Penanganan Dan Pengamanan Deteni Pada Rumah Detensi Imigrasi
-
Upload
jacob-saputra-s -
Category
Documents
-
view
189 -
download
51
description
Transcript of Penanganan Dan Pengamanan Deteni Pada Rumah Detensi Imigrasi
PONTIANAK 2013
“PELAKSANAAN PENANGANAN DAN PENGAMANAN
PADA RUMAH DETENSI IMIGRASI”
LATAR BELAKANG Bahwa dalam perkembangannya serta keberadaan
orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia secarailegal yang melakukan pelanggaran keimigrasiansemakin meningkat telah menimbulkan dampak dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan nasional dan kerawanan keimigrasian.
Dalam rangka menghadapai meningkatnya arus orangasing yang melakukan pelanggaran keimigrasiandiperlukan suatu ruang detensi dan rumah detensiimigrasi sebagai tempat pendetensian, pengisolasiandan pendeportasian bagi orang asing tersebut.
DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian.
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994 Tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.05.IL.02.01 Tahun 2006 tentang Rumah Detensi Imigrasi.
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01.PR.07.04 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi.
Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor :
F-1002.PR.02.10 tahun 2006 tentang Tata Cara Pendetensian Orang Asing.
Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi No. IMI-1489.UM.08.05 Tahun 2010 Tentang Penanganan Imigran Ilegal.
Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi No. IMI.1917-OT.02.01 Tahun 2013 Tentang Standar Operasional Prosedur Rumah Detensi Imigrasi.
Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi No. IMI-1504.IL.02.10 Tahun 2010 Tentang pelaksanaan Penanganan Imigran Ilegal.
Struktur Organisasi DASAR : Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM
Republik Indonesia Nomor : M.01.PR.07.04 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi Imigrasi.
Rumah Detensi Imigrasi merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang Keimigrasian di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh seorang Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pontianak
RUDENIM (PENGERTIAN & ISTILAH) RUMAH DETENSI IMIGRASI (RUDENIM) adalah tempat
penampungan sementara orang asing yang melanggar peraturan perundang-undangan yang dikenakan tindakan Keimigrasian dan menunggu proses pemulangan ke negaranya.
RUANG DETENSI IMIGRASI adalah ruangan di Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang berfungsi sebagai Ruang Pendentensian sementara, untuk menuggu proses penempatan ke RUDENIM atau Pengusiran/Deportasi.
DETENI adalah Orang Asing penghuni RUDENIM atau Ruang Detensi Imigrasi yang telah mendapatkan keputusan pendetensian dari Pejabat Imigrasi.
IMIGRAN ILEGAL adalah orang asing yang masuk dan/atau berada di wilayah Indonesia tidak sesuai dgn peraturan perundang-undangan.
PENCARI SUAKA adalah seseorang yang menyebut dirinya pengungsi, namun permintaan mereka akan perlindungan belum selesai dipertimbangkan.
PENGUNGSI (REFUGEE) adalah Pencari Suaka yang sudah mendapat status dari UNHCR.
PENGUSIRAN/DEPORTASI adalah tindakan mengeluarkan orang asing dari wilayah Negara Republik Indonesia karena keberadaannya tidak dikehendaki.
PEMULANGAN adalah mengembalikan orang asing dari Wilayah Negara Republik Indonesia ke negara asal atau ke negara lain yang menerimanya
TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUDENIM
TUGAS POKOK:
Melaksanakan sebagian Tugas Pokok KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibidang Pendetensian Orang Asing.
FUNGSI :
a. Melaksanakan tugas penindakan;
b. Melaksanakan tugas pengisolasian;
c. Melaksanakan tugas pemulangan danpengusiran/deportasi.
PENGAWASAN KEIMIGRASIAN
UU NO. 6 TAHUN 2011 Tentang KEIMIGRASIAN
BAB VI PENGAWASAN KEIMIGRASIAN
Pasal 66
(1) Menteri melakukan pengawasan Keimigrasian.
(2) Pengawasan Keimigrasian meliputi:
a. pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang memohondokumen perjalanan, keluar atau
masuk Wilayah Indonesia, dan yang berada di luar Wilayah Indonesia; dan
b. pengawasan terhadap lalu lintas Orang Asing yang masuk atau keluarWilayah Indonesia serta
pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan Orang Asing di Wilayah Indonesia
PENGAWASAN KEIMIGRASIANPP NO 31 THN. 2013 TTG. PERATURANPELAKSANAAN UU NO. 6 TAHUN 2011 TTG. KEIMIGRASIAN
Pasal 172(1) Menteri melakukan pengawasan Keimigrasian.(2) Pengawasan Keimigrasian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:a. pengawasan terhadap warga negara Indonesia; dan
pengawasan terhadap Orang Asing.
Pasal 174(1) Pengawasan Keimigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172 terdiri atas:a. pengawasan administratif; dan b. pengawasan lapangan.
Pasal 175(1) Pengawasan administratif terhadap WNI dilakukan
dengan:a. pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data dan informasi mengenai: 1. pelayanan Keimigrasian kepada WNI, 2. pengajuan permohonan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia yang dilakukan oleh WNI; dan3. lalu lintas WNIyang masuk atau keluar Wilayah Indonesia.b. penyusunan daftar nama WNI yang dikenai
Pencegahan keluar Wilayah Indonesia; danc. pengambilan foto dan sidik jari.
Pasal 180
(1) Pengawasan administratif terhadap Orang Asing
dilakukan dengan:
a. pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data
dan informasi mengenai:
1. pelayanan Keimigrasian bagi Orang Asing;
2. lalu lintas Orang Asing yang masuk atau keluar Wilayah Indonesia;
3. Orang Asing yang telah mendapatkan keputusan
pendetensian;
4. Orang Asing yang dalam proses penentuan
status Keimigrasian dan/atau penindakan
Keimigrasian;
5. Orang Asing yang mendapatkan izin berada di
luar Rumah Detensi Imigrasi setelah
terlampauinya jangka waktu pendentesian; dan
6. Orang Asing dalam proses peradilan pidana.
b. Penyusunan daftar nama Orang Asing yang dikenaiPenangkalan atau Pencegahan; dan
c. pengambilan foto dan sidik jari.
RUANG LINGKUP PENANGANAN ORANG ASING PADA RUDENIM1. Pendetensian : Penerimanaan, Registrasi,
Penempatan, Pengamanan.
2. Pelayanan Deteni/ Perawatan dan Kesehatan : Makanan dan minuman, perawatan dan kesehatan, ibadah, kunjungan, hiburan.
3. Sanksi Tata Tertib: Teguran, pengisolasian.
4. Pemindahan : Antar Rudenim, Direktorat JenderalImigrasi, Community House.
5. Pemulangan dan Pendeportasian.
OBJEK TERDETENSI
“ORANG ASING YANG MASUK DAN/ATAU BERADA DI WILAYAH INDONESIA TIDAK SESUAI DGN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TELAH MENDAPATKAN KEPUTUSAN PENDETENSIAN DARI PEJABAT IMIGRASI”
PENEMPATAN ORANG ASING DI RUDENIM DIKARENAKAN :( Berdasarkan Permen Hukum dan HAM RI No: M.05.IL.02.01 Tahun 2006)
Berada di wilayah Negara Republik Indonesia tanpamemiliki izin Keimigrasian yang sah ;
Menunggu proses pemulangan ataupengusiran/deportasi;
Menunggu Keputusan Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia mengenai permohonan keberatan yang diajukan;
Terkena Tindakan Keimigrasian;
Telah selesai menjalani hukuman dan belum dapatdipulangkan atau pengusiran/deportasi.
KATEGORI DETENI/ PENGHUNI RUDENIM
DETENI YANG MENUNGGU PELAKSANAAN DEPORTASI/ PEMULANGAN.
DETENI SEBAGAI PENCARI SUAKA (ASYLUM SEEKER).
JENIS IMIGRAN ILEGAL BERDASARKAN MODUSNYA 1. REGULAR MIGRANT : Memasuki wilayah NKRI secara legal,
memiliki dokumen dan sesuai prosedur keimigrasian yaitu : Memiliki paspor; Memiliki visa; Masuk melalui TPI resmi; Memilikiizin tinggal yang sah.
2. IRREGULAR MIGRANT : Memasuki wilayah NKRI secara illegal, tidak memiliki dokumen dan tidak sesuai prosedur keimigrasian : Tidak memiliki paspor; Tidak memiliki visa; Tidak memiliki izintinggal yang sah; Tidak masuk melalui TPI resmi. Merekaumumnya melewati perairan Indonesia menggunakan perahumotor, karena mengalami kerusakan, keterbatasan logistik ataumengalami kecelakaan kemudian terdampar di pantai danditangkap oleh aparat keamanan.
Regular Migrant → Irregular Migrant
• Mereka menghilangkan dokumen keimigrasiannya;
• Mengaburkan identitas dirinya;
• Mendaftarkan diri ke UNHCR;
• Menyeberangi laut dengan menggunakan perahu
motor menuju ke negara ke-3 umumnya Australia,
Selandia Baru
ORANG ASING
PENANGKAPAN/ PENGAMBILAN
• DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
• DIVISI IMIGRASI
• KANTOR IMIGRASI
PENGIRIMAN KE RUDENIM
• SK TINDAKAN KEIMIGRASIAN
• BERITA ACARA PEMERIKSAAN
• BERITA ACARA PENDAPAT
PENDETENSIAN
• BA SERAH TERIMA
• SPRINT PENDETENSIAN
• PENEMPATAN DLM BLOK
• KOORDINASI KEDUTAAN/ PERWAKILAN NEGARA
PROSES DAN PELAYANAN DETENI
- Makanan dan Minuman
- Perawatan Kesehatan
- Ibadah
- Kunjungan
PEMULANGAN/ DEPORTASI
- SURAT KEPUTUSAN PENDEPORTASIAN
- BA SERAH TERIMA DEPORTASI
- LAPORAN PENDEPORTASIAN
- PENGUSULAN PENANGKALAN
TAHAPAN PENANGANAN DETENI(PerDirjen Imigrasi No: F-1002.PR.02.10 Tahun 2006)
PENANGKAPAN/ PENGAMBILANOLEH POLRI / TNI / DKP
IMIGRAN ILEGAL
MENGAKU PENCARI SUAKA
PENANGKAPAN/ PENGAMBILAN
• DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
• DIVISI IMIGRASI
• KANTOR IMIGRASI
PENEMPATAN KE RUDENIM
• REGISTRASI
• KOORDINASI DENGAN UNHCR DAN IOM
VERIFIKASI DAN PELAYANAN
- Verfikasi oleh UNHCR
- Pelayanan Kebutuhan Makan, Minum, Kesehatan, Rohani olehIOM
PENETAPAN STATUS
- Penetapan sbg Pengungsi (Refugee)
- Penolakan Permohonan sebagaiPengungsi (Refugee)
- Banding ke UNHCR
TINDAK LANJUT
- PENEMPATAN KE NEGARA KETIGA
- DEPORTASI
TAHAPAN PENANGANAN IMIGRAN ILEGAL
(PerDirjen Imigrasi No: IMI-1489.UM.08.05 TAHUN 2010)
PENANGKAPAN/ PENGAMBILANOLEH POLRI / TNI / DKP
1. Indonesia Belum Meratifikasi Konvensi Wina 1951 dan
Protocol 1967 tentang pengungsi ;
2. Indonesia dijadikan sebagai tempat transit imigran illegal ;
3. Indonesia bukan negara imigran ( non immigrant state ) ;
4. Indonesia menghormati HAM dan meratifikasi Konvensi
HAM tahun 1948.
KEBIJAKAN
SELEKTIF(SELECTIVE POLICY)
PendekatanKesejahteraan
PendekatanKeamanan
Hanya orang asing yangmemberikan manfaat bagi
kesejahteraan rakyat, bangsadan Negara RI, serta tidak
membahayakan keamanan danketertiban, juga tidak bermusuhan
baik terhadap rakyat maupunNKRI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN
PERMASALAHANPENANGANAN DETENI
LAMANYA KEBERADAAN DETENI DI RUDENIM TERGANTUNG RESPON DARI PIHAK KEDUTAAN BESAR WARGA NEGARA DETENI TERSEBUT.
BEBERAPA KEDUTAAN BESAR DARI DETENI SULIT UNTUK DIHUBUNGI DAN LAMBAT MERESPON.
PERMASALAHANPENANGANAN IMIGRAN ILEGAL BELUM OPTIMALNYA PENANGANAN IMIGRAN ILEGAL.
TIDAK ADANYA KEPASTIAN (BATASAN WAKTU) TENTANG PEMBERIAN STATUS OLEH UNHCR TERHADAP PARA PENCARI SUAKA SEHINGGA MENIMBULKAN KEJENUHAN DAN FRUSTASI SEHINGGA MENIMBULKAN BENTROK, USAHA MELARIKAN DIRI, DLL.
KURANGNYA JUMLAH PERSONIL DIBANDINGAN DENGAN JUMLAH IMIGRAN ILEGAL.
KURANG OPTIMALNYA PENGAMANAN DI RUDENIM KARENA SDM PETUGAS KURANG MENDALAMI POLA PENGAMANAN RUDENIM SEHINGGA BEBERAPA DETENI/ IMIGRAN ILEGAL DAPAT MELARIKAN DIRI.
KOORDINASI ANTAR INSTANSI/LEMBAGA DALAM PENANGANAN MASALAH ILEGAL MIGRAN BELUM OPTIMAL/PARSIAL.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN(DETENI)
DALAM MELAKSANAKAN PENANGAN DETENI YANG BERADA DI RUDENIM KAMI MENGACU PADA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR: F-1002.PR.02.10 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENDETENSIAN ORANG ASING.
MENINGKATKAN KOORDINASI KEPADA PIHAK KEDUTAAN BESAR NEGARA DETENI BERSANGKUTAN.
MENGADAKAN KEGIATAN OLAHRAGA SEPERTI BOLA VOLLY, PINGPONG, SEPAKBOLA SEHINGGA DAPAT MENGURANGI RASA JENUH.
MENATA RUANG/ BLOK HUNIAN BAGI DETENI SEHINGGA TERASA NYAMAN.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN(IMIGRAN ILEGAL)
MENINGKATKAN KOORDINASI DENGAN PIHAK UNHCR DAN IOM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DAN PENENTUAN STATUS BAGI PARA IMIGRAN ILEGAL.
MENGEFEKTIFKAN REGU PENJAGAAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENGAMANAN.
MENGUPAYAKAN AGAR PETUGAS PENJAGAAN DIIKUTSERTAKAN DALAM DIKLAT KESAMAPTAAN.
MENGUPAYAKAN KOORDINASI YANG OPTIMAL ANTAR INSTANSI TERKAIT.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BAGI PETUGAS RUDENIM
PEMAHAMAN TENTANG HAM
KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS
TINGKAT EMOSIONAL YANG BAIK/ TERKONTROL
MEMPUNYAI SELF SECURE DAN WAWASAN YANG BAIK
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia
(Pasal 1 UU No. 39 Tahun 1999)
DATA JUMLAH DETENI DI RUDENIM PONTIANAKPER 28 AGUSTUS 2013
No Warga Negara Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Afghanistan 35 - 35
2 Iran 35 - 35
3 Irak 02 - 02
4 Myanmar 28 - 28
5 Pakistan 01 - 01
6 Bangladesh 02 - 02
7 Kuwait 01 - 01
8 Thailand 01 - 01
9 Vietnam 02 - 02
10 Philipina 01 - 01
Jumlah108 - 108
DATA JUMLAH DETENI DI RUDENIM PONTIANAKPER 28 AGUSTUS 2013
32%
32%2%
26%
1%2% 1%1%
2%1%
Afghanistan
Iran
Irak
Myanmar
Pakistan
Bangladesh
Kuwait
Thailand
Vietnam
Philipina
Unit Layanan Pengaduan Rudenim Pontianak
Dalam rangka peningkatan pelayanan, pengawasan dan kinerja pegawai perlu memberikan akses kepadamasyarakat dan pegawai dalam memberikan laporanpengaduan mengenai terjadinya pelanggaran dantindak pidana di lingkungan Rumah Detensi ImigrasiPontianak.
Contact Person : 0561- 724798
Twitter : @RudenimPTK
DOKUMENTASI RUDENIM PONTIANAK
Gedung Kantor Blok Detensi
DOKUMENTASI RUDENIM PONTIANAK
Pemindahan Imigran Ilegal Deportasi WNA
DOKUMENTASI RUDENIM PONTIANAK
Kegiatan Olahraga Kegiatan Belajar
DOKUMENTASI RUDENIM PONTIANAK
Kunjungan Kemenkopolhukam
Kunjungan Irjen dan Dirjen Kemenkumham