Pendahuluan Bab 1

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita dapat hidup tanpa makanan dan minuman selama beberapa hari, tetapi kita perlu bernapas setiap beberapa detik. Hanya sedikit orang yang dapat tetap hidup lebih dari lima menit tanpa bernapas. Mengapa kita perlu bernapas? Kita perlu bernapas untuk memasukkan oksigen dari udara dan mengeluarkan gas buangan, yaitu karbon dioksida. Oksigen tersebut diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk melakukan respirasi. Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat- zat makanan guna menghasilkan energi yang diperlukan makhluk hidup dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Energi diperlukan oleh tubuh makhluk hidup untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan seperti bergerak, tumbuh dan berproduksi. Walaupun respirasi dan bernapas saling berhubungan, respirasi memiliki arti yang lebih dalam dari bernapas. Respirasi merupakan proses yang menghasilkan energi, sedangkan bernapas merupakan cara makhluk hidup melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Oksigen yang diperoleh dari proses bernapas digunakan dalam proses respirasi, sedangkan karbon dioksida yang dihasilkan oleh proses respirasi dikeluarkan melalui proses bernafas. Sistem pernapasan dibagi menjadi dua yaitu pernapasan internal dan pernapasan eksternal. Pernapasan internal adalah pertukaran gas antara darah dan sel-sel tubuh. Sedangkan pernapasan eksternal adalah pertukaran gas antara atmosfer dan darah. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

description

bvgvgvhgvghhg

Transcript of Pendahuluan Bab 1

Page 1: Pendahuluan Bab 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahKita dapat hidup tanpa makanan dan minuman selama beberapa hari, tetapi kita perlu

bernapas setiap beberapa detik. Hanya sedikit orang yang dapat tetap hidup lebih dari lima menit tanpa bernapas. Mengapa kita perlu bernapas?

Kita perlu bernapas untuk memasukkan oksigen dari udara dan mengeluarkan gas buangan, yaitu karbon dioksida. Oksigen tersebut diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk melakukan respirasi. Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat makanan guna menghasilkan energi yang diperlukan makhluk hidup dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Energi diperlukan oleh tubuh makhluk hidup untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan seperti bergerak, tumbuh dan berproduksi.

Walaupun respirasi dan bernapas saling berhubungan, respirasi memiliki arti yang lebih dalam dari bernapas. Respirasi merupakan proses yang menghasilkan energi, sedangkan bernapas merupakan cara makhluk hidup melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Oksigen yang diperoleh dari proses bernapas digunakan dalam proses respirasi, sedangkan karbon dioksida yang dihasilkan oleh proses respirasi dikeluarkan melalui proses bernafas. Sistem pernapasan dibagi menjadi dua yaitu pernapasan internal dan pernapasan eksternal. Pernapasan internal adalah pertukaran gas antara darah dan sel-sel tubuh. Sedangkan pernapasan eksternal adalah pertukaran gas antara atmosfer dan darah. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.

Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah

sebagai berikut1. Apa pengertian sistem pernapasan?2. Apa saja organ yang ada dalam sistem pernapasan?3. Bagaimana fisiologi pernapasan?4. Bagaimana pengendalian pernapasan?5. Apa saja gangguan sistem pernapasan?

1

Page 2: Pendahuluan Bab 1

1.3 Tujuan MakalahSejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk

mengetahui dan mendeskripsikan :1. Pengertian sistem pernapasan;2. Organ yang ada dalam sistem pernapasan;3. Fisiologi pernapasan;4. Pengendalian pernapasan;5. Gangguan sistem pernapasan.

1.4 Kegunaan Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis

maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai penguraian tentantang sistem pernapasan pada manusia. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Penulis, sebagai sarana menambah wawasan pengetahuan tentang sistem pernapasan pada manusia.

2. Pembaca, sebagai sumber informasi tentang sistem pernapasan pada manusia secara teoritis maupun praktis.

1.5 Prosedur Makalah Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif berkenaan dengan uraian yang bersifat analisis. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah metode noninteraktif model analisis teks. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah.

2

Page 3: Pendahuluan Bab 1

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem PernapasanPernapasan merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan

atau “ pernapasan dalam ’’ ( pernapasan internal ) dan di dalam paru-paru atau “ pernapasan luar ’’ ( pernapasan eksternal ). Pernapasan juga dapat diartikan sebagai suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen, kemudian oksigen yang berada di luar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ-organ pernapasan , dan pada keadaan tertentu bila tubuh kelebihan karbon dioksida maka tubuh berusaha untuk mengeluarkannya dari dalam tubuh dengan cara menghembuskan napas (ekspirasi) sehingga terjadi suatu keseimbangan antara oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.

Sistem pernapasan berperan untuk menukar udara dari luar ke permukaan dalam paru-paru. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan karbon dioksida dikeluarkan dari darah secara osmosis. Seterusnya karbon dioksida akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium sinistra) ke aorta seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), disini akan terjadi oksidasi (pembakaran).

Apabila kita bernapas melalui mulut, udara yang masuk ke dalam paru-paru tidak dapat disaring dan dihangatkan. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan terhadap tubuh. Sel-sel bersilia (bulu-bulu getar) dapat rusak apabila adanya gas beracun dan dalam keadaan dehidrasi. Namun dalam keadaan tertentu diharapkan kita bisa bernapas melalui mulut, misalnya pada operasi hidung, pengangkatan polip, karena setelah operasi pada kedua hidung diisi tampon sehingga bernapas melalui mulut tidak merugikan.

2.2 Organ-organ yang ada dalam sistem pernapasanAgar proses pernapasan pada manusia dapat berlangsung, diperlukan organ-organ

pernapasan yang terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Organ-organ tersebut menyusun suatu sistem pernapasan.

A. Hidung

Hidung atau nasal adalah organ yang paling luar sehingga merupakan alat pernapasan pertama yang dilalui udara. Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra penciuman. Bentuk dan struktur hidung menyerupai piramid atau kerucut dengan alasnya pada prosessus platinus os maksilaris dan pars horizontal os palatum. Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang kaya akan pembuluh darah, bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung.

Page 4: Pendahuluan Bab 1

Dalam keadaaan yang normal udara yang masuk dalam sistem pernapasan berhubungan dengan rongga hidung. Vestibulum rongga hidung yang berisi serabut serabut halus epitel berfungsi untuk mencegah masuknya benda-benda asing yang mengganggu proses pernapasan.

Rangka hidung bagian atas dibentuk oleh bagian-bagian berikut :

a. Lamina kribosa osis etmoidalis dan pars nasalis osis frontalisb. Dinding lateral : oleh tulang keras dan tulang rawanc. Sekat hidung (septum nasi) oleh tulang karang dan tulang rawan

Bagian-bagian hidung terdiri dari :

a. Batang hidung : dinding depan hidung yang dibentuk oleh ossa nasalisb. Cuping hidung : bagian bawah dari lateral hidung yang dibentuk oleh

tulang rawanc. Septum nasi : yang membatasi dua rongga hidungd. Dinding lateral rongga hidung

Hidung menghubungkan lubang-lubang sinus udara paranasalis yang masuk ke dalam rongga-rongga hidung, dan juga menghubungkan lubang-lubang nasolakrimal yang menyalurkan air mata dari mata ke dalam bagian bawah rongga nasalis, ke dalam hidung.

B. Faring

Faring ( tekak ) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan usofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang hidung, di belakang mulut, dan di belakang laring.

Faring terdiri atas nasofaring, orofaring, dan laringo faring.

a. NasofaringMerupakan bagian faring yang terdapat di dorsal kavum nasi dan berhubungan dengan kavum nasi melalui konka dinding lateral yang dibentuk oleh :

M. Tensor Palatini M. Levator Vili Palatini membentuk palatum mole M. Konstruktor faringis superior

b. OrofaringOrofaring mempunyai dua hubungan sebagai berikut :

Ventral dengan kavum oris Kaudal pada radiks lingua

c. Laringo faring

Page 5: Pendahuluan Bab 1

Bagian ini berhubungan dengan laring melalui mulut yaitu auditus laringeus. Dinding depan laringo faring memiliki plika laringisi epiglotika. Lekuk ini memiliki dinding medial dan lateral. Kedua dinding tersebut bersatu di daerah ventral yang dapat dilihat sebagai tonjolan yang disebut plika nervus laringici. Septum para faringeal mempunyai hubungan ke ventrikel septum sublingual dan submaksilaris. Antara arkus glassopalatinus dan arkus faringeo platinus terdapat tonsil palatine, sedangkan atap nasofaring berhadapan dengan tonsil faringeal. Pada radiks lingua terdapat bangunan seperti lingkaran, apabila tonsil palatine membesar maka akan memperkecil istmus fausium.

C. Laring

Laring merupakan jaringan tulang rawan yang dilengkapi dengan otot, membran jaringan ikat, dan ligamentum. Laring juga dapat didefinisikan sebaga saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara, terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya.

Bagian atas laring membentuk tepi epigotis. Lipatan dari epiglotis aritenoid dan pita interaritenoid dari sebelah bawah tepi kartilago krikoid. Tepi tulang dari pita sura asli kiri dan kanan membatasi daerah epiglotis disebut suprglotis disebut supraglotis dan bagian bawah disebut subglotis.