PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN MELALUI PEMBIASAAN...

169
1 PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN MELALUI PEMBIASAAN SALAT ZUHUR BERJAMAAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ISLAMIYAH NIM 111-13-008 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) 2018

Transcript of PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN MELALUI PEMBIASAAN...

1

PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN MELALUI PEMBIASAAN SALAT

ZUHUR BERJAMAAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2

KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

ISLAMIYAH

NIM 111-13-008

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

2018

i

ii

iii

iv

MOTTO

شعين هىة وإنها نكبيزة إل عهى ٱنخ بز وٱنص وٱستعينىا بٲنص

Artinya : Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang

khusyu' (Q.S Al Baqarah : 45).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku (Ridwan dan Tumini) tercinta yang telah

membesarkanku dan selalu mendoakan serta mengusahakan

keberhasilanku.

2. Kepada suamiku Mas Agus Rifai yang selalu menyemangati dan

mendukungku baik material atau immaterial, dan Anaku Azzam Malik

Hamizan yang membuatku semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak dan Ibu mertuaku yang selalu membantuku dalam mengurus anak

dan mendoakan keberhasilanku.

4. Teman-teman PAI angkatan 2013 yang senatiasa menghiasi rutinitas di

kampus menjadi menyenangkan terutama sahabatku Bella dan mbak Laili

yang selalu membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. IAIN Salatiga yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman.

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, yang senantiasa memberikan rahmat hidayah dan

inayah-Nya. Sepantasnya kita untuk lebih bersyukur dan selalu mengingat akan

kuasa Allah yang begitu luas akan segala sesuatu, yang atas ridlo-Nya, penulis

dimudahkan segala urusannya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “ Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui Pembiasan Shalat Dhuhur

Berjamaah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Selain sebagai tugas wajib untuk memperoleh gelar sarjana, skripsi ini

tentunya saja berkat bantuan banyak pihak. Rasa hormat penulis sampaikan

kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan membantu dalam pembuatan

skripsi ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi. M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

sekaligus dosen pembimbing skripsi, yang selalu sabar membimbing

penulis sampai selesai skripsi ini.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan FTIK

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan PAI

4. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Keluarga besar SMP Negeri 2 Suruh, atas kesediannya untuk penulis

melakukan penelitian di sana serta banyak membantu penulis dalam

mengumpulkan data selama proses penelitian.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,

khususnya adik-adik di IAIN Salatiga. Penulis minta maaf apabila dalam

vi

penulisan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Penulis hanyalah

manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa.

Salatiga, 28 Februari 2018.

Penulis

vii

ABSTRAK

Islamiyah. 2018. Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui Pembiasaan Salat Zuhur

Berjamaah Siswa Kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing Dr. H. Rahmat Hariyadi. M.Pd.

Kata Kunci: nilai kedisiplinan dan salat berjamaah.

Penelitian ini membahas tentang Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui

Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah Siswa Kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Rumusan masalah yang dikaji dalam

penelitian ini adalah Bagaimana pembiasaan shalat dhuhur berjamaah siswa kelas

VII di SMP Negeri 2 Kec. Suruh Kab. Semarang, nilai-nilai kedisiplinan apa

sajakah yang ditanamkan melalui pembiasaan shalat berjamaah. Pendekatan dari

penelitian ini bersifat kualitatif dan jenis penelitian ini merupakan penelitian

lapangan (field research ) yang mana penelitian ini metode yang dipakai untuk

mengumpulkan data yaitu melalui metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Peneliti bertindak langsung sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data

dari hasil pengamatan. Data yang terbentuk kata-kata diambil dari para responden

pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain data tersebut berupa

keterangan para key informen, sedangkan data tambahan berupa catatan lapangan.

Keseluruhan data tersebut selain diperoleh melalui wawancara, juga didapatkan

dari observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah

data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, menyajikan data, menarik

kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber, triangulasi

teknik, triangulasi waktu.

Dari penelitian yang dilaksanakan, diperoleh hasil penelitian sebagai

berikut: proses pembiasaan salat zuhur berjamaah melalui cara mewajibkan anak

mengikuti salat berjamaah dengan diawasi guru, apabila guru melihat siswa yang

tidak mengikuti shalat zuhur berjamaah, siswa dikejar-kejar untuk melaksanakan

salat, tidak ada absensi bagi siswa, bagi siswa yang tidak mengikuti salat zuhur

berjamaah tidak ada sangsi atau hukuman dari pihak sekolah. Nilai kedisiplinan

yang ditanamkan melalui pembiasaan salat zuhur berjamaah adalah disiplin taat

waktu, kebersaman atau solidaritas, taat kepada aturan, taat kepada pemimpin,

pembiasaan dan pada rasa tanggungjawab sebagai seorang muslim kepada Tuhan

dan jamaah.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN DAN PUBLIKASI ............................................iii

HALAMAN MOTTO........................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR....................................................................................... v

ABSTRAK........................................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Fokus Penelitian................................................................................. ..5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ ..........5

D. Manfaat Penelitian..................................................................................5

E. Penegasan Istilah....................................................................................8

ix

F. Sistematika Penulisan.......................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................11

A. Penanaman Nilai Kedisiplinan........................................................11

B. Pembiasaan Shalat Berjamaah.........................................................27

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................42

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................42

B. Lokasi Penelitian..............................................................................43

C. Sumber data.....................................................................................43

D. Prosedur Pengumpulan Data............................................................44

E. Analisis Data....................................................................................47

F. Pengecekan Keabsahan Data............................................................48

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN .................................53

A. Gambaran Umum Sekolah................................................................53

B. Penyajian Data...................................................................................53

C. Hasil Temuan.....................................................................................60

D. Analisis Data......................................................................................78

E. Keabsahan Data.................................................................................77

x

BAB V PENUTUP.......................................................................................97

A. Kesimpulan........................................................................................97

B. Saran..................................................................................................98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Wawancara dengan kepala sekolah

Gambar 2. Wawancara dengan siswa

Gambar 3. Kegiatan shalat dhuhur berjamaah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identitas Sekolah

Tabel 3.2 Alamat Sekolah

Tabel 3.3 Dokumen dan Penyajian

Tabel 3. 4 Sarana Prasana Belajar

Tabel 3.5 Data Guru

Tabel 3.6 Data siswa

Tabel 4.1 Daftra nama informen

Tabel 5.1 . catatan lapangan kepala sekolah

Tabel 5.2 catatan lapangan wakil kepala sekolah

Tabel 5.3 catatan lapangan observasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman modern setiap orang hendaknya memiliki sikap dan

mental yang tangguh untuk memghadapi tantangan dalam kehidupan yang

semakin kompleks. Untuk itu diperlukan landasan keagamaan yang kuat.

Landasan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. sangat penting,

meskipun secara teknologi telah memiliki kompetensi yang kuat. Tanpa

keimanan dan jiwa taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan,

pangkat, kedudukan dan kekayaan akan dapat membahayakan,

menyengsarakan dan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat

( Drajat, 2006:47).

Salat merupakan azaz fundamental yang dijadikan tolak ukur

kualitas keimanan dalam diri seseorang. Maka dari itu mempelajari shalat

sejak dini sangatlah penting, dipahami dan diamalkan sebaik mungkin dan

benar, agar manfaatnya dapat dinikmati dan dirasakan dengan sungguh-

sungguh. Sejak kecil rajin shalat maka sampai besar nanti pasti selalu

memelihara ketaqwaannya, serta selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang

tidak baik serta menumbuhkan sikap pribadi yang disiplin.

Salat juga merupakan sebab seseorang dapat meningkatkan sumbu

keimanan dan kebaikan sesuai dengan kehadiran hati, pikiran dan

2

kekhusukan, serta menyebabkan seseorang dapat memperkuat akhlaknya

yang mulia dan menjauhkan perbuatan keji dan munkar. (Tharsyah,

2006:6).

Shalat juga merupakan salah satu media yang mampu

mengembangkan daa pikir seseorang menjadi luas tak terbatas. Artinya,

seseorang yang mampu menyelami makna di balik rahasia salat itu, cara

pandangnya tidak lagi sempit. Ia sanggup menjamah hal-hal yang tidak

bisa dinalar oleh otak kiri. (Ahmad. 2015:38) Dengan salat kita juga akan

dihindarkan dari pikiran ataupun perbuatan yang tidak baik. Firman Allah

swt :

Artinya : Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji

dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah

lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan

Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.( QS. Al-Ankabut

45.)

Sebagai orang tua membimbing anak itu merupakan sebuah

kewajiban yang harus dilakukan. Di dalam konteks membimbing anak-

anak tentu saja para orang tua wajib memiliki tanggung jawab di dalam

mengerjakan salat. Karena anak memang salah satu amanah yang ditipikan

Allah sebagai tanggung jawab dunia dan akhirat oleh orang tuannya.

Dalam rangka mengerjakan shalat kepada anak sendiri memang

sangat tidak mudah dari sekerdar mengajarkan huruf abjat atau

3

mengenalkan angka-angka kepada anak. Tanggung jawab atas shalat yang

sangat besar pastinya akan menghadirkan beragam cobaan dan ujian ketika

orang tua mengerjakan shalat kepada anak.

Anak terbiasa megerjakan shalat jika bapak dan ibu mengerjakan

shalat. Orang tua menjadi teladan yang sangat diperlukan oleh anak. Cara

pembiasaan anak mengerjakan shalat melalui orang tua menjadi teladan

bagi anak, wujudkan suasana yang agamis dan selalu ajak anak untuk

shalat.

Untuk berhasil menanam kebiasaan shalat berjamaah perlu memilih

metode yang cocok. Menurut Arimai Arif (2002:110) metode pembiasaan

merupakan cara yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral

ke dalam jiwa anak. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya ini kemudian

akan termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah

keusia remaja dan dewasa.

Menurut Mulyasa (2014:166) pembiasaan adalah sesuatu yang

sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi

kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintinkan pengalaman, yang

dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menempatkan

manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat menghemat kekuatan,

karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spontan, agar kekuatan

itu dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan, dan

aktivitas lainnya. Pembiassan dalam pendidikan hendaknya dimulai sejak

dini.

4

Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua, dalam hal ini

para pendidik agar mereka menyuruh anak-anak mengerjakan shalat,

tatkala mereka berumur tujuh tahun. Rasulullah SAW bersabda:

بن عمز وبن انعا ص قال : قال رسىل للا صهى للا عهيه وسهم مزوا أول دك م عن عبذ للا

الة وهم أبناء سبع سنين واضزبى هم عهيها وهم أبناء عشز وفز قىا بينه م في انمضا حع بانص

artinya “perintahkanlah anak kalian shalat ketika berusia tujuh tahun, dan

pukullah mereka agar shalat ketika berusia sepuluh tahun, dan pisahlah

tempat tidur mereka”. (HR. Abu Dawud) ( Al Albani, 2012.198)

Upaya untuk menanamkan sikap disiplin dalam pendidikan shalat

tidak terlepas dari motivasi seorang guru kepada siswanya, yaitu upaya

seorang guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa sejak dini untuk

tekun, rajin, dan tertib melaksanakan shalat secara ikhlas terhadap Allah

swt. dalam sepanjang hidupnya. Pada prinsipnya mengajarkan shalat

terlebih dahulu dimulai dari orang tua dan pengasuh (guru) untuk

mengajarkan teori disertai dengan memberi contoh yang baik bacaan dan

gerakannya (A.F. Jaelani, 2000.5)

Pada pembelajaran tingkat menengah pertama di SMP shalat fardhu

menjadi salah satu kurikulum sehingga keharusaan bagi setiap muslim

untuk menjalankannya, dan mengamalkannya. Salah satu shalat fardhu

yang bertepataan dengan kegiataan pembelajaran di SMP adalah shalat

dhuhur, hal ini menginspirasi peneliti untuk mengarahkan risetnya

terhadap sejauh mana nilai kedisiplinan siswa dalam shalat jama‟ah baik di

sekolah maupun di rumah.

5

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Penanaman Nilai Kedisiplinan

Melalui Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah Siswa Kelas VII SMP Negeri

2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan, di antaranya:

1. Bagaimana pembiasaan salat zuhur berjamaah siswa kelas VII di SMP

Negeri 2 Kec. Suruh Kab. Semarang?

2. Nilai-nilai kedisiplinan apa sajakah yang ditanamkan melalui

pembiasaan salat berjamaah?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pembiasaan shalat dhuhur berjamaah di SMP Negeri 2

Kec. Suruh Kab. Semarang.

2. Mengetahui nilai-nilai kedisiplinan yang tertanam melalui pembiasaan

shalat berjamaah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai

kontribusi atau untuk memberikan informasi dalam pengembangan

penelitian selanjutnya, sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dan

pendidikan.

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Murid

Dengan hasil riset ini berharap murid lebih disiplin dalam

menjalankan ibadah dan belajar.

b. Bagi Guru

Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat mengetahui kadar

kedisiplinan beribadah maupun belajar.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan digunakan sebagai bahan perbandingan

terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kekurangan dan kelebihan

yang ada sebelumnya. Selain itu juga mempunyai andil besar dalam

rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori-

teori yang ada kaitannya dengan judul yang digunakan untuk mendapatkan

landasan teori ilmiah. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji beberapa

penelitian yang pernah diteliti oleh beberapa penelitian lain, penelitian

tersebut digunakan sebagai bahan kajian pendukung dalam penelitian ini.

Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembahasan

skripsi ini, yakni:

1. Skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN PEMBIASAAN JAMAAH

SHALAT DHUHUR TERHADAP KEDISIPLINAN DALAM

BELAJAR SISWA KELAS VI DI MI NYATNYONO 01 UNGARAN

BARAT KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

7

Yang ditulis oleh Siti Muawanah (11410065) Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga Tahun 2012, menjelaskan bahwa :

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang

positif antara pembiasaan jamaah sholat dhuhur terhadap kedisiplinan

dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan statistik

pada taraf signifikansi 1% yang menunjukkan bahwa nilai r tabel =

0,537 dengan nilai r hitung = 0,623 dengan N: 22 responden. Ternyata

r hitung lebih besar daripada r tabel.

2. Tesis yang berjudul “KEEFEKTIFAN SHALAT BERJAMAAH

DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA” yang ditulis

Mamik Wahyuni NIM : 1755144018 PROGRAM STUDI ILMU

PENDIDIKAN DASAR ISLAM PASCASARJANA IAIN

TULUNGAGUNG 2016, menjelaskan bahwa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifan shalat

berjamaah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa merupakan cara

yang praktis efektif dan efisien dalam meningkatkan kedisiplinan

siswa baik dalam beribadah maupun dalam kehidupan sehari-hari baik

di sekolah, dirumah maupun di lingkungan masyarakat.

Kesamaan antara dua skripsi di atas adalah sama-sama

membahas tentang shalat berjamaah dan kedisiplinan siswa.

Perbedaanya adalah skripsi yang satu memcari hubungan

antara shalat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa dan jenis

penelitiannya kuantitatif membuktikan teori, sedangkan yang tesis

8

apakah shalat berjamaah dapat meningkatkan kedisiplinan dan jenis

penelitiannya kualitatif dengan cara mengembangkan teori dan

menemukan teori.

Perbedaan judul skripsi peneliti dengan skripsi yang sudah ada

adalah nilai kedisiplinan yang terkandung dalam shalat berjamaah.

F. Penegasan Istilah

1. Penanaman

Penanaman adalah proses, perbuatan dan cara menanamkan.

(penanaman secara etimologi berasal dari kata tanam yang berarti

benih, yang semakin jelas ketika mendapat imbuan me-kan menjadi

“menanamkan” yang berarti menaburkan ajaran, paham, dan lain

sebagainya, serta berarti pula memasukkan, membangkitkan, atau

memelihara perasaan, cinta kasih, dan sebagainya. DepDikBud. 1990.

895).

2. Kedisiplinan

Menurut Suharsimi Arikunto (1993:114) memberikan disiplin

sebagai bentuk kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan atau tata

tertib yang berlaku atas dorongan dari dalam diri seseorang yang

sesuai dengan kata hatinya.

Menurut Qonita Alya (2011:163) disiplin yaitu tata tertib,

ketaatan kepada peraturan dan merupakan bidang studi yang memiliki

objek,sistem, dan metode tertentu.

9

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan tertiban.

3. Metode pembiasaan

Secara etimology pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam

kamus buku besar Bahasa Indonesia, “biasa” berarti lazim, seperti

sedia kala, sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan

sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan

arti proses membuat sesuatu seorang menjadi terbiasa ( Arif,

2002:110)

Menurut Mulyasa (2014:166) pembiasaan adalah sesuatu yang

sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat

menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintinkan pengalaman,

yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan

menempatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat

menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat

dan spontan, agar kekuatan itu dapat digunakan untuk berbagai

kegiatan dalam setiap pekerjaan, dan aktivitas lainnya. Pembiassan

dalam pendidikan hendaknya dimulai sejak dini.

4. Shalat jamaah

Shalat jamaah adalah rukun-rukun khusus dan bacaan-bacaan

tertentu dengan ikatan waktu yang sudah ditentukan, dapat ditentukan

10

ucapan dan perbuatan yang dibuka dengan niat dan takbir serta diakhiri

dengan salam. (Saldan, 2006: 27)

Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang

banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang,

satu orang didepan bertindak sebagi imam dan yang lainnya berdiri

dibelakangnya sebagi makmum.( Adzan, 2006:15

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran keseluruhan pada penelitian ini, maka

peneliti akan sampaikan garis-garis besar dalam sistematika penelitian

yang memuat 5 (lima) bab atau pembahasan, sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini berisi tentang:

Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Kajian Penelitian Terdahulu, Penegasan Istilah, dan Sistematika

Penulisan Skripsi. Bab pendahuluan ini dimaksudkan sebagai kerangka

acuan dalam penulisan skripsi, sehingga dapat dijelaskan secara

sistematika sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Bab II : Kajian Pustaka. Pada bab kajian pustaka ini, dikupas

berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian.

Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada bab ini berisi : definisi

penanaman, definisi kedisiplinan, definisi shalat, definisi berjamaah,

definisi pembiasaan.

Bab III : Metode Penelitian. Pada bab ini akan dilaporkan

pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur

11

pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data

mengenai pembelajaran nilai kedisiplinaan melalui pembiasaan shalat

dhuhur berjamaah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kec. Suruh Kab

Semarang dan penyajian data.

Bab IV : Paparan data dan Analisis Data. Pada bab ini akan

dilaporkan hasil penelitian tentang paparan data, yaitu gambaran umum

sekolah dan temuan penelitian. Analisis data pada bab ini, penulis akan

memaparkan analisis data dari pembelajaran nilai kedisiplinaan melalui

pembiasaan shalat dhuhur berjamaah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kec.

Suruh Kab Semarang

Bab V : Penutup. Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan

sebagai jawaban atas fokus penelitian dan saran-saran. Bagian akhir dari

skripsi ini juga dicantumkan daftar pustaka dan berbagai lampiran.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penanaman Nilai Kedisiplinan

1. Pengertian Penanaman Nilai Kedisiplinan

Penanaman adalah proses, perbuatan dan cara menanamkan.

(penanaman secara etimologi berasal dari kata tanam yang berarti

benih, yang semakin jelas ketika mendapat imbuan me-kan menjadi

“menanamkan” yang berarti menaburkan ajaran, paham, dan lain

sebagainya, serta berarti pula memasukkan, membangkitkan, atau

memelihara perasaan, cinta kasih, dan sebagainya. DepDikBud. 1990.

895).

Sedangkan arti nilai menurut Zakiyah Daradjat adalah suatu

perangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai identitas

yang memberikan ciri khusus pada pemikiran, perasaan, kriteria

maupun perilaku. (Daradjat, 1996: 59)

Konsep populer dari “disiplin” adalah sama dengan

“hukuman” . menurut konsep ini, disiplin digunakan hanya bila anak

melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang tua, guru atau

orang dewasa yang berwenang mengatur kehidupan bermasyarakat,

tempat anak itu tinggal.

Disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple.” Yakni

orang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang

pemimpin. (Hurlock, 1993: 82). Dalam bahasa Inggris “discipline”

13

berarti: tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri,

kendali diri, latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnaka

sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral, hukuman

yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki kumpulan atau sistem

peraturan-peraturan bagi tingkah laku. (Dictionary, 1979:289)

Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerapak kali terkait dan

menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban

mempunyai arti kepatuhan seseorang daalam mengikuti peraturan atau

tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang

dari luar dirinya. Sebaliknya disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan

yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri

orang tua itu istilah tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku

untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur. ( Tu‟us,2004:31)

Disiplin menurut para ahli sebagai berikut:

a. Menurut Suharsimi Arikunto (1993:114) memberikan disiplin

sebagai bentuk kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan

atau tata tertib yang berlaku atas dorongan dari dalam diri

seseorang yang sesuai dengan kata hatinya.

b. Menurut Qonita Alya (2011:163) disiplin yaitu tata tertib,

ketaatan kepada peraturan dan merupakan bidang studi yang

memiliki objek,sistem, dan metode tertentu.

14

c. Jika ditinjau dari sudut keagamaan, Nurcholis Madjid

(1997:87) menyatakan disiplin adalah sejenis perilaku taat dan

patuh yang sangat terpuji.

d. Menurut Soegeng Prijodarminto kedisiplinan sebagai kondisi

yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

perilaku yang mewujudkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah

menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu

tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan

pengalaman. (Soegeng P., 1004:23)

Bohar Soeharto menyebutkan tiga hal mengenai disiplin,

yaini disiplin sebagai latihan, disiplin sebagai hukuman, dan

disiplin sebagai alat pendidikan.

1. Disiplin sebagai latihan untuk menuruti kemamuan seseorang.

Jika dikatakan “melatih untuk menurut” berarti jika seseorang

memberi perintah, orang lain akan menuruti perintah itu.

2. Disiplin sebagai hukuman. Bila seseorang berbuat salah, harus

dihukum. Hukuman itu sebagai upaya mengeluarkan yang jelek

dalam diri orang itu sehingga menjadi baik.

3. Disiplin sebagai alat untuk mendidik. Seorang anak memiliki

potensi untuk berkembang melalui interaksi dengan lingkungan

untuk mencapai tujuan realisasi dirinya. (Soeharto. 1996:8-11)

15

Jadi disiplin adalah perilaku untuk taat kepada aturan atau tata

tertib yang berlaku atas dorongan dari dalam diri seseorang untuk

menjadi manusia yang baik dan terpuji. Adanya hukuman yang

diberikan bagi yang melanggar ketentuan ynag berlaku, dalam rangka

mendidik, melatih, mengendalikankan dan memperbaiki tingkah laku.

Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku

sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka,

disiplin harus mempunyai empat unsur pokok (Hurlock, 1978:84)

yaitu :

1) Peraturan sebagai pedoman perilaku

2) Konsistensi dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang

digunakan untuk mengajarkan dan memaksakannya

3) Hukuman untuk pelanggaran peraturan

4) Penghargaan untuk perilaku yang baik yang sejalan dengan

peraturan yang berlaku.

2. Fungsi disiplin

Menurut Tulus Tu‟us (2004: 38-43) ada enam fungsi disiplin,

enam fungsi tersebut adalah:

a. Menata Kehidupan Bersama

Disiplin berfungsi untuk menyadarkan seseorang bahwa

dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaatidan

mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu

membatasi dirinya merugikan pihak lain, tetapi hubungan dengan

16

sesama menjadibaik dan lancar. jadi fungsi disiplin adalah

mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu..

b. Membangun Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku dan pola

hidup seseorang yang tercermin dalam penampilan, perkataan dan

perbuatan sehari-hari.

Menurut Wardiman Djojonegoro mengatakan: penerapan

disiplin yang mantap dalam kehidupan sehari-hari berawal dari dari

disiplin pribadi. Disiplin pribadi dipengaruhi dari dua faktor, yakni

faktor dari dalam dan faktor dari luar. faktor luar berupa

lingkungan, sedangkan faktor dalam berupa kesadaran diri.

Lingkungan yang disiplin baik, sangat berpengaruh

terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang

sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang

tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam bangun

kepribadian yang baik.

c. Melatih Kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan

berdisiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat.

Namun, terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu

panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut

dilakukan melalui latihan.

17

Kepribadian yang tertib, teratu, taat, patuh, perlu dibiasakan

dan dilatih. Pola hidup seperti itu musthil dapat terbentuk begitu

saja. Hal itu memerlukan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan

diri, mencoba, berusaha dengan gigih, bahkan dengan gamblengan

dan tempaan keras.

Soegeng Prijodarminto (1994:17-18) menyatakan: sikap,

perilaku seseorang tidak dibentuk dalam sekejap. Diperlukan

pembinan, tempaan yang terus-menerus sejak dini. Melalui

tempaan manusia akan menjadi kuat. Melalui tampan mental dan

moral seorang akan terpuji, melalui tempaan pula menjadi seorang

dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dengan penuh

ketabahan dan kegigihan. Melalui tempaan pula mereka

memperoleh nilai tambah. Disiplin tersebut akan terwujud melalui

pembinaan sejak dini, sejak usia muda, dimulai dari lingkungan

keluarga, melalui pendidikan yang tertanam sejak usia muda yang

semakin lama menyatu kuat dalam dirinya dengan bertambhanya

usia.

d. Pemaksaan

Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan

mamatuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku

dalam menunaikan tugas dan tanggung jawa. Faktor yang

mendorong terbentuknya kedisiplinan, yaitu dorongan dari dalam

(terdiri dari pengalaman, kesadaran, dan kemauan untuk berbuat

18

disiplin) dan dorongan dari luar (perintah, larangan, pengawasan,

pujian, ancaman, ganjaran)

Dari pendapat itu, disiplin terjadi karena dorongan

kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik

dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas

kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.

Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya

pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa

yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang kedisiplinan baik,

terpaksa harus menaati dan mematuhi tat tertib yang ada di sekolah

tersebut. dikatakan terpaksa, karena melakukannya bukan karena

kesadaran diri, akan memberi pengaruh kurang baik. Anak akan

stres, merasa kurang bebas dan mandiri, terpaksa dan hanya

memenuhi keinginan pihak laian.

Soegeng Prikodarminto mengatakan : disiplin yang

terwujud karena adanya paksaan atau tekanan dari luar akan cepat

pudar kembali bilamana faktor-faktor tersebut lenyap.

Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada

seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di

lingkungan itu. Memang disiplin seperti ini masih dangkal. Akan

tetapi, dengan pendampingan guru-guru, pemaksaan, pembiasaan

dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan siswa bahwa

disiplin itu penting baginya. Dari mula-mula karena paksaan, kini

19

dilakukan karena kesadaran diri., menyentuh kalbunya, merasakan

sebagai kebutuhan dan kebiasaan. Diharapkan juga, disiplin ini

meningkat menjadi kebiasaan, berfikir baik, positif, bermakna,

memandang jauh kedepan. Disiplin bukan hanya soal mengikuti

dan menaati aturan, melainkan sudah meningkat menjadi disiplin

berfikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek

hidupnya.

e. Hukuman

Dorothy Irene Marx (1982:29) mengatakan “ Hukuman

memang mengandung empat fungsi yaitu: sebagai pembalasan atas

perbuatan salah yang telah dilakukan, sebagai pencegahan dan

adanya rasa takut orang melakukan pelanggaran, sebagai korelasi

terhadap perbuatan yang salah. Sebagai pendidikan yakni

menyadarkan orang untuk meninggalkan perbuatan tidak baik, lalu

mulai melakukana yang baik.

Karena itu, Hukuman sangat penting karena dapat memberi

dorongan dan kekuatan bagi seseorang untuk menaati dan

mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan

ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.

3. Macam-macam disiplin.

Macam-macam disiplin menurut Tulus Tu‟us. ( 2004:44-46)

a. Disiplin Otoritarian

20

Dalam disiplin otoritarian, peraturan dibuat sangat ketat dan

rinci. disiplin otoritarian selalu berarti pengendalian tingkah laku

berdasarkan tekanan, dorongan, pemaksanaan dari luar diri

seseorang. Hukuman dan ancaman kerapkali dipakai untuk

memaksa, menekan, mendorong seseorang mematuhi dan menaati

peraturan.

b. Disiplin Permisif

Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut

keinginannya. Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan

sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya

itu. Dampak teknik permisif ini berupa kebingungan dan

kemimbangan. Penyebabnya karena tidak tahu mana yang tidak

dilarang dan mana yang dilarang. Atau bahkan menjadi takut,

cemas, dan dapat juga menjadi agresif serta liar tanpa kendali.

c. Disiplin Demokratis

Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan memberi

penjelasaan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak

memahami mengapa diharapkan mematuhi dan menaati peraturan

yang ada. Teknik ini lebih menekankan aspek edukatif bekan aspek

hukuman. Sanksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang

menolak dan melanggar tata tertib. Akan tetapi, hukuman

dimasudkan sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan

mendidik.

21

Demikian macam-macam disiplin. Disiplin otoritarian

sangat memaksa unuk menaati dan mematuhi peraturan, sanksi

hukuman bagi yang melanggar peraturan. Disiplin permisif

memberi kebebasan kepada sisiwa untuk mengambil keputusan

dan tindakan. Disiplin demokrasi menekankan kesadaran dan

tanggung jawab.

4. Aspek- aspek Kedisiplinan

Menurut Prijodarminto (1994), disiplin memiliki 3 (tiga)

aspek. Ketiga aspek tersebut adalah :

a. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan

tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian

pikiran dan pengendalian watak.

b. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,

kriteria, dan standar yang sedemikan rupa, sehingga pemahaman

tersebut menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran,

bahwa ketaatan akan aturan. Norma, dan standar tadi merupakan

syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan (sukses).

c. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati,

untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Siswa Dalam Belajar

Seperti halnya belajar perilaku disiplin juga dipengaruhi oleh

banyak faktor yang memberi motivasi kepada individu-individu

berperilaku disiplin.

22

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin antara lain :

a. Faktor intern

Faktor ini adalah berasal dari dalam diri siswa itu sendiri

yang mampu menberi dorongan kepada siswa untuk dapat

berdisiplin dengan baik, tanpa dorongan dari luar. Siswa mampu

membiasakan disiplin terus menerus dan sanggup mengerjakan

sesuatu dengan segala seneng hati.

b. Faktor ekstern

Faktor yang berasal dari luar diri siswa atau siswa mampu

memberi dorongan untuk berdisiplin. Antara lain:

a) Teman

Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas agama,

beribadah dan sebagainya, biasanya remaja itu sangat

dipengaruhi oleh teman-temannya, misalnya remaja yang ikut

dalam kelompok yang tidak sembahyang atau acuh tak acuh

terhadap ajaran agama, maka ia akan mau mengorbankan

sebagian keyakinannya demi untuk mengikuti kebiasaan teman

sebayanya ( Zakiah Daradjat, 2006:63)..

Dari pendapat diatas dapat dissimpulkan bahwa teman

itu sangat mudah terpengaruh oleh teman-temannya. Apabila

anak berteman atau bergaul dengan teman yang baik, anak itu

pasti berperilaku baik. Dan sebaliknya apabila anak berteman

23

atau bergaul dengan teman yang tidak baik atau kurang baik,

anak itu pasti berperilku tidak baik.

b) Kewibawaan Guru

Di mata anak, sosok guru merupakan figur dan suri

tauladan yang sempurna menurut mereka. Jika seorang guru

dapat memberi contoh yang baik, maka hal ini akan efektif

dalam pembentukan disiplin siswa. Karena kewibawaan dan

kepribadian guru adalah faktor yang terpenting untuk mencapai

disiplin yang baik (Mahali, 1994:37 ).

Jadi, guru sebagai suri teladaan bagi siswa-siswanya di

sekolah. Guru yang baik akan ditiru siswa-siswanya untuk

berbuat baik. Dan sebaliknya, guru yang tidak baik akan ditiru

siswa-siswanya tidak baik.

c) Orang tua

Menanamkan disiplin anak, sebaiknya dimulai dari

orang tua memberi contoh yang baik demi terlaksananya sikap

disiplin. Contoh sikap disiplin yang konsisten dan konsekwensi

harus ditujukan kepada orang tua melalui kekompakan mereka

dalam bertindak membina rumah tangga. Perbedaan persepsi

antara kedua orang tua merupakan hal yang wajar, namun di

atas semua itu, kepentingan anak tetap diutamakan. Idealnya

semua pihak yang berada dalam lingkungannya kelurga ikut

24

andil dan berperan penting dalam menanamkan disiplin pada

anak.

Sedangkan menurut pendapat (Madjid, 1997:88) diantara faktor-faktor

yang mempengaruhi disiplin adalah :

1. Taqwa kepada Allah atau keinsyafan yang mendalam akan makna ke-

Tuhan-an Yang Maha Esa.

Seseorang yang mempunyai komitmen terhadap keimanannya

kepada Allah akan selalu berbuat sesuai dengan norma dan aturan yang

diyakini kebenarannya. Karena ia sadar bahwa Allah akan selalu

menyertai dimanapun ia berada. Kesadaran itu akan membimbing kepada

perilaku yang baik yaitu akhlakul karimah (Madjid, 1997:87 ).

2. Keabsahan tatanan atau aturan

Ketika suatu tatanan dirasakan oleh masyarakat sebagai tatanan

tidak adil yang berarti tidak absah, maka sulit sekali diharapkan kepatuhan

mereka dengan sendirinya sulit terjadi perilaku yang disiplin. Jika faktor di

atas telah terpenuhi dan ditunjang dengan sarana yang baik, maka

kedisiplinan dari individu akan timbul dengan baik. Sarana-sarana

pendisplinan yang baik menurut Michael Fucoult dalam Sunu Hardiyanto

(1997:93) meliputi:

a. Pengawasan hierarkis atau suatu mekanisme yang tidak dapat dilihat

oleh pihak yang dipantau.

b. Normalisasi, suatu normalisasi hukuman di dalam inti disiplin. Istilah

yang dipakai untuk menyebut hukuman disiplin adalah sanksi.

25

Hukuman disiplin ini dimengerti sebagai suatu yang dapat membuat

anak-anak merasakan pelanggaran yang telah dibuatnya.

c. Pengujian, Pengujian merupakan paduan dari tehnik pengawasan

hierarkis dan normalisasi. Pengujian merupakan pemantauan

normalitatif yang mampu mengklasifikasikan menentukan mutu dan

menghukum yang dipanatu.

Selain memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya sikap disiplin dan timbulnya sarana-sarana yang baik

diperlukan metode yang tepat. Dengan metode penerapan disiplin

yang tepat, maka individu tidak merasa diperintah dan dipaksa untuk

melaksanakan suatu aturan atau tatanan.

6. Nilai-nilai kedisiplinan

Nilai-nilai kedisiplinan sesuai yang dikemukakan Agus Wibowo

(2012: 84) yaitu:

a. Kegiatan rutin,

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan anak

didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contohnya

pemeriksaan kebersihan badan, beribadah bersama atau shalat

bersama setiap shalat dhuhur, berdoa waktu mulai dan selesai

pelajaran, mengucapkan salam bila bertemu guru, tenaga pendidik,

teman.

26

b. Kegiatan Spontan,

Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan

secara spontan pada saat itu juga. Contohnya ketika ada peserta

didik yang membuang sampah tidak pada tempatnya, berterik-

terik, berkelahi, berperilaku tidak sopan, mencuri. Guru langsung

menegurnya dan menasehatinya pada saat itu juga.

Kegiatan spontan ini tidak saja berlaku untuk perilaku dan

sikap peserta didik yang tidak baik, tetapi peilaku yang baik harus

direspon secara spontan dengan memerikan pujian.

c. Keteladanan,

Keteladan adalah peilaku dan sikap guru dan tenaga

kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindak-

tindakan yang baik, sehingga diharapkan menjadi panutan bagi

peserta didik untuk mencontohnya.

d. Pengkondisian.

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter

maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu.

Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa yang diinginkan.

27

B. Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah

1. Pengertian Salat Zuhur Berjamaah

Pengertian salat menurut bahasa Arab berarti do‟a. sebagaimana

pendapat yang dikemukakan oleh:

a. Shalat adalah rukun Islam yang kedua, berupa ibadah kepada Allah

swt. wajib dilakukan oleh setiap muslim, dengan syarat, rukun, dan

bacaan tertentu dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (

Alya, 2011:657).

b. Shalat adalah rukun-rukun khusus dan bacaan-bacaan tertentu

dengan ikatan waktu yang sudah ditentukan, dapat ditentukan

ucapan dan perbuatan yang dibuka dengan niat dan takbir serta

diakhiri dengan salam. (Saldan, 2006: 27)

Sedangkan shalat dhuhur adalah merupakan salah satu ibadah

shalat yang dilaksanakan di siang hari, awal waktunya setelah

tergelincirnya matahari dari petengahan langit dan akhir waktu apabila

bayang-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya atau ketika

matahari tepat di atas ubun-ubun (Rasjid, 2004:62)..

Shalat jamaah ialah shalat yang dilaksanakan bersama-sama,

paling tidak oleh dua orang, dan selebihnya tidak dibatasi dengan

jumlah.

Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang

banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang,

28

satu orang di depan bertindak sebagi imam dan yang lainnya berdiri di

belakangnya sebagai makmum.(Adzan, 2006:15)

Sedangkan menurut H. Sulaiman Rasjid yang dinamakan

shalat berjamaah ialah apabila dua orang shalat bersama-sama dan

salah seorang di antara mereka mengikuti yang lain. Orang yang

diikuti (yang dihadapan) dinamakan imam dan yang mengikuti di

belakang dinamakan makmum. (Rasjid, 2001:106)

Shalat dhuhur berjamaah adalah shalat dilaksanakan bersam-

sama paling sedikit dua orang, yang satu menjadi iman dan yang lain

menjadi makmun, yang dilaksanakan pada saat tergelincirnya

matahari dari petengahan langit.

2. Dasar shalat berjamaah

Sebagai bentuk ibadah khassah (khusus), shalat berjamaah

tentunya mempunyai dasar yang kuat, sehingga ketentuan dan

pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nash, yaitu sesuai dengan firman

Allah dalam Annisa ayat 102 diatas.

29

Artinya:

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu)

lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka

hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan

menyandang senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat

besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat), Maka

hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh)

dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum

bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan

hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orangorang

kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta

bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada

dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat

sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan

siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab

yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu” (QS. An Nissa‟:102).

Pada ayat diatas kita diperintahkan untuk melaksanakan shalat

bersama-sama dengan berjamaah, karena hal ini dapat memperkokoh

jalinan tali silaturahim, menanamkan kepekaan sosial untuk

menumbuhkan solidaritas antara sesama manusia Inilah yang menjadi

dasar bahwa di dalam mengerjakan shalat alangkah baiknya jika kita

kerjakan bersama-sama.

firman Allah:

Artinya : “ Dan dirikanlah shalat olehmu akan shalat, dan tunaikan

zakat dan ruku‟lah bersama orang-orang yang ruku‟. (QS Al-

Baqarah:43)

30

Ayat inilah yang sebenarnya yang bermuatan perintah shalat

berjamaah kepada umat Nabi Muhammad, sekaligus perintah agar

umat Nabi Muhammad selalu “berjamaah” dalam konteks

keberagamaan (Sholikin, 2015. 113)

Ketika Rasulullah menyatakan bahwa shalat berjamaah

mendapatkan ganjaran 20 sampai 27 derajat, lalu al-Qur‟an

menyinggung seseorang yang mendapatkan kesempurnaan jamaahnya

saat ia mendapatkan ruku‟nya imam, dimana ini dinilai mendapatkan

ganjaran 20 derajat, maka hal-hal tersebut mengindikasikan adanya

hitung-hitungan real dari konsep angka dari 27 derajat tersebut.

Bahwa angka 27 derajat itu bukanlah merupakan hal yang mistis,

namun matematis, yakni wujudnya yang mencapai bilangan angka 27

derajat tersebut memang ada, dan itu harus kita perjuangkan agar nilai

sempurna 27 bisa kita dapatkan.

Berikut sabda Rasulullah tentang keutamaan shalat berjamaah,

dibandingkan shalat sendirian.

ع وعشزين درجت ب تفضم صالة انفذ بس صال ة انجما عت

Artinya :

“Shalat yang dilakukan secara berjamaah lebih utama daripada shalat

sendirian dengan nilai keutamaan 27 derajat”. ( al-Jami‟ al-Musnad al-

Shahih al-Bukhari 1/131)

Sedangkan hukum shalat berjamaah menurut banyak ulama

berbeda, sebagian ulama mengatakan shalat berjamaah itu fardlu „ain

(wajib „ain) sebagian lagi berpendapat bahwa shalat berjamaah itu

fardlu kifayah, sebagian lagi berpendapat sunah muakkad (sunah

31

istimewa). Yang akhir inilah hukum yang lebih layak selain salat

Jum‟at. Pendapat yang seadil-adilnya dan sehampir-hampirnya pada

yang betul ialah salat berjamaah itu sunat muakkad. ( Rasjid,

2001:107)

3. Tujuan Shalat Berjamaah

Tujuan utama atau sasaran pokok dari shalat adalah agar

manusia yang melakukannya senantiasa mengingat Allah. Dengan

mengingat Allah akan terbayang dan terlukis dalam hati sanubarinya

segala sifat-sifat Allah yang Maha Esa dan Maha Sempurna.

firman Allah

Artinya :

“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)

selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk

mengingat aku” (Q.S Thoha : 14).

Menurut Mahir Mansur (2007:96) tujuan shalat berjamaah sebagai

berikut:

a. Untuk mengingat Allah SWT

b. Memperluas syiar-syiar Islam

c. Menjaga kita dari perbuatan keji dan munkar

d. Memperkuat hubungan sosial antar sesama muslim

e. Mengajari umat Islam masalah-masalah agama yang tidak

diketahuinya

32

f. Disiplin, taat waktu

g. Melenyapkan perbedaan sosial antar sesama umat Islam.

4. Kedudukan Shalat berjamaah

Dalam ajaran agama Islam shalat mempunyai kedudukan yang

sangat penting dan menduduki urutan kedua setelah tertanamnya iman

dan aqidah dalam hati. Shalat menjadi indikator bagi orang yang

bertaqwa dan shalat merupakan pembeda antara seorang mukmin

(percaya kepada Allah) dan yang tidak mukmin yaitu yang

meninggalkan shalat.

Untuk lebih jelasnya mengenai kedudukan shalat ini, terdapat

beberapa dampak positif bagi kehidupan individual dan social umat

islam, sebagian dampak tersebut adalah:

a. Dampak sepiritual yaitu berupa pahala yang banyak dan berlipat

ganda seperti pahala beribadah sepanjang masa.

b. Dampak sosial yaitu merupakan pendahuluan persatuan barisan,

kerapatan hati dan pengokohan jiwa persaudaraan.

c. Dampak politis yaitu shalat merupakan kekuatan kaum muslimin,

keterikatan hati, solidaritas barisan, menjauhkan perpecahan.

d. Dampak etis dan edukatif yaitu rasa kesatuan dalam barisan shalat

berjamaah dan mengesampingkan golongan, ras, bahasa, dan

ekonomi. (Muhsin Qiro‟ati, 1996:159).

5. Syarat-syarat dan Tata Cara shalat Berjamaah

33

Pada prakteknya, sebenarnya shalat berjamaah mempunyai dua

subjek pokok yaitu imam dan makmum yang pada setiap pribadi ini

sama-sama terikat oleh syarat dan rukun yang sama seperti

pelaksanaan shalat biasa.

Secara garis besar syarat dan tata cara shalat berjamaah adalah

seperti yang dijabarkan oleh H. Sulaiman Rasjid sebagai berikut:

a. Makmum hendaknya meniatkan mengikuti imam. Adapun imam

tidak menjadi syarat berniat menjadi imam, sunat agar ia mendapat

ganjaran berjamaah.

b. Makmum hendaknya mengikuti gerakan imamnya dalam segala

pekerjaannya. Maksudnya, makmum hendaknya membaca

takbiratul ihram sesudah imamnya, begitu juga permulaan segala

perbuatan makmum hendaklah terkemudian dari yang dilakukan

oleh imamnya.

c. Mengetahui gerak-gerik perbuatan imam Umpamanya dari berdiri

keruku‟ dari ruku‟ ke i‟tidal, dari i‟tidal ke sujud,dan seterusnya,

baik yang diketahui dengan melihat imam sendiri, melihat saf

(barisan) yang di belakang imam, mendengar suara imam atau suara

mubalighnya, agar makmum dapat mengikuti imamnya.

d. Keduanya (imam dan makmum) berada dalam satu tempat,

umpamanya dalam masjid atau satu rumah.

e. Tempat berdiri makmum tidak boleh lebih depan dari imamnya.

f. Imam hendaklah jangan mengikuti yang lain.

34

g. Hendaklah sama aturan shalat makmum dengan shalat imam, baik

jenis atau peraturannya, misal sama-sama zhuhur, qashar, jama‟ dan

sebaginya.

h. Laki-laki tidak sah mengikuti perempuan.

i. Seorang imam adalah yang banyak hafalan al-Qurannya.

j. Jangan makmum berimam kepada orang yang diketahuinya bahwa

shalatnya tidak sah (batal).

6. Hikmah shalat berjamaah

Shalat menjadi salah satu hasil yang terpenting dari Isra‟

Mi‟raj itu mengandung hikmah dan rahasia-rahasia yang

mendatangkan kebahagiaan bagi manusia di dunia dan di akherat.

Kebahagiaan di dunia dan di akherat hanya dinikmati oleh orang-

orang yang dinamakan muflihun sebagaimana Firman Allah

Artinya :

“Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan

merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S Al Baqarah : 5).

Adapun hikmah-hikmah yang terkandung dalam shalat

berjama‟ah dapat dilihat dari segi moral (rohani) dan dari segi

kesehatan (jasmani).

35

a. Ditinjau dari segi moral

Dari segi moral shalat berjamaah diantaranya:

1) Dapat mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat sombong,

tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu

tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT.

2) Menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan

keburukan.

3) Dapat memperteguh persatuan, membangun tali persaudaraan

antara umat Islam.

4) Mengajarkan bahwa semua manusia itu sama derajatnya.

5) Saling memberikan pertolongan dalam hal ibadah dan

kepentingan lainnya dan lain sebagainya. )Al Bukhori,1993, 75)

b. Ditinjau dari segi kesehatan.

Hikmah shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh

Madyo Wratsongko dalam bukunya “Mukjizat Gerakan Shalat”

sebagaimana dikutip oleh Amirulloh Syarbini dijelaskan hikmah

shalat dari segi kesehatan antara lain :(Syarbini, 2013, 35-55)

1) Takbiratul Ihram, ketika takbirotul ihram, kita mengangkat

tangan ke atas hingga sejajar dengan bahu. Pada saat kita

mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka

dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang

terdapat dilengan untuk dialirkan ke otak sebagai pengatur

36

keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita

sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

2) Ruku’, yaitu ruku‟ yang dilakukan dengan tenang dan

optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang

berisi sumsum tulang belakang beserta aliran darah. Ruku‟

dengan membungkukkan badan dan meletakkan telapak

tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar merupakan

suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah

timbulnya penyakit yang berhubungan dengan ruas tulang

belakang, ruas tulang punggung, ruas tulang leher, ruas

tulang pinggang, dan sebagainya.

3) I’tidal. Saat berdiri dari ruku‟ dengan mengangkat tangan,

darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian

pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang

tekanan darahnya. Gerakan ini dapat menjaga saraf

keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara

tiba-tiba.

4) Sujud, bila dilakukan dengan benar dan lama, sikap ini

menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak.

Hal ini bukan saja menyebabkan otot-otot menjadi besar

dan kuat, tetapi peredaran urat-urat darah sebagai pembuluh

nadi dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di

tubuh kita.

37

5) Duduk Iftirasy (duduk antara dua sujud), cara duduk

diantara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik

serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, juga dapat

menjaga kelenturan saraf dibagian paha dalam, cekungan

lutut sampai jari-jari kaki.

6) Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat

menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami

wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat

untuk mempermudah buang air kecil.21

7) Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal

ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher dan

kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan penyakit

kepala dan kuduk kaku.

Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa

shalat disamping merupakan ibadah yang wajib dan istimewa ternyata

juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan dan

kebahagiaan hidup umat manusia.

Imam Ibn Hajar al-Asqalani dalam kitab Fath al-Bari, yang

merupakan penjelasan (syarah) atas kitab Shahih al-Bukhari

menyatakan, bahwa faedah dari yang 27 derajat tersebut adalah.

1) Seketika itu ( saat mendatangi shalat jamaah) ia memenuhi

panggilan adzan.

2) Menuju shalat berjamaah di awal waktu,

38

3) Melangkah ke masjid dengan niat shalat berjamaah.

4) Masuk kedalam masjid dengan membaca doa.

5) Menerima shalawat dan istigfar para malaikat.

6) Mendapatkan kesaksian dari para malaikat.

7) Melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid

8) Menunggu shalat berjamaah.

9) Menjawab ucapan iqomah shalat.

10) Memperoleh keselamatan dari gangguan setan yang lari saat

iqamah dikumandangkan.

11) Beri‟tikaf menunggu takhbiratul ihram imam, ataupun masuk

dalam shalat untuk mengetahui imam.

12) Mengikuti takbiratul ihram imam dalam shalat jamaah.

13) Meluruskan barisan (shaf) dan menutup kerenggangan celah

barisan.

14) Memjawab bacaan imam saat membaca tasmi‟ bangkit dari ruku‟.

15) Terjaga dari lupa menurut adat dan memberi ingat dengan niat

dzikir kepada imam bila ia lupa.

16) Mendapatkan khusyu‟ dan kesejahteraan bagi yang lalai.

17) Mengupayakan kondisi yang bagus.

18) Dikelilingi oleh malaikat.

19) Membiasakan diri mentajwidkan bacaan, mempelajari rukun-rukun

shalat dan sebagainya dalam praktek.

20) Menampilkan keagungan dan kemuliaan islam (syi‟ar)

39

21) Menjegal tipu daya setan melalui ibadah berjamaah, bahu

membahu melaksanakan taat dan menghilangkan kemalasan.

22) Terhindar dari sifat munafik dan dari buruk sangka orang.

23) Menjawab salam imam.

24) Mengambil manfaat dengan cara berjamaah untuk berdoa,

berdzikir dan memperoleh berkah dari orang-orang sempuran oleh

orang-orang yang kurang sempurna.

25) Menghidupkan sendi-sendi persaudaraan antara para tetangga, dan

antara umat Islam.

26) Mendengarkan bacaan Imam.

27) Bersama-sama mengucapkan lafal “aamin” atau bacaan fatihah

Imam, yang menjadi salh satu sebab terkabulnya doa.

Yang terpenting, dari konsepsi 27 derajat tersebut, hendaklah

kita memusatkan kepada tiga hal di saat berangkat menuju tempat

shalat berjamaah:

i. Kita memenuhkan diri kita dengan tafakur dan adab beribadah

kepada Allah semata.

ii. Kita tinggalkan sejenak segala ingatan dan kegiatan serta rasa yang

mengenai dunia dan penghidupan, menuju keakhiratan dan

kehidupan sejati.

iii. Kita menghadapkan perasaan gemar, takut khusyu‟ dan khudu‟

(rendah diri) kepada Allah SWT. Jangan sampai terdapat rasa „ujub

40

riya‟ dan takabur, sebab riya‟ ujub dan takabur akan sanggup

menghapus semua amal shalih kita.

Lebih dari itu semua, syari‟at shalat berjamaah mengajarkan

kepada kita, tentang pentingnya kita memenuhi hak Allah saat waktunya

tiba, memelihara segala bentuk syi‟ar agama Allah, yang disertai dengan

ketertiban kita agar mampu menjadikan diri sebagai agen kemanfaatan dan

kemaslahatan kehidupan dunia ini.

Nilai-nilai kedisiplinan yang tertanam dalam proses menjalankan

ibadah shalat ( Syarbini, 2011 :63)antara lain:

1. Disiplin dalam kebersihan. Sebelum shalat setiap muslim disyaratkan

melakuakan wudhu. Berwudhu sebelum shalat merupakan sarana

melatih kedisiplinan dan kebersihan.

2. Disiplin dalam waktu. Shalat mengajarkan kita menghargai waktu. Ini

karena shalat harus dilakukan tepat pada waktunya. Jika disiplin waktu

ini diterapkan, kita akan membuang jauh-jauh budaya telat sekolah.

3. Disiplin dalam mengerjakan aturan. Dalam shalat ada aturanaturan

tertentu yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar. Kalau dilanggar

tidak sah shalatnya. Aturan salat berupa rukun, sunah, makruh atau

hal-hal yang membatalkan shalat. Jika disiplin terhadap aturan ini

dilaksanakan niscaya akan tercipta masyarakat yang tertata rapi.

4. Latihan kepemimpinan. Dalam salat berjamaah terdapat nilai

kepemimpinan, karena ada imam dan makmum. Imam simbol

pemimpin. Sedangkan makmum simbol yang dipimpin. Seseorang

41

tidak boleh menjadi imam kecuali memiliki integritas, moralitas dan

intelektualitas yang cukup. Demikian juga untuk menjadi pemimpin,

hendaklah ia memiliki kecakapan tertentu.untuk yang dipimpin

hendaklah selalu menaati perintah pemimpin selama tidak melanggar

etika dan agama.

5. Latihan kebersamaan. Dalam mengerjakan shalat sangat disarankan

untuk melakukannya secara berjamaah (bersama orang lain). Dari sisi

pahala, berdasarkan hadits Nabi SAW jauh lebih besar bila

dibandingkan dengan ṣolat sendiri-sendiri.

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dari penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian

kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam

bentuk kata-kata dfan bahasa, pada suatu konteks hkusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2011: 6)

Jenis Penelitian yang peneliti ambil, dilihat dari tempatnya

merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan sasaran penelitinya siswa kelas VII SMP 2 kec. Suruh

kab Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

Ditinjau dari segi sifat-sifat data maka termasuk dalam penelitian

Kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam

arti, penelitian tersebut dilakukan untuk mengungkapkan segala sesuatu

atau berbagai aspek dari sasaran penelitiannya kedisiplinan siswa dalam

mengerjakan shalat berjamaah. ( Moleong, 2006: 6 )

43

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018. Di SMP N 2 Kec Suruh yang letaknya dekat

dengan lingkungan masyarakat dan berada di wilayah yang memiliki basis

agama yang kuat.

C. Sumber Data

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

diwawancarai merupakan sumber data yang utama. Sumber data yang

utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video / audio

tapes, pengambilan foto, atau film. Pencatatan sumber data yang utama

melalui wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha

gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya (Moleong,

2010: 157). Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

diwawancarai dari penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP N 2 kec.

Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

pengelompokan sumber data yakni:

a. Sumber Data Primer

Menurut S. Nasution, data primer adalah data yang dapat

diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan

menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan. (Moleong, 2011:157).

44

Dalam penelitian ini sumber data primernya yakni sumber data

yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari informan yang terdiri

dari kepala sekolah tenaga pendidik dan siswa di SMP N 2 kec. Suruh

Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data diperolehn dari dokumen-dokumen

grafis, foto-foto, rekaman video, dan benda-benda yang dapat

memperkaya data primer. ( Arikunto, 2013: 22)

Hal ini dilakukan karena data yang digali harus valid sehingga

peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung dan

mengobservasi di lapangan yang menghasilkan data yang lengkap dan

dapat dipertanggung jawabkan. Peneliti menggunakan data sekunder

untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan melalui wawancara langsung.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. (Sugiyono,

2007: 308).

45

Metode atau teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Metode ini

digunakan untuk mengamati langsung keadaan siswa kelas VII SMP

N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam

melaksanakan shalat berjamaah dhuhur di sekolah.

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian.

(Margono, 2005:159). Metode observasi pada penelitian ini digunakan

untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan suatu pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak di SMP

N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun

untuk pelakunya sendiri adalah pihak-pihak yang terlibat dalam

penelitian, dan untuk aktivitasnya yaitu kondisional.

2. Wawancara / Interview

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviwee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

2011: 186).

46

Wawancara mendalam (indeep interview) ini dilakukan

dengan maksud untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang

tidak dapat diperoleh dari pengamatan. Peneliti melakukan wawancara

dengan mengajukan pertanyaan kepada subyek secara langsung

berhadapan muka secara bebas menuju fokus penelitian sekaligus

mencatat garis besar dari hasil wawancara.(Bungin, 2012:67)

Metode ini digunakan untuk mewawancarai kepala sekolah,

guru agama dan siswa untuk memperoleh informan yang

dipergunakan dalam melengkapi data penelitian teresbut.

Pewawancara harus memiliki konsep yang jelas mengenai

hal yang dia butuhkan, kerangka tertulis, daftar pertanyaan, atau daftar

check harus tertuang dalam rencana wawancara untuk mencegah

kemungkinan mengalami kegagalan memperoleh data. Metode ini

digunakan peneliti untuk mewawancarai kepala sekolah, guru agama

dan siswa kelas VII untuk memperoleh informasi-informasi tentang

kedisiplinan berjamaah siswa kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 sehingga mudah memperoleh

informasi untuk melengkapi data penelitian.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto,

2002: 135). Metode dokumentasi untuk melengkapi data-data

47

sebelumnya yaitu observasi dan wawancara untuk membantu

menganalisis data.

E. Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. (Moleong, 2010: 247)

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis kualitatif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami

fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.

Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan

dan melalui penguraian pemaknaan partisipan tentang situasi dan

peristiwa (Sukmadinata, 2009: 94).

Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2007: 337),

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Reduksi data (Data reduction)

Reduksi data dilakukan untuk memfokuskan data pada hal-hal

yang penting dari sekian banyak data yang diperoleh dari data hasil

observasi, wawancara, dan catatan lapangan yang tidak terpola.

48

Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih

jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya.

2. Penyajian data (Data display)

Setelah data direduksi maka data yang diperoleh didisplay,

yakni dengan menyajikan sekumpulan data dan informasi yang sudah

tersusun dan memungkinkan untuk diambil sebuah kesimpulan.

3. Penarikan kesimpulan (Conclusion drawing/Verification)

Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada data informasi

yang tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data. Melalui

informasi tersebut peneliti dapat melihat dan menentukan kesimpulan

yang benar mengenai objek penelitian karena penarikan kesimpulan

merupakan kegiatan penggambaran yang utuh dari objek penelitian

(Sugiyono, 2010: 336-337).

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam menguji keabsahan data diperlukan teknik triangulasi agar

data yang didapatkan dalam penelitian valid dan reliabel. Jenis teknik

Triangulasi yang digunakan antara lain :

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber. Triangulasi sumber yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kepala sekolah, beberapa guru, siswa kelas VII

49

SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Siswa kelas VII yang berjumlah 192. Peneliti mengambil sempel 25-

30 siswa sebagai sumber untuk menggali informasi terkait dengan

kedisiplinan shalat dhuhur berjamaah.

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik pengumpulan data untuk menguji

kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal penelitian

ini dimana peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi pada seorang sumber dengan data permasalahan yang

sama.

1) Observasi

Peneliti mengamati langsung kegiatan shalat dhuhur

berjamaah pada siswa SMP N 2 Suruh umumnya, dan khususnya

siswa kelas VII. Di SMP 2 shalat dhuhur berjamaah sebagai

kewajiban yang harus di ikut baik guru kariyawan dan semua

siswa. Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah di SMP N 2

Suruh, meskipun tidak ada absensi untuk siswa, guru

mendisiplinkan siswa untuk berjamaah dengan cara guru di jam

istirahat kedua menyuruh siswanya untuk segera berjamaah di aula

sekolah. Dan guru menunggu semua siswa keluar dari kelas.

50

2) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa kelas VII

SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/2018

guna mengumpulkan data yang diperlukan dengan pedoman

seperti berikut dan hasil wawancaranya terlampir.

a) Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

b) Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

c) Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak melaksanakan

shalat dhuhur berjamaah?

d) Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

e) Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah?

f) Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

g) Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

h) Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

i) Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu?

j) Apa yang membuat Saudara malas shalat?

k) Apa yang membuat Saudara rajin shalat?

l) Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara?

51

m) Ketika Saudara shalat di rumah, apakah Saudara sering disuruh

orang tuamu atau kesandaran sendiri?

n) Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan shalat?

o) Nilai apa yang terkandung dalam shalat berjamaah?

3) Dokumentasi

Gambar 3.1

Shalat berjamaah siswa SMP N 2 Suruh

Gambar 3.2.

Wawancara dengan kepala sekolah

52

Gambar 3.3

wawancara dengan siswa

c. Triangulasi waktu

Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara yang

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan dokumen

dalam waktu yang berbeda yakni 2 bulan, dari awal desember 2017

hingga awal februari 2018. Penulis mengambil sempel 25 siswa Kelas

VII SMP N 2 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018.

53

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Suruh

1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 2 Suruh

Pada tahun 1991 berdirilah sekolah yang diberi nama SMP N 2

Suruh yang beralamatkan di jl. Salatiga-Dadapayam km. 11, tepatnya

di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kepala

sekolah yang bernama Bpk Sunarto, beliau dulu juga menjabat sebagai

kepala sekolah SMP N 1 Suruh. Sebelum bangunan sekolah berdiri

sempurna, kegiatan belajar mengajar siswa smp juga pernah

menempati gedung sekolah SD N Cukilan 1 selama kurang lebih satu

tahun lamanya. Selama menempati gedung SD tersebut kegiatan

belajar mengajar berlangsung pada sore hari. Setelah satu tahun

berlangsung kemudian bangunan sekolah SMP sudah bisa ditempati

untuk kegiatan belajar dan kegiatan belajar dimulai pada pagi hari.

Bangunan sekolah dulu hanya terdiri dari tiga ruang kelas

untuk kegiatan belajar mengajar, Laboratorium IPA, ruang guru, dan

perpustakaan, tetapi sekarang sudah lengkap. Ruang kelas yang dulu

baru tiga kelas sekarang menjadi 15 kelas, sarana prasarana sekolah

sudah lengkap. Jumlah siswa di SMP N 2 Suruh berangsur-angsur

setiap tahun ajaran baru mengalami peningkatan, dan sampai saat ini

tahun ajaran 2016/2017 jumlah seluruh siswa di SMP N 2 Suruh

54

sebanyak 507 siswa. Jumlah guru dan karyawan di SMP N 2 Suruh

berjumlah 39 orang.

2. Profil Sekolah

a. Identitas Sekolah

Identitas sekolah dapat ditampilkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Identitas Sekolah

No. Identitas sekolah Keterangan

1. Nama Sekolah SMP Negeri 2 Suruh

2. NSS 201032204093

3. NPSN 20320263

4. Status Sekolah Negeri

5. Waktu Belajar Pagi

Sumber: Dokumen Sekolah

b. Lokasi sekolah

Alamat sekolah dapat ditampilkan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Alamat sekolah

No. Alamat Keterangan

1. Jalan Salatiga-Dadapayam km. 11

2. Desa Cukilan

3. Kecamatan Suruh

4. Kabupaten/Kota Kab. Semarang

5. Propinsi Jawa Tengah

Sumber: Dokumen Sekolah

a. Informasi Dokumen dan Perijinan

Informasi dokumen dan perijinan sekolah dapat

ditampilkan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Dokumen dan Perijinan

No. Informasi

dokumen

Keterangan

1. Tahun Berdiri 1993

2. No. SK Pendirian

648/000493/1993

55

3. Tgl. SK Pendirian 4 februari 1993

4. Luas Tanah 15.475 m2

5. Luas Bangunan 1.660,8 m2

6. Status Akreditasi Terakreditasi A

Sumber: Dokumen Sekolah

3. Visi misi SMP Negeri 2 Suruh

1) Visi

“Unggul dalam Prestasi, Terampil dalam Karya dan Budaya Dilandasi

Iman dan Taqwa”

2) Misi

a) Mewujudkan lulusan yang cerdas, kompetitif dan berbudi pekerti

luhur

b) Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif

c) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien

d) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki

kemampuan dan kreatifitas yang tinggi

e) Mewujudkan prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan

mencukupi

f) Mewujudkan manajemen sekolah yang tangguh

g) Mewujudkan pengelolaan keuangan yang akuntabel

h) Mewujudkan Sistem penilaian yang terstandar

56

4. Data sarana prasarana

a. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar

Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung dalam

kegiatan belajar mengajar banyak membantu dan memperlancar

jalannya pendidikan serta meningkatkan mutu dan kualitas

sekolah.Sarana dan prasarana yang dimaksud dalam konteks ini

adalah segala sesuatu yang tersedia sebagai sarana pelengkap

dalam aktivitas belajar mengajar di SMP N 2 Suruh. Sarana dan

prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.4

Sarana Pendukung Belajar/ Mengajar

No Sarana dan prasarana Jumlah Ket.

1. Ruang Kelas 15 Baik

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3. Ruang Guru 1 Baik

4. Ruang Tata Usaha 1 Baik

5. Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

6. Ruang Laboratorium

Komputer 1 Baik

7. Ruang Laboratorium Bahasa 1 Baik

8. Ruang Perpustakaan 1 Baik

9. Ruang UKS 2 Baik

10. Ruang Keterampilan 1 Baik

11. Ruang Lab. Multimedia 1 Baik

12. Ruang Toilet Guru 2 Baik

13. Ruang Toilet kep. Sek. 1 Baik

14. Ruang Toilet Siswa 11 Baik

15. Ruang Laboratorium IPS 1 Baik

16. Ruang BK 1 Baik

57

5. Data guru

Guru di SMP N 2 Suruh berjumlah 28 orang, 4 orang pengurus

TU, dan 1 0rang penjaga perpustakaan, serta 3 orang penjaga. Data

guru dapat ditampilkan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Data Guru dan karyawan

NO. N a m a NIP KET

1. Umi Mazro'ah, S Pd 197410011999032004 Kepala Sekolah

2. Drs. Bahroni, M Pd I 196211101983041003 Guru Tetap

3. Drs. Miftahul Munir 196407071990031010 Guru Tetap

4. M. Salimi, S. Pd 195911041978021001 Guru Tetap

5. Sri Marjoko, S. Pd 196801031991031012 Guru Tetap

6. Agus Setiawan, S Pd 196808311991031007 Guru Tetap

7. Suharto, S. Pd 195812031983021002 Guru Tetap

8. Suparmi, S. Pd 196205161984032007 Guru Tetap

9. Urip Priyosusanto 196209171986111001 Guru Tetap

10. Siti Mutamimah, S. Pd 197008181997022002 Guru Tetap

11. Rofik Anis, S Pd 196907201994121003 Guru Tetap

17. Aula 1 Baik

18. Ruang OSIS 1 Baik

19. Computer 36 Baik

20. Microskop 25 Baik

21. Televisi 5 Baik

22. Almari 15 Baik

23. Meja guru 40 Baik

24. Meja siswa 275 Baik

25. Kursi guru 40 Baik

26. Kursi siswa 570 Baik

27. Papan tulis 25 Baik

58

12. Fitri Umiyati, S. Psi 197112131999032004 Guru Tetap

13. Moh. Suwarsana, S. Pd 196908062002121006 Guru Tetap

14. Miftah Ariyadi DH, S Pd 197310302006041007 Guru Tetap

15. Sukimin, S. Pd 196904112005011010 Guru Tetap

16. Eny Sudarti, S. Pd 197001042005012011 Guru Tetap

17. Windi Hastuti, S. Pd 196409272006042002 Guru Tetap

18. Ant. Hariadi S. S. Pd 197510052006041016

Guru

Perbantukan

19. Ulyati Ismail Liana, S Pd 198702142009022003 Guru Tetap

20. Mul Hidayah, S Pd 196807292006042004 Guru Tetap

21. Nuryati 196604032007012015

Guru

Perbantukan

22. Retno Wulandari 198303112010012025 Guru Tetap

23. Agus Susanto, S Pd 196708072005011004 Guru Tetap

24. Dra. Budi Nur Aini 196909022007012011 Guru Tetap

25 Imam Suprobo, S Pd 197008092007011009

Guru

Perbantukan

26. Kiptiyah, S. Ag - GTT

27. Tri Kusumaningrum, S Psi - GTT

28. Diah Retnaningtyas Utami, S Pd GTT

29. Joko Iswono 196007091992031004 KTU

30. Juharmi Dwi Palupi 197001302014062001 Staff TU

31. Sugiyarto 197105062014061001 Staff TU

32. Saliyo 198406052014061002 Staff TU

33. Wiwiek Tri Pudyastuti - Perpustakaan

34. Sugimin - Penjaga

35. Supardi - Penjaga

36. Pujiyono Penjaga

37. Suyati

38. Surati

39. Sriyono MS

Sumber: Dokumen Sekolah

59

6. Data siswa

Jumlah siswa di SMP N 2 Suruh pada tahun ajaran 2017/2018

berjumlah 514 orang. Adapun rincian dari setiap kelasnya adalah

sebagai berikut. Data jumlah siswa di SMP N 2 Suruh dapat

ditampilkan dalam tabel 3.6.

TABEL 3.6

JUMLAH SISWA

TAHUN PELAJARAN 2017-2018

NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. VII 102 78 180

2. VIII 90 85 175

3. IX 86 73 159

Jumlah Keseluruhan 514

7. Kegiatan sekolah

1) Pramuka

2) OSIS

3) Ekstra BTA

4) Ektra Menari

5) Ektra Paskibra

6) Ektra Tata Boga

8. Kurikulum

SMP Negeri 2 Suruh menggunakan kurikulum KTSP dan Kurikulum

2013. Kurikulum KTSP di gunakan kelas VIII dan IX. Kurikulum

60

2013 di gunakan kelas VII dan metode pembelajaraanya indoor dan

outdoor.

B. Temuan penelitian

1. Daftar nama informan siswa kelas VII SMP 2 Suruh Semaang Tahun

Pelajaran 2017/2018.

Tabel 4.1

Daftar nama informan siswa kelas VII SMP 2 Suruh Semaang

Tahun Pelajaran 2017/2018

NO NAMA Jenis kelamin

(P/L)

Kelas

1 Aulia Rahma Utami P VII F

2 Anis Mar‟atus P VII A

3 Desti Yuliyanti P VII A

4. M. Fauzan Mustofa L VII A

5. Adhi Yoga Irmansyah L VII A

6. Febriyanto L VII A

7. Muhammad Hanif L VII A

8. David Arya Saputra L VII A

9. Rizal Zamun Abidin L VII A

10. Bintang Kusuma W L VII A

11. Arshelia Agustina P VII A

12 Afifatul Auliyah P VII A

13. Endang Widiyastuti P VII A

14. Reza Adi Saputra L VII A

15. Suwarto L VII A

16. M. Agus Salim L VII A

17. Uli Lutfiana P VII A

18. Septyani Ryna U P VII A

19. Aliya Nur Safitri P VII A

61

20. Upik Nur Chasanah P VII B

21. Umi Nur Runnisa P VII A

22. Nugraheni Dwi S P VII A

23. Bangkit Restiawan L VII A

24. Siti Ruliyanti P VII B

25. Tri Astuti P VII D

2. Proses pembiasaan shalat dhuhur berjamaah di SMP N 2 Kec. Suruh

a. Hasil wawancara dengan Key Informen

1) Hasil wawancara dengan kepala sekolah.

Shalat merupakan ibadah yang terdiri dari perkataan

maupun perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ikhrom dan

diakhiri dengan salam. Dalam agama Islam shalat merupakan

kewajiban setiap muslim baik pria maupun wanita. Shalat

merupakan tiang agama, maka jika tidak mengerjakan shalat,

akan termasuk orang yang meruntuhkan agama, maka dari itu

kebiasaan untuk melaksanakan shalat harus ditanamkan kepada

anak-anak kita sejak dini, karena latihan-latihan yang berbau

keagamaan yang merupakan ibadah kongkrit seperti shalat,

puasa, membaca al-Qur‟an dan berdo‟a, bila dibiasakan pada

anak-anak sejak dini, maka akan timbul rasa senang pada anak

untuk melakukannya.

Dengan cara mengerjakan pendidikan shalat, maka

diharapkan para siswa dapat melaksanakan shalat dengan

tertib, benar dan mampu memahami serta menghayati setiap

62

bacaan dan gerakan shalat itulah yang akhirnya akan

melahirkan sikap pribadi yang disiplin dalam melaksanakan

shalat maupun disiplin beribadah lainnya.

Sikap disiplin atau kedisiplinan siswa dalam shalat

berjamaah, siswa berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai

kedisiplinan tinggi, sebaliknya ada siswa yang mempunyai

kedisiplian rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dalam diri

maupun yang berasal dari luar. Beberapa faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan tersebut, antara lain yaitu: 1) Sikap

siswa itu sendiri; 2). Lingkungan; dan 3). Tujuan.

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi

Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Pembiasaan shalat dhuhur berjamaah dilaksankan

dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan

hampir 90% siswa mengikuti kegiatan tersebut.

Meskipun harus dikejar-kejar, lari kesana lari kesini,

shalat di sana shalat disini. Shalat berjamaah dhuhur

dilaksankan istirahat ke dua, dan dilaksanakan dua

tempat satu mushola, satu aula, karena masjidnya belum

dibuat dan siswanya yang cukup banyak.”

Salah satu tujuan shalat berjamaah adalah disiplin

waktu dan taat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh

Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara

peneliti:

“Tujuan shalat jamaah mendidik, siswa memberikan

pemahaman kepada anak kewajiban sebagai orang

muslim, membiasakan diri untuk tertib, membiasakan

63

diri untuk bersih dan sehat, konsep ini bagian dari

pengembangan akhlakul karimah yaitu pembiasaan-

pembiasaan yang sifatnya pendidikan.”

Keantusiasan siswa dalam melaksanakan shalat dhuhur

berjamaah di SMP 2 Suruh Semarang. Hasil wawancara yang

disampaikan oleh Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd

“Pada dasarnya namanya anak, namanya kesadaran itu

dalam proses yang paling penting bagaimana kita

memberi contoh, bagaimana kita memobilitas anak,

walapun anak itu antusias apa tidak. kalau antusias

anak tidak bisa kita katakan, kalau berapa persen ya

mayoritas 80-90% anak shalat. meskipun dikejar-kejar

shalat sana shalat sini. wajar anak usia remaja. kalau

melihat gurunya shalat, temannya shalat pasti anak ikut

shalat. ya ada 1, 2 tidak mau karena di rumah tidak ada

contoh dari orang tua dan anak merasa tidak nyaman.

ya guru harus ada suara kencang untuk anak-anak

seperti itu. dan seharusnya guru agama ada penilaian

keaktifan anak jadi anak termotivasi untuk shalat,

kalau anak belum memiliki kesadaran ya kan niatnya

biar tidak dinilai jelek oleh guru agama ”.

Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah, minimal

satu minggu sekali ada briving, ya setiap bulan lah ada evalusi

pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah. Sebagaimana hasil

wawancara peneliti dengan kepala sekolah.

“Iya setiap bulan ada evaluasi berjamaah, minimlah

satu minggu lah ada briving. kekurangan dan

kelebihannya apa, sebenarnya dari saya ada perintah

untuk absensi siswa yang melaksankan shalat

berjamaah, tapi dari pihak guru tidak dilaksanakan

perintah itu”.

64

2) Hasil wawancara dengan guru PAI Drs. Bahroni, M.Pd.I

Di SMP N 2 Kec. Suruh ada kegiatan pembiasaan shalat

dhuhur berjamaah. sebagimana hasil wawancara peneliti

dengan guru PAI Drs. Bahroni, M.Pd.I.

“ Pembiasaan shalat ya baik sesuai jadwal yang telah

ditentukan yaitu hari senin sampai kamis pada jam

istirahat kedua. Dilaksanakan di dua tempat musola dan

aula, karena siswa yang cukup banyak dan masjidnya

belum di buat”.

Salah satu tujuan shalat berjamaah adalah disiplin

waktu dan taat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh

Drs. Bahroni, M.Pd.I sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Latihan kedisiplinan, latihan pembiasaan, kalau siswa

sudah disiplin dan kebiasaan dampaknya pada perilaku.

Dulu siswa sini banyak yang nakal seperti beli di koprasi

tidak bayar, suka merokok, minuman keras. Semenjak

diadakannya shalat berjamaah siswa yang dulunya nakal

menjadi baik, jujur, dan memiliki kesadaran. “

Keantusiasan siswa dalam melaksanakan shalat dhuhur

berjamaah di SMP 2 Suruh Semarang. Hasil wawancara yang

disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I

“Kebanyak siswa antusias mengikuti kegiatan shalat

berjamaah karena mencontoh guru-gurunya. Tapi juga

ada yang tidak antusias karena orang tuanya tidak

pernah mendukung dan mengajari atau mengajak untuk

shalat, di sekolah ya jadi males-malesan untuk shalat.

Ada juga siswa memiliki kesadaran, orang tuanya tidak

shalat, di sekolah ia shalat tidak ingin seperti orang

tuanya. Bahkan ada siswa yang mengajak shalat orang

tuannya shalat.”

65

Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah tidak ada

absensi bagi siswa. Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat

berjamaah, tidak ada hukuman atau sangsi. Hal ini senada

dengan yang disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I

sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Siswa yang tidak melaksankan shalat berjamaah tidak

ada sangsi atau hukuman. Shalat berjamaah di sini tidak

ada absensi. siswa dikejar-kejar untuk shalat. setelah

shalat berjamaah selesai, bel masuk sudah berbunyi,

saya keliling ke kelas-kelas. tanya siapa yang belum

shalat, siswa dipaksa untuk jawab jujur. ada siswa yang

belum shalat lalu izin untuk shalat”.

Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah dari guru

PAI mengadakan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan pada waktu

mata pelajaran PAI dan budi pekeri. Sebagaimana yang

disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I hasil wawancara

peneliti.

“Iya ada evalusi. setiap jam pelajaran PAI saya adakan

evaluasi tentang pelaksanaan shalat dhuhur berjmaah.

Saya tanya siapa yang kemarin tidak shalat, lalu saya tulis

di absensi. Kemudian saya nasehati, awalnya siswa takut-

takut, lama-lama menjadi sadar.

3) Hasil wawancara dengan siswa kelas VII SMP N 2 kec.

Suruh

Di SMP N 2 Kec. Suruh di biasaankan shalat dhuhur

berjamaah. Shalat dhuhur berjamaah dilaksanakan pada

istirahat ke dua yaitu jam 11.40 .

66

Ditambahkan oleh Nugraheni Dwi S pada tanggal 14

Desember 2017.

“ Iya, di sekolah saya dilaksanakan shalat dhuhur

berjamaah pada hari senin sampai kamis, pada isirahat

kedua yaitu jam 11.40”

Yang namanya siswa masih dalam proses pembiasaan

masih banyak siswa yang belum disiplin dengan adanya

pembiasaan shalat dhuhur berjamaah, Yang tertib

melaksanakan shalat berjamaah ya banyak. Di tambahkan

oleh Auli Rahma Utami pada tanggal 23 Desember 2017.

“Iya, saya setiap ada jadwal shalat berjamaah, saya

shalat berjamaah dan saya langsung ke tempat wudlu

lalu shalat dhuhur berjamaah”

Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal

23 Desember 2017.

“Iya, saya setiap ada jadwal shalat berjamaah, saya

shalat berjamaah dan saya langsung ke tempat wudlu

lalu shalat dhuhur berjamaah”

Ditambahkan oleh Tri Astuti pada tanggal 23

Desember 2017.

“Kadang saya shalat dhuhur berjamaah, terkadang

pergi kekantin dulu dan ngobrol sama teman dulu”.

Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat berjamaah

dari pihak ketua kelas dan wali kelas memberikan sangsi

kepada siswa tersebut. Di tambahkan oleh Auli Rahma Utami

pada tanggal 23 Desember 2017.

67

“Bagi siswa di kelas VIIF yang tidak shalat dhuhur

berjamaaah di beri sangsi membayar denda Rp. 2000

peraturan dari ketua kelas”.

Ditambahkan oleh Siti Ruliyanti pada tanggal 23

Desember 2017.

“Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat dhuhur

berjamaah, guru yang mengajar di jam terakhir

menyuruh untuk shalat di depan kelas”.

Ditambahkan oleh Bintang Kusuma W pada tanggal

14 Desember 2017.

“Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat dhuhur

berjamaah, membayar dendan Rp. 2000 dan

membersihkan kelas setelah pulang sekolah”

Salah satu tujuan dilaksanakannya shalat dhuhur

berjamaah yaitu untuk membiasakan siswa shalat berjamaah.

Di tambahkan oleh Bintang Kusuma W pada tanggal 14

Desember 2017.

“Tujuan dilaksanakan shalat dhuhur berjamaah yaitu

untuk melatih siswa terbiasa shalat berjamaah,

melatih siswa untuk disiplin waktu dan taat kepada

aturan”

Ditambahkan oleh Uli Lutfiana pada tanggal 11

Desember 2017.

“Tujuan dilaksanakan shalat dhuhur berjamaah yaitu

untuk melatih siswa terbiasa shalat berjamaah,

mendidik siswa untuk sadar akan kewajiban sebagai

seorang muslim untuk melaksankan shalat”.

68

Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh

orang banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari

dua orang, satu orang didepan bertindak sebagai imam dan

yang lainnya berdiri dibelakangnya sebagi makmum.(

Danarta, Adzan, 2006:15)

Ditambahkan oleh Auli Rahma Utami, wawancara

pada tanggal 23 Desember 2017.

“Shalat berjamaah adalah shalat yang di lakukan

bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas

imam dan makmum.”

Ditambahkan oleh Umi Nur Runnisa, wawancara

pada tanggal 18 Desember 2017.

” Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara

bersam-sama di masjid yang di pimpin oleh imam dan

ada makmumnya “

Ditambahkan oleh Afifatul Aliyah, wawancara pada

tanggal 14 Desember 2017.

“Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan dua

orang atau lebih dan ada imam dan makmun dengan

persyaratan tertentu.”

Pada dasarnya setiap muslim di perintahkan untuk

shalat berjamaah, sebagaimana firmana Allah dalam surat

An-Nisa‟ ayat 102. Yang artinya : “Dan apabila kamu berada

di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak

mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah

segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu …”.

69

Sebagaimana hasil wawancara dari responden, siswa

shalat berjamaah setiap hari, meskipun tidak shalat lima

waktu. Kebanyakan siswa shalat berjamaah shalat dhuhur,

maghrib dan isya‟.

Ditambahkan oleh Aulia Rahma Utami pada tanggal

11 Desember 2017.

” Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika

disekolah, shalat asar kadang-kadang ketika mengaji

TPA, shalat maghrib berjamaah setiap hari, shalat isya‟

berjamaah. Saya tidak shalat berjamaah shalat subuh.”

Ditambahkan oleh Nuggraheni Dwi Saraswati pada

tanggal 11 Desember 2017

“ Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika di

sekolah, shalat asar, shalat maghrib dan isya‟

berjamaah.”

Ditambahkan oleh Reza Adi Saputra pada tanggal 18

Desember 2017

“Sering, shalat yang saya kerjakan dengan berjamah

shalat dhuhur, maghrib, subuh, dan isya‟”.

Yang namanya anak baru menginjak usia remaja,

masih banyak hal yang belum sempurna atau lengkap seperti

halnya tentang shalat. Usia-usia ini anak masih ada yang

belum memiliki kesadaran akan kewajiban dan

tanggungjawabnya sebagai seorang muslim. Masih kurang

disiplin dalam melaksanakan shalat, masih ada yang bolong

70

dengan alasan telat shalat, capek karena pulang sekolah,

sibuk, banyak tugas sekolah dan lain-lain.

Ditambahkan oleh Suwarto pada tanggal 11 Desember

2017.

“ Saya kadang tidak melaksanakan shalat karena saya

sering lupa dan ketiduran, yang membuat saya males

shalat karena saya capek pulang sekolah, asik nonton

televisi, kadang sih telat-telat ya shalat. Yang membuat

saya rajin shalat di nasehati orang tua, saya

melaksanakan shalat masih di suruh orang tua”.

Ditambahkan oleh Uli Lutfiana pada tanggal 14

Desember 2017

“Saya pernah meninggalkan shalat, karena keasikan

nonton televisi, bermain dan kegiatan lain. Yang

membuat saya males shalat karena capek dan

mempunyai kesibukan sendiri. Yang membuat saya

rajin shalat karena shalat dapat menyenangkan hati dan

membuat pikiran menjadi tenang. Saya melaksanakan

shalat kadang kesadaran sendiri, kadang ya di suruh

orang tua”

Ditambahkan oleh Bangkit Restiawan pada tanggal

11 Desember 2017.

“ Saya pernah meninggalkan shalat, shalat subuh

karena kedinginan dan kesiangan. Yang membuat saya

males shalat karena kedinginan ketika mau ambil

wudlu shalat subuh. Yang membuat saya rajin shalat

karena takut dosa, agar masuk surga dan mendapat

pahala. Saya melaksanakan shalat kesadaran diri

sendiri”.

Ditambahkan oleh Davit Arya Saputra pada tanggal

14 Desember 2017.

“ Saya pernah meninggalkan shalat, karena lupa. Yang

71

membuat saya males shalat menonton televisi. Yang

membuat saya rajin shalat karena mendapat pahala dan

ingin masuk surga. Saya melaksanakan shalat sering di

suruh orang tua”.

Ditambahkan oleh Aliya Nur Safitri pada tanggal 14

Desember 2017.

” Saya pernah meninggalkan shalat karena sedang

berpergian, menonton televisi dan bermain. Yang

membuat saya malas shalat karena lagi asik menonton

televisi dan lagi jalan-jalan. Yang membuat saya

rajinshalat karena di beri sesuatu dan di manja orang

tua. Saya melaksanakan shalat di suruh orang tua”.

Di tambahkan oleh Adhi Yoga Irmasyah pada

tanggal 11 Desember 2017.

“Saya pernah meninggalkan shalat karena telat

melaksankan shalat dan sering lupa. Yang membuat

saya malas shalat karena keasikan main HP dan

menonton televisi. Yang membuat saya rajin shalat

mendapat pahala, bahagia di akhirat dan masuk surga.

Saya melaksanakan shalat kadang kesadaran diri

sendiri, kadang di suruh orang tua”.

Shalat berjamaah banyak mengandung manfaat baik

rohani maupun jasmani, sebagaimana di jelaskan oleh Al

imam Al Bukhori manfaat shalat berjamaah di lihat dari segi

rohani yaitu : mengarahkan kita agar selalu tawakal dan

berserah diri kepada Allah SWT, Menjadi penghalang dari

mengerjakan kemungkaran dan keburukan, Dapat

memperteguh persatuan, menjaga tali silaturrahmi.

72

Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada

tanggal 21 Desember 2017.

“Shalat berjamaah bermanfaat karena Dapat

memperteguh persatuan, membangun tali silaturahmi,

Mengajarkan bahwa semua manusia itu sama

derajatnya dan membuat hati menjadi tenang”

Ditambahkan oleh Septyani Ryna Ufatlya pada

tanggal 14 Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dapat

meningkatkan takwa kepada Allah SWT, Memepererat

tali persaudaraan, melatih disiplin dan taat kepada

pemimpin”.

Ditambahkan oleh Rizal Zainun Abidin pada tanggal

14 desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dengan shalat

kita akan menjadi sehat dan bugar, menjalin tali

silaturahmin antar sesama, menghindarkan dari sifat

sombong, dan membuat hati enjadi tenang”.

Ditambahkan oleh Muhammad Hanif pada tanggal 21

Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfat karena mempererat tali

silaturahmi, dapat bertemu dengan teman, dan

shalatnya lebih khusyu‟”.

Ditambahkan oleh Anis Mar‟atus S pada tanggal 18

Desember 2017.

“Shalat berjamaah bermanfaat karena mempererat tali

persaudaraan, saling menolong antar sesama muslim,

membuat hati menjadi tenang dan mendekatkan diri

kepada Allah”.

73

Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal

23 Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfaat karena mendapatkan

pahala, mempererat tali persaudaraan, Mengajarkan

bahwa semua manusia itu sama derajatnya dan

menjauhkan dari api neraka”

b. Hasil pengamatan

Hasil pengamatan penulis terhadap pelaksanaan shalat

dhuhur berjamaah di SMP N 2 Kec. Suruh berjalan sesuai jadwal

yang telah ditentukan yaitu pada hari senin sampai kamis pada

istirahat ke dua. Begitu bel berbunyi kebanyakan siswa langsung ke

tempat wudlu untuk berwudlu dan melaksanakan shalat dhuhur

berjamaah. Shalat dhuhur berjamaah dilaksanakan di dua tempat

yaitu mushola dan di Aula. Ada siswa yang dikejar-kejar untuk

shalat, katanya mau shalat di sana shalat di sini. Wajar lah usia

remaja belum memiliki kesadaran diri sendiri.

c. Temuan Peneliti

Dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti, dengan

diadakannya pembiasaan shalat dhuhur berjamaah siswa dilatih

untuk disiplin dalam segala hal. Meskipun menamakan disiplin itu

tidak mudah dan prosesnya cukup panjang. Paling tidak siswa

sudah terbiasa melaksanakan shalat, lebih baiknya berjamaah,

minimal shalat lima waktu lengkap. Kebijakan waktu pelaksanaan

shalat dhuhur berjamaah yaitu 30 menit pada istirahat ke dua jam

74

11.40 dengan keterangan 15 menit untuk shalat dhuhur berjamaah

dan 15 menit untuk kekantin.

Tidak ada absensi untuk siswa yang melaksanakan salat

zuhur berjamaah. Bagi siswa yang tidak melaksanakan salat

berjamaah tidak ada sangsi atau hukuman dari pihak sekolah.

Sebagian guru yang melaksanakan salat berjamaah.

3. Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam shalat berjamaah

a. Hasil wawancara

1). Hasil wawancara dengan kepala sekolah

Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam proses

menjalankan ibadah shalat (Syarbini, 2011 :63)antara lain:

disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam waktu, disiplin dalam

mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan, Latihan

kebersamaan. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh

Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara

peneliti:

” Pembiasaan jadi orang islam itu harus bisa shalat,

membiasaan diri untuk bersih, membiasaan diri untuk

tertib, taat kepada pemimpin dan sosialisasi dengan

kelas lain”

2). Hasil Wanwancara dengan Guru PAI

Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam proses

menjalankan ibadah shalat ( Syarbini, 2011 :63)antara lain: disiplin

dalam kebersihan, disiplin dalam waktu, disiplin dalam

mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan, latihan kebersamaan.

75

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I

sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“latihan kedisiplinan, latihan pembiasaan, kebersamaan

dan akhlak. Siswa yang shalat dengan yang tidak beda.

Dengan diadakan shalat berjamaah siswa bisa membagi

waktu, kapan shalat, kapan beli jajan. Nilai shalat

berjamaah pembiasaan dengan dibiasakan shalat

berjamaah di sekolah, di harapkan siswa di rumah juga

shalat berjamaah, minimal mengerjakan shalat. Latihan

kebersamaan, kumpul dengan banyak orang saling

mengenal, latihan menjadi pemimpin.”

Dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah, ada

nilai positif yang didapatkan siswa. Siswa dilatih untuk disiplin

waktu, disiplin taat kepada aturan, latihan kebersihan, latihan

menjadi pemimpin dan solidaritas atau silaturahmin antar beda

kelas.

3). Hasil wawancara dengan siswa kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh

Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah menurut

Amirulloh Syarbini yaitu disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam

waktu, disiplin dalam mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan

dan latihan kebersamaan.

Ditambahkan oleh Bangkit Restiawan pada tanggal 18

Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu

disiplin waktu, dengan shalat berjamaah kita akan tepat

waktu dalam shalat dan menjalin silaturahmi”

76

Ditambahkan oleh Siti Ruliyanti pada tanggal 21 Desember

2017.

“ Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu

latihan menjadi pemimpin, kebersamaan bisa bertemu teman

dan tetangga dan latihan tertib terhadap aturan”

Ditambahkan oleh Tri Astuti pada tanggal 18 Desember

2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan

kebersihan, dengan wudlu kita akan bersih dari kotoran.

Menjalin silaturrahmi dan latihan menjadi pemimpin”

Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada tanggal

21 Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan

menjadi pemimpin dan disiplin waktu, tepat waktu dalam

melaksanakan shalat, dan menjalin silaturrahmin”

Ditambahkan oleh Muhammad Agus Salim pada tanggal

24 Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu

disiplin waktu dan menjaga jalinan silaturarahmi dan tertib

terhadap aturan”.

Dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah, ada

nilai positif yang didapatkan siswa. Siswa di latih untuk disiplin

waktu, disiplin taat kepada aturan, latihan kebersihan, latihan

menjadi pemimpin dan silaturahmin antar beda kelas.

77

b. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembiasaan

shalat dhuhur berjamaah. peneliti mengamati siswa yang shalat

berjamaah itu memiliki rasa kebersamaan dengan temannya baik

teman sekelasnya maupun bukan. belajar disipin taat waktu, latihan

kebersihan, latihan menjadi pemimpin dan taat kepada aturan.

c. Temuan Peneliti

Dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah siswa

dapat merasakan nilai-nilai yang terkandung dalam shalat

berjamaah yaitu disiplin taat waktu, dengan diadakannya shalat

berjamaah siswa bisa shalat tepat waktu. Nilai kebersamaa, siswa

memiliki rasa kebersamaan sesama teman dan saling kenal temen

beda kelasnya. latihan kebersihan, siswa yang sering shalat terlihat

lebih bersih, wudlu selain membersihkan kotoran yang ada di tubuh

juga membersihkan dosa. Taat kepada aturan, shalat berjamaah

yaitu taat kepada imam, tidak boleh mendahului dan mengakhiri

harus mengikuti imam. Latihan menjadi pemimpin dan taat kepada

pemimpin.

78

C. Analisis Data

a. Analisis hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dan guru PAI

Kegiatan shalat berjamaah, penulis merujuk pada keterangan

key informant yaitu kepala sekolah dan guru agama. Kedisiplinan

siswa dalam melaksanakan kegiataan shalat dhuhur berjamaah baik.

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi

Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Pembiasaan shalat dhuhur berjamaah dilaksankan dengan

baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan hampir 90%

siswa mengikuti kegiatan tersebut. Meskipun harus di

kejar-kejar, lari kesana lari kesini, shalat di sana shalat

disini. Shalat berjamaah dhuhur di laksankan istirahat ke

dua, dan dilaksanakan dua tempat satu mushola, satu aula,

karena masjidnya belum dibuat dan siswanya yang cukup

banyak.”

Dalam kontek ini siswa dilatih untuk disiplin dan terbiasa

untuk melaksanakan shalat. Dengan pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah supaya kepribadian siswa terbentuk dengan baik. Siswa

dikejar-kerja untuk shalat atau dipaksa supaya disiplin. disiplin yang

terwujud karena adanya paksaan atau tekanan dari luar akan cepat

pudar kembali bilamana faktor-faktor tersebut lenyap. Memang

disiplin seperti ini masih dangkal. Akan tetapi, dengan pendampingan

guru-guru, pemaksaan, pembiasaan dan latihan disiplin seperti itu

dapat menyadarkan siswa bahwa disiplin itu penting baginya.

79

Salah satu tujuan shalat berjamaah adalah disiplin waktu dan

taat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi Mazro‟ah,

S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Tujuan shalat berjamaah mendidik, siswa memberikan

pemahaman kepada anak kewajiban sebagai orang

muslim, membiasakan diri untuk tertib, membiasakan diri

untuk bersih dan sehat, konsep ini bagian dari

pengembangan akhlakul karimah yaitu pembiasaan-

pembiasaan yang sifatnya pendidikan.”

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Drs. Bahroni,

M.Pd.I sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Latihan kedisiplinan, latihan pembiasaan, kalau siswa

sudah disiplin dan kebiasaan dampaknya pada perilaku.

Dulu siswa sini banyak yang nakal seperti beli di koprasi

tidak bayar, suka merokok, minuman keras. Semenjak

diadakannya shalat berjamaah siswa yang dulunya nakal

menjadi baik, jujur, dan memiliki kesadaran. “

Dalam hal ini siswa dilatih untuk disiplin dengan tujuan

untuk membangun kepribadian yang baik. Siswa terus-menerus di

latih untuk pembiasaan-pembiasaan yang baik. Untuk menjadi

peribadi yang baik itu prosesnya sangat panjang. harus dilatih terus-

menerus supaya menjadi pribadi yang kuat, tanguh dan berakhlakul

karimah.

Ada faktor penghambat dan pendukung dalam pembiasaan

shalat dhuhur berjamaah. Sebagaimana hasil wawancara peneliti

dengan Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd.

“Tempatnya tidak terfokus pada satu tempat karena belum

ada tempat untuk shalat yang dapat menampung 500

siswa. Tempat untuk shalat dhuhur berjamaah terdapat dua

80

tempat dan sift-siftan. kalau masjidnya sudah ada akan

saya buat struktur yang pengawasannya ketat. Karena

gabung dengan jam istirahat tidak semua guru selalu siap

untuk mengawasi shalat berjamaah karena guru capek.

Kalau shalat ya sekedar shalat tidak sambil mengerajar-

ngejar siswa. kurangnya Dukungan dari orang tua, orang

tua yang kurang mempersiapkan kebutuhan sekolah

anaknya seperti menyiapkan mukena bagi siswa putri,

kalau siswa putra sudah pakai celana panjang tidak harus

bawa sarung. dan kapasitas mukena di sekolah tidak

memadai untuk 500 siswa. Belum kalau kemarau

distribusi air menipis, mahal untuk mendapatkannya dan

ada sumur, harus teliti mengatur air supaya tercukupi.

Banyak Guru yang peduli dan guru juga merawat mukena

dan sajadah kalau kotor ya dilaundrykan.

Keantusiasan siswa dalam melaksanakan shalat dhuhur

berjamaah di SMP 02 Suruh Semarang. Hasil wawancara yang

disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I

“Kebanyak siswa antusias mengikuti kegiatan shalat

berjamaah karena mencontoh guru-gurunya. Tapi juga ada

yang tidak antusias karena orang tuanya tidak pernah

mendukung dan mengajari atau mengajak untuk shalat, di

sekolah ya jadi males-malesan untuk shalat. Ada juga

siswa memiliki kesadaran, orang tuanya tidak shalat, di

sekolah ia shalat tidak ingin seperti orang tuanya. Bahkan

ada siswa yang mengajak shalat orang tuannya shalat.”

Di tambahkan oleh Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd pada tanggal

23 November 2017.

Pada dasarnya namanya anak, namanya kesadaran itu

dalam proses yang paling penting bagaimana kita

memberi contoh, bagaimana kita memobilitas anak,

walapun anak itu antusia apa tidak. kalau antusia anak

tidak bisa kita katakan, kalau berapa persen ya

mayoritas 80-90% anak shalat. meskipun dikejar-kejar

shalat sana shalat sini. wajar anak usia remaja. kalau

melihat gurunya shalat, temannya shalat pasti anak ikut

shalat. ya ada 1, 2 tidak mau karena di rumah tidak ada

contoh dari orang tua dan anak merasa tidak nyaman.

ya guru harus ada suara kencang untuk anak-anak

81

seperti itu. dan seharusnya guru agama ada penilaian

keaktifan anak jadi anak termotivasi untuk shalat,

kalau anak belum memiliki kesadaran ya kan niatnya

biar tidak dinilai jelek oleh guru agama ”.

Dalam kontek ini kebanyakan siswa di sekolah antusias

melaksanakan shalat berjamaah. Tetapi ada yang malas-malasan

melaksankan shalat berjamaah karena faktor lingkungan yang kurang

baik seperti orang tuanya di rumah tidak shalat atau tidak mendukung.

Seharusnya orang tua menanamkan disiplin pada anak-anaknya dan

menjadi orang tua yang mencontohkan anak-anaknya yang baik dalam

bertindak membina rumah tangga.

Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat berjamaah, tidak

ada hukuman atau sangsi. Hal ini senada dengan yang disampaikan

oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I sebagaimana hasil wawancara peneliti:

“Siswa yang tidak melaksankan shalat berjamaah tidak ada

sangsi atau hukuman. Shalat berjamaah di sini tidak ada

absensi. siswa di kejar-kejar untuk shalat. setelah shalat

berjamaah selesai, bel masuk sudah berbunyi, saya keliling

ke kelas-kelas. tanya siapa yang belum shalat, siswa dipaksa

untuk jawab jujur. ada siswa yang belum shalat lalu izin

untuk shalat”.

Dalam hal ini siswa yang tidak disiplin, harus dipaksa untuk

shalat dhuhur berjamaah meskipun tidak ada hukuman. Siswa dipaksa

untuk shalat berjamaah supaya terbiasa shalat dan sadar bahwa shalat

menjadi tanggungjawab sebagai seorang muslim.

82

Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam proses

menjalankan ibadah shalat ( Syarbini, 2011 :63)antara lain: disiplin

dalam kebersihan, disiplin dalam waktu, disiplin dalam mengerjakan

aturan, latihan kepemimpinan, latihan kebersamaan.

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi

Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:

” Pembiasaan jadi orang islam itu harus bisa shalat,

membiasaan diri untuk bersih, membiasaan diri untuk

tertib, taat kepada pemimpin dan sosialisasi dengan kelas

lain”

Ditambahkan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I sebagaimana hasil

wawancara peneliti:

“Dengan diadakan shalat berjamaah siswa bisa membagi

waktu, kapan shalat, kapan beli jajan. Nilai shalat

berjamaah pembiasaan dengan di biasakan shalat

berjamaah di sekolah, di harapkan siswa di rumah juga

shalat berjamaah, minimal mengerjakan shalat. Latihan

kebersamaan, kumpul dengan banyak orang saling

mengenal.”

Dalam kontek ini siswa diharapkan disiplin waktu. Siswa

harus bisa membagi waktu atau manajemen waktu. kapan shalat,

kapan jajan, kapan belajar. disiplin menaati peraturan, disekolah ada

shalat dhuhur berjamaah harus mengikuti aturan tersebut.

83

b. Analisis hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas VII

Kegiatan shalat berjamaah, penulis merujuk pada keterangan

key informant yaitu siswa kelas VII

Semua siswa melaksanakan shalat dhuhur berjamaah, Shalat

dhuhur berjamaah dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis pada

jam istirahat kedua atau jam 11.30 WIB. meskipun pada awalnya

harus dikejar-kejar, shalat sana shalat sini. Siswa dipaksa untuk shalat

dhuhur berjamaah. Awalnya siswa terpaksa, dengan paksaan itu siswa

menjadi disiplin dan sadar bahwa shalat menjadi kewajiban seorang

muslim. Rata-rata siswa di rumah juga melaksanakan shalat

berjamaah. Yang sering siswa shalat berjamaah adalah shalat dhuhur

ketika di sekolah, shalat maghrib dan isya‟, dan ada yang shalat ashar

berjamaah.

Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang

banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang,

satu orang didepan bertindak sebagai imam dan yang lainnya berdiri

dibelakangnya sebagi makmum.( Adzan, 2006:15)

84

Ditambahkan oleh Auli Rahma Utami, wawancara pada

tanggal 23 Desember 2017.

“Shalat berjamaah adalah shalat yang di lakukan bersam-

sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas imam dan

makmum.”

Ditambahkan oleh Umi Nur Runnisa, wawancara pada tanggal

18 Desember 2017.

” Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara

bersam-sama di masjid yang di pimpin oleh imam dan ada

makmumnya “

Ditambahkan oleh Afifatul Aliyah, wawancara pada tanggal

14 Desember 2017.

“Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan dua

orang atau lebih dan ada imam dan makmun dengan

persyaratan tertentu.”

Dalam konteks ini, seperti yang dipaparkan oleh Danarta,

shalat jamaah adalah shalat yang dilaksanakan orang banyak,

sekurang-kurangnya dua orang, yang satu menjadi imam dan yang

lainnya jadi makmum. Jawaban dari responden sudah selaras dengan

apa yang dipapakan oleh danarta. siswa tahu tentang shalat

berjamaah.

Pada dasarnya setiap muslim di perintahkan untuk shalat

berjamaah, sebagaimana firmana Allah dalam surat An-Nisa‟ ayat

102. Yang artinya : “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah

mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-

85

sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri

(shalat) besertamu …”.

Sebagaiman hasil wawancara dari responden, siswa shalat

berjamaah setiap hari, meskipun tidak shalat lima waktu. Kebanyakan

siswa shalat berjamaah shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

Ditambahkan oleh Aulia Rahma Utami pada tanggal 11

Desember 2017.

” Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika disekolah,

shalat asar kadang-kadang ketika mengaji TPA, shalat

maghrib berjamaah setiap hari, shalat isya‟ berjamaah. Saya

tidak shalat berjamaah shalat subuh.”

Ditambahkan oleh Nuggraheni Dwi Saraswati pada tanggal 11

Desember 2017

“ Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika di sekolah,

shalat asar, shalat maghrib dan isya‟ berjamaah.”

Ditambahkan oleh Reza Adi Saputra pada tanggal 18

Desember 2017

“Sering, shalat yang saya kerjakan dengan berjamah shalat

dhuhur, maghrib, subuh, dan isya‟”.

Dalam kontek ini sesuai dengan dasar shalat berjamaah semua

siswa melaksanakan shalat berjamaah setiap hari. Jadi antara dasar

hukum shalat berjamaah dan praktinya dalam kehidupan sehari-hari

sudah sesuai dengan ketentuan syariat agama.

86

Yang namanya anak baru menginjak usia remaja, masih

banyak hal yang belum sempurna atau lengkap seperti halnya tentang

shalat. Usia-usia ini anak masih ada yang belum memiliki kesadaran

akan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai seorang muslim.

Masih kurang disiplin dalam melaksanakan shalat, masih ada yang

bolong dengan alasan telat shalat, capek karena pulang sekolah, sibuk,

banyak tugas sekolah dan lain-lain.

Ditambahkan oleh Suwarto pada tanggal 11 Desember 2017.

“ Saya kadang tidak melaksanakan shalat karena saya sering

lupa dan ketiduran, yang membuat saya males shalat karena

saya capek pulang sekolah, asik nonton televisi, kadang sih

telat-telat ya shalat. Yang membuat saya rajin shalat di

nasehati orang tua, saya melaksanakan shalat masih di suruh

orang tua”.

Ditambahkan oleh Uli Lutfiana pada tanggal 14 Desember

2017

“Saya pernah meninggalkan shalat, karena keasikan nonton

televisi, bermain dan kegiatan lain. Yang membuat saya

males shalat karena capek dan mempunyai kesibukan

sendiri. Yang membuat saya rajin shalat karena shalat dapat

menyenangkan hati dan membuat pikiran menjadi tenang.

Saya melaksanakan shalat kadang kesadaran sendiri, kadang

ya di suruh orang tua”

Ditambahkan oleh Bangkit Restiawan pada tanggal 11

Desember 2017.

“ Saya pernah meninggalkan shalat, shalat subuh karena

kedinginan dan kesiangan. Yang membuat saya males shalat

karena kedinginan ketika mau ambil wudlu shalat subuh.

Yang membuat saya rajin shalat karena takut dosa, agar

masuk surga dan mendapat pahala. Saya melaksanakan

shalat kesadaran diri sendiri”.

87

Ditambahkan oleh Davit Arya Saputra pada tanggal 14

Desember 2017.

“ Saya pernah meninggalkan shalat, karena lupa. Yang

membuat saya males shalat menonton televisi. Yang

membuat saya rajin shalat karena mendapat pahala dan ingin

masuk surga. Saya melaksanakan shalat sering di suruh

orang tua”.

Ditambahkan oleh Aliya Nur Safitri pada tanggal 14

Desember 2017.

” Saya pernah meninggalkan shalat karena sedang

berpergian, menonton televisi dan bermain. Yang membuat

saya malas shalat karena lagi asik menonton televisi dan lagi

jalan-jalan. Yang membuat saya rajinshalat karena di beri

sesuatu dan di manja orang tua. Saya melaksanakan shalat di

suruh orang tua”.

Ditambahkan oleh Adhi Yoga Irmasyah pada tanggal 11

Desember 2017.

“Saya pernah meninggalkan shalat karena telat melaksankan

shalat dan sering lupa. Yang membuat saya malas shalat

karena keasikan main HP dan menonton televisi. Yang

membuat saya rajin shalat mendapat pahala, bahagia di

akhirat dan masuk surga. Saya melaksanakan shalat kadang

kesadaran diri sendiri, kadang di suruh orang tua”.

Dalam kontek ini sebagian siswa masih belum disiplin tentang

waktu, terutama waktu shalat. Mereka sering meninggalkan shalat

subuh dan ashar karena capek pulang sekolah, sering telat shalat.

Siswa belum bisa membagi waktu atau manajemen waktu, kapan

harus menonton televisi, kapan harus shalat, kapan harus bermain dan

kapan harus belajar. Siswa belum bisa disiplin waktu ketika di rumah..

Siswa belum disiplin ada dua faktor yaitu faktor intern dan faktor

88

ekstern. faktor intern yaitu karena males, capek dan telat. sedangkan

faktor ekstern yaitu lingkungan yang kurang baik, orang tua tidak

mengingatkan atau tidak menyontohkan.

Shalat berjamaah banyak mengandung manfaat baik rohani

maupun jasmani, sebagaimana di jelaskan oleh Al imam Al Bukhori

manfaat shalat berjamaah di lihat dari segi rohani yaitu :

mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah

SWT, Menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan

keburukan, Dapat memperteguh persatuan, menjaga tali silaturrahmi.

Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada tanggal

21 Desember 2017.

“Shalat berjamaah bermanfaat karena Dapat memperteguh

persatuan, membangun tali silaturahmi, Mengajarkan bahwa

semua manusia itu sama derajatnya dan membuat hati menjadi

tenang”

Ditambahkan oleh Septyani Ryna Ufatlya pada tanggal 14

Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dapat meningkatkan

takwa kepada Allah SWT, Memepererat tali persaudaraan,

melatih disiplin dan taat kepada pemimpin”.

Ditambahkan oleh Rizal Zainun Abidin pada tanggal 14

Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dengan shalat kita akan

menjadi sehat dan bugar, menjalin tali silaturahmin antar

sesama, menghindarkan dari sifat sombong, dan membuat hati

enjadi tenang”.

89

Ditambahkan oleh Muhammad Hanif pada tanggal 21

Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfat karena mempererat tali

silaturahmi, dapat bertemu dengan teman, dan shalatnya lebih

khusyu‟”.

Ditambahkan oleh Anis Mar‟atus S pada tanggal 18 Desember

2017.

“Shalat berjamaah bermanfaat karena mempererat tali

persaudaraan, saling menolong antar sesama muslim,

membuat hati menjadi tenang dan mendekatkan diri kepada

Allah”.

Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal 23

Desember 2017.

“ Shalat berjamaah bermanfaat karena mendapatkan

pahala, mempererat tali persaudaraan, Mengajarkan bahwa

semua manusia itu sama derajatnya dan menjauhkan dari

api neraka”

Dalam kontek ini semua Siswa merasakan manfaatnya shalat

berjamaah selain pahalanya di lipat gandakan menjadi 27 derajat.

Shalat berjamaah bermanfaat baik dari segi rohani maupun jasmani.

Dari segi rohani manusia dapat mendekatkan diri dengan Allah dan

terhindar dari sifat sombong, tinggi hati. Saling mempererat tali

silaturrahmin antar sesama muslim, shalat berjamaah mengajarkan

bahwa semua umat manusia itu sama derajatnya di hadapan Allah,

yang membedakan hanya keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.

Dari segi jasmani shalat dapat menyehatkan. Dengan shalat berjamaah

90

bacaan kita yang kurang fasih maupun ada yang belum hafal, akan di

tutupi oleh sang imam.

Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah menurut

Amirulloh Syarbini yaitu Disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam

waktu, Disiplin dalam mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan

dan latihan kebersamaan.

Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal 23

Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu

disiplin waktu, dengan shalat berjamaah kita akan tepat

waktu dalam shalat dan menjalin silaturahmi”

Ditambahkan oleh Siti Ruliyanti pada tanggal 21 Desember

2017.

“ Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu

latihan menjadi pemimpin, kebersamaan bisa bertemu teman

dan tetangga dan latihan tertib terhadap aturan”

Ditambahkan oleh Tri Astuti pada tanggal 18 Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan

kebersihan, dengan wudlu kita akan bersih dari kotoran.

Menjalin silaturrahmi dan latihan menjadi pemimpin”

Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada tanggal

21 Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan

menjadi pemimpin dan disiplin waktu, tepat waktu dalam

melaksanakan shalat, dan menjalin silaturrahmin”

91

Ditambahkan oleh Muhammad Agus Salim pada tanggal 24

Desember 2017.

“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu

disiplin waktu dan menjaga jalinan silaturarahmi dan tertib

terhadap aturan”.

Dalam kontek ini seseorang yang sering shalat berjamaah akan

mengerti akan nilai shalat berjamaah. Seperti hasil wawancara penulis

dengan responden dan pengamatan peneliti, bahwa orang yang sering

berjamaah akan disiplin waktu, selalu menjaga kebersihan dengan

sering berwudlu selain membersihkan kotoran atau najis kecil juga

menghapuskan dosa. Latihan kebersamaan, menjaga jalinan

silaturrahmi antar sesama tetangga atau teman. Dengan shalat

berjamaah, shalat kita tambah khusyu‟ dan hati menjadi tenang.

Shalat berjamaah mengajarkan kita taat kepada aturan, seperti halnya

ketika lagi shalat berjamaah kita harus mengikuti imam, tidak boleh

mendahului ataupun mengakhiri, tidak boleh berisik di dalam Masjid.

Latihan menjadi pemimpin.

D. Pengecekan Keabsahan Data

1. Trigulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Triangulasi sumber yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kepala sekolah, guru agama, siswa kelas VII SMP N 2 Suruh.

92

a. Sudut pandang kepala sekolah

Tabel 5.1 catatan lapangan kepala sekolah

NO Topik Pembicaraan Waktu Tempat

1. Pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah

23 November

2017

SMP N 2 Suruh

2. Nilai-nilai yang ditanamkan

dalam shalat berjamaah

23 November

2017

SMP N 2 Suruh

Jawaban key Informant adalah Pembiasaan shalat berjamaah hampir

semua siswa antusias melaksankan kegiatan itu. Meskipun awalnya

terpaksa, lama-lama menjadi biasa dan lagi proses untuk kesadaran diri

sendiri. Bisa dikatakan 80-90% siswa mengikuti shalat berjamaah.

Nilai-nilai yang ditanamkan dalam shalat berjamaah ya pembiasaan,

latiahan kebersihan, taat kepada aturan, solidaritas dan latihan menjadi

pemimpin.

Tanggap peneliti dengan diadakan pembiasaan shalat berjamaah

diharapkan siswa dapat disiplin waktu dan taat kepada aturan nilai-

nilai shalat berjamaah latihan disiplin waktu, taat kepada aturan dan

latihan menjadi pemimpin.

b. Sudut pandang wakil kepala sekolah sekaligus guru agama

Tabel 5.2 catatan lapangan wakasek

NO Topik Pembicaraan Waktu Tempat

1. Pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah

23 November

2017

SMP N 2 Suruh

2. Nilai-nilai yang

ditanamkan dalam shalat

berjamaah

23 November

2017

SMP N 2 Suruh

Jawaban key Informant adalah Pembiasaan shalat berjamaah hampir

semua siswa antusia melaksankan kegiatan itu. Meskipun awalnya

terpaksa, lama-lama menjadi biasa dan lagi proses untuk kesadaran diri

sendiri.Bisa dikatakan 80-90% siswa mengikuti shalat berjamaah.

93

Nilai-nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah ya pembiasaan,

latiahan kebersihan, taat kepada aturan, solidaritas dan latihan menjadi

pemimpin.

Tanggap penulis dengan diadakan pembiasaan shalat berjamaah

diharapkan siswa dapat disiplin waktu dan taat kepada aturan/ nilai-

nilai shalat berjamaah latihan disiplin waktu, latihan kebersihan, taat

kepada aturan dan latihan menjadi pemimpin.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik pengumpulan data untuk menguji

kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Dalam hal penelitian ini dimana peneliti menggunakan teknik

wawancara, observasi, dan dokumentasi pada seorang sumber dengan

data permasalahan yang sama.

a. Observasi

Penulis menyajikan dalam bentuk catatan lapangan seperti

berikut ini.

Tabel 5.3 catatan lapangan observasi

Waktu dan tempat kegiatan Rekonstruksi suasana

23 November 2017 di SMP

N 2 Suruh

Suasana kegiatan shalat

dhuhur berjamaah

Tanggapan peneliti yaitu dari segi peserta didik yang

mengikuti kegiatan shalat dhuhur berjamaah ini bahwa siswa

antusias.

94

Kegiatan observasi ini, peneliti sebagai pengamat

partisipan, yaitu peneliti ikut serta dalam kegiatan tersebut

yaitu sebagai peserta kegiatan.

b. Wawancara

Penulis menggunakan wawancara terhadap peserta

didik mengumpulkan data yang diperlukan dan hasil

wawancaranya terlampir.

c. Dokumentasi

Dokumentasi penulis kumpulkan selama penelitian

guna mendukung hasil penelitian.

Gambar 1. Wawancara dengan siswa kelas VII

Gambar 2 shalat dhuhut berjamaah

95

Dari ketiga teknik tersebut penulis mendapati bahwa

kredibilitas data dari key informant yaitu peserta didik melalui

pendekatan observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat

penulis anggap tidak ada suatu kecacatan.

3. Triangulasi Waktu

Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara yang

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan dokumen

dalam waktu yang berbeda. Terdapat dua puluh lima siswa yang

penulis jadikan key informant.

a. Hari Senin

Yaitu key informant ARU, AM, DY, MFM dan AYI penulis

lakukan pada hari Senin, 11 Desember 2017. Selanjutnya key

informant MF, F, DAS, RYA, dan BKW penulis lakukan pada

hari Senin 18 Desember 2017.

96

b. Hari Kamis

Yaitu key informant AA, EW, AA RAS, dan S penulis lakukan

pada hari Kamis 14 Desember 2017, Selanjutnya key informant

MAS, UL SRU, ANS dan UNC penulis lakukan pada hari Kamis

21 Desember 2017.

c. Hari Minggu

Yaitu key informant UNR, NDS, BR SR dan TA penulis lakukan

pada hari Minggu 23 Desember 2017.

Dari triangulasi waktu yaitu hari Senin, Kamis dan Minggu

penulis menyimpulkan tidak ada sesuatu yang menjadikan data

yang penulis peroleh sesuai dengan harapan.

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang penulis teliti dari bab-bab sebelumnya, maka

penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut :

1. Proses pembiasaan shalat dhuhur berjamaah

Proses pembiasaan salat zuhur berjamaah melalui cara

mewajibkan anak mengikuti salat berjamaah dengan diawasi guru,

apabila guru melihat siswa yang tidak mengikuti shalat zuhur

berjamaah, siswa dikejar-kejar untuk melaksanakan salat berjamaah.

Salat zuhur berjamaah dilaksanakan mulai jam 11.45 sampai 12.15.

Ketika salat berjamaah sudah selesai bunyi bel masuk, guru agama

keliling kekelas-kelas tanya kepada siswa yang belum salat, siswa

harus jawab jujur, bagi yang belum salat disuruh salat terlebih dahulu.

Dalam pelaksanaan salat zuhur berjamaah tidak ada absensi,

bagi siswa yang tidak mengikuti salat zuhur berjamaah dari pihak

sekolah tidak ada sangsi atau hukuman. Ada kelas yang memberikan

sangsi bagi yang tidak salat zuhur berjamaah yaitu membayar dendan,

membersihkan kelas dan ada yang disuruh salat di depan kelas, itu

inisiatif dari ketua kelas dan disetujui wali kelas. Sebagian guru yang

melaksanakan salat berjamaah.

98

2. Nilai kedisiplinan yang ditanamkan melalui pembiasaan salat zuhur

berjamaah

Nilai kedisiplinan yang ditanamkan melalui salat zuhur

berjamaah adalah disiplin taat waktu, kebersaman atau solidaritas, taat

kepada aturan, taat kepada pemimpin, pembiasaan dan pada rasa

tanggungjawab sebagai seorang muslim kepada Tuhan dan jamaah.

B. Saran

1. Bagi sekolah

Sebagai lembaga pendidikan, guna meningkatkan kedisiplinan

siswa, maka perlu adanya komitmen bersama untuk menerapkannya.

Karena dengan adanya kebersamaan diharapkan tercipta suasana

kepemilikan yang pada akhirnya berlomba-lomba untuk menjadi yang

terbaik. Sehingga sekolah akan menciptakan lulusan-lulusan yang

memiliki akhlakul karimah.

2. Bagi siswa

Dengan dilaksankannya shalat dhuhur berjamaah diharapakan

siswa tertib menaati peraturan itu dan antusias melaksanakan shalat

berjamaah baik di sekolah maupun di rumah. Semoga Siswa mulai

sadar akan kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan shalat.

3. Bagi penulis selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan

analisis yang lebih mendalam lagi mengenai nilai-nilai kedisiplinan

melalui pembiasaan shalat berjamaah untuk melengkapi penelitian

yang sudah dilakukan.

99

DAFTAR PUSTAKA

Al Albani, Muhammad Nashiruddin. 2012. Shahih Sunan Abu Daud. Jakarta:

Pustaka Azzam.

Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Isma‟il al-Jufi. 1987. Al-Jami al-

Shahih al-Muhtashar (Shahih Bukhari), Muraja‟ah : Dr. Musthafa Daib al-

Bagha. Beirut: Dar Ibn Katsir.

Ahmad, Ukasyah Habibu. 2015. Didiklah Anakmu ala Rasulullah. Yogyakarta:

Saufa.

Al-Asqalany, Abu al-Fadhl Ahmah ibn Ali ibn Hajar. 2003.Fath al-Bary bi Syarh

Shahih Bukhari. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Alya, Qonita. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:

Indahjaya Adipratama.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta:

Rineka Cipta.

__________________. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Armai, Arief. 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputra Pres.

As-Sadlan, Shalih bin Ghanim. 2008. Fiqh Sholat Berjamaah. Jakarta: Pustaka as

Sunnah.

Bungin, Burhan. 2002. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta; Kelapa

Gading Permai.

Danarta, Adzan 2006. Istiqomah & Sholat Berjama’ah. Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah.

Daradjat, Zakiah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang..

_______________2006. Ilmu Pendiidkan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

DepDikBud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hardiyanto, P. Sunu. 1997. Disiplin Tubuh Bengkel Individu Moder. Yogyakarta:

LKIS.

Hurlock, Elisabeth Bregner. 1978. Penerjemah Meitasari Tjandrasa, Child

Development. Jakarta: Erlangga.

100

Madjid, Nurcholis. 1997. Masyarakat Religius. Jakarta: Paramida Paramadina.

Mahali,

Mahir, Mansur Abdurraziq. 2007. Mu’jizat Shalat Berjamaah. Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Margono, S.., 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta..

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitati, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

______________. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif cetakan ke 29.

Bandung: Remaja Rodakarya

Mujab. 1994. Untaian Mutiara Hukum Islam, Yogyakarta: Kota Kembang.

Mulyasa, E. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin, Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi.

Qiro‟ati, Muhsin. 1996. Pancaran Cahaya Shalat. Bandung: Pustaka Hidayah.

Rasyid, Sulaiman. 2004. Fiqh Islam, Jakarta: Ath Thahiriyah.

Selameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta:Renika cipta.

Sholikhin, Muhammad. 2015. Fikih Tuntunan Shalat Jum’at, Jamaah dan Jama’

Qashar. Boyolali: Laksana Baja.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D . Bandung:

Alfabeta.

Syarbini, Amirulloh. 2011 Keajaiban Shalat, Sedekah, dan Silaturahmi,

Jakarta:Elex Media Komputindo.

Tharsyah, Adnan. 2005. Keajaiban shalat Bagi Kesehatah. Jakarta : Senayan

Publishing.

Tu‟us,Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Wibowa, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter

Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara dari key informan siswa kelas VII SMP 2 Suruh

Semaang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Nama : Aulia Rahma Utami.

Kelas : VII F

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat Berjamaah menurut Saudara?

Jawab: shalat berjamaah adalah shalat yang di lakukan

bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas

imam dan makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah?, jelaskan!

Jawab: iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur kadang-

kadang, shalat asar kadang-kadang ketika mengaji TPA,

shalat maghrib berjamaah setiap hari, shalat isya‟ kadang-

kadang berjamaah. Saya tidak shalat berjamaah shalat

subuh.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, setiap hari saya shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya shalat sendirian, tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab: pernah ketika ketinggalan waktu dan ketika

berpergian.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : iya, untuk menjalin persaudaraan antar sesama dan

menjalin kerukunan.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kadang-kadang disuruh orang tua, katanya sudah

baliq. Kadang-kadang kesadaran sendiri karena sudah besar

dan harus rajin shalat.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah bisa gerakan dan bacaan hafalan

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : kebersamaan, bisa shalat tepat waktu.

Nama : Umi Nur Runnisa

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan

secara bersam-sama di masjid yang di pimpin oleh imam

dan ada makmumnya

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : terkadang, shalat berjamaah shalat maghrib, isya‟

dan kadang dhuhur ketika di sekolah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya saya setiap hari shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena cepek.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : mendapatakan pahala lebih banyak, mendekatkan

kebersamaan, dan menjalin silaturahmi.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : disuruh orang tua kalau tidak shalat di marahi.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaannya kadang lupa.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan patuh pada aturan meskipun kadang

terpaksa.

Nama : Nuggraheni Dwi Saraswati

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah

kalau tidak halangan.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan

secara bersama-sama yang dilakukan di masjid atau

mushola.

5. Apakah kamu melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab: iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika di

sekolah, shalat asar, shalat maghrib dan isya‟ berjamaah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya shalat sendirian, tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab: shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, waktu halangan haid.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : pahalanya dilipat gandakan 27 derajat, menjalin

kebersamaan.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kadang disuruh orang tua kadang kesadaran diri

sendiri.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : bacaaan dan gerakan shalat sudah hafal.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : kebersamaan, silaturrahmi dan saling mengenal

antar tetanga.

Nama :Reza Adi Saputra

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat Berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat yang di laksanakan lebih dari satu orang.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah?, jelaskan!

Jawab : kadang-kadang, shalat yang saya kerjakan dengan

berjamah shalat dhuhur, maghrib, subuh, dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat subuh, dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah karena sedang sakit dan di hasut syetan.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat karena bisa menjadi bekal kelak di

akhirat nanti, menjalin silaturahmin dan mempererat tali

persaudaraan.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : saya lebih sering kesadaran diri dari pada disuruh

orang tua karena takut mendapat azab dari Allah.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : InsyaAllah dengan ilmu yang saya miliki sekarang

saya sudah bisa semua gerakan dan bacaan shalat kecuali

shalat-shalat sunah yang sebagian bisa.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : patuh dan taat kepada perintah Allah yaitu shalat

tepat waktu.

Nama : Uli Lutfiana

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah

kalau tidak halangan

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang di kerjakan

secara bersama di suatu masjid dan terdiri dari imam dan

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : saya sering melaksanakan shalat berjamaah shalat

dhuhur, maghrib dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya shalat sendirian, tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu, berikan

alasannya?

Jawab : pernah, karena keasikan nonton televisi, bermain

dan kegiatan lain.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : iya karena pahala kita akan dilipatkan 27 derajat dan

melatih kebersamaan antar sesama manusia.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

12. shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran sendiri karena disuruh kita shalatnya tidak

ikhlas.

13. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah hafal bacaan dan gerakan shalat.

14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : silaturrahmi antar sesama muslim.

Nama :Bangkit Restiawan

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan

minimal dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah shalat

dhuhur, asar, maghrib, dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, meskipun hanya satu waktu shalat.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, shalat subuh karena malas mau bangun..

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagimu,

jelaskan?

Jawab : pahalanya dilipat gandakan menjadi 27 derajat,

menjalin kebersamaan, dan dapat bertemu dengan teman.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran diri sendiri dan kadang disuruh orang

tua.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaan sebagian belum

hafal, bacaan tahiyat akhir sebagian belum hafal.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu.

2

Nama : Muhammad Agus Salim

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan

minimal dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang karena saya kalau shalat tidak tepat

waktu. Saya shalat berjamaah shalat dhuhur, maghrib dan

isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

3

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena ketiduran.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat karena pahalanya dilipatkan gandakan

menjadi 27 derajat dari pada shalat sendirian.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : sering disurah oarang tua.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah bisa semua kecuali doa qunut.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu dan menjaga jalinan silaturarahmi

dan tertib terhadap aturan.

Nama :Davit Arya Saputra

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

4

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang di kerjakan

minimal dua oarang terdiri dari imam dan makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak, saya melaksanakan shalat berjamaah shalat

dhuhur, maghrib dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah karena lupa

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat karena pahalanya lebih banyak yaitu

27 derajat.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : disuruh orang tua karena sering lupa.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

5

Jawab : gerakan shalat sudah hafal kalu bacaan belum

lancar.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu, shalat menjadi tepat waktu ketika

berjamaah.

Nama : Aliya Nur Safitri

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan

minimal dua orang atau lebih terdiri dari imam dan

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak shalat berjamaah, saya shalat berjamaah

shalat dhuhur ketika di sekolah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

6

Jawab : tidak, karena saya shalat berjamaah ketika di

sekolah saya yaitu hari senin sampai kamis.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, bahkan kadang saya

tidak shalat.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, sedang berpergian, menonton televisi dan

bermain.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat mendapat pahala dan bisa bertemu

teman.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : sering disuruh orang tua karena sering lupa.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : bacaan dan gerakan shalat sudah bisa kecuali doa

qunut.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : menjalin silaturrahmi dengan sesama muslim

Nama :Bintang Kusuma Wardhani

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : Sahalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan

secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih dan terdiri

atas imam dan makmum dengan persyaratan tertentu.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : iya saya shalat berjamah shalat subuh, maghrib

isya‟ dan dhuhur ketika di sekolah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya shalat sendirian.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat subuh, dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : karena ketiduran.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : supaya mendapat pahala dan masuk surga

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran sendiri.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa kalu bacaan lumyan bisa.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan menjadi pemimpin dan disiplin waktu, tepat

waktu dalam melaksanakan shalat, dan menjalin

silaturrahmi.

Nama :Septyani Ryna Ufatlya

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksankan

bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari

imam dan makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : sering, saya shalat berjamaah dhuhur berjamaah

kalau di sekolah, shalat asar berjamaaah ketika TPA,

magrib dan isya‟ kadang-kadang berjamaah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya setiap hari saya berjamaah, meskipun sehari

satu waktu shalat.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika

di TPA, shalat maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena ketiduran, lupa dan tidak tahu

waktu shalat.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : dapat meningkatkan takwa kepada Allah SWT,

Memepererat tali persaudaraan, melatih disiplin dan taat

kepadapemimpin.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : disuruh orang tua dan kesadaran diri sendiri.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

13. shalat?

Jawab : gerakan dan bacaan shalat sudah hafal.

14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu dan latihan menjadi pemimpin

Nama :Rizal Zainun Abidin

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan secara

bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari

imam dan makmum dengan persyaratan tertentu.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah shalat

maghrib dan isya‟ dan dhuhur ketika di sekolah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shlat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab :shalat dhuhur ketika di sekolah, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena ketiduran.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : karena dengan shalat kita akan menjadi sehat dan

bugar, menjalin tali silaturahmin antar sesama,

menghindarkan dari sifat sombong, membuat hati menjadi

tenang.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran diri sendiri.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan dan bacaan sudah hafal.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan menjadi pemimpin dan kebersamaan.

Nama : Muhammad Hanif

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan

bersama-sama di masjid atau mushola.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : saya shalat berjamaah dengan ibu saya di rumah

yaitu shalat asar, maghrib dan isya‟ kalau shalat dhuhur

kadang-kadang berjamaah di sekolah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, kadang di rumah kadang di masjid.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjanaah, banhkan saya tidak

shalat.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, shalat ashar kadang berjamaah sama

ibu, maghrib dan isya‟ di Masjid.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : saya meninggalkan shalat sekali waktu saya sakit

demam.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : mempererat tali silaturahmi, dapat bertemu dengan

teman, dan shalatnya lebih khusyu‟.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

12. shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : saya shalat di rumah kadang-kadang disuruh orang

tua tapi lebih sering kesadaran diri sendiri.

13. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan dan bacaan sudah hafal tapi belum fasih.

14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu, shalat tepat waktu, tertib dan patuh

kepada aturan.

Nama :Adhi Yoga Irmasyah

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan

minimal dua orang yang terdiri dari imam dan makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang saya shalat berjamaah dengan ayah

saya, kadang-kadang shalat berjamaah maghrib dan isya‟

di masjid.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, meskipun kadang saya shalat berjamaah di

rumah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat maghrib

dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena lupa

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : shalat berjamaah banyak pahalanya 27 derajat.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : sering disuruh orang tua.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa bacaan belum lancar.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan kebersihan dengan shalat kita pasti akan

mengambil air wudlu atau mandi.

Nama : Muhammad Fauzan Musthofa

Kelas :VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan

minimal dua orang atau lebih secara bersama-sama.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadanglakadang, biasanya yang saya lakukan

shalat berjamaah shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan salat berjamaah?

Jawab : saya tidaka shalat berjamah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : kadang-kadang karena kebanykan bermain.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : mendapat pahala dan masuk surga.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran diri sendiri ketika adzan berkumang

saya langsung ambil air wudhu lalu shalat.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah hafal gerakan dan bacaan shalat tapi belum

fasih bacaannya.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan menjadi pemimpin dan kebersamaan.

Nama :Desti Yuliyanti

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakn

minimal dua oranmg atau lebih yang salah satunya menjadi

imam yang lainnya menjadi makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah dhuhur

ketika di sekolah, shalat asar kadang berjamaah shalat

maghrib dan isya‟ kadang berjamaah kalau tidak hujan.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah, meskipun

kadang sehari hanya shalat berjamaah satu waktu shalat.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar,

maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena ketiduran, malas dan menonton

televisi.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : mendapat pahala dan bertemu dengan teman-

teman.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran diri sendiri karena sudah dibiasankan

orang tua untuk shalat.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah hafal gerakan dan bacaan shalat.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan kebersihan, tertib terhadap aturan dan

menjaga jalinan silaturrahmi.

Nama : Anis Mar‟atus S

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : sahalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan

secara bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri

dari imam dan makmum dengan persyaratan tertentu.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : sering berjamaah, saya shalat berjamaah kadang

subuh berjamaah, shalat dhuhur berjamaah, shalat asar

tidak berjamaah, shalat maghrib dan isya‟ berjamaah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya saya setiap hari shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

8. melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.

9. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib, isya‟ dan subuh kadang-

kadang.

10. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, ketika berhalangan haid.

11. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : mempererat tali persaudaraan, saling menolong

antar sesama muslim, membuat hati menjadi tenang dan

mendekatkan diri kepada Allah.

12. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah kamu sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadran diri sendiri.

13. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah hafal gerakan dan bacaan shalat.

14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu

Nama : Upik Nur Chasanah

Kelas : VII B

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, saat guru jam terakhir masuk kelas ditanya,

jika ada siswa yang belum shalat disuruh shalat di depan

kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab: sahalt berjamaah adalah shalat yang dilakukan

secara bersam-sama minimal dua orang atau lebih

diantaranya imam dan makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak, shalat yang saya lakukan dengan berjamaah

shalat dhuhur, asar dan maghrib.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, meskipun hanya shalat dhuhur, ashar, maghrib

dan isya‟, shalat subuh kadang-kadang.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, kadang saya tidak

shalat.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika

TPA, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena capek dan menonton televisi.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : iya, mendapatkan pahala, mempererat tali

persaudaraan, Mengajarkan bahwa semua manusia itu

sama derajatnya dan menjauhkan dari api neraka.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran diri sendiri dan kadang-kadang disuruh

orang tua karena selalu menonton televisi.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaan ada sedikit yang

lupa yaitu bacaan atahiyat akhir.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu, shalat kita akan tepat waktu dalam

shalat dan menjalin silaturahmi”

Nama : Siti Ruliyanti

Kelas : VII B

1. Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, saat guru jam terakhir masuk kelas ditanya,

jika ada siswa yang belum shalat disuruh shalat di depan

kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : sahalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah shalat

dhuhur ketika di sekolah, shalat asar ketika TPA dan shalat

maghrib.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, meskipun shaalat yang berjamaah hanya shalat

dhuhur, Ashar, Maghrib dan isya‟.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, kadang malah tidak

shalat.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika

TPA, shalat maghrib dan shalat isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena menonton televisi dan bermain.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : iya, karena dapat menjalin tali silaturahmin antar

sesama teman dan orang-orang.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kadang-kadang disuruh orang tua, kadang

kesadaran diri sendiri karena takut dosa.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaan sedikit lupa pada

bacaan tahiyat akhir.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan menjadi pemimpin, kebersamaan bisa

bertemu teman dan tetangga dan latihan tertib terhadap

aturan

Nama : Tri Astuti

Kelas : VII D

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : terkadang, saya shalat berjamaah shalat dhuhur,

asar dan maghrib.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, kalau tidak halangan. Meskipun yang saya

shalat berjamaah hanya shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : ketika saya sibuk saya tidak shalat berjamaah, saya

sahalat sendiri.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika

TPA, shalat maghrib dan shalat isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena malas dan sedang halangan.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : iya, karena dengan shalat berjamaah bisa

melengkapi kekurangan kita dalam bacaan shalat.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kadang di suruh orang tua karena menonton

televisi, kadang kesadaran diri nsendiri karena sudah balig

dan sebagai kewajiban.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah bisa gerakan dan bacaan shalat.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan kebersihan, dengan wudlu kita akan bersih

dari kotoran. Menjalin silaturrahmi dan latihan menjadi

pemimpin.

Nama :Suwarto

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat yang di laksanakan lebih dari satu orang.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak, saya melakukan shalat berjamaah hanya

shalat dhuhur dan maghrib.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah, bahkan saya tidak

shalat.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab: shalat dhuhur dan maghrib.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena saya sering lupa dan ketiduran.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat karena sehabis shalat hati menjadi

tenang.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : disuruh orang tua karena saya tidak pernah punya

kesadaran sendiri untuk shalat.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah hafal dan bacaan shalat belum

lancar.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu, dengan shalat jamaah shalat kita

akan tepat waktu.

Nama : Afifatul Aliyah

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah,

kalau tidak berhalangan

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas . peraturan dari

ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan

dua orang atau lebih dan ada imam dan makmun dengan

persyaratan tertentu.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak, karena telat untuk berjamaah, saya shalat

berjamaah hanya shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, karena shalat berjamaah itu hukumnya wajib.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena bermain dengan teman dan

ketiduran.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat karena akan mendapat pahala yang

banyak 27 derajat.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : disuruh orang tua karena sering lupa.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : semua gerakan sudah hafal kalau bacaan belum

semua hafal.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : latihan menjadi pemimpin.

Nama :Arshelia Agustina

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan bersama-

sama di dalam satu majelis dan terdiri dari dua orang atau

lebih yang salah satu menjadi imam dan makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak karena jarak rumah dengan masjid lumayam

jauh, saya shalat berjamaah shalat maghrib dan isya‟ dan

dhuhur krtika di sekolah.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : Pernah karena sedang main, sering lupa dan

ketiduran.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : bermanfaat, karena shalat dapat menenangkan hati

yang sedang susah.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran sendiri, terkadang kalau saya ada

kegiatan saya melakukan shalat tanpa disuruh orang tua.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : sudah bisa tetapi bacaannya belum bisa sedikit.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : disiplin waktu, shalat bisa tepat waktu dan

silaturrahmi

Nama : Febriyanto

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan

minimal dua orang yang satu jadi imam yang satu jadi

makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : tidak, saya shalat berjamaah hanya shalat dhuhur,

maghrib dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak shalat berjamaah.

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, karena sering lupa.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : pahalanya lebih banyak yaitu 27 derajat.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : sering disuruh orang tua.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : semua gerakan sudah bisa kalau bacaan belum

lancar.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : kebersamaan dan tertib

Nama :Endang Widiyastuti

Kelas : VII A

1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur

berjamaah? Jelaskan.!

jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari

senin sampai kamis pada istirahat kedua.

2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di

sekolah?

jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.

3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak

melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?

Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar

denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.

4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?

Jawab : sahat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan dua

orang atau lebih secara bersama-sama dan salah satu orang

menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum.

5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan

berjamaah, jelaskan?

Jawab : kadang-kadang saya shalat berjamaah shalat

dhuhur, maghrib dan isya‟.

6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?

Jawab : iya, setiap hari saya shalat berjamaah.

7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara

melaksanakan shalat berjamaah?

Jawab : saya tidak berjamaah, kadang kalau lagi sibuk saya

lupa shalat,

8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?

Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.

9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,

berikan alasannya?

Jawab : pernah, kaerna capek, lupa dan malas.

10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi

Saudara, jelaskan?

Jawab : pahalanya 27 derajat.

11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya

shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk

shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!

Jawab : kesadaran diri sendiri karena menghilangkan hawa

nafsu dan mendapat pahala.

12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan

shalat?

Jawab : gerakan sudah bisa bacaan belum hafal.

13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat

berjamaah?

Jawab : shalat tepat waktu

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI

Judul Skripsi : Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui Pembiasaan Salat Zuhur

Berjamaah Siswa Kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018.

No Aspek-aspek ysng diamati Pemunculan Hasil Pengamatan

Iya Tidak

1. Tata tertib sekolah ya

2. Absensi siswa Tidak

3. Sangsi bagi yang tidak melaksanakan

salat zuhur berjamaah

Tidak

4. Siswa langsung ketempat wudhu

kemudian salat berjamaah

ya

5. Siswa tertib melaksanakan salat zuhur

berjamaah

ya

6. Siswa saling kenal dengan beda kelas ya

7. Guru mengawasi siswa ya

8. Guru melaksanakan salat zuhur

berjamaah

ya

2

2

3

4

5

6

7