PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan...

278
i PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Puji Nur Hidayat NIM 13108241079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

Transcript of PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan...

Page 1: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

i

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh:

Puji Nur Hidayat

NIM 13108241079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

Page 2: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

ii

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

Oleh:

Puji Nur Hidayat

NIM 13108241079

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penanaman karakter

peduli lingkungan pada program hidroponik dan (2) mengetahui nilai-nilai karakter

yang dihasilkan dari program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek

admin sekolah, guru pendamping, dan siswa kelas IV dan V yang ditentukan

dengan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,

wawancara, dan analisis dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan komponen analisis data model interaktif Miles dan Huberman

(reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan). Uji keabsahan data

menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penanaman karakter peduli lingkungan

pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo dilakukan melalui tahap-tahap

yang ada pada program hidroponik dan telah menghasilkan nilai-nilai karakter

selain peduli lingkungan. Penanaman peduli lingkungan dilakukan melalui tahap

persiapan, persemaian dan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan

yang dilaksanakan secara sistematis. Adapun nilai-nilai karakter yang dihasilkan

selain peduli lingkungan adalah disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin

tahu, peduli sosial, dan tanggung jawab yang muncul pada setiap tahapan program

hidroponik.

Kata kunci: penanaman, peduli lingkungan, hidroponik, sekolah dasar.

Page 3: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

iii

THE INCULCATION OF ENVIRONMENTAL AWARENESS CHARACTER

THROUGH THE HYDROPONIC PROGRAM IN SD NEGERI

GEDONGKIWO

By:

Puji Nur Hidayat

NIM 13108241079

ABSTRACT

This research aims (1) to describe the inculcation of environmental

awareness characters through the hydroponic programme in SD Negeri

Gedongkiwo and (2) to know the result of character values from the hydroponic

programme.

This research used descriptive qualitative approach and the subjects were

school administrator, teachers, and also fourth and fifth graders. The data were

collected by using observation, interview, and documentation. The data analysis by

using reducting, displaying, and summarising the data. The data validity was tested

by using source dan technique triangulation.

The results of this research show that the inculcation of environmental

awareness characters through the hydroponic programme in SD Negeri

Gedongkiwo can be seen by the stages of the hydroponic programme and the result

of character values besides environmental awareness. The inculcation of

environmental awareness characters are done through several steps: preparation,

seedbeding and nursery, planting, maintaining, and harvesting are done by

systematically. The result of character values besides environmental awareness are

discipline, hard work, creativeness, independency, curiosity, social awareness, and

responsibility.

Keywords: inculcation, environmental awareness, hydroponic, elementary school.

Page 4: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

iv

Page 5: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

v

Page 6: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

vi

Page 7: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

vii

HALAMAN MOTTO

“Aku adalah aku. Bukan kamu, dia, atau mereka...”

(Penulis)

“Manusia berkarakter adalah manusia yang peduli terhadap lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial”

(Ngainun Naim)

Page 8: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah SWT dan mengucap puji syukur atas karunia-

Nya, skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Alm. Bapak, Ibu, Mba Yuni, Mas Asep, Mas Amin, Mas Agus, dan teman-

temanku yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan motivasi dalam

penyelesaian Tugas Akhir Skripsi ini.

2. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Nusa, Bangsa, dan Agama.

Page 9: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas

Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Penanaman Karakter Peduli

Lingkungan Pada Program Hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo” dapat disusun

sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari

bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah

banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan

Tugas Akhir Skripsi ini.

2. Ibu Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd selaku Ketua Penguji, Bapak Dr. Anwar

Senen, M.Pd selaku Sekretaris Penguji, dan Ibu Dr. Siti Irene Astuti

Dwiningrum, M.Si selaku Penguji Utama yang sudah memberikan koreksi

perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini.

3. Bapak Drs. Suparlan, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar

beserta dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama

proses penyusunan praproposal sampai dengan selesainya TAS ini.

4. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang

memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi.

5. Ibu Rumgayatri, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Gedongkiwo yang telah

memberi izin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi

ini.

6. Admin sekolah, guru pendamping, dan siswa SD Negeri Gedongkiwo yang

telah memberi bantuan dalam memperlancar pengambilan data selama proses

penelitian Tugas Akhir Skripsi ini.

7. Teman-teman PGSD UNY Kampus Bantul 2013 yang telah memberikan doa

dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi.

Page 10: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

x

8. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat

disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas

Akhir Skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah berikan semua pihak di atas

menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan

Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain

yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 5 Juni 2017

Penulis,

Puji Nur Hidayat

NIM 13108241079

Page 11: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

xi

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 9

C. Fokus Masalah...................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10

BAB II. LANDASAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan ................. 12

1. Pengertian Pendidikan Karakter .................................................... 12

2. Pengertian Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan .................... 15

3. Tujuan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan .......................... 17

4. Tahap-Tahap Perkembangan Karakter Peduli Lingkungan .......... 20

5. Perkembangan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di

Sekolah .......................................................................................... 25

6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Peduli

Lingkungan .................................................................................... 29

B. Kajian Tentang Program Hidroponik ................................................ 31

1. Pengertian Hidroponik .................................................................. 31

2. Media Tanam Hidroponik ............................................................ 33

3. Teknik Menanam Hidroponik ...................................................... 38

4. Langkah-Langkah Hidroponik ..................................................... 40

C. Paradigma Penelitian ......................................................................... 44

D. Penelitian yang Relevan .................................................................... 46

E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 49

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 50

Page 12: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

xii

B. Jenis Penelitian .................................................................................. 50

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 51

1. Tempat Penelitian .......................................................................... 51

2. Waktu Penelitian .......................................................................... 51

D. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 51

1. Subjek Penelitian .......................................................................... 51

2. Objek Penelitian ........................................................................... 52

E. Sumber Data ....................................................................................... 53

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 53

1. Observasi ...................................................................................... 54

2. Wawancara ................................................................................... 55

3. Analisis Dokumentasi ................................................................... 56

G. Instrumen Penelitian .......................................................................... 57

1. Pedoman Observasi ...................................................................... 57

2. Pedoman Wawancara ................................................................... 59

3. Pedoman Analisis Dokumentasi ................................................... 61

H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 63

1. Reduksi ......................................................................................... 64

2. Penyajian Data .............................................................................. 65

3. Kesimpulan-kesimpulan: penarikan/ verifikasi ............................ 65

I. Keabsahan Data ................................................................................. 65

1. Triangulasi Sumber ...................................................................... 66

2. Triangulasi Teknik ........................................................................ 66

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 67

B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 69

C. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 99

D. Temuan Penelitian ............................................................................ 124

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 126

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan........................................................................................... 127

B. Saran ................................................................................................. 127

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 129

LAMPIRAN ...................................................................................................... 132

Page 13: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

xiii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi ................................................................. 58

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................... 59

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Analisis Dokumentasi .............................................. 61

Page 14: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

xiv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Bagan Paradigma Penelitian ............................................................. 46

Gambar 2. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif ................... 64

Gambar 3. Papan Visi dan Misi sekolah yang berada di depan ruang Kepala

Sekolah .............................................................................................. 70

Gambar 4. Papan Visi dan Misi sekolah yang berada di depan ruang guru ............ 70

Gambar 5. Lokasi hidroponik yang berada di depan ruang kelas IV, V,

dan VI ............................................................................................... 74

Gambar 6. Lokasi hidroponik yang berada di depan ruang Kepala Sekolah ......... 74

Gambar 7. Media tanam kerikil, arang sekam, dan arang ...................................... 75

Gambar 8. Teknik sumbu pada tanaman hidroponik di depan ruang Kepala

Sekolah .............................................................................................. 76

Gambar 9. Teknik sumbu pada tanaman hidroponik di depan ruang kelas IV, V,

dan VI ............................................................................................... 76

Gambar 10. Wadah pembibitan berupa pot ............................................................ 77

Gambar 11. Wadah pembibitan berupa bagian leher dari botol plastik bekas ......... 77

Gambar 12. Lidah buaya, salah satu tanaman hidroponik di sekolah ...................... 77

Gambar 13. Proses penanaman hidroponik ............................................................ 81

Gambar 14. Instalasi hidroponik berupa paralon ................................................... 82

Gambar 15. Instalasi hidroponik berupa pot .......................................................... 82

Gambar 16. Siswa menyiram tanaman hidroponik ................................................ 83

Gambar 17. Siswa memberikan larutan nutrisi pada tanaman hidroponik .............. 85

Gambar 18. Siswa memetik daun yang layu pada tanaman hidroponik .................. 86

Gambar 19. Papan ajakan untuk membersihkan wc ............................................... 90

Gambar 20. Aktivitas siswa membersihkan lingkungan sekolah melalui Semutlis . 93

Gambar 21. Siswa sedang memperindah tanaman di depan ruang kelas ................. 94

Gambar 22. Lukisan pada pot berkaleng cat yang diletakan di depan ruang kelas .. 94

Gambar 23. Siswa sedang menyiram tanaman yang berada di depan kelas ............ 96

Gambar 24. Siswa sedang membuang sampah pada tempatnya ............................. 97

Gambar 25. Siswa sedang menyapu di depan ruang kelas ..................................... 97

Page 15: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

xv

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Lembar Observasi ......................................................................... 132

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Admin Sekolah ............... 133

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Guru Pendamping ........... 136

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Siswa .............................. 139

Lampiran 5. Daftar Pedoman Dokumentasi ...................................................... 142

Lampiran 6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 143

Lampiran 7. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Observasi ........ 145

Lampiran 8. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara

dengan Admin Sekolah ................................................................. 170

Lampiran 9. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara

dengan Guru Pendamping ............................................................ 181

Lampiran 10. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara

dengan Siswa ................................................................................ 199

Lampiran 11. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Dokumentasi ... 222

Lampiran 12. Penggunaan Uji Keabsahan Penelitian ......................................... 226

Lampiran 13. Triangulasi Sumber dan Triangulasi Teknik ................................ 228

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 246

Lampiran 15. Surat Keputusan tentang Perubahan Visi, Misi, dan Tujuan

Sekolah ........................................................................................ 253

Lampiran 16. Surat Keputusan tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata Tertib

Lingkungan ................................................................................. 256

Lampiran 17. Surat Keputusan tentang Kegiatan Semutlis ................................ 259

Lampiran 18. Surat Keputusan tentang Peraturan Membuang Sampah Pada

Tempatnya ..................................................................................... 260

Lampiran 19. Surat Penelitian ............................................................................. 261

Page 16: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini Indonesia dalam permasalahan lingkungan yang cukup

memprihatinkan. Kerusakan lingkungan banyak sekali terjadi di sekitar kita seperti

penebangan pohon secara liar yang dilakukan oleh manusia. Penebangan pohon

secara liar tentu menimbulkan berbagai kerugian. Seperti kasus yang terjadi di

provinsi Kalimantan Timur, banyak masyarakat yang melakukan penebangan

pohon yang berada di pinggir jalan raya secara sembarangan sehingga merusak

pemandangan kota (sampit.prokal.co, 8 Oktober 2016). Penebangan ilegal tersebut

menimbulkan pemandangan kota menjadi tidak hijau karena masyarakat tidak

membersihkan sisa dari penebangan pohon. Selain itu juga banyak sampah-sampah

berserakan di jalan raya.

Kasus penebangan pohon secara liar tidak mencerminkan sikap kepedulian

masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Jika masyarakat dapat menjaga

lingkungan, mereka akan menyelamatkan diri dari berbagai bencana. Kasus

penebangan pohon di pinggir jalan seperti di Kalimantan Timur merupakan salah

satu contoh tindakan dari pencemaran lingkungan. Ratnasari (2015: 1) mengatakan

bahwa bahaya pencemaran lingkungan hidup di kota-kota Indonesia semakin hari

semakin serius. Jika dibiarkan begitu saja akan memberikan dampak yang

berbahaya untuk jangka panjang. Maka sudah sepantasnya pemerintah mengambil

langkah-langkah konkrit dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup.

Page 17: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

2

Permasalahan pencemaran lingkungan sebenarnya tidak hanya dilakukan

oleh orang dewasa. Namun pencemaran lingkungan juga terjadi oleh para pelajar

khususnya mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Pengamatan peneliti

yang dilakukan di sekolah pada bulan Agustus 2016 menunjukan bahwa masih ada

siswa yang membuang sampah secara sembarangan. Ada siswa yang membuang

bungkus makanan ke dalam laci meja, membuang ke dalam selokan yang terletak

di depan kelas, bahkan masih ada siswa yang sulit membedakan antara sampah

organik dengan anorganik sehingga sering keliru dalam menempatkan bungkus

sampah. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat seorang guru berinisial St yang

mengatakan bahwa dirinya sering melihat sampah berupa bungkus makanan pada

pot-pot dan sekeliling tanaman di depan kelas (wawancara, Agustus 2016).

Keadaan tersebut tentu menunjukan bahwa siswa kurang peduli terhadap

lingkungan sekolah.

Seorang murid kelas IV di SD Negeri Kalibanteng Kulon 01 bernama Df

justru sering melapor kepada guru-gurunya bahwa ia sering melihat teman-teman

membuang sampah secara sembarangan. Tindakan teman-teman yang tidak

menjaga kebersihan lingkungan membuat anak tersebut tidak nyaman dengan

sekitarnya. Kepala Sekolah mengatakan bahwa anak kelas IV tersebut sering

memarahi teman-teman jika mereka membuang sampah tidak pada tempatnya

(merdeka.com, 25 Oktober 2016). Keberanian anak tersebut dalam menegur teman-

temannya perlu diteladani oleh siswa yang lain apalagi untuk menjaga lingkungan

tetap bersih dan sehat.

Page 18: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

3

Penggunaan sumber energi yang tidak hemat ternyata juga masih terjadi pada

lingkungan sekolah dasar. Hal tersebut pernah dijumpai oleh seorang wali murid

berinisial Hs yang menyatakan bahwa saat ada perkumpulan orang tua di sekolah,

dirinya sering melihat keadaan ruang kelas kosong tanpa aktivitas apapun namun

lampu dan AC masih menyala (tirto.id, 25 Oktober 2016). Hal itu menandakan

bahwa guru dan anak-anak kurang peduli terhadap lingkungan sekolah.

Penghematan sumber energi seperti menggunakan air dan listrik secukupnya akan

mengurangi permasalahan lingkungan yang semakin tahun semakin

memprihatinkan.

Penanaman karakter sejak dini sudah sepantasnya didapatkan oleh anak-anak.

Jika permasalahan-permasalahan di atas dibiarkan terjadi pada anak-anak, mereka

akan kurang peka terhadap lingkungan sehingga menimbulkan kebiasaan yang

buruk. Anak seharusnya memiliki karakter yang baik sehingga mampu

menampilkan perilaku yang baik pula. Anak adalah masa depan bangsa yang akan

memegang bangsanya disuatu saat nanti. Maka dari itu anak perlu memiliki

karakter yang baik dan ditanamkan sejak dini.

Pemerintah mewajibkan guru untuk menanamkan pendidikan karakter di

sekolah sebagai upaya memperbaiki sekaligus menanamkan karakter pada anak-

anak. Mu’in (2011: 323) menyatakan bahwa pendidikan karakter pertama kali

dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia yang saat itu adalah Susilo

Bambang Yudhoyono ketika memperingati Hari Pendidikan Nasional. Tekad

pemerintah untuk mengembangkan pendidikan karakter melalui sekolah

dikarenakan siswa lebih mudah terpantau ketika menghabiskan waktunya di

Page 19: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

4

sekolah. Pada sekolah memang akan diketahui karakter dari peserta didik. Selain

itu, pemerintah mengharapkan guru dapat menanamkan berbagai pendidikan

karakter yang disalurkan melalui pembelajaran dan kegiatan siswa. Hal tersebut

sejalan dengan Kemendiknas (2010: 1) bahwa pendidikan dianggap sebagai

alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru

bangsa yang lebih baik.

Karakter peduli lingkungan adalah salah satu nilai karakter yang perlu

ditanamkan pada anak-anak. Karakter tersebut lebih dikembangkan melalui suatu

sikap dan tindakan anak dalam mencegah kerusakan lingkungan sekitar dan cara

memperbaiknya. Menurut Kemendiknas (2010: 9-10), setidaknya ada 18 nilai

karakter bangsa yang perlu ditanamkan seperti: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4)

disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10)

semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat

atau komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17)

peduli sosial, dan 18) tanggung jawab. Kedelapan belas nilai karakter bangsa

tersebut diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran maupun kegiatan

siswa di sekolah. Maka dari itu guru memiliki tanggung jawab besar dalam

menanamkan pendidikan karakter termasuk kepedulian siswa terhadap lingkungan

sekitar.

Pemerintah sebenarnya telah menanamkan karakter melalui pendidikan

sebagai upaya melindungi lingkungan dan meningkatkan peduli lingkungan pada

anak. Seperti dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan

Page 20: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

5

lingkungan hidup (peraturan.go.id, 3 Oktober 2009). Untuk melaksanakan

pendidikan lingkungan hidup, pemerintah menyelenggarakan Program Adiwiyata.

Program tersebut diselenggarakan oleh dua Kementerian yakni Kementerian

Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia. Sebagai wujud implementasinya, pemerintah akan memberikan suatu

penghargaan berupa penghargaan Adiwiyata. Penghargaan Adiwiyata ini

merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada

lembaga pendidikan formal yang dinilai berjasa dalam mengembangkan pendidikan

lingkungan hidup. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Lingkungan

Hidup Republik Indonesia dengan sasaran sekolah dasar/ madrasah ibdiyah,

sekolah menengah pertama/ madrasah tsanawiyah, sekolah menengah atas/

madrasah aliyah, dan sekolah menengah kejuruan.

Kementerian Lingkungan Hidup (2011: 2) menyebutkan bahwa tahun 2006

telah menerapkan program Adiwiyata di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah

model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang

Pendidikan Lingkungan Hidup. Semenjak tahun 2006 sampai 2011, sekolah yang

ikut berpartisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari

251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia. Dari banyaknya jumlah

sekolah tersebut, hanya 113 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata.

Persebaran dari sekolah yang mendapatkan penghargaan tersebut masih di pulau

Jawa, Bali, dan ibukota provinsi lainnya dengan pulau Jawa sebagai posisi

terbanyak.

Page 21: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

6

Bentuk akhir dari program Adiwiyata di lembaga pendidikan adalah

diterapkannya sekolah Adiwiyata mandiri. Untuk mendapatkan penghargaan

Adiwiyata mandiri, sekolah harus mendapatkan penghargaan sebagai sekolah

Adiwiyata di tingkat kabupaten/ kota, tingkat provinsi, dan terakhir di tingkat

nasional. Jika sudah dirasa memenuhi kriteria sebagai sekolah Adiwiyata nasional,

sekolah tersebut berhak melaksanakan Adiwiyata mandiri.

Ketidakmerataan pelaksanaan sekolah Adiwiyata di berbagai daerah

menyebabkan minimnya jumlah sekolah yang mendapatkan penghargaan sekolah

Adiwiyata di semua tingkat (Kementerian Lingkungan Hidup, 2011: 3). Hal

tersebut disebabkan karena pedoman sekolah Adiwiyata dan tim Adiwiyata yang

sedikit serta belum tersebar luas. Selain itu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Hidup Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata

juga diperbaiki sehingga pada tahun 2013 muncul Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2013. Pedoman Adiwiyata yang ada pada

peraturan terbaru itu jauh lebih rinci dibandingkan peraturan sebelumnya.

Pada bulan Februari 2016, Humas Pemerintah Kota Yogyakarta

menyelenggarakan Pembinaan Sekolah Berwawasan Lingkungan menjadi Sekolah

Adiwiyata dalam rangka mewujudkan sekolah berpeduli dan berbudaya lingkungan

(jogjakota.go.id, 4 Februari 2016). Acara ini diikuti oleh 60 kepala sekolah SD atau

perwakilan di seluruh Kota Yogyakarta. Pada pembinaan tersebut, Badan

Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta melalui Humas Pemkot mengharap

agar sekolah-sekolah dapat menerima penghargaan sekolah Adiwiyata dari

pelaksanaan peduli lingkungan di sekolahnya. Bagi sekolah yang telah

Page 22: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

7

mendapatkan penghargaan Adiwiyata, BLH mengharapkan sekolah dapat naik

penghargaan ke tingkat selanjutnya baik dari kota, provinsi, nasional, dan bahkan

menjadi sekolah Adiwiyata mandiri.

Pada tiga tahun yang lalu yakni tahun 2014 Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Kota Yogyakarta, sebagai sebuah lembaga pemerintah memberikan penilaian

terhadap sekolah-sekolah mulai dari kategori SD, SMP hingga SMA yang berada

di wilayah kota Yogyakarta. SD Negeri Gedongkiwo mendapatkan penghargaan

terbaik 1, sedangkan SD Negeri Serayu mendapatkan penghargaan terbaik 2 yang

berada di lingkup UPT Wilayah Selatan (sdnserayuyogya.sch.id, 21 Februari 2015).

Penghargaan ini diberikan di tingkat Provinsi DIY. Maka dengan penghargaan

Adiwiyata tersebut, SD Negeri Gedongkiwo mendapat gelar sekolah Adiwiyata

provinsi dan berhak melanjutkan ke tingkat Nasional.

Untuk menuju Adiwiyata Nasional, sekolah meningkatkan kepedulian siswa

terhadap lingkungan sekitar melalui program hidroponik. Menurut Dj, program

hidroponik adalah program yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan mengajak

siswa bercocok tanam agar mereka mencintai tanaman (wawancara, September

2016). Program hidroponik ini lebih difokuskan untuk siswa kelas IV dan V dan

telah dilaksanakan sejak bulan januari 2016. Pada pelaksanaannya, siswa tidak

hanya menanam namun mereka dilibatkan langsung dalam persiapan menanam

hingga merawat tanaman miliknya sendiri.

Berbeda dengan sekolah lain, bercocok tanam dengan hidroponik ini juga

dilakukan di SD Negeri Tanjungrejo 2 Malang dalam rangka memperingati Earth

Hour Malang. Namun pelaksanaan hidroponik ini hanya dilakukan sekali dan

Page 23: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

8

sebagai aksi peduli siswa terhadap lingkungannya. Pada kegiatannya, para siswa

dipandu untuk membuat hidroponik melalui pipa paralon dan memanfaatkan botol

air mineral bekas (malangtimes.com, 13 September 2016). Sayangnya hidroponik

ini hanya dilakukan sekali dan tidak berkelanjutan seperti di SD Negeri

Gedongkiwo.

Sebenarnya SD Negeri Gedongkiwo memiliki halaman sekolah yang cukup

luas. Namun mengenai keberadaan media tanah di sekolah tersebut cukup sedikit.

Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Dj yang mengatakan bahwa SD Negeri

Gedongkiwo memiliki luas lahan sebesar 3013 m2 dengan luas bangunan 2207 m2,

halaman sekolah dengan luas 600 m2, dan kebun seluas 206 m2 (wawancara,

Agustus 2016). Dari area kebun tersebut ditanami berbagai tanaman sehingga

minim tanah. Pemilihan program hidroponik menjadi alternatif lain untuk

meningkatkan peduli lingkungan anak-anak seperti merawat tanaman yang mereka

miliki di sekolah tersebut. Tidak seperti tanaman lain yang harus ditanamnya secara

horisontal, namun hidroponik dapat ditanam secara vertikal (Alviani, 2015: 13).

Hal ini tentunya lebih efisien terhadap penggunaan media tanah sehingga cocok

pada lokasi yang minim tanah seperti di SD Negeri Gedongkiwo ini.

Berdasarkan observasi prapenelitian dan kondisi yang telah diuraikan di atas,

maka peneliti tertarik untuk mengetahui proses pelaksanaan program hidroponik

dalam menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan di SD Negeri

Gedongkiwo. Maka dari itu, peneliti mengangkat judul penelitian “Penanaman

Karakter Peduli Lingkungan Pada Program Hidroponik di SD Negeri

Gedongkiwo”.

Page 24: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Kerusakan lingkungan banyak terjadi di sekitar kita seperti penebangan pohon

secara ilegal atau tanpa ijin pemerintah setempat.

2. Anak-anak sekolah dasar banyak yang tidak membuang sampah pada

tempatnya.

3. Siswa sekolah dasar masih ada yang kurang hemat dalam menggunakan sumber

energi seperti air dan listrik.

4. Sekolah Adiwiyata perlu menciptakan inovasi baru terutama untuk

menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa.

5. Minimnya lahan tanah di lingkungan SD Negeri Gedongkiwo memerlukan

alternatif lain untuk bercocok tanam seperti hidroponik.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada penanaman nilai-nilai karakter

peduli lingkungan yang ditanamkan pada program hidroponik di SD Negeri

Gedongkiwo.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penanaman karakter peduli lingkungan pada program hidroponik di

SD Negeri Gedongkiwo?

Page 25: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

10

2. Nilai-nilai karakter apa saja yang dihasilkan dari program hidroponik di SD

Negeri Gedongkiwo?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penanaman karakter peduli lingkungan pada program

hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo.

2. Mengetahui nilai-nilai karakter yang dihasilkan dari program hidroponik di SD

Negeri Gedongkiwo.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembang

pendidikan untuk mengembangkan suatu teori mengenai implementasi pendidikan

karakter peduli lingkungan melalui program hidroponik di Sekolah Dasar.

2. Secara Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Memberi gambaran sejauh mana penanaman pendidikan karakter peduli

lingkungan di sekolah tersebut tercermin melalui program hidroponik.

2) Meningkatkan kesadaran bagi sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai

karakter peduli lingkungan dalam merumuskan program hidroponik.

Page 26: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

11

b. Bagi Guru

1) Memberi gambaran sejauh mana penanaman pendidikan karakter peduli

lingkungan dalam program hidroponik di sekolah tersebut.

2) Meningkatkan motivasi bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter

peduli lingkungan dalam program hidroponik.

c. Bagi Siswa

1) Memberi informasi bagi siswa tentang nilai-nilai karakter peduli lingkungan

yang ditanamkan oleh sekolah melalui program hidroponik.

2) Meningkatkan pembiasaan bertindak, bersikap, dan berucap sesuai dengan

nilai-nilai karakter peduli lingkungan yang baik.

Page 27: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

12

BAB II

LANDASAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting pada kehidupan

manusia. Menurut Wiyani (2013: 105), melalui pendidikan seseorang dapat

meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri, dan dapat

membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas, dan kreatif. Sebelum muncul

lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan dijalankan secara spontan dan

langsung dalam kehidupan sehari-hari yang diterapkan melalui keluarga. Sebagai

contoh, anak-anak nelayan secara langsung mempelajari kelautan dan perikanan

dengan cara terjun langsung mengikuti orang dewasa dalam menangkap ikan.

Begitu pula anak-anak petani, mereka belajar menanam padi dari orang tuanya.

Bersamaan dengan mempelajari pekerjaan yang dilakukan, mereka juga belajar

tentang nilai dan norma yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, adab, atau ciri kepribadian seseorang

yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai nilai kebajikan (virtues) yang

diyakini dan digunakan sebagai landasan berpikir, bersikap, dan bertindak (Wiyani,

2013: 70). Karakter memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai

kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Seseorang dapat dikatakan

memiliki karakter tidak baik jika ada seseorang yang berperilaku curang, pemarah,

suka berbohong, sedangkan orang berkarakter baik atau mulia dapat dicirikan

dengan perilaku suka menolong, jujur, bertanggung jawab, dan lain sebagainya.

Page 28: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

13

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter

kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap

Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun

kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berkualitas akhlaknya (Salirawati,

2012: 32). Semua komponen perlu dilibatkan dalam sekolah termasuk komponen-

komponen pendidikan seperti isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,

pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler, dan etos kerja seluruh warga di

lingkungan sekolah. Walaupun guru kelas sangat berperan terhadap kelas yang

diampunya, pendidikan karakter bukan berarti menjadi tanggung jawab sepenuhnya

oleh guru kelas yang bersangkutan.

Pada lingkungan sekolah, pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam

mata pelajaran. Materi pembelajaran dapat ditanamkan berbagai karakter yang

mencerminkan nilai dan norma masyarakat serta dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari. Maka pendidikan karakter tidak hanya menekankan aspek kognitif anak

namun diimplementasikan melalui pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Wibowo (Yudistira, 2014 :8) mengemukakan bahwa prinsip pembelajaran

yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah adalah

mengusahakan agar peserta didik itu mengenal dan menerima nilai-nilai karakter

sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya.

Prinsip-prinsip seperti mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian

akan menciptakan peserta didik berpikir melalui proses berpikir, bersikap, dan

berbuat.

Page 29: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

14

Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana

yang salah. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang

baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan

salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya

(psikomotor). Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Lickona (2013: 74) yang

menyatakan bahwa pendidikan karakter menekankan tiga komponen seperti

pengetahuan tentang moral, perasaan tentang moral, dan tindakan moral.

Pendidikan karakter yang baik tidak hanya melibatkan aspek pengetahuan, namun

juga merasakan dengan baik dan perilaku yang baik pula. Pendidikan karakter

menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan

dilakukan (Kemendiknas, 2011: 6). Kebiasaan tersebut akan tertanam pada

seseorang dan menjadi karakternya.

Pendidikan karakter menjadi sebuah istilah yang semakin hari semakin

mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Selain definisi di atas, Sternberg juga

mendefinisikan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan

dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good ccharacter)

berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara objektif baik bagi

individu maupun masyarakat (Saptono, 2011: 23). Hal ini diperkuat dengan

pendapat Ratna Megawangi yang menyatakan bahwa pendidikan karakter

merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari

sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya

(Kesuma, 2011: 5).

Page 30: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

15

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai pendidikan karakter, maka

dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu cara untuk

membentuk kepribadian seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang baik bagi

siswa. Kebiasaan tersebut dapat ditinjau melalui aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor siswa.

2. Pengertian Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan terdiri dari dua kata, yaitu peduli dan lingkungan. Pada

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1036), peduli berarti mengindahkan;

memperhatikan; menghiraukan. Lingkungan dapat diartikan sebagai daerah

(kawasan) yang termasuk di dalamnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:

831). Peduli lingkungan berarti perhatian terhadap suatu daerah atau kawasan

tertentu.

Peduli lingkungan merupakan salah satu nilai karakter suatu bangsa yang

perlu dikembangkan. Kemendiknas (2010: 10) menyatakan bahwa peduli

lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan

pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Hal inilah yang menjadi pokok

pentingnya kepedulian terhadap lingkungan perlu ditanamkan pada anak sejak dini.

Menurut Burharudin (Yudistira, 2014 :10), kepedulian terhadap lingkungan

adalah keadaan psikologis seseorang berupa perhatian, kesadaran dan tanggung

jawab terhadap kondisi pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik, lingkungan

biologis, maupun lingkungan sosial. Pengelolaan lingkungan tidak hanya sekedar

mengatur lingkungan sekitar, tetapi termasuk mengatur dan mengendalikan

Page 31: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

16

berbagai kegiatan manusia . Hal ini diharapkan agar pengelolaan lingkungan dapat

berlangsung dan berdampak pada lingkungan sekitar.

Pendidikan merupakan salah satu upaya potensial dalam mengatasi krisis

lingkungan yang terjadi saat ini dan masa yang akan datang. Pendidikan yang

disampaikan di lingkungan sekolah akan lebih efektif menyentuh dan melekat pada

diri peserta didik. Penanaman kepedulian terhadap kelestarian sumber daya alam

dan lingkungannya di sekolah dapat dilakukan melalui proses belajar mengajar

yang bermuatan pendidikan lingkungan hidup. Selain itu, sekolah juga dapat

menciptakan lingkungan yang asri dan tentunya ditunjang dengan fasilitas sekolah.

Pendidikan lingkungan hidup di lingkungan sekolah merupakan modal dasar bagi

pembentukan etika lingkungan pada lintas generasi (Mulyana, 2009: 175).

Pendidikan lingkungan hidup diperlukan untuk mengelola sumber daya alam secara

bijaksana. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan

generasi yang akan datang, maka diperlukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

atau perilaku yang membuat sumber daya alam tetap dapat dimanfaatkan secara

lestari atau dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Naim (2012: 200) mengungkapkan bahwa peduli lingkungan menjadi nilai

yang penting untuk dikembangkan karena manusia berkarakter adalah manusia

yang peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Manusia perlu menyadari bahwa dirinya adalah bagian yang tidak dapat terlepas

dari lingkungan sekitar dan mereka berkewajiban untuk melestarikan

lingkungannya. Jika mereka tidak menjaga lingkungan tetap asri, maka ancaman

bencana karena kerusakan lingkungan dapat terjadi.

Page 32: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

17

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter

peduli lingkungan perlu diterapkan untuk melestarikan lingkungan sekitar dan

mencegah terjadinya kerusakan lingkungan di waktu mendatang. Selain itu,

pendidikan karakter peduli lingkungan diterapkan untuk mencapai tujuan

pendidikan karakter.

3. Tujuan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan

Penyelenggaraan pendidikan karakter tentu memiliki tujuan yang ingin

dicapainya. Pendidikan karakter yang ditanamkan melalui pendidikan di sekolah

diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 Nomor 20 tahun

2003 yang menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Pernyataan di atas sudah jelas bahwa adanya pendidikan karakter ini tidak

lain adalah untuk mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik dengan

karakter yang sesuai berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sternberg (Saptono, 2011: 24) menyatakan bahwa setidaknya ada empat alasan

mendasar mengapa sekolah pada masa sekarang perlu menjadikan dirinya sebagai

tempat terbaik dalam menerapkan pendidikan karakter. Keempat alasan tersebut

adalah sebagai berikut.

a) Banyak keluarga yang tidak melaksanakan pendidikan karakter

b) Sekolah tidak hanya bertujuan membentuk anak yang cerdas, tetapi juga anak

yang baik

Page 33: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

18

c) Kecerdasan anak hanya bermakna manakala dilandasi dengan kebaikan

d) Karena membentuk anak didik agar berkarakter tangguh bukan sekedar tugas

tambahan bagi guru, melainkan tanggung jawab yang melekat pada perannya

sebagai seorang guru.

Dari keempat alasan itulah mengapa sekolah perlu menerapkan pendidikan

karakter. Penerapan pendidikan karakter di sekolah tentunya memiliki tujuan yang

baik. Menurut Kesuma (2011: 9) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter

di sekolah adalah sebagai berikut.

a) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting

dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepemilikan peserta didik yang khas

sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.

Tujuan pertama pendidikan karakter ini berfungsi untuk memfasilitasi

penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku

anak baik di sekolah maupun setelah lulus. Hal ini memiliki makna bahwa

pendidikan di sekolah bukan hanya berhubungan terhadap nilai, namun suatu proses

agar siswa memahami dan merefleksikan pentingnya mewujudkan nilai-nilai dalam

perilaku sehari-hari. Lulusan dari sekolah juga akan memiliki perilaku khas

sebagaimana nilai yang dijadikan rujukan dalam sekolah tersebut. Sebagai contoh,

jika sekolah menanamkan karakter peduli lingkungan, maka harapannya setelah

lulus dari sekolah tersebut siswa memiliki karakter mencintai lingkungan dan

menjaga lingkungannya dengan baik.

b) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai

yang dikembangkan oleh sekolah.

Page 34: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

19

Tujuan kedua pendidikan karakter ini dengan mengoreksi perilaku siswa yang

tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah. Tujuan ini

memiliki makna bahwa tujuan pendidikan karakter memiliki sasaran untuk

memperbaiki perilaku negatif anak untuk menjadi positif. Misalnya jika ada anak

yang masih memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan maka sebagai

pendidik perlu memperbaiki karakter siswa dengan berbagai kegiatan yang

menarik.

c) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam

memerankan tanggung jawab karakter bersama.

Tujuan ketiga pendidikan karakter ini bermakna bahwa karakter di sekolah

perlu dihubungkan dengan proses pendidikan yang terjadi di keluarga. Penanaman

pendidikan karakter tentu akan kurang maksimal jika hanya diterapkan di sekolah,

sedangkan orangtua di rumah tidak ikut serta dalam menanamkan karakter.

Pendidikan karakter yang berhasil adalah pendidikan karakter yang diterapkan baik

di rumah maupun di sekolah. Anak akan memiliki sikap yang mencerminkan nilai

dan norma kehidupan sehari-hari.

Narwanti (2011: 17) menjelaskan bahwa inti dari tujuan pendidikan karakter

adalah sebagai berikut.

Untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia,

bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,

berorientasi ilmu pengetahuan, dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman

dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan karakter peduli lingkungan yakni untuk menciptakan karakter anak

sesuai dengan nilai dan norma kehidupan sehari-hari yang tercermin dengan sikap

Page 35: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

20

anak dalam mencintai lingkungan dan melindungi lingkungan sekitar dari

kerusakan. Jika anak mendapatkan pendidikan karakter sejak dini sesuai tahap

perkembangan karakter, anak akan memiliki karakter yang baik sesuai nilai dan

norma kehidupan.

4. Tahap-Tahap Perkembangan Karakter Peduli Lingkungan

Lickona (2014: 72-87) menjabarkan bahwa karakter seseorang terbentuk dari

tiga bagian yang saling berkaitan yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan

perilaku moral. Berikut penjelasan masing-masing bagian beserta komponen

pembentuknya.

a. Pengetahuan Moral

1) Kesadaran moral

Anak-anak seringkali bertindak tanpa memikirkan apakah yang mereka

lakukan baik dan benar atau tidak. Mereka cenderung tidak mempertimbangkan

lebih jauh apa yang akan mereka lakukan. Padahal anak seharusnya mengetahui

bahwa tanggungjawab moral pertama mereka yaitu menggunakan akal pikiran

mereka untuk mempertimbangkan kapan suatu situasi membutuhkan penilaian

moral kemudian memikirkan dengan cermat apakah yang benar untuk tindakan

tersebut. Anak-anak juga perlu mendapatkan informasi tentang tindakan yang baik

dan benar dalam menjaga lingkungan sehingga mereka memiliki pengetahuan.

Maka dari itu diperlukan suatu upaya dalam memberikan informasi seperti melalui

pendidikan karakter peduli lingkungan dengan mengajarkan dan mendidik siswa

cara memastikan tindakan-tindakan yang benar yang menunjukkan peduli

Page 36: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

21

lingkungan terlebih dahulu sebelum membuat pertimbangan untuk tindakan yang

seharusnya dilakukan oleh dirinya.

2) Pengetahuan nilai-nilai moral

Mengetahui nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam

berbagai situasi. Pendidikan karakter peduli lingkungan membantu anak-anak

dalam menerjemahkan nilai-nilai abstrak mengenai peduli lingkungan ke dalam

perilaku moral secara konkret yang kaitannya dengan aktivitas mereka.

3) Pengambilan perspektif

Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut pandang

orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan

bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi dan merasa. Tujuan mendasar dari

pendidikan karakter seharusnya membantu siswa untuk merasakan dunia dari sudut

pandang orang lain. Jika mengambil perspektif, anak akan merasakan repson orang

lain terhadap keadaan lingkungan sekitar seperti kepeduliannya terhadap

lingkungan.

4) Penalaran moral

Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang bermoral dan

mengapa kita harus bermoral. Penalaran moral dalam hal peduli lingkungan berarti

anak mampu memahami mengapa manusia perlu peduli terhadap keadaan

lingkungan sekitar.

5) Pengambilan keputusan

Keterampilan mengambil keputusan berarti mampu memikirkan langkah

yang mungkin diambil saat menghadapi permasalahan moral. Jika dikaitkan dengan

Page 37: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

22

peduli lingkungan, seseorang yang mampu mengambil keputusan dapat

menganalisa apa saja pilihan yang ada. Misalnya anak perlu mencuci tangan

sebelum makan atau tidak, apakah harus membuang sampah sembarangan atau di

tempat sampah, dan lain sebagainya. Selain itu, anak akan memikirkan konsekuensi

yang akan terjadi dari pilihan yang ada. Misalnya jika ia membuang sampah

sembarangan, anak dapat mendeteksi apa yang akan terjadi.

6) Memahami diri sendiri

Pemahaman terhadap diri sendiri sangat penting bagi pengembangan karakter

karena untuk menjadi orang yang berkarakter diperlukan kemampuan mengulas

perilaku diri sendiri dan mengevaluasinya secara kritis. Membangun pemahaman

diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter kita dan mengetahui

cara untuk memperbaikinya.

b. Perasaan Moral

1) Hati nurani

Hati nurani memiliki dua sisi yaitu sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi

kognitif menuntun kita dalam menentukan hal yang benar, sedangkan sisi

emosional menjadikan merasa berkewajiban untuk melakukan hal yang benar.

Banyak orang yang mengetahui hal yang benar tetapi merasa tidak berkewajiban

berbuat sesuai pengetahuannya. Seseorang yang memiliki hati nurani akan merasa

bersalah konstruktif apabila tidak melakukan apa yang dikatakan wajib oleh

hatinya.

Page 38: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

23

2) Penghargaan diri

Seseorang yang memiliki penghargaan diri yang baik akan dapat menghargai

dirinya sendiri, sehingga menghormati dirinya sendiri pula. Penghargaan diri yang

baik akan membuat seseorang tidak bergantung pada pendapat orang lain. Jika anak

memperlakukan kehidupan dan pribadi sebagai makhluk ciptaan Tuhan, maka

termasuk menghargai seluruh jaringan kehidupan yang melarang kita menganiaya

hewan, bertindak peduli lingkungan dan ekosistem.

3) Empati

Empati adalah kemampuan mengenali dan merasakan keadaan yang dialami

orang lain. Empati merupakan sisi emosional dari pengambilan perspektif. Tugas

pendidik yaitu membangun empati yang digeneralisasikan yang mampu melihat

sampai ke balik perbedaan dan merespon pada sesama manusia.

4) Mencintai kebaikan

Mencintai kebaikan berarti memiliki ketertarikan murni yang tidak dibuat-

buat untuk melakukan kebaikan. Seseorang yang berkarakter peduli lingkungan

tidak hanya belajar membedakan antara yang baik dan buruk dalam bertindak

terhadap lingkungan, tetapi akan mencintai perbuatan peduli lingkungan dan

membenci perbuatan tidak peduli lingkungan. Jika seseorang mencintai

lingkungan, dia akan merasakan senang dalam melakukan kegiatan peduli

lingkungan.

5) Kontrol diri

Emosi dapat menghanyutkan akal, sehingga kontrol diri sangat penting. Kita

memang tidak ingin bersikap etis setiap saat, namun adanya kontrol diri akan

Page 39: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

24

membantu kita untuk bersikap etis di saat kita sedang tidak menginginkannya.

Terkadang seseorang merasa ingin membuang sampah sembarangan, membiarkan

ruangan kotor, malas mencuci tangan, dan menebang pohon sembarangan. Namun

untuk mengendalikan hal-hal tersebut perlu kontrol diri yang kuat.

6) Kerendahan hati

Kerendahan hati merupakan bagian dari pemahaman diri, suatu bentuk

keterbukaan hati yang tulus terhadap kebenaran untuk memperbaiki kesalahan kita.

Kerendahan hati membantu kita mengatasi kesombongan dan melindungi dari

berbuat jahat. Perasaan rendah hati terhadap pencipta alam dan lingkungan

diharapkan mampu meredam kesombongan individu dan melindungi seseorang

untuk bertindak merusak lingkungan.

c. Tindakan Moral

1) Kompetensi

Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan

moral ke dalam tindakan moral yang efektif. Seseorang yang memiliki kompetensi

moral peduli lingkungan akan memiliki kemampuan melaksanakan tindakan peduli

lingkungan, misalnya melaksanakan merawat tanaman, piket kelas, kerja bakti,

serta menghemat air dan sumber energi lainnya.

2) Kehendak

Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh akal.

Selain itu, juga untuk melihat dan memikirkan suatu keadaan melalui seluruh

dimensi moral. Kehendak dibutuhkan untuk mendahulukan kewajiban, bukan

kesenangan dan merupakan inti keberanian moral. Seseorang yang memiliki

Page 40: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

25

kehendak untuk peduli terhadap lingkungan akan melakukan tindakan peduli

lingkungan karena ia sadar dan merasa berkewajiban menjaga lingkungan.

3) Kebiasaan

Kebiasaan merupakan faktor pembentuk moral. Seseorang yang sudah

terbiasa sering menentukan “pilihan yang benar” secara tidak sadar. Oleh karena

itu, dalam implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan anak-anak

membutuhkan banyak kesempatan untuk membangun kebiasaan peduli lingkungan

serta banyak berlatih untuk menjadi orang yang peduli lingkungan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap

dalam perkembangan pendidikan karakter pendidikan lingkungan seseorang

terbentuk dari tiga bagian yang saling berkaitan yaitu pengetahuan moral, perasaan

moral, dan perilaku moral.

5. Pengembangan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah

Kemendiknas (2010: 15) mengungkapkan bahwa dalam perencanaan dan

pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh kepala sekolah,

guru, tenaga pendidik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik dan

diterapkan ke dalam kurikulum sekolah. Pendapat serupa dikemukakan oleh Hasan

(Sukemi, 2012: 356) yang menegaskan bahwa strategi implementasi pendidikan

karakter dalam seting sekolah merupakan suatu kesatuan dari program manajemen

peningkatan mutu berbasis sekolah yang terimplementasi dalam pengembangan,

pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum oleh setiap sekolah. Penanaman karakter

peduli lingkungan pada peserta didik dapat dilaksanakan melalui pengembangan

sikap yang diintegrasikan dalam kurikulum pembelajaran. Kemendiknas (2010: 15)

Page 41: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

26

mengemukakan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

dilaksanakan melalui:

a. Program Pengembangan Diri

Pada program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan

pendididikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian dalam

kegiatan sehari-hari di sekolah melalui hal-hal berikut.

1) Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-

menerus dan konsisten setiap saat. Kegiatan rutin sekolah merupakan implementasi

karakter peduli lingkungan. Kegiatan rutin sekolah bisa berupa kegiatan kebersihan

diri sendiri seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan, cuci tangan dengan

sabun setelah buang air, menggosok gigi, memotong rambut dan kuku secara

berkala dan mencuci rambut dengan shampo.

2) Kegiatan spontan

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu

juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga pendidik yang lain

mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus

dikoreksi pada saat itu juga. Kegiatan spontan yang dilakukan bisa berupa teguran

maupun nasehat.

3) Keteladanan

Keteladanan adalah perilaku dan sikap kepala sekolah, guru, dan tenaga

pendidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang

baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya.

Page 42: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

27

Keteladanan yang dilakukan oleh tenaga pendidik dengan memberikan contoh

perilaku yang mencerminkan perilaku peduli lingkungan. Bentuk keteladanan yang

dilakukan misalnya berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras,

bertutur kata sopan, serta merawat dan membersihkan lingkungan sekolah.

4) Pengkondisian

Pengkondisian merupakan usaha sekolah untuk mendukung penanaman dan

pelaksanaan karakter peduli lingkungan. Pengkondisian yang dilakukan oleh

sekolah diantaranya berupa penyediaan fasilitas kebersihan yang memadai,

penyediaan toilet yang bersih, tempat sampah yang diletakkan di tempat yang

strategis dan dilengkapi dengan pemisahan jenis sampah, penyediaan tempat cuci

tangan, tempat pembuangan sampah, serta taman dan kolam sekolah sebagai

cerminan dari sanitasi sekolah yang baik.

b. Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran

Kemendiknas (2010: 18) menjelaskan bahwa pengembangan nilai-nilai

pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan dalam pengintegrasian dalam

mata pelajaran, tidak terkecuali pendidikan karakter peduli lingkungan.

Pengintegrasian pendidikan karakter peduli lingkungan dalam mata pelajaran dapat

dilakukan melalui hal-hal berikut ini.

1) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

Standar Isi (SI) untuk menentukan nilai pendidikan karakter peduli

lingkungan sudah tercakup didalamnya.

2) Memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator

untuk menentukan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan yang

dikembangkan.

3) Mencatumkan nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan karakter peduli

lingkungan pada silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

4) Mencantumkan kegiatan peduli lingkungan dalam mata pelajaran muatan

lokal sekolah.

Page 43: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

28

5) Mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, sehingga peserta didik

dapat secara langsung mempraktikan nilai atau perilaku peduli lingkungan.

6) Menyelenggarakan lomba kebersihan lingkungan antar kelas pada event-

event tertentu.

7) Pemberian penghargaan kepada sisiwa yang peduli lingkungan.

c. Budaya Sekolah

Kemendiknas (2010: 19) menyatakan bahwa budaya sekolah adalah suasana

kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, kepala

sekolah, guru, dan warga sekolah yang lain. Wibowo (2012: 93) juga mengutarakan

bahwa kultur atau budaya sekolah dapat dikatakan sebagai pikiran, kata-kata, sikap,

perbuatan, dan hati setiap warga sekolah yang tercermin dalam semangat, perilaku,

maupun simbol serta slogan khas identitas mereka. Budaya sekolah dapat

membantu sekolah untuk menanamkan karakter peduli lingkungan melalui

pembiasaan-pembiasaan berperilaku peduli terhadap lingkungan. Marijan (2012:

257-258) menyebutkan bahwa sekolah hendaknya membangun budaya berkarakter

dengan strategi sebagai berikut.

1) Menyusun program praktik pendidikan karakter di sekolah sebagai perilaku

yang dibiasakan.

2) Memberikan ruang dan kesempatan kepada warga sekolah untuk

mengekspresikan perilaku-perilaku yang berkarakter baik.

3) Guru tak henti-hentinya memberikan motivasi untuk mengembangkan

karakter yang baik, motivasi mencintai karakter baik dan motivasi

melakukan aksi berkarakter baik.

4) Memperkuat kondisi sebagai wahana terlaksananya praktik pembiasaan

bertindak sebagaimana karakter yang diharapkan dengan menerapkan

reward dan sanksi yang tegas.

5) Kepala sekolah, guru dan segenap tenaga kependidikan senantiasa

memberikan tauladan sebagai kiblat peserta didik dalam bertindak pada rel

pendidikan karakter.

Berdasarkan landasan teori, budaya sekolah merupakan usaha sekolah untuk

membudayakan berperilaku yang mencerminkan peduli lingkungan melalui

Page 44: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

29

program-program yang disusun sekolah, memberi motivasi berupa pujian dan

hukuman, serta dengan memberi ruang dan fasilitas untuk mengimplementasikan

nilai karakter peduli lingkungan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengembangan pendidikan karakter peduli lingkungan di

sekolah dapat diimplementasikan melalui program pengembangan diri,

pengintegrasian dalam mata pelajaran, dan budaya sekolah.

6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan

Pelaksanaan pendidikan karakter sebagai suatu program memerlukan

indikator sebagai tolok ukur keberhasilan. Kemendiknas telah menetapkan

indikator untuk mengetahui bahwa suatu sekolah telah melaksanakan proses

pendidikan yang mengembangkan budaya dan karakter. Kedua indikator itu adalah

indikator sekolah dan kelas serta indikator mata pelajaran. Indikator sekolah dan

kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan personalia

sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai

lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa (Kemendiknas, 2010:

23).

Indikator tersebut berkaitan dengan kegiatan sekolah yang telah

diprogramkan dan kegiatan rutin sekolah disetiap hari. Indikator mata pelajaran

menggambarkan perilaku afektif siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran.

Indikator tersebut dirumuskan dalam bentuk perilaku siswa di kelas dan dan

lingkungan sekolah yang dapat diamati melalui pengamatan guru ketika siswa

melakukan suatu tindakan di sekolah, tanya jawab dengan siswa, jawaban yang

Page 45: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

30

diberikan oleh siswa terhadap tugas dan pertanyaan guru, serta tulisan siswa dalam

laporan dan pekerjaan rumah.

Berdasarkan kedua indikator di atas, maka indikator dari Kemendiknas yang

berkaitan dalam penelitian ini adalah indikator sekolah dan kelas yang berhubungan

dengan penerapan suatu program di sekolah. Adapun indikator sekolah untuk nilai

peduli lingkungan (Kemendiknas, 2010: 29) adalah sebagai berikut:

1) pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah,

2) tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan,

3) menyediakan kamar mandi dan air bersih,

4) pembiasaan hemat energi,

5) membuat biopori di area sekolah,

6) membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik,

7) melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik,

8) penugasan pembuatan kompos dari sampah organik,

9) penanganan limbah hasil praktik,

10) menyediakan peralatan kebersihan,

11) membuat tandon penyimpanan air, dan

12) memrogramkan cinta bersih lingkungan.

Sementara itu, indikator kelas untuk nilai peduli lingkungan (Kemendiknas,

2010: 29) adalah sebagai berikut:

1) memelihara lingkungan kelas,

2) tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas,

3) pembiasaan hemat energi, dan

4) memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada

setiap ruangan apabila selesai digunakan.

Penanaman karakter peduli lingkungan yang dilakukan oleh sekolah perlu

disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Setiap jenjang pendidikan tentunya

memiliki indikator yang berbeda dan disesuaikan dengan tahap perkembangan

peserta didik. Pada jenjang pendidikan sekolah dasar, perkembangan peserta didik

dibagi menjadi dua yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari

kelas 1, 2, dan 3, sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas 4, 5, dan 6. Adapun

Page 46: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

31

indikator yang harus dicapai dalam penanaman pendidikan karakter peduli

lingkungan (Daryanto dan Darmiatun, 2013 : 150 ) pada kelas rendah adalah

sebagai berikut:

1) buang air besar dan kecil di wc,

2) membuang sampah di tempatnya,

3) membersihkan halaman sekolah,

4) tidak memetik bunga di taman sekolah,

5) tidak menginjak rumput di taman sekolah, dan

6) menjaga kebersihan rumah.

Indikator yang harus dicapai dalam penanaman pendidikan karakter peduli

lingkungan pada kelas tinggi adalah sebagai berikut:

1) membersihkan wc,

2) membersihkan tempat sampah,

3) membersihkan lingkungan sekolah,

4) memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman,

5) ikut memelihara taman di halaman sekolah, dan

6) ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan.

B. Kajian Tentang Implementasi Program Hidroponik

1. Pengertian Hidroponik

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata hydro dan

phonos (Sani, 2015: 2). Kata hydro memiliki arti air, sedangkan kata phonos

memiliki arti kerja. Maka dapat dikatakan bahwa hidroponik berarti bekerja dengan

air atau bercocok tanam dengan memanfaatkan kerja air. Penggunaan air dalam

bercocok tanam ini lebih dominan dibandingkan penggunaan tanah. Maka dapat

dikatakan bahwa dalam budidaya tanaman, orang tidak terlalu mengandalkan

keberadaan tanah.

Menurut Alviani (2015: 8), hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa

menggunakan tanah, namun memanfaatkan air dan menekankan pada pemenuhan

Page 47: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

32

kebutuhan nutrisi. Meskipun menggunakan air, bukan berarti hidroponik

membutuhkan air yang banyak dibandingkan dengan media tanah. Maka

hidroponik dapat diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Wibowo ( 2015: 14) yang menyatakan bahwa

hidroponik menggunakan air secara efisien, sedangkan tanah membutuhkan air

yang cukup banyak. Hidroponik sangat cocok diterapkan pada cuaca yang cukup

ekstrem bahkan pada daerah yang terbatas air.

Menurut Arifin (2016: 13), hidroponik adalah solusi bertanam tanpa tanah

secara praktis di lahan sempit. Meskipun bercocok tanam identik dengan

pengolahan lahan, namun bukan berarti hidroponik selalu mengandalkan lahan

yang luas. Kegiatan dengan pengolahan lahan umumnya dapat dilakukan ketika

musim hujan. Pada saat itu, tanah akan menjadi lebih gembur sehingga mudah

diolah. Namun sebaliknya, kebutuhan air pada musim kemarau sulit untuk

dipenuhi. Seiring bertambahnya waktu, lahan untuk bercocok tanampun semakin

berkurang. Banyak pembangunan gedung dan perumahan sehingga menimbulkan

keberadaan tanah menjadi semakin sempit. Maka dengan hidroponik ini,

masyarakat tetap bisa bercocok tanam meskipun luas lahannya terbatas.

Bercocok tanam dengan hidroponik memang tidak menggunakan tanah,

namun ada unsur pengganti tanah yang harus diketahui oleh penanam. Alviani

(2015: 17) menyatakan bahwa ada empat unsur pengganti tanah yang perlu

diketahui, yakni unsur hara, media tanam, oksigen, dan air. Keempat unsur ini

sangat diperlukan dalam menanam sehingga menghasilkan kualitas yang baik.

Page 48: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

33

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

hidroponik adalah suatu alternatif yang dapat dilakukan dalam kegiatan bercocok

tanam yakni dengan cara memanfaatkan air dibandingkan dengan penggunaan

media tanah. Meskipun tanpa tanah, penanam harus menggantinya dengan unsur-

unsur hidroponik. Bercocok tanam ini dapat dilakukan di lahan sempit sehingga

tidak bergantung pada lahan tanah yang luas.

2. Media Tanam Hidroponik

Seorang penanam perlu mengetahui media tanam yang sesuai dalam bercocok

tanam hidroponik. Hal ini perlu diketahui agar penanam tidak salah dalam memilih

media yang digunakan. Sani (2015: 40) menambahkan bahwa media tanam sangat

dibutuhkan dalam hidroponik terutama sebagai pengganti tanah. Maka dari itu,

penanam perlu mengetahui macam-macam media tanam sehingga mereka dapat

memilih media pengganti tanah.

Alviani ( 2015: 19) menyatakan bahwa pemilihan media taman hidroponik

yang baik sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanam.

Ketika seseorang menggunakan media tanam, orang perlu memerhatikan aspek-

aspek seperti keberadaan air, zat hara, dan oksigen. Tentunya media tanam juga

jangan sampai mengandung zat beracun yang bisa membahayakan tanaman.

Ada banyak macam media tanam hidroponik yang dapat digunakan sebagai

pengganti tanah. Berikut ini adalah macam-macam media tanam hidroponik.

a. Rockwool

Menurut Sani (2015: 41) menyatakan bahwa rockwool adalah media tanam

anorganik yang menyerupai busa, memiliki serabut-serabut halus, dan bobotnya

Page 49: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

34

sangat ringan. Pada literatur lain seperti Arifin (2016: 28) disebutkan bahwa

rockwool terbuat dari batu basalt yang dipanaskan hingga mencair, kemudian cairan

tersebut diputar seperti pembuatan arum manis. Selama pemutaran itu, batu basalt

yang cair perlahan akan berubah menjadi benang-benang halus. Hasil tersebut

dipadatkan sehingga membentuk kain wool yang terbuat dari rock. Melalui kain

wool itulah tanaman hidroponik akan tumbuh. Apalagi rockwool memiliki

kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah baik untuk mendukung

perkembangan akar tanaman (Alviani, 2015: 22). Maka dari itu, rockwool sangat

cocok jika digunakan sebagai pengganti tanah terutama dalam menyerap air pada

tanaman hidroponik.

b. Spons

Spons adalah salah satu media yang tidak asing ditelinga masyarakat.

Biasanya masyarakat menggunakan spons untuk membersihkan sesuatu seperti

mencuci piring, membersihkan kaca, atau lainnya. Menurut Alviani (2015: 21), jika

spons dibiarkan di tempat terbuka dan terkena sinar matahari maupun air hujan

secara terus-menerus, maka akan tumbuh lumut atau semacam rumput. Maka dapat

dikatakan bahwa spons juga dapat digunakan sebagai pengganti tanah terutama

dalam hidroponik. Apalagi dengan menggunakan spons, maka hasil dari tanaman

hidroponik akan lebih bagus dari bercocok tanam lainnya (Wibowo, 2015: 29). Hal

ini dikarenakan spons mampu menahan air dalam 2 minggu dan tahan terhadap

pertumbuhan jamur.

Page 50: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

35

c. Cocopeat atau Coir

Cocopeat adalah media tanam hidroponik yang bersifat organik (Sani, 2015:

42). Cocopeat ini termasuk media tanam yang terbuat dari organisme seperti

tanaman. Hal ini diperkuat oleh Wibowo (2015: 33) bahwa cocopeat atau coir

biasanya diperoleh dari pengolahan limbah sabut kelapa dan sangat baik untuk

menyemai biji calon tumbuhan. Penggunaan coir lebih cocok digunakan pada

tempat yang memiliki curah hujan rendah. Hal ini dikarenakan sabut kelapa mudah

lapuk jika mendapatkan air yang berlebihan. Selain itu, tanaman juga cepat

membusuk dan mudah terserang penyakit tanaman. Kekuatan media tanam yang

mampu menyimpan air dengan kuat dan mengandung unsur hara yang tinggi ini

dapat dijadikan sebagai media tanam hidroponik.

d. Arang Sekam

Arang sekam adalah salah satu jenis arang yang berasal dari sekam atau kulit

padi yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna (Alviani, 2015: 20). Warna

hitam pada arang sekam ternyata dapat mengabsorbsi sinar matahari secara efektif.

Selain itu juga dapat menghilangkan pengaruh penyakit, khususnya bakteri dan

gulma. Arang sekam mudah diperoleh dan memiliki harga yang ekonomis. Arang

sekam biasanya akan dicampur dengan cocopeat ketika dipakai sebagai media

tanam hidroponik (Sani, 2015: 43).

e. Perlite

Menurut Sani (2015: 43), perlite merupakan media tanam yang cukup baik

dalam daya serap air dan terbuat dari batuan silica yang dipanaskan pada suhu

tinggi. Kandungan air yang tinggi itulah yang akan mempercepat pertumbuhan

Page 51: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

36

tanaman. Media ini sangat cocok digunakan untuk pertumbuhan tanaman dari

bijinya (Wibowo, 2015: 35). Maka dari itu perlite dapat digunakan sebagai media

pengganti tanah dalam hidroponik.

f. Hydroton

Hydroton merupakan media tanam yang terbuat dari bahan dasar tanah liat

yang dipanaskan dan dibentuk bulatan-bulatan kecil (Sani, 2015: 44). Pada teori

lain disebutkan bahwa istilah hydroton disebut dengan expanded clay. Alviani

(2015: 21) menyatakan jika expanded clay merupakan jenis tanah yang memiliki

kandungan mineral yang tinggi dan dapat menyimpan kandungan air yang baik.

Berdasarkan keunggulan tersebut, maka hydroton dapat menjadi media tanam

hidroponik terutama sebagai pengganti tanah.

g. Vermiculite

Sama seperti perlite, vermiculite juga berbahan dasar batuan yang dipanaskan

dengan suhu tinggi (Wibowo, 2015: 35). Namun vermiculite memiliki daya serap

air yang lebih tinggi dan bobot yang lebih berat dibandingkan perlite. Alviani

(2015: 25) menambahkan bahwa vermiculite dapat dicampur dengan perlite untuk

hasil tanaman yang lebih bagus. Kandungan serap air yang tinggi itulah vermiculite

dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik terutama pengganti tanah.

h. Pumice atau Batu Apung

Menurut Alviani (2015: 23), pumice atau yang lebih dikenal dengan batu

apung merupakan salah satu jenis batuan yang berasal dari batuan basalt. Batuan

tersebut biasanya ditemukan di sekitar pantai. Batuan basalt ini berasal dari letusan

Page 52: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

37

gunung berapi beratus tahun sebelumnya (Wibowo, 2015: 35). Batuan ini dapat

digunakan sebagai media tanam hidroponik karena dapat menyerap air dengan baik.

i. Pasir

Pasir merupakan salah satu jenis media tanam yang dapat ditemukan dengan

mudah. Menurut Alviani (2015: 26), pasir dapat meningkatkan sistem aerasi dan

drainase air. Sifat pasir yang dapat menahan air dan akan menahan larutan nutrisi

untuk tanaman ini dapat menjadi media tanam yang cocok sebagai pengganti tanah.

Puput Alviani menambahkan bahwa media tanam ini sangat cocok digunakan untuk

budidaya hidroponik di daerah pantai dan pegunungan.

j. Kerikil

Kerikil atau pecahan batu yang mudah ditemukan di sekitar rumah ini

ternyata juga dapat digunakan sebagai media tanam pada hidroponik. Namun

tanaman yang dapat ditanam dengan media kerikil hanya tanaman yang tahan

terhadap air (Alviani, 2015: 24). Penggunaan kerikil ini sangat efektif untuk

membantu peredaran unsur hara ke tanaman dan menekan pertumbuhan akar yang

berlebihan. Maka dari itu kerikil dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik.

k. Serbuk Kayu

Menurut Alviani (2015: 27), serbuk kayu dapat digunakan sebagai media

tanam hidroponik. Serbuk kayu biasanya digunakan untuk tanaman yang

memerlukan kelembaban yang tinggi. Biasanya tanaman yang mudah tumbuh pada

serbuk kayu adalah jamur.

Page 53: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

38

3. Teknik Menanam Hidroponik

Alviani (2015: 33-47) menyatakan bahwa teknik yang digunakan dalam

menanam hidroponik adalah sebagai berikut.

a. Nutrient Film Technique (NFT)

Nutrient Film Technique (NFT) adalah suatu cara budidaya hidroponik

dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi

dengan tujuan tanaman mendapatkan air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. Tanaman

akan tumbuh dengan posisi akar terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang

disirkulasikan secara terus menerus menggunakan bantuan pompa.

b. Floating Hydroponic System (Teknik Rakit Apung)

Floating Hydroponic System atau disebut juga dengan teknik rakit apung

adalah salah satu teknik dalam hidroponik yang paling sederhana. Penanaman

hidroponik dilakukan dengan meletakkan tanaman pada lubang styrofoam yang

mengapung di atas permukaan larutan nutrisi. Larutan tersebut diletakan pada dasar

styrofoam yang berbentuk seperti bak air. Berbeda dengan teknik NFT, larutan

nutrisi dalam teknik ini tidak disirkulasikan sehingga air yang digunakan tetap

sama.

c. Wick System (Teknik Sumbu)

Teknik sumbu merupakan teknik hidroponik yang menggunakan peralatan

sumbu antara nutrisi dan media tanam. Cara seperti ini mirip seperti cara kerja

kompor tradisional, dimana sumbu berfungsi sebagai penyerap larutan dalam media

tersebut. Ada yang berbeda dengan teknik lainnya, yakni akar tanaman tidak

Page 54: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

39

dicelupkan langsung ke dalam air namun dibiarkan tumbuh dalam beberapa bahan

penahan air seperti rockwool atau sabut kelapa.

d. Sistem Penanaman Aeroponik

Pada teknik aeroponik, larutan nutrisi akan disemprotkan melalui akar

tanaman. Kebutuhan air yang berisi larutan hara akan disemburkan dalam bentuk

kabut sehingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam secara

menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Air dan nutrisi akan

disemprotkan melalui irigasi sprinkler.

e. Fertigasi Hidroponik

Fertigasi merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Pada

teknik ini, proses pemupukan akan dilakukan secara bersamaan dengan

penyiraman.

Berbeda dengan pendapat di atas, menurut Savage (Arifin, 2016: 20), teknik

yang digunakan menanam dalam hidroponik dibedakan menjadi dua, yaitu sistem

terbuka dan sistem tertutup. Hidroponik sistem terbuka yakni dilakukan dengan

teknik pengairan larutan nutrisi yang hanya sekali pakai. Air larutan nutrisi akan

dibuang setelah dipakai untuk mengairi tanaman. Salah satu contoh hidroponik

dengan sistem terbuka adalah drip irrigation. Sistem ini biasanya dipakai untuk

tanaman sayuran buah seperti paprika, tomat, terong, dan cabai.

Arifin (2016: 20) mengatakan bahwa drip irrigation merupakan sistem

pengairan tanaman hidroponik yang diaplikasikan dengan cara tetes. Cara tersebut

juga biasa disebut sebagai irigasi tetes. Prinsip kerja dari sistem ini yakni dengan

mengalirkan larutan nutrisi hingga media tanam basah dan meresap ke akar

Page 55: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

40

tanaman, lalu larutan yang berlebih akan terbuang. Jika menggunakan sistem irigasi

tetes ini, air larutan nutrisi akan menetes sesuai kebutuhan tanaman. Tetesan

tersebut diatur agar jatuh tepat di perakaran tanaman.

Hal yang membedakan antara sistem terbuka dengan sistem tertutup adalah

aliran larutan nutrisi yang digunakan. Jika dalam sistem terbuka aliran larutan yang

berlebih akan terbuang, sedangkan dalam sistem tertutup air yang berlebih akan

digunakan kembali untuk menyirami tanaman. Arifin (2016: 23) menambahkan

bahwa pemanfaatan larutan nutrisi dalam sistem tertutup yang dilakukan secara

berulang kali ini disebut juga sebagai cara resirkulasi. Adapun teknik tertutup dalam

hidroponik diantaranya adalah Nutrient Film Technique (NFT), wick system, dan

floating system atau teknik rakit apung.

4. Langkah-Langkah Hidroponik

Menanam tanaman hidroponik sangat berbeda dengan cara menanam

tanaman yang biasa. Maka dari itu, hidroponik memiliki langkah-langkah tersendiri

dalam menerapkannya. Menurut Prihmantoro (1996: 6), langkah-langkah dalam

bercocok tanam melalui hidroponik adalah sebagai berikut.

a. Persiapan

Pada langkah pertama ini, Prihmantoro (1996: 6) menyatakan bahwa

penanam akan menentukan waktu yang tersedia, lokasi yang akan digunakan untuk

menanam, media tanam, teknik yang digunakan, dan wadah yang dipakai untuk

pembibitan. Tidak hanya itu saja, Hendra (2015: 82) menambahkan bahwa dalam

tahap persiapan ini penanam juga harus melakukan pemilihan benih dari jenis

sayuran. Berbagai sayuran dapat ditanam dengan cara hidroponik. Beberapa jenis

Page 56: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

41

sayuran yang direkomendasikan untuk ditanam secara hidroponik menurut Hendra

(2015: 82) diantaranya selada, sawi, tomat, kangkung, paprika, dan mentimun.

b. Persemaian dan Pembibitan

Pada langkah kedua ini, penanam akan melakukan proses persemaian terlebih

dahulu. Tanaman hidroponik perlu disemai agar pertumbuhannya dapat dikontrol

dan seragam. Prihmantoro (1996: 37) menyatakan bahwa persemaian dilakukan

dengan merendam benih terlebih dahulu. Benih yang disemai nantinya akan

berkecambah dan mengeluarkan daun yang kemudian disebut sebagai bibit. Bibit

dikatakan baik bila kondisi tanaman sehat dan pertumbuhannya seragam.

Persemaian dapat dilakukan dengan merendam benih di dalam air hangat kuku

selama 2 sampai 3 jam (Setyoadji, 2015: 70). Setelah direndam, pembibitan

dilakukan dengan cara benih yang telah menjadi bibit ditanam ke wadah yang berisi

media tanam. Adapun wadah yang dapat digunakan untuk media tanam berupa pot

kecil, botol, dan gelas air mineral bekas. Jika menggunakan botol atau gelas air

mineral bekas, maka sisi-sisinya dilubangi menggunakan solder listrik atau alat

pelubang lainnya (Alviani, 2015: 57).

c. Penanaman

Menurut Prihmantoro (1996: 57), penanaman dilakukan setelah bibit tanaman

berusia sekitar 2 sampai 3 minggu atau memiliki daun muda. Penanaman ini

dilakukan dengan cara memindahkan media tanam yang telah berisi bibit ke

instalasi yang lebih luas. Adapun instalasi yang dapat digunakan adalah kotak

sytrofoam, botol air mineral berukuran besar, dan pipa PVC (Alviani, 2015: 36).

Hendra (2015: 90) menambahkan bahwa pemindahan tanam ke instalasi ini

Page 57: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

42

disesuaikan dengan teknik yang akan digunakan. Untuk itu, penanam perlu

memahami teknik apa yang akan digunakan untuk praktik hidroponik. Maka dapat

dikatakan bahwa pada tahap penanaman ini, penanam hanya memindahkan bibit ke

instalasi hidroponik yang lebih luas sesuai dengan teknik hidroponik yang

digunakan.

d. Pemeliharaan

Tahap selanjutnya adalah tahap pemeliharaan. Tahap pemeliharaan yang

dilakukan meliputi penyiraman dan pemupukan (Prihmantoro, 1996: 60).

Penyiraman dapat dilakukan dua kali dalam sehari dengan menggunakan air.

Sayuran yang dibudidayakan secara hidroponik sepenuhnya mengandalkan

pasokan air dan unsur hara dari larutan nutrisi, sehingga penyiraman menjadi faktor

penting yang tidak bisa diabaikan (Hendra, 2015: 100). Pada pemupukan, Sani

(2015: 47) menyebutnya dengan pemberian larutan nutrisi dimana larutan nutrisi

tersebut berasal dari pencampuran antara pupuk dengan air. Pupuk dapat diberikan

guna menyuburkan tanaman. Ada dua macam pupuk yang beredar di sekitar kita,

yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang

terbuat secara alami seperti pupuk kandang dan pupuk kompos, sedangkan pupuk

anorganik yaitu pupuk yang tercipta karena sengaja dibuat oleh manusia seperti

pupuk urea, NPK, dan ZA (Sani, 2015: 49).

Selain penyiraman dan pemupukan (pemberian larutan nutrisi), perawatan

tanaman yang perlu dilakukan adalah melakukan pemangkasan. Menurut Setyoaji

(2015: 72), pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak

dikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Maka dengan

Page 58: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

43

adanya pemangkasan ini, tanaman akan tumbuh dengan baik dan tentunya memiliki

kualitas yang bagus. Berdasarkan penjelasan di atas, tahap pemeliharaan ini dapat

berupa penyiraman, pemberian larutan nutrisi, dan pemangkasan.

e. Pemanenan

Panen merupakan tahap yang dinantikan oleh para penanam. Hasil yang

melimpah dengan kualitas yang prima menjadi idaman semua orang. Prihmantoro

(1995: 66) menyatakan bahwa pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari dan secara

manual dengan tangan. Hal tersebut dikarenakan cahaya matahari pada pagi hari

belum terlalu panas dan ketika siang hari akan lebih cepat terjadi penguapan

sehingga tanaman mudah layu dan rusak. Tanaman yang sudah cukup umur untuk

dipanen biasanya mudah dipetik. Hendra (2015: 108) menambahkan bahwa waktu

panen tergantung pada pertumbuhan setiap tanaman. Maka dapat dikatakan bahwa

semakin subur tanaman tentunya membuat waktu panen semakin cepat. Sayuran

yang ditanam dengan metode hidroponik umumnya lebih cepat panen dibandingkan

dengan tanaman yang ditanam di media tanah secara konvensional (Hendra, 2015:

108).

Selain dilakukan pada pagi hari dan dengan tangan, pemanenan juga dapat

dilakukan dengan menggunakan alat bantu panen lainnya. Hal ini diperkuat dengan

pendapat Setyoadji (2015: 73) yang menyatakan bahwa pemanenan dengan

menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen dapat memperoleh mutu yang

baik. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang

dapat mengganggu produksi selanjutnya.

Page 59: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

44

C. Paradigma Penelitian

Lingkungan adalah tempat yang tidak dapat terlepas oleh kehidupan makhluk

hidup. Lingkungan menjadi tempat berinteraksinya makhluk hidup khususnya

manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya keadaan lingkungan saat

ini sudah tidak terjaga. Masyarakat banyak yang membuang sampah secara

sembarangan, menebang pohon secara liar, dan lain sebagainya sehingga

menimbulkan kerugian terhadap alam seperti bencana alam banjir, tanah longsor,

kebakaran hutan, dan lainnya. Perilaku tidak peduli terhadap lingkungan tidak

hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun anak-anak juga banyak sekali yang

tidak menjaga lingkungan. Anak sekolah dasar banyak yang membuang sampah

sembarangan, mencoret bangku dan tembok, serta jajan makanan dan minuman

yang mengandung pengawet atau pewarna buatan. Jika manusia tidak dapat

merawat lingkungan, mereka akan membentuk karakter yang berperilaku tidak

baik. Keadaan seperti ini tentu saja harus segera diatasi sedini mungkin.

Pendidikan karakter yang sedang digalakan oleh pemerintah tentu menjadi

solusi preventif dalam menangani karakter bangsa yang berperilaku buruk seperti

tidak peduli terhadap lingkungan. Upaya pendidikan karakter tersebut ditanamkan

melalui lembaga pendidikan. Pada jenjang sekolah dasar, pendidikan karakter yang

dikembangkan meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter peduli

lingkungan ini diterapkan melalui Program Adiwiyata.

Page 60: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

45

Adiwiyata merupakan program pendidikan karakter yang tepat untuk

ditanamkan pada peserta didik dalam menciptakan budaya cinta lingkungan.

Bentuk akhir dari program Adiwiyata di lembaga pendidikan adalah diterapkannya

sekolah Adiwiyata mandiri. Untuk mendapatkan penghargaan Adiwiyata mandiri,

sekolah harus mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata di tingkat

kabupaten/ kota, tingkat provinsi, dan terakhir di tingkat nasional. Seperti SD

Negeri Gedongkiwo kini telah menjadi sekolah Adiwiyata provinsi dan sedang

menempuh sekolah Adiwiyata Nasional. Untuk menuju tingkat nasional, sekolah

tersebut menyusun berbagai program peduli lingkungan, salah satunya adalah

program hidroponik. Melalui kegiatan bercocok tanam tanpa tanah tersebut, peserta

didik diharapkan dapat mencerminkan perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar

pada kehidupan sehari-hari.

Bercocok tanam dengan hidroponik dilakukan dalam beberapa langkah.

Adapun langkah-langkah dalam menanam hidroponik yakni dengan melakukan

persiapan, persemaian dan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.

Pada penelitian ini, peneliti mengharapkan bahwa program hidroponik tidak hanya

mencerminkan nilai-nilai dari karakter peduli lingkungan, namun dapat

mencerminkan karakter lainnya seperti disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa

ingin tahu, peduli sosial, dan tanggung jawab. Maka kaitannya dalam penelitian

ini, peneliti akan membahas karakter peduli lingkungan yang ditanamkan pada

program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Adapun paradigma penelitian ini

dapat dilihat dengan melalui bagan di bawah ini.

Page 61: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

46

Program Hidroponik

SD Negeri Gedongkiwo

Peduli Lingkungan

seharusnya

Solusi di pendidikan

menuju

Gambar 1. Bagan Paradigma Penelitian

Kerusakan Lingkungan

Tidak peduli lingkungan

Program Adiwiyata

Adiwiyata

Kabupaten/ Kota

Adiwiyata

Provinsi

Adiwiyata

Nasional

Adiwiyata

Mandiri

1. Persiapan

2. Persemaian dan Pembibitan

3. Penanaman

4. Pemeliharaan

5. Pemanenan

Nilai peduli lingkungan

1. membersihkan wc,

2. membersihkan tempat sampah,

3. membersihkan lingkungan sekolah,

4. memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman,

5. ikut memelihara taman di halaman

sekolah, dan

6. ikut dalam kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan.

Nlai Karakter yang dihasilkan

1. Disiplin

2. Kerja keras

3. Kreatif

4. Mandiri

5. Rasa ingin tahu

6. Peduli sosial

7. Tanggung jawab

Page 62: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

47

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan “Penanaman Karakter Peduli Lingkungan

Pada Program Hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo” adalah penelitian yang

dilakukan oleh Handayani dan Setiyani. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Handayani (2013) dengan judul “Peningkatan Sikap Peduli

Lingkungan Melalui Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

dalam Pembelajaran IPA Kelas IV.1 di SD N Keputran A”, menunjukkan bahwa

nilai karakter peduli lingkungan di kelas IV. 1 mengalami perkembangan setelah

diberi perlakuan melalui pendekatan STM pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut

ditunjukkan dengan hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa sikap peduli

lingkungan sebesar 75% siswa pada kategori sedang dan hasil angket menunjukkan

sebesar 25% siswa berada pada kategori tinggi. Pada hasil observasi siklus II,

sebanyak 27 siswa (96,43%) berada pada kategori tinggi dan sebanyak 1 siswa

(3,57%) berada pada kategori sedang. Begitu pula pada hasil angket siklus II,

sebanyak 27 siswa (96,43%) berada pada kategori tinggi dan sebanyak 1 orang

siswa (3,57%) berada pada kategori sedang. Berdasarkan penelitian tersebut,

pendekatan STM dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa sehingga

mencapai kriteria keberhasilan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiyani (2013) dengan judul

“Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program “Green Environment”

di SMP Alam Ar-Ridho Kota Semarang”, menunjukkan bahwa pelaksanaan

kegiatan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui Program Green

environment dilaksanakan dengan strategi tranformasi budaya sekolah dan

Page 63: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

48

pembiasaan melalui tiga kegiatan yaitu kegiatan rutin, terprogram, dan kegiatan

spontan. Kegiatan Pendidikan Karakter Peduli lingkungan ini dilaksanakan oleh

Pihak SMP Alam Ar-Ridho dan bekerjasama dengan pihak lain. Hambatan yang

dihadapi dalam pelaksanaan Pendidikan Karakter Peduli lingkungan ini adalah

sulitnya mengkondisikan siswa, masih banyak siswa yang tidak mau melaksanakan

kegiatan dengan baik dengan alasan jijik atau bermalas-malasan serta keterbatasan

alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk hambatan dari

luar adalah ketidakaktifan keluarga dan masyarakat dalam ikut memberikan

pendidikan Karakter Peduli lingkungan pada anak. Solusi dalam mengatasi

hambatan pelaksanaan pendidikan Karakter Peduli lingkungan melalui Program

Green Environment di SMP Alam Ar-Ridho di antaranya adalah memberikan

contoh pada siswa yang tidak bisa melakukan tugas dalam kegiatan tersebut,

sedangkan untuk siswa yang bermalas-malasan maka guru memberikan hukuman

berupa tugas tambahan maupun sanksi, memperbesar anggaran dan bekerjasama

dengan pihak lain dalam pengadaan alat dan bahan, serta memberikan pengarahan

berupa penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat agar ikut berperan aktif dalam

memberikan pendidikan karakter peduli lingkungan kepada anak.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakter

peduli lingkungan dapat dikembangkan dalam berbagai cara. Nilai-nilai karakter

yang berkembang dipengaruhi berbagai faktor baik dalam maupun luar. Hasil

penelitian tersebut dapat digunakan sebagai gambaran bagi peneliti terkait

penanaman karakter peduli lingkungan pada program hidroponik di SD Negeri

Gedongkiwo.

Page 64: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

49

E. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan

digunakan sebagai acuan peneliti dalam mengumpulkan data. Adapun pertanyaan-

pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penanaman karakter peduli lingkungan pada tahap persiapan

program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo?

2. Bagaimana penanaman karakter peduli lingkungan pada tahap persemaian dan

pembibitan program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo?

3. Bagaimana penanaman karakter peduli lingkungan pada tahap penanaman

program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo?

4. Bagaimana penanaman karakter peduli lingkungan pada tahap pemeliharaan

program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo?

5. Bagaimana penanaman karakter peduli lingkungan pada tahap pemanenan

program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo?

6. Nilai karakter peduli lingkungan apa saja yang ditanamkan dalam program

hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo?

7. Karakter apa saja yang dihasilkan dari program hidroponik di SD Negeri

Gedongkiwo?

Page 65: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Pada

Program Hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo” ini menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif karena menyajikan data berupa kata-kata. Sesuai dengan

pendapat Moleong (2014: 6) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini lebih menekankan pada analisis data

berupa kualitatif sehingga menggunakan pendekatan kualitatif.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bodgan dan Biklen (Moleong, 2007: 3) yang mengemukakan ada

beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif , yaitu penelitian atau

inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke

dalam, etnometodologi, the Chicago School, fenomenologis, studi kasus,

interpretative, ekologis, dan deskriptif. Berdasarkan pendapat yang diungkapkan

Bodgan dan Biklen tersebut, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

deskriptif. Jenis penelitian ini dipilih untuk mendeskripsikan penanaman karakter

peduli lingkungan pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo.

Page 66: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

51

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedongkiwo yang beralamat di

Jalan Bantul Gang Tawangsari Kelurahan Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron

Kota Yogyakarta. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang melaksanakan

program hidroponik dalam rangka meningkatkan kepedulian siswa terhadap

lingkungan. Program hidroponik juga merupakan program yang dilakukan oleh

sekolah untuk menuju sekolah Adiwiyata Nasional. Pada tahun 2013, SD Negeri

Gedongkiwo telah mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga berhak melanjutkan Adiwiyata di tingkat

nasional.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 sampai April 2017.

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Menurut Prastowo (2012: 195), subjek dalam penelitian kualitatif sering

disebut sebagai narasumber atau informan yang berarti seseorang yang bisa

memberikan informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian. Maka

dari itu, peneliti harus menentukan narasumber atau informan-informan siapa saja

yang dibutuhkan untuk proses penelitiannya. Penentuan narasumber atau informan

pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive. Menurut Sugiyono (2013:

218) menyatakan bahwa purposive merupakan teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang dimaksud yakni

Page 67: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

52

orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan sehingga

memudahkan peneliti dalam menjelajahi objek atau situasi yang diteliti.

Jumlah sampel dalam purposive ditentukan berdasarkan pertimbangan

informasi yang diperlukan. Apabila sudah terjadi pengulangan informasi dari

semua narasumber, maka penarikan sampel dapat diakhiri. Selain itu, Sarwono

(2006: 205) juga menambahkan bahwa pemilihan sampel tidak bergantung pada

kuantitas tetapi lebih pada kualitas orang yang akan diteliti.

Berdasarkan tinjauan di atas, subjek dari penelitian ini adalah admin sekolah,

guru pendamping, dan siswa kelas IV dan V SD Negeri Gedongkiwo. Peneliti

memilih admin sekolah sebagai narasumber utama dikarenakan program

hidroponik dikelola oleh admin dan berada di bawah pengawasannya secara

langsung. Guru pendamping merupakan guru yang menjadi koordinator program

hidroponik di sekolah tersebut. Siswa kelas IV dan V SD Negeri Gedongkiwo

adalah praktikan program hidroponik. Ketiga subjek tersebut ditriangulasikan

untuk mengetahui keakuratan data yang didapatkan dalam penelitian.

2. Objek Penelitian

Pada penelitian kualitatif, objek penelitian tidak menggunakan istilah

populasi. Hal ini dinyatakan oleh Spradley (Sugiyono, 2014: 297) bahwa objek

penelitian kualitatif adalah social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga

elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis. Selain pendapat tersebut, Prastowo (2012: 199) juga

mengungkapkan bahwa objek adalah apa yang akan diselidiki dalam kegiatan

penelitian. Maka dari itu objek dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 68: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

53

a. Penanaman karakter peduli lingkungan pada program hidroponik.

b. Nilai karakter peduli lingkungan yang ditanamkan dalam program hidroponik.

c. Karakter yang dihasilkan dari program hidroponik.

E. Sumber Data

Pohan (Prastowo, 2012: 204) menyatakan bahwa data merupakan fakta,

informasi, atau keterangan. Hal tersebut dijadikan sebagai pemecahan masalah atau

bahan untuk mengungkapkan suatu gejala. Maka sumber data untuk

mengungkapkan fakta, informasi, atau keterangan dalam penelitian ini berupa kata-

kata dan tindakan warga SD Negeri Gedongkiwo yang berkaitan dengan pendidikan

karakter peduli lingkungan pada program hidroponik.

Pendapat di atas sesuai dengan pernyataan Lofland dan Lofland (Moleong:

2014:157) yang menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain. Kata-kata dari narasumber diperoleh dari kegiatan wawancara yang

direkam dengan alat perekam suara kemudian dituangkan dalam tulisan ketika

menganalisa data. Adapun tindakan narasumber diperoleh dari kegiatan

pengamatan yang berkaitan dengan hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Sumber

data berupa tempat yaitu tempat yang digunakan untuk melaksanakan program

hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo. Sumber data dokumen berupa foto kegiatan

hidroponik, buku panduan hidroponik, dan lainnya yang ditemukan di lapangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Sugiyono (2013: 224-225) menjelaskan dalam

Page 69: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

54

penelitian kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,

berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat

dikumpulkan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Bila dilihat dari

sumbernya, maka sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sugiyono

(2013: 225) menjelaskan sumber data primer merupakan sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Menurut tekniknya, Sugiyono (2013: 225) mengungkapkan bahwa cara atau teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview

(wawancara), dokumentasi, dan gabungan ketiganya. Maka dari itu, peneliti

memilih untuk melakukan teknik pengumpulan data dengan gabungan ketiganya.

Adapun penjelasan dari teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Observasi

Sarwono (2006: 224) menyatakan bahwa kegiatan observasi meliputi

melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek

yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang

sedang dilakukan. Ada beberapa macam teknik observasi dalam penelitian. Pada

segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi

participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation,

dan dari segi instrumentasi yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi

observasi terstruktur dan tidak terstruktur (Sugiyono, 2014: 204).

Page 70: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

55

Pada segi pelaksanaan, penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan.

Hal ini dikarenakan peneliti tidak terlibat dalam pelaksanaan peduli lingkungan

pada program hidroponik namun hanya sebagai pengamat independen. Peneliti

mengamati situasi sosial kemudian mencatat, menganalisa, dan menarik

kesimpulan terkait karakter peduli lingkungan yang ada pada program hidroponik

di SD Negeri Gedongkiwo.

Pada segi instrumentasi, peneliti menggunakan observasi terstruktur. Hal ini

dikarenakan peneliti telah menentukan secara pasti mengenai variabel yang akan

diteliti. Menurut Sugiyono (2014: 205), observasi terstruktur adalah observasi yang

telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana

tempatnya. Pada penelitian ini, peneliti menyusun pedoman observasi tentang

karakter peduli lingkungan yang tertanam pada program hidroponik di SD Negeri

Gedongkiwo. Selain itu, peneliti juga menentukan waktu penelitian yang

sebelumnya disepakati oleh peneliti dengan pihak sekolah.

2. Wawancara

Moleong (2014: 186) berpendapat bahwa wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Maksud mengadakan wawancara ini yakni untuk mencari

informasi lebih dalam mengenai apa yang akan diteliti. Hal ini diperkuat dengan

pendapat Sugiyono (2014: 194) yang mengungkapkan bahwa wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil. Maka dari itu, wawancara dalam penelitian ini

Page 71: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

56

dilakukan secara mendalam mengenai karakter peduli lingkungan pada program

hidroponik. Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (peneliti)

dan terwawancara atau narasumber (subjek penelitian).

Esterberg (Sugiyono, 2014: 319) mengungkapkan ada beberapa macam

wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Menurut

Sugiyono (Sugiyono, 2014: 320), wawancara semiterstruktur adalah wawancara

yang pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Hal

ini dimaksudkan bahwa walaupun pewawancara menggunakan pedoman namun

masih bisa menanyakan hal-hal diluar pedoman wawancara. Maka dari itu, peneliti

menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan

mengajukan pertanyaan diluar pedoman untuk memperdalam informasi yang

dibutuhkan.

3. Analisis Dokumentasi

Prastowo (2012: 226) mengungkapkan bahwa dokumentasi merupakan

catatan yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu, baik yang

dipersiapkan maupun tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian. Maka dari teknik

dokumentasi itu, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai

narasumber, tetapi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada

berkaitan dengan penelitian.

Menurut Sugiyono (2014: 329), dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya dari seseorang. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan

dokumen tulisan dan gambar. Dokumen berbentuk tulisan dapat berupa dokumen

Page 72: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

57

administrasi, sedangkan dokumen gambar dapat berupa foto-foto mengenai

karakter peduli lingkungan melalui program hidroponik. Dokumen-dokumen yang

diperlukan dalam penelitian dianalisis sehingga dapat mendukung dan memperkuat

data yang diperoleh dari observasi maupun wawancara.

G. Instrumen Penelitian

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif ini sangat penting karena

menurut Moleong (2014: 168) menyatakan bahwa peneliti merupakan perencana,

pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya ia

menjadi pelapor hasil penelitiannya. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat

Sugiyono (2014: 307) bahwa instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah

peneliti sendiri. Maka dalam mengumpulkan data-data penelitian, peneliti

memerlukan pedoman sebagai acuannya. Pedoman tersebut terangkum ke dalam

kisi-kisi instrumen penelitian yang dikembangkan berdasarkan variabel yang telah

ditentukan. Adapun pedoman yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman

wawancara, dan pedoman analisis dokumentasi.

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk menelaah secara mendalam mengenai

pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. Pedoman

observasi dalam penelitian ini digunakan secara fleksibel dan dapat dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan peneliti berdasarkan variabel yang telah ditentukan.

Page 73: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

58

Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi

No. Aspek yang

diamati

Indikator Item

1. Tahap Persiapan

Hidroponik

Perencanaan Penanaman Peduli

Lingkungan melalui program

hidroponik

Visi dan Misi sekolah

Persiapan Bercocok tanam

Hidroponik

Lokasi hidroponik

Media tanam hidroponik

Teknik hidroponik

Wadah pembibitan

Benih tanaman

2. Tahap Persemaian

dan Pembibitan

Hidroponik

Persemaian Proses persemaian yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Pembibitan Proses pembibitan yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

3. Tahap Penanaman

Hidroponik

Instalasi hidroponik Proses penanaman yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Instalasi yang digunakan

4. Tahap Pemelihara

an Hidroponik

Penyiraman Proses penyiraman yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Pemberian larutan nutrisi Proses pemberian larutan

nutrisi yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

Pemangkasan Proses pemangkasan yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

5. Tahap Pemanenan

Hidroponik

Waktu panen Proses pemanenan yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Alat panen Alat panen yang digunakan

6. Karakter Peduli

Lingkungan yang

ditanamkan

Membersihkan wc Aktivitas siswa dalam

membersihkan wc

Membersihkan tempat sampah Aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat

sampah

Membersihkan lingkungan

sekolah

Aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan

sekolah

Page 74: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

59

Memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman

Aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan

sekolah dengan tanaman

Ikut memelihara taman di

halaman sekolah

Aktivitas siswa dalam

memelihara taman di

halaman sekolah

Ikut dalam kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan

Aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan ketika melakukan

wawancara dengan para narasumber di SD Negeri Gedongkiwo. Peneliti menyusun

kisi-kisi pedoman wawancara berdasarkan indikator keberhasilan pelaksanaan

pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik.

Adapun indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter peduli

lingkungan yang digunakan adalah indikator pada siswa kelas tinggi. Hal tersebut

dikarenakan program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo diterapkan pada siswa

kelas tinggi. Pedoman wawancara tersebut sebagai garis besar pertanyaan ketika

wawancara, namun dapat dikembangkan sendiri oleh peneliti ketika wawancara

karena teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur.

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No. Indikator Item Nomor

Butir

Jum

lah

Subjek

1. Tahap Persiapan Hidroponik Admin

Sekolah,

Guru

Pendam

ping,

dan

Siswa

Perencanaan

Penanaman

Peduli

Lingkungan

melalui

program

hidroponik

Visi-Misi sekolah 1

8

Alasan pemilihan program

hidroponik

2

Tujuan 3

Sasaran 4

Pengetahuan siswa mengenai peduli

lingkungan pada hidroponik

5

Page 75: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

60

Nilai-nilai peduli lingkungan yang

ingin diterapkan sekolah melalui

program hidroponik

6 Kelas IV

dan V.

Langkah-langkah hidroponik 7

Perencanaan waktu 8

Persiapan

Bercocok

tanam

Hidroponik

Lokasi hidroponik 9

6

Media tanam hidroponik 10

Teknik hidroponik 11

Wadah pembibitan 12

Benih tanaman 13

Alat dan bahan 14

2. Tahap Persemaian dan Pembibitan Hidroponik

Persemaian Proses persemaian yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

15 1

Pembibitan Proses pembibitan yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

16 1

3. Tahap Penanaman Hidroponik

Instalasi

hidroponik

Proses penanaman yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

17

2

Instalasi yang digunakan 18

4. Tahap Pemeliharaan Hidroponik

Penyiraman Proses penyiraman yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

19 1

Pemberian

larutan nutrisi

Proses pemberian larutan nutrisi

yang berkaitan dengan peduli

lingkungan

20

1

Pemangkasan Proses pemangkasan yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

21 1

5. Tahap Pemanenan Hidroponik

Waktu panen Tanaman yang pernah dipanen 22

2 Proses pemanenan yang berkaitan

dengan peduli lingkungan

23

Alat panen

yang

digunakan

Penyedia alat panen 24

2 Alat panen yang digunakan 25

6. Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan

Membersihkan

wc

Aktivitas siswa dalam

membersihkan wc

26 1

Membersihkan

tempat sampah

Aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah

27 1

Membersihkan

lingkungan

sekolah

Aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan sekolah

28

1

Page 76: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

61

Memperindah

kelas dan

sekolah dengan

tanaman

Aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman

29

1

Ikut

memelihara

taman di

halaman

sekolah

Aktivitas siswa dalam memelihara

taman di halaman sekolah

30

1

Ikut dalam

kegiatan

menjaga

kebersihan

lingkungan

Aktivitas siswa dalam kegiatan

menjaga kebersihan lingkungan

31

1

Jumlah 31

3. Pedoman Analisis Dokumentasi

Penelitian ini menganalisis dokumen yang berkaitan dengan pendidikan

karakter peduli lingkungan pada program hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo.

Dokumen yang diambil disesuaikan dengan pedoman dokumentasi yang telah

disusun sebelumnya.

Pengumpulan data melalui teknik dokumentasi difokuskan pada dokumentasi

administrasi dan foto. Dokumentasi administrasi dan foto tersebut berkaitan dengan

pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program hidroponik.

Data yang diperoleh dari teknik dokumentasi digunakan untuk menguatkan hasil

observasi dan wawancara yang telah dilakukan.

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Analisis Dokumentasi

No. Aspek yang

diamati

Indikator Item Hasil

1. Tahap Persiapan

Hidroponik

Perencanaan

Penanaman Peduli

Lingkungan

melalui program

hidroponik

Visi dan Misi

sekolah

Dokumentasi

sekolah dan

data sekolah

tentang

Page 77: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

62

program

hidroponik

Persiapan Bercocok

tanam Hidroponik

Lokasi hidroponik Dokumentasi

sekolah dan

data sekolah

tentang

program

hidroponik

Media tanam

hidroponik

Teknik hidroponik

Wadah pembibitan

Benih tanaman

2. Tahap Persemaian

dan Pembibitan

Hidroponik

Persemaian Proses persemaian

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Pembibitan Proses pembibitan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

3. Tahap Penanaman

Hidroponik

Instalasi hidroponik Proses penanaman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Instalasi yang

digunakan

4. Tahap Pemelihara

an Hidroponik

Penyiraman Proses penyiraman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Pemberian larutan

nutrisi

Proses pemberian

larutan nutrisi yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

Pemangkasan Proses pemangkasan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

5. Tahap Pemanenan

Hidroponik

Waktu panen Proses pemanenan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Alat panen Alat panen yang

digunakan

6. Karakter Peduli

Lingkungan yang

ditanamkan

Membersihkan wc Aktivitas siswa

dalam membersihkan

wc

Page 78: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

63

Membersihkan

tempat sampah

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

tempat sampah

Membersihkan

lingkungan sekolah

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

lingkungan sekolah

Memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman

Aktivitas siswa

dalam memperindah

kelas dan sekolah

dengan tanaman

Ikut memelihara

taman di halaman

sekolah

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah

Ikut dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

H. Teknik Analisis Data

Sarwono (2006: 239), analisis kualitatif merupakan analisis yang

mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti.

Tujuan dari analisis ini agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-

variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan

dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat penting karena dalam analisis

kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisis kuantitatif.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

model Miles and Huberman. Adapun analisis data menurut Miles and Huberman

(Sugiyono, 2014: 337) terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan

yaitu: data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi). Ketiga alur tersebut dapat

Page 79: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

64

dilakukan bersamaan seiring dengan bertambahnya data hasil pengumpulan data di

lapangan. Model interaktif dalam analisis data dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 2. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

Langkah-langkah analisis data model interaktif ini dijelaskan sebagai

berikut.

1. Reduksi Data

Berbagai data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi di lapangan tentunya memiliki jumlah yang cukup banyak. Tidak

heran jika semakin lama peneliti dilapangan maka akan semakin kompleks dan

rumit data yang diperoleh. Untuk itu peneliti perlu segera melakukan analisis data

melalui reduksi data. Sugiyono (2014: 338) mengartikan reduksi data yaitu

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

mencari tema dan pola, dan membuang yang tidak perlu. Maka dari itu, data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya serta mencarinya bila diperlukan.

Pada saat mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan

dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah temuan (Sugiyono, 2014:

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan:

penarikan/verifikasi

Page 80: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

65

339). Maka dari itu, temuan dalam penelitian ini mengenai penanaman karakter

peduli lingkungan pada program hidroponik.

2. Penyajian Data

Pada penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Sugiyono

(2014: 341) menjelaskan bahwa melalui penyajian data, data diorganisasikan,

disusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami dan

merencanakan kerja selanjutnya. Pada tahap ini, peneliti menyajikan data yang

telah direduksi secara deskriptif dalam uraian naratif.

3. Kesimpulan-kesimpulan: penarikan/ verifikasi

Setelah data disajikan secara deskriptif, maka langkah selanjutnya adalah

menarik kesimpulan. Sugiyono (2014: 345) menerangkan bahwa kesimpulan dalam

penelitian kualitatif ini menjawab rumusan masalah yang telah disampaikan.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

I. Keabsahan Data

Sugiyono (2014: 366) menyatakan bahwa “Uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability

(validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas)”.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas dalam menguji keabsahan

data. Uji kredibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan trangulasi.

Page 81: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

66

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2014:

372). Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Berikut

merupakan penjelasan mengenai triangulasi sumber dan teknik yang digunakan

oleh peneliti.

1. Triangulasi sumber

Sugiyono (2014: 373) berpendapat bahwa triangulasi sumber untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber. Pada penelitian ini, untuk menguji data dari admin sekolah, maka

peneliti juga mengecek data melalui guru pendamping dan siswa. Kemudian data

dari ketiga sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan, mana yang memiliki

pandangan sama maupun yang berbeda serta yang lebih spesifik dari ketiga sumber

tersebut. Data yang telah dianalis oleh peneliti kemudian menghasilkan suatu

kesimpulan dari ketiga sumber itu.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama namun dengan teknik yang berbeda

(Sugiyono, 2014: 373). Pada penelitian ini, peneliti memperoleh data tentang peduli

lingkungan pada program hidropinik melalui wawancara, kemudian dicek dengan

observasi dan dokumentasi. Begitu pula dengan data mengenai karakter yang

ditanamkan melalui hidroponik.

Page 82: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Lokasi Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedongkiwo yang beralamat di

Jalan Bantul, gang Tawangsari, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron,

Kota Yogyakarta. SD Negeri Gedongkiwo merupakan Sekolah Adiwiyata Provinsi

yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjadi sekolah binaan dari SD

Ungaran Yogyakarta. Pada tahun 2017, SD Negeri Gedongkiwo akan dilakukan

penilaian Sekolah Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kemendikbud. Maka dari itu, melalui program hidroponik diharapkan anak-anak

lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Secara umum, SD Negeri Gedongkiwo memiliki keadaan fisik yang baik.

Kondisi lingkungan SD Negeri Gedongkiwo cukup aman dan tidak bising karena

tidak berada di pinggir jalan raya utama. Namun SD Negeri Gedongkiwo tetap

mudah ditemukan karena ada papan penunjuk jalan di pinggir jalan raya utama

sebelum masuk gang. Sebelah timur SD Negeri Gedongkiwo berbatasan langsung

dengan makam, sebelah utara berbatasan dengan jalan dan rumah warga, sebelah

barat juga berbatasan dengan jalan dan rumah warga, sementara sebelah selatan

berbatasan dengan Puskesmas Mantrijeron. Penerangan listrik dan sarana air bersih

di SD Negeri Gedongkiwo memadai serta terdapat saluran telepon dan internet.

Gedung SD Gedongkiwo terdiri dari dua lantai dan memiliki fasilitas yang

memadai. Pada lantai pertama terdapat ruang kepala sekolah, mushola,

Page 83: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

68

Administrasi Sekolah, ruang guru, ruang kelas I A, I B, II A, II B, III A, dan III B,

UKS, kantin, perpustakaan, ruang tari, gudang, kamar mandi, ruang alat olahraga,

dapur, tempat parkir, dan halaman yang cukup luas. Pada lantai kedua terdapat

ruang kelas IV A, IV B, V A, V B, VI A, dan VI B, gudang hidroponik, ruang alat

peraga, ruang alat mudik, ruang komputer, dan kamar mandi. SD Negeri

Gedongkiwo merupakan sekolah Adiwiyata sehingga halaman sekolah terdapat

banyak pohon peneduh, tanaman hias, tanaman obat, dan tentunya tanaman

hidroponik sehingga tampak hijau dan asri. Selain itu, terdapat pula berbagai sarana

seperti tempat sampah, wastafel, kolam ikan, dan komposter sehingga mendukung

pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan di SD Negeri Gedongkiwo.

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Visi SD Negeri Gedongkiwo adalah “Terwujudnya SD Negeri Gedongkiwo

yang unggul dalam Imtaq dan Iptek yang berwawasan lingkungan dan berbudaya.”

Adapun indikator dari visi sekolah adalah sebagai berikut.

1) Nilai UAN yang tinggi

2) Unggul dalam lomba OSN

3) Unggul dalam lomba MTQ

4) Unggul dalam lomba O2SN

5) Unggul dalam kreatifitas seni dan budaya

6) Unggul dalam bidang IT

7) Unggul dalam bidang wawasan lingkungan

Page 84: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

69

b. Misi Sekolah

Misi SD Negeri Gedongkiwo adalah sebagai berikut.

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Meningkatkan profesionalisme dan keteladanan

3) Mengoptimalkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan

memaksimalkan narasumber yang ada

4) Menciptakan lingkungan sekolah menjadi hijau bersih menyenangkan

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Adapun deskripsi hasil penelitian ini adalah penanaman pendidikan karakter

peduli lingkungan di SD Negeri Gedongkiwo yang dijabarkan melalui program

hidroponik pada tahap persiapan, persemaian dan pembibitan, penanaman,

pemeliharaan, dan pemanenan, serta karakter peduli lingkungan yang ditanamkan

melalui program hidroponik.

1. Tahap Persiapan Hidroponik

a. Perencanaan Penanaman Peduli Lingkungan pada program hidroponik

Hasil penelitian mengenai perencanaan penanaman peduli lingkungan pada

program hidroponik dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil observasi mengenai papan Visi dan Misi sekolah yang berkaitan

dengan peduli lingkungan, peneliti menemukan papan Visi dan Misi yang dipajang

di tembok ruang Kepala Sekolah, di depan ruang Kepala Sekolah, di tembok ruang

guru, di depan ruang guru, dan di tembok ruang kelas VI A. Papan visi dan misi

sekolah diletakan di berbagai tempat yang stategis agar semua warga sekolah dan

Page 85: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

70

pengunjung yang datang dapat membaca visi dan misi sekolah dengan jelas. Berikut

merupakan dokumentasi papan visi dan misi SD Negeri Gedongkiwo.

Gambar 3. Papan Visi dan Misi

sekolah yang berada di depan

ruang Kepala Sekolah.

Gambar 4. Papan Visi dan Misi

sekolah yang berada di depan

ruang guru.

Pada dokumentasi berupa gambar di atas, terlihat jelas bahwa sekolah

memiliki visi dan misi yang berkaitan dengan peduli lingkungan. Dokumentasi

yang didapat oleh peneliti tidak hanya berupa dokumentasi gambar, namun peneliti

juga menemukan dukumentasi sekolah berupa surat keputusan. Surat Keputusan

yang didapat oleh peneliti adalah Surat Keputusan tentang Perubahan Visi, Misi,

dan Tujuan Sekolah (lampiran 15). Surat Keputusan ini telah mengalami perubahan

visi dari “Terwujudnya SD Negeri Gedongkiwo yang unggul dalam Imtaq dan Iptek

yang berwawasan lingkungan” menjadi “Terwujudnya SD Negeri Gedongkiwo

yang unggul dalam Imtaq dan Iptek yang berwawasan lingkungan dan berbudaya”.

Penambahan berbudaya ini menguatkan visi agar warga sekolah tidak hanya

berwawasan lingkungan namun memiliki budaya lingkungan.

Adapun hasil observasi dan dokumentasi mengenai visi dan misi sekolah

yang berkaitan dengan peduli lingkungan ini diperkuat dengan hasil wawancara

dari beberapa sumber. Menurut Dj selaku admin sekolah, sekolah memiliki visi dan

Page 86: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

71

misi yang berkaitan dengan peduli lingkungan. Namun sayangnya admin sekolah

tidak hafal dengan bunyi visi dan misi dari SD Negeri Gedongkiwo. Pendapat

mengenai visi dan misi sekolah tersebut diperkuat dengan hasil wawancara Mz

siswa kelas V B yang mengungkapkan bahwa siswa tahu visi dan misi sekolah

mengenai peduli lingkungan yaitu unggul dalam Imtek dan Iptek dalam wawasan

lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, SD Negeri Gedongkiwo memiliki

visi dan misi sekolah yang berkaitan dengan peduli lingkungan.

Kemudian peneliti juga melakukan wawancara mengenai alasan pemilihan

program hidroponik dalam rangka pendidikan karakter peduli lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan admin sekolah, program hidroponik dipilih

oleh SD Negeri Gedongkiwo karena sekolah ditunjuk oleh Disperindagkoptan

untuk menjadi pelopor sekolah hidroponik. Selain itu sekolah merupakan sekolah

berbasis adiwiyata dan sudah mencapai tingkat provinsi.

Pernyataan admin sekolah di atas sesuai dengan pernyataan Um selaku guru

pendamping program hidroponik. Um mengatakan bahwa Disperindagkoptan

menunjuk sekolah untuk menerapkan program hidroponik. Hal ini dipilih karena

sekolah telah menjadi sekolah Adiwiyata Provinsi. Maka dapat dikatakan bahwa

alasan pemilihan program hidroponik dalam rangka peduli lingkungan ini karena

sekolah ditunjuk oleh Disperindagkoptan untuk mengenalkan hidroponik pada

siswa.

Hasil wawancara dengan Dj mengenai tujuan diterapkannya program

hidroponik yakni agar siswa menjadi tahu bahwa bercocok tanam tidak selamanya

menggunakan tanah, namun dapat menggunakan media pengganti tanah lainnya.

Page 87: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

72

Hal tersebut diperkuat dengan pendapat An selaku guru pendamping program

hidroponik yang menyatakan bahwa program hidroponik diterapkan agar anak-

anak menjadi lebih menyukai menanam, tahu cara merawat tanaman, dan bisa

mengelola lahan dengan baik. Dengan demikian, penerapan program hidroponik

bertujuan agar siswa dapat bercocok tanam, merawat tanaman, dan menciptakan

lingkungan sekolah yang asri dan hijau.

Pelaksanaan program hidroponik diterapkan pada siswa kelas tinggi,

khususnya kelas IV dan V. Hal ini sesuai dengan pendapat Dj yang menyatakan

bahwa sasaran dari program hidroponik adalah anak-anak dan kelas yang rutin

melakukan hidroponik adalah kelas IV dan V. Pada umumnya, anak-anak kelas IV

dan V tahu bahwa program hidroponik ini diterapkan dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan terutama sebagai sekolah hidroponik. Hal ini diperkuat

dengan pendapat Um yang mengatakan bahwa kebanyakan siswa tahu jika program

hidroponik diterapkan dalam rangka peduli lingkungan. Namun menurut Dj hanya

ada sebagian saja yang mengetahui hal tersebut.

Program hidroponik memiliki nilai-nilai peduli lingkungan yang dapat

diterapkan kepada siswa. Hasil wawancara dengan Dj mengungkapkan bahwa

sebenarnya sekolah mengharapkan siswa peduli terhadap tumbuhan hidroponik

yang ditanamnya. Pihak sekolah mengharapkan siswa untuk rajin menyiram,

memberi pupuk, dan mengecek secara berkala. Hal tersebut diperkuat dengan

pendapat Ay selaku siswa kelas IV B yang mengatakan bahwa melalui hidroponik

ini dirinya berharap dapat merawat tanaman yang dimiliki, merasakan panen

sendiri, dan dapat menambah udara segar. Berdasarkan hasil penelitian di atas,

Page 88: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

73

nilai-nilai pendidikan karakter peduli lingkungan yang ingin diterapkan oleh

sekolah melalui program hidroponik ini adalah siswa dapat merawat tanaman dan

peduli terhadap lingkungan.

Sekolah mengenalkan program hidroponik kepada siswa melalui guru yang

ditunjuk sebagai pendamping dalam bercocok tanam hidroponik. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru pendamping, sekolah mengenalkan langkah-langkah

hidroponik melalui gambar-gambar hidroponik, kemudian guru memberikan

contoh, dan siswa praktek dari persiapan hingga pemanenan. Hal tersebut juga

diperkuat dengan hasil wawancara siswa bahwa guru pendamping mengajarkan

langkah-langkah hidroponik seperti persiapan, pembibitan, penanaman,

pemeliharaan, dan pemanenan. Berdasarkan wawancara dari Dj, program

hidroponik biasanya dilakukan di setiap awal semester, namun khusus untuk kelas

IV A sering merawat hidroponik di setiap minggunya.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, perencanaan program hidroponik dalam

rangka peduli lingkungan yang diterapkan untuk kelas IV dan V ini benar-benar

direncanakan oleh sekolah. Selain itu, sekolah mengharapkan siswa dapat merawat

tanaman dengan baik dan peduli dengan lingkungan sekitar.

b. Persiapan Bercocok tanam Hidroponik

Pada persiapan bercocok tanam hidroponik ini peneliti menggali informasi

mengenai lokasi hidroponik, media tanam, teknik, wadah, benih, serta alat dan

bahan hidroponik yang digunakan oleh sekolah. Untuk menggali informasi-

informasi di atas, peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Page 89: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

74

Berdasarkan hasil observasi, lokasi hidroponik berada di depan ruang Kepala

Sekolah dan di depan ruang kelas IV, V, dan VI. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Dj yang menyatakan bahwa hidroponik pot berbotol air mineral di

tempatkan di depan kelas tinggi dan pot berparalon berada di depan kantor kepala

sekolah.

Gambar 5. Lokasi hidroponik yang

berada di depan ruang kelas IV, V,

dan VI.

Gambar 6. Lokasi hidroponik yang

berada di depan ruang Kepala

Sekolah.

Untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara, maka peneliti

menambahkan dokumentasi seperti gambar di atas. Pada gambar 5 menunjukan

bahwa tanaman hidroponik berada di lantai atas dimana lantai kedua ini terdapat

ruang kelas IV sampai dengan kelas VI. Pada gambar 6 menunjukan bahwa

tanaman hidroponik berada di depan sebuah ruangan. Ruangan tersebut adalah

ruang Kepala Sekolah yang berada di lantai bawah. Maka berdasarkan hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dikatakan bahwa tanaman

hidroponik terletak di depan ruang Kepala Sekolah dan depan ruang kelas IV, V,

dan VI.

Berdasarkan hasil observasi mengenai media tanam, sekolah menggunakan

arang sekam, kerikil, dan arang sebagai pengganti tanah. Media tanam berupa arang

Page 90: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

75

sekam dapat ditemukan di tanaman hidroponik yang berada di depan ruang Kepala

Sekolah dan depan ruang kelas IV, V, dan VI. Media tanam berupa kerikil dan arang

dapat ditemukan di tanaman hidroponik yang berada di depan ruang kelas IV, V,

dan VI. Hal ini diperkuat dengan pendapat Dj yang menyatakan bahwa media tanam

yang pernah digunakan adalah arang sekam dan spons. Kemudian karena

perkembangan tanaman melalui spons kurang memuaskan, akhirnya sekolah lebih

memilih arang sekam dan tidak menggunakan lagi media spons. Hal ini juga

diperkuat dengan pernyataan guru pendamping An yang menyatakan bahwa arang

sekam lebih bagus dibandingkan dengan media spons. Disisi lain, hasil wawancara

siswa disimpulkan bahwa media tanam yang pernah digunakan oleh sekolah yaitu

arang sekam, kerikil, dan arang.

Gambar 7. Media tanam kerikil, arang sekam dan arang.

Untuk membuktikan bahwa media tanam yang digunakan sekolah adalah

arang sekam, kerikil, arang, dan spons maka peneliti membuktikan dengan hasil

dokumentasi seperti gambar 7 di atas. Dokumentasi di atas merupakan dokumentasi

pot hidroponik yang berisi kerikil, arang sekam, dan spons. Pot sebelah kiri

merupakan pot dengan media tanam berupa kerikil, sedangkan pot sebelah kanan

berisi arang sekam dan arang. Namun peneliti tidak menemukan media tanam

Page 91: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

76

berupa spons. Berdasarkan hasil penelitian di atas, media tanam yang pernah

digunakan oleh sekolah adalah arang sekam, spons, kerikil, dan arang.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa tanaman hidroponik

yang berada di lantai 2 menggunakan teknik sumbu. Hal ini dibuktikan dengan

keberadaan pot hidroponik yang diletakan di atas botol plastik bekas yang berisi

air. Begitu pula dengan tanaman hidroponik yang berada di depan ruang Kepala

Sekolah diletakan di atas paralon berlubang yang berisi air. Hasil observasi tersebut

dibuktikan dengan dokumentasi pada gambar 8 dan 9 di bawah ini yang

menunjukan bahwa pot hidroponik ditempatkan di atas botol yang berisi air. Namun

sayangnya hasil wawancara dengan Dj tidak mengetahui istilah teknik sumbu. Dj

hanya mendeskripsikan bahwa pot ditempatkan di atas botol yang berisi air. Maka

dapat dikatakan bahwa teknik hidroponik yang digunakan oleh sekolah adalah

teknik sumbu. Berikut ini dokumentasi mengenai teknik sumbu.

Gambar 8. Teknik sumbu pada

tanaman hidroponik di depan

ruang Kepala Sekolah.

Gambar 9. Teknik sumbu pada

tanaman hidroponik di depan

ruang kelas IV, V, dan VI.

Berdasarkan hasil observasi, wadah pembibitan yang digunakan oleh sekolah

adalah pot dan bagian leher dari botol plastik bekas. Namun sebagian besar

menggunakan pot kecil. Hal ini sesuai dengan pendapat Hn siswa kelas V A yang

Page 92: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

77

mengatakan bahwa dirinya diajari oleh guru pendamping untuk menggunakan pot

dan bagian leher dari botol bekas yang diukur 5 cm dari tutup ketika melakukan

melakukan pembibitan. Untuk memperkuat informasi tersebut, maka berikut ini

merupakan dokumentasi dari wadah pembibitan yang digunakan oleh sekolah.

Gambar 10. Wadah pembibitan

berupa pot .

Gambar 11. Wadah pembibitan

berupa bagian leher dari botol

plastik bekas.

Pada dokumentasi gambar 10 terlihat jelas bahwa pot kecil digunakan untuk

tanaman hidroponik. Pada dokumentasi gambar 11 juga terlihat jelas bahwa bagian

leher dari botol plastik bekas digunakan untuk tanaman hidroponik. Maka dapat

dikatakan bahwa wadah pembibitan dari program hidroponik ini menggunakan pot

dan bagian leher dari botol plastik bekas.

Gambar 12. Lidah buaya, salah satu tanaman hidroponik di sekolah.

Page 93: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

78

Persiapan program hidroponik tidak terlepas dari benih tanaman yang akan

ditanam oleh sekolah. Berdasarkan tanaman hidroponik yang ditemukan di sekolah

melalui hasil observasi, peneliti menemukan berbagai tanaman seperti cabai,

bawang merah, bawang putih, lidah buaya, brokoli, sawi, kacang panjang, kacang

hijau, bawang bombay, mentimun, selada, sawi hijau, dan paprika. Untuk

memperjelas nama tanaman yang ditanam oleh sekolah, peneliti melakukan

wawancara dengan berbagai sumber. Adapun hasil wawancara dari siswa

menyatakan bahwa benih yang ditanam adalah kacang hijau, timun, tomat, selada,

bawang bombay, paprika, sawi putih, terong, melon, kacang hijau, seledri, stroberi,

bawang merah, dan bawang putih. Pada hasil dokumentasi gambar 12 juga

diketahui bahwa tanaman lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang ditanam

oleh sekolah. Selain itu paprika, kacang hijau, dan sawi pernah ditanam oleh

sekolah. Maka dapat dikatakan bahwa benih tanaman yang pernah ditanam oleh

sekolah adalah bayam, kangkung, selada, cabai, paprika, terong, sawi, selada

merah, bawang merah, bawang putih, kacang hijau, sawi sendok, timun, tomat,

selada, bawang bombay, melon, seledri, dan stroberi.

Persiapan hidroponik mengenai alat dan bahan ditemukan melalui hasil

wawancara. Dj menyatakan bahwa alat-alat disiapkan dari sekolah, namun untuk

barang bekas jika di sekolah tidak ada maka dibawa dari rumah. Hal ini juga

diperkuat dengan hasil kesimpulan dari wawancara siswa bahwa sekolah

menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam bercocok tanam hidroponik.

Maka dapat dikatakan bahwa alat dan bahan untuk program hidroponik disiapkan

oleh sekolah.

Page 94: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

79

2. Tahap Persemaian dan Pembibitan Hidroponik

Pada tahap persemaian dan pembibitan hidroponik ini, peneliti menggali

informasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui observasi dan wawancara.

Peneliti tidak menemukan dokumentasi mengenai tahap persemaian dan

pembibitan.

a. Persemaian

Berdasarkan hasil observasi, proses persemaian yang berkaitan dengan peduli

lingkungan dilakukan oleh guru pendamping dan siswa. Siswa mengisi air

secukupnya ke dalam gayung melalui selang, kemudian guru merendam benih ke

dalam air dalam gayung. Setelah itu siswa mendapatkan benih yang telah disemai

oleh guru pendamping. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara Hn yang

menyatakan bahwa guru pendamping An merendam benih yang nantinya ditanam

oleh siswa. Guru juga memberitahu bahwa dalam merendam benih hanya

membutuhkan air yang sedikit. Disisi lain, peneliti tidak menemukan dokumentasi

sekolah mengenai proses persemaian. Maka dari itu, berdasarkan hasil observasi

dan wawancara dapat dikatakan bahwa proses persemaian yang berkaitan dengan

peduli lingkungan dilakukan dengan menggunakan air secukupnya ketika

merendam benih yang dimasukan ke dalam gayung.

b. Pembibitan

Berdasarkan hasil observasi, proses pembibitan yang berkaitan dengan peduli

lingkungan tidak ditemukan oleh peneliti. Ketika peneliti berada di lapangan,

peneliti hanya melihat proses persemaian yang dilakukan oleh guru dan siswa

kemudian mereka langsung menuju tahap penanaman. Namun berdasarkan hasil

Page 95: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

80

wawancara dengan Dj mengungkapkan bahwa pembibitan dilakukan oleh guru

pendamping, sedangkan siswa hanya mendapatkan bibit yang telah disemai oleh

guru pendamping tersebut. Bibit tersebut merupakan bibit yang telah tumbuh

dengan tinggi sekitar 3 cm. Hal tersebut juga diperkuat dengan kesimpulan dari

hasil wawancara guru pendamping yang menyatakan bahwa siswa menggunakan

media tanam dan air secukupnya dalam melakukan pembibitan, namun biasanya

guru menerapkan hidroponik dari persemaian langsung ke penanaman tanpa

pembibitan. Peneliti juga tidak menemukan dokumentasi sekolah mengenai proses

pembibitan. Maka dapat disimpulkan bahwa proses pembibitan yang berkaitan

dengan peduli lingkungan dilakukan dengan menggunakan media tanam dan air

secukupnya, namun biasanya sekolah tidak menerapkan proses pembibitan.

3. Tahap Penanaman Hidroponik

Pada tahap penanaman ini, peneliti menggali informasi mengenai proses

penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan. Berdasarkan hasil observasi

di lapangan, proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan

oleh siswa dengan cara menanam bibit ke dalam pot yang berisi media tanam

secukupnya. Kemudian siswa menyiram pot tersebut dengan air secukupnya. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara guru pendamping Um bahwa guru pendamping

meminta siswa untuk menyiram tanaman yang telah ditanam dengan air

secukupnya. Tidak hanya itu, kesimpulan dari hasil wawancara dengan siswa juga

menyatakan bahwa guru pendamping mengingatkan siswa untuk membuang sisa

pembuatan instalasi ke tempat sampah, kemudian siswa diminta untuk mengisi air

secukupnya pada instalasi hidroponik, menambahkan arang sekam seperlunya ke

Page 96: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

81

dalam pot, dan menyiram tanaman dengan air secukupnya. Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara tercermin bahwa siswa menggunakan air dan media

tanam secukupnya ketika melakukan proses penanaman.

Gambar 13. Proses penanaman hidroponik.

Untuk memperkuat hasil penelitian di atas, maka peneliti menambahkan data

berupa dokumentasi seperti gambar 13 di atas. Gambar di atas terlihat bahwa guru

pendamping bersama siswa sedang melakukan proses penanaman dengan mengisi

media tanam ke dalam pot dan menambahkan bibit ke dalam media tanam tersebut.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi maka dapat dikatakan

bahwa proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan

dengan menggunakan air secukupnya pada instalasi hiroponik, menambah media

tanam secukupnya, dan menyiram tanaman dengan air secukupnya.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa instalasi hidroponik

yang digunakan di lantai 2 terbuat dari botol plastik bekas yang dipotong,

sedangkan instalasi hidroponik di depan ruang Kepala Sekolah terbuat dari paralon.

Maka dapat dikatakan bahwa instalasi yang digunakan oleh sekolah adalah botol

plastik bekas dan paralon. Hal ini juga sesuai hasil wawancara guru pendamping

yang menyatakan bahwa instalasi hidroponik yang digunakan oleh sekolah adalah

Page 97: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

82

botol bekas dari air mineral dan paralon. Untuk lebih jelasnya, berikut ini

merupakan hasil dokumentasi mengenai instalasi hidroponik.

Gambar 14. Instalasi hidroponik

berupa paralon.

Gambar 15. Instalasi hidroponik

berupa pot.

Pada gambar 14 menunjukan bahwa terdapat instalasi hidroponik berupa

paralon yang diletakan di depan ruang Kepala Sekolah. Instalasi paralon ini

menampung air dan larutan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Begitu pula pada gambar 15 terlihat bahwa tanamaan hidroponik menampung air

melalui botol plastik bekas yang berisi air. Instalasi botol ini ditemukan di

hidroponik lantai 2. Maka berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi dapat dikatakan bahwa instalasi hidroponik yang digunakan oleh

sekolah adalah botol plastik bekas dan paralon.

4. Tahap Pemeliharaan Hidroponik

Pada tahap pemeliharaan hidroponik ini, peneliti menggali beberapa

informasi seperti pendidikan karakter peduli lingkungan pada proses penyiraman,

pemberian larutan nutrisi, dan pemangkasan. Ketiga hal tersebut digali dengan cara

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut

ini penjelasan dari masing-masing proses pada tahap pemeliharaan hidroponik.

Page 98: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

83

a. Penyiraman

Berdasarkan hasil observasi, proses penyiraman yang berkaitan dengan

peduli lingkungan dilakukan dengan menyiram setiap seminggu sekali dan biasanya

pada pagi hari, setelah berolahraga, istirahat pertama, istirahat kedua, atau setelah

pulang sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan sekali dalam seminggu oleh siswa.

Biasanya siswa memiliki kesadaran sendiri untuk menyiram tanaman. Sebagai

contoh pada waktu piket pagi dan siang hari mereka tidak lupa untuk menyiram

tanaman. Ketika istirahat juga tidak sedikit diantara siswa kelas IV dan V

menyempatkan waktu untuk menyiram. Bahkan guru juga mengingatkan siswa

untuk menyiram tanaman setelah pembelajaran olahraga.

Hasil observasi di atas diperkuat dengan hasil wawancara guru pendamping

bahwa guru pendamping menyarankan siswa untuk menyiram minimal seminggu

sekali terutama jika air di dalam instalasi telah berkurang. Namun ada siswa yang

menyiram lebih dari sekali dalam satu minggu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Nd siswa kelas IV B yang mengungkapkan bahwa guru pendamping meminta siswa

untuk menyiram tanaman dengan air secukupnya jika air telah berkurang.

Gambar 16. Siswa menyiram tanaman hidroponik.

Page 99: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

84

Untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara, gambar di atas

merupakan salah satu dokumentasi sekolah mengenai kegiatan siswa dalam

menyiram tanaman hidroponik. Pada gambar 16 terlihat jelas bahwa beberapa siswa

sedang menyiram tanaman hidroponik menggunakan gayung. Maka dari itu,

berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dikatakan bahwa

proses penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan cara

menyiram tanaman dan menambahkan air secukupnya jika air dalam instalasi

berkurang atau sudah kotor, serta dilakukan oleh siswa setiap seminggu sekali.

b. Pemberian Larutan Nutrisi

Berdasarkan hasil observasi, proses pemberian larutan nutrisi yang berkaitan

dengan peduli lingkungan dilakukan oleh guru pendamping dengan mencampurkan

larutan nutrisi, sedangkan siswa menyiram tanaman hidroponik dengan larutan

tersebut. Misalnya pada saat istirahat pertama, terlihat guru pendamping sedang

mencampurkan larutan nutrisi dengan air. Kemudian siswa kelas IV A mengambil

air nutrisi dan menyiramnya ke tanaman hidroponik. Siswa memberikan larutan

nutrisi kepada beberapa tanaman hidroponik yang kering dan menambahkan air

larutan tersebut secukupnya. Terkadang siswa menyiapkan larutan secara mandiri

dan menyiramkannya ke dalam tanaman hidroponik.

Informasi mengenai pemberian larutan nutrisi ini juga diperkuat dengan hasil

wawancara admin sekolah. Dj menyatakan bahwa sekolah melakukan pemberian

larutan nutrisi dengan cara menyesuaikan jadwal pelajaran siswa. Selain itu, guru

pendamping menyiapkan larutan nutrisi kemudian siswa menambahkan air

hidroponik dengan larutan nutrisi yang telah disiapkan oleh guru pendamping itu.

Page 100: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

85

Disisi lain, siswa berinisial Hn mengungkapkan bahwa dirinya sudah terbiasa

mencampurkan pupuk dengan air kemudian disiramkan kepada tanaman yang

airnya sudah surut atau berkurang. Hal tersebut ia lakukan jika guru pendamping

belum menyiapkan larutan nutrisi. Maka dari hasil wawancara itu dapat dikatakan

bahwa siswa juga berperan dalam menyiapkan larutan nutrisi secara mandiri.

Gambar 17. Siswa memberikan larutan nutrisi pada tanaman hidroponik.

Untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara, peneliti menambahkan

dokumentasi seperti pada gambar di atas. Pada gambar di atas terlihat bahwa dua

siswa sedang menyiram larutan nutrisi yang ada pada ember. Ember tersebut berisi

air yang telah dicampurkan dengan pupuk. Air larutan tersebut digunakan oleh

siswa untuk menyiram tanaman hidroponik. Maka dari itu, berdasarkan hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dikatakan bahwa proses pemberian

larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan cara

guru pendamping menyiapkan larutan nutrisi kemudian siswa menyiram tanaman

hidroponik secukupnya dengan larutan nutrisi tersebut.

c. Pemangkasan

Berdasarkan hasil observasi, proses pemangkasan yang berkaitan dengan

peduli lingkungan dilakukan dengan memetik bagian daun yang layu dan dibuang

Page 101: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

86

ke tempat sampah. Hal tersebut ditemukan ketika istirahat pertama bahwa ada daun

sawi berwarna kuning kemudian dipetik oleh siswa dan dibuang ke tempat sampah

yang berada di depan ruang kelas. Tidak hanya itu, peneliti juga menjumpai siswa

kelas V yang terlihat sedang memetik daun pada tanaman cabai dan rupanya daun

itu merupakan daun layu yang ada ditanamannya. Hal yang dilakukan tersebut

merupakan pemangkasan yang dilakukan siswa terhadap tanaman hidroponik.

Hasil observasi di atas diperkuat dengan hasil wawancara siswa bahwa guru

pendamping meminta siswa untuk merawat tanaman agar tumbuh subur dan

memetik daun yang layu agar tanaman tidak mati. Hal ini juga sesuai dengan guru

pendamping Um yang mengatakan bahwa beliau mengingatkan anak-anak untuk

mengamati tanaman hidroponik setiap selesai olahraga. Jika ada tanaman yang

layu, siswa diminta untuk memetik bagian yang layu itu dan membuangnya di

tempat sampah. Apa yang dilakukan oleh guru dan siswa membuktikan bahwa

proses pemangkasan ini terbukti dilakukan dengan cara memetik daun yang layu

pada tanaman.

Gambar 18. Siswa memetik daun yang layu pada tanaman hidroponik.

Untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara, peneliti menambahkan

dokumentasi seperti pada gambar di atas. Pada gambar di atas terlihat bahwa

Page 102: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

87

beberapa siswa sedang mengamati tanaman hidroponik dan salah satu siswa sedang

memetik daun yang layu pada tanaman cabai. Maka dari itu, berdasarkan hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dikatakan bahwa proses

pemangkasan yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan cara

siswa mencabut bagian tanaman yang layu kemudian dibuang ke tempat sampah

agar tanaman tidak mati.

5. Tahap Pemanenan Hidroponik

Pada tahap pemanenan hidroponik ini, peneliti menggali informasi-informasi

mengenai waktu panen dan alat panen yang digunakan oleh sekolah. Informasi-

informasi tersebut digali melalui wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui

lebih jelasnya, berikut ini merupakan penjelasan dari tahap pemanenan hidroponik.

a. Waktu Panen

Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan proses pemanenan

yang dilakukan oleh sekolah. Hal ini dikarenakan tanaman hidroponik yang sedang

dirawat oleh sekolah belum mencapai masa panen. Karena hal inilah peneliti tidak

dapat menggali informasi secara detail terutama proses pemanenan yang berkaitan

dengan peduli lingkungan. Disisi lain, peneliti mendapatkan informasi mengenai

proses pemanenan melalui wawancara dengan beberapa sumber. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Dj menyatakan bahwa hidroponik yang telah diterapkan di

sekolah telah mencapai tahap pemanenan. Adapun tanaman yang pernah dipanen

adalah selada, cabai, dan tomat. Informasi tersebut diperkuat dengan hasil

wawancara dengan guru pendamping yang mengungkapkan bahwa tanaman yang

pernah dipanen tidak hanya selada, cabai, dan tomat, namun juga pernah memanen

Page 103: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

88

kangkung, bawang merah, kacang hijau, dan sawi. Beberapa siswa menambahkan

informasi bahwa tanaman yang pernah dipanen selain tanaman di atas adalah

bayam, terong, stroberi, paprika, dan seledri. Maka dapat dikatakan bahwa program

hidroponik yang diterapkan di sekolah telah mencapai tahap pemanenan. Tanaman

yang pernah dipanen adalah selada, cabai, tomat, kangkung, bawang merah, kacang

hijau, selada, sawi, bayam, terong, stroberi, paprika, dan seledri.

Adapun proses pemanenan yang dilakukan oleh siswa yakni didampingi oleh

guru. Hal ini diketahui dari hasil wawancara Dj yang menyatakan bahwa guru

pendamping mengajari siswa dalam memanen. Namun sayangnya admin tidak tahu

proses pemanenannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pendamping,

mereka memberitahukan kepada siswa untuk berhati-hati dalam memanen, tidak

boleh sembarangan, dan tidak merusak tanaman. Mereka juga mengingatkan siswa

bahwa jika ada hasil panen yang buruk maka siswa diminta untuk membuangnya

di tempat sampah. Ay selaku siswa kelas IV A juga mengatakan bahwa ia tidak

boleh sembarangan dalam memanen. Ketika ada hasil panen yang busuk, ia juga

diminta untuk membuangnya ke tempat sampah. Berdasarkan hasil wawancara dari

beberapa sumber tersebut dapat dikatakan bahwa proses pemanenan yang berkaitan

dengan peduli lingkungan dilakukan dengan memanen tanaman secara berhati-hati

dan siswa membuang hasil panen yang busuk ke tempat sampah.

b. Alat Panen

Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai sumber, alat panen yang

digunakan ketika memanen disediakan oleh sekolah. Menurut Dj, alat panen yang

pernah disediakan oleh sekolah misalnya seperti gunting, pisau, dan keranjang

Page 104: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

89

untuk menaruh hasil panen. Disisi lain, Um mengungkapkan bahwa siswa pernah

memanen dengan tangan mereka sendiri misalnya untuk memanen tanaman seperti

kangkung. Hal ini diperkuat dengan kesimpulan dari hasil wawancara dengan siswa

bahwa siswa menggunakan tangan, gunting, dan keranjang ketika memanen

tanaman hidroponik. Berdasarkan informasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa

alat panen disediakan oleh sekolah, sedangkan alat panen yang digunakan oleh

sekolah adalah tangan, gunting, dan keranjang.

6. Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan

Pada aspek karakter peduli lingkungan yang ditanamkan ini, peneliti

menggunakan indikator keberhasilan pendidikan karakter peduli lingkungan pada

siswa kelas tinggi menurut Daryanto dan Suryatri Darmiatun. Adapun indikator

tersebut digali dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini

merupakan penjelasan mengenai karakter peduli lingkungan yang ditanamkan dari

program hidroponik.

a. Membersihkan wc

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa dalam membersihkan wc

dilakukan dengan cara menyiram wc minimal 3 kali. Hal ini diketahui saat peneliti

berdiri di sekitar wc, kemudian ada seorang siswa masuk ke dalam wc, dan peneliti

mendengar suara siswa menyiram wc sekitar 4 kali. Pada saat istirahat pertama juga

ada siswa kelas V B masuk ke wc dan terdengar suara menyiram wc sebanyak 3

kali. Hal ini diperkuat dengan pendapat Dj yang menyatakan bahwa anak

berkewajiban menjaga kebersihan wc. Sekolah menyadarkan pentingnya

kebersihan wc dengan mewajibkan siswa untuk menyiram minimal 3 kali setelah

Page 105: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

90

menggunakan wc. Disisi lain, Nd selaku siswa kelas IV B mengatakan bahwa dia

akan membersihkan wc ketika mendapatkan sanksi. Selain itu, Nd juga pernah

membuang binatang-binatang yang masuk ke dalam wc.

Gambar 19. Sebuah ajakan untuk membersihkan wc.

Hasil observasi dan wawancara di atas mengenai aktivitas siswa dalam

membersihkan wc juga diperkuat dengan dokumentasi gambar sekolah yang

ditemukan oleh peneliti. Pada gambar 19 di atas merupakan sebuah ajakan kepada

siswa untuk menyiram wc hingga bersih setelah menggunakannya. Siswa juga

diminta untuk menggunakan air secukupnya.

Peneliti juga menemukan dokumentasi sekolah seperti Surat Keputusan

tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata Tertib Lingkungan (lampiran 16). Di dalam

Surat Keputusan tersebut terdapat tata tertib toilet. Adapun isi dari tata tertib toilet

diantaranya adalah gunakan air seperlunya, matikan kran air sebelum keluar dari

toilet, siram kloset sampai bersih, memastikan wc dalam keadaan bersih sebelum

meninggalkan toilet, dan lain sebagainya. Adapun sanksi yang didapatkan oleh

siswa jika melanggar tata tertib toilet adalah membersihkan toilet ketika jam

istirahat. Maka berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi di atas,

dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam membersihkan wc yaitu dengan cara

Page 106: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

91

menyiram wc dengan air minimal 3 kali siraman setelah menggunakan wc dan

membuang binatang-binatang yang masuk ke dalam wc.

b. Membersihkan tempat sampah

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa dalam membersihkan tempat

sampah dilakukan setiap hari oleh petugas piket dan dibuang ke gerobak sampah

yang berada di depan sekolah saat pulang sekolah. Hal ini dibuktikan pada saat jam

pulang sekolah, petugas piket kelas IV A terlihat sedang membuang sampah yang

ada di tempat sampah ke gerobak sampah. Hal tersebut dilakukan oleh para siswa

yang mendapatkan jadwal piket.

Hasil observasi di atas diperkuat dengan pendapat guru pendamping yang

mengatakan bahwa siswa membersihkan tempat sampah ketika sampah sudah

penuh. Tempat sampah yang penuh dibuang ke bak sampah yang berada di depan

sekolah oleh petugas piket setelah pulang sekolah. Begitu pula dengan pendapat Mz

siswa kelas V B mengatakan bahwa siswa yang bertugas untuk piket kelas

membersihkan tempat sampah dengan cara membuang sampah ke gerobak sampah

yang berada di depan sekolah.

Aktivitas siswa yang berkaitan dengan membersihkan tempat sampah ini

hanya ditemukan melalui observasi dan dokumentasi. Namun sayangnya peneliti

tidak menemukan dokumentasi gambar sekolah yang berkaitan dengan

membersihkan tempat sampah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam membersihkan tempat

sampah dilakukan dengan cara setiap pulang sekolah petugas piket kelas

Page 107: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

92

mengangkut tempat sampah yang ada di depan kelas dan membuangnya ke gerobak

sampah yang ada di depan sekolah.

c. Membersihkan lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan

sekolah dilakukan melalui kegiatan Semutlis setelah senam bersama. Semutlis

merupakan singkatan dari Sepuluh Menit Peduli Lingkungan Sekitar. Biasanya

senam bersama dilakukan setiap hari jumat. Kemudian setelah senam, siswa

bersama-sama membersihkan halaman sekolah yang dinamakan dengan Semutlis

ini.

Kegiatan Semutlis ini juga diperkuat dengan pendapat Dj yang mengatakan

bahwa siswa membersihkan lingkungan sekolah ketika hari jumat setelah kegiatan

senam bersama. Mereka kerja bakti di halaman sekolah melalui kegiatan Semutlis

(Sepuluh menit peduli lingkungan sekitar). Disisi lain, guru pendamping An

mengungkapkan bahwa siswa jarang membersihkan lingkungan sekolah karena

dibersihkan oleh petugas kebersihan sekolah. Namun siswa berpartisipasi

membersihkan lingkungan sekolah ketika kegiatan Semutlis setiap hari jumat.

Untuk memperkuat informasi mengenai kebersihan Semutlis tersebut,

peneliti menggunakan dokumentasi gambar sekolah seperti pada gambar 20 di

bawah ini. Gambar di bawah ini menunjukan bahwa siswa sedang melakukan kerja

bakti atau membersihkan halaman sekolah. Mereka menggunakan seragam

olahraga dikarenakan kegiatan tersebut dilakukan setelah senam. Berikut

merupakan dokumentasi mengenai kegiatan Semutlis.

Page 108: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

93

Gambar 20. Aktivitas siswa membersihkan lingkungan sekolah melalui

Semutlis.

Selain gambar di atas, peneliti juga menemukan dokumentasi sekolah seperti

Surat Keputusan tentang Kegiatan Semutlis (lampiran 17). Di dalam Surat

Keputusan disebutkan bahwa SD Negeri Gedongkiwo perlu mengadakan Semutlis

untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Setiap wali kelas

juga diharapkan untuk mengkoordinir siswa-siswinya untuk melakukan Semutlis

setiap sebelum dan sesudah pelajaran. Namun dalam pelaksanaannya Semutlis

diterapkan setiap seminggu sekali. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam membersihkan

lingkungan sekolah dilakukan dengan cara kerja bakti membersihkan lingkungan

melalui kegiatan Semutlis yang dilakukan setiap hari jumat setelah selesai senam.

d. Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman dilakukan dengan cara merapikan pot tanaman, membersihkan pot

yang kotor, dan menata tanaman hidroponik. Hal ini dibuktikan bahwa beberapa

siswa yang sedang berolahraga merapikan pot-pot yang ada di dekat halaman

Page 109: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

94

sekolah. Selain itu, peneliti juga pernah menjumpai siswa sedang membersihkan

pot dari kaleng cat saat jam istirahat pertama.

Hasil observasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru

pendamping Um yang mengungkapkan bahwa siswa memperindah kelas dan

sekolah dengan tanaman yang mereka tanam melalui pot cat. Kemudian mereka

merawat tanaman yang mereka miliki. Hal ini sesuai dengan pendapat Hn siswa

kelas V A yang mengatakan bahwa siswa diminta untuk menghias pot dari bekas

kaleng cat kemudian pot diberi tanaman dan dirawat setiap hari.

Gambar 21. Siswa sedang

memperindah tanaman di depan

ruang kelas.

Gambar 22. Lukisan pada pot

berkaleng cat yang diletakan di

depan ruang kelas.

Adapun dokumentasi gambar sekolah mengenai aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah ini juga terlihat pada kedua gambar di atas. Pada

gambar 21 terlihat bahwa seorang siswa sedang memasang tanaman yang digantung

di depan ruang kelas. Pada gambar 22 terlihat tanaman pot berkaleng cat dengan

lukisan yang ditempatkan di depan ruang kelas untuk memperindah kelas dan

sekolah.

Peneliti juga menemukan dokumentasi sekolah seperti Surat Keputusan

tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata Tertib Lingkungan (lampiran 16). Kebijakan

Page 110: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

95

dalam Surat Keputusan tersebut menyebutkan bahwa warga sekolah wajib

menciptakan susasana sekolah yang nyaman, bersih, dan sehat dengan selalu

merawat dan menjaga keindahan lingkungan sekolah. Melukis pot kaleng cat

merupakan salah satu contoh aktivitas siswa dalam menciptakan sekolah yang

nyaman dalam menjaga keindahan lingkungan seperti ada pada Surat Keputusan

tersebut. Maka berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi maka

dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman dilakukan dengan cara siswa menghias pot tanaman dan merawat

tanaman tersebut di depan kelas.

e. Ikut memelihara taman di halaman sekolah

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa dalam memelihara taman di

halaman sekolah dilakukan dengan cara menyiram tanaman setiap hari, mencabut

rumput yang tumbuh di dalam pot, dan memetik daun yang layu dan dibuang ke

tempat sampah. hal ini dibuktikan bahwa ada beberapa siswa memetik daun yang

layu pada tanaman yang tumbuh di depan kantin dan membuangnya ke tempat

sampah. Selain itu, peneliti juga menjumpai siswa Kelas V A menyiram tanaman

pot berkaleng cat yang berada di depan kelas saat istirahat kedua.

Hasil observasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru

pendamping Um yang mengungkapkan bahwa setiap pagi hari siswa menyiram

tanaman dan mencabut rumput-rumput yang tumbuh di dalam pot. Hn

menambahkan bahwa dirinya juga merawat tanaman dengan rajin menyirami dan

membuang bagian daun yang layu.

Page 111: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

96

Peneliti juga menemukan dokumentasi gambar sekolah mengenai aktivitas

siswa dalam memelihara taman sekolah. Pada gambar di bawah ini merupakan

salah satu gambar mengenai aktivitas siswa ketika menyiram tanaman yang berada

di depan ruang kelas. Selain gambar, peneliti juga menemukan dokumentasi

sekolah seperti Surat Keputusan tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata Tertib

Lingkungan (lampiran 16). Pada komponen tata tertib dalam menjaga lingkungan

disebutkan bahwa setiap warga sekolah diwajibkan menjaga dan merawat tanaman

yang ada di lingkungan sekolah. Hal ini menunjukan bahwa memelihara lingkungan

sekolah adalah kewajiban semua warga sekolah. Maka berdasarkan hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman sekolah dilakukan dengan cara setiap hari menyiram

tanaman, memberi pupuk, dan memotong bagian tanaman yang layu. Berikut ini

merupakan bukti dari dokumentasi sekolah.

Gambar 23. Siswa sedang menyiram tanaman yang berada di depan kelas.

f. Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan dilakukan dengan cara membuang sampah berdasarkan jenis

sampah ke tempat sampah dan menyapu ruang kelas di pagi dan siang hari. Hal ini

Page 112: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

97

dibuktikan pada jam istirahat pertama terlihat siswa membuang sampah di tempat

sampah yang berada di kantin. Selain itu juga terlihat siswa kelas IV dan V

menyapu di pagi dan siang hari setelah pulang sekolah.

Dari hasil observasi itu juga diperkuat dengan kesimpulan dari hasil

wawancara dengan guru pendamping yang mengatakan bahwa siswa melakukan

piket kelas di setiap pagi dan siang hari. Mereka juga membuang sampah di tempat

sampah berdasarkan jenis sampah. Jika tidak membuang sampang di tempat

sampah, maka siswa wajib mengambil 10 sampah yang berserakan di sekitar

sekolah. Pernyataan tersebut juga sesuai dengan pendapat Mz siswa kelas V B yang

mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengambil 10 sampah yang berserakan di

dsekitar sekolah kemudian dibuang ke tempat sampah. Hal tersebut dilakukan Mz

dan teman-teman yang lain karena mereka tidak membuang sampah pada

tempatnya.

Gambar 24. Siswa sedang

membuang sampah pada

tempatnya.

Gambar 25. Siswa sedang menyapu

di depan ruang kelas.

Aktivitas siswa membuang sampah dapat terlihat dari dokumentasi gambar

sekolah yang ada pada gambar 24 di atas. Gambar tersebut menunjukan bahwa

seorang siswa sedang membuang bungkus plastik ke tempat sampah yang berwarna

Page 113: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

98

kuning. Tempat sampah berwarna kuning merupakan tempat sampah anorganik

seperti plastik. Tempat sampah ini disediakan di hampir setiap depan ruang kelas.

Selain itu, aktivitas menjaga kebersihan lingkungan juga ditunjukan pada gambar

25 di atas. Gambar tersebut menunjukan bahwa siswa sedang menyapu depan ruang

kelas.

Peneliti juga menemukan dokumentasi sekolah seperti Surat Keputusan

tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata Tertib Lingkungan (lampiran 16) dan Surat

Keputusan tentang Peraturan Membuang Sampah Pada Tempatnya (lampiran 18).

Di dalam Surat Keputusan tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata Tertib

Lingkungan pada komponen tata tertib dalam menjaga lingkungan disebutkan

bahwa setiap warga sekolah diwajibkan peduli pada sampah dengan membuang

sampah pada keranjang sampah. selain itu, setiap warga sekolah juga diwajibkan

membersihkan kelas dan lingkungan sekitar oleh regu piket. Adapun sanksi jika

regu piket tidak melaksakan kebersihan kelas dan lingkungan sekitar, maka regu

piket harus membersihkan kelas dan areal sekitarnya.

Pada Surat Keputusan tentang Peraturan Membuang Sampah Pada

Tempatnya, disebutkan bahwa setiap warga sekolah dilarang untuk membuang

sampah sembarangan. Maka sudah jelas bahwa setiap warga sekolah wajib

membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Berdasarkan hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa

dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan dilakukan dengan cara membuang

sampah pada tempat sampah yang telah disediakan dan petugas piket kelas

membersihkan kelas setiap pagi dan siang hari.

Page 114: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

99

C. Pembahasan Penelitian

1. Tahap Persiapan Hidroponik

a. Perencanaan Penanaman Peduli Lingkungan Melalui Program Hidroponik

Hasil penelitian menunjukan bahwa SD Negeri Gedongkiwo memiliki visi

dan misi sekolah yang berkaitan dengan peduli lingkungan. Visi tersebut berbunyi

“Terwujudnya SD Negeri Gedongkiwo yang unggul dalam Imtaq dan Iptek yang

berwawasan lingkungan dan berbudaya”. Visi tersebut memiliki tujuh indikator

dengan salah satu indikator berbunyi “Unggul dalam bidang wawasan lingkungan”.

Berdasarkan visi dan indikator yang ingin dicapai oleh sekolah menunjukan bahwa

sekolah ingin meningkatkan wawasan lingkungan pada semua warga sekolah. Hal

tersebut juga terlihat pada misi sekolah di point keempat yang berbunyi

“Menciptakan lingkungan sekolah menjadi hijau bersih menyenangkan”.

Visi dan misi SD Negeri Gedongkiwo menunjukkan bahwa sekolah telah

memiliki susunan visi dan misi sekolah yang memuat peduli lingkungan yang akan

dibudayakan oleh sekolah. Hal tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 19)

yang menyatakan bahwa budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat

peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, kepala sekolah, guru, dan warga

sekolah yang lain. Budaya sekolah yang berkarakter peduli lingkungan ini dapat

membantu sekolah untuk menanamkan karakter peduli lingkungan melalui

pembiasaan-pembiasaan berperilaku peduli terhadap lingkungan. Berdasarkan hal

di atas dapat dikatakan bahwa visi dan misi yang ada pada SD Negeri Gedongkiwo

telah sesuai dengan pengembangan pendidikan karakter peduli lingkungan di

sekolah menurut Kemendiknas.

Page 115: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

100

Visi dan misi sekolah sebenarnya telah disosialisasikan ke seluruh warga

sekolah dan para pengunjung yang datang ke sekolah. Hal ini dapat dilihat melalui

pemajangan visi misi sekolah di berbagai tempat. Adapun lokasi pemajangan visi

dan misi sekolah yang ditemukan oleh peneliti berada di tembok ruang kepala

sekolah, di depan ruang kepala sekolah, di tembok ruang guru, di depan ruang guru,

dan di tembok ruang kelas VI A. Proses sosialisasi mengenai visi dan misi sekolah

sebenarnya mencerminkan tahapan perkembangan peduli lingkungan menurut

Lickona (2014: 77) yakni pengetahuan nilai-nilai moral pada tahap pengetahuan

moral. Pengetahuan nilai-nilai moral melalui papan visi dan misi yang dipajang di

berbagai tempat akan membuat anak berpikir mengenai pentingnya peduli

lingkungan yang harus dijaga dan dibudayakan oleh diri sendiri. Namun sayangnya

masih ada warga sekolah yang tidak hafal dengan bunyi visi dan misi sekolah.

Meskipun mereka tidak hafal dengan bunyi visi dan misi sekolah, mereka tahu

bahwa sekolah memang memiliki visi dan misi yang berkaitan dengan peduli

lingkungan. Apalagi guru dan siswa tahu bahwa sekolah merupakan sekolah

Adiwiyata.

Pemilihan program hidroponik dalam rangka peduli lingkungan ini

dikarenakan sekolah ditunjuk oleh Disperindagkoptan untuk mengenalkan

hidroponik pada siswa. Disperindagkoptan menunjuk sekolah untuk menerapkan

hidroponik karena sekolah merupakan sekolah Adiwiyata Provinsi dan akan melaju

ke tahap nasional. Tentunya dalam rangka menuju sekolah Adiwiyata Nasional,

sekolah perlu meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan

mempertahankan kecintaan siswa terhadap lingkungan.

Page 116: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

101

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan program hidroponik bertujuan agar

siswa dapat bercocok tanam, merawat tanaman, dan menciptakan lingkungan

sekolah yang asri dan hijau. Hal ini sesuai dengan pendapat Sani (2015: 9) yang

menyatakan bahwa hidroponik dapat menciptakan lingkungan yang lebih tertata

rapi dan bersih serta memiliki perawatan yang lebih praktis. Meskipun merawat

tanaman hidroponik tergolong lebih praktis dibandingkan dengan tanaman lainnya,

siswa tetap dapat mempelajari cara menanam dan merawat hidroponik dengan baik

sehingga mereka bisa bercocok tanam dan merawat tanaman secara mandiri. Hal

ini telah mencerminkan terjadinya tahap perkembangan karakter berupa penalaran

moral pada tahap pengetahuan moral( Lickona, 2014: 78). Seiring berjalannya

waktu dan kebiasaan menjaga lingkungan yang diterapkan kepada anak, maka

mereka akan memiliki penalaran moral khususnya dalam menjaga lingkungan

seperti tujuan penerapan program hidroponik di atas.

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter peduli lingkungan yang ingin

diterapkan oleh sekolah melalui program hidroponik adalah siswa dapat merawat

tanaman dan peduli terhadap lingkungan. Hal ini sesuai dengan indikator

keberhasilan pendidikan karakter peduli lingkungan menurut teori Daryanto dan

Darmiatun (2013: 150). Indikator keberhasilan yang digunakan adalah keberhasilan

pada jenjang kelas tinggi. Hal ini dikarenakan program hidroponik lebih difokuskan

untuk siswa kelas IV dan V. Menurut Daryanto dan Darmiatun (2013 : 150), salah

satu indikator keberhasilan peduli lingkungan pada siswa kelas tinggi adalah ikut

memelihara taman di halaman sekolah. Indikator tersebut dapat menggambarkan

Page 117: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

102

bahwa siswa dapat merawat tanaman dan peduli terhadap lingkungan seperti apa

yang diharapkan oleh sekolah.

b. Persiapan Bercocok Tanam Hidroponik

Pada persiapan bercocok tanam hidroponik ini peneliti menemukan informasi

mengenai lokasi hidroponik, media tanam, teknik, wadah, benih, serta alat dan

bahan hidroponik yang digunakan oleh sekolah. Hasil penelitian mengenai lokasi

hidroponik berada di depan ruang kepala sekolah dan depan ruang kelas IV, V, dan

VI. Ruang kepala sekolah terletak di lantai satu, sedangkan ruang kelas IV, V, dan

VI terletak di lantai dua. Bercocok tanam hidroponik ini dapat dilakukan dimana

saja seperti pada lokasi yang diterapkan oleh SD Negeri Gedongkiwo. Hal tersebut

diperkuat dengan pendapat Alviani (2015: 13) yang menyatakan bahwa hidroponik

tidak menggantungkan keberadaan tanah sehingga dapat dilakukan dimana saja,

baik dengan cara vertikal maupun horizontal.

Adapun media tanam yang pernah digunakan oleh sekolah yaitu arang sekam,

kerikil, dan arang. Media tanam tersebut memang dapat digunakan sebagai

pengganti tanah. Hal ini telah sesuai dengan pendapat Alviani (2015: 20) bahwa

arang sekam mampu memberikan hasil terbaik untuk memproduksi sayur-mayur

seperti tanaman hidroponik. Warna hitam pada arang sekam dapat mengabsorbsi

sinar matahari secara efektif dan dapat menghilangkan pengaruh penyakit tanaman.

Selain arang sekam, kerikil juga dapat digunakan sebagai media tanam yang efektif

terutama dalam membantu peredaran unsur hara ke tanaman dan menekan

pertumbuhan akar yang berlebihan (Alviani, 2015: 24). Media tanam lainnya yang

digunakan oleh sekolah adalah arang. Pada penggunaannya, arang biasanya

Page 118: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

103

dicampur dengan arang sekam. Alviani menyatakan bahwa arang ini jika

dicampurkan dengan arang sekam maka dapat menghilangkan bakteri dan gulma

yang ada pada tanaman. Dengan demikian, pemilihan sekolah pada media tanam

menggunakan arang sekam, kerikil, dan arang dapat menjadi pengganti tanah dalam

bercocok tanam hidroponik.

Adapun teknik hidroponik yang digunakan oleh sekolah adalah teknik sumbu.

Hal ini terlihat dari keberadaan pot yang diletakan di atas instalasi hidroponik.

Teknik sumbu atau system wick ini dapat dikatakan sebagai sistem yang paling

dasar. Oleh karena itu teknik ini sangat membantu pemula yang ingin bertanam

hidroponik. Menurut Alviani (2015: 41), cara seperti teknik sumbu ini mirip seperti

cara kerja kompor tradisional, dimana sumbu berfungsi sebagai penyerap larutan

dalam media tersebut. Cara tersebut sama seperti apa yang dipraktekan oleh

sekolah.

Wadah pembibitan dari program hidroponik ini menggunakan pot dan bagian

leher dari botol plastik bekas. Penggunaan wadah berupa pot ini lebih banyak

dibandingkan dengan wadah yang terbuat dari bagian leher botol plastik bekas.

Namun jika menggunakan botol atau gelas air mineral bekas, maka sisi-sisinya

dilubangi menggunakan solder listrik atau alat pelubang lainnya (Alviani, 2015:

57). Hal ini sesuai dengan apa yang diterapkan oleh sekolah bahwa bagian leher

dari botol plastik bekas itu dilubangi dengan paku yang telah dipanasi. Pembuatan

wadah pembibitan ini dilakukan oleh anak sesuai dengan kreativitas yang mereka

miliki. Anak diperbolehkan untuk memberikan cat warna pada wadah pembibitan

maupun menutup bagian luar wadah dengan plastik hitam. Kreativitas anak dalam

Page 119: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

104

membuat wadah pembibitan ini ternyata tidak hanya mencerminkan karakter peduli

lingkungan mengenai penggunaan barang bekas, namun muncul karakter lain

seperti kreatif. Karakter kreatif ini tercermin dari pembuatan wadah pembibitan

yang bervariasi tersebut. Mereka pastinya akan merasa senang dengan wadah yang

dibuatnya secara kreatif. Anak-anak secara tidak langsung telah menyenangi

bercocok tanam hidroponik. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan karakter

telah masuk pada tahap perasaan moral yakni penghargaan diri (Lickona, 2014: 82).

Anak-anak akan menghargai hasil karya wadah pembibitan yang telah dibuatnya

sendiri dan menghargai karya teman yang lain. Apalagi wadah pembibitan tersebut

nantinya akan digunakan sebagai tanaman hidroponik yang dipeliharanya. Selain

kreatif, anak-anak juga sebenarnya telah mandiri dalam membuat wadah

pembibitan tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa pembuatan wadah pembibitan

ini tidak hanya mencerminkan karakter peduli lingkungan namun memunculkan

karakter lain seperti kreatif dan mandiri.

Adapun benih yang digunakan oleh sekolah adalah tanaman bayam,

kangkung, selada, cabai, paprika, terong, sawi, selada merah, bawang merah,

bawang putih, kacang hijau, sawi sendok, timun, tomat, selada, bawang bombay,

melon, seledri, dan stroberi. Tanaman-tanaman tersebut sangat cocok jika

diterapkan melalui bercocok tanam hidroponik. Apalagi menurut Alviani (2015:

55) bahwa jenis sayuran adalah tumbuhan yang paling mudah dan banyak ditanam.

Selain itu, sayuran yang berasal dari hidroponik memiliki kesegaran yang unggul

dibandingkan dengan bercocok tanam lainnya.

Page 120: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

105

Berdasarkan hasil penelitian, persiapan program hidroponik mengenai alat

dan bahan disiapkan oleh sekolah. Untuk menunjang penanaman pendidikan

karakter peduli lingkungan pada program hidroponik, sekolah menyediakan alat

dan bahan seperti paralon, media tanam, benih, larutan nutrisi, pot, alat panen, dan

lain sebagainya. Siswa tidak menyediakan alat dan bahan secara mandiri namun

khusus untuk instalasi seperti botol plastik bekas disediakan sendiri. Penyediaan

alat dan bahan dalam rangka pendidikan karakter ini menggambarkan kegiatan

pengkondisian sekolah. Menurut Kemendiknas (2010: 15), program pengembangan

diri melalui pengkondisian dilakukan sebagai usaha sekolah untuk mendukung

penanaman dan pelaksanaan karakter peduli lingkungan. Pengkondisian ini

dilakukan melalui alat dan bahan hidroponik yang disiapkan oleh sekolah. Hal

inilah yang merupakan salah satu contoh kegiatan sekolah dalam penanaman

pendidikan karakter peduli lingkungan.

2. Tahap Persemaian dan Pembibitan Hidroponik

a. Persemaian

Berdasarkan hasil penelitian, proses persemaian yang berkaitan dengan

peduli lingkungan dilakukan dengan cara guru meminta siswa untuk menggunakan

air secukupnya ketika merendam benih yang dimasukan ke dalam gayung. Hal ini

sesuai dengan pendapat Prihmantoro (1996: 37) yang menyatakan bahwa

persemaian dilakukan dengan merendam benih terlebih dahulu. Bahkan

Prihmantoro juga menyatakan bahwa dalam merendam benih ini sebaiknya

dilakukan menggunakan air hangat. Namun dalam observasi yang dilakukan oleh

Page 121: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

106

peneliti, air yang digunakan oleh sekolah adalah air yang berasal dari kran dan

bukan air yang suhunya hangat.

Ketika melakukan persemaian ini, Setyoadji (2015: 70) menyarankan untuk

merendam benih selama 2 hingga 3 jam. Namun sekolah hanya merendam benih

dalam waktu yang relatif singkat. Penggunaan air yang secukupnya alias tidak

berlebihan ini mencerminkan bahwa siswa hemat terhadap energi. Aktivitas

tersebut jika dilakukan berulang-ulang maka akan menjadi suatu kebiasaan dalam

menghemat energi seperti air. Pembiasaan hemat energi ini mencerminkan nilai

peduli lingkungan untuk indikator kelas (Kemendiknas, 2010: 29). Maka dari

penggunaan air secukupnya ketika merendam benih ini sudah mencerminkan nilai

peduli lingkungan. Kebiasaan dalam hemat energi ini juga telah dilakukan oleh

guru-guru sehingga dapat menjadi panutan bagi anak-anak. Aktivitas seperti ini

telah mencerminkan aspek keteladanan dalam pendidikan karakter.

Penggunaan hemat air pada saat tahap persemaian ini juga menunjukan

bahwa siswa telah sadar betapa pentingnya mereka hemat terhadap sumber daya

alam. Bentuk kesadaran tersebut jika dikaitkan dengan pendidikan karakter maka

akan menunjukan suatu kesadaran moral seperti pendapat dari Lickona (2014: 75).

Dari kesadaran moral ini anak-anak menjadi tahu bahwa apa yang mereka lakukan

itu adalah hal yang baik untuk lingkungan masa depan.

Proses persemaian yang dilakukan di sekolah tidak hanya mencerminkan

karakter peduli lingkungan, namun muncul karakter lainnya. Ketika siswa

menggunakan air pada saat merendam benih sebenarnya muncul karakter lain

seperti peduli sosial. Hal ini dapat tercermin dari kepedulian siswa ketika

Page 122: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

107

membantu teman-teman lainnya yang tidak tahu cara merendam benih yang benar,

tidak tahu banyaknya air yang digunakan, dan lain sebagainya. Kepedulian sosial

ini juga mencerminkan tahap perkembangan karakter seperti empati dan mencintai

kebaikan pada tahap perasaan moral (Lickona, 2014: 83). Empati yang sejatinya

merupakan sisi emosional dari pengambilan perspektif ini telah melekat pada siswa

yang tercermin dari kepedulian mereka membantu teman lainnya dalam merendam

benih. Aktivitas seperti ini juga mencerminkan bahwa mereka memiliki

ketertarikan yang murni dalam membantu temannya sehingga dapat dikatakan telah

mencintai kebaikan.

b. Pembibitan

Berdasarkan hasil penelitian, proses pembibitan yang berkaitan dengan peduli

lingkungan dilakukan dengan guru meminta siswa untuk menggunakan media

tanam dan air secukupnya, namun biasanya sekolah tidak menerapkan proses

pembibitan. Penggunaan media tanam dan air secukupnya menunjukan bahwa

siswa telah menjaga kelestarian alam dan hemat terhadap energi. Jika siswa

menggunakan media tanam dan air yang berlebihan, maka mereka tidak dapat

menjaga alam. Hal ini dikarenakan media tanam diperoleh dari alam. Aktivitas

penghematan terhadap sumber energi ini juga mencerminkan nilai peduli

lingkungan untuk indikator kelas (Kemendiknas, 2010: 29). Selain itu,

penghematan energi yang dicontohkan oleh sekolah juga mencerminkan aspek

keteladanan dalam pendidikan karakter.

Penggunaan media tanam dan air secukupnya pada saat tahap pembibitan ini

juga menunjukan bahwa siswa telah sadar betapa pentingnya mereka hemat

Page 123: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

108

terhadap sumber daya alam. Bentuk kesadaran tersebut jika dikaitkan dengan

pendidikan karakter maka akan menunjukan suatu penalaran moral seperti pendapat

dari Lickona (2014: 78). Penalaran moral ini akan membuat anak-anak berpikir

bahwa hemat terhadap sumber daya alam akan menjaga keutuhan lingkungan di

masa mendatang.

Proses pembibitan yang dilakukan di sekolah tidak hanya mencerminkan

karakter peduli lingkungan, namun muncul karakter lainnya. Ketika siswa mengisi

media tanam pada wadah pembibitan sebenarnya muncul karakter lain seperti

peduli sosial. Hal ini dapat tercermin dari kepedulian siswa ketika membantu

teman-teman lainnya yang tidak tahu banyaknya media tanam yang dimasukan ke

dalam wadah, tidak tahu cara menaruh bibit, dan lain sebagainya. Kepedulian sosial

ini juga mencerminkan tahap perkembangan karakter seperti empati dan mencintai

kebaikan pada tahap perasaan moral (Lickona, 2014: 83). Empati yang dilakukan

siswa berupa menawarkan bantuan, memberi tahu banyaknya media tanam, atau

lainnya muncul dengan sendirinya tanpa mengharapkan imbalan apapun. Aktivitas

seperti ini juga mencerminkan bahwa mereka telah mencintai kebaikan yang benar-

benar murni yang muncul dari diri mereka.

3. Tahap Penanaman Hidroponik

Berdasarkan hasil penelitian, proses penanaman yang berkaitan dengan

peduli lingkungan dilakukan dengan cara guru meminta siswa untuk menggunakan

air secukupnya pada instalasi hidroponik, menambah media tanam secukupnya, dan

menyiram tanaman dengan air secukupnya. Pada tahap penanaman ini siswa

ditanamkan nilai penghematan terhadap sumber daya alam. Penggunaan air dan

Page 124: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

109

media tanam secukupnya ini tentu dapat mencegah terjadinya kekurangan pasokan

air dan bahan utama dari media tanam di masa mendatang. Hal ini telah

mencerminkan bahwa sekolah memberikan penguatan dan pengembangan nilai-

nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak baik di sekolah maupun

setelah lulus. Upaya yang dilakukan oleh sekolah ini sesuai dengan tujuan

pendidikan karakter di sekolah menurut Kesuma (2011: 9) yakni menguatkan dan

mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga

menjadi kepribadian kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai

yang ditanamkan.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, instalasi

hidroponik yang digunakan oleh sekolah adalah botol plastik bekas dan paralon.

Penggunaan instalasi hidroponik ini telah sesuai dengan Alviani (2015: 36) yang

menyatakan bahwa instalasi yang dapat digunakan adalah botol air mineral

berukuran besar dan pipa PVC. Selain itu, sekolah dapat menciptakan instalasi

lainnya seperti box yang terbuat dari styrofoam seperti apa yang disarankan oleh

Alviani. Dengan demikian, instalasi yang digunakan oleh sekolah dalam program

hidroponik ini telah sesuai dengan teori mengenai hidroponik.

Proses penanaman yang dilakukan di sekolah tidak hanya mencerminkan

karakter peduli lingkungan, namun muncul karakter lainnya. Ketika siswa

menambah media tanam pada wadah pembibitan dan menyiram bibit yang telah

ditanam sebenarnya muncul karakter lain seperti peduli sosial dan kerja keras. Hal

ini dapat tercermin dari kepedulian siswa ketika membantu teman-teman lainnya

dalam menambahkan media tanam. Kerja keras siswa dapat terlihat dari semangat

Page 125: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

110

siswa-siswa ketika menanam bibit ke dalam instalasi hidroponik. Kepedulian sosial

dan kerja keras ini juga mencerminkan tahap perkembangan karakter seperti hati

nurani, empati, dan mencintai kebaikan pada tahap perasaan moral (Lickona, 2014:

83). Hati nurani anak dapat terlihat dari kepedulian mereka ketika menambahkan

media tanam yang kurang pada pot milik temannya. Anak mungkin telah menyadari

jika hidroponik kekurangan media tanam nantinya akan tumbuh tidak bagus.

Empati yang dilakukan siswa berupa menawarkan bantuan kepada temannya yang

muncul dengan sendirinya tanpa mengharapkan imbalan apapun. Aktivitas seperti

ini juga mencerminkan bahwa mereka telah mencintai kebaikan baik sesama teman

maupun lingkungan alam.

4. Tahap pemeliharaan hidroponik

a. Penyiraman

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, proses

penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan cara guru

meminta siswa untuk menyiram tanaman dan menambahkan air secukupnya jika

air dalam instalasi berkurang atau sudah kotor, serta dilakukan oleh siswa setiap

seminggu sekali. Aktivitas siswa berupa menyiram tanaman ini mencerminkan

bahwa siswa memelihara tanaman di sekolah (Daryanto dan Darmiatun, 2013 : 150

). Meskipun aktivitas menyiram tanaman hidroponik ini tidak dilakukan setiap hari,

namun siswa tahu kapan mereka harus menyiramnya dengan air biasa. Bahkan

seorang siswa mengatakan bahwa ia dan teman-teman harus menyiram tanaman

hidroponik jika tanaman yang baru mereka tanam memiliki daun kurang dari empat

helai. Pengetahuan mengenai cara menyiram tersebut diperoleh dari guru

Page 126: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

111

pendamping yang ditularkan kepada siswa. Pengetahuan siswa dalam menyiram

tanaman hidroponik ini mencerminkan tahap pendidikan karakter melalui

pengetahuan nilai-nilai moral seperti apa yang dikatakan oleh Lickona. Mengetahui

nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi

(Lickona, 2014: 77). Dari pengetahuan mengenai cara menyiram itu, maka siswa

jadi tahu apa yang harus mereka lakukan ketika tanaman hidroponiknya masih

memiliki daun kurang dari 4 helai.

Tahap perkembangan karakter pada proses penyiraman tidak hanya terjadi

pada tahap pengetahuan moral, namun telah mencapai perasaan moral dan tindakan

moral. Perasaan moral yang tercermin adalah mencintai kebaikan. Lickona (2014:

64) menyatakan bahwa mencintai kebaikan akan lahir dari hasrat bukan hanya

kewajiban. Hasrat siswa untuk menyiram tanaman hidroponik tidak hanya sekedar

kewajiban mereka dalam merawat tanaman. Mereka telah menyadari bahwa

tanaman yang kekurangan air nantinya akan layu sehingga tanpa dipaksapun

mereka akan menyiram dengan sendirinya. Kegiatan rutin ini juga akan membentuk

tindakan moral berupa kebiasaan (Lickona, 2014: 87). Kebiasaan yang baik seperti

rutin menyiram tanaman hidroponik yang layu maupun kekurangan air ini perlu

dipertahankan agar anak semakin peduli terhadap lingkungan.

Proses penyiraman yang dilakukan oleh siswa tidak hanya mencerminkan

bahwa mereka peduli terhadap lingkungan, namun telah mencerminkan karakter

yang lain. Kebiasaan siswa dalam menyiram tanaman hidroponik telah

mencerminkan bahwa siswa memiliki karakter disiplin dan kerja keras yang tinggi.

Kedisiplinan dan kerja keras ini perlu dipertahankan agar anak memiliki karakter

Page 127: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

112

yang baik. Selain itu, mereka juga memiliki karakter tanggung jawab yang luar

biasa. Hal ini dapat tercermin dari tanggung jawab mereka dalam merawat tanaman

hidroponik yang dimilikinya.

b. Pemberian Larutan Nutrisi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, proses pemberian

larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan cara

guru pendamping menyiapkan larutan nutrisi kemudian siswa menyiram tanaman

hidroponik secukupnya dengan larutan nutrisi tersebut. Aktivitas pemberian larutan

secukupnya ini menunjukan bahwa siswa hemat dalam pemakaian suatu benda.

Penghematan ini ini mencerminkan nilai peduli lingkungan untuk indikator kelas

(Kemendiknas, 2010: 29). Larutan nutrisi yang disiapkan oleh guru pendamping

merupakan salah satu contoh bentuk keteladanan guru terhadap tindakan-tindakan

yang baik agar siswa dapat menirukannya. Bentuk keteladanan ini merupakan

contoh Program Pengembangan Diri (Kemendiknas, 2010: 15). Pencampuran

larutan nutrisi dengan air secukupnya yang dilakukan oleh guru pendamping ini

nantinya akan ditiru oleh siswa terutama ketika mereka praktek memberikan larutan

nutrisi secara mandiri.

proses pemberian larutan nutrisi mencerminkan bahwa siswa telah mencapai

tahap perkembangan karakter pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan

moral. Pengetahuan moral dapat terlihat dari pengambilan keputusan siswa dalam

menyiram larutan nutrisi pada tanaman hidroponik yang membutuhkan larutan

nutrisi. Anak akan berpikir apakah tanaman hidroponik yang dimilikinya perlu

diberi larutan nutrisi atau tidak. Hal seperti ini mencerminkan bahwa anak telah

Page 128: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

113

mampu mengambil keputusan (Lickona, 2014: 78). Pada perasaan moral muncul

perasaan mencintai kebaikan. Anak tidak hanya memberi larutan pada tanaman

hidroponik milik sendiri, namun mereka juga memberikannya pada hidroponik

milik teman-temannya. Perilaku tersebut telah mencerminkan bahwa anak

mencintai kebaikan (Lickona, 2014: 83). Tindakan moral yang tercermin dari

pemberian larutan nutrisi adalah kehendak. Siswa akan berkehendak menyiram

larutan nutrisi jika mereka melihat tanaman hidroponik membutuhkan larutan.

Namun jika tanaman hidroponik tidak memerlukan larutan nutrisi, mereka tidak

berkehendak untuk menyiram larutan nutrisi tersebut.

Proses pemberian larutan nutrisi yang dilakukan oleh siswa tidak hanya

mencerminkan bahwa mereka peduli terhadap lingkungan, namun telah

mencerminkan karakter yang lain. Kebiasaan siswa dalam memberikan larutan

nutrisi pada tanaman hidroponik telah mencerminkan bahwa siswa memiliki

karakter disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab yang tinggi. Ketiga karakter ini

perlu dipertahankan agar mereka tetap peduli terhadap lingkungan sekitar.

c. Pemangkasan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, proses

pemangkasan yang berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan cara guru

meminta siswa untuk mencabut bagian tanaman yang layu kemudian dibuang ke

tempat sampah agar tanaman tidak mati. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa-siswa

ini telah mencerminkan kepedulian siswa terhadap tanaman sekitar terutama

tanaman hidroponik yang sedang dirawatnya. Bila dikaitkan dengan pendidikan

karakter, maka kepedulian siswa tersebut merupakan bentuk kesadaran moral

Page 129: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

114

seperti teori dari Lickona (2014: 75). Bentuk kesadaran moral ini dilakukan karena

siswa telah menyadari bahwa jika mereka membiarkan daun yang layu pada

tanaman hidroponik itu, maka tanaman hidroponik akan mati. Meskipun mereka

memiliki kesadaran moral terhadap tanaman tersebut, namun tidak semua anak mau

untuk memetik daun yang layu. Ketidakmauan ini ditimbulkan karena kehendak

siswa yang berbeda-beda. Kehendak merupakan salah satu tindakan moral dalam

tahap perkembangan pendidikan karakter. Menurut Lickona (2014: 87), seseorang

yang memiliki kehendak untuk peduli terhadap lingkungan akan melakukan

tindakan peduli lingkungan karena ia sadar dan merasa berkewajiban menjaga

lingkungan. Pemangkasan ini juga memunculkan rasa empati anak terhadap

tanaman hidroponik yang dimiliki oleh temannya. Mereka tidak hanya memangkas

tanaman hidroponik milik sendiri, namun jika mereka melihat tanaman milik

temannya layu atau ada daun yang busuk maka tanpa disuruh mereka akan memetik

bagian yang layu ini. Bentuk kepedulian ini timbul karena mereka tidak

menginginkan tanaman hidroponik yang dipelihara oleh temannya mati karena

hama.

Proses pemangkasan yang dilakukan oleh siswa tidak hanya mencerminkan

bahwa mereka peduli terhadap lingkungan, namun telah mencerminkan karakter

yang lain. Kebiasaan siswa dalam memangkas tanaman yang layu pada tanaman

hidroponik telah mencerminkan bahwa siswa memiliki karakter rasa ingin tahu,

peduli sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Karakter rasa ingin tahu tercermin

dari rasa penasaran siswa mengenai alasan pentingnya mereka memetik bagian

tanaman yang layu. Karakter peduli sosial dan tanggung jawab yang tinggi

Page 130: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

115

tercermin dari kepedulian mereka dalam memangkas tanaman hidroponik milik

sendiri dan orang lain.

5. Tahap Pemanenan Hidroponik

a. Waktu Panen

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa sumber, proses pemanenan yang

berkaitan dengan peduli lingkungan dilakukan dengan guru meminta siswa untuk

memanen tanaman secara berhati-hati dan membuang hasil panen yang busuk ke

tempat sampah. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa ini telah mencerminkan tahap

perkembangan pendidikan karakter peduli lingkungan berupa pengetahuan moral

terutama dalam mengambil keputusan. Keterampilan mengambil keputusan berarti

mampu memikirkan langkah yang mungkin diambil saat menghadapi permasalahan

moral (Lickona, 2014: 78). Sebagai contoh saat siswa menemukan buah yang

busuk, maka dengan segera mereka membuang buah yang busuk ke dalam tempat

sampah yang telah disediakan oleh sekolah. Memanen tanaman dengan cara

berhati-hati juga mencerminkan bentuk penalaran moral siswa pada tahap

perkembangan pendidikan karakter peduli lingkungan mengenai pengetahuan

moral. Penalaran moral dalam pemanenan hidroponik berarti anak mampu

memahami mengapa manusia perlu berhati-hati dalam memanen dan peduli

terhadap keadaan lingkungan sekitar.

Tahap perkembangan karakter lainnya adalah tahap perasaan moral dan

tindakan moral. Tahap perasaan moral berupa kontrol diri dimana anak

mengendalikan dirinya supaya senantiasa berhati-hati dalam memetik hasil panen.

Kontrol diri ini penting bagi anak untuk mengekang keterlenaan diri (Lickona,

Page 131: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

116

2014: 84). Jika mereka lupa memanen atau tidak berhati-hati dalam memanen akan

berakibat fatal pada hasil panen yang akan dihasilkannya.

Adapun tahap tindakan moral yang tercermin pada proses pemanenan ini

berupa kompetensi moral dan kebiasaan siswa dalam memanen. Kompetensi moral

merupakan kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam

tindakan moral yang efektif (Lickona, 2014: 86). Kompetensi moral ini tercermin

dari kualitas hasil panen yang didapatkannya. Kebiasaan dapat tercermin dari

tindakan yang tanpa disadari dan dilakukan secara benar dalam memanen tanaman

hidroponik.

Proses pemanenan yang dilakukan oleh siswa tidak hanya mencerminkan

karakter peduli lingkungan, namun telah mencerminkan karakter yang lain. Pada

proses pemanenan ini, ada beberapa karakter yang dihasilkan seperti jujur, disiplin,

kerja keras, peduli sosial, dan tanggung jawab. Kejujuran siswa tercermin dari hasil

panen yang dikumpulkan kepada guru pendamping. Kedisplinan, kerja keras dan

tanggung jawab tercermin ketika mereka memasuki waktu panen. Peduli sosila

dapat tercermin saat membantu temannya yang tidak bisa memanen tanaman

hidroponik yang dimilikinya.

b. Alat Panen

Berdasarkan hasil penelitian, alat panen seperti gunting dan keranjang

disediakan oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan pengembangan pendidikan karakter

peduli lingkungan di sekolah. Sekolah merupakan tempat yang menyediakan

berbagai fasilitas terutama dalam penerapan pendidikan karakter. Kemendiknas

(2010: 15) mengemukakan bahwa salah satu pengembangan pendidikan karakter di

Page 132: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

117

sekolah yakni melalui program pengembangan diri. Di dalam pengembangan

pendidikan karkter ini, penyediaan alat panen merupakan bentuk pengkondisian

yang dilakukan oleh sekolah dalam menunjang pendidikan karakter peduli

lingkungan melalui program hidroponik. Alat panen adalah salah satu fasilitas yang

perlu disiapkan oleh sekolah dalam pelaksanaan program hidroponik.

Pengkondisian yang difasilitasi oleh sekolah ini tentunya akan menunjang

keberlangsungan pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik.

6. Karakter Peduli Lingkungan yang Ditanamkan

a. Membersihkan wc

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, aktivitas siswa

dalam membersihkan wc yaitu dengan cara guru meminta siswa untuk menyiram

wc dengan air minimal 3 kali siraman setelah menggunakan wc dan membuang

binatang-binatang yang masuk ke dalam wc. Aktivitas yang dilakukan siswa ini

merupakan contoh kegiatan rutin yang dilakukan sebagai warga sekolah pada

program pengembangan diri (Kemendiknas, 2010: 15). Aktivitas membersihkan wc

ini dilakukan secara rutin setelah menggunakan wc. Tentunya siswa menyadari

bahwa jika mereka tidak menyiram atau membersihkan wc hingga bersih, mereka

tidak menjaga kebersihan terutama kebersihan wc. Mereka juga menyadari jika

orang lain tidak membersihkan wc dengan bersih kemudian ia akan menggunakan

wc itu, maka ia dapat merasakan kekesalan sendiri. Hal ini mencerminkan bahwa

anak telah memiliki hati nurani yang tinggi pada tahap perasaan moral (Lickona,

2014: 80). Seseorang yang berkarakter peduli lingkungan tidak hanya belajar

membedakan antara yang baik dan buruk dalam bertindak terhadap lingkungan,

Page 133: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

118

tetapi akan mencintai perbuatan peduli lingkungan dan membenci perbuatan tidak

peduli lingkungan. Mencintai kebaikan juga merupakan contoh dari perasaan moral

pada tahap perkembangan pendidikan karakter peduli lingkungan (Lickona, 2014:

83).

Tidak hanya perasaan moral yang muncul pada aktivitas membersihkan wc,

namun tahap pengetahuan moral dan tindakan moral juga muncul pada aktivitas ini.

Adapun tahap pengetahuan moral ini berupa memahami diri sendiri. Anak telah

mampu memahami dirinya sendiri untuk menyiram wc setelah menggunakannya.

Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk

dikuasai (Lickona, 2014: 79). Meskipun pengetahuan yang paling sulit, namun

anak-anak telah mampu memahami diri sendiri dalam menjaga kebersihan di wc.

Jika anak telah menyadari diri sendiri, maka dapat membentuk perkembangan

karakter berupa tindakan moral seperti kebiasaan. Anak lama-kelamaan akan

terbiasa untuk menjaga kebersihan wc dengan cara menyiram wc minimal 3 kali

siraman.

Aktivitas siswa dalam membersihkan wc tidak hanya mencerminkan karakter

peduli lingkungan, namun menghasilkan karakter yang lain. Kebiasaan siswa dalam

membersihkan wc akan menanamkan karakter mandiri pada diri siswa.

Kemandirian siswa dalam membersihkan wc diharapkan tidak hanya dilakukan di

lingkungan sekolah, namun dapat dilakukan di rumah dan tempat lainnya.

b. Membersihkan tempat sampah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah dilakukan dengan cara guru meminta siswa agar

Page 134: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

119

setiap pulang sekolah petugas piket kelas mengangkut tempat sampah yang ada di

depan kelas dan membuangnya ke gerobak sampah yang ada di depan sekolah. Hal

ini merupakan contoh kegiatan rutin sekolah dalam program pengembangan diri

terutama dalam pendidikan karakter peduli lingkungan (Kemendiknas, 2010: 15).

Kegiatan rutin ini dilakukan setiap pulang sekolah dan dilakukan oleh petugas

piket.

Tindakan moral anak akan menjadi kebiasaan sesuai dengan tahap

perkembangan pendidikan karakter peduli lingkungan (Lickona, 2014: 87). Petugas

piket yang rutin membersihkan tempat sampah ini tentunya akan menjadi kebiasaan

yang baik. Hal inilah yang perlu dibudidayakan agar siswa berwawasan dan

berbudaya lingkungan seperti visi sekolah. Aktivitas membersihkan tempat sampah

juga mencerminkan pengetahuan moral dan perasaan moral dalam tahap pendidikan

karakter. Pengetahuan moral dapat berupa kesadaran moral seperti kesadaran setiap

petugas piket untuk membuang sampah pada tempat sampah kelas ke depan

sekolah. Perasaan moral dapat berupa mencintai kebaikan dimana jika

membersihkan tempat sampah yang telah banyak terisi sampah ke depan sekolah,

mereka telah menjaga kebersihan lingkungan. Namun jika mereka membiarkan

sampah penuh di tempat sampah, mereka mencerminkan tidak peduli terhadap

lingkungan.

Aktivitas siswa dalam membersihkan tempat sampah tidak hanya

mencerminkan karakter peduli lingkungan, namun menghasilkan karakter yang

lain. Adapun karakter lain yang muncul adalah disiplin, mandiri, dan tanggung

jawab. Kedisiplinan dan kemandirian siswa tercermin dari aktivitas siswa

Page 135: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

120

membersihkan tempat sampah sesuai jadwal piket tanpa diingatkan oleh guru,

sedangkan tanggung jawab siswa tercermin karena mereka mendapatkan giliran

untuk piket.

c. Membersihkan lingkungan sekolah

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, aktivitas siswa

dalam membersihkan lingkungan sekolah dilakukan dengan cara guru meminta

siswa untuk kerja bakti membersihkan lingkungan melalui kegiatan Semutlis

(Sepuluh menit untuk lingkungan sekitar) yang dilakukan setiap hari jumat setelah

selesai senam. Semutlis merupakan salah satu bentuk kegiatan rutin sekolah pada

program pengembangan diri (Kemendiknas, 2010: 15). Kegiatan rutin ini dilakukan

oleh warga sekolah setiap hari jumat tepatnya setelah kegiatan senam bersama.

Semutlis menjadi kegiatan membersihkan lingkungan sekolah yang dapat

memupuk perilaku kebiasaan pada diri warga sekolah terutama pada siswa. Jika

anak-anak telah terbiasa dengan membersihkan lingkungan sekolah, mereka dengan

sadar akan membersihkan lingkungan sekolah tanpa disuruh oleh orang lain

sehingga mencerminkan pengetahuan moral berupa kesadaran moral (Lickona,

2014: 75). Jika anak mencintai lingkungan, mereka juga akan merasakan senang

dalam melakukan kegiatan peduli lingkungan.

Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah tidak hanya

mencerminkan tahap perkembangan karakter berupa pengetahuan moral, namun

juga mencerminkan perasaan moral dan tindakan moral. Perasaan moral pada

aktivitas ini dapat berupa mencintai kebaikan. Aktivitas membersihkan lingkungan

sekolah melalui kegiatan Semutlis merupakan pencerminan siswa dalam mencintai

Page 136: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

121

kebaikan terutama kebaikan lingkungan sekitar. Tindakan moral pada aktivitas ini

dapat berupa kehendak dan kebiasaan siswa. Anak memiliki kesadaran seperti

kehendak diri untuk membersihkan lingkungan sekolah melalui Semutlis meskipun

ada beberapa anak yang tidak berkehendak atau tidak mau untuk melakukan

Semutlis. Jika anak sudah berkehendak untuk melakukan aktivitas seperti Semutlis,

pada nantinya akan memiliki tindakan moral seperti kebiasaan dalam melakukan

Semutlis pada setiap jumat.

Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah tidak hanya

mencerminkan karakter peduli lingkungan, namun menghasilkan karakter yang

lain. Adapun karakter lain yang dihasilkan adalah disiplin, kerja keras, mandiri,

peduli sosial, dan tanggung jawab. Karakter-karakter tersebut dapat tercermin pada

anak-anak jika mereka senantiasa melakukan Semutlis dan tanpa diingatkan oleh

guru.

d. Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, aktivitas siswa

dalam memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman dilakukan dengan cara guru

meminta siswa untuk menghias pot tanaman dan merawat tanaman di depan kelas.

Hal ini merupakan contoh budaya sekolah dalam mengembangkan pendidikan

karakter peduli lingkungan di sekolah. Budaya sekolah ini dilakukan dengan

mengekspresikan perilaku baik seperti peduli lingkungan melalui kegiatan

menghias pot tanaman (Marijan, 2012: 257-258). Kepedulian siswa terhadap

keindahan kelas dan sekolah dapat dilakukan dengan aktivitas seperti di atas. Jika

pot yang mereka hias ini membuat pot lebih indah dan inovatif, tentunya akan

Page 137: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

122

menarik perhatian siswa terhadap tanaman yang ada pada pot tersebut. Siswa

menjadi lebih rajin untuk merawat tanaman terutama pada pot yang dilukis tersebut.

Kehendak untuk merawat tanaman inilah yang timbul dari setiap manusia (Lickona,

2014: 87).

Selain tindakan moral berupa kehendak, tahap perkembangan karakter pada

aktivitas siswa dalam memperindah sekolah dan kelas dengan tanaman adalah tahap

pengetahuan moral dan perasaan moral. Adapun tahap pengetahuan moral yang

muncul adalah membuat keputusan. Setiap siswa menentukan keputusannya

masing-masing dalam menghias pot. Tentunya keputusan setiap anak untuk

menghias pot mengenai tema yang akan digambarnya akan berbeda dengan teman

lainnya. Keputusan yang berbeda-beda ini akan memunculkan perasaan moral

berupa penghargaan diri. Setiap anak pastinya akan menghargai hasil karyanya

sendiri maupun karya teman-temannya.

Aktivitas siswa dalam memperindah sekolah dan kelas dengan tanaman tidak

hanya mencerminkan karakter peduli lingkungan, namun menghasilkan karakter

yang lain. Adapun karakter lain yang terbentuk diantaranya adalah kerja keras,

kreatif, mandiri, peduli sosial, dan tanggung jawab. Karakter-karakter tersebut

dapat tercermin ketika mereka menghias pot yang dimilikinya.

e. Ikut memelihara taman di halaman sekolah

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, aktivitas siswa

dalam memelihara taman di halaman sekolah dilakukan dengan cara guru meminta

siswa untuk setiap hari menyiram tanaman, memberi pupuk, dan memotong bagian

tanaman yang layu. Hal ini menunjukan bentuk kesadaran siswa terhadap

Page 138: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

123

lingkungan sekitar terutama pada tanaman. Siswa sadar bahwa mereka perlu untuk

memelihara tanaman. Kesadaran ini merupakan bentuk kesadaran moral pada tahap

perkembangan pendidikan karakter peduli lingkungan (Lickona, 2014: 75).

Kesadaran siswa terhadap tanaman lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan

yang dilakukan oleh siswa. Tanpa tersadari, siswa akan menyiram tanaman dengan

sendirinya, memberi pupuk, bahkan memotong bagian tanaman yang layu tanpa

disuruh oleh orang lain. Kebiasaan tersebut telah mencerminkan bahwa anak tidak

hanya sampai pada tahap perkembangan pengetahuan moral, namun telah mencapai

hatap perkembangan tindakan moral. Selain itu, pada tahap perkembangan perasaan

moral juga dapat mencerminkan bahwa siswa mencintai kebaikan. Perasaan moral

tersebut dapat diketahui dari aktivitas dalam memelihara taman di halaman sekolah.

aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman sekolah tidak hanya

mencerminkan karkater peduli lingkungan, namun juga mencerminkan karakter

yang lain. Adapun karakter lainnya adalah disiplin, mandiri, dan tanggung jawab.

karkater-karakter ini dapat dilihat dari aktivitas para siswa dalam memelihara taman

di halaman sekolah.

f. Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, aktivitas siswa

dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan dilakukan dengan cara guru

meminta siswa untuk seantiasa membuang sampah pada tempat sampah yang telah

disediakan dan petugas piket kelas membersihkan kelas setiap pagi dan siang hari.

Aktivitas tersebut merupakan contoh kegiatan rutin sekolah dalam

mengembangkan pendidikan karakter peduli lingkungan (Kemendiknas, 2010: 15).

Page 139: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

124

Kegiatan rutin seperti membersihkan kelas ini dilakukan oleh setiap kelas dan

dilakukan pada pagi dan siang hari. Membuang sampah pada tempatnya juga

menjadi kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Jika ada

siswa yang tidak membersihkan kelas dan membuang sampah sembarangan, maka

mereka akan mendapatkan sanksi dari guru. Sanksi yang didapatkannya ini berupa

hukuman membersihkan lingkungan sekitar. Sanksi tersebut menjadi contoh

kegiatan spontan dalam program pengembangan diri.

Aktivitas siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui piket kelas

siswa terhadap lingkungan sekitar (Lickona, 2014: 75). Mereka sadar bahwa

menjaga kebersihan lingkungan adalah hal yang penting dan perlu dilakukan setiap

hari. Jika mereka tidak menjaga kebersihan lingkungan, maka mereka siap

menerima sanksi dari sekolah dan tentunya hukuman dari alam itu sendiri. Anak

juga telah mencerminkan tahap perkembangan perasaan moral seperti mencintai

kebaikan dan tahap perkembangan tindakan moral seperti kehendak dan kebiasaan.

Aktivitas siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya

mencerminkan karakter peduli lingkungan, namun juga mencerminkan karakter

yang lain. Adapun karakter lainnya adalah kerja keras, disiplin, mandiri, dan

tanggung jawab. Karakter-karakter tersebut dapat tercermin pada aktivitas-aktivitas

siswa ketika menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang sampah pada

tempatnya dan membersihkan kelas baik pagi maupun siang hari.

E. Temuan Penelitian

Selama proses penelitian, peneliti menemukan beberapa temuan mengenai

pendidikan karakter peduli lingkungan pada program hidroponik. Penemuan ini

Page 140: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

125

tidak termasuk ke dalam pembahasan penelitian karena berada di luar indikator

penelitian. Adapun penemuan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Hanya SD Negeri Gedongkiwo yang menerapkan program hidroponik dalam

rangka menumbuhkan pendidikan karakter peduli lingkungan. Hal tersebut

diperoleh berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah yang mengatakan

bahwa saat ini belum ada sekolah dasar yang menerapkan hidroponik kepada

siswa pada khususnya di Yogyakarta. SD Negeri Gedongkiwo merupakan

sekolah berwawasan lingkungan terbaik I di lingkup selatan Yogyakarta dan

menjadi sekolah Adiwiyata Provinsi. Program hidroponik ini merupakan salah

satu program yang diterapkan oleh sekolah dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan. Ada beberapa program lainnya namun hanya program

hidroponik yang berkembang lebih maksimal.

2. Penggunaan instalasi paralon pada teknik sumbu yang digunakan oleh sekolah

sebenarnya dapat dikembangkan menjadi teknik Nutrient Film Technique

(NFT). Jika NFT ini ingin diterapkan oleh sekolah, maka sekolah hanya

menambahkan bak penampungan air dan pompa pada instalasi paralon tersebut.

Namun karena keterbatasan sumber daya manusia, sekolah hanya bisa

menerapkan teknik sumbu.

3. Program hidroponik yang diterapkan di SD Negeri Gedongkiwo tidak hanya

menanamkan karakter peduli lingkungan, namun dapat menanamkan karakter

lainnya seperti disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, peduli

sosial, dan tanggung jawab.

Page 141: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

126

F. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penanaman Pendidikan Karakter Peduli

Lingkungan Pada Program Hidroponik di SD Negeri Gedongkiwo” ini memiliki

keterbatasan dalam pengambilan data di lapangan. Peneliti masih mengalami

kelemahan dalam landasan teori baik pendidikan karakter peduli lingkungan

maupun landasan teori tentang hidroponik. Landasan teori tersebut masih sulit

ditemukan karena minimnya literatur berupa buku. Penelitian mengenai hidroponik

terutama di sekolah dasar juga sulit ditemukan. Selain itu, peneliti juga tidak dapat

mengamati seluruh tahap pada program hidroponik. Hal ini dikarenakan program

hidroponik dilakukan secara berkesinambungan dari tahap satu ke tahap

selanjutnya. Peneliti hanya bisa mengamati secara langsung pendidikan karakter

peduli lingkungan yang muncul pada saat proses pengambilan data di lapangan.

Dokumentasi berupa gambar pada masing-masing tahap hidroponik yang diperoleh

dari sekolah juga terlalu sedikit. Hal tersebut dikarenakan guru pendamping jarang

melakukan dokumentasi ketika sedang bercocok tanam hidroponik. Peneliti hanya

bisa menggali informasi melalui wawancara dan memadukannya dengan

pengamatan yang didapat di lapangan dan hasil analisis dari dokumentasi sekolah.

Page 142: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

127

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian yang

berjudul “Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Pada Program Hidroponik di SD

Negeri Gedongkiwo” dapat disimpulkan bahwa penanaman karakter peduli

lingkungan dilakukan melalui tahap-tahap yang ada pada program hidroponik dan

telah menghasilkan nilai-nilai karakter selain peduli lingkungan. Penanaman peduli

lingkungan dilakukan melalui tahap persiapan, persemaian dan pembibitan,

penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan yang dilaksanakan secara sistematis.

Adapun nilai karakter yang dihasilkan selain peduli lingkungan adalah disiplin,

kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, peduli sosial, dan tanggung jawab yang

muncul pada setiap tahapan program hidroponik.

B. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Sekolah memiliki agenda program hidroponik agar dapat berjalan dengan

maksimal

b. Pendidikan karakter peduli lingkungan tidak hanya melalui hidroponik, namun

dapat dikembangkan pada program lainnya

2. Bagi Guru Pendamping

a. Meningkatkan perhatian kepada siswa terutama peduli terhadap lingkungan

b. Meningkatkan perilaku kepedulian terhadap lingkungan

Page 143: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

128

c. Lebih memahami waktu-waktu yang berkaitan dengan masing-masing tahap

hidroponik

3. Bagi Siswa

a. Tetap mempertahankan perilaku dalam menjaga lingkungan sekitar

b. Mengingatkan teman yang lain agar peduli terhadap lingkungan sekitar

c. Hidroponik tidak hanya diterapkan di sekolah, namun juga diterapkan di rumah

4. Bagi Pemerintah

a. Program hidroponik tidak hanya diterapkan di sekolah-sekolah yang

mendapatkan penghargaan Adiwiyata, namun sebaiknya dapat diterapkan di

berbagai sekolah.

Page 144: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

129

DAFTAR PUSTAKA

Abdurakhman, H. (2016). Mendidik Karakter Indonesia. https://tirto.id/mendidik-

karakter-indonesia-bSDh diakses pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 11.13

WIB.

Admin. (2015). Terbaik 2 Sekolah Berwawasan Lingkungan, Sebuah Penghargaan

BLH Kota yang Cukup Membanggakan.

http://www.sdnserayuyogya.sch.id/html/index.php?id=berita&kode=67m

diakses pada tanggal 9 Oktober 2016 pukul 16.55 WIB.

Alviani, P. (2015). Bertanam Hidroponik Untuk Pemula. Jakarta: Ibit Publisher.

Arifin, R. (2016). Bisnis Hidroponik Ala Roni Kebun Sayur. Tangerang: PT

AgroMedia Pustaka.

Daryanto&Darmiatun. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media.

Debdikbud. (2003). Undang-Undang Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Devita. (2016). Ingat! Warga Dilarang Tebang Pohon Sembarangan.

http://sampit.prokal.co/read/news/5611-ingat-warga-dilarang-tebang-pohon-

sembarangan.html diakses pada tanggal 9 Oktober 2016 pukul 14.11 WIB.

Handayani, A. (2013). Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Melalui

Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam

Pembelajaran IPA Kelas IV.1 di SD N Keputran A. E-Journal PGSD UNY,

Vol. II No. 10.

Hendra, H.A. (2015). Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofram.

Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Heryanto. (2016). Earth Hour Malang Ajak Siswa SD Sadar Lingkungan.

http://www.malangtimes.com/baca/14314/20160913/070047/earth-hour-

malang-ajak-siswa-sd-sadar-lingkungan/ diakses pada tanggal 9 Oktober

2016 pukul 16.15 WIB.

Humas. (2016). Sekolah Adiwiyata, Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya

Lingkungan. http://www.jogjakota.go.id/news/Sekolah-Adiwiyata-

Wujudkan-Sekolah-Peduli-dan-Berbudaya-

Lingkungan#sthash.SMqskaJe.dpuf diakses pada tanggal 1 Oktober 2016

pukul 16.00 WIB.

Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Page 145: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

130

___________. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2011). Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.

Kesuma, D. (2011). Pendidikan Karakter kajian teori dan Praktik di Sekolah.

Bandung: PT Remaja Roesda Karya.

Lickona, T. (2014). Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik. (Alih bahasa: Lita S). Bandung: Nusa Media.

Marijan. (2012). Upaya Pengembalian Pendidikan Karakter Peserta Didik yang

Hilang dan Implementasinya di Sekolah. Prosiding, Seminar Nasional.

Yogyakarta: IKA UNY.

Moleong, L.J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Mulyana. (2009). Penanaman Etika Lingkungan melalui Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan. Jurnal Tabularasa 6 (2). Hlm. 175-180.

Mulyasa. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mu’in, F. (2011). Pendidikan Karakter Kontruksi Teoritik dan Praktik.Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Naim, N. (2012). Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam

Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Narwanti, S. (2011). Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Parwirto. (2016). Bocah Daffa Juga Sering Marah Lihat Teman Buang Sampah

Sembarangan https://www.merdeka.com/peristiwa/bocah-daffa-juga-sering-

marah-lihat-teman-buang-sampah-sembarangan.htm diakses pada tanggal 25

Oktober 2016 pukul 17.09 WIB.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.

Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Umum.

Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Page 146: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

131

Prihmantoro, H. (1996). Hidroponik Tanaman Buah Untuk Hobi dan Bisnis.

Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Ratnasari, A. (2015). Perencanaan Kota Hijau Yogyakarta Berdasarkan

Penggunaan Lahan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau. Thesis: ITB.

Salirawati. (2012). Percaya Diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirausaha: Tiga

Karakter Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter 2 (2).

Hlm. 213-224.

Sani, B. (2015). Kupas Tuntas Hidroponik. Jakarta: Kata Pena.

Saptono. (2012). Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Salatiga: Erlangga.

Sarwono, J. (2006). Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiyani, N. (2013). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program

“Green Environment” di SMP Alam Ar-Ridho Kota Semarang. Skripsi:

UNNES.

Setyoadji, D. (2015). Asyiknya Bercocok Tanam Hidroponik Cara Sehat Menikmati

Sayuran & Buah Berkualitas. Bantul: Araska.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualtatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

________. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukemi, B.M. (2012). Implementasi Pendidikan Karakter di Indonesia dalam

Seting Sekolah. Prosiding, Seminar Nasional. Yogyakarta: IKA UNY.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup. http://peraturan.go.id/uu/nomor-32-tahun-2009.html

diakses pada tanggal 29 September 2016 pukul 20.05 WIB.

Wibowo, A. (2012). Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibowo, H. (2015). Panduan Terlengkap Hidroponik Bertanam Tanpa Media

Tanah.Yogyakarta: Flash Book.

Wiyani, N.A. (2013). Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Yudistira, C. (2014). Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di

Sekolah Alam Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi: UNNES.

Page 147: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

132

Lampiran 1. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

No. Item Deskripsi Hasil Observasi

1. Visi dan Misi sekolah

2. Lokasi hidroponik

3. Media tanam hidroponik

4. Teknik hidroponik

5. Wadah pembibitan

6. Benih tanaman

7. Proses persemaian yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

8. Proses pembibitan yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

9. Proses penanaman yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

10. Instalasi yang digunakan

11. Proses penyiraman yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

12. Proses pemberian larutan nutrisi yang

berkaitan dengan peduli lingkungan

13. Proses pemangkasan yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

14. Proses pemanenan yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

15. Alat panen yang digunakan

16. Aktivitas siswa dalam membersihkan wc

17. Aktivitas siswa dalam membersihkan

tempat sampah

18. Aktivitas siswa dalam membersihkan

lingkungan sekolah

19. Aktivitas siswa dalam memperindah kelas

dan sekolah dengan tanaman

20. Aktivitas siswa dalam memelihara taman

di halaman sekolah

21. Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan

Page 148: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

133

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Admin Sekolah

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

DENGAN ADMIN SEKOLAH

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah sekolah memiliki visi-misi yang

berkaitan dengan peduli lingkungan

sehingga menerapkan program

hidroponik?

2. Mengapa program hidroponik dipilih

sebagai penerapan karakter peduli

lingkungan?

3. Apa tujuan diterapkannya program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

4. Siapakah sasaran dari program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

5. Apakah siswa tahu tentang hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

6. Nilai-nilai peduli lingkungan apa

sajakah yang ingin diterapkan sekolah

melalui program hidroponik?

7. Apakah sekolah mengenalkan langkah-

langkah dalam bercocok tanam

hidroponik pada siswa dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

8. Bagaimana sekolah merencanakan

waktu untuk melaksanakan program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

9. Di lokasi manakah sekolah menerapkan

program hidroponik?

10. Media tanam apa yang digunakan oleh

sekolah dalam bercocok tanam

hidroponik?

11. Teknik apa yang sekolah rencanakan

untuk bercocok tanam hidroponik?

12. Wadah pembibitan apa yang nantinya

akan digunakan oleh siswa dalam

Page 149: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

134

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

13. Benih apa yang dipilih sekolah dalam

bercocok tanam hidroponik dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

14. Apakah sekolah menyiapkan alat-alat

yang diperlukan dalam bercocok tanam

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

15. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses persemaian

yang dilakukan siswa?

16. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pembibitan

yang dilakukan siswa?

17. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses penanaman

yang dilakukan siswa?

18. Instalasi apa yang digunakan oleh

sekolah untuk memindahkan bibit

tanaman hidroponik?

19. Bagaimana cara sekolah agar siswa

melakukan penyiraman terhadap

tanaman hidroponik yang dimilikinya?

20. Bagaimana peran sekolah dalam

pemberian larutan nutrisi pada tanaman

hidroponik milik siswa?

21. Bagaimana peran sekolah dalam

mengingatkan siswa untuk melakukan

pemangkasan tanaman milik sendiri

yang rusak karena hama?

22. Apakah proses bercocok tanam

hidroponik yang diterapkan telah

mencapai tahap pemanenan?

23. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pemanenan

yang dilakukan siswa?

24. Apakah sekolah menyediakan alat untuk

panen?

25. Alat apa yang digunakan sekolah dalam

memanen?

Page 150: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

135

26. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan wc?

27. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah?

28. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan sekolah?

29. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah dengan

tanaman?

30. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman sekolah?

31. Bagaimana aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga kebersihan

lingkungan?

Page 151: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

136

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Guru Pendamping

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

DENGAN GURU PENDAMPING

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah sekolah memiliki visi-misi yang

berkaitan dengan peduli lingkungan

sehingga menerapkan program

hidroponik?

2. Mengapa program hidroponik dipilih

sebagai penerapan karakter peduli

lingkungan?

3. Apa tujuan diterapkannya program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

4. Siapakah sasaran dari program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

5. Apakah siswa tahu tentang hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

6. Nilai-nilai peduli lingkungan apa

sajakah yang ingin diterapkan sekolah

melalui program hidroponik?

7. Apakah sekolah mengenalkan langkah-

langkah dalam bercocok tanam

hidroponik pada siswa dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

8. Bagaimana bapak/ibu merencanakan

waktu untuk melaksanakan program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

9. Di lokasi manakah sekolah menerapkan

program hidroponik?

10. Media tanam apa yang digunakan oleh

sekolah dalam bercocok tanam

hidroponik?

11. Teknik apa yang sekolah rencanakan

untuk bercocok tanam hidroponik?

12. Wadah pembibitan apa yang nantinya

akan digunakan oleh siswa dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Page 152: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

137

13. Benih apa yang dipilih sekolah dalam

bercocok tanam hidroponik dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

14. Apakah sekolah menyiapkan alat-alat

yang diperlukan dalam bercocok tanam

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

15. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses persemaian

yang dilakukan siswa?

16. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pembibitan

yang dilakukan siswa?

17. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses penanaman

yang dilakukan siswa?

18. Instalasi apa yang digunakan oleh

sekolah untuk memindahkan bibit

tanaman hidroponik?

19. Bagaimana cara bapak/ibu agar siswa

melakukan penyiraman terhadap

tanaman hidroponik yang dimilikinya?

20. Bagaimana peran bapak/ibu dalam

pemberian larutan nutrisi pada tanaman

hidroponik milik siswa?

21. Bagaimana peran bapak/ibu dalam

mengingatkan siswa untuk melakukan

pemangkasan tanaman milik sendiri

yang rusak karena hama?

22. Apakah proses bercocok tanam

hidroponik yang diterapkan telah

mencapai tahap pemanenan?

23. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pemanenan

yang dilakukan siswa?

24. Apakah sekolah menyediakan alat untuk

panen?

25. Alat apa yang digunakan sekolah dalam

memanen?

Page 153: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

138

26. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan wc?

27. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah?

28. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan sekolah?

29. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah dengan

tanaman?

30. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman sekolah?

31. Bagaimana aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga kebersihan

lingkungan?

Page 154: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

139

Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Siswa

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

DENGAN SISWA

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah siswa tahu visi-misi sekolah

yang berkaitan dengan peduli

lingkungan?

2. Apakah siswa tahu alasan program

hidroponik dipilih sebagai penerapan

karakter peduli lingkungan?

3. Apakah siswa tahu tujuan

diterapkannya program hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

4. Kelas berapa saja yang melakukan

program hidroponik dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

5. Apakah siswa tahu tentang hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

6. Apakah siswa tahu nilai-nilai peduli

lingkungan yang ingin diterapkan

sekolah melalui program hidroponik?

7. Apakah guru mengajarkan langkah-

langkah dalam bercocok tanam

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

8. Kapan sekolah melaksanakan program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

9. Di lokasi manakah sekolah menerapkan

program hidroponik?

10. Media tanam apa yang digunakan oleh

sekolah dalam bercocok tanam

hidroponik?

11. Teknik apa yang sekolah rencanakan

untuk bercocok tanam hidroponik?

12. Wadah pembibitan apa yang akan

digunakan oleh siswa?

13. Benih apa yang dipilih sekolah dalam

bercocok tanam hidroponik?

Page 155: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

140

14. Apakah sekolah menyiapkan alat dan

bahan yang diperlukan dalam bercocok

tanam hidroponik?

15. Bagaimana peran sekolah ketika

melakukan proses persemaian dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

16. Bagaimana peran sekolah ketika

melakukan proses pembibitan dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

17. Bagaimana peran sekolah ketika

melakukan penanaman dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

18. Instalasi apa yang digunakan oleh

sekolah untuk memindahkan bibit

tanaman hidroponik dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

19. Bagaimana peran sekolah dalam proses

penyiraman terhadap tanaman

hidroponik yang dimilikinya dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

20. Bagaimana peran sekolah dalam

pemberian larutan nutrisi pada tanaman

hidroponik milik siswa dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

21. Bagaimana peran sekolah dalam

mengingatkan siswa untuk melakukan

pemangkasan tanaman milik sendiri

yang rusak karena hama?

22. Apakah proses bercocok tanam

hidroponik yang diterapkan dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan telah mencapai tahap

pemanenan?

23. Bagaimana peran sekolah pada proses

pemanenan dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

24. Apakah sekolah menyediakan alat

untuk panen?

25. Alat apa yang digunakan sekolah dalam

memanen?

26. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan wc?

Page 156: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

141

27. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah?

28. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan sekolah?

29. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah dengan

tanaman?

30. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman sekolah?

31. Bagaimana aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga kebersihan

lingkungan?

Page 157: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

142

Lampiran 5. Daftar Dokumentasi

DAFTAR DOKUMENTASI

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM

HIDROPONIK DI SD NEGERI GEDONGKIWO

No. Item Hasil

Dokumentasi

1. Visi dan Misi sekolah

2. Lokasi hidroponik

3. Media tanam hidroponik

4. Teknik hidroponik

5. Wadah pembibitan

6. Benih tanaman

7. Proses persemaian dalam rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan

8. Proses pembibitan dalam rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan

9. Proses penanaman dalam rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan

10. Instalasi yang digunakan

11. Proses penyiraman dalam rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan

12. Proses pemberian larutan nutrisi dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan

13. Proses pemangkasan dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan

14. Proses pemanenan dalam rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan

15. Alat panen yang digunakan

16. Aktivitas siswa dalam membersihkan wc

17. Aktivitas siswa dalam membersihkan tempat sampah

18. Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah

19. Aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman

20. Aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman

sekolah

21. Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga kebersihan

lingkungan

Page 158: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

143

Lampiran 6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No. Hari, Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Kamis, 16 Maret

2017

Mengurus perijinan penelitian

2. Sabtu, 18 Maret

2017

Koordinasi dengan kepala sekolah dan

mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari pertama

Observasi H1

3. Senin, 20 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kedua

Observasi H2

4. Selasa, 21 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

wawancara dengan admin sekolah, guru

pendamping I, dan observasi hari ketiga

Wawancara dan

Observasi H3

5. Rabu, 22 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

wawancara dengan siswa kelas IV B, guru

pendamping II, dan observasi hari

keempat

Wawancara dan

Observasi H4

6. Kamis, 23 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

wawancara dengan siswa kelas IV A, V A,

dan V B, serta observasi hari kelima

Wawancara dan

Observasi H5

7. Jumat, 24 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari keenam

Observasi H6

8. Sabtu, 25 Maret

2017

Mengambil data dengan cara meminta

dokumentasi sekolah terkait penelitian

dan melakukan observasi hari ketujuh

Dokumentasi

dan Observasi

H7

9. Senin, 27 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari

Observasi H8

10. Rabu, 29 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kesembilan

Observasi H9

11. Kamis, 30 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kesepuluh

Observasi H10

12. Jumat, 31 Maret

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kesebelas

Observasi H11

13. Sabtu, 1 April

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kedua belas

Observasi H12

14. Senin, 3 April

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari ketiga belas

Observasi H13

15. Selasa, 4 April

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari keempat belas

Observasi H14

16. Rabu, 5 April

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kelima belas

Observasi H15

17. Kamis, 6 April

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari kenam belas

Observasi H16

Page 159: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

144

18. Jumat, 7 April

2017

Mengambil data dengan cara melakukan

observasi hari ketujuh belas

Observasi H17

19. Sabtu, 8 April

2017

Mengambil data dengan cara meminta

dokumentasi sekolah terkait penelitian

dan melakukan observasi hari kedelapan

belas

Dokumentasi

dan Observasi

H18

Page 160: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

145

Lampiran 7. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Observasi

REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA PROGRAM HIDROPONIK

DI SD NEGERI GEDONGKIWO

No. Aspek yang

diamati Indikator Item

Deskripsi Hasil

Observasi Reduksi Kesimpulan

1. Tahap Persiapan

Hidroponik

Perencanaan

Penanaman Peduli

Lingkungan

melalui program

hidroponik

Papan Visi dan

Misi sekolah H1

Terlihat papan Visi

dan Misi yang

dipajang di tembok

ruang Kepala

Sekolah.

Papan Visi Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dipajang di tembok

ruang Kepala

Sekolah.

Papan Visi Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dipajang di tembok

ruang Kepala

Sekolah, di depan

ruang Kepala

Sekolah, di tembok

ruang guru, di depan

ruang guru, dan di

tembok ruang kelas

VI A.

H2

Terlihat papan Visi

dan Misi yang

dipajang di depan

ruang Kepala

Sekolah.

Papan Visi Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dipajang di depan

ruang Kepala

Sekolah.

H3

Terlihat papan Visi

dan Misi yang

dipajang di tembok

ruang guru.

Papan Visi Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dipajang di tembok

ruang guru.

Page 161: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

146

H4

Terlihat papan Visi

dan Misi yang

dipajang di depan

ruang guru.

Papan Visi Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dipajang di depan

ruang guru.

H7

Terlihat papan Visi

dan Misi yang

dipajang di tembok

ruang kelas VI A.

Papan Visi Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dipajang di tembok

ruang kelas VI A.

Persiapan Bercocok

tanam Hidroponik

Lokasi hidroponik H1

Ditemukan tanaman

hidroponik di depan

ruang kelas IV, V,

dan VI yang berada

di lantai 2.

Lokasi hidroponik

berada di depan

ruang kelas IV, V,

dan VI.

Lokasi hidroponik

berada di depan

ruang Kepala

Sekolah dan di

depan ruang kelas

IV, V, dan VI.

H2

Ditemukan tanaman

hidroponik di depan

ruang Kepala

Sekolah.

Lokasi hidroponik

berada di depan

ruang Kepala

Sekolah

Media Tanam

Hidroponik H2

Ditemukan media

tanaman berupa

Media tanam yang

digunakan di depan

ruang Kepala

Media tanam yang

digunakan oleh

sekolah adalah arang

Page 162: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

147

arang sekam dan

arang pada

hidroponik yang di

tanam di depan ruang

Kepala Sekolah.

Sekolah adalah arang

sekam dan arang.

sekam, arang, dan

kerikil.

H3

Ditemukan media

tanaman berupa

arang sekam dan

kerikil pada

hidroponik yang di

tanam di depan ruang

kelas IV, V, dan VI.

Media tanam yang

digunakan di depan

ruang kelas IV, V,

dan VI adalah arang

sekam dan kerikil.

Teknik

hidroponik H1

Tanaman hidroponik

yang berada di lantai

2 menggunakan

teknik sumbu. Hal ini

dibuktikan dengan

keberadaan pot

hidroponik yang

diletakan di atas

botol plastik bekas

yang berisi air.

Teknik hidroponik

yang digunakan pada

tanaman hidroponik

di lantai 2

menggunakan teknik

sumbu.

Teknik hidroponik

yang digunakan oleh

sekolah adalah teknik

sumbu.

Page 163: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

148

H2

Tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang Kepala

Sekolah

menggunakan teknik

sumbu. Hal ini

dibuktikan dengan

keberadaan pot

hidroponik yang

diletakan di atas

paralon berlubang

yang berisi air.

Teknik hidroponik

yang digunakan pada

tanaman hidroponik

di depan ruang

Kepala Sekolah

menggunakan teknik

sumbu.

Wadah

pembibitan H1

Tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang kelas IV A, IV

B, dan V B

menggunakan wadah

pembibitan berupa

pot.

Wadah pembibitan

pada tanaman

hidroponik yang

berada di depan

ruang kelas IV A, IV

B, dan V B adalah

pot.

Wadah pembibitan

yang digunakan oleh

sekolah adalah pot

dan bagian leher dari

botol plastik bekas.

H2

Tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang Kepala

Sekolah

Wadah pembibitan

pada tanaman

hidroponik yang

berada di depan

Page 164: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

149

menggunakan wadah

pembibitan berupa

pot.

ruang Kepala

Sekolah adalah pot.

H3

Tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang kelas V A, VI

A, dan VI B

menggunakan wadah

pembibitan berupa

pot dan bagian leher

dari botol plastik

bekas.

Wadah pembibitan

pada tanaman

hidroponik yang

berada di depan

ruang kelas V A, VI

A, dan VI B adalah

pot dan bagian leher

dari botol plastik

bekas.

Benih tanaman H3

Ditemukan tanaman

cabai, bawang

merah, dan bawang

putih di depan ruang

kelas IV A dan IV B.

Tanaman hidroponik

yang ditemukan

adalah cabai, bawang

merah, dan bawang

putih.

Berdasarkan

tanaman hidroponik

yang ditemukan di

sekolah, maka benih

tanaman yang

ditanam adalah

cabai, bawang

merah, bawang putih,

lidah buaya, brokoli,

sawi, kacang

panjang, kacang

hijau, bawang

bombay, mentimun,

H4

Ditemukan tanaman

lidah buaya, brokoli,

dan sawi di depan

ruang kelas IV A, IV

B, dan V B.

Tanaman hidroponik

yang ditemukan

adalah lidah buaya,

brokoli, dan sawi.

Page 165: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

150

H7

Ditemukan tanaman

bawang merah,

kacang panjang,

kacang hijau,

bawang bombay,

dan bawang putih di

depan ruang

hidroponik.

Tanaman hidroponik

yang ditemukan

adalah bawang

merah, kacang

panjang, kacang

hijau, bawang

bombay, dan bawang

putih.

selada, sawi hijau,

dan paprika.

H8

Ditemukan tanaman

mentimun, selada,

sawi hijau, paprika,

bawang putih, cabai,

dan kacang hijau di

depan ruang

hidroponik, kelas V

B, VA, VI A, dan VI

B.

Tanaman hidroponik

yang ditemukan

adalah mentimun,

selada, sawi hijau,

paprika, bawang

putih, cabai, dan

kacang hijau.

H9

Ditemukan tanaman

bawang merah,

cabai, dan paprika di

depan ruang kepala

sekolah.

Tanaman hidroponik

yang ditemukan

adalah bawang

merah, cabai, dan

paprika.

Page 166: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

151

2. Tahap Persemaian

dan Pembibitan

Hidroponik

Persemaian Proses persemaian

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

H2

Peneliti mengamati

proses persemaian

dilakukan oleh guru

pendamping dan

siswa kelas IV A.

Guru menyemai

benih menggunakan

air yang telah

disiapkan oleh siswa.

Air dimasukan ke

dalam gayung

melalui selang

dengan jumlah

secukupnya. Setelah

guru menyemai,

benih tersebut

diberikan kepada

siswa.

Peneliti mengamati

proses persemaian

yang dilakukan oleh

guru pembimbing

kepada siswa kelas

IV A. Guru

pembimbing

merendam benih ke

dalam gayung berisi

air secukupnya yang

disiapkan oleh siswa

Lalu siswa diberi

benih yang telah

disemai oleh guru

pendamping.

Proses persemaian

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan oleh guru

pendamping dan

siswa. Siswa mengisi

air secukupnya ke

dalam gayung

melalui selang,

kemudian guru

merendam benih ke

dalam air dalam

gayung. Setelah itu

siswa mendapatkan

benih yang telah

disemai oleh guru

pendamping.

Pembibitan Proses pembibitan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Tidak ditemukan di

lapangan.

Peneliti tidak

menemukan proses

pembibitan di

lapangan.

Proses pembibitan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan tidak

ditemukan oleh

peneliti.

Page 167: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

152

3. Tahap Penanaman

Hidroponik

Instalasi hidroponik Proses penanaman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

H2

Setelah siswa

mendapatkan bibit

yang telah disemai

oleh guru

pendamping, siswa

menanam bibit

tersebut ke dalam

pot. Siswa mengisi

pot dengan arang

sekam secukupnya.

Kemudian siswa

memasukan bibit ke

dalam arang sekam.

Lalu siswa menyiram

pot dengan air

sedikit.

Proses penanaman

dilakukan setelah

persemaian. Siswa

mengisi media tanam

secukupnya ke dalam

pot. Kemudian siswa

menanam bibit ke

dalam media tanam

dan menyiramnya

dengan air

secukupnya.

Proses penanaman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan oleh siswa

dengan cara

menanam benih ke

dalam pot yang berisi

media tanam

secukupnya.

Kemudian siswa

menyiram pot

tersebut dengan air

secukupnya.

Instalasi yang

digunakan H1

Ditemukan instalasi

hidroponik di lantai 2

yang terbuat dari

botol plasik bekas

yang dipotong.

Instalasi yang

digunakan di lantai 2

adalah botol plastik

bekas.

Instalasi yang

digunakan oleh

sekolah adalah botol

plastik bekas dan

paralon.

H2

Ditemukan instalasi

hidroponik di depan

Instalasi yang

digunakan di depan

ruang Kepala

Page 168: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

153

ruang Kepala

Sekolah yang terbuat

dari paralon.

Sekolah adalah

paralon

4. Tahap Pemelihara

an Hidroponik

Penyiraman Proses

penyiraman yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

H3

Pada pagi hari

terlihat siswa kelas

IV A menyiram

tanaman hidroponik

sebelum masuk

kelas.

Proses penyiraman

dilakukan pada pagi

hari.

Proses penyiraman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan dengan

menyiram setiap

seminggu sekali baik

dan biasanya pada

pagi hari, setelah

berolahraga, istirahat

pertama, istirahat

kedua, atau setelah

pulang sekolah.

H5

Guru olahraga

meminta siswa untuk

menyiram tanaman

hidroponik yang

berada di lantai 2

setelah selesai

olahraga.

Proses penyiraman

dilakukan setelah

berolah raga.

H6

Pada istirahat

pertama terdapat

beberapa siswa kelas

V menyiram tanaman

hidroponik yang ada

Proses penyiraman

dilakukan pada saat

istirahat pertama.

Page 169: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

154

di depan ruang

kelasnya.

H8

Setelah pulang

sekolah terlihat siswa

kelas V yang piket

sedang menyiram

tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang kelas.

Proses penyiraman

dilakukan setelah

pulang sekolah.

H10

Terlihat beberapa

siswa setelah

olahraga menyiram

tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang Kepala

Sekolah.

Proses penyiraman

dilakukan setelah

berolah raga.

H11

Beberapa siswa

menyiram tanaman

hidroponik yang

berada di lantai 2 saat

istirahat kedua.

Proses penyiraman

dilakukan pada saat

istirahat kedua.

Page 170: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

155

Pemberian larutan

nutrisi

Proses pemberian

larutan nutrisi

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

H5

Terlihat guru

pendamping sedang

mencampurkan

larutan nutrisi

dengan air.

Kemudian siswa

kelas IV A

mengambil air nutrisi

dan menyiramnya ke

tanaman hidroponik.

Pemberian larutan

nutrisi pada tanaman

hidroponik dilakukan

oleh siswa dengan

bantuan guru

pendamping dalam

melakukan

pencampuran

larutan.

Proses pemberian

larutan nutrisi yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan oleh guru

pendamping dengan

mencampurkan

larutan nutrisi,

sedangkan siswa

menyiram tanaman

hidroponik dengan

larutan tersebut.

H7

Terlihat siswa

menyiram larutan

nutrisi ke dalam

tanaman hidroponik

yang berada di depan

ruang Kepala

Sekolah.

Pemberian larutan

nutrisi dilakukan

oleh siswa.

H9

Ada beberapa siswa

menyiram larutan

nutrisi ke dalam pot

hidroponik yang ada

di depan ruang kelas

V B.

Pemberian larutan

nutrisi dilakukan

oleh siswa.

Page 171: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

156

H12

Siswa kelas IV

menyiram tanaman

hidroponik dengan

larutan nutrisi yang

dibuat oleh guru

pendamping.

Pemberian larutan

nutrisi dilakukan

oleh siswa dimana

larutan tersebut

diiapkan oleh guru

pendamping.

Pemangkasan Proses

pemangkasan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

H4

Ada seorang siswa

memotong daun yang

layu dan

membuangnya ke

tempat sampah.

Pemangkasan

dilakukan dengan

memotong daun yang

layu dan

membuangnya ke

tempat sampah.

Proses pemangkasan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan dengan

memetik bagian daun

yang layu dan

dibuang ke tempat

sampah. H6

Ada daun sawi

berwarna kuning

kemudian dipetik

oleh siswa dan

dibuang ke tempat

sampah yang berada

di depan ruang kelas.

Pemangkasan

dilakukan dengan

cara memetik bagian

daun yang layu dan

dibuang ke tempat

sampah.

H7

Siswa kelas V

terlihat sedang

memetik daun pada

Pemangkasan

dilakukan dengan

cara memetik bagian

daun yang layu.

Page 172: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

157

tanaman cabai dan

rupanya daun itu

merupakan daun layu

yang ada

ditanamannya.

H11

Terlihat seorang

siswa sedang

mengamati tanaman

hidroponik pada jam

istirahat. Kemudian

ia memetik daun

yang layu dan

membuang daun itu

ke dalam tempat

sampah yang tidak

jauh dari tanaman

hidroponik.

Pemangkasan

dilakukan dengan

cara memetik bagian

daun yang layu dan

dibuang ke tempat

sampah.

H13

Terlihat dari lantai 1

bahwa di lantai 2 ada

siswa yang memetik

daun hidroponik

yang layu saat

istirahat kedua.

Pemangkasan

dilakukan dengan

cara memetik bagian

daun yang layu.

Page 173: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

158

5. Tahap Pemanenan

Hidroponik

Waktu panen Proses pemanenan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Tidak ditemukan di

lapangan.

Peneliti tidak

menemukan proses

pemanenan di

lapangan.

Proses pemanenan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan tidak

ditemukan oleh

peneliti.

Alat panen Alat panen yang

digunakan

Tidak ditemukan di

lapangan.

Peneliti tidak

menemukan alat

panen di lapangan.

Alat panen yang

digunakan tidak

ditemukan oleh

peneliti.

6. Karakter Peduli

Lingkungan yang

ditanamkan

Membersihkan wc Aktivitas siswa

dalam

membersihkan wc

H8

Peneliti melihat

siswa masuk ke

dalam wc, kemudian

peneliti berdiri di

sekitar wc dan

mendengar suara

siswa menyiram wc

sekitar 4 kali.

Aktivitas siswa

dalam membersihan

wc dilakukan dengan

menyiram wc sekitar

4 kali.

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan wc

dilakukan dengan

cara menyiram wc

minimal 3 kali.

H10

Pada saat istirahat

pertama ada siswa

kelas V B masuk ke

wc dan terdengar

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

wc dilakukan dengan

menyiram wc

sebanyak 3 kali.

Page 174: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

159

suara menyiram wc

sebanyak 3 kali.

H13

Saat pembelajaran

olahraga, ada siswa

kelas IV A yang

masuk ke wc dan

menyiram

kotorannya sekitar 6

kali.

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

wc dilakukan dengan

menyiram sebanyak

6 kali.

H16

Petugas kebersihan

sekolah

membersihkan wc

pada saat pagi hari

sebelum masuk jam

pertama.

Aktivitas

membersihkan wc

dilakukan oleh

petugas kebersihan

sekolah.

H17

Petugas kebersihan

membersihkan wc

yang berada di lantai

atas ketika jam

pulang sekolah.

Aktivitas

membersihkan wc

dilakukan oleh

petugas kebersihan

sekolah.

Page 175: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

160

H18

Terdengar suara

siswa menyiram wc

sebanyak 4 kali

setelah

menggunakannya di

wc lantai atas pada

jam istirahat.

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

wc dilakukan dengan

menyiram wc

sebanyak 4 kali.

Membersihkan

tempat sampah

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

tempat sampah

H4

Petugas piket kelas

IV A terlihat sedang

membuang sampah

yang ada di tempat

sampah ke gerobak

sampah saat pulang

sekolah.

Aktivitas dalam

membersihkan

tempat sampah

dilakukan oleh

petugas piket dan

dibuang ke gerobak

sampah saat pulang

sekolah.

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

tempat sampah

dilakukan setiap hari

oleh petugas piket

dan dibuang ke

gerobak sampah

yang berada di depan

sekolah saat pulang

sekolah. H5

Petugas piket kelas V

B terlihat sedang

membawa tempat

sampah dan

membuangnya ke

depan sekolah.

Aktivitas dalam

membersihkan

tempat sampah

dilakukan oleh

petugas piket dan

dibuang ke gerobak

sampah.

Page 176: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

161

H10

Petugas piket kelas

IV A dan B terlihat

sedang membawa

tempat sampah yang

ada di depan ruang

kelasnya dan dibawa

ke gerobak yang ada

di depan sekolah.

Aktivitas dalam

membersihkan

tempat sampah

dilakukan oleh

petugas piket dan

dibuang ke gerobak

sampah saat pulang

sekolah.

H14

Petugas kebersihan

sekolah

membersihkan

gerobak sampah

yang ada di depan

sekolah.

Aktivitas dalam

membersihkan

gerobak sampah

dilakukan oleh

petugas kebersihan

sekolah.

H15

Ketika pulang

sekolah terlihat

petugas piket kelas V

A sedang membuang

sampah ke depan

gerobak sekolah.

Aktivitas dalam

membersihkan

tempat sampah

dilakukan oleh

petugas piket dan

dibuang ke gerobak

sampah saat pulang

sekolah.

Page 177: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

162

Membersihkan

lingkungan sekolah

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

lingkungan

sekolah

H6

Setelah selesai

senam, seluruh siswa

membersihkan

halaman sekolah

selama 10 menit

melalui kegiatan

Semutlis.

Aktivitas dalam

membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan oleh siswa

pada saat kegiatan

Semutlis setelah

selesai senam.

Aktivitas siswa

dalam membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan melalui

kegiatan Semutlis

setelah senam

bersama.

H9

Pada pagi hari

terlihat petugas

kebersihan sekolah

sedang

membersihkan

halaman sekolah.

Aktivitas dalam

membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan oleh

petugas kebersihan

sekolah.

H11

Semua siswa

membersihkan

halaman sekolah

setelah kegiatan

senam.

Aktivitas dalam

membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan oleh siswa

setelah kegiatan

senam.

H12

Terlihat petugas

kebersihan sekolah

membersihkan

Aktivitas dalam

membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan oleh

Page 178: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

163

halaman sekolah

pada saat siang hari.

petugas kebersihan

sekolah.

H17

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah

melalui kegiatan

Semutlis setelah

senam bersama.

Aktivitas dalam

membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan melalui

kegiatan Semutlis

setelah senam

bersama.

Memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman

Aktivitas siswa

dalam

memperindah

kelas dan sekolah

dengan tanaman

H4

Beberapa siswa yang

sedang berolahraga

merapikan pot-pot

yang ada di dekat

halaman sekolah.

Aktivitas

memperindah kelas

dan sekolah

dilakukan dengan

merapikan pot-pot

yang ada di dekat

halaman sekolah.

Aktivitas

memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman dilakukan

dengan cara

merapikan pot

tanaman,

membersihkan pot

yang kotor, dan

menata tanaman

hidroponik.

H6

Siswa kelas V

terlihat sedang

membersihkan pot

karena kotor.

Aktivitas

memperindah kelas

dan sekolah

dilakukan dengan

membersihkan pot

yang kotor.

Page 179: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

164

H8

Terlihat siswa sedang

membersihkan pot

dari kaleng cat saat

jam istirahat

pertama.

Aktivitas

memperindah kelas

dan sekolah

dilakukan dengan

membersihkan pot

dari kaleng cat.

H18

Siswa kelas IV

sedang menata

tanaman hidroponik

pada saat istirahat

pertama.

Aktivitas

memperindah kelas

dan sekolah

dilakukan dengan

menata tanaman

hidroponik.

Ikut memelihara

taman di halaman

sekolah

Aktivitas siswa

dalam

memelihara

taman di halaman

sekolah

H5

Pada pagi hari

terlihat siswa kelas V

B menyiram tanaman

setelah selesai

olahraga.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

menyiram tanaman

setelah selesai

olahraga.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

menyiram tanaman

setiap hari, mencabut

rumput yang tumbuh

di dalam pot, dan

memetik daun yang

layu dan dibuang ke

tempat sampah.

H10

Terlihat siswa

menyiram tanaman

yang ada di depan

kantin sekolah saat

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

Page 180: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

165

jam istirahat

pertama.

menyiram tanaman

saat jam istirahat

pertama.

H12

Ada beberapa siswa

memetik daun yang

layu pada tanaman

yang tumbuh di

depan kantin dan

membuangnya ke

tempat sampah.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara memetik

daun yang layu dan

dibuang ke tempat

sampah.

H14

Ada siswa kelas IV

mencabut rumput

yang ada di dalam

pot depan kelasnya

saat istirahat kedua.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

mencabut rumput

yang tumbuh di

dalam pot.

H15

Siswa Kelas V A

menyiram tanaman

pot berkaleng cat

yang berada di depan

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

menyiram tanaman

Page 181: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

166

kelas saat istirahat

kedua.

pada saat istirahat

kedua.

H16

Beberapa siswa kelas

IV menyiram

tanaman yang ada di

dekat tangga saat

pulang sekolah.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

menyiram tanaman

setelah pulang

sekolah.

H17

Saat kegiatan

Semutlis terlihat

siswa mencabut

rumput-rumput yang

mengganggu

tanaman pada pot.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

mencabut rumput

pada pot tanaman.

H18

Tanaman yang ada di

depan ruang

perpustakaan disiram

oleh beberapa siswa

pada saat pagi hari.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah dilakukan

dengan cara

menyiram tanaman

pada saat pagi hari.

Page 182: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

167

Ikut dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga

kebersihan

lingkungan

H8

Terlihat siswa

membuang sampah

di tempat sampah

yang berada di dekat

kantin.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

sampah di tempat

sampah.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

sampah berdasarkan

jenis sampah ke

tempat sampah dan

menyapu ruang kelas

di pagi dan siang

hari.

H9

Terlihat siswa

membuang sampah

plastik di tempat

sampah anorganik

pada saat istirahat.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

sampah plastik di

tempat sampah

anorganik.

H14

Terlihat siswa kelas

IV dan V menyapu

ruang kelas di pagi

hari dan siang hari.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara menyapu ruang

kelas di pagi hari dan

siang hari.

Page 183: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

168

H15

Pada jam istirahat

pertama terlihat

siswa membuang

sampah di tempat

sampah yang berada

di kantin dan terlihat

siswa kelas IV dan V

menyapu di pagi dan

siang hari.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

sampah di tempat

sampah dan

menyapu ruang kelas

di pagi dan siang

hari.

H16

Terlihat siswa

membuang kertas di

tempat anorganik dan

siswa kelas IV dan V

menyapu di pagi dan

siang hari.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

kertas di tempat

anorganik dan

menyapu ruang kelas

di pagi dan siang

hari.

H17

Terlihat siswa kelas

IV dan V menyapu

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

Page 184: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

169

di pagi dan siang

hari.

dilakukan dengan

cara menyapu ruang

kelas di pagi dan

siang hari.

H18

Terlihat siswa

membuang bungkus

jajan di tempat

sampah dan siswa

kelas IV dan V

menyapu di pagi dan

siang hari.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

bungkus jajan di

tempat sampah

menyapu ruang kelas

di pagi dan siang

hari.

Page 185: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

170

Lampiran 8. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Admin Sekolah

REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN ADMIN SEKOLAH

Narasumber : Dewi Januastri, S. Pd

Hari, tanggal : Selasa, 21 Maret 2017

No. Pertanyaan Jawaban Reduksi Kesimpulan

1. Apakah sekolah memiliki Visi-Misi

yang berkaitan dengan peduli

lingkungan sehingga menerapkan

program hidroponik?

Iya mas, ada Visi-Misi tentang

di sekolah, terutama tentang

berbudaya lingkungan. Tapi

untuk lengkapnya aku kurang

hapal e mas.

Terdapat Visi-Misi sekolah

tentang berbudaya lingkungan.

Sekolah memiliki Visi-Misi

yang berkaitan dengan peduli

lingkungan.

2. Mengapa program hidroponik dipilih

sebagai penerapan karakter peduli

lingkungan?

Kemarin pas beberapa waktu

tahun yang lalu ada undangan

dari Disperindagkoptan. Itu kita

disuruh salah satunya ditunjuk

jadi sekolah yang

mengembangkan hidroponik.

Disini kan kita sudah adiwiyata

provinsi, jadi kita disuruh

memberi ilmu kepada anak-

anak tentang hidroponik. Nah

kemarin Trus guru sini ada yang

mendapatkan pelatihan dan

sebagainya sampai ke anak

juga. Kemudian anak diundang

Program Hidroponik dipilih

oleh SD Negeri Gedongkiwo

karena sekolah ditunjuk oleh

Disperindagkoptan untuk

menjadi pelopor sekolah

hidroponik. Selain itu sekolah

merupakan sekolah berbasis

adiwiyata dan sudah taraf

provinsi.

SD Negeri Gedongkiwo

merupakan sekolah Adiwiyata

Provinsi, sehingga

Disperindagkoptan menunjuk

sekolah untuk menerapkan

program hidroponik kepada

siswa.

Page 186: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

171

disana dikasih cara pelatihan

gini gini gini, Trus setelah

anaknya dibimbing kita

mengikuti pameran dan

sebagainya.

3. Apa tujuan diterapkannya program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

Tujuannya untuk nanem anak-

anak biar tahu kalo bercocok

tanam itu tidak hanya lewat

media tanah, ada media lain

yang bisa digunakan.

Tujuannya itu untuk

menanamkan kepada anak-anak

agar anak tahu jika bercocok

tanam tidak haya melalui media

tanah, tapi ada media lain yang

bisa digunakan.

Tujuan diterapkannya program

hidroponik yakni agar siswa

menjadi tahu bahwa bercocok

tanam tidak selamanya

menggunakan tanah, namun

dapat menggunakan media

pengganti tanah lainnya.

4. Siapakah sasaran dari program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

Disini sasaran terutama untuk

anak-anak. Cuman bapak ibu

guru itu diharapkan mereka

juga tahu. Itu antara kelas 3

sampai dengan kelas 6. Kalo

kelas 1 kelas 2 mereka belum

ini. Yang lebih rutin kelas 4,

kelas 5.

Sasaran dari program

hidroponik adalah anak-anak.

Kelas yang rutin melakukan

hidroponik adalah kelas 4 dan 5.

Sasaran dari program

hidroponik alam rangka

pendidikan karakter peduli

lingkungan adalah kelas 4 dan 5.

5. Apakah siswa tahu tentang hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

Mungkin tau juga sih, sebagian

ada yang tahu.

Ada sebagian siswa yang tahu. Ada sebagian siswa yang tahu

tentang hidroponik dalam

rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan.

Page 187: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

172

6. Nilai-nilai peduli lingkungan apa

sajakah yang ingin diterapkan sekolah

melalui program hidroponik?

Mungkin nilai ini sih apa

namanya. anak-anak lebih

pintar memanaj waktu.

Misalnya oh ini saatnya aku

menyiram, oh ini saatnya aku

memberi pupuk, soalnya

hidroponik kan dia nggak tiap

hari. Hidroponik kan ada

jadwalnya sendiri kapan kita

harus ngasih pupuk, kita kapan

harus nyirami, kek gitu. Kita

kapan harus ngecek

pertumbuhannya kayak gini.

Nanti satu hari beberapa hari

udah muncul tunasnya belum.

Lebih kek gitu. Lebih ke

perawatan dan hasil akhirnya

kayak gini.

Siswa diharapkan tahu jadwal

menyiram tanaman hidroponik,

memberi pupuk, dan mengecek

pertumbuhannya.

Sekolah mengharapkan siswa

peduli terhadap hidroponik yang

ditanamnya. Mereka diharapkan

rajin menyiram, memberi

pupuk, dan mengecek secara

berkala.

7. Apakah sekolah mengenalkan langkah-

langkah dalam bercocok tanam

hidroponik pada siswa dalam rangka

pendidikan karakter peduli lingkungan?

He’em anak-anak dikenalkan

langkah-langkah hidroponik.

Kemarin itu maksudnya

langkah-langkah caranya

hidroponik gitu? Itu yang

pertama bagi anak-anak pemula

itu diajarin caranya bikin pot

dulu. Mereka berkarya dulu

membuat pot. Tapi dibuatnya

Anak-anak dikenalkan langkah-

langkah hidroponik. Bagi anak-

anak pemula diajari cara

membuat pot dengan kreasi

semenarik mungkin dan dari

barang bekas. Kemudian anak-

anak diminta untuk

mencampurkan pupuk dan

media tanam seperti arang

Sekolah mengenalkan langkah-

langkah dalam bercocok tanam

hidroponik dari menyiapkan

pot, menaruh bibit, menanam,

merawat, sampai memanen.

Page 188: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

173

semenarik mungkin gitu. Tapi

diusahakan berasal dari barang

bekas. Abis itu nanti anak-anak

mencampur media tanam

hidroponik kayak arang sekam

Trus dicampur pupuk gitu. Trus

nanti sama pak anang anak-anak

dikasih bibit yang mau ditanam

itu. Abis dikasih bibit itu dia

nanti dia ngeliatin tanamannya

setelah hari ini ini ini harus

seperti ini dikasih pupuk segala

macem gitu dilakukan

perawatan. Setelah itu mulai

dari dia menanam sampai nanti

anaknya menuai hasil panennya

kayak misalnya menanam

selada nanti kan anaknya

memanen sendiri seladanya.

Nanti dia diharapkan anak

punya catatan. Nanti hidroponik

yang anak lakukan berhasil atau

tidak gitu. Kalo dulu waktu

KMDM itu saya sudah anu

menerapkan anak-anak

maksudnya sudah mbagi catatan

ke anak-anak supaya mereka

mengamati tanamannya trus

sekam dan dimasukkan ke

dalam pot yang dibuatnya. Lalu

benih maupun bibit dimasukkan

ke dalam media tanam itu. Lalu

pot diletakkan di atas botol

bekas yang berisi air. Kemudian

siswa diminta untuk

merawatnya sampai mereka

menuai hasil panen.

Page 189: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

174

hasilnya ini ini ini supaya

mereka tahu hasilnya seperti

apa.

8. Bagaimana sekolah merencanakan

waktu untuk melaksanakan program

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

Biasanya sih awal semester.

Tapi kalo kelas 4 A itu sering

banget, mas. Tiap minggu

malahan. Trus Pak Anang juga

koordinasi sama guru-guru

kelas biar nggak bentrok sama

jadwal pelajaran laine.

Biasanya dilakukan di awal

semester. Namun untuk kelas 4

A sering melakukan hidroponik.

Guru Pendamping juga

melakukan koordinasi dengan

wali kelas agar tidak

mengganggu pelajaran lainnya.

Program hidroponik biasanya

dilakukan di setiap awal

semester, namun khusus untuk

kelas 4 A sering merawat

hidroponik di setiap minggunya.

9. Di lokasi manakah sekolah menerapkan

program hidroponik?

Kalo yang pot-pot bawahnya

botol itu ditempatinnya di depan

kelas 4 sampai 6, mas. Trus kalo

yang pake paralon itu disitu

depan kantor kepala sekolah itu

lho.

Hidroponik yang menggunakan

botol air ditempatkan di depan

kelas tinggi, sedangkan

hidroponik yang menggunakan

paralon berada di depan kantor

kepala sekolah.

Hidroponik pot berbotol air

mineral di tempatkan di depan

kelas tinggi dan pot berparalon

di depan kantor kepala sekolah.

10. Media tanam apa yang digunakan oleh

sekolah dalam bercocok tanam

hidroponik?

Ada media arang sekam, kayak

sejenis tisu tapi kayak yang isi

boneka itu, spons juga.

Kemaren pak anang pernah

ngajarin spons. Tapi mungkin

pertumbuhannya lebih bagus

kalo sekam.

Ada media arang sekam,

dakron, dan spons.

Media tanam yang digunakan

ada arang sekam, dakron, dan

spons.

Page 190: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

175

11. Teknik apa yang sekolah rencanakan

untuk bercocok tanam hidroponik?

Kalo hidroponik kan bawahnya

harus ada air, jadi ya potnya

ditaruh di atasnya air itu.

Airnya itu ada di dalam botol

bekas yang udah dipotong gitu,

mas.

Pot ditempatkan di atas botol

berisi air.

Teknik yang digunakan itu pot

yang ditempatkan di atas botol

yang berisi air.

12. Wadah pembibitan apa yang nantinya

akan digunakan oleh siswa dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Macem-macem, mas.

Pembibitan ada yang pakenya

pot, Trus bagian leher botol

juga pernah.

Pembibitan ada yang

menggunakan pot dan bagian

leher dari botol.

Wadah yang digunakan untuk

pembibitan adalah pot dan

bagian leher dari botol.

13. Benih apa yang dipilih sekolah dalam

bercocok tanam hidroponik dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Yang pernah ditanem kayak

sayuran misalnya kayak bayam,

kangkung, selada, cabai,

paprika. Trus kemarin juga ada

buah-buahan kayak terong juga.

Tapi paling banyak sayuran

jenis cabai, bayam, kangkung.

Benih yang pernah ditanam

adalah sayuran seperti bayam,

kangkung, selada, cabai, dan

paprika. Sekolah juga pernah

menanam terong.

Benih yang pernah ditanam

adalah sayuran seperti bayam,

kangkung, selada, cabai,

paprika, dan terong.

14. Apakah sekolah menyiapkan alat-alat

yang diperlukan dalam bercocok tanam

hidroponik dalam rangka pendidikan

karakter peduli lingkungan?

Alat-alat dari sekolah. Tapi kalo

barang bekas kayak gitu kalo

dari sekolah nggak ada nanti

ambil dari rumah.

Alat-alat disiapkan dari sekolah.

Namun untuk barang bekas jika

di sekoh tidak ada maka dibawa

dari rumah.

Sekolah menyiapkan alat-alat

untuk hidroponik. Namun jika

alat seperti barang bekas di

sekolah tidak ada, maka siswa

membawa dari rumah.

Page 191: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

176

15. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses persemaian

yang dilakukan siswa?

Yang nganu benih itu pak

Anang ntar dibimbing ke

anaknya. Jadi ada dua, langsung

bibit atau langsung ada batang

gitu. Sama Pak Anang nanti

disemai dulu di dalam gayung

isinya air hangat. Itu pokoknya

yang nyemai pak Anang.

Guru pendamping melakukan

penyemaian benih dengan cara

direndam di dalam air hangat.

Kemudian guru pendamping

memberikan benih yang telah

menjadi bibit itu kepada siswa.

Pembenihan dilakukan oleh

guru pendamping. Pak Anang

sebagai guru pendamping

melakukan penyemaian

kemudian diberikan kepada

siswa.

16. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pembibitan

yang dilakukan siswa?

Dari persemaian itu nanti

sekitar 3 cm anaknya dikasih

satu-satu. Atau seenggaknya

tuh udah direndem sama Pak

Anang. Yang menyiapkan

bibitnya ya Pak Anang, nanti

siswanya yang nanem.

Guru pendamping menyiapkan

bibit. Bibit nantinya diberikan

kepada siswa dan kemudian

siswa menanamnya.

Pembibitan dilakukan oleh guru

pendamping. Siswa

mendapatkan bibit yang telah

disemai oleh guru pendamping.

17. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses penanaman

yang dilakukan siswa?

Kalo itu aku kurang paham e

mas

Admin sekolah kurang paham

dengan proses penanaman yang

dilakukan oleh siswa.

Admin sekolah kurang paham

dengan proses penanaman yang

dilakukan oleh siswa.

18. Instalasi apa yang digunakan oleh

sekolah untuk memindahkan bibit

tanaman hidroponik?

Mulai hari ini kita sudah mbuat

media-media kayak gitu dari

paralon gitu. Nanti kita rencana

membuat green house dan ada

hidroponiknya.

Sekolah mulai hari ini telah

menerapkan hidroponik yang

ditempatkan pada paralon.

Instalasi yang digunakan dari

paralon.

Page 192: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

177

19. Bagaimana cara sekolah agar siswa

melakukan penyiraman terhadap

tanaman hidroponik yang dimilikinya?

Jadi mereka dikasih tahu.

Apalagi anaknya pak anang.

mereka punya data

tanamannya. Mereka tahu jam

menyirami jam berapa, ngasih

pupuk kapan. Biasane sih kalo

enggak pagi hari ya pas istirahat

itu kita ingetin.

Pada pagi hari atau jam istirahat,

iswa diingatkan oleh guru-guru

di sekolah untuk melakukan

penyiraman. Siswa diharapkan

tahu waktu untuk menyiram dan

memberi pupuk.

Sekolah selalu mengingatkan

agar siswa menyiram tanaman

hidroponik pada pagi hari atau

jam istirahat.

20. Bagaimana peran sekolah dalam

pemberian larutan nutrisi pada tanaman

hidroponik milik siswa?

Kemaren saya sempat lihat

anak-anak naruh pupuk, larutan

kayak sejenis bubuk putih nanti

dikasih air. Yang mupuk nanti

dikoordinir sama Pak Anang.

Menyesuaikan jadwal siswa.

kalau siswanya nggak sempet

mupuk ya nanti pak anang yang

mupuk.

Larutan nutrisi disiapkan oleh

guru pendamping. Kemudian

anak-anak memberikan larutan

nutrisi ke masing-masing

tanaman hidroponik. Waktu

untuk melakukannya

disesuaikan dengan jadwal

siswa.

Sekolah melakukan pemberian

larutan nutrisi dengan cara

menyesuaikan jadwal siswa.

Guru pendamping menyiapkan

larutan nutrisi kemudian siswa

menambahkan air hidroponik

dengan larutan nutrisi yang telah

disiapkan oleh guru

pendamping itu.

21. Bagaimana peran sekolah dalam

mengingatkan siswa untuk melakukan

pemangkasan tanaman milik sendiri

yang rusak karena hama?

Ya diingetin kalo ada yang layu

segera dicabut aja, soalnya kan

ntar bisa bikin tanaman mati.

Jadi dipotong aja bagian yang

layu itu. Trus ya jangan lupa

ntar bagian yang layu itu

dibuang di tempat sampah.

Siswa selalu diingatkan oleh

guru agar mencabut atau

memotong bagian dari tanaman

yang layu. Kemudian bagian

tersebut dibuang di tempat

sampah.

Sekolah mengingatkan kepada

siswa jika ada tanaman yang

layu maka segera untuk dicabut

atau dipotong bagian yang layu

dan dibuang di tempat sampah.

Page 193: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

178

22. Apakah proses bercocok tanam

hidroponik yang diterapkan telah

mencapai tahap pemanenan?

Sudah sampe tahap pemanenan.

Kemaren memanen selada,

cabe, tomat.

Sudah sampai pada tahap

pemanenan. Tanaman yang

pernah dipanen adalah selada,

cabai, dan tomat.

Hidroponik yang telah

diterapkan di sekolah telah

mencapai tahap pemanenan.

Adapun tanaman yang pernah

dipanen adalah selada, cabai,

dan tomat.

23. Bagaimana cara sekolah dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pemanenan

yang dilakukan siswa?

Iya manennya diajarin sama

pak anang. Tapi saya nggak

tahu.

Cara memanen diajari oleh guru

pendamping. Namun admin

tidak begitu paham.

Guru pendamping mengajari

siswa dalam memanen. Namun

admin tidak tahu proses

pemanenannya.

24. Apakah sekolah menyediakan alat untuk

panen?

Ya alat dari sekolah, mas. Alat disediakan dari sekolah. Alat panen disediakan dari

sekolah.

25. Alat apa yang digunakan sekolah dalam

memanen?

Misalnya kayak gunting, pisau,

trus keranjangnya untuk naruh

panenan.

Alat panen yang digunakan

adalah gunting, pisau, dan

keranjang sebagai tempat

menyimpan hasil panen.

Alat panen yang digunakan

adalah gunting, pisau, dan

keranjang.

26. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan wc?

Kalo membersihkan wc anak

memang berperan. Setiap kelas

kan punya satu kamar mandi.

Jadi anaknya kewajibannya

menjaga kebersihan wcnya.

Tapi kita ngasih tau kalo nyiram

misalnya satu anak minimal 3

Anak berkewajiban menjaga

kebersihan wc. Sekolah

menyadarkan pentingnya

kebersihan wc dengan

mewajibkan siswa untuk

menyiram c v minimal 3 kali

setelah menggunakan wc.

Sekolah memberi tahu kepada

siswa bahwa setelah

menggunakan wc, maka siswa

harus menyiram air minimal 3

kali.

Page 194: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

179

ciduk. Tapi kan ya namanya

anak ya gitu.

27. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah?

Tempat sampah kita yang

ngangkut sama petugas

sampah.

Tempat sampah diangkut oleh

petugas kebersihan.

Tempat sampah diangkut oleh

petugas kebersihan.

28. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan sekolah?

Halaman sekolah itu pas siswa

berperan pas Semutlis itu.

Pokoknya bersih-bersih selama

10 menit. itu satu bulan sekitar

3x. Dulu seminggu sekali.

Harinya jumat.

Pada hari jumat siswa

melakukan kerja bakti setelah

kegiatan senam bersama.

Mereka bekerja bakti di

halaman sekolah saat kegiatan

Semutlis (Sepuluh menit untuk

lingkungan sekitar).

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah ketika hari

jumat setelah senam. Mereka

kerja bakti di halaman sekolah

melalui kegiatan Semutlis

(Sepuluh menit untuk

lingkungan sekitar).

29. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah dengan

tanaman?

Kalo dulu sih setiap anak punya

tanaman sendiri, trus

ditempatin di depan kelas. Trus

mereka menyiramnya setiap

hari. Aku juga pernah liat kalo

siswa kelas tinggi itu ada yang

nyabutin rumput di pot

miliknya.

Setiap anak mempunyai

tanaman sendiri yang

ditempatkan di depan kelas.

Kemudian mereka menyiram

setiap hari. Mereka juga

merawat tanaman dengan

menyabut rumput-rumput yang

tumbuh di pot.

Siswa mempunyai tanaman

hidroponik dan tanaman lainnya

yang ditempatkan di depan kelas

masing-masing. Mereka

menyiram dan merawat

tanaman seperti menyabut

rumput-rumput yang tumbuh di

pot.

30. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman sekolah?

Per kelas kan ada tanaman

kelas. Awal-awalnya mereka

nyirami, mana yang ngerawat

Setiap kelas memiliki tanaman

di depan kelas. Ada siswa yang

menyirami tanaman, ada pula

yang tidak menyirami tanaman.

Siswa memelihara taman

dengan menyirami tanaman.

Namun ada juga siswa yang

tidak peduli dengan taman.

Page 195: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

180

gitu. Tapi kesini agak kurang

merawat, kurang peduli.

31. Bagaimana aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga kebersihan

lingkungan?

Kalo disini anak-anak ada sih

yang peduli ada juga yang

nggak. Mereka mbuang sampah

kalo nggak jatuh di tempat

sampah ya ga diambil. Kalo

kelas mereka harus piket. Awal

pelajaran mereka berangkat

gasik trus piket, kalo pulangnya

mereka harus membersihkan

kelas sebelum pulang.

Ada siswa yang membuang

sampah pada tempatnya, ada

pula yang tidak pada tempatnya.

Selain itu, setiap kelas piket

pada pagi dan siang hari.

Ada siswa yang membuang

sampah pada tempatnya, ada

pula yang tidak pada tempatnya.

Selain itu, setiap kelas piket

pada pagi dan siang hari.

Page 196: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

181

Lampiran 9. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Guru Pendamping

REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PENDAMPING

Narasumber : 1. Umi Hariyani, S. Pd. Jas (Um/ Selasa, 21 Maret 2017)

2. Anang Hari Bawanu, S. Pd (An/ Rabu, 22 Maret 2017)

No. Pertanyaan Narasumber Jawaban Reduksi Kesimpulan

1. Apakah sekolah memiliki visi-misi

yang berkaitan dengan peduli

lingkungan sehingga menerapkan

program hidroponik?

Um Iya tahu, ada kata-kata

menjaga lingkungan gitu.

Visi-Misi sekolah

terdapat kata-kata yang

berkaitan dengan

menjaga lingkungan.

Sekolah memiliki Visi-

Misi yang berkaitan

dengan menjaga

lingkungan.

An Ya memang ada mas, itu

tentang menjaga

lingkungan sekolah. Tapi

saya tidak hapal.

Visi-Misi sekolah ada

yang berkaitan dengan

menjaga lingkungan

sekolah.

2. Mengapa program hidroponik

dipilih sebagai penerapan karakter

peduli lingkungan?

Um Sekolah kita kan sekolah

Adiwiyata Provinsi dan

tahun ini akan dinilai di

tingkat nasional, nah tahun

2015 kalo tidak salah itu

Disperindagkoptan

meminta sekolah untuk

menerapkan hidroponik,

gitu mas.

Disperindagkoptan

menunjuk sekolah untuk

menerapkan program

hidroponik. Hal ini dipilih

karena sekolah telah

menjadi sekolah

Adiwiyata Provinsi.

Sekolah menerapkan

program hidroponik

karena ditunjuk oleh

Disperindagkoptan untuk

mengenalkan hidroponik

pada siswa.

Page 197: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

182

An Ya karena awalnya sekolah

ini kan jadi adiwiyata, trus

ditunjuk dari

Disperindagkoptan buat

praktek hidroponik gitu. Ini

juga sesuai sama program

adiwiyata. Jadi ya

akhirnya pake hidroponik.

Berawal sebagai sekolah

adiwiyata,

Disperindagkoptan

meminta sekolah untuk

menerapkan hidroponik

kepada siswa.

3. Apa tujuan diterapkannya program

hidroponik dalam rangka

pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Um Supaya anak-anak bisa

tahu kan asal sayuran itu

dari mana, bagaimana cara

merawatnya, bagaimana

proses perkembangannya.

Sehingga mereka akan tahu

manfaatnya dan cara

merawatnya.

Program hidroponik

diterapkan agar anak-anak

tahu asal-usul sayuran,

tahu cara merawatnya,

dan tahu proses

perkembangannya.

Program hidroponik

diterapkan agar anak-anak

tahu asal-usul sayuran,

tahu cara merawatnya,

tahu proses

perkembangannya, dan

bisa mengelola lahan

dengan baik.

An Biar anak-anak lebih suka

menanam, jadi tahu juga

cara ngerawatnya, trus

juga hidroponik kan bisa

dilakukan di lahan yang

sempit juga.

Program hidroponik

diterapkan agar anak-

anak menjadi lebih

menyukai menanam, tahu

cara merawat tanaman,

dan bisa mengelola lahan

dengan baik.

Page 198: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

183

4. Siapakah sasaran dari program

hidroponik dalam rangka

pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Um Hidroponik itu diterapkan

di kelas 4 sama 5. Paling

sering ya kelas 4.

Kelas 4 dan 5 namun

paling sering kelas 4.

Sasaran dari program

hidroponik adalah kelas 4

dan 5.

An Sebenarnya semua warga

sekolah tapi kalo

prakteknya ya kelas tinggi

kayak kelas 4, 5, terutama

sih kelas 4.

Kelas 4 dan 5 namun

dikhususkan pada kelas 4.

5. Apakah siswa tahu tentang

hidroponik dalam rangka

pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Um Kebanyakan kelas yang

atas yang paling tahu.

Kebanyakan siswa tahu

bahwa program

hidroponik diterapkan

dalam rangka peduli

lingkungan.

Kebanyakan siswa tahu

bahwa program

hidroponik diterapkan

dalam rangka peduli

lingkungan.

An Mungkin tahu. Apalagi kan

hidroponik tanamannya

benar-benar diperhatikan.

Mungkin siswa

mengetahui bahwa

program hidroponik

diterapkan dalam rangka

peduli lingkungan.

6. Nilai-nilai peduli lingkungan apa

sajakah yang ingin diterapkan

sekolah melalui program

hidroponik?

Um Penanaman hidroponik itu

sesuai dengan karakter

lingkungan sekarang.

Disini kan masyarakatnya

masyarakat perkotaan.

Sehingga lahan untuk

menanam bercocok tanam

Menambah informasi

bahwa lahan yang sempit

bukan halangan bagi

siswa untuk peduli

terhadap lingkungan,

cinta tanaman, dan

bercocok tanam.

Nilai-nilai peduli

lingkungan yang ingin

diterapkan sekolah adalah

peduli terhadap

lingkungan, cinta

tanaman, bercocok tanam,

Page 199: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

184

kan semakin sempit. Nah

hal-hal seperti itulah yang

perlu disampaikan kepada

siswa bahwa lahan yang

sempit bukan halangan

bagi mereka untuk peduli

terhadap lingkungan, cinta

tanaman, bercocok tanam,

menghasilkan berbagai

bahan sayuran dan

sebagainya yang bisa

mereka konsumsi secara

mudah. Itulah lahan yang

sempit karena disini sudah

masuk masyarakat yang

perkotaan kan.

dan mampu merawat

tanaman.

An Ya diharapkan siswa pada

bisa ngerawat tanamannya,

apalagi kan mereka punya

tanaman sendiri-sendiri jadi

ya kudu peduli lah sama

tanamannya gitu.

Siswa diharapkan mampu

merawat tanaman dan

peduli dengan tanaman

yang dimiliki.

Page 200: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

185

7. Apakah sekolah mengenalkan

langkah-langkah dalam bercocok

tanam hidroponik pada siswa dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Um Mengenalkan melalui

tayangan gambar yang

ditunjukan oleh Pak

Anang, kemudian melihat

Pak Anang mempraktekan

langsung. Trus mereka

mencoba menanam,

merawat, sampai tahap

memanen.

Sekolah mengenalkan

langkah-langkah

hidroponik melalui

tayangan gambar

hidroponik, kemudian

dipraktekan oleh guru,

dan siswa mencoba

menanam, merawat,

sampai tahap memanen.

Sekolah mengenalkan

langkah-langkah

hidroponik melalui

gambar-gambar

hidroponik, kemudian

guru memberikan contoh,

dan siswa praktek dari

persiapan hingga

pemanenan.

An Ya mengenalkan mas.

Dulu saya pas awal itu

nunjukin dulu lewat

gambar-gambar, trus saya

contohin. Habis itu mereka

praktek sampe panen.

Sekolah mengenalkan

langkah-langkah

hidroponik melalui

gambar-gambar

hidroponik, kemudian

guru memberikan contoh,

dan siswa praktek dari

persiapan hingga

pemanenan.

8. Bagaimana bapak/ibu

merencanakan waktu untuk

melaksanakan program hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

Um Disini kan sekolah

adiwiyata, jadi sudah

include RPP bapak ibu

guru. Kalau mengenai

waktunya itu seminggu

sekali anak-anak merawat,

kalo menanam ya biasanya

awal semester.

Guru pendamping

merencanakan waktu

untuk menanam

hidroponik pada awal

semester, sedangkan

perawatan dilakukan

setiap minggu.

Guru pendamping

merencanakan waktu

untuk melaksanakan

program hidroponik

dengan cara

menyesuaikan jadwal

pelajaran siswa. Selain

itu, pelaksanaan menanam

Page 201: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

186

An Saya sesuaikan dengan

jadwal kelas masing-

masing. Tapi untuk kelas 4

lebih maju dan paling

sering praktek. Ya

seminggu bisa sekali.

Guru pendamping

menyesuaikan dengan

jadwal pembelajaran di

kelas masing-masing.

Namun untuk kelas 4

dilaksanakan seminggu

sekali.

hidroponik dilakukan di

awal semester dan

perawatan dilakukan di

setiap minggu.

9. Di lokasi manakah sekolah

menerapkan program hidroponik?

Um Sekarang baru

dikembangkan di depan.

Yang sudah di atas itu.

Hidroponik diterapkan di

lantai dua dan di depan

kantor kepala sekolah.

Program hidroponik

diterapkan di depan kelas

4, 5, dan 6 yang berada di

lantai 2 dan diterapkan di

depan kantor kepala

sekolah. An Di teras masing-masing

kelas 4 sampai 6, depan

kantor kepala sekolah juga

ada.

Hidroponik diterapkan di

depan kelas 4, 5, 6, dan

depan kantor kepala

sekolah.

10. Media tanam apa yang digunakan

oleh sekolah dalam bercocok tanam

hidroponik?

Um Medianya pakai arang

sekam, lalu ada spons juga,

kerikil juga pernah ada.

Media tanam yang

digunakan yaitu arang

sekam, spons, dan kerikil.

Media tanam yang

digunakan oleh sekolah

yaitu arang sekam, spons,

dan kerikil.

An Pake arang, sekam, kerikil,

pernah pake spons juga tapi

sebentar soale bagusan

pake sekam.

11. Teknik apa yang sekolah

rencanakan untuk bercocok tanam

hidroponik?

Um Media tanam yang

digunakan yaitu arang

sekam, kerikil, dan spons.

Teknik yang digunakan

menggunakan teknik

sumbu.

Teknik yang digunakan

oleh sekolah adalah teknik

sumbu.

Page 202: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

187

An Menggunakan teknik

sumbu, pake kain flanel

yang dihubungkan dari pot

ke air.

Teknik yang digunakan

menggunakan teknik

sumbu.

12. Wadah pembibitan apa yang

nantinya akan digunakan oleh siswa

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

Um Pot sama botol bekas. Wadah pembibitan yang

digunakan yaitu pot dan

botol bekas.

Wadah pembibitan yang

digunakan yaitu pot dan

bagian leher dari botol

bekas.

An Ada pot sama leher botol. Wadah pembibitan yang

digunakan yaitu pot dan

bagian leher botol bekas.

13. Benih apa yang dipilih sekolah

dalam bercocok tanam hidroponik

dalam rangka pendidikan karakter

peduli lingkungan?

Um Paprika, cabai, sawi,

kangkung dan masih

banyak lagi, mas. Masnya

bisa lihat sendiri disana

banyak sekali.

Benih yang pernah

ditanam yaitu paprika,

cabai, sawi, kangkung dan

masih banyak lagi.

Benih yang pernah

ditanam yaitu paprika,

cabai, sawi, kangkung,

selada hijau, selada

merah, bawang merah,

bawang putih, kacang

hijau, dan sawi sendok. An Sawi, selada hijau, selada

merah, paprika, bawang

merah, bawang putih,

kacang hijau, kangkung,

sawi sendok, macem-

macem mas.

Benih yang pernah

ditanam yaitu sawi, selada

hijau, selada merah,

paprika, bawang merah,

bawang putih, kacang

hijau, kangkung, dan sawi

sendok.

Page 203: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

188

14. Apakah sekolah menyiapkan alat-

alat yang diperlukan dalam

bercocok tanam hidroponik dalam

rangka pendidikan karakter peduli

lingkungan?

Um Kalo beberapa alat seperti

paralon dianggarkan 20%

dari anggaran adiwiyata.

Anak-anak membawa

media botol aqua, pot,

bekas-bekas cat.

Sekolah menyediakan alat

dan bahan yang

diperlukan untuk

hidroponik.

Sekolah menyediakan

semua alat dan bahan

yang diperlukan untuk

hidroponik.

An Ya semua alat dan bahan

disediakan oleh sekolah.

Semua alat dan bahan

disediakan oleh sekolah.

15. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses persemaian

yang dilakukan siswa?

Um Saya kurang paham, mas.

Yang jelas itu yang nyiapin

pak Anang, trus nanti benih

yang disemai itu kan jadi

bibit nah itu dikasih ke

anak-anak. Anak-anak itu

pas pake airnya ya ga

banyak-banyak, soalnya

kan biar hemat air juga kan.

Guru pendamping

melakukan penyemaian,

kemudian bibit yang telah

disemai diberikan kepada

siswa untuk ditanam.

Siswa hemat dalam

menggunakan air untuk

menyiram.

Guru pendamping

melakukan penyemaian,

sedangkan siswa hanya

menanam bibit yang

sudah disemai guru.

Namun siswa juga pernah

menyemai dengan

menggunakan air

secukupnya yang

dimasukan ke dalam

gayung, kemudian benih

direndam di dalam air

tersebut.

An Kalo yang nyemai itu saya,

mas. Saya ngrendam benih-

benihnya di air hangat, trus

nanti saya ngasih ke anak-

anak. Kadang pernah sih

siswa nyemai sendiri. Siswa

nyiapin airnya, trus ditaruh

di gayung. Mereka ya pake

Guru pendamping

melakukan penyemaian,

sedangkan siswa hanya

menanam bibit yang

sudah disemai guru.

Namun siswa juga pernah

menyemai dengan

menggunakan air

Page 204: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

189

airnya itu secukupnya

nggak banyak-banyak.

secukupnya yang

dimasukan ke dalam

gayung, kemudian benih

direndam di dalam air

tersebut.

16. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pembibitan

yang dilakukan siswa?

Um Pembibitan itu siswanya

langsung nanam ke potnya.

Mereka memakai media

tanah secukupnya, nggak

banyak-banyak.

Siswa menggunakan

media tanam secukupnya

dalam melakukan

pembibitan.

Siswa menggunakan

media tanam secukupnya

dalam melakukan

pembibitan. Namun

biasanya guru

menerapkan hidroponik

dari persemaian langsung

ke penanaman tanpa

pembibitan.

An Sebenere masih sama

kayak semai itu, mas. Kalo

disini kan abis disemai trus

langsung dikasih ke siswa.

nanti siswanya nanem.

Gitu.

Tidak ada proses

pembibitan, guru

pendamping melakukan

persemaian kemudian

bibit ditanam oleh siswa.

17. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses penanaman

yang dilakukan siswa?

Um Setelah bibitnya dimasukin

ke pot, kemudian siswa itu

menyiram pake air. Airnya

disiram pake selang. Airnya

ya diusahakan jangan

banyak-banyak biar ga

terlalu becek.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

menyiram tanaman yang

telah ditanam dengan air

secukupnya.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

menyiram tanaman yang

telah ditanam dengan air

secukupnya.

Page 205: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

190

An Itu tadi, mas. Abis disemai

kan siswa dapet bibitnya,

trus mereka tanam di pot

kecil, trus disiram pake air

selang. Sudah saya kasih

tahu jangan disiram

banyak-banyak. Jadi ya

mereka siram secukupnya.

Siswa menanam bibit

yang telah direndam oleh

guru pendamping ke

dalam pot, kemudian guru

pendamping meminta

siswa menyiram dengan

air secukupnya.

18. Instalasi apa yang digunakan oleh

sekolah untuk memindahkan bibit

tanaman hidroponik?

Um Ada botol plastik, trus yang

didepan itu ada paralon.

Instalasi yang digunakan

adalah botol plastik dan

paralon.

Instalasi yang digunakan

adalah botol plastik bekas

dan paralon.

An Botol aqua bekas, paralon

juga itu yang baru dipake.

Instalasi yang digunakan

adalah botol bekas dari air

mineral dan paralon.

19. Bagaimana cara bapak/ibu agar

siswa melakukan penyiraman

terhadap tanaman hidroponik yang

dimilikinya?

Um Diusahakan anak itu nyiram

minimal seminggu sekali.

Ada yang nyiram seminggu

lebih dari sekali, ya

tergantung orangnya

tergantung keadaannya

tanaman itu gimana.

Guru pendamping

menyarankan siswa untuk

menyiram minimal

seminggu sekali. Namun

ada siswa yang menyiram

lebih dari sekali dalam

satu minggu.

Guru pendamping

menyarankan siswa untuk

menyiram minimal

seminggu sekali terutama

jika air di dalam instalasi

telah berkurang. Namun

ada siswa yang menyiram

lebih dari sekali dalam

satu minggu. An Kalo saya sih nyaranin ke

anak-anak jika air yang di

Guru pendamping

menyarankan siswa untuk

senantiasa menyiram

Page 206: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

191

pot itu susut ya ditambahin

air pupuk.

tanaman jika air

hidroponik berkurang.

20. Bagaimana peran bapak/ibu dalam

pemberian larutan nutrisi pada

tanaman hidroponik milik siswa?

Um Setahu saya itu Pak Anang

nyiapin larutan, trus nanti

anak-anak nyiram larutan

itu ke tanaman hidroponik.

Gantian gitu. Kadang

mereka yang nyiapin

larutan sendiri. Ya

tergantung sikonnya

gimana.

Guru pendamping

menyiapkan larutan

nutrisi kemudian siswa

menyiram ke tanaman

hidroponik. Terkadang

siswa menyiapkan larutan

dan menyiramnya sendiri

tanpa didampingi guru.

Guru pendamping

mengingatkan kepada

siswa untuk memberikan

air larutan ketika tanaman

sudah memiliki jumlah

daun minimal 4 helai.

Guru menyiapkan air

larutan, kemudian siswa

menyiramnya ke tanaman

hidroponik. Terkadang

siswa menyiapkan larutan

dan menyiramnya sendiri

tanpa didampingi guru.

An Saya ngingetin anak-anak

kalo biji yang ditanam

udah jadi tunas dan jumlah

daun udah mulai 4 ya

diberi nutrisi pupuk cair.

Biasane sih saya yang

nyiapin air pupuknya, nanti

yang nyiram anak-anak.

Guru pendamping

mengingatkan kepada

siswa untuk memberikan

air larutan ketika tanaman

sudah memiliki jumlah

daun minimal 4 helai.

Guru menyiapkan air

larutan, kemudian siswa

menyiramnya ke tanaman

hidroponik.

Page 207: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

192

21. Bagaimana peran bapak/ibu dalam

mengingatkan siswa untuk

melakukan pemangkasan tanaman

milik sendiri yang rusak karena

hama?

Um Saya mengingatkan anak-

anak, kalo abis olahraga itu

biasanya mereka saya minta

minta untuk mengamati

tanamannya. Kalo ada yang

layu ya dibuang bagiannya.

Dibuangnya ditempat

sampah. Eeh ternyata

mereka melakukannya

seperti itu.

Guru pendamping

mengingatkan anak-anak

untuk mengamati tanaman

hidroponik setiap selesai

olahraga. Jika ada

tanaman yang layu, siswa

memetik bagian yang layu

itu dan membuangnya di

tempat sampah.

Guru pendamping

mengingatkan anak-anak

untuk memantau tanaman

hidroponik setiap selesai

olahraga. Jika ada

tanaman yang layu, siswa

memetik bagian yang layu

itu dan membuangnya di

tempat sampah.

An Lebih tek saranin untuk

dicabut sih mas. Soale kan

kalo nggak segera dicabut,

ntar tanamannya mati. Jadi

ya mereka pasti tiap hari itu

ngliatin tanamannya ada

yang layu nggak.

Guru pendamping

menyarankan siswa untuk

memantau tanaman

hidroponik dan mencabut

bagian daun yang layu

agar tanaman tidak mati.

22. Apakah proses bercocok tanam

hidroponik yang diterapkan telah

mencapai tahap pemanenan?

Um Sudah pernah. Kayak

kangkung itu kan dulu

pernah dan dimasak

bareng-bareng.

Sekolah sudah pernah

memanen tanaman

hidroponik seperti

kangkung.

Sekolah sudah pernah

memanen tanaman

hidroponik. Tanaman

yang pernah dipanen

adalah kangkung, bawang

merah, kacang hijau,

selada, dan sawi.

An Sudah beberapa kali panen

bawang merah, kacang

hijau, selada, sawi.

Sekolah sudah pernah

memanen tanaman

hidroponik. Tanaman

yang pernah dipanen

Page 208: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

193

adalah bawang merah,

kacang hijau, selada, dan

sawi.

23. Bagaimana cara bapak/ibu dalam

menanamkan karakter peduli

lingkungan pada proses pemanenan

yang dilakukan siswa?

Um Kalo memanen itu hati-

hati. Buang hasil panen

yang buruk di tempat

sampah.

Guru pendamping

memberitahu untuk

berhati-hati dalam

memanen dan jika ada

hasil panen yang buruk

maka siswa diminta

membuangnya di tempat

sampah.

Guru pendamping

memberitahu untuk

berhati-hati dalam

memanen, tidak boleh

sembarangan, dan tidak

merusak tanaman. Jika

ada hasil panen yang

buruk maka siswa

diminta membuangnya di

tempat sampah. An Ya dikasih tahu kalo

memanen tidak boleh

sembarangan, tidak

merusak tanaman. Kalo

ada sampah ya dibuang di

tempat sampah.

Guru pendamping

memberikan informasi

bahwa dalam melakukan

pemanenan tidak boleh

secara sembarangan dan

tidak merusak tanaman.

siswa diharapkan

membuang sampah dari

proses panen yang rusak

di tempat sampah.

24. Apakah sekolah menyediakan alat

untuk panen?

Um Ya disediakan dari sekolah. Alat panen disediakan

oleh sekolah.

Alat panen disediakan

oleh sekolah.

Page 209: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

194

An Ya menyediakan. Alat panen disediakan

oleh sekolah.

25. Alat apa yang digunakan sekolah

dalam memanen?

Um Alat panen kan dicabut

langsung, dicuci bersih,

trus dikonsumsi.

Alat panen yang

digunakan adalah tangan

Alat panen yang

digunakan adalah tangan

dan gunting.

An Gunting untuk memotong

tanaman.

Alat panen yang

digunakan adalah

gunting.

26. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan wc?

Um Kalo untuk kamar mandi

mereka memiliki tanggung

jawab 1 kamar mandi. Jadi

mereka membersihkannya

dengan melakukannya

ketika menggunakan.

Setiap kali buang air kecil

dan besar mereka sudah

diwajibkan untuk bisa

menyiramnya sendiri

minimal 3 kali lah disiram.

Apalagi kan kalo mereka

pas mau make tapi kotor

kan jadi mereka mikir

sendiri kalo abis make

berarti harus gimana gitu.

Siswa membersihkan wc

setelah mereka

menggunakannya.

Mereka menyiram kamar

mandi minimal 3 kali

siraman.

Wc dibersihkan oleh

petugas kebersihan

sekolah. Namun siswa

tetap berpartisipasi

membersihkan wc setelah

mereka menggunakannya.

Mereka menyiram kamar

mandi minimal 3 kali

siraman.

Page 210: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

195

An Kalo wc itu setau saya sih

dibersihkan sama petugas

kebersihan sekolah. Kalo

siswa ya paling nyiram

minimal 3 kali lah kalo abis

make.

Wc dibersihkan oleh

petugas kebersihan

sekolah. Jika siswa telah

menggunakan wc, maka

dia harus menyiram

minimal 3 kali.

27. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah?

Um Kalo tempat sampah itu

dicuci sama petugas

kebersihan. Siswa itu

berperan membuang

sampah kelas ke depan

sekolah jika tempat

sampahnya sudah penuh.

Biasanya mereka itu

membuangnya setelah

pulang sekolah.

Tempat sampah dicuci

oleh petugas kebersihan

sekolah, sedangkan siswa

membuang sampah yang

telah penuh ke depan

sekolah setelah pulang

sekolah.

Siswa membersihkan

tempat sampah ketika

sampah sudah penuh.

Tempat sampah yang

penuh dibuang ke bak

sampah yang berada di

depan sekolah oleh

petugas piket setelah

pulang sekolah.

An Setiap hari mereka

membersihkan sampah,

mas. Kelas saya itu tempat

sampah dibersihin sama

yang piket. Jadi siang hari

itu dibuang ke bak sampah

di depan itu.

Setiap pulang sekolah

siswa yang piket kelas

membersihkan tempat

sampah. Mereka

membuang sampah ke bak

sampah yang berada di

depan sekolah.

Page 211: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

196

28. Bagaimana aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan

sekolah?

Um Karena disini ada dua

petugas. Itu kembali ke

oknumnya. Ternyata kita

salah memilih. Kalo siswa

itu Semutlis setiap bulan di

hari jumat setelah senam

bahkan setiap minggu

sekali.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah ketika

kegiatan Semutlis yang

dilakukan setiap hari

jumat.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah ketika

kegiatan Semutlis yang

dilakukan setiap hari

jumat.

An Jarang sih kalo ngebersihin

lingkungan sekolah,

soalnya halaman itu

dibersihin sama petugas.

Biasanya anak-anak bersih-

bersih pas Semutlis hari

jumat itu.

Siswa jarang

membersihkan

lingkungan sekolah

karena dibersihkan oleh

petugas kebersihan

sekolah. Namun siswa

berpartisipasi

membersihkan

lingkungan sekolah ketika

kegiatan Semutlis setiap

hari jumat.

29. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman?

Um Mereka punya tanaman

sendiri. Mereka tanam di

dalam pot cat itu, trus

mereka rawat.

Siswa memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman yang mereka

tanam melalui pot cat.

Kemudian mereka

merawat tanaman yang

mereka miliki.

Siswa memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman yang mereka

tanam melalui pot cat.

Mereka merawat tanaman

yang mereka miliki

dengan cara menyiram

Page 212: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

197

An Anak-anak punya tanaman

sendiri. Mereka biasanya

nyiram tiap hari, nyabutin

daun layu.

Siswa memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman yang mereka

miliki. Mereka menyiram

setiap hari dan mencabut

daun yang telah layu.

tanaman setiap hari dn

mencabut daun yang telah

layu.

30. Bagaimana aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman

sekolah?

Um Kalo tiap pagi itu saya suka

melihat anak-anak

menyiram tanaman, trus

mereka juga nyabutin

rumput yang tumbuh di

dalam potnya.

Setiap pagi hari siswa

menyiram tanaman dan

mencabut rumput-rumput

yang tumbuh di dalam

pot.

Setiap pagi hari siswa

menyiram tanaman dan

mencabut rumput-rumput

yang tumbuh di dalam

pot. Siswa juga merawat

tanaman melalui kegiatan

Semutlis yang dilakukan

setiap hari jumat. An Taman sekolah ya dirawat

juga sama anak-anak.

Paling sering ya pas

Semutlis itu mereka nyiram

bareng-bareng.

Siswa merawat taman

ketika kegiatan Semutlis

dengan cara menyiram

tanaman di taman secara

bersama-sama.

31. Bagaimana aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga kebersihan

lingkungan?

Um Lingkungan kelas mereka

punya jadwal sendiri.

Kemudian setiap agustus

kan ada lomba kebersihan

juga. Trus piket setiap pagi

sama siang hari mereka

piket. Kalo mereka buang

sampah sembarangan juga

Siswa melakukan piket di

setiap pagi dan siang hari.

Mereka juga membuang

sampah pada tempatnya.

Jika tidak membuang

sampang di tempat

sampah, maka siswa wajib

mengambil 10 sampah

Siswa melakukan piket

kelas di setiap pagi dan

siang hari. Mereka juga

membuang sampahdi

tempat sampah

berdasarkan jenis sampah.

Jika tidak membuang

sampang di tempat

Page 213: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

198

akan saya hukum dengan

ambil sampah 10 kali. Itu

sudah jadi kesadaran

mereka.

yang berserakan di sekitar

sekolah.

sampah, maka siswa wajib

mengambil 10 sampah

yang berserakan di sekitar

sekolah.

An Kalo kelas saya sih mereka

harus buang sampah di

tempat sampah. Kalo ada

yang sembarangan ya

didenda. Bayar pake uang

trus nanti uangnya

dikumpulin jadi satu.

Selama ini sih banyak yang

buang sampah di tempatnya

kayak kertas ya di tempat

kertas, plastik ya anorganik

gitu.

Siswa rajin membuang

sampah pada tempatnya

berdasarkan jenis sampah.

Page 214: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

199

Lampiran 10. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Siswa

REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

Narasumber : 1. Ayu (Ay/ Siswa Kelas IV A pada Kamis, 23 Maret 2017)

2. Nadia (Nd/ Siswa Kelas IV B pada Rabu, 22 Maret 2017)

3. Hangga (Hn/ Siswa Kelas V A pada Kamis, 23 Maret 2017)

4. Mirza (Mz/ Siswa Kelas V B pada Kamis, 23 Maret 2017)

No. Pertanyaan Narasum

ber

Jawaban Reduksi Kesimpulan

1. Apakah siswa

tahu visi-misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli

lingkungan?

Ay Iya tahu. Visi Misinya ada kata-kata peduli

lingkungan. Menanam itu menjaga lingkungan,

menambah pohon di lingkungan.

Siswa tahu Visi-Misi

sekolah mengenai peduli

lingkungan.

Siswa tahu Visi-Misi

sekolah yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan.

Nd Iya tahu, ada kata-kata menjaga lingkungan gitu. Siswa tahu Visi-Misi

sekolah mengenai

menjaga lingkungan.

Hn Ada. Itu menjaga lingkungan sekolah, tapi

nggak hafal mas.

Siswa tahu Visi-Misi

sekolah mengenai

menjaga lingkungan

sekolah namun tidak

hafal.

Mz Ada. Bunyinya Terwujudnya SD Negeri

Gedongkiwo yang unggul dalam Imtek dan

Iptek dalam wawasan lingkungan.

Siswa tahu Visi-Misi

sekolah mengenai peduli

lingkungan yaitu unggul

Page 215: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

200

dalam Imtek dan Iptek

dalam wawasan

lingkungan.

2. Apakah siswa

tahu alasan

program

hidroponik

dipilih sebagai

penerapan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Karena agar tempatnya nggak banyak gitu lho

pak, potnya. Kan biasanya akarnya memanjang,

kalo ini engga. Trus ga disiram terus.

Karena penanaman

hidroponik tidak

membutuhkan banyak

lahan sehingga diterapkan

di sekolah.

Program hidroponik

dipilih sebagai penerapan

karakter peduli

lingkungan karena

sekolah merupakan

sekolah adiwiyata dan

tidak membutuhkan

banyak lahan. Nd Karena nanemnya bisa dari bahan plastik bekas. Karena penanaman

hidroponik bisa dari

bahan plastik bekkas.

Hn Tahu. Karena biar sekolahnya subur dan hijau,

asri

Karena untuk

menciptakan sekolah yang

subur, hijau, dan asri.

Mz Karena biar asri, memanfaatkan barang bekas,

biar asri, hijau, untuk sekolah Adiwiyata.

Karena sekolah

merupakan sekolah

adiwiyata sehingga bisa

memanfaatkan barang

bekas, lingkungan lebih

asri, dan hijau.

3. Apakah siswa

tahu tujuan

diterapkannya

Ay Nggak tahu, mas. Siswa tidak tahu tujuan

diterapkannya program

hidroponik.

Tujuan diterapkannya

program hidroponik

adalah untuk

Page 216: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

201

program

hidroponik dalam

rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Nd Biar bisa menanam di rumah. Diharapkan siswa dapat

bercocok tanam di rumah.

menciptakan lingkungan

sekolah yang asri dan

hijau, siswa dapat

bercocok tanam, dan

berbagi ilmu kepada

orang lain.

Hn Bisa itu bisa memakrekan dan mengajari ke adik

kelas lain.

Diharapkan siswa dapat

praktek mandiri dan

mengajarkan kepada adik

kelas.

Mz Untuk membuat sekolahan ini menjadi asri,

hijau.

Untuk menciptakan

lingkungan sekolah yang

asri dan hijau.

4. Kelas berapa saja

yang melakukan

program

hidroponik dalam

rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Kelas 3 sampe kelas 6. Tapi kelas 4 sama kelas

5 yang paling sering. Hampir 300 pot.

Kelas 4 dan 5. Kelas yang melakukan

program hidroponik

adalah kelas 4 dan 5.

Nd Kelas 3, 4, 5, 6. Tapi sekarang kelas 4 sama 5. Kelas 4 dan 5.

Hn Kelas 4, 5, lebih sering kelas 4. Kelas 4 dan 5.

Mz Paling sering kelas 4, kelas 5 juga. Kelas 4 dan 5.

5. Apakah siswa

tahu tentang

hidroponik dalam

rangka pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Nggak tahu, pak. Siswa tidak tahu. Siswa tahu bahwa

hidroponik diterapkan

dalam rangka pendidikan

karakter peduli

lingkungan. Hal ini

dikarenakan sekolah

Nd Iya tahu, soalnya mau dibuat green house.

Soalnya kalo ada tanaman kan sekolahnya

terlihat asri, jadi hijau.

Siswa tahu karena

tanaman akan membuat

sekolah menjadi lebih asri

dan hijau.

Page 217: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

202

Hn Iya soalnya kan ngajarin cara ngerawat

tanaman.

Siswa tahu karena

mengajarkan cara

merawar tanaman.

merupakan sekolah

adiwiyata sehingga

menciptakan budaya

cinta tanaman dan cinta

lingkungan. Mz Ya soalnya ini kan sekolah Adiwiyata, jadinya

biar kita lebih cinta tanaman, cinta lingkungan.

Siswa tahu karena sekolah

merupakan sekolah

adiwiyata sehingga

menciptakan budaya cinta

tanaman dan cinta

lingkungan.

6. Apakah siswa

tahu nilai-nilai

peduli

lingkungan yang

ingin diterapkan

sekolah melalui

program

hidroponik?

Ay Ya biar aku bisa merawat tanaman, bisa

merasakan panen sendiri, trus bisa menambah

udara segar.

Diharapkan dapat

merawat tanaman dan

praktek panen secara

mandiri.

Nilai-nilai peduli

lingkungan yang ingin

diterapkan sekolah

adalah dapat merawat

tanaman dengan baik.

Nd Mungkin biar rajin merawat tanaman, trus bisa

ngasih pupuk gitu.

Diharapkan rajin merawat

tanaman dan memberi

pupuk.

Hn Supaya siswa rajin menyiram, memberi pupuk,

dan bisa panen sendiri.

Diharapkan rajin

menyiram, memberi

pupuk, dan dapat praktek

panen sendiri.

Mz Bisa nanem di rumah, tahu kalo hidroponik itu

bisa ditanam di tempat kecil, trus jadi rajin

mupuki, nyirami.

Diharapkan dapat

menanam di rumah, rajin

Page 218: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

203

memberi pupuk dan

menyirami tanaman.

7. Apakah guru

mengajarkan

langkah-langkah

dalam bercocok

tanam hidroponik

dalam rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Pertama botol aqua dipotong setengah, terus

dikasih air sama kerikil, trus potnya dikasih

sekam, arang, sama biji. Kerikilnya biar bikin

berat botol jadi nggak jatuh kalo kena angin.

Dulu Pak Anang ngajarinnya nyontohin ke kita,

trus kita praktek.

Guru pendamping

mengajarkan langkah-

langkah hidroponik dari

menyiapkan alat dan

bahan, kemudian

memberikan contoh, dan

terakhir siswa melakukan

praktek.

Guru pendamping

mengajarkan langkah-

langkah hidroponik

seperti persiapan,

pembibitan, penanaman,

pemeliharaan, dan

pemanenan.

Nd Iya dikasih tahu. Pertama botolnya dulu dibuat,

trus ditanem biji sama pupuk. Trus dikasih kain

flanel biar menyerap. Trus luar botolnya dikasih

cat biar cahayanya ga masuk.

Guru pendamping

mengajarkan siswa

mengenai langkah-

langkah bercocok tanam

hidroponik seperti

persiapan membuat

wadah pembibitan.

Hn Pernah. Ngajarinnya di halaman. Caranya itu

momotong 5cm dari atas pemotong botolnya.

Lalu mengisi air campuran pupuk. Lalu

menyiapkan pot. Abis itu potnya diisi sekam atau

batu arang. Trus memasukan biji ke sekam.

Guru pendamping

mengajarkan langkah-

langkah hidroponik di

halaman sekolah seperti

menyiapkan wadah

pembibitan,

mencampurkan larutan

Page 219: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

204

nutrisi, media tanam,

hingga penanaman.

Mz Iya diajarin. Botolnya dipotong setengah,

dikasih tanaman, dikasih pupuk, dikasih air,

airnya air pupuk. Di dalam pot isinya pupuk

tanaman air. Trus diajarin caranya panen.

Guru pendamping

mengajarkan langkah-

langkah hidroponik

seperti persiapan,

pembibitan, penanaman,

pemeliharaan, dan

pemanenan.

8. Kapan sekolah

melaksanakan

program

hidroponik dalam

rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Seminggu sekali tapi jarang, setiap hari sabtu.

Kadang karya kreasi, kadang menanam.

Sekolah menerapkan

hidroponik setiap

seminggu sekali.

Sekolah melakukan

persemaian hidroponik

pada awal semester,

sedangkan untuk

menyiram dilakukan

setiap seminggu sekali. Nd Biasanya seminggu sekali kita praktek

hidroponik. Tapi nyiramnya. Kalo nanem

biasanya kalo nggak pas baru masuk semesteran

ya kapan ya aku lupa, pak.

Sekolah biasanya

menyiram tanaman

hidroponik setiap

seminggu sekali,

sedangkan persemaian

pada awal semester.

Hn Setiap minggu melakukan penyiraman, trus

ngasih pupuk gitu. Kalo nanem biasanya awal

pas baru masuk sekolah itu.

Sekolah biasanya

menyiram tanaman

hidroponik setiap

seminggu sekali,

sedangkan persemaian

pada awal semester.

Page 220: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

205

Mz Pas awal masuk. Trus kalo nyiramin seminggu

sekali.

Sekolah biasanya

menyiram tanaman

hidroponik setiap

seminggu sekali,

sedangkan persemaian

pada awal semester.

9. Di lokasi

manakah sekolah

menerapkan

program

hidroponik?

Ay Di depan kelas 4 sampai kelas 6. Di depan

sekolah itu juga ada, pak.

Di depan ruang kelas 4, 5,

dan 6 serta di depan ruang

kepala sekolah.

Sekolah menerapkan

program hidroponik di

deretan depan ruang

kelas 4 sampai kelas 6

dan di depan ruang

kepala sekolah. Nd Ada di luar deket gerbang sama dalem halaman

sekolah. Depan kelas.

Di depan ruang kepala

sekolah dan di depan

ruang kelas.

Hn Di depan kelas masing-masing terutama kelas 4.

Ada lagi di kelas 5 sama di samping ruang guru

kepala sekolah.

Di depan ruang kelas 4

dan 5 serta di depan ruang

kepala sekolah.

Mz Di deretan kelas 4 sampai kelas 6, di bawah itu

yang depan ruang kepala sekolah itu.

Di deretan depan ruang

kelas 4 sampai kelas 6 dan

di depan ruang kepala

sekolah.

10. Media tanam apa

yang digunakan

oleh sekolah

dalam bercocok

Ay Dulu pake botol trus sekam lalu biji nek engga

bibit.

Menggunakan sekam. Media tanam yang

digunakan adalah arang

sekam, kerikil, dan

arang. Nd Pupuk sama air. Jawaban tidak tepat.

Page 221: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

206

tanam

hidroponik?

Hn Sekam, batu kecil, sama arang. Menggunakan sekam,

kerikil, dan arang.

Mz Ada pot, sekam, trus pupuk, air. Menggunakan sekam.

11. Teknik apa yang

sekolah

rencanakan untuk

bercocok tanam

hidroponik?

Ay Nggak tahu e pak. Siswa tidak tahu.

Teknik yang digunakan

dalam bercocok tanam

hidroponik adalah teknik

sumbu. Nd Itu air ditaruh di bawah pot agar akarnya bisa

menyerap air, agar tidak kekeringan.

Air yang ditempatkan di

bawah pot merupakan

definisi dari teknik

sumbu.

Hn Anu pak, pake sumbu-sumbu gitu. Mungkin maksud siswa

adalah teknik sumbu.

Mz Teknik berair yang airnya di bawah pot itu. Maksud siswa adalah

teknik sumbu.

12. Wadah

pembibitan apa

yang akan

digunakan oleh

siswa?

Ay Pake botol buat bibit. Menggunakan botol.

Wadah pembibitan yang

digunakan adalah pot

berukuran kecil dan

bagian leher dari botol

bekas.

Nd Wadahnya pake pot, leher botol. Menggunakan pot dan

bagian leher dari botol.

Hn Ada pot kecil, sama 5 cm bagian atas botol

bekas.

Menggunakan pot dan

bagian leher dari botol

bekas yang diukur 5 cm

dari tutup.

Page 222: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

207

Mz Pake pot kecil. Menggunakan pot kecil.

13. Benih apa yang

dipilih sekolah

dalam bercocok

tanam

hidroponik?

Ay Kacang hijau, timun, tomat, selada, bombay,

paprika, sawi putih.

Benih yang ditanam

adalah kacang hijau,

timun, tomat, selada,

bawang bombay, paprika,

dan sawi putih.

Benih yang ditanam

adalah kacang hijau,

timun, tomat, selada,

bawang bombay,

paprika, sawi putih,

terong, melon, kacang

hijau, seledri, stroberi,

bawang merah, dan

bawang putih.

Nd Terong, paprika, selada, sawi, melon, kacang

hijau, seledri, sroberi.

Benih yang ditanam

adalah terong, paprika,

selada, sawi, melon,

kacang hijau, seledri,

stroberi.

Hn Terong, kacang hijau, brambang, bawang putih,

sama stroberi. Aku pernah nanem itu semuanya.

Benih yang ditanam

adalah terong, kacang

hijau, bawang merah,

bawang putih, dan

stroberi.

Mz Sawi, terong, bawang merah, bawang putih. Benih yang ditanam

adalah sawi, terong,

bawang merah, dan

bawang putih.

14. Apakah sekolah

menyiapkan alat

dan bahan yang

Ay Alat-alat dari sekolah, botol bawa sendiri. Alat-alat disiapkan dari

sekolah.

Sekolah menyiapkan alat

dan bahan yang

diperlukan dalam

Page 223: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

208

diperlukan dalam

bercocok tanam

hidroponik?

Nd Dari sekolah, tapi botol bawa sendiri. Pupuk dari

sekolah.

Alat dan bahan disiapkan

dari sekolah.

bercocok tanam

hidroponik.

Hn Dari sekolah, bapak ibu guru. Alat-alat disiapkan dari

sekolah.

Mz Iya dari sekolah. Tapi yang bawa botolnya siswa

dari rumah.

Alat-alat disiapkan dari

sekolah.

15. Bagaimana peran

sekolah ketika

melakukan

proses

persemaian

dalam rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Bijinya udah disiapin ke Pak Anang. Guru pendamping

menyiapkan biji yang

akan ditanam oleh siswa.

Pada proses persemaian,

guru pendamping

merendam benih dengan

menggunakan air yang

telah disiapkan oleh

siswa. Air yang

diperlukan untuk

merendam hanya sedikit.

Kemudian benih yang

telah direndam diberikan

kepada siswa.

Nd Pak Anang merendam benih trus nanti dikasih ke

anak-anak.

Guru pendamping

merendam benih

kemudian diberikan

kepada siswa.

Hn Benih direndam sama Pak Anang. Tapi siswa

juga pernah merendamnya. Trus dikasih tahu

jangan rendam air banyak-banyak.

Guru pendamping

merendam benih yang

nantinya ditanam oleh

siswa. Guru juga

memberitahu bahwa

dalam merendam benih

hanya membutuhkan air

yang sedikit.

Page 224: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

209

Mz Siswa nyiapin air, trus nanti airnya dipake buat

ngerendam benih tapi yang ngerendam Pak

Anang, kadang kita juga. Airnya sedikit saja.

Nanti itu airnya bisa buat banyak benih.

Guru pendamping

merendam benih dengan

air yang telah disiapkan

oleh siswa.

16. Bagaimana peran

sekolah ketika

melakukan

proses

pembibitan

dalam rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Dikasih dari Pak Anang, pak. Pembibitan diperoleh dari

guru pendamping.

Proses pembibitan

diperoleh dari guru

pendamping, sedangkan

siswa hanya mendapatkan

bibit tersebut kemudian

ditanam di media tanam.

Nd Siswa menaruh bibit ke dalam sekam. Tapi itu

bibit dikasih Pak Anang.

Pembibitan diperoleh dari

guru pendamping.

Kemudian siswa

meletakkan bibit ke dalam

arang sekam.

Hn Pas pembibitan itu bibitnya dikasih dari Pak

Anang.

Pembibitan diperoleh dari

guru pendamping.

Mz Bibit disiapkan sama Pak Anang, nanti siswanya

yang nanam.

Pembibitan diperoleh dari

guru pendamping.

Kemudian siswa

menanam bibit.

17. Bagaimana peran

sekolah ketika

melakukan

penanaman

dalam rangka

pendidikan

Ay Kata Pak Anang itu nggak boleh banyak-banyak

sekam. Jadi aku pake sekamnya sedikit aja. Trus

ntar bijinya disiram pake air sedikit aja.

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk menggunakan arang

sekam dan air secukupnya

saja.

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk membuang sisa

pembuatan instalasi ke

tempat sampah, kemudian

siswa diminta untuk

Page 225: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

210

karakter peduli

lingkungan?

Nd Guru-guru mengingatkan kalo sampah botol

buat penanaman itu dibuang di tempat sampah.

Trus diisi air secukupnya. Trus pot yang ada

bibitnya itu ditaruh di atas botol yang ada airnya

itu.

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk membuang sisa

pembuatan instalasi ke

tempat sampah.

mengisi air secukupnya

pada instalasi hidroponik,

menambahkan arang

sekam seperlunya ke

dalam pot, dan menyiram

tanaman dengan air

secukupnya. Hn Pak Anang bilang kalo sekamnya jangan

banyak-banyak, trus bibit ditaruh di sekam trus

disiram pake air sedikit saja.

Guru pendamping

memberitahukan kepada

siswa untuk menggunakan

arang sekam seperlunya

ke dalam pot dan

menyiram dengan air

secukupnya.

Mz Siswa yang sudah punya botol plastik disuruh

diisi air secukupnya sama Pak Anang, Bu Umi,

trus nanti diatasnya dikasih pot.

Guru pendamping

menyuruh siswa untuk

mengisi air secukupnya

pada instalasi hidroponik.

18. Instalasi apa yang

digunakan oleh

sekolah untuk

memindahkan

bibit tanaman

hidroponik dalam

rangka

pendidikan

Ay Pake paralon sama botol kayak gini, pak. Instalasi yang digunakan

adalah paralon dan botol.

Instalasi yang digunakan

adalah paralon dan botol

plastik bekas. Nd Pake botol bekas itu lho pak yang dipotong

setengah.

Instalasi yang digunakan

adalah botol bekas.

Hn Di botol bekas, di paralon. Instalasi yang digunakan

adalah botol bekas dan

paralon.

Page 226: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

211

karakter peduli

lingkungan?

Mz Pakenya botol plastik yang dibagi 2 trus diisi

air.

Instalasi yang digunakan

adalah botol plastik.

19. Bagaimana peran

sekolah dalam

proses

penyiraman

terhadap tanaman

hidroponik yang

dimilikinya

dalam rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Disiram pake air pupuk kalo daunnya udah 4,

kalo daunnya masih 2, 3 pake air biasa, itu kata

Pak Anang. Disiapin dari Pak Anang, ntar kita

nyiram sendiri. Kadang Pak Anang yang

nyiram. Setiap hari sabtu. Tapi biasanya juga

rutin.

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk menyiram tanaman

hidroponik dengan air

biasa jika daun masih dua

atau tiga dan penyiraman

dilakukan setiap hari

sabtu.

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk menyiram tanaman

hidroponik dengan air

biasa jika daun masih dua

atau tiga dan penyiraman

dilakukan setiap

seminggu sekali dan jika

ada air yang kotor atau

berkurang maka untuk

diganti atau ditambahkan

air yang baru.

Nd Setiap minggunya kita disuruh nyiramin

tanaman yang airnya kurang. Trus jangan sampe

kebanyakan air.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

menyiram tanaman

dengan air secukupnya

jika air telah berkurang.

Hn Sering, disuruh menengok tanaman setiap hari.

Trus kalo airnya berkurang disuruh nambahin

sendiri.

Guru pendamping

menyuruh siswa untuk

mengamati tanaman

hidroponik setiap hari dan

jika ada air yang

berkurang maka siswa

diminta untuk

menambahkan air.

Mz Disuruh nyiram sama Pak Anang. Cara

merawatnya disiram. Kalo airnya kotor diganti.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

Page 227: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

212

menyiram tanaman dan

mengganti air yang kotor.

20. Bagaimana peran

sekolah dalam

pemberian

larutan nutrisi

pada tanaman

hidroponik milik

siswa dalam

rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Pak Anang yang nyiapin larutannya. Nanti anak-

anak yang nyiram ke tanaman. Biasanya sih

seminggu sekali, kadang Pak Anang yang

nyiram kadang siswa.

Setiap seminggu sekali

guru pendamping

menyiapkan larutan

sedangkan siswa

menyiram larutan tersebut

ke tanaman hidroponik.

Setiap seminggu sekali

guru pendamping

menyiapkan larutan

pupuk kemudian siswa

menyiram tanamna

hidroponik dengan larutan

tersebut. Terkadang siswa

juga menyiapkan dan

menyiramnya secara

mandiri.

Nd Disuruh sering ngrawat pake air pupuk.

Seminggu sekali biasanya hari kamis jumat,

pagi atau siang. Yang nyampurin air pupuk Pak

Anang, kita tinggal nyiram.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

menyiram tanaman

hidroponik dengan larutan

pupuk yang telah

disiapkan oleh guru

tersebut.

Hn Sering. Kalau pupuk air pupuknya sudah surut,

saya menyampurkan air pupuknya, lalu saya

nyiram hidroponiknya. Tapi biasanya Pak Anang

yang nyiapkan air pupuknya, ntar aku yang

nyiram sama teman-teman.

Guru pendamping

menyiapkan larutan

pupuk kemudian siswa

menyiram tanamna

hidroponik dengan larutan

tersebut. Terkadang siswa

juga menyiapkan dan

menyiramnya secara

mandiri.

Page 228: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

213

Mz Dipupuki setiap hari. Eh seminggu sekali

kadang dua kali. Pupuknya dari Pak Anang.

Guru pendamping

menyiapkan larutan

pupuk setiap seinggu

sekali.

21. Bagaimana peran

sekolah dalam

mengingatkan

siswa untuk

melakukan

pemangkasan

tanaman milik

sendiri yang

rusak karena

hama?

Ay Disiram trus dipetiki daun layunya juga. Kayak

kacang hijau itu kemaren pernah layu. Trus

dipetik daunnya. Kalo engga dipetik ntar

tanamannya bisa mati soalnya daun yang layu

itu bisa nular ke yang lain.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

memetik daun yang layu

agar tanaman tidak mati.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

merawat tanaman agar

tumbuh subur dan

memetik daun yang layu

agar tanaman tidak mati.

Nd Sekolah pernah mengingatkan biar tanamannya

dirawat biar subur dan tidak mati. Ketika ada

yang layu ya segera dicabut.

Sekolah meminta siswa

untuk merawat tanaman

agar tumbuh subur dan

jika ada yang layu untuk

segera dicabut.

Hn Kalo layu nanti diganti biji, kalo engga ya

dicabut. Katanya Pak Anang biar tanamannya

nggak mati.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

mencabut daun yang layu

agar tanaman tidak mati.

Mz Kalo ada yang layu ditangani, tanya sama Pak

Anang. Trus tanamannya diganti.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

menangani tanaman yang

layu.

Page 229: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

214

22. Apakah proses

bercocok tanam

hidroponik yang

diterapkan dalam

rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan telah

mencapai tahap

pemanenan?

Ay Pernah panen bayam, selada, kacang hijau.

Dulu kacang hijau itu dipetik lalu dijemur. Cari

biji yang sudah tua.

Hidroponik telah

mencapai tahap

pemanenan. Adapun

tanaman yang pernah

dipanen adalah bayam,

selada, dan kacang hijau.

Hidroponik telah

mencapai tahap

pemanenan. Adapun

tanaman yang pernah

dipanen adalah bayam,

selada, kacang hijau,

terong, stroberi, paprika,

cabai, dan seledri.

Namun untuk siswa

kelas 5 B belum

merasakan panen.

Nd Pernah panen terong, stroberi, paprika, cabe. Hidroponik telah

mencapai tahap

pemanenan. Adapun

tanaman yang pernah

dipanen adalah terong,

stroberi, paprika, dan

cabai.

Hn Panen baru ngerasain 2 kali, panen terong sama

daun seledri pas kelas 4. Terongnya dibuat

memasak bareng-bareng disini.

Hidroponik telah

mencapai tahap

pemanenan. Adapun

tanaman yang pernah

dipanen adalah terong dan

seledri.

Mz Kita belum pernah panen. Siswa di kelasnya Mz

belum pernah merasakan

tahap pemanenan.

Page 230: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

215

23. Bagaimana peran

sekolah pada

proses

pemanenan

dalam rangka

pendidikan

karakter peduli

lingkungan?

Ay Nggak boleh sembarangan kalo metik buahnya.

Trus kalo ada yang busuk itu dibuang ke tempat

sampah.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

tidak sembarangan dalam

memanen. Jika ada buah

yang busuk maka dibuang

di tempat sampah.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

tidak sembarangan dan

berhati-hati dalam

memanen. Kemudian

hasil panen dikumpulkan

menjadi satu. Jika ada

buah yang busuk maka

dibuang di tempat

sampah.

Nd Pas panen itu hasilnya dikumpulin trus kadang

buat sendiri trus kalo ada buah yang busuk atau

ga bagus ya dibuang. Diingatkan kalo dibuang

itu ya di tempat sampah.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil

panen. Jika ada buah yang

busuk maka dibuang di

tempat sampah.

Hn Dikasih tau kalo panen itu hati-hati. Kalo ada

ulet apa yang busuk ya dibuang di tempat

sampah.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

berhati-hati dalam

memanen. Jika ada buah

yang busuk maka dibuang

di tempat sampah.

Mz Belum pernah panen. Siswa di kelasnya Mz

belum pernah merasakan

tahap pemanenan.

24. Apakah sekolah

menyediakan alat

untuk panen?

Ay Alatnya dari sekolah. Alat panen disediakan

oleh sekolah.

Sekolah menyediakan

alat untuk panen.

Page 231: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

216

Nd Iya dari sekolah. Alat panen disediakan

oleh sekolah.

Hn Panennya pake gunting dari guru. Wadahnya

disiapkan dari guru kelas. Wadahnya kayak

keranjang.

Alat panen disediakan

oleh sekolah.

Mz Belum pernah panen. Siswa di kelasnya Mz

belum pernah merasakan

tahap pemanenan.

25. Alat apa yang

digunakan

sekolah dalam

memanen?

Ay Pake tangan. Pernah pake gunting itu pas selada. Siswa menggunakan

tangan dan gunting ketika

memanen tanaman

hidroponik.

Siswa menggunakan

tangan, gunting, dan

keranjang ketika

memanen tanaman

hidroponik.

Nd Yang buat panen pake tangan, kalo dateng

duluan boleh petik duluan trus boleh dimakan

sendiri boleh dikumpulin.

Siswa menggunakan

tangan untuk memanen

tanaman hidroponik.

Hn Panennya pake gunting dari guru. Wadahnya

disiapkan dari guru kelas. Wadahnya kayak

keranjang.

Siswa menggunakan

gunting dan keranjang

untuk memanen tanaman

hidroponik.

Mz Belum pernah panen. Siswa di kelasnya Mz

belum pernah merasakan

tahap pemanenan.

Page 232: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

217

26. Bagaimana

aktivitas siswa

dalam

membersihkan

wc?

Ay Wc itu yang ngebersihin Pak Aris. Kalo aku itu

ngebersihinnya kalo pas make wc itu disiram 3

sampai 5 kali.

Siswa membersihkan wc

setelah selesai

menggunakannya dengan

cara menyiram 3 sampai 5

kali siraman.

Aktivitas siswa dalam

membersihkan wc yaitu

dengan menyiram

minimal 3 kali setelah

menggunakan wc dan

membuang binatang-

binatang yang masuk ke

dalam wc. Nd Kadang kalo ada kelabang diambil. Kalo nggak

berangkat drum band disuruh mbersihin.

Siswa membersihkan wc

ketika mendapatkan

sanksi. Siswa juga

membuang binatang-

binatang yang masuk ke

dalam wc.

Hn Wc dibersihkan sama pak bon. Aku kalo cuma

pipis disiram, trus disuruh sekolahan yang

banyak kalo nyiram. Aku 5 kali lebih.

Siswa membersihkan wc

ketika setelah selesai

menggunakan wc dengan

cara menyiram sekitar 5

kali.

Mz Yang mbersihin wc Pak Aris. Tapi kita disiram

minimal 3 kali agar bersih agar tidak bau.

Siswa menyiram wc

minimal 3 kali agar tidak

bau.

27. Bagaimana

aktivitas siswa

dalam

Ay Tempat sampah dibuang sama yang piket,

dibuang ke depan setiap hari.

Siswa yang bertugas

untuk piket kelas

membersihkan tempat

sampah dengan cara

Siswa yang bertugas

untuk piket kelas

membersihkan tempat

sampah dengan cara

Page 233: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

218

membersihkan

tempat sampah?

membuang sampah ke

depan sekolah.

membuang sampah ke

gerobak sampah yang

berada di depan sekolah.

Nd Yang piket kelas, setiap hari dibuang ke depan

sekolah.

Siswa yang bertugas

untuk piket kelas

membersihkan tempat

sampah dengan cara

membuang sampah ke

depan sekolah.

Hn Tempat sampah yang mbersihin murid-murid.

Tempat sampahnya dibawa turun trus dimasukin

ke gerobak sampah.

Siswa yang bertugas

untuk piket kelas

membersihkan tempat

sampah dengan cara

membuang sampah ke

gerobak sampah yang

berada di depan sekolah.

Mz Tempat sampah dibuang setiap hari kalo penuh,

dibuang ke gerobak sama yang piket.

Siswa yang bertugas

untuk piket kelas

membersihkan tempat

sampah dengan cara

membuang sampah ke

gerobak sampah yang

berada di depan sekolah.

Page 234: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

219

28. Bagaimana

aktivitas siswa

dalam

membersihkan

lingkungan

sekolah?

Ay Halaman sekolah dibersihi sama Pak Aris. Kita

juga pernah bersihin setiap hari jumat setelah

senam. Semutlis itu.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah setiap

hari jumat tepatnya

setelah senam pada

kegiatan Semutlis.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah setiap

hari jumat setelah senam

pada kegiatan Semutlis di

halaman sekolah.

Nd Pake Semutlis setiap hari jumat di halaman

kelas setelah senam.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah setiap

hari jumat setelah senam

pada kegiatan Semutlis di

halaman sekolah.

Hn Yang mbersihin Pak Aris. Siswa pernah, waktu

habis senam.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah setiap

hari jumat setelah senam.

Mz Halaman sama Pak Aris. Aku pernah bersihin,

setiap jumat. Pas Semutlis.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah setiap

hari jumat pada kegiatan

Semutlis.

29. Bagaimana

aktivitas siswa

dalam

memperindah

kelas dan sekolah

dengan tanaman?

Ay Aku kan punya tanaman di pot cat itu, lho pak.

Nah itu punya aku sama teman-teman. Dulu

diminta buat nanem disitu.

Siswa memiliki tanaman

yang diletakan di dalam

pot yang terbuat dari

bekas kaleng cat.

Siswa diminta untuk

menghias pot dari bekas

kaleng cat kemudian pot

diberi tanaman dan

diletakan di depan kelas

untuk dirawat setiap hari. Nd Menanam di pot-pot kaleng cat, trus ditempatin

di depan kelas-kelas.

Siswa memiliki tanaman

pada pot yang terbuat dari

Page 235: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

220

bekas kaleng cat dan

diletakan di depan kelas.

Hn Anak-anak disuruh punya tanaman trus potnya

dari bekas kaleng cat yang dihias sendiri.

Siswa diminta untuk

menghias pot dari bekas

kaleng cat kemudian pot

diberi tanaman dan

dirawat setiap hari.

Mz Membuat pot dari kaleng cat bekas, trus dikasih

tanaman trus ditanam di depan kelas.

Siswa diminta untuk

menghias pot dari bekas

kaleng cat kemudian pot

diberi tanaman dan

diletakan di depan kelas.

30. Bagaimana

aktivitas siswa

dalam

memelihara

taman di

halaman

sekolah?

Ay Tanaman sekolah disirami satu kali sehari. Siswa menyiram tanaman

setiap hari.

Aktivitas siswa dalam

memelihara taman di

halaman sekolah adalah

dengan menyirami setiap

hari, memberi pupuk,

dan memotong bagian

daun yang layu.

Nd Tanaman di sekitar dirawat sendiri-sendiri.

Misalnya kayak nyiram tanaman, memberi

pupuk.

Siswa merawat tanaman

milik sendiri seperti

dengan menyirami

tanaman dan memberi

pupuk.

Hn Tanaman sekolah dirawat. Disirami lalu

ditengok kalo ada yang layu dipotong.

Siswa merawat tanaman

dengan rajin menyirami

dan membuang bagian

daun yang layu.

Page 236: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

221

Mz Dirawat kayak disiram setiap hari. Biar nggak

layu jadi kan seger asri gitu.

Siswa merawat tanaman

seperti menyirami setiap

hari.

31. Bagaimana

aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga

kebersihan

lingkungan?

Ay Buang sampah di tempat sampah. Nggak boleh

sembarangan. Nanti kalo nggak di tempat

sampah kan jadi kotor. Nanti didenda sama pak

Anang, soalnya kan kalo bersih jadi asri juga to

pak.

Siswa membuang sampah

pada tempatnya.

Aktivitas siswa dalam

kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan

adalah piket kelas setiap

pagi dan siang hari sesuai

jadwal dan membuang

sampah pada tempatnya. Nd Piket sesuai jadwal, pagi sama siang setelah

pulang sekolah.

Siswa melakukan piket

kelas setiap pagi dan siang

hari sesuai jadwal.

Hn Piket. Piketnya dari satu barisan itu sehari di pagi

siang.

Siswa melakukan piket

kelas setiap pagi dan siang

hari sesuai jadwal.

Mz Kebersihan kelas dipiket setiap hari pagi siang.

Papan tulis dibersihin yang piket. Kalo buang

sampah di tempat sampah. Ada denda ambil

sampah 10 kali kata Bu Umi. Kalo ketahuan,

kalo ngga ada yang lihat kan ada temannya yang

lihat.

Siswa melakukan piket

kelas setiap pagi dan siang

hari sesuai jadwal. Selain

itu siswa juga membuang

sampah pada tempatnya.

Page 237: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

222

Lampiran 11. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Dokumentasi

REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN HASIL DOKUMENTASI

No. Aspek yang

diamati Indikator Item Hasil Dokumentasi

1. Tahap Persiapan

Hidroponik

Perencanaan Penanaman

Peduli Lingkungan

melalui program

hidroponik

Visi dan Misi sekolah Papan Visi Misi sekolah yang dipajang di depan

ruang Kepala Sekolah (gambar 1.1) dan di depan

ruang guru (gambar 1.2).

Surat Keputusan tentang Perubahan Visi, Misi,

dan Tujuan Sekolah

Persiapan Bercocok

tanam Hidroponik

Lokasi hidroponik Tanaman hidroponik yang berada di lantai 2

(gambar 2.1) dan di depan ruang Kepala Sekolah

(gambar 2.2).

Media tanam hidroponik Media tanam arang sekam, kerikil, dan arang

(gambar 3.1).

Teknik hidroponik Teknik sumbu pada paralon (gambar 4.1) dan

pada botol plastik bekas (gambar 4.2).

Wadah pembibitan Wadah pembibitan berupa bagian leher botol

plastik bekas (gambar 5.1) dan pot plastik (5.2).

Benih tanaman Hidroponik tanaman lidah buaya (gambar 6.1),

stroberri (gambar 6.2), paprika (gambar 6.3), dan

kacang hijau (gambar 6.4).

Page 238: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

223

2. Tahap Persemaian

dan Pembibitan

Hidroponik

Persemaian Proses persemaian yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Tidak ditemukan dokumentasi gambar

Pembibitan Proses pembibitan yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Tidak ditemukan dokumentasi gambar

3. Tahap Penanaman

Hidroponik

Instalasi hidroponik Proses penanaman yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Siswa menyiram bibit yang baru ditanam (gambar

7.1) dan siswa menambahkan media tanam

secukupnya ke dalam pot (gambar 7.2).

Instalasi yang digunakan Instalasi botol plasik bekas di lantai 2 (gambar

8.1) dan instalasi paralon di depan ruang Kepala

Sekolah (gambar 8.1).

4. Tahap Pemelihara

an Hidroponik

Penyiraman Proses penyiraman yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Siswa sedang membuang air yang berlebihan

pada tanaman hidroponik (gambar 9.1) dan siswa

sedang menyiram tanaman hidroponik dengan air

secukupnya (gambar 9.2).

Pemberian larutan nutrisi Proses pemberian larutan

nutrisi yang berkaitan dengan

peduli lingkungan

Siswa sedang menyiram tanaman hidroponik

dengan larutan nutrisi (gambar 10.1)

Pemangkasan Proses pemangkasan yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Beberapa siswa sedang memangkas daun cabai

yang layu (gambar 11.1)

Page 239: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

224

5. Tahap Pemanenan

Hidroponik

Waktu panen Proses pemanenan yang

berkaitan dengan peduli

lingkungan

Tidak ditemukan dokumentasi gambar.

Alat panen Alat panen yang digunakan Tidak ditemukan dokumentasi gambar.

6. Karakter Peduli

Lingkungan yang

ditanamkan

Membersihkan wc Aktivitas siswa dalam

membersihkan wc

Ajakan untuk menyiram dan menutup kamar

mandi yang ditempel di tembok wc (gambar 12.1)

dan ajakan untuk menyiram kamar mandi sampai

bersih dengan menggunakan air secukupnya yang

ditempel di pintu wc (gambar 12.2).

Surat Keputusan tentang Pemberlakuan

Kebijakan Tata Tertib Lingkungan

Membersihkan tempat

sampah

Aktivitas siswa dalam

membersihkan tempat sampah

Tidak ditemukan dokumentasi gambar.

Membersihkan

lingkungan sekolah

Aktivitas siswa dalam

membersihkan lingkungan

sekolah

Kegiatan Semutlis yang dilakukan setiap hari

jumat setelah senam bersama (gambar 13.1)

Surat Keputusan tentang Kegiatan Semutlis

Memperindah kelas dan

sekolah dengan tanaman

Aktivitas siswa dalam

memperindah kelas dan sekolah

dengan tanaman

Siswa sedang menanam dengan pot digantung di

depan kelas (gabar 14.1), siswa sedang menanam

tanaman di tas plastik (gambar 14.2), dan tanaman

yang ditanam di pot bekas kaleng cat yang dilukis

dan dipajang di depan ruang kelas (gambar 14.3).

Page 240: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

225

Surat Keputusan tentang Pemberlakuan

Kebijakan Tata Tertib Lingkungan

Ikut memelihara taman di

halaman sekolah

Aktivitas siswa dalam

memelihara taman di halaman

sekolah

Siswa sedang menyiram tanaman pada pot kaleng

cat (ambar 15.1) dan siswa sedang mencabut

rumput atau tanaman pengganggu di taman

(gambar 15.2).

Surat Keputusan tentang Pemberlakuan

Kebijakan Tata Tertib Lingkungan

Ikut dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan

Aktivitas siswa dalam kegiatan

menjaga kebersihan lingkungan

Siswa sedang membersihkan ruang kelas (gambar

16.1) dan siswa sedang membuang sampah pada

tempat sampah (gambar 16.2).

Surat Keputusan tentang Pemberlakuan

Kebijakan Tata Tertib Lingkungan

Surat Keputusan tentang Peraturan Membuang

Sampah Pada Tempatnya

Page 241: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

226

Lampiran 12. Penggunaan Uji Keabsahan Penelitian

PENGGUNAAN UJI KEABSAHAN PENELITIAN

No. Pertanyaan Penelitian

Item Uji Keabsahan Indikator

1. Penanaman Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Pada Tahap Persiapan Program Hidroponik

Perencanaan Penanaman

Peduli Lingkungan melalui

program hidroponik

Visi-Misi sekolah Triangulasi sumber dan teknik

Alasan pemilihan program hidroponik Triangulasi sumber

Tujuan Triangulasi sumber

Sasaran Triangulasi sumber

Pengetahuan siswa mengenai peduli lingkungan pada hidroponik Triangulasi sumber

Nilai-nilai peduli lingkungan yang ingin diterapkan sekolah melalui

program hidroponik

Triangulasi sumber

Langkah-langkah hidroponik Triangulasi sumber

Perencanaan waktu Triangulasi sumber dan teknik

Persiapan Bercocok tanam

Hidroponik

Lokasi hidroponik Triangulasi sumber dan teknik

Media tanam hidroponik Triangulasi sumber dan teknik

Teknik hidroponik Triangulasi sumber dan teknik

Wadah pembibitan Triangulasi sumber dan teknik

Benih tanaman Triangulasi sumber dan teknik

Alat dan bahan Triangulasi sumber

2. Penanaman Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Pada Tahap Penyemaian dan Pembibitan Program Hidroponik

Persemaian Proses persemaian yang berkaitan dengan peduli lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

Pembibitan Proses pembibitan yang berkaitan dengan peduli lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

3. Penanaman Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Pada Tahap Penanaman Program Hidroponik

Instalasi hidroponik Proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

Instalasi yang digunakan Triangulasi sumber dan teknik

Page 242: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

227

4. Penanaman Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Pada Tahap Pemeliharaan Program Hidroponik

Penyiraman Proses penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

Pemberian larutan nutrisi Proses pemberian larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli

lingkungan

Triangulasi sumber dan teknik

Pemangkasan Proses pemangkasan yang berkaitan dengan peduli lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

5. Penanaman Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Pada Tahap Pemanenan Program Hidroponik

Waktu panen Tanaman yang pernah dipanen Triangulasi sumber

Proses pemanenan yang berkaitan dengan peduli lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

Alat panen yang digunakan Penyedia alat panen Triangulasi sumber

Alat panen yang digunakan Triangulasi sumber dan teknik

6. Nilai Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan Pada Program Hidroponik

Membersihkan wc Aktivitas siswa dalam membersihkan wc Triangulasi sumber dan teknik

Membersihkan tempat

sampah

Aktivitas siswa dalam membersihkan tempat sampah Triangulasi sumber dan teknik

Membersihkan lingkungan

sekolah

Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah Triangulasi sumber dan teknik

Memperindah kelas dan

sekolah dengan tanaman

Aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah dengan

tanaman

Triangulasi sumber dan teknik

Ikut memelihara taman di

halaman sekolah

Aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman sekolah Triangulasi sumber dan teknik

Ikut dalam kegiatan menjaga

kebersihan lingkungan

Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Triangulasi sumber dan teknik

Page 243: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

228

Lampiran 13. Triangulasi Sumber dan Triangulasi Teknik Data Hasil Penelitian

TRIANGULASI SUMBER DAN TRIANGULASI TEKNIK DATA HASIL PENELITIAN

No. Item Observasi Wawancara

Dokumentasi Kesimpulan Admin Sekolah Guru Pendamping Siswa

1. Tahap Persiapan Hidroponik

A. Perencanaan Penanaman Peduli Lingkungan melalui program hidroponik

Visi-Misi sekolah Papan Visi

Misi sekolah

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dipajang di

tembok ruang

Kepala

Sekolah, di

depan ruang

Kepala

Sekolah, di

tembok ruang

guru, di depan

ruang guru,

dan di tembok

ruang kelas VI

A.

Sekolah memiliki

Visi-Misi yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan.

Sekolah memiliki

Visi-Misi yang

berkaitan dengan

menjaga lingkungan.

Siswa tahu Visi-Misi

sekolah yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan.

Papan Visi

Misi sekolah

yang dipajang

di depan ruang

Kepala

Sekolah

(gambar 1.1)

dan di depan

ruang guru

(gambar 1.2).

Valid, Sekolah

memiliki Visi-Misi

yang berkaitan

dengan menjaga

lingkungan

sehingga

menerapkan

program

hidroponik.

Surat

Keputusan

tentang

Perubahan

Visi, Misi, dan

Tujuan

Sekolah

Alasan pemilihan

program

hidroponik

- SD Negeri

Gedongkiwo

merupakan sd

Sekolah menerapkan

program hidroponik

karena ditunjuk oleh

Program hidroponik

dipilih sebagai

penerapan karakter

- Valid, Alasan

pemilihan program

hidroponik dipilih

Page 244: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

229

adiwiyata provinsi,

sehingga

Disperindagkoptan

menunjuk sekolah

untuk menerapkan

program hidroponik

kepada siswa.

Disperindagkoptan

untuk mengenalkan

hidroponik pada

siswa.

peduli lingkungan

karena sekolah

merupakan sekolah

adiwiyata dan tidak

membutuhkan

banyak lahan.

sebagai penerapan

karakter peduli

lingkungan karena

sekolah

mendapatkan

penghargaan

Adiwiyata Provinsi

dan ditunjuk oleh

Diseprindagkoptan

untuk menerapkan

program

hidroponik.

Tujuan - Tujuan

diterapkannya

program hidroponik

yakni agar siswa

menjadi tahu bahwa

bercocok tanam

tidak selamanya

menggunakan

tanah, namun dapat

menggunakan

media pengganti

tanah lainnya.

Program hidroponik

diterapkan agar anak-

anak tahu asal-usul

sayuran, tahu cara

merawatnya, tahu

proses

perkembangannya,

dan bisa mengelola

lahan dengan baik.

Tujuan

diterapkannya

program hidroponik

adalah untuk

menciptakan

lingkungan sekolah

yang asri dan hijau,

siswa dapat

bercocok tanam, dan

berbagi ilmu kepada

orang lain.

- Valid, Penerapan

program

hidroponik

bertujuan agar

siswa bisa praktek

bercocok tanam,

merawat tanaman,

dan menciptakan

lingkungan sekolah

yang asri dan hijau.

Sasaran - Sasaran dari

program hidroponik

alam rangka

pendidikan karakter

Sasaran dari program

hidroponik adalah

kelas 4 dan 5.

Kelas yang

melakukan program

hidroponik adalah

kelas 4 dan 5.

- Valid, Sasaran

diterapkannya

program

hidroponik adalah

Page 245: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

230

peduli lingkungan

adalah kelas 4 dan 5.

siswa kelas 4 dan

5.

Pengetahuan

siswa mengenai

peduli lingkungan

pada hidroponik

- Ada sebagian siswa

yang tahu tentang

hidroponik dalam

rangka pendidikan

karakter peduli

lingkungan.

Kebanyakan siswa

tahu bahwa program

hidroponik

diterapkan dalam

rangka peduli

lingkungan.

Siswa tahu bahwa

hidroponik

diterapkan dalam

rangka pendidikan

karakter peduli

lingkungan. Hal ini

dikarenakan sekolah

merupakan sekolah

adiwiyata sehingga

menciptakan budaya

cinta tanaman dan

cinta lingkungan.

- Valid, Kebanyakan

siswa mengetahui

bahwa program

hidroponik

diterapkan dalam

rangka pendidikan

karakter peduli

lingkungan, apalagi

sekolah merupakan

sekolah Adiwiyata

Provinsi.

Nilai-nilai peduli

lingkungan yang

ingin diterapkan

sekolah melalui

program

hidroponik

- Sekolah

mengharapkan

siswa peduli

terhadap hidroponik

yang ditanamnya.

Mereka diharapkan

rajin menyiram,

memberi pupuk, dan

mengecek secara

berkala.

Nilai-nilai peduli

lingkungan yang

ingin diterapkan

sekolah adalah peduli

terhadap lingkungan,

cinta tanaman,

bercocok tanam, dan

mampu merawat

tanaman.

Nilai-nilai peduli

lingkungan yang

ingin diterapkan

sekolah adalah dapat

merawat tanaman

dengan baik.

- Valid, Nilai-nilai

peduli lingkungan

yang ingin

diterapkan sekolah

melalui program

hidroponik adalah

merawat tanaman

dan peduli terhadap

lingkungan.

Langkah-langkah

hidroponik

- Sekolah

mengenalkan

langkah-langkah

dalam bercocok

Sekolah

mengenalkan

langkah-langkah

hidroponik melalui

Guru pendamping

mengajarkan

langkah-langkah

hidroponik seperti

- Valid, Sekolah

mengenalkan

program hidroponik

kepada siswa

Page 246: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

231

tanam hidroponik

dari menyiapkan

pot, menaruh bibit,

menanam, merawat,

sampai memanen.

gambar-gambar

hidroponik,

kemudian guru

memberikan contoh,

dan siswa praktek

dari persiapan hingga

pemanenan.

persiapan,

pembibitan,

penanaman,

pemeliharaan, dan

pemanenan.

melalui guru yang

ditunjuk sebagai

pendamping dalam

bercocok tanam

hidroponik.

Perencanaan

waktu

- Program hidroponik

biasanya dilakukan

di setiap awal

semester, namun

khusus untuk kelas

4 A sering merawat

hidroponik di setiap

minggunya.

Guru pendamping

merencanakan waktu

untuk melaksanakan

program hidroponik

dengan cara

menyesuaikan jadwal

pelajaran siswa.

Selain itu,

pelaksanaan

menanam hidroponik

dilakukan di awal

semester dan

perawatan dilakukan

di setiap minggu.

Sekolah melakukan

persemaian

hidroponik pada awal

semester, sedangkan

untuk menyiram

dilakukan setiap

seminggu sekali.

- Valid, SD Negeri

Gedongkiwo

menerapkan

program

hidroponik di setiap

semester.

Penanaman

Hidroponik

biasanya dilakukan

di awal semester,

sedangkan

perawatan

hidroponik

diterapkan setiap

seminggu sekali.

B. Persiapan Bercocok tanam Hidroponik

Lokasi hidroponik Lokasi

hidroponik

berada di

depan ruang

Kepala

Hidroponik pot

berbotol air mineral

di tempatkan di

depan kelas tinggi

dan pot berparalon

Program hidroponik

diterapkan di depan

kelas 4, 5, dan 6 yang

berada di lantai 2 dan

diterapkan di depan

Sekolah menerapkan

program hidroponik

di deretan depan

ruang kelas 4 sampai

kelas 6 dan di depan

Tanaman

hidroponik

yang berada di

lantai 2

(gambar 2.1)

Valid, Tanaman

hidroponik terletak

di depan kantor

kepala sekolah dan

depan ruang kelas

Page 247: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

232

Sekolah dan di

depan ruang

kelas IV, V,

dan VI.

di depan kantor

kepala sekolah.

kantor kepala

sekolah.

ruang kepala

sekolah.

dan di depan

ruang Kepala

Sekolah

(gambar 2.2).

4, 5, dan 6 yang

terletak di lantai 2.

Media tanam

hidroponik

Media tanam

yang

digunakan oleh

sekolah adalah

arang sekam,

arang, dan

kerikil.

Media tanam yang

digunakan ada

arang sekam,

dakron, dan spons.

Media tanam yang

digunakan oleh

sekolah yaitu arang

sekam, spons, dan

kerikil.

Media tanam yang

digunakan adalah

arang sekam, kerikil,

dan arang.

Media tanam

arang sekam,

kerikil, dan

arang (gambar

3.1).

Valid, Media

tanam hidroponik

yang digunakan

oleh sekolah

adalah arang

sekam, spons,

kerikil, dan arang.

Teknik

hidroponik

Teknik

hidroponik

yang

digunakan oleh

sekolah adalah

teknik sumbu.

Teknik yang

digunakan itu pot

yang ditempatkan di

atas botol yang

berisi air.

Teknik yang

digunakan oleh

sekolah adalah teknik

sumbu.

Teknik yang

digunakan dalam

bercocok tanam

hidroponik adalah

teknik sumbu.

Teknik sumbu

pada paralon

(gambar 4.1)

dan pada botol

plastik bekas

(gambar 4.2).

Valid, Teknik

hidroponik yang

digunakan oleh

sekolah adalah

teknik sumbu.

Wadah

pembibitan

Wadah

pembibitan

yang

digunakan oleh

sekolah adalah

pot dan bagian

leher dari botol

plastik bekas.

Wadah yang

digunakan untuk

pembibitan adalah

pot dan bagian leher

dari botol.

Wadah pembibitan

yang digunakan yaitu

pot dan bagian leher

dari botol bekas.

Wadah pembibitan

yang digunakan

adalah pot berukuran

kecil dan bagian

leher dari botol

bekas.

Wadah

pembibitan

berupa bagian

leher botol

plastik bekas

(gambar 5.1)

dan pot plastik

(5.2).

Valid, Wadah

pembibitan yang

digunakan oleh

sekolah adalah pot

kecil dan bagian

leher dari botol

plastik bekas.

Benih tanaman Berdasarkan

tanaman

hidroponik

Benih yang pernah

ditanam adalah

sayuran seperti

Benih yang pernah

ditanam yaitu

paprika, cabai, sawi,

Benih yang ditanam

adalah kacang hijau,

timun, tomat, selada,

Hidroponik

tanaman lidah

buaya (gambar

Valid, Benih

tanaman yang

pernah ditanam

Page 248: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

233

yang

ditemukan di

sekolah, maka

benih tanaman

yang ditanam

adalah cabai,

bawang merah,

bawang putih,

lidah buaya,

brokoli, sawi,

kacang

panjang,

kacang hijau,

bawang

bombay,

mentimun,

selada, sawi

hijau, dan

paprika.

bayam, kangkung,

selada, cabai,

paprika, dan terong.

kangkung, selada

hijau, selada merah,

bawang merah,

bawang putih, kacang

hijau, dan sawi

sendok.

bawang bombay,

paprika, sawi putih,

terong, melon,

kacang hijau, seledri,

stroberi, bawang

merah, dan bawang

putih.

6.1), stroberri

(gambar 6.2),

paprika

(gambar 6.3),

dan kacang

hijau (gamabr

6.4).

oleh sekolah

adalah bayam,

kangkung, selada,

cabai, paprika,

terong, sawi,

selada merah,

bawang merah,

bawang putih,

kacang hijau, sawi

sendok, timun,

tomat, selada,

bawang bombay,

melon, seledri, dan

stroberi.

Alat dan bahan - Sekolah

menyiapkan alat-

alat untuk

hidroponik. Namun

jika alat seperti

barang bekas di

sekolah tidak ada,

maka siswa

Sekolah

menyediakan semua

alat dan bahan yang

diperlukan untuk

hidroponik.

Sekolah menyiapkan

alat dan bahan yang

diperlukan dalam

bercocok tanam

hidroponik.

- Valid, Alat dan

bahan untuk

program

hidroponik

disiapkan oleh

sekolah.

Page 249: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

234

membawa dari

rumah.

2. Tahap Penyemaian dan Pembibitan

A. Persemaian

Proses persemaian

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Proses

persemaian

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan oleh

guru

pendamping

dan siswa.

Siswa mengisi

air secukupnya

ke dalam

gayung melalui

selang,

kemudian guru

merendam

benih ke dalam

air dalam

gayung.

Setelah itu

siswa

mendapatkan

benih yang

telah disemai

Pembenihan

dilakukan oleh guru

pendamping. Pak

Anang sebagai guru

pendamping

melakukan

penyemaian

kemudian diberikan

kepada siswa.

Guru pendamping

melakukan

penyemaian,

sedangkan siswa

hanya menanam bibit

yang sudah disemai

guru. Namun siswa

juga pernah

menyemai dengan

menggunakan air

secukupnya yang

dimasukan ke dalam

gayung, kemudian

benih direndam di

dalam air tersebut.

Pada proses

persemaian, guru

pendamping

merendam benih

dengan

menggunakan air

yang telah disiapkan

oleh siswa. Air yang

diperlukan untuk

merendam hanya

sedikit. Kemudian

benih yang telah

direndam diberikan

kepada siswa.

Tidak

ditemukan

dokumentasi

gambar

Valid, Proses

persemaian yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

menggunakan air

secukupnya ketika

merendam benih.

Guru pendamping

dan siswa

merendam benih

menggunakan air

yang dimasukan ke

dalam gayung.

Page 250: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

235

oleh guru

pendamping.

B. Pembibitan

Proses pembibitan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Proses

pembibitan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

tidak

ditemukan oleh

peneliti.

Pembibitan

dilakukan oleh guru

pendamping. Siswa

mendapatkan bibit

yang telah disemai

oleh guru

pendamping.

Siswa menggunakan

media tanam dan air

secukupnya dalam

melakukan

pembibitan. Namun

biasanya guru

menerapkan

hidroponik dari

persemaian langsung

ke penanaman tanpa

pembibitan.

Proses pembibitan

diperoleh dari guru

pendamping,

sedangkan siswa

hanya mendapatkan

bibit tersebut

kemudian ditanam di

media tanam.

Tidak

ditemukan

dokumentasi

gambar

Valid, Proses

pembibitan yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

menggunakan

media tanam dan air

secukupnya.

Namun biasanya

sekolah tidak

menerapkan proses

pembibitan.

3. Tahap Penanaman Hidroponik

Instalasi Hidroponik

Proses

penanaman yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

Proses

penanaman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan oleh

siswa dengan

cara menanam

bibit ke dalam

pot yang berisi

media tanam

Admin sekolah

kurang paham

dengan proses

penanaman yang

dilakukan oleh

siswa.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

menyiram tanaman

yang telah ditanam

dengan air

secukupnya.

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk membuang sisa

pembuatan instalasi

ke tempat sampah,

kemudian siswa

diminta untuk

mengisi air

secukupnya pada

instalasi hidroponik,

menambahkan arang

Siswa

menyiram bibit

yang baru

ditanam

(gambar 7.1)

dan siswa

menambahkan

media tanam

secukupnya ke

dalam pot

(gambar 7.2).

Valid, Proses

penanaman yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

menggunakan air

secukupnya pada

instalasi hiroponik,

menambah media

tanam secukupnya,

dan menyiram

Page 251: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

236

secukupnya.

Kemudian

siswa

menyiram pot

tersebut

dengan air

secukupnya.

sekam seperlunya ke

dalam pot, dan

menyiram tanaman

dengan air

secukupnya.

tanaman dengan air

secukupnya.

Instalasi yang

digunakan

Instalasi yang

digunakan oleh

sekolah adalah

botol plastik

bekas dan

paralon.

Instalasi yang

digunakan dari

paralon.

Instalasi yang

digunakan adalah

botol plastik bekas

dan paralon.

Instalasi yang

digunakan adalah

paralon dan botol

plastik bekas.

Instalasi botol

plasik bekas di

lantai 2

(gambar 8.1)

dan instalasi

paralon di

depan ruang

Kepala

Sekolah

(gambar 8.1).

Valid, Instalasi

yang digunakan

oleh sekolah adalah

botol plastik bekas

dan paralon.

4. Tahap Pemeliharaan Hidroponik

A. Penyiraman

Proses

penyiraman yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

Proses

penyiraman

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan

dengan

menyiram

Sekolah selalu

mengingatkan agar

siswa menyiram

tanaman hidroponik

pada pagi hari atau

jam istirahat.

Guru pendamping

menyarankan siswa

untuk menyiram

minimal seminggu

sekali terutama jika

air di dalam instalasi

telah berkurang.

Namun ada siswa

Guru pendamping

mengingatkan siswa

untuk menyiram

tanaman hidroponik

dengan air biasa jika

daun masih dua atau

tiga dan penyiraman

dilakukan setiap

Siswa sedang

membuang air

yang

berlebihan

pada tanaman

hidroponik

(gambar 9.1)

dan siswa

Valid, Proses

penyiraman yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

cara menyiram

tanaman dan

menambahkan air

Page 252: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

237

setiap

seminggu

sekali dan

biasanya pada

pagi hari,

setelah

berolahraga,

istirahat

pertama,

istirahat kedua,

atau setelah

pulang

sekolah.

yang menyiram lebih

dari sekali dalam satu

minggu.

seminggu sekali dan

jika ada air yang

kotor atau berkurang

maka untuk diganti

atau ditambahkan air

yang baru.

sedang

menyiram

tanaman

hidroponik

dengan air

secukupnya

(gambar 9.2).

secukupnya jika air

dalam instalasi

berkurang atau

sudah kotor, serta

dilakukan oleh

siswa setiap

seminggu sekali.

B. Pemberian Larutan Nutrisi

Proses pemberian

larutan nutrisi

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Proses

pemberian

larutan nutrisi

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan oleh

guru

pendamping

dengan

mencampurkan

larutan nutrisi,

sedangkan

siswa

Sekolah melakukan

pemberian larutan

nutrisi dengan cara

menyesuaikan

jadwal siswa. Guru

pendamping

menyiapkan larutan

nutrisi kemudian

siswa

menambahkan air

hidroponik dengan

larutan nutrisi yang

telah disiapkan oleh

Guru pendamping

mengingatkan

kepada siswa untuk

memberikan air

larutan ketika

tanaman sudah

memiliki jumlah

daun minimal 4 helai.

Guru menyiapkan air

larutan, kemudian

siswa menyiramnya

ke tanaman

hidroponik.

Terkadang siswa

Setiap seminggu

sekali guru

pendamping

menyiapkan larutan

pupuk kemudian

siswa menyiram

tanaman hidroponik

dengan larutan

tersebut. Terkadang

siswa juga

menyiapkan dan

menyiramnya secara

mandiri.

Siswa sedang

menyiram

tanaman

hidroponik

denngan

larutan nutrisi

(gambar 10.1)

Valid, Proses

pemberian larutan

nutrisi yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

cara guru

pendamping

menyiapkan larutan

nutrisi kemudian

siswa menyiram

tanaman

hidroponik

secukupnya dengan

Page 253: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

238

menyiram

tanaman

hidroponik

dengan larutan

tersebut.

guru pendamping

itu.

menyiapkan larutan

dan menyiramnya

sendiri tanpa

didampingi guru.

larutan nutrisi

tersebut.

C. Pemangkasan

Proses

pemangkasan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Proses

pemangkasan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

dilakukan

dengan

memetik

bagian daun

yang layu dan

dibuang ke

tempat

sampah.

Sekolah

mengingatkan

kepada siswa jika

ada tanaman yang

layu maka segera

untuk dicabut atau

dipotong bagian

yang layu dan

dibuang di tempat

sampah.

Guru pendamping

mengingatkan anak-

anak untuk memantau

tanaman hidroponik

setiap selesai

olahraga. Jika ada

tanaman yang layu,

siswa memetik

bagian yang layu itu

dan membuangnya di

tempat sampah.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

merawat tanaman

agar tumbuh subur

dan memetik daun

yang layu agar

tanaman tidak mati.

Beberapa siswa

sedang

memangkas

daun cabai

yang layu

(gambar 11.1)

Valid, Proses

pemangkasan yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

cara siswa

mencabut bagian

tanaman yang layu

kemudian dibuang

ke tempat sampah

agar tanaman tidak

mati.

5. Tahap Pemanenan Hidroponik

A. Waktu Panen

Tanaman yang

pernah dipanen

- Hidroponik yang

telah diterapkan di

sekolah telah

mencapai tahap

pemanenan.

Sekolah sudah

pernah memanen

tanaman hidroponik.

Tanaman yang

pernah dipanen

Hidroponik telah

mencapai tahap

pemanenan. Adapun

tanaman yang

pernah dipanen

- Valid, Program

hidroponik yang

diterapkan di

sekolah telah

mencapai tahap

Page 254: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

239

Adapun tanaman

yang pernah

dipanen adalah

selada, cabai, dan

tomat.

adalah kangkung,

bawang merah,

kacang hijau, selada,

dan sawi.

adalah bayam,

selada, kacang hijau,

terong, stroberi,

paprika, cabai, dan

seledri. Namun

untuk siswa kelas 5

B belum merasakan

panen.

pemanenan.

Tanaman yang

pernah dipanen

adalah selada,

cabai, tomat,

kangkung, bawang

merah, kacang

hijau, selada, sawi,

bayam, terong,

stroberi, paprika,

dan seledri.

Proses pemanenan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

Proses

pemanenan

yang berkaitan

dengan peduli

lingkungan

tidak

ditemukan oleh

peneliti.

Guru pendamping

mengajari siswa

dalam memanen.

Namun admin tidak

tahu proses

pemanenannya.

Guru pendamping

memberitahu untuk

berhati-hati dalam

memanen, tidak

boleh sembarangan,

dan tidak merusak

tanaman. Jika ada

hasil panen yang

buruk maka siswa

diminta

membuangnya di

tempat sampah.

Guru pendamping

meminta siswa untuk

tidak sembarangan

dan berhati-hati

dalam memanen.

Kemudian hasil

panen dikumpulkan

menjadi satu. Jika

ada buah yang busuk

maka dibuang di

tempat sampah.

Tidak

ditemukan

dokumentasi

gambar.

Valid, Proses

pemanenan yang

berkaitan dengan

peduli lingkungan

dilakukan dengan

memanen tanaman

secara berhati-hati

dan siswa

membuang hasil

panen yang busuk

ke tempat sampah.

B. Alat Panen

Penyediaan alat

panen

- Alat panen

disediakan dari

sekolah.

Alat panen

disediakan oleh

sekolah.

Sekolah

menyediakan alat

untuk panen.

- Valid, Alat yang

digunakan untuk

panen disediakan

dari sekolah.

Page 255: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

240

Alat panen yang

digunakan

Alat panen

yang

digunakan

tidak

ditemukan oleh

peneliti.

Alat panen yang

digunakan adalah

gunting, pisau, dan

keranjang.

Alat panen yang

digunakan adalah

tangan dan gunting.

Siswa menggunakan

tangan, gunting, dan

keranjang ketika

memanen tanaman

hidroponik.

Tidak

ditemukan

dokumentasi

gambar.

Valid, Alat panen

yang digunakan

oleh sekolah adalah

tangan, gunting,

dan keranjang.

6. Karakter Peduli Lingkungan yang ditanamkan

A. Membersihkan wc

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan wc

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

wc dilakukan

dengan cara

menyiram wc

minimal 3 kali.

Sekolah memberi

tahu kepada siswa

bahwa setelah

menggunakan wc,

maka siswa harus

menyiram air

minimal 3 kali.

Wc dibersihkan oleh

petugas kebersihan

sekolah. Namun

siswa tetap

berpartisipasi

membersihkan wc

setelah mereka

menggunakannya.

Mereka menyiram

kamar mandi minimal

3 kali siraman.

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan wc

yaitu dengan

menyiram minimal 3

kali setelah

menggunakan wc

dan membuang

binatang-binatang

yang masuk ke

dalam wc.

Ajakan untuk

menyiram dan

menutup kamar

mandi yang

ditempel di

tembok wc

(gambar 12.1)

dan ajakan

untuk

menyiram

kamar mandi

sampai bersih

dengan

menggunakan

air secukupnya

yang ditempel

di pintu wc

(gambar 12.2).

Valid, Aktivitas

siswa dalam

membersihkan wc

yaitu dengan cara

menyiram wc

dengan air minimal

3 kali siraman

setelah

menggunakan wc

dan membuang

binatang-binatang

yang masuk ke

dalam wc.

Page 256: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

241

Surat

Keputusan

tentang

Pemberlakuan

Kebijakan Tata

Tertib

Lingkungan

B. Membersihkan tempat sampah

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

tempat sampah

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

tempat sampah

dilakukan

setiap hari oleh

petugas piket

dan dibuang ke

gerobak

sampah yang

berada di

depan sekolah

saat pulang

sekolah.

Tempat sampah

diangkut oleh

petugas kebersihan.

Siswa membersihkan

tempat sampah ketika

sampah sudah penuh.

Tempat sampah yang

penuh dibuang ke bak

sampah yang berada

di depan sekolah oleh

petugas piket setelah

pulang sekolah.

Siswa yang bertugas

untuk piket kelas

membersihkan

tempat sampah

dengan cara

membuang sampah

ke gerobak sampah

yang berada di depan

sekolah.

Tidak

ditemukan

dokumentasi

gambar.

Valid, Aktivitas

siswa dalam

membersihkan

tempat sampah

dilakukan dengan

cara setiap pulang

sekolah petugas

piket kelas

mengangkut tempat

sampah yang ada di

depan kelas dan

membuangnya ke

gerobak sampah

yang ada di depan

sekolah.

Page 257: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

242

C. Membersihkan lingkungan sekolah

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

lingkungan

sekolah

Aktivitas siswa

dalam

membersihkan

lingkungan

sekolah

dilakukan

melalui

kegiatan

Semutlis

setelah senam

bersama.

Siswa

membersihkan

lingkungan sekolah

ketika hari jumat

setelah senam.

Mereka kerja bakti

di halaman sekolah

melalui kegiatan

Semutlis (Sepuluh

menit peduli

lingkungan sekitar).

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah

ketika kegiatan

Semutlis yang

dilakukan setiap hari

jumat.

Siswa membersihkan

lingkungan sekolah

setiap hari jumat

setelah senam pada

kegiatan Semutlis di

halaman sekolah.

Kegiatan

Semutlis yang

dilakukan

setiap hari

jumat setelah

senam bersama

(gambar 13.1)

Valid, Aktivitas

siswa dalam

membersihkan

lingkungan sekolah

dilakukan dengan

cara kerja bakti

membersihkan

lingkungan melalui

kegiatan Semutlis

yang dilakukan

setiap hari jumat

setelah selesai

senam.

Surat

Keputusan

tentang

Kegiatan

Semutlis

D. Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman

Aktivitas siswa

dalam

memperindah

kelas dan sekolah

dengan tanaman

Aktivitas

memperindah

kelas dan

sekolah dengan

tanaman

dilakukan

dengan cara

merapikan pot

tanaman,

membersihkan

pot yang kotor,

dan menata

Siswa mempunyai

tanaman hidroponik

dan tanaman

lainnya yang

ditempatkan di

depan kelas masing-

masing. Mereka

menyiram dan

merawat tanaman

seperti menyabut

rumput-rumput

yang tumbuh di pot.

Siswa memperindah

kelas dan sekolah

dengan tanaman yang

mereka tanam

melalui pot cat.

Mereka merawat

tanaman yang mereka

miliki dengan cara

menyiram tanaman

setiap hari dn

mencabut daun yang

telah layu.

Siswa diminta untuk

menghias pot dari

bekas kaleng cat

kemudian pot diberi

tanaman dan

diletakan di depan

kelas untuk dirawat

setiap hari.

Siswa sedang

menanam

dengan pot

digantung di

depan kelas

(gambar 14.1),

siswa sedang

menanam

tanaman di tas

plastik (gambar

14.2), dan

tanaman yang

Valid, Aktivitas

siswa dalam

memperindah kelas

dan sekolah dengan

tanaman dilakukan

dengan cara siswa

menghias pot

tanaman dan

merawat tanaman

tersebut di depan

kelas.

Page 258: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

243

tanaman

hidroponik.

ditanam di pot

bekas kaleng

cat yang dilukis

dan dipajang di

depan ruang

kelas (gambar

14.3).

Surat

Keputusan

tentang

Pemberlakuan

Kebijakan Tata

Tertib

Lingkungan

E. Ikut memelihara taman di halaman sekolah

Aktivitas siswa

dalam

memelihara

taman di halaman

sekolah

Aktivitas siswa

dalam

memelihara

taman di

halaman

sekolah

dilakukan

dengan cara

menyiram

tanaman setiap

hari, mencabut

rumput yang

tumbuh di

Siswa memelihara

taman dengan

menyirami

tanaman. Namun

ada juga siswa yang

tidak peduli dengan

taman.

Setiap pagi hari

siswa menyiram

tanaman dan

mencabut rumput-

rumput yang tumbuh

di dalam pot. Siswa

juga merawat

tanaman melalui

kegiatan Semutlis

yang dilakukan setiap

hari jumat.

Aktivitas siswa

dalam memelihara

taman di halaman

sekolah adalah

dengan menyirami

setiap hari, memberi

pupuk, dan

memotong bagian

daun yang layu.

Siswa sedang

menyiram

tanaman pada

pot kaleng cat

(ambar 15.1)

dan siswa

sedang

mencabut

rumput atau

tanaman

pengganggu di

taman (gambar

15.2).

Valid, Aktivitas

siswa dalam

memelihara taman

di halaman sekolah

dilakukan dengan

cara setiap hari

menyiram tanaman,

memberi pupuk,

dan memotong

bagian tanaman

yang layu.

Page 259: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

244

dalam pot, dan

memetik daun

yang layu dan

dibuang ke

tempat

sampah.

Surat

Keputusan

tentang

Pemberlakuan

Kebijakan Tata

Tertib

Lingkungan

F. Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga

kebersihan

lingkungan

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga

kebersihan

lingkungan

dilakukan

dengan cara

membuang

sampah

berdasarkan

jenis sampah

ke tempat

sampah dan

menyapu ruang

kelas di pagi

dan siang hari.

Ada siswa yang

membuang sampah

pada tempatnya, ada

pula yang tidak pada

tempatnya. Selain

itu, setiap kelas

piket pada pagi dan

siang hari.

Siswa melakukan

piket kelas di setiap

pagi dan siang hari.

Mereka juga

membuang sampahdi

tempat sampah

berdasarkan jenis

sampah. Jika tidak

membuang sampang

di tempat sampah,

maka siswa wajib

mengambil 10

sampah yang

berserakan di sekitar

sekolah.

Aktivitas siswa

dalam kegiatan

menjaga kebersihan

lingkungan adalah

piket kelas setiap

pagi dan siang hari

sesuai jadwal dan

membuang sampah

pada tempatnya.

Siswa sedang

membersihkan

ruang kelas

(gambar 16.1)

dan siswa

sedang

membuang

sampah pada

tempat sampah

(gambar 16.2).

Valid, Aktivitas

siswa dalam

kegiatan menjaga

kebersihan

lingkungan

dilakukan dengan

cara membuang

sampah pada

tempat sampah

yang telah

disediakan dan

petugas piket kelas

membersihkan

kelas setiap pagi

dan siang hari.

Surat

Keputusan

tentang

Pemberlakuan

Kebijakan Tata

Tertib

Lingkungan

Page 260: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

245

Surat

Keputusan

tentang

Peraturan

Membuang

Sampah Pada

Tempatnya

Page 261: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

246

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Visi dan Misi sekolah

Gambar 1.1 Papan Visi Misi

sekolah yang dipajang di depan

ruang Kepala Sekolah

Gambar 1.2 Papan Visi Misi

sekolah yang dipajang di dan di

depan ruang guru

2. Lokasi hidroponik

Gambar 2.1 Tanaman

hidroponik yang berada di lantai

2

Gambar 2.2 Tanaman

hidroponik yang berada di depan

ruang Kepala Sekolah

3. Media tanam hidroponik

Gambar 3.1 Media tanam arang sekam, kerikil, dan arang

Page 262: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

247

4. Teknik hidroponik

Gambar 4.1 Teknik sumbu pada

paralon

Gambar 4.2 Teknik sumbu pada

botol plastik bekas

5. Wadah pembibitan

Gambar 5.1 Wadah pembibitan

berupa bagian leher botol plastik

bekas

Gambar 5.2 Wadah pembibitan

berupa pot plastik

6. Benih tanaman

Gambar 6.1 Hidroponik tanaman

lidah buaya

Gambar 6.2 Hidroponik

tanaman stroberi

Page 263: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

248

Gambar 6.3 Hidroponik

tanaman paprika

Gambar 6.4 Hidroponik

tanaman kacang hijau

7. Proses penanaman yang berkaitan dengan peduli lingkungan

Gambar 7.1 Siswa menyiram

bibit yang baru ditanam

Gambar 7.2 Siswa

menambahkan media tanam

secukupnya ke dalam pot

8. Instalasi yang digunakan

Gambar 8.1 Instalasi botol

plasik bekas di lantai 2

Gambar 8.2 Instalasi paralon di

depan ruang Kepala Sekolah

Page 264: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

249

9. Proses penyiraman yang berkaitan dengan peduli lingkungan

Gambar 9.1 Siswa sedang

membuang air yang berlebihan

pada tanaman hidroponik

Gambar 9.2 Siswa sedang

menyiram tanaman hidroponik

dengan air secukupnya

10. Proses pemberian larutan nutrisi yang berkaitan dengan peduli

lingkungan

Gambar 10.1 Siswa sedang menyiram tanaman hidroponik denngan

larutan nutrisi

11. Proses pemanenan yang berkaitan dengan peduli lingkungan

Gambar 11.1 Beberapa siswa sedang memangkas daun cabai yang

layu

Page 265: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

250

12. Aktivitas siswa dalam membersihkan wc

Gambar 12.1 Ajakan untuk

menyiram dan menutup kamar

mandi yang ditempel di tembok

wc

Gambar 12.2 Ajakan untuk

menyiram kamar mandi sampai

bersih dengan menggunakan air

secukupnya yang ditempel di

pintu wc

13. Aktivitas siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah

Gambar 13.1 Kegiatan Semutlis yang dilakukan setiap hari jumat

setelah senam bersama

14. Aktivitas siswa dalam memperindah kelas dan sekolah dengan

tanaman

Gambar 14.1 Siswa sedang

menanam dengan pot digantung

di depan kelas

Gambar 14.2 Tanaman yang

ditanam di pot bekas kaleng cat

yang dilukis dan dipajang di

depan ruang kelas

Page 266: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

251

Gambar 14.3 Siswa sedang menanam tanaman di tas plastik

15. Aktivitas siswa dalam memelihara taman di halaman sekolah

Gambar 15.1 Siswa sedang menyiram tanaman pada pot kaleng cat

Gambar 15.2 Siswa sedang mencabut rumput atau tanaman

pengganggu di taman

16. Aktivitas siswa dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

Gambar 16.1 Siswa sedang membersihkan ruang kelas

Page 267: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

252

Gambar 16.2 Siswa sedang membuang sampah pada tempat sampah

Page 268: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

253

Lampiran Lampiran 15. Surat Keputusan tentang Perubahan Visi, Misi,

dan Tujuan Sekolah

Page 269: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

254

Page 270: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

255

Lampiran 16. Surat Keputusan tentang Pemberlakuan Kebijakan Tata

Tertib Lingkungan

Page 271: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

256

Page 272: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

257

Page 273: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

258

Page 274: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

259

Lampiran 17. Surat Keputusan tentang Kegiatan Semutlis

Page 275: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

260

Lampiran 18. Surat Keputusan tentang Peraturan Membuang Sampah

Pada Tempatnya

Page 276: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

261

Lampiran 19. Surat Penelitian

Page 277: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

262

Page 278: PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN …eprints.uny.ac.id/52120/1/Puji Nur Hidayat.pdf · dan semangat kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi. x 8. ... Proses penanaman

263