Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
-
Upload
asthreey-schwarzenegger -
Category
Education
-
view
957 -
download
0
Transcript of Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
PENANGANAN HEWAN COBA MARMUT
Oleh :Kelompok 4Metode Farmakologi A
PENDAHULUAN Pemeliharaan marmut sebagai hewan
percobaan, mempunyai kriteria tertentu, sehingga dapat mendukung validitas hasil pengujian yang dilakukan laboratorium.
Pemeliharaan hewan percobaan, termasuk pemeliharaan marmut sebagai hewan percobaan diatur dalam konvensi internasional yang salah satunya diatur dalam The Guide for Care and Use Animal Laboratory, yang prinsipnya harus memperhatikan 3 R (replacement, reduce dan refinement ) dan prinsip kesejahteraan hewan.
ANATOMI & FISIOLOGI Keterangan : 1. Kepala (caput)
1.a Bibir (labium)1.b Hidung (nares anteriores)1.c Mata (organon visus)1.d Daun telinga (pinna auricularis)
2. Badan (truncus)3. Leher (lervis) 4. Alat gerak (extremitas)
SAMBUNGAN...
Marmut merupakan hewan berdarah panas (Brotowidjoyo, 1993). Tubuh marmut diisolasi oleh pembungkus (rambut dan subcutannya
yang berlemak), dengan sistem ini maka metabolismenya tinggi dan akibatnya
dibutuhkan banyak makan
Trachea Bronchus Bronchioli, dan Paru-paru
Cavum oris Faring Oesophagus gastrum Intestinum Caecum Colon rectum, dan Anus
Sistem Pernapasan Sistem Pencernaan
KRITERIA DAN PENANGANAN MARMUT
Karakter marmut lebih penakut dibandingkan mencit dan kelinci.
Marmut banyak mengeluarkan suara, terutama terdiri dari dengkingan, siulan, dan suara mendengus sesuai kondisinya.
Marmut jarang menggigit, marmut memiliki proporsi berat badan dan kaki yang tidak sebanding, sehingga marmut umumnya tidak dapat melompat atau memanjat, oleh karena itu dalam pemeliharaannya secara berkelompok sering ditempatkan di kandang terbuka bagian atas karena ketidakmampuannya untuk melarikan diri.
DATA KARAKTERISTIK MARMUT (CAVIA PORCELLUS)
)
Cara Memegang Marmut
Cara memegang marmut, adalah dengan memegang di sekitar dada dari atas
dengan ibu jari dan jari telunjuk kanan di belakang kaki depan. Sisi lain tangan harus
ditempatkan di bawah bagian belakang untuk mendukung badan marmut.
Kesalahan dalam cara memegang marmut dan kealpaan dalam menahan tubuh bagian bawah dapat mengakibatkan
cedera pada marmut serta luka-luka pada operator karena garukan kuku marmut.
JENIS PERCOBAAN YANG MENGGUNAKAN MARMUT
Pengujian vaksin Anthrax Pengujian vaksin Brucella Uji toksisitas vaksin Infectious Canine
Hepatitis Uji toksisitas vaksin Distemper Penelitian produksi antibodi, tumorigenesis,
gizi, dan genetika Penelitian radiasi dan studi gigi termasuk
tindakan antibakteri dan produksi air liur.
PERLAKUAN PADA MARMUT Pengambilan Darah Marmut Pemberian Perlakuan Secara Oral Pemberian Perlakuan Melalui
Intraperitoneal Pemberian Perlakuan Melalui
Intramuskular Pemberian Perlakuan Melalui Subkutan Pemberian Perlakuan Melalui Intravena
PENGAMBILAN DARAH MARMUT
Dilakukan umumnya dari jantung, namun dapat juga pada vena kava anterior, atau untuk sample dengan
jumlah kecil dapat diperoleh dari canthus medicus mata.
PEMBERIAN PERLAKUAN SECARA ORAL
Merupakan cara paling dasar dan aman dalam melakukan suatu injeksi ke dalam organisme, dikarenakan perlakuan per-oral sama sekali tidak menimbulkan bekas luka suntik.
Keuntungannya relatif aman, praktis dan ekonomis.
Kerugiannya yaitu timbulnya efek sering muntah dan diare.
SAMBUNGAN...
Pemberian perlakuan secara oral pada marmut dapat dilakukan dengan tiga cara :
1. Dilakukan dengan alat berupa pipa lambung
2. Dilakukan dengan pipet3. Dilakukan dengan menambahkan pada
makanan
PEMBERIAN PERLAKUAN MELALUI INTRAPERITONEAL
Hewan coba diinjeksi pada bagian rongga perutnya. Daerah
penyuntikan adalah seluas lebih kurang 2,5 cm persegi, agak ke
kanan dari garis midsagittal (suatu bidang sagital tertentu yang
melewati garis tengah tubuh dan membaginya menjadi dua bagian
kanan dan kiri sama besar) dan 2,5 cm di atas pubis
PEMBERIAN PERLAKUAN MELALUI INTRAMUSKULAR
Merupakan suatu perlakuan menginjeksi marmut pada bagian
ototnya. Daerah penyuntikan terbaik adalah otot pada bagian
posterior lateral. Injeksi zat melalui otot, dilakuakan
menggunakan syringe 2,5-3 ml.
PEMBERIAN PERLAKUAN MELALUI SUBKUTAN
Merupakan injeksi dengan menggunakan jarum suntik
kedalam bagian bawah kulit dari hewan coba. Hal ini dilakukan agar
zat yang diinjeksi lebih mempengaruhi daerah bawah kulit.
PEMBERIAN PERLAKUAN MELALUI INTRAVENA
Cara pemberian perlakuan melalui intravena ini jarang dilakukan, namun ada dua metode yang mungkin dilakukan :
1. Pada vena marginalis , dengan jarum halus dan pendek, cara ini berlaku khusus untuk marmut besar.
2. Pada vena saphena (vena pada paha), marmut dianestesi tarlebih dahulu, isolasi vena saphena, baru dilakukan penyuntikan.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN MARMUT
Kandang
PakanPakan marmut dilaboratorium umumnya
adalah berbentuk pellet, dapat di autoclave, sehingga dapat mencegah kontaminasi lewat pakan.
Perilaku dan Gejala Kesakitan, Nyeri Dan Stres Pada Marmut
Beberapa point penilaian terhadap kontrol rutin kondisi marmut secara fisik, yang dilakukan setiap hari yaitu:
o Guardingo Vocalizingo Lemah dan malaso Tidak bergerako Kerusakan pada bulu dan kulito Posisi berbaring atau tidur yang tidak normal.
Pemeriksaan Dan Pemantauan Penyakit Secara Periodik
KesimpulanPemeliharaan marmut sebagai hewan laboratorium memerlukan penanganan, pakan, ruang dan perkandangan, pengaturan suhu dan kelembaban yang tertentu. Teknik penanganan, karakter serta perilaku marmut, jumlah dan metode pengambilan darah, lokasi injeksi dan pentingnya anestesi saat penanganan harus sangat diperhatikan untuk menjauhkan hewan dari rasa sakit, nyeri dan sress serta menjamin kesejahteraan hewan dalam proses pengujian.
TERIMA KASIH