Penda Is

29
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TUGAS MID SEMESTEROLEH: NAMA : MUH IKHSAN FADLI NANLOHY NIM :K1A2 14 027 PROGRAM STUDY:KONS. ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014

description

agama

Transcript of Penda Is

Page 1: Penda Is

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

“TUGAS MID SEMESTER”

OLEH:

NAMA : MUH IKHSAN FADLI NANLOHY

NIM :K1A2 14 027

PROGRAM STUDY :KONS. ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2014

Page 2: Penda Is

Soal

1. a. jelaskan mengapa manusia diciptakan di muka bumi ?b.jelaskan pula mengapa Allah menciptakan kelahiran dan kematian ?

2. a. apakah manusia membutuhkan agama ?b. agama lahir untuk memberi kesejahtraan dan keselamatan hidup kepada manusia. Jelaskan menurut pendapat anda, mengapa masih banyak orang berperang atas nama agama ?

3. a. jelaskan sumber ajaran agama islam ?b. jelaskan mengapa islam di turunkan di Arab Saudi dan di madinah ?

4. a. jelaskan menurut pendapat saudara apabila ada teman saudara atau tetangga saudara yang bermaksiat kepada Allah SWT, seperti minum minuman keras, berjudi, atau perbuatan zinah. Dan jelaskan bagaimana cara anda agar terhindar dari perbuatan tersebut ?b. jelaskan bagaimana cara anda berbakti kepada kedua orang tua ?

jawab

1. a. jelaskan mengapa manusia diciptakan di muka bumi ?

Dari sekian banyaknya makhluk ciptaan Allah, hanya ada satu golongan makhluk ciptaan yang sempurna. Yang mempunyai akal pikiran, akhlak dan pengetahuan, bahkan lebih mulia dibanding makhluk ciptaan Allah yang lain. Tidak lain dan tidak bukan, yaitu manusia.

Allah berfirman dalam QS. Al-Isra:70 yang artinya:“Dan sungguh Kami telah muliakan keturunan Adam, dan Kami angkat mereka di

daratan dan di lautan dan Kami beri rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan kesempurnaan tersebut Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Pengertian khalifah disini adalah penguasa atau pengganti Allah yang mengatur segala sesuatu yang terkandung di bumi. Agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia.

Dalam QS. Al-Baqarah:30 Allah berkata,“Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepaada malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah padanya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau?” Rabb berfirman, “Sesungguhnya aku lebih mengetahui yang tidak kamu ketahui.”

Dengan demikian, Allah telah memilih manusia untuk dijadikan khalifah di muka bumi. Walaupun manusia itu dikenal sebagai perusak yang akan selalu menumpahkan darah di muka bumi, Dibanding malaikat yang selalu memuji, bertasbih, kepada Allah Sang Pencipta. Semua ini hanya Allah lah yang tahu, kehendak Allah tak terbatas, meliputi langit, bumi dan seluruh alam

Page 3: Penda Is

semesta. Selain itu Allah hanya meridhoi bahwa kehalifahan itu dipegang oleh hamba-Nya yang shalih, yang dapat mengemban tugasnya dengan baik.

Manusia sebagai khalifah di muka bumi, memunyai peranan penting yang dijalankan samapai akhir zaman ataupun kiamat, dan peranan penting ini pun sebagai bagian dari fungsi manusia sebagai khalifah, diantaranya :

1. Memakmurkan Bumi (al'imarah) Berupa pembangunan materi, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang telah

disediakan Allah di muka bumi tercinta ini dengan arahan dan syariat yang lurus, yaitu berdasarkan Al-Quran (hikmah) dan As-Sunah (hadist). Khalifah pun berupaya untuk menjadikan umatnya atau manusia pada zamannya yang bermoral dan memiliki peradaban yang baik.

2. Memelihara Bumi (arri'ayah) Khalifah dalam menjalankan tugasnya harus memilki tujuan yaitu dengan

menciptakan akidah dan akhlakulkarimah. Selain menciptakan juga agar selalu terpeliharanya akidah dan akhlakulkarimah tersebut. Menjaga bumi dari kerusakan atau kehancuran alam, baik itu yang disebabkan alam sendiri maupun oleh tangan-tangan jahil para manusia.

3. Perlindungan Khalifah memiliki fungsi untuk melindungi bumi dan seisinya, yang terkandung atas

lima pokok kehidupan yaitu, agama (aqidah), jiwa manusia,harta kekayaan,akal pikiran, dan keturunan (kehormatan). Tugas yang ketiga ini sangat berat diembannya, dan apabila dapat dilaksanakan, jika seorang khalifah tersebut dapat menunjukkan suatu kebenaran sebagai kebenaran dan dapat menegakkan di tengah-tengah kehidupan umat manusia. Serta dapat menunjukkan kepada umat manusia, bahwa kebatilan adalah kebatilan dan dapat mengajak seluruh umat manusia untuk menumbangkannya bersama demi mencapai tujuan bersama yang diharapkan.

Selain fungsi khalifah di muka bumi, manusia juga mempunyai tujuan hidup di bumi sebagai khalifah. Ada 3 hal yang menjadi tujuan penciptaan manusia sebagai kahlifah di muka bumi, di antaranya:1. Manusia diciptakan untuk beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla.

Hal ini terdapat dalam QS. Adz-Dzariyat(51):56, artinya, “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.”Berarti, semua kehidupan yang dilakukan oleh manusia itu, dalam rangka peribadahannya kepada Sang Pencipta, dan juga ketaatannya yang dapat membimbingnya ke surganya Allah. Karena itulah, jika kita dalam setiap melakukan aktivitas selalu merujuk pada konsep peribadahan kepada Allah, akan selalu berdasarkan kepada keikhlasan yang menjadi penyempurna suatu amal perbuatan.

2. Manusia diciptakan untuk mempersembahkan amal-amal terbaik dalam rangka ketaatan kepada Allah.

Inilah proses penghambaan kepada Allah swt. Seorang hamba dituntut untuk memberi yang terbaik kepada Sang Khalik. Dalam QS Al Mulk, 67:2, Allah berfirman, “(Dialah Allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” Jadi, manusia sepatutnya memiliki amal yang sholeh dan berlomba-lomba dalam kebaikan.3. Manusia diciptakan menjadi khalifah di muka bumi.

Amanah ini diberikan hanya kepada manusia, kekhalifahan ini adalah suatu amanah yang berat. Menjadi khalifah manusia berkedudukan sebagai “wakil Allah”, yang bertugas

Page 4: Penda Is

mengatur atau pun mengelola alam raya sebaik mungkin. Sesuai keinginan Allah yang memberikan amanah kepada setiap manusia serta yang diwakili.

Dari penjelasan-penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia dituntut untuk mengembangkan potensi yang ada. Menjalankan fungsi dan tujuan yang diberikan dengan baik. Dan hal itu merupakan amanah yang tidak bisa dikatakan mudah untuk dijalaninya. Mengajak kepada setiap umat tertuju pada satu dzat, yaitu Allah swt, yang senantiasa memberikan perlindungan-Nya kepada setiap hamba yang selalu patuh pada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan berpedoman pada Al Quran dan As Sunah, serta menegakkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.Semoga kita menjadi khalifah yang baik di sisi-Nya. Amin.

b. jelaskan pula mengapa Allah menciptakan kelahiran dan kematian ?

Makna KehidupanBanyak manusia yang tidak memahami arti kehidupan. Mereka hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi. Slogan-slogan mereka adalah memuaskan hawa nafsunya, “Yang Penting Puas”. Prinsip dan misi mereka adalah bagaimana mereka dapat menikmati kehidupan, seakan-akan mereka tumbuh dari biji-bijian, kemudian menguning dan mati tanpa ada kebangkitan, perhitungan dan hisab.Milik siapakah mereka? Apakah mereka tercipta begitu saja? Ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri?

�م يئ� غ�ير من خلقوا أ �م ش� القون�؟ هم أ الخ�Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan? (ath-Thuur: 35)

Allah menciptakan kita, memberikan kepada kita kehidupan adalah untuk suatu tujuan dan tidak sia-sia:

�حس�ب �ي ان أ �ن اإلنس� ك� أ سدى يتر�Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan sia-sia? (al-Qiyamah: 36)Berkata Imam Syafi’i (ketika menafsirkan ayat ini): “Makna sia-sia adalah tanpa ada perintah, tanpa ada larangan.” (Tafsirul Qur`anil ‘Azhim, Ibnu Katsir, jilid 4, cet. Maktabah Darus Salam, 1413 H hal. 478)Jadi manusia hidup tidak sia-sia, mereka memiliki aturan, hukum-hukum, syariat, perintah dan larangan, tidak bebas begitu saja apa yang dia suka dia lakukan, apa yang dia tidak suka dia tinggalkan.

Hidup dan Mati Adalah UjianSetiap yang hidup pasti akan merasakan kematian. Allah jalla jalaaluh menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yang terbaik amalannya?

ذي �ق� ال ل �اة� الم�وت� خ� ي �و�كم و�الح� �بل كم لي �ي ن أ �حس� أ ع�م�ال(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (al-Mulk: 2)Fudhail bin Iyadh berkata: “Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan yang paling sesuai dengan sunnah”. (Iqadhul Himam al-muntaqa min Jami’il Ulum wal Hikam, Syaikh Salim ‘Ied al-Hilali, hal. 35)Kita hidup di dunia adalah untuk diuji, siapa yang paling ikhlas amalannya hanya murni untuk

Page 5: Penda Is

Allah semata dan siapa yang paling sesuai dengan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.Oleh karena itu kita perlu memperhatikan apa makna kehidupan dan apa makna kematian?

Saudaraku-saudaraku kaum muslimin, sesungguhnya Allah menciptakan kita adalah untuk satu tugas yang mulia yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Allah turunkan kitab-kitabnya, Allah mengutus rasul-rasul?Nya adalah untuk misi ini.

�قت و�م�ا ل و�اإلنس� الجن خ� �عبدون� إال ليDan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (adz-Dzariyat: 56)Sehingga hidup kita ini tidaklah sia-sia, melainkan kehidupan sementara yang sarat akan makna dan kelak akan ditanya tentang apa yang kita perbuat di dunia ini.

Kehidupan di dunia hanya sementaraIngatlah, kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.

Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yang tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur`an dengan istilah فيها خالدين (kekal di dalamnya) atau dengan أبدا (selama-lamanya) atau dengan istilah ينقطع ال (tidak akan terputus).

Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa.

Oleh karena itu seorang yang berakal sehat akan lebih mementingkan kehidupan yang panjang ini. Seorang yang cerdas akan menjadikan kehidupan dunia sebagai kesempatan untuk meraih kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi.

�غ �اك� فيم�آ و�ابت ة� الدار� الله ء�ات �خر� � األ �نس� و�ال �ك� ت �صيب �ا من� ن الدنيDan carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi… (al-Qashash: 77)

Namun kebanyakan manusia lalai dari peringatan Allah di atas. Mereka lebih mementingkan kenikmatan dunia yang hanya sesaat dan lupa terhadap kehidupan akhirat yang kekal.

�ل �اة� تؤثرون� ب ي �ا الح� اة الدني �خر� ير و�األ �بق�ى خ� و�أTetapi kalian memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (al-A’laa: 16-17)Allah hanya meminta kepada kita dalam kehidupan yang pendek ini untuk beribadah kepada-Nya semata dengan cara yang diajarkan oleh Rasul-Nya. Hanya itu. Kemudian Allah akan berikan kepada kita kebaikan yang besar di kehidupan yang panjang yaitu kehidupan akhirat

Page 6: Penda Is

Kematian adalah pastiAlangkah bodohnya kalau kita lebih mementingkan kesenangan sesaat dengan melupakan kehidupan abadi di akhirat nanti. Alangkah bodohnya manusia yang membuang kesempatan kehidupannya di dunia hingga kematian menjemputnya. Padahal Allah selalu memperingatkan dalam berbagai ayat-Nya bahwa kematian pasti akan datang dan tak tentu waktunya. Jika ia datang tidak akan bisa dimajukan dan dimundurkan. Allah ‘azza wa jalla berfirman:

�ج�ل أمة� لكل �ا أ آء� ف�إذ �ج�لهم ج� � أ �أخرون� ال �ست اع�ة ي � س� �قدمون� و�ال �ست يTiap-tiap umat memiliki ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya. (al-A’raaf: 34)

�فس� كل م�ا الم�وت ذ�ائق�ة ن كم تو�فون� و�إن �وم� أجور� �ام�ة ي ار ع�ن زحزح� ف�م�ن القي ة� و�أدخل� الن ن ف�از� ف�ق�د الج��اة و�م�ا ي �ا الح� الدني �اع إال الغرور م�ت

Tiap-tiap yang mempunyai jiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali Imran: 185)Untuk itu Allah dan rasul-Nya memberikan wasiat kepada kita agar jangan sampai mati kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri).

�آ ه�ا ي �ي ذين� أ قوا ء�ام�نوا ال � تق�اته ح�ق الله� ات �موتن و�ال ت �نتم إال مسلمون� و�أHai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kalian mati melainkan kalian mati dalam keadaan Islam. (Ali Imran: 102)Dengan demikian berarti kita harus selalu meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita, sehingga ketika datang kematian kita dalam keadaan Islam.Ibnu Katsir berkata: “Beribadah kepada Allah adalah dengan taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Inilah agama Islam karena makna Islam adalah pasrah dan menyerah diri kepada Allah… yang tentunya mengandung setinggi-tingginya keterikatan, perendahan diri dan ketundukan”. (lihat Fathul Majid, Abdur Rahman bin Hasan Alu Syaih hal 14) Yakni kita diperintahkan untuk pasrah dan menyerah kepada Allah. Diri kita dan seluruh anggota badan kita adalah milik Allah, maka serahkanlah kepada-Nya.“Ya Allah kami hamba-Mu, milik-Mu, Engkau yang menciptakan kami dan memberikan segala kebutuhan kami. Kami menyerahkan diri kami kepada-Mu, kami pasrah dan menyerah untuk diatur, dihukumi, diperintah dan dilarang. Kami taat, tunduk, patuh karena kami adalah milikmu.”

Inilah makna Islam sebagaimana terkandung secara makna dalam sayyidul istighfar:

هم ��لل �نت� أ بي أ � ر� �ه� ال إل �نت� إال �ني أ �قت ل �ا خ� �ن �ا ع�بدك� و�أ �ن �ط�عت م�ا و�و�عدك� ع�هدك� ع�ل�ى و�أ ست �عوذ ر بك� أ ش� من�نت� أ إال الذنوب� �غفر ي � ال ه ف�إن ف�اغفرلي بذ�نبي �ك� ل �بوء و�أ �ي ع�ل بنعم�تك� �ك� ل �بوء أ �عت ص�ن .م�ا

Ya Allah Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah (yang patut disembah) kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang aku perbuat. Aku mengakui untuk-Mu dengan kenikmatan-Mu atasku. Dan aku mengakui dosa-dosaku terhadap-Mu, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. (HR. Bukhari, juz 7/150)

Page 7: Penda Is

Tidaklah seseorang meminta ampun kepada Allah dengan doa ini kecuali akan diampuni.Dengan ikrar dan pernyataan kita tersebut, kita sadar bahwa semua anggota badan kita adalah milik Allah. Untuk itu harus digunakan sesuai dengan kehendak pemiliknya. Kita harus menggunakan tangan kita sesuai dengan kehendak Allah. Kita harus menggunakan kaki kita untuk berjalan di jalan yang diridhai Allah. Mata, lisan dan telinga kita harus dipakai pada apa yang dibolehkan oleh Allah karena pada hakekatnya semua itu milik Allah.Siapakah yang lebih jahat dari orang yang menggunakan sesuatu milik Allah untuk menentang Allah? Sungguh semua itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan akan ditanyakan langsung pada anggota badan tersebut. Mereka (anggota badan tersebut) akan menjawab dengan jujur di hadapan Allah untuk apa mereka digunakan.

� �قفو�ال �يس� م�ا ت مع� إن علم به ل�ك� ل �ص�ر� الس �ئك� كل و�الفؤ�اد� و�الب �ان� أول ع�نه ك م�سئوالDan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya. (al-Isra’: 36)

Kematian sebagai peringatanAyat-ayat dalam alQur`an yang menceritakan tentang kematian terlalu banyak. Dan tidak ada seorang pun yang mengingkari akan terjadinya kematian ini. Namun mengapa kebanyakan mereka tidak menjadikan kematian sebagai peringatan agar bersiap-siap menuju kehidupan abadi dengan kebahagiaan di dalam surga. Sesungguhnya manusia yang paling bodoh adalah manusia yang tidak dapat menjadikan kematian sebagai peringatan. Dikatakan dalam sebuah nasehat:

اد� م�ن �ر� ا أ �كفيه فالله و�لي ياد� و�م�ن �ر� سول قدو�ة أ �كفيه ف�الر ي

اد� و�م�ن �ر� �كفيه ف�القرآن هدى أ ياد� و�م�ن �ر� �كفيه ف�الم�وت م�وعظ�ة أ ي

� و�م�ن �كفيه ال ار ذ�لك� ي �كفيه ف�الن يBarangsiapa yang menginginkan pelindung, maka Allah cukup baginya.Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka Rasulullah cukup baginya.Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka al-Qur`an cukup baginya.Barangsiapa yang menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya.Dan barangsiapa tidak cukup dengan semua itu, maka neraka cukup baginya.Saat ini wahai kaum muslimin, kita masih mempunyai peluang dan kesempatan, maka sekarang juga kita harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk taat kepada rabb kita. Waktu ini bagaikan pedang, jika kita tidak mengisinya maka ia akan menikam kita. Sebagaimana dikatakan oleh para salaf:

�لو�قت يف ا �الس �م إن ك ق�طعك� تق�طعه ل .Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak memutusnya (mengisinya) maka dia yang akan memutusmu (menghilangkan kesempatanmu).Jika ia tidak cepat dimanfaatkan dia akan membunuh kesempatan kita.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

�ان �ثير فيهم�ا م�غبون نعم�ت اس من� ك ة: الن �لصح اغ ا و�الف�ر� .Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia lalai daripadanya: nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan. (HR. Bukhari)

Page 8: Penda Is

Kesempatan adalah suatu kenikmatan besar yang Allah berikan kepada manusia. Namun sayang, kebanyakan manusia lalai daripadanya dan tidak menggunakan kenikmatan tersebut untuk taat kepada Allah, hingga kesempatan itu hilang dengan datangnya kematian.

2. a. apakah manusia membutuhkan agama ?

Kenapa Manusia Butuh Agama. Dalam kehidupan manusia, agama merupakan hal yang terpenting untuk di anut oleh setiap individu. Tanya kenapa? Mengapa Manusia Membutuhkan Agama?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan

bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka maupun duka.

1. Agama Sumber moralDapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.

2. Agama Petunjuk KebenaranSekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.Pesan Sponsor

Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-carioleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah agama islam!

3. Agama Sumber Informasi MetafisikaSesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-

Page 9: Penda Is

Nya, dan hal-hal gaib lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.

4. Agama pembimbing rohani bagi manusia

Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.

Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.

Dari penjelasan di atas, dapat kita bayangkan bagaimana jadinya jika kehidupan manusia tidak beragama. Mudah-mudan sedikit penjelasan ini bisa memberi jawaban kepada Anda semua yang bertanya-tanya “Mengapa Manusia Membutuhkan Agama?“. Jika Anda mempunyai jawaban yang lebih konkrit “Kenapa manusia membutuh agama?” silakan untuk dishare lewat kolom komentar dibawah.

b. agama lahir untuk memberi kesejahtraan dan keselamatan hidup kepada manusia. Jelaskan menurut pendapat anda, mengapa masih banyak orang berperang atas nama agama ?

Kita sepertinya dibuat lelah dan memuakkan ketika menyaksikan gerakan-gerakan brutal-sadis yang mengatasnamakan agama. Gerakan-gerakan tersebut tampaknya tidak pernah berhenti dari dahulu hingga sekarang, dan mungkin sampai akan datang. Kita menyaksikan tontonan tidak manusiawi tersebut hampir diseluruh lini kehidupan kita, mulai dari agama sampai pada persoalan ekonomi, politik dan sosial budaya. Anehnya gerakan-gerakan tersebut dikemas dengan dan atas nama agama, sehingga menghentakkan sebagian orang serta merta menjadi pendukung dan pembelanya. Padahal perbuatan-perbuatan tersebut sudah diluar agama, alias perbuatan terkutuk dari orang-orang yang telah dikuasai syahwat jelek. Bahkan juga Tuhan dan manusia yang waras ikut mengutuk perbuatan tersebut karena telah merusak kemanusiaan semesta atau mendatangkan bencana kemanusiaan universal.

Kita semua faham bahwa kehadiran agama apapun agama itu bertujuan untuk riwayat almasalih al-ummah (menciptakan kebaikan umat). Sehingga kalau ada agama yang mengajarkan

Page 10: Penda Is

perbuatan-perbuatan destruktif tersebut itu pastikan bukan agama yang benar melainkan hanya keinginan orang-orang tertentu yang mengatasnamakan agama. Agama hanya mentolelir perang dengan segala resikonya. Kalau diperangi, dan itupun masih mempunyai etika kemanusiaan seperti dilarang membunuh orang yang sedang membunuh orang yang tidak sedang membunuh atau memerangi kita, orang-orang tua, harta benda, hewan ternak juga tidak boleh diganggu, alias dipelihara. Ini artinya perang dalam agama hanya bersifat prefentif untuk mempertahankan diri walaupun ada strategi yang mengatakan bahwa “pertahanan yang paling baik itu adalah menyerang”. Tetapi persoalannya bukan strategi melainkan faktual, yaitu perintah memerangi orang-rang yang memerangi kita hanya untuk mempertahankan diri (self difence), karena perang hanya “membunuh atau dibunuh”

Jadi pembunuhan dan kekerasan diluar itu sungguh agama mengutuknya karena bertentangan tujuan akhirnya agama dalam kehidupan manusia. Karenanya membuat statement menghalalkan darah antara sesama itu merupakan statement orang-orang tidak waras alias gila beneran karena melampaui batas agama dan kemanusiaan. Memang diakui paling mudah menggerakkan perbuatan destruktif dengan atas nama agama, sehingga istilah “jihad” yang begitu mulia maknanya, yaitu berjuang dijalan Allah untuk kemanusiaan semesta bisa berubah menjadi “jahat”. Disebut demikian Karena selain perbuatan jahat yang terkutuk itu juga menyebabkan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa diterima oleh orang masih waras akalnya. Jadi, perbuatan destruktif atas nama agama itu sejatinya makar setan yang wajib dijauhi. Jika tidak maka bencana kemanusiaan akan terus terjadi dan melanda di-mana-mana dan itu merupakan ancaman yang sangat membahayakan bagi manusia semesta.

Memang ada motif-motif tertentu dari perbuatan destruktif atas nama agama itu, hanya saja motif-motif tersebut telah membutakan mata hati untuk menari diatas penderitaan orang lain. Disinilah pentingnya memfungsikan hati, mata, telinga untuk merasakan dan mendengarkan panggilan kebaikan/kebenaran supaya keberadaan manusia tetap terjaga sebagai makhluk Allah yang mulia. Bila tidak, maka keberadaan manusia tersebut lebih sesat dari pada hewan. Perhatikanlah firman Allah: “Dan sesungguhnya Kami jadikan isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tapi tidak dipergunakannya (untuk memahami ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS. Al-A’raf: 179). Perhatikan petunjuk ayat tersebut diatas, betapa hinanya orang yang tidak memfungsikan nikmat Tuhan yang melekat padanyauntuk jalan-jalan yang benar. Ini satu peringatan serius dari Yang Maha Kuasa kepada kita agar tetap terjaga martabat kemanusiaan kita sebagai hambaNya yang mulia. Tanpa hal tersebut kita akan menjadi makhluk Tuhan yang sama bahkan lebih hina dari makhluk-makhluk lain. Nuasnya singa masih lebih baik dari pada buasnya manusia. Singa yang kelihatan buas itu bila mengejar mangsanya hanya satu yang dimangsanya, tetapi buasnya manusia orang banyak bisa menjadi korban kebuasan seorang. Inilah yang disebut bahwa manusia lebih sesat dari hewan itu (bal hum adhal). Maka jalan keluarnya adalah kembali pada agama sebagai pedoman dan petunjuk hidup untuk meraih kebahagiaan

3. a. jelaskan sumber ajaran agama islam ?

1. AL-QUR’AN

Page 11: Penda Is

PENGERTIAN AL-QUR’AN

Etimologi = Al-Qur’an –> Qara’a – Yaqra’u – Qur’anan yang berarti bacaan.

Terminologi = Al-Qur’an adalah Kalam Allah swt. yang merupakan mu’jizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw., ditulis dalam Mushaf, diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.

Al-Qur’an diwahyukan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun, 13 tahun sebelum hijrah hingga 10 tahun setelah hijrah.

FUNGSI AL-QUR’AN

1. Sebagai pedoman hidup.

2. Sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah swt. yang terdahulu.

3. Sebagai sarana peribadatan.

KANDUNGAN AL-QUR’AN

1. Prinsip-prinsip keimanan kepada Allah swt., malaikat, rasul, hari akhir, qadha dan qadar, dan sebagainya.

2. Prinsip-prinsip syari’ah baik mengenai ibadah khusus maupun ibadah umum sepertiperekonomian, pemerintahan, pernikahan, kemasyarakatan dan sebagainya.

3. Janji dan ancaman.

4. Kisah para nabi dan Rasul Allah swt. serta umat-umat terdahulu ( sebagai i’tibar / pelajaran ).

5. Konsep ilmu pengetahuan, pengetahuan tentang masalah ketuhanan ( agama ), manusia, masyarakat maupun tentang alam semesta.

2. AS-SUNNAH

PENGERTIAN AS-SUNNAH / HADITS

Etimologi = jalan / tradisi, kebiasaan, adat istiadat, dapat juga berarti undang-undang yang berlaku.

Terminologi = berita / kabar, segala perbuatan, perkataan dan takrir ( keizinan / pernyataan ) Nabi Muhammad saw.

KEDUDUKAN AS-SUNNAH / HADITS

As-Sunnah adalah sumber hukum Islam yang kedua sesudah Al-Qur’an.

Page 12: Penda Is

Apabila as-Sunnah / Hadits tidak berfungsi sebagai sumber hukum, maka kaum muslimin akan mengalami kesulitan-kesulitan seperti :

1. Melaksanakan Shalat, Ibadah Haji, mengeluarkan Zakat dan lain sebagainya, karena ayat al-Qur’an dalam hal tersebut hanya berbicara secara global dan umum, sedangkan yang menjelaskan secara rinci adalah as-Sunnah / Hadits.

2. Menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, untuk menghindari penafsiran yang subyektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

3. Mengikuti pola hidup Nabi, karena dijelaskan secara rinci dalam Sunnahnya, sedangkan mengikuti pola hidup Nabi adalah perintah al-Qur’an.

4. Menghadapi masalah kehidupan yang bersifat teknis, karena adanya peraturan-peraturan yang diterangkan oleh as-Sunnah / Hadits yang tidak ada dalam al-Qur’an seperti kebolehan memakan bangkai ikan dan belalang, sedangkan dalam al-Qur’an menyatakan bahwa bangkai itu haram.

HUBUNGAN AS-SUNNAH DENGAN AL-QUR’AN

1. Sebagai Bayan ( menerangkan ayat-ayat yang sangat umum).

2. Sebagai Taqrir ( memperkokoh dan memperkuat pernyataan al-Qur’an ).

3. Sebagai Bayan Tawdih ( menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ).

PERBEDAAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH / HADITS SEBAGAI SUMBER HUKUM

Sekalipun al-Qur’an dan as-Sunnah sama-sama sebagai sumber hukum Islam, namun diantara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup prinsipil, antara lain sebagai berikut :

1. – Al-Qur’an bersifat Qath’i ( mutlak ) kebenarannya.

- As-Sunnah bersifat Dzhanni ( relatif ), kecuali Hadits Mutawatir.

2. – Seluruh ayat al-Qur’an mesti dijadikan sebagai pedoman hidup.

- Tidak seluruh Hadits dapat dijadikan pedoman hidup karena disamping ada Hadits Shahih, ada pula Hadits yang Dhaif .

3. – Al-Qur’an sudah pasti autentik lafadz dan maknanya.

- As-Sunnah belum tentu autentik lafadz dan maknanya.

Page 13: Penda Is

4. – Apabila al-Qur’an berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang ghaib, maka setiap muslim wajib mengimaninya.

- Apabila as-Sunnah berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang ghaib, maka setiap muslim tidak diharuskan mengimaninya seperti halnya mengimani al-Qur’an.

5. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka :

- Penerimaan seorang muslim terhadap al-Qur’an hendaknya didasarkan pada keyakinan yang kuat, sedangkan;

- Penerimaan seorang muslim terhadap as-Sunnah harus didasarkan atas keragu-raguan ( dugaan-dugaan ) yang kuat. Hal ini bukan berarti ragu kepada Nabi, tetapi ragu apakah Hadits itu benar-benar berasal dari Nabi atau tidak karena adanya proses sejarah kodifikasi hadits yang tidak cukup memberikan jaminan keyakinan sebagaimana jaminan keyakinan terhadap al-Qur’an.

3. IJTIHAD

PENGERTIAN IJTIHAD

Etimologi = mencurahkan tenaga, memeras pikiran, berusaha bersungguh-sungguh, bekerja semaksimal munggkin.

Terminologi = usaha yang sungguh-sungguh oleh seseorang ulama yang memiliki syarat-syarat tertentu, untuk merumuskan kepastian hukum tentang sesuatu ( beberapa ) perkara tertentu yang belum ditetapkan hukumnya secara explisit di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

Menurut Mahmud Syaltut, Ijtihad atau al-Ra’yu mencakup 2 pengertian, yaitu :

1. Penggunaan pikiran untuk menentukan suatu hukum yang tidak ditentukan secara eksplisit oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.

2. Penggunaan pikiran dalam mengartikan, menafsirkan dan mengambil kesimpulan dari suatu ayat atau Hadits.

Dasar melaksanakan Ijtihad adalah al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 48!

48. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Page 14: Penda Is

[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.

[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

LAPANGAN IJTIHAD

Secara ringkas, lapangan Ijtihad dapat dibagi menjadi 3 perkara, yaitu :

1. Perkara yang sama sekali tidak ada nashnya di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

2. Perkara yang ada nashnya, tetapi tidak Qath’i ( mutlak ) wurud ( sampai / muncul ) dan dhalala ( kesesatan ) nya.

3. Perkara hukum yang baru tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

KEDUDUKAN IJTIHAD

Berbeda dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, Ijtihad sebagai sumber hukum Islam yang ketiga terikat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Yang ditetapkan oleh Ijtihad tidak melahirkan keputusan yang absolut, sebab Ijtihad merupakan aktivitas akal pikiran manusia yang relatif. Sebagai produk pikiran manusia yang relatif, maka keputusan Ijtihad pun relatif.

2. Keputusan yang diterapkan oleh Ijtihad mungkin berlaku bagi seseorang, tetapi tidak berlaku bagi orang lain. Berlaku untuk satu masa / tempat, tetapi tidak berlaku pada masa / tempat yang lain.

3. Keputusan Ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.

4. Berijtihad mempertimbangkan faktor motivasi, kemaslahatan umum, kemanfaatan bersama dan nilai-nilai yang menjadi ciri dan jiwa ajaran Islam.

5. Ijtihad tidak berlaku dalam urusan Ibadah Makhdah.

b. jelaskan mengapa islam di turunkan di Arab Saudi dan di madinah ?

Para penulis sirah nabawiyah seperti Syeikh Dr. Said Ramadhan Al-Buthi danbeberapa ulama lainnya memang pernah menuliskan apa yang anda tanyakan. Yaitu tentang beberapa rahasia dan hikmah di balik pemilihan Allah SWT atas jazirah arabia sebagai bumi pertama yang mendapatkan risalah Islam.

Rupanya turunnya Islam pertama di negeri arab bukan sekedar kebetulan. Juga bukan semata karena di sana ada tokoh paling jahat semacam Abu Jahal cs. Namun ada sekian banyak skenario samawi yang akhir-akhir ini mulai terkuak. Kita di zaman sekarang ini akan menyaksikan betapa

Page 15: Penda Is

rapi rencana besar dan strategi Allah jangka panjang, sehingga pilihan untuk menurunkan risalah terakhir-Nya memang negeri Arabia.

Meski tandus, tidak ada pohon dan air, namun negeri ini menyimpan banyak alasan untuk mendapatkan kehormatan itu. Beberapa di antaranya yang bisa kita gali adalah:

I. Di Jazirah Arab Ada Rumah Ibadah Pertama

Tanah Syam (Palestina) merupakan negeri para nabi dan rasul. Hampir semua nabi yang pernah ada di tanah itu. Sehingga hampir semua agama dilahirkan di tanah ini. Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar dalam sejarah manusia yang dilahirkan di negeri Syam.

Namun sesungguhnya rumah ibadah pertama di muka bumi justru tidak di Syam, melainkan di Jazirah Arabia. Yaitu dengan dibangunnya rumah Allah (Baitullah) yang pertama kali di tengah gurun pasir jazirah arabia.

Rumah ibadah pertama itu menurut riwayat dibangun jauh sebelum adanya peradaban manusia. Adalah para malaikat yang turun ke muka bumi atas izin Allah untuk membangunnya. Lalu mereka bertawaf di sekeliling ka’bah itu sebagai upaya pertama menjadikan rumah itu sebagai pusat peribadatan umat manusia hingga hari kiamat menjelang.

Ketika Adam as diturunkan ke muka bumi, beliau diturunkan di negeri yang sekarang dikenal dengan India. Sedangkan isterinya diturunkan di dekat ka’bah. Lalu atas izin Allah keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, beberapa kilometer dari tempat dibangunnya ka’bah.

Maka jadilah wilayah sekitar ka’bah itu sebagai tempat tinggal mereka dan ka’bah sebagai tempat pusat peribadatan umat manusia. Dan di situlah seluruh umat manusia berasal dan di tempat itu pula manusia sejak dini sudah mengenal sebuah rumah ibadah.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk manusia beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi manusia. (QS. Ali Imran: 96)

II. Jazirah Arabia Adalah Posisi Strategis

Bila kita cermati peta dunia, kita akan mendapati adanya banyak benua yang menjadi titik pusat peradaban manusia. Dan Jazirah Arabia terletak di antara tiga benua besar yang sepanjang sejarah menjadi pusat peradaban manusia.

Sejak masa Rasulullah SAW, posisi jazirah arabia adalh posisi yang strategis dan tepat berada di tengah-tengah dari pusat peradaban dunia.

Bahkan di masa itu, bangsa Arab mengenal dua jenis mata uang sekaligus, yaitu dinar dan dirham. Dinar adalah jenis mata uang emas yang berlaku di Barat yaitu Romawi dan Yunani. Dan Dirham adalah mata uang perak yang dikenal di negeri timur seperti Persia. Dalam literatur fiqih

Page 16: Penda Is

Islam, baik dinar maupun dirham sama-sama diakui dan dipakai sebagai mata uang yang berlaku.

Ini menunjukkan bahwa jazirah arab punya akses yang mudah baik ke barat maupun ke timur. Bahkan ke utara maupun ke selatan, yaitu Syam di utara dan Yaman di Selatan.

Dengan demikian, ketika Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan diperintahkan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, sangat terbantu dengan posisi jazirah arabia yang memang sangat strategis dan tepat berada di pertemuan semua peradaban.

Kita tidak bisa membayangkan bila Islam diturunkan di wilayah kutub utara yang dingin dan jauh dari mana-mana. Tentu akan sangat lambat sekali dikenal di berbagai peradaban dunia.

Juga tidak bisa kita bayangkan bila Islam diturunkan di kepulauan Irian yang jauh dari peradaban manusia. Tentu Islam hingga hari ini masih mengalami kendala dalam penyebaran.

Sebaliknya, jazirah arabia itu memiliki akses jalan darat dan laut yang sama-sama bermanfaat. Sehingga para dai Islam bisa menelusuri kedua jalur itu dengan mudah.

Sehingga di abad pertama hijriyah sekalipun, Islam sudah masuk ke berbegai pusat peradaban dunia. Bahkan munurut HAMKA, di abad itu Islam sudah sampai ke negeri nusantara ini. Dan bahkan salahseorang shahabat yaitu Yazid bin Mu’awiyah ikut dalam rombongan para dai itu ke negeri ini dengan menyamar.

III. Kesucian Bangsa Arab

Stigma yang selama ini terbentuk di benak tiap orang adalah bahwa orang arab di masa Rasulullah SAW itu jahiliyah. Keterbelakangan teknologi dan ilmu pengetahuan dianggap sebagai contoh untuk menjelaskan makna jahiliyah.

Padahal yang dimaksud dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan teknologi, juga bukan kesederhanaan kehidupan suatu bangsa. Jahiliyah dalam pandangan Quran adalah lawan dari Islam. Maka hukum jahiliyah adalah lawan dari hukum Islam. Kosmetik jahiliyah adalah lawan dari kosmetik Islam. Semangat jahiliyah adalah lawan dari semangat Islam.

Bangsa arab memang sedikit terbelakang secara teknologi dibandingkan peradaban lainnya di masa yang sama. Mereka hidup di gurun pasir yang masih murni dengan menghirup udara segar. Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah bangsa lain yang sudah semakin terkotori oleh budaya kota, maka bangsa arab hidup dengan kemurnian niloai kemanusiaan yang masih asli.

Maka sifat jujur, amanah, saling menghormati dan keadilan adalah ciri mendasar dari watak bangsa yang hidup dekat dengan alam. Sesuatu yang telah sulit didapat dari bangsa lain yang hidup di tengah hiruk pikuk kota.

Sebagai contoh mudah, bangsa Arab punya akhlaq mulia sebagai penerima tamu. Pelayanan kepada seorang tamu yang meski belum dikenal merupakan bagian dari harga diri seorang arab sejati. Pantang bagi mereka menyia-nyiakan tamu yang datang. Kalau perlu semua persediaan

Page 17: Penda Is

makan yang mereka miliki pun diberikan kepada tamu. Pantang bagi bangsa arab menolak permintaan orang yang kesusahan. Mereka amat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang paling dasar.

Ketika bangsa lain mengalami degradasi moral seperti minum khamar dan menyembah berhala, bangsa arab hanyalah menjadi korban interaksi dengan mereka. 360 berhala yang ada di sekeliling ka’bah tidak lain karena pengaruh interaksi mereka dengan peradaban barat yang amat menggemari patung. Bahkan sebuah berhala yang paling besar yaitu Hubal, tidak lain merupakan sebuah patung yang diimpor oleh bangsa Arab dari peradaban luar. Maka budaya paganisme yang ada di arab tidak lain hanyalah pengaruh buruk yang diterima sebagai imbas dari pergaulan mereka dengan budaya romawi, yunani dan yaman.

Termasuk juga minum khamar yang memabukkan, adalah budaya yang mereka import dari luar peradaban mereka.

Namun sifat jujur, amanah, terbuka dan menghormati sesama merupakan akhlaq dan watak dasar yang tidak bisa hilang begitu saja. Dan watak dasar seperti ini dibutuhkan untuk seorang dai, apalagi generasi dai pertama.

Mereka tidak pernah merasa perlu untuk memutar balik ayat Allah sebagaimana Yahudi dan Nasrani melakukannya. Sebab mereka punya nurani yang sangat bersih dari noda kotor. Yang mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh kepada apa yang Allah perintahkan. Begitu cahaya iman masuk ke dalam dada yang masih bersih dan suci, maka sinar itu membentuk proyeksi iman yang amal yang luar biasa. Berbeda dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda jahiliyah, tak satu pun ayat turun kecuali ditolaknya. Dan tak satu pun nabi yang datang kecuali didustainya.

Bangsa Arab tidak melakukan hal itu saat iman sudah masuk ke dalam dada. Maka ending sirah nabawiyah adalah ending yang paling indah dibandingkan dengan nabi lainnya. Sebab pemandangannya adalah sebuah lembah di tanah Arafah di mana ratusan ribu bangsa arab berkumpul melakukan ibadah haji dan mendengarkan khutbah seorang nabi terakhir. Sejarah rasulullah berakhir dengan masuk Islamnya semua bangsa arab. Bandingkan dengan sejarah kristen yang berakhir dengan terbunuhnya (diangkat) sang nabi. Atau yahudi yang berakhir dengan pengingkaran atas ajaran nabinya.

Hanya bangsa yang hatinya masih bersih saja yang mampu menjadi tiang pancang peradaban manusia dan titik tolak penyebar agama terakhir ke seluruh penjuru dunia.

VI. Faktor Bahasa

Sudah menjadi ketetapan Allah SWT untuk mengirim nabi dengan bahasa umatnya. Agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara nabi dan umatnya.

Namun ketika semua nabi telah terutus untuk semua elemen umat manusia, maka Allah menetapkan adanya nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia. Dan kelebihannya adalah bahwa risalah yang dibawa nabi tersebut akan tetap abadi terus hingga selesainya kehidupan di muka bumi ini.

Page 18: Penda Is

Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi risalah secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu akan tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali.

Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adalah bahasa arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar umat manusia.

Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di arab dengan seorang nabi yang berbicara dalam bahasa arab. Ternyata bahasa arab itu adalah bahasa tertua di dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa umat manusia yang pertama.

Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa ahli surga adalah bahasa arab. Dan asal-usul manusia juga dari surga, yaitu nabi Adam dan isterinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga. Wajar bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun ke bumi, maka bahasa kedua ‘alien’ itu adalah bahasa arab, sebagai bahasa tempat asal mereka. Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa surga itu kepada nenek moyang manusia, yaitu bahasa arab.

Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa arab memiliki jumlah kosa kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yang menyebutkan bahwa bahasa arab memiliki sinonim yang paling banyak dalam penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang arab punya sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang identik dengan anjing ada sekitar 100 kata.

Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa arab dalam hal kekayaan perbendaharaannya. Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaoikan dan Al-Quran diturunkan.

V. Arab Adalah Negeri Tanpa Kemajuan Material Sebelumnya

Seandainya sebelum turunnya Muhammad SAW bangsa arab sudah maju dari sisi peradaban materialis, maka bisa jadi orang akan menganggap bahwa Islam hanyalah berfungsi pada sisi moral saja. Orang akan beranggapan bahwa peradaban Islam hanya peradaban spritualis yang hanya mengacu kepada sisi ruhaniyah seseorang.

Namun ketika Islam diturunkan di jazirah arabia yang tidak punya peradaban materialis lalu tiba-tiba berhasil membangun peradana materialis itu di seluruh dunia, maka tahulah orang-orang bahwa Islam itu bukanlah makhluq sepotong-sepotong. Mereka yakin bahwa Islam adalah sebuah ajaran yang multi dimensi. Islam mengandung masalah materi dan rohani.

Ketika sisi aqidah dan fikrah bangsa Arab sudah tertanam dengan Islam, ajaran Islam kemudian mengajak mereka membangun peradaban materialis yang menakjubkan dalam catatan sejarah

Page 19: Penda Is

manusia. Pusat-pusat peradaban berhasil dibangun bangsa-bangsa yang masuk Islam dan menjadikan peradaban mereka semakin maju.

Logikanya, bila di tanah gersang padang pasir itu bisa dibangun peradaban besar dengan berbekal ajaran Islam, maka tentu membangun peradaban yang sudah ada bukan hal sulit.

4. a. jelaskan menurut pendapat saudara apabila ada teman saudara atau tetangga saudara yang bermaksiat kepada Allah SWT, seperti minum minuman keras, berjudi, atau perbuatan zinah. Dan jelaskan bagaimana cara anda agar terhindar dari perbuatan tersebut ?

menurut saya apa bila ada teman saya yang berbuat maksiat kepada Allah SWT maka ia telah berbuat dosa kepada Allah, ia harus segera mengakui kesalahannya dan segera bertaubat kepada Allah. Bukan hanya bertaubat tetapi ia harus menjauhi perbuatan tersebut karena jika ia telah bertaubat dan mengulangi perbuatannya maka ia di anggap telah mempermainkan Allah SWT. Perbuatan maksiat adalah perbuatan yang di murkai oleh Allah barng siapa yang berbuat maksiat kepada allah maka ia akan di siksa di neraka dan di hari kemuadian nanti. Cara yang paling efektif agar terhindar dari perbuatan maksiat adalah :

1. mendekatkan diri kepada Allah2. memperbanyak dzikir3. mendirikan shalat4. memperbanyak bacaan Al Qur’an5. mengamalkan kitab Allah6. menjauhi segala yang dilarng Allah7. merasa selalu di awasi oleh Allah8. berpikir positifb. jelaskan bagaimana cara anda berbakti kepada kedua orang tua ?

berikut 5 cara yang dapat seorang anak lakukan untuk berbakti kepada orang tua nya. cara ini bukan sebagai pembatasan, tentu masih banyak cara lain agar kita termasuk anak yang berbakti.

1.Beraklak baik di depan orang tua

Banyak sekali kita dapati pada zaman sekarang seoang anak yang tidak mengindahkan hal ini. Ada di sebaian kesempatan, seorang anak malah berbuat zhalim kepada orang tuanya, ada juga yang amat gemar memaki dan menyakiti perasaan kedua orang tuanya. Hal ini tentu sangat miris sekali kita dengar mengingat beraklak baik di depan orang tua termasuk salah satu cara untuk berbakti kepada orang tua kita. Lantas bagaimana seseorang bisa dikatakan berbakti kepada mereka sedangkan kata-katanya kasar, selalu menyakiti kedua orang tua dan akhlak buruk lainnya.

Hendaknya seorang anak selalu merendahkan suara ketika didepan kedua orang tua. Hal ini dimaksudkan agar apa yang kita ucapkan tidak menyinggung perasaan mereka. Diantara cara lain berbakti kepada orang tua dalam masalah akhlak adalah tidak memotong pembicaraan

Page 20: Penda Is

orang tua kita saat mereka berbicara dan menghormati setiap apa yang mereka sampaikan meskipun terkadang tidak sejalan dengan keinginan kita.

2.Senantiasa Berdoa untuk Kedua Orang Tua

Cara lain untuk berbakti kepada orang tua adalah dengan senantiasa mendoakan mereka. Doa seoang anak yang sholeh dikategorikan sebagai doa yang akan sampai dan berguna bagi orang tuanya. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa ketika seseoang meninggal maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga, dan salah satu diantaranya adalah anak sholeh yang senantiasa mendoakan orang tua nya.

Mendoakan kedua orang tua, tidak hanya ketika mereka telah tiada. Ketika orang tuakita masih hidup pun, kita sangat dianjurkan untuk senantiasa mendoakan kebaikan untuk orang tua kita. Mungki ada diantara kita yang orang tuanya masih jauh dari pemahaman agama, atau sedang ditimpah kesulitan dan lain sebagainya, maka sebagai anak yang sholeh dan berbakti kepada mereka, hendaknya kita senantiasa memanjatkan doa untuk kebaikan kedua orang tua kita baik di dunia maupun kebaikan di akherat kelak.

3.Bersedekah untuk Orang Tua kita

Cara lain yang dapat kita lakukan adalah dengan bersedekah yang pahala kita tujukan untuk kedua orang tua. Mungkin ada yang bertanya “Apakah benar pahala yang kita sedekahkan akan sampai kepada kedua orang tua kita? Jawabannya, insyaalloh akan sampai. Hal ini dikarenakan kebaikan yang di lakukan seorang akan pada hakikatnya adalah asset berharga pula bagi orang tuanya. Terlebih ada hadist khusus yang menyinggung tentang masalah ini.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah Rhadhiallohu’anhuma bahwa soarang lelaki datang menemui Rasululloh Sholallohu’alahi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasululloh, sesungguhnya ibuku wafat dan belum sempat mengeluarkan wasiat. Aku kira kalaulah ia sempat berbicara ia akan bersedekah. Apakah ibuku mendapatkan haalala bila kau bersedekah untuknya?” Nabi Menjawab: “Ya.” (Muttafaq ‘alaih)

4.Menghajika Orang Tua jika memang mampu

Mungkin sudah sangat lumrah di masyarakat Indonesia, bahwa jika ditanyakan “Bagaimana cara Anda berbakti kepada orang tua Anda?” Pasti kebanyak identik dengan menghajikan Ibu atau Ayahnya ketika merek telah mempu. Menghajikan kedua orang tua, termasuk salah satu cara berbakti kepada orang tua kita. Barangkali ada diantara kita yang telah mampu untuk berhaji dan menghajikan orang tua kita, lantas kenapa tidak kita sisihkan sebagian dari penghasilan kita untuk memberangkatkan merka ke tanah suci untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang Muslim “yaitu melaksanakan ibadah haji”.

5.Tidak Berbuat durhaka kepada Orang Tua

Lawan dari berbakti tentunya “Durhaka”. Seorang anak sangat diharamkan untuk durhaka kepada kedua orang tuanya. Menyedihkan sekali memang jika kita lihat pada masa sekarang, betapa banyak anak yang membangkang kepada orang tuanya dan tidak mengindahkan

Page 21: Penda Is

perintah mereka. Padahal, jika kita tinjau masalah ini dalam pandangan Islam, bahkan seoang anak bukan hanya tidak diperbolehkan berkata kasar dan berbuat zhalim kepada orang tuanya, ia pun tidak diperbolehkan berkata “ah” ketika orang tuanya memerintahkan sesuatu. Perkataan “ah” merupakan kata-kata ketidak setujuan yang samat sederhana, akan tetap Alloh Subhanahuwata’ala mengabadikan larangan ini dalam kita-Nya yang mulia yaitu Al Quran. Bukankah ini saja sudah cukup membuat kita sadar bahwa amat penting untuk seoang anak termasuk kita, agar kita senantiasa berbakti kepada kedua orang tua kita?

Dari kelima point diatas, hendaknya kita renungkan bersama. Apa yang telah kita lakukan untuk kedua orang tua kita tatakala kita semua ingat betapa besar jasa kedua orang tua yang telah kita terima. Apakah kita pikir hanya dengan memberikan uang beberapa ratus ribu rupiah kepada mereka setiap bulannya sudah cukup untuk membalasnya? Demi Alloh tidak demikian. Jika kita berikan semua harta yang kita miliki untuk membalas jasa mereka, niscara hal ini tidak akan mampu membalasnya walau hanya beberapa persen saja.

Oleh kerena itu, hendaknya kita sekalian senantiasa berbakti kepada kedua orang tua kita, senantiasa mendoakan mereka, beraklak baik dedepan dan dibelakan mereka, bersedekah untuk kedua nya dan lain sebagainya. Hal ini merupakan cara berbakti kepada orang tua yang dapat kita lakukan. Wallohua’lam, semoga artikel ini bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi Anda sekalian. Jika ada yang mau bersekah untuk orang tuanya yang telah tiada silahkan klik tautan berikut: Sedekah Jariah Al Quran untuk kedua Orang Tua. Terimakasih telah berkunjung, silahkan sampaikan komentarnya jika ad ayang ingin didiskusikan.