Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

26
Meningkatkan Upaya Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat Oleh Musni Umar, Ph.D

description

Indonesia telah menjadi bagian dari perdagangan orang. Modusnya dilakukan melalui penempatan tenaga kerja indonesia di luar negeri. Untuk mengurangi dan menghilangkan perdagangan orang, diperlukan penegakan hukum dan kerjasama yang semakin erat dengan semua instansi terkait.

Transcript of Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Page 1: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Meningkatkan Upaya Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan

Korban Kekerasan di MasyarakatOleh Musni Umar, Ph.D

Page 2: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Pengantar Tema yang dibahas dalam pertemuan ini “Meningkatkan Upaya

Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Tindak Kekerasan di Masyarakat melalui Perlindungan Sosial secara Terpadu dan Terkoordinasi baik Lintas Instansi/Unit-unit Kerja Terkait” sangat luas. Dari tema tersebut, dapat dibahas dua persoalan besar.

Pertama, perdagangan orang. Kedua, pemulihan korban tindak kekerasan di masyarakat. Saya ingin memulai membahas bagian pertama yaitu perdagangan orang.

Perbincangan tentang perdagangan orang (human trafficking) telah menjadi isu global. Parlemen Indonesia dan Pemerintah telah merespon hal itu dengan membuat UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Persoalannya setelah sekitar hampir lima tahun pelaksanaan UU tersebut bagaimana pelaksanaannya? Seharusnya ada evaluasi untuk mengetahui sudah sejauh mana UU itu dilaksanakan?

Page 3: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Akan tetapi, diperlukan sesi tersendiri untuk membahas evaluasi pelaksanaan UU tentang perdagangan orang, karena banyak kementerian dan lembaga non kementerian yang terkait dalam pelaksanaan UU tentang Perdagangan Orang. Selain itu, pengertian perdagangan orang tidak hanya membahas siapa yang memperdagangkan orang, tetapi pengertiannya sangat luas.

Untuk menyegarkan ingatan kita, saya ingin kembali mengemukakan pengertian perdagangan orang menurut UU No. 21 Tahun 2007 bahwa perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.

Page 4: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

TKI Sarana Perdagangan Orang

Page 5: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Korban Perdagangan Orang

Page 6: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Dari fakta-fakta yang diberitakan media selama ini dan hasil penelitian yang pernah saya lakukan ketika menyusun Naskah Akademik Rancangan Perubahan Undang-Undang tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan perekrutan calon TKI oleh calo, penampungan pada masa pra penempatan, proses penempatan calon TKI keluar negeri, dan penempatan calon TKI diluar negeri, dapat dikatakan termasuk dalam kategori perdagangan orang seperti yang pernah dilaporkan U.S Departement of State dalam laporannya tahun 2010 bertajuk “Traffickking in Persons Report 2010″.

Dengan merujuk UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dapat dikemukakan bahwa perdagangan orang di Indonesia, dilakukan paling kurang lima cara. Pertama, agen TKI merekrut calon TKI di kampung-kampung dengan membayar sejumlah uang kepada orang tua calon TKI, kemudian si calon TKI dibawa dan diserahkan ke PPTKI dengan mendapatkan imbalan sejumlah uang.

Page 7: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

TKI di KBRI Malaysia

Page 8: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Kedua, PPTKI (PJTKI) yang menerima calon TKI dari calo, kemudian menampungnya untuk dikirim ke negara tujuan melalui calo untuk diserahkan ke pemakai.

Ketiga, PPTKI yang merekrut calon TKI kemudian dikirim ke negara pemakai melalui calo.

Keempat, swasta non PJTKI yang merekrut langsung calon TKI dan mengirim langsung TKI keluar negeri.

Kelima, oknum atau organisasi yang merekrut calon TKI untuk dikirim ke suatu organisasi untuk dipekerjakan.

Page 9: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

1. Pencegahan Perdagangan Orang Salah satu kewajiban yang harus dilakukan ialah

pemerintah dan pemerintah daerah meningkatkan pencegahan perdagangan orang. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “pencegahan lebih baik daripada pengobatan”.

Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan perdagangan orang, maka paling tidak harus dilakukan tiga langkah strategis. Pertama, pencegahan (prevention). Untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap perdagangan orang, maka upaya harus terus-menerus dilakukan melalui:

Page 10: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Perlindungan TKI

Page 11: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

1) Sosialisasi. Kegiatan sosialisasi mutlak dilakukan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu. Selama ini kegiatan sosialisasi pencegahan perdagangan orang sangat minim karena terbatasnya anggaran dan banyaknya program yang mendesak dan harus dkerjakan yang sifatnya mendesak.2) Advokasi. Persoalan advokasi juga tidak mudah dilaksanakan karena terbatasnya SDM dan besarnya dana yang harus disiapkan. Kegiatan advokasi mutlak dilakukan untuk memberi bekal kepada calon TKI supaya bisa membela dirinya jika mendapat masalah dari majikan dan putera-puteri majikan. Juga apa yang harus dilakukan jika mendapat masalah ditempat kerja di luar negeri atau dipekerjakan yang tidak sesuai perjanjian kerja.3) Kegiatan. Untuk meningkatkan upaya pencegahan perdagangan orang, maka harus banyak kegiatan yang diprogramkan untuk dilaksanakan.

Page 12: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

2. Penanganan Dalam upaya meningkatkan pencegahan

perdagangan orang, maka penegakan hukum perlu dilakukan pada:

1) korban perdagangan orang,2) Pelaku perdagangan orang.

Korban perdagangan orang mutlak diberi perlindungan dan keadilan. Sebaliknya pelaku perdagangan orang, tidak bisa tidak harus dihukum yang berat sebagai upaya pencegahan perdagangan orang pada masa mendatang.

Page 13: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Perlindungan Sosial terhadap TKI

Page 14: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

3. Pemberdayaan Dalam upaya meningkatkan pencegahan perdagangan

orang, maka perlu dilakukan secera terus-menerus: 1) Pencerahan

2) Penyadaran3) Pembinaan

Program pemberdayaan masyarakat secara terpadu dalam rangka pencegahan sosial terhadap perdagangan orang, mutlak dilakulan. Melalui keluarga, sekolah, institusi sosial dan keagamaan serta pemerintah, pemerintah daerah dilakukan secara terpadu program pemberdayaan yang berintikan pencerahan, penyadaran dan pembinaan.

Page 15: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Upaya Pemberdayaan Sosial

Page 16: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Pembinaan masyarakat Untuk meningkatkan pencegahan perdagangan orang

dilakukan pada masa pra penempatan dengan memberi bekal ketrampilan berupa pelatihan, semangat kerja, keamanan pribadi (self security), nasionalisme dan cinta tanah air, kemampuan berbahasa asing, kerohaniaan dan akhlak mulia.

Selain itu, pada masa penempatan dilakukan melalui orientasi (welcoming program), program kepulangan (exit program).

Disamping itu, pengawasan dalam masa pra penempatan, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan dan kegiatan calon TKI, pengguna dan mitra usaha.

Dalam rangka pembinaan sebagai upaya untuk nmeningkatkan pencegahan perdagangan orang melalui penempatan TKI dilakulan dengan penegakan hukum dalam masa pra penempatan.

Page 17: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Contoh Pemberdayaan Masyarakat

Page 18: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Pemulihan Korban Tindak Kekerasan Korban tindak kekerasan bisa disebabkan oleh berbagai macam

persoalan. Salah satunya ialah akibat perdagangan orang. Korban tidak kekerasan adalah seseorang atau kelompok orang

yang mengalami tindak kekerasan samada fisik, mental, sosial maupun ekonomi, sebagai akibat dari penelantaran eksploitasi perlakuan salah danb diskriminasi yang melanggar hak-hak individualnya maupun orang yang berada dalam situasi yang membahayakan dirinya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.

Tujuan pemulihan 1. Pulihnya kembali harga diri, kepercayaan diri, kemauan serta

kemampuan untuk melaksanakan fungsi sosial secara sadar.2. Untuk mendorong tumbuhnya kepedulian terhadap perlindungan sosial bagi korban kekerasan dan perlakukan salah.

Page 19: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Perempuan Korban Tindak kekerasan

Page 20: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Anak Korban Tindak Kekerasan

Page 21: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Sasaran Tindak Kekerasan 1. Anak-anak, pelajar, siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi.

2. Perempuan seperti pacar, isteri, TKW,3. Lansia karena tidak lagi diperlukan4. Keluarga miskin dan lain sebagainya.

Kebijakan Mencegah Tindak Kekerasan 1. Bersifat strategis, Kebijakan startegis yang dapat dilakukan untuk mencegah tindak

kekerasan seperti kampanye anti tindak kekerasan sosial. Selain itu, melakukan advokasi kepada berbagai kelompok yang

mengalami tindak kekerasan. Juga tidak kalah pentingnya mengembangkan jaringan sosial melalui media sosial seperti twitter, facebook, internet dan lain sebagainya untuk memberi pencerahan dan penyadaran terhadap bahaya tindak kekerasan di rumah, di masyarakat dan dimanapun. Disamping itu, meningkatkan pelayanan bantuan sosial bagi korban tindak kekerasan.

Page 22: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

2. Bersifat teknis Dalam upaya mencegah terjadinya korban tindak kekerasan, maka

secara teknis bisa dilakukan pemantapan kebojakan teknis dan standar pelayanan bantuan sosial korban tindak kekerasan.

Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah memperkuat ketahanan sosial keluarga dan masyarakat. Terakhir, penyelamatan, pemulihan, pemberdayaan bagi korban tindak kekerasan.

Kegiatan yang bisa dilakukan Dalam upaya pemulihan korban tindak kekerasan, maka diperlukan

berbagai kegiatan: 1. Pendataan dan pemetaan masalah.

2. Penyuluhan dan bimbingan sosial.3. Sosialisasi kebijakan dan program bantuan sosial bagi korban tindakan kekerasan,4. Perlindungan sosial5. Advokasi dan konseling6. Rehabilitasi psikososial7. Resosialisasi8. Pemantauan dan evaluasi

Page 23: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Kesimpulan Perdagangan orang telah menjadi tren dunia.

Indonesia sebagai bagian dari dunia, sadar ataupun tidak sadar atau sadar tetapi tidak peduli telah terjerembab ke dalam perdagangan orang.

Penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) secara legal ataupun ilegal telah dijadikan sarana perdagangan orang.

Untuk memperkecil resiko dan mencegah terjadinya perdagangan orang, maka penempatan TKI Penata Laksana Rumah Tangga di luar negeri harus semakin selektif. Hanya mereka yang memiliki kemampuan berbahasa asing, kemampuan memasak, dan ketrampilan teknis lainnya disertai perjanjian kerja yang jelas, yang bisa ditempatkan untuk bekerja di luar negeri.

Page 24: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Media Sosial Sarana Perdagangan Orang

Page 25: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat

Dampak negatif dari perdagangan orang sangat banyak diantaranya menjadi korban tindak kekerasan. Untuk mencegah dan memulihkan mereka yang mengalami korban tindak kekerasan, dan mencegah berlangsungnya terus-menerus perdagangan orang, maka diperlukan penegakan hukum yang keras dan tegas serta keterpaduan antar instansi/lembaga/unit-unit kerja terkait, serta partisipasi seluruh masyarakat.

Dengan membangun kesebelasan yang kuat dan solid untuk mencegah perdagangan orang serta pemulihan korban tindak kekerasan, yang tak obahnya kesebelasan sepak bola yang hebat, bisa meraih kemenangan demi kemenangan dalam setiap pertandingan, maka sangat diharapkan semakin dapat berkurang perdagangan orang dan pada saatnya tidak ada lagi perdagangan orang dan juga mereka pulih dari korban kekerasan di masyarakat.____________*  Drs. Musni Umar, SH., M.Si., Ph.D adalah anggota Eminent Persons Group (EPG) untuk Malaysia. Juga Sosiolog, Direktur Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED), serta  pengajar di UIN Jakarta dan Unas.

     * Makalah ini dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam Pertemuan Kelompok Kerja Perlindungan Korban Kekerasan dan Pekerja Migran, pada 12-13 Juni 2012, di hotel Mirah, Kota Bogor, Jawa Barat. 

Page 26: Pencegahan Perdagangan Orang dan Pemulihan Korban Kekerasan di Masyarakat