Penda Hulu An

1
PENDAHULUAN Obat hipnotik sedatif adalah obat yang prinsip kerjanya adalah mendepresi sistem saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang memiliki efek yang menenangkan, mengurangi gejala cemas, sedangkan hipnotik adalah substansi yang memberikan efek mengantuk dan yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur. Pada umumnya, penggunaan obat sedatif-hipnotik berhubungan dengan sistem saraf pusat, seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anestesia, kejang, dan insomnia. Obat sedatif-hipnotik diklasifikasikan menjadi tiga kelompok; 1. Benzodiazepin, 2. Barbiturat, 3. Golongan obat nonbarbitura-nonbenzodiazepin. Pada praktikum kali ini, obat yang diamati adalah diazepam yang merupakan salahsatu obat golongan benzodiazepin. Diazepam sendiri paling banyak digunakan sebagai anti- ansietas, sedatif-hipnotik, anti kejang, terapi untuk insomnia, serangan panik, status epileptikus, tetanus, dan spasme otot. Diazepam memiliki waktu paruh yang panjang (24 s/d 200 jam). Efek obat hipnotik sedatif terhadap aktivitas system saraf pusat dapat dinilai melalui pengaruh obat terhadap aktivitas motorik, perubahan perilaku, koordinasi, reflek sensoris dan motorik serta suhu tubuh. Pada praktikum kali ini, efek sedatif-hipnotik dari diazepam diamati melalui pengamatan terhadap perubahan koordinasi hewan coba dengan menggunakan metode Activity Wheel. Activity Wheel digunakan untuk menilai aktivitas motorik dengan cara menghitung banyaknya putaran yang dilakukan mencit selama berlari pada rotarod dalam kurun waktu 30 menit.

description

pendahuluan

Transcript of Penda Hulu An

Page 1: Penda Hulu An

PENDAHULUAN

Obat hipnotik sedatif adalah obat yang prinsip kerjanya adalah mendepresi sistem saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang memiliki efek yang menenangkan, mengurangi gejala cemas, sedangkan hipnotik adalah substansi yang memberikan efek mengantuk dan yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur.

Pada umumnya, penggunaan obat sedatif-hipnotik berhubungan dengan sistem saraf pusat, seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan anestesia, kejang, dan insomnia. Obat sedatif-hipnotik diklasifikasikan menjadi tiga kelompok; 1. Benzodiazepin, 2. Barbiturat, 3. Golongan obat nonbarbitura-nonbenzodiazepin. Pada praktikum kali ini, obat yang diamati adalah diazepam yang merupakan salahsatu obat golongan benzodiazepin.

Diazepam sendiri paling banyak digunakan sebagai anti-ansietas, sedatif-hipnotik, anti kejang, terapi untuk insomnia, serangan panik, status epileptikus, tetanus, dan spasme otot. Diazepam memiliki waktu paruh yang panjang (24 s/d 200 jam).

Efek obat hipnotik sedatif terhadap aktivitas system saraf pusat dapat dinilai melalui pengaruh obat terhadap aktivitas motorik, perubahan perilaku, koordinasi, reflek sensoris dan motorik serta suhu tubuh. Pada praktikum kali ini, efek sedatif-hipnotik dari diazepam diamati melalui pengamatan terhadap perubahan koordinasi hewan coba dengan menggunakan metode Activity Wheel.

Activity Wheel digunakan untuk menilai aktivitas motorik dengan cara menghitung banyaknya putaran yang dilakukan mencit selama berlari pada rotarod dalam kurun waktu 30 menit.