Penandingan Dan Penyajian Pos

download Penandingan Dan Penyajian Pos

of 17

Transcript of Penandingan Dan Penyajian Pos

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    1/17

    Penandingan dan Penyajian Pos-Pos Biaya

    Penakar yang ideal udalah unit produk karena pendapatan diciptakan dengan

    menyerahkan produk (direpresentasi oleh kos produk). Oleh karena itu, idealnya tiap

    unit menyerap semua jenis kos operasi (produksi, penjualan, administrasi, dan pengumpulan

    piutang). Dengan perioda sebagai penakar, kos objek atau kegiatan sebagai pengukur biaya

    yang dimasukkan ke dalam penakar tidak harus jelas dan tegas berkaitan dengan pendapatan

    yang masuk dalam penakar (perioda) tersebut. Di bawah ini meringkas konsep penandingan

    dan implikasi terhadap klasifikasi biaya sebagai pengurang pendapatan.

    Masalah pembebanan kos dan basis asosiasi di atas berlaku untuk semua jenis potensi

    jasa. Masalah khusus terjadi dalam hal sediaan dan aset tetap, khususnya fasilitas fisis yaitu

    gedungprabrik dan perlengkapan (plant and equipments). !raian berikut membahas masalah

    teoretis yang menyangkut pos"pos tersebut.

    Sediaan

    #ecara umum masalah teoretis sediaan berkaitan dengan pengukuran kos barang

    terjual dalam rangka penandingan dengan pendapatan dan masalah penilaian.

    Metoda Asosiasi

    Metoda asosiasi menjadi basis untuk menentukan unit fisik terjual dan kos yang melekat

    dengan jumlah rupiah penjualan. Dengan demikian metoda asosiasi dapat pula diartikan

    sebagai asumsi aliran kos dalam mengikuti aliran fisis barang. Metoda asosiasi atau asumsi

    aliran kos yang telah dikenal adalah $

    %. &dentifikasi khusus (specific identification)

    '. Masuk pertama keluar pertamaMPP (first-in, first-out/FIFO)

    . *ata"rata berbobot (weighted average)

    +. #ediaan normalminimal (normal stock)

    . Masuk terakhir keluar pertamaM-P (last-in, first-out/IFO)

    Dasar pemilihan metoda sangat tergantung pada tujuan atau kondisi yang dihadapi

    perusahaan. -ujuan utama pemilihan metoda biasanya adalah mengasosiasi biaya dan

    pendapatan untuk menentukan laba yang tepat. -ujuan lain adalah menentukan nilai sediaan

    untuk dicantumkan dalam neraca.

    Identifikasi Khusus

    Metoda ini adalah yang paling ideal. ila sistem akuntansi memungkinkan, metoda ini sangat

    dianjurkan penerapannya. !ntuk jenis barang mahal dan perputarannya rendah, metoda ini

    sangat cocok sekali untuk tujuan pengendalian di samping tujuan penandingan yang tepat.

    /amun demikian, metoda ini mengandung beberapa kelemahan antara lain$

    a. 0arang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena pendapatan

    perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai kesatuan.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    2/17

    b. !ntuk jenis barang yang homogen dan harganya relatif murah, metoda ini menjadi

    terlalu mahal dan tidak sepadan dengan nilai tambahan informasi yang diperoleh.

    c. alau fluktuasi harga sangat mencolok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat

    manipulasi laba atau earnings management.

    Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)

    Metoda ini berasumsi bahwa faktor kos mengalir melalui perusahaan secara berurutan seperti

    antrean1 tidak ada saling mendahului. Dalam banyak kasus, aliran fisis faktor jasa yang

    sesungguhnya memang harus mengalir seperti ini terutama kalau bahan, barang, atau produk

    harus segera digunakan karena meretia merupakan jenis yang mudah rusak atau usang karena

    waktu. Metoda ini sangat logis dalam merefleksi asosiasi sebab"akibat karena sangat

    sederhana dan jelas untuk memecah kos ke dalam dua komponen (sediaan dan barang terjual)

    atas dasar kos yang benar"benar melekat dalam kedua komponen tersebut.

    0adi, kalau penandingan secara tepat biaya dan pendapatan menjadi tujuan, metoda ini paling

    didukung atas dasar argumen berikut$

    a. Metoda ini mendekati metoda identifikasi khusus yang menjadi standar pemecahan

    kos. Metoda ini sistematik dan konsisten dengan aliran fisis yang sesungguhnya

    sehingga penandingan yang ideal dipenuhi.

    b. !ntung atau rugi karena fluktuasi harga dengan sendirinya terrealisasi dan diakui

    bersamaan dengan terjualnya barang walaupun tidak disajikan secara terpisah dan

    melekat dalam angka laba.c. Penyajian sediaan akhir dalam neraca akan menggambarkan kos yang mendekati kos

    sekarang atau kos pengganti, -entu saja hal ini tergantung pada fluktuasi kos setelah

    pembelian atau produksi terakhir. ila fluktuasi harga yang sangat tajam, metoda ini

    tidak dapat memisahkan untung atau rugi fluktuasi harga sebagaimana disebut dalam

    butir b.

    Rata-rata Berbobot

    Metoda ini menganggap bahwa dalam proses produksi terjadi peleburan faktor produksi yang

    sama selama satu perioda menjadi satu massa yang homogenus. artinya, bahan baku tertentu

    yang dibeli berkali"kali atau produk yang dihasilkan dari beberapa angkatan produk dalam

    suatu perioda dianggap sebagai satu kesatuan (massa). arulah kemudian massa tersebut

    dipecah menjadi dua bagian yaitu sediaan barang dan barang terjual. #ebagai konsekuensi,

    tiap sediaan yang ada pada saat tertentu akan selalu mengandung proporsi tertentu tiap

    pembelian yang pernah terjadi. Dengan demikian, metoda rata"rata akan menjadi logis,

    obyektif, atau 2alid. 3alaupun demikian, metoda ini tidak sejalan dengan aliran fisik yang

    sesungguhnya. Dalam kenyataannya, separti bahan baku yang dikonsumsi pada saat tertentu

    jarang sekali terdiri atas semua bahan baku yang diperoleh dari berbagai pembelian secara

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    3/17

    proporsional. 0adi kalau pemakaian bahan baku untuk produksi mengikuti pola ini maka akan

    terjadi bahwa separtai barang yang berasal dari pembelian tertentu tidak akan pernah habis.

    Sediaan ormal

    Metoda ini sering disebut dengan metoda sediaan permanen (iron"stock method). Dengan

    metoda ini dianggap perusahaan melakukan in2estasi permanen dalam sediaan. -ujuannya

    adalah penandingan pendapatan sekarang dengan kos sekarang sekaligus meniadakan

    kebutuhan pelaporan untung atau rugi menahan sediaan atau fluktuasi harga. Metoda ini

    menyajikan sediaan di neraca dengan harga satuan yang cukup pasti. iasanya harga satuan

    yang ditentukan untuk sediaan minimal cukup rendah. arena pendapatan sekarang

    ditandingkan dengan kos sekarang, laba yang diperoleh tidak mengandung untung atau rugi

    akibat menahan sediaan.

    Masuk !erakhir Keluar Pertama (M!KP)

    Metoda ini berasumsi bahwa sediaan merupakan aset tetap yang tidak berkaitan dengan aliran

    kos. Dengan demikian, begitu sejumlah sediaan tertentu telah tertimbun maka aliran faktor

    kos berikutnya dianggap hanya melewati timbunan tersebut dan langsung melekat pada

    penjualan (sebagai kos barang terjual). Metoda ini akan menghasilkan laba operasi yang

    bebas dari untung atau rugi akibat fluktuasi harga. 4sumsi metoda ini adalah bahwa

    perusahaan perlu mempertahankan in2estasi dalam sediaan selama umur perusahaan tersebut.

    euntungan metoda ini adalah in2estasi permanen (disebutIFO la!er) dapat dijaga dan

    pekerjaan administrasi pencatatan barang dapat dikurangi. 3alaupun cukup menawan secara

    teoretis, metoda ini sama sekali tidak dapat menuhi tujuan pelaporan keuangan umum.

    Im"likasi Motoda Asosiasi !erhada" #aba

    Dalam bidang"bidang usaha tertentu yang 2oluma penjualan dan harga bahan

    bakunyaberfluktuasi cukup besar antarperioda, metoda M-P mendapat dukungan yang kuatsebagai salah satu cara untuk menstabilkan laba periodik sampai tingkat tertentu. Dalam

    suatu sistem perpajakan yang sangat menekankan perhitungan labaperiodik, praktik

    penstabilan laba tersebut menjadi konsekuensi logis yang akhirnya banyak dianut. /amun

    demikian, laba yang distabilisasi hendak"tidak dilaporkan sebagai laba sebenarnya untuk

    tahun tertentu. #ebagaimana telah dibahas sebelumnya, pemecahan yang terbaik untuk

    mengatasi fluktuasi harga adalah melengkapi (to supplement) statemen tahunan dengan

    beberapa laporan kumulatif dan rata"rata bukan mengembangkan metoda untuk

    menghilangkan fluktuasi tahunan yang memang benar"benar atau nyata"nyata terjadi.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    4/17

    $asilitas $isis

    Dalam hal fasilitas fisik, kos yang terjadi pada saat pemerolehan pada umumnya diakui

    sebagai aset dan baru kemudian kos tersebut diakui sebagai biaya sesuai dengan pola

    penyerapan manfaat yang direpresentasi dengan kos.

    Karakteristik dan !ujuan Pela"oran

    #emua aset mempunyai karakteristik umum yaitu merupakan potensi jasa yang dapat

    dimanfaatkan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya, 5asilitas fisis mempunyai

    karakteristik sebagai berikut$

    a. erwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlancar

    kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, yang digolongkan dalam kelompok ini

    adalah aset yang berkaitan dengan operasi

    b. Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu penggantian.c. ernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk

    menggunakannya bukan lantaran hak miliknya.

    d. Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat yang dapat diberikan berupa

    potensi jasa (service potentials)bukan daya beli atau

    ketertukarannya(e"changea#lilit!).

    tujuan pelaporan dan pengukuran fasilitas fisis ini adalah untuk menentukan penggunaan jasa

    dalam suatu perioda yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan. -ujuan yang lain

    adalah members informasi kepada pemakai laporan tentang kuantitas fisis dan kapasitas atau

    daya (potensi jasa) yang masih melekat pada aset fisis tersebut

    Im"likasi Metoda Asosiasi !erhada" #aba

    Dalam bidang"bidang usaha tertentu yang 2oluma penjualan dan harga bahan bakunya

    berfluktuasi cukup besar antarperioda, metoda M-P mendapat dukungan yang kuat sebagai

    salah satu cara untuk menstabilkan laba periodik sampai tingkat tertentu. Dalam suatu sistem

    perpajakan yang sangat menekankan perhitungan laba periodik, praktik penstabilan laba

    tersebut menjadi konsekuensi logis yang akhirnya banyak dianut. /amun demikian, laba

    yang distabilisasi hendaknya tidak dilaporkan sebagai laba sebenarnya untuk tahun tertentu.

    #ebagaimana telah dibahas sebelumnya, pemecahan yang terbaik untuk mengatasi fluktuasi

    harga adalah melengkapi (to supplement) statemen tahunan dengan beberapa laporan

    kumulatif dan rata"rata bukan mengembangkan metoda untuk menghilangkan fluktuasi

    tahunan yang memang benar"benar atau nyata"nyata terjadi.

    #eandainya metoda yang layak telah ditetapkan, keterandalan kos sediaan akhirnya

    sangat bergantung pada sistem penelusuran faktor produksi yang membentuk produk atau

    barang. etidaktelitian dalam penelusuran ini akhirnya akan menghasilkan pemecahan kos

    juga menjadi tidak teliti dan pada gilirannya angka laba yang diperoleh tidak menunjukkan

    angka yang ideal. 0adi, jelaslah bahwa dalam kondisi operasi perusahaan modern yang

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    5/17

    kompleks, apa yang dapat dicapai dalam penentuan laba periodik sebenarnya tidak dapat

    diharapkan lebih daripada pengukuran yang mendekati ideal.

    Istilah

    &stilah yang digunakan untuk menunjuk aset yang mempunyai karakteristik di atastentunya harus cukup deskriptif untuk memudahkan klasifikasi. anyak istilah yang

    digunakan untuk mendeskripsi aset tersebut yaitu $ aset tetap (fi"ed assets), aset tetap

    berwujud (fi"ed tangi#le assets), aset terwujud (tangi#le assets), aset operasi (operating

    assets), aset jangka panjang (long-lived/long-term assets), tanah, pabrikbangunan, dan

    perlengkapan (propert!, plant and equipments), dan fasilitas fisis (plant assets).

    &stilah aset tetap sebenarnya tidak cukup deskriptif karena tia mempunyai makna

    sebagai pasangan aset lancar. -ia menjadi terlalu luas karena tia mencakupi in2estasi jangka

    panjang, aset tak berwujud, sumber alam, dan aset jangka panjang lainnya. Memang tidak

    semua perusahaan mempunyai aset tetap lain kecuali fasilitas fisis sehingga fasilitas fisis

    dengan sendirinya menjadi aset tetap.

    4set tetap berwujud memang lebih deskriptif walaupun belum menggambarkan sifat

    sebagai aset yang digunakan dalam operasi. 4set berwujud mempunyai arti yang terlalu luas

    dan kurang menggambarkan sifat permanen yang melekat pada aset fisis. Dengan istilah ini,

    sediaan barang dagangan akan dapat masuk dalam pengertian ini.

    4set jangka panjang jelas tidak deskriptif karena istilah ini akan mencakupi pula aset

    tak berwujud seperti asuransi dibayar di muka dan pembayaran di muka lainnya. 4set operasi

    jelas terlalu luas karena semua aset baik berwujud atau tidak selama aset tersebut diperlukandalam operasi dapat disebut sebagai aset operasi.

    &stilah yang paling deskriptif dan digunakan oleh banyak literatur dewasa ini adalah

    tanah, pabrikgedung, dan perlengkapan serta fasilitas fisis. Dapat disebut deskriptif karena

    dapat merefleksikan karakteristik"karakteristik yang disebutkan di atas. Dalam hal

    perusahaan non pemanufakturan istilah pabrik dan perlengkapan dapat digunakan. &stilah

    fasilitas fisis sebenarnya cukup deskriptif untuk menggambarkan karakteristik aset yang

    masuk dalam pengertianpropert!,plant,and equipment. Oleh karena itu, istilah ini dipakai

    dalam pembahasan di sini walaupun istilah aset tetap atau yang lain kadang"kadang dipakai

    juga.

    Basis Pembebanan

    5asilitas fisis memberi kontribusi jasa ke operasi berupa kapasitas atau daya

    (misalnya dalam bentuk daya giling untuk mesin giling). Oleh karena itu, kos daya atau

    kapasitas fasilitas fisis tersebut jelas harus diserap menjadi bagian kos produksi dan akhirnya

    menjadi beban pendapatan.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    6/17

    Masalah unik yang berkaitan dengan penyerapan manfaat fasilitas fisis adalah

    penentuan kapasitas taksiran dalam kondisi tertentu dan pola penyerapan manfaat sampai

    dapat dikatakan bahwa manfaat tersebut habis. erbeda dengan sediaan, masalah timbul

    karena pada umumnya kapasitas akan habis dalam jangka panjang dan penyerapan manfaat

    tidak dapat diobser2asi secara langsung atas dasar kelenyapan secara fisis. Di lain pihak,sediaan dikonsumsi dalam bentuk unit fisis sehingga kos yang terserap dapat dihubungkan

    secara objektif dengan konsumsi fisis tersebut.

    3alaupun konsumsi manfaat disertai dengan keausan fisis (deterioration), tidak ada

    proses konsumsi secara fisis terhadap fasilitas fisis bersangkutan. 0adi, pembebanan kos

    fasilitas fisis untuk suatu perioda tidak dapat ditentukan atas dasar pengukuran fisis yang

    objektif tetapi lebih merupakan suatu hasil pertimbangan ($udgment) atas dasar taksiran

    faktor"faktor penentu (yaitu umur ekonomik, kapasitas ekonomik, dan nilai residual) yang

    sering tidak dapat diuji 2aliditasnya secara objektif.

    Makna %e"resiasi

    esulitan asosiasi seperti diuraikan di atas tidak menjadi alasan yang kuat untuk

    membebankan seluruh kos ke operasi pada saat fasilitas fisis tersebut diperoleh atau

    diberhentikan. -ujuan memperoleh fasilitas fisis adalah untuk menghasilkan produk dan

    produk bersangkutan adalah seluruh unit produk yang dihasilkan selama umur efektif fasilitas

    bersangkutan bukannya selama tahun tertentu. 5asilitas fisis merupakan suatu 6sediaan7 jasa

    (service-capacit!) dan jasa tersebut akan tersedia sepanjang umur ekonomik aset tersebut.

    Dengan demikian, pembebanan kos secara sistematik selama taksiran umur pemakaian akan

    lebih sesuai dengan keadaan objektif dan masuk akal daripada pembebanan langsung seluruh

    kos pada saat pembelian atau pada saat pemberhentian. agian dari kos yang dibebankan

    untuk perioda tertentu disebut depresiasi (amortisasi untuk aset tak berwujud dan deplesi

    untuk sumber alam).

    Dari segi akuntansi, depresiasi merupakan suatu proses alokasi kos secara sistematika

    dan rasional dan jumlah rupiahnya diukur atas dasar bagian kos potensi jasa yang dianggap

    telah dimanfaatkan dalam menciptakan pendapatan. Depresiasi sebagai biaya tidak berbeda

    dengan jenis biaya operasi lainnya. os fasilitas fisis mempunyai kedudukan yang samaseperti kos manfaat ekonomik lain yang diperoleh dan dimanfaatkan sekaligus dalam perioda

    terjadinya. Depresiasi merupakan biaya yang benar"benar terjadi dan dikeluarkan (out of

    pocket costs) seperti biaya lainnya. Memang benar bahwa biaya depresiasi untuk perioda

    tertentu tidak menunjukkan pengeluaran pada perioda tersebut. 4kan tetapi, biaya depresiasi

    tersebut mengukur bagian pengeluaran masa yang lalu yang dipandang layak dibebankan

    terhadap kegiatan atau pendapatan perioda berjalan. 0adi dapat dikatakan bahwa kos fasilitas

    fisis merupakan suatu bentuk ekstrem biaya dibayar di muka1 akuntansi depresiasi merupakan

    sarana untuk membebankan biaya dibayar di muka tersebut ke produksi atau perioda berjalan.

    Paton dan 8ittleton (%9:;) mengemukakan hal ini sebagai berikut $

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    7/17

    %lant renders an essential service to production, and its cost is a form of deferred charge

    which should #e graduall! a#sor#ed in the cost of production(hlm.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    8/17

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    9/17

    jasa selama perioda dapat dipandang sebagai selisih penilaian antara potensi jasa awal dan

    potensi jasa akhir baik secara fisis maupun moneter.

    ila potensi jasa dipandang sebagai jasa fisis (ph!sical services), depresiasi

    merupakan penurunan jasa fisis karena konsumsi manfaat dalam perioda"perioda yang

    diantisipasi. Pada umumnya, perusahaan membeli fasilitas fisis dengan memperhitungkan

    jasa fisis total atau kapasitas yang melekat pada aset tersebut. apasitas fisis dapat

    dinyatakan dalam unit produk yang dapat dihasilkan, jam pemakaian, kilometer terpakai

    (untuk kendaraan), atau unit lain yang dapat menjadi pengukur konsumsi fisis. Metoda unit

    produksi (units of production method) merupakan implementasi makna depresiasi sebagai

    penurunan jasa fisis ini. arena penekanan pada pemakaian jasa fisis, kos historis menjadi

    basis pengukuran depresiasi. Dengan kata lain, kos historis merupakan sarana untuk

    mempresentasi dan merunut (to trace) aliran fisis potensi jasa. Dengan demikian, fungsi

    neraca adalah menunjukkan sisa potensi jasa sehingga dasar penilaiannya adalah kos yang

    masih melekat pada sisa jasa fisis tersebut (sering disebut nilai buku). 0adi, sebagaipenurunan potensi jasa fisis, depresiasi untuk suatu perioda adalah konsumsi jasa fisis yang

    diukur atas dasar kos historis (kos yang melekat pada aset).

    ila fasilitas fisis dipandang sebagai suatu kapital (capital), depresiasi merupakan

    penurunan nilai kapital bukan hanya karena konsumsi melainkan juga karena keausan,

    keusangan, dan faktor ekonomik lainnya. Depresiasi untuk suatu perioda merupakan selisih

    penilaian ekonomik antara fasilitas fisis awal dan akhir perioda. Dengan pendekatan ini,

    depresiasi bukan lagi merupakan proses alokasi sehingga kos historis tidak harus menjadi

    basis pengukuran. ?ang menjadi masalah adalah bagaimana menilai fasilitas fisis awal dan

    akhir. erbagai atribut penilaian aset yang telah dibahas di ab < dapat dijadikan basis

    penilaian. Penilaian dapat didasarkan atas nilai masukan dan keluaran. Penentuan depresiasi

    dapat dilakukan tiap akhir perioda semata"mata atas dasar penilaian aset pada saat itu tanpa

    memperhatikan taksiran"taksiran yang pernah dilakukan sebelumnya. Dapat juga depresiasi

    ditentukan pada saat aset diperoleh untuk perioda"perioda masa datang yang memperoleh

    manfaat. Pada umumnya, pendekatan terakhir ini yang digunakan karena keperluan untuk

    menyusun tabel depresiasi. -entu saja pendekatan ini memerlukan penaksiran faktor"faktor

    penentu depresiasi. erikut ini dibahas beberapa pendekatan penilaian kapital awal dan akhir

    perioda untuk menentukan depresiasi sebagai penurunan nilai.

    ilai Setara !unai(current cash equivalents). Dengan basis ini, penurunan nilai fasilitas

    fisis ditentukan dengan cara menghitung selisih nilai setara tunai pada awal dan akhir

    perioda. /ilai ini adalah harga pasar aset yang sama dalam kondisi yang sama sebagai barang

    bekas. Di sini dianggap bahwa daya beli uang stabil. alau tidak, dalam hal tertentu nilai

    pasar dapat naik sehingga nilai tidak turun atau bahkan menjadi lebih tinggi. !ntuk mengatasi

    hal ini kadang"kadang nilai jual ini disesuaikan dengan indeks harga yang berlaku untuk

    menghilangkan pengaruh kenaikan harga karena perubahan daya beli uang.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    10/17

    Kontribusi Penda"atan eto %iskunan (discounted netrevenue contri#utin). Dengan

    penilaian ini, depresiasi ditentukan dengan cara menghitung selisih nilai diskunan aliran

    kontribusi pendatan neto pada awal dan akhir perioda. ontribusi pendapatan neto adalah

    tambahan aliran kas masuk (pendapatan) karena adanya in2estasi fasilitas fisis bersangkutan.

    Penilain ini mirip dengan penerimaan kas masa datang diskunan (discounted future cashreceipst) untuk penilaian in2estasi jangka panjang misalnya obligasi. edanya, aliran kas

    masuk in2estasi jangka panjang berasal langsung dari in2estasi yang jumlah dan saatnya

    cukup pasti sedangkan aliran kas masuk dari fasilitas fisis tidak langsung dan harus ditaksir

    melalui pendapatan neto (laba tunai) yang dikontribusi oleh penggunaan aset. Penilaian

    semacam ini merupakan contoh imputasi pendapatan. -ambahan aliran masuk ini juga dapat

    berupa penghematan kos (cost saving).

    Penilaian ini memerlukan informasi tarif diskun yang biasanya didasarkan atas tingkat

    kembalian (rate of return) in2estasi bebas risiko atau tingkat bunga umum yang berlaku.

    Penilaian fasilitas fisis pada tiap awal perioda tertentu dapat diformulasi sebagai berikut (nilaidiskunan akhir suatu perioda sama dengan nilai diskunan awal perioda berikutnya)$

    #ebagai ilustrasi, dimisalkan suatu fasilitas fisis dapat memberi kontribusi aliran kas

    aliran masa datang tahunan selama lima tahun berturut"turut sebagai berikut $ *p. %.';;.;;;,

    *p. %.;;;.;;;, *p. %.;;.;;;, *p. 9;;.;;;, dan *p. %.;;;.;;;. /ilai residual telah termasuk

    dalam aliran kas terakhir. ila tingkat kembalian diperhitungkan '@, depresiasi tahunan atas

    dasar penurunan nilai disajikan dalam Aambar 9. berikut ini.

    /ilai sekarang *p. '.'.'; pada awal tahun pertama dapat diinterpretasi sebagai

    proksi atau estimator nilai sepakatan pada saat pemerolehan. #eandainya fasilitas fisis

    diperoleh dengan kos di bawah atau di atas nilai tersebut, selisihnya harus disebar selama

    umur aset secara proporsional dengan kontribusi pendapatan neto atau dengan cara lain.

    !ntuk mengatasi adanya selisih, diusulkan metoda yang disebut de"resiasi sesuaian-

    &aktu(time-ad$usted depreciation). Metoda ini sama dengan metoda di atas tetapi tarif

    diskun ditentukan atas dasar tingkat kembalian internal (internal rate of return) yaitu tingkat

    kembalian yang menjadikan nilai sekarang aliran kontribusi pendapatan neto samadengan kos

    pemerolehan. -ingkat kembalian ini dikalikan dengan nilai buku pada tiap awal perioda

    merupakan estimator laba yang dihasilkan oleh in2estasi fasilitas fisis dalam perioda tersebut.

    8aba ini merepresentasi kontribusi pendapatan neto dikurangi biaya depresiasi. Dengan kata

    lain, biaya depresiasi periodik adalah selisih antara kontribusi pendapatan neto dengan

    estimator laba tersebut. Dari contoh di atas, seandainya kos pemerolehan adalah *p.

    '.'.';, tingkat kembalian internal adalah '@. 8aba (tingkat kembalian in2estasi) dan

    depresiasi.

    elemahan pemaknaan depresiasi seperti di atas adalah depresiasi bersifat

    deterministik atau statistik. 4rtinya, sekali ditetapkan, semua perhitungan tidak akan berubah

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    11/17

    selama masa depresiasi. elemahan"kelemahan lain melekat pada kelemahan aliran kas masa

    datang diskunan (discounted future cash receipts) sebagai dasar penilaian aset.

    Depresiasi Sebagai Sarana Penandingan

    Kos dengan Kontribusi Pendapatan Neto

    Pemaknaan depresiasi ini sebenarnya sama dengan pemaknaan depresiasi secara

    kon2ensional yaitu alokasi kos atas dasar pola penyerapan. Perbedaannya adalah pola

    penyerapan tidak langsung didasarkan atas penyerapan jasa tetapi atas dasar pendapatan neto

    yang dihasilkan oleh fasilitas fisik bersangkutan. Pendapatan neto di sini adalah pendapatan

    yang dihasilkan oleh fasilitas fisik dikurangi biaya pengoperasian fasilitas fisis. =al ini

    didasarkan atas pemikiran bahwa 2ariasi pendapatan merefleksi 2ariasi penyerapan jasa

    fasilitas fisik. Dengan kata lain, pola penyerapan sejalan dengan pola kontribusi pendapatan

    neto. Dengan pemaknaan ini, kos disebar selama umur aset atas dasar proporsi atau rasio kos

    terhadap kontribusi pendapatan neto total sebagai berikut $

    4tas dasar rasio di atas, depresiasi untuk suatu perioda (&p) dapat ditentukan sebagai

    berikut $

    &p' " p

    Dengan contoh kasus sebelumnya dan dengan asumsi fasilitas fisis diperoleh dengan

    kos *p. '.:

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    12/17

    Dapat juga depresiasi ditentukan dengan cara melakukan taksiran (appraisal) pada

    tiap perioda atas dasar inspeksi fisis untuk mengukur keausan. Metoda ini memberikan hasil

    yang sama sekali kurang memuaskan. iaya depresiasi bukan semata"mata didasarkan atas

    hasil pengamatan fisis ada kemungkinan tidak konsisten dari perioda ke perioda. 0adi yang

    paling diperlukan adalah suatu kebijakan depresiasi yang sistematik dan logis didasarkan atasberbagai kemungkinan dan faktor yang melingkupi fasilitas fisis bersangkutan.

    'ubungan %e"resiasi dan #aba

    -elah dibahas sebelum ini bahwa mengaitkan depresiasi dengan kontribusi pendapatan neto

    sama saja dengan melakukan imputasi pendapatan. &ni berarti besarnya biaya depresiasi

    bergantung pada besarnya pendapatan dalam perioda tertentu. &mplikasinya adalah dalam hal

    pendapatan cukup kecil, akan terjadi semacam penundaan biaya depresiasi atau 6tahun

    gemuk menutup tahun kurus.7 #ekali depresiasi telah deprogram secara sistematik dan

    rasional, depresiasi hendaknya tidak ditunda pembebanannya semata"mata karena

    6pendapatan tidak dapat menutup biaya.7 4lasannya adalah bahwa proses keausankerusakan

    tidak akan berhenti karena aset fisis tidak digunakan dan perkembangan teknologi juga tetap

    berjalan selama perioda depresiasi.

    4lasan lain adalah bahwa penentuan laba haruslah merupakan akibat suatu upaya

    untuk mengungkapkan kenyataan objektif yang ada tanpa memperhatikan berapa akhirnya

    laba yang terjadi. 8agi pula, walaupun akuntansi menganut asas himpun (aktual), hal ini tidak

    mengisyaratkan bahwa laba periodik harus sama tiap tahunnya. 0adi, meskipun tetap dituntut

    untuk menaksir depresiasi tahunan secara saksama, rasional, dan objektif, hendaknya tidak

    ada pikiran sama sekali untuk mempengaruhi besarnya laba.

    Koreksi !erhada" Kesalahan !aksiran

    Mengingat kesulitan dalam meramalkan saat pemberhentian unit fasilitas fisis, program

    depresiasi tidak memberikan hasil yang sama persis dengan kenyataannya setelah berjalannya

    waktu. Misalnya, fasilitas fisis menjadi usang lebih cepat dari yang diantisipasi sehingga

    tahun"tahun yang telah berjalan dibebani terlalu sedikit dengan depresiasi. #ebaliknya,fasilitas fisik yang seharusnya sudah dihentikan dari pemakaian (dan habis didepresiasi)

    ternyata masih berfungsi dengan baik sehingga depresiasi telah dibebankan terlalu tinggi.

    alau program depresiasi yang dijalankan tersebut ditentukan secara saksama dan

    objektif dengan mempertimbangkan semua faktor yang ada, perbedaan antara taksiran dan

    kenyataan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Perbedaan dapat juga disebabkan oleh

    ketaksaksamaan atau kekeliruan. 4papun sebabnya, perbedaan yang akhirnya muncul paling

    tidak merupakan suatu indikasi bahwa kesalahan telah terjadi sehingga koreksi taksiran harus

    dilakukan.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    13/17

    Program depresiasi harus dire2isi bilamana kenyataan jelas menunjukkan bahwa

    re2isi tersebut diperlukan. alau misalnya ada bukti yang makin kuat tentang kemungkinan

    pemberhentian lebih awal sebagai akibat kemajuan teknologi atau faktor lainnya maka

    akselerasi depresiasi harus segera dilakukan demikian pula sebaliknya. ?ang penting adalah

    semua penyesuaian yang berlaku surut harus dilaporkan melalui statemen laba rugi.

    Dalam kasus tertentu, penghapusan fasilitas fisis (write-down) yang cukup besar dapat

    dibenarkan sebagai cara untuk menunjukkan adanya rugi yang sebenarnya telah terhimpun

    beberapa perioda tetapi belum masuk dalam biaya operasi tiap perioda tersebut karena rugi

    ini baru diketahui kemudian. alau suatu fasilitas fisis tidak lagi digunakan dan kemungkinan

    membangun atau memperbaiki kembali untuk diaktifkan adalah kecil, penghapusan seluruh

    sisa nilai buku sekaligus dapat dibenarkan meskipun fasilitas tersebut belum dibongkar.

    Penghapusan tersebut harus dilaporkan sebagai rugi dalam statemen laba"rugi tahun berjalan

    bukan sebagai penyesuai laba ditahan.

    ila penghapusan tersebut berkaitan dengan pembelian fasilitas fisis baru,

    penghapusan tersebut sering diperlakukan sebagai kos fasilitas fisis baru. Perlakuan ini tidak

    layak. Meskipun menaikkan harga barang atau jasa di perioda berikutnya merupakan

    pemecahan masalah yang terbaik untuk menutup rugi masa lampau, tidak berarti bahwa nilai

    buku fasilitas fisis yang dihentikan dapat dibebankan ke perioda"perioda yang tidak

    menikmati jasa fasilitas fisis tersebut.

    0adi, kalau pemberhentian dari penggunaan sudah pasti terjadi maka kos yang melekat

    pada fasilitas tersebut juga harus dihentikan, artinya tidak dapat lagi dibebankan ke produksi

    setelah pemberhentian. Mengkapitalisasi rugi pemberhentian sama saja dengan menyangkaladanya rugi tersebut. #ekali diputuskan untuk dihentikan kos yang belum dikonsumsi akan

    hilang selamanya (menjadi rugi). os yang harus dibebankan ke operasi selama umur

    fasilitas fisis yang baru adalah terbatas pada kos unit baru tersebut. #isa kapasitas fasilitas

    fisis lama tidak menambah daya atau kapasitas fasilitas fisis baru.

    !anah

    4pakah tanah perlu didepresiasi atau tidak bergantung pada karakteristik atau fungsi

    tanah dalam operasi perusahaan. #ebagai tempat usaha, fungsi untuk ditempati tidak akan

    pernah habis. Oleh karenanya, dapat dianggap bahwa kos tanah tidak perlu didepresiasi atau

    diamortisasi menjadi biaya operasi. Dengan kata lain, fungsi tanah untuk menyediakan jasa

    ditempati tanpa batas waktu (selamanya) cukup menjadi alasan kebijakan untuk

    memperlakukan kos tanah sebagai in2estasi permanen dalam fasilitas produksi. Perlakuan

    semacam ini makin didukung untuk tanah hak milik permanen. arena karakteristik kos

    tanah sebagai in2estasi permanen, tanah tersebut perlu dipisahkan dari fasilitas fisis lain yang

    dapat didepresiasi dalam pelaporannya.

    !anah Bukan 'ak Milik Permanen

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    14/17

    os tanah sewaguna (leasehold), tanah hak guna bangunan (=A), atau bentuk in2estasi non

    permanen lainnya dalam bentuk tanah harus secara sistematik dibebankan ke produksi selama

    umur ekonomik atau selama jangka kontrak.

    Dalam kondisi tertentu, tanah pertanian tidak dapat diperlakukan sebagai in2estasi

    permanen. esuburan tanah jelas akan dipengaruhi oleh frekuensi panen dan lapisan atas

    tanah (topsoil) yang subur mungkin habis akibat erosi sehingga suatu saat tanah tersebut

    secara ekonomik tidak dapat ditanami lagi. Dalam keadaan seperti ini, akuntansi yang sehat

    menghendaki pemisahan kos tanah menjadi bagian yang dimasukkan sebagai kos sisa tanah

    (kalau ada) dan bagian yang menunjukkan kos elemen tanah yang dapat habis jasanya

    (potensi jasa tanah untuk ditanami), kemudian ditentukan alokasi kos sistematik yang tepat

    untuk bagian kedua tersebut. 0adi, dengan akuntansi seperti di atas, pengeluaran"pengeluaran

    untuk mengembalikan kesuburan tanah akan menjadi bagian kos tanah yang pada akhirnya

    harus didepresiasi.

    Sumber Alam

    #umber alam (natural resources) yang akan habis melalui proses penambangan

    (e"traction) dan tidak dapat diperbarui atau diganti (renewa#le) sering disebut dengan 6aset

    habis pakai7 (wasting assets). -ambang mineral (termasuk minyak mentah dan gas) adalah

    contoh utama aset habis pakai. =utan kayu yang biasanya tidak diremajakan lagi oleh

    perusahaan pengekstraksi dapat dikategori sebagai aset habis pakai. os sumber alam

    tersebut (tidak termasuk nilai sisa tanah) harus diserap secara sistematik ke produksi atas

    dasar pengambilan atau konsumsi. os yang diserap ini disebut deplesi. #eperti juga pada

    depresiasi, deplesi sebagai kos atau upaya untuk menghasilkan pendapatan harus ditentukan

    secara objektif dan rasional tanpa memperhatikan pengaruhnya terhadap laba bersih.

    Aset !ak Ber&ujud

    ?ang digolongkan sebagai aset tak berwujud (intangi#les) meliputi pos seperti hak

    cipta, paten, merek dagang, goodwill, dan kos organisasi. #ama seperti fasilitas fisis, kos aset

    tak berwujud harus secara sistematik dibebankan ke operasi dan akhirnya terhadappendapatan selama umur yuridisnya. Dalam kasus tertentu dimungkinkan untuk menyerap

    kos tersebut dalam waktu yang lebih pendek dari umur yuridisnya. Penghapusan langsung

    seluruh kos sebagai rugi harus segera dilakukan kalau kondisi menunjukkan bahwa aset tak

    berwujud tersebut tidak lagi mempunyai arti ekonomik yang penting. arena banyak masalah

    teoritis yang timbul, dua jenis aset tak berwujud yaitu goodwill dan kos organisasi dibahas di

    bawah ini.

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    15/17

    ood&ill

    Aoodwill timbul apabila suatu perusahaan membeli perusahaan lain yang sudah

    berjalan secara keseluruhan. Aoodwill adalah selisih lebih jumlah rupiah tunai atau setaranya

    yang dibayarkan oleh perusahaan pembeli di atas nilai pasar wajar atau nilai buku kekayaan

    fisis perusahaan yang dibeli. Aoodwill dapat diinterpretasi sebagai kemampuan lebih dalam

    menghasilkan laba dibanding kemampuan normal perusahaan yang kondisi kekayaan fisisnya

    sama. emampuan lebih tersebut tidak dapat diperoleh secara terpisah dengan jalan membeli

    hak monopoli atau cara lainnya. #ecara akuntansi, goodwill tidak dapat ditimbulkan sendiri

    oleh perusahaan tetapi harus melalui pembelian suatu perusahaan yang sedang berjalan. os

    kampanye produk baru, misalnya, tidak dapat disebut sebagai goodwill.

    os goodwill yang melekat pada harga beli suatu perusahaan yang sudah beroperasi

    pada dasarnya merupakan nilai sekarang atau nilai diskunan (present or discounted value)

    kelebihan laba yang mampu dihasilkan. elebihan laba ini merupakan jumlah rupiah

    kelebihan yang diharapkan akan terjadi sehingga akhirnya in2estasi dengan pembelian

    perusahaan di atas nilai buku tersebut menghasilkan suatu tingkat pembelian in2estasi (rate

    of return) yang normal. Dengan demikian goodwill yang dibeli tersebut menunjukkan

    pengakuan lebih dahulu sejumlah debit yang mengukur sebagian dari laba yang diharapkan

    akan diperoleh kemudian. 0adi, jumlah debit goodwill diharapkan dapat ditutup atau

    diperoleh kembali melalui laba lebih perusahaan yang dibeli.

    Dengan demikian, sangat masuk akal kalau kos yang diperhitungkan sebagai goodwill

    harus diserap dan dibebankan ke pendapatan selama kurun waktu yang dijadikan dasar dalam

    mempertimbangkan kos pemerolehan perusahaan sehingga laba yang tampak dalam statemenlaba"rugi menunjukkan laba bersih normal. enyataan menunjukkan bahwa pada kebanyakan

    perusahaan, kelebihan kemampuan untuk menghasilkan laba tidak berlangsung selamanya

    tetapi hanya berlangsung dalam kurun waktu yang terbatas. Dengan demikian, goodwill

    hendaknya diamortisasi sepanjang taksiran masa diperolehnya laba lebih.

    #eandainya tingkat laba lebih tersebut tetap terjadi sesudah kurun waktu yang

    diantisipasi, amortisasi kos goodwill tetap dilakukan hanya selama waktu yang diantisipasi

    semula atas dasar faktor"faktor yang ada pada saat pengakuan goodwill. emampuan

    memberi laba lebih sesudah jangka waktu yang diantisipasi mungkin bukan lagi disebabkan

    oleh faktor"faktor dan kondisi yang dipertimbangkan pada saat perusahaan bersangkutandibeli. Dengan kata lain, kesuksesan yang dicapai perusahaan sesudah goodwill habis besar

    kemungkinan disebabkan oleh perkembangan dan faktor baru bukan lagi oleh goodwill

    tersebut.

    #elain diinterpretasi sebagai kemampuan melaba lebih (superior earningsataue"cess

    earning power) secara keseluruhan, goodwill dapat pula dipandang sebagai pengukur

    kelebihan spesifik perusahaan yang dibeli atau pengukur sikap masyarakat yang

    menguntungkan terhadap perusahaan (favora#le attitudes to word the firm). #ikap atau atribut

    yang dilekatkan masyarakat terhadap perusahaan dapat berupa lokasi yang strategik, reputasi

    bisnis yang baik, merek yang sudah terkenal, kesetiaan konsumen, pangsa pasar yang besar,

    dan faktor spesifik lainnya. ila harga beli melebihi penjumlahan harga wajar semua aset

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    16/17

    secara indi2idual, kelebihan tersebut dianggap melekat pada atribut spesifik tersebut. &ni

    berarti bahwa goodwill dapat dikaitkan dengan aset tak berwujud spesifik sehingga dapat

    dipisahkan dari berbagai aset lainnya. 8okasi yang strategic dikaitkan dengan harga tanah

    yang lebih tinggi dari harga tanah di tempat lain. Pangsa pasar yang besar dianggap sebagai

    hak monopoli.

    &nterpretasi goodwill seperti di atas disanggah oleh argument bahwa laba perusahaan

    dihasilkan oleh interaksi dari seluruh aset perusahaan. Aoodwill merupakan kelebihaan

    residual yang melekat pada perusahaan secara keseluruhan. Memperlakukan goodwill sebagai

    atribut spesifik sama saja dengan melakukan imputasi pendapatan. Di lain pihak, tidak layak

    jugauntuk menyebar kos goodwill ke semua aset karena kesulitan untuk mengidentifikasi

    atau mengaitkan goodwill dengan aset tertentu. Oleh karena itu, goodwill sebenarnya dapat

    diakui dalam satu akun debit dan dimaknai sebaga akun "enilaian induk (master valuation

    account) terhadap semua aset sebagai satu kesatuan. 5ungsi goodwill dianggap sama dengan

    fungsi premium in2estasi dalam obligasi atau cadangan penghapusan piutang. Denganperlakuan ini, goodwill bukan lagi merupakan kemampuan melaba lebih melainkan hanya

    sebagai jumlah rupiah pengimbang (a plug) yang berfungsi sebagai penilaian. Persoalan

    teoritis yang timbul kemudian adalah apakah jumlah debit goodwill dilaporkan sebagai

    penambah aset atau pengurang ekuitas pemegang saham.

    Kos rganisasi

    Pengeluaran"pengeluaran yang terjadi sebelum perusahaan mulai beroperasi biasanya

    ditampung dalam satu akun menjadi kos pendirian atau kos organisasi (organi*ation cost).

    Pengeluaran tersebut meliputi kos pencetakan saham, tarif akte notaris, pengeluaran untuk

    ijin perusahaan, dan kos kegiatan selama proses pendirian. os organisasi diperlakukan

    sebagai aset tak berwujud karena kos tersebut tidak dapat dikaitkan dengan aset tetap

    berwujud yang ada dalam perusahaan. #eperti telah diuraikan dalam pembahasan tanah, kos

    organisasi menunjukkan suatu aset permanen (tidak perlu diamortisasi) sepanjang perusahaan

    dapat mempertahankan diri sebagai perusahaan yang beroperasi secara penuh dan yang

    bertumbuh sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan untuk menghasilkan laba dan posisi

    keuangannya. 4kan tetapi, kos pendirian tersebut harus mulai diserap atau dihapuskan bila

    terjadi penurunan laba dan pengerutan (contraction) kekayaan yang terus menerus akibatkegagalan usaha atau proses likuidasi. 0adi, kos organisasi tidak semestinya diamortisasi

    dalam hal perusahaan berjalan terus dan berkembang tetapi tidak semestinya dipertahankan

    tetap utuh dalam hal perusahaan mengalami kemunduran yang terus"menerus. !ntuk

    perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha eksploitasi sumber alam, penyerapan secara

    sistematik kos organisasi selama umur fasilitas fisis (pabrik) adalah perlakuan yang paling

    layak. Dengan dasar pikiran yang sama, jumlah rupiah komisi atau berbagai pengeluaran lain

    yang berkaitan dengan penerbitan surat"surat berharga harus diserap (dihapuskan) selama sisa

    umur surat berharga tersebut.

    Penyajian Biaya

  • 7/24/2019 Penandingan Dan Penyajian Pos

    17/17

    Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan sarana untuk itu adalah

    statemen laba"rugi. Penyajian elemen pendapatan, untung, biaya, dan rugi bergantung pada

    konsep tentang apa saja yang membentuk laba.