Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

41
1 Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana A. Pendahuluan Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak tehitung jumlahnya. Hal ini pun menjadi penggerak bagi lembaga pemerintah untuk menangani pengembangan perikanan budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) pun dituntut untuk memperkuat kelembagaan masyarakat perikanan budidaya melalui penguatan struktur perusahaan dan meningkatkan jiwa wirausaha mereka. Saat ini jenis ikan yang sudah bisa dibudidayakan sekitar 50 jenis dari 300-500 jenis ikan yang diekspor. Salah satu ikan yang dapat dibudidayakan adalah arwana merah (Scleropages formosus). Pada tahun 2004, Indonesia menempati urutan keempat sebagai eksportir ikan hias dunia dengan nilai US$ 12.648.000. urutan pertama

Transcript of Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

Page 1: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

1

Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana

A. Pendahuluan

Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di

antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut

Indonesia tak tehitung jumlahnya. Hal ini pun menjadi penggerak bagi

lembaga pemerintah untuk menangani pengembangan perikanan budidaya.

Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) pun dituntut untuk memperkuat

kelembagaan masyarakat perikanan budidaya melalui penguatan struktur

perusahaan dan meningkatkan jiwa wirausaha mereka. Saat ini jenis ikan

yang sudah bisa dibudidayakan sekitar 50 jenis dari 300-500 jenis ikan yang

diekspor. Salah satu ikan yang dapat dibudidayakan adalah arwana merah

(Scleropages formosus). Pada tahun 2004, Indonesia menempati urutan

keempat sebagai eksportir ikan hias dunia dengan nilai US$ 12.648.000.

urutan pertama Singapura dengan nilai US$ 41.460.000, Malaysia US$

17.559.000, Republik Czenia US$ 13.353.000..

Seiring berkembangnya usaha-usaha perikanan budidaya di Indonesia

membuat persaingan penjualan ikan hias maupun ikan konsumsi di Indonesia

semakin ketat. Pasar dunia maupun pasar nasional merupakan incaran para

pengusaha budidaya ini. Produk yang mereka hasilkan diharapkan bisa

bernilai jual tinggi. Berbagai budidaya ikan pun dicoba para wirausahawan-

wirausahawan ini, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Budidaya ikan hias

banyak diminati kalangan pengusaha budidaya saat ini, karena dengan modal

Page 2: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

2

sekian dapat menghasilkan laba yang sangat besar. Para pengusaha budidaya

kini banyak yang melirik sebuah usaha, yaitu usaha penangkaran ikan

arwana. Hal ini juga didukung adanya trend memelihara arwana di Indonesia

yang kian meningkat. Banyak para pengusaha budidaya memperkenalkan

kelebihan dari ikan arwana ini, sehingga banyak penggemar dari luar maupun

dalam negeri yang penasaran dan datang untuk membeli dan memelihara ikan

tersebut.

Arwana banyak disebut-sebut sebagai rajanya ikan hias air tawar.

Banyak alasan yang menjadikan ikan ini sebagai ikan hias nomer satu. Tetapi

dibalik alasan tersebut pastilah juga banyak orang yang mengklaim bahwa

arwana sebagai rajanya ikan hias air tawar. Sebelumnya mari samakan dahulu

persepsi menegenai kriteria ikan hias yang baik.

Ikan Hias didefinisikan sebagai ikan yang memiliki ciri-ciri, seperti

bentuk dan warnanya indah, perilakunya menarik, terdapat keanehan, dan

tergolong langka. Kebanyakan ikan hias hanya memenuhi satu atau dua

kriteria saja dari kelima kriteria tersebut. Beda halnya dengan arwana, arwana

adalah ikan yang memiliki bentuk badan kekar. Setiap bagian tubuh arwana,

bahkan ujung siripnya memiliki nilai keindahana tersendiri dan menjadi

kriteria yang tidak boleh dilewatkan. Itu dari sisi keindahan tubuhnya. Warna

arwana, bukan hanya arwana super red tetapi juga arwana lainnya menjadi

kriteria yang menentukan nilai seekor arwana. Sisik-sisik arwana yang

berwarna merah cabai dengan ring (cicin) berwarna keemasan, menjadi

penilaian tersendiri yang menentukan jenis dan harga arwana tersebut. Begitu

berharganya nilai sisik, maka sisik tersebuk tidak boleh tanggal sedikit pun.

Page 3: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

3

Itu tadi kriteria kedua, lanjut ke kriteria ketiga. Semua orang sudah banyak

yang mengetahui arwana hanya hidup dibeberapa tempat di dunia. Hampir

semua arwana yang berhasil diternakan adalah jenis ikan asli, bukan hasil

persilangan. Bisnis arwana berkembang pesat karena dari ikan yang hanya

ada di beberapa tempat di dunia, kini telah sedemikian maju berkat kerja

keras para penangkar. Kelangkaan arwana mungkin bisa dilihat dari

sejarahnya, bahwa arwana dahulu termasuk jenis satwa yang dilindungi.

Dijadikannya arwana sebagai satwa yang dilindungi karena pada mulanya di

daerah asal arwana, Sumatera dan Kalimantan, ikan eksotis ini merupakan

ikan konsumsi yang hanya sesekali tertangkap oleh jaring nelayan. Karena

ikan arwana berukuran cukup besar dan dagingnnya lumayan tebal maka oleh

para nelayan ikan diasinkan. Tujuannya agar tahan disimpan dalam jangka

waktu lama. Maka dari itu pada tahun 1980 keluar sebuah surat keputusan

dari Menteri Pertanian yang melindungi arwana. Denagan keluarnya SK

Menteri Pertanian No. 716/Kpts/UmIO/1980, resmilah arwana sebagai satwa

yang dilindungi oleh pemerintah. Banyak pro-kontra yang terjadi tentang

pemeliharaan dan kepemilikan arwana. Untuk menjawab semua itu maka

muncullah ketentuan baru yang mengatur kepemilikan arwana harus

menggunakan sejumlah persyaratan dan dinyatakan dengan sertifikat

kepemilikan. Selain itu ada peraturan lainnya, yaitu ikan arwana yang

dipelihara adalah ikan arwana yang berasal dari penangkaran. Maka dari itu

kini banyak tempat-tempat penangkaran yang digunakan untuk budidaya ikan

arwana dalam rangka pelestarian sekaligus bisnis atau wirausaha.

Page 4: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

4

B. Permasalah

1. Hal-hal atau media apa saja yang perlu diperhatikan dan disiapkan

sebelum memulai usaha penangkaran arwana?

2. Bagaimana cara menangkar arwana yang baik?

3. Bagaimana cara mencegah dan menangani penyakit yang sering terjadi

pada arwana?

C. Pembahasan Masalah

Klasifikasi Ilmiah Ikan Arwana

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Osteoglossiformes

Famili : Osteoglossidae

Genus : Scleropages

Spesies : S. formosus

Nama binomial : Scleropages formosus

Muller and Schlegel, 1844

Ikan arwana memiliki badan yang panjang, sirip dubur terletak jauh di

belakang badan. Memiliki warna berkilau seperti perak, ikan ini disebut juga

sebagai "ikan naga" karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari

Mitologi Tionghoa. Untuk harga satuan dari ikan ini yang dewasa telah

mencapai jutaan. Umur ikan arwana tergolong panjang, maka banyak orang

yang cenderung memelihara ikan ini sebagai ikan hias akuarium.

Page 5: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

5

1. Peminat arwana di Indonesia maupun di mancanegara semakin bertambah

banyak. Mulai dari sekedar hobi memelihara kini telah berkembang

menjadi sebuah usaha untuk berbisnis. Tempat-tempat penangkaran pun

banyak dijumpai di Indonesia. Satu persatu tempat penangkaran mulai

berdiri seiring bertambahnya pengetahuan masyarakat dan minat

masyarakat akan ikan arwana. Terlebih sekarang banyak orang yang

berminat untuk menangkar arwana dalam rangka untuk berwirausaha

maupun pelestarian. Berikut hal-hal atau media yang perlu diperhatikan

dan disiapkan sebelum melakukan usaha penangkaran.

a. Pemilihan Lokasi Penangkaran

Lokasi penangkaran perlu diperhatikan kondisinya, karena

perkembangbiakan arwana sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

alam. Untuk lokasi-lokasi penangkaran di Indonesia sendiri sudah

tergolong baik asalkan lokasinya tidak bising dan agak jauh dari

permukiman penduduk. Kemudian udara disekitarnya masih bersih

dan tidak terkontaminasi oleh asap yang akan membuat polusi pada

permukaan air, bebas banjir, serta kondisi air sesuai dengan habitat

aslinya. Air disekitar lokasi juga harus tersedia setiap saat, meskipun

pada saat musim kemarau. Sebenarnya arwana dapat ditangkarkan di

dalam akuarium. Namun, tingkat keberhasilannya sangat kecil. Maka

dari itu, jika ingin menernakan arwana, sebaiknya lakukan di dalam

kolam.

Page 6: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

6

b. Karakteristik Kolam

Bentuk kolam untuk penangkaran arwana tidak harus persegi

empat, tetapi sangat tergantung pada bentuk dan ketersediaan lahan.

Kolam bisa saja berbentuk U, L, atau bentuk lainnya. Namun, yang

harus diperhatikan saat membangun kolam adalah daya tahan dan luas

kolam. Kolam yang akan dibangun sebaiknya memperhatikan kondisi

tanahnya. Jika tanah mudah longsor, sebaiknya bangun kolam

permanen dari semen atau cor. Jika lokasi pembuatan kolam rawan

banjir, sebaiknya bangun kolam yang bebas dari banjir. Sebagai

gambaran adalah 125-175 m2 dengan kedalaman sekitar 2,5-3 m. Perlu

dipahami bahwa dasar kolam tetap dari tanah agar kondisinya sama

dengan habitat asal arwana. Kolam juga harus mudah dibersihkan atau

dikuras airnya. Untuk itu, sebaiknya dasar kolam dibuat dengan

kemiringan 10-150. Luas kolam penampungan air yang ideal untuk

pengembangan dua pasang arwana adalah 10 m x 5 m dengan

kedalaman 3 m. Gunanya untuk menampung air jika terjadi

kekeringan dan wadah untuk mengendapkan air sebelum di alirkan ke

kolam penangkaran. Kolam penangkaran idealnya 12 m x 8 m dengan

kedalaman 3 m, dapat dibagi menjadi dua bagian. Satu kolam

digunakan untuk arwana yang sudah mengerami telur dan lainnya

untuk induk yang baru dijodohkan. Akuarium pembesaran burayak

minimal 5 buah dengan ukuran 120 cm x 60 cm x 50 cm dan

diletakkan di ruangan khusus yang tertutup bagian atasnya. Sediakan

juga sedikit lahan untuk tempat mesin pompa air. Wadah

Page 7: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

7

penampungan pakan 1 x 1,5 m dibagi dua untuk anak ikan dan katak

sehingga luas lahan yang harus disediakan antara 100-150 m2.

c. Sumber dan Kualitas Air

Sumber air untuk penangkaran arwana harus air bersih, belum

tercemar dengan limbah pabrik maupun limbah industri lainnya.

Sumber air yang utama dari mata air dan sungai. Air yang berasal dari

mata air biasanya steril dan belum mengandung bahan organik

sehingga tidak subur. Sedangkan air yang berasal dari sungai

umumnya kaya akan bahan organi. Namun, sering kali air sungai

mengandung limbah beracun.

Parameter kualitas air yang sering disyaratkan untuk budi daya

ikan, tak terkecuali penangkaran arwana adalah sebagai berikut :

- Suhu 25-30o C,

- pH 6,0-7,0,

- kandungan oksigen (O2) lebih dari 5 ppm, dan

- kandunagn CO2 kurang dari 25 ppm.

d. Memilih Indukan yang Sehat dan Matang Kelamin

Bentuk fisik calon induk betina yang baik harus tebal, lebar, dan

terkesan gemuk, sedangkan calon induk jantan sebaiknya memiliki

bentuk tubuh lebih panjang dan terkesan gagah dan gerakan pada

bagian pangkal ekor meliuk-liuk seperti ular. Calon induk yang akan

ditangkarkan sebaiknya memiliki sisik besar, tersusun rapi, dan warna

Page 8: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

8

sisik berkilau memancarkan sinar. Mata tidak juling, sungut utuh, dan

berdiri tegak. Sirip sehat dan tidak ada gejala terserang penyakit dan

memiliki rahang yang besar. Arwana yang tubuhnya cacat tidak baik

dijadikan induk.

Usia induk yang sudah mendekati matang kelamin dan ideal

untuk ditangkarkan antara 6-7 tahun. Memperkirakan usia induk bisa

melalui panjang tubuh atau diperhitungkan sejak mulai dipelihara.

Sebagai acuan, arwana ukuran sampai dengan 15 cm usianya

diperkirakan antara 8-12 bulan. Panjang tubuh calon induk sebaiknya

sekitar 60-65 cm dengan berat tubuh sekitar 4-4,5 kg. Jika

mengawinkan arwana usia muda tidak akan mendapatkan hasil karena

arwana baru matang kelamin pada usia lebih dari 6 tahun. Perlu

dipahami bahwa calon induk yang akan dikawinkan harus berjodoh

dan kegiatan perjodohan tersebut memerlukan waktu yang bervariasi

hingga memakan waktu tahunan. Calon induk yang tidak berjodoh

akan selalu berkelahi.

2. Arwana termasuk ikan yang sulit dikembangbiakan. Namun, dengan

didukung ketersediaan lahan, sumber air yang cocok, dan pakan yang

tersedia secara kontinu maka arwana dapat ditangkarkan. Dengan tingkat

kesulitan tinggi untuk menangkarkan arwana dan termasuk ikan langka

yang dilindungi maka harga ikan ini pun mahal. Saat ini sangat sedikit

peternak yang berhasil menangkarkan arwana di Indonesia. Maka dari

itu kita perlu mengetahui bagaimana proses menagkar arwana yang baik.

Page 9: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

9

Setelah kita mengetahui hal-hal dan media yang perlu diperhatikan dan

disiapkan pada pembahasan sebelumnya. Berikut langkah-langkah atau

proses penangkarannya.

a. Jodohkan Sebelum Dikawinkan

Sepasang induk dewasa yang sudah berumur 6-7 tahun

berukuran 50-60 cm memerlukan waktu sekitar satu tahun atau lebih

untuk melakukan pendekatan. Tidak ada perlakuan yang dapat

mempercepat terjadinya perjodohan karena arwana memerlukan

pendekatan alami dalam memilih jodoh. Untuk itu buat kolam

perjodohan dengan kedalaman air sekitar 3 m dan kondisinya

mendekati situasi alam aslinya, yaitu suasana tenang dan airnya terus

mengalir. Selama perjodohan kolam tidak boleh terusik dan air dibuat

agar terus mengalir. Beri tanaman air seperti ganggang air sebagai

tempat berteduh.

Jika terlihat mereka saling berkejar-kejaran, itu tandanya induk

mencoba untuk berjodoh. Biarkan arwana jantan mengejar-ngejar

arwana betina untuk mencari pasangannya dan lama-kelamaan induk

jantan akan menemukan pasangannya. Oleh karena itu, induk-induk

yang sudah dimasukkan di dalam kolam sebaiknya tidak perlu ditukar

dengan induk yang lain. Apabila terlihat mereka sudah berenang

saling berdampingan, hilir mudik kesana kemari, dan tidak lagi

terlihat saling berkejaran maka tandanya induk-induk tersebut sudah

berjodoh dan siap untuk memijah.

Page 10: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

10

b. Proses Perkawinan

Perkawinan akan terjadi pada waktu musim hujan. Hujan yang

turun membuat air menjadi lebih dingin. Pada hari kedua musim hujan

temperatur air berkisar antara 25-26oC. Saat itulah induk-induk

arwana memijah. Induk jantan akan menggesek-gesekan tubuhnya ke

bagian belakang tubuh betina, lalu keduanya saling berhimpitan.

Betina akan mengeluarkan telurnya dan induk jantan segera

mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Pada saat peristiwa

tersebut terjadi, air disekitar tempat pembuahan kan terlihat berbuih.

Itu tandanya sperma jantan sudah keluar. Proses pembuahan memakan

waktu 20-30 menit. Jumlah telur dalam satu kali pemijahan sekitar 15-

25 butir. Ukuran telur rata-rata 1,5-1,8 cm. Selanjutnya satu persatu

telur dipunguti oleh induk jantan dan disimpan didalam mulutnya.

c. Merawat Induk yang Sudah Bertelur

Setelah bertelur induk tidak perlu dipisah karena induk betina

akan bertugas menjaga jantan yang sedang mengerami telur dari

gangguan di sekitarnya. Oleh karena itu, pelihara induk dengan baik

karena induk yang sedang mengerami telur sangat mudah stres.

Pertahankan ketenangan lingkungan yang sudah tercipta. Awasi

kolam dari kehadiran hewan yang tidak diundang, seperti katak tanah,

ular, dan biawak. Pasang jaring net di sekeliling kolam setinggi 0,5

meter. Kualitas air harus tetap dijaga. Kadar keasaman dipertahankan

dengan fluktasi 6,5-7,5 dan suhu maksimal 29o C. Kandungan oksigen

Page 11: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

11

terlarut minimal 5 mg/liter air. Gunakan blower untuk menciptakan

gelembung udara agar meningkatkan kandungan oksigen yang terlarut

di dalam air. Kontrol air agar terus mengalir. Gunakan hand pump

untuk mengalirkan air dari bak penampungan.

d. Awasi Masa Pengeraman dan Lakukan Pemanenan Tepat Waktu

Telur yang sedang dierami oleh induk jantan akan menetas

sekitar 25-30 hari dihitung mulai dari saat pembuahan. Namun,

setelah menetas burayak tidak langsung dikeluarkan oleh induknya.

Pada saat itu burayak masih berbentuk larva. Di bagian perutnya

melekat kantung telur persediaan makanan (yolk sac). Masa ini

disebut fase pro-larva. Pada fase ini induk akan terus memelihara

anaknya didalam mulut sampai 39-41 hari sampai telur melekat di

tubuh larva habis. Barulah burayak dilepaskan dari mulutnya. Fase

burayak lepas dari mulut induk disebut fase post-larva.

Selama mengerami telurnya, induk jantan berpuasa karena tidak

bisa makan. Namun, induk betina bisa diberi makan. Berikan pakan 3

kali sehari, yaitu pagi sekitar pukul 07.30-08.00, siang hari pukul

12.00-13.00, dan sore hari antara pukul 17.00-17.30. Pakan yang bisa

diberikan berupa katak 2-3 ekor setiap kali pemberian.

Waktu yang paling tepat untuk memanen burayak yaitu saat

pengeraman memasuki hari ke 25-30 dihitung sejak terjadinya

pembuahan. Sebelum melakukan pemanenan sebaiknya menyediakan

akuarium sebagai tempat menyimpan burayak, serokan besar

Page 12: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

12

(umbing) berdiameter 1 meter yang terbuat dari kain kasa halus untuk

menangkap induk, jala tirai menggiring induk, dan wadah baskom

untuk menampung burayak sebelum dimasukkan ke akuarium.

Kegiatan pemanenan dimulai sekitar pukul 18.30 agar induk tidak

kaget dan stres. Pada malam hari biasanya induk mengapung

dipermukaan air sehingga lebih mudah terlihat. Perlahan-lahan giring

induk yang sedang mengerami telur dengan jala tirai ke sudut kolam.

Induk yang sedang mengerami telur gerakannya lebih lambat,

tubuhnya agak kurus, kepala terlihat besar karena bagian rahangnya

mengembung. Jika induk sudah terjebak masuk kedalam jala, serok

dengan umbing dan hidupkan lampu sorot agar ikan lebih jelas

terlihat. Pegang induk perlahan-lahan dengan posisi tubuh masih tetap

di dalam air. Tangan kiri di sisi bawah memegang rahang dan tangan

kanan di atas memegang kepala. Buka perlahan-lahan mulut induk

dan arahkan kepala induk ke bawah sampai burayak keluar semua dari

mulutnya. Pegangan jangan terlepas sampai burayak habis

dikeluarkan dari dalam mulut. Jika terlepas dan induk mengatupkan

mulutnya, dikhawatirkan burayak yang masih tersisa akan ditelannya.

Burayak yang baru dikeluarkan dari mulut segera diangkat dari dalam

serokan dan masukkan ke dalam baskom. Selanjutnya, pindahkan ke

akuarium yang sudah disiapkan.

Page 13: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

13

e. Rawat Benih dan Induk Pascapanen

Burayak yang telah dipanen sebaiknya ditempatkan dalam

akuarium pembenihan. Setiap akuarium ukuran 60 cm x 30 cm x 32

cm dapat menampung 15-20 ekor burayak. Tutup seluruh sisi

akuarium dengan stereofoam untuk meredam udara dingin dari luar.

Isi air sampai setinggi 10-20 cm agar burayak tidak mengalami

kesulitan saat mengambil oksigen di permukaan air. Pasang aerasi

untuk meningkatkan kandungan oksigen. Usahakan gelembung udara

yang keluar kecil-kecil. Pasang heater (pemanas air) 24 jam agar suhu

air stabil. Pertahankan suhu air pada kisaran 28-29o C. Pasang lampu

UV untuk mengontrol kesehatan ikan. Lakukan pengontrolan pH dan

kondisikan pada kisaran 6,8-7. Burayak tidak perlu diberikan makan

pada masa pro-larva ini karena ditubuhnya masih melekat telur (yolk

sac) yang berfungsi sebagai persediaan makanan. Menjaga kualitas air

pada masa ini adalah yang utama. Ganti air 5-6 kali sehari dengan cara

disifon. Disedot bagian dasarnya dengan selang sampai semua kotoran

habis. Isi kembali dengan air yang baru. Waktu pergantian air, yaitu

pagi sekitar pukul 06.00-06.30, pukul 11.00, pukul 14.00, pukul

18.00, dan malam hari pukul 21.00. Kontrol kebersihan air pada

waktu tengah malam sekitar pukul 02.00. Jika tampak ada kotoran di

dasar akuarium, segera sifon agar tidak menimbulkan penyakit.

Setelah mengeluarkan burayak, induk jantan kembali dilepaskan

ke dalam kolam. Biarkan bersatu kembali dengan pasangannya.

Setelah itu, isi kembali kolam dengan air baru sampai kolam terisi

Page 14: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

14

seperti semula. Tutup seluruh tepi kolam dengan terpal agar induk

tidak melompat karena stres. Aktifkan kembali blower dan alirkan air

seperti sediakala. Berdasarkan data yang diperoleh induk akan

kembali memijah dan bertelur sekitar 2-3 bulan kemudian. Dalam 1

tahun induk arwana yang sehat mampu bertelur sampai dua kali. Oleh

karena itu, rawat induk dengan baik dan beri pakan yang berkualitas

terutama induk jantan yang baru selesai berpuasa. Waktu pemberian

pakan ikan dibuat lebih sering untuk mengembalikan kesehatan ikan.

Dalam 1-2 bulan kondisi induk jantan akan kembali pulih dan siap

memijah lagi.

f. Merawat Benih yang Cadangan Makanannya Sudah Habis

Burayak yang sudah habis cadangan makanan di tubuhnya

disebut benih. Benih tersebut sudah berumur sekitar 1,5 bulan dengan

panjang tubuh sekitar 5-7 cm. Untuk perawatannya masih sama

seperti pada masa pro-larva, hanya air akuarium ditambah

kedalamannya menjadi 20-25 cm.

Pada fase ini benih sudah harus diberi makan. Pakan yang

terbaik berupa udang atau anak ikan seribu yang berukuran kurang

dari 1 cm. Untuk menjaga kesehatan ikan, pakan harus dibuat higienis

sebelum diberikan. Caranya, masukkan pakan ke dalam wadah yang

sudah dibubuhi obat anti bakterial dan antifungus seperti Root Stop

dan Super Internal dengan dosis 1 tetes untuk 2,5 liter air. Rendam

pakan selama 20-30 menit. Setelah itu, pakan siap diberikan pada

Page 15: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

15

benih. Waktu pemberian pakan 2 kali sehari, berikan pakan sedikit

demi sedikit sampai benih terlihat kenyang.

Setelah benih berumur 3,5 bulan, sebaiknya pindahkan ke

akuarium ukuran 100 cm x 50 cm x 47 cm. Kedalaman air sekitar 30-

40 cm agar benih lebih cepat besar. Benih umur 5 bulan, ukuran

tubuhnya sudah mencapai 10-12 cm dan bisa dipindahkan satu persatu

kedalam akuarium soliter. Gunakan akuarium ukuran 60 cm x 60 cm x

30 cm agar perkembangan tubuhnya tidak terhambat.

g. Lindungi Benih dari Serangan Penyakit

Melindungi benih tentunya sudah harus dilakukan sebelum

benih dipanen. Akuarium yang akan digunakan untuk larva harus

dibersihkan dahulu dari kotoran yang melekat kemudian siram dengan

air panas agar semua bibit penyakit mati. Selanjutnya isi akuarium

sampai penuh dan masukkan kalium permanganat (KmnO4) dengan

dosis 3-5 gram/m3 air. Biarkan akuarium terendam selama 24 jam.

Semua peralatan yang akan digunakan direndam terlebih dahulu

dalam larutan kalium permanganat selama 5-6 jam. Dosis yang

digunakan 20-25 gram/liter. Jika salah satu benih terserang penyakit,

maka segera pindahkan benih yang sehat ke akuarium lain. Beri 0,5

soft-kapsul/50 liter air untuk benih yang sakit. Sedangkan untuk benih

yang sehat berikan 0,5 soft-kapsul/100 liter air.

Page 16: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

16

Beberapa Jenis Arwana

Arwana Banjar Red

Arwana Golden Red

Arwana Black Brazil

Page 17: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

17

Arwana Blood Red

Page 18: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

18

Arwana Super Red Biasa

Arwana Papaya Red

Arwana Chili Red

Arwana Ultra Red

Page 19: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

19

3. Untuk penangkaran, pembesaran, maupun pemeliharaan arwana, pastinya

akan kurang lengkap jika kita tidak mengetahui apa saja penyakit yang

dapat menyerang arwana, dan bagaimana cara mencegah dan menangani

penyakit tersebut. Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang

kesehatan arwana.

a. Penyakit Gigit Ekor

Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan

menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan

kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari.

Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya

sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya.

Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak

jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang

menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak

tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang

hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-

camping.

Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana

ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air

yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish

Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari.

Page 20: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

20

Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya

arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.

b. Tutup Insang Melengkung

Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar,

sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi

seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini

mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah

menjadi hitam.

Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama

disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar

terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat

bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya

adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis

bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan

oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai

kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana

membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna.

Artinya sebelum tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka

lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan

oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang

arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.

Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam

air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada

Page 21: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

21

aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar.

Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap

primasehingga tetap layak dihuni oleh arwana.

Teknik pengobatan ikan arwana, salah satunya adalah dengan

menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember,

dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup

insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki

dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.

c. Mogok Makan

Arwna yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi

kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga

kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan

arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun.

Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok

kecil, atau ikan kecil. Bila setelah seminggu arwana belum juga mau

makan sebaiknya seiakan ikan hidup saja karena tahan hidup. Perlu

diperhatikan agar untuk menjaga arwana tidak juling sebaiknya dipilih

ikan penghuni permukaan seperti guppy. Dengan demikian kita tidak

perlu khawatir dan arwana mampu kembali seperti semula. Bila cara

tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja sampai

arwana mau menerima makanan.

Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat

Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat

Page 22: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

22

arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk

menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang

nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu

sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.

d. Penyakit Mata Juling

Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan

arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai

salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat

untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu

sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan

otot matanya bertambah panjang.

Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang

mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan

dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.

Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan

memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar

matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang

dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan

cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah

dengan melakukan operasi kecil.

e. Dubur Ikan merah dan Membengkak

Page 23: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

23

Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan

membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu

pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada

kematian.

Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh

pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan

terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.

Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum

diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan

sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita

dubur merah dan bengkak bisaa diobati dengan amonium sulfat.

f. Sisik Berdiri

Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk

biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Penggantian

air yang rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk

arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini dapat diberikan amonium

sulfat sebagai obatnya.

g. Tulang Punggung Bengkok

Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama karena

adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga

mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain

Page 24: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

24

adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir

adalah karena ukuran awuarium yang terlalu kecil.

Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam awuarium

yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium agar arwana tidak

dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.

h. Ekor Patah

Sama seperti penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini

disebabkan karena ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu

bisa disebabkan karena penanganan yang kurang baik. Misalnya pada

waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan

ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena

penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya

harus hati-hati.

i. Sungut tumbuh pendek

Sungut arwana tidak tumbuh sempurna dan kelihatan janggal

dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang

bisa terjadi karena ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil.

Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana

bersungut pendek dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian obat.

Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa

dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti

Page 25: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

25

airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan

dengan besar badan.

j. Ekor dan Sirip Mengerut

Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air di dalam

aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah.

Penanganan dengan kembali mengatur panas dengan menambah

heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium

sulfat secukupnya.

k. Sungut Menjorok Ke Bawah

Arwana yang sehat memiliki tampilan sungut ke depan. Namun

sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan

pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya.

Untuk mengembalikan kondisi arwana seperti semula sebaiknya suhu

dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.

D. Kesimpulan

1. Sebelum melakukan proses penangkaran tentunya ada faktor-faktor

ekternal yang perlu diperhatikan dan disiapkan. Faktor-faktor tersebut

berupa penyediaan dan pemilihan media penangkaran, seperti pemilihan

Page 26: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

26

lokasi penangkaran, karakteristik kolam, sumber dan kualitas air, memilih

indukan yang sehat dan matang kelamin.

2. Keberhasilan penangkaran tergantung pada proses yang benar, proses

tersebut mulai dari penjodohkan sebelum dikawinkan, perkawinan,

merawat induk yang sudah bertelur, awasi masa pengeraman dan lakukan

pemanenan tepat waktu, rawat benih dan induk pascapanen, merawat

benih yang cadangan makanannya sudah habis, dan lindungi benih dari

serangan penyakit.

3. Penyakit menjadi salah satu faktor yang menentukan lamanya hidup

seekor arwana. Maka dari itu ketahuilah sebab, pencegahan, dan

penanggulangan terhadap penyakit tersebut. Hal ini juga menjadi salah

satu faktor keberhasilan penangkaran.

E. Daftar Pustaka

Hartono, R dan Momon, 2002, Pembenihan Arwana, Jakarta : Penebar

Swadaya

Page 27: Penangkaran Si Raja Ikan Hias Arwana.doc

27

Machmud, dan BE. Perkasa, 2003, 57 Permasalahan Arwana dan Solusinya,

Jakarta: Penebar Swadaya

Susanto, Heru, 2008, Panduan Memelihara Arwana, Jakarta: Penebar

Swadaya

www.carabudidaya.com

www.wikipedia.com