Penda Hulu An

33
PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Steril Arif Budiman

description

PENDAHULUAN

Transcript of Penda Hulu An

Pendahuluan

PendahuluanFormulasi Sediaan SterilArif BudimanKontrak BelajarKehadiran minimal 80 %Telat maksimal 15 menit dari perkuliahan dimulaiBerpakaian rapi dan sopanTidak menggunakan sendalTidak ribut di kelaspENILAIANUraianTotalTugasAbsensiUTSUAS20 %10 %35 %35 %100%3Materi kuliahPendahuluan sediaan parenteralCPOB sediaan sterilCPOB Sediaan SterilSterilisasi panas basah dan panas kering, desinfektanSterilisasi radiasi dan bakteri filter, gasSterilisasi dengan metode AseptikAir untuk Farmasi/ LVP/ SVPMateri kuliah8. Tonisitas berdasarkan L iso, PTB, Disosiasi9. Tonisitas berdasarkan ekivalensi, osmolaritas dan grafikSalep mata dan tetes mata OTT dan OTH Obat suntikPirogen dan uji endotoksinEvaluasi sediaan injeksi Pendahuluan Pasteur dan Lister sterilisasi membunuh mikroba 1960anOtoklaf 1984, filtrasi 1918, etilenoksida 1944, HEPA 1952, LAF 1961Tidak signifikan kemajuannyaPirogen 1923 menggigil setelah disuntik

Karakteristik khusus injeksiAman secara toksikologiSterilBebas kontaminasi pirogenBebas partikulat asingStabil fisika, kimia dan biologiKompatibel dalam bentuk campuranIsotonis

Tantangan umumRelatif sedikit eksipien yang diterimaHarus ekstra terlindung dari kontaminasiDiberikan oleh para profesionalTantangan keamananSifat komponen formulasi obatEfek anatomi dan fisiologi dari sediaan selama dan sesudah penyuntikaTantangan stabilitas Biasa diberikan larutan atau sistem dispersiStabilitas kimia hidrolitik, oksidatif, fotolisis dllMayoritas tidak stabil dalam larutan rekonstitusi Stabilitas fisika kelarutan yang buruk, inkompatibilitas antar zat dan kemasanStabilitas mikrobiologi uji sterilitasTantangan kelarutanSebagian obat tidak larut sehingga dilakukan :Pembentukan garamPengaturan pHPenggunaan kosolvenPenggunaan surfaktan polioksietilenAgen pengkompleks siklodekstrinBentuk mikroemulsi, liposom dan formulasi miselTantangan kemasanHarus kompatibel Yg luas digunakan vial gelas penutup karetAmpul sudah menurun karena tipis sehingga beresiko pecah dan takut terkena kontaminan

Tantangan manufakturingMeminimalkan bentuk partikelMenjaga stabilitasPersyaratan pengolahan khusus U/ serbuk steril, sistem dispersi dan formulasi lanjutPengembangan, kontrol dan validasiPenanganan yang benar produk jadiPenggolonganPenggolongan sediaan steril untuk parenteral menurut Farmakope Indonesia ed IV :Obat atau larutan atau emulsi yang digunakan untuk injeksi, ditandai dengan nama : Injeksi .Sediaan padat kering atau cairan pekat tidak mengandung dapar, pengencer atau bahan tambahan lain. Larutan diperoleh setelah penambahan pelarut yang sesuai memenuhi persyaratan,nama :.sterilSediaan padat pada 2. Tetapi mgd 1 atau lebih dapar, pengencer atau bahan tambahan lain, nama .. untuk injeksi.Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair, tidak disuntikkan intravena atau saluran spinal, nama Suspensi. SterilSediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai membentuk larutan yang memenuhi syarat untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai, namanya steril untuk suspensi.Sediaan parenteralSediaan parenteral sediaan steril yang diberikan atau disuntikkanmelalui beberapa rute pemberian yaitu intra vena, intramuskuler, sub cutan,intra dermal, intra spinal, dsb.ParenteralAsal kata (bhs. Yunani) :- par/para = disamping- enteron = ususParenteral berarti pemberian obat yang tidak melalui usus.Dengan pengertian ini tentu termasuk cara pemberianmelalui mata, hidung, telinga, urethra, vagina dan kulit.

Sejarah parenteralGigitan nyamuk dan ular yg beracun diabsorpsi melalui vena dan disirkulasikan ke seluruh tubuh1665 sir christhoper Wren menidurkan anjing dengan Opium dengan bantuan jarum (quill , bulu angsa)Abad 18 pemberian intradermal buat cacarMelarutkan morfin bawah kulitSediaan parenteral Injectio = injeksi (obat suntik) berarti memasukkan ke dalam, sedangkan infusio = infus berarti penuangan ke dalam

Obat suntik 100 ml = sediaan parenteral volume kecil, sedangkan > 100 ml = sediaan parenteralvolume besar (dengan pemberian intra vena)Persyaratan sediaan parenteral harus steril, bebas partikel dan diusahakan bebas pirogen.

Persyaratan produksi sediaan parenteralPersonil yang bekerja pada bagian produk steril, harus memiliki moral dan etika profesional yang tinggiSetiap personil mendapat latihan tentang sediaan steril secara lengkapMemiliki teknik spesialisasi untuk memproduksi sediaan sterilBahan yang digunakan harus bermutu tinggiKestabilan dan kemanjuran produk harus terjaminProgram quality controlharus baik untuk memastikan mutu produk dan memenuhi keabsahan prosedur produksi.

Tujuan pengobatan secara parenteral :1.DiagnostikInj. Histamin fosfat (fungsi lambung), Inj.EvansBlue (untuk pengukuran volume darah), Inj.Oleum Iodatum (rountgenografi), dsb.22. TerapiObat-obat antihistamin, antibiotik, kardio-vaskuler, hormon-hormon, anaestetik, serum,toksoid, vaksin, vitamin, dll.

Perkembangan rute pemberianRute intradermalRute Subkutan Rute intramuskularRute intravenaRute intraarteriRute lain Rute intradermaldiberikan pd lapisan superfisial, biasanya 0,1 mL untuk sekali pakai, pengujian diagnostika dan vaksin absorpsi lambat hasil kerja obat lambatRute subkutanjaringan di bawah kulit, respon lebih cepat dibanding intradermalRute intramuskulardiberikan pada massa otot, lebih cepat dari subkutan, dapat ditunda/diperlama dalam bentuk suspensi atau pembawa minyak

Rute intravenabisa volume besar / kecil, efek cepat, potensial berbahaya karena tidak dapat mundur begitu obat diberikan, obat iritasi bisa diberikan karena bisa diencerkanIntratekal (sumsum tulang belakang)Intraperitonial (rongga perut). Penyerapan besar, bahaya infeksi besar.Peridural ( rongga epidura, lapisan penutup otak dan sumsum tulang belakangIntrasisternal ( ke dalam saluran susum tulang belakang, pada dasar otak)

Intrakardial , langsung ke jantung

Keuntungan Respon fisiologi yang cepatDiperlukan jika tidak efektif pada oral rusak oleh saluran cerna, insulin, hormonPengobatan untuk pasien tidak kooperatifBisa digunakan sebagai kontrol dokterEfek lokalKerja diperpanjangBisa sebagai terapi koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuhMakanan bisa diberikan jika ada masalah dengan lambung

Kerugian Diberikan oleh orang yang terlatihPemberiannya membutuhkan waktu yg lamaProsedurnya harus aseptikRasa nyeri tidak bisa dihindarkanSulit membalikkan atau mengurangi efek fisiologisnyaParenteral lebih mahal karena persyaratn manufaktur dan pengemasan lebih kompleksBentuk sediaan parenteralSVP (ampul 1-20 mL , vial 2-30 mL im, iv, LVP 100 mL atau lebihSerbuk untuk rekonstitusi 1. Volume injeksi harus berlebih terutama multiple dose2. Volume rata-rata ditentukan 10 kontener takaran tunggal, tidak boleh > 5 % atau satu kontener menyimpang dari 10 %Volume pada etiketCairan EncerCairan Pekat0,5 ml1,0 ml2,0 ml5,0 ml10,0 ml20,0 ml30,0 ml50,0 ml atau lebih0,10 ml0,10 ml0,15 ml0,30 ml0,50 ml0,60 ml0,80 ml2 %0,12 ml0,15 ml0,25 ml0,50 ml0,70 ml0,90 ml1,20 ml3 %Penetapan volume injeksiPengawet yang lazim digunakan(goeswin agoes, 2009):Metode manufaktur : perbedaan dengan sediaan oral Pelarut syarat khusus amanBahan tambahan khusus dibatasiZat warna dilarangHarus steril dan sebagian bebas pirogenBebas partikelDibuat di ruangan yang ketatPenutup kontener kedapVolume berlebih memudahkan dosis, ada batasan Regulasi label bersifat spesifikSerbuk rekonstitusi dibuat dengan liofilisasi atau freeze dried memudahkan pelarutan / pensuspensian

Bahaya klinik pemberian parenteralEmboli udara iv, iaDemam dan toksisitasPendarahan Hipersensitivitas Inkompatibilitas Over dosagePartikel partikulat Flebitis radang vena obat, kelarutan Sepsis radang parah infeksi bakteriTrombosis pembekuan darah iv,iaContoh

Faktor-faktor yg terlibat jaminan sterilitasPemantauan lingkunganKeterlibatan operatorFasilitasSistem pemantauan dan perawatan HVACValidasi siklus sterilisasiRencana penanggulanganPengujian sterilitsPengujian biobarden

Hatur [email protected] 3a