Penatalaksanaan Balita Gizi Buruk Blitar

36
PENATALAKSANAAN GIZI BURUK PADA ANAK SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSD MARDI WALUYO BLITAR

description

penatalaksaan gizi buruk pada anak

Transcript of Penatalaksanaan Balita Gizi Buruk Blitar

PENATALAKSANAANGIZI BURUK PADA ANAK

PENATALAKSANAANGIZI BURUK PADA ANAK

SMF ILMU KESEHATAN ANAK

RSD MARDI WALUYO

BLITAR

ALUR PELAYANAN BALITA GIZI BURUK ALUR PELAYANAN BALITA GIZI BURUK DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS PERAWATANDI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS PERAWATAN

BALITABALITA

*DATANG *DATANG

SENDIRISENDIRI

*DIRUJUK*DIRUJUK

YANKESYANKES

RUJUKANRUJUKAN

*UGD*UGD

*URJ*URJ

*GIZI BURUK*GIZI BURUK

*PENYAKIT *PENYAKIT

RINGAN/BERATRINGAN/BERAT

RAWAT INAPRAWAT INAP

* Obati penyakit* Obati penyakit

* Diet gizi buruk* Diet gizi buruk

*10 langkah tatalaksana*10 langkah tatalaksana

PENY.BERATPENY.BERAT

GZ.KURANGGZ.KURANG

PENY.RINGANPENY.RINGAN

GZ.KURANGGZ.KURANG

PULANGPULANG

PUSKESMASPUSKESMAS

RUMAH TANGGARUMAH TANGGA

POSYANDUPOSYANDU

ALUR PELAYANAN di RS

KLINIS

ANTROPOMETRI

LABORATORIUM

RIWAYAT PENYAKIT

RIWAYAT DIET

PENYAKIT STATUS GIZI

RAWAT INAPRAWAT JALAN

PENY.BERATPENY.BERAT GZ.KURANGGZ.KURANG

PENY.RINGANPENY.RINGANGZ.KURANGGZ.KURANG

GIZI BURUKGIZI BURUK PENYAKIT RINGAN/BERATPENYAKIT RINGAN/BERAT

METODE PENILAIAN STATUS GIZI

PENENTUAN STATUS GIZIPENENTUAN STATUS GIZI

LANGSUNG LANGSUNG TIDAK LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

1. ANTROPOMETRI2. KLINIS3. BIOKOIMIA4. BIOFISIK

1. ANTROPOMETRI2. KLINIS3. BIOKOIMIA4. BIOFISIK

1. SURVEI KONSUMSI2. STATISTIK VITAL3. FAKTOR EKOLOGI

1. SURVEI KONSUMSI2. STATISTIK VITAL3. FAKTOR EKOLOGI

ANTROPOMETRI UNTUK MELIHAT :•PERUBAHAN FISIK•KOMPOSISI TUBUH

PADA BERBAGAI TINGKAT •UMUR•BERAT/RINGAN•LEBIH/ KURANG ZAT GIZI

PENGUKURAN LANGSUNGANTROPOMETRIPENGUKURAN LANGSUNGANTROPOMETRI

PENGERTIAN •UKURAN TUBUH MANUSIA•DIMENSI & KOMPOSISI TUBUH

PENGGUNAAN •MELIHAT TIDAKSEIMBANGAN•POLA PERTUMBUHAN FISIK•PROPORSI JARINGAN TUBUH

KONSEP PERTUMBUHAN SEBAGAI DASAR ANTOPOMETRIKONSEP PERTUMBUHAN SEBAGAI DASAR ANTOPOMETRI

PERTUMBUHAN•PERUBAHAN DALAM BESAR, JUMLAH, UKURAN DAN FUNGSI TINGKAT SEL ORGAN•PENINGKATAN BERTAHAP DARI TUBUH, ORGAN DAN JARINGAN

PERKEMBANGAN•BERTAMBAH KEMAMPUAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH

PENENTUAN STATUS GIZIPENENTUAN STATUS GIZI

STATUS GIZI KLINIS ANTROPOMETRI

(BB/TB)

Gizi Buruk sangat kurus & ≤ -3SD

atau edema

pada kaki

Gizi Kurang > -3SD - <-2SD

Gizi Baik -2SD - +2SD

Gizi lebih > +2SD

Dikutip dari Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk Depkes R.I Thn.2000

PATHOGENESISINADEQUAT DIETARY INTAKE

CATABOLIC STRESS OF INFECTION

MACROPHAGES TUMOR NECROSING FACTOR IL-1

VISCERAL PROTEIN

STIMULATE ACUTE PHASE REACTANE

AMINO ACIDS

PRODUCTION OF ALBUMIN &LIPOPROTEIN DECREASE

HYPOALBUMIN, EDEMA, FATTY INFILTRATION LIVERDEFICIENCY OF

DIETARY PROTEIN

KWASHIORKOR<-2SDBB/TB

Tatalaksana Gizi buruk

“10 langkah utama” No Tindakan Stabilisasi Transisi Rehabilitasi Tindak

lanjut h 1-2 (h3-7) h 3-7 mg 2-6 mg 7-26

1. Atasi/cegah hipoglikemia

2. Atasi/cegah hipotermia

3. Atasi/cegah dehidrasi

4. Perbaiki gang- guan elektrolit

5. Obati infeksi 6. Perbaiki def. tanpa Fe + Fe

Nutrien mikro 7. Beri diit awal 8. Beri diit T.kejar 9. Beri stimulasi10. Siapkan tindak lanjut

Cara mempertahankan suhu agar tidak hipotermia

•Tutuplah tubuh sampai kepalaTutuplah tubuh sampai kepala

•Hindari hembusan angin diruangan perawatanHindari hembusan angin diruangan perawatan

•Pertahankan suhu ruang 25-30Pertahankan suhu ruang 25-3000CC

•Balita tetap diselimuti pada malam hariBalita tetap diselimuti pada malam hari

•Pakai baju saat pemeriksaan maupun penimbanganPakai baju saat pemeriksaan maupun penimbangan

•Tangan perawat/pemeriksa harus hangatTangan perawat/pemeriksa harus hangat

•Segera ganti baju saat kena kencing atau keringatSegera ganti baju saat kena kencing atau keringat

•Sehabis kena air segera dikeringkanSehabis kena air segera dikeringkan

•Jangan menghangati dengan air panas dalam botolJangan menghangati dengan air panas dalam botol

•Tutuplah tubuh sampai kepalaTutuplah tubuh sampai kepala

•Hindari hembusan angin diruangan perawatanHindari hembusan angin diruangan perawatan

•Pertahankan suhu ruang 25-30Pertahankan suhu ruang 25-3000CC

•Balita tetap diselimuti pada malam hariBalita tetap diselimuti pada malam hari

•Pakai baju saat pemeriksaan maupun penimbanganPakai baju saat pemeriksaan maupun penimbangan

•Tangan perawat/pemeriksa harus hangatTangan perawat/pemeriksa harus hangat

•Segera ganti baju saat kena kencing atau keringatSegera ganti baju saat kena kencing atau keringat

•Sehabis kena air segera dikeringkanSehabis kena air segera dikeringkan

•Jangan menghangati dengan air panas dalam botolJangan menghangati dengan air panas dalam botol

Suhu 36,5-37 0CSuhu 36,5-37 0C

Cara memulihkan suhu saat hipotermiaCara memulihkan suhu saat hipotermia

•Menghangati untuk mengembalikan suhu tubuhMenghangati untuk mengembalikan suhu tubuh

•Pemanasan dengan metode KANGGURUPemanasan dengan metode KANGGURU

•Pertahankan suhu ruang 25-30Pertahankan suhu ruang 25-3000CC

•Pemanasan juga bisa menggunakan lampuPemanasan juga bisa menggunakan lampu

•Monitor suhu tubuh tiap 30 menitMonitor suhu tubuh tiap 30 menit

•Hentikan pemanasan bila suhu sudah 37 Hentikan pemanasan bila suhu sudah 37 00CC

Suhu <36,5 0CSuhu <36,5 0C

3.TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT LAIN3.TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT LAIN 3.TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT LAIN3.TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT LAIN

A. Gangguan MataA. Gangguan Mata

B. Gangguan KulitB. Gangguan Kulit

C. Diare PersistenC. Diare Persisten

D. AnemiaD. Anemia

E. Parasit/CacingE. Parasit/Cacing

F. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC AnakF. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak

A. Gangguan MataA. Gangguan Mata

B. Gangguan KulitB. Gangguan Kulit

C. Diare PersistenC. Diare Persisten

D. AnemiaD. Anemia

E. Parasit/CacingE. Parasit/Cacing

F. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC AnakF. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak

A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin AA.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin AA.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A Jika Mata Mengalami TindakanJika Mata Mengalami Tindakan

Hanya bercak Bitot Tidak perlu obat tetes mataHanya bercak Bitot Tidak perlu obat tetes mata

Nanah/Radang Beri tetes mata Kloramfenikol/Tetra 1%Nanah/Radang Beri tetes mata Kloramfenikol/Tetra 1%

Kekeruhan Kornea Beri kedua obat tersebutKekeruhan Kornea Beri kedua obat tersebut

Ulkus Kornea *Tetes mata khloramfenikol/tetra 1% Ulkus Kornea *Tetes mata khloramfenikol/tetra 1%

*Tetes mata atropin 1%*Tetes mata atropin 1%

A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin AA.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin AA.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin AA.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A

Beri anak vitamin A secara oral pada hari ke-1, 2 dan 14 Beri anak vitamin A secara oral pada hari ke-1, 2 dan 14 atau sebelum pulang dan bila terjadi perburukan atau sebelum pulang dan bila terjadi perburukan keadaan klinis keadaan klinis dengan dosis:dengan dosis:• • umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali • • umur 6-12 bulan : 100.000 SI/kaliumur 6-12 bulan : 100.000 SI/kali• • umur 0-5 bulan : 50.000 SI/kaliumur 0-5 bulan : 50.000 SI/kali

Beri anak vitamin A secara oral pada hari ke-1, 2 dan 14 Beri anak vitamin A secara oral pada hari ke-1, 2 dan 14 atau sebelum pulang dan bila terjadi perburukan atau sebelum pulang dan bila terjadi perburukan keadaan klinis keadaan klinis dengan dosis:dengan dosis:• • umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali • • umur 6-12 bulan : 100.000 SI/kaliumur 6-12 bulan : 100.000 SI/kali• • umur 0-5 bulan : 50.000 SI/kaliumur 0-5 bulan : 50.000 SI/kali

B.Gangguan Pada Kulit B.Gangguan Pada Kulit B.Gangguan Pada Kulit B.Gangguan Pada Kulit

Jika Kulit Mengalami TindakanJika Kulit Mengalami Tindakan

Hipo/hiperpigmentasi Kompres bagian terkena dg larutan Hipo/hiperpigmentasi Kompres bagian terkena dg larutan

Deskuamasi KMnODeskuamasi KMnO4 4 1% selama 10 menit1% selama 10 menit

Lesi Ulserasi eksudatif Beri salep/krim (Zn + minyak kastor)Lesi Ulserasi eksudatif Beri salep/krim (Zn + minyak kastor)

Luka bakar Daerah perineum tetap keringLuka bakar Daerah perineum tetap kering

Infeksi sekunder : Umumnya defisiensi ZnInfeksi sekunder : Umumnya defisiensi Zn

* Candida* Candida

C. Pengobatan Diare PersistenC. Pengobatan Diare Persisten C. Pengobatan Diare PersistenC. Pengobatan Diare Persisten

Jika Mengalami TindakanJika Mengalami Tindakan

Diare karena makanan Beri makan/Formula rendah LaktosaDiare karena makanan Beri makan/Formula rendah Laktosa

Tinggi laktosa Tinggi laktosa

Kerusakan mukosa Kotrimoksasol, ganti metronidasolKerusakan mukosa Kotrimoksasol, ganti metronidasol

Usus & Giardiasis bila pemeriksaan (+)Usus & Giardiasis bila pemeriksaan (+)

Pemeriksaan tinja Beri Metronidazol 7,5mg/kgbb setiap Pemeriksaan tinja Beri Metronidazol 7,5mg/kgbb setiap

Mikroskopis (+) 8 jam selama 7 hariMikroskopis (+) 8 jam selama 7 hari

D. Pengobatan Anemia Berat D. Pengobatan Anemia Berat D. Pengobatan Anemia Berat D. Pengobatan Anemia Berat

Jika Hasil Tata LaksanaJika Hasil Tata Laksana

Pemeriksaan Hb Pemeriksaan Hb • Hb <4,0 g/dl * Transfusi WB 10 ml/kgbb/3 jamHb <4,0 g/dl * Transfusi WB 10 ml/kgbb/3 jam

atau Bila ada tanda gagal jantung, PRC atau Bila ada tanda gagal jantung, PRC

• Hb 4,0-6,0 g/dl disertai dosis samaHb 4,0-6,0 g/dl disertai dosis sama

distress nafas/tanda * Furosemid 1mg/kgbb/iv saat distress nafas/tanda * Furosemid 1mg/kgbb/iv saat

gagal jantung transfusi dimulaigagal jantung transfusi dimulai

* Hentikan pemberian cairan lewat * Hentikan pemberian cairan lewat

oral/NGT selama transfusi oral/NGT selama transfusi

E. Pengobatan Parasit / Cacing E. Pengobatan Parasit / Cacing E. Pengobatan Parasit / Cacing E. Pengobatan Parasit / Cacing

Jika Hasil Tata LaksanaJika Hasil Tata Laksana

Pemeriksaan Tinja Pemeriksaan Tinja • Positif Berikan Pirantel Pamoat Positif Berikan Pirantel Pamoat

10mg/kghbb/hr, 2x/hari selama 3 10mg/kghbb/hr, 2x/hari selama 3

hari atau anti helmintik lainhari atau anti helmintik lain

F. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC AnakF. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak F. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC AnakF. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak Hal hal yang mencurigakan TBHal hal yang mencurigakan TB

1.1. Kontak dengan Px TB yang BTA (+)Kontak dengan Px TB yang BTA (+)

2.2. Uji tuberkulin (+) (>10mm)Uji tuberkulin (+) (>10mm)

3.3. Foto ronsen mendukung TBFoto ronsen mendukung TB

4.4. Reaksi merah cepat (3-7hari) setelah imunisasi BCGReaksi merah cepat (3-7hari) setelah imunisasi BCG

5.5. Batuk >3mingguBatuk >3minggu

6.6. Sakit & demam lama/berulang tanpa sebab jelasSakit & demam lama/berulang tanpa sebab jelas

7.7. BB turun tanpa sebab jelas/tidak naik dalam 1 bulan (failure to BB turun tanpa sebab jelas/tidak naik dalam 1 bulan (failure to

thrive)thrive)

8. Gx klinis spesifik (pada kel.limfe,otak,tulang dll)8. Gx klinis spesifik (pada kel.limfe,otak,tulang dll)

≥ 3 POSITIF

DIANGGAP TB PARU

Beri OAT (Obat Anti TBC)

Observasi 2 bulan

Membaik Memburuk/tetap

TBC Bukan TBC TBC Kebal Obat

RUJUK KERUMAH SAKITOAT Diteruskan

3. PENANGANAN DIET3. PENANGANAN DIET3. PENANGANAN DIET3. PENANGANAN DIET

A.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makanA.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makan

B.Tatalaksana DietB.Tatalaksana Diet

C.Jadwal Pemberian MakananC.Jadwal Pemberian Makanan

D.Pemantauan & Evaluasi pengobatan & DietD.Pemantauan & Evaluasi pengobatan & Diet

E.Tatalaksana Diet Pada Fase Tindak LanjutE.Tatalaksana Diet Pada Fase Tindak Lanjut

A.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makanA.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makan

B.Tatalaksana DietB.Tatalaksana Diet

C.Jadwal Pemberian MakananC.Jadwal Pemberian Makanan

D.Pemantauan & Evaluasi pengobatan & DietD.Pemantauan & Evaluasi pengobatan & Diet

E.Tatalaksana Diet Pada Fase Tindak LanjutE.Tatalaksana Diet Pada Fase Tindak Lanjut

A.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makanA.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makanA.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makanA.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makan

Zat Gizi Stabilisasi Transisi Rehabilitasi

(hari ke1-7) (minggu II) (minggu III)Energi 80-100kkal/kgbb/hr 100-150kkal 150-220 kkal

Protein 1-1,5 g/kgbb/hr 2-3 g 3-4 g

Cairan 130ml/kgbb/hr atau 150 ml

100ml/kgbb/hr bila

ada edema berat

CONTOH KASUS Anak laki, umur 1 tahun, BB 5 kg dan TB 61 cm Keluhan

diare selama 5 hari

Produksi urin cukup, dan turgor kulit turun, edem (-)

1. Apakah perlu rawat inap ?

2. Apakah diagnosa dan status gizi anak tersebut ?

3. Berapa pemberian kalori/cairan perhari ?

4. Diet apa yang akan anda berikan ?

5. Terapi medikamentosa apa yang diperlukan ?

6. Indikasi pulang apa ?

7. Rencana apa yang anda sarankan setelah pulang

kerumah?

B. TATA LAKSANA DIETB. TATA LAKSANA DIETB. TATA LAKSANA DIETB. TATA LAKSANA DIET

DAFTAR MASALAH

Mencret, Muntah, Produksi urine cukup,Tidak mau minum, kesadaran compos mentisMata cowong,ubun2 besar cekungAkral hangat, Nadi terabaHR 150x/menit, RR 64x/menitPanas (390C)Umur 12 bln (BB/U :<-3SD)BB 5kg, TB 61 cm (BB/TB :<-3SD)Anemia (Hb : 8,4 g/dl)Lekositosis (16.500)

Jawaban :

1. Apa perlu rawat inap ? Harus rawat inap2. Diagnosa : Diare Akut + Gizi buruk

Antropometri BB/TB = Status Gizi Buruk(<-3SD)

3. Kebutuhan Kalori : 5 Kg x 100 Kkal/kgbb/hr =500 Kkal

Cairan i.v maksimal :5 Kg x 100 ml/kgbb/hr =500 ml

Cairan oral maksimal 5 kg x 200 ml/kgbb/hr=1000mlAdaptasi kebutuhan kalori :

100 Kkal/Kgbb/hari 125 150 175 200 250

Adaptasi kebutuhan cairan oral seperti kalori

Adaptasi kebutuhan protein : 1 – 5 g /Kgbb/hari

Perhitungan

Kebutuhan Kalori :

Hari I : 5 Kg x 100 Kkal = 500 Kkal

Hari III : 5,2 Kg x 125 Kkal = ……..

Hari V : 5,4 Kg x 150 Kkal = …….

Kebutuhan Cairan : 100 ml/Kgbb/hari

Hari I : 5 Kg x 100 ml = 500 ml/hari

Kebutuhan Kalori : 500 Kkal, Cairan : 500 ml

Susu : 500 ml X 70 Kkal = 350 Kkal

100 ml

Bubur Halus : 500 g = 200 Kkal

550 Kkal

Protein : 3 – 5 g/Kgbb

3 g x 5 Kg = 15 g

4 g x 5 Kg = 20 g

SUSU 100 ML = 70 kkal

C. JADWAL PEMBERIAN MAKANANC. JADWAL PEMBERIAN MAKANANC. JADWAL PEMBERIAN MAKANANC. JADWAL PEMBERIAN MAKANAN

4. Diet apa yang akan anda berikan ? Diet adaptasi : bubur susu nasi lauk

5. Terapi medikamentosa apa yang diperlukan ? Tx kausal : Cairan, Nutrisi , Imuno nutrisi Tx pendukung : vitamin & mineral, anti mikroba

6. Apa indikasi pulang ? Penyakit utama sembuh, makan/minum baik, berat badan bertambah

7. Rencana apa yang anda sarankan setelah pulang kerumah? Kontrol poli gizi rumah sakit/ Puskesmas

D. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENGOBATAN DAN DIIT

Timbang BB setiap pagi sebelum Timbang BB setiap pagi sebelum makanmakan

Hitung kenaikan BB setiap pagi dlm Hitung kenaikan BB setiap pagi dlm gram/kgBB/minggugram/kgBB/minggu

Kenaikan BB < 50 g/KgBB/mgKenaikan BB < 50 g/KgBB/mg

Kaji penyebabnya :Kaji penyebabnya :

1.1. Asupan gizi tak Asupan gizi tak adekwatadekwat

2.2. Defisiensi zat giziDefisiensi zat gizi

3.3. Penyakit infeksiPenyakit infeksi

4.4. Masalah psikologikMasalah psikologik

Kenaikan BB Kenaikan BB 50 g/KgBB/mg 50 g/KgBB/mg

Teruskan pemberian makan Teruskan pemberian makan sesuai dengan jadwalsesuai dengan jadwal

Asupan zat gizi Asupan zat gizi kurangkurang

Ggan sal. pencernaanGgan sal. pencernaan hipoglikemiahipoglikemia

Modifikasi diitModifikasi diitFormula rendah/bebas Formula rendah/bebas laktosa & hipo laktosa & hipo osmolaritasosmolaritas

Beri air gula & Beri air gula & makanan setiap 2 makanan setiap 2

jamjam

Kurang Kurang berhasilberhasil

baikbaik

B a l i t a :1. Selera makan baik, makanan yg diberikan

dihabiskan2. Ada perbaikan kondisi mental3. Sudah tersenyum, duduk, merangkak, berdiri,

berjalan, sesuai umurnya4. Suhu tubuh berkisar antara 36,5 – 37,5 C5. Tidak ada muntah atau diare6. Tidak ada edema7. Kenaikan berat badan > 5 g/kgBB/hr, 3 hari

berturutan atau kenaikan 50 g/kgBB/mgg, 2 minggu berturut-turut

8. Sudah berada di kondisi gizi kurang (sdh tdk ada gizi buruk)

KRITERIA PEMULANGAN BALITA GIZI BURUKKRITERIA PEMULANGAN BALITA GIZI BURUK

Bila gejala klinis sudah tidak ada dan berat badan balita mencapai 80% BB/U atau 90% BB/TB ”anak sembuh”

Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah

Peragakan kepada Orang Tua : Pemberian makanan dgn frekuensi yang lbh sering

dengan kandungan tinggi energi dan padat gizi Terapi bermain terstruktur

Sarankan : Membawa kembali untuk kontrol secara teratur :

Bulan I : 1 x/minggu Bulan II : 1x/2 minggu Bulan III - VI : 1x/bulan

Suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster) Vit.A dosis tinggi setiap 6 bln (dosis sesuai umur)

E. TINDAK LANJUT DI RUMAH

KEBERHASILAN PENGOBATANKEBERHASILAN PENGOBATANKEBERHASILAN PENGOBATANKEBERHASILAN PENGOBATAN

Boy 14 mo, weight 5,4 kg and height 69 cm (<-4 SD) W/HA marasmic child some skin lessions can be seen on the chest, and hair is thin. Increase of body weight after nutrition intervention for 24 days.

KEGAGALAN PENGOBATANKEGAGALAN PENGOBATANKEGAGALAN PENGOBATANKEGAGALAN PENGOBATAN

Tercermin pada :

1.Tingginya angka kematian Bila mortalitas >5%, perhatikan saat terjadi kematian : • dalam 24 jam pertama : kemungkinan hipoglikemia, hipotermia, sepsis yang terlambat atau tidak terdeteksi, atau proses rehidrasi kurang tepat. • dalam 72 jam : cek apakah volume formula terlalu banyak atau pemilihan formula tidak tepat • malam hari : kemungkinan terjadi hipotermia karena selimut kurang memadai, tidak diberi makan, perubahan konsentrasi formula terlalu cepat.

KEGAGALAN PENGOBATANKEGAGALAN PENGOBATANKEGAGALAN PENGOBATANKEGAGALAN PENGOBATAN

Tercermin pada :

2. Kenaikan berat-badan tidak adekwat pada fase rehabilitasi Penilaian kenaikan BB: baik : ≥50 gram/kgBB/minggu kurang : <50 gram/kgBB/minggu

Kemungkinan penyebab kenaikan BB <50 gram/kgBB/minggu antara lain :

• pemberian makanan tidak adekwat• defisiensi nutrien tertentu; vitamin, mineral• infeksi yang tidak terdeteksi, sehingga tidak diobati.• masalah psikologik.

PENYULUHAN GIZI

Gunakan leaflet yang berisi: jumlah jenis dan frekwensi pemberian makanan

Berikan contoh menu

Promosikan ASI bagi anak dibawah usia 2 tahun

Perhatikan riwayat gizi

Pertimbangkan Sosial ekonomi

Demonstrasikan praktek memasak makanan