PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

15
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW DEXTRA DI RST DR SOEDJONO MAGELANG Disusun oleh: KHOIRUN NISAK J 100 090 020 Disusunoleh: KHOIRUN NISAK J 100 090 020 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Fisioterapi PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW DEXTRA

DI RST DR SOEDJONO MAGELANG

Disusun oleh:

KHOIRUN NISAK

J 100 090 020

Disusunoleh:

KHOIRUN NISAK

J 100 090 020

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Diploma III Fisioterapi

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta dan diterima untuk melengkapitugas-tugas dan memenuhi persyaratan

untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Fisioterapi.

Hari :Rabu

Tanggal : 25 Juli 2012

Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Nama terang Tanda Tangan

Penguji I IsnainiHerawati, SST.Ft, M.Kes ( )

Penguji II Sugiono, SST.Ft ( )

Penguji III Dwi Rosella K, SST.Ft, M.Fis ( )

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Arif Widodo, A.Kep, M.Kes )

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

ABSTRAK

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW DEXTRA

DI RST DR SOEDJONO MAGELANG

(Khoirun Nisak, 2012, 61halaman)

Latar Belakang :Tennis elbow merupakan hal yang sangat umum bagi pasien

yang mencari pertolongan medis karena nyeri di siku. Umur rata-rata pasien

tennis elbow di antara 35 tahun sampai 65 tahun antara laki-laki dan wanita

hampir sama.

Tujuan : Untuk mengetahui apakah sinar infra red, terapi latihandan massage

dapat mengurangi nyeri?Untuk mengetahui apakah sinar infra red, terapi latihan

dan massage dapat meningkatkan LGS?Dan untuk mengetahui apakah sinar infra

red, terapi latihan dan massage dapat meningkatkan kekuatan otot?

Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali didapatkan hasil adanya

pengurangan nyeri diam dari T11 menjadi T6 1, nyeri tekan dari T1 4 menjadi T6

2, dan nyeri gerak dari T1 5 menjadi T6 3.Peningkatan LGS pada elbow,gerakan

pasif dari T1 S:100 - 0

0 - 65

0menjadi T6 S:10

0 – 0

0 - 120

0 dan T1 R:50

0 – 0

0 - 65

0

menjadi T6 R:850 – 0

0 – 90

0gerakan aktif dari T1 S:10

0 – 0

0 - 65

0 menjadi T6 S:10

0

– 00 - 120

0dan T1 R:45

0 – 0

0 – 65

0 menjadi T6 R:65

0 – 0

0 - 85

0. Peningkatan

kekuatan otot flexor dari T1: 5 menjadi T6 : 5, ekstensor T1 : 3 menjadi T6 : 4,

pronasi T1 : 3 menjadi T6 : 4 dan supinasi T1 : 3 menjadi T6 : 4.

Metode :Penatalaksanaan Fisioterapi pada kondisi tennis elbow dextra ini

menggunakanmodalitas infra red, terapi latihan dan massage.

Kesimpulan:Infra red,terapi latihan dan massage dapat mengurangi rasa nyeri,

meningkatkan LGS dan kekuatan otot pada siku kanan dalam kondisi Tennis

Elbow Dextra.Penanganan Tennis Elbow Dextra ini akan lebih berhasil jika

disertai dengan kemauandan semangat untuksembuh.

Saran:Kesungguhan pasien dalam melakukan latihan harus ada agar keberhasilan

tercapai, kepada fisioterapi dalam melakukan pelayanan hendaknya melakukan

pemeriksaan yang teliti dan sistematis sehingga dapat memecahkan permasalahan

pasien secara rinci.

Kata kunci : Tennis Elbow Dextra, infra red, terapi latihan dan massage

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF PHYSIOTERAPY IN TENNIS ELBOW

DEXTRA AT DR SOEDJONO MAGELANG

( Khoirun Nisak,2012, 61 page)

The Background : The tennis elbow is general case looked for medicine helping

because elbow painful. The everange patient age of tennis elbow between 35 until

65 years old, man or woman is similar.

The Goal : What the understanding red ray, excercise therapy and massage can

increase thepain? what the understanding red ray, excercise therapy and massage

can increase the LGS? And for understanding what the red ray, excercise therapy

and massage can increase muscle power?

The Result : had theraphy of 6 times have result the silent elbow decrease from

T11 became T6 1 pressure elbow from T14 became T6 2 and movement elbow

from T1 5 became T63. The increasing LGS in elbow , passive movement from T1

S =100-0

0-65

0 became T2S:10

0-0

0-120

0 dan T1R=50

0-0

0-65

0 became T2R=85

0-0

0-

900, aktif movement elbow from T1S:10

0-0

0-65

0 became T2 S:10

0-0

0-120

0The

increasing flexor muscle power from T1:5 became T6:5 extensor T1:3 became T6:4

pronasi T1:3 became T6:4 and supinasi T1: 3 became T6: 4.

The method: The implementation of physioterapy in tennis elbow dextra

condition with red ray, excercise therapy and massage.

The conclusion : red ray, excercise therapy and massage can decrease painful,

increase LGS and muscle power in right elbow on tennis Elbow Dextra condition.

The handling of tennis elbow dextra will more be successful with desire and spirit

for heal.

The sugesstion : the patient having passion for rehearsal because with the patient

passion will make it succes, for physioterapy when give therapy should do more

careful and systematics so the physioterapy have more detail for solution of

patient problem

Key word : Tennis elbow dextra, red ray, excercise therapyand massage

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gangguan sendi siku merupakan gangguan yang sering terjadi dan

mengganggu aktivitas.Rasa sakit dan nyeri pada bagian epikondilus lateralis siku

adalah gejala yang biasa dikeluhkan di antara pemain tenis tetapi lebih sering

tejadi pada yang bukan pemain tenis.Tennis elbow, atau disebut juga epicondilitis

lateralis merupakan masalah yang biasa yang terjadi pada “atlit akhir

pekan”.Tetapi juga merupakan masalah yang menimpa pekerja atau buruh manual.

Tidak hanya ditemukan pada pemain tennis, tetapi juga menimpa pemain baseball,

perenang, tukang kayu, tukang ledeng, pemotong daging, atau siapa saja yang

selalu menggunakan gerakan lengan berulang-ulang. Gerakan yang berulang-

ulang ini menyebabkan peradangan pada otot dan tendon pada sisi lateral siku

yang menyebabkan tendon menjadi terobek. Tennis elbow bisa terjadi pada laki-

laki dan wanita, biasanya berumur antara 35 sampai 50 tahun.

Tennis elbow merupakan gangguan siku yang paling sering terjadi. Semua

dokter umum beberapa kali setahun akan dikonfrontir gangguan ini. Istilah siku

tennis ini akan memberi dugaan bahwa tennis elbow terutama terdapat pada

petenis. Tetapi tidak demikian halnya, ternyata bahwa jumlah kecil dari pasien

yang ke dokter umum untuk gangguan ini bermain tennis. Gangguan terutama

terdapat pada orang yang berumur antara 35 dan 55 tahun (Wolf dan Mens, 1999).

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada KTI ini adalah:

1. Bagaimanakah terapi dengan modalitas sinar infra red, terapi latihandan

massage dapat mengurangi nyeri?

2. Bagaimanakah terapi dengan modalitas sinar infra red, terapi latihan dan

massage dapat meningkatkan LGS?

3. Bagaimanakah terapi dengan modalitas sinar infra red, terapi latihan dan

massage dapat meningkatkan kekuatan otot?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Kasus

1. Sistem Tulang

Sendi siku dibentuk oleh tiga tulang, yaitu humeri, radius dan ulna yang

saling berhubungan. Pada sendi siku dibentuk oleh 3 articulatio yaitu, (1)

articulation humeroulnar, (2) articulatio humeroradial dan (3) articulatio

radioulnar proksimal.

a.Os Humerus.

Humerus atau tulang pangkal lengan atas (proksimal humeri) memiliki

bongkol sendi yang berhubungan dengan caput humeri pada scapula.Pada bagian

inferiornya terdapat columna humeri yang dibawahnya terdapat tuberkulum

mayor dan dan di bagian lateral terdapat tuberkulum minor,diantara keduanya

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

terdapat sulkus intertuberkularis.Pada permukaan leteralis terdapat tuberositas

deltoidea.

b.Os Ulna (Tulang Hasta)

Tulang panjang berbentuk prisma terletak sebelah medial lengan bawah

sejajar dengan radius dan mempunyai 2 ekstremitas.

1) Ekstremitas proksimal ulnari: mempunyai insisura semilunaris persendian

dengan trokhlea humeri,di bagian belakang ujung terdapat benjolan disebut

olecranon,pada tepi distal dari insisura semilunaris ulna terdapat prosessus

koronoideus.

2) Ekstremitas distalis ulna: yaitu kapitulum ulna mempunyai prosessus

stiloideus ulna.

c. Radius (Tulang Pengumpil).

Os radius terletak di sebelah lateralis dari ulna dan mempunyai dua ujung

(ekstremitas).

1) Ekstremitas proksilis: lebih kecil terdapat pada kaput radii yang terletak

melintang, bagian sebelah atas mempunyai persendian dengan humeri.

2) Ekstremitas distalis radii: lebih lebar dan agak rata daripada bagian dorsalis

dan dapat ditemui alur (sulkus) M.Ekstensor karpi radialis.

2. Biomekanika Sendi Siku

Biomekanik berasal dari bahasa latin yaitu bios yang berarti hidup dan

mekanik yang berarti gaya (dalam mahluk hidup atau manusia). Jadi biomekanik

adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gerak yang tejadi pada tubuh

manusia secara fisiologis serta yang mempengaruhi , menurut Andiantoro, 1998.

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

Gerakan pada tubuh manusia ada dua yaitu:

a. Osteo Kinematika

Adalah gerakan yang terjadi antara kedua tulang. Gerakan yang terjadi pada

elbow antara lain:

1) Fleksi-ekstensi

Fleksi dan ektensi terjadi di articulatio humeri ulnaris yaitu di bagian medial,

sedangkan di bagian lateral adalah articulatio radialis, terjadi secara bersama-sama

tetapi arah gerakan dilakukan oleh articulatio humero ulnaris, sedangkan lengan

bawah selama gerakan fleksi siku ini bisa dalam pronasi dan supinasi. Gerakan

fleksi-ektensi ini sehari-hari kita sebut sebagai ayunan atau lengang (yang terjadi

kurang lebih dikoordinat bidang sagital). Pada maximal fleksi siku pergelangan

tangan tidak akan bisa menyentuh bahu, hal ini karena konstruksi dari persendian

siku sendiri.

Gerakan fleksi elbow bisa dilakukan dengan kombinasi abduksi shoulder

adduksi shoulder (jarang). Arah berjalannya celah antara dua facet ditroclea

menentukan arah gerak lengan bawah fisiologis, fleksi elbow akan berahir

soft/lunak (end feel), akibat bertemunya jaringan tulang atas dan lengan bawah.

Pada gerakan pasif fleksi elbow maka kapsul sendi dan ligament dibegian dorsal

meningkat ketegangannya (merenggang) sementara dibagian ventral, processus

coronoideus ulna bersentuhan dengan fossa coronoidea humeri, diikuti oleh caput

radii dengan fossaradialis humeri.

Gerakan ekstensi siku dalam posisi anatomi umumnya tidak bisa berlebihan

(hyperekstensi, tetepi bila ligament dan kapsul sendi lebih elastis maka kapsul

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

sendi bisa bertambah 5ºsampai25º). Selama gerakan ekstensi berlangsung, terjadi

gerakan abduksi pada articulatio humero ulnaris yang dimulai pada saat siku

berada pada posisi siku 90º fleksi.

2) Pronasi-supinasi

Dengan lengan atas menempael dibadan kemudian fleksi elbow 90º, tangan

lurus dalam bidang sagital. Maka pronasi dan supinasi memotong caput ulna dan

radius. Radius memutar ulna pada saat bersama ulna bergerak berlawanan arah

terhadap radius tetapi tidak sampai terjadi rotasi terhadap sumbu ulna, radius

dalam gerakan ini membuat circunduksi yang berbentuk kerucut, gerakan

mengayun naik turun, selanjutnya menimbulkan gerakan sekunder di articulation

radioulnaris articulation humero radialis sampai ke distal yaitu pergelangan

tangan.

Pada gerakan pronasi di stabilisasi oleh membran interossea juga oleh kontak

antara radius dan ulna di mana jaringan sebagai alas dari kedua tulang tersebut.

Pada gerakan pasif pronasi di stabilisasi oleh ligament posterior dari articulation

radioulnaris. Sedangkan pada gerakan pasif supinasi di stabilisasi oleh: (1)

membrane interosea, (2) pada gerakan pasif supinasi oleh ligament anterior

articulatio radioulnaris distal dan kapsul sendi dari articulation radioulnaris

proximal.

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

BAB III

PELAKSANAAN STUDI KASUS

Pasien dengan inisial TN Y.A (44 Tahun) dengan diagnosa Tennis elbow

dextra dilakukan assesment diperoleh data sebagai berikut: pasien merasakan

nyeri pada siku bagian kanan.Nyeri sangat dirasakan ketika pasien menggerakkan

siku seperti gerakan menyapu.Pasien merasa nyaman ketika siku bagian kanan

tidak untuk beraktivitas.

Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali dengan menggunakan infra red,

terapi latihan dan massage terjadi pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot

dan peningkatan LGS.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

TABEL 4.1

Evaluasi Pengurangan Nyeri dengan (Verbal Descriptive Scale) VDS

1. Adanya pengurangan nyeri

NO Nyeri T1 T2 T3 T4 T5 T6

1 Nyeri diam Tdk nyeri Tdk

nyeri

Tdk

nyeri

Tdk

nyeri

Tdk

nyeri

Tdk

nyeri

2 Nyeri tekan pd

otot exstensor

Nyeri tdk

berat

Nyeri

tdk

berat

nyeri

ringan

Nyeri

ringan

Nyeri

ringan

Nyeri

sangat

ringan

3 Nyeri gerak Nyeri

cukup

berat

Nyeri

cukup

berat

Nyeri

cukup

berat

Nyeri

tdk

begitu

berat

Nyeri

tidak

begitu

berat

Nyeri

ringan

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

2. Peningkatan LGS

Tabel 4.2

Peningkatan Lingkup Gerak Sendi dengan Goniometer

3. PeningkatanKekuatanOtotdengan MMT

Tabel 4.3

Peningkatan Kekuatan Otot dengan MMT

NO Gerak T1 T2 T3 T4 T5 T6

1

2

3

4

Flexor elbow

Extensor elbow

Supinasi elbow

Pronasi elbow

5

3

3

3

5

3

3

3

5

3

3

3

5

4

3

4

5

4

4

4

5

4

4

4

A. PEMBAHASAN

1. Nyeri

Penatalaksanaan infra redmerupakan salah satu cara yang efektif untuk

mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.Mild heating menimbulkan efek

sedatif pada superficial sesori nerve ending(ujung-ujung saraf sensoris

superficial), stronger heating dapat menyebapkan counterirritation yang akan

menimbulkan pengurangan nyeri. Rasa nyeri ditimbulkan oleh karena adanya

akumulasi sisa-sisa hasil metabolisme yang disebut zat “P” yang menumpik di

NO Gerakan T1 T2 T3 T4 T5 T6

1

2

Aktif

Pasif

S;00– 0

0- 65

0

R;500– 0

0-65

0

S; 100– 0

0-

650

R;450– 0

0- 55

0

S;00–0

0- 65

0

R;500– 0

0-

650

S; 100– 0

0-

650

R;450– 0

0-

650

S;00– 0

0- 70

0

R;600– 0

0-

600

S; 100– 0

0-

800

R;550– 0

0-

700

S;00- 0

0- 70

0

R;600– 0

0-

700

S; 100– 0

0-

800

R;600– 0

0-

750

S;00– 0

0- 90

0

R;750– 0

0-

800

S; 100– 0

0-

900

R;600– 0

0-

850

S;00– 0

0- 120

0

R;800– 0

0-

850

S; 100– 0

0-

1200

R;650– 0

0-

900

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

jaringan.Dengan adanya sinar infra merah yang memperlancar sirkulasi darah,

maka zat “P” juga akan ikut terbuang sehingga rasa nyeri berkurang.

Peningkatan Kekuatan Otot

Penurunan kekuatan otot pada kasus ini dapat terjadi karena adanya

peradangan sehingga timbul nyeri yang menyebabkan pasien enggan bergerak.

Jika kondisi ini dibiarkan dapat menimbulkan spasme yang akan menyebabkan

gerak sendi menjadi terbatas.

Pemberian terapi latihan pada kasus tennis elbow dextra bertujuan untuk

mengurangi nyeri, dan meningkatkan kekuatan otot. Dimana latihan yang

diberikan adalah latihan gerak aktif karena latihan ini dapat meningkatkan proses

metabolisme didalam tubuh. Selama terapi latihan berlangsung, dinding kapiler

yang terletak pada otot akan melebar, sehingga permeabilitas dinding kapiler akan

naik, dengan demikian kapasitas darah bertambah, juga pertukaran cairan dalam

jaringan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna menjadi lebih lancar. Hal ini

akan berpengaruh terhadap relaksasi otot, pengurangan nyeri, pengurangan

spasme otot, serta perbaikan sirkulasi darah.

2. Peningkatan LGS

Penurunan LGS pada kasus ini dikarenakan adanya nyeri gerak pada sendi

siku yang di akibatkan adanya peradangan ataupun trauma(Ovedoff, 2009). Jika

kondisi ini dibiarkan dapat menimbulkan spasme yang akan menyebabkan gerak

sendi menjadi terbatas. Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa telah terjadi

peningkatan LGS.

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

Hal ini dapat terjadi karena seiring dengan menurunnya nyeri dan

meningkatnya kekuatan otot., maka pasien lebih mudah untuk menggerakkan

sendi yang semula terbatas. Dengan gerak aktif maka perlengketan jaringan akibat

immobilisasi dapat dikurangi (Apley dan Solomon, 1995), sehingga pasien akan

lebih mudah untuk menggerakkan sendi tanpa ada hambatan yang berefek pada

peningkatan LGS. Hal tersebut ditambah dengan mekanisme penguluran otot

sehingga sarcomer otot yang semula memendek akan dapat memanjang kembali

dan berakibat pada kembalinya fungsi otot secara normal.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penatalaksanaan fisioterapi pada tennis elbow dextra di RST Dr Soedjono

Magelang setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terapi dengan menggunakan infra red, terapi latihan dan massage dapat

mengurangi nyeri dengan mild heating dan rileksasi.

2. Terapi dengan menggunakan infra red, terapi latihan dan massage dapat

meningkatkan LGS sendi elbow

3. Terapi dengan menggunakan infra red, terapi latihan dan massage dapat

meningkatkan kekuatan otot pada sendi elbow

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

B. Saran

1. Kepada pasien

a. Kesungguhan pasien dalam melakukan latihan harus ada agar keberhasilan

tercapai.

b. Dapat juga memberikan kompres air hangat pada bagian yang sakit untuk

mengurangi nyeri.

2. Kepada fisioterapi

a. Kepada fisioterapi dalam melakukan pelayanan hendaknya melakukan

pemeriksaan yang teliti dan sistematis sehingga dapat memecahkan

permasalahan pasien secara rinci.

DAFTAR PUSTAKA

Appley G.A & Salomon L.(1995). Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur Sistem

Appley. Terjemahanedisiketujuh.Jakarta :WidyaMedika

De Wolf AN dan Mens JMA; 1999, PemeriksaanAlatPenggerak,

PenerbitBukuKedokteran ECG, Jakarta

Erna Ariani. 2010. “PenatalaksanaaanFisioterapiPadaKondisi Osteoarthritis

Genu Bilateral Dengan Modalitas Ultrasound, Infra Red, dan Terapi

Latihan di RSUD PanembahanSenopatiBantul”. Surakarta:FakultaS Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Helmi NZ. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal.Jakarta: Salemba Medika

Mardiman, S., dkk.,2002; Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional

Fisioterapi (DPPPFT); Poltekkes Surakarta Jurusan Fisioterapi :Surakarta

Ovedoff David. 2009. Kapita Selekta Kedokteran.Dialihbahasakan oleh Lyndon

Saputra. Tangerang :Binarupa Aksara

Ovedoff David. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Dialihbahasakan oleh Hendarto

Natadidjaja. Jakarta: Universitas Trisakti Jakarta

Page 15: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENNIS ELBOW ...

Putz. R dan Pabst, R; 2000, Atlas Anatomi Manusia, Sobotta Anatomi, Edisi XXI,

Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta

Reeves CJ,Roux G dan Lockhart R. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.

Dialihbahasakan oleh Joko Setyono. Jakarta: Salemba Medika

Smeltzer SC dan Bare BG. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Dialihbahasakan oleh Agung Waluyo. 8Nd ed. Jakarta: EGC

Sujatno dkk, 2002; Sumber Fisis; Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan,

Surakarta

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Tappan, Francess.M; Healing Massage Techniques : Holistic, Classic and

Emerging; Second Edition, Appleton and Lange California, 1988

Wibowo Hardianto. 1994. Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olah Raga.

Jakarta: EGC

Yosep Rudi Setyo Utomo. 2008. “Penatalaksanaan Sinar Infra Merah dan Terapi

Latihan Pada Kekakuan Sendi Siku Dextra Post Orif (Plate and Screw)

Akibat Fraktur Humeri 1/3 Distal”. Yogyakarta:Akademi Fisioterapi YAB