Penatalaksanaan Asma
-
Upload
alfa-febrianda -
Category
Documents
-
view
40 -
download
1
description
Transcript of Penatalaksanaan Asma
-
1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2. Mencegah eksaserbasi akut.
3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin.
4. Mengupayakan aktifitas normal
5. Menghindari Efek samping obat
6. Mencegah Airflow limitation
7. Mencegah kematian karena asma
-
Program penatalaksanaan asma
1. Edukasi
2. Monitor penyakit berkala (spirometri)
3. Identifikasi dan pengendalian pencetus
4. Merencanakan Terapi
5. Menetapkan pengobatan pada serangan
akut
6. Kontrol teratur
7. Pola hidup sehat
-
Medikasi asma
Tujuan Mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan nafas terdiri dari obat
pengontrol serta obat pelega
Obat pengontrol (Controllers)
Medikasi asma jangka panjang yang digunakan untuk mempertahan keadaan
asma yang terkontrol
-
Controllers :
Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik
Metilxantin
Beta 2 agonis kerja lama ( oral dan inhalasi)
Leukotrin modifiers
Sodium kromoglikat
dll
-
Obat pelega (reliever)
Obat untuk mendilatasi saluran nafas dgn cepat melalui relaksasi otot polos serta menghambat
bronkokonstriksi
Terdiri atas :
- Beta 2 agonis kerja singkat (salbutamol, terbutalin dll)
- Antikolinergik
- Aminophilin
- Adrenalin
- Kortikosteroid sistemik (bila obat lain hasil belum optimal harus kombinasi)
-
2006 Global Initiative for Asthma (GINA) tuntunan baru dalam penatalaksanaan asma yaitu kontrol asma
penatalaksanaan asma terbaru menilai secara cepat apakah asma tersebut terkontrol, terkontrol sebagian / tidak terkontrol sama sekali
Intervensi klinis dapat cepat dilakukan sesuai dengan tingkatan kontrol asma dari pasien tersebut
-
Penatalaksanaan asma dengan kontrol asma menitikberatkan pada adekuasi terapi
Tingkat keparahan asma yaitu pada proses yang mendasari penyakit tersebut.
Persepsi salah : asma yang terkontrol baik dianggap = asma ringan
tidak terkontrol = asma berat.
Kenyataannya gejala asma tidak selalu mempunyai kolerasi dengan tingkat keparahan asma
-
Asma terkontrol total didefinisikan sebagai berikut :
1. Tidak ada (minimal) gejala harian asma.
2. Tidak ada keterbatasan aktifitas, termasuk olahraga.
3. Tidak ada gejala malam atau terbangun malam hari oleh karena asma.
4. Tidak ada (minimal) kebutuhan terhadap obat pelega.
5. Hasil tes fungsi paru normal atau mendekati normal.
6. Tidak ada eksaserbasi.
Dimana keadaan diatas minimal dipertahankan selama 7-8 minggu.
-
Pedoman penatalaksanaan
asma stabil Saat pertama kali kontrol tentukan
derajat keparahan penyakit dengan :
- Spirometri
- Kuesioner (subyektif)
Setelah diketahui derajat keparahannya
terapi berdasarkan step pengobatan yang
dianjurkan dengan memilih obat yang
tepat.
-
Tabel.1. Klasifikasi Asma berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan tingkat awal terapi yang
dianjurkan
-
GINA report 2010
-
Pengobatan asma : diberikan secara kontinue disesuaikan tingkat kontrol asma pasien.
jika asma tidak terkontrol dengan regimen pengobatan sebelumnya ditingkatkan.
tingkat terkontrol asma dapat dipertahankan min. 3 bln diturunkan.
Monitoring total kontrol dgn dosis obat terendah tapi memberikan efek perlindungan yang maksimal
-
Penilaian ulang terhadap tingkat kontrol asma dilakukan setiap 3 bulan dgn cara :
1. Penilaian terhadap kontrol asma
2. Pengobatan untuk mencapai kontrol
3. Monitoring terhadap kontrol asma
1. Penilaian terhadap kontrol Asma
Pertama pasien datang tingkat kontrol asma & regimen terapi.
Tingkat kontrol asma dapat diketahui berdasarkan
tabel dibawah ini :
-
GINA Report 2010
-
Pengukuran tingkat kontrol asma dengan
menggunakan Instrumen :
Asthma Control Test (ACT)
Asthma Control Questionnaire (ACQ)
Asthma Therapy Assessment
Questionnaire (ATAQ)
-
Lima buah pertanyaan yang dapat diisi oleh penderita.
Nilai skor 1 s/d 5. Bila nilainya: 19 atau kurang = Asma tidak terkontrol
20-24 = asma terkontrol sebagian
25 = asma terkontrol
-
Diperkenalkan junifer dkk : Berguna menentukan tingkat kontrol asma. Nilainya rendah pada pasien
dengan asma tidak terkontrol.
Terdapat 6 pertanyaan pada ACQ serta satu pemeriksaan
Pertanyaan ACQ ini dijumlahkan dan dirata-ratakan.
Nilai 0 asma terkontrol secara total serta
Nilai 6 menggambarkan asma yang sangat tidak terkontrol
-
Dikembangkan : Vollmer dkk,
Dari analisa cross sectional ada hubungan antara skor ATAQ dengan penggunaan
sarana kesehatan.
Sedang pada studi lanjutan dari ATAQ : digunakan untuk membedakan resiko antara
penyandang asma muda tanpa terdapat
kunjungan kerumah sakit karena asma akut.
-
Diketahui tingkat kontrol asma regimen pengobatan yang akan digunakan.
Monitoring thd pasien,
Tidak terkontrol Ditingkatkan s/d kontrol
dicapai.
Terkontrol Dipertahankan min. 3 bln
Terapi diturunkan
Tujuan pengobatan : mengunakan obat min. tapi dapat menjamin asma terkontrol tercapai
-
Monitor Terus menerus oleh tenaga profesional
Tujuan : Mencapai Step terapi & dosis terendah diperlukan pasien biaya min. & keamanan pengobatan max.
Ingat : asma penyakit berubah-ubah, penatalaksanaan disesuaikan periodik
Frekuensi kunjungan Tergantung keadaan klinis pasien.
kontrol setelah 1 s/d 3 bln dari kunjungan awal
Sth eksaserbasi follow-up :dua mg sampai 1 bln
-
2. Penatalaksanaan Serangan
Akut Asma
-
Klasifikasi berat serangan asma
Tanda dan Berat serangan akut mengancam
gejala ringan sedang berat Jiwa
sesak nafas berjalan berbicara istirahat
Posisi tidur tenang dudukduduk Mengantuk
membungkuk gelisah
cara berbicara 1 kalimat bbrp kalimat kata perkata
Kesadaran mungkin gelisah Gelisah gelisah menurun
Frekuensi nafas < 20 x / menit 20-30 x > 30 x
Nadi < 100 x 100-120 x > 120 x bradikardi
pulsus paradoksus(-)
(+)10-20 mmHg (+)> 25 mmHg (-)
otot bantu nafas (-) (+) (+) kelelahan
Mengi akhir expi.paksa akhir expirasi Inspi.& ekspi. Silent Chest
APE > 80 % 60-80% < 60%
PaO2 > 80 mmHg 60-80 % < 60%
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
SaO2 > 95% 91-95 % < 90 %
Asma, pedoman diagnosis & penatalaksanaan di Indonesia , PDPI 2004
-
Penatalaksanaan
serangan asma akut di Rumah (1)
Penilaian beratnya serangan asma
Ukur APE : nilai 50% prediksi/nilai terbaik menunjukkan asma akut
berat. Catat tanda & gejala. Derajat batuk, sesak, mengi, & rasa
tertekan di dada tidak akurat untuk menilai derajat beratnya serangan
asma. Penggunaan otot bantu napas & retraksi suprasternal
menunjukkan serangan asma berat
Pengobatan awal
Hirup agonis beta 2 aksi pendek 2-4 semprot, sampai 3 x setiap 20
menit atau nebulizer sekali
red89 28
-
Lanjutan
Respons baik
Eksaserbasi ringan
APE >80% prediksi/nilai terbaik
Tidak ada mengi/sesak Respons terhadap agonis
2 bertahan > 4 jam
Agonis 2 dapat dilanjutkan setiap 3-4 jam selama 24-48
jam
Penderita yang sedang menggunakan kortikosteroid
hirup, dosis didobel untuk 7-
10 hari
Respons tidak lengkap
Eksaserbasi sedang
APE 50-80% prediksi/nilai terbaik
Mengi dan sesak napas menetap
Tambahkan kortikosteroid oral
Lanjutkan agonis 2
Respons buruk
Obstruksi berat
APE < 50% prediksi/nilai terbaik
Mengi dan sesak napas sangat menonjol
Tambahkan kortikosteroid oral
Ulangi agonis 2 segera Jika serangan sangat
berat / tidak responsif,
hubungi dokter & segera
pergi ke gawat darurat
Hubungi dokter untuk instruksi
lebih lanjut
Hubungi dokter segera (hari
ini) untuk instruksi lebih lanjut
Rujuk ke ruang gawat
darurat
-
Penatalaksanaan serangan akut
asma di rumah sakit
Penilaian awal : Anamnesis dan
pemeriksaan fisik + APE / saturasi O2
Serangan ringan Serangan sedang
/ beratSerangan
mengancam jiwa
Pengobatan awal-O2 kanul nasal- 2agonis kerja singkat (nebulisasi) tiap 20 dalam 1 jam /
injeksi SK / adrenalin 1/1000 0,3 ml sk- Kortikosteroid sistemik :
Serangan asma berat / tidak respon dgn bronkodilator / dlmkortikosteroid oral
-
Penilaian ulang setelah 1 jam
Respon baik :-Stabil dalam 60- Pem. Fisik normal- APE > 70 % prediksi- saturasi O2 > 90% /
95% pada anak.
Respon tdk sempurna :- Resiko tinggi distres- Pem. Fisik ringan / sdg- APE > 50% tapi < 70 %
prediksi- Saturasi O2 > tdk
perbaikan
Respon buruk dlm 1 jam - Resiko tinggi distres- Pem. Fisik berat, gelisah
kesadaran turun- APE < 30 % prediksi- PaCO2 > 45 mmHg- PaO2 < 60 mmHg
Pulang :-Lanjut 2 Agonis- Butuh steroid oral- Edukasi pasien
Rawat di RS :- Inhalasi 2 Agonis
antikolinergik- Steroid sistemik- aminophilin drip- terapi O2 kanul nasal- Pantau APE saturasi Nadi
Rawat di ICU :- Inhalasi 2 Agonis
antikolinergik-Pertimbangkan 2 Agonis Injeksi
- Steroid sistemik- aminophilin drip- terapi O2 masker venturi- Pantau APE,saturasi Nadi- Mungkin perlu ventilator
Perbaikan APE
> 60%
Tdk perbaikan
dlm 6-12 jam
-
Rujukan ke ahli paru pada keadaan :
1. Tidak respon dengan pengobatan
2. Pada serangan akut yang mengancam
jiwa
3. Tanda dan gejala tidak jelas
4. Dibutuhkan uji lain diluar pemeriksaan
standar
-
Buku pedoman
ASMA
-
SLIDE DAPAT DI DOWNLOAD DI : www.parupadang.com