PEN-TRAUMA ABD 1999 – 2000

5/17/2018 PEN-TRAUMA ABD 1999 – 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pen-trauma-abd-1999-2000 1/87

oleh

Dr. Abdus Syukur, SpBD ( K )

Bedah Digestif

RSUD Dr Soetomo / FK. UNAIR



Data Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosen ( % )

Laki - Laki 120 87,6

Perempuan 17 12,4

TOTAL 137 100,0



120

17

0

50

100

150

Laki - Laki 120

Perem uan 17

Frekuensi



Data Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Prosen ( % )

1 – 14 Thn 13 9,5

15 –

44 Thn 108 78,8

45 – 64 Thn 12 8,8

> 65 Thn 4 2,9TOTAL 137 100,0



13

108

124

0

50

100

150

1 – 14 Thn 13

15 – 44 Thn 108

45 – 64 Thn 12

> 65 Thn 4

Frekuensi



Data Berdasarkan Jenis Trauma

Jenis Trauma Frekuensi Prosen ( % )

Tumpul 91 66,4

Tajam / tusuk /bacok

41 29,9

Tembak 4 2,9

Ledakan 1 7

TOTAL 137 100,0



Data Berdasarkan Jenis Trauma

91

41

4 10

50

100

Tumpul 91Tajam / tusuk /

bacok

41

Tembak 4

Ledakan 1

Frekuensi



Data Cara Datang Penderita di

IRD RSUD Dr Soetomo

Cara Datang Frekuensi Prosen ( % )

Rujukan 60 43,8

Bukan Rujukan 77 56,2

TOTAL 137 100,0



Data Cara Datang Penderita

di IRD RSUD Dr Soetomo

60

77

0

20

40

60

80

Rujukan 60

Bukan Rujukan 77

Frekuensi



Transportasi Frekuensi Prosen ( % )

Tidak diketahui 36 26,3

Ambulans 58 42,3

Non Ambulans 43 31,4

TOTAL 137 100,0



oleh


Bedah Digestif







Perempuan 17 12,4

TOTAL 137 100,0



120

17

0

50

100

150

Laki - Laki 120

Perem uan 17

Frekuensi





1 – 14 Thn 13 9,5

15 –

44 Thn 108 78,8

45 – 64 Thn 12 8,8

> 65 Thn 4 2,9TOTAL 137 100,0



13

108

124

0

50

100

150

1 – 14 Thn 13

15 – 44 Thn 108

45 – 64 Thn 12

> 65 Thn 4

Frekuensi





Tumpul 91 66,4


41 29,9

Tembak 4 2,9

Ledakan 1 7

TOTAL 137 100,0




91

41

4 10

50

100


bacok

41

Tembak 4

Ledakan 1

Frekuensi



oleh


Bedah Digestif







Perempuan 17 12,4

TOTAL 137 100,0



120

17

0

50

100

150

Laki - Laki 120

Perem uan 17

Frekuensi





1 – 14 Thn 13 9,5

15 –

44 Thn 108 78,8

45 – 64 Thn 12 8,8

> 65 Thn 4 2,9TOTAL 137 100,0



13

108

124

0

50

100

150

1 – 14 Thn 13

15 – 44 Thn 108

45 – 64 Thn 12

> 65 Thn 4

Frekuensi





Tumpul 91 66,4


41 29,9

Tembak 4 2,9

Ledakan 1 7

TOTAL 137 100,0




91

41

4 10

50

100


bacok

41

Tembak 4

Ledakan 1

Frekuensi



Data Cara Datang Penderita di IRD

RSUD Dr Soetomo


Rujukan 60 43,8


TOTAL 137 100,0




RSUD Dr Soetomo

60

77

0

20

40

60

80

Rujukan 60

Bukan Rujukan 77

Frekuensi





Ambulans 58 42,3


TOTAL 137 100,0



oleh


Bedah Digestif







Perempuan 17 12,4

TOTAL 137 100,0



120

17

0

50

100

150

Laki - Laki 120

Perem uan 17

Frekuensi





1 – 14 Thn 13 9,5

15 –

44 Thn 108 78,8

45 – 64 Thn 12 8,8

> 65 Thn 4 2,9TOTAL 137 100,0



13

108

124

0

50

100

150

1 – 14 Thn 13

15 – 44 Thn 108

45 – 64 Thn 12

> 65 Thn 4

Frekuensi





Tumpul 91 66,4


41 29,9

Tembak 4 2,9

Ledakan 1 7

TOTAL 137 100,0




91

41

4 10

50

100


bacok

41

Tembak 4

Ledakan 1

Frekuensi




RSUD Dr Soetomo


Rujukan 60 43,8


TOTAL 137 100,0




RSUD Dr Soetomo

60

77

0

20

40

60

80

Rujukan 60

Bukan Rujukan 77

Frekuensi





Ambulans 58 42,3


TOTAL 137 100,0



Data Transportasi yang digunakan

saat datang di IRD RSUD Dr Soetomo

36

58

43

0

20

40

60

Tidak diketahui 36

Ambulans 58

Non Ambulans 43

Frekuensi



Penyebab Trauma Frekuensi Prosen (%)

Kecelakaan Lalu Lintas 80 58,4

Kecelakaan oleh karena jatuh 10 7,3

Kec. oleh karena benturanbenda mati

5 3,6

Sengaja menyakiti diri 4 2,9

Serangan / aniaya 34 24,8

Mercon 4 2,9

TOTAL 137 100,0



Data Penyebab Trauma

80

105 4

34

40

20

40

60

80

Kecelakaan Lalu Lintas 80

Kecelakaan oleh karena jatuh 10

Kec. oleh karena benturan

benda mati

5

Sengaja menyakiti diri 4

Serangan / aniaya 34

Mercon 4

Frekuensi



Waktu Kejadian Frekuensi Prosen ( % )

< 1 jam 16 11,6

1 – 2 jam 41 29,9

3 – 4 jam 22 16,1

4 –

5 jam 6 4,4> 5 jam 52 37,9

TOTAL 137 100,0



Data tenggang waktu antara kejadianhingga sampai di IRD

RSUD Dr Soetomo

41

22

6

52

0

1020

30

40

50

60

Frekuensi

< 1 jam

1 – 2 jam

3 – 4 jam

4 – 5 jam

> 5 jam



Waktu Kasus Prosen ( % )

< 15 menit 617 38,9

16 – 30 menit 603 38

31 – 60 menit 279 17,6

61 –

120 menit 68 4,3

> 120 menit 21 1,3

TOTAL 1588 100,0



617 603

279

6821

0

100

200

300

400

500

600

700

Kasus

< 15 menit

16 – 30 menit

31 – 60 menit

61 – 120 menit

> 120 menit



Pertolongan Frekuensi Prosen ( % )

Tak ada / tak tahu 53 38,7

Ditolong secara adekuat 60 43,8

Ditolong tak adekuat 24 17,5

TOTAL 137 100,0



Data Pertolongan Pertama yang sudahdiberikan waktu datang di IRD

RSUD Dr Soetomo

53

60

24

0

10

20

30

40

50

60

Frekuensi

Tak ada / tak tahu

Ditolong secara

adekuat

Ditolong tak adekuat

Data pertolongan pertama yang



Data pertolongan pertama yang

dilakukan Pertolongan Kasus Prosen ( % )

Tak ada pertolongan 1140 71,8

Penanganan Sederhana 361 22,7

Penanganan Lanjut 87 2,2

TOTAL 1588 96,7

D t t l t



Data pertolongan pertama yangdilakukan

1140

361

87

0

200

400

600

800

1000

1200

Kasus

Tak ada pertolongan

Penanganan

Sederhana

Penanganan Lanjut



Pertolongan Penanganan Sederhana

JenisPertolongan

Kasus Prosen ( % )

Awam 270 74,8

Paramedis 83 23,0

Dokter 8 2,2

Penelitian Thn 1994 - 1995



Pertolongan Penanganan Sederhana

270

83

8

0

50

100

150

200

250

300

Kasus

Awam

Paramedis

Dokter




Jenis Pertolongan Kasus Peosen ( % )

Paramedis 39 44,8

Dokter 48 55,2




39

48

0

5

10

15

20

25

30

3540

45

50

Kasus

Paramedis

Dokter




Tindakan yang dilakukan

Tindakan Kasus Prosen ( % )

Adekuat 217 48,6

Tidak Adekuat 229 51,2

Sulit dievaluasi 1 0,2




Tindakan yang dilakukan

217229

1

0

50

100

150

200

250

Kasus

Adekuat

Tidak Adekuat

Sulit dievaluasi




Tindakan tidak adekuat, akan lebih

baik hasilnya bila dilakukan oleh tenaga terampil

Pendapat Kasus Prosen ( % )

YA 211 92,1

TIDAK 18 7,9




Tindakan tidak adekuat, akan lebih baik

hasilnya bila dilakukan oleh tenaga terampil

211

18

0

50

100

150

200

250

Kasus

YA

TIDAK




Penanganan Pra Rumah Sakit

Keadaan Kasus Prosen ( % )

Jelas dibutuhkan 998 62,8

Mungkin dibutuhkan 361 22,7

Tidak dibutuhkan 229 14,4

TOTAL 1588 100,0




Penanganan Pra Rumah Sakit

998

361

229

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Kasus

Jelas dibutuhkan

Mungkin dibutuhkan

Tidak dibutuhkan




Dx. Waktu datang Frek Prosen ( % )

Trauma tumpul abdomen 75 54,7

Luka bacok tembus fascia 17 12,4

Luka bacok prolaps organ viscera 21 15,3

Peritonitis 12 8,8

Internal Bleeding 9 6,6

Luka tembak 3 2,2

TOTAL 137 100,0



Data Diagnosis waktu datang

75

17

21

129

3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Frekuensi

Trauma tumpul abdomen

Luka bacok tembus fascia

Luka bacok prolaps organ viscera Peritonitis

Internal Bleeding

Luka tembak



Data Modalitas Diagnosa yang digunakan

Modalitas Diagnosa Frekuensi Prosen ( % )

Klinis + Lab 72 52,6

USG 1 0,7

DPL 46 33,6

Observasi 14 10,2Klinis + USG 4 2,9

TOTAL 137 100,0



Data Modalitas Diagnosa yangdigunakan

72

1

46

14

4

0

10

20

30

40

5060

70

80

Frekuensi

Klinis + Lab

USG

DPL

Observasi

Klinis + USG



Data Trauma Score Keadaan waktu datang

Trauma Score Frekuensi Prosen ( % )

13 – 16 112 81,8

10 –

12 23 16,8

8 – 9 1 0,7

< 8 1 0,7

TOTAL 137 100,0

Ket : PS : Prognostic Score : angka keberhasilan terapi

Data Trauma Score Keadaan waktu



ata au a Sco e eadaa a tudatang

112

23

1 1

0

20

40

60

80

100

120

Frekuensi

13 – 16

10 – 12

8 – 9

< 8



Kelainan Frek Prosen ( % )

Ruptur gaster 1 0,7

Ruptur jejunum 9 6,6

Ruptur ileum 6 4,4

Ruptur hepar 10 7,3

Ruptur lien 1 0,7

Contusio musculorum dindingabdomen

25 18,2

Robekan serosa / mesenterium 3 2,2Vulnus appertum region abdomen 9 6,6

Multiple trauma pada traktusdigestivus

24 17,5

Trauma multi organ 49 35,8



KETERANGAN

Data kelainan yang didapat :

Data Kelainan yang didapat



Data Kelainan yang didapat

1

96

10

1

25

3

9

24

49

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Frekuensi

Ruptur gaster

Ruptur jejunum

Ruptur ileum

Ruptur hepar

Ruptur lien

Contusio musculorum dinding abdomen

Robekan serosa / mesenterium

Vulnus appertum region abdomen

Multiple trauma pada traktus digestivus

Trauma multi organ



Tindakan Frek Prosen (%)

Konservatif 50 36,5Jahit usus end to end anastomose +splenectomi

1 0,7

Jahit usus end to end anastomose 23 16,8

Splenectomi 9 6,6Hepatorafi 13 9,5

Jahit gaster, gastro jejunostomi, hepatorafi 1 0,7

Jahit duodenum, gastro jejunostomi,

ileostomi

1 0,7

Debridement 8 5,8

Hepatorafi + Cholecystectomi 6 4,4

Jahit mesenterium ( hemostasis ) 5 3,6

Ileostomi 1 0,7





Splenorafi 3 2,2

Jahit gaster diafragma, jahit pancreas 1 0,7

Hepatorafi + Cholecystectomi 1 0,7

Jahit gaster 2 1,5

Hepatorafi & jahit diafragma 2 1,5

Jahit primer colon 4 2,9Reseksi gaster, hepatorafi, repair pankreas 1 0,7

Repair gaster & gastrotomi transpilorik 1 0,7

Splenectomi, hepatorafi, repair gaster, r.

diafragma

1 0,7

Colostomi 2 1,4

Pylorus exclusion, j doudenum, gastrojejunostomi, cholecystectomi

1 0,7

TOTAL 137 100,0

Data Tindakan yang dilakukan



y g

50

1

23

9

13

1 1

86

5

13

1 1 2 24

1 1 1 2 10

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Frekuensi

Konservatif

Jahit usus end to end anastomose + splenectomi

Jahit usus end to end anastomose

Splenectomi

Hepatorafi

Jahit gaster, gastro jejunostomi, hepatorafi

Jahit duodenum, gastro jejunostomi, i leostomi

Debridement

Hepatorafi + Cholecystectomi

Jahit mesenterium ( hemostasis )

Ileostomi

Splenorafi

Jahit gaster diafragma, jahit pancreas

Hepatorafi + Cholecystectomi

Jahit gaster

Hepatorafi & jahit diafragma

Jahit primer colon

Reseksi gaster, hepatorafi, repair pankreas

Repair gaster & gastrotomi transpilorik

Splenectomi, hepatorafi, repair gaster, r.

diafragma Colostomi

Pylorus exclusion, j doudenum, gastrojejunostomi



ORGAN FREK % dari TOTAL

Ruptur gaster, mesenterium 2 1,4

Ruptur gaster, hepar 1 0,7

Ruptur gaster, pancreas, diafragma 1 0,7

Ruptur gaster, duodenum, colon, hepar 1 0,7

Ruptur duodenum, hepar, kandung empedu 1 0,7

Ruptur duodenum, colon 1 0,7

Ruptur jejunum, colon 1 0,7

Ruptur ileum, hepar 1 0,7



ORGAN FREK

% dari TOTAL

Ruptur ileum, mesenterium 1 0,7

Ruptur colon, mesenterium, retro peritonelhematom luas.

4 2,8

Ruptur hepar, mesenterium 1 0,7

Ruptur hepar, gaster, Kandung empedu 1 0,7

Ruptur hepar diafragma 2 2,8

Ruptur hepar, gaster, diafragma 1 0,7

Ruptur lien, valus appertum dindingabdomen luas, retroperitoneal hematom

6 4,2

TOTAL 24 17,5

Jenis Trauma Ganda pada Organ



Jenis Trauma Ganda pada Organ Viscera

2

1 1 1 1 1 1 1 1

4

1 1

2

1

6

0

1

2

3

4

5

6

Jumlah

Ruptur gaster, mesenterium

Ruptur gaster, hepar

Ruptur gaster, pancreas, diafragma

Ruptur gaster, duodenum, colon, hepar

Ruptur duodenum, hepar, kandung

empedu

Ruptur duodenum, colon

Ruptur jejunum, colon

Ruptur ileum, hepar

Ruptur ileum, mesenterium

Ruptur colon, mesenterium, retro

peritonel hematom l

Ruptur hepar, mesenterium

Ruptur hepar, gaster, Kandung empedu

Ruptur hepar dia fragma

Ruptur hepar, gaster, diafragma

Ruptur lien, valus appertum dinding

abdomen luas, retroperitoneal hematom

i i i



Pemeriksaan – pemeriksaan tambahan yang bisa

dipakai untuk membantu menegakkan diagnosa

adanya kerusakan organ2 intra abdominal :

1. Abdominal parasintesis.

2. Lavase peritoneal.3. U S G.

4. CT - SCAN.

5. Laparoskopik.



Pendarahan intra abdominal

Tehnik : -

Perdarahan minimal 300cc, bisa berhasil

Kontra indikasi : - Peritonitis

- Ileus

HASIL



HASIL

A. Bila darah aspirasi membeku, maka berarti :

1. Darah berasal dari organ intra peritoneal

2. Darah bisa berasal dari retro peritoneal

dengan disertai peritonium parietalis, hingga

faktor pembeku darah bisa baik masuk kedalam intra abdominal

3. Bisa 1 + 2

Ingat ! Peritoneum mempunyai sifat selektif, tidak semua faktor2 pembeku darah dapat menembusnya.



B. Bila darah aspirasi tidak membeku,

maka berarti darah berasal dari retro

peritoneal yang menembus masuk

dengan proses imbisi. Oleh sebab itutidak perlu dioperasi abdomennya

PENILAIAN



PENILAIAN

1. Penilaian Kualitatif

2. Penilaian Kuantitatif ( Mc Lecland ) :

- Posistif , bila : - RBC = 100.000

sel/ml- WBC = 500 sel/ml

- Amilase = 175 cc/dl

- Meragukan , bila : - RBC = 50.000sel/ml

- WBC = 100 – 500sel/ml

- Negatif , bila : - RBC < 50.000

3 P il i d l i t l



3. Penilaian dengan calorimeter cara lavage

( Sand Dugo ) :

Lavage + kuat

Lavage - lemah

Lavage peritoneal mempunyai :

Akusasi sampai 98 %

Sensitivitas sampai 100 %

Specifitas sampai 96 %



U S G

Ada dimana – mana.

Persyaratan mudah, membacanya yangperlu cermat.

Baik untuk menetukan ruptura organpadat.



CT - SCAN

Mahal.

Tidak semua Rumah Sakit mempunyainya.

Lebih sensitif dari pada USG.

LAPAROSKOPIK



LAPAROSKOPIK

Merupakan cara yang akan populer dikemudian hari.

Bisa langsung melihat kerusakan intraabdominal.

Perlu peralatan khusus.

Perlu tenaga terampil.

Terjadinya gejala peritonitis sesudah perforasi, ini



tergantung dari :1. Lokasi perforasi

2. Waktu perforasi

Organ-organ intra abdominal yang mengandungbahan – bahan kimia bila pecah, bahan kimiaakan keluar, merangsang peritoneumperitonitis.

Organ – organ tersebut adalah :

Kantong empedu

Kantong kencing

Lambung dan duodenum

Pankreas

Organ – organ lain untuk dapat memberikan gejala –



gejala memerlukan ± 6 – 8 jam sesudah kuman2yang keluar dari organ tersebut berbiak,

mengeluarkan toksin merangsang peritoneumperitonitis

Organ – organ tersebut adalah : Yeyunum

Ileum

Colon

Khusus untuk ileum, karena mempunyai sifatkhusus yaitu Protective Mechanism yang lamanyasekitar 1 – 4 jam sesudah perforasi. Jadi bilaileum mengalami perforasi maka gejalaperitonitisnya bisa terjadi sesudah 10 – 12 jam

kemudian.

Didalam skema bisa digambarkan sebagai



berikut :

Perforasi 6 - 8 10 – 12 Jam

- Lambung

- Duodenum

- Kantong empedu

- Buli–

buli

- Pankreas

- Colon

- Yeyunum

- Ileum

Bila akan melakukan observasi pada trauma tumpul abdomen :

1. Minimal dalam waktu 24 jam ( 2X waktu perubahan )

2. Lebih bauk dalam 2 X 24 jam



1. Peritonitis ( + ) :

Tumpul Tajam Tembak

Laparotomi Laparotomi Laparotomi

2. Peritonitis ( - ) : Lavase a. Prolap organ

intra abdominal

Negatif

Observasi

Positif

Lap

Lap

b. Menembus Fascia

Lavase

( + ) : Operasi

( - ) : Observasi

Laparotomi

Pulang Laparotomi

PEN-TRAUMA ABD 1999 – 2000

Documents

Transcript of PEN-TRAUMA ABD 1999 – 2000