PENDAHULUAN

9

Click here to load reader

Transcript of PENDAHULUAN

Page 1: PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Aliran lapisan film liquid yang mempunyai karakteristik non-turbulent

mempunyai bilangan Reynold yang rendah oleh karena itu dapat dengan mudah

diadaptasi pada proses pemisahan partikel berdasarkan berat jenisnya. Proses

reduksi ukuran melalui lapisan film dapat digambakan dengan mengelompokkan

partikel mineral pada permukaan pelat bersudut seperti sluices box, strakes, dan

shaking table, ke selang ukuran dimana hasilnya dari pergerakan lapisan film tipis

dengan feed yang multiukuran. Karakteristik aliran liquid yang digunakan adalah

memanfaatkan kecepatan dari aliran dalam lapisan film liquid yang tidak selalu

sama pada titik-titik disemua kedalaman liquid tersebut. Kecepatannya bervariasi

dari nol pada lapisan pelat dengan liquid sampai kecepatan maksimum antara batas

udara-liquid.

Alat sederhana yang digunakan dalam proses konsentrasi adalah permukaan

bidang datar yang membentuk sudut dimana mineral-mineral campuran

dimasukkan ke dalam aliran air. Dengan melihat lapisan air maka dapat diamati

bahwa :

1. pada permukaan, lapisan liquid ditahan untuk bergerak sesedikit mungkin

karena pengaruh tekanan permukaan.

2. tepat dibawah lapisan primer pada lapisan liquid(lapisan air) terdapat lapisan

kedua dimana molekul-molekul mineral(bijih) bebas bergerak dibandingkan

dengan lapisan primer, bijih tersebut bergerak ke bawah dengan kecepatan

rendah.

3. apabila diperhatikan di permukaan fluida, terdapat perubahan gradual dari

sebagian besar gaya adhesi ke pergerakan molekul bebas, diakhiri hanya oleeh

viskositas liquid.

A. SHAKING TABLE

Shaking Tables adalah alat pemisahan gravitasi bijih yang karakteristik

bijihnya terlalu halus bila dilakukan oleh jigging. Partikel bijih (bola) yang besar

bergerak lebih jauh ke bawah, dan bila partikel memiliki ukuran yang sama tapi berat

Page 2: PENDAHULUAN

jenis yang berbeda maka partikel yang ringan akan bergerak lebih jauh. Dalam

aliran air tersebut, maka partikel mempunyai tiga gaya yaitu:

1. Gaya dorong dari air

2. gravitasi partikel

3. gaya gesekan partikel dengan alat.

Hasil distribusi yang diperoleh tergantung pada :

a. sifat-sifat dari deg

b. permukaan deg

c. pergerakan deg

d. water supply

e. bentuk dan ukuran partikel

f. ada atau tidaknya material yang termasuk middling atau material yang interlog

yaitu partikel dengan sebagian material berat dan sebagian material ringan.

Tipe-tipe dari table antara lain :

a. wifely table

b. butcher table

c. card table

d. dister diagonal overstorm table

e. gard filed table

f. plat O table

B. Prinsip Kerja Alat Shaking Table

Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan ukuran

partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang

sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan apabila specific

Gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih besar daripada

partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel ringan akan

terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran.

Karena gerakan relative Horizontal dari motor maka partikel berat akan

bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu

Page 3: PENDAHULUAN

dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga

partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relative dibawah.

Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang bekerja pada Shaking Table, yaitu:

a. Gaya Dorong Alir

Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relative aliran air dan partikel.

Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh

kedalaman air.

b. Gaya Gesek

Gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat).

c. Gaya Gravitasi

Faktor yang mempengaruhi Shaking Table :

1. Ukuran dari feed

2. Operasi (roughing/cleaning)

3. Perbedaan SG mineral-mineralnya

4. SG rata-rata mineralnya

C. Mekanisme Kerja Alat Shaking Table

Pada meja goyang didalam proses pemisahannya, pemisahan mineral terjadi

karena adanya sentakan meja yang ditimbulkan oleh headmotion dan aliran air

tipis dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karena mempunyai gaya

gesek yang lebih besar maka akan terlempar kesamping (searah sentakan meja).

Lebih jauh, mineral yang berukuran halus akan terlempar kesamping lebih jauh

dibanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral ringan berukuran kasar

akan terdorong oleh aliran air lebih jauh dari pada mineral berat berukran halus.

Sedangkan adanya riffle, di atas meja akan mengakibatkan aliran turbulen dan

membentuk perlapisan/susunan mineral berat dan ringan.

Page 4: PENDAHULUAN

GAMBAR 3.2

MEKANISME KERJA SHAKING TABLE

1. Zona Feed Pulp

2. Zona sentakan meja dengan arah horizontal berlawanan

3. Zona Mineral Berat

4. Zona Middling

5. Zona Bebas Mineral

6. Zona Slime dan Tailing

Distribusi partikel dipengaruhi oleh :

a. Sifat-sifat riffle

b. Permukaan deck

c. Water supply

d. Perbedaan bentuk dan ukuran partikel

e. Ada tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog yaitu

partikel dengan sebagian material berat dan sebagian material ringan.

Faktor yang mempengaruhi gerakan aliran pada dasar :

a. Slope deck

b. Tebal / Kecepatan air

c. Viscositas fluid

Page 5: PENDAHULUAN

d. Bentuk partikel

e. Kekerasan deck

f. Koeifisien gesekan Partikel

D. Macam-Macam Alat Shaking Table

Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan maka dapat

dibedakan menjadi “Sand Table” dan “Slime Table”. Perbedaan pada kedua alat ini

terletak pada :

1. Jumlah dan Jarak antar Riffle

- Jumlah riffle pada Sand Table tinggi

Jumlah riffle pada Slime Table sedang

- Jarak antar riffle

> Sand Table : ¼ - 1 ¼ inch

> Slime Table : Lebih besar dari Sand Table, untuk mengendapkan

padatan

2. Riffle

- Pada Sand Table, bagian yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime

- Pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.

Sedangkan beberapa macam Shaking Table yang lain adalah :

1. Willey Table

Terdiri dari deck berbentuk segiempat dan “Headmotion” sebagai

penggeraknya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi minimal ½ feed dan lebar ¼

feed. Kapasitas alat tergantung pada :

- Panjang Strore - Jumlah air

- Jumlah Strore - Sifat bijih

- Slope dan Meja - Ukuran Feed

2. Butcher Table

Bentuknya hamper sama dengan Wifley, tapi memiliki watch plinger

untuk mencuci. Posisis dari riffle terbagi menjadi 3 zone :

Page 6: PENDAHULUAN

a. Zone Stratifikasi

b. Clening Zone

c. Dischange Zone

Mekanisme kerjanya yaitu material bergerak kekiri dan air bergerak

kekanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedang material berat

akan berjalan terus.

3. Card Table

Riffle dibuat dengan mengerat deck bentuk segitiga dan headmotion.

4. Dister Diagonal Overslorm Table

Bentuk Deck Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan

tailing tidak jelas / berdekatan sekali akibatnya kecilnya middling.

5. Card Field Table

Bentuk Wafley Table yang ditutupi seluruhnya oleh riffle.

6. Plat of Table

Ciri utamanya yaitu diatas deck ada 3 macam riffle dan terdapat 3 zona

dari riffle yaitu:

a. Zone Stratifikasi

b. Zone Intermediate Plan

c. Zone Lipper piatau

Faktor yang mempengaruhi alat ini :

a. Jumlah air yang masuk

b. Kemiringan desk

c. Kecepatan feed

d. Jumlah dan panjang feed.

Penyesuaian dalam praktek :

a. Untuk roughing : banyak air, banyak bijih, kemiringan desk, panjang stroke

besar dan shaking lambat.

b. Untuk cleaning operation : jumlah air yang sedikit, bijih sedikit, jumlah

stroke banyak, kemiringan kecil.

c. Untuk slime operation : sedikit air, sedikit feed, jumlah stroke banyak, dan

panjang stroke kecil.

Page 7: PENDAHULUAN