Pemilihan elemen mesin

download Pemilihan elemen mesin

of 46

Transcript of Pemilihan elemen mesin

1KATA PENGANTAR PujisyukurkamiucapkankepadaAllahSWT,karenaberkatrahmatdan karunianyakamidapatmenyelesaikanmakalahinisebagaitugasakhirdarimata kuliah Mechanical Design. Tugasinidiperlukansebagaievaluasiakhirdariteoriteorimatakuliah MechanicalDesignyangtelahdiberikan.Denganbegitumahasiswadapat mengetahui secara langsung aplikasinya di lapangan. Ucapanterimakasihkamisampaikankepadapihak-pihakyangtelah membantusehinggamakalahinidapatterselesaikan,diantaranyadosen pembimbing kami, Pak Jos Istianto, dan pihak lainyang tak dapat kami sebutkan satu persatu. Semogaisimakalahinidapatbergunabagipembacadalammemberikan informasiyangdibutuhkanberkaitandenganPerancanganMekanikal.Terima kasih. Penyusun 2DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB IPENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penyusunan 1.2Ruang Lingkup Masalah 1.3Metode Pengumpulan Data 1.4Data dan Asumsi BAB II PERENCANAAN DAN PEMILIHAN ELEMEN MESIN 2.1Shaft (poros) 2.2Bearing (bantalan) 2.3Chain (rantai) BAB IIIPENUTUP 3.1Analisa 3.2Kesimpulan Lampiran Daftar Pustaka 3BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penyusunan Padaumumnyadidalamaktivitasperkuliahansetiaphari,seorangdosen memberikansebuahteorikepadaparamahasiswa.Sehinggaapayangdiperoleh paramahasiswahanyalahterbataspadaapayangdisampaikandosenpadasaat perkuliahandanmungkinbeberapatambahanpengetahuankarenakeaktifan mahasiswa dalam membaca buku diluar jam perkuliahan. Hal inilah yang nantinya akanberdampakpadakualitasparamahasiswadalammenyelesaikansuatu permasalahanengineeringyangakanterlihatpadawaktuyangakandatang.Apalagisepertiyangkitaketahui,bahwasekaranginipersainganduniakerja semakinketatdanjugasemakinpesatnyaperkembanganteknologimenuntut adanyakualitassumberdayamanusiayangmampubersaingdenganlulusan universitas dalam dan luar negeri.Olehkarenabeberapahaltersebutdiatas,makadiperlukanpeningkatan kualitasparalulusansarjanayangnantinyadiharapkanmampu bersaingdidalam duniakerja.Salahsatucarapeningkatankualitaslulusansarjana,khususnya sarjanaTeknikadalahdenganmengaplikasikanteori-teoriyangdiberikandalam perkuliahan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dan salahsatucontohaplikasiteoriyangdiperolehdariperkuliahanadalahlaporan yang telah kami susun dalam makalah ini.Sehingga dengan adanya pengenalan mahasiswa dalam pengaplikasian teori-teoriyangmerekaperolehsecaratidaklangsungakanmemberikanpengalaman sertakemampuankepadamahasiswadalammemecahkansuatupermasalahan nyatadalamkehidupansehari-hariyangsesuaidenganbidangkeahlianmereka masing-masing.Dengansemakinmeningkatnyakemampuanmahasiswadalam memecahkansuatu pemasalahanmakasecaratidaklangsungakanmeningkatkan pulakualitassumberdayamanusiayangdiharapkanparalulusannyamampu bersaingdalamduniakerjaseiringdengankemajuanteknologiyangsemakin pesat.41.2Ruang Lingkup Masalah Padamakalahyangkamisusuninipembahasandititikberatkanpada permasalahan yang terdapat pada sepeda motor yang berjenis Honda Sport 160cc (MegaPro).KemudiandarisepedamotorHondasporttersebut,pembahasan kamititikberatkanpadaperhitungantigakomponenyangterdapatpadaroda belakangsepedamotorHondaMegaPro.Ketigakomponenyangkamibahas adalahporos(shaft),Rantai(chain),danjugabantalan(bearing).Kemudian daridariporos(shaft)dilakukanperhitunganmengenaigaya-gayayangbekerja dengan beberapa kondisi asumsi, jenis material yang dipakai sebagai bahan poros, momenaksial,danbeberapaperhitunganyanglainnya.Padarantai(chain) dilakukanperhitunganmengenaikecepatansudutpadasprocket,perbandingan variasikecepatan,danjugapemilihanrantairol.Kemudianpadabearing dilakukan perhitungan mengenai masa pakai bearing, beban dinamik, serta faktor kecepatan. 1.3Metode Pengumpulan Data Padamakalahyangkamisusunini,perhitungandimulaidengan pengumpulandata-datayangdibutuhkandalamperhitunganketigakomponen tersebut.Untukmendapatkanhasilperhitunganyangakuratdanmaksimal,kami melakukan beberapa metode pengumpulan data yang antara lain tersebut dibawah ini : (i)Pengukuranlangsungpadabendayangakandilakukanperhitungan.Pada shaftdilakukanpengukuranpadapanjangdandiameter.Padarantai dilakukanpengukuranpadapitch,panjangrantai(jumlahpitch),diameter roller.Padabearingdilakukanpengukuranpadadiameterlingkarandalam sampai lingkaran terluar. ( ii ) Mengumpulkan data yang terdapat pada buku referensi. Pada metode ini kami menggunakan beberapa buku referensi, antara lain : buku Hamrock, buku Sularso, dan beberapa buku lainnya. 5( iii )Metode polling. Metode ini kami lakukan dalam memperoleh data berat rata-rata dari tiap orang yang nantinya dipakai untuk perhitungan beban sepeda motor. 1.4Data Dan Asumsi Sp e si f i k a siTe k ni s Panjang X lebar X tinggi2.033 x 754 x 1.062 mm Jarak sumbu roda1.281 mm Jarak terendah ke tanah149 mm Berat kosong114 kg Tipe rangkaPola Berlian Tipe suspensi depanTeleskopik Tipe suspensi belakang Lengan ayun dan peredam kejut dapat disetel pada 5 posisi Ukuran ban depan2,75 - 18 - 42P Ukuran ban belakang3,00 - 18 - 47P Rem depanTipe cakram hidrolik, dengan piston ganda Rem belakangTromol Kapasitas tangki bahan bakar12,4 liter (cadangan 2,3 liter) Tipe mesin4 Langkah OHC, pendinginan udara Diameter x langkah63,5 x 49,5 mm Volume langkah156,7 cc Perbandingan kompresi9,0 : 1 Daya maksimum13,8 PS / 8.500 RPM Torsi maksimum1,3 kgf.m / 6.500 RPM Kapasitas minyak pelumas mesin0,9 liter pada penggantian periodik KoplingManual, tipe basah dan pelat majemuk Gigi transmsi5 kecepatan, bertautan tetap Pola pengoperan gigi1-N-2-3-4-5 StarterPedal dan elektrik Aki12 V - 5 Ah BusiND X 24 EP-U9 / NGK DP8EA-9 Sistem pengapianCDI-DC, Baterai Jenis rantai mesinSilent chain Konsumsi bahan bakar 51,4 km / liter pada kecepatan 50 km/jam (standard pabrik) Sumber : www.astra-honda.com 6Simplifikasidilakukandenganmenganggapmotorsebagai suatu rigidbody yang ditopang oleh roda sebagai tumpuan. Penyederhanaan daribody mot or Front Front Roda yang menopang mot or di asumsi kan sebagait umpuan rol Dalamperancanganporosroda belakangdiambilkondisiekstrimpadasaat roda motor depan terangkat sebesar 45 sehingga motor hanya bertumpu pada roda belakang. Dalamperhitungan,kamimengasumsikanbahwasepedamotorsedang dinaiki olehdua orangyangberatnyamasing-masingadalah 60kg(datadidapat dari hasil poling terhadap 20 orang penghuni asrama UI Depok).7Dalam perhitungan beban yang mengenai poros, berasal dari besarnya reaksi tumpuanyangadapadarodaakibatbebanmotor(beratkosongmotorditambah beratbahanbakar)danbebanpenumpang.Nilaireaksitumpuaninikemudian dikalikandengansudutkemiringanmotordankemiringanshock-absorber sehinggadihasilkanbebanpadashock-absorber.Bebaninilahyangkemudian dibagimenjadiduasebagaibebanyangmengenaiporos.Karenashock-absorber memiliki kemiringan terhadap poros, maka gaya/beban ini diuraikan dalam arah x dan y. Dalampenghitunganbearing,bebanmaksimalyangdigunakanadalah resultandarireaksitumpuanterbesaryangdihasilkanpadaperhitungan sebelumnya.Bearinghanyadihitunguntukbearingyangterkenagayayang terbesar saja. Pemilihan bearing didasarkan pada katalog SKF. Untuk perhitungan rantai, dipakai data sebagai berikut; z1 = Jumlah gigi sproket kecil =12 z2 = Jumlah gigi sproket besar =44 1=Kecepatan sudut sproket kecil=Torsi maximum=6.500 rpm Jarak sumbu kedua sproket telah diketahui sebesar 530 mm.

8 BAB IIDASAR TEORI A. Poros (Shaft) Poros(Shaft)merupakansalahsatuelemenpadamesinyangberputarmaupun tetap(stationary)yangbiasanyamempunyaibentuksilinderdenganpenampang melingkar (diameter) yang lebih kecil dari pada panjangnya dan merupakan tempat bagi elemenlainditempatkan(mounted)disana,sepertielementransmisidaya;rodagigi (gear), pulley, belt, rantai (chain), flywheels, sprocket dan juga bentalan bearing (laher). Poros roda belakang honda-megapro Bebanyangterjadipada porosdapat berupabending,tranverse,torsi,danjuga beban axial (tarik-tekan).Dalam mendesain poros, beberapa faktor yang harus diperhatikanyaitu faktor kekuatan denganmenggunakanpandekatanyieldataufatiguesebagaikriterianya;defleksi;dan juga critical speed dari poros yang akan kita disain. Beberapamesinelemenyangdigabungkan(mounted)diporosmenghasilkan bebanpadaarahtransversal(tegaklurusterhadapsumbuporos).Olehkarenaitu, bending moment terjadi di poros. Poros yang membawa satu atau lebih elemen mesin 9IMcx = 644dI=yanglainharusdidukung(ditumpu)olehbearings.Untukkepentingandesain,maka bearing tersebut harus mampu menahan batas maximum dari bendingyang terjadi pada poros. Desainporoskaliini,kelompokkamimenghitungporosrodabelakangdari motorhonda-MegaPro160ccdenganspesifikasiterlampirpadabagianperhitungan poros. Poros pada roda belakang inihanya berfungsi untuk menahan beban yang terjadi padamotordantidakmengalamiperputaran.Ataudengankatalainmerupakanjenis stationaryshaft,sehinggatidakmengalamibebantorsi,danjugakamimengabaikan critical speed. Dalam melakukan perhitungan kali ini prosedur umum yang kami gunakan yaitu: 1.Membuatfreebodydiagramdarimodelbebanyangsudahdisimplifikasidari keadaan real 2.Menggambarbendingmomentdiagramdalamarahx-ydanx-z,danmencari resultan dari gaya tersebut yang terjadi pada seluruh bagian porosUntuk perhitungan bending digunakan persamaan Persamaan 2(persamaan 11.2 buku hamrock hal 428) dengan : x : bending moment (N/m2) M: moment maksimum (Nm) c: jarak dari sumbu netral poros ke bagian terluar (jari-jari) (m) I : inersia dari poros (m4) Inersia dari poros yang berbentuk poros dapat dihitung dengan persamaan persamaan 2(persamaan 11.4 buku hamrock hal 428) d: diameter poros (m) 10222 , 12 2xyx x + |.|

\| = Selanjutnya dapat dihitung principal normal stress yang terjadi pada poros dengan : persamaan 3(persamaan 11.7 buku hamrock hal. 428) dengan : 1 = bending maksimum (Pa) 2 = bending minimum (Pa) x = bending yang terjadi dari persamaan 1 (Pa) xy = tegangan geser (Pa) 3.Mencaribahanyangdigunakandalamporosmenggunakananalisaprediksi kegagalanDET,karenapadaumumnyabahanyangdigunakansebagaiporos yaitu bahan yang memiliki sifat ductile (metal). Poros biasanya terbuat dari baja batang yang ditarik dingin dan kemudian dilakukanfinishingagarmencapaikekuatanmaksimumbahan,bajakarbon konstruksimesinyangdihasilkandaribajayangdioksidasikandengan ferrosilikondandicor;kadarkarbonnyaterjamin.Meskipundemikian,bahan poros jenisini masih dapat mengalami deformasikarena teganganyangkurang seimbang;misalnyajikadiberialurpasak.Tetapipermukaandinginmembuat material bertambah keras dan kuat. Porosyangdigunakanuntukmeneruskanputaranyangtinggidanbeban yangberatumumnyadibuatdaribajapaduandenganpengerasanyangtahan terhadapkeausan.Sekalipundemikianpemakaianbahanporosdenganbaja paduankhusustidakselaludianjurkanjikahanyakarenaalasanputarantinggi danjugabebanyangberat.Dalamhalsepertiini,perlu digunakanbajadengan perlakuan panas yang sesuai untuk memperoleh kekuatan yang dibutuhkan. 112 2 34332T MSndys+ =312 232(((

||.|

\|+ +||.|

\|+ =a fseym a feymysT KSST M KSSMSnd Bahanyangingindicaritahudidapatkandaribesarnyayieldstrength (Sy) dari bahan tersebut dan kemudian mencocokkan nilainya dengan nilai yang terdapat di tabel material. Besarnya Sy suatu bahan dapat diketahui dengan menggunakan persamaan: Persamaan 4(persamaan 11.13 buku hammrock 429) Dengan : ns : safety factorSy: yield strength (Pa) M : Moment (Nm) T : Torsi ( Nm) Selanjutnya,untukanalisaterhadapbebandinamis(cyclesloading)dapat digunakan persamaan Persamaan 4 (persamaan 11.35 buku hamrock hal 435) d: diameter minimum untuk menahan beban dinamis (m) ns: safety factor Sy : Yield Strength (Pa) Mm: Momen mean (rata-rata dari beban dinamis) (Nm) Se: Endurance limit of material (Pa) Kf : Fatigue stress consentration factor Ma : Momen alternating (Nm) 12Tm : Torsi mean (rata-rata) (Nm) Ta : Torsi alternating (Nm) B. Bearing ( Ball Bearing ) Bearingadalahelemenmesinyangmenumpuporosberbeban,sehinggaputaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secar halus, aman, dan mempunyai masa pakai yang lama. Bearing haruscukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesinlainnyabekerjadenganbaik.Jikabearingtidakberfungsidenganbaikmaka kinerjaseluruhsistemjugaakanmenurunatautakdapatbekerjadengansemestinya. Jadi,bearingdalampermesinandapatdisamakanperanannyadenganpondasipada sebuah bangunan. Klasifikasi Bearing Bearing dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1). Atas dasar gerakan bearing terhadap poros a.Bearingluncur.Padabearingjenisiniterjadigesekanluncurantaraporosdan bearingkarenapermukaanporosditumpuolehpermukaanbearigdengan perantaraan lapisan pelumas. b.BearingGelinding(ballbearing).Padabearinginiterjadigesekangelinding antara bagian yang berputar denganyang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol jarum, dan rol bulat. (2)Atas dasar arah beban terhadap poros a.Bearing radial. Arah bebanyang ditumpu bearing iniadalah tegaklurus sumbu poros. b.Bearing aksial. Arah beban bearing ini sejajar dengan sumbu poros. c.Bearinggelindingkhusus.Bearinginidapatmenumpubebanyangarahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros. Pada tugas akhir ini akan menitikberatkan pada bearing gelinding ( ball bearing ). Bantalangelindingmempunyaikeuntungandarigesekangelindingyangsangat kecil dibandingkan dengan bantalan luncur. Pada bearing jenis ini elemen bola dipasang diantara cincin luar dan cicnin dalam. Dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola 13akanmembuatgerakangelindingsehinggagesekandiantaranyaakanjauhlebihkecil. Untukbola,ketelitiantinggidalambentukdanukuranmerupakankeharusan.Karena luasbidangkontakantaraboladengancincinnyasangatkecilmakabesarnyabeban persatuanluasatautekanannyamenjadisangattinggi.Dengandemikianbahanyang dipakai harus mempunyai ketahanan dan kekerasan yang tinggi. Kelakuan Pada Bantalan Gelinding Diameter poros d (mm) dikalikan dengan putaran per menit n (rpm) disebut harga d.n. Harga ini untuk suatu bantalan mempunyai batas empiris yang besarnya tergantung pada macmnya dan cara pelumasannya. Bantalan bola alur dan bantalan bola sudut serta bantalanrolsilinderpada umumnyadipakaiuntukputarantinggi;bantalanrolkerucut untukputaransedang;bantalanaksialuntukputaranrendah.Untukbantalanyang diameter dalamnya dibawah 10 mm, atau lebih dari 200mm, terdapat harga-hargayang lebihrendah.Dalamhalpelumasandengangemuk,harga-hargabatastersebutadalah untuk umur gemuk 1000 jam. Nomor Nominal Bantalan Gelinding Ukuran utama bantalan gelinding adalah diameter lubang, diameter luar, lebar, dan lengkungansudut.Padaumumnya,diameterlubangdiambilsebagaipatokandengan diameter luar dan dalam digabungkan.Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan pelengkap. Nomor dasar yang terdapat merupakan lambing jenis, lambing ukuran( lambinglebar, diameter luar), nomor diameter lubang, dan lambing sudut kontak. Lambang-lambangpelengkapmeliputilambangsangkar,lambangsekat,bentuk cincin, pemasangan, kelonggaran, dan kelas. Lambang jenis menyatakan jenis bantalan. Baristunggalalurdalamdiberitanda6;rolsilinderdiberitandahurufsepertiN,NF, dan NU, yang menyatakan macam kerahnya. Lambangukuranmenyatakanlebaruntukbantalanradialdantinggiuntuk bantalanaksial;dapatjugamenyatakandiameterluardaribantalan-bantalantersebut. Untuk bantalan roda radial tidak ada lambinglebar. Diametermembesar dalam urutan; 7,8,9,0,1,2,3, dan 4. Lambang diameter luar 0,2, dan 3 umumnyayang banyak dipakai. 14Lambangdiameterluar0dan1menyatakanjenisbebansangatringan;2jenisbeban ringan; 3 jenis beban sedang; dan 4 jenis beban berat.Nomordiameterlubangdinyatakandenganduaangka.Untukbantalanyang berdiameter20-500mm,kalikanlahduaangkalambangtersebutdengan5untuk mendapatkan diameter lubang yang sebenarnya (dalam mm). Nomor tersebut bertingkat dengankenaikansebesar5mmtiaptingkatannya.Untukdiameterlubangdibawah 20mm,nomor00menyatakan10mm;01,12mm;15mm;dan03,17mmdiameter lubang,Untukdiameterlubangdibawah10mm,nomortandasamadengandiameter lubangnya. Kapasitas Nominal Bantalan Gelinding Ada duamacamkapasitasnominal,yaitukapasitas nominaldinamisspesifikdan kapasitas nominal statis spesifik.Misalkan sejumlah bantalan membawa beban tanpa variasi dalam arah yang tetap. Jikabantalantersebutadalahbantalanradial,makabebannyaadalahradialmurni, Cincinluardiamdancincindalamberputar.Jikabantalantersebutadalahbantalan aksial, maka kondisi kondisi bebannya adalah aksial murni, satu cincin diam dan cincin yanglainberputar.Jumlahputaranadalah1.000.000(atau33.3rpmselama500jam). 15Setelahmenjalaniputarantersebut,jika90%darijumlahbantalantersebuttidak menunjukkan kerusakan karena kelelahan oleh beban gelinding pada cincin atau elemen gelindingnya,makabesarnyabebantersex3.647Dbutdinamakankapasitasnominal dinamis spesifik dan umur yang bersangkutan disebut umur nominal. Jikabantalanmembawabebandalamkeadaandiamdanpadatitikkontakyang menerimateganganmaksimimbesarnyadeformsipermanenpadaelemengelinding ditambahbesarnyadeformasicincinmenjadi0.0001kalidiameterelemengelinding, maka beban tersebut dinamakan kapasitas nominal statis spesifik. Kedua macam beban diatasmerupakanfactordasaryangpertamadalampemilihanbantalan.Untuk menghitung besarnyakapasitasnominaldinamis spesifikdapat dihitungdenganrumus sebagai berikut : -Untuk diameter bola kurang dari atau sama dengan 25.4 mm C = fc( i cos )0 ,7 Z2/3Da1,8 -Untuk diameter bola lebih dari 25.4 mmC =fc ( i cos )0 ,7 Z2/3 x 3.647 Da 1,4 -Untuk bantalan rolC = fc ( ila cos ) 7/9 Z3/4 Da29/27

Dimana : C = kapasitas nominal spesifik i = Jumlah baris bola dalam satu bantalan = Sudut kontak nominal Z = Jumlah bola dalam tiap baris Da = Diameter bola fc = Faktor yang besarnya tergantung pada jenis, kelas ketelitian, dan bahan bagian-bagian bantalan la= Panjang efektif rol Perhitungan Umur Bearing 16UmurnominalL(90%darijumlahsample,setelahberputarsatujutaputaran, tidak memperlihatkankerusakankarenakelelahan gelinding ) dapat ditentukansebagai berikut: Jika C (kg) menyatakan beban nominal dinamis spesifik dan P (kg) beban ekivalen dinamis, maka factor kecepatan fn adalah ; Untuk bantalan bola fn = 3 . 13 . 33|.|

\|n

Untuk bantalan rol, fn = 10 / 33 . 33|.|

\|n Faktor umur adalah :Untuk kedua bantalan, fn = fnPC Umur nominal Lh adalah : Untuk bantalan bola, Lh = 500 f3h

Untuk bantalan rol,Lh = 500 f10/3h Denganbertambahpanjangnyaumurkarenaadanyaperbaikanbesardalammutu bahandanarenatuntutankeandalanyanglebihtinggi,makabantalanmodern direncanakandenganLhyangdikalikandenganfactorkoreksi.JikaLnmenyatakan keandalan umur (100-n)(%), maka : Ln = a1.a2.a3.Lh Dimana : a1=Faktor keandalan; a1 : 1jikakeandalan 90% dipakai seperti biasanya, atau 0.21 bila keandalan 99% dipakai. a2=Faktorbahan.a2:1untukbahanbantalanyangdicairkansecara terbuka, dan kurang lebih = 3 untuk baja bantalan de-gas hampa. 17a3=Faktor kerja. a3 = 1 untuk kondisikerjanormal, dan kurang dari satu untuk hal-hal berikut : i.Bantalanbola,denganpelumasanminyakberviskositas13cSt atau kurang. ii.Bantalan rol, dengan pelumasan minyak berviskositas 20 cSt atau kurang. iii.Kecepatanrendah,yangbesarnyasamadenganataukurangdari 1000 rpm dibagi diameter jarak bagi elemen gelinding. Faktor Beban fw

1. Untuk putaran halus tanpa beban tumbukan (motor listrik) Fw =1 1.1 2. Untuk kerja biasa ( roda gigi reduksi, roda kereta ) Fw = 1.1 1.3 3. Untuk kerja dengan tumbukan ( penggiling rol, alat-alat besar ) Fw = 1.2 1.5 Jika beban maksimum dapat ditetapkan, maka fw dapat diambil sama dengan 1. Beban Rata-rata Pm

Pm= pm npn n npn t tPp n t P n t) ... (....11 1 1+ ++ + nm = (t1n1+.+tnnn)/(t1++tn) Jika frekuensi masing-masing putaran dinyatakan sebagai t1/t = o1, t2/t = o2, dan seterusnya, maka : Pm = pmpn n npnp n P n + +...1 1 1 Bila putaran tetap, maka 18Pm = pnpnpP P + +...1 1 Dimana p = 3 untuk bantalan bola, dan 10/3 untuk bantalan rol. Harga p = 3 diatas diperoleh dari percobaan, sedangkan harga 10/3 ditetapkan atas dasar studi oleh banyak peneliti. C. Roller Chain (Rantai) Rollerchain(rantai)merupakankomponenmesinyangdigunakanuntuk meneruskan power (daya) dari mesin melalui perputaran sprocket pada saat yang sama. Rantaimengaitpadagigisprocketdanmeneruskandayatanpaslip;jadimenjamin putarandayayangtetap.Rantaisebagaipenerusdayamempunyakeuntungan-keuntunganseperti:mampumeneruskandayayangbesarkarenamemilikikekuatan yangbesar,memilikikeausankecilpadabantalan,danmudahuntukmemasangnya.. Rollerchainjugamempunyaiefisiensiyangtinggisehinggabagusdigunakandalam komponen mesin. Dipihak lain, rantai juga memiliki kekurangan, yaitu; variasi kecepatan yang tidak dapat dihindari karena lintasan busur pada sprocket yang mengait mata rantai, suara dan jugagetaranyangditimbulkankarenatumnukanantaramatarantaidankaki-kaki sprocket,danjugaperpanjanganrantaikarenakeausanpenadanbusyangdiakibatkan gesekan yang terjadi pada sprocket. 19((

+++ =PtCdN N N NPtCdPtL224) 1 2 (22 1 2 Pada umumnya rantai terbagi atas dua jenis; rantai rol (roler chain), dan rantai gigi (gearchain).Padaperhitungankaliini,kelompokkamimelakukanperhitunganpada rantaimotorhondamegapro160ccyangmerupakanbentukrolerchainrangkaian tunggal.Rantaijenisinibiasanyadipakaibiladiperlukantransmisiyangpositif(tanpa slip)dengankecepatanmencapai600m/min,tanpapembatasanbunyidanjugaharga yang murah. Padarollerchaininisangatberhubungandengankomponensprocket.Sehingga untukmenghitungpanjangjarakpusatsprocketbesardengansprocketkecildapat digunakandengandata-datayangdiperolehpadarollerchain.Kemudianbegitujuga sebaliknya,untukmenghitungpanjangrantai(chainlength)diperlukandata-datadari sprocket. Panjang ranrai (chain length) dapat dihitung dengan rumus : (persamaan 18.26 buku hamrock halaman 851) dengan : L = Chain length (m) Cd = Center distance (m) N1 = Jumlah gigi sprocket kecil N2= Jumlah gigi sprocket besar Pt = Pitch Salahsatufaktorpentingyangmempengaruhikelicinanpadasaatpengoperasian rollerchain,khususnyapadakecepatanyangtinggiadalahChordalRiseyangdapat dicari dengan rumus : rc = r cos r 222BA APtCd + =persamaan 18.23 buku hamrock hal 851 sehinggar = r- rc = r ( 1- cos r ) = r [ 1 cos (N180 ) ]persamaan 18.24 buku hamrock hal 851 Kemudian dengan menggunakanhubungan antara sprocket dan roller chain dapat dihitung jarak antara pusat sprocket besar (belakang) dengan pusat sprocket kecil (pada mesin) atau biasa disebut Center Distance. Besarnya nilai center distance dapat dihitung dengan rumus : persamaan 18.23 buku hamrock hal 851 Dimana : A = 22 1 N NPtL +B = 21 2 N N 212 1a a h hp pr =Untuk mencari nilai center distance, pada umumnya direkomendasikan nilai PtCd berada diantara 30dan 50 pitch. Kemudianpadarantaijugadapatdiukurbesarnyakecepatandenganmenggunakan rumus :

U1 = 121 1D Na ; U1 = 121N P Nt a persamaan 18.30;18.31 buku hamrock hal 852 Dimana : Na1 = Speed of member 1, rpm Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan sprocket pada rantai dapat dihitung dengan menggunakan persamaan persamaan 18.32 buku hamrock hal 852 dengan : hp : daya yang ditransmisikan (dapat dilihat pada tabel 18.11 buku hamrock hal 853) a1 : service faktor (dapat dilihat pada tabel 18.12 buku hamrock hal 854) a2 : multiple strand factor (dapat dilihat pada tabel 18.13 buku hamrock hal 854)

22 BAB III PERENCANAAN DAN PEMILIHAN ELEMEN MESIN A. Perhitungan Poros ( Shaft ) 480 N pada masing -masing shock breaker

30 Gambar dari samping

RBx dan RCx RByDan RCy Fy480 N 30 D Fx RCx C Fy480 N RBx30 B

RCy A Fx RBy Gaya pada Shock-Absorber diuraikan dalam arah x dan y Fy Fy = 480 Cos 30oFR = 480 N

= 415,692 N 30 23Fx = 480 Cos 60o

=240 NFx Gaya-gaya yang Bekerja pada Poros dalam Arah y 415,692 N415,692 N ABCD 0,0480,06050,052 RBy0.6285 mRCy 0 = ExF0 = EyF831,384 RBy RCy = 0 RBy + RCy = 831,384 N 0 = EBM415,692 ( 0,048 ) - RCy ( 0,0605 ) + 415,692 ( 0,1125 ) = 0 RBy = 388,208 N RCy = 443,176 N -Gaya-gaya Dalam 1). Ruas A-B ( 0s xs 0,048 ) 415,692 NV AN M X 0 = ExF0 = EyF 415,692 + V = 0 V = - 415,692 N 0 = EXM24415,692x + M = 0 M = - 415,692 x 2). Ruas B-C ( 0,048sxs 0,1085 ) 415,692NV B AN RByM x 0 = ExF0 = EyF415,692 388,208 + V = 0 V = - 27,484N 0 = EXM415,692 x 388,208 ( x 0,048 ) + M = 0 M = - 27,484 x -18,6339 3). Ruas C-D ( 0,1085sxs 0.1605 ) 415,692 N V M ABC N RAyRBy x 0 = ExF0 = EyF415,692 388,208 443,176 + V = 0 V = 415,692 N 0 = EXM415,692 x 388,208 ( x 0,048 ) 443,176 ( x 0,1085) + M = 0 M = 415,692 x 66,7185 -Diagram V dan M Gaya-gaya yang Bekerja pada Poros dalam Arah x 240 N240 N ABCD Diagram V-1500-1000-500050010001500Diagram M0-94.17-72.960-100-90-80-70-60-50-40-30-20-10026 0,0480,06050,052 RBx0.6285 mRCx 0 = ExF0 = EyF480 RBx RCx = 0 RBx + RCx = 480 N 0 = EBM240 ( 0,048 ) - RCy ( 0,0605 ) + 240 (0,1125 ) = 0 RBx =255,867 N RCx =224,133 N -Gaya-gaya Dalam 1). Ruas A-B ( 0s xs0,048 ) 240 NV AN M X 0 = ExF0 = EyF240 + V = 0 V = - 240 N 0 = EXM240 x + M = 0 M = -240 x 2). Ruas B-C ( 0,048sxs 0,1085 ) 240 NV B AN RBxM 27x 0 = ExF0 = EyF240 224,133 + V = 0 V = - 15,867 N 0 = EXM240 x 224,133 ( x 0,048 ) + M = 0 M = - 15,867 x 10,75838 3). Ruas C-D ( 0,1085sxs 0.1605 ) 240 N V M ABC N RAyRBy x 0 = ExF0 = EyF240 224,133 255,867 + V = 0 V = 271,734 N 0 = EXM240 x 224,133 ( x 0,048 ) 255,167 ( x 0,1085 ) + M = 0 M = 239,3 x 38,444 -Diagram V dan M 28 Perhitungan untuk Bahan Poros yang Digunakan Mmax = 2 2y xM M +=( ) ( )2 2616 , 21 47 , 12 + = 99236 , 077 . 47= 14,73 N.m ns ( nilai safety factor ) Diagram V-800-600-400-2000200400600800Diagram M0-43.966-34.0740-50-45-40-35-30-25-20-15-10-5029Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2 buku Fundamental of Machine Elementkarangan B.J Hamrock. Nilai A : good alat-alat manufakturnya sudah modern, bahan pembuatnya sudah teruji dengan baik.B : fair pada saat pemakaian, tidak dapat mengatur berapa beban yang ada. C : fair analisa untuk beban dan stress telah dilakukan dengan pengumpulan data yang benar. nsx = 2,3 Nilai D : very serious Berhubungan dengan nyawa pengguna. E : serious Menyangkut dana yang tidak kecil, baik untuk perbaikan maupun pembuatan. nsy = 1,5 ns = nsx . nsy = 2,3 . 1,5 = 3,45 Berdasarkan Pengukuran dporos = 15 mm = 0,015 m Mmax = 14,73 N.m Dengan Menggunakan DET ( Distortion Energy Theory ) 312 2max43 32||.|

\|+ = T MSndysporos

2 2max343 32T MdnSsy+ = = ( )( )( ) ( )2 2304373 , 14015 , 045 , 3 32+ = 153.372.737,9 Pa = 153,3727379 MPa 30Berdasarkan Tabel Sifat-sifat bahan, bahan yang memiliki nilai Sy yang mendekati nilai Sy di atas adalah Steel Alloy 4140 (AISI 4140/SCM 4)yang dinormalisasi pada suhu 870 C yang mempunyai nilai Sy = 1570 MPa. Bahan ini, menurut tabel 1.2 dalam buku Dasar Perencanaan dan Pemilihan Komponen Mesin karangan Sularso merupakan salah satu bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan poros. Principal Stress ( )( )433maxmax10 . 156410 . 5 , 7 73 , 14==Iy Mwaqa = 44.455.866,06 Pa = 44,45586606 MPa 0 0max= = = TJTc (poros tidak mengalami beban torsi; T=0) Principal Stress max2max max2 , 12 2 + |.|

\| =024586606 , 44245586606 , 442+ |.|

\| == 22,22793303 22,22793303 0 22793303 , 22 22793303 , 221= = MPa 45586606 , 44 22793303 , 22 22793303 , 222= + = MPa Defleksi Untuk arah y Persamaan momen untuk AB 45 , 105 25 , 141 = x MAB }}= dx MEIyAB1 = }} dx xEI45 , 105 25 , 1411 31 = }+ dx C x xEI1245 , 105 625 , 701 =( )2 12 3275 , 52 5417 , 231C x C x xEI+ + Boundary Condition -08 , 0 0 = = x y-23 . 0 0 = = x yMenghasilkan -C1 = 14,5155 -C2 = -0,8358 Persamaan Defleksi pada AB untuk arah y ( ) 8358 , 0 5155 , 14 725 , 52 5417 , 2312 3 + = x x xEIy Untuk arah x Persamaan momen untuk AB 2424 , 49 9496 , 65 = x MAB }}= dx MEIyAB1 = }} dx xEI2424 , 49 9496 , 651 = }+ dx C x xEI122424 , 49 9748 , 321 =( )2 12 36212 , 24 9916 , 101C x C x xEI+ + Boundary Condition -08 , 0 0 = = x y-23 . 0 0 = = x yMenghasilkan -C1 = 6,7788 -C2 = -0,3904 32Persamaan Defleksi pada AB untuk arah x ( ) 3904 , 0 7788 , 6 6212 , 24 9916 , 1012 3 + = x x xEIy Diameter Shaft untuk Beban Dinamis (Berdasarkan Fatique) = MPa 01Minimum stress = MPa 71 , 3262Maximum stress Mean Stress MPam355 , 16320 71 , 32621 2=== Alternating Stress Maximum MPam a355 , 163 355 , 163 71 , 3262max= = = Moment alternating maximum dan Moment mean yIM Ma m a m.max = = ==39 610 . 4 , 710 . 354 , 2 . 10 . 355 , 163 = 51,96 N.m Asumsikemiringandarilubang/gelombangjalanyangdilaluiolehmotor adalah12Sehingga Momen Alternating (Ma) = Ma max . sin(12) = 51,96 . sin(12) = 10,803 Nm Dengan Menggunakan DET, 312 243 32)`|||.|

\|||.|

\|+ +||.|

\|+ =a fseym a feymysT KSST M KSSMSnd Dengan Se = kf . ks . kr . Se 33kf=0,2BerdasarkanGrafik7.7bukuFundamentalsofMachine Elements karangan B.J Hamrock dkk. ks = 1,189(d)-0,112 = 1,189(15)-0,112 = 0,8779kr= 0,87 (asumsi kepercayaan 90%) Se =0,5.Sut= 860.106 Pa Semua nilai di atas didapat dari Hamrock chapter 7 dan Tabel material, dan nilai Sut dari bahan adalah 1720 MPa (Callister, Jr. William D.2003.Materials Science andEngineering an Introduction 6th Edition.Utah : John Wiley & Sons, Inc.) Se = kf . ks . kr . Se =0,2 . 0,8779 . 0,87 . 860 . 106 = 131,3 . 106 Pa ( )312 26660 043803 , 10 . 110 . 3 , 13110 . 157096 , 5110 . 1570075 , 3 . 32)`|||.|

\|||.|

\|+ +||.|

\|+ =fseyKSSd = 0,01534 m = 15,34 mm Koreksi terhadap nilai Se, masukkan kembali nilai d yang didapat untuk mendapatkan faktor ukuran (Ks),ks = 1,189(15,34)-0.112 = 0,875 Se = 0,2 . 0,875 .0,87 . 860 . 106 = 130,935 . 106 Pa ( )312 26660 043803 , 10 . 110 . 935 , 13010 . 157096 , 5110 . 1570075 , 3 . 32)`|||.|

\|||.|

\|+ +||.|

\|+ =fseyKSSd = 0,01536 m = 15,36 mm Sehingga diameter minimum untuk menahan beban dinamis 15,36 mm. 34 B. Perhitungan Bearing Beban maksimal pada Bearing ; Fr = 1454,98 N Fa = 0 N Jari-jari roda belakang ; R = 30 cm Kecepatan ; - untuk jalan lurus yang kondisinya baik ; v1 = 80 km/jam ; q1 = 0,4 - untuk jalanyang rusak ; v2 = 30 km/jam ; q2 = 0,3 - untuk tikungan ; v3 = 20 km/jam ; q3 = 0,3 (data didapat dari hasil poling 20 mahasiswa yang menggunakan sepeda motor) Kecepatan sudut ( )( ) 10003600 1000 602 vxR=

Rv45 , 2652 = -rpm 355 , 7073008045 , 26521= |.|

\|= -rpm 258 , 2653003045 , 26522= |.|

\|= -rpm 839 , 1763002045 , 26523= |.|

\|= Faktor beban -fw1 = 1 pada saat kerja halus, tanpa beban tumbukan -fw2 = 1,3 pada saat kerja biasa -fw3 = 1,5 untuk kerja dengan tumbukan Berdasarkan Tabel 4.9 Buku Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, karya Soelarso dan Kiyokatsu Suga. 35-V = 1,2 Beban putar ada pada cincin luar dari bearing -X = 1 ; Y = 0 nilai eF VFras., karena nilai Fa = 0 Beban ekivalen dinamis ( )w a r rf YF XVF P . + =-( ) ( ) 976 , 1745 1 . 0 98 , 1454 . 2 , 1 . 1 .1 1= + = + =w a r rf YF XVF P N -( ) ( ) 768 , 2269 3 , 1 . 0 98 , 1454 . 2 , 1 . 1 .2 2= + = + =w a r rf YF XVF P N -( ) ( ) 964 , 2618 5 , 1 . 0 98 , 1454 . 2 , 1 . 1 .3 3= + = + =w a r rf YF XVF P N Kecepatan sudut rata-rata dan beban rata-rata - 3 3 2 2 1 1q q qm + + == 3 , 0 . 839 , 176 3 , 0 . 258 , 265 4 , 0 . 355 , 707 + += 415,5711rpm - 3133 3 332 2 231 1 1. . . . . .||.|

\|+ +=mr r rmP q P q P qP = ( ) ( ) ( )313 3 35177 , 41562 , 1466 . 3 , 0 . 84 , 176 07 , 1271 . 3 , 0 . 26 , 265 974 , 1745 . 4 , 0 . 36 , 707||.|

\|+ + = 1641,094 N 164,1094 kg Untuk bearing roda sepeda motor yang pemakaiannya tidak terus-menerus, menurut Tabel 4.11 buku Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin karya Soelarso danKiyokatsuSaga,mempunyaiumurnominalsebesar5000-15000jam.Jadi, bearing yang dipilih harus memiliki umur nominal yang lebih dari atau sama dengan 5000 jam. Sebagai permisalan, dari katalog SKF dipilih Bearing dengan nomor 6302 yang didasarkan pada diameter shaft yang besarnya 14,8 mm, sehingga didapatkan ; -C ( kapasitas nominal dinamis spesifik ) = 895 kg-C0 ( kapasitas nominal statis spesifik ) = 545 kg 36 Umur Nominal (Lh) -Faktor kecepatan (fn) 4311 , 05711 , 4153 , 33 3 , 333131= |.|

\|=||.|

\|=mnf -Faktor umur (fh) 35 , 2109 , 1648954311 , 0 = |.|

\|=||.|

\|=mn hPCf f-Umur nominal 3500 hhf L == ( )335 , 2 500= 6498,86 jam Jadi, umur nominal dari bearing nomor 6203 lebih besar dari 5000 jam, sehingga bearing tersebut dapat dipakai pada sepeda motor Honda MegaPro. Dimensi dari bearing nomor 6203 berdasarkan katalog SKF ; -mm db15 = diameter dalam -mm da42 = diameter luar -mm bw13 = tebal bearing C. Perhitungan Chain (Rantai) z1 = Jumlah gigi sproket kecil =12 z2 = Jumlah gigi sproket besar =44 1 =Kecepatan sudut sproket kecil=Torsi maximum=6.500 rpm 2 =Kecepatan sudut sproket besar d1=Diameter sproket kecil 37d2=Diameter Sproket besar rg = Gear Ratio 122112zzddgr= = =

..Buku Hamrock halaman 850 rg = 12NN = 1244 =3,667 rg = 21 2 = rg1= 667 , 3500 . 6 rpm =1772, 56 rpm -Jadi, kecepatan sudut pada sproket besar adalah 1772, 56 rpm Perbandingan variasi kecepatan () : -Sproket besar =rata ratavv vmin max=) / sin() / cos( 12 zz = 0713 , 00025 , 057 , 1) 44 / 180 sin() 44 / 180 cos( 1214 . 3= = 0,055 -Sproket kecil =rata ratavv vmin max=) / sin() / cos( 12 zz = 258 , 0034 , 057 , 1) 12 / 180 sin() 12 / 180 cos( 1214 . 3= =0,2068 38-Makin besar jumlah gigi sproket, makin kecil perbandingan variasi kecepatannya, yang berarti makin halus jalannya. .Buku Soelarso halaman 199 Memi l i hRant ai Rol l 1. Daya yang ditransmisikan P = 13,8 PS=10, 143 kw Putaran poros 1 = 6.500 rpm Perbandingan reduksi putaran i=21 = 56 , 1772500 . 6= 3,67 Jarak sumbu sproket C 530 mm 2. Faktor koreksi Fc= 1,2 .Tabel 5.17buku Soelarso Halaman 196 3. Daya rencanaPd=Fcx P= 1,2 x10,143=12,17 kw 4. Momen rencana T1=9,74 x 105x(Pd/ 1) = 9,74 x 105x(12,17/6500)=1.823,62Kg.mm T2=9,74 x 105x(Pd/ 2) = 9,74 x 105x(12,17/1772,56) =6.978,49 Kg.mm5. Bahan Poros SCM4 , dengan kekuatan tarikb=100 Kg/mm2 39Sf1=6 (untuk S-Cdengan pengaruh massa, dan baja paduan) Buku Soelarso halaman 8Sf2= 1,3(pengaruhkonsentrasiteganganakibataluryang diberikan, kecil) a= ) 3 , 1 6 (100x=12,82 Kg/mm2 Kt=0,7 Cb=1,7 6. Diameter porosSproket kecil : 1sd = 31 , 5T C Kb ta= 3 62 , 823 . 1 . 7 , 1 . 7 , 082 , 121 , 5 =9,52mm 10 mm Sproket besar :1sd = 31 , 5T C Kb ta= 3 49 , 978 . 6 . 7 , 1 . 7 , 082 , 121 , 5 =14,89mm 14 mm .Tabel 1.7, halaman 9 Soelarso 7. Nomor rantai 40 dengan rangkaian tunggal sementara diambil. P =12,7 mm Z1=12 Fb=1.950 Kg Fu=300Kg..Tabel 5.16 halaman 192. Soelarso 8. Z2 =44 -Sproket kecil dp=) 12 / 180 sin(7 , 12 = 49,07 mm dk =(0,6 + cot(180/12))P=55,02 mm -Sproket besar 40Dp=) 44 / 180 sin(7 , 12= 178 mm Dk= (0,6 + cot(180/44))12,7=185,19 mm Diameter Naf maksimum -dB max=12,7(cot(180/12)-1) 0,76=33,9 mm -DB max=12,7(cot(180/44)-1) 0,76=164,1 mm Diameter Naf kedua sproket cukup untuk diameter poros yang bersangkutan. 9.Kecepatan rantai v=60 1000. .1 1xn z p= 60 10006500 . 12 . 7 , 12x = 16,51m/s 10. Beban rencana187 , 7551 , 167 , 12 102 102= = =xvPFdKg 11. Faktor keamanan Sf= 93 , 25187 , 751950=12. 6 < 25,93..baik 75,187< 300.baik 13. Dipilih rantai nomor 40 rangkaian tunggal 14. Panjang rantai (dalam pitch) Cp=)` |.|

\| + + |.|

\| +21 222 1 2 1) (86 , 922 2 41z zz zLz zL= )` |.|

\| + + |.|

\| +22) 12 44 (86 , 92244 12112244 1211241

=41, 68=42pi t ch C=41,68 x 12,7=529, 33 mm 16. Cara pelumasan tetes.Tabel 18.11 halaman 853 Hamrock 4117. Nomor rantai 40, rangkaian tunggal , 112 mata rantai. Jumlah gigi sproket : 12 dan 44 Diameter poros sproket : 10 mm dan 14 mm Jarak sumbu poros sproket:529,33 mm Pelumasan :Pelumasan tetes BAB IV PENUTUP Analisis Dariperhitunganuntuknilaidiameterporossebenarnyadengandiameterporos untuk beban dinamisterjadi perbedaan. Perbedaaninikemungkinan disebabkankarena nilai momen alternatingyang mungkin tidak sesuai dengan kondisiyang sebenarnya. PadaperhitunganprincipalstressdenganFEM(Ansys)dihasilkannilaimaksimal 42sebesar416.668MPa.Nilaiinijugaberbedadengannilaiyangdihasilkandengan perhitunganmanual.Perbedaaninidisebabkankarenaadanyastress-concentrationdi titik beban sebagai akibat pemberian beban dilakukan padasatu titik. Untukbearingdipilihbearingyangsesuaidenganbearingsebenarnyayaitu bearing dengan nomor 6302 yang berjenis single-row, deep-groove ball bearings dengan dimensi : -mm db15 = diameter dalam -mm da42 = diameter luar -mm bw13 = tebal bearing Jenis bearing ini mempunyai umur nominalLh = 6498,86 jamyang masuk dalam range untuk bearing dengan pemakaian tidak terus-menerus yaitu 5.000 sampai 15.000 jam. Untuk chain dipilih rantai dengan spesifikasi; -Nomor rantai 40, rangkaian tunggal , 112 mata rantai. -Jumlah gigi sproket: 12 dan 44 -Diameter poros pada sproket: 10 mm dan 14 mm -Jarak sumbu poros sproket:529,33 mm -Pelumasan :Pelumasan tetes Yang didasarkan pada tata cara pemilihan rantai dari buku Soelarso. Kesimpulan Dari perhitungan yang telah dilakukan dihasilkan ; 1.Untuk poros -Diameter untuk beban statis ; d = 14,8mm -Diameter untuk beban dinamis ; dmin= 15,36mm-Bahan poros adalah Steel Alloy 4140 (AISI 4140/SCM 4) -Principal Stress ;MPa 71 , 326 = -Defleksi Persamaan Defleksi pada AB untuk arah y ( ) 8358 , 0 5155 , 14 725 , 52 5417 , 2312 3 + = x x xEIy43Persamaan Defleksi pada AB untuk arah x ( ) 3904 , 0 7788 , 6 6212 , 24 9916 , 1012 3 + = x x xEIy 2.Untuk Bearing; dipilih berdasarkan katalog SKF, bearing dengan nomor 6302 yang berjenis single-row, deep-groove ball bearings dengan dimensi : -mm db15 = diameter dalam -mm da42 = diameter luar -mm bw13 = tebal bearing Dengan umur nominal ; Lh = 6498,86 jam 3. Untuk Rantai; dipilih -Nomor rantai 40, rangkaian tunggal , 112 mata rantai. -Jumlah gigi sproket: 12 dan 44 -Diameter poros pada sproket: 10 mm dan 14 mm -Jarak sumbu poros sproket:529,33 mm -Pelumasan :Pelumasan tetes 44 Gambar 1 Gambar 2 Gambar 1 dan 2 merupakan hasil dari FEM ( Ansys ) yang menunjukkan nilai 1st Principal Stress dari poros. 45 Gambar 3 Menunjukkan deformasi dari poros. Ternyata pada poros tidak terjadi perubahan bentuk yang signifikan terhadap adanya beban. 46Daftar Pustaka Callister, Jr. William D.2003.Materials Science andEngineering an Introduction 6th Edition.Utah : John Wiley & Sons, Inc. Hamrock, Bernard J.,Bo O. Jacobson, Steven R. Schmid.1999.Fundamentals of Machine Elements.Ohio : McGraw-Hill. Sularso.,Kiyokatsu Suga.1994.Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. www.astra-honda.com, diakses tanggal 18 November 2005