Penalaran Hukum

17
PENALARAN HUKUM PENALARAN HUKUM Oleh : Oleh : Dr. J.M. Atik Krustiyati, Dr. J.M. Atik Krustiyati, S.H.,M.S. S.H.,M.S.

description

KWN

Transcript of Penalaran Hukum

  • PENALARAN HUKUMOleh :

    Dr. J.M. Atik Krustiyati, S.H.,M.S.

  • PENALARAN HUKUM atauARGUMENTASI HUKUMKepustakaan Belanda Argumenteran = Argumentation (Argument) Inggris Redeneren = Reasoning

    Sering dipertukarkan tapi ada perbedaan

  • Makna Argumen :

    a)Trains of Reasoning

    b) Interaksi manusia (human interaction yang berkaitan dengan forum argumentasi (pengadilan, temu ilmiah, kongres, dll)

  • Makna Reasoning : a) Menunjuk proses psikologis (ide, keyakinan, dugaan, felings, dan emosi arti luas. b) Giving reasons, alasan alasan yang dimaksudkan sebagaiBahasa justifikasi keputusan = argumen.Argumentasi Memberi alasan yang bersifat legalbukan Bahasa (away of testing ideas critically,Komunikasi bukan dalam arti proses) arti sempit.

    Reasoning dalam arti sempit = ArgumenLegal Reasoning = Legal Argumentasi

  • Bahasa Indonesia -) Penalaran -) Argumentasi hasil dari proses pelanaran dan ini berbeda dengan Reasoning dalam arti sempit yang berarti giving reasons.

    Penalaran Hukum Argumentasi Hukum- Bagian dari Logika - Bagian dari teori hukum- Proses (Reasoning - Legal Reasoning dalam arti luas) dalam arti sempit

  • Dalam Legal Reasoning yang ingin dicapai adalah : a) Legal certainty ciri ReasonableAntinomi b) Justice Kesimpulan yang didukung oleh argumentasi yang layak. Oleh karena itu bukan legal certainty kalau sudah ada putusan hakim yang tetap.

    Dalam Legal reasoning ada Filsafat HukumRumusan keadilan tidak tuntas gali nilai nilai dalam masyarakat Nilai berkaitan dengan Moral.

  • Antara Hukum dan Moral Bagaimana ?Inseparability thesis Ada kaitan antara Moral dengan Hukum Hukum yang baik secara Moral juga baik Hukum melarang maka Moral yang melarangSeparability thesis / Positivisme Tidak ada kaitan antara Hukum dengan Moral Hukum dapat bertentangan dengan moral (Mana yang dimenangkan?)

  • Ciri Khas Penalaran Hukum

    A) The nature of laws (hakikat hukum) sollen/ought

    Normatif seharusnya / preskriptif bukan deskriptif / sein berbeda dengan konsep lain.

  • b) The Sources of laws ( sumber hukum )

    Eropa Continental UU, Yurisprudensi Anglo Saxon / Common Law Yurisprudensi, UUInd ? UU, tapi tidak menghapuskan hukum Adat.Bila ada kasus hukum adat buku, budaya masyarakat cari tentang asas

    c). The Kinds of laws Penegakan hukum publik berbeda dengan Hk privat pengadilan

    Hukum Administrasi

  • Hk Pidana penegakan lewat pengadilan asas praduga tidak bersalah

    tidak dilarang berarti boleh beyond reasonable doubtPrinsip larangan

    Hk Perdata prinsip perintah. Jadi dalam Hk Perdata tidak boleh dikatakan bahwa sesuatu yang tidak dilarang boleh dilakukan

  • Penalaran Hukum SinonimLangkah langkah a) lihat jenis konsep Bermakna ganda Terbuka Kekosongan hk analogi penghalusan hk argumentum a contrario. bila kabur

    Interprestasi

  • Hubungan KausalitasTidak ada hakim atau advokat yang mulai bernalar dari keadaan kosong Penalaran dan diskusi berlangsung dalam kerangka prosedural.Hubungan Kausal Dalam Hukum Pidana Kelakuan Mati Sebab Akibat

  • Teori Hubungan Kausal Conditio Sine QuanonAdequatMenggeneralisirObyektifRelevansi

  • Hubungan Kausal dalam Hukum PerdataPerbuatan Melanggar Kerugian Hukum SEBAB AKIBATTeori Hubungan KausalConditio Sine QuanonCausa ProximaAdequat

  • KESESATAN BERPIKIR (FALLACY)

    a. Argumentum ad ignorantiamb. Argumentium ad verecundiamc. Argumentium ad Hominemd. Argumentium ad misericordiame. Argumentium ad bacullum

  • MODEL PENALARAN / ARGUMENTASIa. Logikab. Dialektikac. Retorika

    LAPISAN ARGUMENTASI HUKUMa. Lapisan Logikab. Lapisan Dialektikc. Lapisan Prosedural (Hk. Acara)NORMA HUKUM :a. Kabur (vague norm) Interprestasi

    b. Kekosongan (Lemteen) - A Contrario - Analogi - Penghalusan Hukum

  • KONFLIK NORMALANGKAH-LANGKAH LEGAL PROBLEM SOLVING :Pengumpulan faktaKlasifikasi hakikat permasalahan hukumIdentifikasi dan pemilihan isu hukum yang relevanPenemuan isu hukumPenerapan isu hukum (konklusi)PengingkaranReinterprestasiPembatalanRemedaj