PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

16
TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN Penanggulangan Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah OLEH: RESTI AMELIA SUSANTI 0810480202 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010

Transcript of PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

Page 1: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

TUGAS

TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

Penanggulangan Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah

OLEH:RESTI AMELIA SUSANTI

0810480202

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA2010

Page 2: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

I. Latar Belakang

Pertumbuhan populasi manusia dan peningkatan kebutuhan lahan untuk memenuhi berbagai aktivitas pembangunan telah dan akan banyak mengurangi luas hutan di masa yang akan datang. Pengurangan luas hutan sampai saat ini masih berarti sebagai suatu kerusakan hutan  akibat eksploitasi terhadap sumberdaya alam tersebut yang kurang memperhatikan asas kelestarian, disamping akibat kebakaran hutan dan juga sebab-sebab lain di dalam pengelolaan hutan. Hingga awal Pelita VI, luas lahan yang tidak produktif di Indonesia telah mencapai lebih kurang 33,9 juta ha, dan sebagian besar dapat dikategorikan sebagai lahan kritis.

Kerusakan hutan akibat berbagai sebab seringkali menyisakan lahan-lahan yang tidak produktif seperti padang alang-alang, semak belukar dan lahan-lahan terbuka tanpa penutupan vegetasi. Lahan-lahan yang tidak produktif ini kemungkinan besar dapat berubah menjadi lahan kritis, yang terutama diakibatkan oleh kejadian erosi tanah (Sudarmaji, 2004). Erosi sendiri adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain (Arsyad, 1989).

Di daerah tropis, seperti di negara kita mempunyai curah hujan tinggi sehingga erosi yang disebabkan oleh angin tidak begitu banyak terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain: didalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya.

Berbicara tentang erosi, maka tidak lepas dari aliran permukaan. Dengan adanya aliran air di atas permukaan tanah, tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral-mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah (Sjahrullah, 1987)

Berbagai masalah yang ditimbulkan oleh erosi antara lain (Arsyad, 1989; dalam Nasiah 2000) sebagai berikut :

a. Merosotnya peroduktivitas lahan karena tanah yang tererosi, yang disertai dengan merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.

b. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya guna dan basil guna berkurang.

c. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau.

d. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.

Sebagai antisipasi meluasnya lahan kritis yang disebabkan oleh erosi maka perlu dilakukan upaya – upaya penanggulangan melalui upaya konservasi lahan.

           .

Page 3: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

II. Karakteristik Dan Permasalahan Kerusakan Lahan

2.1 Karakteristik Kerusakan Lahan

Hutan dan pegunungan di daerah pegunungan banyak yang dialih fungsikan oleh masyarakat sebagai tempat untuk bercocok tanam. Kondisi ini selain mampu meningkatkan perekonomian penduduk, namun juga bisa mengakibatkan lahan longsor di musim penghujan.

Gambar 1. Kawasan bukit di daerah pegunungan Cangar

Sedangkan dilihat dari gambar lahan pertanian tidak menggunakan system terasiring secara benar. Penggunaan lahan pertanian yang tidak sesuai dengan kelerengan yang ada juga sangat mendukung terjadinya erosi. Erosi terjadi karena tanah yang lapuk dan mudah mengalami penghancuran, sehingga top soil yang merupakan tanah subur terkikis dan terbawa laju air hujan

Permasalahan yang dialami pada lahan tempat erosi disebabkan oleh kemunduran sifat–sifat kimia dan fisik tanah, yakni:

kehilangan unsur hara  dan bahan organik, menurunnya kapasitas infiltrasi dan kemampuan lahan menahan air, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi lahan, serta berkurangnya kemantapan struktur lahan yang pada akhirnya menyebabkan

memburuknya pertumbuhan tanaman dan menurunnya produktivitas

Hal ini dikarenakan lapisan atas tanah atau top soil setebal 15 sampai 30 cm mempunyai sifat– sifat kimia dan fisik lebih baik dibandingkan lapisan lebih bawah. Banyaknya unsur hara yang hilang bergantung pada besarnya kandungan unsur hara yang terbawa oleh sedimen dan besarnya erosi yang terjadi.

Di tempat lain, erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur serta berkurangnya kemampuan lahan untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut diendapkan di tempat lain yaitu, di dalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan di atas lahan pertanian.

Page 4: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

Sebab–sebab erosi karena beberapa hal berikut : Lahan gundul atau tidak ada tanamannya; Lahan miring tidak dibuat teras–teras dan guludan sebagai penyangga air dan lahan

yang lurus; Lahan tidak dibuat tanggul pasangan sebagai penahan erosi; Pada lahan di kawasan hutan rusak karena pohon–pohon ditebang secara liar sehingga

hutan menjadi gundul; Pada permukaan lahan yang berlumpur digunakan untuk pengembalaan liar sehingga

lahan atas semakin rusak

Page 5: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

III. Strategi Konservasi Tanah Baik Tindakan Vegetatif maupun Mekanis

Sebagai usaha untuk mengurangi erosi lahan dapat dilakukan upaya–upaya konservasi.  Tujuan konservasi lahan adalah untuk menjaga agar lahan tidak tererosi. Usaha–usaha konservasi lahan ditujukan untuk mencegah kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas lahan agar dapat dipergunakan secara lestari. Lahan yang subur sangat diperlukan untuk pertanian. Pertanian dapat memproduksi hasil bumi yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

Konservasi lahan dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu :1. Metode Vegetatif2. Metode Mekanik, dan

Metode Vegetatif Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisa panen

komoditas pertanian untuk mengurangi jumlah dan daya rusak tanah oleh air hujan yang jatuh.

Gambar 2. Countour strip cropping

Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.

1. Reboisasi Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul).

Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, mempercepat penyerapan air hujan sehingga meninimalisir terjadinya erosi, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).

Page 6: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

2. Countour strip cropping Countour strip cropping adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis tanaman

semusim dalam strip – strip yang berselang – seling menurut garis kontur. Untuk lahan pertanian di daerah pegunungan countour strip cropping ini sangat berguna dalam mencegah erosi tanah dengan memperlambat aliran air menuruni lereng dengan adanya berbagai macam jenis tanaman dalam suatu kawasan lahan pertanian karena bila hanya menanam satu jenis tanaman maka penyerapan air akar tanamannya tidak akan maksimal dan kemungkinan terjadi erosi cukup besar

3. Croups rotation

Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian dalam suatu lahan, hal ini bertujuan agar unsur hara dalam tanah tetap terjaga dan tanah menjadi tidak jenuh sehingga lahan tetap subur .

4. Menanam tanaman pemecah anginDi daerah-daerah rawan angin kencang dengan menanam tanaman pemecah angin

seperti pohon perdu atau tanaman kayu lainnya akan meminimalisir tanah bagian atas untuk tidak terbawa arus angin.

Metode Mekanik

Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap lahan dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan lahan.

Gambar 3. Terassering

Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.

1. Guliudan adalah tumpukan lahan yang dibuat memanjang searah garis kontur atau memotong  lereng untuk menahan erosi sehingga memperlambat arus air yang menimbulkan erosi.

Page 7: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

2. Terassering Terassiring adalah menanam tanaman dengan sistem berteras–teras di daerah lereng. Sehingga air hujan bisa tertahan dan tidak langsung mengalir ke dataran rendah.

3. Penggunaan pupuk organik.Penggunaan pupuk kandang atau pupuk kompos secara teratur pada lahan akan

membuat tanah menjadi kaya akan bahan organic sehingga akan mengikat tanah dan menjadi sulit untuk tererosi

4. Penggunaan mulsa pada lahan beraKetika lahan dibiarkan bera, maka harus diberi mulsa dari tanaman tertentu hal ini

memberikan dua manfaat yaitu agar tanah tidak mudah tererosi dan juga mulsa ini mampu memberikan nutrisi untuk tanah dalam bentuk nitrogen.

5. Hindari irigasi berlebihanIrigasi pada lahan secara berlebihan tidak baik karena akan menyapu lapisan tanah atas

sehingga tanah menjadi tidak subur.

Page 8: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

Berikut merupakan Teknologi untuk mencegah terjadinya erosi

1. Pembuatan Lahan Terasiring yang baik

Gambar 4: lahan terlalu lereng dengan terasiring yang tidak memadai

Gambar 5: pembuatan terasiring yang baik

Dilihat dari gambar pertama tidak menggunakan system terassiring yang baik sehingga bila terjadi hujan maka akan terjadi run off , namun jika dibuat system terassiring dengan baik maka air hujan akan tertahan di lahan dan meminimalisir erosi.

Page 9: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

2. Reboisasi tanah yang gundul dan menciptakan agroforestry pada dataran tinggi

Gambar lahan gundul di daerah pegunungan cangar

Gambar system agroforestry

Dengan adanya reboisasi dan system agroforestry maka erosi bisa diminimalisir, kerugian yang ditimbulkan menjadi lebih sedikit, dan ekosistem lingkungan menjadi lebih seimbang.

Page 10: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

3. Membuat lanskap untuk lahan pertanian dataran tinggi

Gambar kondisi lahan pertanian di Cangar

Kebun apel

Sayuran

Hutan bambu

Hutan Tanaman Pinus

Semak belukar Keb

un apel

Hutan bambu

Hutan alami

Hutan alami

Kandang ternak

Hutan bambu

Page 11: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

Kesimpulan

Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air ketempat lain (Arsyad, 1989) sebagai usaha untuk mengurangi erosi lahan dapat dilakukan upaya–upaya konservasi.  Tujuan konservasi lahan adalah untuk menjaga agar lahan tidak tererosi. Usaha–usaha konservasi lahan ditujukan untuk mencegah kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas lahan agar dapat dipergunakan secara lestari. Lahan yang subur sangat diperlukan untuk pertanian. Pertanian dapat memproduksi hasil bumi yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

Untuk teknologi konservasi digunakan 2 metode yaitu:

1. Metode vegetative- Reboisasi- Countour strip cropping- Crop rotation- Menaman tanaman pemecah angin

2. Metode mekanik- Pembuatan Gulliudan- Terassiring- Penggunaan pupuk organic- Penggunaan mulsa pada lahan bera- Dan menghindari irigasi berlebih.

Page 12: PENANGGULANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT EROSI TANAH

DAFTAR PUSTAKA

Samrumi. 2010. Pengertian dan bentuk-bentuk erosi. http://samrumi.blogspot.com/2009/01/pengertian-dan-bentuk-bentuk-erosi.html. Diakses tanggal 22 September 2010.

Google.2010. Pencegahan Erosi. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.buzzle.com/articles/soil-erosion-prevention.html. Diakses tanggal 22 September 2010.

Wikipedia. 2010. Erosi. http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi. Diakses tanggal 31 Agustus 2010

Tim Edukasi. 2009. Pedosfer. http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=215&fname=index.html. Diakses tanggal 31 Agustus 2010