Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

17
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Disampaikan dalam Workshop: Disampaikan dalam Workshop: Menuju Penyelenggaraan Program Uji Laik Fungsi Jalan Menuju Penyelenggaraan Program Uji Laik Fungsi Jalan yang Mendorong Terwujudnya Jaringan Jalan yang Aman, yang Mendorong Terwujudnya Jaringan Jalan yang Aman, Nyaman dan Selamat Nyaman dan Selamat Bandung, 29 Januari 2015 Bandung, 29 Januari 2015

Transcript of Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Page 1: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Disampaikan dalam Workshop: Disampaikan dalam Workshop: Menuju Penyelenggaraan Program Uji Laik Fungsi Jalan Menuju Penyelenggaraan Program Uji Laik Fungsi Jalan

yang Mendorong Terwujudnya Jaringan Jalan yang Aman, Nyaman dan Selamat yang Mendorong Terwujudnya Jaringan Jalan yang Aman, Nyaman dan Selamat

Bandung, 29 Januari 2015Bandung, 29 Januari 2015

Page 2: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

PENDAHULUAN PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN JALAN LAIK FUNGSI JALAN NASIONAL KAITAN RPJPN – RPJMN – RENCANA STRATEGIS

DITJEN. BINA MARGA DAN RKA-K/L KONSEP RENCANA STRATEGIS DITJEN. BINA

MARGA 2015-2019 PENUTUP

Page 3: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

33

Penyediaan infrastruktur jalan merupakan bentuk pelayanan kepada pengguna jalan (road user) dan pemanfaat jalan (road beneficiary) sehingga aspek keselamatan menjadi penting.

Fenomena mengenai keselamatan transportasi, khususnya keselamatan jalan sudah menjadi agenda nasional dengan disusunnya Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan 2011-2035 dan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan.

Kecelakaan umumnya merupakan kombinasi dari beberapa faktor penyebab, antara lain: faktor manusia, faktor kendaraan, serta faktor jalan dan lingkungan.

Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah kecelakaan adalah dengan perencanaan, perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan yang baik dan benar.

Kementerian PU mengeluarkan standar teknis dalam rangka perencanaan, perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan yang baik dan benar dan terkait laik fungsi jalan.

Page 4: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Peraturan/Kebijakan Pelaksanaan Penanganan Keselamatan Jalan di Indonesia

Page 5: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Jalan yg Lebih Berkeselamatan

Kendaraan yang

Berkeselamatan

Manajeman Keselamatan

Pengemudi yg Taat & Mengerti

Keselamatan

Penanganan Pra & Pasca Kecelakaan

Sistem Keselamatan Lalu Lintas

Mengurangi resiko dan fatalitas kecelakaan

Penanggung Jawab:Penyelenggara Jalan

Tujuan

- Audit/Inspeksi Keselamatan Jalan (Tahap Desain s/d Operasional)- Uji Laik Fungsi Jalan (dibentuk oleh

Penyelenggara Jalan)- Investigasi Lokasi Rawan KecelakaanMelalui

Pilar 2

Pilar 1

Pilar 3

Pilar 4

Pilar 5

5

Penanganan Keselamatan Jalan melalui Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan

(Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2013)

Page 6: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Kebijakan Kementerian PU-Pera terkait Laik Fungsi Jalan

Pemanfaatan Bagian Jalan Harus seizin Penyelenggara Jalan

Jalan yang Akan dioperasionalkan harus memenuhi syarat kelaikan teknis dan Administratif

Pemeliharaan Jalan Meliputi:-Pemeliharaan Rutin-Pemeliharaan Berkala-Rehabilitasi-Rekonstruksi

Jalan harus memenuhi Persyaratan dan Kriteria Teknis agar berkeselamatan

6

Page 7: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Persyaratan Laik Fungsi Jalan(Permen PU No. 11/PRT/M/2010 dan Permen PU No. 19/PRT/M/2011)

Syarat Teknis: Syarat Administrasi:

Geometrik Jalan

Struktur Perkerasan Jalan

Struktur Bangunan Pelengkap Jalan

Pemanfaatan Bagian-bagian Jalan

Penyelenggaraan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

Perlengkapan Jalan

Dokumen Petunjuk dan Perintah Perlengkapan Jalan

Dokumen Penetapan Status Jalan

Dokumen Penetapan Kelas Jalan

Dokumen Penetapan Kepemilikan Tanah Ruang Milik Jalan

Dokumen Penetapan Leger Jalan

dokumen lingkungan

7

Page 8: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Persyaratan Laik Fungsi Jalan(Permen PU No. 11/PRT/M/2010 dan Permen PU No. 19/PRT/M/2011)

Syarat Teknis:

Geometrik Jalan

Struktur Perkerasan Jalan

Struktur Bangunan Pelengkap Jalan

Pemanfaatan Bagian-bagian JalanPenyelenggaraan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

Perlengkapan Jalan, yang terkait langsung dengan Pengguna Jalan

8

Komponen yang Diuji:

Page 9: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

9

Kategori Laik Fungsi Jalan(Permen PU No. 11/PRT/M/2010 dan Permen PU No. 19/PRT/M/2011)

Page 10: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Panjang Jaringan Jalan Nasional per Pulau

PULAUJALAN NASIONAL (km) s/d 2014

NON TOL TOL (OPERASI)

Sumatera 11.568 43

Jawa 5.611 750

Kalimantan 6.364 -

Bali-Nusa Tenggara 2.574 10

Sulawesi 7.799 18

Maluku-Papua 4.653 -

TOTAL 38.570)* 820

Ket: )* Panjang jalan nasional 2015-

2019 (non tol) akan menjadi 45.592 km 1010

Ket: Jalan Nasional:

Jalan Arteri Primer (JAP)Jalan Kolektor Primer-1 (JKP-1)

Komposisi % Panjang Jalan Berdasarkan Status

Jalan Nasional

Jalan Provinsi

Jalan Kabupaten/ Kota

Page 11: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

11

Jumlah Ruas Jalan Nasional

Ruas Jalan Nasional Sudah Diuji Laik Fungsi

Ruas Jalan Nasional Sudah Bersertifikat

Total Ruas Jalan Nasional

Ruas Jalan Nasional Sudah Diuji Laik Fungsi

Ruas Jalan Nasional Sudah Bersertifikat (Tanda Tangan Menteri)

Status Uji Laik Fungsi Jalan Nasional

Sumber: Direktorat Bina Teknik, Agustus 2014

Hasil Sertifikasi:

99% Jalan Nasional Laik Fungsi Bersyarat

Page 12: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

12

UU 17/2007: RPJP

Nasional

UU 17/2007: RPJP

Nasional RKPRKP RAPBNRAPBN APBNAPBN

Pedoman Dijabarkan Pedoman

Rincian APBN

Rincian APBN

RKAKL

RKAKL

Renstra K/L

Renstra K/L

Renja KL

Renja KL

Pedoman

Pedoman Pedoman

Perpres 2/2015: RPJM

Nasional

Perpres 2/2015: RPJM

Nasional

UU 25/2004:Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

UU 25/2004:Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

UU 17/2003:Keuangan Negara

UU 17/2003:Keuangan Negara

Diacu

Kaitan antara RPJPN – RPJMN – Renstra DJBM – RKA-K/L

Nawa Cita Presiden RI 2014-2019

Nawa Cita Presiden RI 2014-2019

Kondisi Jalan Tahun ke-N

IRMSKonsultasi Regional

Rekomendasi Program

Musrenbang dan Trilateral

Meeting

Page 13: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Capaian Renstra 2010-2014 & Renstra 2015-2019

RENSTRA DJBM 2015-

2019

Nawacita Presiden RI

RPJMN 2015-2019 (Teknokratik)•Kemantapan jalan nasional 98 %•Kemantapan jalan daerah 70%•Waktu tempuh koridor utama 2.2 jam/100 km

RENSTRA DJBM 2010-

2014

1313

1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan

transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk mendukung Koridor

Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional, Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi

Page 14: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan

Mendorong keadilan dan kemakmuran

Mendorong keadilan dan kemakmuran

Mendukung pertahanan dan keamanan nasional

Mendukung pertahanan dan keamanan nasional

Keselamatan jalan

meningkat

Jalan ramah lingkungan

dan berkelanjuta

n

Jalan ramah lingkungan

dan berkelanjuta

n

Handal, Efisien, dan Value For

MoneyKawasan

pariwisata

Kawasan perbatasan

dan terisolasi

Kawasan industri dan

zona ekonomi

Outlet (pelabuhan

and bandara)

Metropolitan and

Perkotaan

Teknologi ramah dan

pintar

Meningkatkan konektivitas jaringan jalan, daya saing, dan pertumbuhan ekonomi

Meningkatkan konektivitas jaringan jalan, daya saing, dan pertumbuhan ekonomi

Pengembangan jaringan jalan(pembangunan/ peningkatan

kapasitas jalan nasional)

Manajemen jaringan jalan

Mendukung manajemen jalan

sub-nasional

Pembangunan jalan bebas hambatan(1.000 km)

Pembangunan jalan nasional

(2.650 km)

Pemeliharaan jalan nasional

(45.592 km)

Dukungan jalan sub-nasional

(500 km)

Percepatan pembebasan

lahan

Administrasi belanja yang

transparan dan berkinerja tinggi

Manajemen biaya yang efektif dan

tepat

Pemerintahan dengan“good governance”

Ekspektasi publik

Proses internal

Pembiayaan dan Pemerintahan

Peta Rencana Strategis Ditjen. Bina Marga 2015-2019

Peningkatan kapasitas (4.121

km):Pelebaran 3.072 KmFO/ UP 15 Km

1414

Page 15: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Pembangunan & Pemeliharaan Infrastruktur 2015-2019

1515

• Jalan baru 2.650 Km• Jalan tol 1.000 Km• Pemeliharaan jalan 45.592 Km

• Pembangunan 15 Bandara baru• Pengadaan 20 Pesawat Perintis• Pengembangan Bandara untuk

pelayanan Kargo Udara di 9 Lokasi

• Pengembangan 24 Pelabuhan Strategis• Pembangunan 50 kapal laut perintis• Pengadaan 2 Kapal Ternak

Pembangunan Jalur KA 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan (KA Antar kota 2.159 km; dan KA Perkotaan 1.099 km)

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di 60 lokasi

Pengadaan kapal penyeberangan (terutama perintis) sebanyak 50 unit

Terlayaninya 193 lintas angkutan laut perintis

Pembangunan BRT di 29 kota Pembangunan angkutan massal cepat di

kawasan kota metropolitan

Pembangunan jalan tol Trans

Jawa & jalan tol lainnya

(1.000 km)

Pembangunan jalan baru(2.650 km)

Pemeliharaan jalan nasional

(45.592 km)

Pembangunan FO/UP pada perlitansan KA dan

kota metropolitan(15 km)

• Dukungan jalan di 15 KI (Kawasan Industri)

Dukungan jalan bagi pariwisata pada 25 prioritas KSPN

Page 16: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm

Keselamatan Jalan merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan jalan, mulai dari proses perencanaan, perancangan, pembangunan, sampai dengan pemeliharaan jalan.

Dalam penyusunan Konsep Renstra Ditjen. Bina Marga 2015-2019, aspek keselamatan jalan sudah menjadi bagian dari strategi untuk mendukung program penyelenggaraan jalan yang mencakup Pengembangan Jaringan Jalan, Manajemen Jaringan Jalan dan Dukungan Manajemen Jalan Sub Nasional.

Kedepan, dalam rangka mendukung aspek keselamatan jalan dalam program penyelenggaraan jalan, uji laik fungsi dan sertifikasi diharapkan dapat dituntaskan pada seluruh ruas jalan nasional.

Untuk ruas jalan nasional yang masih laik fungsi bersyarat, secara bertahap diprogramkan dan dianggarkan untuk dilengkapi persyaratannya menuju jalan yang laik fungsi.

1616

Page 17: Pemrograman Dan Penganggaran Penyelenggaraan Program Dan Hasil Laik Fungsi Renstra DJBm