PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH · 4. pp no. 27 tahun 2014 ttg pengelolaan...

24
PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Transcript of PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH · 4. pp no. 27 tahun 2014 ttg pengelolaan...

  • PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH

    DAN RETRIBUSI DAERAH

    DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAHDIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

    KEMENTERIAN DALAM NEGERI

  • SUMBER PENDAPATAN DAERAH

    1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)a. Pajak Daerah;b. Retribusi Daerah; c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dand. lain-lain PAD yang sah.

    a. hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;b. hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;c. jasa giro;d. pendapatan bunga;e. tuntutan ganti rugi;f. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dang. komisi, potongan, Ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang

    dan/atau jasa oleh daerah.

    2. DANA PERIMBANGAN

    a. Dana Bagi Hasil;

    1) Dana Bagi Hasil Pajak

    2) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam;

    b. Dana Alokasi Umum; dan

    c. Dana Alokasi Khusus.

    3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

    a. Hibah,

    b. Dana Darurat, dan

    c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya

    1) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

    2) Dana Bagi Hasil Pajak dari Kabupaten

    3) Dana Bagi Hasil Pajak dari Kota

    d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

    1) Dana Penyesuaian

    2) Dana Otonomi Khusus

    e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya

    1) Bantuan Keuangan dari Provinsi

    2) Bantuan Keuangan dari Kabupaten

    3) Bantuan Keuangan dari Kota

  • 3

    1. UU 18/1997 TTG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI

    DAERAH;

    2. UU 34/2000 TTG PERUB ATAS UU NO. 18 THN 1997;

    3. PP 65/2001 TTG PAJAK DAERAH;

    4. PP 66/2001 TTG RETRIBUSI DAERAH.

  • JENIS PAJAK DAERAH

    Pajak Provinsi

    1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

    2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

    (BBNKB)

    3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

    (PBBKB)

    4. Pajak Air Permukaan

    5. Pajak Rokok

    Pajak Kabupaten / Kota

    1. Pajak Hotel

    2. Pajak Restoran

    3. Pajak Hiburan

    4. Pajak Reklame

    5. Pajak Penerangan Jalan

    6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

    7. Pajak Parkir

    8. Pajak Air Tanah

    9. Pajak Sarang Burung Walet

    10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

    Perkotaan

    11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

    Bangunan

    4

    kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

    memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

    dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    PAJAK DAERAH

  • Jasa Umum Jasa Usaha Perizinan Tertentu

    1. Kesehatan

    2. Persampahan

    3. KTP dan Akta Capil

    4. Pemakaman

    5. Parkir di tepi jalan

    umum

    6. Pasar

    7. Pengujian Kendaraan

    Bermotor

    8. Pemeriksaan Alat

    Pemadam Kebakaran

    9. Biaya CetakPeta

    10. Penyedotan Kakus

    11. Pengolahan Limbah

    Cair

    12. Tera/Tera Ulang

    13. Pendidikan

    14. Pengendalian Menara

    Telekomunikasi

    1. Pemakaian Kekayaan

    Daerah

    2. Pasar Grosir/Pertokoan

    3. Tempat Pelelangan

    4. Terminal

    5. Tempat Khusus Parkir

    6. Tempat

    Penginapan/Villa

    7. Rumah Potong Hewan

    8. Kepelabuhanan

    9. Tempat Rekreasi dan

    Olahraga

    10. Penyeberangan di air

    11. Penjualan Produksi

    Daerah

    1. Izin Mendirikan

    Bangunan

    2. Izin Tempat Penjualan

    Minuman Beralkohol

    3. Izin Gangguan

    4. Izin Trayek

    5. Izin Usaha Perikanan

    Pungutan daerah sebagai

    pembayaran atas jasa/pemberian

    izin tertentu yang khusus

    disediakan dan/atau diberikan

    oleh Pemda untuk kepentingan

    orang pribadi atau badan

  • KOMPOSISI PENDAPATAN DALAM APBD TA 2015

    Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian

    Dalam Negeri, 2015

    215.474,32

    24,12%

    499.740,71

    55,93%

    178.308,72

    19,96%

    Komposisi Pendapatan

    Provinsi,Kabupaten/Kota

    TA 2015

    PADDANA PERIMBANGANLAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

    dalam miliar rupiah

    Total

    Pendapatan

    893.523,75

    136.350,29

    51,80%

    72.856,54

    27,68%54.037,50

    20,53%

    Komposisi Pendapatan Provinsi TA 2015

    PAD

    Total

    Pendapatan263.244,33

    79.124,04

    12,55%

    426.884,17

    67,73%124.271,21

    19,72%

    Komposisi Pendapatan Kab&Kota TA 2015

    PAD

    Total

    Pendapatan

    630.279,42

  • 7Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2015

    KOMPOSISI PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM APBD TA 2015

    157.694,7073,18%

    11.383,935,28%

    7.084,723,29%

    39.310,9618,24%

    Komposisi PAD Provinsi, Kabupaten/Kota

    TA 2015

    PAJAK DAERAH

    RETRIBUSI DAERAH

    HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANGDIPISAHKANLAIN-LAIN PAD YANG SAH

    Total Pad215.474,32

    120.316,0688,24%

    1.731,501,27%

    3.514,722,58%

    10.788,007,91%

    Komposisi PAD Provinsi TA 2015

    PAJAK DAERAH

    RETRIBUSI DAERAH

    dalam miliar rupiahTotal Pad 136.350,29

    37.378,6447,24%

    9.652,4412,20%

    3.570,004,51%

    28.522,9636,05%

    Komponen PAD Kabupaten/Kota TA 2015

    PAJAK DAERAH

    RETRIBUSI DAERAH

    HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANGDIPISAHKAN

    dalam miliar rupiahTotal Pad79.124,04

  • Realisasi Pendapatan menurut kelompok pendapatan

    APBD Provinsi TA 2015

    PAD PERIMBANGAN LAIN-2 PENDAPATAN

    Anggaran 133,1 71,5 47,6

    Realisasi 125,7 56,8 46,7

    Persen 94,43% 79,51% 98,02%

    94,43%

    79,51%

    98,02%

    58,00%

    63,00%

    68,00%

    73,00%

    78,00%

    83,00%

    88,00%

    93,00%

    98,00%

    103,00%

    0,0

    20,0

    40,0

    60,0

    80,0

    100,0

    120,0

    140,0

    Perse

    n

    Tril

    yu

    nR

    up

    iah

    Anggaran Realisasi Persen

    Data diolah dari 34 Provinsi

  • Realisasi Pendapatan menurut kelompok pendapatan

    APBD Kabupaten/Kota TA 2015

    PAD PERIMBANGAN LAIN-2 PENDAPATAN

    Anggaran 63,9 289,3 110,7

    Realisasi 107,2 270,1 98,6

    Persen 168% 93% 89%

    168%

    93%89%

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    120%

    140%

    160%

    180%

    0,0

    50,0

    100,0

    150,0

    200,0

    250,0

    300,0

    350,0

    Dala

    m T

    ril

    yu

    n

    Data diolah dari 34 Provinsi

  • Pendapatan menurut jenis APBD Provinsi

    TA 2015

    Data diolah dari 34 Provinsi

    Pajak

    Daerah

    Retribus

    i Daerah

    Hsl

    Peng

    Kekayaa

    n

    Daerah

    Lain2

    PAD yg

    Sah

    Pdpt

    Bagi

    Hasil

    DAU DAKPdpt

    Hibah

    Dana

    Darurat

    Bagi

    Hasil

    Pajak/N

    on Pajak

    (SDA)

    Dana

    Penyesu

    aian

    Dana

    Otsus

    Bantuan

    Keuanga

    n dr

    Pemda

    Lainnya

    Pendapa

    tan

    Lainnya

    Anggaran 113,93 1,82 3,63 13,71 34,46 33,38 3,66 3,34 0,00 0,00 33,60 8,76 0,28 1,61

    Realisasi 106,00 1,67 3,17 14,85 21,71 31,60 3,54 2,36 0,00 0,00 32,07 8,77 0,34 3,11

    Persen 93% 92% 87% 108% 63% 95% 97% 71% 0% 100% 95% 100% 121% 193%

    93% 92% 87%

    108%

    63%

    95% 97%

    71%

    0%

    100%95% 100%

    121%

    193%

    0%

    50%

    100%

    150%

    200%

    250%

    0,00

    20,00

    40,00

    60,00

    80,00

    100,00

    120,00

  • Pendapatan menurut jenis APBD Kabupaten/Kota

    TA 2015

    Data diolah dari 34 Provinsi

    Pajak

    Daerah

    Retribus

    i

    Daerah

    Hsl

    Peng

    Kekaya

    an

    Daerah

    Lain2

    PAD yg

    Sah

    Pdpt

    Bagi

    Hasil

    DAU DAKPdpt

    Hibah

    Dana

    Darurat

    Bagi

    Hasil

    Pajak/N

    on

    Pajak

    (SDA)

    Dana

    Penyesu

    aian

    Dana

    Otsus

    Bantuan

    Keuang

    an dr

    Pemda

    Lainnya

    Pendapa

    tan

    Lainnya

    Anggaran 29.737, 7.481,8 2.941,7 23.727, 46.508, 209.488 33.326, 2.325,7 213,08 25.003, 54.434, 2.644,3 11.567, 14.502,

    Realisasi 29.637, 6.366,3 48.309, 22.884, 36.580, 204.224 29.332, 1.573,8 142,70 21.744, 52.298, 1.840,9 7.618,8 13.370,

    Persen 100% 85% 1642% 96% 79% 97% 88% 68% 67% 87% 96% 70% 66% 92%

    100% 85%

    1642%

    96% 79% 97% 88% 68% 67% 87% 96% 70% 66% 92%

    0%

    200%

    400%

    600%

    800%

    1000%

    1200%

    1400%

    1600%

    1800%

    0,00

    50.000,00

    100.000,00

    150.000,00

    200.000,00

    250.000,00

  • Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016

    KOMPOSISI PENDAPATAN DALAM APBD TA

    2016

    229.632,6322,26%

    605.020,1658,65%

    196.863,3119,08%

    Komposisi PendapatanProvinsi,Kabupaten/Kota TA 2016

    PADDANA PERIMBANGANLAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

    139.075,2749,30%

    100.700,0135,70%

    42.304,1215,00%

    Komposisi Pendapatan Provinsi TA 2016

    PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

    90.557,3612,08%

    504.320,1567,29% 154.559,19

    20,62%

    Komposisi Pendapatan Kab & Kota TA 2016

    PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDPTAN DRH YG SAH

    dalam miliar rupiah

  • KOMPOSISI PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM APBD

    TA 2016

    160.147,9669,74%

    11.782,025,13%

    7.560,853,29%

    50.141,8121,84%

    Komposisi PAD Provinsi, Kabupaten/KotaTA 2016

    PAJAK DAERAH

    RETRIBUSI DAERAH

    HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

    LAIN-LAIN PAD YANG SAH

    Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016

    117.476,6584,47% 1.924,59

    1,38%

    3.914,082,81%

    15.759,9511,33%

    Komposisi PAD Provinsi TA 2016

    PAJAK DAERAH

    RETRIBUSI DAERAH

    HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

    LAIN-LAIN PAD YANG SAH

    42.671,3047,12%

    9.857,4310,89%

    3.646,774,03%

    34.381,8637,97%

    Komponen PAD Kabupaten/Kota TA 2016

    PAJAK DAERAH

    RETRIBUSI DAERAH

    HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

    LAIN-LAIN PAD YANG SAH

    dalam miliar rupiah

  • PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM

    PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI

    DAERAH

    • Pemerintah Daerah cenderung menetapkan target

    penerimaan dibawah potensi yang seharusnya

    • Disisi lain DPRD menginginkan target pendapatan yang

    sebesar-besarnya

    • Penetapan jenis-jenis pajak dan retribusi diluar

    ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang nomor

    28 Tahun 2009

    • Masih ada pajak dan retribusi yang ditetapkan daerah

    yang bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi,

    memberatkan perekonomian

  • PENTINGNYA

    PEMUTAKHIRAN DATA

    • Selama ini belum tersedia data yang akurat

    mengenai pajak dan retribusi daerah di seluruh

    Indonesia

    • Agar terdapat gambaran yang jelas mengenai

    potensi Pendapatan Asli Daerah di seluruh Provinsi,

    Kabupaten dan Kota di Indonesia

    • Mengetahui jenis-jenis pajak yang potensial di

    masing-masing daerah

    • Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan

    keuangan daerah, dilihat dari proprosi PAD dalam

    APBD

  • PEMBATALAN PERDA

    TTG

    PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI

    DAERAH

  • DASAR HUKUM

    WEWENANG KEMENDAGRI

    (UU NO. 23 TAHUN 2014)

    Mendagri berwenang melakukan pembinaan danpengawasan, serta mengkoordinasikan secaranasional penyelenggaran pemerintahan daerah.

    Menteri berwenang membatalkan perda/perkadaprovinsi yang bertentangan dengan ketentuan peruuyang lebih tinggi, kepentingan umum dan ataukesusilaan.

    Menteri berwenang membatalkan perda/perkadakab/kota, apabila gubernur tidak membatalkanperaturan tersebut yang bertentangan peruu yanglebih tinggi, kepentingan umum dan atau kesusilaan.

  • DASAR HUKUM PEMBATALAN

    1. UU 33 TAHUN 2004 TTG HUB KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSATDAN PEMERINTAHAN DAERAH

    2. UU 12 TAHUN 2011 TTG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

    3. UU 23 TAHUN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH4. PP NO. 27 TAHUN 2014 TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK

    NEGARA/DAERAH5. PUTUSAN MK NO. 52/PUU-IX/2011 TTG Pajak Huburan “”Golf”6. PUTUSAN MK NO. 85/PUU-XI/2013 ttg UU SDAir7. PUTUSAN MK NO. 46/PUU-XII/2014 tt Menara Telekomunikasi8. PERPRES NO. 97 TAHUN 2014 PENYELENGGARAN TERPADU SATU PINTU9. PERMENDAGRI NO 32/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN

    MENDIRIKAN BANGUNAN10.PERMENDAGRI NO 22/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENDAGRI

    NO 27/2009 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN DIDAERAH

  • TOLAK UKUR PEMBATALAN PERDA/PERKADA

    Perda yang mengatur pungutan daerah TIDAKBOLEH menyebabkan ekonomi biaya tinggi

    Perda TIDAK BOLEH menghambat mobilitaspenduduk, lalu lintas barang dan jasa antardaerah,dan kegiatan impor/ekspor

    Perda TIDAK BOLEH bertentanganPeraturan Perundang-undangan yang lebihtinggi dan kepentingan umum

  • 1. Bertentangan dengan Peraturan Per-UU-an yg

    lebih tinggi dan kepentingan umum ( Permendagri,

    Perpres, Kepres, PP dan UU)

    2. Adanya Putusan Mahkamah Konstitusi.

    3. menghambat investasi.

    4. Meyebabkan Biaya Ekonomi tingi.

    5. perizinan, investasi, kemudahan berusaha,

    intoleransi, dan hal-hal yang dianggap meresahkan

    warga.

    20

    KEMENTERIAN DALAM NEGERI

  • RINCIAN PERDA YG

    DIBATALKAN

    1. TOTAL 848 PERDA

    2. PERDA PAJAK 260 PERDA atau 13%

    3. PERDA RETRIBUSI 588 PERDA atau 26%.

  • KLASIFIKASI PEMBATALANPERDA/PERKADA

    PERIZINAN

    13%

    URUSAN PEM

    8%

    RETRIBUSI

    DAERAH

    26%

    PAJAK

    DAERAH

    13%

    BARANG

    MILIK

    DAERAH

    8%

    LAIN-LAIN

    32%

  • SANKSI

    (Pasal 252 UU 23 Tahun 2014)

    Penyelenggara Pemerintahan Daerah Yang Masih Memberlakukan Perda Yang

    Dibatalkan Oleh Menteri Atau Gubernur, Selaku Wakil Pemerintah Pusat,

    Dikenakan Sanksi Berupa:

    1. SANKSI ADMINISTRATIF

    dikenai kepada kepala Daerah dan anggota DPRD berupa tidak dibayarkan

    hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

    undangan selama 3 (tiga) bulan

    2. SANKSI PENUNDAAN EVALUASI RANCANGAN PERDA

    sanksi penundaan atau pemotongan

    DAU dan/atau DBH bagi Daerah

    bersangkutan.