PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan...

20
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sektor properti, khususnya apartemen, sedang berkembang pesat di Surabaya. Tak kurang 5 apartemen baru siap diluncurkan pada tahun 2010 ini. Hal itu berdampak pada kegiatan konstruksi yang mewujudkan apartemen tersebut. Apartemen tersebut bangunan high rise dimana dalam pelaksanaannya sangat kompleks dan sarat dengan resiko. Semakin rumitnya teknologi yang digunakan dalam suatu proyek, semakin tingginya bangunan yang dapat dibangun oleh engineer, semakin kompleksnya saling ketergantungan antara yang satu dengan lainnya ditambah variasi-variasi dalam hubungan antara organisasi dan lembaganya, serta bertambahnya peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan dari pemerintah. Risiko-risiko dalam proyek mempunyai karakteristik ketidakpastian, dan sangat bergantung pada seberapa besar kompeks suatu proyek yang dilaksanakan. Semakin besarnya skala suatu proyek maka risiko yang dijumpai akan bertambah dan akan menghambat pelaksanaan bila tidak diantisipasi dengan benar oleh pihak pelaksana Belum lagi adanya krisis ekonomi beberapa tahun terakhir yang juga berdampak pada sektor konstruksi. Krisis ekonomi ini merupakan salah satu risiko di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Dan risiko sendiri merupakan suatu sebab dan akibat yang mengiringi perjalanan baik buruknya suatu pekerjaan proyek. Dalam setiap detail pekerjaan proyek pembangunan maka akan ada resiko baik besar maupun kecil yang terdapat di dalamnya. Hal ini harus diperhatikan dan diperhitungkan oleh para pelaksana. Untuk menghindari membengkaknya biaya pelaksanaan proyek dan kerugian yang didapat. Risiko yang terjadi dalam suatu pekerjaan proyek dapat dibagi 2 sifat yaitu eksternal dan internal. Risiko yang bersifat eksternal adalah faktor-faktor yang terjadi secara umum maupun global dan mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan proyek dari luar. Faktor ini akan mempengaruhi bukan hanya satu proyek saja tapi juga proyek yang ada di sekitarnya/ diwilayahnya. Untuk itu perlu didentifikasi faktor-faktor resiko yang dominan mempengaruhi proyek apartemen, besaran dampak variabel-variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek serta respon resiko yang akan dilakukan untuk resiko dengan frekuensi sering dan dampak yang besar. . 1.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah : 1. Faktor-faktor risiko apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanan proyek apartemen. 2. Bagaimana besaran dampak variabel- variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek. 3. Respon-respon risiko apa saja yang digunakan untuk mengantisipasi faktor risiko yang berdampak besar dengan frekuensi yang sering dari sudut pandang kontraktor pelaksana. 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Memperoleh faktor-faktor risiko yang berpengaruh dalam proyek- proyek apartemen di surabaya. 2. Mengetahui besaran dampak faktor- faktor risiko dari frekuensi terjadinya terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek apartemen. 3. Mengetahui metoda penanganan risiko terhadap faktor-faktor risiko yang besar di dalam pekerjaan pelaksanaan proyek pembangunan apartemen dari sudut pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dimaksudkan agar pembahasan tidak keluar dari yang telah penyusun tetapkan, sehingga dapat ditarik suatu

Transcript of PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan...

Page 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini sektor properti, khususnya apartemen, sedang berkembang pesat di Surabaya. Tak kurang 5 apartemen baru siap diluncurkan pada tahun 2010 ini. Hal itu berdampak pada kegiatan konstruksi yang mewujudkan apartemen tersebut. Apartemen tersebut bangunan high rise dimana dalam pelaksanaannya sangat kompleks dan sarat dengan resiko. Semakin rumitnya teknologi yang digunakan dalam suatu proyek, semakin tingginya bangunan yang dapat dibangun oleh engineer, semakin kompleksnya saling ketergantungan antara yang satu dengan lainnya ditambah variasi-variasi dalam hubungan antara organisasi dan lembaganya, serta bertambahnya peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan dari pemerintah. Risiko-risiko dalam proyek mempunyai karakteristik ketidakpastian, dan sangat bergantung pada seberapa besar kompeks suatu proyek yang dilaksanakan. Semakin besarnya skala suatu proyek maka risiko yang dijumpai akan bertambah dan akan menghambat pelaksanaan bila tidak diantisipasi dengan benar oleh pihak pelaksana

Belum lagi adanya krisis ekonomi beberapa tahun terakhir yang juga berdampak pada sektor konstruksi. Krisis ekonomi ini merupakan salah satu risiko di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Dan risiko sendiri merupakan suatu sebab dan akibat yang mengiringi perjalanan baik buruknya suatu pekerjaan proyek. Dalam setiap detail pekerjaan proyek pembangunan maka akan ada resiko baik besar maupun kecil yang terdapat di dalamnya. Hal ini harus diperhatikan dan diperhitungkan oleh para pelaksana. Untuk menghindari membengkaknya biaya pelaksanaan proyek dan kerugian yang didapat.

Risiko yang terjadi dalam suatu pekerjaan proyek dapat dibagi 2 sifat yaitu eksternal dan internal. Risiko yang bersifat eksternal adalah faktor-faktor yang terjadi secara umum maupun global dan mempengaruhi

kelangsungan pelaksanaan proyek dari luar. Faktor ini akan mempengaruhi bukan hanya satu proyek saja tapi juga proyek yang ada di sekitarnya/ diwilayahnya. Untuk itu perlu didentifikasi faktor-faktor resiko yang dominan mempengaruhi proyek apartemen, besaran dampak variabel-variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek serta respon resiko yang akan dilakukan untuk resiko dengan frekuensi sering dan dampak yang besar.

. 1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah :

1. Faktor-faktor risiko apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanan proyek apartemen.

2. Bagaimana besaran dampak variabel-variabel risiko dilihat dari sudut pandang frekuensi faktor risiko terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek.

3. Respon-respon risiko apa saja yang digunakan untuk mengantisipasi faktor risiko yang berdampak besar dengan frekuensi yang sering dari sudut pandang kontraktor pelaksana.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Memperoleh faktor-faktor risiko yang berpengaruh dalam proyek- proyek apartemen di surabaya.

2. Mengetahui besaran dampak faktor-faktor risiko dari frekuensi terjadinya terhadap biaya dan waktu pelaksanaan proyek apartemen.

3. Mengetahui metoda penanganan risiko terhadap faktor-faktor risiko yang besar di dalam pekerjaan pelaksanaan proyek pembangunan apartemen dari sudut pandang kontraktor pelaksana.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dimaksudkan agar pembahasan tidak keluar dari yang telah penyusun tetapkan, sehingga dapat ditarik suatu

Page 2: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

2

alur yang jelas untuk mendapatkan titik solusi masalah.

Adapun batasan masalah yaitu : 1. Pembahasan pengaruh faktor resiko yang

terjadi hanya dalam lingkup proyek pembangunan Apartemen.

2. Studi penelitian dilakukan di Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur.

3. Perusahaan kontraktor yang ditinjau adalah Perusahaan yang sedang menangani proyek apartemen di Surabaya dan Perusahaan yang pernah menangani proyek apartemen dalam kurun waktu 2008-2009.

4. Tidak membahas estimasi biaya secara menyeluruh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Risiko 2.1.1 Pengertian Risiko

Risiko dapat dimaknai sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan/kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama pelaksanaan suatu proyek.

Pengertian risiko dalam konteks proyek dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi suatu kegiatan. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, risiko adalah peluang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kegiatan. Konsep risiko pada proyek pembangunan dapat dijelaskan sebagai ukuran probabilitas dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu sasaran proyek yang telah ditentukan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi

yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, mutu proyek. (Soemarno,2007)

2.1.2 Risiko dan Ketidakpastian (Risk and

Uncertainty.) Meskipun risiko memiliki kaitan yang

erat dengan ketidakpastian (uncertainty), keduanya memiliki perbedaan. Ketidakpastian adalah kondisi dimana terjadi kekurangan pengetahuan, informasi, atau pemahaman tentang suatu keputusan dan konsekuensinya. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, karena ketidakpastian mengakibatkan keragu-raguan dalam meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi di masa mendatang. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian maka semakin tinggi pula risikonya.

2.1.3 Risiko dan Kesempatan (Risk and

Opportunity). Kejadian di masa yang akan datang tidak

dapat diketahui secara pasti. Kejadian ini atau suatu keluaran/output dari suatu kegiatan/peristiwa dapat berupa kondisi yang baik atau kondisi yang buruk. Jika yang terjadi adalah kondisi yang baik maka hal tersebut merupakan kesempatan baik (opportunity), namun jika terjadi hal yang buruk maka hal tersebut merupakan risiko.

2.1.4 Risk, Hazard, Peril, dan Losses.

Konsep ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Hazard adalah suatu keadaaan bahaya

yang dapat menyebabkan terjadinya Peril (bencana).

Hazard Peril Losses

Page 3: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

3

Peril (bencana) adalah suatu peristiwa/kejadian yang dapat menimbulkan kerugian (Losses) atau bermacam kerugian.

Losses (kerugian) adalah kondisi negatif yang diderita akibat dari suatu peristiwa yang tidak diharapkan tetapi ternyata terjadi (Soemarno, 2007)

2.2 Manajemen Risiko

2.3.1 Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa risiko atau bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul. 2.3.2 Pentingnya Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapat dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial tersebut.

Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha. (Soemarno, 2007)

Secara tak langsung manajemen risiko memberikan sumbangan sebagai berikut :

a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara lebih baik dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan.

b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran tentang akibat negatifnya sehingga

mengurangi ketegangan dan kesalah-pahaman.

c. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.

d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran operasional.

e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan.

f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam bekerja.

g. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.

2.3.3 Proses dalam Manajemen Risiko

Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi masa yang akan datang. Manajemen risiko memanfaatkan informasi tersebut untuk memusatkan perhatian pada masa depan apabila terdapat ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang sesuai untuk mengatasi isu-isu potensial tersebut dari dampak yang merugikan.

Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning). Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang terorganisasi, komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi.

2. Penilaian (assesment). Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya, kinerja/performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.

Page 4: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

4

3. Penanganan (handling). Merupakan proses identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan mengalihkan risiko.

4. Pemantauan / monitoring risiko Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.

Tabel 2.1 Key Responbilities

Process Tasks

Role

Sponsor

District Division Chief for Program and Project

Management

Project Manager

Assistant Project Manager / Project Manage

ment Support Unit

Functional Mana

ger

Task Manager

Risk management planning

S S R S S S

Risk identification S S A S R R

Qualitative risk analysis R S S S

Quantitative risk analysis (Performed only as a part of Value Analysis)

A S R R

Risk response planning S S R, A S

Risk monitoring and control

R R R, A S R R

Legend : R = Responsible (bertanggung jawab) S = Support (penyokong) A = Approve (pembenaran)

(Project Risk Management Handbook) 2.4 Jenis Risiko

Untuk dapat mengidentifikasi risiko-risiko perlu diketahui jenis- jenis risiko dan pengelompokannya menurut teori-teori. Berikut ini adalah risiko-risiko dalam bidang usaha bisnis. Risiko-risiko pada bidang usaha bisnis dapat diterapkan pada kegiatan proyek konstruksi, karena jasa konstruksi juga merupakan bidang usaha bisnis yang bertujuan mendapatkan keuntungan.

Secara garis besar berdasarkan sifatnya risiko dikelompokkan menjadi risiko usaha (business risk) atau yang disebut juga sebagai risiko spekulatif, dan risiko murni. Risiko spekulatif adalah risiko yang jika diambil dapat memberikan dua kemungkinan hasil, yaitu kerugian atau keuntungan. Dalam konteks aktivitas proyek, risiko yang dimaksud adalah risiko murni, yaitu risiko yang secara potensial dapat mendatangkan kerugian dalam upaya mencapai sasaran kegiatan.

2.4.1 Risiko-risiko dalam Project of

Knowledge (Project Management Institute, PMI) Berikut ini adalah risiko-risiko yang

diidentifikasi menurut PMI, yaitu : 1. Risiko eksternal tidak dapat diprediksi;

- Perubahan peraturan perundang-undangan & campur tangan pemerintah.

- Bahaya dari alam (Acts of God) - Vandalisme (perusakan) dan

Sabotase - Efek samping yang tidak diharapkan - Kegagalan penyelesaian pekerjaan.

2. Risiko eksternal dapat diprediksi secara

tidak pasti; - Risiko pasar dan Perubahan-

perubahan besar - Operasional - Dampak lingkungan - Dampak sosial - Perubahan nilai tukar mata uang,

Inflasi, Perpajakan - Perubahan suku bunga pinjaman - Ketersediaan material mentah

3. Risiko internal non-teknis; - Keterlambatan dari jadwal - Pemberhentian pekerjaan oleh tenaga

kerja - Cost overruns - Rencana manfaat/benefit proyek - Kemacetan cash flow/arus kas - Kesehatan dan keselamatan kerja

(K3) 4. Risiko teknis;

- Perubahan teknologi

Process Tasks

Role

Sponsor

District Division Chief for Program and Project

Management

Project Manager

Assistant Project Manager / Project Manage

ment Support Unit

Functional Manager

Task Manager

Risk management planning

S S R S S S

Risk identification S S A S R R

Qualitative risk analysis R S S S

Quantitative risk analysis (Performed only as a part of Value Analysis)

A S R R

Risk response planning S S R, A S

Risk monitoring and control

R R R, A S R R

Legend: ? R = Responsible (bertanggung jawab) ? S = Support (penyokong) ? A = Approve (pembenaran)

Page 5: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

5

- Masalah sehubungan dengan kinerja operasional dan pemeliharaan

- Teknologi proyek yang khusus - Perubahan dan penyesuaian;

• Perubahan kondisi proyek secara global/makro

• Masalah sehubungan dengan desain.

5. Risiko legal; - Lisensi - Hak paten - Kegagalan kontrak - Tuntutan hukum - Force Majeure - Kinerja subkontraktor.

Risiko eksternal adalah risiko yang berada

di luar proyek dan sudah ada sebelum proyek dicanangkan dan mempengaruhi jalannya kegiatan. Risiko internal adalah risiko yang berada di dalam lingkup proyek dan berasal dari keputusan yang diambil. Risiko internal merupakan ketidakpastian yang dapat dikontrol oleh pengelola kegiatan.

2.4.2 Risiko-risiko dalam Konteks Bisnis Umum dan Proyek Risiko-risiko dalam konteks proyek

pembangunan adalah (Soemarno, 2007): 1. Risiko yang dapat diasuransikan

(insurable); a. Kerusakan langsung pada peralatan

dan pelengkapan - Kebakaran - Kecelakaan - Kerusakan/kehilangan material,

peralatan, dan perlengkapan proyek .

b. Kerugian tidak langsung (yang menyangkut aktivitas pihak ke tiga); - Penggantian peralatan - Pembuangan reruntuhan/sampah

(debris removal) c. Tanggung jawab hukum;

- Desain produk yang buruk - Kesalahan desain - Tanggung jawab terhadap produk

kegiatan pengelolaan

- Kegagalan performance kegiatan. d. Sumberdaya manusia. Contohnya

antara lain: - Cedera badan pada tenaga kerja - Tidak berfungsinya tenaga kerja

inti - Biaya penggantian tenaga kerja

inti. 2. Risiko-risiko pada tahap konstruksi;

a. Tenaga kerja yang tidak terampil ketersediaan material

b. Pemogokan c. Cuaca d. Perubahan lingkup pekerjaan e. Perubahan jadwal pelaksanaan

pekerjaan f. Persyaratan peraturan perundangan g. Tidak ada sistem kontrol di lokasi

kegiatan h. Kualitas pekerjaan yang buruk i. Tidak diterimanya pekerjaan oleh

pemberi kerja j. Perubahan konstruksi yang telah

jadi k. Masalah pada arus kas l. Keterlambatan pengiriman material.

2.4.3 Risiko-risiko dalam Asuransi

Contructors All Risk (CAR) Asuransi CAR berfungsi untuk

memberikan perlindungan komprehensif atas proyek konstruksi terhadap risiko kerusakan pada fisik dan material yang diasuransikan serta kerugian yang menimpa pihak ke tiga. Dalam prakteknya standar Asuransi CAR yang digunakan adalah Standar CAR Munich Re yang berasal dari Jerman. Obyek dan subyek pertanggungan dalam Asuransi CAR adalah:

a. Obyek pertanggungan: - Proyek teknik sipil (bangunan

transportasi, bangunan air, bangunan gedung)

- Proyek dengan harga kontrak pekerjaan sipil lebih dari 50% dari harga kontrak total

Page 6: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

6

( )[ ] ( )[ ]2222 yyn�xxn

yxxyn

∑−∑∑−∑

∑∑−∑

- Peralatan dan mesin yang digunakan untuk pelaksanaan proyek .

b. Subyek pertanggungan: - Kontraktor utama - Subkontraktor - Pemilik proyek (Owner).

2.5 Identifikasi Risiko

2.5.1 Fungsi Identifikasi Risiko

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya tahapan dalam manajemen risiko adalah perencanaan, penilaian (identifikasi dan analisa), penanganan, serta pengawasan. Rancangan manajemen risiko proyek secara formal adalah dilakukan sebelum proyek dijalankan. Penilaian risiko merupakan tahapan awal dalam program manajemen risiko serta merupakan tahapan paling penting karena mempengaruhi keseluruhan program dalam manajemen risiko. Identifikasi risiko berfungsi untuk mendapatkan area-area dan proses-proses teknis yang memiliki risiko yang potensial untuk selanjutnya dianalisa.

2.5.2 Proses Identifikasi Risiko

2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Apabila kuesioner sebagai alat ukur atau

alat pengumpul informasi telah selesai dibuat, belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data/ informasi. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, karena syarat instrumen penelitian yang baik digunakan untuk mengukur variabel harus memenuhi unsur-unsur akurasi, presisi dan peka.

a. Uji Validitas

Validitas berkaitan dengan pengertian apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur sesuatu dapat mengukur secara tepat sesuatu yang diukur. Uji Validitas akan menguji apakah item-item pertanyaan dalam kuesioner telah mencerminkan apa yang diteliti atau mampu mengukur variabel dalam penelitian, uji ini dilakukan dengan pendekatan Vadilitas Konstruks dengan tenik Korelasi Product Mean.

............(2.1

) dimana; Rxy = Koefisien korelasi product

antara item dan total skor n = jumlah responden x = skor pertanyaan per butir y = skor total x,y = perkalian skor per butir dengan

nilai skor total lainnya.

Valid apabila nilai r > 0,3 dan sebaliknya akan gugur (tidak valid) jika kurang dari 0,3 (Sugiyono, 1999)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan pengertian apakah instrumen yang

Identifikasi

Analisis dan

Penilaian

Menentukan Tanggapan

Pemantauan dan

Pengendalian

IDENTIFIKASI

• Berdasarkan dampak

• Berdasarkan sumber

• Berdasarkan sifat - Risiko usaha - Risiko murni

• Kuantifikasi • Dimensi /

bobot

• Kontinjensi • Asuransi • Allowance • Sharing • Defleksi

• Pencatatan • Pelaporan • Koreksi

Rxy =

Page 7: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

7

−∑

2

2

11 t

bk

kσσ

dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu dapat mengukur sesuatu yang akan diukur tersebut secara konsisten dari waktu ke waktu. Teknik Uji Reliabilitas yang dapat digunakan adalah teknik Konsistensi Internal dengan Metode Stabilitas Alpha Cronbach, menggunakan coefisien reliabilitas r.

................. (2.2)

dimana; k = jumlah butir pertanyaan σb² = varian butir σt² = varian total skor seluruh butir

pertanyaan pada suatu variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah : - Reliabel jika r > 0,6 - Tidak Reliabel jika r < 0,6

2.4 Scatter Diagram (Diagram Pencar)

Tujuan dibuatnya scatter diagram (diagram pencar) adalah untuk mengetahui apakah antara dua variabel mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi atau tidak. Hubungan antara dua variabel ini digambarkan/diplot di dalam scatter diagram yang memperlihatkan titik-titik tertentu dimana setiap titik menunjukkan adanya 2 variabel yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). (Rasyad,2002) Hasil plot scatter diagram berbeda-beda. 3 bentuk perbedaan scatter diagram ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Gambar X dan Y tidak

berhubungan (Rasyad,2002)

Gambar 2.3 Gambar X dan Y berhubungan tapi tidak linier (negatif) (Rasyad,2002)

Gambar 2.4 Gambar X dan Y berhubungan

dan linier (Positif) (Rasyad,2002)

01

x5

y

Umur Pekerja

Hari Absen

01

x5

y

Jumlah unit

Biaya Rata-rata per unit

01

x5

y

Populasi daerah (dlm ribuan)

Unit Terjual

11

21

41

551

61

71

3

11

21

3

41

551

61

71

r =

Page 8: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data :

1. Data primer Data primer didapat melalui kuisioner yang disebarkan dan terdiri atas: - Data umum responden.

Data umum responden ini mencakup tentang karakteristik manager proyek dan estimator perusahaan secara umum, seperti: nama dan alamat

- Data kondisi perusahaan secara umum. Informasi tentang proyek apartemen yang pernah ditangani atau sedang dilaksanakan oleh perusahaan jasa konstruksi yang bersangkutan

- Data faktor-faktor resiko. Data faktor-faktor resiko diperoleh dari studi literatur dan studi pustaka yang dilakukan, dan divalidasi dengan beberapa responden yang kompeten.

- Data bentuk besaran dan penanganan resiko. Informasi mengenai bentuk penanganan resiko yang dipergunakan.

2. Data sekunder. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang dilakukan. Data sekunder ini meliputi : - Data faktor resiko.

Informasi tentang faktor-faktor resiko yang diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan pustaka-pustaka yang membahas tentang resiko.

- Data proyek-proyek apartemen yang ditinjau. Data ini meliputi gambar proyek, gambar/foto existing building, gambar kondisi lingkungan dan kondisi pelaksanaan.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap Perusahaan Kontaktor yang sedang melaksanakan proyek pembangunan apartemen dan yang pernah menangani

proyek apartemen dalam kurun waktu 2008-2009.

b. Sample Penelitian. Perusahaan Kontraktor yang menjadi sampel penelitian adalah : 1) Proyek Trillium Residence oleh PT.

Wijaya Karya 2) Proyek Via and Vue Residence

(Ciputra) oleh PT. Adhi Karya 3) Proyek Waterplace Apartement oleh

PT. Waskita Karya 4) Proyek Aston Place Apartement oleh

PT. Suara Bangun Permata Indah 5) Proyek Aryaduta Residence (Cito)

oleh PT. Suara Bangun Permata Indah

6) Proyek The Adiwangsa oleh PT. Wijaya Karya

7) Proyek Metropolis Apartement oleh PT. Nusa Raya Cipta

8) Proyek Cosmopolis Apartement oleh PT. Waringin

9) Proyek Apartemen Puncak Permai oleh PT. Wijaya Karya

10) Proyek High Point Apartement oleh PT. Nusa Raya Cipta

11) Proyek UC Apartement oleh PT. Tata Mulia Nusantara Indah

c. Responden. Responden yang dituju adalah: Manajer Proyek atau Level yang bertanggungjawab.

3.3 Analisa Data Data primer dan data sekunder yang

diperoleh akan menjadi acuan dan patokan di dalam menganalisa besaran dampak faktor risiko yang berpengaruh. Untuk memenuhi tujuan penulisan tugas akhir ini, maka data-data yang diperlukan akan diperoleh dan dianalisis dengan langkah sebagai berikut :

1. Pengidentifikasian faktor-faktor risiko. Dari survey pendahuluan terhadap hasil faktor-faktor risiko yang didapat dari studi literatur dan pustaka yang dilakukan sebelumnya, maka akan diperoleh variabel risiko yang relevan dan tidak relevan (tidak terjadi). Faktor-faktor ini akan bertambah dengan adanya

Page 9: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

9

penambahan faktor risiko yang berasal dari pengalaman para responden awal dan tidak tercantum dalam studi literatur. Faktor-faktor risiko yang akan dibawa dalam survei kuisioner 1 akan dianalisa terlebih dahulu dengan asumsi : bila ada 1 responden saja yang menyatakan suatu faktor risiko relevan atau terjadi maka varibel tersebut akan masuk dalam survei selanjutnya.

2. Analisis besaran dampak dan frekuensi faktor risiko dari sudut pandang biaya dan waktu. Hasil data yang didapat dari survey dan penyebaran kuisioner 1 akan di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari penyebaran kuisioner 1 dapat dihandalkan dan valid. - Uji Validitas

Uji Validitas ini akan menggunakan rumus seperti pada persamaan 2.1.

- Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas ini akan menggunakan rumus seperti pada persamaan 2.2.

Pengolahan data selanjutnya untuk mendapatkan besaran dampak dari faktor-faktor resiko yang terjadi dilakukan dengan cara scatter diagram. - Scatter Diagram

Tujuan dibuatnya diagram pencar (Scatter Diagram) adalah untuk mengetahui apakah antara dua variabel mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi atau tidak (Kume, 1985). Scatter diagram akan diplot atas : a. Frekuensi terjadinya resiko vs

dampak resiko terhadap waktu. b. Frekuensi terjadinya resiko vs

dampak resiko terhadap biaya.

Proses analisis dengan scatter diagram adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor resiko yang

diperoleh besaran rasio nilainya terhadap frekuensi, biaya dan

waktu akan diplot di dalam scatter diagram .

2. Letak Koordinat dari suatu faktor risiko diketahui dari nilai mean yang didapat dari seluruh nilai yang diberikan oleh responden terhadap suatu faktor atas frekuensi dengan dampak biaya dan frekuensi risiko dengan dampak waktu.

3. Letak Koordinat dari suatu faktor risiko akan diplot terhadap Scatter diagram, yang diperoleh dari korelasi nilai mean antara frekuensi risiko dengan dampak waktu dan frekuensi risiko dengan dampak biaya.

3. Analisa Respon Risiko terhadap Risiko-risiko yang terjadi. Sebelum penelitian terhadap respon risiko yang digunakan, maka dilakukan terlebih dahulu Sharing Risiko. Sharing Risiko ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu risiko yang diperkirakan ini menjadi tanggung jawab pihak kontraktor atau kah pihak pemilik (Owner). Sharing Risiko ini dilakukan berbarengan dengan survei identifikasi faktor terhadap para responden utama. Sehingga diperoleh data-data yang

Q2 Q1

Q4 Q3 Frek

uens

i

Dampak waktu / biaya

1 2 3 4 5

2

5

4

3

1

Page 10: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

10

menjadi tanggung jawab pihak kontraktor dan disebarkan kepada para responden utama penelitian. a. Untuk mempermudah responden

utama dan agar pernyataan terhadap respon risiko lebih terarah, maka 4 opsi respon yang secara garis besar dilakukan didalam manajemen resiko, akan dimisalkan berupa simbol, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel Simbol Respon Risiko Opsi Respon Risiko Simbol

Risk Retention (Menerima Risiko) A

Risk Reduction (Mengurangi Risiko) B

Risk Transfer (Mengalihkan Risiko) C

Risk Avoidance (Menghindari Risiko) D

b. Data respon resiko yang didapat akan

diklasifikasikan dan dikaji untuk memperoleh bagaimana bentuk respon terhadap berbagai faktor resiko besar yang terjadi.

3.4 Tahapan Penelitian

1. Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam penelitian, diambil dari latar belakang dan masalah-masalah yang terjadi di lapangan serta kenyataan yang ada.

2. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan pada pustaka-pustaka yang membahas topik yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan judul dan isi penelitian yaitu risiko pada proyek apartemen.

3. Identifikasi Faktor Risiko. Identifikasi Faktor Risiko dilakukan dengan cara survey pendahuluan terhadap beberapa responden yang berkompeten. Survei ini dilakukan untuk mengetahui relevan tidaknya suatu variabel dan untuk menambah variabel baru.

4. Perancangan Kuisioner

Perancangan kusioner dilakukan untuk membantu tercapainya tujuan dan maksud penelitian dan mengarahkan para responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

5. Penyebaran Kuisioner 1 Kusioner 1 akan disebarkan terhadap para responden utama yaitu para manager proyek (level yang bertanggung jawab) dari sample penelitian. Isi kuisioner 1 adalah faktor-faktor risiko yang telah ditetapkan dan bagaimana besaran dampaknya terhadap waktu dan biaya.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Uji Validitas dan Reliabilitas data bertjuan untuk mengetahui suatu kevalidan dan kehandalan sutu varibel.

7. Analisis data dan Pembahasan. Analisis data yang digunakan adalah metode Scatter Diagram. Dengan cara memploting variabel risiko dari sudut pandang frekuesi yang terjadi terhadap waktu proyek dan frekuensi yang terjadi terhadap biaya proyek. Hasil yang di dapat akan diklasifikasi berdasarkan tingkat besaran dan dampak yang diperoleh.

8. Penyebaran Kuisioner 2. Penyebaran Kuisioner 2 di lakukan terhadap para responden utama dari sample penelitian. Isi kuisoner 2 ini terdiri atas faktor-faktor risiko yang berdampak besar dan frekuensinya sering.

9. Respon Risiko. Respon risiko yang diperoleh dari penyebaran kuisioner 2 akan dikaji dan diklasifikasikan.

10. Kesimpulan dan saran.

Page 11: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

11

IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO (Survey Pendahuluan)

PERANCANGAN KUISIONER

PENYEBARAN KUISIONER 1 (Survey Identifikasi)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

(Analisis Data dilakukan dengan metoda Scatter diagram)

PENYEBARAN KUISIONER 2 (Survey Respon)

STUDY LITERATUR

UJI VALIDITAS & RELIABILITAS DATA

PERMASALAHAN

RESPON RISIKO

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

Page 12: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

12

No. Item Resiko Klasifikasi Sumber Literatur

1 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor

Resiko Bidang Manajemen (D)

Survei Pendahuluan

2 Kesukaran dalam pemasangan tiang pancang Site (G) Survei

Pendahuluan

3 Titik pancang yang tidak tepat dan bermasalah Site (G) Survei

Pendahuluan

4 Adanya tiang pancang yang patah/pecah Site (G) Survei Pendahuluan

5 Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan Site (G) Survei

Pendahuluan

6 Putusnya tali selling tower crane Site (G) Survei Pendahuluan

7 Rusaknya tower crane yang digunakan Site (G) Survei Pendahuluan

8 Kesalahan pemasangan bekisting dan perancah Site (G) Survei

Pendahuluan

9 Penyetelan dan penganyaman besi yang tidak tepat Site (G) Survei

Pendahuluan

10 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran Site (G) Survei

Pendahuluan

11 Terjadi lendutan pada balok struktur Site (G) Survei Pendahuluan

12 Tidak presisinya kolom struktur Site (G) Survei Pendahuluan

13 Terjadi patahan pada balok/kolom Site (G) Survei Pendahuluan

14 Pengeboran yang merusak struktur Site (G) Survei Pendahuluan

15 Kesalahan pada saat mark up pekerjaan Site (G) Survei Pendahuluan

No. Item Resiko Klasifikasi Sumber Literatur

16 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi Site (G) Survei Pendahuluan

17 Adanya perubahan desain Desain dan Teknologi (H)

Survei Pendahuluan

18 Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan

Desain dan Teknologi (H)

Survei Pendahuluan

19 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian Desain dan Teknologi (H)

Survei Pendahuluan

No. Klasifikasi Notasi

1 Resiko Kontraktual A 2 Force Majeure B 3 Resiko Pasar dan Operasional C 4 Resiko Bidang Manajemen D 5 Resiko Bidang Tenaga kerja E 6 Material dan Peralatan F

7 Site G 8 Desain dan Teknologi H

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Survei Penelitian Survei penelitian identifikasi dan respon risiko ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel risiko yang ada terhadap jalannya suatu proyek. Untuk mempermudah penelitian yang dilakukan dan mendapatkan hasil seperti yang diinginkan, survei penelitian identifikasi dan respon risiko ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam 3 tahapan yaitu :

1. Survei Pendahuluan (Awal), 2. Survei Identifikasi (Ke-2) dan 3. Survei Respon (Ke-3).

4.1.1 Survei Pendahuluan/Awal

Tabel 4.1 Profil Responden Survei

Pendahuluan

Golongan Posisi/Pekerjaan Pengalaman bekerja

Jumlah Responden

Kontraktor

Site Manager ± 5 tahun 2

Supervisor ± 3 tahun 1

Quantity Superyor ± 3 tahun 1

Kaum Intelektual Mahasiswa ± 1 - 2,5 tahun 3

Tabel 4.2 Hasil Survei Pendahuluan

4.1.1.1 Variabel-Variabel Risiko Tabel 4.3 Klasifikasi Item Variabel

Page 13: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

13

Tabel 4.4 Variabel Risiko Penelitian

No. Item Risiko Sumber Literatur

A Risiko Kontraktual A1 Ketidak jelasan pasal-pasal dalam

kontrak Project Risk Management Hand Book

A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap Iman Soeharto

A3 Perbedaaan intersepsi spesifikasi antara owner dan kontraktor Iman Soeharto

A4 Dokumen-dokumen yang tidak lengkap Iman Soeharto

A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner PT.PP (Persero)

A6 Pemutusan kerja sepihak oleh owner Iman Soeharto

A7 Perselisihan antara owner dan kontraktor Iman Soeharto

A8 Keterlambatan pembayaran pada sub-kon melalui kontraktor utama

Project Risk Management Hand Book

A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek

Project Risk Management Hand Book

B Force Majeure B1 Kebakaran Wideman, Iman Soeharto B2 Banjir Wideman, Iman Soeharto B3 Tanah Longsor Wideman, Iman Soeharto B4 Gempa bumi Wideman, Iman Soeharto B5 Badai Wideman, Iman Soeharto B6 Demonstrasi / huru hara Wideman, Iman Soeharto B7 Perang Wideman, Iman Soeharto B8 Terorisme Wideman, Iman Soeharto B9 Keadaan Cuaca yang tidak menentu Wideman, Iman Soeharto B10 Letusan Gunung Berapi Wideman, Iman Soeharto C Risiko Pasar dan Operasional C1 Ketidakstabilan moneter Djojosoedarso

C2 Kesulitan pinjaman bank/realisasi pinjaman Djojosoedarso

C3 Tingkat suku bunga yang tinggi Djojosoedarso C4 Inflasi/penurunan nilai mata uang Djojosoedarso C5 Kerusakan selama masa pemeliharaan Djojosoedarso

C6 Kebijaksanaan pemerintah yang meyebabkan terhentinya proyek

Project Risk Management Hand Book

D Risiko Bidang Manajemen D1 Kesalahan Estimasi Waktu Wideman, Iman Soeharto D2 Kesalahan Estimasi Biaya Wideman, Iman Soeharto

D3 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Wideman, Iman Soeharto

D4 Adanya staf yang kurang berpengalaman Wideman, Iman Soeharto

D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan PP. No. 29/2000

D6 Ketidakmampuan perencanaan manajemen proyek Wideman

D7 Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon

PT.PP (Persero), Iman Soeharto

D8 Ketidakjelasan tingkat kemajuan Keppres No. 80/2003

No. Item Risiko Sumber Literatur

D Risiko Bidang Manajemen D1 Kesalahan Estimasi Waktu Wideman, Iman Soeharto D2 Kesalahan Estimasi Biaya Wideman, Iman Soeharto

D3 Kurangnya kontrol dan koordinasi dalam tim Wideman, Iman Soeharto

D4 Adanya staf yang kurang berpengalaman Wideman, Iman Soeharto

D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan PP. No. 29/2000

D6 Ketidakmampuan perencanaan manajemen proyek Wideman

D7 Kurangnya tanggung jawab kontraktor utama atas mutu pekerjaan sub-kon

PT.PP (Persero), Iman Soeharto

D8 Ketidakjelasan tingkat kemajuan disertai dok. foto dari berbagai pek. di lapangan

Keppres No. 80/2003

D9 Tidak lengkapnya laporan harian Iman Soeharto

D10 Tingkat disiplin manajemen yang rendah PMBOK, 2000

D11 Adanya konflik internal dalam jajaran managemen proyek PMBOK, 2000

D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor Survei Pendahuluan

D13 Rumitnya masalah perijinan Djojosoedarso

D14 Ketidakjelasan msalah jaminan, quaranty dan waranty, asuransi. PP. No. 29/2000

E Resiko Bidang Tenaga kerja E1 Kekurangan jumlah tenaga kerja Wideman, Iman Soeharto

E2 Tenaga kerja yang tidak punya kemampuan/skill

Project Risk Management Hand Book

E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah PT.PP (Persero)

E4 Terjadinya kecelakaan kerja PMBOK, 2000 E5 Pemogokan tenaga kerja PMBOK, 2001 E6 Permintaan kenaikan upah lembur Djojosoedarso

E7 Kenaikan harga material dan tenaga kerja yang tidak diharapkan PT.PP (Persero)

F Material dan Peralatan F1 Kenaikan harga material PT.PP (Persero) F2 Keterlambatan material dari supplier PT.PP (Persero) F3 Volume material yang dikirim

jumlahnya tidak tepat PT.PP (Persero)

F4 Kekurangn tempat penyimpanan material PT.PP (Persero)

F5 Kekurangn tempat penimbunan material sisa Djojosoedarso

F6 Pencurian terhadap material Djojosoedarso F7 Peralatan yang tidak sesuai dengan

kondisi kerja Project Risk Management Hand Book

F8 Kerusakan peralatan mesin Project Risk Management Hand Book

G Site

Page 14: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

14

No. Item Risiko Sumber Literatur

F2 Keterlambatan material dari supplier PT.PP (Persero) F3 Volume material yang dikirim

jumlahnya tidak tepat PT.PP (Persero)

F4 Kekurangn tempat penyimpanan material PT.PP (Persero)

F5 Kekurangn tempat penimbunan material sisa Djojosoedarso

F6 Pencurian terhadap material Djojosoedarso F7 Peralatan yang tidak sesuai dengan

kondisi kerja Project Risk Management Hand Book

F8 Kerusakan peralatan mesin Project Risk Management Hand Book

G Site

G1 Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek PMBOK, 2000

G2 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi/akses ke lokasi

Project Risk Management Hand Book

G3 Perbedaan kondisi tanah dasar PT. PP (Persero) G4 Kondisi tanah yang tidak stabil PT. PP (Persero)

G5 Kesukaran dalam pemasangan tiang pancang Survei Pendahuluan

G6 Titik pancang yang tidak tepat dan bermasalah Survei Pendahuluan

G7 Meluapnya air tanah Project Risk Management Hand Book

G8 Kerusakan sistem dewatering PT. PP (Persero)

G9 Adanya tiang pancang yang patah/pecah Survei Pendahuluan

G10 Penggelapan aset proyek Project Risk Management Hand Book

G11 Kerusakan yang terjadi di daerah sekitar pada saat pemancangan Survei Pendahuluan

G12 Kerusakan pada fasilitas transportasi di sekitar

Project Risk Management Hand Book

G13 Kesalahan pada survey Project Risk Management Hand Book

G14 Putusnya tali selling tower crane Survei Pendahuluan

G15 Rusaknya tower crane yang digunakan Survei Pendahuluan

G16 Gangguan keamanan di lingkungan proyek Wideman

G17 Kesalahan pemasangan bekisting dan perancah Survei Pendahuluan

G18 Penyetelan dan penganyaman besi yang tidak tepat Survei Pendahuluan

G19 Kualitas material yang tidak sesuai dengan spek. PT. PP (Persero)

G20 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran Survei Pendahuluan

G21 Terjadi lendutan pada balok struktur Survei Pendahuluan G22 Tidak presisinya kolom struktur Survei Pendahuluan G23 Terjadi patahan pada balok/kolom Survei Pendahuluan G24 Pengeboran yang merusak struktur Survei Pendahuluan

G25 Kesalahan pada saat mark up pekerjaan Survei Pendahuluan

No. Item Risiko Sumber Literatur

G15 Rusaknya tower crane yg digunakan Survei Pendahuluan

G16 Gangguan keamanan di lingkungan proyek Wideman

G17 Kesalahan pemasangan bekisting dan perancah Survei Pendahuluan

G18 Penyetelan dan penganyaman besi yang tidak tepat Survei Pendahuluan

G19 Kualitas material yang tidak sesuai dengan spek. PT. PP (Persero)

G20 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran Survei Pendahuluan

G21 Terjadi lendutan pada balok struktur Survei Pendahuluan G22 Tidak presisinya kolom struktur Survei Pendahuluan G23 Terjadi patahan pada balok/kolom Survei Pendahuluan G24 Pengeboran yang merusak struktur Survei Pendahuluan

G25 Kesalahan pada saat mark up pekerjaan Survei Pendahuluan

G26 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi Survei Pendahuluan H Desain dan Teknologi H1 Penggunaan Desain yang belum teruji PT.PP (Persero), H2 Kesulitan penggunaan teknologi baru Wideman H3 Metoda pelaksanaan yang salah PT. PP (Persero)

H4 Keruntuhan struktur Project Risk Management Hand Book

H5 Data desain tidak lengkap Wideman

H6 Ketidaktelitian dan ketidaksesuaian spesifikasi detail desain Wideman

H7 Kesalahan dalam melakukan perhitungan struktur dan analisa

Project Risk Management Hand Book

H8 Kesalahan asumsi-asumsi teknik pada tahap perencanaan

Project Risk Management Hand Book

H9 Konsultan desain tidak mengacu pada standart yang telah ditetapkan

Project Risk Management Hand Book

H10 Keretakan dan kebocoran pada struktur Djojosoedarso

H11 Adanya perbedaan interprestasi spec dalam pelaksanaan di lapangan PMBOK, 2000

H12 Adanya perubahan desain Survei Pendahuluan

H13 Peraturan safety yang tidak dilaksanakan di lapangan Survei Pendahuluan

H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian Survei Pendahuluan

H15 Pengujian beton yang tidak benar Project Risk Management Hand Book

No. Item Risiko Sumber Literatur

H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian Survei Pendahuluan

H15 Pengujian beton yang tidak benar Project Risk Management Hand Book

4.1.2 Survei Identifikasi (Ke-2) Survei Identifikasi bertujuan untuk mengetahui seberapa sering suatu variabel risiko muncul (Frekuensi), mengetahui seberapa besar variabel risiko tersebut berpengaruh terhadap jalannya proyek apartemen (Waktu dan Biaya), dan sharing risiko atau pihak yang bertanggung jawab bila suatu item variabel risiko tersebut terjadi (subbab.4.3)

Page 15: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

15

Tabel 4.7 Profil Responden Survei Identifikasi

No Keterangan Jumlah responden

Persentase (%)

1 Responden 20 100

2 Jenis Kelamin Laki-laki 20 100 Perempuan 0 0

Total 20 100

3 Jabatan

Manager Proyek 6 30 Site Manager 7 35 Kepala Managemen (SDM,Konstruksi,Enginering) 7 35

Total 20 100

4 Pengalaman bekerja

± 5 tahun 4 20 > 6 tahun 16 80

Total 20 100

4.1.3 Survei Respon Risiko (Ke-3) Waktu pelaksanaan survei ke-3 yaitu Survei Respon ini dilaksanakan setelah diketahuinya hasil dari analisis data yang diperoleh dari survei ke-2 (Survei Identifikasi). Hasil dari analisis data survei ke-2 berupa variabel-variabel yang termasuk dalam risiko besar (high rise) beserta pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap risiko tersebut. Tabel 4.8 Profil Responden Survei Respon Risiko.

No Keterangan Jumlah responden

Persentase (%)

1 Responden 13 100

2 Jenis Kelamin Laki-laki 13 100

Perempuan 0 0

Total 13 100

3 Jabatan Manager Proyek 6 46.15

Kepala Managemen (SDM,Teknik,Biaya) 7 53.85

Total 13 100

4 Pengalaman bekerja > 6 tahun 13 100

Total 13 100

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data yang masuk dari penelitian akan diuji

validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan suatu variabel untuk mengukur instrumen yang dimaksud dan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat instrumen penelitian yang baik, yaitu setiap variabel harus memenuhi unsur-unsur akurasi, presisi dan peka. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software bantu untuk statistik yaitu SPSS.

Tabel 4.10 Uji Validitas Frekuensi Terjadinya Risiko

No r hitung r tabel Ket

A1 0.5267 0.444 VALID A2 0.4971 0.444 VALID A3 0.6517 0.444 VALID A4 0.7359 0.444 VALID A5 0.6271 0.444 VALID A6 0.5277 0.444 VALID A7 0.5322 0.444 VALID A8 0.5261 0.444 VALID A9 0.5067 0.444 VALID

B1 0.5452 0.444 VALID B2 0.5057 0.444 VALID B3 0.549 0.444 VALID B4 0.5741 0.444 VALID B5 0.5741 0.444 VALID B6 0.5649 0.444 VALID B7 0.5741 0.444 VALID B8 0.5741 0.444 VALID B9 0.5451 0.444 VALID

B10 0.5741 0.444 VALID

C1 0.5256 0.444 VALID C2 0.8232 0.444 VALID C3 0.6995 0.444 VALID C4 0.87 0.444 VALID C5 0.5615 0.444 VALID C6 0.6231 0.444 VALID

D1 0.6471 0.444 VALID D2 0.6165 0.444 VALID D3 0.793 0.444 VALID D4 0.6363 0.444 VALID D5 0.6291 0.444 VALID D6 0.5306 0.444 VALID D7 0.8386 0.444 VALID D8 0.8358 0.444 VALID D9 0.5045 0.444 VALID

D10 0.4524 0.444 VALID D11 0.9032 0.444 VALID D12 0.5366 0.444 VALID D13 0.6941 0.444 VALID D14 0.7604 0.444 VALID

E1 0.632 0.444 VALID E2 0.8263 0.444 VALID E3 0.523 0.444 VALID E4 0.725 0.444 VALID E5 0.5533 0.444 VALID E6 0.6413 0.444 VALID E7 0.5483 0.444 VALID

F1 0.7395 0.444 VALID No r hitung r tabel Ket

D5 0.6291 0.444 VALID D6 0.5306 0.444 VALID D7 0.8386 0.444 VALID D8 0.8358 0.444 VALID D9 0.5045 0.444 VALID

D10 0.4524 0.444 VALID D11 0.9032 0.444 VALID D12 0.5366 0.444 VALID D13 0.6941 0.444 VALID D14 0.7604 0.444 VALID

E1 0.632 0.444 VALID E2 0.8263 0.444 VALID E3 0.523 0.444 VALID E4 0.725 0.444 VALID E5 0.5533 0.444 VALID E6 0.6413 0.444 VALID E7 0.5483 0.444 VALID

F1 0.7395 0.444 VALID F2 0.8441 0.444 VALID

F3 0.7908 0.444 VALID

F4 0.692 0.444 VALID

F5 0.6692 0.444 VALID

F6 0.6782 0.444 VALID

F7 0.8502 0.444 VALID

F8 0.8443 0.444 VALID

G1 0.802 0.444 VALID

G2 0.856 0.444 VALID

G3 0.5415 0.444 VALID

G4 0.7785 0.444 VALID

G5 0.7394 0.444 VALID

G6 0.8118 0.444 VALID

G7 0.8682 0.444 VALID

G8 0.5655 0.444 VALID

G9 0.5092 0.444 VALID

G10 0.6531 0.444 VALID

G11 0.4977 0.444 VALID

G12 0.4988 0.444 VALID

G13 0.6919 0.444 VALID

G14 0.4836 0.444 VALID

G15 0.4612 0.444 VALID

G16 0.7425 0.444 VALID

G17 0.7445 0.444 VALID

G18 0.6047 0.444 VALID

G19 0.6291 0.444 VALID

Page 16: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

16

4.3. Analisis Besaran Frekuensi Terhadap Waktu

Data penelitian selanjutnya akan dimasukkan ke dalam diagram pencar (Scatter diagram). Pemplotan di dalam scatter diagram dilakukan berdasarkan korelasi nilai mean antara frekuensi risiko (y) dengan dampak waktu dan frekuensi risiko dengan dampak waktu (x). Korelasi nilai mean yang dihitung dan diplot selanjutnya, dianalisis besarannya dalam Matriks 5 x 5, untuk mengetahui korelasi variabel tersebut termasuk dalam golongan risiko rendah, sedang atau besar.

5 M M H H H

4 L M H H H

3 L M M H H

2 L L M M M

1 L L L L M

1 2 3 4 5

Klasifikasi besaran variabel dari matriks di

atas dikelompokkan sebagai berikut : 1. Score nilai 1 – 4 : Risiko Rendah

(Low Risk) 2. Score nilai 5 – 10 : Risiko Menengah

(Midlle Risk) 3. Score nilai 11 – 25 : Risiko Besar (High

rise) 4.3. Respon Risiko Respon risiko adalah cara untuk menangulangi dan mengantisipasi bila risiko terjadi. Respon dilakukan untuk mengurangi dampak dari efek dan akibat terjadinya risiko tersebut.

Gambar 4.1 Scatter Diagram antara Frekuensi Risiko vs Dampak Waktu

Nilai Mean didapatkan dari skor-skor jawaban

responden pada suatu variabel. Perkalian Nilai mean antara frekuensi dan waktu menghasilkan nilai korelasi yang akan dimasukkan dalam matriks 5 x 5 untuk mengetahui pengaruh variabel risiko yang dianalisis.

Pembahasan :

Dalam hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi yang dihasilkan antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak waktunya. Hubungan korelasi ini adalah korelasi positif yaitu semakin sering suatu variabel terjadi maka semakin besar pengaruhnya terhadap waktu proyek. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas :

1. Risiko Besar (High Rise) = 9 variabel

2. Risiko Menengah (Middle Rise) = 51 variabel

3. Risiko Kecil (Low Rise) = 35 variabel (Gambar 4.2)

Page 17: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

17

Gambar 4.2 Persentase Besaran Variabel Frekuensi vs Waktu

Dari hasil analisis data yang dilakukan, diketahui variabel-variabel risiko yang masuk dalam klasifikasi besar/High rise (Tabel 4.17). Variabel-varibael risiko besar ini selanjutnya menjadi input data pada Survei Ke-3 yaitu Survei Respon.

Tabel 4.17 Variabel Risiko Besar (High Rise) dari Korelasi Frekuensi vs Waktu

No. Notasi Item Risiko Besaran Pengaruh

1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap High 2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner High

3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek High

4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan High

5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor High 6 D13 Rumitnya masalah perijinan High 7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah High 8 H12 Adanya perubahan desain High 9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian High

4.3. Analisis Besaran Frekuensi terhadap Biaya Pemplotan nilai mean varibel-variabel risiko ditinjau dari frekuensi terhadap dampak biaya. Nilai mean setiap variabel dihitung dan dikorelasikan antara frekuensi variabel dan dampak biayanya dan diplotkan ke dalam scatter diagram.

Gambar 4.3 Scatter Diagram antara

Frekuensi Risiko vs Dampak Biaya

Perkalian nilai mean antara frekuensi dan biaya menghasilkan besaran nilai korelasi. Besaran nilai ini dimasukkan dalam matriks 5 x 5 untuk mengetahui pengaruh variabel risiko yang dianalisis.

Pembahasan : Dalam hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi yang dihasilkan antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak biayanya. Hubungan korelasi ini adalah korelasi positif yaitu semakin sering suatu variabel terjadi maka semakin besar pengaruhnya terhadap biaya proyek. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh variabel-variabel risiko yang terdiri atas :

1. Risiko Besar (High Rise) = 9 variabel

2. Risiko Menengah (Middle Rise) = 51 variabel

3. Risiko Kecil (Low Rise) = 35 variabel (Gambar 4.4) Persentase Besaran Variabel

Frekuensi vs Biaya

Page 18: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

18

Dari hasil analisis data yang dilakukan, diketahui variabel-variabel risiko yang masuk dalam klasifikasi besar/High rise (Tabel 4.19). Variabel-varibael risiko besar ini selanjutnya menjadi input data pada Survei Ke-3 yaitu Survei Respon. Tabel 4.19 Variabel Risiko Besar (High Rise) dari

Korelasi Frekuensi vs Biaya

No. Notasi Item Risiko Besaran Pengaruh

1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap High 2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner High

3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek High

4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan High

5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor High 6 D13 Rumitnya masalah perijinan High 7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah High 8 H12 Adanya perubahan desain High 9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian High

4.3. Sharing Risiko Dalam aplikasinya, risiko yang terjadi tidak hanya membuat kerugian di satu pihak saja, tetapi dapat merugikan kedua belah pihak yang bersangkutan, sehingga kedua-duanya wajib menerima dan bertanggung jawab bersama-sama. Pengkajian data sharing risiko mengadopsi asumsi; pernyataan yang berjumlah 2/3 dari total responden yang menjawab pertanyaan tersebut, dinyatakan absolut. Beberapa risiko penelitian seperti force majeure atau keadaan memaksa, desain dan tahapan perencanaan merupakan contoh variabel-variabel risiko yang ditanggung bersama-sama antara pihak pelaksana dan pemilik proyek. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel 4.20

Tabel 4.20 Sharing Risiko Kontraktor dan Owner

No Notasi Item Risiko Sharing Risiko

Owner Kntrktor 1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap

2 A3 Perbedaaan intersepsi spesifikasi

antara owner dan kontraktor

3 A7 Perselisihan antara owner dan

kontraktor

4 A9 Kegagalan realisasi peminjaman

untuk pembiayaan proyek

5 B1 Kebakaran

6 B2 Banjir

7 B3 Tanah Longsor

8 B4 Gempa bumi

9 B5 Badai

10 B6 Demonstrasi / huru hara

11 B7 Perang

12 B8 Terorisme

13 B10 Letusan Gunung Berapi

14 H1 Penggunaan Desain yang belum

teruji

15 H5 Data desain tidak lengkap

16 H6

Ketidaktelitian dan ketidaksesuaian spesifikasi detail desain

17 H7 Kesalahan dalam melakukan perhitungan struktur dan analisa

18 H9

Konsultan desain tidak mengacu pada standart yang telah ditetapkan

Berkesinambungan dengan hasil analisis data variabel risiko antara frekuensi dengan dampak waktu dan biayanya, dapat diketahui pihak mana saja yang bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang besar (High Rise). Pihak-pihak yang bertanggung jawab ini menjadi acuan pada survei ke-3 yaitu survei respon.

Page 19: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

19

Pihak yang bertanggung jawab terhadap variabel risiko-risiko besar tertuang dalam tabel berikut : Tabel 4.21 Sharing Risiko Variabel-variabel Risiko

Besar/High Rise

No. Notasi Item Risiko Besaran

Pengaruh

Sharing Risiko

Owner Kntrktor

1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap High

2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner High 3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk

pembiayaan proyek High

4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan High

5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor High

6 D13 Rumitnya masalah perijinan High 7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah High 8 H12 Adanya perubahan desain High 9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian High

Tabel 4.22 Rekapitulasi Jawaban Survei Respon Risiko

No Notasi Item Risiko Respon Risiko

A B C D

1 A2 Pasal-pasal yang kurang lengkap √ √ √

2 A5 Keterlambatan pembayaran oleh owner √ √ √

3 A9 Kegagalan realisasi peminjaman untuk pembiayaan proyek √ √

4 D5 Terjadinya perubahan prioritas dalam program yang sudah berjalan

√ √ √

5 D12 Keterlambatan pekerjaan oleh sub kontraktor √ √ √

6 D13 Rumitnya masalah perijinan √ √

7 E3 Produktivitas tenaga kerja yang rendah √ √ √

8 H12 Adanya perubahan desain √ √

9 H14 Kerumitan pekerjaan akibat ketinggian √ √ √ √

Dari 117 jawaban reponden mengenai respon yang dilakukan terhadap variabel kategori risiko besar (High rise) diketahui ada 24 jawaban responden memilih menerima risiko (A) yang terjadi, sedangkan 57 jawaban responden memilih untuk mengurangi risiko (B) tersebut, 2 jawaban responden memilih mengalihkan risiko/transfer risiko (C) dan 34 jawaban responden memilih menghindari risiko (D).

Gambar 4.5 Persentase Respon Risko Berpengaruh

Besar (High Rise)

Page 20: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalahdigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10720-Paper.pdfoleh pihak pelaksana ... pandang kontraktor pelaksana. 1.4 Batasan Masalah

20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.3. Kesimpulan Proyek Apartemen adalah proyek High Risk Building dikarenakan kekompleksan yang terkait di dalamnya. Pihak kontraktor yang dijadikan sampling tugas akhir ini dalam membangun dan menangani proyek pembangunan telah memakai dan menggunakan sistem pengendalian mutu untuk mengendalikan dan mengantisipasi risiko yang ada sehingga dapat dikurangi efek dan akibat yang ditimbulkan. Dalam pengkajian dan analisis data yang dilakukan, diperoleh beberapa hasil untuk memenuhi maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini:

a. Dari hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak waktu berupa korelasi positif. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas :

4. Risiko Besar (High Risk) = 9 variabel

5. Risiko Menengah (Middle Risk) = 51 variabel

6. Risiko Kecil (Low Risk) = 35 variabel

b. Dari hasil scatter diagram, terlihat hubugan korelasi antara sudut pandang frekuensi terhadap dampak biaya berupa korelasi positif. Besaran korelasi yang diperoleh menghasilkan suatu kelompok klasifikasi besaran pengaruh setiap variabel risiko yang terdiri atas : 4. Risiko Besar (High Risk) =

9 variabel 5. Risiko Menengah (Middle Risk) =

51 variabel 6. Risiko Kecil (Low Risk) =

35 variabel c. Jawaban responden tentang Respon

Risiko terhadap variabel risiko kuisioner

ke-2 ada sebanyak 117jawaban yang terdiri atas: 24 jawaban responden memilih menerima risiko yang terjadi (A), sedangkan 57 jawaban responden memilih untuk mengurangi risiko tersebut (B), 2 jawaban responden memilih mengalihkan risiko/transfer risiko (C) dan 34 jawaban responden memilih menghindari risiko (D).

4.3. Saran Penelitian tentang analisa risiko di kemudian hari hendaknya lebih banyak lagi dengan jumlah sampel penelitian yang lebih banyak pula serta adanya penelitian yang lebih lanjut tentang bentuk respon terhadap risiko.