PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana...

21
PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR DEKONTAMINASI EKSTERNAL I.PENDAHULUAN Dewasa ini sudah menjadi kelaziman di negara-negara maju untuk melaksanakan pemanfaatan tenaga nuklir disegala bidang kehidupan masyarakat, seperti dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, penelitian, industri, energi listrik dan energi sebagai salah satu upaya untuk mengisi pembangunan nasional demi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta untuk penguasaan teknologi nuklir itu sendiri. Meskipun demikian perlu diingat bahwa disamping manfaat demikian besar, tenaga nuklir juga mempunyai potensi bahaya radiasi yang harus dikendalikan. Dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1997 disebutkan bahwa setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir wajib memperhatikan keselamatan, keamanan, ketentraman dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. Untuk mencapai suasana yang aman dan sehat serta untuk melindungi akibat buruk yang mungkin terjadi terhadap pekerja ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan kerja terhadap radiasi yang didalamnya antara lain mencantumkan bahwa : Setiap pekerja/calon pekerja radiasi wajib mendapatkan pemeriksaan/check kesehatan secara teliti dan menyeluruh oleh dokter yang ditunjuk oleh BATAN. Dalam hal terjadi kecelakaan, setiap instalasi atom diwajibkan mengambil tindakan dan menyelenggarakan pengamanan untuk keadaan darurat dan dalam semua tindakan pertolongan terhadap kecelakaan, keselamatan manusia diutamakan. Dalam kaitan dengan setiap kecelakaan radiasi, selalu terdapat aspek medis dalam penanggulangannya. Untuk itu tenaga medis dan fasilitas kesehatan mulai yang terdekat dengan masyarakat yaitu para dokter Puskesmas, perusahaan, rumah sakit terutama yang berada di garis depan Badan Tenaga Nuklir Nasional 1

Transcript of PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana...

Page 1: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR

DEKONTAMINASI EKSTERNAL

I.PENDAHULUAN

Dewasa ini sudah menjadi kelaziman di negara-negara maju untuk

melaksanakan pemanfaatan tenaga nuklir disegala bidang kehidupan

masyarakat, seperti dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan,

penelitian, industri, energi listrik dan energi sebagai salah satu upaya untuk

mengisi pembangunan nasional demi untuk mewujudkan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat serta untuk penguasaan teknologi nuklir itu sendiri.

Meskipun demikian perlu diingat bahwa disamping manfaat demikian besar,

tenaga nuklir juga mempunyai potensi bahaya radiasi yang harus

dikendalikan.

Dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1997 disebutkan bahwa setiap

kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir wajib

memperhatikan keselamatan, keamanan, ketentraman dan kesehatan pekerja

dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.

Untuk mencapai suasana yang aman dan sehat serta untuk melindungi akibat

buruk yang mungkin terjadi terhadap pekerja ditetapkan Peraturan Pemerintah

No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan kerja terhadap radiasi yang

didalamnya antara lain mencantumkan bahwa :

Setiap pekerja/calon pekerja radiasi wajib mendapatkan

pemeriksaan/check kesehatan secara teliti dan menyeluruh oleh dokter

yang ditunjuk oleh BATAN.

Dalam hal terjadi kecelakaan, setiap instalasi atom diwajibkan mengambil

tindakan dan menyelenggarakan pengamanan untuk keadaan darurat dan

dalam semua tindakan pertolongan terhadap kecelakaan, keselamatan

manusia diutamakan.

Dalam kaitan dengan setiap kecelakaan radiasi, selalu terdapat aspek

medis dalam penanggulangannya. Untuk itu tenaga medis dan fasilitas

kesehatan mulai yang terdekat dengan masyarakat yaitu para dokter

Puskesmas, perusahaan, rumah sakit terutama yang berada di garis depan

Badan Tenaga Nuklir Nasional 1

Page 2: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

seperti Unit Gawat Darurat seyogyanya harus mengenali dan memberi

bantuan pada korban kecelakaan radiasi. Tetapi tidak semua rumah sakit

memiliki tenaga medis dan fasilitas untuk menangani kecelakaan radiasi.

Dengan ini kami susun Prosedur PENANGGULANGAN MEDIS KONTAMINASI

EKSTERNAL pada Kedaruratan Nuklir/Kecelakaan Radiasi yang dapat

digunakan sebagai buku panduan.

II. DEKONTAMINASI EKSTERNAL

Tujuan Dekontaminasi :

Tujuan dekontaminasi eksternal adalah untuk melepaskan radionuklida

yang menempel/melekat pada permukaan tubuh pada pekerja/masyarakat

yang mengalami kecelakaan radiasi (pasien), juga mengurangi/meminimalkan

jumlah dosis yang diterima oleh pasien tersebut akibat kontaminasi

eksternal.

Lapisan kulit bagian luar secara konstan diperbaharui dari lapisan

dasamya. Sifat sel kulit yang selalu membelah merupakan keuntungan karena

adanya proses dekontaminasi alami sehingga kontaminasi pada lapisan kulit

paling atas akan hilang sejalan dengan regenerasi kulit. Namun proses

tersebut membutuhkan waktu, sehingga perlu dilakukan dekontaminasi

eksternal secepatnya. Hal ini untuk meminimalkan penyerapan radionuklida

pada kulit sehingga dapat mencegah kontaminasi internal.

III. Manajemen Tim Medis Penanggulangan KONTAMINASI

EKSTERNAL

Pada Kedaruratan Nuklir/Kecelakaan Radiasi

A. Tim medis penanggulangan kedaruratan nuklir/kecelakaan radiasi

terdiri dari :

1. Koordinator tim yang bertugas sebagai pemimpin penasehat dan

koordinator

2. Tim P3K PMKN/Tim emergensi/Tim AGD Kedaruratan Nuklir

3. Tim Dekontaminasi

Badan Tenaga Nuklir Nasional 2

Page 3: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

4. Dokter tugasnya mendiagnosa, menanggulangi dan menyiapkan untuk

tindakan medis selanjutnya

5. Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan

selanjutnya

6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat

kontaminasi,membaca pendose tim pmkn

7. Perawat tugasnya membantu dokter

8. Analis laboratorium (laboratorium klinik bioassay) tugasnya

menganalisa/ mencacah sampel biologis pasien

9. Petugas laboratorium Whole Body Counter (WBC) tugasnya memeriksa

korban yang diduga terkontaminasi internal

10.Pencatat tugasnya mencatat dan mendokumentasikan data medis

korban

11.Petugas administrasi bertugas pengadaan bahan dan alat

12.Petugas informasi

13. Petugas sekuriti : mengamankan ruang kedaruratan dari orang-orang

yang tidak berkepentingan

B. Perlengkapan tim medis Kedaruratan Nuklir :

1. Pakaian : celana panjang dan baju lengan panjang bermanset/overall

2. Penutup kepala

3. Masker

4. Pelindung mata

5. Sarung tangan karet (dua warna)

6. Shoe cover

7. Film badge

8. Pen dose

9. Plester perekat

10. Apron dari bahan plastik

11.Survey meter (khusus Petugas Proteksi Radiasi/PPR)

Badan Tenaga Nuklir Nasional 3

Page 4: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

C. Tujuan Perlengkapan/Pelindung Tim

Tujuan dari perlengkapan/pelindung tim adalah untuk menjaga agar

anggota tim terlindungi dari kontaminan atau terbebas dari kontaminasi yang

berasal dari pasien (badan, baju, sepatu, dll.).

Untuk tim dekontaminasi harus memakai pakaian bedah lengkap (baju

lengan panjang, celana panjang, penutup kepala, masker, pelindung mata,

sarung tangan rangkap dua, apron, shoe cover, pen dose dan film badge).

Sambungan yang terbuka seperti pada pergelangan tangan (antara baju dan

sarung tangan) dan pergelangan kaki (antara celana dan shoe cover) harus

ditutup dengan memakai perekat. Sarung tangan yang dipakai harus rangkap,

sarung tangan pertama direkatkan dengan perekat seperti lackband ke ujung

lengan baju, sarung tangan kedua tidak direkatkan agar mudah dilepas

apabila robek atau terkontaminasi dan setiap tahapan melakukan

dekontaminasi harus mengganti sarung tangan lapis kedua.

Dosimeter radiasi (pen dose) harus dipasang pada baju bagian luar di

sekitar leher agar supaya petugas PPR dapat dengan mudah mengambil untuk

dibaca. Film badge dipasang dibagian dalam baju bedah. Apron dipakai di

bagian paling luar dari pakaian bedah anggota tim dekontaminasi.

D. Tata Cara Berpakaian Tim Medis PMKN

1. Pakai celana panjang yang bermanset dibagian bawahnya (pergelangan

kaki) dan baju lengan panjang bermanset dipergelangan tangannya

2. Kemudian pakai pelindung sepatu (shoecover)

3. Pakai masker

4. Pakai tutup kepala

5. Kemudian pakai sarung lapisan pertama, direkatkan ke manset baju

dengan lakband

6. Pakai film badge yang diletakkan di dada sebelah kiri

7. Pakai pendos yang digantungkan disekitar leher dibagian luar baju agar

memudahkan petugas PPR untuk mengambil dan membaca selama

bekerja sebagai tim dekontaminasi eksternal.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 4

Page 5: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

8. Pakai apron dari bahan plastik

9. Pakai sarung tangan karet sebagai lapis kedua

10.Dengan bantuan asisten dipasangkan identitas dipunggung tim

dekontaminasi (dokter, asisten, paramedis, pencatat, PPR)

11.Pakai (kaca mata) sebagai pelindung mata

12. Tim dekontaminasi siap untuk melakukan dekontaminasi eksternal.

E. Tata Cara Tim Dekontaminasi Keluar Dari Ruangan Dekontaminasi :

1. Tim Dekontaminasi mendekati garis merah batas ruang Dekontaminasi

2. Lepaskan sarung tangan lapisan luar dan dimasukkan pada tempat yang

sudah disiapkan

3. PPR melakukan pengukuran/survei pada kedua tangan tim

Dekontaminasi

4. Lepaskan pendose dan film badge, masukkan kedalam kantong plastik

5. Lepaskan apron, masukkan kedalam kantong plastik

6. Lepaskan baju bedah/overall, masukkan kedalam kantong plastik

7. Lepaskan tutup kepala dan masker, dimasukkan kedalam tempat yang

sudah disiapkan

8. Lepaskan shoe cover sebelah kiri dan masukkan kedalam kantong

plastik, angkat kaki kiri dan disurvey oleh PPR, kalau dinyatakan bersih

langkahkan kaki ke garis batas dan dilanjutkan dengan pelepasan shoe

cover yang sebelah lagi dengan cara yang sama

9. Lepaskan sarung tangan lapis luar, masukkan kedalam kantong plastik

10.Dilakukan survey seluruh tubuh oleh petugas PPR yang berada di luar

ruangan.

11.Mandi

Prosedur ini dilakukan pada seluruh tim medis yang berada di ruang dekontaminasi.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 5

Page 6: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

IV. MANAJEMEN RUANG PENANGGULANGAN MEDIK DEKONTAMINASI EKSTERNAL PADA KEDARURATAN NUKLIR/ KECELAKAAN RADIASI :

A. Ruang penanggulangan medis terdiri dari :

1. Ruang Triage

2. Ruang Dekontaminas

3. Kamar mandi (dekontaminasi mandiri)

4. Ruang rawat sementara

5. Ruang Laboratorium Klinik, Bioassay, Sitogenetik dan ruang Whole Body

Counter (WBC)

B. Persiapan ruangan :

1. Menutupi lantai dengan kertas yang tidak mudah robek, pasang

lackband pada setiap sambungan dan tepi

2. Membuat garis batas area dekontaminasi

3. Membatasi ventilasi, hal ini untuk mencegah kontaminan menyebar ke

ruang lain

4. Menyiapkan lampu penerangan

5. Menyiapkan meja instrumen dilapisi plastik

6. Menyiapkan tempat tidur korban/sretcher dilapisi plastik

7. Menyiapkan tempat sampah dilapisi dengan kantong plastik

8. Pintu bagian luar dipasang tanda bahaya radiasi

C. Persiapan bahan-bahan perlengkapan dan Peralatan :

1. Formulir korban Kecelakaan Radiasi/ Nuklir

2. Cairan pencuci yang steril seperti : aquabides, NaCl 0,9%,

3. Radiac wash

4. Betadin, phisohex, hidrogen peroksida, alkohol

5. Sabun cair pH netral

6. Botol plastik semprot

7. Kit P3K

8. Survey meter

9. Stetoskop

10.Tensimeter

11.Senter

Badan Tenaga Nuklir Nasional 6

Page 7: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

12.Minor surgery

13.Infus set

14.Spuit 10 cc

15.Duk disposable kedap air

16.Kassa, kapas

17.Pembalut. verband

18.Spidol

19.Lakband kertas

20.Lakband warna merah

21.Plastik transparan

22.Kantong plastik bening berklip ukuran 8x10 cm

23.Kantong plastik bening berklip ukuran 10x20 cm

24.Selimut

25.Baju ganti korban

26.Sikat halus/spons

27.Lidi kapas

28.Cotton bud

29.Survey meter dilapisi plastik

30.Stetoskop dilapisi plastik

31.Tensimeter, manset dilapisi plastik

32.Senter dilapasi plasti

V. PROSEDUR PENANGGULANGAN MEDIK DEKONTAMINASI

EKSTERNAL

PADA KEDARURATAN NUKLIR/KECELAKAAN RADIASI :

1. Pengarahan koordinator

1. Persipan Tim PMKN: Tim Dekontaminasi, Tim AGD ,Tim PPR dan Tim

Pencatat

2. Persiapan Ambulans, ruang triase, ruang dekontaminasi, ruang

laboratorium klinik, sitogenetik dan ruang WBC

3. Persiapan bahan dan alat perlengkapan Penanggulangan Medik

Dekontaminasi Eksternal pada kedaruratan nuklir/kecelakaan radiasi

4. Penanganan di TKP

Badan Tenaga Nuklir Nasional 7

Page 8: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

5. Pengangkutan pasien ke fasilitas ruang PMKN atau RS terdekat yang

telah siap melakukan PMKN

6. Penyerahan korban ke tim Triase

7. Pensurveyan terhadap tim AGD sebelum meninggalkan ruang PMKN

atau RS

8. Korban dibawa masuk ke ruang dekontaminasi untuk dilakukan

dekontaminasi

9. Cara keluar korban dari ruang PMKN

10. Pemindahan korban ke ruang rawat sementara (bila perlu)

11. Pemindahan korban keruang WBC (jika perlu)

VI. RINCIAN PMKN DEKONTAMINASI EKSTERNAL

1. Segera koordinator memberi pengarahan kepada seluruh tim medis

kedaruratan nuklir

2. Segera mempersiapkan bahan, alat dan ruang

3. Berpakaian lengkap

4. Tim AGD berangkat ke TKP dengan menggunakan ambulans yang sudah

dipersiapkan

5. Sesampainya di TKP, segera tim AGD PMKN memeriksa keadaan umum

korban dan memberikan pertolongan

6. PPR segera mengukur/ mensurvey korban dan segera beri tanda daerah

kontaminasi

7. Pencatat segera mencatat data korban baik dari PPR ataupun dari tim

AGD

8. Kemudian segera lepaskan pakaian korban

9. Setelah selesai pertolongan di TKP, maka segera korban dibawa ke

Ruang penanggulangan Medik Kedaruratan nuklir/ RS terdekat yang

telah siap menanggulangi korban darurat nuklir

Badan Tenaga Nuklir Nasional 8

Page 9: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

10.Tim AGD melepaskan sarung tangan lapis luar dan dilakukan

pengukuran oleh PPR

11.Selama diperjalanan korban dimonitor terus dan melaporkan ke

koordinator tim PMKN

12.Setibanya di ruang PMKN, segera turunkan korban dari ambulans dan

dibawa keruang triage (lantainya sudah dilapisi kertas yang tidak

mudah robek dan direkatkan kelantai dengan menggunakan lakban),

diruang triage korban segera dipindahkan ke blankar ruang PMKN dan

segera diperiksa kembali keadaan umum dan PPR mensurvey korban

kembali diikuti penyerahan data data korban kepada pencatat yang

berada diruang PMKN. Di ruang triage ini menentukan apakah korban

masuk ke ruang dekonmandiri, dekon rambut/kepala,atau

dekontaminasi dengan bantuan tim medis.

13.Segera korban didorong keruang Dekontamionasi (lantai dilapisi plastik

yang tidak licin atau kertas yang tidak mudah robek, semua peralatan

dilapisi plastik dan bahan dekontaminasi sudah siap) dan pintu ruang

dekontaminasi segera ditutup dan beri tanda bahaya radiasi didaun

pintunya

14.PPR segera mensurvey ambulans dan seluruh tim AGD, setelah

dinyatakan bersih tidak terkontaminasi maka ambulans,tim AGD dan

PPR TKP boleh meninggalkan Ruang PMKN, kalau dinyatakan

terkontaminasi maka harus dilakukan dekontaminasi.

15. SegeraPPR mensurvei untuk menentukan lokasi daerah kontaminasi,

kemudian

16. Paramedik menandai daerah kontaminasi dan pencatat segera

mencatatnya.

17. Swab daerah kontaminasi dan dari berbagai lobang organik seperti

hidung, mulut, telinga dan Ambil darah untuk dilakukan pengujian

lymfosit absolut dan abrasi kromosom, kemudian masukkan ke dalam

kantong plastik berklip, diberi identitas, serahkan sampel ke petugas

yang berada di luar garis merah batas daerah kerja tim dekontaminasi,

untuk dikirimkan ke laboratorium

Badan Tenaga Nuklir Nasional 9

Page 10: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

18.Buka pakaian korban/ lakukan pengguntingan baju atau celana pada

daerah yang terkontaminasi untuk menghindari kontaminasi ke daerah

lain ( apabila masih ada)

19.Masukkan semua barang, pakaian yang berasal dari pasien kedalam

wadah yang sudah disiapkan

20.Pasang duk sebagai alas daerah kontaminasi dan pasang duk pada

daerak

21.kontaminasi dan diberi perekat untuk mencegah cairan pencuci yang

kemungkinan mengandung kontaminan mengalir ke bagian tubuh yang

sebelumnya tidak terkontaminasi

22. Cuci dengan air yang mengalir, tampung limbah cairan pencuci kedalam

tempat yang sudah disiapkan

23.Lakukan penggosokan dengan menggunakan sikat halus/spons yang

sudah diberi sabun cair dengan arah melingkar dari tepi menuju ke

dalam. Semua spons bekas pakai ditempatkan/dimasukkan kedalam

kantong plastik

24.Lakukan pembilasan dengan air yang mengalir, tampung cairan bilasan

kewadah yang sudah disiapkan, kemudian keringkan dengan

kapas/kassa, kemudian dokter menganjurkan kepada PPR untuk

mensurvey hasil dekontaminasi

25. PPR melakukan pengukuran/survey pada daerah yang telah dilakukan

dekontaminasi. Apabila PPR menyatakan kontaminan masih ada

dengan aktifitas yang lebih kecil/menurun, maka tim dekon mengganti

sarung tangan bagian luar untuk melakukan dekontaminasi ulang

26.Pencatat melakukan pencatatan seluruh laporan dari Tim

Dekontaminasi dan PPR

27.Lakukan pembacaan PENDOS tim Medis oleh PPR, apabila hasil

pembacaan PENDOS menyatakan telah melampaui batas yang telah

ditentukan, maka segera tim dekontaminasi diganti

28.Lakukan penggantian duk yang dipasang di daerah kontaminasi dengan

yang baru

29. Lakukan penggosokan daerah kontaminasi dengan menambahkan

sabun cair atau radiac wash dengan cara melingkar dari bagian luar ke

bagian dalam daerah kontaminan

Badan Tenaga Nuklir Nasional 10

Page 11: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

30.Alirkan limbah dan buanglah kassa/spons bekas ketempat yang sudah

disiapkan

31.Lakukan pembilasan dengan air yang mengalir, alirkan limbah bilasan

ketempat yang sudah disiapkan kemudian keringkan, dokter

menganjurkan kepada PPR untuk mensurvey kembali hasil

dekontaminasi

32.Lakukan survey oleh PPR dan hasilnya dicatat oleh pencatat

33.Bila hasil survey menunjukkan kontaminan masih ada maka

dekontaminasi diulang dari mulai tahap pemasangan duk dan lakukan

proses dekontaminasi dengan cairan radiac wash

34.Setelah tiga kali dilakukan dekontaminasi tapi masih belum

hilang/bersih maka dekontaminasi ditunda/dibentikan

35. Apabila hasil survey PPR menyatakan sudah bersih dari kontaminan,

maka dekontaminasi selesai

36. PPR melakukan pengukuran/survey seluruh tubuh korban/pasien

sebelum keluar dari ruang PMKN, korban diberi pakaian ganti

37. Pindahkan korban/pasien ke blankar/stretcher ruang rawat sementara

(apabila perlu perawatan sementara)

38. Korban/pasien dibawa keruang WBC untuk dilakukan counting untuk

menentukan apakah ada kontaminasi interna atau tidak (apabila perlu)

39. Apabila korban/pasien tidak memerlukan perawatan sementara atau

dilakukan pengukuran/counting dengan alat WBC, maka korban/pasien

diperbolehkan pulang setelah diberi penjelasan oleh dokter tim

dekontaminasi

40.PPR melakukan pengukuran/survey terhadap tim medis PMKN sebelum

meninggal-kan/keluar dari ruang dekontaminasi (lihat tata cara tim

Dekontaminasi keluar meninggalkan ruangan Dekontaminasi)

41. Jika kontaminasi masih menetap walaupun sudah dilakukan tiga kali

proses dekontaminasi , bisa dilakukan dengan cara

menempelkan/menutup dengan plester perekat pada daerah yang

terkontaminasi dan setelah beberapa jam plester tersebut diangkat.

Cara seperti ini diharapkan kontaminan akan melekat/ menempel pada

plester. Atau bisa juga dilakukan dengan cara memberikan salep

topical antiflogistik untuk tindakan dekontaminasi lekat, dengan cara

Badan Tenaga Nuklir Nasional 11

Page 12: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

salep dibiarkan menempel pada kulit yang terkontaminasi kemudian

ditutup dan dibiarkan selama 24 – 48 jam, proses ini akan

menyebabkan gradien osmosis yang akan memompa keluar

radionuklida tersebut dari kulit. Selama waktu tersebut, pasien tetap

harus berada di dalam ruang dekontaminasi.

PPR harus selalu membaca PENDOS tim dekontaminasi setiap melakukan tahapan

dekontaminasi

Tim dekontaminasi harus selalu mengganti sarung tangan lapisan luarnya pada setiap tahapan

Pencatat harus selalu mencatat setiap tahapan kegiatan tim dekon dan hasil survey

PPR

A. DEKONTAMINASI EKSTERNAL PADA KULIT LUKA TERKONTAMINASI

Metode yang digunakan sama dengan dekontaminasi eksternal. Lakukan

penanganan luka yang mengancam jiwa. Apabila luka ringan dengan

perdarahan sedikit, jangan dilakukan pemberhentian pendarahan, biarkan

perdarahan mengalir dengan tujuan kontaminan ikut keluar (tidak masuk

ke aliran darah) sehingga tidak terjadi kontaminasi internal. Kemudian

lakukan dekontaminasi seperti metode Dekontaminasi Eksternal, yaitu :

1. Dipasang duk sebagai alas dan sekeliling daerah bagian luar luka

yang terkontaminasi yang direkatkan untuk mencegah limbah

yang mengandung kontaminan mengalir ke bagian kulit/tubuh

sekitarnya.

2. Cairan pencuci yang digunakan harus steril.

3. Rasa sakit selama proses dekontaminasi dapat dikurangi dengan

menggunakan agen anastetik pada permukaan.

4. Setiap melakukan satu tahap dekontaminasi sarung tangan

dokter/tim medis dekontaminasi harus diganti dan petugas

proteksi radiasi melakukan survey terhadap luka yang

terkontaminasi untuk memastikan apakah kontaminan sudah

terangkat atau belum.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 12

Page 13: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

5. Monitor/survey juga dilakukan terhadap tim dekontaminasi

dengan cara membaca Pendose yang dipakai, apabila dalam

pembacaan terdapat nilai/angka yang melebihi dengan nilai yang

sudah ditentukan maka personil tersebut segera keluar dari ruang

dekontaminasi dan diganti oleh asisten lainnya.

6. Bila sudah dilakukan berulangkali tapi kontaminan masih ada,

harus dipertimbangkan tindakan debrideman. Sementara luka

ditutup/dibungkus dengan pembalut dan dikirim ke bagian bedah.

7. Apabila PPR telah menyatakan bersih dari kontaminan, maka

selesailah Dekontaminasi Eksternal.

8. Spesimen urin, feses dan darah harus dikumpulkan untuk setiap

kasus luka terkontaminasi agar analisis radiokimia dapat

dilakukan dengan tujuan pemantauan apakah terjadi kontaminasi

internal.

9. Korban dibawa keruang WBC untuk dilakukan pengukuran in-vivo

dengan Whole Body Counter

10.Setelah dinyatakan bebas dari kontaminasi internal maka

selesailah penanganan pasien.

B. DEKONTAMINASI MATA

• Pastikan bola mata utuh

• Pasang duk sekitar mata dan rekatkan

• Cuci dengan air steril/NaCl 0.9% dengan menggunakan spuit secara

berulang dengan cara arah air dari medial ke lateral

• Limbah air cucian ditampung pada tempat yang sudah disediakan.

• Monitor dan bila belum bersih, prosedur diulang kembali.

C. DEKONTAMINASI LUBANG TELINGA

• Pastikan membran tympani utuh

• Pasang duk disekitar telinga

• Kepala pasien dimiringkan ke arah luar telinga yang terkontaminasi

• Cuci dengan air steril/NaCl 0.9% dengan menggunakan spuit

Badan Tenaga Nuklir Nasional 13

Page 14: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

• Limbah air cucian ditampung pada tempat yang sudah disediakan

• Ukur hasil dekontaminasi dengan survey meter dan bila belum bersih

diulang kembali.

D. DEKONTAMINASI HIDUNG

• Putar kepala ke samping atau ke bawah sesuai dengan yang

dimungkinkan oleh kondisi pasien. Cuci hidung perlahan dengan air

steril/NaCl 0.9% secara berulang.

• Monitor, apabila masih belum bersih prosedur diulang kembali.

• Cuci hidung perlahan dengan air steril/NaCl 0.9% secara berulang.

• Monitor, apabila masih belum bersih prosedur diulang kembali.

E. DEKONTAMINASI GIGI DAN MULUT

• Jika pasien sadar, sikat gigi secara hati hati dan kumur dengan air steril/

NaCl 0.9% secara berulang

• Bila perlu lakukan penyedotan (suction) secara berulang dan harus

dihindari masuknya air kedalam lambung.

• Monitor, apabila masih belum bersih prosedur diulang kembali.

F. DEKONTAMINASI RAMBUT

• Pasang duk kedap air yang berperekat antara rambut dan muka/kulit

untuk mencegah air cucian mengalir ke muka/kulit sekitarnya.

• Cucilah dengan air yang mengalir lalu tambahkan shampo kemudian

dibilas.

• Monitor, apabila masih belum bersih dapat diulang kembali.

• Apabila kontaminasi masih menetap maka potonglah rambut, hindari

pencukuran pada kulit kepala untuk menghindari perlukaan kulit kepala

Badan Tenaga Nuklir Nasional 14

Page 15: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

VII. BAHAN LAIN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK DEKONTAMINASI EKSTERNAL

• Sabun cair pH balans untuk kulit dan shampoo tanpa kondisioner untuk

rambut

• Larutan kelasi : larutan EDTA 10% untuk kulit atau rambut yang

terkontaminasi transuranium, logam tanah jarang dan logam transisi.

• DTPA 1% dalam larutan asam (pH sekitar 4) untuk pencucian kulit setelah

terkontaminasi transuranium, unsur lantanida atau logam (kobalt, besi,

seng, mangan).

• Kalium Permanganat 5% dalam air (oksidator untuk melepaskan lapisan

korneal superfisial kulit) harus dilakukan dengan hati-hati :

♣ tidak dianjurkan untuk muka, lubang tubuh dan daerah genital

♣ digunakan jika pencucian biasa tidak efektif

♣ harus diikuti dengan pencucian reduktor dan dibilas dengan air.

• Hidroksilarnin atau natrium hifosulfit, 5% dalam larutan cair dan segar.

Merupakan larutan reduktor yang digunakan setelah pemakaian KIMNO4

atau larutan lugol, dan dilanjutkan dengan pembilasan memakai air.

• Larutan NaCl isotonis untuk mata.

• Larutan lugol (50 mg iodin dalam 100 mg KI per inililiter) untuk kontaminasi

lodium; harus diikuti dengan pemakaian natrium hiposulfit dan dibilas

dengan air.

• Larutan asam asetat (pH 4-5) atau larutan cuka, untuk kontaminasi oleh 32P

; dicuci dan dibilas dengan air.

• Larutan isotonis bikarbonat 1,4% untuk menghilangkan kontaminasi

uranium

DAFTAR PUSTAKA

1. Medical Handling of Accidental Exposed Individuals, IAEA, Safety Series No.

88, 1988.

2. IAEA, Diagnosis and Treatment of Radiation Injuries, Safety Series No. 2,

1998.

3. Preparedness and Medical Response of Radiation Accidents, IAEA Regional

Training Course, Chiba, JAPAN, 2001.

Badan Tenaga Nuklir Nasional 15

Page 16: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

4. Radiation Accident Management for Emergency Personal, Training Course

REACT/TC, Oak Ridge TN, USA.

5. Generic procedures for medical response during a nuclear or radiological

emergency, EPR- Medical 2005, Emergency Preparedness And Response,

IAEA

6. IAEA, Planing The Medical Response To adiological Accidents,

SafetyReports Series No.4

Badan Tenaga Nuklir Nasional 16

Page 17: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

FORMULIR KORBAN KECELAKAAN RADIASI/NUKLIR

IDENTITAS KORBAN :

Nama Lengkap : .................................. ............................ ......................

Umur/tanggal lahir : ............................................................... ......................

Jenis kelamin : L/P

Pekerjaan : ...............................................................................

IDENTITAS INDIVIDU YANG MENGISI FORMULIR:

Nama Lengkap : ........................................ ....................... .....................

Jabatan : ........................................ ....................... .....................

Organisasi : ........................................ ....................... .....................

Waktu pengisian formulir

Tanggal : ................................................... ......................... ........

Jam : ................................................... ......................... ........

KECELAKAAN : Tanggal kejadian : ....................................................... ..................... ........

Perkiraan jam : ..............................................................................

Jalan masuk Radioaktif: Pernafasan (menghirup)/ Mulut (menelan)

Jenis radioaktif : ..............................................................................

KONDISI PAJANAN:

Waktu mulai : ......................................................... ..(Jika diketahui)

Akhir pajanan : ................................................... ..................... ............

Lama pajanan : .................................................... ..................... ...........

Posisi korban : ........................................... ..................... .....................

Pekerjan korban : ........................................... ..................... .....................

INFORMASI DOSIMETRI :

Korban memakai dosimeter Ya / Tidak

Dosimeter ditemukan Ya / Tidak

Bila ya, nomor dosimeter ......................................... ..................... ....

Pemakaian pelindung pernafasan Ya /Tidak

Kontaminasi pakaian Ya/Tidak

Badan Tenaga Nuklir Nasional 17

Page 18: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

FORMULIR KORBAN KECELAKAAN RADIASI / NUKLIR

POSTERIOR ANTERIOR

Tandai lokasi kontaminasi dan luka

Badan Tenaga Nuklir Nasional 18

Page 19: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

GEJALA AWAL DAN PERTOLONGAN MEDIK AWAL

Kondisi Waktu pemunculan dan Pertolongan pertama

KLINIS KORBAN

YA / TIDAK

WAKTU TIMBUL

(URAIKAN TINDAKAN YANG DIBERIKAN)

Nausea Ya / Tidak

Muntah Ya / Tidak

Luka Ya / Tidak

Trauma Ya / Tidak

Luka bakar Ya / Tidak

TEMUAN MEDIK (diisi oleh dokter)

Nama dokter : .................................................... ..................... ................

Nama korban : ................................................. ..................... ....................

Tanggal Pemeriksaan : ........................................ ....... Jam ............ .....................

Asthenia Ya / Tidak

Capalgia Ya / Tidak

Waktu pemunculan :................................................. ..................... ....................

Nausea Ya /Tidak Frekuensi :.................................................

Muntah Ya /Tidak Frekuensi :.................................................

Diare Ya /Tidak Frekuensi :.................................................

Suhu : ……......... oC

Nadi : ……......... x/menit

Tekanan Darah : ……......... mmHg

Kesadaran : Normal/Tidak normal (gelisah, mengigau, pingsan, koma)

Gangguan kesetimbangan : Ya / Tidak

Gangguan koordinasi : Ya / Tidak

Kulit dan mucosa : oedema Ya / Tidak, erythema Ya / Tidak

Temuan lain : ............. ......................................................................................

.................. ..................... ................................................... ........

.................. ..................... ................................................... ........

Badan Tenaga Nuklir Nasional 19

Page 20: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

TINDAKAN YANG DILAKUKAN :

Undressing Ya / TidakDekontaminasi Ya / TidakDTPA Ya / TidakPrussian blue Ya / Tidaklodin stabil Ya / Tidak

UJI LABORATORIUM :

SAMPEL DARAH

1. Sampel pertama jika mungkin, sebelum tiga jam

Tanggal : ........................................... Jam : ..........................................

Hitung sel darah Ya / Tidak

Sitogenetik Ya / Tidak

Sampel untuk Spektrometri Ya / Tidak

2. Sampel kedua jika mungkin, dua jam/empat jam setelah sampel pertamaTanggal : ........................................... Jam : ...........................................

Hitung sel darah Ya / Tidak

Sitogenetik Ya / Tidak

Sampel untuk Spektrometri Ya / Tidak

SWAB # Luka Ya / Tidak# Lubang telinga Ya / Tidak# Lubang hidung Ya / Tidak

SAMPEL URIN (Jika mungkin, untuk spektrometri gamma) Ya / Tidak

SAMPEL FAESES............................... ........... Ya / Tidak

UJI WBC :........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

KESIMPULAN :

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

Badan Tenaga Nuklir Nasional 20

Page 21: PENANGGULANGAN MEDIK KEDARURATAN NUKLIR Medik... · Petugas Triage melakukan pembagian kemana pasien untuk tindakan selanjutnya 6. PPR melakukan pengukuran dan memantau tingkat ...

TINDAK LANJUT PADA KORBAN :

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................................................................................ ...........................................

........................., .....................200.......

Dokter Pemeriksa

Nama : NIP :

Badan Tenaga Nuklir Nasional 21