PEMODELAN DATA -...

15
PEMODELAN DATA Di Susun Oleh : Linda Liana – 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015

Transcript of PEMODELAN DATA -...

PEMODELAN DATA

Di Susun Oleh :

Linda Liana – 41813120100

Dosen Pengampu :

Wahyu Hari Haji M.Kom

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

2015

A. PEMODELAN DATA (OBJECT DATA AND ENTITY

RELATIONSHIP DIAGRAM)

Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah

model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan teknik pemodelan

data. Pemodelan data adalah metode yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis

persyaratan data yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis suatu organisasi. Data yang

dibutuhkan adalah dicatat sebagai data model konseptual dengan definisi data yang terkait.

Realisasi penerapan model konseptual yang disebut model data logis. Untuk menerapkan satu

model konseptual data mungkin membutuhkan beberapa model data logis. pemodelan data

mendefinisikan elemen tidak hanya data, tapi struktur dan hubungan antara mereka teknik

pemodelan data dan metodologi yang digunakan untuk model data dengan cara yang standar

yang konsisten, dapat diprediksi untuk mengelolanya sebagai sumber daya.

Pemodelan data merupakan sebuah tahapan dalam merancang sebuah sistem

informasi. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan disimpan yang menggambarkan

hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam pengelolaan data.

Untuk dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut :

1. Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang

menggambarkab obyek tersebut?

2. Dimana obyek saat ini berada?

3. Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?

4. Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya?

Digunakan Entity Relational Diagram (ERD)

1) Obyek Data (Object Data)

Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus

dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan

mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.

Menamai sebuah contoh dari obyek data

Menggambarkan contoh

Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.

Hubungan Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.

2) Entity Relational Diagram

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)

merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu

metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk

jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional,

dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-

Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.

B. DFD ( Data Flow Diagram) Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono adalah :

“Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system”.

(Jogiyanto Hartono, 2005, 701).

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional

yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun

komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya

bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data

yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang

memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem

yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai

pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram

konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level 0

dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak

tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan

konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem

yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat

program.

Komponen DFD

1. Komponen Terminator / Entitas Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang

sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external

entity).

Terdapat dua jenis terminator :

Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.

Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /

informasi system.

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam

organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi diluar kendali sistem yang sedang dibuat

modelnya.

Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang

berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang

berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata

benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :

Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang

menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan

sistem dengan dunia luar.

Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau

prosedur yang berkaitan dengan terminator

Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan

pada DFD.

2. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input

menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang

sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata

kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak

KRS, Menghitung Jumlah SKS.

Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan

output :

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

Proses harus memiliki input dan output.

Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses

melalui alur data.

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem

digambarkan dengan komponen proses.

Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah :

Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :

- Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut

dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk kedalam proses dan lenyap

tidak berbekas seperti dimasukkan kedalam lubang hitam (lihat proses 1).

- Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut

dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input

(lihat proses 2).

3. Komponen Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi

nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya berkaitan

dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan

penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik.

Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder,

dan agenda.

Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak

dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu

proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket

tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau

sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)).

Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah

satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau

mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)).

Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket

data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses.

Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data

store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi

pada data store.

4. Komponen Data Flow / Alur Data

Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah

menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan

perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem

dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam

informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan

data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.

Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya

pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya

Laporan Penjualan.

Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :

1) Konsep Paket Data (Packets of Data)

Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan

yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal,

karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.

2) Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari

sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks

dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur

data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke

tujuan yang berbeda.

3) Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)

Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan

yang sama.

4) Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data

Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah :

- Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau

terminator (lihat gambar 6 (a)).

- Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke

suatu proses (lihat gambar 6 (b)).

- Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses (lihat gambar

6 (c)).

Syarat-Syarat Pembuatan DFD

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari

pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara

logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk

membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh

pemakai.

Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

Pembrian nomor pada komponen proses

Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat

Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

Pemastian DFD dibentuk konsisten secara logika

Fungsi DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual

maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya

bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari

pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat

pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan

konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan

sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun

pembuat program.

Tujuan DFD

1) Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data

bergerak melalui system

2) Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Aturan-Aturan Dalam DFD

Dalam pembuatan DFD, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan agar dalam proses

penggambarannya tidak terjadi kesalahan. Dalam hal ini saya hanya dapat menyebutkan

delapan point saja, diantaranya yaitu :

1) Antar entity yang satu dengan yang lain tidak boleh berhubungan dengan anak panah

secara langsung atau tidak boleh berhubungan atau berelasi.

2) Entity tidak boleh langsung berhubungan dengan penyimpanan data (data store).

3) Satu alir data boleh merepresentasikan beberapa struktur data/mengalirkan beberapa

paket data

4) Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal

atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi

nomor.

5) Semua objek harus mempunyai nama.

6) Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.

7) Aliran data harus selalu diawali dan diakhiri dengan proses atau entity.

8) Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi maka

sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu

subsistem.

C. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis

data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan

beberapa notasi dan simbol.

Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu : Entitas, Atribut dan Relasi

a. Entitas

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari

sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk

mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang

dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh

simbol elips.

Atribut Key

Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan

semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut

yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama

Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

Atribut simple

atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi

Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

Atribut Multivalue

nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute

yang bersangkutan

Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

Atribut Composite

Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil

yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub

attribute.

Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang

Atribut Derivatif

Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan

dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval

yang bergaris putus-putus

c. Hubungan (Relasi/Relationship)

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda dan

direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.

Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah

mendaftar.

Derajat relasi atau kardinalitas rasio

Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya

One to One (1:1)

Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula

sebaliknya.

One to many (1:M / Many)

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi

tidak sebaliknya.

Many to Many (M:M)

Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian

pula sebaliknya

Langkah-langkah pembuatan ERD:

1) Menentukan Entity

Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam

suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi,

hal nyata dan konsep penggunaan untuk database

2) Menentukan Relasi

Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi

antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B

memiliki relasi “one to one”, “one to many”, atau “many to many”.

3) Gambar ERD sementara

Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD

sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.

4) Isi kardinalitas

Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada

entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang,

kardinalitas yang ada berupa:

Satu pengarang dapat menulis banyak buku

Satu buku ditulis satu pengarang

Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.

Dari sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one kah?, dsb.

5) Tentukan Primary Key (Kunci Utama)

Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut

pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key

saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini

bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.

Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key

adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang

misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key

dari Entity buku.

6) Gambar ERD berdasarkan Primary Key

Menghilangkan relasi “many to many” dan memasukkan Primary dan Foreign Key

pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan

dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to

many.

7) Menentukan Atribut

Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada masing-

masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.

8) Pemetaan Atribut

Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.

9) Gambar ERD dengan Atribut

Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang

ditemukan.

10) Periksa Hasil

Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun?

Jika belum, check kembali dari awal

D. DATA DICTIONARY (KAMUS DATA)

Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD

digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data

yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi

yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

Pada tahap perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang

laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow

Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya

saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci

dapat dilihat di DD.

DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi

membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua

elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa

sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan

proses. DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:

a) Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b) Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya alamat

diuraikan menjadi kota, kodepos, propinsi, dan negara.

c) Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

d) Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran.

e) Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi titik

perhatian dalam entity relationship diagram.

Kamus data harus memuat hal-hal berikut, diantaraya:

1) Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama

arus data juga harus dicatat di kamus data.

2) Alias

Alias atau nama lain dari data dapt dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis

karena data yang sama mempuyai nama berbeda untuk orang atau departemen satu

dengan lainnya.

3) Bentuk Data

Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa : dokumen dasar atau formulir,

dokumen hasil cetakan computer, laporan tercetak, tampilan layar monitor, variable,

parameter atau field

4) Arus Data

Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju.

Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari

arus data ini di DAD.

5) Penjelasan

Bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan tentang arus data tersebut.

6) Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di

kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus

dimasukkan ke sistem, kapan di proses dan kapan laporan harus dihasilkan.

7) Volume

Volume yang perlu dicatat dalam kamus data adalah tentang volume rata-rata dan

volume puncak dari arus data. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan

besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input,

alat pemroses, dan alat output.

8) Struktur Data

Stuktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item

data apa saja.

Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk

mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut dengan notasi tipe

data dan Notasi atau Simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu :

a) Notasi tipe data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu

data. Adapun bentuk notasi sebagai berikut:

b) Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Struktur dari data terdiri

dari elemen - elemen data yang disebut dengan item data, sehingga secara prinsip

struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item -

itemya datanya. Juga masih diperlukan informasi lainnya misalnya informasi tentang

aapakanitem data tersebut pasti ada atau hanya bersifat dapat ada dan dapat tidak ada.

Contoh Kamus Data :