Pemisahan Pati dan Maltosa menggunakan membran poli ( metilmetakrilat ) – Silica Fume
description
Transcript of Pemisahan Pati dan Maltosa menggunakan membran poli ( metilmetakrilat ) – Silica Fume
Irma Jelita (10506042)Dosen Pembimbing : Dr. Suryo Gandasasmita
Agenda
PendahuluanTujuanTinjauan PustakaPercobaanHasil dan pembahasanKesimpulan dan saran
PendahuluanPati merupakan sumber makanan yang banyak
terdapat di Indonesia.Untuk meningkatkan nilai ekonomi pati yang
tersedia melimpah di Indonesia, perlu diteliti suatu cara untuk mengkonversi pati menjadi oligosakarida.
Oligosakarida berguna karena dapat mencegah tumbuhnya bakteri yang merugikan di dalam usus.
Teknologi membran dapat digunakan untuk proses konversi pati secara enzimatik karena membran memiliki selektivitas terhadap campuran molekul dengan ukuran yang berbeda.
Tujuan Menentukan komposisi terbaik membran PMMA
(polimetilmetakrilat)-Silica Fume yang digunakan.Menentukan fluks aqua dm dan larutan pati-
maltosa menggunakan membran PMMA-Silica Fume
Menentukan rejeksi pati dan maltosa menggunakan membran PMMA-Silica Fume
Menentukan sifat permukaan membran dengan pengukuran sudut kontak
Menentukan morfologi membran dengan Scanning Electron Microscope (SEM)
Menentukan gugus fungsi dengan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR).
Membran Pemisahan
Membran AsimetrikStruktur pori-pori tidak
homogen, dengan struktur pori pada permukaan atas yang lebih kecil dan rapat dan bagian bawah memiliki pori yang lebih besar sebagai lapisan pendukung
Sifat pemisahan ditentukan oleh karakter lapisan (kulit) tipis yang rapat
Lapisan tebal berpori bagian bawah berfungsi sebagai penyangga kekuatan mekanik.
Polimetilmetakrilat (PMMA)
Struktur PMMA
polimetilmetakrilat
Pati merupakan polimer dari glukosa. Glukosa ini dapat membentuk dua jenis polimer secara umum, yaitu amilosa dan amilopektin
PATI
amilosa
amilopektin
Maltosa = dimer glukosaDiperoleh sebagai hasil dari degradasi pati
dengan menggunakan enzim tertentu. Enzim yang umum digunakan adalah amilase.
Maltosa dapat dianalisis dengan menggunakan metoda DNS
MALTOSA
FluksFluks merupakan salah satu alat ukur kinerja
membran. Semakin besar fluks, semakin mudah suatu
spesi melewati membran
dV = volume permeatA = luas permukaandT = waktu kontak
AxdT
dVFluks
Rejeksi Pati dan MaltosaRejeksi merupakan alat ukur kinerja membran
yang penting dalam penelitian ini karena menjadi dasar evaluasi terhadap pemisahan yang dilakukan
Rejeksi didefinisikan sebagai perbandingan antara konsentrasi analit dalam fasa permeat (Cp) dengan konsentrasi analit dalam fasa umpan (Cu)
Cp = Konsentrasi PermeatCu = Konsentrasi umpan
%1001% xCu
Cprejeksi
Metode Penelitian
Cara Kerja
Sintesis membran dilakukan dengan berbagai macam komposisi dari PMMA 15% -25%Komposisi silica fume bervariasi dengan perbandingan PMMA: Silica Fume = 5:1 , 10:1 , 15:1
Sintesis membran dilakukan dengan berbagai macam komposisi dari PMMA 15% -25%Komposisi silica fume bervariasi dengan perbandingan PMMA: Silica Fume = 5:1 , 10:1 , 15:1
3.75 gr PMMA + 11.25 gr DMF
Diaduk dengan stirer 24 jam Larutan
PMMA 25%
+ 0.25 gr silica fume
Aduk hingga larut
Pencetakan membran
Larutan dialirkan ke
kaca, diratakan
Masukkan ke dalam air, membran akan lepas dari kaca
Angkat dan rendam dalam
aqua dm
Fluks Membran terhadap aqua dm ; Rejeksi pati dan maltosa
Larutan pati + maltosa 1000
ppm
membran
umpan permeat
Rejeksi
Aqua dm
membran
umpan permeat
Fluks
Rejeksi Pati dan Maltosa
Analisis patiMetode I2/KI pada panjang gelombang 600 nm (Rice, 1959) yang dimodifikasi
Analisis maltosaMetode DNS pada panjang gelombang 540 nm (Calzyme Laboratories.Inc) yang dimodifikasi
Hasil dan Pembahasan
Jumlah PMMA dan pelarut DMF = 15 gramKetebalan membran rata-rata 0,12 mmMembran yang berhasil dikarakterisasi adalah
membran PMMA 20 %, 22%, dan 25%. Dilakukan variasi komposisi silica fume
membran PMMA 22%, PMMA:SF = 15:1 ;
Perbandingan PMMA dan silica fume yang digunakan adalah 5 : 1 , 10 : 1, 15 : 1
Penambahan silica fume berfungsi untuk mengisi pori polimer dan menambah sifat amorf pada membran
Semakin banyak silica fume yang digunakan membran tidak selektif
membran PMMA 22%, PMMA:SF = 5:1 ;
Fluks membran PMMA 22% lebih besar daripada fluks membran 25%.
Perlakuan annealing (memanaskan membran selama 10 menit pada suhu 80 0C) fluks semakin kecil
Pencetakan membran dalam air dingin, lalu dilakukan anneal fluks semakin kecil
Fluks membranKomposisi PMMA:SF = 15:1 Perlakuan
Fluks (mL/mnt.cm2)
Membran PMMA 22% tidak ada perlakuan 0.3Membran PMMA 22% annealing 0.19Membran PMMA 25% tidak ada perlakuan 0.2Membran PMMA 25% annealing 0.01
Membran PMMA 25%
larutan cetak dalam air dingin dan annealing 0.004
Rejeksi pati dan maltosa yang paling baik adalah membran PMMA 25% yang diberi perlakuan dicetak dalam air dingin dan annealing
Pori-pori membran akan lebih rapat sehingga membran akan lebih selektif dalam proses pemisahan
Rejeksi Membran terhadap Larutan Pati-Maltosa
Replika Rejeksi PatiRejeksi
Maltosa1 67.42% 1.84%2 77.26% 0%3 74.71% 0%4 59.80% 0%5 67.64% 0%
Rejeksi Membran terhadap Larutan Pati-Maltosa
Perbedaan nilai rejeksi pati-maltosa disebabkan oleh fenomena fouling
Rejeksi Maltosa 0% maltosa lolos semuaRejeksi Pati 77.26% pati tertahan cukup baik membran dapat memisahkan pati dan
maltosa
Pengukuran Sudut Kontak
Dengan perlakuan annealing, membran memiliki sudut kontak yang lebih kecil dibandingkan membran yang dicetak dalam air dingin + annealing
Sudut kontak = 34 dan 37 membran bersifat hidrofob linear dengan data fluks
Analisis IR
50075010001250150017502000250030003500400045001/cm
0
15
30
45
60
75
90
%T
36
31
.96
35
50
.95
34
46
.79
29
95
.45
29
53
.02
28
45
.00
17
30
.15
16
24
.06
14
79
.40
14
42
.75
13
86
.82
13
61
.74
12
71
.09
12
42
.16
11
93
.94
11
45
.72
98
7.5
5
91
2.3
3
84
0.9
6
75
4.1
7
48
0.2
8
40
1.1
9
irm
CH str
C=O str
CH bend
C-O str
C-C str
Struktur PMMA
PMMA
Membran PMMA 25%, PMMA : SF 15 :1
Silica Fume
Perbandingan data IR
Tidak terbentuk ikatan baru, silica fume hanya mengisi pori pada membran
Scanning Electron Microscopy (SEM)Permukaan membran perbesaran 5000x
Penampang melintang perbesaran 500x
Scanning Electron Microscopy (SEM)
KesimpulanKomposisi membran yang baik untuk memisahkan
pati dan maltosa yaitu membran PMMA 25% (w/w) dengan perbandingan PMMA : silica fume 15:1 yang dicetak dalam air dingin dan diberi perlakuan annealing
Fluks membran sebesar 0.004 mL/mnt.cm2
% Rejeksi pati optimum sebesar 77% dan % Rejeksi maltosa adalah 0%
Membran bersifat hidrofobik dan mempunyai pori (membran asimetrik)
Analisis IR menunjukkan bahwa silica fume mengisi pori-pori membran
TERIMA KASIH