PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan...

105
PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TENTANG TINDAK PIDANA MURTAD Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Hukum Islam pada Fakultas Syari'ah dan Hukum Disusun Oleh : Yusuf Mahdani 103045128166 JURUSAN KEPIDANAAN ISLAM FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Transcript of PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan...

Page 1: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TENTANG TINDAK PIDANA MURTAD

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Hukum Islam pada Fakultas Syari'ah dan Hukum

Disusun Oleh :

Yusuf Mahdani 103045128166

JURUSAN KEPIDANAAN ISLAM

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TENTANG TINDAK PIDANA MURTAD (RIDDAH)

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah Dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Hukum Islam

Oleh: Yusuf Mahdani

NIM : 103045128166

Pembimbing

.MA, Abdurrahman Dahlan. H. Dr NIP. 150 234 496

KONSENTRASI KEPIDANAAN ISLAM

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA MURTAD (Riddah) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 28 Maret 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam

(S.HI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Kepidanaan Islam.

Jakarta, 28 Maret 2008 Mengesahkan

Dekan,

.MM, .MA, .Amin Suma SH. M. H. DR. Prof NIP: 150.210.422

Ketua Ag.M, Asmawi: ( ) NIP. 150.282.394

Sekretaris Ag.M, Sri Hidayati: ( )

NIP. 150.282.403

Penguji I Ag.M, Asmawi: ( ) NIP. 150.282.394

Penguji II ( Ag. M. Mujar Ibnu Syarif. H. DR: )

NIP. 150.275.509

Pembimbing A.Abdurrahman M. H. DR: ( ) NIP. 150.282.403

Page 4: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

بسم ا هللا ا الر حمن ا لر حيم

KATA PENGANTAR

Segala puja puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, shalawat beserta

salam semoga tercurah atas utusan yang paling utama dan mulia, Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiknya, sehingga penulisan skripsi dengan

judul, PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TENTANG TINDAK PIDANA

MURTAD, dapat diselesaikan dengan baik.

Munculnya berbagai hambatan dan kesulitan seakan terasa ringan berkat

bantuan dan dorongan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada beberapa pihak tertentu, tanpa mengurangi penghormatan penulis

bagi pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam pengantar yang

singkat ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. M. Amin Suma SH., MA., MM., Dekan fakultas Syari’ah dan

Hukum beserta para pembantu Dekan.

2. Bapak Asmawi M.Ag. selaku Ketua Jurusan SJS/Pidana Islam, beserta Ibu Sri

Hidayati M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan SJS/Pidana Islam yang selalu

Page 5: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

memberikan semangat kepada penulis dan banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan persoalan akademis dan administrasi

3. Bapak Dr. H. Abdurahman Dahlan MA, yang telah membimbing penulis dengan

penuh kesabaran dan rela meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk

memberikan pengarahan dan mengoreksi penyusunan skripsi ini sehingga tulisan

ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Seluruh Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum syarif Hidayatullah, pimpinan dan

seluruh karyawan perpustakaan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Al-Marhum Abah dan Emah tercinta serta kakak-kakak dan saudara-saudara yang

slalu memberikan semangat, motivasi, nasehat dan dorongan doa, moral dan moril

kepada penulis.

6. Seluruh pengurus Jaringan Islam Liberal yang telah banyak membantu dan

memberikan data serta informasi dalam penyusunan skripsi.

7. Sahabat-sahabat mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum angkatan 2003,

khususnya temen-temen Jurusan SJS/PI (Ma'rufudin, Wildan, Margana, Lina,

Mansiah, lela, Anita, Adien, Jabar, One’al, Adjhon, Katon, afandi, beben) dan

yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Mudah-mudahan jasa dan amal baik tersebut mendapatkan balasan yang

setimpal dari Allah SWT. Sebagai amal saleh dan senantiasa berada dalam

maghfirah-Nya.

Akhirnya penulis hanya bisa mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah

SWT, semoga skripsi yang sederhana ini dapat memenuhi harapan dalam ikut serta

Page 6: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

membantu ke arah kemajuan pendidikan, khususnya masalah hukum Islam. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini merupakan

keterbatasan dan kekhilafan penulis sebagai seorang hamba, maka untuk itu, saran,

komentar dan kritik dari semua pihak amat diharapkan bagi penyempurnaan skripsi

ini.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi orang banyak dan membawa

keberkahan di dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT. memberikan petuntuk ke jalan

yang benar dan mencurahkan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amiin.

Jakarta, 25 Maret 2008

Penulis

Page 7: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ............ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ................................................................ 9

E. Metode Penelitian ............................................................. 10

F. Sitematika Penulisan ......................................................... 13

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ISLAM LIBERAL

A. Pengertian........................................................................... 15

B. Akar Islam Liberal ............................................................ 18

C. Bentuk-bentuk Islam Liberal ............................................. 22

D. Tema-tema Pemikiran Islam Liberal................................. 25

E. Peta pemikiran Islam Liberal ............................................. 33

BAB III MURTAD MENURUT HUKUM ISLAM SECARA UMUM

A. Definisi dan Dasar Hukum Murtad.................................... 36

B. Konsep Kebebasan Menurut Islam ................................... 44

Page 8: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

C. Sanksi Hukum Bagi Pelaku Murtad. Dan Anjuran Bertaubat

Menurut Para Ulama Mazhab Fiqih................................... 47

a. Hukuman Pokok........................................................... 47

b. Hukuman Tambahan .................................................... 49

D. Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang

Orang Yang Murtad ........................................................... 51

BAB IV KORELASI PEMIKIRAN KEBEBASAN BERAGAMA

TERHADAP KEMURTADAN

A. Konsep Kebebasan beragama Islam Liberal ...................... 56

B. Pandangan Islam Liberal Terhadap Orang Yang Murtad .. 69

C. Implikasi Kebebasan Beragama Terhadap Kemurtadan. ... 79

D. Hukum Murtad di Negara-negara Islam ............................ 82

E. Analisis Kritis Terhadap Hukuman Murtad……………… 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 92

B. Saran-saran......................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94

Page 9: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam lahir sebagai agama penegak keadilan dan pembebasan manusia dari

berbagai bentuk dehumanisasi seperti perbudakan, penindasan, kemiskinan,

kebodohan. Dengan semangat Rahmatan lil alamin, Islam selalu mengajak

pengikutnya untuk selalu bisa dan mampu menjawab tantangan kehidupan dan

membangun peradaban Islam pada masa dan tempat dimanapun Islam berada.

Konsekuensi logis dari prinsip tersebut adalah terbukanya ruang ijtihad secara

luas, bagi umat Islam sebgai upaya perenungan kembali secara mendalam atas

doktrin keagamaan, teologi, ajaran moral, sosial, politik, ekonomi dan hukum

untuk bisa menempatkan Islam sebagai ajaran yang selalu aktual dan relevan

dengan zaman dan tempat dimana Islam hidup. Tetapi, tetap tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip dasar yang ingin dicapai Islam sejak pertama diturunkan.

Dewasa ini, Negara-negara Barat dengan mengusung globalisasi berusaha

mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat dunia, mulai dari kehidupan

politik, hukum, ekonomi, budaya, bahkan agama. Maka Islam sebagai agama

yang menyejarah berupaya merespon persoalan globalisasi dengan serius supaya

umat Islam tidak menjadi umat yang terbelakang. Sebagai agama yang sangat

Page 10: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

besar, agama Islam membuka ruang interpretasi atas doktrin keagamaannya

(ijtihad) yang menyebabkan pandangan umat Islam menjadi beragam1.

Sebenarnya, dalam dunia Islam telah mengalami perdebatan-perdebatan

yang pararel, selama lebih dari dua abad yang lalu yang menjadikan umat Islam

berkelompok-kelompok dan tentunya dengan tradisi yang berbeda. Diantaranya

terdapat tiga tradisi interpretasi sosio-religius, tradisi ini saling melengkapi, dan

memberikan sudut pandang yang cukup signifikan bagi sejarah wacana Islam

masa kini. Ketiga tradisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tradisi pertama adalah tradisi "Islam Adat" (Costommary Islam), yang

ditandai oleh kombinasi kebiasaan kedaerahan dan kebiasaan yang juga

dilakukan di seluruh dunia Islam. Seperti, tradisi penghormatan terhadap

tokoh-tokoh yang dianggap suci dimana sebagian umat Muslim merasa tidak

mengetahui pengetahuan dasar tentang Al-Qur'an. Di Indonesia tradisi-tradisi

seperti ini mencakup juga pertunjukan pertunjukan ritual keagamaan dan

kekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara

bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan orang-orang Kurdi dan umat

Islam lainnya terhadap roh-roh, perayaan tahun baru Islam dan hari-hari besar

Islam lainnya di Iran. Tradisi-tradisi tersebut merepersentasikan mayoritas

terbesar umat Islam diberbagai tempat. Namun. Tradisi seperti yang telah

dikutip diatas tadi bukan merupakan sebuah fenomena pemersatu, karena

1 Dikutip dari http://www..Islamlib. com tentang Islam Liberal 02 Desember 2007 2 Cliford Geertz, Islam Observed: Religius Devlopment in Morocco and Indonesian

(Chicago: University of Chicago Press, 1968)

Page 11: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

setiap wilayah daerah Islam memiliki budaya dan tradisi yang berbeda-beda

maka, tradisi adat semacam ini cenderung dijustifikasi pada tingkat lokal saja,

tidak pada tingkat global. berbeda dengan prilaku yang dibenarkan secara

global, seperti, kehati-hatian, kebijaksanaan, adil dan sebagainya.3

2. Tradisi kedua, dan alternatif terpenting dari Islam adat, adalah "Islam

revivalis" juga bisa dikenal dengan Islamisme, fundamentalisme, atau

wahabisme. Tradisi ini menyerang interpretasi adat yang kurang memberi

perhatian terhadap inti doktrin Islam. Menghadapi penyimpangan lokal,

kelompok revivalis ini menginginkan penekanan yang paling penting kepada

kemurnian ajaran Islam tanpa ada campuran adat dan budaya lokal,

menghilangkan kurafat-kurafat yang berkembang pada masyarakat Islam.4

Kebangkitan prakti-praktik keagamaan pada priode awal Islam ditandai

dengan Gerakan Muhammad Ibnu Abdul Wahab pada abad ke18, gerakan ini

merupakan prototipe untuk semua gerakan yang bertujuan membersihkan

pusat-pusat strategis Islam adat, dan memberantas praktik yang tidak Islami

yang berkembang setelah Islam diwahyukan. Mengembalikan kemurnian

Islam dan ajaran-ajarannya sebagaimana masa Islam berjaya.5

3. Banyak analisis Islam terfokus pada dua kelompok diatas, Islam tradisional

dan Islam Revivalis, dan mengabaikan kelompok ketiga, yaitu "Islam Liberal"

3 Charlez Khurzman, Islam Liberal dan konteks keislmannya-Wacana Islam Liberal

:Pemikiriran Islam Tentang Isu-isu Global, (Jakarta: Paramadina, 2001) cet. II, hal. xv-xvii 4 Charlez Khurzman, Islam Liberal dan konteks keislmannya-Wacana Islam Liberal

:Pemikiriran Islam Tentang Isu-isu Global, (Jakarta: Paramadina, 2001) cet. II, hal xv-xvii 5 Greg, Barton, Gagasan Islam Liberal, (Jakarta: Paramadina, 1999),cet. 1, h. 20

Page 12: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

(Liberal Islam), dimana kelompok ini mendefinisikan dirinya berbeda secara

kontras dengan Islam Adat dan kaum Revivalis yang menyerukan keutamaan

priode paling awal Islam, dan menegaskan ketidak absahan praktik-praktik

keagamaan masa kini. Tetapi, Islam liberal menghadirkan masa lalu untuk

kepentingan modernitas. Berbeda dengan revivalis yang menyebutkan bahwa

moderenitas dalam Islam adalah kembali kepada masa lalu, yang oleh kaum

Liberal disebut "keterbelakangan" (backwardness). Kaum Revivalis hanya

menghalangi dunia Islam untuk menikmati buah modernitas yaitu kemajuan

ekonomi, demokrasi, hak asasi manusia, hukum, dan sebagainya. Disamping

itu Islam Liberal berpendapat bahwa jika difahami secara benar, Islam

Liberal adalah printis jalan bagi Liberalime barat.6

Ketiga bentuk pemahaman dalam Islam ini berupaya merespon globalisasi

dan kemoderenan supaya Islam tidak kehilangan identitasnya sebagai rahmatan

lil alamin. Dari ketiga model pemikiran Islam yang disebut diatas, pemikiran

Islam Liberal lebih berani memasuki area teologis yang oleh sebagian umat Islam

adalah hal yang masih dianggap tabu. Islam Liberal pun berani melakukan

penafsiran kontekstual atas doktrin sejarah dan ajara-ajaran Islam yang terkadang

terlihat aneh bagi sebagian muslim. Sering kali gagasan-gagasan yang di bawa

kelompok ini jauh berbeda dari pemikiran-pemikiran yang sudah sangat mengakar

dan di sakralkan oleh sebagaian umat Islam seperti tidak perlu menegakan syari'at

6 Charlez khurzman, Islam Liberal dan konteks keislmannya-Wacana Islam Liberal

:Pemikiriran Islam Tentang Isu-isu Global, (Jakarta: Paramadina, 2001) cet. II, hal. xv-xvii

Page 13: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Islan secara inplisit, pemikiran tentang kebebasan beragama, Islam Liberal

melakukan penafsiran liberal untuk memaknai pluralisme dan kebebasan

beragama. Berbagai ayat suci Al-Qur'an yang menjelaskan kebebasan beragama

dikaji secara mendalam, semua itu dilakukan sebagai upaya untuk melahirkan

konsep kesetaraan antar pemeluk agama untuk mewujudkan keadilan sebagai

salah satu nilai universal yang diajarkan Islam. Karena Islam adalah agama yang

relevan untuk zaman manapun.

Panadangan pluralisme agama dan kebebasan beragama ini yang menjadi

topik hangat yang dibicarakan sebab menyangkut wilayah yang cukup

fundamental bagi kalangan umat Islam secara umum. Dengan konsep Tauhid, dan

konsep Syari'ah yang liberal, identitas muslim dan keselamatan yang ditawarkan

Islam Liberal sangat terbuka, wajar jika kemudian muncul pro dan kontra di

kalangan umat Islam secara umum. karena pandangan Islam secara umum bahwa

orang yang murtad hukumannya adalah hukuman mati.7

Islam Liberal melihat bahwa semua agama itu setara. Sebuah agama,

selama mempunyai konsep ketuhanan, mengajarkan kebaikan dan percaya pada

hari akhir. Maka, tidak bisa dikatakan salah atau sesat. Jadi, menurut mereka

bahwa agama yang telah memenuhi tiga kriteria tadi akan membawa penganutnya

pada keselamatan.

7 Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam, Fiqih Jinayah, ( Bandung: CV Pustaka Setia,

2000), cet. 1, h. 103

Page 14: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Terdapat dua pandangan masyarakat muslim tentang hal ini, yaitu sebagai

berikut:

a. Bagi kalangan Muslim inklusif pemikiran seperti ini memberikan jalan keluar

terhadap problem diskriminasi atas eksistensi non Muslim dan sebagai teologi

baru dan menyelesaikan konflik dan ketegangan antara pemeluk agama

b. Kalangan Muslim ekslusif melihat gagasan ini sebagai upaya untuk

mengacaukan tauhid, mengaburkan identitas muslim dan menggugat otoritas

fiqih.

Dalam hal ini kelompok Islam Liberal memiliki pandangan fiqih yang

berbeda dengan pandangan yang selama ini berkembang dalam tradisi fiqih Islam

secara umum.

Menurut hukum Islam secara umum, seseorang yang keluar dari agama

Islam tanpa paksaan kepada kekafiran dengan menyatakan atau melakukan

sesuatu yang menyebabkan seseorang itu kafir, umpamanya mengingkari adanya

Tuhan, mendustakan Rasulullah dan lain-lain, maka orang tersebut telah

melakukan tindak pidana murtad dan hukumannya adalah hukuman mati 8.

Jika pandangan Islam Liberal tentang kebebasan beragama artinya tidak

ada paksaan untuk memeluk agama, maka apakah pandangan ini akan

mendekonstruksi hukum bagi pelaku murtad yang selama ini menjadi kajian

8 Hasanudin, Murtad persepektif Islam Pidana Islam di Indonesia peluang, prospek, dan

tantanga. (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), cet. 1, h. 64

Page 15: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dalam fiqih jinayah dan bagaimana respon para pemikir hukum Islam mengenai

hal ini secara umum.

Maka dari itu, sebagai mahasiswa fakultas Syari'ah penulis merasa

berkepentingan untuk membahas persoalan ini, dan dari itu menjadi alasan bagi

penulis untuk untuk memberi judul "Pemikiran Islam Liberal Terhadap

Tindak Pidana Murtad" dalam sebuah sekripsi yang menjadi tugas akhir dari

jenjang S1 yang ditempuh penulis.

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

sebelum beranjak lebih jauh penulis mencoba mengidentifikasi

permasalah-permasalahan yang akan muncul pada kajian ini secara luas. Yang

menjadi objek kajian skripsi ini adalah Islam Liberal dan Hukum Islam secara

umum, akan banyak sekali masalah menyangkut Islam Liberal dan hukum Islam

secara umum, diantaranya sebagai berikut:

a. Bagaimana konsep hak asasi manusia menurut Islam Liberal dan hukum Islam

secara umum?

b. Bagaimana menurut Islam Liberal tentang demokrasi?

c. Apakah kaum Islam Liberal dihukumi murtad oleh hukum Islam secara

umum?

d. Apa yang dimaksud dengan murtad menurut faham Liberal?

e. Bagaimana konsep kebebasan beragama dalam Islam Liberal?

Page 16: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

f. Bagaimana pemikiran Islam tentang murtad?

g. Bagaimana hukum Islam secara umum memandang pluralisme?

h. Bagaimana pandangan Islam Liberal tentang komunisme dan ateisme?

Untuk memudahkan pembuatan skripsi ini, penulis mengidentifikasi

hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, yaitu

sebagai berikut:

a. Bagaimana pemikiran Islam Liberal tehadap murtad?

b. Apa yang dimaksud murtad murtad menurut Islam Liberal?

Agar jangkauan pembuatan sekripsi ini lebih terarah, maka penulis akan

membatasi masalah pada :

1. Islam Liberal, dibatasi pada tema konsep kebebasan beragama, dan

pandangannya terhadap murtad

2. Hukum Islam secara umum dibatasi hanya pada kajian tindak pidana murtad

dan hukumannya.

Maka kemudian, untuk memperjelas masalah yang akan dibahas

penulis merumuskan masalah-masalah tersebut sebagai berikut :

1. Bagaimana pandangan hukum Islam secara umum terhadap konsep kebebasan

beragama dikaitkan dengan tindak pidana murtad?

2. Bagaimana pandangan Islam Liberal tentang murtad?

Page 17: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Dalam penulisan ini ada dua signifikansi yang akan di capai, yaitu sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pemikiran Islam Liberal tentang murtad

b. Untuk menambah wawasan keilmuan.

c. Sebagai syarat untuk memenuhi gelar sarjana di Fakultas Syari'ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Menambah kasanah keilmuan hukum Islam.

b. Diharapkan menjadi alternatif lain untuk menyelesaikan konflik antar agama,

karena ketika konsep teologisnya yang keliru, maka dalam

mengaplikasikannya pun akan salah.

c. Untuk menegaskan kembali bahwa betapa luasnya ilmu Allah Swt.

D. Tinjauan Pustaka

Sepanjang pengetahuan penulis, ada beberapa individu yang telah

melakukan kajian dan penelitian terhadap pemikiran-pemikiran Islam Liberal,

dari sejumlah tulisan yang ada itu, penulis belum mendapatkan satu karya pun

yang membahas secara khusus tentang konsep kebebasan beragama yang

dikaitkan pada murtad persepektif hukum Islam pada umumnya.

Page 18: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Salah satu dari mereka yang menelaah pemikiran Islam Liberal ialah

skripsi milik Muhammad Ismail di Fakultas Syari'ah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berjudul Pemikiran Islam Liberal Tentang pluralisme

Agama dan Implikasinya terhadap Pernikahan Beda agama. Skripsi ini

mengemukakan hanya pada pemikiran pluralisme dalam Islam Liberal yang akan

berpengaruh pada kebolehannya nikah beda agama di Indonesia, yang notabennya

undang-undang di Indonesia tidak memperbolehkan pernikahan beda agama.

Masih dalam pemikiran Islam Liberal salah satu skripsi milik

Hasanudin mahasiswa syiasah syari'ah di UIN Syarif Hidayatullah yaitu tentang

penafsiran Islam Liberal terhadap ayat-ayat politik, skripsi ini coba menjelaskan

bagaiman Islam Liberal memandang satu kekuasaan dalam Islam.

Jadi sejauh pengamatan penulis sejauh ini, sampai saat ini belum ada

satu tulisan yang membahas tentang konsep kebebasan beragama Islam Liberal

yang dikaitkan dengan tindak pidana murtad.

E. Metode Penelitian

1. Metode dan Jenis Data

Metode yang digunakan penulis pada dasarnya metode deskriptif dalam

hal pengungkapan secara jelas masalah-masalah yang akan dibahas. Yang mana

metode deskriptif ini bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis fakta tertentu

secara faktual dan cermat. Metode deskirptif adalah menjelaskan secara cermat

Page 19: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala kelompok tertentu atau untuk

menentukn suatu frekuensi atau juga penyebab suatu gejala, frekuensi yang

berhubungan tertentu suatu gejala dengan gejala yang lain dalam suatu

masyarakat. Dalam hal ini penulis mencoba menjelaskan secara cermat pemikiran

Islam Liberal tentang kebebasan beragama yang dihubungkan dengan kemurtadan

yang telah menjadi kajian dalam fiqih Islam secara umum.

Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah data yang bersifat kualitatif

yaitu berupa kata-kata atau ungkapan, norma-norma atau aturan dari objek

fenomena yang akan diteliti. Yaitu Al-Qur’an, kitab-kitab Hadis, kitab fiqih

empat mazhab, buku-buku Islam Liberal, Undang-undang dan lain sebagainya.

Oleh karena itu penulis berupaya untuk mengupas secara cermat dan ilmiah

mengenai pemikiran Islam Liberal tentang kebebasan beragama yang di

hubungkan dengan tindak pidana Murtad menurut hukum Islam secara umum.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Sumber data primer, yaitu sumber data pokok yang akan memaparkan

masalah yang akan dikaji, sumber data ini dihasilkan dengan cara wawancara

secara langsung pada objek kajian, yaitu wawancara pribadi penulis dengan

ibu Novirianti dan Ulil Abasr Abdalah mereka adalah salah satu koordinator

Jaringan Islam Liberal (JIL) Indonesia, dan kajian terhadap buku-buku yang

Page 20: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

relevan dengan masalah yang akan diangkat, seperti buku-buku atau artikel

tentang pemikiran Islam Liberal, kitab-kitab fiqih, dan lain sebagainya.

b. Sumber data skunder, yaitu data yang dihasilkan dari kajian literatur seperti

dari Al-Qur'an, Al-Hadits, kamus bahasa Arab dan Inggris, KUHP, artikel-

artikel yang relevan dengan objek kajian dan lain sebagainya.

3. Teknik Analisi Data

Ada pun teknik analisi data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis domain yaitu mencoba menggambarkan objek penelitian

pada tingkat permukaan. Jadi dalam penelitian ini hanya bersifat Analisis

deskrptif, artinya, analisis hasil penelitian hanya ditargetkan untuk

mendeskripsikan objek, hanya penelitian secara global tanpa menyelam lebih

dalam dan terperinci pada objek kajian.

Alasan mengapa penulis menggunakan metode analisis ini adalah karena

metode ini relevan dengan objek kajian yang akan diteliti dan akan lebih

memudahkan penulis, yaitu menggambarkan secara umum mengenai pemikiran

kebebasan beragama Islam Liberal dan pengaruhnya terhadap tindak pidana

murtad.

Mengenai teknik penulisan, metode penelitian penulis berpedoman pada

buku "Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum", terbitan

Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta 2008.

Page 21: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini akan disusun dalam beberapa bab. Tiap-tiap bab

terdiri dari beberapa sub-bab sesuai dengan kebutuhan kajian yang akan

dilakukan. Yakni sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Mencakup latar belakang masalah, yaitu hal-hal

apa saja yang melatar belakangi permasalahan yang dibahas, identifikasi,

pembatasan, perumusan masalah, yaitu mengidentifikasi masalah yang dibahas

agar tidak melebar pemaparannya, tujuan penulisan, yaitu menjelaskan tujuan

mengangkat permasalahan Pemikiran Islam Liberal Terhadap Murtad, metode

penelitian dan sistematika penulisan, dalam suatu penelitian harus adanya metode

penelitian agar penelitian tersebut dapat terarah dan sistematik.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ISLAM LIBERAL. Bab ini

berawal membahas tentang apa itu Islam Liberal, diteruskan dengan membahas

Akar Islam Liberal, dari mana kelompok ini lahir dan apa yang melatar belakangi

kemunculannya, Macam-macam Islam Liberal, Pemikiran-pemikirannya, dan

diakhiri dengan Peta pemikiran Islam Liberal.

BAB III MURTAD MENURUT HUKUM ISLAM SECARA UMUM. Bab

tiga ini Terdiri dari: Definisi Murtad, konsep kebebasan menurut Islam, sanksi

hukum bagi pelaku murtad dan anjuran bertaubat sebelum di hukum mati,

menyangkut hukuman pokok dan tambahan, dan yang terakhir perbedaan

Page 22: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

pendapat ulama mazhab fikih tentang kemurtadan dan syarat-syarat hukuman

mati bagi pelaku murtad.

BAB IV KORELASI PEMIKIRAN KEBEBASAN BERAGAMA

TERHADAP KEMURTADAN. Bab ini dimulai dari menjelaskan Konsep

Kebebasan beragama Islam Liberal, Pandangan Kaum Islam Liberal Terhadap

orang yang murtad dan yang terakhir membahas tentang Implikasi Pemikiran

Kebebasan Beragama Terhadap Kemurtadan secara umum, bagaimana Negara-

negara Islam merespon atas problematika kemurtadan. Dan penulis berupaya

menganalisis terhadap dua pemikiran Islam tentang Murtad.

BAB V PENUTUP, Bab ini merupakan sebuah Kesimpulan dari bab-bab

sebelumnya atau konklusi dari penelitian tentang pemikiran Islam Liberal

"kebebasan beragama" dan implikasinya terhadap konsep tindak pidana murtad

secara umum dan bab terakhir ini pun berisi Saran-saran penulis, dengan apa

yang telah penulis simpulkan.

Page 23: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

BAB II

GAMBARAN UMUM ISLAM LIBERAL

A. Pengertian

Istilah Islam Liberal secara eksplisit muncul dalam karya Greg Barton

yang dterbitkan oleh Paramadina pada tahun 1999, dan setelah itu muncul buku

Charles Khuzman, yang diterbitkan oleh Paramadina pada tahun 2001, yang

berjudul "Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer tentang Isu-isu

Global, isu Islam Liberal kian marak, termasuk kontroversinya. Kontroversi yang

keras dipuncaki dengan fatwa hukuman mati terhadap kaum Islam Liberal oleh

beberapa ulama yang menganggap sesat terhadap ajaran dan pemikiran Islam

Liberal dan setelah itu juga muncul buku-buku yang mendukung dan mengkritik

Islam Liberal9

Terdapat beberapa terminologi yang menjelaskan tentang Islam Liberal.

Charles Khurzman dalam pengantar editorialnya dalam buku "Liberal Islam: A

Sourcebook" menjelaskan bahwa Islam Liberal merupakan sebuah penafsiran

9 Buku-buku yang mendukung diantaranya : buku yang disunting oleh Luthfi Asaukani

dengan judul Wajah Islam Liberal di Indonesia, dan disertasi abd A'la, MA, dengan judul Dari Neo Moderenisme ke Islam Liberal, Jejak Fazlurahman dalam Wacana Islam Liberal. Sementara buku-buku yang mengkritik adalah : Buku Hartono Ahmad Jaiz yang berjudul Bahaya Islam Liberal dan juga buku Aliran dan Faham Sesat di Indonesia. Dan buku Adian Husaini yang berjudul: Penyesatan Opini dalam Islam Liberal : sejarah, konsepsi, penyimpangan. Dan jawabannya.

Page 24: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

progresif terhadap teks Islam yang secara otentik berangkat dari kasanah tradisi

awal Islam untuk berdialog agar dapat menikmati kemajuan moderenitas, seperti

kemajuan ekonomi, demokrasi, hak-hak asasi manusia, dan lain lainya.

Pandangan ini mempercayai bahwa Islam apabila secara otentik sejalan dengan

Liberalisme bahkan printis bagi Liberalisme barat.10

Berbeda dengan terminologi yang disebut diatas Leonard Binder

memahami bahwa terminologi Islam Liberal berbeda dengan terminologi Islam

Tradisionalis. Dalam penelitiannya, Islam Tradisional menjadikan bahasa Al-

Qur'an sebagai basis pengetahuan yang absolut tentang dunia, sedangkan Islam

Liberal memahami bahwa wahyu berkoordinasi dengan esensi dari wahyu, namun

isi dari wahyu tidak bersifat harfiah verbal. Mengingat kata-kata dari Al-Qur'an

tidak mencakup dari seluruh pemahman makna tentang wahyu Tuhan, sehingga

perlu upaya untuk memahami apa yang disajikan dan menjadi dasar dalam bahasa

Al-Qur'an, melampauinya, mencari apa yang direpersentasikan dan ditampakan

oleh bahasa wahyu, tetapi tetap tidak bertentangan dengan semangat dasar Islam

itu sendiri.11

Diskursus rasional yang radikal dalam Islam yang disebut dengan wacana

Islam Liberal berupaya untuk membawa pada level praksis penafsiran terhadap

10 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet. 1, h. xxxii-xxxiii.

11 Leonard Binder, Islam Liberal, Kritik Terhadap Ideologi Pembangunan, Penerjemah, Imam Mutaqien: dari buku yang berjudul: Islam Liberalism: a Critique of Development Ideologies

(Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. 1, h. 36.

Page 25: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Islam secara integral berhubungan dengan esensi wahyu, konteks historis, ruang

dan waktu berdasarkan atas penafsiran yang bersifat liberalitatif dan rasionalistik

untuk mencapai dialog bagi pencarian terhadap kebenaran Al-Qur'an.12

Lutfy Asyaukani mengatakan:

Bahwa Islam Liberal adalah perlawanan atau pemberontakan, dan atau Islam yang bebas dari otoritas masa silam dan bebas menafsirkan secara kritis atas

otoritas tersebut.13

Menurut Ulil Abasr Abdalah beliau adalah salah satu pendiri Jaringan Islam

Liberal di Indonesia. Ia mengatakan bahwa:

Dengan membubuhkan kata "Liberal" pada "Islam", sesungguhnya ia hendak menegaskan kembali dimensi kebebasan Islam yang jangkarnya adalah "niat"

atau dorongan-dorongan emotif-subyektif dalam manusia itu sendiri.14

Sebaiknya dan seharusnya kata "Liberal" dipahami dengan objektif dan

tidak ada sangkut pautnya dengan kebebasan tanpa batas, dengan sifat-sifat

permisif yang melawan kecendrungan "intrinsik" (hakiki) dalam akal manusia itu

sendiri. Dengan menekankan kembali kebebasan manusia, dan menempatkan

manusia pada fokus penghayatan keagamaan, maka sesungguhnya itu semua telah

menghidupkan kembali integritas wahyu dan Islam itu sendiri.

Mohammad Nasih berpendapat bahwa Islam Liberal merupakan suatu

bentuk penafsiran baru terhadap agama Islam dan keterbukaan pintu ijtihad pada

12 Leonard Binder, Islam Liberal-kritik terhadap ideologi pembangnan , penerjemah

Imam Mutaqien: dari buku: Islam Liberalism: a Critique of Development Ideologies (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet ke-1, h. 5-6.

13 http://www.islamlib.com, tentang Islam Liberal, 16 oktober 2007 14 Hasil wawancara langsung dengan Ulil Absahar Abdalah, 20 September 2007

Page 26: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

semua bidang juga penekanan pada semangat penafsiran kontekstual, bukan pada

makna literal teks, kebenaran yang relatif, terbuka, pluralistik, dan keberpihakan

pada minoritas dan tertindas.15 Jadi Islam Liberal menurut Mohammad Nasih

suatu bentuk ijtihad yang kaya akan ijtihad, penyelaman kembali pada bunyi teks

Al-Quran dan hadis, yang pada kenyataannya Islam adalah agama bagi seluruh

alam, agama penyelamat manusia. Bukan hanya diperuntukan untuk kaum Islam

saja, tetapi untuk semua manusia didunia ini.

B. Akar Islam Liberal

Islam liberal hadir diantara kaum revivalis dibawah komando Abdullah

bin Wahab, dan kaum Islam Tradisionalis pada abad ke 18, masa ini adalah masa

yang subur bagi perdebatan Islam. Secara politis saat itu kerajaan Islam dilembah

sungai Meditrania (Kerajaan Turki Usmani), Asia Barat-Daya (Dinasti Safawi),

dan Asia Selatan (Dinasti Mongol), berada pada masa kerutuhan secara teragis,

pada saat itu pula Islam mengalami kemenangan berkelanjutan diwilayah Afrika

Barat, dan Asia Tenggara diwilayah Timur. Secara teologis, pengalihan

pengetahuan ilmiah mengalami percepatan, dan melahirkan suatu komunikasi

ulama internasional, baik yang belajar dipusat-pusat pengajaran di Arabia ataupun

yang dibawah bimbingan seseorang yang telah belajar disana.

15 Mohammad Nasih, Memahami Konsep Islam Liberal, http://www.islamlib.com, 16

Oktober 2007

Page 27: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Dari sinilah bibit Islam Liberal lahir melalui pintu seorang revivalis yaitu

Syeh Waliyullah yang pemikirannya cukup maju dibandingkan dengan tokoh

revivalis lainnya, dia memberikan tanggapan yang lebih humanistik terhadap

tradisi Islam adat. Beliau menunjukan dukungannya terhadap revivlaisme yang

dikumandangkan kemudian oleh kaum Liberal belakangan sebagai "nenek

moyang" intelektual Islam Liberal.

Perkembangan yang sama dialami oleh Islam Syi'ah, dimana Aqa

Muhammad Baqir Bihbihani (Iran, 1790) memainkan peran yang sama seperti

Waliyullah, Bihbihani juga menganut sikap yang terbuka yang kemudian dikenal

dengan mazhab usul'i, ia menekankan pentingnya ijtihad, seperti juga Waliyullah,

Bihbihani juga menggabungkan konsep taklid yang konservatif dengan konsep

ijtihad yang liberal dengan cara membatasi praktik-praktik ijtihad hanya pada

ulama yang berkemampuan untuk itu. Tetapi pandangan seperti ini akan

berkembang menjadi pandangan bahwa setiap zaman harus mematuhi seorang

ulama saja (Marja'i Taklid).16

Akan tetapi, baru pada abad ke-19 Islam Liberal mulai membedakan

dirinya secara lebih jelas dari revivalisme, baik secara intelektual maupun

institusional. Pada tataran intelektual Islam Liberal mulai memisahkan ijtihad dari

taklid, akal dari otoritas. Taklid menjadi tema yang tidak populer bagi kaum Islam

Liberal pada awal abad ke-20, dan pada abad inilah kaum Islam Liberal mencapai

puncak kekuasaannya. Reformasi Liberal di mulai oleh printah raja-raja yang

16 http://www.islamlib.com, tentang Islam Liberal, 16 oktober 2007

Page 28: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

berpandangan modern, seperti Raja Mahmet di Mesir, Mahmud II di kerajaan

Utsmani, Ahmad Bey di Tunisia, dan reformasi berlanjut oleh perdana menteri

diberbagai daerah seperti Perdana Menteri Amir Kabir di Persia, Mithat di

Kerajaan Utsmani, dan Khairudin di Tunisia. Ia yang memperkenalkan reformasi

dibidang pendidikan dan politik yang liberal, tetapi hanya bertahan beberapa

tahun saja. Akan tetapi pada abad ke-20 Islam Liberal mencapai kesuksesan yang

cukup signifikan. Di wilayah-wilayah yang terjajah, komunitas muslim kemudian

direfersentasikan oleh organisasi liberal seperti Itifaq Almuslimin di Rusia, dan

pendirian Ali garh di India, sedangkan ditanah-tanah yang merdeka kaum liberal

memproleh kekuasaan Negara melalui revolusi konstitutional di Iran tahun 1906,

dan kerajaan Utsmani tahun 1908. diantara pendukung utama gerakan revolusi

konstitutional adalah Sayyid Muhammad Tabataba'I di Iran tahun 1843-1921,

Sayid Abdullah Behbehani di Iran Tahun 1846-1910. dan para ulama yang turut

dalam mobilitas revulusioner yang penting bagi pemerintahan parlementer.17

Di tempat lain kaum revivalis menuduh kaum Islam Liberal sebagai

golongan yang ingkar terhadap agama Islam (murtad), sebagaimana terlihat

dalam ucapan pemimpin Islam Rusia yang menyebutkan

"Siapapun yang mempercayai Tuhan dan Muhammad mestilah ia musuh kelompok moderenis, syari'ah menuntut mereka dengan hukuman mati".

Tuduhan-tuduhan seperti itu memang tidak bisa dihindarkan, karena

upaya-upaya kaum liberal yang belajar tentang dan dari orang Barat membuat

17 Janet Afary, The Iranian Constitutional Revolution, 1906-1911 (new york: Columbia University perss, 1996).cet. 1 h. 145

Page 29: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

mereka dituduh tidak otentik dan mengkhianati tradisi kultural mereka sendiri.

Menurut Fazlur Rahman:18

"kaum moderenis memunculkan kecurigaan bahkan menyangkut loyalitas mereka terhadap Islam, dan mereka dituding sebagai revleksi barat yang lemah dengan

mengorbankan Islam dialtarnya.”

Memang ironis bahwa Islam Liberal dituduh sebagai sekularisme, karena

sekularisme bertanggung jawab seluruhnya atas penyusutan dunia Islam, dimulai

pada tahun 1920, sejumlah besar kaum muslim terpelajar yang dulunya menganut

Islam Liberal beralih pada ideologi-ideologi sekular, seperti Ideologi

Nasionalisme dan Sosialisme. Pada saat inilah kelompok Islam liberal mulai

menyusut meskipun banyak upaya yang telah dilakukan untuk mencegah keadaan

seperti ini.

Namun sejak tahun 1970-an, Islam liberal memperoleh popularitas baru,

mungkin waktunya bertepatan dengan kaum revivalisme juga memperoleh

banyak penganut. Maka kedua tradisi itu berbenturan dalam banyak kesempatan,

biasanya dalam perdebatan intelektual yang berlangsung keras. Tetapi optimisme

kaum Islam Liberal makin meningkat karena meningkatnya taraf pendidikan

dalam dunia Islam, literatur telah memungkinkan umat Islam untuk membaca Al-

Quran dan sumber-sumber lainya yang mendukung pemikiran liberal, dari pada

harus tergantung pada ulama dan karena mazhab-mazhab telah kehilangan

monopolinya terhadap dunia pendidikan dengan meningkatnya jumlah muslim

18 Charlez Khurzman (Ed), Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer

tehadap Isu-isu Global. (Jakarta: Paramadina, 2001). Cet, 1 h.xxv-xxvi.

Page 30: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

yang yang menerapkan pendidikan non-agama untuk meningkatkan pendekatan-

pendekatan baru terhadap Islam. Dan penyebab optimisme Islam Liberal juga

adalah kemunculan infrastuktur organisasi bagi Islam Liberal.19

Hamid Basyaid salah seorang tokoh pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL)

di Indonesia menyebutkan:

“Bahwa, akar Islam Liberal dapat kita temukan pada diri Umar bin Khattab, kaum Mu'tazilah, bahkan Nabi Muhammad Saw pun merupakan sosok yang

liberal.”

Karena banyak sekali contoh-contoh bagaimana Umar Bin Khattab berijtihad,

bagaimana pemikiran liberalnya kaum Mu’tazilah. sebenarnya benih Islam

Liberal terdapat pada Islam itu sendiri, bahwa Islam adalah agama yang liberal

yaitu agama yang membebaskan kaumnya untuk memilih, bersikap, yang bebas,

sebab semua akan dipertanggungjawabkan dihari akhir.20

C. Bentuk-bentuk Islam Liberal

Islam Liberal berjalan dalam dua konteks intelektual, yaitu Islam dan

Barat. Banyak literatur akademis tentang Islam Liberal dengan mengambil

pendekatan, pertama: seberapa liberalkah kaum Liberal Islam? apakah varian-

varian Islam liberal sesuai dengan standar liberalisme Barat? Analisis Leonard

Binder dalam bukunya Islamic Liberalism, menggunakan pendekatan ini secara

luas dengan mempertimbangkan unsur-unsur para penulis Mesir terkemuka

19 www.islamlib.com, tentang sejarah Islam Liberal, 25 Oktober 2007. 20 Luthfi Asyaukani, (Ed). Wajah-wajah Islam Liberal di Indonesia, (Jakarat, Teater

Utan Kayu, 2002), cet ke-1, h 162-164.

Page 31: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dalam menghadapi tradisi-tradisi barat, dan analisis ini sebaliknya menguji

pemikiran Muslim Liberal dipandang dari sudut tradisi Islam.

Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan diatas sebagai konteks,

Islam Liberal dapat diidentifikasi pada tiga bentuk (modus) utama Islam Liberal,

hal ini melibatkan liberalisme dan sumber-sumber utama Islam, Al-Qur'an dan

Sunnah, yang secara bersamaan menetapkan hukum Islam (Syari'ah).

1. Bentuk pertama, menggunakan posisi atau sikap liberal sebagai sesuatu yang

secara eksplisit didukung oleh Syari'ah, bentuk ini menyatakan bahwa

Syari'ah itu bersifat liberal pada dirinya sendiri jika difahami secara tepat.

Sebagai contoh adalah Piagam Madina, dimana Rasulullah menjamin hak-hak

non-Muslim untuk hidup dibawah pemerintahan Muslim. 21

2. Menyatakan bahwa kaum Muslim bebas mengadopsi sikap liberal dalam hal-

hal yang oleh Syari'ah dibiarkan terbuka untuk difahami oleh akal budi dan

kecerdasan manusia, bentuk argumentasi Islam Liberal yang kedua ini

berpandangan bahwa Syari'ah tidak memberi jawaban jelas terhadap satu

persoalan seperti tidak adanya perintah dalam Al-Qur'an ataupun Sunnah

untuk memberlakukan bentuk pemerintahan tertentu, hal ini mengisyaratkan

bahwa Syari'ah memberikan peluang pada akal budi manusia dan kecerdasan

pemikiranya untuk menentukan mana yang terbaik dan yang maslahat. Dalam

hal ini, Al-Qur'an dan hadis memang tidak secara konkrit, menjelaskan

21 Charlez Khurzman (Ed), Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer

tehadap Isu-isu Global. (Jakarta, Paramadina, 2001). Cet, 1 h.xxvii-xxviii.

Page 32: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

tentang bentuk Negara. Tetapi, garis besarnya Al-Qur'an telah memaparkan

tentang tata Negara ini. Karena semua persoalan yang ada didunia ini,

jawabannya terdapat dalam sumber dasar Islam.

3. Memberikan kesan bahwa Syari'ah, yang bersifat Ilahiyah, di tujukan bagi

berbagai penafsiran manusia yang sangat beragam. Bentuk Islam Liberal ini

memandang bahwa Syari'ah ditengahi oleh penafsiran manusia yang memang

rentan pada perpecahan dan menimbulkan konflik, namun, menurut kaum

liberal banyak dasar hukum yang menyatakan tentang perbedaan pendapat

seperti hadis Rasulullah Saw. "Perbedaan-perbedaan pendapat dikalangan

umatku yang terpelajar adalah rahmat". Oleh karena itu tafsirkanlah menurut

kemungkinan cara yang terbaik".22

Tiga bentuk ini disebut juga, syari'ah Liberal, Syari'ah yang diam, dan

Syari'ah yang ditafsirkan.23 Dari ketiga bentuk liberal dalam Islam ini bentuk

Syari’ah Islam yang ditafsirkan inilah yang rentan akan perpecahan, walaupun

Rasulullah telah menyatakan bahwa perbedaan adalah rahmat tetapi disisi lain

perbedaan pendapat juga akan menimbulkan perpecahan dalam umat Islam.

Sebab tidak semua umat Islam faham dan mengerti akan keIslamannya.

22 Mahmoud Ayoub, the Al-Qur'an and it's Interpreters, Volume 1 (Albany: State

University Of New York Press, 1998), h. 23 23 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. xxxii-xxxiii

Page 33: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

D. Tema-tema Pemikiran Islam Liberal

1. Menentang Teokrasi

Kaum Muslim Liberal sangat keberatan dengan pemberlakuan Syari'at

Islam, karena beberapa alasan, argumen traditional yang diplopori oleh Ali Abdul

al-Raziq dengan menerapkan bentuk silent shari'a: wahyu ilahi menyerahkan

bentuk pemerintahan pada konstruksi pemikiran manusia. Nabi Muhammad

merupakan pimpinan pemerintahan, sekligus pemimpin agama, tetapi tidak

membangun prinsip-prinsip tertentu bagi pemerintahan selanjutnya. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh Ibnu Khaldun Society: "karena Al-Qur'an lebih

menekankan pada penciptaan masyarakat yang adil ketimbang ideologi Negara,

bentuk Negara yang dipilih bukanlah sesuatu yang diamanatkan". Menurut Islam

Liberal bahwa, kaum Muslim seharusnya memandang Al-Qur'an sebagai sebuah

bangunan moral yang besar ketimbang sebuah kitab hukum, dengan demikian

Negara Muslim sesungguhnya Negara Sekular, dengan ketentuan bahwa istilah

Negara sekular tidak difahami dengan pengertian yang negatif, karena demikian

dapat melindungi agama dari manipulasi politik oleh kekuasaan negara.24

Keberatan lain dengan teokrasi tertuju pada pengaruh pada kekuatan

politik yang bersifat merusak bagi mereka yang memerintah atas nama Tuhan,

seperti yang diungkapkan oleh Taleqani seorang pemimpin revolusi Iran

mengatakan bahwa "larangan-larangan kepolisian yang dibebankan pada rakyat

24 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. xIiv

Page 34: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

atas nama agama adalah suatu yang menakutkan". Sama halnya dengan pendapat

matori Abdul Jalil seorang tokoh politik Islam Indonesia mengatakan bahwa

"kapanpun manusia bertindak sebagai wakil Tuhan, disitu tidak akan ada

demokrasi dan teokrasi akan merusaknya, sekelompok orang telah mengatakan

sudah mendapat legitimasi Tuhan untuk memerintah, maka mereka akan

menggunakan Tuhan sebagai alat untuk melawan kelompok lainnya, dan pada

dasarnya hal ini jauh dari kemaslahatan."25

Keberatan lain menegaskan bahwa tuntutan hukum Syari'ah mengalihkan

perhatian kaum Muslim dari isu-isu yang substantif, dan Keberatan terakhir kaum

Islam Liberal terhadap keberlakuan Syari'at Islam adalah bahwa orang-orang

yang ingin memberlakukan syari'at Islam pada dasarnya salah dalam memahami

status Syari'ah. Karena menurut Islam Liberal keberlakuan Syari'at Islam selalu

didukung oleh pemerintahan Teokrasi.26

2. Demokrasi

Tema kedua Demokrasi, secara luas diperdebatkan dalam model "liberal

sharia", dengan penekanan pada konsep musyawarah, yang dipakai untuk

memberikan kesempatan atau menuntut pernyataan kehendak umum dalam

masalah-masalah kenegaraan. Demokrasi tidak hanya dibatasi dengan bentuk-

25 Pengantar ini ditulis, charles khurzman pada tahun 1998, dimana Matori Abdul Jalil

masih menjadi pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Pasca reformasi di Indonesia. 26 Artikel Muhammad Sa'id al-Ashmawi. Islam and the political order, disunting oleh

George F. McLean, D.C:Council for Research in Values Philosophy, 1993, h 95-110. Diterbitkan pertama kali dengan judul Al-Islam as-I-siyasi (Politik Islam)di Mesir tahun 1997.

Page 35: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

bentuk institusional khusus yang telah dipakai oleh Amerika Serikat atau ditempat

lain.

Pendekatan mengenai demokrasi adalah sebuah versi "silent shair'a" yang

pragmatis, sebagaimana dicontohkan Muhammad Natsir di Indonesia, (1908-

1993), dan Dimasancay A. Pundato (Pilipina, 1947). Semuanya mengutip Al-

Qur'an, tetapi argumen utama mereka adalah pentingnya demokrasi dalam

kondisi-kondisi nasional tertentu. Bagi Natsir prasyarat itu adalah pembentukan

republik Indonesia karena melihat keberagaman daerah suku, budaya bekas

jajahan Belanda itu. Pundato melihat koalisi-koalisi demokratis dan oarng-orang

Kristen sebagai cara terbaik untuk mengawal hak-hak minoritas muslim di

kepulauan Philipina.27

Pendekatan terakhir Islam Liberal terhadap demokrasi adalah melibatkan

bentuk "interpreted shari'a", Zaky Ahmad misalnya mengidentifikasi empat

macam tradisi pluralisme didalam Islam, pertama peraktik dari generasi Islam

paling awal, perdebatan para cendikiawan selama beberapa abad tentang

yurisprudensi Islam, ajaran-ajaran kebebasan dalam Syari'ah, dan seruan

pragmatis untuk hidup berdamai dan berdampingan dengan non muslim dalam

masyarakat plural.28.

27 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. xIv 28 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. xIviii

Page 36: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

3. Hak-hak Kaum Perempuan

Posisi Islam Liberal tentang hak-hak perempuan tidak seperti demokrasi,

jika hak-hak perempuan harus berhadapan dengan pernyataan Al-Qur'an dan

sunnah yang kelihatanya menunjukan kotradiksi langsung. Seperti ayat-ayat

tentang poligami hak unilateral kaum pria untuk bercerai, hak-hak kewarisan, dan

otoritas kesaksian hukum pria lebih besar, hadits-hadits yang berbicara tentang

jilbab, pemisahan gender, dan ketidak sesuaian kaum perempuan untuk menjadi

pemimpin dalam sebuah komunitas Muslim. Para cendikiawan liberal menentang

kebijakan Al-Qur'an dan Sunnah dengan berbagai cara. Pertama mereka

memeriksa kembali pernyataan-pernyataan tersebut dan menyimpulkan bahwa

pernyataan tersebut tidak mengurangi hak-hak perempuan sebagaimana

anggapapan sebelumnya. Pendekatan ini mengaitkan eksploitasi kaum perempuan

dalam Islam dengan adat istiadat sebelum dan sesudah pristiwa pewahyuan,

bukan dengan pesan Islam itu sendiri.29

Pendekatan ini terkadang dikombinasi dengan argumen lain yang

menyatakan bahwa pernyataan-pernyataan yang anti perempuan merujuk pada

Arabia abad ke-7 dan tidak cocok diterapkan pada waktu dan tempat yang lain.

Nazira Zein-en-Din (Libanon, lahir 1905), dalam artikelnya dia mengungkapkan

bahwa Al-Qur'an memperbolehkan kelangsungan kebiasaan-kebiasaan Arab pra-

Islam, seperti poligami dan perbudakan itu hanya untuk mempermudah transisi

29 Dikutp dari http:// www islamlib.com, 15 November 2007

Page 37: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

masyarakat Arab kedalam Islam, dan bahwa Nabi Muhammad saw wafat sebelum

ia memberantas kebiasaan-kebiasaan ini secara tuntas.30

Sebuah pendekatan yang lebih lanjut, versi silen shari'a, menerima

pernyataan pernyataan anti perempuan, tetapi berpendapat bahwa pernyataan

tersebut tidak melarang kaum perempuan untuk mengorganisir perlindungan

terhadap hak-hak mereka. Sebagai contoh kaum Feminis di republik Islam Iran

telah berhasil mewujudkan legislasi yang menghendaki setiap pasangan untuk

menyetujui sebuah kesepakatan pra-perkawinn yang menjamin kesamaan hak-hak

perceraian kaum wanita yang sama dengan kaum pria. Asghar Ali Engineer

mengkritik para pemimpin Islam yang berpegang pada unsur-unsur Syari'ah yang

tidak liberal demi keberlangsungan komunal karena Islam memperbolehkan

ijtihad (penafsiran kreatif).31

Pendekatan terakhir Islam Liberal adalah pernyataan-pernyataan tentang

perempuan dalam Syari'ah selalu menimbulkan penafsiran ganda dari pada

menggantikan penafsiran yang tidak benar dengan penafsiran yang lebih dapat

dipercaya, pendekatan ini lebih menekankan asumsi bahwa semua penafsiaran

bersifat manusiawi dan memiliki kemungkinan untuk salah.32

30 Artikel Nazira Zein-en-Din. Univeiling and Veiling: On the Liberation of the Women and social Renewal in the Islamic World, diterjemahkan oleh Ali Badran dan Margot Badran, dalam opening the Gates: Acentury of Arab Feminist Writing, disunting oleh Margot Badran dan Miriam cooke (London Virago Press; Bloomington : Indiana University Press, 1990), h. 272-276

31 Asghar Ali Engineer, The Right of Women in Islam (New York: St. Martin's Press, 1992) h.170

32 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h xIix

Page 38: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

4. Hak-hak Non Muslim

Isu tentang hubungan antar agama muncul ditahun pertama Islam dalam

konteks penaklukan Muslim terhadap Non-Muslim, Syari'ah menjamin hak-hak

non-Muslim, terutama Ahlul Kitab untuk tetap menjalankan agama mereka,

sepanjang mereka memberikan kesetiaan dan membayar pajak pada pimpinan

Muslim yang berkuasa. Hal ini merupakan semangat perlakuan yang humanis

terhadap non-Muslim diwilayah Muslim untuk dunia kontemporer.

Muhammad Talbi (Tunisia, lahir 1921), menggunakan pendekatan teoritis

terhadap masalah hubungan antar agama, dan mengemukakan pendapatnya

menurut tiga model Islam Liberal, : Talbi mengutip ajaran-ajaran positif

mengenai perlakuan yang baik terhadap Non-Muslim. Dia berpendapat bahwa

ajaran tentang toleransi yang memungkinkan pembentukan dialog antar

komunikasi, tanpa memperhatikan contoh-contoh masa lalu. Dan dia sangat

menentang unsur-unsur Syari'ah yang tidak toleran, khususnya mengenai

hukuman mati terhadap orang yang murtad, sebagai sesuatu yang dapat

menimbulkan keragu-raguan. Sebagaimana Pundato dan yang lainnya Talbi pun

menerjemahkan pandangan-pandangannya terhadap aksi politik, yang bergabung

dengan kaum liberal agama lain dalam dialog umum dan menyerukan untuk

mengurangi ketegangan antar agama.33

33 Mumammad Talbi, Religius liberty: A Muslim Perspective, liberty and

Conscience.Aldershot, Inggris :Comunitteefor the Defense of religious liberty, musim semi 1989, Volume. 1, h. 12

Page 39: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

5. Kebebasan Berfikir

Tema ini mencakup semua topik mengenai ketidak sepakatan intelektual,

yang merupakan inti persoalan Islam Liberal. Kebebasan berfikir tentu saja,

secara logis merupakan pangkal dari prinsip-prinsip Liberal lainnya, sebab kaum

liberal harus mempertahankan kebebasan berfikir agar dapat memberikan dasar

pembenaran terhadap pengungkapan pemikiran-pemikiran yang lain. Pembicaraan

tentang kebebasan berfikir berarti membicarakan ijtihad. Maka siapa yang boleh

berbicara dan apa yang boleh dibicarakan? Pertanyaan siapa yang boleh bicara

merupakan orang yang sah melakukan ijtihad ini merupakan hal yang sangat

penting bagi kaum liberal yang tidak mengecap pendidikan agama yang ortodoks.

Misalnya seorang ahli kimia pun bisa menafsirkan Al-Quran dengan metode

ilmiah. Para kaum liberal mengklaim bahwa Islam adalah agama yang rasional,

sebuah klaim yang membuktikan bahwa Islam itu terbuka terhadap ide-ide,

kreativitas dan kemajuan baru. Ini merupakan hasil dari tekanan kebutuhan untuk

meyakinkan kebudayan manusia modern, yang meragukan kemampuan Islam

sebagai pembingbing kehidupan modern, karena itu, mereka menulis karya-karya

yang menempatkan rasionalitas pada posisi penting dalam pembahasan-

pembahasan teologis.34

Pendekatan liberal syari'a tentang kebebasan berfikir menyatakan bahwa

Tuhan mencipatakan manusia untuk menjadi pemikir, dan bahwa syari'ah

34 Thoha Hamim, Paham Keagmaan Kaum Reformis, penyunting Imron Rosyidi,

(Yogyakarta, Tiara Wacana Yogya 2000), Cet. 1, h. 19

Page 40: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

mendorong kaum Muslim untuk melakukan refleksi dan penyelidikan. Kata

"kebebasan" ini merupaka kata yang dipilih Tuhan bagi orang-orang yang

diberkahi di surga.35

Pendekatan silent shari'a, berdasakan alasan-alasan pragmatis

memperlihatkan bahwa kebebasan-kebebasan berfikir berguna bagi kemajuan

intelektual dunia Muslim karena ajaran-ajaran yang bersifat umum yang berkaitan

dengan wujud komunikasi Mukmin yang baik. Bentuk ini berargumen bahwa

berfikir adalah sumber dari kemajuan dalam hal apapun dan Syari'ah tidak pernah

melarang atau membatasi pemikiran seseorang.

Jika dilihat dari Model interpreted shari'a, dengan pemikiran bahwa

penafsiran keagamaan boleh jadi merupakan produk dari kondisi-kondisi historis

tertentu, menurut Husain Ahmad Amin (mesir, lahir 1932), para ulama hukum

Muslim pada abad-abad permulaan Islam telah melangkah begitu jauh untuk

menemukan hadits-hadits yang memperkuat pendapat mereka dan dapat

mengatasi perkembngan-perkembangan saat itu, dan kemudian

menghubungkannya dengan Rasulallah.36

6. Gagasan Tentang Kemajuan

Memaksakan penyeragaman penafsiran secara absolut adalah tidak

mungkin dan tidak diperlukan, perbedaan pendapat yang keberadaannya sangatlah

35 Dikutip dari http://www.islamlib.com tentang Islam Liberal, 07 Desember 2007 36 Dikutip dari www.islamlib.com tentang Islam Liberal, 07 Desember 2007

Page 41: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

berarti, maka harus diberi nilai positif yang tinggi, tidak seperti pemikiran

tradisional yang lebih terikat pada penafsiran-penafsiran masa lalu ketimbang

menghadapi tantangan perubahan. Islam Liberal cenderung mengembangkan

penafsiran baru atas sumber-sumber asli, saat mempelajari penafsiran masa lalu,

baik untuk mengambil wawasan maupun untuk memahaminya sebagai produk

dari konteks historisnya sendiri. Islam Liberal begitu menyadari kesulitan-

kesulitan yang menyertai proses pembaharuan pemikiran Islam dan kegagalan

kaum reformis pertama. Islam Liberal mengusulkan agar reformasi itu dilakukan

fokus pada Institusi-institusi pendidikan, ini merupakan pekerjaan besar yang

membutuhkan ide-ide dan reformis yang kritis.37

E. Peta Pemikiran Islam Liberal

Pemahaman yang hanya menyandarkan pada teks-teks dengan ketentuan

normatif agama dan pada bentuk-bentuk formalisme sejarah Islam paling awal

jelas sangat kurang memadai, dan dikalangan sebagian besar umat Islam, pola

semacam inilah yang berkembang dengan sangat subur. Jika ini terus-menerus

dipertahankan, Islam akan membayarnya dengan harga yang sangat mahal, karena

dengan pola pikir seperti ini, Islam akan menjadi agama yang ahistoris dan

eksklusif. Inilah yang menjadi keprihatinan Islam liberal.38

37 Dikutip dari, www islamlib.com, tentang Islam Liberal, 07 Desember 2007 38 Dikutip dari www. Islamlib.com. tentang Islam Liberal, 24 Desember 2007

Page 42: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Islam dalam perkembangan dan perjalanan sejarahnya yang sudah

sedemikian lama menyejarah, seringkali Islam hadir dengan adjektif, tanpa kata

sifat, dan karena itu tidak ada Islam saja. Sebab pada kenyataannya Islam

mengalami penafsiran yang dinamis dan berbeda-beda sesuai dengan konteks

sosio-historis yang melingkupinya dan siapa yang menjadi penafsirnya. Karena

itu, kemudian muncul Islam dengan seabrek nama dibelakangnya seperti Islam

modern, neo-modern, post-modern, tradisional, post-tradisional, konservatif,

lunak, garis keras, Islam kiri, kanan, tengah, atau bahkan nanti - bukan tidak

mungkin - akan muncul lagi Islam kiri luar atau Islam kanan luar.39

Dengan demikian, tak perlu heran kalau yang menempel menjadi adjektif

sangat beragam dan aneh-aneh atau bahkan bisa jadi terasa kontradiktif. Dalam

Islam sejarah yang lebih awal saja sudah muncul sekte-sekte yang cukup banyak.

Ada Khawarij, Syari'ah, Murji'ah, Mu'tazilah dan lain sebagainya.

Paham tentang kebebasan sekte-sekte tersebut secara diametral dapat

ditarik ke dalam dua kutub Jabariyah (fatalisme) dan Qadariyah (kebebasan).

Karena itu, tidak salah kalau untuk memahami Islam, seseorang atau sebuah

komunitas mengambil adjektif tertentu. Dalam konteks seperti ini ada beberapa

aktivis Islam yang menghendaki adanya pembaharuan dengan cara mengibarkan

bendera dengan adjektif liberal dibelakang Islam untuk menegaskan identitas

guna membungkus misi yang diembannya.40

39 Muhammad Nasih, Aktivis Jaringan Islam Liberal, wawancara pribadi, 09 Januari 2008 40 Dikutip dari www. Islamlib.com. tentang Islam Liberal, 24 Desember 2007

Page 43: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Misi Islam liberal, menurut Charles Kurzman, bertitik tolak pada suatu

rasionalitas untuk selalu menjaga kesinambungan Ssyariah Islam dengan tuntutan

sejarah. Dengan kerangka seperti ini, perkembangan diseminasi pemikiran Islam

yang diproduksi oleh Islam liberal sebenarnya tak perlu dianggap aneh, apalagi

dicurigai. Sebab meskipun dalam Islam melekat watak universalitas, tetapi pada

dataran praktisnya, Islam tetap memerlukan sebuah kerangka pandang, epistem,

yang selaras dan senafas dengan semangat zaman.41

41 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. xIix

Page 44: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

BAB III

MURTAD MENURUT HUKUM ISLAM

A. Dasar Hukum dan Pengertian Murtad (al-Riddah)

Dasar hukum yang menjadikan murtad sebagai tindak pidana adalah ayat

Al-Qur'an yang dengan tegas menyebutkan bahwa, orang yang keluar dari agama

Islam (murtad), adalah orang kafir, dan terhapuslah seluruh amal ibadahnya, dan

mereka kekal didalam Neraka. Sebagaimana surat Al-Baqarah ayat 217,

menyebutkan:

☺ ⌦

)٢١٧: البقرة. (

Artinya: barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya didunia dan diakhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya.(QS. Al-Baqarah: 217).

Bukan hanya itu, Al-Qur'an juga mendefinisikan Murtad dengan kembali

kepada kekafiran setelah orang tersebut beriman, dan orang tersebut akan

mendapatkan azab dan kemurkaan dari Allah Swt. Seperti yang telah disebut

dalam dalam firman Allah Swt, sebagai berikut:

Page 45: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

⌧ ☺

☺ ☺

⌧ .

) ١٠٦ النحل(

Artinya: Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (Dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (Dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.(Q.S. Al-

Nahl: 106)

)٥٤: ئدة الما (

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-

Page 46: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Maa'idah: 54)

Dari ayat-ayat Al-Qur'an diatas, disebut dengan jelas bahwa Al-Qur'an

menjelaskan tentang murtad yaitu orang yang berpindah agama atau orang yang

kafir setelah mereka beriman. Walaupun Al-Qur'an tidak menjelaskan dengan

tegas hukuman bagi orang yang murtad, tetapi Al-Qur'an menyebutkan bahwa

orang yang keluar dari agama Islam adalah orang yang kafir, yaitu orang yang

akan membahayakan Islam dan menjadi musuh Islam secara jelas.

Bukan hanya Al-Qur'an yang mendasari murtad sebagai tindak pidana,

tetapi Hadis Rasulullah dengan tegas menyebutkan bahwa murtad termasuk

tindak pidana dan hukumannya adalah hukuman mati, seperti hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari, sebagai berikut:

(.فاقتلوه دينه بدل من : سلم و عليه اهللا ليص اهللا رسول قال عباس بنا عن 42)البخارى رواه

Artinya: Dari Ibnu Abbas Rasullah Saw bersabda: Barang siapa yang mengganti

agamanya maka bunuhlah ia. (HR. Muslim).

Dan hadis yang berbunyi: ى بن ومحمد حنبل بن احمد حدثنا د واللفظ (المثن ال ) الحم دثنا : ق د ح عب

د عن , االعمش عن , سفيان عن, مهدي بن الرحمن ن اهللاعب رة ب عن , مه والذي: ((فقال. م.ص اهللا رسول فينا قام: قال, عبداهللا عن, مسروق الالي رسول اهللا ! غيره ه االاهللا وان شهد ان الال سلم ي اال , اليحل دم رجل م

42 Muhammad Ibn Ismail Al-Khalani, Subulus Salam, (Mesir: Mustafa al-Babi, Al-Halabi

Awladuhu, 1950), h. 265

Page 47: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

ي , المفارق للجماعة او الجماعة, التارك االسالم: ثالثة نفر و الثيب الزان ) رواه مسلم(ّ )). والنفس بالنفس

Artinya : Telah berbicara pada kami Ahmad Bin Hanbal, dan Muhammad Bin Mutsanna, telah berbicara: Abdurrahman Bin Mahdy, dari Sufyan, dari A'mas, dari Abdullah Bin Murrah, dari Masruk, dari Abdullah, telah berbicara: telah berdiri Rasulullah Saw dan bersabda: Demi Allah tiada Tuhan selain Allah, Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Aku (Muhammad) utusan Allah, kecuali tiga golongan: orang yang meninggalkan Islam yang memecah belah masyarakat, zinnah

muhsan, dan orang yang membunuh orang lain.(H.R. Muslim)43

Bukan hanya itu, tetapi ada Hadis Nabi dari Ibnu Abbas yang

menceritakan bahwa ada seorang yang buta, ibu kandungnya seorang hamba

sahaya, dia menghina Rasulullah, sudah diperingatkan tetapi tetap saja orang

tersebut melakukannya, dan pada suatu malam anaknya yang buta tersebut

mengambil benda tanjam yang ditaruh diperut ibunya dan anaknya yang buta

tersebut membunuh ibunya, pada waktu itu Rasul menyaksikan, lalu Rasul

berkata: lihatlah wanita itu halal darahnya.

Hadis lain yang yang menjelaskan tentang orang yang murtad adalah hadis

yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nas'I yang menyebutkan bahwa "tidak

halal darah orang muslim kecuali tiga: orang yang berzinah Muhsan, orang yang

membunuh dan laki-laki yang keluar dari Islam dan memerangi Allah dan

43 Imam Abi Husen Muslim Bin Hajaji, Sahih Muslim, (Libanon. Bairut,: Daar Ihya Al-

Thurasi Al-Arabi), h. 751

Page 48: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Rasulnya maka dibunh ia atau disalib ia atau dibuang dari tanah airnya (HR.

Abu Dawud dan Nasa'i).44

Sahabat Abu Bakar mendefinisikan orang yang murtad bukan hanya orang

yang meninggalkan agama Islam, tetapi orang yang tidak mengerjakan apa-apa

yang telah diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya pun oleh Abu Bakar dianggap

murtad, terbukti ketika Abu Bakar memerangi kaum yang tidak mau membayar

zakat, pada waktu ia menjadi khalifah pertama setelah Nabi wafat. Maka

pembahasan murtad terus berkembang melalui para ulama-ulama ahli fiqih.

Menurut para ulama, secara etimologis, kata Murtad merupakan isim fa'il

dari kata sebagai berikut:

مرتد يرتدارتد

yang berarti mundur, kembali ke belakang, menurut sayyid sabiq pengertian

riddah secara etimologis adalah

45منه جاء يذال الطريق عن الرجوع هو الردة

Artinya : Riddah (Murtad) adalah kembali atau mundur dari jalan dimana dia datang.

Dan Wahbah al-Zuhaili juga mendefinisikan Murtad secara etimologis sebagai

berikut:

الرجوعالردة هوا الى الشئ 46عن غيره

44 Ahmad Hasan, Bulughul Maram (terjemahan), (Bandung: CV. Diponegoro1967), jilid.

II, h. 164 45 Sayyid Sabiq, Fiqih al-Sunnah, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977), h. 451

Page 49: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Artinya : Riddah adalah kembali dari sesuatu kepada yang lainya.

Sementara secara terminologi, para ulama sebagai berikut:

بالقول او الكفر بالفعل او بالنية سواء الكفر الى االسالم دين عن الرجوع

Artinya : keluar dari agama Islam menjadi kafir , baik dengan niat, atau dengan perbuatan yang menunjukan kekafiran atau dengan ucapan.47

48احد من اآراه دون باختياره كفرال الى االسالم عن البالغ العاقل المسلم رجوع

Artinya : keluarnya seorang Muslim yang telah dewasa dan berakal sehat dari agama Islam pada kekafiran, dengan kehendak sendiri tanpa paksaan

dari siapapun.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan Murtad adalah keluarnya

seorang muslim dari agama yang dianutnya (agama Islam) kepada kekafiran

dengan menyatakan atau melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tersebut

kafir, misalnya mengingkari adanya Tuhan, mendustakan Rasulallah,

menghalalkan yang jelas-jelas haram, menyembah pada berhala, atau juga

melemparkan kitab suci Al-Qur'an pada kotoran dengan maksud penghinaan.49

Dari definisi diatas dapat di tarik benang merah, bahwa tidak semena-

mena orang dapat dikatakan murtad tetapi ada syarat tertentu yang dapat

menyebabkan kemurtadan, yaitu sebagai berikut :

46 Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977), juz. VII, h. 183

47 Muhammad Ibn Ismail Al-Khalani, Subulus Salam, (Mesir: Mustafa al-Babi, Al-

Halabi Awladuhu, 1950), h. 261 48 Sayyid Sabiq, Fiqih al-Sunnah, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977), h. 451 49 Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977),

juz. VII, h. 183

Page 50: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

1. Orang yang berakal, karena tidak sah murtadnya orang gila.

2. Mencapai usia baligh (dewasa), sebab anak dibawah umur belum ada

pertanggung jawaban hukum, dan juga tidak sah murtadnya anak kecil yang

telah mencapai usia mumayyiz menurut ulama Syafi'iyyah, sementara jumhur

ulama berpendapat sebaliknya.

3. Dilakukan atas kehendak sendiri, sebab tidak sah murtad seseorang karena

paksaan, dengan catatan hati orang tersebut bersiteguh dalam keimanan.

Dalam hal ini seorang sahabat Nabi yang bernama Ammar Ibn Yasir pernah

dipaksa mengucapkan kata-kata kekufuran, sehingga dia terpaksa

mengucapkannya, maka sesudah kejadian tersebut turunlah ayat 106, surat al-

Nahl :

⌧ ☺

☺ ☺

⌧ .

) ١٠٦ النحل(

Artinya: Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (Dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (Dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang

besar.(Q.S. Al-Nahl: 106)

Page 51: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Seorang muslim tidak dianggap keluar dari agama Islam kecuali apabila

yang bersangkutan menyatakan atau melakukan sesuatu yang menyebabkan dia

kufur serta diyakini dalam hatinya, atau dengan terang-terangan dia berpindah

agama pada agama lain.50

Adapun pernyataan atau perbuatan yang menyebabkan kekufuran seorang

muslim antara lain:51

1. Mengingkari keesaan Allah Swt, mengingkari adanya malaikat atau kenabian

Muhammad Saw, mengingkari hari kiamat, mengingkari wajibnya shalat,

zakat puasa, dan haji.

2. Menghalalkan yang haram, seperti menghalalkan minuman khamar

(minuman keras), zina, riba, dan menghalalkan makan daging babi dan

anjing.

3. Mengharamkan yang halal, seperti mengharamkan makanan yang sudah jelas

kehalalannya.

4. Mencaci dan menghina Nabi Muhammad Saw, atau para Nabi sebelumnya.

5. Menghina atau melecehkan kitab suci Al-Qur'an dan Sunnah Nabi.

6. Mengaku bahwa dirinya telah menerima wahyu.

7. dan Berpindah agama kepada agama lain.

Orang-orang yang terbukti melakukan hal-hal tersebut dengan syarat-

syarat tertentu diatas tadi, maka orang tersebut telah termasuk melakukan

50 Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977), juz.

VII, h. 183 51 Sayyid Sabiq, Fiqih al-Sunnah, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977), h. 454.

Page 52: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

kemurtadan. Tentu saja, hal ini melalui proses pembuktian apakah orang tersebut

terbukti ataupun tidak melakukan tindak pidana murtad, karena dalam hukum

Islam menganut asas praduga tidak bersalah.52

B. Konsep Kebebasan dalam Islam

Sejak pertama, Islam menghargai kebebasan berakidah, dan Rasul tidak

berdakwah kepada kaum kafir Makkah dengan kekerasan, tetapi Beliau

berdakwah dengan didasarkan pada hujjah (argumentasi yang jelas), bersifat

memuaskan akal dan fitrah kemanusiaan, dan melalui nasihat kebaikan dan

petunjuk kebenaran, bukan dengan peperangan. Seandainya Islam memaklumkan

kekerasan tidak mungkin mayoritas kaum paganis di India hidup berdampingan

dengan Muslim selama hampir delapan abad, juga tidak mungkin minoritas

Kristen dapat hidup di Negara-negara Islam sampai saat ini. Hal ni menunjukan

bahwa Islam sangat menghargai perbedaan.53

Islam adalah agama yang jauh dari sikap fanatik dan memaksakan umat

agama lain untuk menjadi seorang Muslim, (sebagaimana yang telah dituntun

oleh Al-Qur'an) yang menegaskan bahwa tidak ada paksaan untuk memeluk

agama. Dan apabila melihat Negara-negara muslim mulai dari Arab Saudi, Iran,

Turki, dan Negara-negara muslim lainnya yang telah menganut Islam selama 14

abad, disana tetap ada masyarakat Non-Muslim, disana ada penganut Budha,

52 Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.(Jakarta, Bulan bintang 2005) cet. 6, h.202 53 Abdul Halim Uways, Fiqih statis Dinamis, (Jakarta, Pustaka Hidayah, 1998), cet, 1. h.

30

Page 53: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Hindu, Keristen, bahkan Yahudi yang telah hidup di Negara Islam tersebut

berabad-abad. Ini membuktikan bahwa Islam tidak pernah memaksakan manusia

untuk menganut agama Islam. Dengan demikian siapapun yang mengatakan

bahwa orang yang tidak memeluk agama Islam halal darahnya, itu bukan datang

dari Islam karena Rasulullah pun hidup berdampingan dengan agama lain di

Makkah dan di Madinah.

Kita dapat menemukan ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur'an mengenai

hal ini, dalam surat Al- Baqarah ayat 256 :

⌧ ☺

Artinya : Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. Karna itu barang siapa yang ingkar kepada Thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui. (QS, 2:256)

Bukan hanya itu Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an, ada ayat lain yang

menunjukan bahwa Islam tidak pernah memaksa satu orang untuk memeluk

agama Islam seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an :

Page 54: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Artinya : "Dan tidak ada seorangpun yang beriman kecuali dengan iziin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak

menggunakan akalnya" (Q.S. 10: 100)

Ayat ini dengan tegas mengatakan bahwa seandainya Allah hendak

menjadikan manusia seluruhnya muslim, Allah pasti dan yakin bisa, tapi Allah

tidak berkehendak, artinya Allah tidak ingin menjadikan manusia seluruhnya

Iman kepada Allah, sebab kalaupun manusia di bumi ini menjadi muslim mereka

tetap akan berkelahi dan berbeda pendapat. Karena itu, Allah menciptakan

manusia dengan berbeda-beda, bersuku-suku, berbangsa-bangsa, berbagai macam

bahasa, ras, ini bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain.54

Dengan memberikan jaminan terhadap kebebasan dalam keyakinan

kepada semua manusia, ini berarti Syari'ah telah menunjukan tingkat tertinggi

dari kesempurnaannya. Syari'ah Islam memberi kebebasan kepada Non-Muslim

untuk menjalankan ritual agamanya dan mengekspresikan keyakinannya, menjaga

tempat beribadah dan sarana untuk belajar agama non-Muslim tersebut.

Tetapi, tidak lantas kebebasan diartikan tanpa ada batasan, Islam tentunya,

memberikan batasan yaitu bagi umat Islam sendiri tidak boleh keluar dari agama

Islam, jika umat Islam keluar dari agama Islam dan memeluk agama lain, maka

harus dikenakan hukuman mati, karena oarng tersebut telah dianggap murtad dan

54 Ayang Utriza, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-negara

Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2) No 4 h. 2 th 2005

Page 55: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

menjadi musuh Islam, dan pula akan membahayakan Islam sendiri ketika orang

tersebut berbelot pada musuh Islam sebab ditakutkan akan membocorkan rahasia

Islam. Hal inilah yang menyebabkan orang yang keluar dari ajaran Islam harus di

hukum mati. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw.55

البخارى رواه فاقتله دينه بدل من

Artinya : Barang siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia. (HR. Bukhari).

C. Sanksi Hukuman Pelaku Murtad (Riddah,) Menurut Para Ulama

Mazhab Fiqih.

Ada dua sanksi pidana yang ditimpakan pada orang yang melakukan

kemurtadan, yaitu sebagai berikut: 56

a. Hukuman Pokok.

Syari'at Islam menghukum perbuatan murtad, karena perbuatan tersebut

ditujukan terhadap agama Islam yang sekaligus sebagai sistem sosial bagi

masyarakat Islam. Maka ketidak tegasan menghukum jarimah murtad tersebut

akan berakibat pada goncangnya tatanan sistem sosial masyarakat Islam dan oleh

karena itu pelakunya harus ditumpas sama sekali, artinya pelaku harus dihukum

mati untuk melindungi masyarakat umum dan sistem kehidupan secara Islami,

55 Djazuli, Fiqih Jinayah, Upaya Menamggulangi Kejahatan Dalam Islam,( Jakarta, Raja

Grafindo Persada), cet 1. h. 114 56.Hasanuddin, Pidana Islam Di Indonesia. Peluang, Prospek dan Tantangan. (Jakarta,

Pustaka Pirdaus, 2001)cet 1, h, 66

Page 56: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dan akan menjadi alat pencegahan umum, sudah barang tentu hanya hukuman

mati saja yang mencapai tujuan tersebut.57

Para ulama sepakat bahwa pelaku murtad wajib dikenakan hukuman mati

sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Saw,

)البخارى رواه( هوفاقتل دينه بدل من

Artinya : Barang siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia. (HR. Bukhari).

Bukan hanya itu tetapi ada riwayat lain yang menyatakan hukuman bagi

pelaku murtad adalah di hukum mati seperti apa yang telah dipaparkan oleh

sahabat Nabi yaitu Mu'adz bin Jabal yang menceritakan tentang adanya seorang

laki-laki yang masuk agama Islam kemudian dia kembai pada agama Yahudi,

(lalu Mu'adz berkata) aku tidak akan duduk sampai orang tersebut di hukum mati,

itulah ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Lalu orang tersebut diperintah di hukum

mati.58

Ada juga hadis yang menjadi salah satu dasar hukum bagi pelaku murtad,

yaitu sebagai berikut:

اليحل : عن ابى مسعود رضي اهللا عنه ان رسول اهللا صلى اهللا عليه و سلم قال يب الث: حدا ثالثاال بإ , اهللا وان محمد رسول اهللامسلم يشهد ان الاله االدام

)رواه مسلم. ( لدينهالزاني والنفس بالنفس والتارك

Artinya : Dari Abi Masud, sesungguhnya Rasulullah bersabda, tidak halal darah seorang muslim yang mengucapkan shadah tiada Tuhan selain Allah

57 Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam.(Jakarta, Bulan bintang 2005) cet. 6, h.207 58 Hasanuddin. Pidana Islam Di Indonesia. Peluang, Prospek dan Tantangan. (Jakarta,

Pustaka Pirdaus, 2001)cet 1, h, 66

Page 57: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dan Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah, kecuali dengan salah satu yang tiga: orang yang melakukan zinah muhsan, orang yang

membunuh dan orang yang meninggalkan agamanya.(HR. Muslim).

Sementara itu, ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukuman

apabila pelaku murtad itu seorang wanita, Abu Hanifah berpendapat tidak

dikenakan hukuman mati apabila pelaku murtad tersebut adalah wanita. Dia

hanya wajib dikurung dan wajib bertaubat sampai dia kembali Iman. karena Abu

Hanifah memakai dasar Hadits Nabi yang menyatakan larangan membunuh

wanita tatkala Rasul melihat wanita terbunuh, lalu Nabi berkata : kenapa wanita

ini harus dibunuh?. Disamping itu juga Abu Hanifah beralasan bahwa

diwajibkannya hukuman mati itu terhadap pelaku murtad bukan disebabkan

kekufuran, melainkan menghindari kejahatan atau perlawanannya terhadap kaum

muslimin.59

Tetapi Jumhur ulama berpendapat bahwa pelaku murtad yang notabennya

kaum wanita itu tetap di hukum mati, alasannya dampak madharat riddah kaum

wanita sama dampak madaratnya riddah kaum laki-laki

Dalam pada itu, ulama Syafi'iyyah berpendapat bahwa seorang yang

beragama Yahudi yang keluar dari agamanya dan memeluk agama Nasrani

contohnya itu pun dikatakan Murtad berbeda dengan pendapat Abu Hanifah yang

59 Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh, (Bairut: Darul Al-Fikri, 1977),

juz V., h. 187

Page 58: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

menyebutkan bahwa yang dikategorikan murtad disini adalah orang yang keluar

dari agama Islam saja. 60

b. Hukuman Tambahan

Adapun sanksi tambahan terhadap pelaku murtad adalah hilangnya

kepemilikan terhadap hartanya.61 Para ulama telah bersepakat bahwa apabila

pelaku murtad kembali memeluk agama Islam, setatus kepemilikan hartanya

seperti semula ketika dia muslim. Demikian pula, para ulama juga sepakat bahwa

apabila pelaku murtad meninggal dunia, atau telah di hukum mati, atau bergabung

pada pihak musuh Islam, maka hilanglah hak kepemilikan hartanya.

Namun demikian, para ulama berbeda pendapat apakah hilangnya

kepemilikan harta tersebut terhitung sejak yang bersangkutan murtad atau setelah

orang tersebut di hukum mati. Abu Hanifah, Malik dan Syafi'i berpendapat

bahwa hilangnya kepemilikan harta tersebut terhitung sejak, pelaku berbuat

murtad. Oleh karena itu ketika ia dinyatakan murtad maka hartanya harus disita,

Tetapi, apabila ia bertaubat dan kembali masuk agama Islam, kepemilikan

hartanya kembali seperti semula, dan apabila ia meninggal dunia karena

hukuman mati, maka hak kepemilikan hartanya hilang sebab semata-mata ia

murtad, dan karenanya menjadi hilang pula keterpeliharaan akan hartanya.62

60 Muhammad Ibn Ismail Al-Khalani, Subulus Salam, (Mesir: Mustafa al-Babi, Al-Halabi

Awladuhu, 1950), h. 265 61 Abdul Qodir Audah Al-Tasyri' Al-Jina'I Al-Islami, (Maktabah: Dar Al-Urubah, 1963)

juz I h. 662 62 Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, diterjemahkan oleh:

Abdullah Zaky Alkaf, Fiqih Empat Mazhab (Hasyimi, Bandung,2004), cet ke, 2 h. 451

Page 59: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Sementara itu, ulama Hanabilah berpendapat, bahwa hilangnya hak

kepemilikan hartanya bukanlah semata-mata karena perbuatan murtad, oleh

sebab itu batas hilangnya kepemilikan hartanya setelah ia di hukum mati, menurut

Imam Hambali hilangnya keterpelihraan dirinya tidak semata-mata

menghilangkan kepemilikannya terhadap hartanya. Bandingannya seperti muslim

yang dihukum rajam karena zina tidak menghilangkan kepemilikan hartanya,

akan tetapi jika orang murtad yang kembali pada musuh Islam kepemilikannya

hartanya tidak hilang tetapi boleh disita (dirampas) jika orang tersebut tergolong

kafir harbi. Dan menurut Imam Hambali ia boleh di bunuh tanpa diberi

kesempatan untuk bertaubat.63

Dalam pada itu, Imam Malik dan Syafi'i berpendapat, hilangnya

kepemilikan pelaku murtad terhadap hartanya berlaku terhadap seluruh hartanya,

sementara pendapat Abu Hanifah bahwa hilangnya kepemilikan harta orang yang

melakukan tindak pidana murtad hanya berlaku pada harta yang dihasilkan

setelah ia murtad adapun hartaS yang dihasilkan sebelum ia murtad, menjadi hak

ahli warisnya.64

D. Perbedaan Pendapat para ulama Tentang Orang Yang Murtad

63 Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, diterjemahkan oleh:

Abdullah Zaky Alkaf, Fiqih Empat Mazhab (Hasyimi, Bandung,2004), cet ke, 2 h. 451 64 Abdul Qodir Audah, al-Tasyrii' al-Jinai al-Islami. (Maktabah, Dar Al-Urubah, 1963)

Juz I h. 662

Page 60: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Para imam mazhab sepakat bahwa orang yang keluar dari Islam wajib di

hukum mati. Tetapi, mereka berbeda pendapat, tentang apakah kewajiban

hukuman mati bagi pelaku murtad itu harus segera dilakukan ataukah disuruh

bertaubat terlebih dahulu. apakah perintah bertaubat itu wajib hukumnya atau

sunnah, Apabila pelaku murtad meminta ditangguhkan untuk bertaubat, tetapi ia

tetap tidak bertaubat, apakah boleh diberi kesempatan untuk ditangguhkan

kembali, hal ini yang menjadi perdebatan para ulama mazhab fiqih.

Ulama Hanafiah berpendapat bahwa, pelaku murtad dianjurkan untuk

diberi kesempatan bertaubat sebelum di eksekusi mati. Sementara jumhur ulama

menyatakan, wajib hukumnya memberi kesempatan untuk bertaubat pada pelaku

murtad.65

Mengenai tenggang waktunya, ulama Malikiyyah memberi tempo selama

tiga hari. Sementara menurut Imam Abu Hanifah tidak membatasinya, hanya

secara berulang-ulang menyuruh pelaku murtad untruk bertaubat sampai ada

dugaan kuat bahwa pelaku tetap teguh dalam kemurtadannya dan pada saat itulah

hukuman mati dilaksanakan. Taubatnya orang yang murtad cukup dengan

mengucapkan dua kalimah Syahadah. Selain itu, ia harus mengakui bahwa apa

yang dilakukannya ketika ia murtad sangat bertentangan dengan agama Islam.66

65 Ibn Rusyd, Bidayat al-Mujtahidin Wa Nihayah Al-Muktasid, (Mesir,: Mustafa Al-

babi-Halabi, 1966), Juz II h. 343. 66 Djazuli, Fiqih Jinayah, Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam.( Jakarta: Raja

Grafindo Persada) cet. 1 h. 116

Page 61: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Imam Malik berpendapat, wajib hukumnya pelaku murtad untuk bertobat,

dan jika ia segera tobat maka diterima tobatnya. Sedangkan jika ia tidak mau

bertobat, lalu ia bertaubat, maka diterima tobatnya, tetapi jika ia tidak mau

bertobat maka wajib dihukum mati. Imam Syafi'i dalam hal ini mempunyai dua

pendapat, pendapat yang lebih kuat yaitu wajib di perintah berobat sebelum di

hukum mati. Dalam masalah pemberian penangguhan pendapat Imam Syafi'i

ialah tidak boleh diberikan penangguhan walaupun pelaku memintanya,

melainkan harus dihukum mati dengan segera jika ia sudah terbukti murtad dan

bersikeras untuk keluar dari Islam.

Dari Imam Hambali diperoleh dua riwayat, pertama, seperti pendapat

Imam Malik. Kedua, tidak wajib diperintah bertobat terlebih dahulu. Mengenai

pemberian penangguhan, dari mazhab Hanbali diperoleh tiga pendapat yang

berbeda, pertama Al-Hasan Al-Bashri berkata: orang yang murtad tidak disuruh

bertaubat terlebih dahulu, melainkan wajib di hukum mati dengan segera, tetapi

'Atha' berkata jika ia dilahirkan dalam keadaan Islam, lalu ia murtad maka ia

tidak diperintahkan untuk bertaubat melainkan harus segera di hukum mati,

sedangkan jika ia asalnya kafir, lalu menjadi Islam kemudin murtad, maka ia

diperintahkan bertaubat sebelum di hukum mati. Menurut Ats-Tsawuri bahwa

semua orang yang murtad hendaknya diperintahkan untuk bertaubat.67

67 Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, diterjemahkan oleh:

Abdullah Zaky Alkaf,Fiqih Empat Mazhab, (Bandung,: Hasyimi, 2004), cet ke, 2 h. 451

Page 62: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Menurut pendapat Maliki, Syafi'I dan Hambali perempuan yang murtad

hukumannya sama dengan laki-laki yang murtad yaitu dihukum mati, sedangkan

menurut pendapat Hanafi hukuman perempuan yang murtad tidak sama dengan

hukuman lak-laki yang murtad, jika perempuan yang murtad hukumannya

dipenjarakan, tidak di hukum mati. Kemurtadan anak kecil yang telah mumayyiz

menurut Imam Hanafi dan Maliki serta pendapat Hambali kemurtadannya sah,

tetapi menurut Imam Syafi'I tidak sah kemurtadan anak kecil yang sudah

mumayyiz. 68

Para Imam Mazhab sepekat bahwa orang Zindiq, yaitu orang yang

penampilan lahiriahnya Islam tetapi hatinya kafir, orang seperti ini harus dihukum

mati. Para Iman Mazhab berbeda pendapat tentang taubatnya orang zindiq,

menurut pendapat Hanafi dari riwayat yang paling jelas, diterima taubat oarng

zindiq, hal ini sama dengan apa yang di sebutkan oleh Imam Syafi'i, tetapi

menurut Maliki dan Hambali, dibunuh, tidak diperintah untuk bertaubat.

Jika penduduk satu wilayah semuanya murtad, dan berlaku hukuman mati

bagi mereka, menurut Hanafi berkata: satu daerah baru bias di katakana dar al-

harab (negeri yang diperangi) ketika terpenuhi tiga Syarat, yaitu:

1. sudah nyata dan jelas di wilayah tersebut hukum-hukum kekufuran

2. tidak ada seorangpun yang Islam atau dzimmi yang terjamin kehidupannya

didaerah tersebut.

68 Abdul Qodir Audah, al-Tasyrii' al-Jinai al-Islami. (Maktabah: Dar Al-Urubah, 1963)

Juz I h. 662

Page 63: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

3. berbatasan dengan dar alharab

Sedangkan menurut pendapat yang jelas dari Maliki, jika sudah jelas

bahwa penduduk didaerah tersebut semuanya murtad, maka daerah tersebut

menjadi dar al-harab.demikian pula pendapat Syafi'i dan hambali.69

Para Imam mazhab sepakat bahwa harta orang yang murtad dihukumi

sebagai harta rampasan, Imam Hanafi dan Maliki mengatakan, bahwa anak-anak

yang orang tuanya murtad tidak boleh dijadikan hamba sahaya. Tetapi, mereka

harus masuk Islam ketika usinya sudah baligh, jika mereka menolak masuk Islam

Imam Hanafi dan Maliki mengatakan mereka harus dipenjarakan dan diancam

dipukuli jika tidak mau masuk Islam. Tetapi menurut Imam Hmbali bahwa anak-

anak yang orang tuanya murtad sah untuk dijadikan budak, dan menurut Imam

Syafi'i anak-anak yang orang tuanya murtad tidak boleh dijadikan budak karena

mereka dianggap tidak bersalah atas kemurtadan orang tuanya, masih ada

kesempatan untuk mendidik anak-anak tersebut menjadi anak-anak yang baik

secara Islam.70

69 Muhammad Ibn Ismail Al-Khalani, Subulus Salam, (Mesir: Mustafa al-Babi, Al-Halabi

Awladuhu, 1950), h. 266 70 Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, diterjemahkan oleh:

Abdullah Zaky Alkaf, Fiqih Empat Mazhab, (Bandung : Hasyimi, , 2004), cet ke, 2, h. 452-453

Page 64: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

BAB IV

KORELASI PEMIKIRAN KEBEBASAN BERAGAMA ISLAM

LIBERAL TERHADAP MURTAD (APOSTASY)

A. Konsep Kebebasan beragama Islam Liberal

Kebebasan beragama, sebagai sebuah kepedulian umum umat manusia

dan perhatian internasional, masih relatif baru. Pada zaman dahulu, problematika

ini tidak relevan. Sepanjang zaman itu, semua orang terbiasa menyembah dewa-

dewa dikampungnya, merupakan tugas dewa untuk menjaga keluarga, menjaga

rumah, menysejahterakan Negara. Dewa chartage71 sebagai contoh secara alami

merupakan musuh bagi dewa-dewa Roma.dalam konteks itu penolakan terhadap

dewa-dewa sama artinya pembangkangan terhadap Negara.

Situasi ini hampir sama dalam tradisi Injil, dalam injil Yahweh, bertindak

sebagai Tuhan orang-orang Yahudi, ia terus menerus mengingatkan umatnya agar

tidak menyembah Tuhan yang lain dan agar mematuhi hukumnya. Umat yang

ber-Tuhan satu itu, juga merupakan berentitas fisik. Seperti dua belas suku berasal

dari Ibrahim melalui Ishaq dan Ya'qub dengan satu negeri yaitu Palestina,

71 Peter L Berger, Sisi lain Tuhan, Polaritas dalam Agama-Agama Dunia,(Yogyakarta,

CV Qalam,2003), cet,1 h. 244

Page 65: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

kelompok Yahudi merupakan prototipe kesatuan yang ideal mereka mematuhi

hukum darah, tempat dan agama. Yudaisme adalah prototipe sempurna dari suatu

komunitas dengan keseragaman etnis yang berakar pada agama yang dibentuk

dalam suatu negeri. Maka, adalah suatu yang absurd untuk berbicara kebebasan

beragama dalam kasus seperti ini, atau melepaskan sama sekali. Orang-orang

Yahudi yang keluar dan memeluk agama lain berarti dia sudah kehilangan

identitas komunitas dalam negaranya. Konversi mereka dianggap sebagai

penghianatan dan, dengan demikian, dapat di pastikan mendapatkan vonis mati.

jika kita mengangkat kasus komunitas Yahudi ini sebagai sebuah prototipe, kasus

tersebut bukan tanpa kemiripan dengan kasus ummat Islam klasik, sebagaimana

yang telah di bentuk oleh teologi tradisional.

Karena alasan-alasan historis, sitiuasi ini berubah dengan penyebaran

Kristen. Sejak semula, penyebaran ini tidak berhubungan dengan Negara, dan

para pengikut Yesus, komunitas Yahudi, menolak dakwahnya. Yesus

memerintahkan murid-muridnya untuk mempersembahkan pada kaisar sesuatu

yang milik kaisar, dan kepada Tuhan yang adalah milik Tuhan.72 Ini merupakan

usaha revolusioner untuk memisahkan agama dengan Negara dan untuk

memastikan kebebasan individual, ini gagal, karena waktunya belum matang. Dan

konsekuensinya Negara Roma menganggap orang-orang Kristen yang awal

adalah sebagai pembangkang, karena penolakan mereka untuk menyembah dewa-

dewa kampung dan kelompok sosial mereka. Oleh karena itu mereka

72 Injil Matius, Pasal 22, ayat 21

Page 66: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

diperlakukan seperti pemberontak terhadap Negara. Hak untuk menentukan diri

sendiri dan hak kebebasan beragama telah diabaikan oleh mereka. Dan mereka

tidak dapat bergerak bebas sesuai kesadaran mereka.73

Singkatnya, gereja dan Negara segera menyadari bahwa mereka saling

membutuhkan satu sama lain. Intoleransi kelompok sosial atau keagamaan yang

dominan segera menegaskan dirinya dimana-mana dengan berbagai macam

perang intren maupun ekstern, segala bentuk diskriminasi dan kekerasan. Tak

terkecuali dunia Islam, ada pelanggaran hak-hak fundamentalis tersebut.

Tetapi, Dalam dunia Islam terdapat masa-masa yang penuh hormat,

inklusif dan penuh dialog. Seperti sebelum abad ke-19, ada klaim bahwa atas hak

berpikiran bebas, liberalisme politik dan studi-studi filosofis sedang menjadi

trend, tetapi tetap kebebasan beragama menjadi sinonim sekularisme dan

ateisme. Konsekuensinya perang melawan kebebasan beragama yang tak kenal

kompromi dilancarkan yang ditunggangi oleh kesalah pahaman, maka untuk

membicarakan hal ini kita harus terlepas dari konsepsi palsu tersebut.74

Harus diakui bahwa kebebasan beragama saat ini mengakar pada

kehidupan sosial kita. Sejak deklarasi hak asasi manusia pada tahun 1945, konsep

ini telah muncul sebagai bagian esensial dari hukum internasional.75

73 Peter L Berger, Sisi lain Tuhan, Polaritas dsalam Agama-Agama Dunia,(Yogyakarta:

CV Qalam,2003), cet,1 h. 256 74 Noviriantoni, Anggota Jaringan Islam Liberal, Wawancara Peribadi, Jakarta, 20

Januari 2008 75 Ayang Utriza, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-negara

Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2, 2005) No 4 h. 1

Page 67: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Di lain pihak kita hidup dalam dunia pluralistik yang ditakdirkan untuk

semakin maju dan berbudaya, manusia mempunyai hak untuk berbeda dan planet

bumi ini telah sedemikian kecil untuk ambisi-mbisi dan mimpi-mimipi kita. Maka

sebetulnya didunia ini sudah tidak ada ruang lagi untuk ekslusif, dan kita harus

mengakui satu sama lain sebagaimana adanya kita. Bahwa keanekaragaman

adalah hukum zaman kita, setiap manusia adalah tetangga bagi manusi yang lain.

Di negeri-negeri Islam, telah sejak lama terbiasa hidup berdampingan

dengan komunitas-komunitas yang berlainan iman. Hal ini tidak mudah

sebagaimana telah dibuktikan oleh peristiwa-peristiwa masa laludan sekarang.

Hanya belakangan ini kita dihapkan dengan sekularisme.inilah giliran kita

merasakan agnostisisme dan ateisme. Kita harus menyadari perubahan dalam

masyrakat kita yang membingungkan dan menerapkan teologis kita yang dalam

konteks baru dan belum pernah terjadi.76

Tetapi, sebelum beranjak lebih jauh kita harus tahu apa kebebasan

Bergama itu? Apakah ini hanya hak untuk tidak percaya (menjadi kafir)? Seorang

mungkin memang berkata bahwa kebebasan beragama hanya lah satu aspek bagi

pertanyaan itu. Akan tetapi kebebasan beragama yang sesungguhnya adalah hak

untuk menentukan bagi diri sendiri, tanpa segala bentuk teknan, paksaan, rasa

takut dan was-was, dan untuk percaya atau tidak, hak untuk memikul dengan

penuh kesadaraan takdir sendiri, bahkan hak untuk mengekspresikan pilihan

76 http://www islamlib.com, Tentang Islam Liberal, 23 januari 2008

Page 68: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

keyakinannya, untuk menyembah dan bersaksi dengan bebas. Maka timbul

pertanyaan apakah definisi ini sesuai dengan ajaran-ajaran dasar Al-Qur'an.

Sebetulnya kebebasan beragama dibangun dari persepektif Al-Qur'an,

pertama dan seterusnya, atas dasar tabi'at manusia yang kodrati, manusia

bukanlah sesuatu ditengah-tengah yang lain, diantara seluruh jajaran makhluk,

hanya manusia yang memiliki tugas dan kewajiban. Manusia merupakn makhluk

pengeculian. Yang tidak bisa disederhanakan dengan bentuk fisik saja, karena

manusia sebelum makhluk lain adalah sebuah spirit. Spirit yang diberi kekuatan

untuk mengetahui yang absolut dan naik mencapai Tuhan, jika manusia menjadi

makhluk yang istimewa di alam semesta itu karena Tuhan menghembuskan

sesuatu dari spirit-Nya. Seperti ungkapan Al-Qur'an sebagai berikut:

☺ ⌧

)٩: السجده( Artinya: Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS.As-

Sajadah: 9)

Seperti halnya makhluk lainnya tentu saja manusia adalah materi,

mereka di ciptakan dari tanah liat yang baik, dan dari tanah yang mudah dibentuk.

)٢٨: الحجر( ☺

Page 69: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, (QS.Al-

Hijr:28)

Manusia memiliki dua sisi, pertama sisi tanah yang membuat manusia

rendah dan sisi Ruh Tuhan yang membuat manusia tinggi. Menurut A Yusuf Ali

(1827-1052)

"Jika digunakan dengan tepat, akan memberikan manusia keunggulan dari makhluk-makhluk yang lain".77

Posisi istimewa dalam tatanan alam, digambarkan Tuhan dalam Al-

Qur'an dimana malaikat diperintahkan untuk sujud pada Adam.

)٢٩: الحجر(

Artinya : Maka apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan Telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu

kepadanya dengan bersujud.(QS. Hijr: 29).78

Prototipe surgawi manusia, agaknya, dan asalkan manusia diposisikan

sebagai makhluk, kita dapat mengatakan bahwa Islam sejalan dengan pewaris

spiritual Ibrahim lainnya, yaitu umat Yahudi dan Kristen. Karena Tuhan

menciptakan manusia dalm citra-Nya. Maka manusia bagaimanapun kemampuan,

kecakapan fisik dan intelektualnya serta kecerdasannya, semua manusia sungguh-

77 Mohamed Talbi, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience, (Inggris: Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998), penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, (Jakarta:Paramadina,2003), cet 1, h. 252-253

78 dimaksud dengan sujud disini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan kepada Adam As.

Page 70: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

sungguh setara, karena manusia memiliki hembusan Ruh yang sama dari Tuhan.

Dan dengan Ruh ini pula manusia mampu mencapai Tuhan dan menjawab

panggiln-Nya dengan bebas. Konsekuensinya manusia memiliki martabat dan

kesucian yang sama, dan oleh sebab itu manusia berhak menentukan dirinya

sendiri di dunia dan di akhirat nanti. Dari perspektif Al-Qur'n bahwa hak asasi

manusia berakar pada sifat natural manusia, dan hal ini disebabkan oleh rencana

dan ciptaan Tuhan. Jadi dari penjelasan diatas bahwa landasan bagi hak asasi

manusia adalah kebebasan beragama.79

Dari persepektif Islam, manusia diciptakan bukan hanya hasil dari "rasio

dan keniscayaan" tetapi penciptaan mereka berdasarkan rencana dan tujuan.

Melalui "hembusan", mereka menerima kemampuan untuk menjdi satu dengan

Tuhan manusia adalah makhluk yang istimewa dengan keunggulan sepiritual,

seperti dikatakan dalam Al-Qur'an sebagai berikut:

)٧٠: االسرء( ⌧.

79 Mohamed Talbi, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience,

(Inggris, Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998), penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, (Jakarta Paramadina,2003), cet 1, h. 252-253

Page 71: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Artinya: Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan,*80kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna

atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.(QS.17:70)

Manusia diciptakan tidak main-main, mereka mengemban misi dari Tuhan

dan mereka wakil Tuhan dibumi ini. Dan dengan demikian Tuhan membebaskan

manusia untuk memilih jalan hidupnya sendiri karena manusia adalah makhluk

yang mampu berfikir dan mempunyai hati, untuk membedakan yang mana yang

baik dan yang buruk, seperti yang telah diungkap oleh Al-Qur'an:

☺ ☯ )١٥: ثيه الجا. (

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri, Kemudian kepada Tuhanmulah kamu

dikembalikan.(QS. Al-Jaatsiah: 15).

Ini sudah jelas bahwa manusia mesti memilih jalan hidupnya dengan

bebas, tanpa paksaan, semua harus menjalankan takdir mereka secara sadar, Al-

Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa paksaan tidak sesuai dengan agama

Islam:

⌧ ☺

80 Maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di

daratan dan di lautan untuk memperoleh penghidupan.

Page 72: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

)١٥٦ : ه البقر ( ⌧

Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut 81 dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha

Mengetahui.(QS. Al-Baqarah:256).

Menurut Mohammed Talbi bahwa hanya teks Al-Qur'an saja diantara

wahyu-wahyu yang Tuhan kirimkan yang secara tegas menyatakan kebebasan

beragama. Alasannya adalah iman agar benar dan diyakini, harus merupakan

tindakan yang ikhlas. Dalam hubungan ini, bukanlah kesia-siaan untuk menggaris

bawahi bahwa ayat yang telah dikutip telah digunakan untuk menegur beberapa

orang Yahudi dan Keristen, yang baru saja memeluk Islam di Madinah yang juga

hendak mengislamkan anak-anak mereka, sehingga semakin jelas bahwa iman

urusan dan komitmen individual, dan bahwa orang tua pun tidak bisa mencampuri

urusan ini. Iman sebagaimana dijelaskan dalam konteks dasar Islam dengan kata-

kata yang jelas dan tidak dapat diragukan lagi, merupakan tindakan sukarela yang

lahir dari keyakinan dan kebebasan.82

Sesungguhnya, Tuhan pun tidak memaksakan kehendak-Nya. Hal ini juga

dengan jelas digambarkan dalam Al-Qur'an. Iman adalah pemberian bebas,

hidayah Tuhan kepada siapa saja, manusia hanya dapat menerima atau

81 Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

82 Mohamed Talbi, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience, (Inggris, Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998), penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, (Jakarta Paramadina,2003), cet 1, h. 254

Page 73: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

menolaknya, manusia mempunyai kekuatan untuk membuka hati dan menerima

pemberian Tuhan jika petunjuk (hudan) telah dikirimkan kepada mereka, dengan

hangat, mereka diajak untuk mendengarkan panggilan Tuhan. Tuhan juga

mengingatkan manusia dengan bahasa yang tegas dan jelas, sebagaimana telah

digaris bawahi dalam teks Al-Qur'an yang telah dikutip yang menekankan

kebebasan manusia, "telah jelas perbedaan jalan yang benar dari yang salah."

Maka terserah manusia untuk memilih jalan yang mana, dan inilah harga dan

martbat manusia, bukan menjadi hal yang tabu bahwa manusia bisa melakukan

kekeliruan dan kesalahan dalam memilih jalan yang menyimpang dari jalan yang

lurus.

Singkatnya, manusia mempunyai kapasitas untuk tidak menjawab

panggilan Tuhan. Dan kapasitas ini menjadi kriteria kebebasan yang hakiki

manusia. Bahkan Rasul saja yang misi dan tugasnya menyampaikan wahyu dari

Tuhan tidak dapat membantu dalam masalah ini, karena memang manusia

mempunyai kebebasan penuh, Rasul dengan jelas dan tegas diingatkan untuk

menghormati kebebasan manusia dan misteri Tuhan dibalik hal tersebut, seperti

yang telah diungkap oleh Al-Qur’an sebagai berikut:

)٩٩: نسوي (

Artinya: Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa

Page 74: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya (QS. Yunus: 99)

Dalam terjemahannya, A Yusuf Ali, berkomentar:

"orang-orang yang beriman harus bersabar dan tidak marah, jika mereka harus berjuang melawan orang-orang kafir, dan yang paling penting mereka harus bertahan dari godaan untuk memaksakan iman, yaitu dengan paksaan pisik, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain seperti tekanan social, atau rayuan-rayuan kesejahteraan atau jabatan, tau rayuan-rayuanlainnya kepada oarng lain.

Karena iman yang dipaksakan bukanlah iman."

Misi rasul, dan semua umatnya ditekankan untuk menasihati,

memperingati, menyampaikan pesan, dan menegur tanpa paksaan. Ia

diperintahkan seperti itu dalam Al-Qur'an:

⌧ ☺ ⌦ ⌧ .

)٢٢-٢١: شيه الغا (☺Artinya: 21. Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu hanyalah

orang yang memberi peringatan. 22. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.(QS. Al-

Gaasiyyah:21-22).

Dengan kata lain, Tuhan telah merancang manusia menjadi makhluk yang

bebas dari apa yang dia inginkan, dengan kebebasan dan kesadaran yang penuh,

keinginan dan jawaban yang patuh pada panggilan-Nya, dan itulah makna paling

dasar dari "Islam".

Menurut Noviriantoni anggota Jaringan Islam Liberal, menyatakan bahwa

manusia diciptakan dengan akal budi, yang bisa menentukan jalannya sendiri

dengan pikiran dan hati nuraninya. Maka dengan demikian manusia menjadi

makhluk yang bebas untuk menentukan jalan yang benar dan yang salah, tetapi

Page 75: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Hal ini bukan berarti kita sebagai manusia menjadi tidak peduli dengan manusia

disekitar kita, justru Al-Qur'an mengajarkan dan memerintahkan untuk

menyampaikan pesan dari Tuhan (dakwah Islamiyah), meneruskan apa yang telah

Rasulullah Saw kerjakan. Bukan menjadi manusia yang acuh terhadap orang lain,

tetapi menjadi manusia yang peduli atas orang lain, dengan tidak memaksa orang

lain. selanjutnya Tuhan menyuruh manusia untuk bersosialisasi dengan manusia

yang lain, agar terjadi ineraksi yang harmonis antara manusia. Seperti yang telah

di ungkap Al-Qur'an sebagai berikut:83

)١٣: الحجراه (

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

lagi Maha Mengenal.(QS. Al-Hujrah: 13)

Yusuf Ali menafsirkan, sebagai berikut:

"ini ditujukan pada semua umat manusia, tentunya tidak hanya pada umat Islam, walaupun dipahami didunia yang sempurna, keduanya akan menjadi sinonim, manusia diturunkan dari sepasang orang tua. Suku, ras dan bangsa-bangsa adalah label untuk memudahkan, yang dengannya kita dapat mengetahui karakteristik tertentu yang berbeda. Dihadapan Tuhan mereka adalah satu, dan

83 Noviriantoni, Anggota Jaringan Islam Liberal, Wawancara Peribadi, Jakarta, 20

Januari 2008

Page 76: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

orang-orang yang mendapat kemulyaan tertinggi adalah manusia yang paling bertaqwa."84

Dengan kata lain, manusia diciptakan tidak untuk individualitas, tetapi

mereka diciptakan untuk komunitas, ibadah manusia terletak pada rekonsiliasi

manusia dengan Tuhan dan dengan sesama manusia. Kita harus mendapatkan

jalan, pada setiap kasus kehidupan, untuk mewujudkan dua rekonsiliasi tersebut,

tanpa mengkhianati Tuhan dan tanpa merusak hubungan dengan orang lain. Yaitu

dengan berdialog secara baik dengan sesama manusia, seperti yang telah

diungkap dalam Al-Qur'an, sebagai berikut:

)٤٦: العنكبت (

Artinya: Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka,85dan Katakanlah: "Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami Hanya kepada-Nya berserah

diri".(QS. Al-Ankabut:46).

84 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. 257 85 yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim ialah: orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling

baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.

Page 77: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Kata سلمون yang digunakan dalam ayat ini dan diterjemahkan menjadi م

kata kerja (kalimah fi'il), "berserah" adalah "muslim", kerena seorang muslim

adalah orang yang berserah diri kepada Allah Swt. Maka umat Islam bisa menjadi

muslim sejati apabila hidup dalam hubungan dialog dengan cara terbaik dengan

orang-orang yang berbeda iman dan ideologi, kecuali dengan orang-orang yang

zalim dari golongan Ahlul kitab, karena pada ayat tersebut terdapat illa (lil

isti’na), “pengecualian”, sebab tidak semua Ahlul Kitab itu zalim dan tidak semua

yang seiman tidak zalim. Akhirnya berserah diri pada Tuhan, dan kita harus

memperlihatkan kepedulian kita terhadap tetangga karena manusia adalah

makhluk sosial. Dari segi keislaman Islam Liberal, bahwa kebebasan manusia

adalah mutlak yang diberikan Tuhan pada manusia yang harus dijungjung tinggi

dan tidak boleh diabaikan, dan saling menghormati kebebasan-kebebasan manusia

disekitar kita, apalagi kebebasan menyangkut agama dan keyakinan, karena Al-

Qur'an telah dengan jelas menyatakan tidak ada paksaan dalam beragama, ini

menjadi dasar pemikiran Islam Liberal dalam menyikapi masalah yang

berbenturan dengan keyakinan seseorang. Kita harus ingat dengan sebuah hadits

Nabi: "orang yang beriman tidak pernah berhenti mencari kebijaksanaan, dan

ketika ia mendapatkannya maka ia akan mengambilnya." 86

Dan sebuah teks Al-Qur'an menyatakan :

86 Mohamed Talbi, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience,

(Inggris, Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998), penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, (Jakarta: Paramadina,2003), cet. 1, h. 256

Page 78: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

⌧ : الزمر( ⌧

٤٦( Artinya: Katakanlah: "Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka

perselisihkannya."(QS. Azumar: 46).

B. Pandangan Islam Liberal Terhadap Orang yang Murtad

Meskipun seluruh umat Islam terikat dengan ajaran-ajaran dasar Al-

Qur'an, tetapi para teologi muslim tradisional, dengan alasan-alasan historis,

terkadang tidak merefleksikan semangat Al-Qur'an, mereka terlalu mengekang

kebebasan manusia padahal sudah jelas-jelas Tuhan menciptakan manusia yang

bebas dalam segala hal karena manusia bisa mempertanggung jawabkan semua

perbuatannya. Sebgai contoh, mari kita buktikan dalam kasus dzimmi, yaitu

penganut minoritas dalam kerajaan Islam pada abad pertengahan, dan kasus

Riddah(Murtad).87

Pertama. Orang-orang dzimmi, kalaupun semua wilayah Islam dikuasai

dengan kekuatan atau jihad, untuk memberi jalan bagi Islam, Islam sendiri tidak

pernah dikemukakan dengan pemaksaan. Dari sudut pandang ini Al-Qur'an

87 Ayang Utriza, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-negara

Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2, 2005) No 4 h. 1

Page 79: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dicermati bahwa, ajaran-ajaran Al-Qur'an tersebut melindungi kaum dzimmi dari

bentuk intoleransi agama. Yaitu dengan dua atau tiga pengecualian, kaum dzimmi

tidak pernah dihalang-halangi untuk mengikuti keyakinan agamanya, dari segi

ibadah, atau mengatur komunitasnya dengan hukum mereka sendiri. Keadaan

merekapun ditingkatkan oleh penaklukan Islam, mereka lama menikmati

perlakuan baik dan kesejahteraan yang nyata, bahkan ada yang menduduki posisi

penting dalam administrasi, diperadilan dan dalam kegitan ekonomi.

Akan tetapi, adalah fakta bahwa mereka pernah mengalami perlakuan-

perlakuan yang diskriminatif, dari sebagian masa kejayaan Islam, keadaan

terburuk bagi mereka setelah masa pemerintahan Al-Mutawakkil (847-861).

Diskriminasi, khususnya dalam berpakaian. Dan pada masa pemerintahan Al-

Hakim (66-1021) di Mesir, dizaman ini banyak terdapat penindasan terhadap

kaum dzimmi.88

Dan pada zaman abad pertengahan ini, diskriminasi penguasa terhadap

kaum dzimmi selalu didukung oleh atau didukung kuat oleh para teolog. Tetapi,

kita harus ingat tidak lantas menjadi baik, menurut mentalitas abad pertengahan

manapun untuk menganggap semua manusia setara, maka bagaimana

menganggap yang benar dan yang salah sama, dan bagaimana menganggap orang

yang beriman dan orang-orang yang berbuat bid'ah adalah benar.

88 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. 257

Page 80: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Oleh karena itu, dalam menilai masa lalu, kita harus mempertimbangkan

situasi, yang tepenting kita harus berjuang menjauhi situai-situasi kesalahan-

kesalahan yang sama. Sebetulnya pada kasus apapun Al-Qur'an telah menetapkan

garis yang jelas dan benar, dan pada perisipnya ajaran tersebut mengajarkan kita

untuk menghormati martabat dan kebebasan orang lain.89

Kembali pada masalah pokok, yaitu kasus Riddah (murtad). Pada aspek

ini teolog tradisional juga tidak bersandar pada prinsip dasar Al-Qur'an, karena

telah membatasi kebebasan seseorang untuk menentukan agamanya sendiri.

Berdasarkan teolog ini, umat Islam tidak boleh mengkonversi agamanya,

meskipun Al-Qur'an menyebutkan tidak ada paksaan dalam beragama, tetapi pada

prakteknya tidak mungkin sekali, didalam Islam, untuk keluar dari Islam, artinya

konversi dari Islam menuju agama lain dianggap sebagai pengkhiantan, dan

pelakunya dijatuhi hukuman mati. Untuk masalah interpretasi teolog tradisional

mengemukakan dalil-dalil dari khalifah pertama Islam, yaitu Abu Bakar

(memerintah, 632-634), yang dengan semangat memerangi suku-suku yang

menolak otoritasnya setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, dan memerangi

mereka yang tidak membayar zakat. Abu Bakar menyamakan pembangkangan

suku-sukunya tersebut dengan kemurtadan (apostasy). Dan para teolog mengutip

hadits Nabi yang tidak cukup kuat: "Siapapun yang mengubah agamanya, maka

bunuhlah ia". Padahal pada kenyataannya mereka masih melakukan shalat, puasa,

89 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta: Paramadina, 2001), cet ke -1, h. 257

Page 81: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

haji dan lain-lainnya. Pembangkangan terhadap Khalifah Abu Bakar dapat

ditafsirkan.

1. Sebagai bentuk perlawanan terhadap hegemoni suku Qurais dan kepada Abu

Bakar secara individu.

2. Mereka masuk Islam hanya dibibir saja, karena keterpaksaan oleh keadaan

saat itu, oleh karena itu, hukuman mati pada kasus murtad adalah tak lebih

dari fenomena politik dari pada Khalifah pada saat itu.90

Analisis ini, menunjukan hukuman murtad lebih kearah politik ketimbang

agama, dipertegas dengan kenyataan bahwa dalam kitab-kitab fiqih klasik tidak

ada teks tentang bagaimana prosedur dan pembuktian kasus murtad, bahkan

menurut ulama mazhab Hanafi dan Hambali mengatakan bahwa kita tidak bisa

membedakan kafir atau tidak seseorang. Hanya Allah yang tahu dalam hati

seseorang kafir atau pun tidak.91 Tetapi, mengapa orang yang murtad harus

dihukum mati.

Mazhab Hanafi, yang lebih rasional dalam memberikan alasan,

berdasarkan alasan sosiologis dan politis, kenapa orang murtad harus dihukum

mati, tidak lain alasannya adalah orang yang murtad mempunyai akibat yang

berbahaya bagi masyarakat Islam yaitu keteraturan sosial akan kacau, oleh karena

itu, membunuh satu orang lebih baik dari pada masyarakat menjadi berantakan.

90 Fazlur Rahman, Hukum dan Etika Dalam Islam, (Jakarta: Al-Hikmah, 1993), cet. 1, h.

39-56 91 Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, diterjemahkan oleh:

Abdullah Zaky Alkaf, Fiqih Empat Mazhab, (Hasyimi, Bandung,2004), cet ke. 2, h. 450

Page 82: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Lagi-lagi alasan untuk membunuh orang murtad bukan pada Al-Qur'an tetapi

alasan politis dan sosiologis. Seperti, tahun1970-an di Mesir, para Islamis telah

gagal menerapkan hukuman ini bagi kelompok koptik yang masuk Islam, yang

hanya untuk mengawini wanita-wanita muslim, dan yang jika gagal artinya

berbalik pada agama sebelumnya (koptik). Padahal alasan para pemikir Islam

Mesir untuk keteraturan sosial. 92

Jadi, kasus apostasi dalam Islam, meskipun umumnya bersifat teoritis

perlu untuk diperjelas. Hadis yang digunakan para teolog dalam hubungannya

dengan hukuman mati sedikit banyak telah tercampur, dalam kitab-kitab hadis,

dengan masalah pemberontakan dan perampokan. Kasus-kasus orang-orang

murtad yang dibunuh pada zaman Nabi ataupun pada zaman sesudah Nabi wafat,

adalah, tanpa terkecuali, orang-orang yang sebgai konsekuensi kemurtadan

mereka yang memerangi umat Islam yang pada masa itu umat Islam merupakan

komunitas kecil dan lemah, jika kita cermati hukuman mati dalam kasus seperti

ini adalah hukuman bela diri. Maka, tak mengherankan bahwa mazhab fiqih

Hanafi tidak menetapkan hukuman mati pada kaum wanita yang murtad.

Alasannya karena wanita tidak sama dengan laki-laki wanita tidak cocok untuk

berperang.93

92 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. 259. 93Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, diterjemahkan oleh:

Abdullah Zaky Alkaf, Fiqih Empat Mazhab, (Bandung : Hasyimi, ,2004), cet ke. 2, h. 450

Page 83: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Ketika ayat Al-Qur'an tidak ada yang jelas dalam hukuman mati bagi

pelaku murtad, Fuqaha mencari landasan hukuman mati orang murtad pada hadis,

a. Pada hadis 'Ikl dan 'Arinah yang murtad setelah masuk Islam. Tetapi

sebenarnya mereka dibunuh karena memerangi Islam,

b. Hadis Aisyah dan Ibn Abbas "Tiga orang yang darahnya halal, orang yang

membunuh, zinah muhshan, dan orang yang murtad"(HR. Bukhari Muslim,

Nasa'i, Ibn Madjah, dan Abu Dawud), menurut Ibnu Taimiyah hadis ini bukan

membicarakan orang yang murtad, tetapi mereka yang memerangi Islam.

c. Hadis "Barangsiapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah ia", (HR.

Bukhari, Ibn Madjah, Nasa'I, Malik Tirmizi, Abu Dawud dan Hanbal), hadis

ini hanya diriwayatkan oleh Ibn Abbas, yang terkenal dengan hadis ahad,

(hadis yang diriwayatkan oleh satu orang),94 menurut mantan Syekh Al-

Azhar, Mahmud Syaltut, mengatakan bahwa kebanyakan ahli hukum Islam

berpendapat, hadis ahad tidak dapat diterima sebagai landasan hukum dan

hadis seperti ini tidak bisa menjadi landasan untuk menghalalkan darah

seseorang. Yang lebih meragukan lagi Ibnu Abbas pada waktu meriwayatkan

hadis ini berumur 13 tahun.95

Oleh sebab itu, hadis-hadis diatas tidak sah dijadikan landasan hukuman

mati bagi orang murtad. Dan alasan-alasan kenapa hadis tersebut tidak bisa

94 Muhammad Salim Alwwa, fi Usul Anizam al-Jina'I al-Islami ( Kairo: Daar Al-Ma'ruf

,1979) cet, 1. h. 146. 95 Muhammad Syaltut, Al-Islam Aqidah wa Syari'ah(Mesir: Dar Al-Kalam t.t), cet. 1, h.

293

Page 84: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dijadikan dasar hukum, apalagi dijadikan dasar untuk menghalalkan darah

seseorang, adalah sebagai berikut:

a. Menurut al-Shawkani dalam Nayl Al-Autar, Sanad (mata rantai) hadis

tersebut tidak sah (valid), dan tidak ada kepastian dari Rasulullah telah

menghukum orang murtad dengan hukuman mati.

b. Terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim mengatakan

bahwa ada seorang Arab, Qayis Ibn Hazim yang menyatakan keluar dari

Islam pada Rasulullah, tetapi Rasulullah tidak menghukumnya. Sehingga ia

bebas keluar dari Madinah tanpa sedikitpun hukuman.

c. Dan ada juga sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas Ibn Malik yang

menyatakan bahwa ada seorang Nasrani yang masuk Islam, lalu keluar lagi

(murtad), tapi, Rasul tidak menghukumnya.

d. Sebab turunya surat Ali Imran ayat 72, karena Murtadnya orang-orang Yahudi

di Madinah, ketika itu, pemerintah Islam sudah tegak dan Rasulullah

bertindak sebagai kepala Negara. Namun, Rasul tidak menghukum orang

murtad tersebut.96

e. Dari sudut pandang modern, hadis tersebut bisa dan harus dipertanyakan.

Menurut pendapat Mohammed Talbi kita mempunyai beberapa alasan yang

baik untuk mengnggap hadis itu palsu. Hadis tersebut mungkin dipalsukan

dibawah pengaruh Leviticus, pasal 24, ayat 16, dan Deuteronomi, pasal 13,

96 Muhammad Salim Alwwa, fi Usul Anizam al-Jina'I al-Islami( Kairo, Daar Al-Ma'ruf

,1979) cet, 1, h. 152-153

Page 85: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

ayat 2-19, dimana orang-orang Israil diperintahkan untuk merajam orang yang

murtad sampai mati, hal ini sama dengan hadis yang menjadi dasar dari

pemidanaan murtad bagi para teolog tradisional.97

Bagimanapun, hadis tersebut tidak sejalan dengan ajaran-ajaran Al-

Qur'an, karena dalam Al-Qur'an tidak pernah disebutkan perintah hukuman mati,

terhadap orang-orang yang murtad. Sepanjang masa Nabi, Apostasi muncul di

berbagai daerah, Al-Qur'an menyebutkan hal ini, vonis terhadap orang yang

murtad yang bersiteguh menolak Islam diserahkan sepenuhnya pada hukuman

Tuhan dihari akhir. Kasus-kasus yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan para

penafsirnya menyangkut, disatu sisi, individu-individu dan suku-suku yang

berubah haluan, dan dipihak lain orang-orang yang tertarik pada Ahli Kitab (ahl

al-kitab), Yahudi dan Kristen. Tertarik pada Iman mereka dan masuk pada ajaran

ahli kitab, hal ini disebutkan dalam AL-Qur'an:

⌧ ⌦

Artinya: Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena

97 Charlez Khurzman (ed), Wacana Islam Liberal : pemikiran Islam kontemorer tentang

Isu-isu Global, Penerjemah, Bahrul Ulum, et, al,. (Jakarta:Paramadina, 2001), cet ke -1, h. 259

Page 86: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya98Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas

segala sesuatu.

Dan dalam Surat Ali-Imran ayat 99-100, mnyebutkan:

☯ ☺

) )١٠٠-٩٩: عمران ال ⌧

Artinya: Katakanlah: "Hai ahli kitab, Mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang Telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?". Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah

kamu beriman.(Ali Imron: 99-100).

Dengan mempertimbangkan situasi-situasi khusus Al-Qur'an

memperingatkan, menyatakan, atau merekomendasikan sikap yang harus diambil

ketika berhadapan dengan kasus murtad, tetapi Al-Qur'an tidak memerintahkan

hukuman mati yang mutlak bagi pelaku murtad tersebut.

Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang dengan bahasa yang baik

menasihati agar kaum muslim tidak terpengaruh untuk mengganti agamanya

98 Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi

Page 87: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

seperti mengganti pakaianya, karena zaman demi zaman atmosfir ketegangan

antara umat beragama sangat tajam, dalam keadaan seperti ini Al-Qur'an

memerintahkan orang-orang yang menganut Islam untuk berpegang teguh pada

ajaran-ajaran Islam hingga mati.

Dan bagi mereka pelaku apostasi telah diingatkan, bahwa mereka yang

memilih murtad setelah meyakini dengan ikhlas bahwa Islam adalah kebenaran,

lalu mereka keluar dari Islam, maka mereka adalah orang-orang yang zalim, dan

dengan demikian mereka kehilangan petunjuk Tuhan, karena Tuhan tidak akan

memberikan petunjuk pada orang-orang yang zalim, bagaimana Tuhan

memberikan petunjuk pada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, dan

bersaksi bahwa Rasul itu nyata dan bukti-bukti yang jelas telah datang kepada

mereka. Maka Tuhan tidak akan memberikan petunjuk (hudan), pada orang-orang

yang zalim, (Q. 3: 86-87 dan 91). Karena orang murtad itu bisa bertaubat dan

tidak ada sanksi hukuman mati baginya, sebab Tuhan telah memberikan

kebebasan sepenuhnya kepada individu.99

C. Implikasi Pemikiran Islam Liberal Terhadap Kemurtadan

Sudah sejak awal, bahwa Islam harus sangat menghormati kebebasan

orang lain, yang telah diberikan Tuhan pada manusia, yang menjadi pengganti

Tuhan dimuka bumi ini, manusia mempunyai akal, pikiran juga hati yang

99 Mahmoud Ayoub, Religious Freedom And The Law of Apostasy in Islam (Roma,

Islamochistiana,1994), h. 27-39

Page 88: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

tentunya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Maka dari itu,

kebebasan manusia menjadi dasar dari hak asasi manusia itu sendiri.

Jadi, ketika kita dihadapkan dengan persoalan riddah (apostasy), kita

harus bersifat seperti Al-Qur'an telah mencontohkan, perlu digaris bawahi bahwa

Al-Qur'an tidak pernah menyebutkan hukuman bagi pelaku Murtad, termasuk

hukuman mati. Dalam istilah fiqih jinayah, kita dapat mengatakan tidak ada hadd

(hukuman) yang spesifik dalam masalah murtad.100

Dalam kasus murtad, umat Islam dianjurkan untuk menasihati,

memaafkan dan berlapang dada, ketika sudah tidak bisa dinasihati, karena

manusia tidak ada kapasitas untuk menghukumi orang yang murtad. Dengan kata

lain, tidak ada hukuman didunia bagi pelaku murtad. Hukuman bukan jawaban

pada kasus murtad, Karena tidak ada dasar hukum dari Tuhan untuk menghukum

orang yang melakukan perbuatan murtad, perdebatan ini adalah antara Tuhan dan

kesadaran orang yang murtad itu sendiri. Dan hal ini bukan kapasitas manusia

untuk mencampurinya.101

Umat Islam diberi kekuasaan angkat senjata hanya dalam satu kasus, yaitu

bela diri. Ketika mereka diserang dan iman mereka benar-benar dalam keadaan

bahaya. Dalam kasus seperti ini, "perang" (qital), ditetapkan oleh Tuhan

100 Mohamed Talbi, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience,

(Inggris, Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998), penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, (Jakarta Paramadina,2003), cet 1, h. 262

101 Noviriantoni, Anggota Jaringan Islam Liberal, Wawancara Peribadi, Jakarta, 20 Januari 2008.

Page 89: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

meskipun mereka tidak menyukainya, seperti yang diungkapkan dalam Al-

Qur'an:

Artinya: Bulan Haram102 dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah, bahwa Allah

beserta orang-orang yang bertakwa.

Singkatnya, umat Islam diperintahkan untuk tidak mengalah, apalagi

mundur dari peperangan, ketika kesadaran mereka dijadikan taruhan, dan agar

angkat senjata untuk melawan dan membela diri.

Dan akhirnya, orang-orang yang berpaling dari petunjuk Tuhan adalah

orang-orang yang zalim, dan tidak akan mendapatkan petunjuk kembali, meski

demikian, Tuhan dan umat Islam tidak akan gagal dan lelah dalam berdakwah.

Jika kaum murtad meninggalkan Allah, maka akan ada kaum yang baru yang

datang pada Allah dan ajarannya dengan penuh kasih sayang. Seperti yang

diungkapkan dalam sebuah ayat berikut:

102 maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram

dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.

Page 90: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan

Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(Q. 5: 54).

Singkatnya, dari uraian panjang diatas, bahwa para fuqaha yang

menyatakan murtad termasuk jarimah hudud dan hukumannya adalah mati, hal

ini tidak benar dan tidak beralasan logis, karena seperti sudah dijelaskan diatas

bahwa, tidak ada satu ayat pun dalam teks dasar Al-Qur'an yang menyatakan,

hukuman mati bagi pelaku murtad, malah Al-Qur'an menegaskan "tidak ada

paksan dalam beragama", hadis-hadis yang dijadikan dasar hukum untuk

menghukum mati orang murtad itu tidak mutlak, karena orang murtad yang

dibunuh pada masa itu bukan karena murtadnya, tapi karena perbuatannya setelah

Page 91: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

murtad. Jadi tegasnya tidak ada hukuman bagi pelaku apostasi didunia,

hukumannya diserahkan kepada Tuhan dihari akhirat nanti.103

D. Hukuman Murtad di Negara-negara Islam.

Hampir seluruh Negara-negara Muslim Arab dalam konstitusinya mereka

menjamin kebebasan beragama. Undang-undang pertama Mesir tahun 1923, pasal

12 disebutkan "kebebasan beragama adalah mutlak." Pasal 46 UU 1947 yang

sekarang berlaku di Mesir, berbunyi "Negara menjamin kebebasan beragama dan

kebebasan menjalankan ibadah."

Pasal 35, alinea pertama, Undang-undang Syiria Tahun 1973

menyebutkan "kebebasan beragama itu dijamin dan Negara menghormati semua

agama." Pasal 14 UU Yordania tahun 1952 menyatakan "Negara melindungi

kebebasan memperaktikan agama dan kepercayaan sesuai dengan tradisi

kerajaan dengan ukuran semua itu tidak mengganggu keteraturan masyarakat

atau kesusilaan." Bunyi pasal ini hamper sama dengan bunyi pasal 9 UU

Libanon, pasal 35 UU Kuwait, pasal 25 UU Irak (sebelum perang Irak), pasal 32

Uni Emirat Arab, dan pasal 22 UU Bahrain.104

Konstitusi terbaru Negara-negara Arab tidak secara tegas menyebutkan

kebebasan beragama, hanya secara tersirat saja, seperti pasal 35 UU Aljazair

103 Mahmoud Ayoub, Religious Freedom And The Law of Apostasy in Islam (Roma,

Islamochistiana,1994), h. 39 104 Ayang Utriza, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-negara

Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2, 2005) No 4 h. 364

Page 92: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

menyebutkan "kebebasan berfikir dan kebebasan berpendapat tidak bisa

diganggu gugat." Pasal 35 UU Yaman tahun 1990 menyatakan "tempat ibadah

tidak boleh diganggu demikian juga rumah dan tempat-tempat penelitian ilmu

pengetahuan, dan dilarang mengontrolnya atau menggeledah diluar hal-hal yang

telah diatur dalam undang-undang." Pasal 10 UU Mauritania 1991, "Negara

menjamin semua warga Negara, umum dan pribadi, kebebasan berpendapat,

berfikir, dan kebebasan berekspresi." Pasal 6 UU Maroko, menyatakan "Islam

adalah agama Negara yang menjamin menjalankan semua bentuk ibadah." Dan

posisi Indonesia dalam kebebasan beragma adalah dalam pasal 28 UUD 1945 ayat

1 dan 2, menyatakan "bahwa Negara menjamin warga negaranya dalam

beragama."105

Hampir semua Negara-negara Islam Timur Tengah dalam konstitusinya

menyatakan kebebasan beragama, walaupun ada beberapa Negara yang tidak

secara eksplisit menyebutkan kebebasan beragama dalam konstitusinya. Tetapi,

apakah murtad termasuk dalam delik pidana dalam Undang-undang Negara-

negara Islam tersebut.

Negara-negara muslim Arab tidak memasukan delik murtad dalam UU

pidana mereka, kecuali tiga Negara, Sudan, Mauritania, dan Maroko. Seperti

pasal 126, ayat 1,2 dan 3, UU pidan Sudan tahun 1991, menyebutkn bahwa

"orang-orang murtad dari Islam dihukum mati," pasal 36 UU pidana Mauritania

105 Moeljatno, Undang-undang Dasar Negara Repoblik Indonesia.,(Jakarta, Bumi

Aksara, 2006), cet ke 20, h. 15

Page 93: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

tahun 1988 mnyebutkan " semua kelakun baik perkatan maupun perbuatan yang

mengandung kemurtadan diancam dengan hukuman mati." Bahkan mereka yang

menolak kewajiban shalat, jika tidak taubat diancam hukuman mati pula, dalam

pasal-pasal berikutnya.106

Sementara pasal 220, Alinea 2, UU pidana Maroko tidak menyebutkan

secara langsung hukuman orang murtad, tetapi, bagi mereka yang menyebabkan

murtadnya seseorang dikenai hukuman penjara 6 bulan hingga 3 tahun dan denda

100 hingga 500 Dirham.107 Tampak jelas dalam Undang-undang pidana Sudan

dan Mauritania hukuman pidana murtad adalah hukuman mati, sementara di

Maroko hukumannya hanya dipenjarakan dan didenda, jelas ini sudah menjadi

perbedaan dalam menghukum pelaku murtad, ini artinya tidak adanya hukuman

yang konkrit dari sumber-sumber asli Islam tentang Murtad.

Indonesia, hingga hari ini tidak ada pasal mengenai murtad dalam undang-

undang pidana Indonesia, jika ada tentu akan sangat mengerikan bagi kebebasan

beragama, tidak ada UU pidana tentang murtad saja kelompok-kelompok Islam

radikal-fundamentalis sudah banyak menghalalkan darah orang, yang mungkin

hanya berbeda faham tentang keagamaan, dianggap keluar dari Islam dan

dihakimi secara radikal hal ini banyak terjadi dinegara-negara Islam, diIndonesia

106 Ayang Utriza, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-negara

Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2, 2005) No 4 h. 364 107 Ayang Utriza, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-negara

Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2, 2005) No 4 h. 365

Page 94: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

hanya ada pasal tentang penghinaan dan penistaan agama dalam pasal 156 UU

Pidana Indonesia, yang menyebutkan bahwa:

"Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun, barangsiapa dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:

a. Yang ada pada pokoknya bersifat permusuhan, penylahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.

b. Dengan maksud agar orang tidak menganut agam apapun juga yang bersendikan keTuhanan yang maha-Esa."108

Walau kebebasan berfikir dan beragama sudah ada dalam konstitusi

Negara-negara Islam. Tetapi, pada kenyataannya banyak kasus-kasus murtad

yang ditujukan pada pemikir-pemikir Islam yang dianggap sesat dan

menyeleweng dari Al-Qur'an dan Asunnah, dan dengan mengatas namakan Tuhan

mereka membunuh saudaranya sendiri hanya karena tidak sependapat dengan

kelompok yang massif, seperti kasus meninggalnya pemikir Islam Libanon

Mustafa Guha, pada 1992. Ia membayar keberanian dan kecerdasan dalam

berfikir dengan tembakan dikepalanya yang ditembakan oleh Islam fundamentalis

Libanon.109

Yang paling teragis dari semua kasus di Mesir, adalah kasus Farag Fawda,

pemikir sekuler Mesir, tokoh partai Wafd dan seorang dosen di Universitas Kairo.

Fawda dituduh murtad karena pemikirannya dalam buku Al-Haqiqah Al-Gaibah

(kenyataan yang tersembunyi), yang isinya mengkritik politikus Islam dan

praktiknya sepanjang masa Khalifah. Ia ditembak didekat rumahnya oleh seorang

108 Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia, KUHP(Jakarta, Bumi

Aksara 2006), cet ke, 25, h. 59 109 http://www islamlib.com, Tentang Islam Liberal, 23 januari 2008

Page 95: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

muslim radikal. Al-Gazali ulama yang disegani di Mesir pada saat itu, dan beliau

mengatakan "membunuh orang yang murtad adalah kewajiban seorang muslim

ketika Negara tidak memenuhi tugas ini!).110

Di Indonesia kasus tuduhan murtad pernah menimpa Nurcholish Madjid,

pada tahun 1970-80-an, kasus Ulil Absar Abdalah tahun 2003, Kasus Musdah

Mulia yang terkena ancaman murtad karena memasukan kesamaan hukum laki-

laki dan perempuan, membolehkan pernikahan beda agama, legislasi nikah

kontrak dan lain-lain yang dituangkan dalam legal draf KHI di Indonesia.111

Kebebasan beragama dan kebebasan berfikir memang adalah problem

klasik yang terus muncul dimasyarakat Islam, tantangan yang dihadapi kaum

muslim adalah bagaimana mereka dapat menghargai pilihan keberagamaan

seseorang dan menghargai pendapat orang lain. Sehingga mereka tidak dengan

cepat menuduh murtad kepada orang yang punya pendapat lain. Tidak ada

kebenaran tunggal dan pasti. Hanya pemilik alam, akhir dari sebuah kebenaran.

Dan seperti yang dikatakan oleh Bertrand Russel,112 seorang filosof dan juga

ilmuan yang humanis, "Pertumpahan darah dan kekerasan bukan sarana untuk

meningkatkan keyakinan." Karena keyakinan dibentuk oleh pemikiran,

pengetahuan, ketulusan, dan keiklasan.

110 http://www islamlib.com, Tentang Islam Liberal, 23 januari 2008 111 Majalah Mingguan Tempo edisi 11-17 Oktober 2006. 112 Bertrand Russel, Serpih-serpih Pemikiran, Ed. Robert E. Egner, (Yogyakarta,

Sadasiva, 2003), cet. 1, h. 36.

Page 96: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

E. Analisis Kritis terhadap Hukuman Murtad.

Dalam pembahasan diatas, terdapat dua pendapat atas hukuman orang

yang melakukan kemurtadan, yaitu sebagai berikut:

1. Pendapat para ulama mazhab fiqih.

Pendapat ini menyatakan bahwa hukuman orang yang melakukan

kemurtadan adalah hukuman mati. Hal ini didasari atas hadis nabi yang berbunyi :

”Barang siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia." (HR. Bukhari).

Dan hadis dari Nabi, yang berbunyi:

"Sesungguhnya Rasulullah bersabda, tidak halal darah seorang muslim yang mengucapkan shadah tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah, kecuali dengan salah satu yang tiga: orang yang melakukan zinah muhsan, orang yang membunuh dan orang yang meninggalkan agamanya." (HR.

Muslim).

Hukum Islam secara umum, menghukum orang murtad dengan hukuman

mati tanpa terkecuali bagi orang yang keluar dari agama Islam dan tidak

melakukan kerusakan dan tidak memusuhi Islam, karena menurut pendapat ini

hukuman mati bagi orang yang melakukan tindak pidana murtad adalah mutlak

dari nash hadis dan Al-Qur'an alasannya adalah untuk menghindari kerusakan

tatanan sosial masyarakat muslim.

2. Pendapat Islam Liberal

Pendapat ini, seperti yang telah dibahas diatas, menyatakan bahwa

hukuman mati bagi pelaku murtad adalah bertentangan dengan teks dasar Al-

Qur'an, karena dalam Al-Qur'an tidak ada satu ayat pun yang menyatakan tentang

Page 97: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

hukuman orang yang murtad. Bahkan Al-Qur'an menyatakan kebebasan dalam

beragama, dan tidak ada paksaan dalam agama. Karena manusia diciptakan

dengan akal budi yang bisa membedakan jalan yang salah dan benar dan

menerima hidayah Tuhan dengan sadar dan bebas.

Selanjutnya, Islam Liberal mengkritik hukum Islam secara umum pada

masalah murtad, sebab dasar hukum yang digunakan oleh para ulama empat

mazhab fiqih adalah pertama hadis dari Ibnu Abbas yang berbunyi "barang siapa

yang mengganti agamanya maka bunuhlah ia", hadis ini diriwayatkan hanya oleh

satu orang yaitu Ibnu Abbas yang dinamakan hadis ahad. Dan sebagaimana telah

diketahui bahwa hadis ahad tidak dapat dijadikan dasar hukum, apalagi untuk

menghalalkan darah seseorang. Terdapat juga hadis dari Aisyah dan Ibnu Masud

"Tiga orang yang darahnya halal, orang yang membunuh, zinah muhshan, dan

orang yang murtad" (HR. Bukhari Muslim, Nasa'i, Ibn Madjah, dan Abu Dawud),

menurut Ibnu Taimiyah hadis ini bukan membicarakan orang yang murtad, tetapi

mereka yang memerangi Islam.

Hukuman mati bagi pelaku murtad dizaman dahulu itu didasari oleh

politik khalifah pada saat itu, bukan nash Al-Qur'an ataupun hadis, karena orang

yang dihukum mati pada zaman itu adalah orang yang memberontak terhadap

Negara Islam. Jadi tidak ada hukuman apapun bagi pelaku murtad didunia semua

hukumannya diserahkan kepada Tuhan dihari akhir nanti.

Kedua pendapat diatas tadi sangat bertentangan secara kontras dalam

pengambilan hukum terhadap orang murtad. Sebab menurut hukum Islam secara

Page 98: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

umum hukuman orang yang murtad adalah hukuman mati tanpa terkecuali, dan

Islam Liberal menyatakan tidak ada hukuman sama sekali terhadap orang yang

murtad didunia semua diserahkan kepada Tuhan diakhirat nanti. Tetapi jika kita

analisis lebih dalam pada dasar pengambilan hukum terhadap kasus murtad ini,

memang tidak ada teks Al-Qur'an yang menyebutkan tentang hukuman murtad

dan hadis yang menyebutkan "barang siapa yang mengganti agamanya maka

bunuhlah ia", adalah hadis ahad yang tidak valid menjadi dasar hukum. Tetapi

dalam hadis Nabi dari Abdullah yang menjadi dasar pengambilan hukum para

imam mazhab yang berbunyi sebagai berikut:

د واللفظ (المثنى بن ومحمد حنبل بن احمد حدثنا ال ) الحم دثنا : ق د ح رحمن عب الن دي ب ن, مه فيان ع ن, س ن, االعمش ع داهللا ع ن عب رة ب ن, م سروق ع ن, م ع

داهللا ال, عب ام: ق ا ق ول فين ال. م.ص اهللا رس ذي: ((فق ه وال ره الال ل دم ! غي اليحه االاهللا ر , واني رسول اهللا رجل مسلم يشهد ان الال ة نف ارك االسالم : اال ثالث , الت ) رواه مسلم(ّ )). و الثيب الزاني والنفس بالنفس, المفارق للجماعة او الجماعة

Artinya : Telah berbicara pada kami Ahmad Bin Hanbal, dan Muhammad Bin Mutsanna, telah berbicara: Abdurrahman Bin Mahdy, dari Sufyan, dari A'mas, dari Abdullah Bin Murrah, dari Masruk, dari Abdullah, telah berbicara: telah berdiri Rasulullah Saw dan bersabda: Demi Allah tiada Tuhan selain Allah, Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Aku (Muhammad) utusan Allah, kecuali tiga golongan: orang yang meninggalkan Islam yang memecah belah masyarakat, zinnah

muhsan, dan orang yang membunuh orang lain.(H.R. Muslim)113

113 Imam Abi Husen Muslim Bin Hajaji, Sahih Muslim, (Libanon, Bayrouth, Daar Ihya Al-Thurasi Al-Arabi), h. 751

Page 99: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Berarti hadis diatas, menyebutkan bahwa orang-orang yang halal

darahnya adalah zinah muhsan, orang yang membunuh orang lain, dan orang

murtad yang memecah belah tatanan sosial masyarakat muslim. Maka terdapat

syarat tertentu bagi orang yang murtad bisa dihukum mati, yaitu jika membuat

kerusakan, memecah belah Islam dan merusak tatanan sosial masyarakat. Tetapi

apabila orang yang murtad tersebut tidak melakukan hal-hal yang disebut diatas

tadi, maka tidak ada hukuman didunia dan hukumannya diserahkan kepada

Tuhan. Hal ini bukan hanya didasari oleh faktor sosiologis atau politik semata,

tetapi berdasar pada hadis Nabi dalam kitab Sahih Muslim, bab ا اح م دم هب يب

سلم halaman 751, yang menyatakan dengan jelas dan tegas dalam masalah , الم

murtad ini. Dengan demikian, berdasar pada hadis diatas, maka hukuman bagi

orang yang murtad itu adalah hukum mati jika orang murtad tersebut memecah

belah umat Islam, dan orang tersebut menjadi musuh Islam.

Page 100: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Kesimpulan dari pembahasan yang cukup panjang diatas, yang penulis

simpulkan adalah sebagai berikut:

1. Murtad menurut hukum Islam secara umum, yaitu murtad termasuk kepada

jarimah hudud, dengan dasar hukum yang telah disebutkan dalam

pembahasan diatas. Dan terdapat dua hukuman bagi pelaku murtad tersebut

yaitu hukuman pokok dan hukuman tambahan. Hukuman pokok bagi pelaku

murtad adalah hukuman mati dan hukuman tambahannya yaitu perampasan

harta milik orang yang murtad tersebut.

2. Dan murtad menurut pandangan Islam Liberal yaitu murtad tidak termasuk

kepada jarimah, dan tidak ada hukuman apapun bagi pelakunya di dunia,

hukumannya diserahkan kepada Tuhan di Akhirat nanti, karena tidak ada

dasar hukum dalam Al-Qur'an dan Al-Hadis yang menyebutkan tentang

hukuman bagi pelaku murtad, dan alasan-alasan lain yang telah penulis

sebutkan diatas.

Page 101: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

B. Saran-saran.

Dari pembahasan diatas, penulis mencoba memberikan sedikit kontribusi

saran bagi masyarakat umum dan bagi kepentingan keilmuan, sebagai berikut:

1. Tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis terhadap, orang-orang yang

berbeda pendapat dengan kita. Karena kebenaran hakiki hanya milik Tuhan

semata.

2. Mengupayakan penyuluhan tentang bagaimana menghormati agama lain dan

keyakinan sesorang. Agar tidak terjadi kesalah fahaman persepsi.

3. Meredam sekecil mungkin ketegangan antar umat beragama, karena hal ini

akan membahayakan ketentraman umum.

4. Menjadikan pemikiran Islam Liberal sebagai salah satu wacana keilmuan, dan

tidak hanya dipandang sebelah mata. Bagaimanapun sumbangsih kelompok

ini, dalam segi pemikiran hanya untuk tatanan masyarakat yang baik dan

toleran.

Page 102: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'anul Karim A'la, Abd, Dari Neo-Moderenisme ke Islam Liberal, Jakarta, Paramadina, 2003 Abdalah, Ulil Abshar, Tentang Islam Liberal, Wawancara pribadi, 20 September

2007. Afary, Janet, The Iranian Contitutional Revolution, 1906-1911, New York, Columbia

University Press, 1996. Ali Engineer, Asghar, The Right of Women in Islam, New York:St. Martin's Press,

1992. Al-Kahlani, Muhammad Ibn Ismail, Subul al-Salam, Mesir, Mustafa Al-Babi, Al-

Halabi Awladuhu, 1950. Alwa, Muhammad Salim, fi Usul Anizam al-Jina'I al-Islami. Kairo, Daar Al-Ma'ruf,

1979. Al-Zuhaili, Wahbah, Al-Fiqh Al-Islami Wa Adilatuh, juz VII , Beirut, Darul Al-Fikri,

1977. Artikel Muhammad Sa'id al-Ashmawi. Islam and the political order, disunting oleh

George F. McLean, D.C:Council for Research in Values Philosophy, 1993, h 95-110. Diterbitkan pertama kali dengan judul Al-Islam as-I-siyasi (Politik Islam), di Mesir tahun 1997.

Artikel Nazira Zein-en-Din. Univeiling and Veiling: On the Liberation of the Women

and social Renewal in the Islamic World, diterjemahkan oleh Ali Badran dan Margot Badran, dalam opening the Gates: Acentury of Arab Feminist Writing, disunting oleh Margot Badran dan Miriam cooke (London Virago Press; Bloomington : Indiana University Press, 1990)

Audah, Abd Al-Qodir, al-Tasyrii' al-Jinai al-Islami.Maktabah Dar Al-Urubah, Juz I,

1963.

Page 103: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Ayoub, Mahmoud, Religious Freedom And The Law of Apostasy in Islam, Roma, Islamochistiana,1994.

Barton, Greg, Gagasan Islam Liberal, Jakarta, Paramadina, 1999. Binder, Leonard, Islam Liberal, Kritik Terhadap Ideologi Pembangunan,

Penerjemah, Imam Mutaqien, Jakarta, Pustaka Pelajar, 2001. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum, Jakarta: Fakultas

Syari'ah dan Hukum UIN Jakarta, 2008. Cliford, Geertz, Islam Observed: Religius Devlopment in Morocco and Indonesian,

Chicago: University of Chicago Press, 1968. Djazuli, Ahmad, Fiqih Jinayah, Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam,

Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1996. Fakih, Mansur, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik, Yogyakarta:Pustaka

pelajar, 2002. Hakim, Rahmat, Hukum Pidana Islam (Fiqih Jinayah), Bandung, CV Pustaka Setia,

2000. Hanafi, Ahmad, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta, PT Bulan Bintang, 2005. Hasanudin, Makar dan Murtad Sebuah Perbandingan, Pidana Islam Di Indonesia,

Peluang, Prospek dan Tantangan, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001. http//www.islamlib.com, tentang Islam Liberal, 2007. Injil Matius. Jaringan Islam Liberal (JIL), Syari'at Islam Pandangan Muslim Liberal, Jakarta,

Paramadina, 2003. Khaldun, Ibn, Society- Common Ground, Trans State Islam, Volume 03, 1997. Khurzman, Charlez, Wacana Islam Liberal, Jakarta, Paramadina, 2001. Luthfi, Assyaukani, wajah-wajah Islam Liberal Di Indonesia, Jakarta, Teater Utan

Kayu, 2002. Majalah Mingguan Tempo.

Page 104: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan

Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia, KUHP, Jakarta, Bumi

Aksara 2006. Muslim Bin Hajaji, Imam Abi Husen, Sahih Muslim, Libanon, Bayrouth, Daar Ihya

Al-Thurasi Al-Arabi, 1420 h Nasih, Mohammad, Memahami Konsep Islam Liberal, http://www.islamlib.com, 16

Oktober 2007 Noviriantoni, Anggota Jaringan Islam Liberal. Wawancara Pribadi. 2008. Rahman, Fazrul, Hukum dan Etika Dalam Islam, Jakarta, Al-Hikmah, 1993. Russel, Bertrand, Serpih-serpih Pemikiran, Ed, Robert E. Egner, Yogyakarta,

Sadasiva, 2003. Rusyd, Ibn, Bidayat al-Mujtahidin Wa Nihayah Al-Muqtasid, Mesir, Mustafa Al-

Babai-Halabi, Juz II, 1966. Sabiq, As-Sayid, Fiqih al-Sunnah, Beirut, Darul Al-Fikri, 1977. Syaltut, Muhammad, Al-Islam Aqidah wa Syari'ah. Mesir, Dar Al-Kalam t.t. Syekh al-'Allamah Muhammad bin abdurahman ad-Dimasyiqi, Fiqih Empat Mazhab,

diterjemahkan oleh: Abdullah Zaky Alkaf, Hasyimi, Bandung,2004. Talbi, Mohamed, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience,

(Inggris, Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998), penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, Jakarta Paramadina,2003.

Thoha, Hamim, Paham Keagmaan Kaum Reformis, penyunting Imron Rosyidi,

Yogyakarta, Tiara Wacana Yogya 2000. Santoso, Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam, Penerapan Syari'at dalam Konteks

Moderenitas, Bandung, Assy Syaamil, 2000. Utriza, Ayang, Kebebasan Beragama Dalam Islam dan Praktiknya di Negara-

negara Islam, (mimbar agama dan budaya, vol 2) No 4 h. 2 th 2005 Uways, Abd, Halim, Fiqih statis Dinamis, Jakarta, Pustaka Hidayah, 1998.

Page 105: PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL TERHADAP TINDAK PIDANA … MAHDANI-FSH.pdfkekuatan yang mengekspresikan tradisi-tradisi budaya-budaya daerah,2 suara bedug di Islam Afrika Selatan, dan kepercayaan