Penda Hulu An
-
Upload
putri-pramita -
Category
Documents
-
view
78 -
download
3
Transcript of Penda Hulu An
M A K A L A H
“ M e t o d e P e n e m u a n O b a t “
Di Susun Oleh :
NAMA : PRAMITA PUTRI
NO. STAMBUK : G 701 11 056
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2011 / 2012
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 1
B A B. I
P E N D A H U L U A N
1.1. Latar Belakang
Perkembangan sejarah obat. Pengertian secara umum obat,
adalah semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati, yang dalam dosis
layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut
gejala-gejalanya. Menurut Undang-undang, yang dimaksud dengan obat
ialah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan
dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
atau rohaniah pada manusia atau hewan, juga untuk memperelok badan atau
bagian tubuh manusia.
Kebanyakan obat yang digunakan dimasa lampau adalah obat
yang berasal dari tanaman. Dengan cara mencoba-coba, secara empiris
orang purba mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau
akar tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit. Pengetahuan ini secara
turun temurun disimpan dan dikembangkan, sehingga muncul ilmu
pengobatan rakyat, sebagaimana pengobatan tradisional jamu di Indonesia.
Obat yang pertama digunakan adalah obat yang berasal dari
tanaman yang dikenal dengan sebutan obat tradisional (jamu). Obat-obatan
nabati ini digunakan sebagai rebusan atau ekstrak dengan aktivitas yang
sering kali berbeda-beda tergantung dari asal tanaman dan cara
pembuatannya.
Hal ini dianggap kirang memuaskan. Maka, lambat laun ahli-
ahli kimia mulai mencoba mengisolasi zat-zat aktif yang terkandung dalam
tanaman-tanaman sehingga menghasilkan serangkaian zat-zat kimia sebagai
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 2
obat, misalnya efedrin dari tanaman Ephedra vulgari, atropin dari Atropa
belladona, morfine dari Papaver somniverum, dan lain-lain.
Pada permulaan abat XX, mulailah dibuat obat-obat sintetis,
misalnya asetosal, disusul kemudian dengan sejumlah zat-zat lainnya.
Pendobrakan sejati baru tercapai dengan penemuan dan penggunaan obat-
obat kemoteraupetik sulfanilamid (1935) dan Penisilin (1940). Sejak tahun
1945 ilmu kimia, fisika dan kedokteran berkembang dengan pesat dan hal
ini menguntungkan sekali bagi penyelidikan yang sistematis dari obat-obat
baru.
Penemuan-penemuan baru menghasilkan lebih dari 500 macam
obat setiap tahunnya, sehungga obat-obat kuno semakin terdesak oleh obat-
obat baru. Kebanyakan obat-obat kini digunakan, ditemukan sekitar 20
tahun yang lalu, sedangkan obat-obat kuno ditinggalkan dan diganti dengan
obat modern tersebut. Walaupun demikian, seiring dengan perkembangan
zaman penggunaan obat-obatan tradisional mulai kembali digelakkan
dimassa kini, dengan pertimbangan efek samping yang ditimbulkan oleh
obat-obat kimia/modern. “Back to Nature”, itulah slogan yang sering kita
dengar dimedia-media (Drs. Sjukri Kimin, Apt dan Drs. Djoko Soemartopo,
Apt., 2002).
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 3
B A B. II
P E M B A H A S A N
II.1. Penemuan Obat-obatan
Pada pembahasan ini, akan dibahas mengenai metode-metode yang
digunakan dalam penemuan obat. Sejak beribu tahun yang lalu. Manusia
selalu berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan
berbagai tanaman meliputi herba, buah, akar, kulit. Berbagai catatan
menunjukkan efek terapi berbagai tanaman temukan di : Cina, India,
Amerika Selatan, dan sekitar Lautan Tengah (Mediterania).
Pada periode pra-saintifik, digunakan produk alam dalam
pengobatan tradisional. Setelah berkembang pengetahuan tentang anatomi
dan fisiologi manusia, perkembangan terapi obat memasuki era ilmiah.
Percobaan tentang absorpsi obat dilakukan pertama kali oleh Magendie
(1783-1855), seorang ahli anatomi dari Paris, yang memberikan racun panah
(Nux vomica) pada hewan coba dengan berbagai rute dan mengamati efek
konvulsi yang dihasilkan.
Dua obat pertama ditemukan sekitar 5100 th yang lalu dalam buku
tentang tanaman : Pen Ts’ao yang ditulis raja Cina Shen Nung :
1. Ch’ang Shan (Dichroa febrifuga), akarnya mengandung alkaloid; saat ini
digunakan untuk terapi malaria dan demam
2. Ma Huang (Ephedra sinica)- mengandung ephedrine; digunakan untuk
stimulan jantung, pereda batuk dan asma. Sekarang digunakan para atlit
karena secara cepat mengubah lemak menjadi energi dan meningkatkan
kekuatan serabut otot.
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 4
Tanaman—tanaman yang merupakan sumber obat yang hingga kini
masih digunakan sebagai obat
antara lain:
1. Opium
Abad III SM : Theophrastus menyebuntukan penggunaannya sebagai
analgesik. Abad X : Rhazes (Persia) menggunakan pil opium untuk terapi
batuk, gangguan mental, dan nyeri. Kemudian diketahui opium
mengandung : morfin (analgetik poten), codein (pereda batuk).
2. Daun koka
Daun koka dikunyah oleh pembawa surat (pelari) dan pencari perak suku
Inca di pegunungan Andes sebagai stimulan dan pemberi efek euphoria.
Kemudian diketahui bahwa daun koka mengandung : kokain (anestesi).
3. Akar Rauwolfia serpentina
Akar ini digunakan oleh masyarakat Hindu kuno untuk terapi hipertensi,
insomnia. Kemudian diketahui akar ini mengandung reserpin (obat
antihipertensi).
4. Colchicum autumnale
Alexander Tralles pada abad 6 merekomendasikannya untuk mengatasi
nyeri sendi. Selain itu juga digunakan Avicenna (Percia) abad 11 untuk
terapi gout. Benyamin Franklin mendengar tentang khasiat tanaman ini
dan membawanya ke Amerika. Kemudian diketahui tanaman ini
mengandung colchicine (alkaloid yang saat ini digunakan untuk terapi
gout).
5. Kulit kayu kina
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 5
Penduduk asli Amerika Selatan menggunakan kulit kina untuk terapi
demam. Pada tahun 1633 Calancha berlayar ke Amerika Selatan dan
membawanya ke Eropa dan digunakan untuk terapi demam dan malaria.
Pada tahun 1820 senyawa aktif berhasil diisolasi, mengandung kuinin
(obat antimalaria).
6. Daun Digitalis
Tahun 1542 Dokter Inggris sudah mulai menggunakan esktrak daun ini.
Tahun 1785 ekstrak digunakan untuk terapi gagal jantung. Kemudian
diketahui mengandung glikosida steroid, digitoxin dan digoxin.
II.2. Metode Penemuan Obat
A) Sumber Obat
B) Cara penemuan obat
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 6
Sumber : WHO Tech.Rep.Ser., 722 (1985)
Serum 2%Vaksin
Mikroba 6%
Binatang 9%
Mineral 9%
Sintesis Parsial 10%
Tanaman 11 %
Sintesis
49 %
a) Cara Tradisional / Klasik
Ketidak sengajaan
Asetanilid (antipiretik) karena kesalahan pemberian resep untuk
pasien infeksi parasit intestinal, namun ternyata dapat menurunkan
suhu tubuh turun. Fenilbutazon (antiinflamasi, analgetik, antipiretik)
ditemukan saat digunakan untuk menambah kelarutan aminopirin.
Penisilin (antibakteri) ditemukan pada kultur bakteri yang
terkontaminasi jamur. Disulfiram (terapi alkoholisme) ditemukan
saat pencarian antelmintik, sebaliknya piperazin (antelmintik) justru
ditemukan saat digunakan untuk terapi gout.
Skrining acak
Semua senyawa yang mungkin diuji aktivitasnya, dengan harapan
ada aktivitas. Metode ini tidak menguntungkan, karena penemuan 1
senyawa antikonvulsan baru setelah pengujian 500.000 senyawa
kimia.
Ekstraksi senyawa aktif dari bahan alam
Beberapa obat yang digunakan saat ini, terutama antibiotik, vitamin
dan hormon, dihasilkan dari pemurnian ekstrak, isolasi dan
identifikasi berdasarkan aktivitas utama. Bumi mempunyai ±
600.000 spesies tanaman, baru <10% telah dipelajari aspek kimia
dan farmakologi. Keberhasilan penemuan obat baru dari bahan alam
didukung oleh : isolasi, rekayasa genetika, manipulasi biokimia jalur
biosintesis tertentu, metode deteksi dan skrining bioaktivitas.
Modifikasi molekuler Obat
Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk penemuan
obat baru. Dasar modifikasi molekuler : pemilihan senyawa
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 7
pemandu / lead compound (senyawa dengan aktivitas biologis sudah
diketahui), kemudian diuji senyawa lain yang mirip, homolog atau
analog.
Contoh : sulfonamida (antibakteri), menghasilkan antimalaria,
antilepra, diuretik, antidiabetes, antitiroid dan urikosurik.
Seleksi atau sintesis obat tunak
Banyak obat berkhasiat tapi terlalu toksik bila digunakan secara
klinis, sementara dasar pemilihan obat bukan hanya berdasarkan
aktivitas tapi keamanan. Obat lunak (soft drug): bahan kimia yang
mempunyai aktivitas biologis dan manfaat terapeutik, mampu diubah
secara in vivo (dimetabolisme) secara terkontrol dan terprediksi
menjadi senyawa tidak toksis, setelah memberikan efek dalam tubuh.
Contoh : Sintesis analog setilpiridinium klorida (I,toksik) menjadi II
yang tidak toksik.
Pra-obat / prodrug
Prodrug bersifat labil, tidak mempunyai aktivitas farmakologis, tapi
dalam tubuh akan diubah menjadi aktif.
Contoh : Bioavailabilitas parasetamol ditingkatkan oleh ester
propacetamol dan sumacetamol.
b) Metode Modern : Rancangan Obat Rasional
Rancangan obat terdiri dari serangkaian program dengan tujuan
penemuan senyawa kimia baru yang berguna sebagai obat, baik untuk
pencegahan penyakit atau pemulihan kesehatan fisik atau mental.
Rancangan obat rasional berarti pencarian obat baru secara logis dan
teoretis, untuk menghasilkan obat dengan efek farmakologi sangat
spesifik. Hal ini memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu : kimia,
biokimia, biologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi dan
farmakologi.
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 8
Metode dalam ROR (Rancangan Obat Rasional) :
CADD (Computer-assisted drug design) : fokus pada parameter
fisikakimia yang terlibat dalam aktivitas, HKSA, dan model kimia
kuantum, dengan tujuan untuk menentukan senyawa paling
potensial.
Komputer-dibantu desain obat (Computer-assisted drug design),
menggunakan kimia komputasi untuk menemukan, meningkatkan,
atau obat-obatan studi dan molekul biologis aktif terkait. Tujuan
yang paling mendasar adalah untuk memprediksi apakah molekul
tertentu akan mengikat target dan jika demikian bagaimana kuat.
Mekanika molekul atau dinamika molekul yang paling sering
digunakan untuk memprediksi konformasi molekul kecil dan untuk
model perubahan konformasi dalam target biologis yang mungkin
terjadi ketika molekul kecil mengikat untuk itu. Semi-empiris, ab
initio metode kuantum kimia, atau teori fungsional kepadatan sering
digunakan untuk memberikan parameter dioptimalkan untuk
perhitungan mekanika molekuler dan juga memberikan perkiraan
sifat elektronik (potensial polarisabilitas, elektrostatik, dll) dari calon
obat yang akan pengaruh afinitas pengikatan.
Obat desain dengan bantuan komputer dapat digunakan pada setiap
tahap penemuan obat berikut:
Hit identifikasi menggunakan skrining virtual (atau struktur-
ligan berbasis desain)
Hit-untuk-memimpin optimasi afinitas dan selektivitas
(struktur berbasis desain, QSAR, dll)
Memimpin optimasi optimasi sifat farmasi lain sambil
mempertahankan afinitas
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 9
Dua pendekatan yang berbeda yang mungkin di bidang CADD
(Computer-assisted drug design). Jika struktur molekul dari
makromolekul target dikenal metode yang jelas dan langsung dan
telah mencapai tingkat kecanggihan yang tinggi. daerah itu dapat
diperpanjang dengan menggunakan teknik komputasi untuk
memprediksi struktur protein sebagai diilustrasikan di sini oleh
reseptor interleukin-4. Ketika memimpin hanya satu set senyawa
aktif yang diketahui atau pengetahuan tentang transformasi
biokimia yang akan terganggu, maka jalan kurang langsung. Taktik
Saat ini disukai meliputi penggunaan metode kesamaan molekuler
dan kerja jaringan saraf. Kemajuan terbaru termasuk prediksi
potensi relatif bentuk yang berbeda dari obat kiral.
Molecular modeling dan analisis konformasi, dimana konformasi
dan bentuk molekular obat digunakan sebagai panduan dalam
rancangan obat.
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 10
Gambar 1. CADD (Computer-assisted drug) design)
Pemodelan molekul (Molecular modeling) mencakup semua metode
teoritis dan teknik komputasi yang digunakan untuk model atau
meniru perilaku molekul. Teknik-teknik yang digunakan dalam
bidang kimia komputasi, biologi komputasi dan ilmu material untuk
mempelajari sistem molekuler mulai dari sistem kimia kecil untuk
molekul biologis yang besar dan majelis materi. Perhitungan
sederhana dapat dilakukan dengan tangan, tapi pasti komputer yang
dibutuhkan untuk melakukan pemodelan molekul dari setiap sistem
berukuran cukup. Fitur umum dari teknik pemodelan molekul adalah
penjelasan tingkat atomistik dari sistem molekul, tingkat terendah
informasi adalah atom individu (atau sekelompok kecil atom). Hal
ini berbeda dengan kimia kuantum (juga dikenal sebagai perhitungan
struktur elektronik) di mana elektron yang dianggap eksplisit.
Manfaat pemodelan molekul adalah bahwa itu mengurangi
kompleksitas sistem, yang memungkinkan lebih banyak partikel
(atom) dipertimbangkan selama simulasi.
Mekanika molekul
Mekanika molekul merupakan salah satu aspek dari pemodelan
molekul, karena mengacu pada penggunaan mekanika klasik /
mekanika Newton untuk menggambarkan dasar fisik di belakang
model. Model molekul biasanya menggambarkan atom (nukleus dan
elektron kolektif) sebagai muatan titik dengan massa terkait.
Interaksi antara atom tetangga yang dijelaskan oleh musim semi
seperti interaksi (mewakili ikatan kimia) dan van der Waals. Potensi
Lennard-Jones sering digunakan untuk menggambarkan gaya van
der Waals. Interaksi elektrostatik dihitung berdasarkan hukum
Coulomb. Atom ditugaskan koordinat dalam ruang Cartesian atau di
koordinat internal, dan juga dapat diberikan kecepatan dalam
simulasi dinamik. Para kecepatan atom terkait dengan suhu sistem,
kuantitas makroskopik. Ekspresi matematika kolektif dikenal sebagai
fungsi potensial dan berhubungan dengan sistem energi internal (U),
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 11
suatu kuantitas termodinamika sama dengan jumlah energi potensial
dan kinetik. Metode yang meminimalkan energi potensial yang
dikenal sebagai teknik minimisasi energi (mis. keturunan curam dan
gradien konjugasi), sementara metode bahwa model perilaku sistem
dengan waktu propagasi dikenal sebagai dinamika molekuler.
Variabel
Molekul dapat dimodelkan baik dalam vakum atau dengan adanya
suatu pelarut seperti air. Simulasi sistem dalam vakum disebut
sebagai fase gas simulasi, sementara mereka yang termasuk
keberadaan molekul-molekul pelarut yang disebut sebagai pelarut
simulasi eksplisit. Dalam jenis lain dari simulasi, efek pelarut
diperkirakan menggunakan ekspresi matematika empiris, ini dikenal
sebagai simulasi solvasi implisit.
Aplikasi
Metode pemodelan molekul sekarang secara rutin digunakan untuk
menyelidiki struktur, dinamika, sifat permukaan dan termodinamika
anorganik, sistem biologi dan polimer. Jenis aktivitas biologis yang
telah diselidiki menggunakan pemodelan molekul termasuk protein
folding, katalisis enzim, stabilitas protein, perubahan konformasi
yang terkait dengan fungsi biomolekuler, dan pengakuan molekul
protein, DNA, dan membran kompleks.
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 12
Reseptor-fit, adalah metode dimana dilakukan karakterisasi reseptor
farmakologi untuk menentukan bagaimana interaksi obat-reseptor.
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 13
Gambar II. Molecular modeling
B A B. I I I
K E S I M P U L A N
Perkembangan Sejarah obat, dari masa lampau sampai sekarang telah
menemukan banyak obat setiap tahuannya. Dengan metode penemuan yang
semakin canggih, mulai dari cara tradisional sampai cara moderen, yang
dirangkumkan dibawah ini :
1. Cara Tradisional / Klasik
a) Ketidak sengajaan
b) Skrining acak
c) Ekstraksi senyawa aktif dari bahan alam
d) Modifikasi molekuler Obat
e) Seleksi atau sintesis obat tunak
f) Pra-obat / prodrug
2. Metode Modern : Rancangan Obat Rasional
Rancangan obat terdiri dari serangkaian program dengan tujuan penemuan
senyawa kimia baru yang berguna sebagai obat, baik untuk pencegahan
penyakit atau pemulihan kesehatan fisik atau mental. Hal ini memerlukan kerja
sama berbagai bidang ilmu : kimia, biokimia, biologi, fisiologi, mikrobiologi,
parasitologi, imunologi dan farmakologi.
Metode dalam ROR :
CADD (Computer-assisted drug design) : fokus pada parameter fisikakimia
yang terlibat dalam aktivitas, HKSA, dan model kimia kuantum, dengan
tujuan untuk menentukan senyawa paling potensial.
Molecular modeling dan analisis konformasi, dimana konformasi dan
bentuk molekular obat digunakan sebagai panduan dalam rancangan obat.
Reseptor-fit, dimana dilakukan karakterisasi reseptor farmakologi untuk
menentukan bagaimana interaksi obat-reseptor.
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Kimin Sjukri, Apt. dan Drs., Soemartopo Djoko, Apt. Drs., 2002,
Farmakologi Untuk Kelas I Jilid I, Departemen Kesehatan,
Indonesia
Anonym. Drug Design From Wikipedia, the encyclopedia
<http://en.wikipedia.org/wiki/drug_design>[02/12/2011]
Anonym. Molecular Modeling From Wikipedia the free encyclopedia
<http://en.wikipedia.org/wiki/molekular_modeling>[02/12/2011]
Herowati Rina. Metode Penemuan Obat
<http://rinaherowati.files.wordpress.com/2010/10/1_pendahuluan.pdf>
Makalah ‘Metode Penemuan Obat’ Page 15