Pemilihan Media Pembelajaran

52
PEMILIAN MEDIA PEMBELAJARAN Label: Media Pembelajaran - Senin, 15 April 2013 Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis. Pada proses belajar mengajar guru harus mempunyai keahlian dalam menggunakan berbagai macam media pembelajaran, terutama media yang digunakan dalam proses mengajarnya, sehingga materi ataupun pesan yang disampaikan akan tersalurkan dengan baik pula. Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada: 1. Isi pesan 2. Cara menjelaskan pesan 3. Karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal. Penggunaan media pembelajaran tidak harus dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sebuah poster sederhana yang dapat menggugah pentingnya memelihara lingkungan, jauh lebih berharga daripada

description

Cara Memilih Media Pembelajaran yang baik

Transcript of Pemilihan Media Pembelajaran

PEMILIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Label: Media Pembelajaran - Senin, 15 April 2013

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

Pada proses belajar mengajar guru harus mempunyai keahlian dalam menggunakan berbagai macam media pembelajaran, terutama media yang digunakan dalam proses mengajarnya, sehingga materi ataupun pesan yang disampaikan akan tersalurkan dengan baik pula.Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada:1. Isi pesan2. Cara menjelaskan pesan3. Karakteristik penerima pesan.

Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.

Penggunaan media pembelajaran tidak harus dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sebuah poster sederhana yang dapat menggugah pentingnya memelihara lingkungan, jauh lebih berharga daripada pemutaran film mengenai gambaran sebuah kota yang bersih, untuk sekedar mencapai tujuan pembelajaran berkenaan dengan sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan. Demikian juga gambar peta propinsi Jawa Barat yang dibuat guru di papan tulis mempunyai manfaat yang tinggi dibandingkan dengan globe yang mahal harganya apabila tujuannya hanya menunjukkan letak kota dan kabupaten di Jawa Barat.Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.

Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pembelajaran, setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut :1. Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru. Penjelasan atau penuturan secara verbal oleh guru mengenai bahan pembelajaran biasanya sering membosankan apalagi bila cara guru menjelaskannya tidak menarik. Dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi peserta didik dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para peserta didik.2. Bahan pembelajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami peserta didik. Dalam situasi ini sangat bijaksana apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman peserta didik mengenai bahan pembelajaran. Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar, grafik, bagan atau model-model yang berkenaan dengan isi bahan pembelajaran.3. Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pembelajaran ada dalam buku sumber. Situasi ini menuntut guru untuk menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media. Misalnya peta atau globe dapat dijadikan sumber bahan belajar bagi siswa, demikian juga model, diorama, media grafis dan lain-lain.4. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pembelajaran melalui penuturan katakata (verbal) akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar cukup lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Misalnya guru menampilkan bagan atau grafik dan peserta didik diminta memberianalisis atau menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun secara kelompok.

Prinsip pemilihan media1. Tujuan memilih media2. Pemilihan media harus objektif3. Tiap-tiap media memiliki kekurangan4. Disesuaikan dengan metode mengajar5. Mengenal cirri-ciri media6. Disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan7. Didasarkan pada kemampuan

Kriteria umum pemilihan mediaDalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.Artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, apalikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. Keterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.Artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.3. Kemudahan memperoleh media.Artinya media yang diperlukan muda diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya.4. Keterampilan guru dalam menggunakannya.Apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat mengunakannya dalam pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.5. Tersedia waktu untuk menggunakannya.Sehingga media terebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.6. Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.Memilih media untuk pendidikan dan pembelajaran harus sesuai dengan taraf berpikir peserta didik, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para peserta didik. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelaskelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir yang tinggi.7. Bahan pelajaran8. Metode mengajar9. Alat yang dibutuhkan10. Pribadi mengajar11. Minat dan kemampuan mengajar12. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung13. Validitas14. Kualitas visual15. Kualitas pendengaran16. Ciri-ciri respons17. Program yang terstruktur18. Kesesuaian dengan kehendak siswa19. Ketepatan waktu20. Karakter siswa21. Mudah diperbaiki22. Nilai praktis23. Ketersediaan24. KeuasanganDengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pembelajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.

Hal-Hal yang Harus diperhatikanAda beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran:1. Guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa.2. Guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan pembelajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksui.3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Menilai keefektifan media pembelajaran penting bagi guru agar dapat menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain di luar media pembelajaran.4. Ketepatan dengan tujuan,5. Dukungan terhadap isi,6. Kemudahan memperoleh,7. Keterampilan guru dalam menggunakan,8. Tersedia waktu,9. Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai :1. Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran.2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.3. Sumber belajar bagi peserta didik, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para peserta didik baik individual maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnyaSungguhpun demikian media sebagai alat dan sumber pembelajaran tidak dapat menggantikan guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru suatu hal yang mustahil dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Peranan guru masih tetap diperlukan sekalipun media telah merangkum semua bahan pembelajaran yang diperlukan oleh siswa. Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada peserta didik tentang apa yang harus dipelajarinya, bagaimana peserta didik mempelajarinya serta hasil-hasil apa yang diharapkan diperolehnya dari media yang digunakannya. Harus diingat, bahwa media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta media bukanlah tujuan.4. Pembelajaran yang baik memerlukan adanya perencanaan yang sistematis. Memilih media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar juga memerlukan perencanaan yang baik agar pemanfaatannya bisa efektif. Pada kenyataanya di lapangan, pengajar sering memilih dan menggunakan media tanpa ada perencanaan terlebih dahulu. Pemanfaatan media sering hanya didasarkan pada kebiasaan dan ketersediaan alat, tanpa mempertimbangkan efektivitasnya.5. Heinich dan kawan-kawan mengembangkan model perencanaan penggunaan media yang efektif dalam pembelajaran. Model itu disebut dengan istilah ASSURE (ASSURE models). Model ASSURE ini dikembangkan dengan enam langkah yang meliputi analisis peserta didik, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan bahan, menggunakan media dan bahan, melibatkan peserta didik, serta evaluasi dan revisi (1996: 34-35).6. Berdasarkan model yang kembangkan oleh Heinich dan kawan-kawan tersebut maka sebelum menggunakan media dalam pembelajaran guru seyogyanya melakukan analisis peserta didik untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tipe belajarnya. Selanjutnya guru menetapkan tujuan pembelajaran yang berupa kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah proses pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode yang cocok, memilih format media yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan. Penggunaan media hendaknya mendorong keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.7. ASSURE model yang dikembangkan oleh Heinich dkk tersebut dapat digunakan oleh para pengajar sebagai rujukan dalam menentukan langkah-langkah pemanfaatan media pembelajaran. Dengan langkah-langkah yang terencana dan sistematis diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.8. Pemilihan media juga harus memperhatikan landasan teori belajar. Berdasarkan teori belajar, terdapat beberapa kondisi dan prinsip psikologis yang perlu diperhatikan dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran, yaitu prinsip motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi, persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan pengulangan, serta penerapan (Azhar Arsyad, 2007: 72-74).9. Pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat berlandaskan pada teori belajar yang relevan akan berdampak positif terhadap keberhasilan proses belajar mengajarKeterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas. sehingga media yang digunakann lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbale balik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

Label: Media Pembelajaran - Senin, 15 April 2013

Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu;1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal dengan hardware(perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera2. Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didikPenekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio3. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran4. Media pendidikan dapat digunakan secara massa, kelompok besar, dan kelompok kecil, atau perorangan5. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

Media pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan perkembangan teknologi. Beberapa ahli menggolongkan macam-macam media pembelajaran dari sudut pandang yang berbeda.Bretz mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu gambar, garis dan symbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.Bretz juga membedakan antara media siar dan media rekam, sehingga terdapat 8 klasifikasi media:1. Media audio visual gerak2. Media audio visual diam3. Media audio semi-gerak4. Media visual gerak5. Media visual diam6. Media semi-gerak7. Media audio8. Media cetak

Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu; obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film rangkai, film, televisi, dan gambar.Sementara itu Gagne mengklasifikasikan media menjadi 7 macam, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.Schramm (1977: 21) membedakan media menurut jumlah audiens yang dilayaninya menjadi: massal, klasikal, dan individual. Yang termasuk media untuk massal antara lain televisi, radio, dan internet. Media untuk klasikal adalah OHP, papan tulis, slide, videotape, poster, foto, dan lain-lain. Sedangkan media yang bersifat individual dapat berupa hand out, telepon, dan Computer Assisted Instruction (CAI).Heinich (1996: 8) menjabarkan media pembelajaran dalam bukunya meliputi: nonprojected media, projected media, audiomedia, motionmedia, computer mediated instruction, computer based multimedia and hypermedia, media radio and television. Nonprojected media berupa photographs, diagrams, displays, dan models. Projectedmedia terdiri dari slides, filmstrips, overhead transparencies, dan computer projection. Audiomedia berupa cassettes dan compact discs, sedangkan motionmedia berupa video dan film.Azhar Arsyad (2007: 29) mengelompokkan meda pembelajaran menjadi empat kelompok, yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Sementara Seels & Glasgow (1990: 181-183) membagi media berdasarkan perkembangan terknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi tradisional meliputi:1. Visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, filmstrips2. Visual yang tidak diproyeksikan berupa gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info3. Audio terdiri dari rekaman piringan dan pita kaset4. Penyajian multimedia dibedakan menjadi slide plus suara dan multi image5. Visual dinamis yang diproyeksikan berupa film, televisi, video6. Media cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, berkala, dan hand out7. Permainan diantaranya teka-teki, simulasi, permainan papan8. Realita dapat berupa model, specimen (contoh), manipulatif (peta, miniatur, boneka).Sedangkan media dengan teknologi mutakhir dibedakan menjadi: (a) media berbasis telekomunikasi diantaranya adalah telekonfrence dan distance learning; (b) media berbasis mikroprosesor terdiri dari CAI (Computer Assisted Instruction), Games, Hypermedia, CD (Compact Disc), dan Pembelajaran Berbasis Web (Web Based Learning).

Penggolongan media yang lebih aktual dikemukakan oleh Lee & Owen (2004: 55-56) dengan delapan tipe media pengiriman. Kedelapan media tersebut adalah instructor-led, computer-based, distance broadcast, web-based, performance support systems (PSS), dan electronic performance support systems (EPSS).Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002). Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dikelompokkan ke dalam empat bagian, yaitu:1. Media Hasil Teknologi CetakTeknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan materi dan pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.2. Media Hasil Teknologi Audio-VisualTeknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan proyektor visual.3. Media Hasil Teknologi Berbasis KomputerTeknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (pengajaran berbantuan komputer). Aplikasi tersebut meliputi drills dan practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari).4. Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan KomputerTeknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.

Jenis Media Pembelajaran yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran sangat banyak ragamnya. Dari yang paling sederhana dan murah, hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi oleh pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang sesuai dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran.Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran.

Media VisualMedia realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.1. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Model adalah media tiga dimensi tiruan seperti benda asli. Termasuk dalam kelompok ini adalah model irisan, model memperkecil atau memperbesar objek, model lapangan, model menyederhanakan objek yang kompleks.Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Media ini mempunyai isi atau volume seperti benda sesungguhnya. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.a. Model Padat (solid model)Suatu model biasanya memperlihatkan bagian permukaan luas dari objek dan sering kali membuang bagian- bagian yang membingungkan gagasan- gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.Contoh : rumah adat, bonekab. Model Penampang (eutaway model)Memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak. Apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan dalamnya. Kadang-kadang model ini disebut dengan nama X-Ray atau Crossection yaitu model penampang memotong. Model seperti ini sangat cocok dipergunakan untuk pelajaran biologi, Karena fungsinya dapat menggantikan objek yang sesungguhnya. Selain itu model penampang dapat memperjelas objek yang sebenarnya karena dapat diperbesar maupun diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang ini adalah hanya bagian-bagian terpenting yang harus ditonjolkan, biasanya diberi warna kontras, sedangkan rincian yang tidak terlalu penting dihilangkanContoh :Lapisan tanah : permukaan tanah, erosi, delta, jenis bukit, dll.Bentuk boneka : replica manusia dalam wujud benda mati yang menggunakan pakaian adat, pakaian prajurit, pakaian bersejrah.Anatomi manusia dan binatang : tongkorakBentuk geometri : kerucut, tabungc. Model Susun (build-up model)Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian dari objek itu.Contoh : Torso, membantu dalam dua halPertama, guru menggunakannya untuk menunjukkan posisi setiap organ tubuh saat mengajar lalu murid mengulang kembali apa yang sudah diajarkan gurunya.Kedua, untuk mengerjakan hal tersebut, sebelumnya seluruh bagian dari torso tersebut dipisahkan, kemudian siswa menyebutkan masing-masing bagian tersebut lalu meletakkan atau menyusun torso tersebut menjadi bentuk semula.d. Model Kerja ( working model)Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek aslidan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya.Contoh :Alat alat matematika : mistar-sorong, busur derajat,dllAlat opticPeralatan music : biola, piano, seruling, harpa, dllAngkutan dan mesin- mesin: pompa hidrolik, pemintal kapas, motor listrik, alat tenun, dllBagian marakit gedung (konstruksi bangunan)e. Mock-upMock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau system yang lebih rumit. Susnan nyata dari bagian- bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa.Contoh :Prinsip prinsip : tenaga pemecah nuklir, penggunaan susunan perngkap tikus, tenaga dorong jet, dll Sistem- sistem : penyaringan air minum, system irigasi, pencernaan, dan peredaran darah.f. DioramaDiorama adalah pemandangan sebenarnya tiga dimansi mini bertujuan untuk menggambarkan.pemandangan yang sebenarnya. Diorama biasanya teerdiri atas bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang sesuai dengan penyajiannya. Diorama sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayati, sejarah bahkan dapat diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran.Contoh :Peristiwa sejarah : PertempuranIlmu bumi : interior pada guaHasil produksi : pabrik dan perindustrianAdegan cerita : sandiwara seseorabg yang sedang memburu sekor itik dibalik semak.g. SpesimenSpesimen adalah objek yang menyajikan sekelompok benda yang sama. Termasuk dalam kelompok ini adalah spesimen makhluk hidup, spesimen makluh hidup yang sudah mati, spesimen dari benda tidak bernyawa.

Dalam penerapannya, masing masing mempunyai kelemahan dan kelebihan, yaitu:a. UkuranKesulitan mempelajari obyek-obyek yang terlalu besar atau luas, sehingga tidak dapat diamati secara menyeluruh. Sebaliknya obyek-obyek yang terlalu kecil tidak dapat diamati oleh mata dengan baik dapat diatasi dengan menggunakan model. Untuk obyek yang terlalu besar dan luas dibuat model sederhana yang diperkecil, obyek yang terlalu kecil digunakan model perbandingan yang diperbesar.b. Waktu,Dengan menggunakan model, guru dapat menghadirkan kenyataan waktu lampau yang tidak dapat kita jangkau dengan memproyeksikan ide atau hal yang akan datang yang tidak dikenal siswa secara kongkret.c. Tak terjangkau secara fisikObjek-objek yang terlalu jauh dan terlalu banyak memakan biaya yang diperlukan, bisa diganti dengan menggunakan model-model dari obyek tersebut.d. Kenyataan-kenyataan yang tidak bergunaBanyak obyek atau benda yang sebenarnya yang dengan mudah kita jangkau, tetapi tidak memberi keterangan yang mewadahi.e. ProsesDengan model-model obyek kita dapat memperhatikan proses kerja dari obyek-obyek yang besar dan luas.Sesuai dengan karakteristik bentuknya, media tiruan atau model memiliki beberapa keuntungan penggunaan sebagai berikut:a. Model berbentuk tiga dimensib. Dengan adanya perubahan ukuran, model lebih mudah dipelajaric. Bagian-bagian tidak penting dihilangkan/siswa fokus pada bagian penting sajad. Dapat menunjukkan struktur bagian dalam suatu benda.e. Memiliki kekongkretan yang tak langsung

2. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai berikut:a. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong,dan sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari.maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias dalam bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang dapat disajikan secara audio visual dan audial.b. Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.c. Media visual dapat menanamkan konsep dasar,yang benar ,konkrit dan realistiskan.d. Media visual membangkiktan .keinginan dan minat barue. Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif ,kognitif dan psikomotorikf. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.Seperti yang telah di jelaskan diatas, media visualh sangat banyak manfaat serta fungsi apalagi media berbasis visual. Kita harus ingat bahwa manusia,khususnya siswa dapat menyerap suatu materi apabila materi yang diberikan dikemas dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat-ingat di benak mereka.untuk itu,hadirkanlah media khususnya media visual dalam jenjang pendidikan trtentu,contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih bermakana dan menarik serta tetap menguat system PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif , efektif ,dan, menyenangkan)Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hdi hanya media yang menjadi factor pendukungnya. Tetapi peranan guru atau pendidik sebagai motivator atau fasilitatorpun menjadi factor yang sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuh kembangkan kreativitas siswa sehingga aka terasa kebermaknaan nya suatu pembelajaran.serta guru harus menguasai betul bagaimana menerapkan media yang sesuai.Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut :a. Ketepatan dalam pemilihan media visual,dimana menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancer dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh peserta didikb. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan mungkin agar mudah di pahami.c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.d. Medi visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik dalam memahami materie. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbedaf. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna harus realisticJenis-jenis media grafis adalah:a. Gambar atau fotoDiantara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Yang merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu ada pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Kelebihan media gambar/foto Sifatnya konkrit lebih relistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. Gambar dapat mengtasi batasan ruang dan waktu. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah kesalah paham. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.Selain terdapat kelebihan, gambar/foto terdapat beberapa kelemahan yaitu : Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.b. SketsaSketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar mengambarkan. Selain dapat menarik perhatian murid, menhindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini di buat langsung oleh guru. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.c. Diagram atau skemaGambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada antara komponen di situ.Diagram yang baik sebagai media pembelajaran adalah yang : Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjalasan yang perlu Cukup besar dan ditempatkan secara strategis dan, Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.d. Bagan atau chartMenyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal. Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Sebagai media yang baik , bagan harusnya : Dapat dimengerti anak Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit, Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap termasa (up to date) juga tidak kehilangan daya tarike. GrafikGambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.f. PosterPoster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal. Cat poster biasa juga disebut cat plakat karena meniliki sifat yang pekat, sifatnya datar cocok untuk menggambar dekoratif.g. KomikKomik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.h. PetaPeta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.i. LukisanLukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.j. FlipchartFlip Chart merupakan media yang cukup lama digunakan dalam metode ceramah dalam setiap variasi presentasinya. Namun, media tersebut dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun karena fungsinya sebagai media. Bahkan, flip chart dapat dikatakan sebagai teknik karena aplikasi pembelajaran di kelas bertumpu pada flip chart tersebut.Flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan varasi desainnya.

3. Media PapanMedia papan adalah media yang menggunakan papan sebagai sarana berkomunikasi.a. Papan TulisPapan tulis adalah papan dari kayu dengan permukaan yang bisa ditulis ulang dengan menggunakan kapur tulis.b. Papan FlannelPapan flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipake berkali-kali. Papan flannel termasuk salah satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain falnel yang ditempelkan pada sebuah triplek atau papan. Kemudian membuat guntingan-guntingan flannel atau kertasa rempelas yang di letakkan di bagian belakang gambar.c. Papan PameranPapan pameran adalah media yang digunakan untuk memperlihatkan kepada sejumlah pemirsa. Media ini digunakan dengan cara meletakkan di suatu tempat untuk dilihat. Pengguna media ini dapat menggunakan indera penglihatan dan peraba untuk mengetahui informasi yang diberikan.d. Papan BuletinPapan buletin adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar,bagan,poster dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Biasanya berukuran 160X80 cm.

4. Media proyeksiMedia jenis ini mempunyai sifat tembus cahaya karena terbuat dari bahan-bahan plastic.a. Transparansi OHPMerupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu: - Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu - Membuat sendiri secara manualb. Film bingkai atau slideAdalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.c. LCDPenampil kristal cair (Inggris: liquid crystal display; LCD) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer meja maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair.Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.d. Film stripFilm Strip adalah serentetan gambar yang berhubungan satu sama lain pada film ukuran 35 milimeter. Jumlah rata-rata dari satu gambar adalah tiga puluh lima, walaupun dapat bervariasi dari sepuluh sampai seratus. Filmstrip ada yang berjudul dan ada yang tidak berjudul. Dapat dibuat hitam putih atau berwarna, serta terkadang di dalamnya terdapat rekaman suara yang isinya narasi, music dan efek suara.e. Opaque ProjectorOpaque Projector adalah satu alat yang mana menayangkan materi buram dengan memancar satu lampu terang ke atas objek dari atas. Satu sistem cermin, prisma dan / atau menggambar lensa biasanya memfokuskan satu image dari bahan ke atas satu layar pemandangan. Karena mereka harus memproyeksikan cahaya dicerminkan, proyektor buram memerlukan `brighter` bohlam dan lensa lebih besar dibandingkan overhead projector. Kekhawatiran harus diambil bahwa bahan bukan dirusakkan oleh panas yang dihasilkan oleh sumber cahaya. proyektor buram adalah bukan sebagai umum sebagai modern ongkos exploitasi.f. Micro ProjectionMicro projector adalah sebuah proyektor saku dengan teknologi laser.g. MicrofilmMikrofilm adalah gulungan yang berisi mikro-reproduksi dari dokumen-dokumen untuk penyimpanan, membaca transmisi, dan pencetakan. Gambar dari dokumen yang diambil dalam bentuk gulungan dan sama dikurangi menjadi kurang dari 25 kali dari ukuran aslinya mereka untuk tujuan menyimpan. Para mikrofilm memang membutuhkan kondisi penyimpanan khusus dan produktif data bisa terkandung pada sebuah film yang sangat kecil. Jadi, ini adalah dasarnya menyimpan gambar jalan. Gambar diambil dengan bantuan kamera mikrofilm, yang disebut microfilmer. Gambar-gambar ini bisa dalam bentuk rol film atau microfiche.h. TransparansiTransparansi atau biasanya disebut overhead transparancy (OHT) adalah media visual yang dibuat di atas bahan transparan. Misalnya plastic atau film acetate. Seperti halnya film bingkai dan ilm rangkai, transparansi memerlukan proyektor untuk memproyeksikan pesan yang akan disampaikan. Proyektor yang digunakan adalah overhead proyektor (OHP). Saai ini OHP sudah digunakan secara luas. Dengan bantuan mesin khusus guru dapat mempersiapkan proses reproduksi transparansi.i. MikrofisMikrofis adalah lembaran film transparan yang berisi pesan dengan lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang. Dengan menggunakan mikrofis halaman cetak yang luas dan dapat diringkas dalam bentuk film dengan perbandingan 1:12. Bahkan dengan kartu mikro (micro card), lima puluh halaman buku biasa dapat diringkas dalam satu lembar mikrofis. Isi mikrofis dapat dibaca dengan menggunakan alat pembaca kartu mikro (micro card reader).

5. Penggunaan LingkunganBenda-benda yang ada di alam sekitar dapat juaga digunakan sebagai media pembelajaran.a. Laboratorium di Luar SekolahLaboratorium luar sekolah adalah suatu daerah di luar sekolah yang cocok untuk studi lingkungan.b. MuseumMuseum dimaksudkan untuk memperoleh dan mempelajari objek bersejarah.c. Community StudyMenyediakan kehidupan real untuk belajar dengan mengerjakan sendiri.d. Walking StripMenyaksikan demonstrasi dari macam-macam kegiatan pekerja-pekerja masyarakat yang ada di sekitar.e. Field StudyPerjalanan dengan menggunakan kendaraan ke daerah-daerah yang jauh dan sunyi.f. Dikunjungi manusia sumberDemonstrasi atau informasi khusus dapat dibawa ke dalam kelas.g. Special Learning TripsPenciptaan situasi belajar jika keuangan memungkinkan.

Kelebihan media visual:1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.2. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.Kekurangan media visual :1. Lambat, dan kurang praktis2. Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar .sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

Media AudioMedia audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Karakteristik media audio pembelajaran yang menjadi focus pembahasan kita kali ini adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indera penfengaran.Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik dll.).Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif.1. Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan atau pembedaan rangsang audio yang relevan.2. Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar ketera-mpilan verbal.3. Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara narrator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh yang baik dari teknik ini.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat kita akan membuat program naskah audio.1. Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak hanya bagi satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu.2. Persoalan adaptasi.3. Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sudah dikenal umum dan mudah dimengerti.4. Musik.Ada beberapa jenis musik yang digunakan dalam program audio:a. Musik tema adalah musik yang menggambarkan watak/situasi tertentu suatu program.b. Musik transisi adalah musik penghubung dua adegan.c. Musik latar adalah musik yang digunakan untuk mengiringi percakapan atau pembacaan teks, yakni sebagai pemberi variasi, memberi tekanan, memberikan nuansa dan yang terpenting menggugah emosi pendengaran.d. Musik suara adalah musik yang digunakan untuk memberi tekana atau kejutan dalam waktu yang sangat singkat dan pada waktu yang tepat.e. Daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit dan untuk anak-anak 15 s/d 25 menit.Jenis-jenis media audio adalah:1. RadioRadio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.2. Kaset-audioYang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.3. Laboratorium BahasaLaboratorium bahasa adalah kelas yang dilengkapi dengan perangkat audio untuk membantu murid untuk belajar bahasa.4. TeleponTelepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).5. Alat PerekamRekaman suara dapat dibuat dengan menggunakan piringan hitam, pita magnetic atau pita suara.6. Tape RecorderAudio Tape Recorder mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan. Audio Tape Recorder salah satunya adalah memiliki fungsi ganda, karena dapat menyajikan hasil rekaman, dapat merekam, dan dapat menghapus rekaman. Dan salah satu kekurangannya adalah daya jangkaunya terbatas.

Media audio sendiri memliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan-kelebihannya sebagai berikut:1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas.2. Mampu membangkitkan system dalam imajinasi.3. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata itu.4. Mampu mempengaruhi suasana dan prilaku siswa melalui musik latar dan efek suara.5. Sangat tepat / cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa; laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening (pendengaran).Disamping memiliki kelebihan media audio juga memiliki keterbatasan dan kekurangan. Kekurangan media audia yang mencolok adalah komunikasinya hanya satu arah (one way comunication).

Media Audio VisualSebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu (Salahudin,1986: 3)Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi (Arsyad,2002:11).Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997: 97-98).Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.Media audio visual adalah media yang dapat menampilkan gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan.Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.4. Media visual gerak contoh, film bisu5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya6. Media seni gerak7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya8. Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara lain tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut:1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan t5ugas-tuigas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih tinggi.2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil pengajaran siswa.4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang (Arsyad, 2002 : 72)

Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984)Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.

Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.Jenis-jenis media audio visual adalah:1. Media videoMerupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.2. Media komputerMedia ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.3. FilmFilm adalah suatu gambaran kehidupan sehari - hari orang - orang yang dikemas rapi dalam suatu video dan dimainkan berdasarkan kenyataan atau imajinasi skenario yang diputar di layar lebar.4. TelevisiTelevisi adalah untuk dapat melihat gambar dan mendengarkan suara yang berasal dari jarak jauh. Termasuk dalam kelompok ini adalah televise siaran terbuka, CCTV, VTR (Viedo Tape Recorder).5. Compact Disc (CD) InteraktifCD interaktif adalah program interaktif yang dibuat untuk menyampaikan informasi penting dimana user dapat menavigasikan program tersebut. Kenapa disebut CD karena media penyimpanannya mayoritas adalah sebuah kepingan CD. cd interaktif harus bersifat Plug and Play dan jalan secara autorun.CD interaktif biasanya dibuat dengan program adobe flash, adobe director, dan swishmax. dan cd interaktif mempunya extension EXE (windows Executable)sebenarnya cd interaktif tidak harus dikemas dalam bentuk CD, karena masih banyak media storage lainya seperti USB Flash Drive, kartu memori (SDcard/MMC), atau Ditanam di dalam sebuah media seperti Handphone dsb.6. DioramaDiorama adalah suatu pemandangan 3D yang disatukan bersama-sama dengan sekelompok objek berupa model dan gambar-gambar dalam suatu penataan alamiah.Beberapa kelebihan media audio visual adalah:1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau modelb. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambarc. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografid. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbale. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dllf. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.3. Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.Beberapa kelebihan media audio visual adalah:1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.2. Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya3. Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.4. Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.

MultimediaVaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer.Sedangkan Heinich dkk. (2005) mengatakan bahwa, multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer.Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.Media Pembelajaran Berbantuan KomputerKomputer dapat lebih memberdayakan dosen dan mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang selama ini dilaksanakan. Hal tersebut disebabkan dengan menggunakan media komputer, memungkinkan mahasiswa dapat mempelajari suatu bahan dengan cara-cara baru yang lebih interaktif.Komputer dapat menjadi katalisator untuk meraih sasaran-sasaran pendidikan yang telah di tetapkan oleh orang tua, pendidik, dan pemerintah. Pemanfaatan komputer sebagai sarana pembelajaran dapat memberikan pengaruh yang sangat positif, karena selain baru bagi perkembangan teknologi pembelajaran juga memiliki sifat yang representatif dan interaktif. Komputer dapat menjadi sarana pembelajaran yang inovatif, dari tradisi papan tulis dan kapur.Dengan Powerpoint misalnya, para guru dapat menyulut minat anak-anak terhadap pelajaran lewat penyertaan foto-foto, potongan film, dan bahkan berhubungan dengan internet.Pembelajaran berbantuan komputer hakekatnya merupakan penawaran baru dalam cara pembelajaran. Komputer sebagai media akan lebih banyak membantu mahasiswa menemukan hal-hal baru yang lebih menarik dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang lebih berpusat pada pengajar. Walaupun sudah kita ketahui bersama, bahwa cara-cara belajar dan mengajar, serta pemerolehan informasi pembelajaran tiap individu berbeda. Banyak teori-teori belajar yang berupaya menguraikan cara belajar tiap individu. Kebanyakan teori ini mengidentifikasikan atribut-atribut yang mirip.Uraian yang paling sederhana, ada orang yang belajar lebih baik dengan membaca, ada yang lebih baik lewat mendengarkan, ada yang dengan memperhatikan orang lain mengerjakan tugas, ada pula yang harus mengerjakan tugas itu sendiri. Kebanyakan diantara kita menggunakan beberapa kombinasi dari beberapa cara ini. Dan semua orang mempunyai tingkat penyerapan yang berbeda.TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

Label: Media Pembelajaran - Senin, 15 April 2013

TUJUANTujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran5. Membangun komunitas berbasis pendidikan kreatif6. Mengembangkan berbagai alternatif media sederhana yang kreatif dan berkesinambungan sedemikian rupa sehingga mampu membantu anak didik tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kritis, kraetif, mandiri dan peduli terhadap lingkungan7. membangun jaringan kerja dalam upaya mengembangkan berbagai media alternatif yang kreatif, sederhana dan murah yang mandiri dan peduli terhadap lingkungan8. Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar9. Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional10. Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional11. Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa

FUNGSIMedia memiliki beberapa fungsi, diantaranya :1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak9. Membangkitkan motivasi belajar10. Membuat konsep anstrak menjadi konkrit11. Mengatasi batas-batas ruang kelas12. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid13. Menampilkan objek yang terlalu kecil14. Menggantikan penampilan objek yang berbahaya15. Menyajikan informasi secara konsisten16. Menyajikan pesan secara serempak17. Menyajikan benda atau peristiwa dari masa lampau18. Mengatasi pengamatan objek yang sangat kompleks19. Mengatasi penampilan objek yang terlalu cepat20. Mengatasi objek jika terlalu lambat gerakannya

Selain fungsi diatas, Levie & Lents dalam Azhar Arsyad (2007: 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu:1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Media gambar atau animasi yang diproyeksikan melalui LCD (Liquid Crystal Display) dapat memfokuskan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Hal ini berpengaruh terhadap penguasaan materi pelajaran yang lebih baik oleh siswa.2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi. Misalnya, tayangan video gambar simulasi kegiatan pengelolaan arsip, video penggunaan mesin-mesin kantor, dan sejenisnya.3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari kajian-kajian ilmiah yang mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.4. Sedangkan fungsi kompensatoris dari media pembelajaran dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa media visual membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.Dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri. teknik afektif adalah teknik untuk memahami tehnik pesan visua, yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:1. Fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis2. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.3. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret4. Memberi kesamaan persepsi5. Mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten7. Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

MANFAATMedia pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik antara lain :1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para peserta didik, dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.2. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.3. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.Contoh sederhana, guru akan mengajarkan masalah kepadatan penduduk sebuah kota. Ia menggunakan berbagai media pembelajaran antara lain gambar atau foto suatu kota yang padat penduduknya dengan segala permasalahannya gambar dan atau foto tersebut akan lebih menarik bagi peserta didik dibandingkan dengan cerita guru tentang padatnya penduduk kota tersebut, kemudian guru menyajikan suatu grafik pertumbuhan penduduk jumlah penduduk kota tersebut dari tahun ke tahun, sehingga jelas betapa cepatnya pertumbuhan penduduk kota tersebut. Grafik tersebut dapat memperjelas pemahaman peserta didik terhadap pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun. Para peserta didik dapat melakukan analisis data penduduk, sebab-sebab pertumbuhan penduduk, melakukan proyeksi jumlah penduduk tahun berikutnya, dan aspek lain dari grafik tersebut. Ia juga dapat membuat grafik penduduk dan memberi interprestasinya.Ini berarti kegiatan belajar siswa lebih banyak dan lebih mendalam. Sementara itu guru mudah mengatur dan memberi petunjuk kepada peserta didik apa yang harus dilakukannya dari media yang digunakannya, sehingga tugasnya tidak semata-mata menuturkan bahan melalui kata-kata (ceramah). Penggunaan gambar dan foto serta grafik dalam contoh diatas adalah salah satu cara pembelajaran dengan media pembelajaran.Alasan kedua mengapa penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir peserta didik. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir konkret menuju ke berfikir abstraks, dimulai dari berfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks.Penggunaan media pembelajaran erat kaitanya dengan tahapan berfikir tersebut sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal kompleks dapat disederhanakan.Sebagai contoh penggunaan pena atau globe dalam pelajaran ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan pengkongkretan dari konsep geografis sehingga dapat dipelajari peserta didik dalam wujud yang jelas dan nyata. Demikian pula penggunaan diagram yang melukiskan hubungan dan alur-alur terjadinya bel listrik atau bunyi radio merupakan gambaran dan penyederhanaan konsep berfikir abstraks dalam wujud yang mudah dipelajari oleh para peserta didik.Penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sampai kepada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar para peserta didik menunjukkan perbedaan yang berarti antara pembelajaran tanpa media dengan pembelajaran menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah: metode mengajar dan media pengajaran/pembelajaran, kedua aspek ini selalu berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, yakni tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dari peserta didik kuasai setelah pengajaran berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut:1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.Secara lebih khusus, Kemp & Dayton dalam (1985: 3-4) mengidentifikasi delapan manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:1. penyampaian perkuliahan menjadi lebih baku,2. pembelajaran cenderung menjadi lebih menarik,3. pembelajaran menjadi lebih interaktif,4. lama waktu pembelajaran dapat dikurangi,5. kualitas hasil belajar siswa lebih meningkat,6. pembelajaran dapat berlangsung di mana dan kapan saja,7. sikap positif siswa terhadap materi belajar dan proses belajar dapat ditingkatkan,8. peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga,Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja.Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar.Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain (edu-articles.com, 2010). .Latuheru (1988) (dalam Hamdani, 2005: menyatakan bahwa1. Media pembelajaran berguna menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan,2. Media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan,3. Media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya.Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989) (dalam Hamdani 2005: 9) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:1. Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.2. Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.3. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.4. Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.5. Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.Mendukung pendapat di atas, Sudjana & Rivai (1992: 2), menyebutkan bahwa media pembelajaran dalam proses belajar bermanfaat agar:1. Pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa.2. Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.3. Metode mengajar menjadi lebih variatif sehingga dapat mengurangi kebosanan belajar.4. Siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar.Sedangkan Arif S. Sadiman, dkk. (2006: 17-18) menjelaskan kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:1. Memperjelas penyajian pesan.2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.3. Mengatasi sikap pasif, sehingga peserta didik menjadi lebih semangat dan lebih mandiri dalam belajar.4. Memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama terhadap materi belajar.Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik.3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.4. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.5. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan guru semata, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, mendemonstrasikan, mengukur, dan lain sebagainya.6. Penyampaian perkuliahan menjadi lebih baku.7. Pembelajaran cenderung menjadi lebih menarik.8. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.9. Lama waktu pembelajaran dapat dikurangi.10. Kualitas hasil belajar siswa lebih meningkat.11. Pembelajaran dapat berlangsung di mana dan kapan saja.12. Memperjelas penyajian pesan.13. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.14. Mengatasi sikap pasif, sehingga peserta didik menjadi lebih semangat dan lebih mandiri.15. Memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama terhadap materi belajar.Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:1. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan2. Menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik3. Memberikan kerangka sistematis secara baik.4. Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran5. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.6. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.7. Meningkatkan kualitas pembelajaranManfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:1. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar3. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar4. Memberikan inti informasi pelajaran pokok pokok secara sistematis sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar5. Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis6. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan7. Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajarOleh karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan media pembelajaran, maka guru sebagai sumber pembawa informasi bagi peserta didik hendaknya menyadari akan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran.Berdasarkan berbagai pendapat di atas, media pembelajaran sangat dirasakan manfaatnya dalam proses belajar mengajar. Secara umum, media pembelajaran bermanfaat untuk memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal.Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien.Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIAKata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6) . Media adalah kata jamak dari medium yang dalam arti umum dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Media berasal dari kata medium, artinya antara.

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Sanaky (2009:4), bahwa media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Selanjutnya, Notoamodjo (2003:71), mengatakan bahwa media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pembelajaran.

Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Edgar Dale yang dikutip oleh Basuki Wibawa (1993:16) tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap pengalaman belajar seseorang. Edgar Dale mengemukakan bahwa pengalaman langsung diperlukan untuk membantu siswa belajar memahami, mengingat, dan menerapkan berbagai simbol abstrak. Kegiatan belajar akan terasa lebih mudah bila menggunakan materi yang terasa bermakna bagi siswa ataupun mempunyai relevansi dengan pengalamannya.Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Gagne (2006: 14) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.

Batasan lain dikemukakan oleh AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Association of Education and Communication Technology (AECT) (1986: 43) memberikan definisi media sebagai sistem transmisi (bahan dan peralatan) yang tersedia untuk menyampaikan pesan tertentu.

Sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses pembelajaran (peserta didik dan isi pelajaran). Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.

Heinich, dkk. (1982) mengatakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah mediamkomunikasi. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran. sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Pendapat lain mengemukakan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan (Suranto, 2005: 18).Sedangkan Trini Prastati (2005: 3) memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.

Heinich dan kawan-kawan (1996: 8) mengartikan media sebagai perantara yang mengantar informasi dari sumber kepada penerima. Dengan demikian televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah tergolong media. Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau informasi yang mengandung maksud dan tujuan pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Secara lebih khusus Briggs dalam Trini Prastati (2005: 4) mengatakan media sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Sarana fisik tersebut dapat berupa buku, tape rekorder, kaset, kamera video, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Sependapat dengan pendapat di atas, Wang Qiyun & Cheung Wing Sum (2003: 217), menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan, media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran yang membawa pesan kepada pembelajar. Media dapat dikatakan pula sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual dan peralatannya, sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, dibaca, dan didengar.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology (AECT).

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

PEMBELAJARANPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

MEDIA PEMBELAJARANMedia pendidikan adalah media yang penggunaannya diinteregasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar. (Santoso S. Hamidjojo)

Media instruksional adalah setiap alat yang dipergunakan sebagai media komunikasi yang tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.Educational Techonology (teknologi pendidikan) mempunyai arti sebagai perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap perbuatan, organisasi dan manaje