PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

13
PENCABUTAN PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN PERAT. PER-UU-AN SONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia smarticle/fhui-ppn/2011

description

PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia. smarticle/fhui-ppn/2011. Bentuk 2 Pencabutan. Bentuk 2 pencabutan yang bisa dilakukan atas suatu perat. per-uu-an meliputi: pencabutan tanpa penggantian; dan pencabutan dengan penggantian. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Page 1: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

PENCABUTANPENCABUTANPERAT. PER-UU-ANPERAT. PER-UU-AN

SONY MAULANA S.Fakultas Hukum Universitas Indonesia

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 2: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Bentuk2 pencabutan yang bisa dilakukan atas suatu perat. per-uu-an meliputi:

pencabutan tanpa penggantian; danpencabutan dengan penggantian.

Bentuk2 Pencabutan

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 3: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Pencabutan tanpa penggantian adalah pernyataan ketidak-berlakuan suatu perat. per-uu-an melalui pencabutan perat. per-uu-an tersebut tanpa menggantinya dengan perat. per-uu-an yang baru yang mengatur materi yang sama. Pencabutan tanpa penggantian dilakukan apabila lembaga terkait menilai tidak diperlukannya lagi pengaturan atas materi yang diatur dalam perat. per-uu-an yang dicabut tersebut.

Pencabutan Tanpa Penggantian

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 4: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Struktur Perat. Per-uu-an Pencabutan Tanpa penggantian

ØBagian JudulSetelah keterangan tentang jenis, nomor, dan tahun pembentukan, dilanjutkan dengan penyebutan tentang judul perat. per-uu-an yang dicabut.

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 5: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Ø Bagian PembukaanDi dalam konsiderans dikemukakan alasan2

empirik dilakukannya pencabutan tanpa penggantian atas suatu perat. per-uu-an yang mendorong pembentukan perat. per-uu-an pencabutan tersebut.

Berbeda dengan perubahan, perat. per-uu-an yang dicabut tidak bisa dijadikan landasan yuridis bagi pembentukan perat. per-uu-an pencabutan tersebut.

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 6: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Ø Bagian Batang TubuhBatang Tubuh perat. per-uu-an pencabutan

tanpa penggantian hanya terdiri atas dua pasal yang ditulis dengan angka latin, yaitu:

Pasal 1 memuat ketentuan mengenai pencabutan atas suatu perat. per-uu-an dengan diawali penyebutan perat. per-uu-an dimaksud.

Pasal 2 memuat ketentuan mengenai saat mulai berlakunya perat. per-uu-an pencabutan tersebut.

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 7: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Pencabutan dengan penggantian adalah pernyataan ketidak- berlakuan suatu perat. per-uu-an melalui pencabutan perat. per-uu-an tersebut dan menggantinya dengan perat. per-uu-an baru yang mengatur materi yang sama. Pencabutan dengan penggantian dilakukan apabila lembaga terkait menilai diperlukannya pengaturan yang baru atas materi yang telah diatur oleh perat. per-uu-an yang dicabut tersebut.

Pencabutan Dengan Penggantian

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 8: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Struktur perat. per-uu-an pencabutan dengan penggantian sama dengan struktur lazim perat. per-uu-an.

Pembedanya adalah terdapatnya ketentuan mengenai pencabutan atas perat. per-uu-an yang lama.

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 9: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Dua cara pencabutan dengan penggantian, yaitu:

Ø Ketentuan pencabutan diletakkan dalam Bagian PembukaanPencabutan ini, selain mengakibatkan tercabutnya suatu perat. per-uu-an juga menjadikan seluruh perat. pelaksanaan perat. per-uu-an tersebut ikut tercabut.

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 10: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Ø Ketentuan pencabutan diletakkan dalam Ketentuan PenutupPencabutan ini, walaupun mengakibatkan tercabutnya suatu perat. per-uu-an, namun tidak menjadikan perat.2 pelaksanaaannya ikut tercabut.

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 11: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Lampiran UU 10/204 memberikan pedoman mengenai pencabutan perat. per-uu-an dalam Bab I Nomor 8, dan Bab II Nomor 183-191. Berdasarkan pada Lampiran tersebut, terdapat dua bentuk pencabutan, yaitu: @Pencabutan dengan penggantian dimana ketentuan pencabutannya diletakkan dalam Ketentuan Penutup (lihat Pedoman Nomor 183 dan 187); dan

Pencabutan Perat. Per-uu-an Menurut UU 10/2004

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 12: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

@ Pencabutan tanpa penggantian, baik atas perat. per-uu-an yang sudah diundangkan tapi belum mulai berlaku maupun atas perat. per-uu-an yang sudah berlaku (lihat Pedoman Nomor 188 dan 189).

smarticle/fhui-ppn/2011

Page 13: PENCABUTAN PERAT. PER-UU-AN S ONY MAULANA S. Fakultas Hukum Universitas Indonesia

UU 10/2004 tidak menyebutkan adanya pencabutan dengan penggantian dimana ketentuan pencabutannya diletakkan dalam Bagian Pembukaan. Memang implikasinya menyulitkan, namun dalam praktek, bentuk pencabutan ini kadang dilakukan terutama atas jenis2 perat. per-uu-an tingkat rendah.

smarticle/fhui-ppn/2011