Penda Hulu An

28
PENDAHULUAN Unit pendukung proses atau lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang berlangsungnya proses yang terdapat pada suatu pabrik. Yang termasuk utilitas dalam suatu pabrik antara lain air, steam, listrik, udara, inert gas, refrigerasi, waste disposal. Pada unit utilitas sebagian besar bahan yang digunakan adalah air, karena air sangat mudah ditemukan. Hampir dari bumi adalah air. Air sangat mudah terkontaminasi oleh zat-zat pada waktu bersentuhan atau berkontak. Secara umum air uang baik memiliki ciri-ciri tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Ada banyak jenis air yang dipakai dalam suatu pabrik. Air itu adalah air pendingin, air sanitasi, air pengisi ketel, dan air proses. Air pendingin digunakan untuk mendinginkan peralatan. Faktor-faktor yang menyebabkan air dapat digunakan sebagai pendingin adalah karena air mudah diatur, tidak terdekomposisi, tidak mudah menyusut dan masih banyak lagi. Yang harus diperhatikan pada ai pendingin adalah hardness, besi, silika, dan minyak. Air sanitasi dalam

description

makalah Utilitas air di pabrik semen

Transcript of Penda Hulu An

Page 1: Penda Hulu An

PENDAHULUAN

Unit pendukung proses atau lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit

penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk

menunjang berlangsungnya proses yang terdapat pada suatu pabrik. Yang termasuk

utilitas dalam suatu pabrik antara lain air, steam, listrik, udara, inert gas,

refrigerasi, waste disposal. Pada unit utilitas sebagian besar bahan yang digunakan

adalah air, karena air sangat mudah ditemukan. Hampir dari bumi adalah air. Air

sangat mudah terkontaminasi oleh zat-zat pada waktu bersentuhan atau

berkontak. Secara umum air uang baik memiliki ciri-ciri tidak berbau, tidak

berwarna, dan tidak berasa. Ada banyak jenis air yang dipakai dalam suatu pabrik.

Air itu adalah air pendingin, air sanitasi, air pengisi ketel, dan air proses. Air

pendingin digunakan untuk mendinginkan peralatan. Faktor-faktor yang

menyebabkan air dapat digunakan sebagai pendingin adalah karena air mudah

diatur, tidak terdekomposisi, tidak mudah menyusut dan masih banyak lagi. Yang

harus diperhatikan pada ai pendingin adalah hardness, besi, silika, dan minyak. Air

sanitasi dalam suatu pabrik digunakan untuk keperluan minum, masak, mandi, dan

lainnya. Air sanitasi harus memenuhi kwalitas yang terdiri dari physik (suhu,

warna, rasa, bau, kekeruhan, pH), kimia (zat terlarut dan zat yang agresif),

Bakteriogas (angka kuman dan bakteri Coli). Air pengisi ketel yang harus

diperhatikan adalah zat-zat yang menyebabkan korosi, zat yang menyebabkan

foaming, zat yang menyebabkan scale forming. Air proses adalah air yang masuk

ke dalam proses. Air proses tergantung dari jenis proses yang digunakan. Secara

umum yang harus diperhatikan adalah : keasaman, alkalinitas, ammonia,

calcium, magnesium, CO2, O2, pH, Chlorida, kekeruhan, warna,

conductivity, timbal, tembaga,flourida, besi, Mn, Ni, Nitrit, minyak, gemuk,

phosphat, residu tersaring, terlarut, BOD,COD, silica, natrium, sulfat, sulfit, tanin,

Page 2: Penda Hulu An

dan sebagainya. Air yang diambil dari alam tidak dapat langsung pakai. Oleh

karena itu air tersebut harus diproses agar dapat digunakan dalam produksi. Air

yang digunakan harus diproses terdahulu agar sesuai dengan standart yang

diperlukan

Page 3: Penda Hulu An

ISI

II. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air

A. Air Pendingin

Sumber air diambil dari air permukaan yaitu dari air sungai yang mengalir dekat

pabrik sebagai raw water. Alasan digunakannya air sebagai media pendingin

adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :

a. Air dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.

b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.

c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.

d. Tidak terdekomposisi.

Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada jaket pendingin reaktor,

kondensor, dan cooler. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pengolahan air pendingin :

a. kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak.

b. Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi.

Pada penggunaan air pendingin melibatkan penggunaan cooling tower

yaitu untuk mendinginkan kembali air pendingin yang telah digunakan sebagai

media pendingin. Pengolahan air sungai Air yang berasal dari sungai pada

umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan, biasanya mengandung

lumpur atau padatan serta material penyebab foaming, oksigen bebas dan kadang

mengandung asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan terlebih dahulu.

Tahapan pengolahan air sungai menjadi air pendingin meliputi :

Page 4: Penda Hulu An

1. Penggumpalan, merupakan proses kimia untuk memisahkan padatan-padatan

atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan alum, Pada waktu

penyedotan air ke bak penggumpalan, dilakukan penginjeksian :

a. Alum, yang berfungsi sebagai flokulan.

b. Soda abu untuk membantu proses flokulasi oleh alum

Kemudian dialirkan ke dalam Clarifier untuk mengendapkan gumpalan-gumpalan

dari bak penggumpal.

2. Penyaringan, yaitu air dilewatkan melalui sand filter (pada tangki penyaring),

untuk menyaring partikel-partikel kotoran halus yang masih ada. Kemudian air

tersebut ditampung dalam tangki penampungan. Dari sini, air mengalami

perlakuan didasarkan pada penggunaannya.

B. Air Konsumsi Umum Dan Sanitasi

Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari sumber air dari

sungai. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium,

kantor, perumahan dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuh

beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis.

Syarat fisik:

a. suhu di bawah suhu udara luar b. warna jernih

c. tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.

Syarat kimia:

a. tidak mengandung zat organik maupun anorganik

b. tidak beracun

Page 5: Penda Hulu An

Syarat bakteriologis :

Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.

Jumlah air untuk konsumsi dan sanitasi

Jumlah yang dibutuhkan adalah sebesar 912,08 kg/jam atau laju alir sebesar

0,83m3/jam.

Pengolahan air untuk konsumsi dan sanitasi. Pengolahan air untuk kebutuhan

konsumsi dan sanitasi merupakan unit yang terangkai dengan unit air proses.

Proses pengolahan yang dilakukan yaitu proses pengendapan, aerasi,

penyaringan dan klorinasi. Pengendapan dilakukan untuk menghilangkan

padatan dengan menggunakan gaya gravitasi. Sedangkan aerasi bertujuan

untuk menghilangkan gas-gas terlarut dan mengoksidasi kandungan ion ferro untuk

diubah menjadi ion ferri dalam bentuk ferri hidroksida yang tidak larut dalam air.

Endapan ferri hidroksida dibuang dengan cara blow down, dan sisanya yang tidak

terendapkan disaring. Ke dalam air produk penyaringan selanjutnya diinjeksikan

larutan kalsium hipoklorit untuk mematikan kandungan biologis air. Konsentrasi

kalsium hipoklorit dijaga sekitar 0,8–1,0 ppm. Untuk menjaga pH air minum,

ditambah larutan Ca(OH)2 sehingga pH-nya sekitar 6,8 – 7,0

C. Air umpan boiler

Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan sama dengan air untuk

proses, yaitu berasal dari air sungai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut:

a. Kandungan zat yang dapat menyebabkan korosi. Korosi yang terjadi di dalam

boiler disebabkan karena air mengandung larutan - larutan asam dan gas-gas yang

terlarut.

Page 6: Penda Hulu An

b. Kandungan zat yang menyebabkan kerak (scale forming ). Pembentukan kerak

disebabkan karena adanya kesadahan yang biasanya berupa garam-garam karbonat

dan silikat.

c. Kandungan zat yang menyebabkan pembusaan ( foaming ). Air yang digunakan

pada proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya

zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek

pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi

Pengolahan air umpan boiler. Air yang berasal dari air sungai pada umumnya

belum memenuhi persyaratan yang diperlukan, biasanya mengandung material

penyebab foaming, oksigen bebas

dan kadang mengandung asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan

terlebih dahulu. Tahapan pengolahan air menjadi air proses dan air umpan boiler

meliputi :

a.1. Pengendapan, merupakan proses mekanis untuk memisahkanpadatan-

padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan gaya

gravitasi, pada bak pengendapan dilengkapi dengan penyekat yang

berfungsi untuk memisahkan padatan yang telah jatuh sehingga tidak terikut oleh

aliran air.

a.2. Aerasi, merupakan proses penghembusan air dengan udara. Proses

aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator. Untuk menaikkan pH air

ditambahkan NaOH sehingga air pada keadaaan netral. Pada waktu penyedotan

air dari bak pengendap ke aerator, dilakukan penginjeksian :

1..a. Alum, yang berfungsi sebagai flokulan.

1..b. Kalsium hipoklorit yang berfungsi sebagai disinfektan.

Page 7: Penda Hulu An

Aerator ini sekaligus berfungsi sebagai clarifier untuk mengendapkan floc-floc

yang terbentuk. Lumpur yang diendapkan di blow down, sedangkan air keluar dari

bagian atas.

a.3. Penyaringan, Air ini dilewatkan melalui sand filter (pada tangki

penyaring), untuk menyaring partikel-partikel kotoran halus yang masih terikut.

a.4. Demineralisasi, merupakan unit penukar ion untuk menghilangkan

mineral terlarut dalam air yang berupa ion positif (kation) atau ion negatif (anion).

Untuk menyerap ion-ion positif dan negatif digunakan resin penukar ion yang

berupa campuran resin Amberlite dan IRA. Dimana resin Amberlite digunakan

untuk meyerap ion-ion positif, sedangkan IRA untuk menyerap ion

negatif. Kemudian air tersebut ditampung dalam tangki penampungan.

Dari sini, air mengalami perlakuan didasarkan pada penggunaannya, yaitu

diinjeksikan bahan-bahan kimia, antara lain :

a. fosfat, berguna utuk mencegah timbulnya kerak

b. dispersant, berguna untuk mencegah terjadinya penggumpalan/ pengendapan

fosfat.

Pemompaan air sungai

Untuk memompakan air sungai dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi

perbedaan tekanan karena beda elevasi dan penurunan tekanan pada perpipaan,

maka diperlukan jenis pompa dengan spesifikasi :

1. Tipe : Single Stage Centrifugal

Pump

6. Efisiensi pompa : 85 %

2. Jumlah : 1 buah 7. Efisiensi motor : 88 %

Page 8: Penda Hulu An

3. Kapasitas : 596,2580 gpm 8. Bahan konstruksi : Commertial

Steel

4. Power pompa : 11,4 HP 9. Pipa nominal : 10 in

5. Power motor : 16 HP 10.Diameter pipa : 9,064 in

A.       Penyediaan Air

Untuk memenuhi kebutuhan air di PT. Semen Gresik Tuban digunakan sumber air

dari waduk Temandang sumur artesis dan Bozem yang di tampung di dalam raw

water.

 

Air dari waduk Temandang dan dari sumur di pompa dan ditampung dalam raw

water sebelum digunakan sebagai air sanitasi dan air proses.

Page 9: Penda Hulu An

Air Sanitasi

 

Tahap- tahap proses pengolahan air sanitasi :

1.    Ekualisasi   ( Penampung awal )

             Sumber air untuk keperluan sanitasi adalah air dari bak penampung. Untuk

mengalirkan air tersebut dipergunakan 3 (tiga) Pompa Centrifugal, letak pompa ini

berada dibawah permukaan bak penampung. Selanjutnya air dialirkan ke bak

pengendapan awal(primary settling).

2.    Sedimentasi awal

       Air dari bak penampung yang dialirkan ke bak pengendapan (primary

settling) mengandung partikel-partikel padat kecil (lumpur, pasir, dan lain-lain).

Sebagian partikel mudah mengendap karena adanya gaya gravitasi, dan sebagian

lagi tidak mudah mengendap sehingga dilakukan proses koagulasi.

3.    Flokulasi dan Koagulasi

               Air dari bak pengendapan awal (primary settling) dipompa

keClarifier lewat tangki aerasi, diberi larutan alum dan udara yang berfungsi

sebagai pengaduk. Sisa kotoran yang terlarut dalam air dipisahkan dengan flokulasi

Page 10: Penda Hulu An

menggunakan alum dan soda ash, dimana proses koagulasi dilakukan di tangki

aerasi tersebut. Pada proses ini ditambahkan Poli Aluminium Cloride (PAC,

pengganti tawas), SC-500 dan Kaporit. PAC sebagai bahan koagulan,akan

menggumpalkan koloid-koloid pengotor air. Gumpalan koloid itu kemudian

diperbesar dengan flokulan SC-500 sehingga mudah mengendap.

4.    Pengolahan Secara Biologi

Air dari proses flokulasi dan koagulasi masih mengandung mikroba-mikroba yang

berbahaya, maka untuk membunuh kuman-kuman tersebut diberi kaporit (kalsium

hypoclorit)  yang mengandung unsur Cl sebagai desinfektan. Efek oksidasi dari

klorin akan menghancurkan enzim yang dibutuhkan oleh kuman-kuman tersebut

dan mampu membunuh mikroorganisme dalam air. 

          Kebutuhan Alum (dalam tawas) sekitar 80 ppm - 100 ppm, tapi jika

menggunakan PAC cukup dengan 30 ppm - 35 ppm dan apabila ditambahkan SC-

500 sebagai flokulan menghasilkan air yang bersih. Volume yang sempit pada

tangki aerasi dan hembusan udara, menjadikan air mengalir ke Clarifier dengan

kecepatan tinggi sehingga terjadi aliran turbulen, dan tidak terjadi pembentukan

flok dalam perpipaan. Air kemudian dialirkan ke bagian tengah (ruang flokulasi)

Perbedaan diameter pipa inlet dengan ruang flokulasi yang sangat besar,

menyebabkan rate aliran berubah dari turbulent menjadi laminer dan dengan

pengadukan lambat ( 7 rpm), akan terbentuk inti flok Al(OH)3. Dari ruang

flokulasi air dialirkan ke ruang sedimentasi (diametetr 13,5 m) dimana pada ruang

ini inti flok membentuk flok yang lebih besar dan turun mengendap ke dasar

Clarifier. Inti flok dari ruang flokulasi, sebelum masuk ke ruang sedimentasi akan

melewati lapisan endapan, sehingga sistem ini juga disebut Sludge Blanket

Clarifier. Lapisan endapan (sludge) berfungsi juga sebagai filter untuk flok.

Endapan di dasar Clarifier dikumpulkan ke bagian pengeluaran sludge dengan

Page 11: Penda Hulu An

menggunakan scraper. Scrapper yang di pasang tersebut digerakkan oleh motor

dengan putaran tertentu. Supernatant (filtrat) dari Clarifier di alirkan ke Sand

Filter untuk lebih menyempurnakan pemisahan flok.

5.    Filtrasi

Filtrat (air baku) dari Clarifier dialirkan secara gravitasi ke sand filter sebanyak 7

buah sedangkan yang bekerja efektif 4 buah dengan masing-masing debit

maksimum 50 m3/jam sementara 3 buah yang lainnya dilakukan pencucian

(backwashing). Air dari Clarifierdialirkan ke bagian inlet filter diatas media pasir.

Secara gravitasi air akan melewati pasir, sehingga flok yang masih terbawa akan

terperangkap (tersaring) diantara media pasir. Selama sand filtermasih dalam

keadaan baik, tinggi air diatas lapisan pasir tidak melebihi tinggi air yang sudah

ditentukan. Air tersaring dialirkan dan ditampung pada Clear Water Tank. Pada

saat kotoran telah mengisi sebagian besar rongga dari bed pasir, menyebabkan

turunnya efisiensi laju air melalui bed. Untuk pencucian, dipergunakan air bersih

dariClear Water Tank. Air dari bagian dasar, dialirkan ke arah atas (up-flow)

dengan laju aliran diatur agar lapisan pasir tidak terlalu terangkat sehingga

melewati pipa pembuangan. Proses pencucian dihentikan setelah keadaan air

cucian nampak sudah bersih atau pressure dropkembali seperti semula. Setelah

pencucian selesai kondisi semua valve dikembalikan seperti semula untuk proses

penyaringan. Air produk dari Clarifier sementara ditampung dalam Bak

penampung.

Untuk alternatif menggantikan sand filter, digunakan filter amiaddengan

diameter screen 50 mikron dan mampu menyaring air dariClarifier pengendapan

agar lebih jernih. Amiad  adalah filter air yang bekerja secara otomatis dan secara

periodik dapat melakukan back wash secara otomatis. Untuk otomatis back

wash bisa di setting berdasarkan presure atau timer (0.5 bar atau 15 menit sekali)

Page 12: Penda Hulu An

kondisi yang dicapai terlebih dulu. Dalam perawatan diperlukan

pembersihanscreen, dan pengoperasiannya relatif mudah. Filter ini akan bekerja

secara baik jika pressure masuk minimun 2 bar.

Air kemudian masuk ke Bak Ground dengan kapasitas 546 m3. Dalam setiap

harinya proses Pengendapan air beroperasi 8 s/d 10 jam.Bak Ground merupakan

tempat penyimpanan sementara dan juga sebagai tempat pengendapan lumpur-

lumpur yang masih terikut. Bak Air Clear ini untuk menampung produk dari proses

Pengendapan (Clear Water) atau air yang berasal dari sumur air bawah tanah

(ABT). Bak Air Clear ini di beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang,

sehingga air tetap terjaga kejernihannya. Kapasitas dari Bak Air Clearini adalah

1500 m3, dan terbuat dari beton. Dengan menggunakan pompa, Air Clear di

pompakan ke Elevated Tank dan selanjutnya didistribusikan sebagai Raw

Water proses Pelunakan dan sebagai persediaan Air Clear ke perkantoran dan unit-

unit lain yang memerlukan air bersih. Elevated ini memiliki ketinggian 27 meter

diatas permukaan tanah dan memiliki kapasitas total 500 m3, yang terdiri dari

400m3 adalah Air Clear (Sanitasi) dan yang 100 m3 adalah Air Proses (Air

Pendingin).

Page 13: Penda Hulu An

 

Gambar 2  Proses pengolahan air sanitasi

Air Proses

 

Air proses (air pendingin) harus memenuhi syarat :

-       Bebas dari lumpur dan endapan.

-       Mempunyai kesadahan rendah.

-       Mempunyai pH netral

Syarat yang dirasa paling penting terkait dengan penyediaan air untuk industri

adalah kesadahan (hardness). Kesadahan (hardness) adalah kandungan ion

Ca 2+ ,  Mg 2- dari garam – garam karbonat/bikarbonat, garam – garam  sulfat, dan

garam – garam klorid di dalam air yang dapat mengakibatkan korosif atau kerak.

Kesadahan dalam air disebabkan oleh kation bervalensi 2 seperti Ca, Mg, Fe, Mn

Page 14: Penda Hulu An

dan Sr sifatnya dapat tetap atau sementara tergantung pada anion pasangannya..

Macam- macam hardnessada dua yaitu :

1.    Temporary Hardness, apabila kation bervalensi 2  tersebut berikatan dengan

bikarbonat (HCO3), kesadahan ini dapat diturunkan apabila dipanaskan (bila

temperatur airnya naik, misal dalam pipa yang terkena sinar matahari baik

langsung maupun tidak langsung).

2.    Permanent Hardness, apabila kation yang bervalensi dua tersebut berikatan

dengan anion seperti klorida (Cl-), sulfat(SO42-), nitrat (NO3-), nitrit (NO2-),

phosphat (PO43-), kesadahan ini tidak akan berubah/turun karena pemanasan.

Terjadinya kesadahan dalam air alam disebabkan karena bereaksinya air hujan

yang mengandung CO2 dengan batuan/tanah yang mengandung kation-kation

penyebab kesadahan.

Ada lima tingkat kesadahan / hardness air, yaitu :

1.      jika < 15 ppm disebut very soft water

2.      jika antara 15 ppm dan 50 ppm  disebut soft water

3.      jika antara 50 ppm dan 100 ppm disebut medium hard water

4.      jika antara 100 dan 200 disebut hard water

5.      jika > 200 ppm disebut very hard water.

     Secara umum ada beberapa cara/ proses yang dapat dilakukan untuk

mengurangi tingkat kesadahan air/hardness antara lain :

1.      proses kapur

Page 15: Penda Hulu An

2.      proses kapur dan soda ash, yang dapat dilakukan pada suhu tinggi maupun

suhu rendah

3.      proses soda – zeolit

4.      proses hydrogen zeolit

5.      proses ion exchanger/demineralizer

6.      proses magnesium carbonat

7.      proses phosphate

Tingkat kesadahan air harus dikurangi karena akan menyebabkan beberapa

kerugian antara lain :

1.      untuk kebutuhan mencuci maka air dengan tingkat kesadahan yang terlalu

tinggi akan menyebabkan kebutuhan penggunaan sabun menjadi meningkat

2.      akan menimbulkan kerak pada alat yang kita gunakan untuk memasak air

(ketel) dan dapat menghambat perpindahan panas

3.      menurunkan kadar vitamin yang ada pada air normal, sehingga air yang

dikonsumsi tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuahan vitamin.

Untuk  proses produksi di PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk tingkat kesadahan

air yang berasal dari raw water (di atas 300 ppm) harus dikurangi agar apabila

digunakan pada proses (air pendingin) maka tidak akan menimbulkan kerak dan

juga untuk menghindari terbentuknya flok-flok pada pipa saluran air.

Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO),

Tbk ini untuk mengurangi  tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di

bawah 90 ppm), yaitu dengan proses pelunakan :

Page 16: Penda Hulu An

  Sumber air pada proses pengolahan  ini adalah air dari Clear Wateratau air yang

berasal dari sumur air bawah tanah (ABT) dan ditampung dalam Bak

penampung Raw Water 2. Bak Raw Water dengan kapasitas 1500 m3 dan terbuat

dari beton  ini di beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang, sehingga air tetap

terjaga kejernihannya. Air dari raw water 2 dipompa menuju Clarifier untuk

dilakukan proses pelunakan dengan proses kapur. Raw Water masuk melalui

bagian bottom sedikit ke atasClarifier dan produknya keluar melalui over

flow bagian atas. Raw Watermemiliki kesadahan total sebesar 350 ppm dan setelah

melalui proses pelunakan kesadahannya 50 ppm.

Kesadahan dihilangkan dengan menggunakan bahan kimia yaitu :

1.        Ca(OH)2

Digunakan untuk menghilangkan kesadahan sementara yang berasal dari garam

karbonat dan bikarbonat. Larutan Ca(OH)2 di buat dengan cara mencampurkan

sejumlah berat tertentu bubuk kapur dengan air sehingga menghasilkan susu kapur.

Larutan susu kapur ini di injeksikan bersamaan saat Raw Water masuk ke

dalam Clarifiermelalui inlet.

2.        Na2CO3

Digunakan untuk menghilangkan kesadahan tetap yang berasal dari garam non-

bikarbonat.

Kapur Ca(OH)2 berbentuk bubuk di tampung di dalam silo silindris. Pada silo ini

dilengkapi vibrator untuk mengantisipasi jika kapur tidak mau turun akibat

kelembaban udara sehingga kapur menempel pada dinding silo. Bubukan kapur

yang keluar melalui Rotary feeder di terima oleh screw conveyor dan dijatuhkan ke

tangki kapur. Bersamaan dengan masuknya bubuk kapur ke tangki kapur tersebut

Page 17: Penda Hulu An

dialirkan pula air secara tangensial maka kapur akan  teraduk dan terlarut sehingga

menghasilkan larutan susu kapur.

       Sludge yang keluar dari Clarifier pelunakan ditampung dalam Bak penampung

Sludge yang didalamnya terdapat kapur dan soda yang telah dipakai untuk proses

pelunakan sebelumnya. Bak ini untuk memisahkan sludge dan air berdasarkan

gaya gravitasi,  air akan mengalir ke sistem drainase dan lumpur tetap tinggal di

dalam bak.

       Untuk menetralkan air hasil pelunakan yang bersifat basa maka ditambahkan

HCl dari tangki HCl sehingga air akan mendekati pH normal (pH = 7).

Penggunaan HCl ini selain murah harganya jika dibandingkan dengan asam yang

lain, keberadaan ion Cl- akan memberikan kegunaan sebagai

desinfektan.                  

       Air hasil penetralan diumpankan ke Sand Filter untuk memisahkan suspended

solid, koloid, lempung, mikroba, bakteri dan virus. Di dalamSand

Filter terdapat  pasir dengan bermacam grade (pasir: 0,50 mm diameter, dengan

tinggi bed: 45 s/d 76 cm) dan gravel   (krakal - krikil) dibawahnya.

Air kemudian dilewatkan pada Bak ground dengan kapasitas 198 m3. Air dari

bak ground kemudian dipompa menuju elevated tank untuk selanjutnya digunakan

sebagai air proses (air pendingin) dan didistribusikan ke Cooling Tower sebagai

Air Make Up. Cooling Toweradalah sistem pendingin yang dipergunakan untuk

mendinginkan air proses seperti pendingin mesin, Heat Exchanger, compresor dll..

 Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO),

Tbk ini untuk mengurangi  tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di

bawah 90 ppm), yaitu : Proses Kapur – soda (lime soda softening)

Page 18: Penda Hulu An

 

Gambar 3   Proses pengolahan air proses

Proses ini merupakan cara yang termudah dan termurah. Fungsi dari kapur yang

digunakan adalah untuk mengendapkan kation-kation yang terikat dalam bentuk

karbonat, sulfat, klorida agar menjadi bentuk hidroksidanya dan mengendap.

Sedangkan fungsi dari soda ash (Na2CO3) adalah untuk mengikat endapan agar

turun di bagian bawah Clarifier water untuk memudahkan pemisahan antara air

yang jernih dengan endapan. Keefektifan proses ini ditentukan oleh banyaknya

jumlah kapur (CaO) dan soda ash yang digunakan. Oleh sebab itu pada awal proses

dilakukan jar tes yang dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya kapur soda

optimum yang digunakan untuk menurunkan kesadahan raw water.

Keuntungan dari proses kapur-soda ini adalah :

a. Hasil dari proses yang dilakukan memuaskan. Dalam arti dengan biaya yang

semurah mungkin akan menghasilkan penurunan tingkat kesadahan air yang

memuaskan. Dari harga kesadahan raw wateryang berada di atas 300 ppm maka

dengan proses kapur – soda dengan komposisi yang tepat  maka akan didapatkan

air dengan kesadahan di bawah 90 ppm. Dengan tingkat kesadahan di bawah 90

Page 19: Penda Hulu An

ppm maka air tersebut sudah dapat digunakan untuk proses produksi semen dan

untuk kebutuhan sanitasi.

b.  Bahan yang digunakan mudah didapat. Persediaan CaO sebagai

tambang  dolomit yang banyak terdapat di alam. Hanya untuk mendapatkan

hasil  yang memuaskan maka harus digunakan kapur dengan kualitas yang bagus

sehingga sebelum ada pembelian kapur maka kapur tersebut harus memenuhi

syarat-syarat khusus terlebih dahulu.

c. Kemampuan remove Ca dan Mg cukup baik. Dengan penambahan kapur maka

ion Ca2+ dan Mg2+  yang semula berada dalam keadaan sulfat, karbonat, maupun

kloridanya akan mudah diubah menjadi bentuk hidroksidanya sehingga mudah

untuk diendapakan dengan penambahan soda ash.

d. Sludge yang dihasilkan masih mempunyai nilai ekonomis.