Penda Hulu An

2
PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk sosial yang pasti tidak selalu hidup berdamping-dampingan. Sebagai makhluk sosial, manusia terkadang memiliki ego yang bertentangan dengan milik orang lain, misalnya persepsi berbeda dengan pendapat orang lain tentang suatu objek. Terkadang konflik diperlukan untuk mencegah terjadinya kejenuhan pada suatu struktur atau kelompok. Biasanya konflik terjadi antara dua pihak atau lebih, atau bahkan dalam diri seseorang tersebut. Contoh konflik antaralain misalnya tawuran antar siswa, peperangan, dan lain-lain. Konflik dapat terjadi pada sesama anggota organisasi, dengan atasan, dengan bawahan, atau bahkan pada diri sendiri. Saat terjadi konflik, diperlukan beberapa penyelesaian agar konflik tidak berkepanjangan atau semakin parah. Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri

description

nbhvgxdzhdjdjhhjbvgxrs

Transcript of Penda Hulu An

PENDAHULUANManusia merupakan makhluk sosial yang pasti tidak selalu hidup berdamping-dampingan. Sebagai makhluk sosial, manusia terkadang memiliki ego yang bertentangan dengan milik orang lain, misalnya persepsi berbeda dengan pendapat orang lain tentang suatu objek. Terkadang konflik diperlukan untuk mencegah terjadinya kejenuhan pada suatu struktur atau kelompok. Biasanya konflik terjadi antara dua pihak atau lebih, atau bahkan dalam diri seseorang tersebut. Contoh konflik antaralain misalnya tawuran antar siswa, peperangan, dan lain-lain. Konflik dapat terjadi pada sesama anggota organisasi, dengan atasan, dengan bawahan, atau bahkan pada diri sendiri. Saat terjadi konflik, diperlukan beberapa penyelesaian agar konflik tidak berkepanjangan atau semakin parah. Menurut Ross (1993) bahwamanajemen konflikmerupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik. Beberapa ciri-ciri konflik, strategi dan manajemen konflik akan dibahas pada diskusi PBL kali ini, selain itu cara untuk mencegah terjadinya konflik akan ikut dibahas.