Pend. Ling. Hidup

71
Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 1 Kata Pengantar Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah peningkatan kualitas guru, karena guru memiliki peranan sentral dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru sebagai motivator dan mediator bagi siswa untuk dapat belajar secara efektif dan efisien. Karena itu guru harus berperan mendorong siswa untuk belajar. Dalam hal ini guru dituntut menjadi profesional yang mempunyai kemampuan penguasaan materi dan wawasan pendidikan lingkungan hidup. Untuk menjawab tuntutan ini, terutama meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran perlu diadakan pelatihan dalam jabatan (in-service training). Dalam hal ini Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) melakukan Pemberdayaan Seribu Guru melalui Program Peningkatan Kualitas Guru Terintegrasi dengan Lesson Study. Untuk mempercepat tercapainya pemberdayaan tersebut, dilakukan dengan sistem Training of Trainer (TOT). Salah satu mata latih dalam rangka TOT dari Program ini adalah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Mata latih pendidikan lingkungan hidup perlu disampaikan dengan maksud menumbuhkembangkan dan melatih kepekaan para guru terhadap permasalahan lingkungan hidup. Selanjutnya diharapkan bahwa para guru lebih mudah menemukenali solusi yang dapat diimplementasikan dalam menjawab permasalahan lingkungan hidup. Pokok bahasan yang akan dipaparkan mencakup 1) manusia dan lingkungan, 2) memelihara kebersihan lingkungan, 3) sumber daya alam, 4) air, 5) pesisir dan laut, 6) sungai dan danau, 7) tanah dan lahan, 8) energi, 9) hutan dan 10) bencana alam. Pokok bahasan yang dikemukakan bersifat sebagai pemicu belajar yang dapat dikembangkan dalam kegiatan TOT dan kegiatan deseminasi kepada para guru yang lain. Semoga hal-hal yang disampaikan dalam bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup ini dapat bermanfaat dan kualitas lingkungan hidup dapat terjaga dan ditingkatkan untuk kesejahteraan manusisa serta generasi mendatang. Apabila generasi sekarang tidak arif dan bijaksana dalam mengelola lingkungan hidup maka dapat dikatakan bahwa kita “korup” terhadap keadaan lingkungan hidup bagi generasi mendatang. Azas keberlanjutan dalam menjaga kualitas lingkungan hidup bagi generasi mendatang merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Salam Satu Bumi Penyusun

Transcript of Pend. Ling. Hidup

Page 1: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 1

Kata Pengantar

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah peningkatan kualitas guru, karena guru memiliki peranan sentral dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru sebagai motivator dan mediator bagi siswa untuk dapat belajar secara efektif dan efisien. Karena itu guru harus berperan mendorong siswa untuk belajar. Dalam hal ini guru dituntut menjadi profesional yang mempunyai kemampuan penguasaan materi dan wawasan pendidikan lingkungan hidup.

Untuk menjawab tuntutan ini, terutama meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran perlu diadakan pelatihan dalam jabatan (in-service training). Dalam hal ini Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) melakukan Pemberdayaan Seribu Guru melalui Program Peningkatan Kualitas Guru Terintegrasi dengan Lesson Study. Untuk mempercepat tercapainya pemberdayaan tersebut, dilakukan dengan sistem Training of Trainer (TOT).

Salah satu mata latih dalam rangka TOT dari Program ini adalah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Mata latih pendidikan lingkungan hidup perlu disampaikan dengan maksud menumbuhkembangkan dan melatih kepekaan para guru terhadap permasalahan lingkungan hidup. Selanjutnya diharapkan bahwa para guru lebih mudah menemukenali solusi yang dapat diimplementasikan dalam menjawab permasalahan lingkungan hidup. Pokok bahasan yang akan dipaparkan mencakup 1) manusia dan lingkungan, 2) memelihara kebersihan lingkungan, 3) sumber daya alam, 4) air, 5) pesisir dan laut, 6) sungai dan danau, 7) tanah dan lahan, 8) energi, 9) hutan dan 10) bencana alam.

Pokok bahasan yang dikemukakan bersifat sebagai pemicu belajar yang dapat dikembangkan dalam kegiatan TOT dan kegiatan deseminasi kepada para guru yang lain. Semoga hal-hal yang disampaikan dalam bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup ini dapat bermanfaat dan kualitas lingkungan hidup dapat terjaga dan ditingkatkan untuk kesejahteraan manusisa serta generasi mendatang. Apabila generasi sekarang tidak arif dan bijaksana dalam mengelola lingkungan hidup maka dapat dikatakan bahwa kita “korup” terhadap keadaan lingkungan hidup bagi generasi mendatang. Azas keberlanjutan dalam menjaga kualitas lingkungan hidup bagi generasi mendatang merupakan suatu hal yang penting diperhatikan.

Salam Satu Bumi Penyusun

Page 2: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 2

DAFTAR ISI

halaman

Kata Pengantar i

Unit I MANUSIA DAN LINGKUNGAN 1

Pendahuluan 1

A. Pengaruh Globalisasi terhadap Perubahan Perilaku 1

B. Pencegahan Pengaruh Globalisasi 3

C. Dampak Negatip Perubahan Lingkungan Fisik terhadap

Kesehatan

5

D. Rangkuman 6

E. Kasus/Permasalahan 7

Unit II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN 8

Pendahuluan 8

A. Pemanfaatan Sampah (Barang Bekas) 8

B. Sumber Air Limbah Rumah Tangga dan Pengelolaannya

10

C. Pemeliharaan Saluran Air 11

D. Rangkuman 12

E. Kasus/Permasalahan 13

Unit III SUMBER DAYA ALAM 14

Pendahuluan 14

Page 3: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 3

A. Pelestarian Sumber Daya Alam 15

B. Rangkuman 17

C. Kasus/Permasalahan 17

Unit IV AIR 19

Pendahuluan 19

A. Siklus Hidrologi 20

B. Air dan Kesehatan 21

C. Pemeriksaan Kualitas Air 22

D. Rangkuman 23

E. Kasus/Permasalahan 24

Unit V PESISIR DAN LAUT 25

Pendahuluan 25

A. Pencemaran Laut 25

B. Pemeliharaan Lingkungan Pesisir dan Laut 27

C. Rangkuman 29

D. Kasus/Permasalahan 30

Unit VI SUNGAI DAN DANAU 31

Pendahuluan 31

A. Pencemaran Sungai dan Danau 32

B. Pemeliharaan Sungai dan Danau 32

C. Rangkuman 33

D. Kasus/Permasalahan 33

Page 4: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 4

Unit VII TANAH DAN LAHAN 35

Pendahuluan 35

A. Degradasi Lahan 35

B. Cara Mengatasi Degradasi Lahan 37

C. Rangkuman 39

D. Kasus/Permasalahan 39

Unit VIII ENERGI 41

Pendahuluan 41

A. Macam-macam Energi 42

B. Penghematan Energi 46

C. Rangkuman 47

D. Kasus/Permasalahan 48

Unit IX HUTAN 49

Pendahuluan 49

A. Kerusakan Hutan 50

B. Upaya yang Dilakukan Pemerintah 53

C. Rangkuman 55

D. Kasus/Permasalahan 55

Unit X BENCANA ALAM 57

Pendahuluan 57

A. Kejadian Bencana Lokal 57

Page 5: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 5

B. Kegiatan Manusia Penyebab terjadinya Bencana 61

C. Rangkuman 62

D. Kasus/Permasalahan 63

DAFTAR PUSTAKA 64

Page 6: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 6

UNIT I MANUSIA DAN LINGKUNGAN

(Sumber: http://images.google.co.id/imglanding?q=global%20lingkungan&imgurl)

Pendahuluan

Globalisasi dapat diartikan suatu proses mendunia atau menuju satu

dunia. Peristiwa yang terjadi di bagian belahan dunia dapat disaksikan,

didengarkan dan dikabarkan secara langsung tanpa harus mendatanginya.

Manusia pada sisi belahan dunia berbeda dengan jarak yang jauh dapat

berkomunikasi melalui alat telekomunikasi. Suatu peristiwa bencana alam di

wilayah Yogyakarta pada tahun 2006, beberapa detik setelah itu kabarnya

segera dapat diterima oleh orang-orang di Amerika, Eropa atau lainnya yang

tempatnya sangat jauh dari tempat kejadian. Sekarang ini seseorang dengan

sanak-saudara atau sahabat di negeri yang jauh dapat dengan mudah

melakukan percakapan. Manusia juga dapat menempuh perjalanan jauh

hanya beberapa jam dengan pesawat. Sesuatu yang kita butuhkan dapat

dengan mudah ditemui di toko-toko atau supermarket.

Page 7: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 7

A. Pengaruh Globalisasi terhadap Perubahan Perilaku

Arus globalisasi membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan

global kehidupan sosial dan budaya kemasyarakatan. Seiring dengan

perkembangan teknologi yang mampu menggabungkan unsur informasi dan

komunikasi sehingga menjadi bentuk interaksi sosial masyarakat modern.

Tak dapat dihindari perubahan yang sangat cepat, dunia berada dalam

situasi dan kondisi kehidupan antarbangsa dan negara tanpa batas. Media

adalah “alat penyampai” masyarakat modern dalam mengubah tatatan

struktur sosial budaya, politik, ekonomi dan aspek kehidupan lainnya. Media

merupakan alat yang digunakan masyarakat dalam memasarkan produk

budaya dan menciptakan gaya hidup materialistik dan konsumtif. Meskipun

disisi lain media membawa pengaruh positif dalam menggali informasi

berbagai gagasan pemikiran manusia yang dapat menunjang pembentukan

masyarakat kritis.

Beragam bentuk media, seperti televisi, radio, internet, surat kabar

dan lain sebagainya digunakan sebagai sarana informasi komunikasi

masyarakat modern. Televisi adalah media paling utama yang dapat diakses,

dinikmati, dan mudah terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta

senantiasa menjadi populer di belahan dunia berkembang.

Adapun dampak negatif adanya globalisasi dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Orang menjadi sangat individualis, artinya seseorang cenderung

berperilaku untuk kepentingan diri sendiri.

2. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa,

misalnya dalam pola berpakaian dan pergaulan. Kebanyakan para remaja

meniru gaya berpakaian dan bergaul orang-orang Barat, suatu contoh

sebagian remaja memakai anting-anting bagi laki-laki dan lain-lain.

3. Budaya konsumtif, kebiasaan orang senang menghamburkan uangnya

untuk kepentingan yang kurang bermanfaat. Sekarang kecenderungan

setiap orang memiliki telepon genggam lebih dari satu. Padahal dari segi

fungsi sebagai alat komunikasi sebenarnya setiap orang sudah cukup

hanya memiliki satu telepon genggam. Coba renungkan jika barang-

Page 8: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 8

barang tersebut sudah rusak dan tidak terpakai lagi maka berapa banyak

bangkai telepon genggam akan menjadi limbah elektronik, sehingga jenis

timbulan sampah/limbah di dunia ini akan bertambah yaitu sampah

elektronik.

4. Sarana hiburan yang bersifat melalaikan, cenderung menimbulkan

kecanduan dan membuat malas, misalnya playstation. Dengan adanya

playstation, banyak anak melupakan waktu untuk belajar, membantu

orang tua, dan beristirahat.

5. Budaya permisif, artinya menghalalkan segala cara untuk mencapai

tujuan dengan sarana canggih. Penipuan dengan alat komunikasi di

masyarakat marak terjadi, misalnya menipu dengan informasi lewat HP.

Sebagai contoh “Selamat anda mendapat sebuah mobil Sedan”, dengan

cara silakan transfer uang sebanyak 25 juta ke nomer rekening 09995678

di bank “Jebakan” atas nama “Kutipu Kau”.

6. Menurunnya ikatan rohani, pada era globalisasi orang banyak yang

meninggalkan ibadah dengan alasan sibuk. Orang juga banyak

meninggalkan ajaran agama. Mereka hanya mementingkan duniawi saja.

B. Pencegahan Pengaruh Globalisasi

Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk menanggulangi

pengaruh negatif globalisasi. Adapun upaya penanggulangannya dapat

diterapkan di berbagai lingkungan yang berbeda-beda.

1. Lingkungan Sekolah

Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti serta pengetahuan

tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak terjerumus dalam perilaku

negatif akibat globalisasi seperti kenakalan remaja atau tawuran

antarpelajar. Untuk itu, peranan orang tua, guru, serta siswa sangat

diperlukan. Peran serta tersebut dapat diwujudkan dalam kerja sama dan

komunikasi yang baik. Misalnya guru dan orang tua selalu mengawasi dan

membimbing siswa. Siswa juga harus mematuhi perintah orang tua dan

guru. Selain itu, siswa juga harus menerapkan peraturan sekolah dengan

Page 9: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 9

disiplin. Hal ini untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke

sekolah.

2. Lingkungan Keluarga

Cara yang baik mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi

melalui keluarga adalah meningkatkan peran orang tua. Orang tua

hendaknya selalu menekankan rasa tanggung jawab pada anak. Orang tua

juga menerapkan aturan yang tegas yang harus ditaati setiap anggota

keluarga, namun tanpa mengurangi kasih sayang dan perhatian pada anak.

Di samping itu, orang tua juga harus memberi keteladanan. Orang tua harus

menjadi contoh yang patut ditiru anak-anaknya. Dan yang tidak kalah

pentingnya, berusaha menciptakan komunikasi yang baik antar anggota

keluarga. Bagi anak, juga harus mengembangkan potensi diri ke arah yang

positif. Misalnya aktif mengisi waktu luang dengan membaca, berolahraga,

mengikuti kursus-kursus, dan berhimpun dalam kegiatan pencinta alam.

Penerapan perilaku sopan santun juga harus dilakukan anak. Misalnya

menghormati dan mematuhi orang tua, menyayangi saudara, membimbing

adik, dan sebagainya.

3. Lingkungan Masyarakat dan Lingkungan Keagamaan

Dalam mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke

masyarakat, peran tokoh masyarakat dan agama sangat diperlukan. Mereka

harus mampu menjadi contoh bagi umat atau anggota masyarakatnya.

Nasihat atau saran-saran yang diberikan tokoh masyarakat atau agama akan

membekas dan mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakatnya. Bagi

anak sendiri, hendaknya aktif mengikuti dan melaksanakan ajaran agamanya

dengan disiplin. Misalnya disiplin beribadah.

4. Lingkungan pemerintah dan negara

Pemerintah merupakan salah satu lembaga yang berwenang

mengeluarkan peraturan atau hukum, salah satu di antaranya berusaha

mencegah masuknya pengaruh negatif globalisasi. Misalnya peraturan yang

melarang merokok di tempat umum, larangan minum-minuman keras,

larangan mengkonsumsi narkoba, dan lain-lain. Untuk mewujudkannya,

pemerintah dapat melakukannya melalui lembaga peradilan dan kepolisian.

Page 10: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 10

C. Dampak Negatif Perubahan Lingkungan Fisik terhadap Kesehatan

Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal

yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan

masyarakat berubah. Hal-hal yang dapat memicu terjadi perubahan

lingkungan dan akhirnya juga berdampak pada kesehatan antara lain

peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengolalaan sampah,

pembuangan air limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah

pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi

pantai, penggundulan hutan dan masih banyak lagi lainnya. WHO (World

Health Organization) menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat

yang utuh secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan

bebas dari penyakit”.

Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat

berkembang, karena merupakan kebutuhan yang utama bagi masyarakat.

Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik ditinjau dari

segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pengolalaan sampah

domestik yang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk

pembangunan asap dapur.

Pola makanan yang tidak sehat berdampak pula pada ragam penyakit

yang timbul di masyarakat. Pemenuhan gizi yang memadai pada masyarakat

sering menjadi topik pembicaraan. Penduduk yang belum berdaya secara

ekonomi masih mengalami kekurangan karbohidrat, kekurangan protein,

kekurangan vitamin A dan kekurangan yodium dengan diikuti berbagai

bentuk penyakitnya. Di Indonesia sebagian besar penyakit yang diderita

masyarakat berhubungan dengan kekurangan gizi.

Pengaruh kualitas lingkungan terhadap kesehatan dapat dikategorikan

menjadi pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif, karena lingkungan

atau alam sekitar masih dapat mendukung kebutuhan hidup masyarakat

seperti ketersediaan bahan makanan, sumber daya hayati yang diperlukan

untuk meningkatkan kesejahteraannya, bahan baku untuk papan, sandang,

Page 11: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 11

industri, mikroba dan serangga yang berguna. Manusia membutuhkan

sumber energi yang diambil dari lingkungannya yakni makanan. Makanan

yang harus tersedia sangat besar untuk kebutuhan manusia di dunia di

samping masalah distribusi. Secara tidak langsung elemen-elemen di dalam

biosfir banyak dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kesejahteraanya.

Semakin sejahtera manusia, diharapkan semakin naik pula derajat

kesehatannya. Dalam hal ini, lingkungan digunakan sebagai sumber bahan

mentah untuk berbagai kegiatan industri kayu, industri meubel, rotan, obat-

obatan, papan, pangan, dan fermentasi.

Pengaruh negatif, karena elemen lingkungan yang merugikan seperti

timbulan sampah yang tidak terkelola dengan baik, pencemaran di udara, di

perairan dan di tanah, emisi/keluaran gas polutan dari industri yang tidak

terkendali, keberadaan mikroba patogen, hewan dan tanaman beracun,

hewan berbahaya secara fisik, vektor penyakit dan reservoir penyebab dan

penyebar penyakit. Adanya elemen mikroorganisme yang dapat

menyebabkan penyakit (patogen). Mikroba ini digolongkan kedalam berbagai

jenis seperti virus, ricketssia, bakteri, protozoa, fungi dan metazoa. Adanya

vektor yakni serangga penyebar penyebab penyakit dan reservoir agent

penyakit. Vektor penyakit yang memegang peranan penting dalam

penyebaran penyakit nyamuk, lalat, kutu, pinyal dan tungau.

D. Rangkuman

Arus globalisasi membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan

global kehidupan sosial dan budaya kemasyarakatan. Tidak dapat dihindari

perubahan yang sangat cepat, dunia berada dalam situasi dan kondisi

kehidupan antar bangsa dan negara tanpa batas. Disisi lain media membawa

pengaruh positif dalam menggali informasi berbagai gagasan pemikiran

manusia yang dapat menunjang pembentukan masyarakat kritis. Adapun

dampak negatif adanya globalisasi dapat diidentifikasi antara lain orang

menjadi sangat individualis, masuknya budaya asing yang tidak sesuai

dengan budaya bangsa, budaya konsumtif, kebiasaan orang senang

menghamburkan uangnya untuk kepentingan yang kurang bermanfaat,

Page 12: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 12

sarana hiburan yang bersifat melalaikan, cenderung menimbulkan

kecanduan dan membuat malas, misalnya playstation. budaya permisif, dan

menurunnya ikatan rohani. Upaya-upaya untuk menanggulangi pengaruh

negatif globalisasi dapat dilakukan di berbagai lingkungan antara lain

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan

lingkungan keagamaan, lingkungan pemerintah dan negara.

E. Kasus/Permasalahan

Salah satu media cetak menginformasikan bahwa masih banyak

sinema elektronik (sinetron) yang ditayangkan stasiun televisi tidak layak

tonton karena tidak memberi pendidikan, terutama bagi anak-anak.

"Kendati diminati pemirsa, banyak sinetron itu tidak layak menjadi tontonan,

terutama bagi anak-anak," kata Ratu, anggota DPR RI. Saat melakukan

kunjungan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) Anak Sungai Buluh,

Kabupaten Batanghari, ia mengatakan, tontonan di televisi menjadi salah

satu pemicu munculnya kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Ratu

mengungkapkan menyebutkan pengaruh menonton sinetron di televisi 80

persennya berdampak negatif, baik berupa kekerasan, pornografi dan

lainnya. Sementara itu, dari kunjungan itu juga terungkap, dari 40 anak

penghuni Lapas Anak Sungai Buluh Batanghari, 18 di antaranya atau 45

persen dipenjara karena melakukan kejahatan kesusilaan, tujuh anak terlibat

kasus pembunuhan, delapan anak kasus perampokan, empat anak kasus

pencurian, dua anak kasus psikotropika dan satu orang kasus pemerasan.

Kejahatan susila yang dilakukan anak-anak juga merupakan imbas dari

globalisasi, sementara komitmen pemerintah untuk memproteksi generasi

mudanya dari pengaruh globalisasi juga belum jelas. (Sumber:http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/18/112259/63/10/Banyak-Sinetron-tidak-mendidik).

Page 13: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 13

UNIT II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

(Sumber: http://matoa.org/wp-content/uploads/2008/11/tas-dari-sampah-plastik1.jpg)

Pendahuluan

Kondisi lingkungan yang bersih merupakan tanggungjawab setiap

individu dan semua warga yang hidup di lingkungan tersebut. Upaya

memelihara kebersihan lingkungan tidak cukup bila hanya dilakukan oleh

perorangan. Petunjuk lingkungan yang bersih umumnya dikaitkan dengan

keberadaan timbulan sampah lancarnya aliran air limbah rumah tangga di

sekitar lingkungan. Pengelolaan sampah dan kelancaran aliran air limbah

sudah menjadi kebutuhan mutlak bila ingin menciptakan lingkungan yang

bersih. Dalam rangka menangani permasalahan sampah maka upaya yang

dapat dilakukan adalah mengurangi (reduce), menggunakan ulang (reuse),

dan mendaur ulang (recycle).

A. Pemanfaatan Sampah (Barang Bekas)

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat

yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,

pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Botol bekas

wadah kecap, saos, sirup, dan creamer, baik yang putih bening maupun

yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal. Kertas, terutama kertas

bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecualai kertas yang berlapis

Page 14: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 14

minyak. Aluminium bekas wadah minuman ringan, dan bekas kemasan kue,

besi bekas rangka meja, besi rangka beton, plastik bekas wadah shampoo,

air mineral, jerigen, dan ember.

Reduce (Mengurangi Sampah)

caranya :

� Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong

plastik pembungkus barang belanja

� Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada

membeli botol baru setiap kali habis

� Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket

yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume

yang sama

Reuse (Menggunakan sisa sampah yang masih dapat dipakai)

caranya :

� Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah

� Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk

pembungkus

� Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,

perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya

Recycle (Daur Ulang Sampah)

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan

teknologi dan penanganan khusus. Adapun cara-caranya seperti berikut ini :

� Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur

ulang

� Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang

� Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil

daur ulang

Contoh produk daur ulang dapat ditunjukkan pada Gamabr 2.1.

Page 15: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 15

Gambar 2.1 Pemanfaatan Sampah Sebagai Tas (Sumber: http://matoa.org/wp-content/uploads/2008/11/tas-dari-sampah-plastik1.jpg)

B. Sumber air limbah rumah tangga dan pengelolaannya

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar

mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia.

Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat.

Limbah rumah tangga dapat mencemari badan sungai, seperti yang

ditunjukkkan pada Gambar 2.2.. Dalam air limbah terdapat bahan kimia

sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat

memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus,

dan kolera. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak

membahayakan kesehatan lingkungan.

Gambar 2.2 Air Limbah Rumah Tangga yang Dibuang di Sungai (Sumber: http://matoa.org/wp-content/uploads/2008/11/tas-dari-sampah-plastik1.jpg)

Page 16: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 16

Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan

air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak

peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya

baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

b. Tidak mengotori permukaan tanah.

c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah

didapat dan murah.

g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan

menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak

penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat

dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk

menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap

pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur

menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.

b. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik

melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.

c. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara

pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti

sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat

dimanfaatkan.

C. Pemeliharaan Saluran Air

Saluran pembuangan air atau drainase merupakan tempat

pembuangan air limbah dari rumah tangga, industri, pertanian. Saluran air ini

Page 17: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 17

memerlukan pemeliharaan sehingga dapat berfungsi dengan baik. Sebagai

contoh dapat dilihat apad Gambar 2.3.

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah

masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air

bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat

serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai.

Gambar 2.3 Saluran Air yang Baik

(http://andy.cahbag.us/2009_06_01_archive.html)

Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai,

tersumbatnya saluran/ sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan

selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik

serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya

adalah: diare, demam berdarah, disentri, hepatitis A, kolera, tiphus,

cacingan, dan malaria.

D. Rangkuman

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat

yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,

Page 18: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 18

pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Dalam rangka

mengurangi produksi timbulan sampah maka dapat melalui 3R (reduce,

reuse, dan recycle). Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair,

gas dan padat. Saluran pembuangan air atau drainase merupakan tempat

pembuangan air limbah dari rumah tangga, industri, dan pertanian. Saluran

air ini memerlukan pemeliharaan sehingga dapat berfungsi dengan baik.

E. Kasus/Permasalahan

Pencemaran lingkungan yang terjadi pada tempat pembuangan akhir

(TPA) sampah di Jakarta telah terjadi sejak tahun 1990, yang menimbulkan

protes masyarakat sekitar TPA dan selalu dapat diselesaikan dengan

negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jakarta dengan penduduk

sekitar TPA (Kompas, 2 februari 2004). Berulangkali protes masyarakat

sekitar TPA dilakukan, namun tetap permasalahan pengelolaan sampah

belum dapat dituntaskan, sehingga pada awal tahun 2004 muncul kembali

terjadinya pencemaran lingkungan di wilayah sekitar TPA Cilincing.

Sementara itu, upaya pemecahannya yang dilakukan selama ini seringkali

tidak menyentuh akar permasalahannya (Menteri Riset dan Teknologi, 2004).

Tingginya volume sampah ini disebabkan oleh jumlah penduduk Jakarta

yang cukup banyak. Soemarwoto, 2001, mengatakan bahwa faktor

pertambahan penduduk mempengaruhi perubahan yang besar dalam

lingkungan hidup. Dari permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa sampah

sangat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat di Jakarta. Ini

merupakan imbas dari masyarakat yang tidak dapat memelihara dan

mengerti pengelolaan lingkungan dengan baik.

(Sumber: http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/nuraini_soleiman.htm)

Page 19: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 19

UNIT III SUMBER DAYA ALAM

(Sumber: http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004020500314013)

Pendahuluan

Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun

serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam

harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan

itu. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat

dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.

Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam

hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam

nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan

dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.

Page 20: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 20

A. Pelestarian Sumber Daya Alam

1. Kebijakan pemerintah dalam pengendalian sumber daya alam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain menggariskan

agar Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaina abadi dan keadilan sosial. Selain itu pasal 33 ayat (3) Undang-

undang Dasar 1945 menggariskan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Salah satu asas penting dalam

pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan Indonesia adalah

pengutamaan pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No.

II/MPR/1993 tentang GBHN khususnya tentang lingkungan hidup umumnya

dan keanekaragaman hayati pada khusunya antara lain menegaskan

sebagai berikut:

a. Pembangunan lingkungan hidup yang merupakan bagian penting dari

ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan seluruh

makhluk hidup di muka bumi diarahkan pada terwujudnya kelestarian

fungsi lingkungan hidup dalam keseimbangan dan keserasian yang

dinamis dengan perkembangan kependudukan agar dapat menjamin

pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pembangunan

lingkungan hidup bertujuan meningkatkan mutu, memanfaatkan

sumber daya alam secara berkelanjutan, merehabilitasi kerusakan

lingkungan, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kualitas

lingkungan hidup.

b. Sumber daya alam di darat, di laut maupun di udara dikelola dan

dimanfaatkan dengan memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup

agar dapat mengembangkan daya dukung dan daya tampung

lingkungan yang memadai untuk memberikan manfaat bagi sebesar-

Page 21: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 21

besarnya kemakmuran rakyat, baik bagi generasi masa kini maupun

bagi generasi masa depan.

c. Konservasi kawasan hutan nasional termasuk flora dan faunanya

serta keunikan alam terus ditingkatkan untuk melindungi

keanekaragaman plasma nutfah, jenis spesies, dan ekosistem.

d. Kerjasama regional dan internasional mengenai pemeliharaan dan

perlindungan lingkungan hidup dan peran serta dalam pengembangan

kebijaksanaan internasional serta kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi tentang lingkungan perlu terus ditingkatkan bagi kepentingan

pembangunan berkelanjutan.

Selain itu Indonesia telah memiliki peraturan prundang-undangan

yang berkaitan dan mendukung upaya pengelolaan kekayaan hayati dan

lingkungan. Adapun peraturan perundang-undangan yang berlaku antara

lain:

a. Undang-Undang No 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan

Pokok Kehutanan

b. Undang-Undang No 9 Tahun 1985 tentang Perikanan

c. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan

Hidup

2. Usaha-usaha pencegahan kerusakan sumber daya alam melalui pengamatan langsung

Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada

bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang

baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar

pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi

sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan.

Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan

cara yang rasional antara lain sebagai berikut :

a. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-

hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.

b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

Page 22: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 22

c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,

serta pendaurulangan (recycling).

d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai

dengan alam.

Krisis-krisis lingkungan, sebagai akibat tidak seimbangnya

pemanfaatan sumberdaya alam dengan pembangunan atau rehabilitasi pada

akhirnya melahirkan pemikiran untuk mengkonservasi sumberdaya alam.

Banyak upaya dilakukan antara lain dengan prinsip-prinsip mengurangi

eksplorasi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle)

memulihkan kembali (recovery), serta memperbaiki kembali (reserve).

B. Rangkuman

Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun

serasi dan seimbang. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik,

yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber

daya alam. Adapun kebijakan pemerintah yang mengatur tentang

pemeliharaan sumber daya alam tertuang pada pembukaan UUD 1945 dan

pasal 33 ayat (3). Salah satu asas penting dalam pemanfaatan kekayaan

alam dalam pembangunan Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan

sumber daya alam yang dapat diperbarui. Usaha-usaha yang dilakukan

pemerintah salah satunya melalui pengamatan langsung pengelolaan

sumber daya alam tersebut.

C. Kasus/Permasalahan

Kasus yang baru-baru ini dan sebenarnya sudah sering kali mencuat

adalah kelangkaan beberapa jenis bahan bakar terutama premium dan

minyak tanah. Menurut pengamatan dan penelitan hampir 60 persen sumber

bahan bakar tersedot pada transportasi. Kelakuan oknum yang tidak

bertanggung jawab turut memperparah keadaan. Hal ini dipicu dari lemahnya

pengawasan pemerintah terhadap sistem distribusi barang yang menjadi

hajat hidup orang banyak ini. Sebagai contoh nyata, penjualan gas alam

yang dihasilkan di Arun, Aceh ke negeri ginseng, Korea. Padahal di saat

Page 23: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 23

yang sama, PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) sangat membutuhkan pasokan

gas alam untuk produksi pupuknya. Akhirnya kegiatan operasional

perusahaan itu harus dihentikan selama 3 tahun dan kerugian yang

ditimbulkan tidak kurang dari 300 juta dolar AS. Kasus lain yang sangat

mencoreng muka negeri ini tentunya adalah tindakan beberapa

penduduknya sendiri yang sengaja menyelundupkan bahan bakar minyak

(BBM) ke luar negeri, khususnya ke negeri tetangga seperti Malaysia dan

Singapura. Alasannya di kedua negara tersebut harga jualnya lebih tinggi

dan tidak terkena PPN. Bukankah ini adalah keadaan yang sangat ironis.

(Sumber: http://ppsdms.org/kemiskinan-dalam-kekayaan-sumber-daya-alam-indonesia.htm)

Page 24: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 24

UNIT IV AIR

(Sumber: http://linapw.wordpress.com/2009/11/10/64-remaja-bali-tahu-mirisnya-air-

bersih-namun-76-sering-memboroskan-air/)

Pendahuluan

Mungkinkah anda sempat memikirkan bahwa dasar dari kehidupan

adalah air. Mungkin anda pernah memikirkan bahwa air, seperti halnya udara

dan tanah, merupakan zat yang sangat penting bagi semua makhluk hidup,

dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air selama

hidupnya di permukaan bumi. Ketersediaan air di permukaan bumi ada

secara berkelanjutan terus menerus karena terjamin oleh adanya peristiwa

siklus hidrologi. Siklus hidrologi dapat berlangsung karena air memiliki sifat

fisik yakni dapat berubah wujud. Air dapat berubah wujud dari cair menguap

menjadi gas, mengembun dan membeku menjadi es. Hal ini dapat dapat

berlangsung secara bolak balik. Ketersediaan air di permukaan bumi dapat

dijumpai di dalam tubuh makhluk hidup, di sungai, di dalam tanah, di laut dan

di udara setelah mengalami penguapan.

Air merupakan sumber kehidupan artinya jika makhluk hidup

kekurangan air maka hidupnya akan merana dan tampak tidak sehat. Air

merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara langsung air

dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup sehari-hari,

Page 25: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 25

sedangkan secara tidak langsung air dimanfaatkan bagi upaya

pengembangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik,

kimiawi, maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk

memasak, mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau

gangguan kesehatan.

Kualitas air untuk pemenuhan kebutuhan manusia dapat ditentukan

dengan cara fisik, kimia dan biologi. Air secara alami tidak pernah dijumpai

dalam keadaan benar-benar murni. Ketika uap air mengembun di udara dan

jatuh dalam bentuk hujan di permukaan bumi, air tesebut telah menyerap

debu atau melarutkan oksigen, karbon dioksida dan berbagai jenis gas lain.

Kemudian air tersebut baik yang di atas maupun di di bawah permukaan

tanah bergerak mengalir menuju ke berbagai tempat yang lebih rendah

letaknya, melarutkan berbagai jenis batuan yang dilaluinya atau zat

anorganik lainnya. Selain itu sejumlah kecil hasil uraian zat organik seperti

nitrit, nitrat, amoniak, dan karbondioksida akan larut ke dalamnya.

A. Siklus Hidrologi

Panas matahari dapat menyebabkan air permukaan sungai, danau,

lauatan berubah menjadi uapdan dikenal dengan istilah evaporasi. Uap air

juga dapat berasal dari penguapan air tubuh tumbuhan yang dikenal sebagai

peristiwa evapotranspirasi. Uap air membumbung tinggi ke udara. Karena

suhu dingin, uap air berubah menjadi gumpalan awan yang tertiup angin

menuju ke daerah daratan. Suhu terus menurun sehingga uap air

mengembun manjadi titik-titik air dan turun ke permukaan bumi berupa air

hujan atau dikenal dengan istilah presipitasi.

Page 26: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 26

Gambar 4.1 Skematis Siklus Hidrologi di Permukaan Bumi (sumber: http://1.bp.blogspot.com/_CHMlH-/siklus+hidrologi)

Air hujan yang menimpa dedaunan kemudian turun meresap ke

dalam tanah atau dikenal dengan istilah perkolasi. Sedang air yang

mengenai langsung ke permukaan tanah akan mengalami perkolasi dan

mengalir ke permukaan tanah yang lebih rendah dan dikenal sebagai air

“run-off” (air larian). Air ini mengalir melalui permukaan bumi sebagai air

sungai menuju ke lautan. Di lautan air akan menguap (evaporasi) lagi ke

udara jika terkena sinar matahari. Sebagian air di dedaunan dan permukaan

batang akan diuapkan kembali ke udara atau dikenal mengalami

evapotranspirasi, sebagian lagi menyusup ke tanah dan diserap lagi oleh

akar tumbuhan. Air yang menyusup ke dalam tanah akhirnya terkumpul

sebagai air bawah tanah (groundwater). Air bawah tanah dapat muncul ke

permukaan tanah menjadi sumber mata air.

B. Air dan Kesehatan

Penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat timbul karena air yang

tercemar dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu penyakit menular dan

penyakit tidak menular. Penyakit menular yang ditularkan melalui air antara

lain kolera, tipus, disentri basiler, diare, hepatitis, infeksi kulit dan mata, dan

schistosomiasis (demam keoang). Pada tahun 1986 ditaksir 40% dari rumah

Page 27: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 27

tangga yang mendapat pasokan air bersih, selebihnya mengambil langsung

dari alam yang mungkin telah tercemar oleh limbah manusia, industri,

pertanian, dan sebagainya. Tidak mengherankan bila sebagian besar

kesakitan dan kematian penduduk ada kaitan dengan kurang tersedianya air

bersih. Pada tahun 1983 sekitar 400.000 orang meninggal karena diare dan

40.000 karena kolera. Penyakit kulit dan mata pada umumnya tidak

menimbulkan kematian. Banyaknya penderita penyakit kulit dan mata erat

hubungannya dengan kualitas air untuk mandi dan cuci yang buruk.

Penyakit tidak menular yang perantaranya air antara lain keracunan

akut karena minum air yang mengandung racun, gangguan saraf kerusakan

ginjal, otak dan hati karena akumulasi logam berat melalui makanan dan

minuman. Kanker karena secara terus menerus meminum air yang

mengandung zat bersifat karsinogenik. Tekanan darah tinggi bila dalam air

minum terkandung banyak garam (NaCl). Batu ginjal bila air minum

terkandung banyak kapur, atau mineral lain dengan kadar yang melampaui

batas.

C. Pemeriksaan Kualitas Air

Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada

pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan air meliputi pengamanan

dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Upaya

penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air minum ataupun air

bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik

perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang

memenuhi persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh

pemerintah maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan

sarana air bersih/air minum, upaya pengawasan kualitas air dan

penyuluhan–penyuluhan mengenai hubungan kesehatan dengan tersedianya

air yang memenuhi persyaratan kesehatan. Berdasarkan Pedoman Teknis

tentang Pengawasan Kualitas Air yang dikeluarkan Direktorat Jenderal PPM

& PLP Departemen Kesehatan1977 bahwa parameter kualitas air minum/air

Page 28: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 28

bersih yang minimal diharapkan diperiksa di laboratorium adalah pengujian

dan pemeriksaan kimia, fisika dan biologi (Bakteriologi).

Jenis pemeriksaan kualitas air adalah:

1. Pemerikasaan Kimia meliputi pemeriksaan kimia an organik: Arsen,

Flourida, Kadmium, Nitrat, Nitrit, Sianida, Selenium, Alumunium, Besi,

Amonia, Zeng, Tembaga, Sulfat, Mangan, pH dan Kesadahan. Kimia

organik, kandungan senyawa organik yang pengukurannya secara tidak

langsung yaitu dengan memeriksa BOD (Biological Oxigens Demand)

yang menggambarkan kebutuhan oksigen oleh organisme untuk

menguraikan senyawa organik dan oksigen terlarut/ DO (Disolved

Oxigens).

2. Pemeriksaan Fisika meliputi pemeriksaan: zat padat terlarut, salinitas,

kekeruhan, bau, rasa, suhu dan warna.

3. Pemerikasaan Biologi meliputi pemeriksaan: keberadaan Escherichia coli

(Coli tinja) dengan indeks MPN (Most Probable Number) atau jumlah

perkiraan terdekat yan g disesuaikan Tabel JPT (Jumlah Perkiraan

Terdekat)

Pemeriksaan, Pengawasan, dan Pemeliharaan Kualitas Air merupakan salah

satu upaya kesehatan masyarakat.

E. Rangkuman

Air merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia. Secara

langsung air dapat dimanfaatkan bagi pencukupan kebutuhan hidup sehari-

hari, sedangkan secara tidak langsung air dimanfaatkan bagi upaya

pengembangan lingkungan hidupnya. Air yang tercemar baik secara fisik,

kimiawi, maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk

memasak, mandi, dan mencuci, maka dapat menimbulkan penyakit atau

gangguan kesehatan. Penyakit menular yang ditularkan melalui air antara

lain kolera, tipus, disentri basiler, diare, hepatitis, infeksi kulit dan mata, dan

schistosomiasis (demam keoang). Adapun upaya pemerintah melalui

pengawasan kualitas air dan penyuluhan-penyuluhan.

Page 29: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 29

F. Kasus/Permasalahan

Berdasarkan data WHO (2000), diperkirakan terdapat lebih 2 milyar

manusia per hari terkena dampak kekurangan air di lebih dari 40 negara di

dunia. 1,1 milyar tidak mendapatkan air yang memadai dan 2,4 milyar tidak

mendapatkan sanitasi yang layak. Pada tahun 2050 diprediksikan bahwa 1

dari 4 orang akan terkena dampak dari kekurangan air bersih. Penurunan

kualitas air di sumber mata air menjadi ancaman serius di Kota Batu saat ini.

Dari puluhan sumber mata air yang ada, diperkirakan hanya tinggal satu

sumber saja yang masih layak digunakan. Sampah ditengarai adalah

penyebab utama turunnya kualitas air ini. Kepala Kantor Lingkungan Hidup

(KLH) Kota Batu, Bambang Parianom menuturkan bahwa terdapat satu

sumber air yang dinyatakan sudah sangat kotor dan nyaris dibawah ambang

batas kelayakan konsumsi. Sebagai seorang siswa, bagaimana kalian

menanggapi permasalahan yang terjadi di Kota Batu tersebut?

Page 30: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 30

UNIT V PESISIR DAN LAUT

(Sumber : http://www.potlot-adventure.com/2009/04/08/buya-sabe-kisah-balida-dan-benang-sutra/)

Pendahuluan

Laut merupakan anugrah terbesar bagi umat manusia. Di dalamnya

begitu banyak sumberdaya yang tak ternilai harganya. Dari waktu ke waktu

terlihat penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya pesisir dan laut.

Sumberdaya yang paling terdegradasi adalah terumbu karang dan hutan

mangrove. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kerusakan karena ulah

manusia adalah hal terburuk yang sampai saat ini terus terjadi.

A. Pencemaran Laut

Menurut Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1999, pengertian

pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan

manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan atau

fungsinya.

Pencemaran oleh limbah pabrik-pabrik mengakibatkan kerugian cukup

besar bagi nelayan. Laut tak lagi jernih dengan aneka hasilnya yang kian

menyusut, jadi indikasi betapa buramnya potret kehidupan nelayan kita.

Page 31: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 31

Pemerintah yang diharapkan memberi solusi pun ternyata tak banyak

membantu. Aktivitas di laut yang mengancam terumbu karang antara lain

pencemaran dari pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal,

pembuangan sampah dari atas kapal, dan akibat langsung dari pelemparan

jangkar kapal.

(Sumber: http://satriothorpe.blogspot.com/2008_11_01_archive.html)

Salah satu bahan pencemaran laut yang utama adalah kebocoran

tanker minyak. Dampak yang ditimbulkan oleh minyak tersebut sangat

berbahaya bagi biota laut baik di jangka pendek maupun jangka panjang.

Jangka Pendek, masuknya molekul-molekul hidrokarbon minyak ke dalam

sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau minyak.

Minyak dapat menyebabkan kematian pada ikan karena kekurangan

oksigen, keracunan karbondioksida dan keracunan bahan berbahaya.

Jangka Panjang, terutama bagi biota laut yang masih muda. Minyak dalam

laut dapat termakan oleh biota-biota tersebut. Sebagian senyawa minyak

dapat terakumulasi dalam senyawa lemak dan protein.

Pencemaran laut juga berdampak bagi terumbu karang. Indonesia

memiliki 10% terumbu karang dunia. Terumbu karang bermanfaat sebagai

penyangga daerah pantai. terumbu karang juga dimanfaatkan sebagai bahan

bangunan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai. selain itu, terumbu

karang juga berfungsi sebagai kawasan wisata, bahan baku kosmetik dan

obat-obatan.

Page 32: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 32

(Sumber: http://www.indonesiaboat.com/detail.php?id=13)

Terumbu karang atau koral seluas 75 ribu kilometer persegi yang

merupakan rumah-rumah ikan di perairan Indonesia kini rusak parah akibat

tangan-tangan manusia tak bertanggung jawab. Penyebabnya adalah

penangkapan ikan menggunakan bom dan pencabutan terumbu karang

untuk hiasan aquarium. Padahal, keberadaan terumbu karang dapat

mengurangi efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global dan

meningginya permukaan laut. Semakin menipis koral, semakin panas pula

suhu bumi.

Bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat terutama para nelayan,

pencemaran laut sangat berdampak negatif. Hal ini dikarenakan hasil laut

seperti ikan, udang, kerang hijau,dll semakin menurun. Penurunan hasil laut

ini diakibatkan oleh maraknya pembuangan limbah ke laut.

B. Pemeliharaan Lingkungan Pesisir dan Laut

Pemeliharaan lingkungan pesisir laut sangat diperlukan. Perlindungan

mutu laut adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan agar mutu laut

tetap baik. Pengendalian pencemaran dan atau perusakan laut adalah setiap

upaya atau kegiatan pencegahan dan atau penanggulangan dan/atau

pemulihan pencemaran dan/atau perusakan laut. Pengaturan yang terkait

Page 33: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 33

dengan pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran laut

adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1999.

Penyebab kerusakan pantai lebih banyak karena ulah manusia seperti

perusakah karang pantai, penebangan bakau, penambangan pasir, serta

bangunan yang melewati garis pantai. Selain itu penggalian karang

menyebabkan pertambahan kedalaman perairan dangkal yang semula

berfungsi meredam energi gelombang, akibatnya gelombang sampai ke

pantai dengan energi yang cukup besar.

Kegiatan pembangunan, industri dan aktivitas manusia serta

pengaruh faktor alam pada umumnya telah memberikan pengaruh negatif

pada kestabilan kawasan pantai. Faktor alam yang berpengaruh tehadap

kondisi pantai antara lain timbulnya gelombang dan arus, terjadinya pasang

surut, terjadinya sedimentasi dan abrasi yang berpengaruh pada berubahnya

garis pantai serta kondisi sungai yang bermuara di perairan tersebut.

Aktivitas manusia yang berpengaruh terhadap kondisi pantai antara

lain adalah pem-bangunan, reklamasi dan pengerukan dasar perairan untuk

tujuan komersial yang berlebihan. Berkembangnya wisata bahari di beberapa

daerah pantai juga mendorong terjadinya perubahan kondisi alam menjadi

lingkungan buatan dengan dibangunnya beberapa fasilitas penunjang yang

diperlukan.

Selain hal di atas, terjadinya pantai mundur merupakan akibat proses

erosi pantai (abrasi) sehingga garis pantai menjadi mundur jauh dari garis

pantai lama. Garis pantai secara alami berubah dari waktu ke waktu sejalan

dengan perubahan alam seperti adanya aktivitas gelombang, angin, pasang

surut dan arus serta sedimentasi daerah delta sungai.

Namun perubahan garis pantai dapat meningkat dengan adanya

gangguan ekosistim pantai seperti hutan bakau sebagai penyangga pantai

banyak dirubah fungsinya untuk dijadikan sebagai daerah pertambakan,

hunian, industri dan daerah reklamasi kemudian pembuatan tanggul dan

kanal serta bangunan-bangunan yang ada di sekitar pantai.

Upaya manusia dalam penanggulangan pantai yang rusak ada

beberapa metode disesuaikan dengan karakter dan sifat gelombang yang

Page 34: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 34

menerjang pantai, metode penanggulangan abrasi pantai seperti pemecah

gelombang sejajar garis pantai (detached beakwater), struktur pemotong

arus-sejajar-pantai tegak lurus garis pantai (groin), dan pembangunan

dinding laut (seawall) telah banyak diaplikasikan dalam berbagai kasus erosi

pantai di Indonesia.

Gambar 5.3 Upaya penanggulangan pantai yang rusak(Sumber: www.imred.org/files/penanaman.jpg)

C. Rangkuman

Pencemaran oleh limbah pabrik-pabrik mengakibatkan kerugian cukup

besar bagi nelayan. Salah satu bahan pencemaran laut yang utama adalah

kebocoran tanker minyak. Dampak yang ditimbulkan oleh minyak tersebut

sangat berbahaya bagi biota laut baik di jangka pendek maupun jangka

panjang. Selain itu, aktivitas manusia yang berlebihan juga dapat

mengakibatkan kerusakan lingkungan pesisir dan laut. Untuk itu diperlukan

Page 35: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 35

pemeliharaan lingkungan pesisir laut yaitu perlindungan mutu laut. Upaya

manusia dalam penanggulangan pantai yang rusak ada beberapa metode

disesuaikan dengan karakter dan sifat gelombang yang menerjang pantai.

D. Kasus/Permasalahan

Untuk mengurangi dampak abrasi laut di pesisir Jatim dan

pemanasan global, perlu dilakukan penanaman mangrove atau bakau.

Pasalnya, hutan mangrove yang banyak terdapat hampir di seluruh pantai

di Jatim seluas 85.000 Ha atau 6,24 persen dari luas hutan di Jatim, 15

persennya atau sekitar 13.000 Ha dalam kondisi rusak. Menteri Kelautan

dan Perikanan Freddy Numberi kemarin, Selasa (13/10) juga telah

melakukan pencanangan penanaman pohon mangrove (bakau) di

Pamekasan. Adapun mangrove yang ditanam sebanyak 115 ribu pohon

dari bantuan pemerintah pusat. Untuk lokasi penanaman dilakukan di dua

lokasi, yakni di wilayah Kecamatan Tlanakan sebanyak 30 ribu pohon dan

sisanya di wilayah Kecamatan Pademawu. Bagaimana tanggapan kalian

terhadap upaya pemerintah tersebut?

Page 36: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 36

UNIT VI

SUNGAI DAN DANAU

(Sumber : http://poltekipb.wordpress.com/about/)

Pendahuluan

Air adalah sumberdaya alam yang dinamik (dynamic resources), yang

memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat

Indonesia dalam segala bidang, sehingga memberikan implikasi yang relatif

pelik dan khas dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatannya.

Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merencanakan,

melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber

daya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air

agar terciptanya konservasi sumberdaya air. Konservasi sumberdaya air

sendiri adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan,

sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas

dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup, baik

pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

Tujuan pengelolaan sungai, danau dan waduk untuk konservasi

sumberdaya air adalah upaya pencegahan banjir dan kekeringan,

pencegahan erosi dan sedimentasi, pencegahan kerusakan bantaran sungai,

pencegahan tercemarnya sumber air, dan juga untuk menghindari konflik

Page 37: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 37

dan degradasi sumber daya alam dan lingkungan. Sumberdaya air dapat

dikelola oleh suatu badan usaha atau swasta tetapi dalam pengelolaannya

khususnya pada aspek penggunaan harus proporsional karena kenyataan

menunjukkan bahwa air permukaan (air sungai) cukup banyak yang tidak

dikelola secara profesional. Apabila sumberdaya air ini dikelola secara

profesional dan penggunaannya proporsional antara kepentingan badan

usaha dan kepentingan masyarakat luas, maka akan menambah sumber

devisa negara yang pada akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan

masyarakat.

A. Pencemaran Sungai dan Danau

Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien

dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan

menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya

mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak terhadap

seluruh ekosistem. Limbah industri seperti logam berat, toksik organik,

minyak, nutrien dan padatan yang dibuang ke sungai dapat menguramgi

oksigen dalam air sehingga menganggu keseimbangan ekosistem.

B. Pemeliharaan Sungai dan Danau

Pemeliharaan sungai pada dasarnya bertujuan untuk

mempertahankan kapasitas air dan kapasitas tampung dari semua sistem

tata air sungai yang berada di daerah pengaliran sungai seperti sungai, situ,

waduk, saluran drainase beserta semua bangunan air yang terdapat pada

sistem tersebut.

Pemeliharaan sungai dibagi dalam dua bagian besar, yang pertama

ialah pemeliharaan terhadap bangunan pengendali banjir yaitu bangunan

yang berfungsi untuk pengaturan aliran air. Pemeliharaan terhadap

bangunan pengatur aliran seperti bendung, pintu air, pengarah arus, dan

lain-lain dimaksudkan agar bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik

pada saat diperlukan. Sebagai contoh kasus terjadinya banjir akibat

Page 38: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 38

kerusakan pintu air dari pemukiman yang telah diproteksi dengan tanggul.

Semula tanggul dimaksudkan untuk menghindari limpasan air sungai akan

tetapi pada saat banjir justru pintu air tersebut menjadi jalan masuknya air

dari sungai karena tidak dapat berfungsi dengan baik akibat kurangnya

pemeliharaan. Pemeliharaan terhadap bangunan pengaturan air perlu

dilaksanakan secara rutin agar dapat siap berfungsi pada saat diperlukan.

Pemeliharaan bangunan pengendali banjir dapat dilakukan oleh Dinas yang

terkait atau melibatkan partisipasi masyarakat yang berada di daerah

permukiman.

Kedua, pemeliharaan saluran pengendali banjir atau saluran

drainase untuk mempertahankan kapasitas alir dan tampung sungai-sungai

dan atau saluran drainase sebagai satu kesatuan sistem dengan bangunan

pengendali banjir. Seperti yang diuraikan di atas berkurangnya kapasitas

alur dan tampung disebabkan oleh tumbuhnya pemukiman liar di bantaran

sungai, pengendapan sampah, dan sedimen hasil erosi di hilir.

C. Rangkuman

Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Limbah industri seperti logam

berat, toksik organik, minyak, nutrien dan padatan yang dibuang ke sungai

dapat menguramgi oksigen dalam air sehingga menganggu keseimbangan

ekosistem. Pemeliharaan sungai pada dasarnya bertujuan untuk

mempertahankan kapasitas alir dan kapasitas tampung dari semua sistem

tata air sungai yang berada di daerah pengaliran sungai seperti sungai, situ,

waduk, saluran drainase beserta semua bangunan air yang terdapat pada

sistem tersebut.

E. Kasus/Permasalahan

Kondisi daerah tangkapan hujan di bagian DAS Brantas hulu

memburuk akibat penebangan liar dan pengelolaan lahan yang tidak

mengindahkan aspek konservasi tanah. Hal ini menyebabkan peningkatan

erosi lahan yang kemudian akan mengakibatkan peningkatan sedimentasi di

Page 39: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 39

waduk, berkurangnya volume efektif waduk, kekeringan pada musim

kemarau dan terjadinya banjir bandang di musim penghujan, seperti

kejadian pada tanggal 3-4 Pebruari 2004, Kali Brantas Hulu mengalami

banjir lumpur yang sangat parah karena hujan deras. Permasalahan pokok

lain yang terjadi adalah matinya mata air DAS Brantas, degradasi dasar

sungai dan penurunan kualitas air akibat pencemaran. Buat kelompok dan

coba kalian pikirkan apabila kerusakan DAS Brantas tersebut terjadi secara

terus-menerus?

Page 40: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 40

UNIT VII

TANAH DAN LAHAN

(Sumber : http://organicindonesianvanilla.blogspot.com/2008/02/musim-hujan-berkahnya-petani-peternak.html)

Pendahuluan

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena

tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air

sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga

juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah

juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar

hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

A. Degradasi Lahan

Degradasi lahan berarti hilangnya fungsi lahan atau berubahnya

kualitas dan manfaat dari suatu lahan. Jadi, kerusakan lahan tidak hanya

menyangkut kerusakan pada tanah, tetapi juga sumber daya berupa

organisme yang ada di atas tanah. Degradasi lahan dipengaruhi oleh faktor

manusia dan faktor lingkungan. Degradasi lahan yang disebabkan oleh faktor

manusia antara lain:

Page 41: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 41

1. Penebangan hutan secara terus menerus yang menyebabkan hutan

menjadi gundul.

2. Kerusakan lahan oleh manusia sering didasari oleh kepentingan ekomoni

belaka tanpa mementingkan kelestarian lingkungan.

3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, sehingga membutuhkan lahan untuk

permukiman maupun aktivitas pertanian.

4. Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan.

Misalnya aktivitas pertanian yang dilakukan pada lahan dengan

kemiringan lereng yang curam, jika pengelolaan lahannya tidak

direncanakan dengan baik. Lahan yang curam rawan terhadap erosi,

terlebih lagi jika turun hujan.

5. Sejumlah penduduk miskin atau tidak memiliki lahan, membuka lahan

baru di daerah pegunungan. Akibatnya, tumbuhan dan hewan di

dalamnya terancam serta tanahnya rawan terhadap erosi.

6. Lahan – lahan bekas penambangan bahan galian seringkali dibiarkan

begitu saja jika bahan galiannya telah habis sehingga lahan menjadi

rusak.

7. Reboisasi dan reklamasi yang gagal. Upaya reboisasi hutan yang telah

ditebang dan reklamasi lubang/tanah terbuka bekas galian tambang

sangat minim hasilnya karena prosesnya memerlukan waktu puluhan

tahun dan dananya tidak mencukupi karena banyak disalahgunakan (di

korupsi).

8. Lemahnya penegakan hukum. Sudah banyak peraturan perundangan

yang telah dibuat berkenaan dengan pengelolaan lingkungan dan

khususnya hutan, namun implementasinya di lapangan seakanakan tidak

tampak, karena memang faktanya apa yang dilakukan tidak sesuai

dengan peraturan yang telah dibuat.

9. Kesadaran masyarakat yang rendah. Kesadaran sebagian besar warga

masyarakat yang rendah terhadap pentingnya pelestarian

lingkungan/hutan merupakan satu hal yang menyebabkan

ketidakpedulian masyarakat atas degradasi lingkungan yang semakin

Page 42: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 42

intensif. Rendahnya kesadaran masyarakat ini disebabkan mereka tidak

memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup yang memadai.

Selain dari faktor manusia, beberapa faktor alam yang dapat

menyebabkan terjadinya degradasi lahan antara sebagai berikut.

a) Bencana alam seperti banjir, longsor, badai, gempa atau letusan gunung

merapi.

b) Iklim, jenis tanah dan kemiringan lereng sangat memengaruhi laju

kerusakan lahan.

A. Cara Mengatasi Degradasi Lahan

Untuk mencegah degradasi lahan, diperlukan upaya yang dilakukan

agar keberadaan lahan dapat terus dimanfaatkan dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan. Upaya–upaya yang dilakukan sebagai berikut.

1. Lahan–lahan yang tidak cocok untuk pertanian sebaiknya dijadikan

sebagai hutan, seperti lereng gunung yang curam atau daerah tanah

berkapur yang mudah longsor.

2. Lahan–lahan yang kering sebaiknya dibuat teras agar dapat mengurangi

aliran di permukaan.

3. Daerah yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jawa Barat, lahan yang

miring tidak hanya dibuat sangkedan, saluran pelepas air perlu dibuat

memanjang lereng. Terjunan air perlu diperkuat bambu, batu dan rumput

yang akarnya kuat.

4. Hindari penyiangan yang bersih di antara tanaman keras. Jika tidak ada

pupuk hijau penutup tanah, dapat pula dengan rumput yang tidak

berbahaya bagi tanaman pokok. Keberadaan tanaman penutup tanah

juga menentukan tingkat erosi.

5. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis.

6. Tidak membakar hutan pada musim kemarau. Selain dapat

menyebabkan degradasi lahan, asap dari kebakaran tersebut juga

menimbulkan polusi udara.

Page 43: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 43

Upaya lain yang dapat digunakan untuk mengatasi degradasi lahan yaitu

dengan cara remediasi dan bioremediasi.

• Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.

Sebelum dilakukan remediasi hal yang perlu diketahui adalah:

1. Jenis perusak atau pencemar (organik/anorganik), terdegredasi/tidak,

berbahaya atau tidak.

2. Berapa banyak zat perusak/pencemar yang telah merusak/mencemari

tanah tersebut.

3. Perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P)

4. Jenis tanah

5. Kondisi tanah (basa, kering)

6. Telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.

Ada dua jenis remediasi tanah:

a) In situ (on-site)

In situ adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih

murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),

dan bioremediasi.

b) Ex situ (off site)

Ex situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan

kemudian dibawa ke daerah yang aman. Dari daerah aman, tanah

tersebut dibersihkan dari zat pencemar, caranya:

� Tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap

� Kemudian pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut

� Selanjutnya zat perusak/pencemar dipompakan keluar dari

bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air

limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

• Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau

pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar

Page 44: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 44

menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan

air).

Empat teknik dasar yang biasanya digunakan dalam bioremediasi:

1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan

penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH, dan

sebagainya.

2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu

mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.

3. Penerapan immobilized enzymes.

4. Penggunaan tanaman (phyroremediation).

Proses bioremediasi harus memperhatikan: temperatur tanah, ketersediaan

air, nutrient (N, P, K), perbandingan C:N kurang dari 30:1 dan ketersediaan

oksigen.

D. Rangkuman

Degradasi lahan berarti hilangnya fungsi lahan atau berubahnya

kualitas dan manfaat dari suatu lahan. Jadi, kerusakan lahan tidak hanya

menyangkut kerusakan pada tanah, tetapi juga sumber daya berupa

organisme yang ada di atas tanah. Degradasi lahan dipengaruhi oleh faktor

manusia dan faktor lingkungan. Upaya yang dilakukan agar keberadaan

lahan dapat terus dimanfaatkan dengan memperhatikan kelestarian

lingkungan antara lain remediasi dan bioremediasi.

E. Kasus/Permasalahan

Akibat dari pemanfaatan sumberdaya hutan yang tak terkendali

adalah laju kerusakan hutan yang terjadi diperkirakan semakin meraja-lela

dan mengkhawatirkan. Selain itu, akibat konversi kawasan hutan

menyebabkan meluasnya lahan-lahan kritis. Di lain pihak, pelaksanaan

rehabilitasi lahan kritis selama ini belum sepenuhnya berhasil dilaksanakan,

masih banyak kendala yang dihadapi. Pengalaman membuktikan bahwa

pemanfaatan sumberdaya tanah yang dilaksanakan pada masa lalu lebih

mengutamakan kepada upaya mengejar perolehan devisa negara, sehingga

Page 45: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 45

dalam mengekploitasi sumberdaya alam kurang memperhatikan kaidah-

kaidah pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dan kelestarian

lingkungan hidup. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan teknologi

dalam pengelolaan sumberdaya alam.

Page 46: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 46

UNIT VIII

ENERGI

(Sumber: http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone)

Pendahuluan

Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya

yang dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Energi adalah suatu

bagian yang mendasar di alam semesta. Manusia menggunakan energi

untuk bekerja. Mobil, kereta api, pesawat terbang, becak, dan manusia dapat

bergerak karena energi. Energi bersama materi merupakan dua unsur fisik di

alam semesta yang saling berkaitan. Semua materi mengandung energi.

Jadi energi dapat dikatakan juga sebagai kemampuan untuk melakukan kerja

yang menyebabkan suatu peubahan.

Energi di alam terdapat dalam berbagai bentuk. Energi cahaya

matahari berasal dari reaksi nuklir di matahari dan dipancarkan ke bumi.

Energi matahari disebut juga sebagai energi radiasi karena energi tersbut

dipancarkan ke bumi. Air yang mengalir dan memutar turbin listrik

sebenarnya juga melakukan kerja dengan energi potensial. Energi potensial

terdapat dalam benda yang mempunyai kedudukan pada jarak tertentu di

Page 47: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 47

atas permukaan bumi karena benda itu mengalami tarikan gaya berat bumi.

Energi kinetik terdapat dalam benda yang bergerak. Peluru yang

ditembakkan dari pistol akan bergerak dengan sangat cepat. Energi kinetik

dalam peluru yang melesat itu dapat menembus benda yang

menghalanginya. Enegi kimia dapat ditemukan dalam semua benda. Bensin

mengandung energi kimia. Energi tersebut dapat dirasakan ketika bensin

dalam mesin mobil terbakar. Pembakaran senyawa kimia dalam bensin itu

dapat menyebabkan mobil bergerak.

A. Macam-macam Energi

Berdasarkan keragaman sumberdaya energi, secara garis besar

dapat dibedakan menjadi:

1. Sumberdaya energi hayati, pada dasarnya energi hayati merupakan hasil

proses fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia

yang tersimpan dalam makhluk hidup. Energi hayati ini mengalir dan

mengalami perubahan dari satu organisme ke organisme lain. Energi hayati

masih dapat dibedakan lagi menjadi:

a) Energi manusia, dalam diri manusia energi tersebut dapat disimpan

pada otot atau bagian tubuh lainnya. Penggunaan energi otot

sebagian membawa manfaat, olah raga, berjalan, menulis,

menggambar, berpikir dan bentuk kegiatan lainnya merupakan contoh

pemanfaatan energi otot.

b) Energi hewan, penggunaan utamanya adalah untuk alat transportasi

dan di pertanian. Hewan yang digunakan untuk transpor adalah sapi,

kerbau dan kuda. Sedang hewan yang digunakan dalam pertanian

adalah sapi dan kerbau untuk membajak sawah atau ladang. Bentuk

energi hewan lain adalah kotoran hewan ternak. Energi yang

tersimpan dalam kotoran tersebut dapat diubah menjadi kompos

sebagai pupuk dan biogas yang berguna sebagai bahan bakar.

Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar.

Biogas terbentuk dari proses fermentasi oleh bakteri metan.

Page 48: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 48

c) Biomasa, energi bahan organik yang terkandung dalam tumbuhan,

misalnya kayu, ranting, daun, pati, gula dan bagian tubuh tumbuhan

lainnya. Kayu merupakan sumber energi yag telah digunakan

manusia sejak lama terutama di pedesaan untuk memasak,

memanaskan ruangan tempat hidup, mengeringkan atau

mengawetkan hasil panen. Gambut merupakan biomasa yang

digunakan untuk bahan bakar.

2. Sumberdaya energi surya, secara tradisional telah banyak dimanfaatkan

manusia untuk menjemur pakaian, padi, jagung, kedelai dan lain

sebagainya. Pemanfaatan lain oleh manusia adalah untuk pemanasan

air, pemanasan ruang, pengeringan hasil pertanian hingga dimanfaatkan

untuk pembangkit listrik.

3. Sumberdaya energi air, dengan dibuatkan pembangkit tenaga listrik energi

potensial air dapat diubah menjadi energi listrik. Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA) Karangkates, Selorejo, Wlingi dan tempat lain di Jawa

Timur telah menyumbangkan pemenuhan daya listrik yang dibutuhkan

oleh masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Salah satu bentuk PLTA

dapat sajikan pada Gambar 8.1.

4. Sumberdaya energi laut, pemanfaatan potensi energi laut masih diteliti

dan dikembangkan. Pantai mempunyai area pasang surut secara

periodik. Pada tempat tertentu perbedaan tinggi permukaan laut antara

pasang dan surut menyimpan potensi energi apabila dimanfaatkan akan

dapat menghasilkan energi listrik.

Page 49: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 49

Gambar 8.1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (Sumber: http://iselantang.files.wordpress.com/2007/10/potensi41.jpg)

5. Sumberdaya energi angin, udara yang bergerak karena perbedaan

tekanan dan suhu udara menyebabkan terjadinya angin. Ketika melintasi

pantai utara Jawa Timur di tambak-tambak akan terlihat kincir angin.

Sebagian penduduk menggunakan energi angin dari kincir tersebut untuk

memompa air. Energi angin di Indonesia masih memegang peranan

utama. Para nelayan memanfaatkan angin untuk menggerakan perahu

layar menuju kelaut dalam rangka mencari ikan. Perahu layar untuk

tujuan wisata pun memanfaatkan energi angin, seperti tampak pada

Gambar 8.2. Kincir angin juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan

listrik. Sebagai gambaran kincir angin yang dapat mengubah energi angin

menjadi energi listrik seperti tampak pada Gambar 8.3.

Page 50: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 50

Gambar 8.2. Perahu Layar yang digerakkan oleh energi angin (sumber: http://i97.photobucket.com/albums/l212/munawir/pinisi2.jpg)

Gambar 8.3. Salah satu Kincir Angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan

energi listrik (Sumber: http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone-windmill-600px1.jpg)

Page 51: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 51

6. Energi bahan fosil, umumnya dapat ditemukan di dalam bumi dan biasa

dipakai sebagai sumber bahan bakar minyak (BBM). Bentuk lain energi

fosil ini adalah batubara dan gas alam. Indonesia sangat kaya akan

energi fosil ini. Bahan bakar minyak dimanfaatkan sebagai sumber

energi untuk kendaraan bermotor. Batubara, dimanfaatkan untuk energi

pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Paiton sumber

energinya berasal dari batubara. Gas alam telah dimanfaatkan sebagai

bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dan pembangkit listrik.

7. Energi panas bumi, berasal dari aktivitas vulkanisme. Indonesia banyak

memiliki gunung berapi yang masih aktif dan menyimpan energi panas.

Energi panas bumi ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

Kawah Kamojang di Jawa Barat telah dimanfaatkan untuk pembangkit

listri tenaga panas (PLTP).

8. Energi nuklir, diperoleh dari reaksi kimiawi yang menghasilkan energi.

Reaksi kimiawi tersebut pada dasarnya adalah peristiwa penguraian atau

penggabungan inti atom. Energi nuklir dapat juga dimanfaatkan untuk

sumber pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang

sekarang ada menggunakan proses penguraian Uranium. Stasiun tenaga

nuklir menggunakan panas dari penguraian inti atom untuk mengasilkan

uap yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.

C. Penghematan Energi

Penggunaan energi di samping menguntungkan bagi kehidupan

manusia juga menimbulkan dampak negatip. Perkembangan sektor energi

cenderung membawa konsekuensi pada kualitas lingkungan hidup.

Peningkatan konsumsi energi akan meningkatkan beban pencemar

lingkungan, terutama yang dilepaskan di udara. Hal ini akan memberi

sumbangan terhadap efek rumah kaca dan pemanasan global yang

sekarang menjadi isu dunia. Aktivitas yang menggunakan energi telah

menimbulkan dampak yang cukup serius. Di kota besar Jakarta, Bandung

dan Surabaya dilaporkan bahan buangan pencemar udara sudah tergolong

tinggi akibat meningkatnya aktivitas transportasi dan industri yang ada. Jika

Page 52: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 52

manusia telah terjebak dalam kemudahan-kemudahan hidup karena

didukung ketersediaan energi yang menjadi sumber tenaganya maka akan

terancam oleh kecukupan energi dan hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-

larut. Dengan demikian diperlukan tindakan atau aktivitas penghematan

energi.

Upaya untuk dapat menghemat penggunaan energi perlu segera

dilakukan. Beberapa kegiatan yang dapat menghemat energi tersebut

adalah:

1. Penggunaan alat angkutan umum bila bepergian dan mengurangi

penggunaan kendaraan pribadi.

2. Penggiatan pengembangan sistem transportasi umum yang makin baik

secara terus menerus.

3. Penggunaan kendaraan yang efisien bahan bakar

4. Penggunaan lampu dan peralatan listrik yang efisien energi baik

dilingkugan rumah maupun di kantor-kantor.

5. Penggunaan gas sebagai ganti tenaga listrik untuk memanaskan ruang

dan memasak air.

6. Penggunaan tenaga surya untuk memasak dan memanaskan air.

7. Pengembangan dan memanfaatkan sumber energi alternatif, dan lain

lain.

D. Rangkuman

Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya

yang dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Beberapa

sumberdaya energi meliputi sumberdaya energi hayati terdiri dari energi

manusia, hewan, dan biomasa, sumberdaya energi surya, air, laut, angin,

fosil, panas bumi dan nuklir. Tindakan hemat energi yang perlu

dikembangkan adalah penggunaan alat angkutan umum bila bepergian dan

mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penggiatan pengembangan

sistem transportasi umum yang makin baik secara terus menerus,

penggunaan kendaraan yang efisien bahan bakar, penggunaan lampu dan

peralatan listrik yang efisien energi baik dilingkugan rumah maupun di

Page 53: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 53

kantor-kantor, penggunaan gas sebagai ganti tenaga listrik untuk

memanaskan ruang dan memasak air, penggunaan tenaga surya untuk

memasak dan memanaskan air, dan pengembangan dan memanfaatkan

sumber energi alternatif.

E. Kasus/Permasalahan

Cuaca cerah sang mentari bersinar terang sehinga cahayanya dapat

menerangi di segala sudut ruang kelas atau kantor. Para siswa belajar dalam

suasana terang dan para karyawan dapat beraktivitas dengan leluasa karena

ruangan dalam keadaan terang. Tetapi lampu-lampu yang memanfaatkan

energi listrik dalam ruang-ruang tersebut menyala. Beberapa alat elektronik

dalam keadaan aktif (on) misalnya AC hidup, padahal bila tidak

menggunakan AC suasana sudah sejuk. Anda sebagai siswa di sekolah itu

tidak punya kuasa atau wewenang kemudian melihat keadaan terjadinya

pemborosan energi, Apa yang perlu anda lakukan dan sarankan kepada

pihak berwenang di sekolahmu itu?.

Page 54: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 54

UNIT IX HUTAN

(Sumber: http://www.sragenkab.go.id/eng/berita/berita.php?id=7708)

Pendahuluan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh

pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan sistem penggunaan

lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya

kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan untuk

subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan. Tekanan penduduk

dan tekanan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan

hasil hutan semakin intensif (penebangan kayu). Penebangan hutan juga

dilakukan untuk kepentingan yang lain, misalnya untuk mengubah menjadi

ladang pertanian atau perkebunan. Akibat dari gangguan-gangguan hutan

tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan. Perubahan-

perubahan tersebut lebih menekankan kearah fungsi ekonomi dengan

mengabaikan fungsi sosial atau fungsi ekologis.

Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan

fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi

ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran

masyarakat dan peran swasta. Langkah-langkah yang sinergi dari ke tiga

Page 55: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 55

komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi

hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian

hutan.

Model pengelolaan hutan dalam jangka menengah dan jangka

panjang dilakukan dengan membuat master plan pengelolaan hutan, yang

proses penyusunannya melibatkan semua unsur terkait (Pemerintah daerah,

masyarakat dan perhutani). Master plan pengelolaan hutan penyusunannya

didasarkan pada sistem Social Forestry, dengan harapan dapat

mewujudkan: pengamanan hutan secara berkesinambungan, menjaga

pelestarian hutan dan peran hutan sebagai penyeimbang lingkungan.

A. Kerusakan Hutan

Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat

menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun

ekosistem lain di sekitarnya. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan

manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal

yang dapat merusak hutan Indonesia Pengelolaan hutan sangat penting

demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan

seperti berikut ini:

1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke

permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.

2 Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan

sebagainya.

3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan

memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.

4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan

terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang

gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah,

resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di

musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau,

sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.

Page 56: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 56

Dalam mengeksploitasi sumberdaya tumbuhan, khususnya hutan,

perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena

(tebang habis).

2. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem

tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah

pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.

3. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga

tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.

4. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan

yang sudah terlanjur rusak.

5. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan

untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.

6. Mencegah kebakaran hutan.

Gambar 9.1 Kerusakan Hutan: a. Penggundulan Hutan; b. Penebangan Liar (Sumber: racheedus.files.wordpress.com/2009/03/hutan)

Di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk

menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat.

Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk mencari keuntungan

sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak alam dan

habitat serta komunitas hewan yang ada di dalamnya.

1) Mencegah cara ladang berpindah/perladangan berpindah-pindah

Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah.

Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah

Page 57: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 57

tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang

terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan

menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif

lagi.

2) Waspadalah & hati-hati terhadap api

Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api

unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang

dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di

dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih

buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan

di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap

terbawa angin kencang.

3) Reboisasi lahan gundul dan metode tebang pilih

Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh

para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan

penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur

dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti

dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan

pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena

berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan

pepohonan dan tanaman yang telah hilang.

4) Menempatkan penjaga hutan/polisi kehutanan/jagawana

Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan

menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu

menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak

bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang

tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset/harta suatu bangsa

yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak

cucu di masa yang akan datang.

Page 58: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 58

Gambar 9.2 Masyarakat yang Mempunyai Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan Mangrove, Bergotong Royong Melakukan Reboisasi agar Terhindar dari Abrasi dan Polusi yang Semakin Meningkat.

Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen

Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun

2001 telah mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku

serpih. Selain itu, Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan

pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan

di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta hektar.

B. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan

rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan

mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang

dilakukan pemerintah antara lain:

1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur

tentang Tata Guna Tanah.

2. Menerbitkan UU No. 23 Tahun 1997, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

Page 59: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 59

4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian

Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:

a) Menanggulangi kasus pencemaran.

b) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

c) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL).

5. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

Berangkat dari kompleksnya faktor penyebab kerusakan hutan di

Indonesia dibutuhkan solusi yang cepat dan tepat, untuk menyatukan visi

dan misi seluruh stakeholders dalam menjaga eksistensi hutan di negara ini.

Jeda penebangan hutan atau Moratorium Logging adalah suatu metode

pembekuan atau penghentian sementara seluruh aktifitas penebangan kayu

skala besar (skala industri) untuk sementara waktu tertentu sampai sebuah

kondisi yang diinginkan tercapai. Lama atau masa diberlakukannya

moratorium biasanya ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk mencapai kondisi tersebut (Hardiman dalam Hutan Hancur,

Moratorium Manjur).

Sebagai langkah awal dalam pencegahan kerusakan hutan nasional,

metode ini dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak. Bentuknya dapat berupa

reformasi hutan yang dilaksanakan oleh semua pihak sebgai bentuk

partisipasi pemerintah, privat, dan masyarakat dalam melindungi hutan dari

kerusakan. Moratorium Logging dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, berikut adalah gambaran manfaat yang dapat diterima oleh

stakeholders bila jeda penebangan hutan dilaksanakan saat ini:

• Pemerintah mendapatkan manfaat berupa jangka waktu dalam

melakukan restrukturisasi dan renasionalisasi industri olahan kayu

nasional, mengkoreksi over kapasitas yang dihasilkan oleh indsutri

kayu, serta mengatur hak-hak pemberdayaan sumber daya hutan, dan

melakukan pengawasan illegal logging bersama sector private dan

masyarakat.

Page 60: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 60

• Private/investor mendapatkan keuntungan dengan meningkatnya

harga kayu di pasaran, sumber daya (kayu) kembali terjamin

keberadaannya, serta meningkatkan efisiensi pemakaian bahan kayu

dan membangun hutan-hutan tanamannya sendiri.

• Masyarakat mendapatkan keuntungan dengan kembali hijaunya

hutan di sekeliling lingkungan tinggal mereka, serta dapat terhindar

dari potensi bencana akibat kerusakan hutan.

C. Rangkuman

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh

pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan

manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal

yang dapat merusak hutan Indonesia. Pengelolaan hutan sangat penting

demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan.

Ada beberapa teknik dan cara yang dapat digunakan untuk menjaga hutan

kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat. Perambahan hutan tanpa

perencanaan dan etika untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya

sangatlah berbahaya karena dapat merusak alam dan habitat serta

komunitas hewan yang ada di dalamnya.

D. Kasus/Permasalahan

Salah satu penyebab kerusakan hutan di Indonesia adalah Illegal

logging (penebangan kayu liar tanpa reboisasi). Lemahnya penegakan

hukum di Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang turut

memperparah kerusakan hutan Indonesia. Selama ini penegakan hukum

yang sudah dilakukan lebih menjangkau para pelaku di lapangan saja.

Biasanya mereka adalah pihak yang bekerja sebagai buruh upahan yang

untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Sementara para pelaku yang

sebenranya masih leluasa berkeliaran. Kejahatan seperti kadang melibatkan

Page 61: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 61

aparat yang berwenang seperti polisi hutan dan dinas kehutanan.

Bagaimana pendapat kalian terhadap permasalahan ini?

Page 62: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 62

UNIT X BENCANA ALAM

(Sumber: http://www.flickr.com/photos/jrki/242355444/)

Pendahuluan

Bencana alam adalah salah satu bagian peristiwa alam yang

mengakibatkan kerugian besar pada kehidupan manusia. Bencana alam

pada dasarnya disebabkan oleh peristiwa fisik misalnya letusan gunung

berapi, gempa bumi, tanah longsor, badai dan aktivitas manusia. Beberapa

contoh peristiwa bencana alam yang disebabkan manusia adalah banjir,

tanah longsor, kebakaran hutan, dan penggundulan hutan. Peristiwa longsor

sebenarnya dipicu oleh faktor alam dan faktor manusia. Apabila material

yang longsor didominasi oleh tanah maka penggundulan hutan dan

pemotongan bukit menjadi faktor pemicunya.

A. Kejadian Bencana Lokal

Lumpur lapindo yang terjadi di Sidoarjo Jawa Timur merupakan salah

satu bencana alam yang disebabkan manusia. Kejadian bencana Lumpur

Lapindo dipicu oleh aktivitas manusia. Kecerobohan pihak pengusaha

Page 63: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 63

tertentu dalam memanfaatkan sumberdaya alam rupanya menjadi pemicu

terjadinya bencana tersebut. Meskipun kepastian penyebab terjadinya masih

mejadi perdebatan, sebagian berpendapat kejadian lumpur lapindo

merupakan bencana alam murni. Dampak bencana lumpur lapindo mengenai

beberapa hal meliputi aspek sosial, ekonomi, keamanan, menghambat

kelancaran transportasi, dan sebagainya. Sebagai gambaran kejadian

Lumpur lapindo dapat dilihat pada Gambar 10.1

Gambar 10. Sebagian sudut tempat terdampak lumpur lapindo Sidoarjo (Sumber: http://www.flickr.com/photos/jrki/242355444/)

Kejadian bencana alam akibat aktivitas manusia diantaranya banjir.

Faishol Taselan wartawan Media memberitakan bahwa beberapa wilayah

Jawa Timur dilanda banjir. Tampak dari udara kawasan perindustrian di

Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terendam air karena hujan deras disertai

pasang air laut, kemarin. Peristiwa banjir bandang ini menewaskan satu

orang, menggenangi sekitar 25 kecamatan, dan ribuan orang mengungsi,

serta memutus jalur transportasi Surabaya-Probolinggo. Banjir di Pasuruan

melanda lima wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Grati, Wanongan,

Bangil, Pasuruan Kota, dan Kecamatan Kedung Paron.

Sedangkan di Kabupaten Mojokerto, yang dilanda banjir adalah

wilayah Kecamatan Sooko, Gondang, Jati Rejo, Trowulan, Jati Anyar, dan

Page 64: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 64

Kecamatan Bangsal. Pantaun Media dari udara bersama tim Sampoerna

Rescue terlihat separuh Kota Pasuruan digenangi air. Jalur lalu lintas dari

Surabaya ke Probolinggo terputus, karena ketinggian air mencapai sekitar

satu meter. Kendaraan yang telanjur masuk kota terpaksa berhenti di tengah

kota, sedangkan yang belum masuk kota dialihkan ke jalur Pandaan untuk

menghindari kemacetan. Banjir mulai merendam wilayah tersebut sekitar

pukul 03.00 dini hari, setelah hujan deras bersamaan dengan pasangnya air

laut. Dalam hitungan jam, air langsung mengenangi rumah penduduk di lima

kecamatan hingga mencapai ketinggian sekitar satu meter. Warga kemudian

berbondong-bondong keluar rumah untuk menyelamatkan harta benda

mereka. Bahkan, sedikitnya 1.300 jiwa diungsikan ke jalan dan lapangan

yang luput dari bencana itu. Air juga menggenangi beberapa sekolah,

sehingga kegiatan belajar mengajar diliburkan. Sebuah perusahaan, PT Ciel

Samsung, juga terpaksa meliburkan karyawannya karena pabrik terendam

banjir. Banjir di Kabupaten Mojokerto juga menenggelamkan sebagian

wilayah itu. Banjir yang mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter terjadi akibat

jebolnya tanggul Sungai Brangkal setelah wilayah tersebut sejak malam

diguyur hujan deras.

Hujan deras di Kota Malang sejak Selasa (3/2) malam juga

menyebabkan banjir, sehingga ratusan warga yang tinggal di sepanjang tepi

Sungai Brantas terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam. Akibat

bencana ini sedikitnya 200 rumah rusak berat.

(http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004020500314013).

Pada tanggal 5 Januari 2010 pukul 13.30 WIB terjadi angin puting

beliung di 3 desa (Desa Cermee, Desa Bercak dan Desa Bercak Asri),

Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Akibat

kejadian tersebut sebanyak 18 unit rumah rusak berat dan 227 unit rumah

rusak ringan. Korban meninggal dunia sebanyak 1 orang, sedangkan korban

luka ringan sebanyak 11 orang. Tidak ada sarana kesehatan yang rusak

maupun terjadinya pengungsian. (www.ppk-depkes.org/.../berita/berita.../1697-

angin-puting-beliung-di-kabupaten-bondowoso-provinsi-jawa-timur.html)

Page 65: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 65

Gambar 10. Salah satu dampak akibat bencana puting beliun (Sumber: http://www.beritajatim.com/fotoberita.php?newsid=3210)

Tanah longsor juga merupakan salah satu bentuk bencana alam

akibat perilaku manusia. Pada tanggal 16 September 2009 pukul 06.00 WIB

telah terjadi tanah longsor di Desa Taman Ayu Kecamatan Pronojiwo,

Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.

Kejadian tersebut tidak menimbulkan adanya korban meninggal dunia, luka

berat maupun hilang. Korban luka ringan sebanyak 3 orang.

(www.beritajatim.com/.../Tanah_Longsor_di_Pacitan,_Lsitrik_3_Kecamatan_Padam -)

Di Pacitan pada bulan Nopember 2009 juga dilaporkan terjadi tanah

longsor. Akibat tanah longsor tersebut satu tiang listrik di Desa Jati Gunung,

Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan roboh dan memimpa satu rumah

warga dan mengakibatkan pemadaman aliran listrik di tiga kecamatan

(beritajatim.com).

Page 66: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 66

Gambar 10. Lokasi yang menunjukkan tanah longsor (Sumber: http://www.cakrabuananews.com/foto_berita/27kelok-9.jpg)

B. Kegiatan Manusia Penyebab Terjadinya Bencana

Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya

bencana alam banjir dan tanah longsor teridentifikasi sebagai berikut:

1. Menyalahgunakan peruntukan kawasan. Sebagai gambaran nyata bahwa

banyak lahan tangkapan air yang kini mengalami pembukaan, sehingga

banyak perluasan lahan terbuka. Apabila kita menuju ke Cangar Taman

Hutan Soerjo Batu maka pemandangan sepanjang jalan terlihat lahan di

bukit sekitar kawasan tersebut sudah beralih fungsi menjadi lahan

pertanian.

2. Kebiasaan membuang sampah di daerah sungai atau selokan oleh

masyarakat. Keberadaan tumpukan sampah di pinggir dan di badan

sungai akan mengambat laju air yang mengalir ke selokan dan sungai.

3. Ketidaksesuaian antara kapasitas tampungan sungai dengan limpasan air

yang masuk ke sungai menjadi faktor penyebab banjir.

4. Keleluasaan pemberian ijin bangunan pada kawasan konservatif, daerah

sepadan sungai dan menyalahi tata ruang wilayah atau kota.

Page 67: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 67

5. Pembukaan hutan menjadi kawasan hunian. Banyak vila atau bungalow

yang dibangun di kawasan lereng yang sangat miring sampai dekat

puncak bukit. Kawasan hutan semakin berkurang, jika hal ini dibiarkan

maka terjadinya tanah longsor semakin sering. Akibatnya sungai semakin

dangkal karena kemasukan lumpur atau tanah longsor dan terjadi banjir.

Beberapa pemecahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau

mencegah terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor adalah sebagai

berikut:

1. Mengurangi dilakukannya eksploitasi hutan.

2. Tindakan yang tegas terhadap pembukaan area untuk kegiatan apapun di

kawasan konservasi atau hutan lindung.

3. Melakukan penghijauan yang intensif pada kawasan hutan maupun di luar

kawasan hutan yang teridentifikasi sebagai lahan kritis.

4. Mengambil tindakan dan sangsi yang tegas terhadap perusahaan yang

mengabaikan reklamasi dan revegetasi.

6. Memperketat pemberian ijin bangunan yang akan didirikan di atas lahan

yang tidak sesuai dengan tata ruang wilayah dan ruang kota.

7. Harus ada sanksi tegas bagi masyarakat yang membuang sampah di

sungai-sungai.

8. Melakukan kampanye besar-besaran pelestarian lingkungan.

a. Penyebaran leaflet himbauan untuk tidak membakar hutan dan lahan,

serta pelestarian hutan tropis.

b. Penyebaran VCD dampak kerusakan lingkungan terhadap manusia

dan lingkungannya.

C. Rangkuman

Bencana alam adalah salah satu bagian peristiwa alam yang

mengakibatkan kerugian besar pada kehidupan manusia. Bencana alam

dapat disebabkan adanya aktivitas alam dan manusia. Bencana alam banjir

dan tanah longsor pada dasarnya diakibatkan oleh manusia yang tidak

memperdulikan kelestarian alam dan lingkungan. Penyebab bencana alam

Page 68: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 68

banjir dan tanah longsor adalah sebagai berikut: menyalahgunakan

peruntukan kawasan, kebiasaan membuang sampah di daerah sungai atau

selokan, ketidaksesuaian antara kapasitas tampungan sungai dengan

limpasan air yang masuk ke sungai, kemudahan memperoleh ijin bangunan

pada kawasan konservatif, daerah sepadan sungai dan menyalahi tata ruang

wilayah atau kota, dan pembukaan hutan menjadi kawasan hunian.

D. Kasus/Permasalahan

Masih dapat diingat bahwa pada awal Desember 2002 terjadi bencana

banjir lumpur yang melanda Taman Wisata Pemandian Pacet Mojokerto.

Kurang lebih yang menjadi korban tewas sebanyak 29 orang. Banjir lumpur

yang datangnya tiba-tiba akan menerjang benda apa saja yang dilalui

dengan kekuatan amat dahsyat, sehingga sering memakan banyak korban

baik harta benda maupun jiwa manusia. Berdasarkan kasus tersebut coba

jelaskan mengapa bencana itu dapat terjadi dan kemukakan upaya

pencegahannya!

Page 69: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 69

DAFTAR PUSTAKA

Amarullah A. 2010. Sampah Ancam Kualitas Air di Jatim, (Online), (http://jatim.vivanews.com/news/read/121100-sampah_ancam_kualitas_air_di_jatim, diakses 1 November 2009)

Anonimous. 2008. Krisis Air bersih di Indonesia, (Online), (http://mandaazzahra.wordpress.com/2008/06/10/krisis-air-bersih-di-indonesia/, diakses 25 Oktober 2009)

Anonimous. 2009. Banyak Sinetron tidak Mendidik, (Online), (http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/18/112259/63/10/Banyak-Sinetron-tidak-mendidik, diakses 17 Oktober 2009)

Anonimous. 1992. Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 1992: 20 tahun Setelah Stockholm. Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, 122 hal.

Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur. 2009. Kondisi DAS Brantas hulu. (Online), (http://www.blhjatim.net/index.php?option=com_content&view=article&id=49:-kondisi-das-brantas-hulu&catid=14:berita&Itemid=31, diakses 20 November 2009)

Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim. 2009. Mangrove Mampu Kurangi Dampak Abrasi Laut Dan Pemanasan Global. (Online), (http://www.jatimprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5558&Itemid=1, diakses 1 November 2009)

Hadianto, M. A. 2007. Kemiskinan Dalam (Kekayaan) Sumber Daya Alam Indonesia, (Online), (http://ppsdms.org/kemiskinan-dalam-kekayaan-sumber-daya-alam-indonesia.htm, diakses 2 Desember 2009)

Kasim, M. 2009. Lingkungan Ekosistem Pesisir. (Online), (http://maruf.wordpress.com/, diakses 2 Desember 2009)

Soemarwoto, O. 1994. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Djambatan, 365 hal.

Soeriaatmadja, R. E. 1989. Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB. 133

hal.

Soleiman, N. 2004. Pengelolaan Sampah Di Jakarta Dengan Konsep 4R,

(Online), (http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/nuraini_soleiman.htm,

diakses 2 Desember 2009).

Page 70: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 70

Suripto, B. A. 1998. Prinsip-Prinsip dan Pengelolaan Sumber Daya

Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Dirjen Dikti, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 168 hal.

Winarno, R, Susilo, H, syamsuri, I, Soebagio, Astima, K. 1997. Lingkungan

Hidup Kita. Malang: PKPKLH Lembaga Penelitian IKIP Malang, 302

hal.

http://matoa.org/wp-content/uploads/2008/11/tas-dari-sampah-plastik1.jpg

http://gambang.files.wordpress.com/2008/02/sampah.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_CHMlH-/siklus+hidrologi

www.imred.org/files/penanaman.jpg

vikakura.files.wordpress.com/2009/10/sungai

http://geothermal.marin.org/GEOpresentation/images/img121.jpg

http://iselantang.files.wordpress.com/2007/10/potensi41.jpg

http://i97.photobucket.com/albums/l212/munawir/pinisi2.jpg

http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone-windmill-600px1.jpg

www.lablink.or.id/Env/Hutan/Forest1.jpg

racheedus.files.wordpress.com/2009/03/hutan

http://www.flickr.com/photos/jrki/242355444

http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004020500314013

www.ppk-depkes.org/.../berita/berita.../1697-angin-puting-beliung-di-kabupaten-bondowoso-provinsi-jawa-timur.html

http://www.beritajatim.com/fotoberita.php?newsid=3210

www.beritajatim.com/.../Tanah_Longsor_di_Pacitan,_Lsitrik_3_Kecamatan_Padam

Page 71: Pend. Ling. Hidup

Pendidikan Lingkungan Hidup TEQIP 71

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

TEACHERS QUALITY IMPROVEMENT

PROGRAM – TEQIP

PEMBERDAYAAN SERIBU GURU SEKOLAH DASAR

KERJASAMA

PERTAMINA - UM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2010