Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

21
PENANGANAN TINGKAH LAKU ANAK DI KLINIK PENANGANAN TINGKAH LAKU ANAK DI KLINIK .DASAR-DASAR PENANGANAN I. PEMAHAMAN TINGKAT KOOPERATIF PASIEN II. MENGETAHUI FAKTOR YANG MEMPENARUHI TINGKAH LAKU DAN PENANGANANNYA A.I. Pemahaman tingkat kooperatif pasien diperlukan untuk memaksimalkan perawatan yang diberikan Ada 3 tingkat kooperatif pasien : 1. cenderung kooperatif 2, kooperatif 3. tidak kooperatf Setiap pasien mempunyai kecenderungan kooperatif.

Transcript of Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

Page 1: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

PENANGANAN TINGKAH LAKU ANAK DI KLINIKPENANGANAN TINGKAH LAKU ANAK DI KLINIK

A.DASAR-DASAR PENANGANAN

I. PEMAHAMAN TINGKAT KOOPERATIF PASIEN II. MENGETAHUI FAKTOR YANG MEMPENARUHI TINGKAH LAKU DAN PENANGANANNYA

A.I. Pemahaman tingkat kooperatif pasien diperlukan untuk memaksimalkan perawatan yang diberikan

Ada 3 tingkat kooperatif pasien : 1. cenderung kooperatif 2, kooperatif 3. tidak kooperatf

Setiap pasien mempunyai kecenderungan kooperatif.

Page 2: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

A.II . Faktor yang mempengaruhi tingkah laku dan penanganannya meliputi beberapa hal yaitu :

1. STATUS PENYAKIT

2. PERKEMBANGAN FISIK DAN MENTAL

3. KARAKTER ORANG TUA

4. KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN KLINISI

5. KONDISI ANAK DALAM KELUARGA

Page 3: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

1. STATUS PENYAKIT

Status penyakit dapat menentukan kebutuhan perawatan

Ada 2 macam perawatan : a. Preventif b. Kuratif dan rehabilitatif

a.Preventif Perawatan dapat berupa : 1. prophilaksis 2. aplikasi fluorida 3. fissure sealant

Tindakan preventif dapat ditunda bila pasien tidak kooperatif.

Tujuan penundaan : 1. meningkatkan kooperatif pasien 2. kesiapan pasien menerima terapi

Page 4: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

b. Kuratif

Perawatan ini meliputi : 1. penumpatan gigi 2. pencabutan

Tujuannya adalah memperbaiki gigi yang mengalami karies agar tidak berkembang menjadi lebih parah

Penundaan pada perawatan kuratif dapat menyebabkan perluasan karies. Oleh karena itu harus diperhatikan jenis karies yang ada.

Ada 2 jenis karies : 1. lesi incipient 2. lesi aktif

Penundaan harus diinformasikan pada orang tua dengan alasan tepat.

Yang harus diperhatikan dalam perawatan : 1. status kesehatan umum 2. manifestasi penyakit sistemik dalam rongga mulut

Page 5: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

2. PERKEMBANGAN FISIK DAN MENTAL ANAK

Tingkat kooperatif pasien anak juga ditentukan oleh :

a. perkembangan fisik b. tingkat sosialisasi c. tingkat kemandirian d. perkembangan intelektual e. kemampuan komunikasi

Ada 2 faktor yang mempengaruhi potensi kooperatif

1. faktor internal 2. faktor eksternal

Page 6: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

Faktor internal :

a. rasa takut dapat dihilangkan dengan adanya rasa percaya pada drg

b. penolakan perlu dilakukan pengarahan tentang keinginan anak

c. pemahamandapat dikomunikasikan sesuai perkembangan anak

Penolakan lebih sulit diatasi daripada rasa takut dan pemahaman

Page 7: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

Faktor eksternal :

Dipengaruhi oleh

a. pengalaman medis yang tidak menyenangkan dialami oleh orang tua,saudara dan teman< rasa takut subyektif>

b. sikap orang tua terhadap perawatan gigi. bila orang tua takut maka hal yang sama dapat terjadi pada anak

Page 8: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

PEMBAGIAN TINGKAT KOOPERAIF < Wright>

a.Cenderung kooperatif

Pada anak usia > 3 tahun yang bersifat : 1. mulai suka dengan orang lain 2. suka mendengar cerita 3. dekat dengan ibu

Komunikasi yang baik dan menarik pada anak : 1. anak antusias terhadap perawatan 2. hubungan yang baik dengan drg 3. anak menikmati perawatan

Respon anak pada saat pemeriksaan dapat diketahui : 1. tingkat sosialisasi anak 2. kemampuan komunikasi

Pasien pada tingkat ini biasanya mengharapkan imbalan

Page 9: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

b. Kooperatif

1. anak datang dengan rasa takut minimal,antusias terhadap perawatan dan merespon pertanyaan dengan baik

2. anak patuh pada instruksi drg

3. sadar akan kebutuhan perawatan gigi

4. menikmati perawatan dan berhubungan baik dengan drg

c. Tidak kooperatif

1. pada anak usia<3 tahun, anak cacat mental dan fisik

2. kurang pemahaman tentang perawatan gigi

3. adanya faktor internal dan eksternal yang sulit dihilangkan

Page 10: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

3. KARAKTER ORANG TUA

Orang tua dapat mempengaruhi tingkah laku anak , oleh karena itu dibutuhkan interaksi antara orang tua dan drg dalam menangani tingkah laku anak Kehidupan sehari-hari yang berpengaruh antara lain :

a. kebiasaan makan jenis,waktu

b. kebiasaan menjaga OH

c. pengetahuan tentang peran gigi sulung

d. sosial ekonomi dapat terlihat jenis perawatan penumpatan atau pencabutan

e.kepribadian orang tua : 1. terlalu melindungi pasien cemas 2. pengalaman buruk orang tuaf. eksternal 3. ketidak pedulian orang tuaperawatan terganggu 4. terlalu memanjakan pasien tidak kooperatif

Page 11: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

4. KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN DOKTER GIGI

4 demensi yang harus dilakukan drg

a. demensi bimbingan

b. demensi empati

c. demensi kontak fisik

d. demensi verbal

Page 12: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

Demensi Bimbingan

1. penjelasan secara jujur,singkat dan ramah pada anak agar merasa nyaman di klinik 2. memaksakan perawatan,membentak pasien dapat menyebabkan perawatan gagal

Demensi Empati

1. memahami perasaan anak dalam menerima perawatan gigi dengan mendengarkan keluhan 2. ungkapkan hal positif yang ada pada anak jangan mengejek 3. mengubah rencana perawatan bila anak mulai jenuh/bosan

Page 13: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

Demensi Kontak Fisik

kontak fisik dalam bentuk menepuk atau mengusap dapat membuat pasien tenang dan percaya pada drg.

Demensi Verbal

1. komunikasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perawatan 2. komunikasi yang jelas antara drg dengan pasien, orang tua dan asisten drg 3. menghindari pembicaraan yang terus menerus

Page 14: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

Semua peran drg tersebut akan meningkatkan tingkat kooperatif

Pasien bila diikuti dengan :

1. perencanaan perawatan yang efektif,tepat dan cepat

2. koordinasi yang baik antara drg dan asisten

3. toleransi drg dalam berkomunikasi juga dipengaruhi kondisi fisik dan mental drg

Page 15: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

5. POSISI ANAK DALAM KELUARGA

A. ANAK SULUNG Mudah diarahkan menjadi pasien kooperatif

B. ANAK BUNGSU manja, perlu kesabaran dalam penanganan

C. ANAK TUNGGAL egois,melawan tidak patuh

Kondisi ini masih dipengaruhi oleh lingkungan dalam keluarga yang dapat menjadikan anak lebih positif atau negatif dalam menerima perawatan gigi

Page 16: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

TEHNIK PENANGANAN TINGKAH LAKU

1. PENANGANAN PRA PERAWATAN

A. INFORMASI TENTANG KESEHATAN GIGI DENGAN GAMBAR

B. KONTROL KESEHATAN GIGI

C. MELIHAT PERAWATAN GIGI DI KLINIK

2. SITUASI LINGKUNGAN KLINIK

A. SUASANA MENYENANGKAN

B. BAJU KERJA DRG

C. GAMBAR PENUNJANG

Page 17: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

3. KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

a. menciptakan komunikasi <demensi verbal> b. komunikasi drg,pasien dan asisten <demensi verbal>

c. penggunaan kalimat yang jelas <demensi bimbingan>

d. kontrol suara <demensi verbal>

e. komunikasi multi sensoris<demensi kontak fisik>

f. mendengar <demensi empati>

g. tanggapan yang tepat<demensi empati>

Page 18: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

PENANGANAN SECARA NON FARMAKOLOGIS

A. PEMBENTUKAN TINGKAH LAKU

1. untuk anak yang sudah dapat berkomunikasi 2. motivasi dengan jalan menjelaskan tujuan perawatan 3. respon negatif penyesuaian perwatan

1.Tingkah laku positif pujian - verbal - non verbal2.Tingkah laku negatif bila tidak mengganggu dapat diabaikan3.Tingkah laku sangat negatiftindakan tegas diberikan pada anak yang menolak bukan takut

Page 19: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

B. TELL-SHOW-DO

1. Menjelaskan, memperagakan dan melakukan prosedur perawatan

2. Efektif untuk anak yang cenderung kooperatif

3. Efektif untuk orang tua yang terlalu melindungi anak

C.PENGHARGAAN

Menghargai usaha yang telah dilakuakn anak dalam meningkatkan kesehatan hal ini dapat meningkatkan tingkat kooperatif pasien

Page 20: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

D. DESENTISASI

Tindakan yang membuat pasien rileks dan memperkenalkan perawatan yang dapat diterima dengan nyaman

E. PERCONTOHAN

1. Memotivasi pasien dengan menunjukan pasien yang kooperatif

2. Dapat meningkatkan kepercayaan pada drg.

F. HAND OVER MOUTH

1. Tindakan menutup mulut pasien

2. Tidak untuk anak cacat fisik,cacat mental dan anak yang cenderung kooperatif

Page 21: Penanganan Tingkah Laku Anak Di Klinik

G. HYPNOSIS

Digunakan agar pasien menjadi tenang dan dapat menerima perawatan dengan nyaman

H. PHYSICAL RESTRAIN

1. Alat bantu yang digunakan mengendalikan gerakan anak

2. Tujuannya untuk menghindari tehnik sedasi

3. Mempercepat perawatan

4. Indikasi : anak yang mrmbutuhkan perawatan darurat dan tidak kooperatif

5. Kontra indikasi : Anak dengan cacat mental,cacat fisik dan kelainan bawaan