Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee...

6
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7,C 057-062 https://doi.org/10.32315/ti.7.c057 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | C 057 Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-7-8 E-ISBN 978-602-51605-5-4 Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran sebagai Bentuk Penciptaan Teritori Muhammad Taufik Ishak 1 , Yusaumi Ramadhanti Fitri Taufik 2 1 Laboratorium Sains dan Teknologi Bangunan, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. 2 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Korespondensi: [email protected] Abstrak Restoran merupakan salah satu bentuk ruang publik yang dapat menciptakan berbagai macam teritori oleh pengguna ruang dalam memenuhi tingkat privasi yang diinginkan. Teritori yang terbentuk ini disebabkan oleh perancangan desain restoran dan cara pandang pengguna dalam melihat ruang fisik yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penataan ruang, elemen interior restoran, dan tingkah laku pengguna untuk menciptakan teritori. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui observasi secara langsung di restoran Miss Bee Providore. Hasil temuan yang diperoleh bahwa teritori dapat tercipta di restoran Miss Providore melalui pembagian zona ruang makan (indoor, semi-outdoor, dan outdoor), penggunaan elemen interior berupa batas teraga dan batas tidak teraga, serta atribut fisik pengguna sehingga mampu menjaga privasi dari setiap individu maupun kelompok. Kata-kunci : privasi, restoran, tata ruang, teritorialitas, dan tingkah laku Pendahuluan Teritori merupakan suatu tempat yang nyata, relatif tetap dan tidak berpindah mengikuti gerakan individu yang bersangkutan. Berbeda dengan ruang personal yang merupakan gelembung maya yang portable dan berpindah- pindah mengikuti gerakan individu. Seseorang membentuk teritorialitas sebagai bentuk personalisasi, privasi, dan pertahanan terhadap gangguan dari luar. Penerapan teritori dalam desain mengacu pada pola tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan teritori sehingga dapat mengurangi agresi, meningkatkan kontrol, dan menciptakan rasa aman. Restoran Miss Bee Providore merupakan salah satu ruang publik yang memperhatikan teritori pengunjung dalam menikmati makanan dan memberikan peluang pengunjung untuk mengatur teritorinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk penataan tata ruang dan penggunaan elemen fisik restoran yang dapat menciptakan pola tingkah laku pengunjung dalam menciptakan teritori. Tinjauan Tentang Teritorialitas Menurut Edney (dalam Lawson, 2001) mengungkapkan bahwa teritori sebagai sesuatu yang berkaitan dengan ruang fisik, tanda, kepemilikan, pertahanan, penggunaan yang eksklusif, personalisasi, dan identitas. Berbeda dengan teritorialitas yang menunjukkan sikap seseorang dalam menunjukkan kepemilikan suatu area. Adapun karakter dari teritorialitas tersebut sebagai berikut (Lang, 1987): a. Kepemilikan atau hak atas suatu tempat. b. Penandaan dari suatu area tertentu.

Transcript of Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee...

Page 1: Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7,C 057-062 https://doi.org/10.32315/ti.7.c057

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | C 057 Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-7-8 E-ISBN 978-602-51605-5-4

Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran sebagai Bentuk Penciptaan Teritori

Muhammad Taufik Ishak1, Yusaumi Ramadhanti Fitri Taufik2

1 Laboratorium Sains dan Teknologi Bangunan, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. 2 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Korespondensi: [email protected]

Abstrak Restoran merupakan salah satu bentuk ruang publik yang dapat menciptakan berbagai macam teritori oleh pengguna ruang dalam memenuhi tingkat privasi yang diinginkan. Teritori yang terbentuk ini disebabkan oleh perancangan desain restoran dan cara pandang pengguna dalam melihat ruang fisik yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penataan ruang, elemen interior restoran, dan tingkah laku pengguna untuk menciptakan teritori. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui observasi secara langsung di restoran Miss Bee Providore. Hasil temuan yang diperoleh bahwa teritori dapat tercipta di restoran Miss Providore melalui pembagian zona ruang makan (indoor, semi-outdoor, dan outdoor), penggunaan elemen interior berupa batas teraga dan batas tidak teraga, serta atribut fisik pengguna sehingga mampu menjaga privasi dari setiap individu maupun kelompok. Kata-kunci : privasi, restoran, tata ruang, teritorialitas, dan tingkah laku Pendahuluan

Teritori merupakan suatu tempat yang nyata, relatif tetap dan tidak berpindah mengikuti gerakan individu yang bersangkutan. Berbeda dengan ruang personal yang merupakan gelembung maya yang portable dan berpindah-pindah mengikuti gerakan individu. Seseorang membentuk teritorialitas sebagai bentuk personalisasi, privasi, dan pertahanan terhadap gangguan dari luar. Penerapan teritori dalam desain mengacu pada pola tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan teritori sehingga dapat mengurangi agresi, meningkatkan kontrol, dan menciptakan rasa aman.

Restoran Miss Bee Providore merupakan salah satu ruang publik yang memperhatikan teritori pengunjung dalam menikmati makanan dan memberikan peluang pengunjung untuk

mengatur teritorinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk penataan tata ruang dan penggunaan elemen fisik restoran yang dapat menciptakan pola tingkah laku pengunjung dalam menciptakan teritori.

Tinjauan Tentang Teritorialitas

Menurut Edney (dalam Lawson, 2001) mengungkapkan bahwa teritori sebagai sesuatu yang berkaitan dengan ruang fisik, tanda, kepemilikan, pertahanan, penggunaan yang eksklusif, personalisasi, dan identitas. Berbeda dengan teritorialitas yang menunjukkan sikap seseorang dalam menunjukkan kepemilikan suatu area. Adapun karakter dari teritorialitas tersebut sebagai berikut (Lang, 1987):

a. Kepemilikan atau hak atas suatu tempat. b. Penandaan dari suatu area tertentu.

Page 2: Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka

Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran sebagai Bentuk Penciptaan Teritori

C 058 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

c. Hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar.

d. Pengatur dari berbagai fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan-kebutuhan estetika.

Sementara itu, Altman (dalam Laurens, 2004), teritorialitas dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Teritori primer merupakan tempat-tempat yang sifatnya sangat pribadi, hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang sudah sangat akrab atau telah memiliki izin khusus. Teritori ini biasanya dimiliki oleh individu maupun sekelompok orang yang mengendalikan penggunaan teritori relatif secara tetap, berkenaan dengan kehidupan sehari-hari ketika keterlibatan psikologis penghuninya sangat tinggi.

b. Teritori sekunder adalah tempat-tempat yang dimiliki bersama oleh sejumlah orang yang sudah cukup saling mengenal. Kendali teritori ini tidak sepenting teritori primer dan kadang berganti pemakai, atau berbagi penggunaan dengan orang asing.

c. Teritori publik adalah tempat-tempat yang terbuka untuk umum. Setiap orang diperbolehkan untuk berada di tempat tersebut. Teritori publik seringkali dikuasai oleh kelompok tertentu dan tertutup untuk kelompok lainnya.

Lyman dan Scott (1967) juga mengklasifikasikan tipe teritorialitas, yaitu teritori interaksi dan teritori badan. Teritori interaksi merupakan suatu area yang secara temporer dikendalikan oleh sekelompok orang yang berinteraksi. Sedangkan, teritori badan merupakan teritori individu yang dibatasi oleh badan individu. Keanekaan teritori dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti karakteristik personal seseorang, perbedaan situasional berupa tatanan fisik maupun situasi sosial budaya seseorang.

Restoran Miss Bee Providore di Bandung

Miss Bee Providore merupakan salah satu restoran yang terletak di kawasan Ciumbuleuit,

Bandung dengan menawarkan suasana makan yang berbeda dari restoran lainnya. Restoran ini memiliki dua buah bangunan yaitu bangunan kuno dan bangunan kaca yang disebut sebagai honey suckle. Perbedaan interior yang ditawarkan menciptakan tiga area makan yang dapat dipilih oleh pengunjung, yaitu area indoor terletak di bangunan kuno dengan tema klasik yang berkesan homey, area semi-outdoor berada di honey suckle dengan kesan lebih modern, dan area outdoor yang terletak antara bangunan kuno dan bangunan kaca. Area indoor di bangunan kuno didominasi dengan barang-barang unik dan jadul. Penataan meja dan kursi yang disediakan berbagai macam jumlah mulai dari peruntukan 2 orang, 4 orang, dan 6 orang. Di lantai dua bangunan ini juga terdapat ruang yang sifatnya lebih privat.

Gambar 1. Restoran Miss Bee Providore, Bandung (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

Adapun fasilitas penunjang dari restoran tersebut adalah taman yang luas dan area playground. Fasilitas penunjang ini berada di depan bangunan utama yang dilengkapi dengan ayunan dari ban, ayunan kayu, papan jungkat-jungkit, dan kandang kelinci. Selain itu, area playground terdapat di belakang bangunan yang dilengkapi dengan permainan perosotan dan

Page 3: Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka

Muhammad Taufik Ishak

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | C 059

permainan lainnya. Fasilitas penunjang ini merupakan lingkungan fisik dimana pengunjung juga menciptakan teritorinya.

Gambar 2. Fasilitas penunjang di restoran Miss Bee Providore, Bandung (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara menguraikan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang tercipta terkait teori teritorialitas. Objek yang menjadi kajian dalam

penulisan ini adalah restoran Miss Bee Providore yang terletak di Bandung. Restoran ini dipilih dengan pertimbangan bahwa salah satu restoran yang memiliki jumlah pengunjung yang banyak dan desain restoran yang menarik baik dari segi tata ruang maupun elemen interior yang digunakan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung yang dilakukan pada weekday dan weekend. Pengumpulan data dilakukan di waktu sarapan, makan siang, dan makan malam. Metode analisis data yang digunakan untuk mengungkap temuan penelitian berupa analisis data kualitatif yang telah dikumpulkan melalui observasi secara langsung dalam mengidentifikasi penataan ruang restoran dan pola tingkah laku pengunjung yang dilakukan.

Hasil dan Pembahasan

a. Batas Teraga Penciptaan teritori erat kaitannya dengan batas yang dapat terlihat secara fisik dan visual. Pengaplikasian batas ini dapat dilihat pada restoran Miss Bee Providore sebagai salah satu cara menciptakan teritori bagi pengunjung. Perencanaan sebuah restoran pada Miss Bee Providore telah memperhatikan aspek-aspek dari teritori pengunjung. Pembagian ruang makan pada restoran tersebut secara sengaja telah menciptakan tingkat teritori. Pengunjung dapat memilih area duduk yang memiliki tingkat privasi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka dengan privasi yang lebih rendah, area makan semi-outdoor dimana pada area ini dibatasi oleh dinding kaca sebagai batas teritori, tetapi secara visual pengunjung lain masih tetap dapat melihat ke dalam dan begitupun sebaliknya, serta area makan indoor yang memiliki privasi lebih tinggi dari area makan lainnya karena elemen pembentuk dinding yang bersifat masif dan tidak transparan secara visual. Area makan indoor yang berada di lantai 2

Page 4: Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka

Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran sebagai Bentuk Penciptaan Teritori

C 060 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

merupakan area yang memiliki privasi paling tinggi. Teritori area ini semuanya dimiliki oleh satu kelompok pengunjung saja ketika telah memutuskan untuk menikmati makanan maupun minuman saat berkunjung.

Pada permukaan lantai area outdoor terdapat sebuah garis yang membatasi setiap kelompok kursi dengan kelompok kursi lainnya. Batasan ini bertujuan untuk mengatur batas dan besaran teritori dari setiap kelompok kursi.

Gambar 3. Area-area makan di restoran Miss Bee Providore, Bandung (sumber: http://www.missbeeprovidore.com/gallery/our-restaurant/)

Penggunaan perbedaan material di area playground dan area lainnya berupa kayu dan rabat beton juga dapat menciptakan teritori.

Material kayu merupakan batas teritori anak dalam bermain dan material rabat beton merupakan batas teritori dari pengunjung lainnya. Seorang anak menyimpan sepatu sebagai bentuk atau tanda bahwa permainan tersebut telah menjadi hak bagi anak tertentu sehingga anak tersebut akan merasa terganggu ketika adanya kehadiran atau invasi dari anak lain.

Gambar 4. Penciptaan batas teritori anak dalam bermain di restoran Miss Bee Providore, Bandung (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

Selain itu, teritori tidak hanya diwujudkan dalam elemen-elemen interior, tetapi teritori pada sebuah restoran dapat dilihat juga pada pengunjung yang memiliki wilayah pada area duduk mereka. Pengunjung memiliki hak-hak atas area tersebut dalam jangka waktu tertentu. Pengunjung akan merasa terganggu ketika seseorang menempati area makan yang sebelumnya telah dipilih atau direservasi. Reservasi yang dilakukan oleh pengunjung merupakan salah satu bentuk menciptakan teritori, pengunjung melakukan booking sebagai bentuk pilihan area duduk yang mereka inginkan lebih awal. Biasanya teritori jenis ini ditandai dengan meletakkan suatu benda yang menandakan bahwa area tersebut telah dimiliki sementara oleh pengunjung yang akan datang.

Page 5: Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka

Muhammad Taufik Ishak

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | C 061

Gambar 5. Pengaturan teritori pengunjung di restoran Miss Bee Providore, Bandung (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

Ketika pengunjung ingin meninggalkan tempat duduknya untuk sementara, mereka tetap berusaha menunjukkan teritorinya dengan cara meletakkan sesuatu seperti tas sebagai petanda bahwa bangku tersebut masih ditempatinya. Selain itu, pengunjung pun menjelaskan batas besaran teritori mereka dengan meletakkan barang-barang mereka. Hal ini dapat dilihat di restoran Miss Bee Providore bahwa meskipun tempat duduk di dekat mereka tidak ada yang memilikinya, mereka tetap menaruh barang mereka yang menandakan bahwa wilayah atau area tersebut adalah bagian dari teritorinya.

b. Batas Tidak Teraga Teritori juga diwujudkan oleh penggunaan elemen interior lainnya yang berada di area

indoor dan area semi outdoor yaitu penggunaan dan perletakan lampu pada setiap kelompok meja makan. Secara visual cahaya lampu telah menciptakan atau membatasi teritori pengunjung di meja tersebut. Perletakan lampu disusun sedemikian rupa sehingga arah jatuhnya cahaya yang dihasilkan menjadi batas teritori. Penggunaan dinding yang fleksibel dimana dapat dibuka dan ditutup juga berfungsi untuk mengatur teritori pengunjung.

Gambar 6. Pencahayaan sebagai batas teritori di restoran Miss Bee Providore, Bandung (sumber: http://www.missbeeprovidore.com/gallery/our-restaurant/

Kesimpulan

Dalam proses merancang ruang, perlunya diperhatikan aspek-aspek ruang yang berkaitan dengan penciptaan teritori. Restoran Miss Bee Providore merupakan salah satu restoran yang menawarkan peluang-peluang bagi pengunjung untuk membuat identifikasi dan tanda-tanda personal sedemikian rupa sehingga bisa bersinergi dengan kepentingan publik membentuk suatu tempat yang menjadi teritori mereka. Penataan ruang dan elemen interior yang dimaksud adalah pembagian zona ruang

Page 6: Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran ... · Area makan pada restoran Miss Bee Providore memiliki tiga area makan yaitu area makan outdoor yang bersifat terbuka

Penataan Elemen Interior dan Perilaku Pengunjung Restoran sebagai Bentuk Penciptaan Teritori

C 062 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

makan (indoor, semi-outdoor, dan outdoor), garis lantai, penggunaan material yang berbeda, serta pencahayaan. Selain itu, perilaku pengunjung meletakkan barang-barang mereka juga merupakan tanda dari hak-hak atas area tersebut. Oleh karena itu, diharapkan penelitian lebih lanjut mengenai analisis tindakan pengguna dalam menciptakan teritori di ruang publik lainnya.

Daftar Pustaka

Lang, J. (1987). Creating Architectural Theory: The role of the behavioral sciences in design. New York: Van Nostrand Reinhold.

Laurens, J. M. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.

Lawson, Bryan. (2001). The Language of Space. Oxford: Architectural Press.

Lyman, S. M., & Scott, M. B. (1967). Territoriality: A neglected sociological dimension. Social Problems, 15(2), 236-249.

http://dx.doi.org/10.1525/sp.1967.15.2.03a00090 Miss Bee Providore. Diperoleh dari

http://www.missbeeprovidore.com/