Penda Hulu An

19
PENDAHULUAN Latar belakang Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan- keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Transcript of Penda Hulu An

Page 1: Penda Hulu An

PENDAHULUAN

            Latar belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya,

baik erencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk

baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar

bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh

karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum

melakukan prosesproses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini

merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.

Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun

kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena

fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan

dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam

menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,

perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan

hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses

perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan

sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat

strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa

perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan

dapat berjalan.

Page 2: Penda Hulu An

Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk : (1) mengetahui

pengertian perencanaan; (2) mengetahui macam-macam perencanaan; (3) mengetahui apa

saja hambatan yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.(4)Mengetahui misi,visi

dan filosofi perencanaan,(5)mengetahui tujuan perencanaan,(6)mengetahui budgeting dalam

perencanaan

 

 

 

 

PEMBAHASAN

            A.Defenisi

Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,

membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja

organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan apa(what), siapa (who), kapan (when), dimana (where),

mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang

berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-

tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan

merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan

berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal

adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu

organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu

organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota

korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana

Page 3: Penda Hulu An

formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang

harus dilakukan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus

dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur

pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut

harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapa tindakan tersebut

dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir

bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

            Defenisi menurut para ahli

Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada

tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan

sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.

Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah  proses dasar yang kita gunakan  untuk memilih

tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya

Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta

dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan

tindakan-tindakan kemudian.

Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara

matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka

pencapaian yang telah ditentukan.

Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat

serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan

untuk mencapai suatu hasil tertentu.

B.Tujuan perencanaan

Standar pengawasan,

Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya

Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk

biaya dan kualitas pekerjaan

Page 4: Penda Hulu An

Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu

Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan

Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan

Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui

Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan

Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun

karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus

mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin

akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang

efesien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer

membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,

memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk

menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan

terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,

dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal

yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan

dalamfungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses

pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan

kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja

perusahaan

Tipe-tipe perencanaan

a.       Berdasarkan luasnya

1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran

umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam

lingkungannya

2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh

Page 5: Penda Hulu An

Rencana strategic cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang, sedangkan

rencana strategic biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian. Rencana strategic

juga mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional mendefinisikan berbagai

cara untuk mencapai sasaran

1. Berdasarkan kerangka waktu

2. Jangka Panjang

3. Jangka Pendek

4. Berdasarkan kehususan

5. Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum

6. Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk

penafsiran

7. Berdasarkan frekuensi

8. Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang untuk

memenuhi kebutuhan situasi yang unik

9. Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-

kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang

            C.Visi,misi dan filosofi dalam perencanaan

v  Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis,

antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan oleh organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis,

merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting

pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan

organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh

karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari anggota

organisasi.  Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama mengenai masa

depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model masa

depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota

organisasi.

Page 6: Penda Hulu An

v  Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin

dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan

mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat

terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh

pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran

dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian telah membuat

pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan

didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang

harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan

            FILOSOFI

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang keperawatan dan manifestasi dan

nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untk berfikir dan bertindak (chitty, 1997).

Oleh karena itu filosofi keperawatan dibangun diatas kepercayaan tentang manusia,

lingkungan kesehatan dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam paradigma keperawatan.

Total Quality Manajemen (TQM) menurut W. Edwards Deming adalah sebagai suatu dasar

filosofi manjemen, karakteristik filosofi tersebut meliputi :

1.      Institusi diberikan keleluasaan kewenangan dalam menentukan tujuan yang hendak

dicapai dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan tentang tugas yang

diemban.

2.      Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kwalitas yang kerja

dan produktifitas kerja.

3.      Penekanan TQM adalah memonitor kwalitas dimana secara terus-menerus

mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah kearah peningkatan kwalitas.

Page 7: Penda Hulu An

4.      Rencana strategi untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu komitmen tentang

kwalitas dan produktifitas.

5.      TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar): baik secara kwalitas dan

produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan pihak kostumer (internal dan

eksternal).

Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik/rumah sakit ditekankan pada:

      1.      Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menetukan kehidupannya

      2.      Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama, suku, warna

kulit, status, dan jenis kelamin.

      3.      Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan kebutuhan

individu.

      4.      Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai bagian integral dan pelayanan

kesehatan lainnya.

      5.      Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan cumber daya yang ada

dalam mencapai tujuan organisasi

      6.      Perlunya evaluasi secara terus-menerus terhadap semua pelayanan keperawatan

yang diberikan.

 

 

 

2. MISI

Page 8: Penda Hulu An

 

      1.      Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu

kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.

      2.      Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan

staf keperawatan/non keperawatan

      3.      Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional

keperawatan.

      4.      Turut serta dalam bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di

rumah sakit/tempat kerja.

Rumus sukses untuk mencapai Visi dan Misi :

                   S= V + M1 + M2

SV + M1 =  Serba tanggung

V + M2   = Melamun

MI + M2 = Sampai ditempat yang salah

Keterangan :

       S    : Sukses

      V    : Visi

       M1 : Misi

       M2 : Motivasi

Page 9: Penda Hulu An

Visi yang dimaksudkan adalah perawat/manajer keperawatan harus mempunyai suatu

pandangan dan pengetahuan luas tentang manajemen dan proses perubahan yang tterjadi saat

ini dan yang akan datang yaitu tentang produk, sosial ekonomi, politik yang akan berdampak

terhadap pelayanan kesehatan.

Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi keperawatan dalam

melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mangawasi suatu proses

profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berjalan

            D.Butgeting perencanaan dalam manajemen keperawatan

Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi

seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku

untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:

1. Rencana

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

3. Dinyatakan dalam unit moneter

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang

5. Manfaat Budget

Manfaat Budget terdiri dari tiga pokok, yaitu :

Sebagai pedoman kerja

Yang mana berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arahan serta sekaligus

memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu

yang akan datang.

Sebagai alat pengawasan kerja

Budget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi

realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa yang tertuang di dalam

Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah

perusahaan telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja.

Page 10: Penda Hulu An

Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Budget berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian

yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik

untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya

perusahaan akan lebih terjamin.

Proses Penyusunan Budget

Sebagaiman telah dijelaskan di atas, suatu Budget dapat berfungsi dengan baik bilamana

tafsiran-tafsiran (forecast) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh

berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran secara lebih akurat,

diperlakukan sebagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang

harus dipertimbangkan didalam menyusun Budget

Prosedur Penyususnan Budget

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun Budget serta

pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini

disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwewenang dan paling

bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan Budgeting

lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat

didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapaun siapa-siapa atau bagian apa

yang diserahi tugas memprsiapkan dan menyusun Budget tersebut sangat tergantung pada

struktur organisasi dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas

mempersiapkan dan menyususn Budget ini dapat didelegasikan kepada :

Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan

yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana, dengan ruang

lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan Budget dapat diserahkan kepada salah satu

bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara

aktif seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.

Page 11: Penda Hulu An

Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan

besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam dengan ruang lingkup

yang cukup luas, sehingga Bagian Administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk

menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh

sebab itu tugas menyusun Budget perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian

yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget. Tim penyusunan Budget

ini biasanya diketuai oleh pimpinan perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan anggota-

anggota yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Pembelanjaan, serta

Bgaian Personalia.

Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan tentang rencana-rencana

kegiatan yang akan datang, sehingga Budget yang tersusun nanti merupakan kesepakatan

bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing bagian secara

terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar pelaksanaan Budget nanti benar-benar

didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga memudahkan terciptanya

kerja sama yang saling menunjang dan terkoordinasikan dengan baik.

Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan kecil), maupun yang

disusun oleh Panitia Budget (perusahaan besar), barulah merupakan Rancangan Budget atau

Draft Budget (tentative budget). Rancangan Budget inilah yang diserahkan kepada pimpinan

tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan sebagai Budget yang defenitif.

Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan untuk diadakan

perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk

diadakannya pembahsan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak

yang diserahi tugas menyusun Rancangan Budget tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan

tertinggi perusahaan, maka Rancangan Budget tersebut telah menjadi Budget yang defenitif

Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi.

Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:

a)    Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya

masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan dan pre

conferenceContoh terlampir.

Page 12: Penda Hulu An

b)   Rencana bulanan

Rencana bulanan karu

Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan berdasarkan

hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka

peningkatam kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan karu adalah:

Membuat jadwal dan memimpin case conference

Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

Membuat jadwal dinas

Membuat jadwal petugas menerima pasien baru

Memimpin rapat bulanan perawat

Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana

Melakukan audit dokumentasi

Membuat laporan bulanan.

Contoh rencana bulanan kepala ruangan terlampir.

Rencana bulanan ketua tim

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang

dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah:

Mempresentasikan kasus dalam case conference

  Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

 Melakukan supervise perawat pelaksana.

Contoh rencana bulanan ketua tim terlampir

c)    Rencana tahunan

Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang

dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya.

Rencana kegiatan tahunan mencakup:

Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan serta

evaluasi mutu pelayanan.

Page 13: Penda Hulu An

Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.

Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat

(pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan

pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

 

PENUTUP

            Kesimpulan

Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta

berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan

merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.

            Saran

            Untuk itu apabila kita sebagai perawat dalam memimpin kita harus terlebih dahulu

memmbuat suatu perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyaka

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta

BUKU Pengantar manajemen keperawatan