PENATAAN RUANG KAWASAN KEBAYORAN BARU - … 146 TAHUN... · BABQ HI SIGNIFIKASI SEJARAH Kebayoran...
Transcript of PENATAAN RUANG KAWASAN KEBAYORAN BARU - … 146 TAHUN... · BABQ HI SIGNIFIKASI SEJARAH Kebayoran...
y V &s "IT 41 II " r r v n " i r t <u ^ ii n <
" a 7^ m j>
> > 73
S 9 .
i
i s » _ or Q, S = a . K -
Dl Of
Of
QJ
11 — n
lb B ,
D T U
= 3
Of
a . 4j|
n —
u •<
Qj 3
L/l I *
c -*
QJ
W Of
3 0 0
5 i I 3
-< 5L
1- ^ ?t = 3
3 3 5. 3 D -
S" 3 CU
. 1
3 -
i i = 3
1 m
o o
> 1^
K — rn
>• »
5 o
7s TJ
CD >
O >
> >
CD > 3D >
>
^ F s •3 Of 3
3 Of n c OJ 3
3 Q_ IT It
= T3 _ ^ a 3 C Ql ^ 3 3 *
5 S g 3 § § ^ 3 * b
•3 era 3
I I I Of -D 3 Vt 3 3 Q, ^ rt Q. — 3 n> a> —
3 " 1 IV a> 3 Of cv 3 3 EU n
5 - S iv
03
r r 3
g- 2 P QJ ^ C 41 Q, - w
3 Qj
O 3
fj> 3 3- ^ at
jr 3
•u c 3
a -5 EU
3- ^
C 3
a. n>
• D O . ?
i t ni 3 3 ? fD ttk t 3 ^
3 S - S
" " 3 5;.
ft]
3
01 _ <• ^
i ^ OJ ^ • 37
O B 3
^ I O*
OD 3
3 3
3. I Of ^
? r -
3 lU VI -h C
5"
5" ip ^ 3 I " = I OJ n> 3 3 D- ^ ru » - c ? r QJ at cl 9-?>r 3 c <5 5; 5 ^ V OJ
It 3 Ol 3 5r Of Of 3
OJ 3 -OJ 3
nt * ^
IV £ a .
^ 1 i I &™
c - D &r
3 ni S
QJ a; 01 a;
^ 5' ^ It I 5-
OJ 3 Of 3 QQ "D 01 • . 03
QJ C =J QJ
00 3
3
QJ QJ
5'
3 m 03 3 3
- < QJ
Of
01 —I OJ 3 " DJ 3 c - o
I 5 S Of 3 0,
3 1^
cr Of
Of 3
s Of
Of •< OJ 3 m 72 UJ
OJ
c a. ft 3
3 Of 3 OJ
o
s i : % a-c ft QJ 1/1
"5 = OJ
^ a> OJ 3
Of 3
01 CPI OJ 3
C -a
> 1^
-I m
i3
03 -O Of A IV
E= o I-3 01 OJ 3
QJ u cr
= ft
" I l i 3 at
^ S-S i QJ Ol bj' Q. = s QJ Of
^ 3 01 ^
1 § OJ 01 3 3
I I OJ
i %
3 3 Of 3 fl> 01
3 -OJ — Da ^ — IV
1 1 OJ o -Ifl =
03 a. QJ
OJ 3
^ =
C IV
3 a>
IX OJ 3 QJ : i . - 3
& & QJ "O
3 ^
VI -< C QJ QJ 3
OJ ^
^ I
p %
IV 3 & 3 =i IV
OQ 3 w» Of'
fV Q,
CO _ OJ c j
=> s -Si
cr
Of 3 3 a; Of Of ^ 3 Of
-< 01 3
3 ft 3 I t
01 3
- D ft
Of
01 03 3
_ Of .-f VI •Jl J T Of CLI
^ I 3 0J cr 01 5 I" 3 01
0^ ' D 01 Tu
01 3
= 3 _ IV
c 5. U% Qj 01 DJ
01 IV ;i C 3 ^ a» o>
^ i" Q- 3 Of_ 01 w
3 ^
ft QJ
ft 03 TT r* QJ
-1 QJ Qt
^ rv ft 3
QJ 3 TT at Of OJ 3 3
QJ n QJ 3 on QJ ^
^ OJ
•a _. <v 3
i t c r c
< 3 QJ C
3-" I
[7 >
o
B A B Q H I
SIGNIFIKASI SEJARAH
Kebayoran Baru pada au/al pertumbuhannya dirancang sebagai kota satelit dari kota induk Jakarta. Kota Satelit berawal dari Jde Ebenezer Howard tentang Garden Cities of Tommorrow, yaitu sebuahkota ioduk yang dikelitingi oleh satu set sotelite-community pada jarak 5-6 miles dengan ukuran atau kapasitas terbatas, Kebayoran Baru merupakan kola baru pertama yang direncanakan setelah Kemerdekaan Negara Reputriik Indonesia. Dalam perkembangan kota Jakarta yang demlkian pesat, sebelum visI pembangunan Kebayoran Baru terlaksana dan memberikan solusi terhadap tuntutan kebutuhan pefumahan dan fasilitasnya, Kebayoran Baru meniadi bagian darr Kota Metropolitan Jakarta dan dr i sebagai kota satelit telah pudar Dari hasil kajian literatur dan survey^ didapatkan bahwa Kawasan Kebayoran Baru sebagai Kawasan Pemugaran memiliki beberapa signifikasi penting sebagai kawasan cagar budaya antara lain adalah:
• Merupakan kota sateirt pertama di Indonesia;
• Memiliki struktur yang sampai saat ini masih dapat bertahao yaitu
kawasan kota dengan pusat kota dan sub-sub pjsat lingkungan
pada skala hunian yang lebih kedl {neighbourhood);
• Memiliki karakter ruang hijau dan lansekap kota yang masih
khas dengao tanama'^ angsana dan beberapa jenis lainnya yang
mendominasi kawasan;
• Bangunan bernlTai se)arah dalam beberapa per^ode sehingga terlibat tanggam perkembangan arsitektural kola seperti art deco, Niewu Bouwen, De Stijl, Fungsionalisme awal dan rumah jengki yang tidak dapat drtemukan di kawasan lainnya di Indonesia kecuali di kawasan Kebayoran Baru in! bahkan di dunia ;
• Merupakan pusat kegiatan pemerintahan dan perdagangan jasa sejak masa lampau hingga saat i n i ;
• Terdapa! beberapa bangunan cagar budaya dan rumah pahlawan
seperti rumah Ibu Fatmawati, Jendral DI Panjaitan dan lainnya.
G i m b a r l l S1GNIFIKJLSI SEJARAH
P E M E m h T A K PPTQVINSI DAERAH KHUSUS IfiU'OTA JAIAHTA
J
BABO IV
it
DAERAH PERENCANAAN
Kawasan Kebayorari Baru cRdefinisikan secara beragam pada beberapa
regul3$i,yaJlupadaSKGubernijrKDKUakartaNo.DJV-6099/d/33/l97S,
Pergub 135 Tahun 2007, dan pada kawasan TPZ pemugaran pada RDTR
2014. Perbedaan delineasf kawasan ditunjukkan pada peta dl samping.
Rencana Kebayoran Baru tahun 1950 oleh M. Soesilo menggambarkan
batasan kawasan dim ana batas barat dJbatasi o^eh Kair Grogol, dan
sebelah timur dlbatasi oleh Kali Krukut. Adapun area di antara jalan
periferi kawasan hunian dan sjngai dirancang sebagai green belt
sepanjang bantaran sungai,
Saat \ni. area rencana asli kawasan yang tidak dirnasukkan dalam batasan regulasi yang berlaku, sebagian besar telah berkembang menjadi kawasan hunian dengan berbagai karakter sebagai berikut:
* Perumahan landed berkepadatan tinggi, sebagian merupakan kampung dengan tipologi kaviing kedl (area nomor 2, 3, 6).
* Bangunan tinggi, misalnya apartemen dan kantor di Jl Senopati
dan JJ Pakubuwono (nomer 1 dan 5).
« Bangunan cfan l ingkun^n memiliki karakter lingkungan Kebayoran
Baru, namun tidak masuk dalam batas kawasan pemugaran dalam
regulasi. Hal ini terlihat pada area di i l Darmawangsa X (nomer 4).
Batas Kawasan Pemugaran yang diusulkan pada kajian ini adalah mengembalikan keutuhan kawasan pemugaran seperti rencana asFi dimana batas barat KaliGrogol dan batas timur Kali Krukut. Penyesuaian dilakukan pada batas utara dan selatan, dimana pada ba^pan utara kawasan SCBD yang diatur pada PRK tersendiri dikeluarkan dari DP, aatas selatan disesuaikan dengan mengikuti batas ^ama kawasan dengan memasukkan kembali lingkungan yang masih memiliki order yang sama ke dalam kawasan pemugaran, Penentuan batas DP yang lebih luas ini bertujuan untuk:
• Mengembalikan Kawasan Pemugaran sesuai raocangan awal (M,Soesilo), yartu dibatasi oleh Kali Grogol di sebelah Barat dan Kali Krukut di sebelah Timur
• Mengembalikan fungsi hijau (green belt) pada bantaran sungal dengan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dengan pola pembangunan vertikal.
irn^arri aih knvasan tahun 19S0
• • • • • • IV - «Om/d/J3/ l?75
• • • • « • • » Batas D i n h ^ n i u g m t PtrpA l i b Tihun ? W 7
^ ^ ^ ^ XDTR PZ Pilaturkan C a g " Budav* tfl)
Batai OHTih P « V K a n a a n Pmatam Kawaian JOl*
Jakarta, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
T. PURNAMA
G v n b w Lf BATAS DAERAH P E R E N C A N A A N
PEMERINTAH PHOVINSI DAERAH KHUSUS IftUKOTAlAKAHTA
BAB 0 V
-9
9
•
a Si
a
a •I
SI
TATA GUNA LAHAN
Rencana pola ruang pada zona fungsi budldaya Kecamatan Kebayoran
Baru terdiri dari:
• zona terbuka hijau lindung pada sub zona
• zona taman kota/lingkungan pada sub zona H.2;
• zona pemakaman pada sub zona H-3;
• zona jalur hijau pada sub zona H.4 dan H.S;
• zona hijau rekreasi pada sub zona H.7;
• zona pemerintahan nasional pada sub zona P.l;
• zona pemerintahan daerah pada sub lona P.3;
• zona perumahan KDB sedang-tinggi pada sub zona R.3, R-4, R.5 dan R.6;
• jona perumahan vertikal pada sub zona R.7;
• zona perumahan KDB rendah pada sub zona R.9;
• zona perumahan vertikal KDB rendah pada sub zona R.lO:
• zona perkantoran, perdagangan, dan jasa pada sub zona K,l dan K.Z:
• zona perkantoran, perdagangan, dan Jasa KDB rendah pada sub zona K.3;
• zona campuran pada sub zona C l ;
• zona peiayanan umum dan sosial pada sub zona 5.1, 5.2, 5 3 ,
5,4, S.5H S.6 dan 57; dan zona terbuka biru pada sub zona B.l.
Kawasan Kebayoran Baru didomlnasf tata guna fahan sub zona rumah kecil [R3), sub zona rumah sedang [R4}, dan sub zona rumah besar (R5). Untuk daerah sub zona pemerintahan nasional (Rl) dan sub zona pemerintahan daerah {R3j berada di pusat kawasan atau di pusat lingkungan Kebayoran Baru. Setiap blok di Kebayoran Baru mempunyal zona peiayanan umum dan sosial yang berdekatan dengan zona taman kota/lingkungan {H.1). Zona perkantoran, perdagangan dan jasa (K.l dan K.2) berada di Blok M, Pasar Santa dan Pasar Mayeslik,
G i m b a r U T A T A GUNA LAHAN
KF7FRANGAN BArAS PftOVINSi
" - - — &A1AS ItOTA ADM*JISIR*SI . , - — BMASJUGWJAN — BATAS RiLUHAhAh aJWTERBUWaRU
ZOWUHDUHG
^ ^ ^ ^ H ' ^ ^ v i i U V f Q r i h H H a r t i l l i B l
ZOM*HUTANKCTA
ZONATAhUK U l l A A J N T J K U N G A N
ZONAPQMAKAMth
• lIllllnriHI BUBl I 4 U U
^ ^ ^ ^ ^ f^BZauHiirlllu
• • ^ H Vjt.Touhau 'nQaviiriii iiMV
JL - I - II .•.•.itLi.ll\M
H M M H ^ ''• —i , ^1'^ ^ot^ eatjt- PtfctFttNIAHAN O M H A H
ZOnAPEFUWHAN MMPUHG nib/aBb1liPlliMM4
ZCriA PERUMAHAN SfflAhf&TMGCI
_ M_ _ •iiiB/niiiHinwh'iMrq W W W hiBi'flmHiiTt itv
^ElNiK PfPllMA > I A N VEOnCAL '" ' jt -LiiV ijun
IMIJRItllll 1 1 J r ' 1.1I -I I'h ilfrum ZONA PERUMAHAN K D S H E N D A H
ZCn* PEPUM*HANVWnK*l HDBflENDAH PI" ^jl.Zjii.'"i.ili*H'<-"i«'«rJ-l'
ZCniK PELAYUWJ UMUU DAN SO^L 'rA' lv<-i .1 fVi' It
/ C W Pf IWAHTOIWW. PlRIWiAN&AN IVkN lASA
l^^^^^^l 7-'d^]>^}ir dvi rlU ZOWh PfFKAFJrORAH FfRDAGANGAN CHh JASA HDSFgNDAH
U g P I P '.jb ini<iiuMar«m>Wiiiv I B M H B ' ih ''r ,.'.n i>r-1i«-iHnUu-J>IIWridi zoN* CAXKVUAN
IIETtHANOANTEKNIK P£hGARIR*H ZONASI
• . . . fttefc*
"III Mil BATAS DAEKAH PEPENLANAAN
P E M E R I N T A H PROVINSI DAERAH KHUSUS I B U K O T A J A K A R T A
^ Ml ^ %/ 'M! M> W ^ Mf M> % > ^ \ M i ' M ' ^ ^ ^ ^ * M ^ i A
& 3 ?
Of c or V I
01 I S Of P IT
„ e
I f E W
i 5. 5 Dl
b 3
Si- 3 Dl VI 3 EL 5" b
Dl
b 3 - D
a-w
3 07
9a 3 C
CL 3
I s
b ^ Dl
01 o. « 5
J 3 3 3"
3 ^ 12
b j r 3
1 1 HI 3
=; ci C b
3 S § &
§ •D »
S 3 % V I D> ~ " V *
I = 3 1 ^
3 & cr 3 b -c 3 b •5 b S
^ ST fQ. 3
3 2 Q 3
Is : i 3 yr 3 b
a. at — o S ft » 3 sr.'
Q . Ol flJ ^ ^ -b T 3
I f c =•
^ I a, I-*
b 3
c 3 o-c 3' Ol 3
CL b 3
n 3, C b LA b 3
a. D ; ft
n o 3 rt>
3 o-c b
Dl 3 n cr
b
1 ^ 3 b Ol 3
_3 Dl'
Dl 3
re 3 3
3
C
a. b
3
Ol
Ol
01 3
2. Ol
n c J T C
D
3 b
E c. as J T 01 ^ .
3 o;
3 Ol b 01 b 3" b 3
- 3' & 3 •z. ft
CL 9: = r QJ
b ? r b u 3
Ol Dl
ft 99
3 X I I * D Q .
3
2 E 3 5 |L
5 3 s I f
oi Cn
oT " 2, VI b
^ e ^- 3
3. 5" 9: ^
3 Qj b 3 is ^ ~0 b S- b Ol Dl 3 3
^ 5 -
S I ™ c ft, 2 . 3 3 3"
01
<-•• b c if s s & 3 3 00
QQ O,
= I ^ 3
3 m
- I 3- X-- ^ S 3
o "D
3 3 .
^ V. b S:
E ^
3 ^ m
5. u
^ ? 3 DJ V I
= E"
" c"
Z. 3 S 9.
i* b m 3 O -1 * 3
OQ Ol 3 I T
m
c
3 ft 3 Q . C
c 3
OB
ft —i Ol i/>
O 3 ai_
33
9-^ '
c TP-01 3
a. b —» Dl 3
•D
3 a. c a . c • < Dl 3 ^ it
a-Dl 3 O . 3' % Dl 3
S
o -o
01 a . -o 3 it. sr ^ -
3 O -OJ
•
Dl
01 -• rt
C OJ
ij^ b
b 3
v>
OJ 3 1 ? i
> b'
b OJ
OJ 3 ft 3
=T- 3
I i
C 3-
3 b
3" n 01 r r 3 01
3
<_ 01 ot w 01 3 n n
^ "S
•a - D c b
a b
3 ft
e s" i i I ? Dl -
=• Q .
3- ai
1.1 b = = V. CL 2 b Ol
01 3
b
I t o> 3
K- = Q. =\ 1/1 3 b _ Oi a- •-' at 3 - .
E - r* Dl ^ .
3 ^ ft b
S °" b ^ ^- eg IB 3
b ?D
3 I T
" b, 01
I I 3 CL
i 3 S3 C b
i |
n -I "I
>
ft
O » ^
i «, C Q
I
I" I
3 ^
2 HP Q . 3 b rt
- £ S 3 3- ^ — 01
b J n 3 01
OJ 01 3
ttt Ot Ui 01 3
D -OJ
•<
o Ol 3 w b c
•< Dl 3
cn • . c
3 b 3 b Dl 3
3 n b 3 b
OJ t C 3.
01 fD 3 3'
G7
b 3 n
b 3
a. b 3 3 3 3
b J T 01 3 C b 3
b V a. b 3
Or
Dl
b c b 3 cq in
b 3 T c 3 3
i t 11 01 S
= 3
g b
VI
I f
f " & =
Dl 0>_
3 S! , £ ft
3 3 •< Dl
i 1
i « ? I ^
5 5 c 5
I f
a I r t 1 1
3 at s
v>
or
Of
af_
3
3 OJ rv ^ 3 3 - I s I i = a - . - n
I s & = 9 : 5
= Of rs W V * 3
3 ^
5 - <
C fl> ^
-n b
s ^ 3 2 Dl
I & £ 5 - ^ 3 DJ 3
DJ
1 Dl
3 " ^ D; ft D. 3 -Dl ^ ' —
T l . d Dl i f DJ If-_ 3
bi 3 a.
i i " -4 ai 7 JT JT-Dl Dl Dl = 1 3 3
Dl ft 3 3
s i 2" o"
11 AI
Dl 3
lb
DJ
DJ
ft
3. 01
01
rr 3
•3 m 3 •• 01 <-f 01 VI Dl 3
i f ^ 3 . a ? r 3 CLI V I 3
i f 2 ^
•. -I DJ C 3
5 re Cb
m
Q .
V Bl
- • a , r9 3
3 =
CL ? i 3 f 3 fm 3
Dl 3 = :
f l 3
Ol
e =11
01
T3 rt 3
3
J 3 a, < 50 3
•a S 3 3
fp ^ </i 3 ^ O W e f l fV I" 3
^ : ^
Q. Ol
i! s a 1 s n r O - o
rq n =r 3
5 s 01 a.
3 3 01 ^ 3 6 ,
C & f E" 3 I ^
OD 3 Dl 3 ^
I f
^ OJ
5-O- Di
s i
H
> cn
m
> >
1
3
I
KONSEP PENATAAN KEGIATAN
9
m
it
4
BABO VIII
Konsep Penataan Kawasan Kebayoran Baru ini, merupakan hasil dari
berbagai slntesa terhadap potensi dan kendaia ^erta arahan ^ si ruang
yang akan dicapai. Kebayoran Baru dengan perannya sebagai pjsat
pemerintahan, perdagangan dan jasa, pusat hiburan dan hunian
merupakan kawasan yang strategis dan menariJj secara ekonomi,
politik dan sosiaJ sehingga penataanya membutuhkan kehati-
hatian dan pertimbangan yang sifatnya jangka panjang dan mampu
mengembangkan potensinya di masa datang.
Penataan Kawasan Kebayoran Baru ini dilakukan penataan
ke^atan sehingga sesuai dengan konieks penataan kawasan dan
mempertimbangkan fungsmya sebagai kawasan pemugaran. Dasar
hukum pertimbangan penataan kegatan dl Kebayoran Baru sesuai
Perda No. l tahun 2014, adalah :
> Pasal 627 (1) bahwa kawasan kebayoran baru dikenai TPZ
Pelestarian Kawasan Cagaf Budaya;
• Pasal 627 (2) butir (aJ bahwa kegiatan hunian diperkenankan
diubah tanpa mengubah struktur dan bentuk asli bangunan pada
kawasan yang dilalui angkutan umum masal;
• Pasal 627 [2] butir (bj bahwa kegiatan diijinkan terbatas, bersyarat,
dan diijinkan terbatas bersyarat dalam kawasan cagar budaya
ditetapkan ofeh gubernur setelah mendapatkan pertimbanga^i
BKPRO.
Tujuan penataan kegiatan pada kawasan Kebayoran Baru adalah :
• Menjaga dan melestarikan lingkungan hunian yang belum
terintrusi kegiatan non hunian;
• Mencegah perubahan fungsi yang tidak mendukung arahan
penataan kawasan atau memberikan dampak negatif baik visual,
fisik, dan lingkungan serta non fisik;
• Menghindari tipoJogi bangunan akibat dampak kegiatan tertentu
yang akan merusak lingkungan atau kawasan;
• Menghidupkan kawasan dengan pembatasan dan arahan kegiatan
non hunian sehingga menunjang kegiatan penghun'i tanpa
menghilangkan karakter khasnya.
Prinsip - prinsip penataan kegiatan pada sub zona, antara lain adalah : • Mempertahankan lingkungan hunian sehingga tetap memberikan
kenyamanan bagi penghuni dengan melarang atau membatasi
pelaksanaan kegiatan non hunian khususnya pada lingkungan
hunian yang mapan;
• Membatasi kegiatan non hunian dan mengarahkan jenis
kegiatannya pada koridor yang mengalamiiekanan pembangunan/
ekonomi sehingga tidak mengganggu kenyamanan penghuni dan
diharapkan tidak menglntrusi kawasan sekitarnya;
• Mendorong pelaksanaan kegiatan yang akan berdampak
posilif dan mendukung penguatan karakter serta mendorong
terwujudnya penataan kawasan yang lebih baik,
Strate^ penyesuaian pelaksanaan kegiatan ini, antara lain
mendefinis^kan kawasan rriehjaari
' • Kawasan diluar kcKldor aktif atau kawasan hunian adalah area yang
dibatasi kefpatannya hanya sebagar hunian atau rumah tinggaf dan
melarang kegiatan non hunian di dalamnya kecuali pada sub zona ^
R7;
• Koridor Aktif dengan Penataan adalah koridor hunian dengan
kegiatan non hunian atau ke^atan penunjang lainnya yar\g diatur
kembali dengan menata kembali ke^atan-kegiatan yang dapat
dilakukan di sepanjang koridor tersebut
Maka pengaturan dan pelaksanaan kegiatan di kawasan Kebayoran
Baru harus berpedoman pada pembagian kawasan ke^patan tersebut
sesuai peta dan tabef penataan kegatan yang dicantumkan dalam
dokumen penataan ini.
P E M E R I N T A H P R O V I N S I D A E R A H
K H U S U S I B U H O T A J A K A R T A i l
BABO X
a
a
4
Intrusi fungs} komersidl ke kawasan hunian terus bertambah dari tahun ke tahun dl Kebayixan Baru. Perubahan fungsi bangunan ini paling banyak terjadi dl koridor arteri, koridor koiektor sepanjang periferi kawasan dan koridor koiektor penghubungantar blok. Namun. saat ird ditemui pula perubahan fungsi hunian menjadi komersial, baik retail maupun kantof di lapis dalam blok hur»ian,
Pengendalian pemanfaatan bangunan perlu mendapatkan perhatian
yang serius karena perubahan fungsi dari hunian ke komersial dapat
menyebabkan dampak lingkungan yangmerugikan seperti kemacetan^
penurunan kua^itas estetika lingkungan, kebisingan dan pen u run an
layanan infra struktur secara umum karena kebutuhan kawasan telah
mdebihi daya dukung kawasan,
Dalam kawasao pemugaran, dampak perubahan fungsi In! lebih si^if ikan karena memicu perubahan bentuk, jarak bebas dan ketlnggian bangunan, perubahan pemanfaatan GSB menjadi parkir serta berkurangnya vegetasi sehmgga karakter asli kawasan dapat berubah. Dalam hal tni maka dilakukan pengendaMan fungsi kegjatan pada koridor jalan-jalan utama pada kawasan, Konsep penataan koridor tersebut antara lain;
• Koridor aktif utama dengan mengljlnkan jenis fungsS non f^unian
lain diluar ketentuan yang tercantum dalam Perda 1 tahun 2014
yang dapat memberikan nilai tambah dan menjadi pembentuk
karakter kawasan tanpa memberikan dampak yang negatif lainnya;
• Koridor Aktif dengan mengrjinkan fungsi non hunian pada koridor
tertentu sesuai yang diarahkan pada Perda 1 tahun 2014. ^
Koridor jalan yang termasuk didalamnya adalah :
• Jalan panglima Polim, Sisingamangaraja, Iskandar Raya, Kyai Maja,
dan Barito 2 merupakan Koridor Aktif dengan lambahan fungsi
komersial (ainnya;J
• JalanGandaria- Kramat Pelamerupakan kawasan dengan penataan
Koridor Aktif yang sesuai kegiataan dalam Perda 1 Ih, 2014.
Sedangkan jalan-jalan lainnya diarahkan hanya sebagai f u n ^ i hunian
atau sesuai dengan arahan guna lahan yang telah drtentukan.
Kelai Jalan :Arter i dan Ki>lekfor dengan Row > 20 m
Dilalui transportaii Pubfik (bis kota/ BRT/MRT)
Kondor Aktif dcng:in i.imb^Kin fungsi komersial lam
Jl Shki^urUrkgaraJJI.
JL W D H V MonfWt^
Jl t i^ J L f t ^ t
Kelas Jalan lArtert dan Koiektor dengan Row > 20 m
+ Golongan Lingkungan III Komposlsl lumlah Komersial dan campuran > 50%
Kelas Jalan lArtert dan Koiektor dengan Row > 20 m
Komposlsl lumlah Komersial dan campuran > 50%
Jl GndHb - K / M PA
Koridor Akiif sosu,ii dengan Peidni J / ITBX
PRINSIP:
- AmarutPerdi I th.20J4paul 627 {Hak penataan k«glitan kembali)
Ketentuan teknii dalam Perda f dl. 2014 menjadi acuan utama dengan ketencuan umbahan
Ketentuan Tambahan sesuai dengan karakter jalan
Fungsi kcgiAun ildik diiimkin pada kawaun Kctu^i^n Binj unuik icrmu zub Zora
6 kor\6or dfnpn ombiK^ fun^k Vegitan Usahi 2 Kondor dcn^r Qbd ktbx
f^fuoin H4uruh kMsan ujb £0U huiuii
DJiir irn I.Z KONSEP PENJ^TAAN KEGIATAN Dl KORIDOR AKT i r
PtMERJNtAH PROVlMSr DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
it
it
BABO XII
PANDUAN PENATAAN KORIDOR JALAN A. KORIDOR BOULEVARD UTAMA
Tip* Kofklof Koridor Boulevard UTama Conloh Jalan ^Ingamangdrdja
Kdas Jalan ROW
7 aiati/ 10 Jalur, dengan jaiur lambat 3m
Lebai proyel(5l jakjr MRT/BRT 3m
PANDfJAN DrTAlL MayoriUfisubiona Pemenniahsn Nawjnal lPI)danSLlbff™ruma^ besar
^i^di der gan pela dan label kegialan daldm kawasan (Gamta" 64, r bel tJ
&6B) TiD^gi bangunan 4-l6l[unlukPl?l[ unlukRS,
Tlpe Bangunan TunQCfai L<?bsT kaplinq ^5mijniukR.5,4JJ 50munTu»:Pl
KDB 60%unlukR.5 GSB 10 20 m
JaKrrSepEda 1 m. berbagi denqan jalm pedesirian Jdlur hijau publlk 3 menem^ Jslur Pedeslrian IcbarlolJl iJjir\ babaqrdengan|alui sepeda
KtHisolidjsi latwri 1 - liniLikjdlur pede Tri n, 1 Sur^lukjalui hjau Parttlf d dadam kavUng
PEWERIhTAH PROVIKS) DAEfLAri IfrtUSUS IBUKOTA JAKAflTA
9
•a
BABO XIII
PANDUAN PENATAAN KORIDOR JALAN B. KORIDOR BOULEVARD SEKUNDER
I JU
m
4
S»
9
I
Koridof BixilovaFd Sekundpi
Kuk-klor
ROW JO m
6m -
Jahjr pedOTTlan
PANDUAN DETAIL Sub Zorirf W,iyr>riMs^Lib zona rumah bi?ijr
Kegiatan Sesuai der igan pt<a d^n label keyiaian dalam kawaun (Gambdr 6,4, label b.J
a 6.3) Tlnggi bangurian Hunan2li,KomwWlWlt
Tifv Banqjran Tunqgal Lebaf kapllT>g 20 3 m unliA RS
KDB 60% Gse 10
JaKxSeoeda 1 III L - : -L . jg ijiriigjii.alur kvnlMUn <j Jahjr hi|au publih 1 m d i j a l u r p e d « i r d r . 6 i T i d i m ^ c h 3 n u m a n
JaliK F^dpslitan KcmwIklasJ lahan
ParVlF dl dalam liav mg
P^MEf imtAH P t O V m ^ l DAEtAH KhUBUS reUKOTA JAKARTA
^ > ^ m» 4 ' A ' * * A ' * * * ' *• » ' ^ ' * ^ ' iS V (I' « « - V
o
o
>
03
Z m
C -D
O O
•I > • - I ™ > » >
- I p 7 » p p n Ol b Ol
3 ^ I— - J bl EL
; i
_ - I o
s i
? I S t
• 7 >
Ol ^
IT
0 0 . M M l l l l l I I I 1^ c
I •o D I
5" ^
I ST ^
§ I
3
C
S ¥ ^ 3 S" * I ^ !
• ? => n
3
ST
Ol
3
C
c 3
3 i C IT
X
c
3
•Cl
o
I
I f s 2
3
•J
<
r - — r — ' — • ' — • • • • ,- — . , , — I , 1
V A' W m» S» » « i « 41 4» 4» 4* 'l> H 1^ i|j ' | j i | li. \ i (tf (A ^
-3
-4
9
BABC XVI
KONSEP PENGUATAN KARAKTER DAN IDENTITAS KAWASAN
Untuk memperkuat identiias kawasan, dapat dl^dentiffkasE node-node
penting yang dapat dikembangkan menjadi gerbang dan landmark
kawasan; Gerbang kawasan Kebayof'an Baru dapat dikembangkan
pada node-node ialur sumbu utama kawasan.
Kawasan ASEAN dan Peruri. berpotensJ men]adi landmark kawasan. Berada di per&impangan utama di inn kawasan, kedua lahan dapat dikembangkan menjadi kawasan berdra internasional dengan pengembangan plaza pubhk di depan lahan dan pengemban^n arsFteMural bangunan yang dapat menjadi icon baru di Kebayoran Baru.
Loka s i vangstrate^s da n kual ita s Fi ngku nga n yangmenari k m en gu n dan g
kegiatan budaya }uga tumbuh di kawasan dan menjadi potensi bagi
pengembangan kawasan Kebayoran Baru sebagai kawasan strategis
sosial budaya. Dewasa ini tumbuh beberapa kegiatan sosial budaya
berpotensi untuk memperkuat karakter kawasan. antara lain :
Kegiatan olah raga, rekreasi, fotografi, dan kegiatan festival ditaman-
taman kota seperti pada taman Mataram, Taman Ayodva. Taman
Langsat^
Komuniias Jepang di sekitar Blok M. Kegiatan festival Ennidiuai di
kwasan ruko Mdawai diadakan selahun sekalL
Komunitas dan restoran-restoran Korea dt il. Wijaya dan Jl,Karakter
kawasan Kebayoran Baru dibentuk dari berbagai taman dan jaluf
Njau dl hampir semua koridor di kawasan.
Senopati Kafe dan kios-kios kreatif yang menghidupkan kembafi aktlfltas di Pasar Santa Pasar Majestik sebagai pusat pedagangan kain
Pasar Burungdi Jalan Barito Kafe-kafedi sepanjang jalan KH. Ahmad Dahlan Kegiatan sosial budaya ini perlu diperkuat agar dapat menambah daya tank dan karakter kawasan^
Tvmn Unglongan 1 Bnwijayj II
G«nbvL»ICAHAKfER OAN 'DENmAS KAWASAN
RTH Mfdisn lalan koMioi II. Bi3wi|4yd Hdyi i4in Ungbnfvi Jl Bcawiidyj II
P t M E R m T A H PROVINSI OAEFtAH KHUSUS LBUKQTjt >AILARTA
PENATAAN RUSUN Dl KAWASAN ZONA INTI
Gambar L14 AlOKASI RUSUN Dl KAWASAN INTI KEBAYORAN BARU
BAe 0 XX
Jakarta, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
PEMERINTAH PRQVIhEl DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BABO XXt
PENATAAN RUSUN Dl KAWASAN ZONA INTI
Tibal 1.2 PENATAAN ALOKASI RUSUN 01 ZOHtk INTI
Alokasi kegiatan Rumah Susun dan Rumah Susun Umum diatur untuk melestarikan kawasan hunian pada kawasan inti, sedangkan alokasi hunian vertiical diarahkan sehingga menempati kawasan penyangga.
Prinsip penataan bangunan hunian Rumah Susun dan Rumah Susun
Umum antara lain adalah:
• Alokasi msun pada seltitar kawasan rencana Stasiun MRT Blok M,
guna mendukung kegiatan transit oriented dan secara terintegrasi
mengembangkan kawasan bisnis dan perdagangan di kawasan
Blok M dan sekitarnya;
• AFokasi kawasan di kawasan Blok A sekitar rencana Stasiun
MRT Blok A guna mengatur kawasan yang kurang tertata dan
mendukung k^jatan transit onented;
» Alokasi dikhususkan pada kawasan yang befum tertata atau
kawasan yang belum tertata dengan baik sehingga pengembangan
diarahkan untuk menata dan memperbaiki struktur kawasan;
• Arahan pengembangan rusun dan rusun umum diarahkan untuk
meningkatkan penyediaan hunian di DKI Jakarta khususnya pada
kawasan yang dekat dengan pusat k^tatan st rat^ is ;
* Arahan penataan rusun, rususami atau rusun sewa pada kawasan
yang berada pada lahan non hunian menglkuti peraturan yang
berlaku yang termuat dalam Perda 1 th , 2014.
KEGIATAN
Rumah Susun, Rumah Susun Umum
PERDA 1 TH. 2 0 1 4
Diijinkan Bersyarat : memenuh; standar dan per^aratan yang diletapkan dalam ketentuan khusus dalam Peraturan Daerah Ini
Rusun Terbatas pada R7
Rusun Umum Tert>atas pada R8
KDB : 50% , KLB : 4 , KB: 16 Lantal
Rusun Milik : Lbr : ZO m Luas : 10.000 m2^ Lbr j ln rencana: 15m ,eksist1ng 12 m
Rusunawa : Luas: 3000m2
12 m, j ln Lbr lalan fencana eksisting: 10 m,
KL6 maks: 6
Runjn Apartemen :Lbr : 20 m Luas : 10.000 m2, Lbr j ln rencana: 15m ,eksisting 12 m
KDB:35%, KLB: 4, KB:24Lt
KETENTUAN TAMBAHAN
Ketentuan Tambahan :
Pada lokasL persil yang ditentukan {dekat Sta. Btok M dan Blok A)
Bangunan direncanakan secara terpadu dengan stasiun dan komersial sekitarnya
Memiliki koneksl yang baik dengan stasiun MRT
Memiliki ruang-ruang terbuka antar bangunan yang mendukung kegiatan Transit
Memiliki Fasilitas parkir dalam bangunan sesuai pedoman teknis
Akses masuk dan ke^uar bangunan bukan dari Jalan Sisingamangaraja dan F^nglima Polim agar tidak membebani jaUn utama
ARAHAN LOKASI
Stasiun Blok M
Slatlun Blok A
Jakarta,
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IKOTAJAICARTA
i L PURNAMA
PEMERINTAH ' f t O v m S l ( J A E R A H KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 9
BAB 0 NXII
PENATAAN KEGIATAN Dl KORIDOR UTAMA KAWASAN
Penataan kegiatan di koridor utama kawasan adalah penataan untuk
mengendalikan fungsi kegiatan pada sub 7ona hunian dl kawasan
cagar budava Kebayoran Baru, sehingga fungsi non hunian yang telah
dtatur dalam Perda 1 tahun 2014 tentang RDTR dan PZ diatur kembali
dengan kewenangan tim BKPRD sesuai amanat yang ada dalam Perda
itu sendiri, Strategi penataan kegiatan di koridor utama adalah antara
lain sebagai berikut:
• Koridor aktit utama dengan penyesuaian atau tambahan fungsi
lain diluar Perda l ya i tu jalan Panglima Polim, Sisingamangaraja,
Wolter Monginsidi, iskandar Raya, Kyai Maja dan Barito 2.
Pada koridor ini diberlakukan bahwa kegiatan non hunian
yang diatur dalam Perda 1 dapat dilakukan dengan beberapa
tambahan fungsi lain namun dengan syarat-syarat tertentu
seperti sebagai seperti :
- Restoran, Pusat Jajan. dan Jasa Boga serta Bakery diijinkan pada jalan Wolter Monginsidi^ Iskandar Raya, Barito 2;
- Catfe dan Kedai Kopi pada jalan Wolter Monginsidi dan
Barito 2;
- Perkantoran Bisnis profesional lainnya pada jalan
Sisingamangaraja, Wolter, Iskandar Raya, Kyai Maja dan
Barito 2.
• Koridor aktif lainnya yang diijinkan untuk mengad^kan fungsi non hunian sesuai dengan Perda 1 tahun 2014 pada sub zona hunian adalah Jalan Gandaria - Kramat Pela. Dalam hal ini kegiatannya disesuaikan dengan ketentuan RTDR PZ tersebut;
• Beberapa kegiatan tertentu diatur kembali persayaratan dan
batasan alokasi nya untuk mencegah dampak negate yang
dapat timbul akibat fungsi kegiatan tersebut, yaitu kegiatan
PKL, Reklame, Rusun dan Rusunami, Pool Taxi dan Mikrolet.
Kegiatan tersebut tidak diijinkan dilakukan pada sub zona
hunian diluar koridor aktif dan diijinkan pada koridor aktif
dengan persyaratan tambahan. Peruntukan Rusun dan
Rusunami hanya diijinkan pada Lokasi stasiun MRT Btok A dan
B lokM;
• Penataan kegiatan sub zona hunian yang berada di luar koridor
aktif, berlaku ketentuan sebagai berikut:
- Semua kegiatan Usaha seperti yang tercantum dalam Perda
1 tahun2014yangberupa Perkantoran, Perdagangan,Jasa,
Perhotelan, Wisata, Industrl. Penyimpanan, Pemerintahan, Terminal, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Campuran dan Lain-lain trdak diijinkan di semua kawasan sub zona hunian bagian dalam/diluar koridor aktif;
- Kegiatan Museum dan Galeri seni diijinkan hanya pada bangunan kediamanan pahlawan bangs a yaitu ibu Fatmawati jalan Sriwijaya 26 dan Df Panjaitan jalan Falatehan dekat Bank Mandiri;
- Serta alokasi Rusun dan Rusunami hanya pada kawasan
stasiun MRT Blok A dan Blok M.
Strategi penataan fungsi kegiatan int akan digambarkan lebih jelas
dalam tabel-tabel yang akan dltandatangani oleh Gubernur setelah
melalui rapat dan keputusan tim BKPRD.
-9 P F H E R l f i l A H PROVIDE! DAERAH KHU&US IHJVOTA JAKARTA
BABO NXIV
KEGIATAN YANG TIDAK DIIJINKAN
5) Tlbel l 1 KFr>lATAN YiNG T IQAt D i l l IN KAN [)l KAWASAh KF gAVORAh BAt^U
KEGIATAN PERDA 1/2014 RDTR &PZ KETENTUAN TAMBAHAN ARAHAN LOKASI
Pertambangan Strategis
Diijinkan bersyarat dengan syarat sekurang'kurangnya memiliki izin lingkungan
- Kegiatan pertambangan strategis tidak diijinkan pada seLuruh sub zona dalam kawasan pemugaran Kebayoran baru karena berada di kawasan pemugaran terkalt dengan situs df bawah tanah dan pelestarian lingkungan
Tidak diijinkan di seJuruh sub zona dalam kawasan pemugaran Kebayoran Banj
5P8U dan SPBC Diijinkan bersyarat dengan syarat sekurang-kurangnya memHiki izin lingkungan dan/atau izin gangguan dan jarak dengan bangunan hunian sekurang-kurangnya 30 m
- Kegiatan SPBU dan SPBG tidak diijinkan pada seluruh sub zona da tarn kawasan pemugaran kebayoran baru karena berada dl kawasan pemugaran, akan mendorong perubahan tipologi bangunan dan morfologi kawasan serta riskan terhadap perlindungan daerah cagar budaya/situs di bawah tanah
Tidak diijinkan di seluruh sub zona dalam kawasan pemugaran Kebayoran Baru
Jakarta.
GUBERNUR PflOVINSI DAEAAH KHUSUS
JfefKOTA JAKARTA
UKi T. PURNAMA
PFMERlNTAM PHOVtN^i DAEHAH KMUSU$ IBUKOTA JAKARTA
KEGIATAN PADA KORIDOR AKTIF
Tabel 1.4 P E N A T A A N Kf G I A T A N PA DA KORIDOR AKTIF
KEGIATAN PERDA 1/2014 RDTR a PZ KETENTUAN TAWBAHAN ARAHAN LOKASI
Reslauran, Pusat Jajan dan Jasa Boga dan Bakery
Tidak diijinkan pada sub zona R3, R4, R5 , R6 dan R9
Tertiatas Bersyarat pada R7, R8 dan RIO
Terbatas: Luas Maks 200m
ROW Rencana 8 rn, parkir dalam persU
" Diijinkan dengan ketentuan tambahan dan arahan alokasi koridor jalan tertentu
> Menyediakan parkir dalam persil dan/atau parkir ber^ma sesuai dengan standar pada prasarana minimal
• Perubahan pada bangunan mengacu pada aturan yang tertuang dalam Perda No, 9 Tahun 1999
• Penambahan hanya bersifat bangunan temporer atau pengatap tanpa dindlng masif
• Organisasi ruang dalam dapat disesuaikan tanpa merubah struktur asli bangunan
• Teknik Pengaturan Zonasi sesitai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
• Menyediakan jalur pedestrian dengan lebar sekurang-kurangnya 3 m
• Tidak merusak vegetasi dl koridor jalan dan harus mendukung penataan lansekap yang baik
« Bidang tanah yang terkena rencana jalan hanjs diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
JL Wolter Monginsidi, Jl. Iskandar Raya, JL Barito 2
Jakarta,
GUBEHNUH PROVINSI DAERAH KHUSUS
PEMERINTAH PROVlMSI DAERAH • HUSUS LIU KOTA JAJlAJtTA
KEGIATAN PADA KORIDOR AKTIF
BABO XXVfc
KEGIATAN
Perkantoran dan Bisnis Profesional Lainnya
PERDA 1/2014 RDTR & P7
Tidak diijinkan pada sub zona hunian
•9
1 - 9
KETENTUAN TAMBAHAN
Diijinkan dengan ketentuan tambahan dan arahan alokasi koridor jalan tertentu
Menyediakan parkir dalam persil dan/atau parkir bersama sesuai dengan standar pada prasarana minimal
Perubahan pada bangunan mengacu pada aturan yang tertuang dalam Perda No. 9 Tahun 1999
Penambahan hanya bersifat bangunan temporer atau pengatap tanpa dinding masif
Organisasi ruang dalam dapat disesuaikan tanpa merubah struktur asli bangunan
Teknik Pengaturan Zonasi sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
Menyediakan jalur pedestrian dengan lebar sekurang-kurangnya 3 m
Tidak merusak vegetasidi koridor jalan dan harus mendukung penataan lansekap yang balk
Bidang tanah yang terkena rencana jalan harus diserahkan J<epada Pemerintah Provinsi OKI Jakarta
ARAHAN LOKASI
JL Sisingamangaraja, JL Wolter Monginsidi, Jl, iskandar Raya, JL Kyai Maja, Jl. Barito 2
Jakarta,
GUBERNUR PRQVINSi DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Kl T, PURNAMA
5?
I
I
tnUiUi IBUIOTA JAKAKTA H
KEGIATAN PADA KORIDOR AKTIF
KEGIATAN PERDA 1/2014 RDTR & P Z K E T E N T U A N T A M B A H A N ARAHAN LOKASI
PKL Diijinkan Bersyaral dengan ketentuan sekurang-kurat^nya mendapat pefsetujuan dari warga sekitar. Ketua RT, Ketua RW, ditetapkan waktu dan lokasinya
• Berada dalam persil prlvat itwjkan sarana/prasarana unium)
• PKL dapat terintegrasi di dalam maupun luar t »ngunan
• Lokasi tidak m e n g g a n ^ kegiatan pedestrian dan akses/ sHlojIasI kendaraan
- Menyediakan fasilitas pembuangan limbah, fasiUtas pencucian dan kebersihan yang baik
< Pemasangan spanduk dan reklame dilarang dalam bentuk apapun
< Menyediakan parkir dalam persil dan/atau parkir bersama sesuai dengan standar pada prasarana minimal
- Ditata rapi dengan sistem pembangunan atau g e r c ^ k yang direncanakan dengan baik
Jl. Gandaria Kramat Pela, Jl. F^nglima Potfm. Jl. Sisingamangaraja, Jl. m t e r Monginsidi, Jl. Iskandar Raya, Jl. Kyai Maja, Jl. Bafito 2
Reklame Diijinkan pada zona dan sub zona perumahan
< Penyelenggaraan yang semata-mata hanya memuat nama/ togo perusahaan sebagai identitas perusahaan atau gedung yang beraktivitas di gedung tersebut
' Penyelenggaraan reklame diselenggarakan di ha la man dengan menggunakan konstruksi maksimal Uia& bidang reklame 4 mZ
• Penye<enggaraan rekEame pada halte/shelter sesuai dengan batasan teknis
Jl. Gandaria Kramat Pela, Jl. Panglima PoMm, JL Sisingamangaraja, JL Wolter Monginsidi, JL Iskandar Raya, JL Kyai Maja, Jl. Barito 2
BAB 0 NXVII
Jakarta,
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
'EMEf l lNTAH P P O V I U S I DAEflAH KHUSUS IBUILOTA I A K A K T A
BABO xxvni
•9 KEGIATAN PADA KORIDOR AKTIF
KEGIATAN
Museum dan Galeri Seni
Rumah Susun, Rumah Susun Umum
PERDA 1/2014 RDTR a PZ
Diijinkan perkantoran, dan jasa
pada zona perdagangan
Tidak diijinkan pada zona pe^yanan umum dan sosial kecuaU pada sub zona prasarana sosial dan budaya
Tidak diijinkan pada zona campuran
Diijinkan bersyarat pada zona pemenntahan nasional dan zona pemerintahan daerah
Diijinkan bersyarat: memenuhi standar dan p e r ^ r a t a n yang ditetapkan dalam ketentuan khusus dalam Perda No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan PZ
KETENTUAN TAMBAHAN
Perubahan pada bangunan mengacu pada aturan yang tertuang dalam Perda No. 9 Tahun 1999
Menyediakan parkir dalam per^l dan/atau parkir bersama sesuai dengan standar pada prasarana minimal
Penambahan hanya bersifat bangunan temporer a t u pengatap tanpa dinding masif
Organisasi njang dalam dapat disesuaikan tanpa membah struktur asti bangunan
Bangunan pengatap tanpa dinding dimungkingkan sebagai fasilitas melalui persetujuan TACB/TSP
Pemanfaatan ruang hanjs mendapal rekomendasi dari TACB/TSP
Tidak merusak vegelasidi koridor jalandan harus mendukung penataan lansekap yang baik
Tidak diijinkan kecuali pada lokasi yang telah diarahkan (blok M dan Blok A} sesuai peta alokasi rumah susun di kawasan penataan Kebayoran Baru
ARAHAN LOKASI
Pada kawasan stasiun MRT Blok M dan Blok A
Jakarta,
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
JiCOTA JAKARTA
T- PURNAMA
^EMeHlHTAH PROVINSI DAfflAH KHUSUS IftUROTA JAKARTA if
&ABO XXIX
KEGIATAN SUB ZONA HUNIAN PADA KORIDOR AKTIF
T « M 1.5 J 'Eh ATA A h KEGIATAN SUB ZONA HUNIAN PADA KORkDOR AKTIF
- 3
-J KEGIATAN PERDA 1/2014 RDTR a PZ KL T EKTUAN TAMBAHAN ARAHAN LOKASI
Usaha (Perkantoran, perdagangan, Jasa, Perhotelan, Wisata, Industri, Penyimpanan, TerminaU Pertanian, Perikanan, Peternakan, Campuran, Reklame)
MemiEiki ketentuan l/T/B/X pada zona dan sub zona hunian
> Tidak diijinkan pada zona dan sub zona human pada kawa&an diluar koridor yang telah ditetapkan
Sosial Budaya {Peiayanan Pendidikan, Laboratorium, Peiayanan Kesehatan, Budaya, Peiayanan Umum)
Human, Pemerintahan, Khusus
Memiliki ketentuan l/T/B/X pada zona dan sub zona hunian
- Penjbahan pada bangunan mengacu pada aturan yang tertuang dalam Perda No. 9 Tahun 1999
• Menyediakan parkir dalam persil dan/atau parkir bersama sesual dengan standar pada prasarana minimal
-d
-s)
•3
- Penambahan hanya befsifat bangunan temporer atau pengatap tanpa dindirig masif
• Organisasi ruang dalam dapat disesuaikan tanpa n^rubah struktur asli bangunan
5 - Tidak merusak vegetasi di koridor jalan dan harus
mendukung penataan lansekap yang baik
I I
Jakarta, GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
PURNAMA
0
0
o PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BAB Q XMK
KEGIATAN SUB ZONA HUNIAN DILUAR KORIDOR AKTIF
KEGIATAN
Museum dan Galeh Senf
Rumah Susun, Rumah Susun Umum
PERDA V 2 0 1 4 RDTR a PZ
Tidak Diijinkan
Diijinkan bersyarat: memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan khusus dalam Perda No, i Tahun 2014 tentang RDTR dan PZ
KETEWTUAN TAMBAH'
Perubahan pada bangunan mengacu pada aiuran yang tertuang dalam Perda No. 9 Tahun 1999
Menyediakan parkir dalam persil dan/atau parkir bersama sesuai dengan standar pada prasarana minimal
Penambahan hanya bersifat bangunan temporer atau pengatap tanpa dinding masif
Organisasi r\jang dalam dapat disesuaikan tanpa merubah stnjktur asii bangunan
Bangunan pengatap tanpa dinding dimungkingkan sebagai fasilitas melaJui persetu}uan TACB/TSP
Pemanfaatan njang harus mendapat rekomendad dari TACe/TSP
Tidak merusak vegetasi dl koridor jalan dan harus mendukung penataan lansekap yang baik
• Tidak diijinkan kecuali pada Lokasi yang telah diarahkan (blok M dan Blok A) sesuai peta alokasi rumah su&un di kawasan penataan Kebayoran Baru
ARAHAN LOKASI
Rumah ItHj Fatmawati (JL Sriwijaya No. 26)
Rumah Dl Panjattan { i l . Falatehan)
Pada kawasan stasiun MRT BlokM dan Blok A
Jakarta.
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS EBUKOTA JAKARTA
Kl T PURNAMA
PfhfERlNTAH PROVINSI DA(RAH KHU5US IBUKOTA JAKARTA a