Penda Hulu An
-
Upload
jusuftobing -
Category
Documents
-
view
60 -
download
0
Transcript of Penda Hulu An
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 1/61
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perencanaan
Roda Gigi merupakan suatu elemen penting di dalam suatu kontruksi
mesin. Roda Gigi berfungsi untuk merubah putaran baiik dari putaran rendah ke
putaran tinggi ataupun sebaliknya pada kendaraan bermotor untuk mendapatkan
putaran tersebut daya yang diberikan dari mesin kemudian ditransmisikan melalui
poros kemudian poros dihubungkan ke roda gigi menggunakan kopling untuk
meningkatkan putaran.
Untuk dapat mentransmisikan daya yang besar dan putaran yang tinggi
seorang enginer dapat menggunakan roda gesek, untuk itu pada permukaan roda
gesek diberi bergigi yang kemudian dikenal dengan nama roda gigi.
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan
daya dan putaran dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang
konstan dan memiliki efisiensi yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang
tinggi dalam pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan.
Pengenbangan terbaru dalam system transmisi otomatis diantaranya
automated transmissions (AT) yaitu system transmisi otomatis yang
menggabungkan fitur terbaik manual dan transmisi otomatis. Prinsip AT adalah
menggabungklan fluida torque converter dengan planetary gear set sehingga dapat
mengontrol pergeseran dari planet gigi dengan system control otomatis hidrolis.
Oleh karena itu sangat perlu untuk memahami dan merencanakan suatu
roda gigi yang sesuai digunakan pada sebuah kendaraan bermotor. Maka
berdasarkan hal tersebut tugas rancangan ini dilakukan.
1.2. Tujuan Perencanaan
• Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari sistem roda gigi ini adalah :
• Untuk merendahkan putaran mesin.
• Untuk meredam momen yang timbul pada saat kendaraan berjalan.
1
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 2/61
• Untuk meneruskan putaran dari crank shaft menuju deferensial.
• Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari roda gigi ini adalah :
• Agar dapat menghitung tegangan yang terjadi pada roda gigi
• Agar dapat memilih / mengetahui bahan-bahan dan jenis bahan
dalam perencanaan roda gigi.
• Agar dapat menghitung perbandingan putaran pada tiap – tiap roda
gigi.
1.3. Batasan Masalah.
Adapun batasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan perancangan
yang akan di harapkan, penulis perlu membatasi masalah yang akan dihitung dalam
rancangan roda gigi.
Batasan-batasannya adalah :
1. Daya (N) = 109 PS
2. Putaran (n) = 6000 rpm
2
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 3/61
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transmisi roda gigi adalah merupakan satu dari elemen mesin yang
mempunyai peran sangat penting dalam mentransmisikan daya dan putaran dari
suatu motor atau penggerak. Untuk mentransmisikan daya dan putaran yang besar
dengan tetap maka kita menggunakan roda gigi untuk kebutuhan tersebut.
Diluar transmisi diatas ada pula cara lain untuk memindahkan daya,
misalnya dengan sabuk ( belt ) dan rantai ( chain ), tetapi transmisi dengan roda
gigi jauh lebih unggul dibandingdengan sabuk dan rantai, faktor slip pada roda gigi
jauh lebih kecil dan putaran lebih tinggi tepat serta daya yang dipindahkan lebih
besar, walaupun roda gigi mempunyai kelebihan seperti diatas tetapi didalam
industri tidak selalu di pakai roda gigi sebagai alat transmisi karena roda gigi
memerlukan ketelitian yang besar dalam waktu pembuatannya, pemasangannya
maupun waktu pemeliharaannya.
2.1. Fungsi Transmisi :
• Memperbesar momen pada saat momen yang besar diperlukan.
• Memperkecil momen pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi,
mendatar serta memperhalus suara yang terjadi pada kendaraan, hal ini akan
mengurangi pemakaian bahan bakar dan memperkecil suara yang terjadi
pada kendaraan.
• Untuk memundurkan jalanya kendaraan dengan adanya perkaitan gigi-gigi
pada transmisi dikarenakan mesin hanya berputar pada satu arah.
2.2. Komponen-Komponen Transmisi
a. Input Shaft
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putaran dari kopling ke transmisi.
b. Output Shaft
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar yang keluar dari transmisi yang
selanjutnya dipindahkan ke propeller shaft.
3
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 4/61
c. Gigi Percepatan (Gear)
Gigi percepatan yang terdapat pada poros output yang berputar terhadap poros
input. Fungsi dari gigi-gigi percepatan ini adalah untuk menetukan gear ratio yang
terjadi pada transmisi yang akan merubah momen yang keluar dari transmisi.
d. Counter Gear dan Shaft
Berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari input shaft ke gigi percepatan.
e. Reserver Idle Gear dan Shaft
Berfungsi untuk merubah arah putaran output shaft sehingga berlawanan dengan
putaran input shaft agar kendaraan berjalan mundur.
2.3. Mekanisme Sincromes
Berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft melalui
counter gear dan gigi-gigi percepatan dengan mekanisme pengereman.
2.3.1. Mekanisme Sincromes terdiri dari :
a. Clutch Hub
Berfungsi untuk memutarkan output shaft. Clutch Hub berkaitan deengan output
shaft pada alur-alurnya. Sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft
juga turut berputar.
b. Clutch Hub Sleeve
Berfungsi untuk menghubungkan gigi-gigi percepatan dengan clutch hub. Clutch
hub sleeve dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub,
sedangkan bagian luar dari clutch hub sleeve berkaitan dengan shift fork.
c. Syncronizer Ring
Berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalanmengadakan pengereman terhadap gigi percepatan ( bagian yang tyrus ) pada saat
shift fork menekan hub sleeve.
d. Shifting Key
Berfungsi meneruskan gaya tekan dari hub sleeve yang selanjutnya diteruskan ke
synchronizer ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus gigi percepatan.
e. Key Spring
Berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.
4
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 5/61
f. Interlocking Pins
Berfungsi untuk mencegah shift fork shaft maju bersamaan pada saatmemasukkan
gigi transmisi.
g. Chamber dan Lock Ball ( mekanisme pencegah gigi loncat )
Berfungsi untuk mencegah agar gigi tidak kembali netral ( loncat ) setelah
memasukkan gigi transmisi dimana chamber adalah bentuk dari hub sleeve spline.
2.4. Klasifikasi Roda Gigi
Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan
oleh gigi - gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi sering digunakan karena
dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak
daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu rodagigi juga
memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi lainnya,
yaitu:
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil.
Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Roda gigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua
poros. Di samping itu terdapat pula rodagigi yang perbandingan kecepatan
sudutnya dapat bervariasi. Ada pula roda gigi dengan putaran yang terputus-putus.
Dalam teori, roda gigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang hampir
tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama.
Roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut :
Menurut letak poros.
Menurut arah putaran.
5
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 6/61
Menurut bentuk jalur gigi
2.1. Menurut letak poros
Letak poros Roda gigi Keterangan
Roda gigi dengan poros
sejajar
Roda gigi lurus,(a)Roda gigi miring,(b)
Roda gigi miring ganda,©
(Klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi)
Roda gigi luar
Roda gigi dalam dan
pinyon,(d)
Batang gigi dan pinyon,(e)
Arah putaran
berlawanan
Arah putaran sama
Gerak lurus &
berputar
Roda gigi dengan poros berpotongan
Roda gigi kerucut lurus,(f)
Roda gigi kerucut spiral,
(g)Roda gigi kerucut ZEROL
Roda gigi kerucut miring
Roda gigi kerucut miring
ganda
(Klasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi)
Roda gigi dengan poros
silang
Roda gigi miring silang,(i)
Batang gigi miring silang
Kontak titik
Gerakan lurus dan
berputar
Roda gigi cacing silindris,
(j)
Roda gigi cacing selubung
Ganda (globoid),(k)
Roda gigi cacing samping
Roda gigi hyperboloid
Roda gigi hipoid,(l)
Roda gigi permukaan
silang
Sumber : lit 1, hal 212
a) Roda Gigi Lurus
Roda gigi lurus adalah jenis roda gigi yang dapat mentransmisikan daya dan
putaran antara dua poros yang sejajar, pada roda gigi lurus ini dalam meneruskan
daya dan putaran tidak terjadi gaya aksial.
6
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 7/61
Gbr. 2.4.1.a Roda gigi lurus
b) Roda Gigi Miring
Mempunyai jalur gigi yang berbentuk ulir silindris yang mempunyai jarak
bagi. Jumlah pasang gigi yang saling membuat kontak serentak ( perbandingan
kontak ) adalah lebih besar dari pada gigi lurus, sehingga pemindahan momen atau
putaran melalui gigi-gigi tersebut dapat berlangsung dengan halus. Sifat ini sangat
baik untuk mentransmisikan putaran tinggi dengan beban yang besar.
Gbr. 2.4.1.b Roda gigi miring
c) Roda Gigi Miring Ganda
Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk alur V
tersebut akan saling memindahkan dengan roda gigi ini. Perbandingan reduksi
kecepatan keliling dan daya yang diteruskan dapat diperbesar tetapi pembuatannya
agak sukar.
7
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 8/61
Gbr. 2.4.1.c Roda gigi miring ganda
d) Roda Gigi Dalam
Dipakai jika menginginkan transmisi dengan ukuran kecil dengan reduksi
yang besar, karena pinyon terletak dalam roda gigi.
Gbr. 2.4.1.d Roda gigi dalam
e) Pinyon dan Batang Gigi
Merupakan dasar propil pahat pembuat gigi. Pasangan antara batang gigi
dan pinyon digunakan untuk merubah gerak putar menjadi lurus atau sebaliknya.
Gbr. 2.4.1.e Pinyon dan batang gigi
8
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 9/61
2.4.2. Roda gigi dengan poros berpotongan
a). Roda Gigi Kerucut Lurus
Adalah roda gigi yang paling mudah dan paling sering digunakan / dipakai,
tetapi sangat berisik karena perbandingan kontaknya yang kecil. Konstruksinya
juga tidak memungkinkan pemasangan bantalan pada kedua ujung porosnya.
Gbr. 2.4.2.f Roda gigi kerucut lurus
b). Roda Gigi Kerucut Spiral
Mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dapat meneruskan
putaran tinggi dengan beban besar. Sudut poros kedua gigi kerucut ini biasanya
dibuat 90 0.
Gbr. 2.4.2.g Roda gigi kerucut spiral
9
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 10/61
2.4.3. Roda gigi dengan poros silang
a). Roda Gigi Permukaan
Merupakan bagian dari roda gigi dengan poros berpotongan yang bagian
permukaan giginya rata.
Gbr. 2.4.3.h Roda gigi permukaan
b). Roda Gigi Miring
Roda gigi miring seperti tergambar ini mempunyai kemiringan 70 sampai
230, diginakan untuk transmisikan daya yang lebih besar dari pada roda gigi lurus.
Gbr. 2.4.3.i Roda gigi miring silang
c) Roda Gigi Cacing( Worm Gear )
Roda gigi jenis ini digunakan untuk mentransmisikan daya dan putaran
yang lebih besar tanpa mengurangi dayanya, kemiringan antara 25 0 – 450 roda gigi
ini banyak dipakai pada sistem kemudi.
Gbr. 2.4.3.j Roda gigi cacing silindris dan globoid
10
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 11/61
d) Roda Gigi Hypoid
Roda gigi ini mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut
yang sumbunya saling bersilangan dan pemindahan gaya pada permukaan gigi
berlangsung secara meluncur dan menggelinding. Roda gigi ini dipakai pada
deferensial.
Gbr. 2.1.k Roda gigi hypoid
2.2. Bantalan
Bantalan adalah bagian elemen mesin yang menumpu poros perbeban,
sehingga putaran atau gerak bolak – baliknya secara halus, aman dan panjang
umur.
Dimana bantalan berfungsi untuk pendukung bagian mesin yang berputar
dan membatasi geraknya. Apabila bantalan tidak berfungsi dengan baik, maka
prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya.
Maka bantalan dalam permesinan dapat disamakan perannya dengan
pondasi pada sebuah bangunan gedung.
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros, misalnya pada :
a. Bantalan luncur yaitu bantalan dimana bagian yang bergerak dan
yang diam mengadakan persinggungan langsung.
b. Bantalan gelinding, pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding
antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui
elemen gelinding.
11
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 12/61
2. Atas dasar arah beban terhadap poros, misalnya :
a. Bantalan radial yaitu arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah
tegak lurus terhadap sumbu poros.
b. Bantalan aksial yaitu arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu
poros.
c. Bantalan gelinding khusus yaitu bantalan ini dapat menumpu beban
yang arahnya sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu poros.
12
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 13/61
Diagram alir poros.
BAB III
13
START
STOP
END
2. faktor koreksi fc = 1.01
1. daya yang di transmisikan:
80,11 (kw) Putaran poros :
6000 rpm
3. daya rencana = 80,91 kw
4. momen puntir rencana T = 13 kg.m
6. tegangan geser yang diizinkan Ta
= 4 kg/mm2
10. faktor konsentras tegangan poros alur
pasak = 1,56 kg/mm2
8. diameter poros ds = 35 (mm)
7. faktor koreksi untuk momen puntir Kt = 1,5, faktor lenturan
Cb =1,5
9. jari – jari fillet dari poros bertangga r = 0,6(mm) ukuran pasak dan alur pasak = 1,56
kg/mm2
5. bahan poros S45C-D,difinish dingin, kekuatan
tarik σB = 60 kg mm2
apakah poros bertanggaatau beralur pasak faktor
keamanan Sf1 = 6, Sf2 =2,5
11. Ta sf2/α >
β:cb.kt.T = 3,8
>3,51
13. diameter poros ds = 35 (mm)
bahan poros S45 C-D,difinishdingin, jari – jari fillet 0,6 mm dari
poros ukuran alur pasak = 8,75 x
4,37 x 0,6
a
>
<
a
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 14/61
PERHITUNGAN BAGIAN UTAMA RODA GIGI
3.1. Poros
3.1.1. Fungsi Poros
Poros adalah salah satu yang penting dalam permesinan, maka perlu
diperhatikan sebaik mungkin. Hampir sama dengan kopling sebagai penerus daya
dan putaran, perencanaan seperti ini dipegang oleh poros.
Poros sebagai pemindah daya dan putaran, Poros yang terbuat dari batang
baja mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
• Tahan terhadap momen puntir
• Mempunyai skalalitas yang baik
• Tidak mudah patah
Gambar 3.1.1. Poros
3.1.2. Perhitungan poros
Pada perencanaan ini poros memindahkan Daya (N) sebesar 109 PS dan
Putaran (n) sebesar 6000 rpm. Jika daya di berikan dalam daya kuda (PS) maka
harus dikalikan 0.735 untuk mendapatkan daya dalam (Kw).
Daya (N) = 109 PS
Putaran (n) = 6000 rpm
Dimana :
1 PS = 0.735 Kw
P = 109 x 0.735 Kw
P = 80,11 Kw
Dan sebagaimana diketahui pada saat start dan pada saat beban terus
bekerja maka perl factor koreksi pada daya rata-rata yang di pakai dari daya yang
di rencanakan (Pd) adalah sebagai berikut :
Pd = fc x P (kw)
Tabel 3.1. Faktor koreksi daya yang akan dipindahkan (fc)
14
Daya yang akan di transmisikan Fc
Daya rata-rata yang diperlukan 1,2 – 2,0
Daya maksimum ysng diperlukan 0,8 – 1,2
Daya normal 1,0 – 1,5
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 15/61
Maka daya rencana (Pd) adalah :
Pd = fc x P
Dimana :
Pd = Daya Rencana
P = Daya
fc = Faktor Koreksi
Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan (0,8 – 1,2), diambil fc = 1,01
Jadi :
Pd = 1,01 x 80,11
= 80,91 kW
Maka daya rencana (Pd) = 80,91 kw
Maka torsi untuk daya maksimum
T = 9,74 x 10 (Pd/n) kg mm
T = 9,74 x 10 ( 80,91 )
6000
T = 13134,39 kg mm = 13,13 kg m
atau T = 14,4 kg m ( dari spesifikasi mobil )
Tabel 3.2. Standart bahan poros
Standard an Lambang Perlakuan Kekuatan Keterangan
15
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 16/61
macam panas tarik (kg/mm2 )
Baja karbon
konstruksi
mesin (JIS G4501)
S30C
S35C
S40C
S45C S50C
S55C
Penormalan
“
“
““
“
48
52
55
5862
66
Batang baja
yang difinis
dingin
S35C-D
S45C-D
S55C-D
53
60
72
Ditarik dingin,
digerinda,
dibubut, atau
gabungan
antara hal-hal
tersebut
Sumber : literature 1 hal 3
Tegangan geser yang di izinkan τa = ___ τ B _ sf1 x sf2
dimana :
τa = tegangan geser yang di izinkan poros (kg/mm²)
τB = tegangan tarik izin poros (kg/mm²)
Sf1 = factor keamanan akibat pengaruh massa untuk bahan S-C (baja karbon)
diambil 6 sesuai dengan standart ASME ( lit 1 hal 8 )
Sf2 = factor keamanan akibat pengaruh bentuk poros atau daya spline pada poros,
di mana harga sebesar 1,3- 3,0 maka di ambil 2,5 ( lit 1 hal 8 )
Bahan poros di pilih dari bahan yang difinis dingin S45C-D dengan kekuatan tarik
τB= 60 kg/mm².
Maka :τa = __ τ B __
Sf1 x Sf2
= __60 ___
6 x 2,5
= 4 kg/mm²
Pertimbangan untuk momen diameter poros :
ds = [5,1 K t x C bT ]¹⁄³ .........................................................................................( Lit 1, hal 8 )
16
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 17/61
τadimana :
ds = diameter poros (mm)
T = momen torsi rencana = kg mm
Cb = faktor keamanan terhadap beban lentur harganya (1,2 - 2,3), diambil 1,5
Kt = faktor bila terjadi kejutan dan tumbukan besar atau kasar (1,5 - 3,0), diambil
1,5
maka :
ds = [5,1 x 1,5 x 1,5 x 13134] ¹⁄³
4
= 32,36 mm
ds = 35 mm ( sesuai dengan tabel )
Pada diameter poros di atas 35 mm, maka tegangan geser terjadi pada poros adalah
Jari – jari fillet dan ukuran pasak.
Anggaplah diameter bagian dalam yang menjadi tempat bantalan adalah 40
Jari – jari fillet :
(D – ds) /2
(40 – 35) /2 = 2,5
b = __ ds _ = 35 = 8,75
4 4
h = __ ds _ = 35 = 4,37
8 8
Fillet = 0,6
Maka alur pasak 8,75 x 4,37 x 0,6
Faktor konsentrasi tegangan poros alur pasak adalah :
0171,035
6,0==
ds
r
τ = 5,1 [T ]kg/mm²..........................................................( Lit 1, hal 7 )
ds³
τ = 5,1 [13134] kg/mm²
35 3
τ = 5,1 x 0,3 kg/mm²
17
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 18/61
τ = 1,56 kg/mm²
maka dapat dibuktikan bahwa poros tersebut layak digunakan
τ λ
τ ..
. 2 kt cb sf a
>
56,15,15,16,2
5,24 x x
x>
3,8 > 3,51
Tabel 3.3. Diameter poros4 10 *22,4 40 100 *224 400
24 (105) 24011 25 42 110 250 420
260 440
4,5 *11,2 28 45 *112 280 450
12 30 120 300 460
31,5 48 *315 480
5 *12,5 32 50 125 320 500130 340 530
35 55*5,6 14 33,5 56 140 *335 560
(15) 150 3606 16 38 60 160 380 600
(17) 170*6,3 18 63 180 630
19 190
20 200
22 65 220
7 70
*7,1 7175
8 8085
9 90
95sumber : literature 1 hal 9
Keterangan :
1. Tanda * menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih dari
bilangan standart.
2. Bilangan di dalam kurung hanya di pakai untuk bagian di mana akan di
pasang bantalan gelinding.
18
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 19/61
Diagram alir spline dan naff
19
START
1.diameter poros = 35 mm
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 20/61
3.2. Spline dan Naaf
3.2.1. Spline
Spline adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian roda gigi sebagai penerus momen torsi dari poros ke roda gigi. Hubungan
antara roda gigi maju dan mundur pada waktu perpindahan kecepatan.
20
STOP
END
10. tegangan geser yang diizinkan (Tgi) = 4,8 kg/mm2
9. faktor keamanan = 10
8. tegangan tarik bahan yang direncanakan = 60 kg/mm2
6. tegangan geser (Tg) = 3 kg/mm2
5. kapasitas tenaga putaran (T) = 439375 kg/mm
3. tinggi spline (h) = 5 mm, jari – jari (rm) = 20 mm
4. luas area spline (A) = 312,5
mm2
7. tegangan tumbuk (P) = 20,08kg/mm2
2. jumlah spline (i) = 10 buah, lebar atau(b) = 5 mm, diameter luar (d
2) = 45mm
11. τgi >
τg = 4,8 >3
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 21/61
Gbr 3.2.1. Spline
Pada perhitungan ini telah diperoleh ukuran diameter porosnya sebesar
(35mm) bahan yang digunakan yaitu S45C-D dengan tegangan tarik 60 kg/mm2,
untuk spline dan naaf pada kendaraan dapat diambil menurut DIN 5462 sampai
5464. Dalam perencanaan ini diambil DIN 5464 untuk beban menengah. Seperti
yang terdapat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4. DIN 5462 - 5464
Diameter dalam Ringan DIN 5462 Menengah DIN 5463 Berat DIN 5464
Banyaknya Baji Banyaknya Baji Banyaknya Baji
d1 (mm) ( I )
d2
(mm) b (mm) ( I ) d2 (mm)
b
(mm) ( I ) d2 (mm) b (mm)
11 - - - 6 14 3 - - -
13 - - - 6 16 3,5 - - -
16 - - - 6 20 4 10 20 2,5
18 - - - 6 22 5 10 23 3
21 - - - 6 25 5 10 26 3
23 6 26 6 6 28 6 10 29 4
26 6 30 6 6 32 6 10 32 4
28 6 32 7 6 34 7 10 35 4
32 8 36 6 8 38 6 10 40 5
36 8 40 7 8 42 7 10 45 5
42 8 46 8 8 48 8 10 52 6
46 8 50 9 8 54 9 10 56 7
52 8 58 10 8 60 10 16 60 5
56 8 62 10 8 65 10 16 65 562 8 68 12 8 72 12 16 72 6
72 10 78 12 10 82 12 16 82 7
82 10 88 12 10 92 12 20 92 6
92 10 98 14 10 102 14 20 102 7
102 10 108 16 10 112 16 20 115 8
112 10 120 18 10 125 18 20 125 9
Spline yang direncanakan atau ketentuan ukuran spline antara lain :
Jumlah spline ( i ) = 10 buah
Lebar spline ( b ) = 5 mm
21
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 22/61
Diameter luar ( d2 ) = 45 mm
Jarak antara spline ( W ) = (0,5) x d2
Tinggi spline ( H ) = 2
2dsd −
=2
3545−
= 5 mm
Panjang spline ( L ) = 1,5 x ds
= 1,5 x 35 = 52,5 mm
Jari–jari spline (Rm) =4
2dsd +
=4
3545+
= 20 mm
3.2.1.a. Perhitungan spline
Total luas dari area Spline :
A = ½ (d2 – ds) x (i + L)
= ½ (45 – 35) x (10 + 52,5)
= 312,5 mm2
Dimana :
d 2 = Diameter luar (mm)
ds = Diameter dalam (mm)
( i ) = Banyak Spline
L = Panjang Spline
Sedangkan kapasitas tenaga putaran pada sambungan Spline adalah :
T = P x A x Rm
Dimana :
P = tekanan maksimum (di izinkan) pada spline ( /3,701000 kg psi =≤
cm2)
Maka :
T = 70,3 x 312,5 x 20
= 439375 kg/mm
22
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 23/61
= 439,375 kg/m
Tegangan geser pada poros spline adalah :
bd d ix
d x Mp
g
)..(2
1(
)2/1(
22
1
−=τ
Maka :
( )(( ) 535452/110
352/139,13134
x x x
x g
−=τ
= 3 kg/mm2
Sedangkan tegangan tumbuk yang terjadi adalah :
P =( ) ( ) bhd d d i
T
...
.4
112 −−
Maka :
P =( ) ( ) 87500
1757500
5.535.354510
4393754=
− x x
x
= 20,08 kg/mm2
Tegangan tarik dari bahan yang direncanakan adalah 60 kg/mm2 dengan Vaktor
keamanan untuk pembebanan dinamis (8 – 10) diambil (10) untuk meredam
getaran yang terjadi.
Maka tegangan geser izin :
trk gi σ τ .8,0=
Dimana :
/610
60kg trk ==σ mm2
= giτ 0,8 x 6 kg/mm2
= 4,8 kg/mm2
23
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 24/61
Maka spline aman terhadap tegangan geser yang terjadi, dimana τ τ g gi≥ atau
(4,8 kg/mm2
≥ 3 kg/mm2
).
3.2.2. Naaf
Naaf adalah pasangan dari spline, bahan yang dipergunakan pada
perencanaan ini adalah S 45 C – D, jumlah Naaf yang direncanakan sama dengan
jumlah spline yaitu 10 buah. Karena itu perhitungan Naaf dapat diperoleh dengan
dimensi yang sama dengan spline.
Naaf yang di rencanakan adalah sebagai berikut :
Jumlah spline ( i ) = 10 buah
Lebar spline ( b ) = 5 mm
Diameter dalam ( ds ) = 35
Diameter luar ( d2 ) = 45 mm
Tinggi spline ( H ) = 5 mm
Panjang spline ( L ) = 52,5
Bahan naaf di ambil S45C-D dengan kekuatan (τb ) = 60 kg/mm²
Persentase syarat keamanan adalah : τg < τgi = 4,8 kg/mm2 < 3 kg/mm2
( terpenuhi / aman ) Tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari Tegangan geser
yang diizinkan maka Naaf aman digunakan.
Diagram alir roda gigi
24
START
1. daya yang akanditransmisikan P 80,11 (kw)
putaran poros n1 =6000(rpm) perbandinganreduksi(i) = 2,731 jarak
sumbu poros a = 200(mm)
14. tegangan lentur yang
diizinkan σa1 = 50,σa2 =26(kg/mm2) faktor tegangan2
a
b
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 25/61
3.3. Perhitungan Roda Gigi
Roda gigi transmisi yang direncanakan adalah :
Daya ( N ) : 109 PS = 80,11 kW
Putaran : 6000 rpm
Perpindahan daya dan putaran direncanakan dengan Otomatis dengan 4
tingkat percepatan dengan perbandingan sebagai berikut :
25
STOP
END
2. faktor koreksifc =1,01
8.kelonggarnpuncak Ck = 1
(mm)
17. bahan porosS45C-D dan difinish
dingin
13. bahan masing – masing
Gigi SNC2,S35C perlakuan panaskekuatan tarik σB1 = 85,σB252(kg/mm2)
kekerasan permukaan gigi Hb1 =300,Hb2 = 200
3. daya rencana Pd =
4. diameter sementara lingkaran jarak bagi d1 = 107,2 (mm),d2 =
5. modul pahat m susut tekananpahat α = 4 (mm)
6. jumlah gigi z1 = 27,z2 = 75.Perbandingan gigi i = 2,77
7. diameter lingkaran jarak bagi(rodagigi sstandart) d01 = 108 (mm),d02300(mm) jarak sumbu poros d0 =
9. diameter kepala dk1 =116(mm),dk2 = 308(mm)
diameter kaki df1 = 50
16. lebar sisi b 37,43(mm)
15.beban lentur yang diizinkanpersatuan lebar Fb1 = 33,5,Fb2
21,66(kg/mm) beban permukaan yang
diizinkan persatuan lebar F’H =6,5(k /mm)
12. faktor dinamis fv =
11. kecepatan keliling v 33,912(m/s), gayatangensial F1 = 243,35(kg)
10. faktor bentuk gigi Y1 = 0,39, Y2 =
19.b/m:9,35 d/b:
2,8sk1/m :
2,75
20.modul pahat m= 4 mm sudut
tekanan pahat α = 4 jumlah gigiZ1 =27 ,Z2 = 75 jarak sumbuporos a = 200(mm) diameter
luar dk1 = 116, dk2 = 108(mm)bahan roda gigi dan perlakuan
panasnya bahan poros perlakuanpanasnya diameter poros
ds1,ds2(mm)
b
a
y
T
18. perhitungan diameter porosds1 = 40,ds2 = 35(mm)
penentuan pasak dan alurpasak(mm) tebal antar dasaralur pasak dan dasar kaki gigi
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 26/61
PERBANDINGAN GIGI
I
II
III
IV
R
2.731
1.526
1.000
0.696
2.290
Gbr 3.3. Roda gigi lurus
3.3.1. Perhitungan roda gigi pada kecepatan pertama
Diketahui , i = 2.731 ( perbandingan gigi,berdasarkan sfesifikasi )
Putaran = 6000 rpm.
Faktor koreksi (fc) = 1,01
Daya rencana, Nd = fc x N
= 1,01 x 80,11 = 80,91 kW
Perbandingan putaran (U) adalah :
i z
z
z m
z m
d
d
n
nU
1
.
.
2
1
2
1
1
2
1
2===== .................................................................................( Lit 1, hal 216 )
99,2196731,2
60001
2 ===
i
nn rpm
Modul Pahat m = 4 ( berdasarkan diagram alir )
Jarak Sumbu Poros : a = 200 mm (direncakan)
Diameter sementara lingkaran jarak bagi
i
xad
+=1
21 .............................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
26
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 27/61
i
xaxid
+=
1
22 .........................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
mm x
i
xad 2,107
731,21
2002
1
21 =
+=
+=
mm x x
i
xaxid 79,292
731,21
731,22002
1
22 =
+=
+=
Jumlah Gigi,
m
d z = ....................................................................................................( Lit 1, hal 214 )
278,264
2,1071
1≈===
m
d z
77,227
75
7519,734
79,292
1
2
2
2
===
≈===
z
z i
m
d z
Diameter lingkaran jarak bagi
m z d .101 =
= 27 x 4 = 108 mm
202 z d = .m
= 75 x 4 = 300 mm
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 x m = 0,25 x 4 = 1
Diameter Kepala
( )211 += z d k . m = ( 27 + 2 ) x 4 = 116 mm
( )222+= z d k . m = ( 75 + 2 ) x 4 = 308 mm
Diameter Kaki
( )211−= z d f . (m – 2) . Ck
27
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 28/61
= ( 27 - 2 ) x (4 – 2) x 1 = 50 mm
( )222−= z d f . (m – 2) . Ck
= ( 75 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 146 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5....................................................(Lit 1, hal 240 )
434,07519,73
349,0278,26
22
11
=→≈=
=→≈=
Y z
Y z
Kecepatan Keliling :
1000.60
.. 101 nd v
π
= .......................................................................................................................( Lit 1, hal
238 )
sm x
x xnd v 912,33
100060
600010814,3
1000.60
.. 101===
π
Gaya Tangensial :
v
Nd Ft
.102= ........................................................................................................................( Lit 1, hal 238
)
v
Nd Ft
.102= = 35,243
912,33
91,80102=
xkg
Faktor Dinamis :
v f v
+
=5,5
5,5.....................................................................................................................( Lit 1, hal 240 )
Harga kecepatan yang diperoleh ( 33,912 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
28
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 29/61
48,0912,335,5
5,5=
+
=v f
Bahan masing – masing gigi perlakuan panas
Pinyon SNC 2 : Kekuatan tarik adalah2
1 85 mmkg B =σ
Kekerasan 3001= B H
Tegangan lentur yang diizinkan 501 =aσ kg/mm2
Roda gigi S 35 C : Kekuatan tarik adalah2
2 52 mmkg B =σ
Kekerasan 2002 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 262 =aσ kg/mm2
Faktor tegangan kontak antara baja khrom nikel kekerasan 300 Hb dengan baja
karbon kekerasan 200 Hb maka, H K = 0,086 kg/mm2
Beban lentur yang di izinkan persatuan lebar
fvY m F ab ...'111 σ = .........................................................................................( Lit 1, hal 240 )
= 50 x 4 x 0,349 x 0,48 = 33,5 kg/mm fvY m F ab ...' 222 σ =
= 26 x 4 x 0,434 x 0,48 = 21,66 kg/mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
21
2
01
.2...
z z
z fvd K F H H
+
= ...........................................................................( Lit 1, hal 244 )
= 0,086 x 108 x 0,48 x7527
752
+
x
= 6,5 kg/mm
(harga minimum min' F = 6,5 kg/mm dari ' H F )
Lebar sisi
mm F
Ft
b H 43,375,6
35,243
'===
29
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 30/61
Syarat aman
b/m = mm35,94
43,37= (baik, syarat aman b/m = 6 – 10 )
d01/b = mm8,243,37
108= (baik, syarat aman d01/b > 1,5 )
Ski/m = {(df1/2) – [(ds/2) - t2]} / m
= {(50/2) – [(35/2) – 3,5]} / 4
= 2,75 (baik, syarat aman Ski/m > 2,2 )
3.3.2. Perhitungan roda gigi pada kecepatan kedua
Diketahui , i = 1.526 ( perbandingan gigi,berdasarkan sfesifikasi )
Putaran = 6000 rpm.
Faktor koreksi (fc) = 1,01
Daya rencana, Nd = fc x N
= 1,02 x 80,11 = 80,91 kW
Perbandingan putaran (U) adalah :
i z
z
z m
z m
d
d
n
nU
1
.
.
2
1
2
1
1
2
1
2===== .................................................................................( Lit 1, hal 216 )
84,3931526,1
60001
2 ===i
nn rpm
Modul Pahat m = 4 ( berdasarkan diagram alir )
Jarak Sumbu Poros : a = 200 mm (direncakan)
Diameter sementara lingkaran jarak bagi
i
xad
+=1
21 .............................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
i
xaxid
+=
1
22 .........................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
mm x
i
xad 35,158
526,11
2002
1
21 =
+=
+=
mm x x
i
xaxid 64,241
526,11
526,12002
1
22 =
+=
+=
30
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 31/61
Jumlah Gigi,
m
d z = ....................................................................................................( Lit 1, hal 214 )
3858,394
35,1581
1 ≈===
m
d z
57,138
60
6041,604
64,241
1
2
2
2
===
≈===
z
z i
m
d z
Diameter lingkaran jarak bagi
m z d .101 =
= 38 x 4 = 152 mm
m z d .202 =
= 60 x 4 = 240 mm
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 x m = 0,25 x 4 = 1
Diameter Kepala
( )211 += z d k . m = ( 38 + 2 ) x 4 = 160 mm
( )222 += z d k . m = ( 60 + 2 ) x 4 = 248 mm
Diameter Kaki
( )211−= z d f . (m – 2) . Ck
= ( 38 - 2 ) x (4 – 2) x 1 = 72 mm
( )222 −= z d f . (m – 2) . Ck
= ( 60 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 116 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
31
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 32/61
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5....................................................(Lit 1, hal 240 )
421,06041,60
383,03858,39
22
11
=→≈=
=→≈=
Y z
Y z
Kecepatan Keliling :
1000.60
.. 01 nd v
π
= .......................................................................................................................( Lit 1, hal 238 )
sm x
x xnd v 728,47
100060
600015214,3
1000.60
.. 01===
π
Gaya Tangensial :
v
Nd Ft
.102= ........................................................................................................................( Lit 1, hal 238
)
v
Nd Ft
.102= = 91,172
728,47
91,80102=
xkg
Faktor Dinamis :
v f v
+
=
5,5
5,5....................................................................................................................( Lit 1, hal 240 )
Harga kecepatan yang diperoleh ( 47,728 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
44,0728,475,5
5,5=
+
=v f
Bahan masing – masing gigi perlakuan panas
Pinyon SNC 2 : Kekuatan tarik adalah2
1 85 mmkg B =σ
Kekerasan 3001 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 501 =aσ kg/mm2
32
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 33/61
Roda gigi S 35 C : Kekuatan tarik adalah2
2 52 mmkg B =σ
Kekerasan 2002 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 262 =aσ kg/mm2
Faktor tegangan kontak antara baja khrom nikel kekerasan 300 Hb dengan baja
karbon kekerasan 200 Hb maka, H K = 0,086 kg/mm2
Beban lentur yang di izinkan persatuan lebar
fvY m F ab ...' 111 σ = .........................................................................................( Lit 1, hal 240 )
= 50 x 4 x 0,383 x 0,44 = 33,7 kg/mm
fvY m F ab ...' 222σ =
= 26 x 4 x 0,421 x 0,44 = 19,26 kg/mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
21
2
01
.2...
z z
z fvd K F H H
+
= ...........................................................................( Lit 1, hal 244 )
= 0,086 x 152 x 0,44 x 6038
602
+
x
= 5,78 kg/mm
(harga minimum 'min F = 5,78 kg/mm dari ' H
F )
Lebar sisi
mm F
Ft b
H
91,2978,5
91,172
'===
Syarat aman
b/m = mm47,74
91,29= (baik, syarat aman b/m = 6 – 10 )
d01/b = mm08,5
91,29
152= (baik, syarat aman d01/b > 1,5 )
33
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 34/61
Ski/m = {(df1/2) – [(ds/2) - t2]} / m
= {(72/2) – [(35/2) – 3,5]} / 4
= 5,5 (baik, syarat aman Ski/m > 2,2 )
3.3.3. Perhitungan roda gigi pada kecepatan ketiga
Diketahui , i = 1.000 ( perbandingan gigi,berdasarkan sfesifikasi )
Putaran = 6000 rpm.
Faktor koreksi (fc) = 1,01
Daya rencana, Nd = fc x N
= 1,01 x 80,11 = 80,91 kW
Perbandingan putaran (U) adalah :
i z
z
z m
z m
d
d
n
nU
1
.
.
2
1
2
1
1
2
1
2===== .................................................................................( Lit 1, hal 216 )
6000000,1
60001
2===
i
nn rpm
Modul Pahat m = 4 ( berdasarkan diagram alir )
Jarak Sumbu Poros : a = 200 mm (direncakan)
Diameter sementara lingkaran jarak bagi
i
xad
+=1
21 .............................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
i
xaxid
+=
1
22 .........................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
mm x
i
xad 200
000,11
2002
1
21 =
+=
+=
mm x x
i
xaxid 200
000,11
000,12002
1
22 =
+=
+=
Jumlah Gigi,
m
d z = ....................................................................................................( Lit 1, hal 214 )
50504
2001
1 ≈===m
d z
34
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 35/61
150
50
50504
200
1
2
2
2
===
≈===
z
z i
m
d z
Diameter lingkaran jarak bagi
m z d .101 =
= 50 x 4 = 200 mm
m z d .202 =
= 50 x 4 = 200 mm
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 x m = 0,25 x 4 = 1
Diameter Kepala
( )211 += z d k . m = ( 50 + 2 ) x 4 = 208 mm
( )222+= z d k . m = ( 50 + 2 ) x 4 = 208 mm
Diameter Kaki
( )211−= z d f . (m – 2) . Ck
= ( 50 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 96 mm
( )222 −= z d
f . (m – 2) . Ck
= ( 50 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 96 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5....................................................(Lit 1, hal 240 )
408,05050
408,05050
22
11
=→≈=
=→≈=
Y z
Y z
35
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 36/61
Kecepatan Keliling :
1000.60
..01 nd
vπ
= .......................................................................................................................( Lit 1, hal 238 )
sm x
x xnd v 8,62
100060
600020014,3
1000.60
.. 101===
π
Gaya Tangensial :
v
Nd Ft
.102= ........................................................................................................................( Lit 1, hal 238
)
v
Nd Ft
.102=
=91,131
8,62
91,80102=
x
kg
Faktor Dinamis :
v f v
+
=5,5
5,5....................................................................................................................( Lit 1, hal 240 )
Harga kecepatan yang diperoleh ( 62,8 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
41,08,625,5
5,5
=+=v f
Bahan masing – masing gigi perlakuan panas
Pinyon SNC 1 : Kekuatan tarik adalah2
1 75 mmkg B =σ
Kekerasan 2501 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 371 =aσ kg/mm2
Roda gigi S 25 C : Kekuatan tarik adalah2
2 45 mmkg B =σ
Kekerasan 1502 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 212 =aσ kg/mm2
Faktor tegangan kontak antara baja khrom nikel kekerasan 250 Hb dengan baja
karbon kekerasan 150 Hb maka, H K = 0,053 kg/mm2
Beban lentur yang di izinkan persatuan lebar
36
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 37/61
fvY m F ab ...'111 σ = .........................................................................................( Lit 1, hal 240 )
= 37 x 4 x 0,408 x 0,41 = 24,75 kg/mm
fvY m F ab ...' 222 σ =
= 21 x 4 x 0,408 x 0,41 = 14,05 kg/mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
21
2
01
.2...
z z
z fvd K F H H
+
= ...........................................................................( Lit 1, hal 244 )
= 0,053 x 200 x 0,41 x5050
502
+
x
= 4,34 kg/mm
(harga minimum 'min F = 4,34 kg/mm dari ' H F )
Lebar sisi
mm F
Ft b
H
39,3034,4
91,131
'===
Syarat aman
b/m = mm5,74
39,30= (baik, syarat aman b/m = 6 – 10 )
d01/b = mm58,639,30
200= (baik, syarat aman d01/b > 1,5 )
Ski/m = {(df1/2) – [(ds/2) - t2]} / m
= {(96/2) – [(35/2) – 3,5]} / 4
= 8,5 (baik, syarat aman Ski/m > 2,2 )
3.3.4. Perhitungan roda gigi pada kecepatan keempat
Diketahui , i = 0.696 ( perbandingan gigi,berdasarkan sfesifikasi )
Putaran = 6000 rpm.
Faktor koreksi (fc) = 1,01
Daya rencana, Nd = fc x N
37
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 38/61
= 1,01 x 80,11 = 80,91 kW
Perbandingan putaran (U) adalah :
i z
z
z m
z m
d
d
n
nU
1
.
.
2
1
2
1
1
2
1
2=====
.................................................................................( Lit 1, hal 216 )
68,8620696,0
60001
2===
i
nn rpm
Modul Pahat m = 4 ( berdasarkan diagram alir )
Jarak Sumbu Poros : a = 200 mm (direncakan)
Diameter sementara lingkaran jarak bagi
i xad +
=121 .............................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
i
xaxid
+=
1
22 .........................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
mm x
i
xad 84,235
696,01
2002
1
21 =
+=
+=
mm x x
i
xaxid 15,164
696,01
696,02002
1
22 =
+=
+=
Jumlah Gigi,
m
d z = ....................................................................................................( Lit 1, hal 214 )
6096,584
84,2351
1≈===
m
d z
716,060
43
4303,414
15,164
1
2
2
2
===
≈===
z
z i
m
d z
Diameter lingkaran jarak bagi
m z d .101 =
= 60 x 4 = 240 mm
m z d .202 =
= 43 x 4 = 172 mm
38
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 39/61
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 x m = 0,25 x 4 = 1
Diameter Kepala
( )211 += z d k . m = ( 60 + 2 ) x 4 = 248 mm
( )222 += z d k . m = ( 43 + 2 ) x 4 = 180 mm
Diameter Kaki
( )211−= z d f . (m – 2) . Ck
= ( 60 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 116 mm
( )222−= z d
f . (m – 2) . Ck
= ( 43 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 82 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5....................................................(Lit 1, hal 240 )
396,04303,41
421,06096,58
22
11
=→≈=
=→≈=
Y z
Y z
Kecepatan Keliling :
1000.60
.. 01 nd v
π
= .......................................................................................................................( Lit 1, hal 238 )
sm x
x xnd v 36,75
100060
600024014,3
1000.60
.. 101===
π
Gaya Tangensial :
v
Nd Ft
.102= ........................................................................................................................( Lit 1, hal 238
)
v
Nd
Ft
.102=
=51,109
36,75
91,80102=
x
kg
39
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 40/61
Faktor Dinamis :
v
f v+
=
5,5
5,5....................................................................................................................( Lit 1, hal 240 )
Harga kecepatan yang diperoleh ( 62,8 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
39,036,755,5
5,5=
+
=v f
Bahan masing – masing gigi perlakuan panas
Pinyon SNC 1 : Kekuatan tarik adalah
2
175 mmkg
B=σ
Kekerasan 2501 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 371=
aσ kg/mm2
Roda gigi S 25 C : Kekuatan tarik adalah2
2 45 mmkg B =σ
Kekerasan 1502 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 211 =aσ kg/mm2
Faktor tegangan kontak antara baja khrom nikel kekerasan 250 Hb dengan baja
karbon kekerasan 150 Hb maka, H K = 0,053 kg/mm2
Beban lentur yang di izinkan persatuan lebar
fvY m F ab ...' 111 σ = .........................................................................................( Lit 1, hal 240 )
= 37 x 4 x 0,421 x 0,39 = 24,3 kg/mm
fvY m F ab ...' 222 σ =
= 21 x 4 x 0,396 x 0,39 = 12,97 kg/mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
21
2
01
.2...
z z
z fvd K F H H
+
= ...........................................................................( Lit 1, hal 244 )
40
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 41/61
= 0,053 x 240 x 0,39 x4360
432
+
x
= 4,14 kg/mm
(harga minimum 'min F = 4,14 kg/mm dari ' H
F )
Lebar sisi
mm F
Ft b
H
45,2614,4
51,109
'===
Syarat aman
b/m = mm61,64
45,26= (baik, syarat aman b/m = 6 – 10 )
d01/b = mm07,945,26
240= (baik, syarat aman d01/b > 1,5 )
Ski/m = {(df1/2) – [(ds/2) - t2]} / m
= {(116/2) – [(35/2) – 3,5]} / 4
= 11 (baik, syarat aman Ski/m > 2,2 )
3.3.5. Perhitungan roda gigi pada kecepatan mundur (Reverse)
Diketahui , i = 2.290 ( perbandingan gigi,berdasarkan sfesifikasi )
Putaran = 6000 rpm.
Faktor koreksi (fc) = 1,01
Daya rencana, Nd = fc x N
= 1,01 x 80,11 = 80,91 kW
Perbandingan putaran (U) adalah :
i z
z
z m
z m
d
d
n
nU
1
.
.
2
1
2
1
1
2
1
2===== .................................................................................( Lit 1, hal 216 )
08,2620290,2
60001
2 ===
i
nn rpm
Modul Pahat m = 4 ( berdasarkan diagram alir )
41
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 42/61
Jarak Sumbu Poros : a = 200 mm (direncakan)
Diameter sementara lingkaran jarak bagi
i
xad
+
=
1
21 .............................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
i
xaxid
+=
1
22 .........................................................................................................( Lit 1, hal 216 )
mm x
i
xad 58,121
290,21
2002
1
21 =
+=
+=
mm x x
i
xaxid 41,278
290,21
290,22002
1
22 =
+=
+=
Jumlah Gigi,
m
d z = ....................................................................................................( Lit 1, hal 214 )
3039,304
58,1211
1≈===
m
d z
5,230
75
7560,694
41,278
1
2
2
2
===
≈===
z
z i
m
d z
Diameter lingkaran jarak bagi
m z d .101 =
= 30 x 4 = 120 mm
m z d .202 =
= 75 x 4 = 300 mm
Kelonggaran puncak Ck = 0,25 x m = 0,25 x 4 = 1
Diameter Kepala
( )211 += z d k . m = ( 30 + 2 ) x 4 = 128 mm
( )222 += z d k . m = ( 75 + 2 ) x 4 = 308 mm
Diameter Kaki
42
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 43/61
( )211−= z d f . (m – 2) . Ck
= ( 30 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 56 mm
( )222 −= z d
f . (m – 2) . Ck
= ( 75 – 2 ) x (4 – 2) x 1 = 146 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5....................................................(Lit 1, hal 240 )
434,07560,69
358,03039,30
22
11
=→≈=
=→≈=
Y z
Y z
Kecepatan Keliling :
1000.60
.. 01 nd v
π
= .......................................................................................................................( Lit 1, hal 238 )
sm
x
x xnd v 68,37
100060
600012014,3
1000.60
.. 101===
π
Gaya Tangensial :
v
Nd Ft
.102= ........................................................................................................................( Lit 1, hal 238
)
v
Nd Ft
.102= = 02,219
68,37
91,80102=
xkg
Faktor Dinamis :
v f v
+
=5,5
5,5....................................................................................................................( Lit 1, hal 240 )
Harga kecepatan yang diperoleh ( 37,68 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
47,068,375,5
5,5=
+=v f
Bahan masing – masing gigi perlakuan panas
43
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 44/61
Pinyon SNC 2 : Kekuatan tarik adalah2
1 85 mmkg B =σ
Kekerasan 3001 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 501 =aσ kg/mm2
Roda gigi S 35 C : Kekuatan tarik adalah2
2 52 mmkg B =σ
Kekerasan 2002 = B H
Tegangan lentur yang diizinkan 262 =aσ kg/mm2
Faktor tegangan kontak antara baja khrom nikel kekerasan 300 Hb dengan baja
karbon kekerasan 200 Hb maka, H K = 0,086 kg/mm2
Beban lentur yang di izinkan persatuan lebar
fvY m F ab ...' 111 σ = .........................................................................................( Lit 1, hal 240 )
= 50 x 4 x 0,358 x 0,47 = 33,65 kg/mm
fvY m F ab ...' 222 σ =
= 26 x 4 x 0,434 x 0,47 = 21,21 kg/mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
21
2
01
.2...
z z
z fvd K F H H
+
= ...........................................................................( Lit 1, hal 244 )
= 0,086 x 120 x 0,47 x7530
752
+
x
= 6,92 kg/mm
(harga minimum 'min F = 6,92 kg/mm dari ' H F )
Lebar sisi
mm F
Ft b
H
65,3192,6
02,219
'===
Syarat aman
44
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 45/61
b/m = mm91,74
65,31= (baik, syarat aman b/m = 6 – 10 )
d01/b = mm7,365,31
120= (baik, syarat aman d01/b > 1,5 )
Ski/m = {(df1/2) – [(ds/2) - t2]} / m
= {(56/2) – [(35/2) – 3,5]} / 4
= 3,5 (baik, syarat aman Ski/m > 2,2 )
Nama – Nama Bagian Roda Gigi
Tabel 3.5.
45
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 46/61
Keterangan : Dalam pemilihan utamakan seri ke – 1 : jika terpaksa baru dipilih dari seri ke – 2 dan ke – 3.
Diagram alir bantalan luncur
Seri
Ke – 1
Seri
Ke – 2
Seri
Ke – 3
Seri
Ke - 1
Seri
Ke – 2
Seri
Ke – 3
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,8
1
1,25
1,5
3
0,15
0,25
0,35
0,45
0,55
0,7
0,75
0,9
1,75
2,25
2,75
0,65
3,25
4
5
6
8
10
12
16
20
25
32
40
50
3,5
4,5
5,5
7
9
11
14
18
22
28
36
45
3,75
6,5
46
START
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 47/61
3.4. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros yang berbeban
sehingga putaran dan getaran bolak-balik dapat berputar secara halus, dan tahan
47
STOP
END
1.beban bantalan Wo = 2156
kg, putaran poros = 6000Rpm
6. bahan poros S45C-D, kekuatan
tarik τb = 60 kg/mm2,tegangan lentur
yang diizinkan τa = 4 kg/mm2
4.bahan bantalan perunggu
7. diameter poros = 35 mm
12. kerja gesek (H) = 94,77 kg.m/s,
daya serap (Ph) = 0,92 kW
10. tekanan P = 1,81 kg/mm2,
kecepatan keliling (V) = 10,9
m/s, harga PV = 19,83 kg/mm2.s
5. panjang bantalan = 34 mm
3. beban rencana = 2156 kg
11. P : Pa = 1,8 kg/mm2 : 0,7 – 2
kg/mm2, Pv : (PV)a = 20 > 19,83
kg/mm2.s
a
9. l/d : 0,97
mm
a
T
Y
<
>
13. panjang bantalan = 34 mm,
diameter poros = 35 mm, daya serap
(Ph) = 0,92 kW
2. Faktor koreksi (fc) =
1,02
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 48/61
lama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesinnya
berkerja dengan baik, jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
seluruh sistem akan menurun atau tidak berkerja semestinya.
Gambar 3.4. Bantalan Gelinding
3.4.1 Perhitungan Bantalan
Bahan poros S45C-D dengan diameter 35mm dan putaran (n) = 6000 Rpm
τa = __ τ B __ Sf1 x Sf2
= __60 ___
6x2,5
= 4 kg/mm²Faktor koreksinya (fc) = 1,01
L/d = (0,8 – 1,8), diambil 1,5
L = 1,5 x ds
L = 1,5 x 35 = 52,5 mm
Maka beban rencana (W) :
Lmaks xd W
a x =
3
5,1
1 σ
0,66 mm xW
x 5,52354 3
=
mmW
5,52113190
=
W = mm21565,52
113190=
Bahan bantalan perunggu, dengan HB = 50 – 100, Pa = 0,7 – 2,0 (kg/mm 2) (P.V)a
= 20 (kg/mm2.m/s)
48
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 49/61
Panjang bantalan :
L= mm x
x 348,3320
60002156
60000≈=
π
Bahan poros S35C-D dengan kekuatan tarik 53 kg/mm2,dengan diameter 35
L/d = 34/35 = 0,97 (terletak dalam daerah 0,8 – 1,8), dapat diterima.
Tekanan permukaan (P).
81,13534
2156==
x P kg/mm2
Kecepatan keliling (V)
1000.60
.. nd V
π =
99,101000.60
60003514,3==
x xV m/s
Maka P.V = 1,81 x 10,99 = 19,8 kg.m/mm2.s
Harga P = 1,8 kg/mm
2
,dapat diterima perunggu dimana Pa = 0,7 – 2,0 kg/mm
2
.Harga PV = 19,8 kg.m/mm2.s dapat diterima karena kurang dari 20 kg.m/mm2.s
Kerja gesekan (H)
H = µ x W x V
Dimana harga µ untuk perunggu (0,002 – 0,004), diambil 0,004 mm
H = 0,004 x 2156 x 10,99
= 94,77 kg.m/s
Daya yang diserap (Ph)
102
H Ph =
kW Ph 92,0102
77,94==
49
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 50/61
Jadi diperoleh :
L = 34 mm
D = 35 mm
Ph = 0,92 kW
Diagram alir baut dan mur
50
START
1. beban W = 2156 (kg)
2. faktor koreksi fc =
1,2
13. qa : Ta =
3 : 3 Tn :Ta =2,26 : 3
a b
>
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 51/61
3.5. Baut dan Mur
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting untuk
mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin. Pemilihan baut dan mur sebagai
alat pengikat harus dilakukan dengan seksama agar mendapatkan ukuran yang
sesuai. Di dalam perencanaan roda gigi ini. Baut dan mur berfungsi sebagai
pengikat gear box.
51
END
STOP
7. bahan mur baja liat, kekuatan
tarik σB 6(kg/mm2), tegangan
geser yang diizinkan Ta =
42(kg/mm2) tekanan permukaan
yang diizinkan qa = 3(kg/mm2)
4. bahan baut: baja liat,
kekuatan tarik σB =
6(kg/mm2) faktor keamanan
Sf1 = 7
Tegangan geser yang
diizinkan Ta = 42(kg/mm2)
12. tegangan geser akar ulir baut Tb =2,29(kg/mm2) tegangan geser akar
ulir mur Tn = 2,26(kg/mm2)
11. jumlah ulir mur z = 7
10. tinggi mur H =
21(mm)
9. jumlah ulir mur yang diperlukan Z = 7
8. diameter luar ulir dalam D = 27(mm)diameter efektif ulir dalam D2 =
25,051(mm) tinggi kaitan gigi dalam H1 =1,624(mm)
6. pemilihan ulir standart diameter luar d = 27(mm) diameter inti d1 =
23,72(mm) jarak bagi p = 3(mm)
5. diameter inti yang diperlukan =23,72mm
3. beban rencana Wd = 2587,2(kg)
14. bahan baut baja liat, bahan mur
baja liat, tinggi mur = 21mmdiameter nominal ulir = 23,72 mm
<
a
b
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 52/61
Gambar 3.5. Baut dan mur
Beban yang diterima baut :
WO P pada bantalan = 2156 kg
Beban rencana :W = fc . Wo
Dimana :
Fc = faktor koreksi = 1,2
Maka :
W = 1,2 x 2156
= 2587,2
Bahan baut yang dipakai adalah baja liat dengan kadar karbon 0,20 %
(τB) = 42 kg/mm2
Sf = 7
(σa) = 6 kg/mm2 (difinis tinggi)
Tegangan tarik izin :
a xa σ τ )7,05,0( −= → diambil 0,5
65,0 xa =τ = 3 kg/mm2
Diameter inti (d1)
6
41
x
xW d
π
≥
614,3
2,258741
×
×≥d
mmd 43,231 ≥
52
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 53/61
Tabel 3.6. Tabel Ulir Metris
Ulir Jarak bagi
Ρ
Tinggi
kaitan
H1
Ulir dalam
Diameter
Luar D
Diameter
efektifD2
Diameter
dalamD1
1 2 3Ulir luar
Diameter
luar d
Diameter
efektif d2
Diamete
r inti d1
M 6
M 8
M 7
1
1
1,25
0,541
0,541
0,677
6,000
7,000
8,000
5,350
6,350
7,188
4,917
5,917
6,647
M 10
M 9
M 11
1,25
1,5
1,5
0,677
0,812
0,812
9,000
10,000
11,000
8,188
9,026
10,026
7,647
8,367
9,367
M 12
M 16
M 141,75
2
2
0,9471,083
1,083
12,00014,000
16,000
10,86312,710
14,710
10,10611,835
13,835
M 20
M 18
M 22
2,5
2,5
2,5
1,353
1,353
1,353
18,000
20,000
22,000
16,376
18,376
20,376
15,249
17,294
19,294
M 24
M 30
M 27
3
3
3,5
1,624
1,624
1,894
24,000
27,000
30,000
22,051
25,051
27,727
20,752
23,752
26,752
M 36
M 33
M 39
3,5
4
4
1,894
2,165
2,165
33,000
36,000
39,000
30,727
34,402
36,402
29,211
31,670
34,670M 42
M 48
M 45
4,5
4,5
5
2,436
2,436
2,706
42,000
45,000
48,000
39,007
42,007
44,752
37,129
40,129
42,129
M 56
M 52
M 60
5
5,5
5,5
2,706
2,977
2,977
52,000
56,000
60,000
48,752
54,428
56,428
46,587
50,046
54,046
M 64
M 68
6
6
3,248
3,248
64,000
68,000
60,103
64,103
57,505
61,505
Sumber : literature 1 hal 290
Dari taber ulir metris kasar diperoleh : ..............................................( lit 1, hal 290 )
d1 = 23,72 mm > 23,43
Diameter Luar (d) = 27 mm
Diameter Efektif (d2) = 25,051 mm
Jarak bagi (ρ) = 3 mm
Bahan Mur yang dipakai adalah baja liat dengan kadar karbon 0,20 %
(τB) = 42 kg/mm2
53
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 54/61
Sf = 7
(σa) = 6 kg/mm2 (difinis tinggi)
Tegangan tarik izin :
a xa σ τ )7,05,0( −= → diambil 0,5
65,0 xa =τ = 3 kg/mm2
dengan tekanan permukaan yang diizinkan (qa) = 3 kg/mm2.
d1 = 23,72 mm > 23,43
Diameter Luar (d) = 27 mm
Diameter Efektif (d2) = 25,051 mm
Jarak bagi (ρ) = 3 mm
H (tinggi kaitan) = 1,624 mm
Jumlah ulir :
xHxqa xd
W Z
.2π ≥
3624,1051,2514,3
2,2587
x Z
××≥
77,6 ≈≥ Z
Tinggi mur :
ZxP H =
37×= H
mm H 21=
Jumlah ulir Mur :
Z1 = 21/3 = 7
Tegangan geser akar ulir baut
Z xkxP x xd
W b
.1π
τ = dimana k = 0,84
6384,0752,2314,3
2,2587
x xb
××=τ
τb = 2,29 kg/mm2
54
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 55/61
Tegangan geser akar ulir Mur
Z xkxPx xd
W b
.1π
τ =
dimana j = 0,75
6375,02714,3
2,22587
x xb
××=τ
τb = 2,26 kg/mm2
Harga diatas dapat diterima karena tidak lebih dari 3 kg/mm 2
Bahan baut dan Mur adalah Baja liat dengan kadar karbon 0,20 %.
Baut = M27, Mur = M27, Tinggi Mur = 18 mm.
BAB IV
TEMPERATUR KERJA DAN PELUMASAN
4.1. Temperatur Kerja
Temperature yang terjadi pada pemindahan daya dan putaran dari roda gigi
transmisi adalah :
632
.. ∆Τ=
α Ag Ng
55
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 56/61
Atauα .
632.
Ag
Ng =∆Τ
Daya gesek yang terjadi :
Ng = (1-0,99) N
Dimana :
N = daya = 109 Ps
maka :
Ng = (1-0,99) . 109
= 1,09 ps
Luas penampang yang mengeluarkan panas :
Ag = Z . π . ( D2 – d2 )
4
Dimana :
Z = jumlah gigi terkecil = 27 buah
D = diameter luar = 50 mm
d = diameter dalam = 35 mm
maka :
Ag = 27 . 3,14 . ( 50 2 – 3 5 2 )
4
= 27023,625 mm2
Kecepatan keliling
60
.. n DV r
π =
Dimana :D = diameter poros = 35 mm = 0,035 m
N = putaran = 6000 rpm
Maka :
60
6000.035,0.14,3=r V
= 10,99 m/s
Tabel 4.1. Tabel koefisien perpindahan panas dan kecepatan rata-rata pada tabel :
56
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 57/61
Vr (m/s ) ( K.kal ) / m.oc
0
5
1015
20
25
30
35
40
45
4,5
24
4657
62
72
82
90
102
114
Dengan interpolasi harga α :
α = 46 + [ (10,99-10)/(15-10) x (57-46) ]
= 48,17 K.kal / m2 . 0C
Sehingga :
17,48270,0
63209,1
x
x=∆Τ
= 52,96 0C
4.2. Pelumasan
Permukaan roda gigi berguna untuk melunasi bagian permukaan yang saling
bergerak atau bergesekan agar keausan dapat dicegah / dikurangi dan juga berguna
sebagai pendingin.
Tabel 4.2. Berat jenis minyak pelumas pada 60 0C
No Macam Pelumas ( oli ) 600
C1
2
3
4
5
6
7
8
Oli transmisi SAE 160
Oli gear
Oli transmisi SAE 40
Oli pesawat terbang SAE 60
Oli auto mobil SAE 40
Oli auto mobil SAE 20
Oli bantalan dengan gelang
Oli segala musim SAE 20
0,935
0,9153
0,9328
0,8927
0,9275
0,9254
0,9346
0,9036
57
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 58/61
9
10
Oli turbin, oli bantalan dengan SAE 10
Oli turbin, oli bantalan dengan gelang
0,8894
0,8877
Table 4.3. Hubungan pelumas dan kekentalan saybolt ( S )SAE S – 130 F SAE S – 210 F
10
20
30
40
90 – 120
120 – 185
185 – 225
225
40
50
60
70
80
80 – 125
105 – 125
125 - 150
Berat jenis pelumas :
P = ρ60 – 0,000365 ( T – 60 )
Dimana :
ρ60 = berat jenis minyak pelumas pada 60 0F, dipilih oli segala musim SEA 20 =
0,9036
T = temperature kerja
= 52,96 + 32
= 84,960
F
Maka :
P = 0,9036 – 0,000365 ( 84,96 – 60 )
= 22,46
Viskositas pelumas :
Z = ρ 0,22. SUS – 80
120
Dimana :
SUS = saybolt universal second = 120
Maka :
Z = 22,46 x 0,22 x 120 – 80
120
= 4,27 centipoise
Jumlah minyak pelumas yang digunakan :
Panas yang timbul = panas yang dibuang
H1 = H2
58
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 59/61
362 x Ng = Q x C x ∆t
t Cx
xNg Q
∆=
362
Dimana :
C = jumlah pelumas setiap pembuangan panas = 0,6
Maka :
96,526,0
09,1362
x
xQ =
= 12,41 liter
BAB V
KESIMPULAN
Dalam perencanaan roda gigi pada umumnya mempunyai keterbatasan pada
pemakaiannya. Walaupun bahan utamanya adalah yang terbaik, maka salah satu
jalan untuk memperpanjang roda gigib dan elemen-elemen adalah dengan
memperhitungkan poin-poin disamping.
Perencanaan roda gigi ini bekerja berulang-ulang karena roda gigi n, 1, 2, 3,
4, dan 5 yang berkerja. Dengan demikian dapat kita lihat mesin dan
perlengkapanya sangat erat hubungannya sesuai keperluan dan kebutuhan
manusianya.
Untuk kelanggengan mesin maka tenaga ahli mesin sangat dibutuhkan.
59
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 60/61
1. Tenaga operator guna untuk pengoperasian mesin.
2. Langkah-langkah yang merupakan perlengkapan dari keseluruhan
termasuk dasar bagian mesin antara lain : transmisi adalah suatu alat
yang menghubungkan antara mesin dan rangka.
3. Kontrol mesin dalam yaitu pedal dan rem.
4. Pelumas pada suatu mesin sangat diperlukan pada bagian yang berputar,
sehingga akibat tidak dikendalikan panas tersebut akan mengakibatkan
keausan pada motor tersebut.
Kita menyadari bahwa dimana-mana mesin adalah suatu alat yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, karen dalam penggunaannya mesin-
mesintersebut dapat menaikkan taraf hidup manusia tersebut. Oleh karena itu
pengetahuan dan pemeliharaan merupakan suatu pengetahuan yang sangat
diperlukan guna mengembangkan daya kerja manusia dibidang teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Joseph E. Shigley, Larry D. Mitchell, dan Gandhi Harahap (penterjemah) ,
Perencanaan Teknik Mesin, Edisi Keempat, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1991
2. Joseph E. Shigley, Larry D. Mitchell, dan Gandhi Harahap (penterjemah) ,
Perencanaan Teknik Mesin, Edisi Keempat, Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1991
3. Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin,
Pradnya Paramita, Jakarta, 1994
4. Robert L. Norton, Machine Design: An Integrated Approach, Prentice Hall,
60
7/16/2019 Penda Hulu An
http://slidepdf.com/reader/full/penda-hulu-an-5633884ae488b 61/61
New Jersey, 1996
5. Creamer, Machine Design, Third Edition, McGraw-Hill, New York, 1986
6. Ferdinand P. Beer dan E. Russell Johnston. Jr, Mekanika Untuk Insinyur:
Statika, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, 1996
7. James Mangroves, Gere, Stephen P. Timoshenko, dan Hans J. Wospakrik
(penterjemah), Mekanika Bahan, Edisi Kedua, Versi SI, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta, 1996