Penambat Rel Kereta API

12
PENAMBAT REL KERETA API A. PENGERTIAN UMUM Penambat rel merupakan suatu komponen yang menambatkan atau mengikat rel pada bantalan sedemikian sehingga kedudukan rel menjadi kokoh dan tidak bergeser pada bantalannya. Kedudukan rel dapat bergeser akibat pergerakan dinamis roda kereta yang bergerak di atas rel, karena pergerakan dinamis roda dapat mengakibatkan gaya lateral yang besar. Oleh karena itu, kekuatan penambat sangat diperlukan untuk dapat mengeliminasi gaya lateral tersebut. B. JENIS PENAMBAT Jenis penambat digolongkan berdasarkan karakteristik perkuatan yang dihasilkan dari sistem penambat yang digunakan. Secara umum, penambat rel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Jenis Penambat Kaku dan Jenis Penambat Elastis. Jenis penambat yang digunakan akan bergantung kepada jenis bantalan dan tipe batang rel yang digunakan. Penambat kaku contohnya adalah paku rel, mur, baut, sekrup, atau menggunakan tarpon yang dipasang menggunakan pelat landas. Sistem perkuatannya terdapat pada klem plat yang kaku. Umumnya penambat kaku ini digunakan pada jalur kereta api tua. Karakteristik dari penambat kaku adalah selalu dipasang pada bantalan kayu atau bantalan besi. Penambat kaku kini sudah tidak layak digunakan untuk jalan rel dengan frekuensi dan beban gandar (axle load) yang tinggi. Namun demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan kayu yang dipasang pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.

description

Penambat rel merupakan suatu komponen yang menambatkan atau mengikat rel pada bantalan sedemikian sehingga kedudukan rel menjadi kokoh dan tidak bergeser pada bantalannya. Kedudukan rel dapat bergeser akibat pergerakan dinamis roda kereta yang bergerak di atas rel, karena pergerakan dinamis roda dapat mengakibatkan gaya lateral yang besar.

Transcript of Penambat Rel Kereta API

Page 1: Penambat Rel Kereta API

PENAMBAT REL KERETA API

A. PENGERTIAN UMUM

Penambat rel merupakan suatu komponen yang menambatkan atau

mengikat rel pada bantalan sedemikian sehingga kedudukan rel menjadi kokoh

dan tidak bergeser pada bantalannya. Kedudukan rel dapat bergeser akibat

pergerakan dinamis roda kereta yang bergerak di atas rel, karena pergerakan

dinamis roda dapat mengakibatkan gaya lateral yang besar. Oleh karena itu,

kekuatan penambat sangat diperlukan untuk dapat mengeliminasi gaya lateral

tersebut.

B. JENIS PENAMBAT

Jenis penambat digolongkan berdasarkan karakteristik perkuatan yang

dihasilkan dari sistem penambat yang digunakan. Secara umum, penambat rel dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu Jenis Penambat Kaku dan Jenis Penambat Elastis. Jenis penambat

yang digunakan akan bergantung kepada jenis bantalan dan tipe batang rel yang digunakan.

Penambat kaku contohnya adalah paku rel, mur, baut, sekrup, atau menggunakan tarpon

yang dipasang menggunakan pelat landas. Sistem perkuatannya terdapat pada klem plat yang

kaku. Umumnya penambat kaku ini digunakan pada jalur kereta api tua. Karakteristik dari

penambat kaku adalah selalu dipasang pada bantalan kayu atau bantalan besi. Penambat kaku

kini sudah tidak layak digunakan untuk jalan rel dengan frekuensi dan beban gandar (axle

load) yang tinggi. Namun demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan

kayu yang dipasang pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.

Gambar 1. (kiri) Penambat rel kaku(kanan) Penambat kaku pada bantalan kayu menggunakan

pelat landas dan tirpon

Page 2: Penambat Rel Kereta API

Penambat elastis biasanya digunakan pada jalan rel yang memiliki frekuensi dan beban

gandar yang tinggi. Sistem penambat elastis terbuat dari bahan baja yang elastis, sehingga

memungkinkan untuk mengabsorbsi getaran yang terjadi pada saat kereta lewat di atasnya

ataupun mengakomodasi pemuaian rel akibat perbedaan suhu rel. Selain dapat meredam

getaran, penambat elastis juga mampu memberikan kuat jepit (clamping force) yang tinggi

dan mampu memberikan perlawanan rangkak (creep resistence). Oleh karena itu perjalanan

kereta api menjadi lebih nyaman dan dapat mengurangi resiko kerusakan pada rel maupun

bantalannya. Penambat elastis juga dipakai pada rel yang disambungan dengan las termit

(Continuous Welded Rails) karena kemampuannya untuk menahan batang rel agar tidak

bergerak secara horizontal saat pemuaian.

Terdapat dua macam penambat elastis yaitu:

a. Penambat Elastis Tunggal (single elastic fastening)

Komponennya terdiri dari pelat landas, pelat atau batang jepit elastik, tirpon, mur dan

baut. Penambat elastik tunggal ini biasanya digunakan pada bantalan besi atau kayu.

b. Penambat Elastis Ganda (double elastic fastening)

Komponennya terdiri dari pelat landas, pelat atau batang jepit elastik, alas rel

(karet), tirpon, mur dan baut. Penggunaan pada bantalan benton tidak

menggunakan pelat landas, tetapi tebal karet alas (rubber pad) rel harus

disesuaikan dengan kecepatan kereta api maksimum.

Penambat elastis inilah yang sekarang banyak digunakan, terutama pada bantalan beton,

meskipun ada juga yang digunakan pada bantalan kayu dan bantalan besi.

Gambar 2. (kiri) Paku rel pada bantalan kayu dengan Tie Plate(kanan) Penambat kaku menggunakan tirpon pada bantalan kayu

Page 3: Penambat Rel Kereta API

C. SISTEM PENAMBAT REL DI INDONESIA

Penambat elastic lebih banyak digunakan di Indonesia daripada jenis penambat kaku.

Penambat elastic tunggal hanya boleh digunakan pada jalan rel kelas IV dan V, sedangkan

penambat elastic ganda pada dasarnya dapat digunakan pada semua kelas jalan rel, namun

tidak dianjurkan untuk jalan rel kelas V.

Penambat elastis sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain:

Penambat Pandrol E-Clip produksi Pandrol Inggris

Penambat Pandrol Fastclip produksi Pandrol Inggris

Penambat Kupu-kupu produksi Vossloh

Penambat DE-Clip produksi PT. Pindad Bandung

Penambat KA Clip produksi PT. Pindad Bandung.

Sistem penambat elastis yang banyak digunakan di Indonesia adalah E-clip, KA-clip, dan

DE-clip.

1. E-clip

Disebut sebagai E-clip karena bentuknya seperti huruf e kecil dan berbentuk seperti klip

kertas sehingga disebut sebagai klip. Merupakan penambat yang pertama sekali

dikembangkan oleh Pandrol Inggris sehingga disebut juga sebagai Pandrol Clip. Penambat rel

tipe ini merupakan suatu batang baja dengan diameter 19 mm yang berbentuk spiral/ulir,

yang salah satu sisinya menekan kaki rel dan sisi yang lain berlindung pada suatu penahan.

Karakteristik penambat rel E-clip adalah:

a. Clamping Force (kuat jepit) tinggi, hingga mencapai 600 kgf,

b. Tidak berisik ketika rangkaian kereta api melewati bantalan,

c. Mudah dalam pekerjaan pemasangan,

d. Kuat dan tidak mudah lepas,

e. Jumlah komponen sedikit/sederhana,

f. Bila digunakan alas karet (rubber pad) di bawah kaki rel, menjadi penambat elastis

ganda.

Page 4: Penambat Rel Kereta API

2. DE-clip

Merupakan penambat elastis yang dikembangkan di Belanda. Di Indonesia penambat ini

dibuat oleh PT Pindad dan digunakan secara luas pada jaringan jalan kereta api, khususnya

diwilayah pulau Jawa.

Penambat rel tipe DE-Clip mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Clamping force (kuat jepit) mencapai lebih dari 1000 kgf,

b. Dapat melawan gaya puntiran (torsional force),

c. Penambat dapat memiliki sifat double elastic karena menggunakan alas karet (rubber pad)

dalam sistemnya,

d. Komponen penambat rel tidak banyak dan sederhana.

Gambar 3. (atas) Penambat E-Clip(bawah) Penambat E-Clip pada bantalan beton

Page 5: Penambat Rel Kereta API

3. KA-clip

Penambat rel elastis tipe KA-clip merupakan hasil penelitian dan pengembangan bersama

antara PT. Pindad dengan PT. Kereta Api Indonesia. Penambat rel tipe KA-clip lebih sesuai

dengan karakteristik kereta api di Indonesia. Klip rel kereta api ini bisa digunakan di rel

berukuran berapa pun—baik R33, R42 maupun R54. Penambat ini merupakan

pengembangan dari F Type.

Karakteristik utama KA-clip adalah sebagai berikut:

a. Sederhana,

Gambar 4. Penambat DE-Clip

Page 6: Penambat Rel Kereta API

b. Mudah dalam pemasangan,

c. Bila track mengalami pergantian rel, masih dapat digunakan kembali dengan efektif,

d. Kuat jepit terhadap rel 800-1200 kgf,

e. Anti vandalism (pencurian komponen rel), karena memasang dan membukanya perlu alat

khusus,

f. Bila digunakan alas karet (rubber pad) di bawah kaki rel, menjadi penambat elastis

ganda.

D. SISTEM PENAMBAT REL DI LUAR NEGERI

Sistem penambat yang digunakan di luar negeri tidak jauh berbeda dengan yang

digunakan di Indonesia, baik komponen penyusunnya maupun jenis penambat elastisnya.

Perbedaannya hanya pada variasi penambat elastic yang digunakan lebih beragam, sesuai

dengan kebutuhan sarana dan prasarana jalan rel pada Negara masing-masing. Contohnya di

Jepang, penambat yang banyak digunakan adalah penambat rel tipe F.

Gambar 5. Penambat KA-Clip

Gambar 6. Penambat Pandrol Fastclip

Page 7: Penambat Rel Kereta API

Penambat rel Tipe F bila dilihat sekilas tampak sederhana dan bentuknya mirip dengan

Penambat E-Clip, namun komponen penambatnya relatif banyak sehingga membutuhkan

ketelitian dalam pemasangan dan pemeliharaan. Kuat jepit yang dihasilkan dapat mencapai

500 kgf, dan penambat ini dianggap tidak cepat longgar karena mampu meredam getaran.

Contoh lainnya adalah Tension Clamp Fastening, Penambat elastis tipe W, penambat

Pandrol VIPA, dan tipe Vanguard.

Penambat Pandrol VIPA merupakan jenis penambat dengan desain yang dioptimalkan

untuk mengurangi kebisingan dan getaran sekunder dengan menggunakan system resilient

pad. Ukuran keseluruhan perakitan telah direduksi sehingga dapat mengurangi beban

perakitan dan memudahkan untuk perkuatan ke system yang telah ada.

Gambar 8. Penambat elastis tipe W

Gambar 7. System penambat dengan Tension Clamp

Page 8: Penambat Rel Kereta API

Penambat tipe Vanguard digunakan untuk mendukung kereta api pada slab, jembatan, dan

terowongan. Rel didukung pada bagian bawah kepala rel dan pada bagian badan rel dengan

menggunakan karet, sehingga kaki rel menjadi menggantung dengan area kosong

dibawahnya. Dengan karakteristik kekakuan rendah, diharapkan redaman getaran dan kontrol

pada gauge menjadi maksimal. Penambat ini memiliki biaya yang lebih rendah dari jenis

oenambat lain namun didesain untuk mencapai tingkat kinerja yang sama.

Selain yang telah disebutkan diatas, masih banyak variasi dari sistem penambat yang

digunakan di dunia. Masing-masing dari penambat tersebut memiliki karakteristik sendiri-

sendiri yang cocok digunakan untuk sarana dan prasarana kereta api tertentu, sesuai dengan

kebutuhan pada tiap Negara.

Gambar 9. (kiri) Penambat Pandrol VIPA(kanan) Penambat tipe Vanguard

Gambar 10. Berbagai komponen dari system penambat

Page 9: Penambat Rel Kereta API

TEKNIK JALAN REL

“TEKNOLOGI PENAMBAT REL

DI INDONESIA DAN DUNIA”

DISUSUN OLEH:

RIZKI A.T. CAHYANI

(105060100111025)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN SIPIL