Penda Hulu An

download Penda Hulu An

of 2

description

3

Transcript of Penda Hulu An

PENDAHULUAN

Banyak kelainan kulit berupa bercak putih (makula hipopigmentasi) salah satunya adalah penyakit pitiriasis versikolor.1 Pitiriasis Versikolor (PV) merupakan infeksi jamur superfisial yang kronik ditandai dengan perubahan pigmen kulit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur lipofilik dimorfik dari flora normal kulit pada stratum korneum 1,2 Pitiriasis versikolor disebabkan oleh malassezia furfur atau pityrosporum orbiculare dan ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus dan disertai rasa gatal.3 Penyakit ini terutama terdapat pada orang dewasa muda, dan disebabkan oleh ragi Malassezia, yang merupakan komensal kulit normal pada folikel pilosebaseus. Ini merupakan kelainan yang biasa didapatkan di daerah beriklim sedang, bahkan lebih sering lagi terdapat di daerah beriklim tropis. Alasan mengapa multipikasi ragi tersebut sampai terjadi dan dapat menimbulkan lesi kulit pada orang-orang tertentu belum diketahui.4PV adalah penyakit universal tapi lebih banyak dijumpai di daerah tropis oleh karena tingginya temperature dan kelembaban. Menyerang hampir semua usia terutama remaja, terbanyak pada usia 16-40 tahun. Tidak ada perbedaan antara wanita dan pria, walaupun di Amerika Serikat dilaporkan bahwa penderita berusia 20-30 tahun dengan perbandingan 1,09% pria dan 0,6% wanita. Insiden yang akurat di Indonesia belum ada namun diperkirakan 40-50% dari populasi di Negara tropis terkena penyakit ini, sedang di negara subtropis yaitu Eropa Tengah dan Utara hanya 0,5-1% dari semua penyakit jamur.1PV timbul bila M. furfur berubah bentuk menjadi miselia karena adanya faktor predisposisi menjadi patogen, baik eksogen maupun endogen. Faktor eksogen meliputi panas dan kelembaban. Hal ini merupakan penyebab PV banyak dijumpai di daerah tropis dan pada musim panas di daerah subtropics. Faktor eksogen lain adalah penutupan kulit oleh pekian atau kosmetik dimana mengakibatkan peningkatan konsentrasi CO2, mikroflora dan pH. Faktor endogen berupa malnutrisi dan defisiensi imun. Patogenesis dari makula hipopigmentasi oleh terhambatnya sinar matahari yang masuk ke dalam lapisan kulit yang akan mengganggu proses pembentukan melanin, adanya toksin yang langsung menghambat pembentukan melanin dan adanya asam aseleat yang dihasilkan oleh pityrosporum dari asam lemak dalam sebum yang merupakan inhibitor kompetitif dari tiroisinase.1,4Kelainan kulit Pityriasis versicolor sangat superfisial dan ditemukan terutama di badan. Kelainan ini terlihat sebagai bercak-bercak berwarna-warni, bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus. Bercak-bercak tersebut berfluoresensi bila dilihat dengan lampu Wood. Kadang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan umumnya muncul saat berkeringat, yang merupakan alasan berobat. Pada kulit yang terang, lesi berupa makula cokelat muda dengan skuama halus di permukaan, terutama terdapat di badan dan lengan atas. Kelainan ini biasanya bersifat asimtomatik, hanya berupa gangguan kosmetik. Pada kulit gelap, penampakan yang khas berupa bercak-bercak hipopigmentasi Variasi warna yang tergantung pada warna kulit aslinya merupakan sebab mengapa penyakit tersebut dinamakan Versicolor. 3,4 Diagnosis klinis PV ditegakan berdasarkan adanya makula hiopigmentasi, hiperpigmentasi atau kemerahan yang berbatas sangat tegas tertutup skuama halus. Pemeriksaan dengan lampu Wood akan menunjukan adanya pendaran (fluoresensi) berwarna kuning keemasan pada lesi bersisik. Pemeriksaan mikroskopis dengan KOH memperlihatkan kelompok sel ragi bulat berdinding tebal dengan miselium kasar, sering terputus-putus yang dilukiskan sebagai meat ball and spaghetti.1,3 Pengobatan PV dapat diterapi secara topikal maupun sistemik. Tingginya angka kekambuhan merupakan masalah, dimana mencapai 60% pada tahun pertama dan 80% setelah tahun kedua. Oleh sebab itu diperlukan terapi, profilaksis untuk mencegah rekurensi.4 Obat yang dapat digunakan seperti: a). Selenium sulfida dalam bentuk shampoo 2-3 kali seminggu. Obat digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum mandi, b). Salisil spiritus 10%, c). Turunan azol, misalnya : mikozanol, klotrimazol, isokonazol dan ekonazol dalam bentuk topical, d). Sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20%. Jika sulit disembuhkan ketokonazol dapat dipertimbangkan dengan dosis 1x200 mg sehari selama 10 hari.3,4Prognosisnya baik bila pengobataan dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu Wood dan sediaan langsung negatif.3