Pend idikan IPS LAPORAN PENELITIAN …fis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan1.pdfpend...
-
Upload
hoangthuan -
Category
Documents
-
view
225 -
download
2
Transcript of Pend idikan IPS LAPORAN PENELITIAN …fis.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Laporan1.pdfpend...
Pend idikan IPS
LAPORAN PENELITIAN PENDUKUNG UNGGULAN
ANALISIS PEMANFAATAN DATA REMOTE SENSING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH GEOGRAFI FISIK
PROGRAM STUD! PENDIDIKAN IPS
TIM PENGUSUL Ketua:
1. Purwanto, S.Pd, M.Si (NIDN: 0001077808) Anggota:
2. Dr. I Nyoman Raja, M.S. (NIDN: 0001016116) 1./
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS NEGERI MA_ LANG
November 2013
Malang, 25 November 2013 s Ilmu Sosial
Ke ua Peneliti
Pu an o, S.Pd, M.S. NI 197807012008121003
nyetujui 2M UM
usantara, M.Si 1130 S 1001
nyo o, M.Pd 22719880210
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN PENDUKUNG UNGGULAN
Halaman Pengesahan Penelitian
Kode/Nama Rumpun Ilmu
Ketua Peneliti: a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor HP f. Surel (e-mail)
Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap b. NIDN c. Perguruan Tinggi
Lama Penelitian Penelitian Tahun Ke Biaya Penelitian Keseluruhan
Di usulkan ke dikti Dana Internal PT Dana institusi lain Inkind disebutkan
: Analisis Pemanfaatan Data Remote Sensing Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Geografi Fisik Prodi IPS : Pendidikan IPS
: Purwanto, S.Pd, M.Si. :0001077808 : Asisten Ahli : Pendidikan IPS :081216099950 : [email protected]
: Dr. I Nyoman Ruja, M.S. :0001016116 : Universitas Negeri Malang
: 1 Tahun
: Rp. 5.000.000 : Rp. 5.000.000 : Rp. 0 : Rp. 0
ABSTRAK
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media akan memiliki nilai tinggi jika digunakan untuk memberikan informasi objek/fenomena yang sulit untuk dibawa dikelas ataupun untuk menggambarkan suatu proses yang sulit untuk didiskripsikan. Geografi fisik merupakan salah satu matakuliah yang diajarkan di Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Matakuliah ini menyajikan informasi permukaabumi secara umum yang meliputi unsur Geologi, Geomorfologi, Hidrologi, Atmosfer, dan kaitan fenomena fisik dan sosial. Kompleksnya objek kajian ini maka diperlukan media pembelajaran. Salah satu data yang dapat dikembangkan sebagai media adalah data remote sensing. Namun data ini perlu dikaji lebih jauh terkait dengan kelebihan dan kekurangan jika digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah geografi fisik di Prodi IPS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan data remote sensing digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah geografi fisik prodi IPS. Metode penelitian ini adalah metode eksplorasi yaitu melakukan kajian data remote sensing sebagai bahan pengembangan media. Data remote sensing yang digunakan dalam penelitian ini citra satelit Landsat ETM+/8, Citra Quickbird, dan Citra SRTM. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengolahan citra digital (PCD) dengan menggunakan software ENVI 4.5, ArcGIS, dan Global Mapper.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat penginderaan jauh dapat dapat digunakan sebagai media pembelajaran geografi fisik. Setiap data remote sensing memiliki karakteristik bentuk visualisasi media yang dihasilkan, hal ini disebabkan bahwa data remote sensing memiliki resolusi spasial yang berbeda, resolusi temporal yang berbeda, resolusi spectral yang berbeda, dan cakupan wilayah yang berbeda. Perbedaan tersebut jika di integrasikan akan menghasilkan sebuah media pembelajaran dalam bentuk 2D dan 3D dalam bentuk peta citra.
Keyword: Media Pembelajaran, Remote Sensing
DAFTAR IS!
Lembar Pengesahan Kata Pengantar ii Daftar Isi i i i Ringkasan iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Ruang Lingkup Penelitian 2 D. Definisi Operasional 3 E. Keterbatasan Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remote Sensing (Penginderaan Jauh) 4 B. Citra Landsat ETM+ 4 C. Citra Quickbird 6 D. Citra SRTM 9 E. Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis 11 F. Media Pembelajaran 15 G. Pengembangan Media Pembelajaran 17
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 19 B. Manfaat Penelitian 19
BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 20 B. Subjek dan Objek Penelitian 20 C. Alat dan Bahan 20 D. Teknik Pengumpulan Data 21 E. Langkah Penelitian 21 F. Analisis Data 21
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 23
1. Paparan data 22 2. Hasil Analisis 24
B. Pembahasan 25
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 36 B. Saran 36
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembagian Data Kumpulan Citra SRTM dari GLCF (2004) 11
Gambar 2.2 Posisi media dalam sistem pembelajaranl6 16 Gambar 2.3 Fungsi Media dalam pembelajaranl6 16 Gambar 5.1 Cakupan liputan citra landsat ETM+ yang luas 180x180 km 26 Gambar 5.2 Kelebihan citra Landsat ETM+ dalam menyajikan informasi
objek dipermukaan bumi 26 Gambar 5.3 Media pembelajaran yang menunjukkan proses perekaman
yang berbeda dan menghasilkan informasi yang berbeda antara citra Landsat ETM+ tahun 2001 dan citra Lansat 8 tahun 2013. 28
Gambar 5.4 Data citra satelit Quickbird yang menyajikan informasi bentuklahan daerah karst dan marin 30
Gambar 5.5 Perubahan lingkungan fisik akibat tenaga endogen bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo 31
Gambar 5.6 Kenampakan geomorfologi bentuklahan vulkanik dengan menggunakan citra Quickbird. 32
Gambar 5.7 Contoh pola aliran yang tampak dari citra Quickbird 33 Gambar 5.8 Citra SRTM pada kenampakan 2D 34 Gambar 5.9 Citra SRTM pada kenampakan 3D 34 Gambar 5.10 Integrasi Citra SRTM dengan Citra Landsat yang
menghasilkan kenampakan 3D dengan warna ash 35
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Landsat-7 ETM+ 5 Tabel 2.2 Karakterisitk Saluran Landsat ETM+ dan Kegunaan Utamanya 6 Tabel 2.3 Karakteristik Citra Satelit Quickbird 7 Tabel 2.4 Karakteristik Citra SRTM 10 Tabel 5.1 Kelebihan dan kelemahan data remote sensing sebagai media
pembelajaran Geografi Fisik. 23 Tabel 5.2 Karateristik data remote sensing untuk media pada matakuliah
geografi fisik 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur penting di dalam
pembelajaran. Brown (1973), mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas
pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat Bantu
atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya
komputer dan internet.
Namun demikian media sebagai salah satu alat komunikasi sering tidak
berfungsi dengan baik. Tidak maksimalnya sebuah media tidak lepas dari faktor
hambatan yang mempengaruhinya. Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, verbalisme, artinya mahasiswa
dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena
biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), mahasiswa
cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru. Kedua, salah tafsir, artinya
dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh mahasiswa. Hal ini
terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa
menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model,
dan sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena
beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik
mempengaruhi perhatian mahasiswa, mahasiswa melamun, cara mengajar
membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya
pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak tedadinya pemahaman, artinya
kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau
dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari
kesadaran hingga timbulnya konsep.
1
Matakuliah geografi fisik merupakan matakuliah yang ditempuh
mahasiswa prodi IPS. Kajian matakuliah ini lebih menekankan pada aspek fisik
yang meliputi kajian Geologi, Geomorfologi, Hidrologi, Atmosfer, tanah, dan
kaitan fenomena fisik dengan sosial. Semua aspek fisik tersebut selalu dikaitkan
dengan aktivitas masyarakat. Untuk memahamkan aspek fisik secara baik maka
diperlukan sebuah media pembelajaran.
Salah satu media yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran tersebut
adalah data remote sensing. Data ini memiliki kelebihan informasi spasial
kenampakan permukaan bumi sesuai dengan bentuk aslinya, sehingga
memudahkan untuk melakukan kajian terhadap fenomena yang terjadi. Selain itu
data remote sensing memiliki cakupan wilayah yang luas data temporal yang
tinggi. Kelebihan berikutnya adalah memungkinan untuk dibuat model media
permukaan bumi dalam bentuk 213 dan 3D. Kelebihan tersebut perlu pengkajian
secara khusus agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pengembangan
media, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan judul analisis pemanfaatan
data remote sensing sebagai media pembelajaran pada mats kuliah geografi fisik
program studi pendidikan IPS.
B. Rumusan Masalah
Beradasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah kemampuan data remote sensing
dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah Geografi Fisik
Program Studi Pendidikan IPS. Secara spesifik data remote sensing dikaji dari
materi geografi fisik, keunggulan dan kelemahan serta pemanfaatan dalam
medianya.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Laboratorium mengkaji
data Remote Sensing untuk digunakan sebagai media pembelajaran Geografi Fisik
pada Prodi IPS. Data penginderaan jauh yang digunakan sebagai bahan kajian
adalah 1). Citra Landsat ETM+/8, 2). Citra Quickbird, dan Citra Radar yaitu
2
BAB II
DASAR TEORI
A. Remote Sensing (Penginderaan Jauh)
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang objek, daerah atau gejala dengan menganalisis data yang direkam oleh
sensor tanpa berhubungan dengan objek, daerah atau gejala yang dikaji (Lillesand
et al., 2004). Pemanfaatan penginderaan jauh telah meliputi berbagai bidang
kajian yaitu untuk pemetaan, pertanian, kehutanan, pengelolaan sumberdaya alam,
perencanaan kota dan regional serta bidang-bidang ilmu-ilmu kebumian
(Lillesand dan Kiefer, 1997).
Perkembangan teknologi Penginderaan Jauh dewasa ini cukup pesat
dengan dibuktikannya citra penginderaan jauh dengan resolusi spasial yang tinggi.
Perkembangan pemanfaatan yang pesat tidak lepas dan keunggulan yang dimiliki
citra penginderaan jauh. Menurut Sutanto (1986) ada beberapa alasan yang
mendasari pemanfaatan citra penginderaan jauh diantaranya
1. Citra menggambarkan obyek daerah dan gejala dari permukaan bumi dengan
wujud dan letak obyek yang mirip dengan wujud dan letak di permukaan bumi
relatif lengkap, meliputi; daerah leas dan permanen.
2. Jenis citra tertentu dapat menimbulkan gambar tiga dimensi apabila
pengamatannya dilakukan secara stereoskopis.
3. Karakteristik obyek yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra
sehingga dimungkinkan pengenalan obyek.
4. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijangkau
secara terestrial.
5. Citra merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
6. Citra sexing dibuat dengan periode Wang yang pendek.
B. Citra Landsat ETM+
Landsat merupakan satelit sumberdaya bumi tak berawak yang membawa
sensor non fotografik. Satelit landsat terbaru yang diluncurkan pada 15 April 1999
adalah landsat 7 yang membawa sensor Enhanced Thematic Mapper Plus
4
(ETM+). Landsat 7 termasuk satelit sinkron matahari, hampir polar, yang
mengorbit hampir melewati kutup, memotong arah rotasi bumi yang dapat
meliputi hampir seluruh permukaan bumi. Ketinggian orbit landsat 7 adalah 705
km dari permukaan bumi dengan sudut inldinasi 98,2° terhadap ekuator. Dalam
setiap orbit diperlukan waktu 99 menit atau dalam satu hari Landsat ETM+ akan
mengorbit bumi sebanyak 14,5 kali dengan resolusi temporal 16 hari. Citra yang
dihasilkan memiliki luas liputan 185 km x 185 km. Secara singkat, karakteristik
Landsat ETM+ dapat ditampilkan dalam bentuk Tabel 2.1 d berikut ini.
Tabel 2.1 Karakteristik Landsat-7 ETM+
&stem Landsat 7 Orbit hari sekali
705 km, 98.2°, sinkron matahari, melintas jam 10.00 AM, 16
Sensor ETM+ (Enhanced Thematic Mapper) Lebar liputan 185 km (FOV=15°) Pandangan Kesamping Tidak dapat Resolusi temporal 16 hari Saluran panjang gelombang yang digunakan (p.m)
(Bandl) 0.45-0.52 ttm, (Band 2) 0,52-0,60 tun, (Band 3) 0.63-0.69 urn, (Band 4) 0.76-0.90 tun, (Band 5) 1.55 -1.75 urn, (Band
6) 10.4-12.50 tun, (Band 7) 2.08-234 tun, (PAN) 0,5-0,9 pm Resolusi spasial (PAN) 15 m, (band1-5,7) 30 m, dan (Band 6) 60 m Perolehan data
.-, _ , _ I' _ A _ • Th • . EarthexIorer.usgv.gov
a a a a tense
Sensor Enhanced Thematic Mapper yang dibawa satelit Landsat akan
diorbitkan mengelilingi bumi memotong rotasinya, yaitu dengan orbit hampir
polar yang melewati 9° dari daerah kutup. Sensor ini menghasilkan citra hasil
perekaman dengan 8 band yang mempunyai julat panjang gelombang yang
berbeda-beda. Hal ini merupakan pengembangan dari generasi Landsat
sebelumnya, yaitu sensor Thematic Mapper pada Landsat 5. Citra ETM+ yang
dihasilkan mempunyai resolusi spasial sebesar 30 m pada band 1 sampai 5 band 5
dan band 7, 60 m pada band 6 dan 15 m pada band 8 yaitu saluran pankromatik.
5
BAB IQ
TUJUAN DAN MANFAAT PENELTITAN
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan
yaitu: Mengkaji sejauh mana kemampuan data penginderaan jauh dapat
digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah Geografi Fisik Program
Studi Pendidikan IPS.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah produk yang berupa peta Citra Satelit, buku
yang dapat membantu mempermudah dalam proses pembelajaran IPS khususnya
matakuliah Geografi Fisik.
D. Produk Penelitian
Produk dari hasil penelitian ini adalah sebuah media pembelajaran yang
berbentuk peta citra Satelit. Produk media ini diambil sesuai dengan tema kajian
yaitu Geologi, Geomorfologi, Hidrologi, Atmosfer, dan kaftan fenomena fisik dan
sosial.
19
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang bertujuan untuk
mengkaji kemampuan data penginderaan jauh digunakan sebagai media
pembelajaran matakuliah geografi fisik pada Prodi IPS. Subjek dan objek dalam
penelitian adalah data Remote Sensing yang meliputi citra Quickbird, Landsat ETM+/8, dan citra SRTM (Suttle Radar Thematic Mapper). Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data
yang didasarkan atas dokumen-dokumen Remote Sensing dan dari internet (google earth). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deslcriptif untuk mendiskripsikan hasil analisis dari data Remote Sensing.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek dalam penelitian ini data remote sensing yang terdiri dari citra Quickbird, Landsat ETM+/8, dan citra SRTM (Suttle Radar Thematic Mapper).
C. Mat dan Bahan
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Bahan
1. Citra SRTM resolusi 90 m
2. Citra Quickbird Resolusi spasial 0,6 meter
3. Citra Landsat ETM+/8 resolusi 30m
b. Mat
1. Laptop AMID turion dan printer
2. Software SIG ArcGIS 10 untuk pengolahan data
3. Software Global Mapper v.13 untuk analisis citra SRTM
4. Software ENVI v.4.5 untuk analisis citra dan visualisasi
20
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi. Dipilihnya teknik ini tidak lepas dari sifat data Remote Sensing yang merupakan arsip/dokumen dari sebuah instansi maupun lembaga.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dari beberapa situs yang
menyajikan data remote sensing secara gratis yaitu http://www.googleearth.com untuk data citra satelit Quickbird, http://www.earthexsploler.corn, untuk data citra Landsat ETM+/8 dan http://www.GLCF.com, untuk citra SRTM.
E. Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, secara garis besar
dilakukan dengan tiga tahapan yaitu: 1) awal, 2) Pelaksanaan, 3) akhir.
1. Tahap Awal
a. Mengkaji materi geograf fisik yang dapat diekstrak dari data peginderaan
jauh.
b. Perumusan kelebihan dan kelemahan jenis citra yang digunakan
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini meliputi beberapa kegiatan yaitu:
a. Analisis Geometrik data Remote Sensing yaitu citra SRTM, Quickbird, Landsat ETM+ dengan peta dasar RBI
b. Interpretasi materi objek dari masing-masing citra satelit
c. Analisis Fenomena dan gejala geosfer dari data Remote Sensing
d. Visualisasi dan disain Peta Citra
3. Tahap Alchir
a. Cetak Produk
b. Penyusunan Laporan
F. Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif
Data remote sensing yang berupa citra satelit landsat ETM+/8, citra Quickbird,
dan citra SRTM di eksplorasi sesuai dengan karaktersitiknya. Eksplorasi tersebut
menghasilkan bentuk-bentuk media yang dapat dikembangkan dari data remote
21
BAB V BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Paparan Data
Hasil analisis pemanfaatan data remote sensing untuk media pembelajaran
mata kuliah geografi fisik dapat disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Karateristik data remote sensing untuk media pada matakuliah geografi fisik
NO Citra Satelit Materi Geofisik Karateristik Objek Keterangan 1. Landsat ETM+/8 Geologi Mudah digunakan, namun
perlu keahlian khusus
-I-H
Geomorfologi I -I I i Sangat Mudah untuk digunakan untuk mengenali bentuklahan
Meteorologi dan Klimatologi
+ Mudah digunakan untuk menenali awan, namun dalam skala yang sempit
Hidrologi Mudah dilakukan pada objek yang mempunyai pola memanjang
I I I
2. Quickbird Geologi + Dta detil susah untuk melakukan generalisasi fisik secara umum
Geomorfologi 1111 Sangat mudah untuk mengenal bentuklahan tingkat detil
Meteorologi dan Klimatologi
- Tidak bisa digunakan
Hidrologi Mudah dilakukan karena menyajikan data yang detil
Ilil
3. SRTM Geologi ;III Sangat mudah untuk mengenali daerah patahan, lipatan dll.
Geomorfologi Sangat mudah untuk mengenali proses geomorfologi dan bentuklahan
Meteorologi dan Klimatologi
- Tida bisa digunakan
Hidrologi + Bisa sebatas morfologi fisik Keterangan:
: Tidak bisa digunakan : Bisa tapi sangat rendah akurasianya
▪ Bisa akurasi sedang - Bisa Akurasi Tinggi
: Bisa akurasi sangat tinggi
23
2. Hasil Analisis Data
Dad hasil analisis data Remote Sensing yang dilakukan dengan
menggunakan software ENVI, ArcGIS, dan Global Mapper dapat dihasilkan
bentuk pemanfaatan data remote sensing dalam berbagai bentuk media. Media
yang dihasilkan sangat bervariasi baik dari model 2D hingga 3D. Konteks media
yang dapat dieksplorasi/diekstrak dari data remote sensing dalam penelitian ini
dikaitan dengan materi yang ada pada matakuliah geografi fisik. Adapun hasil
analisis dari data remote sensing dapat dipaparkan sebagai berikut.
Dari hasil analisis data remote sensing tersebut jika digunakan sebagai
media pembelajaran matakuliah geografi fisik, memiliki beberapa kelebihan dan
kelemahan. Adapun kelebihan dan kelemahan citra Landsat disajikan dalam Tabel
4.2 sebagai berikut.
Tabel 5.2 Kelebihan dan kelemahan data remote sensing sebagai media pembelajaran Geografi Fisik.
No Data Remote Sensing Kelebihan Kelemahan 1. Citra Landsat
ETM+/8, 1. Memiliki cakupan wilayah
yang luas, sehingga memungkinkan untuk melihat fenomena fisik pada daerah yang berbeda.
2. Resolusi spasial sedang yaitu 30 in memungkinkan akan dapat menggambarkan objek dipermukaan bumi yang menggambarkan pola mengelompok maupun memanjang, dan tersebar.
3. Resolusi spectral yang banyak dapat untuk menampilkan fenomena fisik dalam berbagai komposit warna.
4. Resolusi temporal yang 16 hari memungkinkan dapat memperoleh objek informasi objek yang sama pada waktu 16 hari.
5. Tampilan path citra yang menyerupai wujud aslinya yaitu permukaan bumi.
6. Citra landsat yang dapat didownload secara gratis saat ini.
1. Diperlukan keahlian khusus untuk dapat memproses data remote sensing citra landsat, sehingga dihasilkan media yang sesuai tujuan.
2. Harga yang relatif mahal untuk memperolehnya.
2_ Citra Quiekbird 1. Resolusi spasial yang tinggi yaitu 0,6 m dapat menyadap informasi objek yang detil.
2. Resolusi temporal yang tinggi
1. Diperukan teknik khusus untuk mengolah data tersebut sebelum di
24
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Data remote sensing dalam hal ini citra Landsat ETM+/8, citra Quickbird, dan
Citra SRTM dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah
geografi fisik prodi IPS.
2. Karakteristik pemanfaatan media sangat tergantung dari kelebihan masing-
masing data remote sensing.
3. Pemanfaatan media dari data remote sensing adalah model permukaan bumi
dalam bentuk peta citra satelit 2D maupun 3D.
B. Saran
1. Bagi tenaga pendidik baik di tingkat perguruan tinggi, sekolah SMA/MA,
SMP/Mts dapat memanfaatkan data penginderaan jauh sebagai media dalam
pembelajaran khususnya materi yang terkait dengan ruang permukaan bumi.
2. Agar pemanfaatan data remote sensing sebagai media pembelajaran dapat
berfungsi maksimal maka di sarankan tenaga pendidik memiliki ketrampilan
dalam mengolah data remote sensing tersebut.
36
DAFTAR PUSTAKA
Arronoff. S., 1989. Geographic Information System: A Management Perspective. Canada: WDL Publications, Ottawa.
Burrough, P.A., 1988. Principles og Geographic Information System for Land Resources Assessment. New York: Reprinted (WintCoorection) Oxford University Press.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2na edition. New York: Elsevier Science, Inc.
Demers, 1997. Fundamentals og Geographic Information System. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E. 2002. Instructional media and technology for learning 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. HP. UM.
Kraak, Jan Menno dan Ormeling, Ferjan. 2007. Kartografi Visualisasi Data Geospasial. Yogyakarta: UGM Press
Lillesand, T.M., Kiefer, R.W., and Chipman, J.W., 2004. Remote Sensing and Image Interpretation. Fifth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Sutanto, 1987. Penginderaan Jauh Dasar; Jilid I. Yogyakarta: UGM Press.
Malczweski, J., 1999. GIS and Multicriteria Decition Analysis. Canada: John Wiley & Sons.
Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan konseptual Media pembelajaran. Bali: Universitas Pendidikan Ganesa
37
on 7w. ;4W • <,‘., •
A* 4:4'
z 0
O z (0
44 -.JAB WV
.
C ra on
-o on C rO
•:-Cr.)
z Lc)
C
rO 4-+ (r) la)
ct
ra L (U
U) ra
ra
0..
C
-o
on C
C
C
rO
as
CU C CJ
CL. (LS on
.0 E
(cs
co
me
ny a
mp
aika
n p
en
g harg
aa
n k
ep
ada:
No
mo
r: 7
13
/UN
32. 1
4/LT
/ 20
14
:1 9
61
12
31
1988121002
: Do
sen
FIS
Un
ive
rsitas N
eg
eri
Mala
ng
: Dr.
I N
yom
an R
uja
, MS
Cl-rcl IP: C : NI
r0 CO _J 4-+ (U >, >,
(a -I-, 4- LA CU
CL C ra — cO L. E LE,- ro
0 >, v,
Lfs 0- -‹ -c. ._. ..... ril ft) -- o
-0
C Li CL < 4- IZU • • ft)
On D On C -on:s n a jo
CU cO
on •`,1-3- c a 7-' a) C ra >,
4-, ra co o --. 4..4 on C EV 73
on oz3 C
C rO < (0
On 117-1 On -0 C al • - CL 0.)
C C 0
C ft (1:5 On
al 4-J on = al
a_ E 2 2 _. ." = al o("O CL
Z = rt) to o (tap —) -
a 'a) _ct E
a- E (1) _1 C.)
C al. :75 ill _
...if;._. M
(1) a) C)
= c',1
cu C a_ •FE C on = rO
4-) rO
73 (1:5 CL
to (7:73, ra (z)
0 c-N.I n:$ 0 / c' / 4-) = Cr, CL) Z ON,/ s_ (U o
0 .0 NI