang Daftar

Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka

Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal sebagai

pengganti Perpres No. 39 Tahun 2014.

Terwujudnya pengendalian kebijakan Penataan

Kelembagaan Pengembangan UKM berbasis

Teknologi (B) (1 Rekomendasi)

Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan Peningkatan Daya Saing

Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

85% 42,5% 100%

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan kebijakan

Peningkatan Daya Saing Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (2 Rekomendasi)

Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan Peningkatan Daya Saing

Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

85% 42,5% 100%

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

Peningkatan Daya Saing Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (2 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan Peningkatan

Daya Saing Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang

diselesaikan

85% 42,5% 100%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM

SS Indikator Kinerja Target 2016

Dua rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan pengendalian

pelaksanaan kebijakan Peningkatan Daya Saing Koperasi dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

Rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan Penataan Kelembagaan Pengembangan UKM

berbasis Teknologi (B) adalah Rekomendasi Pembiayaan Pemerintah

untuk Start up berbasis Teknologi dan Informasi melalui LPDB

disusun rekomendasi skema pembiayaan pemerintah untuk start up

berbasis Teknologi dan Informasi melalui beberapa rapat koordinasi

dan Focus Group Discussion).

Rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan pengendalian kebijakan

Penataan Kelembagaan Pengembangan UKM berbasis Teknologi (B)

adalah Rekomendasi Penyusunan Daftar Negatif Investasi (DNI):

Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(f)

Dua rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan Peningkatan Daya Saing Koperasi dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah adalah:

Page 46: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

pendidikan dan pelatihan vokasional (telah dilaksanakan

beberapa kali ratas hingga tingkat menteri. Hasil koordinasi

selanjutnya akan dibawa ke sidang kabinet)

2. Rekomendasi koordinasi dan sinkronisasi RPP BNSP (telah

dilaksanakan beberapa kali ratas hingga tingkat menteri.

RPP saat ini dikembalikan kepada K/L terkait untuk dikaji

kembali secara teknis sesuai rekomendasi dari kantor

Kementeri Koordinator Bidang Perekonomian).

1. Rekomendasi pengendalian pelaksanaan PP 78 Tahun 2015

Tentang Pengupahan (Telah dilaksanakan monitoring dan

evaluasi kepada provinsi yang belum melaksanakan amanat

PP 78 Tahun 2015 dan kepada provinsi yang berhasil

melaksanakan amanat PP 78 Tahun 2015 sebagai

perbandingan).

2. Rekomendasi pengendalian pelaksanaan penerbitan KITAS

dan IMTA untuk TKA (telah dilaksanakan monitoring dan

evaluasi ke beberapa locus untuk mencari permasalahan

pelaksanaan penerbitan KITAS dan IMTA sesuai dengan

laporan dari K/L terkait).

Persentase pengendalian pelaksanaan kebijakan ketenagakerjaan.

Keterangan

85% 42,5% 100%

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi

kebijakan ketenagakerjaan (2

rekomendasi)

Persentase koordinasi dan sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan yang

diselesaikan.

85% 42,5% 100%

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan

kebijakan ketenagakerjaan (2

rekomendasi)

(f)

Dua rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan adalah:

Dua rekomendasi yang dihasilkan terkait dengan pengendalian

pelaksanaan kebijakan ketenagakerjaan adalah:

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Ketenagakerjaan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja

Page 47: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 48: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Persentase rekomendasi kebijakan pengembangan investasi

yang ditindaklanjuti

100% 50% 100% 1 Rekomendasi kebijakan perluasan investasi melalui

fasilitas bagi masyarakat Indonesia di luar negeri

(Diaspora);

2 Rekomendasi kebijakan pengembangan investasi

dengan diterbitkannya Perpres tentang Daftar Bidang

Usaha yang Terbuka dan Daftar Bidang Usaha yang

Tertutup dengan Persyaratan di Bidang Penanaman

Modal

Persentase rekomendasi pelaksanaan pengendalian kebijakan

pengembangan investasi yang ditindak lanjuti

100% 50% 100% 1 Pengendalian pelaksanaan kebijakan pembentukan

kelembagaan PTSP di daerah (Kediri, Pekanbaru,

Jeneponto, Batam);

2 Rekomendasi pengendalian kebijakan peningkatan

ekspor dan peningkatan investasi melalui Timnas

PEPI

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan peningkatan daya saing

investasi (1 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan peningkatan daya saing

investasi yang ditindaklanjuti

100% 100% 200%

Terwujudnya layanan dukungan

administrasi dan tata kelola dapa

Deputi Bidang Koordinasi

Perniagaan dan Industri (12 Bulan)

Jumlah (bulan) layanan dukungan administrasi dan tata kelola

pada Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri

12 bulan 6 bulan 100% Terlaksananya program dan anggaran pada Deputi Bidang

Koordinasi Perniagaan dan Industri samapai dengan

semester I/2016

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan pengembangan investasi

(4 Rekomendasi)

Terwujudnya rekomendasi

pelaksanaan pengendalian

kebijakan pengembangan investasi

(4 Rekomendasi)

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Pengembangan Iklim Investasi

Keterangan

(f)

Rekomendasi kebijakan peningkatan daya saing investasi

dengan perbaikan kemudahan berusaha (Ease of Doing

Business /EoDB)

Page 49: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Terwujudnya rekomendasi kebijakan di

bidang pengembangan dan penerapan

sistem NSW dan integrasi ke dalam sistem

ASW(2 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang

pengembangan dan penerapan sistem NSW

dan integrasi ke dalam sistem ASW yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Terwujudnya rekomendasi pelaksanaan

pengendalian kebijakan di bidang

pengembangan dan penerapan sistem NSW

dan integrasi ke dalam sistem ASW (2

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pelaksanan

pengendalian kebijakan di bidang

pengembangan dan penerapan sistem NSW

dan integrasi ke dalam sistem ASW yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

100% 50% 100% 1 Rekomendasi kebijakan peningkatan kualitas

dan kuantitas eskpor barang dan jasa prioritas

melalui stadardisasi pengaturan tata niaga

ekspor dan impor;

2 Rekomendasi kebijakan Tindakan Anti Dumping

dan tindangan pengamanan perdagangan

melalui perpanjangan perngenaan bea masuk

anti dumping (BMAD).

Terwujudnya rekomendasi pelaksanaan

pengendalian kebijakan peningkatan ekspor

dan fasilitasi perdagangan internasional (4

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pelaksanaan

pengendalian kebijakan peningkatan ekspor

dan fasilitasi perdagangan internasional yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Terwujudnya rekomendasi kebijakan

peningkatan daya saing ekspor (1

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan

peningkatan daya saing ekspor yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Rekomendasi kebijakan penerapan Inland FTA

sebagai tindak lanjut dari Inpres nomor 13/2015

tentang Kebijakan Fasilitasi Perdagangan Bebas di

dalam Negeri.

Rekomendasi kebijakan peningkatan daya saing

ekspor daerah melalui deregulasi kebijakan ekonomi

ubtuk peningkatan ekspor di wilayah Barat dan

Timur Indonesia dengan pembentukan Konsolidator

ekspor produk UKM

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit : Asisten Deputi Peningkatan Ekspor dan Fasilitasi Perdagangan Internasional

Terwujudnya rekomendasi kebijakan

peningkatan ekspor dan fasilitasi

perdagangan internasional (4 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan

peningkatan ekspor dan fasilitasi

perdagangan internasional yang

ditindaklanjuti

Keterangan

(f)

Koordinasi kebijakan penyederhanaan prosedur

ekspor/impor melalui otomasi perijinan/rekomendasi

secara menyeluruh ke dalam sistem INSW melalui

penerapan Indonesia Single Risk Management

Pegendalian kebijakan integrasi NSW ke dalam

sistem ASW melalalui pembentukan Tim Nasional

dalam rangka penanganan ASEAN Solution for

Investment, service and trade (asssit)

Page 50: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Terwujudnya rekomendasi kebijakan

pengembangan logistik nasional (4

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan

pengembangan logistik nasional yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100% 1 Rekomendasi kebijakan

pengembangan logistik nasional

melalui harmonisasi dan regulasi

bidang logistik.

2 Rekomendasi kebijakan

pengembangan logistik nasional

melalui pengembangan pusat logistik

berikat

Terwujudnya rekomendasi pelaksaanan

pengendalian kebijakan pengembangan

logistik nasional (3 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pelaksanan

pengendalian kebijakan pengembangan

logistik nasional yang ditindaklanjuti

100% 33% 66%

Terwujudnya rekomendasi kebijakan

peningakatam daya saing logistik

nasional (1 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan

peningkatan daya saing logistik nasional

yang ditindaklanjuti

100% 0 0%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional

Keterangan

(f)

rekomendasi pengendalian kebijakan

pengembangan logistik nasional melalui

pemantauan pelaksanaan sertifikasi

kompetensi di bidang logistik.

Page 51: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2016Reealisasi s/d

Juni 2016Kinerja

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1 Rekomendasi kebijakan penguatan

kelembagaan melalui program penjaminan

dan pendampingan calon pengelola resi

gudang;

2 Rekomendasi kebijakan penggunaan produk

dalam negeri memalui penerpan sertifikasi

online untuk meminimalisir kesalahan dalam

penerbitan sertifikasi halal di provinsi.

Terwujudnya rekomendasi

pelaksanaan pengendalian

kebijakan penguatan pasar dalam

negeri dan tertib usaha (4

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pelaksanan

pengendalian kebijakan pengembangan pasar

dalam negeri yang ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan peningkatan daya saing

pasar dalam negeri (1

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan peningaktan

daya saing pasasr dalam negeri yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Keterangan

(f)

Rekomendasi kebijakan perlinduangan

konsumen melalui penyederhanaan skema

sertifikasi wajib SNI terkait dengan produk pelaku

usaha mikro dan kecil agar tidak membebani

pelaku usaha mikro dan kecil.

Rekomendasi peningkatan daya saing di pasar

dalam negeri melalui penyempurnaan regulasi

yang memuat pemerian insentif kekayaan

Intelektual kepada pelaku usaha, para peneliti

dan inventor pada lembaga pendidikan serta

lembaga penelitian dan pengembangan

pemerintah.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan penguatan pasar dalam

negeri dan tertib usaha (4

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan penguatan

pasar dalam negeri dan tertib usaha yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Page 52: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target 2016

Realisasi

s/d Juni

2016

Kinerja

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1. Kebijakan pendukung pengembangan industri

melalui Kawasan Industri yang tertuang dalam PP

No. 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri, yaitu

Permenperin No. 39 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Pemberian Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin

Perluasan Kawasan Industri, dan Permenperin No.

40/M-ND/PER/6/2016 tentang Pedoman Teknis

Pembangunan Kawasan Industri.

2. Kebijakan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat

Kesehatan dengan diterbitkannyan Inpres No. 6

Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan

Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Terwujudnya rekomendasi

pelaksanaan pengendalian

kebijakan pengembangan industri (2

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pelaksanaan

pengendalian kebijakan

pengembangan industri yang

ditindaklanjuti

100% 50% 100%

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan peningkatan daya saing

industri (1 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan

peningakatan daya saing industri yang

ditindaklanjuti

100% 75% 150%

Keterangan

(f)

Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi untuk

peningkatan daya saing industri nasional, seperti

Permenperin No. 38/M-IND/PER/6/2016 tentang Industri

Tertentu yang Mendapatkan Fasilitas Perdagangan

Bebas di Dalam Negeri (Inland FTA), Permenperin No.

22/M-IND/PER/3/2016 tentang Perubahan atas

Permenperin No. 34/M-IND/PER/3/2014 tentang Industri

Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih dan

Industri Sepeda Motor

Kebijakan (i) Peningkatan daya saing industri farmasi dan

alkes melalui penerbitan Inpres No. 6 Tahun 2016; (ii)

Peningkatan daya saing industri baja dengan

diterbitkannya Permenperin No. 11/M-IND/PER/2/2016

tentang Permberlakuan Standar Nasional Indonesia

(SNI) Pipa Baja Saluran Air dengan Atau Tanpa Lapisan

Seng secara Wajib; (iii) Peningkatan daya saing industri

petrokimia dengan diterbitkannya Perpres No. 40 tahun

2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit: Asisten Deputi Pengembangan Industri

100%100%100%Persentase rekomendasi kebijakan

pengembangan industri yang ditindak

lanjuti

Terwujudnya rekomendasi

kebijakan pengembangan industri (2

rekomendasi)

Page 53: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja

(a) ( b) (c) (d) ( e) =(d)/(c/2)

Terwujudnya koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan perniagaan dan

industri

Persentase rancangan peraturan bidang

perniagaan dan industri yang diselesaikan

85% 58% 137% 1 Rekomendasi kebijakan perluasan investasi melalui

fasilitas bagi masyarakat Indonesia di luar negeri

(Diaspora);

2 Koordinasi kebijakan penyederhanaan prosedur

ekspor/impor melalui otomasi perijinan/rekomendasi

secara menyeluruh ke dalam sistem INSW melalui

penerapan Indonesia Single Risk Management (ISRM)

3 Rekomendasi kebijakan Tindakan Anti Dumping dan

tindakan pengamanan perdagangan melalui

perpanjangan perngenaan bea masuk anti dumping

(BMAD).

4 Rekomendasi kebijakan pengembangan logistik

nasional melalui pengembangan pusat logistik berikat

5 Rekomendasi kebijakan penggunaan produk dalam

negeri melalui penerapan sertifikasi online untuk

meminimalisir kesalahan dalam penerbitan sertifikasi

halal di provinsi.

Terwujudnya pengendalian

pelaksanaan kebijakan perniagaan dan

industri

Persentase kebijakan bidang perniagaan

dan industri yang terimplementasi

85% 47% 111% 1 Rekomendasi kebijakan pengembangan investasi

dengan diterbitkannya Perpres tentang Daftar Bidang

Usaha yang Terbuka dan Daftar Bidang Usaha yang

Tertutup dengan Persyaratan di Bidang Penanaman

Modal

2 Pegendalian kebijakan integrasi NSW ke dalam sistem

ASW melalalui pembentukan Tim Nasional dalam

rangka penanganan ASEAN Solution for Investment,

service and trade (asssit)

3 Rekomendasi kebijakan penerapan Inland FTA sebagai

tindak lanjut dari Inpres nomor 13/2015 tentang

Kebijakan Fasilitasi Perdagangan Bebas di dalam

Negeri.

4 Kebijakan pengembangan logistik nasional melalui

pemantauan pelaksanaan sertifikasi kompetensi di

bidang logistik

5 Rekomendasi Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi

untuk peningkatan daya saing industri nasional, seperti

Permenperin No. 38/M-IND/PER/6/2016 tentang Industri

Tertentu yang Mendapatkan Fasilitas Perdagangan

Bebas di Dalam Negeri (Inland FTA).

Terwujudnya koordinasi dan

sinkronisasi kebijakan peningkatan

daya saing nasional

Persentase kebijakan peningkatan daya

saing nasional yang terimplementasi

85% 55% 129% 1 Rekomendasi kebijakan peningkatan daya saing

investasi melalui peningkatan peringkat EoBD dengan

diterbitkannya perpres tentang Daftar Usaha yang

Terbukan dan Daftar Usaha yang Tertutup.

2 rekomendasi kebijakan Peningkatan daya saing industri

farmasi dan alkes melalui penerbitan Inpres No. 6 Tahun

2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri

Farmasi dan Alat Kesehatan.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit : Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan

Keterangan

(f)

Page 54: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 55: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Terwujudnya koordinasi

dan sinkronisasi kebijakan

di bidang percepatan

infrastruktur dan

pengembangan wilayah

Tingkat (indeks) efektivitas koordinasi dan pelaksanaan sinkronisasi

kebijakan dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur dan

pengembangan wilayah

4 4 100%

Terwujudnya pengendalian

kebijakan di bidang

percepatan infrastruktur

dan pengembangan

wilayah

Persentase rekomendasi kebijakan percepatan pembangunan

infrastruktur dan pengembangan wilayah yang diimplementasikan

80% 60,71% 152%

Terwujudnya

pengembangan kawasan

strategis ekonomi baru di

luar pulau Jawa

Jumlah kawasan strategis ekonomi baru (KEK, Kawasan Industri) di

luar pulau Jawa

3 2 133%

Tercapainya penetapan

proyek infrastruktur

prioritas yang diusulkan

Jumlah proyek infrastruktur prioritas nasional yang ditetapkan Komite

Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)

7 0 0% Belum sampai pada proses penetapan, masih dalam

proses kajian ataupun FS

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 56: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

a Koordinasi Pemetaan Kinerja Layanan Irigasi dari Primer hingga Tersier

sebagai tindaklanjut Surat Menko Perekonomian No. S-44/M.EKON/ 02/2016

kepada Menteri PUPR. Saat ini sudah dilakukan penyiapan audit teknis kinerja

layanan irigasi dari primer hingga tersier di 4 Daerah Irigasi kewenangan

Pemerintah Pusat oleh Kementerian PUPR

b Koordinasi Percepatan Pembangunan Bendungan Karian dan Sindang Heula

melalui Surat Deputi VI Kemeko Perekonomian kepada K/L terkait untuk

mempercepat penyelesaian masalah lahan.

c Koordinasi Percepatan Penyusunan Raperpres Perubahan Perpres 29 Tahun

2009, yang saat ini telah sampai pada tahap Pembahasan di Panitia Antar

Kementerian dan selanjutnya akan dilakukan harmonisasi di Kemenkum HAM

Persentase (%) rekomendasi kebijakan percepatan pembangunan

terpadu pesisir Ibukota Negara Indonesia

80% 20% 50%

Persentase (%) rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

percepatan pembangunan terpadu pesisir Ibukota

80% 80% 100%

a Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Estuary Dam Teluk

Bintan, melalui Surat Menko No. S-38/M.EKON/ 02/2016, kepada K/L terkait

untuk mereview kembali perijinan pembangunan berdasarkan RTRW.

b Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan 1 juta ha irigasi dan Rehabilitasi 3 juta

ha irigasi, melalui Surat Deputi VI Kemenko Perekonomian kepada Ditjen Bina

Bangda Kemendagri tentang Rekomendasi Pengelolaan Jaringan Irigasi

Tersier, yang ditindaklanjuti dengan Surat Dirjen Bina Bangda kepada

Gubernur se-Indonesia yang telah ditindaklanjuti melalui sinkronisasi

Pembangunan Irigasi oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian.

c Koordinasi Percepatan Penyelesaian Permasalahan Pengembangan SPAM

Umbulan dan SPAM Jatiluhur sebagai salah satu amanat Perpres No.3/2016,

yang saat ini telah dilakukan penandatanganan kontrak antara PJPK dengan

Badan Usaha, PII dan SMI. Sedangkan untuk SPAM Jatiluhur, saat ini sedang

dalam pembahasan mengenai penetapan pola kerjasama antara KPBU atau

Business to Business

a Koordinasi Peningkatan Kerjasama Indonesia - Singapura dalam

pengembangan Batam-Bintan-Karimun, yang saat ini telah sampai pada tahap

tersusunnya Terms of Reference dan finalisasi Joint Action Roadmap Working

Group (WG) on Batam-Bintan-Karimun (BBK) and other Special Economic

Zones in Indonesia Periode 2015-2019.

b Koordinasi Peningkatan Daya Saing dan Revitalisasi Kelembagaan BP Batam,

yang saat ini telah ditetapkan kepengurusan baru berdasarkan Kepmenko

Perekonomian no 43 Tahun 2016

Terwujudnya dukungan administrasi kegiatan

dan tata kelola pada Deputi Bidang Koordinasi

Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan

Wilayah (12 Bulan)

Jumlah layanan dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola pada

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan

Pengembangan Wilayah

12 bulan 6 bulan 100%

85% 60%

163%Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalam

rangka peningkatan JWG Indonesia-Singapura

untuk pengembangan BBK (Batam-Bintan-

Karimun) dan KEK (Kawasan Ekonomi

Khusus) lainnya di Indonesia yang

ditindaklanjuti (2 Rekomendasi)

Persentase (%) rekomendasi kebijakan dalam rangka peningkatan

JWG Indonesia-Singapura untuk pengembangan BBK (Batam-Bintan-

Karimun) dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) lainnya di Indonesia

yang ditindaklanjuti

80% 65%

Kinerja Keterangan

141%

Tersusunnya rekomendasi pengendalian

pelaksanaan kebijakan dalam rangka

percepatan pembangunan infrastruktur sumber

daya air (4 Rekomendasi)Persentase (%) rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

infrastruktur sumber daya air yang ditindaklanjuti

90% 60% 133%

Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalam

rangka percepatan pembangunan infrastruktur

sumber daya air (4

Rekomendasi)

Persentase (%) rekomendasi kebijakan infrastruktur sumber daya air

yang ditindaklanjuti

(f)

Koordinasi Percepatan Penetapan Skema Pembiayaan Jakarta Severage System,

yang saat ini dalam tahap koordinasi penetapan skema pembiayaan untuk seluruh

zona diluar 1 dan 6

Koordinasi Percepatan Penyusunan MoU Tripartide Indonesia - Korea - Belanda,

yang saat ini dalam tahap finalisasi MoU.

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016Unit : Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016

Page 57: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tersusunnya rekomendasi

kebijakan telematika dan

utilitas (8 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan telematika dan utilitas yang

ditindaklanjuti

80% 50% 125% Target rekomendasi : 8

Realisasi : 4 (Peta Jalan Sistem Perdagangan

Berbasis Elektronik (Roadmap e-Commerce), Program

Sinergi Aksi Pemanfaatan Aplikasi TIK, Penyusunan

RaPerpres Percepatan PLTSa, Penyiapan Pembuatan

Satelit Inarsat Pertama)Tersusunnya rekomendasi

pengendalian pelaksanaan

kebijakan telematika dan

utilitas (5 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

telematika dan utilitas yang ditindaklanjuti

80% 60% 150% Target rekomendasi : 5

Realisasi : 3 (Pemantauan Infrastruktur Telematika

terkait Perpres 98/2014 tentang Rencana Pitalebar

Indonesia, Program Sinergi Aksi Pemanfaatan Aplikasi

TIK untuk Ekonomi Rakyat, Percepatan Pembangunan

PLTSa terkait Perpres 18 tahun 2016)

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target di bagi 2

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Telematika dan Utilitas

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 58: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tersusunnya rekomendasi kebijakan sistem

transportasi multimoda (4 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan sistem transportasi

multimoda yang ditindaklanjuti

80% 75% 188% Target rekomendasi : 4

Realisasi : 3 (Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang PSN,

Perpres no 47 tahun 2016 tentang penetapan

pelabuhan patimban dalam PSN, Surat Menko

Penyelesaian Lahan Otoritas Asahan)Tersusunnya rekomendasi pengendalian

pelaksanaan kebijakan sistem transportasi

multimoda (2 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

sistem transportasi multimoda yang ditindaklanjuti

80% 50% 125% Target rekomendasi : 2

Realisasi : 1 (Perpres No. 55 Tahun 2016 tentang

Perubahan Perpres No. 116 Tahun 2015 tentang LRT

Sumatera Selatan)

Terwujudnya pemahaman peserta terhadap

materi sosialisasi kebijakan sistem

transportasi multimoda (2 Laporan)

Persentase pemahaman peserta terhadap materi sosialisasi

kebijakan sistem transportasi multimoda

80% 50% 125% Target : 2 laporan

Realisasi : 1 (Sosialisasi Pola Kelembagaan dan

Pembiayaan LRT Sumatera Selatan)

Tersusunnya rekomendasi kebijakan

percepatan pengembangan sistem

transportasi JABODETABEK (2

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan percepatan pengembangan

sistem transportasi JABODETABEK

80% 50% 125% Target : rekomendasi : 2

Realisasi : 1 (Rekomendasi TOD & Transportasi

Perkotaan di Jabodetabek)

Tersusunnya rekomendasi pengendalian

pelaksanaan kebijakan percepatan

pengembangan sistem transportasi

JABODETABEK (1 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

percepatan pengembangan sistem transportasi JABODETABEK

yang ditindaklanjuti

80% 50% 125% Target rekomendasi : 1

Realisasi : dalam proses penyusunan RITPJ

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target di bagi 2

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Sistem Transportasi Multimoda

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 59: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tersusunnya rekomendasi

kebijakan dalam rangka

mendorong percepatan

dan perluasan

pembangunan ekonomi

Indonesia

(6 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan percepatan pembangunan

infrastruktur dan kawasan strategis yang ditindaklanjuti

80% 100% 125% Target Rekomendasi : 12

Realisasi : 11 (PLTU Cirebon, Komplek Industri RAPP,

PLTU Indramayu Tahap-2, High Speed Train, PLTU

Tanjung Jati, PT.CPI Riau, Perkebunan dan Industri Kelapa

Sawit Sijunjung, Integrasi PSN dalam RTRWN, PKSP RKP

2017, Mekanisme dan Pengusulan Satgas PKSP, RTR

KSN Perbatasan)

Tersusunnya rekomendasi

hasil pengendalian

pelaksanaan kebijakan

proyek-proyek MP3EI

(6 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi hasil pengendalian pelaksanaan kebijakan

proyek-proyek infrastruktur dan kawasan strategis yang ditindaklanjuti

80% 88% 109% Target : 8 Laporan

Realisasi : 7 (PLTU Cirebon, Komplek Industri RAPP,

PLTU Indramayu Tahap-2, PLTU Tanjung Jati, PT.CPI

Riau, Perkebunan dan Industri Kelapa Sawit Sijunjung,

Revisi RTR KSN Jabodetabekpunjur)

Terwujudnya pemahaman

peserta terhadap materi

sosialisasi/desiminasi

kebijakan MP3EI

(2 Laporan)

Persentase pemahaman peserta terhadap materi

sosialisasi/desiminasi kebijakan proyek-proyek infrastruktur dan

kawasan strategis yang diprioritaskan

80% 300% 750% Target : 1 Laporan

Realisasi : 3 (RTR KSN Perbatasan Negara, NSPK

Penataan Ruang, Integrasi RTRW dan RPJMN)

penyelenggaraan sosialisasi yang dihadiri oleh 200 peserta,

170 peserta (85 %) dapat memahami sosialisasi ini secara

baik

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target di bagi 2

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 60: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tersusunnya rekomendasi kebijakan

bidang perumahan, pertanahan dan

pembiayaan infrastruktur

(4 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi kebijakan perumahan, pertanahan, dan

pembiayaan infrastruktur yang ditindaklanjuti

80% 63% 156% Target : 4 rekomendasi

Realisasi : 8 (UU No 4 Tahun 2016 tentang

Tapera; Perpres No 3 Tahun 2016 tentang PSN;

RPP tentang HGU, HGB, dan Hak Pakai; RPP

tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah

terlantar; RaPermendagri ttg AP daerah,

RaPerpres Dana Talangan utk PSN, RaPerpres

Bank Tanah; RPP turunan UU Tapera)

Tersusunnya rekomendasi

pengendalian pelaksanaan kebijakan

bidang perumahan, pertanahan dan

pembiayaan infrastruktur

(4 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan

perumahan, pertanahan dan pembiayaan infrastruktur yang

ditindaklanjuti

80% 38% 94% Target : 4 rekomendasi

Realisasi : 3 (RPP Rumah Negara; RPP terkait

perumahan untuk MBR; peraturan turunan PP

103/2015 ttg Kepemilikan hunian utk WNA)

Terwujudnya pemahaman peserta

terhadap materi sosialisasi kebijakan

perumahan, pertanahan dan

pembiayaan infrastruktur (2

Laporan)

Persentase pemahaman peserta terhadap materi sosialisasi kebijakan

perumahan, pertanahan dan pembiayaan infrastruktur

80% 50% 125% Target : 2 sosialisasi

Realisasi : 1 (Laporan sosialisasi pembiayaan

infrastruktur di Tangerang, Boyolali, dan Jakarta)

Tersusunnya rekomendasi hasil

kebijakan ekonomi terkait penyediaan

infrastruktur prioritas (7

Rekomendasi)

Persentase rekomendasi hasil kebijakan ekonomi terkait penyediaan

infrastruktur prioritas yang ditindaklanjuti

80% 71,43% 179% 5 Rekomendasi telah ditetapkan melalui Rapat Komite

KPPIP pada tanggal 22 Juni 2016.

Tersusunnya rekomendasi hasil Pre

FS/Revisi Pre Fs proyek infrastruktur

prioritas (7 Rekomendasi)

Persentase rekomendasi hasil Pre FS / Revisi Pre FS proyek

infrastruktur prioritas yang ditindaklanjuti

80% 42,86% 107% 3 Rekomendasi hasil Pre-FS (Kilang Minyak Tuban,

Kilang Minyak Bontang dan Jalan Tol Serang

Panimbang)

Tersusunnya rekomendasi

pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan penyediaan

infrastruktur prioritas (1 Laporan)

Persentase rekomendasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan penyediaan infrastruktur prioritas yang ditindaklanjuti

80% 0,00% 0% Evaluasi Proyek Strategis Nasional dan Prioritas

dilaksanakan setiap 6 bulan. Proses evaluasi

berikutnya akan dilaksanakan pada bulan Agustus

2016

Terwujudnya pemahaman peserta

terhadap materi sosialisasi kebijakan

penyediaan infrastruktur prioritas (1

Laporan)

Persentase pemahaman pserta terhadap materi sosialisasi kebijakan

penyediaan infrastruktur prioritas

80% 0,00% 0% Survei sosialisasi akan dilaksanakan pada semester 2

TA 2016

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target di bagi 2

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 61: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 62: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Persentase (%) kesepakatan kerjasama ekonomi

Internasional yang terselesaikan85% 49,40% 116%

Persentase (%) Rekomendasi hasil penguatan daya saing

Nasional dalam rangka memenuhi komitmen Indonesia

dalam MEA

75% 63,43% 169%

Persentase (%) kesepakatan kerjasama ekonomi

Internasional yang ditindaklanjuti 85% 47,60% 112%

Persentase (%) rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi

kerjasama ekonomi Internasional yang ditindaklanjuti 85% 49,40% 116%

Pemahaman peserta atas materi

sosialisasi hasil-hasil kerjasama

Ekonomi Internasional

Persentase (%) pemahaman peserta atas materi sosialisasi

hasil-hasil kerjasama ekonomi Internasional 85% 86,80% 102%

Terwujudnya pengendalian

kebijakan di bidang kerjasama

Ekonomi Internasional

Terwujudnya Koordinasi dan

Sinkronisasi Kebijakan Bidang

Kerjasama Ekonomi

Internasional

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional

Catatan: Untuk menghitungkinerja Semester I, maka Target dibagi 2

Page 63: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tercapainya kesepakatan kerjasama

ekonomi Asia yang terselesaikan ( 5

Kesepakatan)

Persentase (%) kesepakatan kerjasama ekonomi Asia yang

terselesaikan85% 60% 141%

Target s/d Desember 2016 = 5

kesepakatan dan s/d Juni 2016 telah

terselesaikan 3 kesepakatan

Persentase (%) Kesepakatan kerjasama ekonomi Asia yang

ditindaklanjuti 85% 60% 141%

Persentase (%) rekomendasi hasil Monitoring dan Evaluasi

Kerjasama Ekonomi Asia yang ditindaklanjuti 85% 50% 118%

Terwujudnya pemahaman peserta

atas materi sosialisasi hasil-hasil

kerjasama ekonomi Asia (2 Laporan)

Persentase (%) pemahaman peserta atas materi sosialisasi

hasil-hasil kerjasama ekonomi Asia85% 90% 106%

Terwujudnya dukungan

administrasi kegiatan dan tata

kelola pada Deputi Bidang

Koordinasi Kerjasama Ekonomi

Internasional (12 Bulan)

Jumlah Layanan Dukungan Administrasi Kegiatan dan Tata

Kelola pada Deputi Bidang Kerjasma Ekonomi Internasional 12 Bulan 6 Bulan 100%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia

Tersusunnya rekomendasi

pengendalian kebijakan di bidang

kerjasama ekonomi Asia (8

Rekomendasi)

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target dibagi 2

Page 64: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tercapainya kesepakatan kerjasama

ekonomiEropa, Afrika dan Timur

Tengah yang terselesaikan ( 5

Kesepakatan)

Persentase (%) kesepakatan kerjasama Ekonomi Eropa,

Afrika dan Timur Tengah yang terselesaikan85% 40% 94%

Target s/d Desember 2016 = 5

kesepakatan dan s/d Juni 2016 telah

terselesaikan 2 kesepakatan

Persentase (%) Kesepakatan kerjasama Ekonomi Eropa,

Afrika dan Timur Tengah yang ditindaklanjuti 85% 40% 94%

Persentase (%) rekomendasi hasil Monitoring dan Evaluasi

Kerjasama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah yang

ditindaklanjuti

85% 30% 71%

Terwujudnya pemahaman peserta

atas materi sosialisasi hasil-hasil

kerjasama ekonomi Eropa, Afrika

dan Timur Tengah (2 Laporan)

Persentase (%) pemahaman peserta atas materi sosialisasi

hasil-hasil kerjasama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur

Tengah

85% 85% 100%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah

Tersusunnya rekomendasi

pengendalian kebijakan di bidang

kerjasama ekonomi Eropa, Afrika

dan Timur Tengah (20 Rekomendasi)

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target dibagi 2

Page 65: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tercapainya kesepakatan kerjasama

ekonomi Amerika dan Pasifik yang

terselesaikan ( 4 Kesepakatan)

Persentase (%) kesepakatan kerjasama Ekonomi Amerika

dan Pasifik yang terselesaikan85% 0% 0%

Kesepakatan baru akan

dilaksanakan pada Semester ke-II

Persentase (%) Kesepakatan kerjasama Ekonomi Amerika

dan Pasifik yang ditindaklanjuti 85% 0% 0%

Persentase (%) rekomendasi hasil Monitoring dan

Evaluasi Kerjasama Ekonomi Amerika dan Pasifik yang

ditindaklanjuti

85% 50% 118%

Terwujudnya pemahaman peserta

atas materi sosialisasi hasil-hasil

kerjasama ekonomi Amerika dan

Pasifik (1 Laporan)

Persentase (%) pemahaman peserta atas materi

sosialisasi hasil-hasil kerjasama Ekonomi Amerika dan

Pasifik

85% 85% 100%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Amerika dan Pasifik

Tersusunnya rekomendasi

pengendalian kebijakan di bidang

kerjasama ekonomi Amerika dan

Pasifik (8 Rekomendasi)

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target dibagi 2

Page 66: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Persentase (%) kesepakatan kerjasama Ekonomi Regional

dan Subregional yang terselesaikan85% 67% 157%

Target s/d Desember 2016 = 9

kesepakatan dan s/d Juni 2016 telah

terselesaikan 6 kesepakatan

Persentase (%) rekomendasi penguatan daya saing nasional

dalam rangka memenuhi komitmen Indonesia dalam MEA80% 63,43% 159%

Persentase (%) Kesepakatan kerjasama Ekonomi Regional

dan Subregional yang ditindaklanjuti 85% 78% 183%

Persentase (%) rekomendasi hasil Monitoring dan Evaluasi

Kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional yang

ditindaklanjuti

85% 67% 157%

Terwujudnya pemahaman peserta atas

materi sosialisasi hasil-hasil kerjasama

ekonomi Regional dan Sub Regional (4

Laporan)

Persentase (%) pemahaman peserta atas materi sosialisasi

hasil-hasil kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional 85% 88% 104%

Tercapainya kesepakatan kerjasama

ekonomi Regional dan Sub Regional

yang terselesaikan ( 9 Kesepakatan)

Tersusunnya rekomendasi

pengendalian kebijakan di bidang

kerjasama ekonomi Regional dan Sub

Regional (6 Rekomendasi)

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target dibagi 2

Page 67: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tercapainya kesepakatan kerjasama

ekonomi Multilateral dan Pembiayaan

yang terselesaikan ( 5 Kesepakatan)

Persentase (%) kesepakatan kerjasama Ekonomi

Multilateral dan Pembiayaan yang terselesaikan85% 80% 188%

Target s/d Desember 2016 = 5

kesepakatan dan s/d Juni 2016 telah

terselesaikan 4 kesepakatan

Persentase (%) Kesepakatan kerjasama Ekonomi

Multilateral dan Pembiayaan yang ditindaklanjuti 85% 60% 141%

Persentase (%) rekomendasi hasil Monitoring dan Evaluasi

Kerjasama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan yang

ditindaklanjuti

85% 50% 118%

Terwujudnya pemahaman peserta

atas materi sosialisasi hasil-hasil

kerjasama ekonomi Multilateral dan

Pembiayaan (2 Laporan)

Persentase (%) pemahaman peserta atas materi sosialisasi

hasil-hasil kerjasama Ekonomi Multilateral dan

Pembiayaan

85% 86% 102%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 (Semester I)

Unit: Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan

Tersusunnya rekomendasi

pengendalian kebijakan di bidang

kerjasama ekonomi Multilateral dan

Pembiayaan (8 Rekomendasi)

Catatan: Untuk menghitung kinerja Semester I, maka Target dibagi 2

Page 68: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Semester I Tahun 2016

Page 69: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Persentase kepatuhan terhadap ketentuan di bidang perencanaan

anggaran, keuangan, perlengkapan dan kepegawaian

90% 90% 100% Pemenuhan Dokumen sesuai waktu sebagaimana

diatur

Indeks kepuasan layanan kesekretariatan 3 0 0% Evaluasi PMPRB dilaksanakan pada bulan Agustus

2016

Persentase penggunaan aplikasi di bidang kesekretariatan 80% 80% 100% Aplikasi BMN, Keuangan, Renja dan Persuratan

Kualifikasi Laporan Keuangan tetap “Wajar Tanpa Pengecualian” 100 100% 100% Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian TA 2015 memperoleh Predikat "Wajar

Tanpa Pengecualian"Persentase Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standar

Kompetansi

75% 62% 165% Bezetting/Formasi

Tersedianya sarana dan

prasarana yang berkualitas untuk

seluruh pegawai

Persentase pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk

seluruh pegawai

100% 100% 100%

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Meningkatnya budaya organisasi

berbasis kinerja dan kompetensi

serta tata kelola organisasi yang

baik

Unit : Sekretariat Kemenko Perekonomian

SS Indikator KinerjaTarget

2016

Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan

Page 70: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1 Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

2 Kegiatan dan Anggaran

3 Layanan Data dan Sarana Informasi

4 Laporan Kinerja dan Perjanjian Kerja Eselon I

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Kinerja Target 2016

Unit : Biro Perencanaan

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016Keterangan

(f)

Terwujudnya layanan perencanaan

dan pelaksanaan reformasi

birokrasi di lingkungan Kemenko

Bidang Perekonomian

Jumlah dokumen perencanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi

Kemenko Bidang Perekonomian

4 dok 4 dok 100% Paket dokumen output tiap bagian yaitu :

Page 71: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f)

Tercapainya penyampaian

informasi publik kepada

stakeholder terkait dengan

Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah laporan komunikasi publik kebijakan bidang perekonomian 2 laporan 2 laporan 100% Target Tahun 2016 kegiatan kehumasan dengan output

terdiri dari : 1) 6 laporan monitoring berita bulanan; 2) 193

permintaan layanan informasi publik sampai Juni 2016

Terselenggaranya rapat koordinasi

dan rapat pimpinan di lingkungan

Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah laporan kegiatan persidangan Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian

1 laporan 1 laporan 100% Target 2016 = 150 kegiatan bagian persidangan dengan

output berupa surat undangan, daftar hadir, risalah rapat dan

transkripsi rapat. Realisasi kegiatan persidangan hingga Juni

2016 sebanyak 126 kegiatan bagian persidangan dalam 1

paket bahan laporan

Terselenggaranya dukungan

kegiatan Menko Bidang

Perekonomian dan fasilitasi

penyiapan naskah menteri yang

efektif dan efisien

Jumlah laporan dukungan kegiatan Menko Bidang Perekonomian dan

fasilitasi naskah kebijakan menteri

1 laporan 1 laporan 100% Sidang Kabinet/Rapat Terbatas/Pertemuan dengan RI-1 dan

RI-2=19 dokumen; Pidato/Paparan=37 dokumen;

Audiensi=27 dokumen; Kunjungan Kerja DN/LN=10 dokumen

Tersusunnya peraturan perundang-

undangan, peraturan menteri, dan

surat keputusan di lingkungan

Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah laporan rancangan peraturan perundang-undangan serta sistem

jaringan dokumentasi dan informasi hukum

3 laporan 3 laporan 100% Telaahan masalah hukum dan perundang-undangan=2

telaahan. SJDIH: PP=8; Perpres=7; Inpres=3; Keppres=1;

Permenko=3; Kepmenko=20; Kepsesmenko=49; Keputusan

Deputi=37

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Kinerja KeteranganTarget 2016

Unit : Biro Hukum, Persidangan dan Humas

SS Indikator KinerjaRealisasi s/d

Juni 2016

Page 72: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Terselenggaranya layanan

administrasi dan pengembangan

sumber daya manusia

Pelaksanaan administrasi umum kepegawaian, pendidikan dan pelatihan,

dan penempatan sumber daya manusia

12 bulan 6 bulan 100%

Terselenggarannya layanan

administrasi keuangan dan laporan

keuangan

Jumlah dokumen pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi (Sistem

Akuntansi Keuangan), pengelolaan dan pembinaan perbendaharaan, dan

pelaksanaan/verifikasi dokumen anggaran

3 paket

dokumen3 paket

dokumen

100%

Terselenggaranya layanan

pengelolaan dan pemeliharaan

barang milik negara

Jumlah bulan pengelolaan Barang Milik Negara 12 bulan 6 bulan 100%

Terselenggaranya layanan Rumah

Tangga dan Tata Usaha Pimpinan

Jumlah bulan pelayanan kerumahtanggaan dan tata usaha pimpinan 12 bulan 6 bulan 100%

Pembayaran gaji dan tunjangan

secara tepat waktu

Jumlah bulan pembayaran gaji dan tunjangan secara tepat waktu 12 bulan 6 bulan 100%

Pelayanan operasional perkantoran Pelayanan operasional perkantoran dan pemeliharaan 12 bulan 6 bulan 100%

Terselenggaranya layanan

pengadaan barang/jasa

Jumlah bulan pelayanan pengadaan barang/jasa 12 bulan 6 bulan 100% Terlaksananya pelayanan pengadaan barang/jasa periode Januari s/d Juni 2016

Terlaksana sampai dengan semester I administrasi umum kepegawaian,

penyelenggaraan diklat untuk 269 pegawai dan penempatan sumber daya manusia

Dokumen pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi, Pengelolaan dan Pembinaan

Perbendaharaan, dan Pelaksanaan/Verifikasi dokumen anggaran untuk periode Januari

s/d Juni 2016

Terlaksana sampai dengan semester I pengkodefikasian ulang seluruh ruang kerja,

pelabelan barang milik negara dan pendataan BMN yang akan dihapuskan

Terlaksananya pelayanan kerumahtanggaan dan tata usaha pimpinan periode Januari

s/d Juni 2016

Jumlah pegawai per Juni 2016 = 369 orang

(f)

Terlaksananya operasional perkantoran dan pemeliharaan di lingkungan Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian periode Januari s/d Juni 2016

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Kinerja Target 2016

Unit : Biro Umum

SS Indikator Kinerja

Realisasi

s/d Juni

2016

Keterangan

Page 73: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

1 Reviu LK Semester 1 Tahun 2016

2 Reviu Laporan Kinerja Eselon I TA 2015

Jumlah laporan hasil pemantauan tindak lanjut hasil

pengawasan (internal dan eksternal)

3 laporan 1 laporan 67%

Keterangan

Jumlah pelaksanaan hasil pengawasan yang dilaksanakan 4 laporan 2 laporan 100%

(f)

Penyampaian Laporan Progres Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan BPK RI TA.2015

Terselenggaranya pengawasan dan

pengendalian intern yang efektif

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Kinerja

Unit : Inspektorat

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016

Page 74: PENDAHULUAN - ekon.go.id · Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan dengan

(a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2)

Terwujudnya laporan hasil telaahan

(Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik,

Hukum dan Keamanan) yang mendukung

upaya pencapaian kinerja Kemenko

Bidang Perekonomian

Jumlah laporan hasil telaahan (Bidang Hubungan Ekonomi dan

Politik, Hukum dan Keamanan) yang dilaksanakan dalam rangka

mendukung upaya pencapaian kinerja Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

1 laporan 1 laporan 100%

Terwujudnya laporan hasil telaahan

(Bidang Hubungan Ekonomi dan

Kemaritiman) yang mendukung upaya

pencapaian kinerja Kemenko Bidang

Perekonomian

Jumlah laporan hasil telaahan (Bidang Hubungan Ekonomi dan

Kemaritiman) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung

upaya pencapaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian

1 laporan 1 laporan 100%

Terwujudnya laporan hasil telaahan

(Bidang Hubungan Ekonomi dan

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

yang mendukung upaya pencapaian

kinerja Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah laporan hasil telaahan (Bidang Hubungan Ekonomi dan

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) yang dilaksanakan

dalam rangka mendukung upaya pencapaian kinerja

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

1 laporan 1 laporan 100%

Terwujudnya laporan hasil telaahan

(Bidang Pembangunan Daerah) yang

mendukung upaya pencapaian kinerja

Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah laporan hasil telaahan (Bidang Pembangunan Daerah)

yang dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya pencapaian

kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

1 laporan 1 laporan 100%

Terwujudnya laporan hasil telaahan

(Bidang Pengembangan Daya Saing

Nasional) yang mendukung upaya

pencapaian kinerja Kemenko Bidang

Perekonomian

Jumlah laporan hasil telaahan (Bidang Pengembangan Daya

Saing Nasional) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung

upaya pencapaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian

1 laporan 1 laporan 100%

(f)

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Unit : Staf Ahli

SS Indikator Kinerja Target 2016Realisasi s/d

Juni 2016Kinerja Keterangan