Penanganan lingkungan kumuh

15
PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN (PLP2K-BK)

description

 

Transcript of Penanganan lingkungan kumuh

Page 1: Penanganan lingkungan kumuh

PENANGANAN LINGKUNGANPERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUHBERBASIS KAWASAN (PLP2K-BK)

Page 2: Penanganan lingkungan kumuh

PENDAHULUAN

Kumuh, merupakan lingkungan permukiman yang telah mengalami penurunan kualitas secara fisik, ekonomi, dan budaya, dan lokasinya sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kota/Kabupaten.

Squatter, merupakan permukiman liar yang tidak sesuai Dengan rencana tata ruang wilayah Kota/Kabupaten, dan menghuni suatu lahan yang bukan miliknya/haknya atau tanpa izin dari pemiliknya.

Page 3: Penanganan lingkungan kumuh

CIRI PERKUKIMAN KUMUH

Berikut ini beberapa ciri permukiman kumuh : Kepadatan penduduk 250 -400 jiwa/ha. Jalan-jalan sempit tidak dapat dilalui kendaraan roda

empat, cendrung berupa jalan tanah, belum berupa perkerasan.

Fasilitas drainase sangat tidak memadai sehingga ketika hujan sangat mudah tergenang air.

Fasilitas pembuangan air kotor/tinja sangat minim. Fasilitas penyediaan air bersih sangat minim,

memanfaatkan sumur dangkal, air hujan atau membeli secara kalengan.

Tata bangunan sangat tidak teratur, bangunan umumnya tidak permanen.

Rawan terhadap penularan penyakit akibat kepadatan yang tinggi.

Pemilikan hak terhadap lahan sering tidak legal.

Page 4: Penanganan lingkungan kumuh

TUJUAN

Tujuan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan adalah:

a. Meningkatkan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan serta terintegrasi dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota melalui pendekatan tridaya.

b.Mendorong terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni.

Page 5: Penanganan lingkungan kumuh

SASARAN

Sasaran Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan antara lain:

a. Terlaksananya penataan perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang sesuai dengan fungsi kawasan dan struktur kota.

b. tercapainya pengurangan luasan perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

c. terwujudnya masyarakat yang secara mandiri dapat merencanakan dan melaksanakan upaya peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta memeliharanya.

Page 6: Penanganan lingkungan kumuh

KERANGKA PEMIKIRANKAJIAN PENATAAN KAWASAN KUMUH DI KAB/KOTA

Penanganan Yang Pernah Dilakukan

Visi dan Misi Kab/Kota Pemahaman Tujuan & Sasaran Studi

Issue Lingkungan Strategis

Kebijakan Penataan Kota

Studi Terdahulu

PEMETAAN PERSEBARAN RUMAH KUMUH

Regresi/ Korelasi

Kerawanan Sosial

Identifikasi Masalah Penataan Rumah Kumuh Yang Dihadapi

Metode Sampling

Biaya Mahal

Analisis Kelayakan-Hambatan dan Kendala-Kelayakan Ekonomi

ParticipatoryPlanning

Strategi Penataan Rumah Kumuh Yang Bertumpu Pada Pemberdayaan Masyarakat

REKOMENDASI DAN KONSEP MODEL PENATAAN KAWASAN KUMUH MENTANG

Page 7: Penanganan lingkungan kumuh

ALUR METODE PENDEKATAN

Page 8: Penanganan lingkungan kumuh

PRINSIP PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN

Page 9: Penanganan lingkungan kumuh

KARAKTERISTIK PLP2K-BK

Karakteristik PLP2K-BK tersebut antara lain:1. Mengembangkan kawasan perumahan dan

permukiman terintegrasi dengan tata ruang dan sistem kota,

2. Menggunakan pendekatan tridaya, 3. Melengkapi kebutuhan PSU agar terpenuhi

lingkungan perrmukiman yang layak, dan 4. Mengintegrasikan pendekatan sektor dan

pelaku lainnya.

Page 10: Penanganan lingkungan kumuh

AZAS PLP2K - BK

Untuk itu, diperlukan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan sebagai kegiatan fasilitasi dan stimulasi, yang dilaksanakan dengan berazaskan:

a. Pendekatan tridaya sebagai satu kesatuan upaya, yakni setiap kegiatan mencakup 3 (tiga) fokus penanganan masyarakat dengan memperhatikan: i) tatanan sosial kemasyarakatan, ii) penataan lingkungan fisik dan kualitas hunian, serta iii) pengembangan kegiatan usaha ekonominya;

b. Pemberdayaan, artinya setiap kegiatan yang dilakukan, diarahkan pada suatu proses pemampuan, penggalian sumber daya lokal serta pemberian peran yang lebih besar kepada masyarakat untuk berperan sebagai pelaku utama (leading actors);

c. Perhatian dan keberpihakan dengan menempatkan aspirasi, kepentingan serta keputusan masyarakat sebagai acuan penyusunan program dan kegiatan.

Page 11: Penanganan lingkungan kumuh

DASAR HUKUM

Peraturan perundang-undangan yang mendasari Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan meliputi:1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;2. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman;4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kota/Kabupaten;

5. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat;

6. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK).

Page 12: Penanganan lingkungan kumuh

KEGIATAN PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN

Penyiapan Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM)

Penyusunan Rencana Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan

Penyusunan Rencana Tindak Komunitas/Community Action Plan (RTK/CAP)

Penyusunan Detailed Engineering Design (DED)

Pelaksanaan Pembangunan PSU Pengawasan dan Pengendalian

Page 13: Penanganan lingkungan kumuh

KOORDINASI TIM PELAKSANA

Page 14: Penanganan lingkungan kumuh

TUGAS PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Tugas pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan antara lain:1. Mengikuti rapat koordinasi dalam rangka

sosialisasi rangkaian kegiatan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan;

2. Menetapkan dan melatih Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM);

3. Memfasilitasi masyarakat dalam menyusun RTK/CAP;

4. Melakukan kunjungan lapangan bersama dengan Tim Teknis, Tenaga Ahli dan TPM;

Page 15: Penanganan lingkungan kumuh

LAMPIRAN KUESIOER PENILAIANUNTUK PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN