PENANGANAN KERUSAKAN BETON -...
Transcript of PENANGANAN KERUSAKAN BETON -...
PENANGANAN KERUSAKAN BETON
SUBDIT TEKNIK JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Penanganan Kerusakan Beton
Beton adalah bahan campuran yang terdiri atas semen,
agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil) dan air.
Komposisi campuran beton normal yaitu:
1. Air ± 10%
2. Semen ± 15%
3. Agregat halus ± 35%
4. Agregat kasar ± 40%
5. Bahan tambahan, bila diperlukan.
Campuran tersebut harus mempunyai komposisi yang
sesuai dengan kebutuhan, misalnya beton fc’ 30 Mpa
mempunyai komposisi yang berbeda dengan
beton fc’ 20 MPa.
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang sesuai dengan
spesifikasi perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Komposisi campuran (faktor air semen, jenis semen
gradasi, gradasi batuan, bentuk batuan,
ukuran maksimum batuan).
2. Umur beton.
3. Cara dan waktu pengecoran.
4. Waktu dan cara pemadatan.
5. Waktu dan cara perawatan (curing).
U M U M
Penanganan Kerusakan Beton
Jenis beton adalah sebagai berikut:
1. Beton siklop-Campuran beton dengan batuan besar dan
biasanya digunakan untuk isian pondasi sumuran karena
tidak mempunyai kekuatan struktur.
2. Beton tak bertulang-Beton biasa yang tidak berfungsi
struktural.
3. Beton bertulang-Beton yang didesain sebagai struktural
dan menggunakan baja tulangan untuk menahan tarik.
4. Beton pratekan-Beton yang didesain dan dibuat
sedemikian, sehingga pada waktu awal beton
diberi tekanan tertentu dan untuk menahan gaya tarik
akibat beban digunakan baja prategang.
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang sesuai dengan
spesifikasi perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Komposisi campuran (faktor air semen, jenis semen
gradasi, gradasi batuan, bentuk batuan,
ukuran maksimum batuan).
2. Umur beton.
3. Cara dan waktu pengecoran.
4. Waktu dan cara pemadatan.
5. Waktu dan cara perawatan (curing).
Penanganan Kerusakan Beton
Penanganan Kerusakan Beton
KERUSAKAN PADA BETON
1. Kerontokan beton, adalah terlepasnya sebagian
komponen beton, akibat terjadinya karat pada baja
tulangan.
2. Beton keropos, adalah beton yang tidak padat dan/atau
disebabkan karena material halus beton tidak dapat
mengisi rongga,
3. Beton yang berongga, (Drumminess) adalah beton yang
mutunya jelek dan pada bagian dalamnya terdapat
lubang yang disebabkan oleh:
a. karat pada baja tulangan yang mendorong sebagian
permukaan beton.
b. tidak menempelnya lapisan baru pada perbaikan
permukaan beton.
4. Mutu beton yang jelek:
a. Merupakan kerusakan beton sejak awal, karena tidak
tercapainya mutu yang disyaratkan.
b. Untuk mengetahui mutu yang sebenarnya diperlukan
alat untuk memeriksanya, seperti hammer test, core drill
5. Beton yang tidak padat, ciri-ciri beton yang rembes, yaitu:
a. Adanya warna hijau lumut karena adanya tumbuhan.
b. Terdapat garis berwarna putih berkerak atau bahkan
sering terjadi seperti stalaktit yang menyatakan kapur
semen larut dan keluar dari beton.
c. Adanya daerah yang basah/lembab terus menerus.
Penanganan Kerusakan Beton
Permukaan tulangan
yang berkarat
Permukaan yang
lepas
Kerontokan Pada Beton
Korosi Tulangan Dan Beton Yang Keropos
Gambar 4.3 Beton Yang Berongga
Beton Yang Berongga
Penanganan Kerusakan Beton
Cara Penanganan :
1. Buang/lepaskan semua bagian beton yang lepas dan
rusak sampai bagian beton yang baik terlihat dan dalam
keadaan bersih.
2. Usahakan membersihkan beton sampai 15 mm
dibelakang besi tulangan agar didapat ikatan yang baik.
3. Bersihkan semua karat yang ada pada besi tulangan.
4. Kaitkan/Ikatkan besi tulangan yang baru jika didapat
bagian besi tulangan yang diameternya hilang lebih
dari 20 %.
5. Pakailah bahan perekat pada permukaan yang kering
dengan bahan yang dapat disetujui.
6. Pasanglah dan bentuklah beton baru untuk mendapatkan
selimut beton yang sesuai asalnya dengan menggunakan
bahan yang disetujui.
Penanganan Kerusakan Beton
PERBAIKAN BETON
Penanganan Kerusakan Beton
Penanganan Beton Keropos:
1. Kupaslah lapisan aspal pada permukaan jalan dan
bersihkan dengan baik bagian atas lantai beton tersebut.
2. Kerjakan penginjeksian pada daerah beton yang berpori/
kurang padat atau beton yang keropos.
3. Berilah lapisan kedap air (waterproofing) diatas daerah
beton yang kurang padat tadi.
4. Kerjakan lapisan perkerasan kembali.
PENGGANTIAN BETON BARU
Gambar 4.5 Penggantian Beton Baru
Penanganan Kerusakan Beton
BETON RETAK
1. RETAK STRUKTURAL
Retak struktural adalah retak yang berpengaruh terhadap kekuatan struktur dan disebabkan oleh Momen yang melebihi ijin (tengah bentang); Gaya lintang atau Kombinasi monen dan gaya lintang,
contoh:
• Terbuka dan melebar ketika beban lalu-lintas lewat di atasnya, lebih sering terjadi di daerah pelat lantai dan gelagar jembatan.
• Terus berkembang seiring dengan berlangsungnya pergerakan dan penurunan, lebih sering terjadi pada bangunan bawah.
Penanganan Kerusakan Beton
Retak non Struktural yaitu retak yang tidak mempengaruhi
kekuatan struktural secara langsung seperti retak susut,
akibat suhu, akibat reaksi kimia dll.
walaupun demikian secara jangka panjang tetap berbahaya
terhadap struktur.
2. RETAK NON STRUKTURAL
Penanganan: Jika retak lebih kecil dari 0,5 mm lebarnya:
1. Bersihkan retak tersebut dengan menggunakan sikat
dan kemudian ditiup dengan angin yang bertekanan.
2. Tutup retak tersebut dengan adukan semen yang encer
(semen + bahan tambahan).
Jika lebar retak antara 0,5 mm sampal 3 mm:
1. Bentuklah pada bagian retak seperti huruf V sampai
kedalaman kurang lebih 5 mm kemudian bersihkan
bagian tersebut.
2. Gunakan perekat/epoxy yang telah disetujui oleh Direksi
yang kemudian dilapiskan pada sisi bagian V tadi.
3. Kemudian tutup bagian V tadi dengan adukan semen
atau epoxy.
Penanganan Kerusakan Beton
Kriteria I:
1. Lebar retak berkisar antara 0,1 mm sampai 0,25 mm
dan mencakup daerah kurang dari 30% dari luas
elemen yang bersangkutan.
2. Tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air.
3. Mutu beton lantai tidak kurang dari 22,5 Mpa.
4. Mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, pilar
tidak kurang dari 17,5 MPa
5. Nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 2.
Penanganannya:
Perbaikan keretakan dengan metoda suntikan bahan
perekat/epoxy.
Kriteria-Kriteria Keretakan
Penanganan Kerusakan Beton
Kriteria II:
1. Lebar retak kurang dari 2 mm dan mencakup
daerah kurang lebih 50% dari luas elemen yang
bersangkutan.
2. Tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air.
3. Diperlukan suatu perkuatan yang disebabkan terjadinya
beban yang berlebihan yang tidak dapat diterima oleh
lantai atau gelagar akibat mutu beton yang tidak sesuai
dengan persyaratan.
4. Mutu beton lantai tidak kurang dari 22,5 MPa.
5. Mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar tidak kurang
dari 17,5 MPa.
5. Nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 3.
Penanganannya:
Perbaikan keretakan dengan menggunakan metoda
suntikan bahan perekat epoxy ditambah dengan perkuatan
untuk menahan gaya momen atau gaya lintang yang tidak
dapat ditahan lagi oleh elemen yang bersangkutan.
Kriteria-Kriteria Keretakan
Penanganan Kerusakan Beton
Kriteria III:
1. Lebar retak lebih besar dari 2 mm dan mencakup
daerah lebih dari 50% luas elemen tersebut.
2. Terjadi rembesan atau adanya bocoran air.
3. Mutu beton lantai kurang dari 22 Mpa. 4. Mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar kurang dari
17,5 MPa.
5. Nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 4 atau 5
Penanganannya: Beton pada elemen yang bersangkutan harus dibongkar
untuk kemudian dipasang kembali dengan beton yang
sesuai persyaratan dan ukuran serta bentuknya seperti
aslinya.
Kriteria-Kriteria Keretakan
Penanganan Kerusakan Beton
Penanganan Retak Dengan
Suntikan Epoxy
1. Bersihkan semua jenis kotoran, bekas beton yang tidak
sempurna atau sejenisnya yang menyebabkan terjadinya
kontaminasi pada retak dengan menggunakan sikat kawat
atau gerinda pada daerah selebar kurang lebih 5 cm
sepanjang retakan tersebut. Jika terdapat minyak/gemuk pada
bagian tersebut harus dibersihkan dengan thinner.
2. Pasangkan pipa penyuntik ditengah-tengah permukaan yang
retak dengan menggunakan bahan penutup (seal). Jarak
setiap perletakan pipa penyuntik tergantung pada lebar dan
dalamnya retak.
3. Tutupi sepanjang jalur retakan antara alat penyuntik dengan
menggunakan bahan penutup (seal) atau pasta epoxcy dengan
lebar 5 cm dan tebal 3 mm yang ditunggu sampai mengeras.
4. Pasang alat penyuntik dengan kuat pada pipa penyuntik
kemudian pompakan bahan epoxy kedalam alat penyuntik
dengan suatu tekanan yang tertentu sesuai dengan spesifikasi
bahan.
5.Setelah selesai penyuntikan dan bahan epoxy mengering,
kemudian lepaskan kembali alat-alat suntikan dan bersihkan
kembali bahan-bahan penutup retakan.
6. Bersihkan permukaan beton sepanjang retakan yang diperbaiki
dengan menggunakan gerinda atau dengan melembutkan
bahan penutup dengan api dan mengelupaskannya.
Penanganan Kerusakan Beton
Karat /Korosi Pada Besi Tulangan
Cara penanganan karat pada besi tulangan beton:
1. Bersihkan karat yang ada pada besi tulangan.
2. Jika setelah dibersihkan ternyata luas tulangan berkurang
hingga 20% maka pada bagian tersebut harus ditambah
tulangan yang baru dengan panjang sambungan kurang
lebih 300 mm pada masing-masing ujungnya dengan
menyambung kannya secara mekanis atau las yang baik
sehingga pemindahan gaya yang ada tetap terjamin
dengan baik.
3. Setiap besi tulangan yang mencuat harus dipotong paling
sedikit 20 mm dibawah permukaan beton kemudian beton
diperbaiki.
Penanganan Kerusakan Beton
Kerusakan Komponen Karena
Aus Dan Pelapukan
Penyebabnya antara lain: 1. Lalu lintas-pada daerah permukaan lantai beton yang
dibuat expose.
2. Pengikisan-umumnya terjadi pada kolom pilar yang terkikis di sungai.
3. Proses kimia-adanya reaksi kimia antara lingkungan dan beton.
air
Pengikisan Oleh Air
Cara penanganan kerusakan:
1. Jika penyebab kerusakan karena reaksi kimiawi atau
penggaraman maka diperlukan pengujian untuk
menetapkan luas dan dalamnya daerah yang terkena
untuk kemudian dapat ditentukan banyaknya
pembongkaran.
2. Jika kerusakan disebabkan karena tejadinya karbonasi
dan kedalamannya tidak lebih dari 25 mm, maka dapat
dilakukan pelapisan dengan bahan yang
direkomendasikan pada bagian luar beton.
Penanganan Kerusakan Beton
Pecah Atau Hilangnya Sebagian
Elemen Beton
Cara penanganannya antara lain:
1. Angkatlah elemen yang mengalami kelebihan gaya tersebut akibat pecahnya atau hilangnya sebagian dari elemen tersebut.
2. Gantilah bagian yang pecah tersebut dengan bahan yang sesuai spesifikasinya atau yang serupa/sama dengan bentuk dan ukuran yang ditetapkan dalam spesifikasi aslinya.
3. Bilamana bagian yang pecah tersebut memerlukan penggantian, maka hubungkan antara permukaan yang baru dan yang lama harus ditangani sebagaimana diuraikan perbaikan kerusakan pada beton.
Jembatan Kampung Tobati – Jayapura
Penanganan Kerusakan Beton
KERUSAKAN PADA ELEMEN BETON YANG
MELENDUT
Lendutan yang melebihi lendutan ijin, sehingga
membahayakan struktur, perlu penanganan yang serius,
cara penanganannya antara lain:
1. Akibat Beban Yang Berlebihan a. Bilamana terjadi lendutan akibat beban yang
berlebihan, maka diperlukan pemeriksaan khusus
untuk menentukan luas/volume kerusakan.
b. Hindarkan beban yang berlebihan dengan cara
mengadakan pembatasan muatan.
c. Bagian yang mengalami gaya yang berlebihan
harus diperkuat, diganti atau diperbaiki.
d. Lendutan yang terjadi pada elemen beton akibat
beban yang berlebihan biasanya terjadi karena
adanya keretakan atau pecah/hancurnya elemen
tersebut. Perbaikan sesuai kerusakan yang terjadi.
Penanganan Kerusakan Beton
2. Akibat Kecelakaan .
a. Kerusakan karena kecelakaan seringkali terjadi pada
sandaran. Sandaran yang rusak biasanya diganti
sehingga tetap dapat menahan apabila terjadi
kecelakaan lagi.
b. Jenis kerusakan lain akibat kecelakaan yang
mengakibatkan lendutan, biasanya diperbaiki sesuai
dengan kerusakan akibat beban yang berlebihan.
Jembatan Way Besai – Jalan Lintas Tengah Sumatera
di Baradatu – ditabrak Truck Batu Bara.
Penanganan Kerusakan Beton
3. Akibat Acuan Yang Bergerak
Pada Saat Pengecoran.
a. Jika acuan/bekisting (formwork) berubah bentuk atau
bergerak pada saat beton belum mengeras dan
mengakibatkan terjadinya keretakan dari elemen
yang bersangkutan maka hal tersebut dimasukkan
dalam masalah beban yang berlebihan.
b. Jika tidak terlihat adanya lendutan yang berlebihan
maka tidak diperlukan perbaikan atau suatu
tindakan.
August 31, 1989:
Baltimore-Washington Parkway Collapse
Penanganan Kerusakan Beton
METODE ALAT SUNTIK UNTUK PENANGANAN
RETAK PADA LANTAI
Secara umum retak yang dapat diperbaiki dengan
menggunakan alat suntik adalah:
1. Retak dengan lebar < 0,2 mm.
2. Retak belum menembus sampai ke bagian atas lantai.
3. Mutu beton > fc’ 20 Mpa.
4. Jumlah retak belum mengindikasikan kehancuran
beton.
Cara-Cara Perbaikan Lantai: Mengingat lantai didesain berdasarkan beban terpusat,
maka kerusakan lantai disebabkan antara lain:
1. Mutu beton yang rendah.
2. Penulangan yang tidak cukup.
3. Beton bertulang yang melampaui kekuatan lantai
beton (fatique).
Penanganan Kerusakan Beton
Beberapa cara perbaikan lantai:
1. Bongkar seluruh lantai yang rusak dan ganti dengan lantai beton yang baru.
2. Perbaiki retak dengan grouting.
3. Perkuat lantai beton yang telah diperbaiki dengan Steel Plate Bonding atau perkuatan dengan bahan Fiber.
4. Metode BICS (Balloon Injection for Concrete Structure), adalah sistem perbaikan retak beton dengan cara ini yaitu dengan sistem penyuntikan sehingga material epoxy dapat masuk sampai retak 0,02 mm yang ada di dalam beton.
Penanganan Kerusakan Beton
Cara Perbaikan Metode Bics Dan BL Grout.
A. Kinerja Metode BICS:
• Penyuntikan bahan grouting ke dalam setiap celah dan ujung retak
• Mengefisienkan waktu pelaksanaan
• Tekanan ke dalam celah retak terkontrol dengan baik
• Mudah untuk memastikan bahan tersuntik sudah mengeras.
B. Kinerja Metode BL Grout:
• Mempunyai daya lekat yang sangat baik (Powerful Adhesive Force).
• Mempunyai daya penetrasi yang sangat kuat (Strong Penetrating Power).
• Mempunyai fleksibilitas yang optimum (Optimum Flexibility).
Hubungan Antara Diameter Luar Alat Suntik Dengan Berat Material Grouting
Penanganan Kerusakan Beton
1. Persiapan Permukaan.
Pembersihan permukaan yang akan diperbaiki atau dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gerinda atau sikat kawat sehingga bebas dari kotoran – kotoran atau bekas beton yang tidak
sempurna selebar 5 cm disekitar permukaan yang akan dilakukan perbaikan retak, pembersihan dilakukan pada sepanjang retakan. Permukaan beton harus bebas dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya.
Metode Kerja Penyuntikan Bahan Epoxy
Kondisi Lantai Sebelum Grouting
Penanganan Kerusakan Beton
2. Pelekatan Alat Penyuntik.
Dasar alat penyunitk harus dilekatkan sedemikian rupa tepat ditengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan penutup (seal). Jarak antara alat penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retakan, sekitar 30 – 40 cm, sehingga jumlah alat penyuntik dapat seefisien mungkin.
Pelekatan Alat Penyuntik
3. Penutup Retakan.
Setelah dilakukan pembersihan seperti yang disebutkan
diatas, kemudian sepanjang jalur retakan yang ada ditutup
dengan menggunakan bahan penutup (sealant) selebar 5
cm dan tebal 3 mm. Setelah jalur retakan tertutup semua
dengan bahan penutup dan bahan penutup mengeras
maka dapat dilaksanakan tahap berikutnya yaitu:
memasang alat penyuntik (BL INJECTOR) Alat penyuntik
harus terpasang melekat dengan baik pada dasar alat
penyuntik dan BL INJECTOR.
Penanganan Kerusakan Beton
Penutupan Retakan
4. Pencampuran Bahan Epoxy.
Setelah alat penyuntik terpasang maka dilakukan pencampuran bahan epoxy (BL GROUT) yang terdiri atas 2 komponen sesuai persayaratan dari pabrik pembuat. Bahan epoxy (BL GROUT) yang telah tercampur (dengan perbandingan Base agent: hardener adalah 2: 1) tersebut dimasukan kedalam alat penyuntik dengan suatu alat yang khusus sampai penuh dalam batas plastik penutup balon yaitu: sampai balon penyuntik berdiameter 25 mm dan kemudian tahapan tersebut dilakukan terus sampai semua alat penyuntik terisi dengan bahan epoxy (BL GROUT).
Pekerjaan tersebut harus terus diawasi dan dilakukan pemeriksaan pada setiap alat penyuntik apabila balon sudah mulai mengempis maka harus diisi lagi dengan bahan epoxy dan seterusnya sehingga semua balon terisi penuh dan tidak ada lagi yang mengempis bahan epoxy akan mulai mengikat (setting, menjadi keras). Proses setting tersebut akan memerlukan waktu sekitar 3 jam.
Penanganan Kerusakan Beton
Injeksi Epoxy
Pemeriksaan Bahan Epoxy (BL GROUT) Setelah 3 Jam..
5. Penyelesaian Akhir. Penyelesaian akhir dengan
melepas alat penyuntik
setelah 1 hari penyuntikan
epoxy kedalam retakan.
Setelah alat penyuntik dan
balon penyuntik dilepas dan
dibersihkan penutup retakan
(sealant) maka permukaan
beton menjadi rata dan rapi.
Pekerjaan Selesai (100%)
Penanganan Kerusakan Beton
Email: [email protected]
Website: http://www.kanalom.com
Jembatan: Karang Sulin – Lombok – NTB.