PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA...

61
i PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Unyuk memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Oleh: Alvianita A. Lamande NIM 12230055 Pembimbing: Suyanto, S.Sos., M.Si. NIP 19660531 198801 1 001 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

Transcript of PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA...

Page 1: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

i

PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR

DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Unyuk memenuhi Sebagian Syarat-syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Oleh:

Alvianita A. Lamande

NIM 12230055

Pembimbing:

Suyanto, S.Sos., M.Si.

NIP 19660531 198801 1 001

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 3: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 4: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alvianita A. Lamande

NIM : 12230055

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi saya yang berjudul: Pemikiran

Dakwah M. Natsir dan Relevansinya dengan Pengembangan Masyarakat,

adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiatisme dan tidak berisi

materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu

yang penyusun ambil sebagai acuan dengan tata cara yang dibenarkan secara

ilmiah.

Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, maka penyusun siap

mempertanggungjawabkannya sesuai hukum yang berlaku.

Yogyakarta, 20 Februari 2017

Yang menyatakan,

Alvianita A. Lamande

NIM. 12230055

Page 5: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

v

SURAT PERNYATAAN BERJILBAB

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Alvianita A. Lamande

NIM : 12230055

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Dengan ini menyatakan bahwa saya tetap menggunakan jilbab dalam berfoto

untuk kelengkapan pembuatan ijazah S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Segala resiko akan saya tanggung sendiri tanpa

melibatkan pihak lain, termasuk Institusi saya menempuh S1.

Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Diharap maklum

adanya.

Terima kasih

Yogyakarta, 20 Februari 2017

Yang Menyatakan,

Alvianita A. Lamande

NIM. 12230055

Page 6: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Almamaterku Pengembangan Masyarakat Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Orangtua serta keluargaku tercinta,

Hadi Muttakin, sahabat yang senantiasa menemaniku, dan

Segenap teman seperjuanganku PMI angkatan 2012.

Page 7: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

vii

MOTTO

منىنوتؤ منكرلٱ عه نهىوتن روفمعلٱب مرونتأ للناس رجتأخ أمة رخي كنتم

١١١ ...للهٱب

“kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada

yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…”

(QS. Al-Imran:110)1

“Barangsiapa yang menyeru kepada hidayah, mereka memperoleh pahala seperti

pahala yang mengikutinya. Tidak berkurang sedikit pun.”

(HR. Muslim dan Ash-habus-Sunan)2

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Jumanatul „Ali-

Art, 2004), hlm. 65. 2 H. Mas‟oed Abidin, Gagasan dan Gerak Dakwah Natsir, (Yogyakarta: Gre publishing,

2012), hlm. 28.

Page 8: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pemikiran Dakwah M. Natsir dan Relevansinya dengan Pengembangan

Masyarakat”. Berkat rahmat-Nya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik sebagai syarat memperoleh gelar sarjana strata satu dalam

Pengembangan Masyarakat Islam di Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Segala upaya telah penulis lakukan untuk menyelesaikan skripsi ini tidak

lepas dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini

terutama kepada:

1. Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. Nurjannah, M.Si., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

3. Dr. Pajar Hatma Inda Jaya, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Suyanto, S.Sos, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam Fakultas Dakwah, dan Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi. Terima kasih untuk segala pengertian, perhatian, tenaga,

Page 9: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

ix

waktu, bimbingan, arahan dan kesabaran yang diberikan untuk membimbing

penulis hingga akhir terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah

dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima

kasih telah mendidik penulis dengan sangat baik selama belajar di kampus

tercinta ini.

6. Pak Bambang, selaku Staf Jurusan Pengembangan masyarakat Islam Fakultas

Dakwah dan Komunikasi. Terima kasih telah menerima penulis dengan

banyak senyuman dan sapaan ramah meskipun banyak sekali mahasiswa yang

datang dan pergi meminta untuk diurus.

7. Jajaran Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

8. Mama, Papa, Nenek, terima kasih sudah menjadi orang yang kuat untukku.

Terima kasih untuk motivasi, kasih sayang, dan semuanya. Kalian tak

tergantikan.

9. Vin dan Ivan pangeran-pangeran kecilku, terima kasih sudah menjadi

semangat untuk kakak, kalian adik terbaik yang kumiliki.

10. Alvan Pratama (Kim Tan), kakakku tercinta yang terbaik dengan segala

omelan dan perhatiannya. Iparku (Dwi :-D) terima kasih untuk dukungan dan

perhatian. Alwhiz, ponakan kecilku yang selalu mengobati hati dengan

tingkah lucu lewat video-videonya.

Page 10: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

x

11. Hadi Muttakin, terima kasih untuk waktu, kebersamaan, perhatian, dan suplai

semangat yang diberikan selama ini. Terima kasih juga sudah mau jadi

pendengar terbaikku.

12. Fatimah, Arang, Mila, Nida, Melin, Yameelah, Nur (Jama‟ah kuntariati).

Kalian sahabat, keluarga, juga supporter terbaik yang pernah kumiliki. Terima

kasih untuk semuanya. Khususnya kepada Fatimah dan Arang yang selalu

memelukku dan ikut menangis bersamaku.

13. Azmi, Nur‟aena, Tajang MS, Jompi, Sule, Rahman, Syahril, Cula, terima

kasih untuk kebersamaan selama merantau di Yogjakarta.

14. Teman-teman PMI angkatan 2012. Terima kasih untuk kebersamaannya.

15. Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penulisan yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua. Aamiin.

Yogyakarta, 20 Februari 2017

Penyusun

Alvianita A. Lamande

NIM. 12230055

Page 11: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

xi

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara yang dijajah oleh

Jepang, yang mana selama masa penjajahan negara asing tersebut menyebabkan

keterpurukan sosial masyarakat diberbagai aspek kehidupan. Menanggapi

problematika saat itu, dengan berlatarbelakang Islam M. Natsir hadir dengan

pikiran-pikiran dakwahnya yang bergerak di berbagai aspek kehidupan manusia

terutama pada aspek sosial keagamaan, pendidikan dan ekonomi. Menyangkut hal

tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai pemikiran

dakwah M. Natsir yang terkait pada permasalahan aspek kehidupan, yang mana

sekiranya pemikiran tersebut memiliki relevansi dengan pengembangan

masyarakat. Dalam penelitian ini dirumuskan dua pertanyaan penelitian, Pertama,

bagaimana pikiran-pikiran dakwah M. Natsir. Kedua, bagaimana relevansi

pemikiran dakwah M. Natsir terhadap pengembangan masyarakat.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan teori dari

Abdul Halim Mauhmud yang dikutip oleh Moh. Ali Aziz tentang tujuan dakwah.

serta teori dari Sudjana yang dikutip oleh Abu Suhud dkk, dan teori dari

Murdikanto yang dikutip oleh Aziz Muslim tentang pengertian dan tujuan

pengembangan masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, peneliti menggunakan

metode deskripsi analisis yang bersifat menjelaskan, menganalisis,

mengklasifikasikan data yang berhubungan dengan pemikiran Dakwah M. Natsir.

Dalam penelitian ini hasil yang didapat menunjukkan bahwa, pertama,

pemikiran dan gagasan dakwah M. Natsir (Muhammad Natsir) banyak

berorientasi pada kepentingan masyarakat khususnya masyarakat Islam.

Selanjutnya, yang kedua perhatian M. Natsir terhadap problematika kehidupan

pada saat itu menuntut beliau menuangkan pemikirannya baik dalam bentuk

dakwah lisan, tulisan, dan perbuatan yang mana pikiran-pikiran dakwah beliau

ada relevansinya dengan teori pengertian dan tujuan pengembangan masyarakat

mengenai bina manusia, bina usaha, bina lingkungan, dan bina kelembagaan.

Kata kunci: Pemikiran Dakwah M. Natsir, Relevansi, Pengembangan

Masyarakat

Page 12: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... iv

SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ......................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ............................................................................ 1

B. Latar Belakang .............................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 12

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12

F. Kajian Pustaka ............................................................................... 13

G. Landasan Teori .............................................................................. 17

H. Metode Penelitian .......................................................................... 26

I. Sistematika Pembahasan ............................................................... 28

BAB II: BIOGRAFI M. NATSIR

A. Riwayat Hidup M. Natsir .............................................................. 30

B. Riwayat Pendidikan M. Natsir ....................................................... 37

C. M. Natsir dan Pendidikan Islam (Pendis) ...................................... 40

D. M. Natsir dan Majelis Syura Muslim Indonesia (MASYUMI) ..... 42

Page 13: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

xiii

E. M. Natsir dan Dewan Dakwah Islamiyah (DDII) .......................... 43

F. Karya-karya M. Natsir ................................................................... 45

BAB III: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA

DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

A. Pikiran-pikiran Dakwah M. Natsir ....................................................... 47

1. Bidang Keagamaan dan Tabligh Dakwah ...................................... 47

2. Bidang Pendidikan ......................................................................... 56

3. Bidang Ekonomi ............................................................................ 64

B. Relevansi Pemikiran Dakwah M. Natsir dengan Pengembangan

Masyarakat ........................................................................................... 67

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 77

B. Saran-saran .................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 80

LAMPIRAN

Page 14: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Skripsi ini berjudul “PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN

RELEVANSINYA DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT”.

Sebelum membahas lebih mendalam, agar tidak terjadi pemahaman yang

keliru terhadap judul skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan terlebih

dahulu beberapa istilah-istilah dari judul skripsi ini. Istilah tersebut

diantaranya:

1. Pemikiran Dakwah M. Natsir

Pemikiran berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata fakara yang

bentuk jamaknya ufkur yang artinya pikiran atau pendapat.1 Pemikiran

disini merupakan proses daya kerja akal pikiran untuk mendapatkan

suatu keputusan baru yang ditandai dengan argumentasi atau

pembuktian logis.2

Jadi, yang dimaksud pemikiran dalam penelitian ini adalah

pikiran-pikiran dakwah M. Natsir yang ada relevansinya dengan

pengembangan masyarakat.

Dakwah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

adalah penyiaran, propaganda. Penyiaran agama yang

1 Warson A. Munawwir, Kamus Bahasa Indonesia Arab Indonesia, (Yogyakarta: Unit

Pengadaan Buku Ilmiah Keagamaan PP, Al-Munawwir, 1994), hlm. 1148. 2 M.T. Arifin, Gagasan Pembaharuan Muhammadiyah dalam Pendidikan, (Jakarta:

Pustaka Jaya, 1987), hlm. 15.

Page 15: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

2

pengembangannya di kalangan masyarakat, serta seruan untuk

memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.3

Definisi dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia

dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar, sesuai dengan

perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia

dan akhirat.4

Dakwah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dakwah

yang berdasarkan pemikiran M. Natsir dan dalam pelaksanaan dakwah

tersebut memiliki hubungan/keterkaitan dengan aktifitas

pengembangan masyarakat.

M. Natsir adalah seorang birokrat, politikus, dan juga seorang

da‟i ternama. Sebagai seorang da‟i beliau dikenal sebagai seorang yang

mendirikan organisasi Islam yang bernama Dewan Dakwah Islamiyah

Indonesia (DDII), yang diketuai oleh beliau sendiri sejak tahun 1967

sampai wafatnya tahun 1993. Selain itu M. Natsir juga pernah

menduduki jabatan dipartai Islam terbesar yaitu MASYUMI, dan

memperjuangkan Islam sebagai dasar negara.

Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan pemikiran

dakwah M. Natsir adalah pikiran-pikiran M. Natsir tentang dakwah

yang mana dalam pelaksanaannya terdapat hubungan antara dakwah

dan pengembangan masyarakat.

3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 288. 4 Toha Jahja Omar, Ilmu Da’wah (Jakarta: Widjaya, 1971), hlm. 1.

Page 16: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

3

2. Relevansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), relevansi

adalah hubungan atau kaitan.5 Relevansi merupakan pengembangan

dari kata relevan, yang berarti kait-mengait, bersangkut-paut, berguna

secara langsung.6

Relevansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

relevansi/keterkaitan pemikiran dakwah M. Natsir dengan

pengembangan masyarakat ditinjau dari kegiatan dakwah yang telah

dilakukan.

3. Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah komitmen dalam

memberdayakan masyarakat lapis bawah sehingga mereka memiliki

berbagai pilihan nyata menyangkut masa depannya. Masyarakat lapis

bawah umumnya terdiri atas orang-orang lemah, tidak berdaya, dan

miskin karena tidak memiliki sumber daya atau tidak memiliki

kemampuan untuk mengontrol sarana-sarana produksi .7

Pengembangan masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah penyadaran, pembinaan, dan peningkatan kualitas hidup

masyarakat baik dari segi keagamaan, pendidikan, dan ekonomi sosial.

Berdasarkan penegasan judul di atas, yang dimaksud penulis

dengan judul “Pemikiran Dakwah M.Natsir dan Relevansinya dengan

5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1159. 6 Any, Definisi dan Aplikasi Relevansi, http://any.web.id/definisi-dan-aplikasi-

relevansi.info, diakses tanggal 17 Desember 2016. 7 Zubaedi, Wacana pembangunan Alternatif (jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm.18.

Page 17: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

4

Pengembangan Masyarakat” yaitu suatu penelitian tentang pikiran-

pikiran dakwah M. Natsir yang melingkupi dakwah Islam, pendidikan,

ekonomi, pembangunan, dan organisasi/kelembagaan, yang mana

beberapa hal tersebut berkaitan dan relevan dengan pengembangan

masyarakat.

B. Latar Belakang

Islam adalah agama risalah dan dakwah, Rasulullah SAW. diutus

untuk seluruh ummat manusia sebagaimana dalam firman-Nya:

“Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia

seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi

peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”.

(saba‟:28)8

Ayat ini bermaksud menerangkan bahwa Nabi muhammad tidak

hanya sebagai utusan kepada seluruh manusia, akan tetapi beliau juga

bertugas untuk membawa berita gembira bagi orang-orang yang

mempercayai dan mengamalkan risalah yang dibawanya dan sebagai

pembawa peringatan kepada orang-orang yang mengingkarinya atau

menolak ajaran-ajarannya.9 Dalam ayat tersebut jelas mengandung unsur

dakwah yang mana Nabi Muhammad menyampaikan, menyeru, memberi

8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Jumanatul „Ali-

Art, 2004), hlm. 432. 9 Ana Safrida, Tafsir surat saba‟ ayat 28, http://anasafrida.blogspot.co.id/2013/02/tafsir-

surat-saba-ayat-28.html?m=1, diakses tanggal 18 Mei 2016.

Page 18: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

5

peringatan serta mengajak pada kebaikan dan berjalan dijalan Allah Sang

Pencipta.

Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama dakwah menuntut

ummatnya agar selalu menyampaikan dakwah, karena kegiatan ini

merupakan kegiatan yang tidak pernah ada habisnya selama kehidupan

dunia masih berlangsung dan akan terus melekat dalam situasi dan kondisi

apa pun bentuk dan coraknya.10

Dakwah adalah tugas suci yang diberikan kepada setiap muslim

dimana saja ia berada. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur‟an dan as-

Sunnah Rasulullah SAW mengenai kewajiban dakwah menyerukan atau

mengajak, dan menyampaikan agama Islam kepada masyarakat.11

Dakwah merupakan cara mengembangkan ajaran Islam yang

dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dilimpahkan

kepada ummat manusia. Saat ini tugas tersebut diteruskan oleh ummatnya

baik itu oleh para ustadz, da‟i, hingga para politisi/petinggi negara.

Meskipun mereka berdakwah dengan cara dan konsep pemikiran masing-

masing akan tetapi tetap berpegang teguh dengan ajaran Islam serta masih

menjadikan Nabi sebagai panutan demi berjalannya dakwah dan untuk

perkembangan ummat/masyarakat.

Islam sebagai agama dakwah memiliki pandangan yang istimewa

tentang pengembangan masyarakat, yang pada hakikatnya dakwah

merupakan upaya untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan

10

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 5. 11

Ibid., hlm. 5.

Page 19: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

6

berperilaku. Dengan dakwah diharapkan mampu mengubah kepribadian

secara individu maupun kolektif.12

Berdakwah dalam pengertian esensialnya adalah mengajak orang

kepada hal-hal yang seharusnya dilakukan karena dengan itulah yang

dapat membawa mereka pada kemaslahatan dan kesejahteraan umum.

Dakwah juga memiliki makna yang sangat luas, yang mencakup

pengertian semua upaya perubahan kondisi dari yang negatif/munkar ke

kondisi positif/ma‟ruf. Merubah masyarakat dari kondisi kufur, tidak

berpendidikan, miskin, tidak sadar hukum menuju pada kondisi iman,

berpendidikan, dan makmur.13

Memahami esensi dari makna dakwah itu sendiri, kegiatan dakwah

juga sering dipahami sebagai upaya untuk memberikan solusi yang berbau

Islam terhadap berbagai jenis masalah dalam kehidupan. Masalah

kehidupan tersebut mencakup seluruh aspek, seperti aspek pendidikan,

ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik, sains, teknologi, dan

sebagainya.14

Untuk itu dakwah harus dikemas dengan metode yang tepat dan

sesuai. Mengingat objek dakwah adalah masyarakat individu maupun

kolektif yang membutuhkan perubahan, dakwah harus tampil dengan

faktual dan kontekstual. Beberapa metode dakwah merujuk pada apa yang

12

Masmuddin, Dakwah dan Pengembangan Masyarakat,

http://altajdidstain.blogspot.co.id/2011/02/dakwah-dan-pengembangan-masyarakat.html?m=1,

diakses tanggal 14 Oktober 2016. 13

Nasrudin Harahap, dkk., Dakwah Pembangunan (Yogyakarta: DPD Golongan Karya

Tingkat 1, 1992), hlm. 1-2. 14

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. Ix.

Page 20: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

7

dilakukan oleh Rasulullah, dalam upaya menyampaikan ajaran Islam

(dakwah) dapat dilakukan dengan tiga metode/pendekatan, yaitu lisan (bil-

lisan), tulisan, dan perbuatan (bil-hal).

Adapun pelaku dakwah (mubaligh), pada umumnya dikalangan

masyarakat identik dengan seorang ustadz atau kiai, membuat pengertian

akan dakwah kebanyakan menuju pada si pendakwah pastilah seorang

Ustadz atau kiai. Lantas apakah seorang negarawan atau politikus tidak

bisa atau tidak dapat berdakwah?. Sebagaimana yang telah dipaparkan

sebelumnya, bahwa dakwah tidak hanya dijalankan oleh seorang kiai,

ustadz, ulama dan lain sebagainya yang kedudukannya berbau Islami, akan

tetapi seorang birokrat atau politisi juga dapat berdakwah.

M. Natsir (Datuak Sinaro Panjang) atau yang biasa dipanggil

Natsir, adalah seorang birokrat/politikus yang banyak mendapat

kedudukan penting sepanjang pemerintahan Indonesia. Selain itu, ia juga

dikenal dengan jasa-jasanya, baik sebagai tokoh pendidik, penulis,

pendakwah, pemikir, dan ulama.

Selain sebagai seorang birokrat, M. Natsir juga menjalankan

kegiatan Islami dengan bergabung dalam partai/organisasi Majelis Syura

Muslimin Indonesia (MASYUMI), dan membangun lembaga Islam yaitu,

Lembaga Pendidikan Islam (Pendis), dan yayasan Dewan Dakwah

Islamiyah Indonesia (DDII). Dan dalam riwayat hidupnya menyatakan

Page 21: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

8

bahwa M. Natsir juga memiliki hubungan secara organisatoris dengan

Persatuan Islam (Persis) di Bandung.15

Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, pada masanya M. Natsir

banyak menyumbangkan pikiran-pikiran dakwah, yang mana pemikiran

dakwah tersebut tertuang dalam bentuk dakwah lisan (bil-lisan), perbuatan

(bil-hal), dan tulisan. Dalam dakwahnya ia membahas berbagai jenis

masalah kehidupan manusia, dan banyak memperhatikan masalah sosial

keagamaan.

Sebagai seorang birokrat sekaligus seorang da‟i yang selalu

berorientasi pada kepentingan Islam dan masyarakat, M. Natsir banyak

menaruh perhatian terhadap masalah kehidupan manusia baik itu dari segi

agama, pendidikan maupun ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari sepak

terjang dakwah M. Natsir yang banyak menyumbangkan pemikiran-

pemikirannya untuk masalah kehidupan manusia tersebut.

Kondisi sosial masyarakat Indonesia yang pada saat itu berada

dalam masa penjajahan, tak dapat dielakkan kenyataan bahwa masyarakat

pada saat mengalami keterpurukan pada berbagai aspek kehidupan. Tidak

hanya manusianya, melainkan juga ekonominya, dan pendidikan yang

masih sangat minim dan jauh dari harapan, terutama pendidikan yang

berbau agama.

Kepeduliannya terhadap problematika ummat Islam

memahamkannya bahwa masalah penting ummat saat itu adalah

15

Thohir Luth, M. Natsir Dakwah dan Pemikirannya (Jakarta: Gema Insani, 1999), hlm.

29.

Page 22: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

9

kebodohan sebagian besar ummat Islam terhadap agamanya sendiri. Untuk

itu, M. Natsir merintis pendidikan yang dia beri nama Pendidikan Islam

(Pendis).16

Selain itu, kepeduliaannya pada pendidikan juga dibuktikan dengan

upaya mendirikan sejumlah universitas Islam. Setidaknya ada beberapa

kampus yang ia ikut terlibat dalam pendiriannya, seperti Universitas Islam

Indonesia (UII), Universitas Islam Bandung, Universitas Islam Sumatra

Utara, Universitas Riau, dan Universitas Ibn Khaldun Bogor.

Setelah disisihkan dari dunia politik di masa orde Baru, M. Natsir

kemudian benar-benar mengoptimalkan peran dakwah dalam masyarakat

melalui lembaga dakwah yang didirikannya bersama tokoh-tokoh Islam,

yakni Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.17

Aktivitas dakwah yang

digalangkannya pun mempunyai muatan ekonomi baik itu dari lisan,

tulisan maupun gerakan nyata.18

Hal ini menunjukkan bahwa selain

menaruh perhatian pada bidang pendidikan, beliau juga tertarik akan

permasalahan ekonomi khususnya dikalangan masyarakat Indonesia.

Dalam membahas permasalahan ekonomi, M. Natsir tidak lupa

menyisipkan nilai-nilai keagamaan di dalamnya. Ia berpendirian bahwa

kegiatan ekonomi haruslah berlandaskan Islam. Yang mana kekayaan

16

H. Mas‟oed Abidin, Gagasan dan Gerak Dakwah Natsir, (Yogyakarta: Gre publishing,

2012), hlm. Xi. 17

Ibid., hlm. Xiii. 18

Thohir Luth, M. Natsir Dakwah dan Pemikirannya (Jakarta: Gema Insani, 1999), hlm.

89.

Page 23: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

10

bukan sekedar menumpuk harta untuk diri sendiri, akan tetapi juga untuk

didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.19

Kehadiran pemikiran dan gerak dakwah M. Natsir di tengah-tengah

masyarakat Indonesia pada saat itu sungguh suatu penerang bagi

masyarakat Indonesia. Pada pasalnya keadaan masyarakat Indonesia saat

itu sangat minim pembelajaran agama, mengingat sekolah-sekolah di

Indonesia sebelumnya kebanyakan adalah sekolah Belanda, yang di

dalamnya sama sekali tidak mengajarkan tentang agama Islam alias dilatar

belakangi pendidikan barat.

Mengetahui beberapa hal yang telah disebutkan di atas, maka dapat

dikatakan bahwa M. Natsir bukan hanya politisi, akan tetapi ia juga adalah

sosok seorang pejuang pendidikan yang layak disejajarkan dengan tokoh-

tokoh seperti K.H. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara.

Selain berdakwah melalui lisan dan gerakan, M. Natsir juga

banyak memunculkan tulisan-tulisan yang berbau dakwah, salah satu

contohnya yaitu bukunya yang berjudul Capita Selekta, dalam buku

tersebut M. Natsir banyak menuangkan pemikiran dakwahnya khususnya

tentang pendidikan. Karya-karya dakwah M. Natsir tidak seperti pidato-

pidato seremonial pemimpin-pemimpin yang hanya membaca teks yang

biasanya ditulis oleh orang lain, dan penyampaiannya tanpa komitmen

19

Ibid., hlm. 90.

Page 24: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

11

lahir batin yang serius. Apa yang ditulis M. Natsir, itulah yang dipikirkan,

dirasakan, dan itu pulalah yang dilakukan.20

Demikianlah sosok M. Natsir sang pahlawan teladan, yang

namanya dikenang lebih lama dari usianya. Kebesaran itu selalu diingat

karena pemikiran, sikap, kegigihan, dan keteladanannya.

Dari ringkasan yang telah diutarakan di atas, terlihat bahwa studi

mengenai pemikiran M. Natsir merupakan studi yang cukup menarik dan

penting untuk diteliti. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan mengkaji lebih dalam lagi mengenai pemikiran dakwah M.

Natsir yang tertuang dalam bentuk dakwah bil-lisan, bil-hal, dan tulisan,

yang memuat sosial keagamaan, pendidikan, dan ekonomi.

Selain tertarik mengkaji pemikiran M. Natsir, dalam penelitian ini

penulis juga bertujuan untuk mengangkat kembali pemikiran-pemikiran

serta kiprah M. Natsir dalam dunia dakwah, yang diharapkan semoga

dapat bermakna dan dapat menjadi teladan untuk penerus dakwah Islam

dalam pengembangan masyarakat.

Maka dengan demikian, untuk melakukan penelitian tentang

pemikiran dakwah dan relevansinya dengan pengembangan masyarakat,

penulis menggunakan pemikiran dakwah M. Natsir serta karyanya yang

berjudul Fiqhud Dakwah, dan Capita Selecta. Mengingat pada zamannya

ia adalah tokoh yang sangat dikenal dengan politik dan dakwahnya yang

banyak menyumbangkan pemikiran dan karya-karya hebat.

20

H. Mas‟oed Abidin, Gagasan dan Gerak Dakwah Natsir, (Yogyakarta: Gre publishing,

2012), hlm. Iv.

Page 25: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

12

Selain mengurai pemikiran-pemikiran M. Natsir tentang dakwah,

penulis juga bermaksud merelevansikan pemikiran dakwah beliau dengan

pengembangan masyarakat sesuai dengan apa yang penulis pelajari.

Penulis juga menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan pemikiran

M. Natsir serta buku-buku yang relevan dengan judul penelitian penulis

yaitu “Pemikiran Dakwah M. Natsir dan Relevansinya dengan

Pengembangan Masyarakat”.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari judul tersebut, penulis merumuskan

dua rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana pikiran-pikiran dakwah M. Natsir?

2. Bagaimana relevansi pemikiran dakwah M. Natsir terhadap

pengembangan masyarakat?

D. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan bagaimana pemikiran M. Natsir mengenai dakwah.

2. Mendeskripsikan bagaimana relevansi dari pemikiran M. Natsir

dengan pengembangan masyarakat.

E. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

dakwah.

2. Memperkaya pikiran-pikiran dakwah untuk pengembangan

masyarakat.

Page 26: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

13

3. Memberi gambaran tentang dakwah Islam yang berkaitan dengan

kelembagaan, keagamaan, sosial, dan pengembangan masyarakat.

F. Kajian Pustaka

Pokok permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada

pemikiran M. Natsir mengenai dakwah dan relevansinya dengan

pengembangan masyarakat.

Studi tentang pemikiran dakwah serta relevansinya dengan

pengembangan masyarakat belum banyak yang membahas. Akan tetapi

ada beberapa skripsi yang relevan dengan judul penelitian ini, antara lain:

1. Dina Setyaningsih yang berjudul, “Pemikiran K.H Ahmad Dahlan dan

Relevansinya dengan Pengembangan Masyarakat Islam”. Isinya

tentang pemikiran K.H Ahmad Dahlan yang menurut penulisnya

memiliki hubungan erat dengan pengembangan masyarakat. Penelitian

ini membahas tentang bagaimana K.H Ahmad Dahlan

mengimplementasikan surat Al-Ma‟un dalam kegiatan sosial

keagamaan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), dan hasil penelitian ini adalah K.H Ahmad Dahlan

memanifestasi surat Al-Ma‟un dengan memperhatikan kaum dhu‟afa

yang disesuaikan kebutuhan (problematika) dengan perkembangan

zaman seperti kemiskinan, kebodohan, dan kemerosotan Akhlak.21

21

Dina Setyaningsih, Pemikiran K.H Ahmad Dahlan dan Relevansinya dengan

Pengembangan Masyarakat Islam, Skripsi (Yogyakarta: Jurusan PMI Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2005), hlm. 102-104

Page 27: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

14

Letak persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama

kajian pustaka yang merelevansikan pemikiran seorang tokoh dengan

pengembangan masyarakat. Sedangkan perbedaannya dengan

penelitian penulis selain berbeda tokoh yaitu juga bentuk pemikiran,

penelitian penulis lebih fokus pada pemikiran dakwah M. Natsir.

2. Umar Said yang berjudul, Masjid Sebagai pusat pengembangan

Masyarakat Islam (Studi Atas Pemikiran Sidi Gazalba). Isinya tentang

pemikiran Sidi Gazalba mengenai fungsi masjid, sebagaimana dimasa

Nabi dalam buku Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam. Sidi

gazalba mengemukakan pemikiran bahwa sebenarnya masjid didirikan

bukan karena aspek sarana untuk sembahyang, tetapi juga karena

aspek pengembangan masyarakat.22

Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research), adapun

hasil penelitian ini adalah masjid yang ideal atau dapat dipergunakan

untuk pemberdayaan adalah masjid yang dapat menampung segala

kepentingan dan kebutuhan masyarakat Islam dan memiliki Badan

Usaha Milik Masjid (BUMM). Dalam pemberdayaan masjid ada dua

faktor yang perlu diterapkan, pertama ibadah dan kedua sosial.23

Persamaan dengan penelitian penulis adalah penelitian ini

menggunakan metode kajian pustaka dan mengangkat pemikiran

seorang tokoh yang membahas tentang pengembangan masyarakat.

22

Umar Said, Masjid Sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat Islam (Studi Atas

Pemikiran Sidi Gazalba), Skripsi (Yogyakarta: Jurusan PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasin

UIN Sunan Kalijaga, 2005), hlm. 3-6. 23

Ibid., hlm. 60.

Page 28: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

15

Sedangkan perbedaannya adalah selain beda tokoh, penelitian ini fokus

pada pemberdayaan dan kegunaan masjid sebagai pusat

pengembangan masyarakat dan sama sekali tidak membahas tentang

pendidikan, ekonomi sebagaimana penelitian penulis.

3. Zubdatul Munawwarah yang berjudul, “Pemikiran Hasan Al-Banna

Tentang Dakwah Bil-Hal Upaya Pengembangan Masyarakat”. Isinya

tentang pemikiran Hasan Al-Banna mengenai dakwah bil- hal yang

mana dengan dakwah bil-hal diharapkan segala persoalan dapat

teratasi. Jenis penelitian, yaitu kepustakaan (library research).

Hasilnya adalah dakwah bil-hal suatu strategi dakwah yang lebih

menitik beratkan pada tindakan nyata dari pada sekedar mengandalkan

ungkapan lisan.24

Persamaannya dengan penelitian penulis adalah

sama-sama penelitian pustaka dan mengangkat pemikiran dakwah dari

seorang tokoh sedangkan perbedaannya terletak pada tokoh yang

berbeda dan pemikiran dakwah yang berbeda.

4. Durrotun Naimah yang berjudul, “Konsep Pengembangan Masyarakat

Islam (Studi Atas Pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudh)”. Isinya tentang

konsep-konsep pengembangan masyarakat Islam menurut pemikiran

KH. MA. Sahal Mahfudh dan upaya pengaplikasian konsep

pengembangan masyarakat Islam dalam kehidupan bermasyarakat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

research) dan hasil penelitian ini yang mana berasal dari penerapan

24

Zubdatul Munawwarah yang berjudul, Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang Dakwah

Bil-Hal Upaya Pengembangan Masyarakat, Skripsi (Yogyakarta: Jurusan PMI Fakultas Dakwah

dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 76.

Page 29: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

16

konsep adalah masyarakat pedesaan yang dalam setiap usahanya

terutama di bidang ekonomi dibina dan dibimbing oleh kiai Sahal

bersama BPPMnya telah membuahkan hasil berupa pembentukan

KSM dan berdirinya sebuah BPR.

Selain itu dalam bidang kesehatan kiai Sahal mendirikan sebuah

Rumah Sakit Islam Pati dan juga mempunyai beberapa lembaga

pendidikan baik formal maupun non formal, yakni madrasah dan

pesantren, yang mana semua itu untuk mencapai tujuan pengembangan

masyarakat.25

Letak persamaannya dengan penelitian penulis adalah sama-sama

penelitian pustaka yang mana data-datanya bersumber dari buku,

jurnal, dan media cetak lainnya. Perbedaannya selain beda tokoh

adalah penelitian ini hanya memfokuskan pada pemikiran konsep-

konsep pengembangan masyarakat menurut KH. MA Sahal Mahfudh.

Jadi dari ke empat skripsi di atas, masing-masing memiliki

persamaan dan perbedaan dengan penelitian penulis, yang mana

persamaan yang paling umum adalah sama-sama penelitian pustaka

dan meneliti pemikiran tokoh serta pengembangan masyarakat.

Sementara perbedaanya adalah dapat dilihat dari perbedaan tema dan

tokoh yang berbeda. Dari ke empat skripsi tersebut belum ada yang

mengangkat pemikiran M. Natsir dan merelevansikan pemikiran beliau

dengan pengembangan masyarakat.

25

Durrotun Naimah yang berjudul, Konsep Pengembangan Masyarakat Islam (Studi Atas

Pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudh), Skripsi (Yogyakarta: Jurusan PMI Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2005), hlm. 76.

Page 30: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

17

G. Landasan Teori

1. Tinjauan Tentang Dakwah

a. Pengertian dakwah

Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab

yaitu yad’u-da’wah yang memiliki beberapa pengertian. Kata

dakwah bisa diartikan sebagai permohonan, ibadah, nasab dan

ajakan atau seruan. Sedangkan secara terminologi, dakwah

dipandang sebagai seruan dan ajakan kepada manusia menuju

kebaikan, petunjuk, serta amar ma‟ruf (perintah yang baik) dan

nahi munkar (pencegah kemungkaran) untuk mendapatkan

kebahagiaan dunia maupun akhirat.26

Dakwah juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian

upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera

baik itu di dunia maupun untuk kehidupan di akhirat nanti.27

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa

pada hakikatnya dakwah merupakan ajakan atau seruan agar

manusia mau menerima risalah dan mengamalkan amar ma’ruf

nahi munkar sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan baik di

dunia maupun akhirat.

26

Safrodin Halimi, Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an, (Semarang: Walisongo

Press, 2008), hlm. 32. 27

Moh. Ali Aziz, dkk, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka

Pesantren, 2009), hlm. 26.

Page 31: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

18

b. Tujuan dakwah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tujuan

adalah arah, haluan (jurusan), yang dituju, maksud, tuntutan (yang

dituntut).28

Dari pengertian kata tujuan di atas dapat dirumuskan bahwa

tujuan dakwah adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam dakwah,

dan tujuan tersebut merupakan kunci keberhasilan dari proses

dakwah.

Tujuan dakwah secara global adalah agar manusia yang

didakwahi bisa mendapat keselamatan dan kebahagiaan di dunia

maupun di akhirat. Menurut Abdul Halim Mauhmud sebagaimana

yang dikutip oleh Moh. Ali Aziz dalam bukunya, tujuan dakwah

diantaranya adalah sebagai berikut:29

1) Membantu manusia untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai

dengan syariatnya. Pada mulanya ini adalah tugas Rasul, namun

setelah beliau wafat tugas tersebut menjadi tugas para da‟i yang

menjadi pewaris Nabi.

2) Merubah kondisi buruk yang dialami kaum muslim menjadi

kondisi yang lebih baik dan benar.

28

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1493. 29

Moh. Ali Aziz, dkk, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka

Pesantren, 2009), hlm. 36

Page 32: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

19

3) Mendidik kepribadian muslim dengan pendidikan Islam yang

benar. Dengan begitu kepribadian muslim akan menjadi lebih

terarah.

4) Menyediakan perumahan muslim dan pendidikan bagi mereka

sesuai dengan metode dan menejemen yang Islami.

5) Menyiapkan komunitas muslim yang berdiri atas dasar-dasar

budaya dan moralitas Islam.

c. Konsep dakwah

Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran

mental yang dikatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep

dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun

dari berbagai macam karakteristik.30

Konsep dakwah merupakan sebuah susunan rancangan

yang akan kita gunakan untuk menjalankan dakwah.31

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa, dakwah pada

prinsipnya merupakan upaya mengajak, menganjurkan, atau

menyeru manusia agar mau menerima kebaikan dan petunjuk yang

termuat dalam agama Islam. Atau dengan kata lain, agar mereka

mau menerima Islam sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan

kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.32

30

, Konsep. diakses pada hari Senin, http://googleweblight.com, 21 November 2016.

Pukul 13:45. 31

Kholifatus Saadah, Konsep Dakwah, http://vesper2.blogspot.co.id/2013/12/konsep-

dakwah-.html?m=l, diakses tanggal 21 November 2016. 32

Safrodin Halimi, Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an, (Semarang: Walisongo

Press, 2008), hlm. 32.

Page 33: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

20

Dari konsepsi dakwah ini dapat dipetakan bahwa terdapat

beberapa unsur yang terlibat dalam konsep dakwah diantaranya

yaitu pelaku dakwah dan objek dakwah.

1) Pelaku Dakwah (Da‟i Personal dan Da‟i Kolektif)

Orang yang melakukan seruan dan ajakan (dakwah)

biasa dikenal dengan istilah “da‟i”. Namun, menyadari bahwa

proses memanggil atau menyeru tersebut juga merupakan

proses dari penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu, maka

pelaku dakwah juga dikenal dengan sebutan “mubaligh” yakni

orang yang berfungsi sebagai komunikator.

Dalam pelaksanaannya, dai meliputi dua jenis yaitu,

da‟i personal dan da‟i kolektif. Dakwah yang dilakukan secara

personal oleh Abdul Halim Muhammad disebut dakwah

fardiyah sebagai antonim dari dakwah jam’iyah. Dakwah

fardiyah dipahami sebagai ajakan atau seruan kejalan Allah

SWT. yang dilakukan seorang da‟i kepada orang lain secara

personal/individu dengan tujuan mengubahnya menjadi lebih

baik dan diridhai oleh Allah SWT.

Sedangkan, dakwah kolektif atau dakwah yang

dilakukan oleh komunitas dikenal dengan istilah “dakwah

jama’i” yang berarti dakwah kolektif. Dalam hal ini, al-Qur‟an

seringkali menyebut da‟i dengan istilah “Ummah” yang berarti

komunitas dan menyebutnya dengan kata ganti “tum” yang

Page 34: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

21

berarti kalian. Istilah al-Qur‟an ini bisa kita interpretasikan

bahwa efektifitas dakwah sangat dipengaruhi oleh manajemen

dakwah secara kolektif. Dakwah yang dilakukan oleh para da‟i

kolektif lebih terorganisir dan peluang suksesnya lebih besar.33

Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan

dalam menyampaikan dakwah yaitu pertama, pendekatan lisan

(bil-lisan) adalah upaya dakwah yang mengutamakan pada

kemampuan lisan. Kedua, pendekatan tulisan (bil-risalah)

adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan, baik berupa

buku, brosur, majalah, maupun media elektronik.

Selanjutnya, yang ketiga pendekatan melalui perbuatan

(bil-hal) yakni kegiatan dakwah yang mengutamakan

kemampuan kreativitas mubaligh/da‟i secara luas atau yang

dikenal dengan Action Apporoach yaitu perbuatan nyata.34

2) Objek Dakwah

Secara teologis, dakwah Islam meliputi dua sasaran

yaitu, masyarakat yang belum mengenal Islam dan masyarakat

Islam itu sendiri. Dalam masyarakat yang belum mengenal

Islam, dakwah biasanya dipahami sebagai ajakan dan seruan

kepada mereka agar mau mempelajari Islam serta mau

memeluk dan mengamalkan ajaran agama Islam.

33

Ibid., hlm. 33. 34

Zubdatul Munawwarah, Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang Dakwah Bil-Hal Upaya

Pengembangan Masyarakat, Skripsi (Yogyakarta: Jurusan PMI fakultas Dakwah dan Komunikasi,

UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 13.

Page 35: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

22

Sedangkan dalam masyarakat muslim itu sendiri,

dakwah diartikan sebagai ajakan atau seruan kepada mereka

agar melaksanakan ajaran-ajaran Islam secara kaffah dan

mengaplikasikan amar makruf nahi munkar dalam kehidupan

sosial mereka.35

2. Tinjauan Tentang Pengembangan Masyarakat

a. Pengertian pengembangan masyarakat

Secara etimologi, pengembangan berarti membina dan

meningkatkan kualitas hidup.36

Masyarakat adalah sekumpulan

orang yang hidup bersama-sama disuatu tempat atau wilayah.

sedangkan masyarakat dalam konteks kemanusiaan, masyarakat

dibentuk dan membentuk dengan sendirinya, dengan tujuan untuk

saling menguatkan, saling menolong, dan saling

menyempurnakan.37

Menurut Sudjana sebagaimana yang dikutip oleh Abu

Suhud, dkk dalam bukunya, pengembangan masyarakat merupakan

upaya yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh, untuk,

dan dalam masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup

35

Safrodin Halimi, Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an, (Semarang: Walisongo

Press, 2008), hlm. 34. 36

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.29. 37

Ibid., hlm. 5.

Page 36: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

23

penduduk dalam semua aspek kehidupannya di dalam suatu

kesatuan wilayah.38

Menurut Wuradji sebagaimana yang dikutip oleh Aziz

muslim dalam bukunya, pengembangan masyarakat merupakan

proses penyadaran masyarakat yang dilakukan secara

transformatif, partisipatif dan berkesinambungan melalui

peningkatan kemampuan dalam menangani berbagai persoalan

dasar yang mereka hadapi untuk meningkatkan kondisi hidup

sesuai dengan cita-cita yang diharapkan.39

Dari beberapa uraian pengertian di atas, dapat dirumuskan

bahwa, pengembangan masyarakat atau yang dapat juga disebut

dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan

kegiatan pemberdayaan yang terencana secara sistematis dan

dilakukan untuk meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas

hidup masyarakat dalam semua aspek kehidupan baik alam, sosial,

ekonomi, budaya, agama dan lain-lain.

b. Tujuan pengembangan masyarakat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tujuan

adalah arah, haluan (jurusan), yang dituju, maksud, tuntutan (yang

38

Abu Suhud, dkk, Islam Dakwah dan Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Jurusan PMI

Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan IISEP-CIDA, 2005),

hlm.28. 39

Aziz Muslim, Metodologi Pengembangan Masyarakat (Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga, 2008), hlm. 3.

Page 37: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

24

dituntut).40

Sedangkan pengembangan masyarakat adalah kegiatan

pemberdayaan yang mengarah atau bertujuan untuk meningkatkan

mutu dan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) baik dari segi

sosial, ekonomi, lingkungan, dan agama. Sehingga masyarakat

dapat hidup sejahtera.

Jadi, tujuan pengembangan masyarakat adalah suatu arah

atau tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pemberdayaan

masyarakat/ SDM (Sumber Daya Manusia).

Dalam ajaran agama Islam tujuan pengembangan

masyarakat tidak hanya sebatas untuk mencapai kemajuan,

kemandirian dan kesejahteraan saja, tetapi juga untuk membangun

kehidupan yang normatif baik. Ini berarti bahwa kemajuan material

untuk mencapai kesejahteraan harus tetap pada kesadaran dan

perilaku berbuat baik agar kemajuan dan kesejahteraan tersebut

mendapatkan barokah dan memberi keselamatan bagi semua

masyarakat.41

Membangun kesejahteraan masyarakat tanpa meningkatkan

pengabdian pada Allah SWT, atau tanpa keinginan untuk berbuat

kebaikan, berarti akan membangun kemajuan materi yang dapat

menjerumuskan pada malapetaka kemanusiaan.42

40

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1493. 41

Aziz Muslim, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat (Yogyakarta: Samudra Biru,

2012), hlm. 28. 42

Ibid., hlm. 28.

Page 38: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

25

Dari pemaparan di atas maka tujuan pengembangan

masyarakat menurut Murdikanto sebagaimana yang dikutip oleh

Aziz Muslim dalam bukunya, meliputi empat bidang:43

1) Bina manusia

Bina manusia, adalah upaya yang pertama dan utama yang

harus diperhatikan dalam setiap upaya pengembangan

masyarakat. Hal ini dilandasi oleh pemahaman bahwa tujuan

pembangunan adalah untuk perbaikan mutu hidup atau

kesejahteraan manusia.

2) Bina usaha

Bina usaha merupakan upaya penting dalam kegiatan

pengembangan, karena bina manusia yang tanpa memberikan

dampak atau manfaat bagi perbaikan kesejahteraan khususnya

pada ekonomi, itu tidak laku bahkan hanya akan menimbulkan

kekecewaan.

3) Bina lingkungan

Bina lingkungan dinilai penting karena pelestarian

lingkungan akan sangat menentukan keberlanjutan kegiatan.

4) Bina kelembagaan

Bina kelembagaan juga dinilai penting karena dengan

tersedianya dan efektivitasnya kelembagaan akan sangat

43

Ibid., hlm. 28-30.

Page 39: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

26

berpengaruh, dan diharapkan jejaring kemitraan usaha berjalan

lancar.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tahapan atau

proses yang sistematis yang dapat mendukung tercapainya tujuan

pengembangan masyarakat.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.44

Metode

penelitian ini meliputi:

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah bersifat penelitian

kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan data-data

pustaka baik dari buku-buku, majalah dan media cetak lainnya yang

berhubungan dengan tema yang akan dibahas oleh penulis.

2. Sumber Data

Demi tercapainya penelitian ini, diperlukan adanya literatur

yang nantinya dapat mendukung validitas data dan kualitas data. Maka

dari itu, sumber data dari penelitian ini berupa sumber data primer dan

sumber data sekunder. Sumber data primer adalah karya asli yang

ditulis oleh tokoh itu sendiri, untuk sumber data primer penulis

menggunakan karya M. Natsir yang berjudul Capita Selecta dan

Fiqhud Dakwah.

44

Sugiono, Metode Penelitian Administratif (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 1.

Page 40: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

27

Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber yang meliputi

buku-buku selain buku asli yang ditulis oleh tokoh tersebut, literatur-

literatur lain yaitu buku-buku yang menunjang pembahasan penelitian

ini baik yang ditulis oleh teman, murid, atau orang-orang yang hidup

sezaman dengan tokoh, dan lain-lain. Adapun untuk sumber data

sekunder tersebut penulis menggunakan beberapa buku yaitu:

a. Polemik Negara Islam Soekarno Versus Natsir, yang ditulis oleh

Ahmad Suhelmi.

b. Gagasan dan Gerak Dakwah Natsir, yang ditulis oleh H. Mas‟oed

Abidin.

c. Perbandingan Pemikiran Pendidikan Islam antara Hasan Al-

Banna dan Mohammad Natsir, yang ditulis oleh Saidan.

d. M. Natsir Dakwah dan Pemikirannya, yang ditulis oleh Thohir

Luth.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang digunakan untuk penelitian ini

adalah dengan cara: Pertama, mengumpulkan buku-buku dan sumber-

sumber terkait. Kedua, penulis melakukan pendalaman atau membaca

buku-buku dan sumber-sumber yg telah didapatkan. Ketiga, mengatur

dan mengolah data sehingga menghasilkan bahan untuk dijadikan

deskripsi.

Page 41: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

28

4. Analisis Data

Setelah pengolahan selesai, maka proses selanjutnya adalah

analisis data. Yang mana analisis data dilakukan untuk mendapatkan

gambaran terkait masalah yang menjadi obyek penelitian. Adapun

dalam penelitian ini, metode yang dipakai adalah deskripsi analisis

terhadap data-data yang ada.45

Dengan demikian yang dimaksud

dengan deskriptif analisis ini adalah suatu penelitian yang bersifat

menjelaskan, menganalisis induktif-deduktif,46

dan mengklasifikasikan

data yang berhubungan dengan pemikiran dakwah M. Natsir dan

relevansinya dengan pengembangan masyarakat.

I. Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini, penulis membagi sistematika pembahasan

menjadi empat bab, yaitu:

Bab pertama, berisi pendahuluan yang di dalamnya terdapat

penegasan judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan

sistematika pembahasan.

Selanjutnya pada bab kedua, membahas gambaran umum tentang

M. Natsir. Meliputi gambaran tentang biografi M. Natsir, riwayat hidup,

riwayat pendidikan M. Natsir, M. Natsir dan Pendidikan Islam, M. Natsir

45

Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik (Bandung:

Tarsito, 1982), hlm. 39. 46

Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2 (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,

1984), hlm. 192.

Page 42: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

29

dan Majelis Syura Muslimin Indonesia (MASYUMI), M. Natsir dan

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), dan karya-karya M. Natsir.

Kemudian bab ketiga, memuat hasil penelitian library research

tentang pemikiran dakwah M. Natsir dan relevansinya dengan

pengembangan masyarakat.

Selanjutnya yang terakhir bab keempat, merupakan bab penutup

yang berisi hasil penelitian, kesimpulan dari pembahasan dan kemudian

dilanjutkan dengan saran-saran.

Page 43: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

77

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mendiskripsikan pikiran-pikiran dakwah M. Natsir yang

banyak bergerak di bidang sosial keagamaan, terutama yang

perwujudannya banyak berkaitan dengan pengembangan masyarakat,

maka dapat ditarik kesimpulan dalam skripsi ini. Lebih jelasnya penulis

uraikan sebagai berikut:

1. Dari penelusuran tentang pikiran-pikiran dan gagasan dakwah M.

Natsir yang tertuang dalam dakwah lisan, tulisan, dan perbuatan, maka

penulis menyimpulkan bahwa pemikiran dakwah M. Natsir banyak

berorientasi pada kepentingan masyarakat khususnya masyarakat

Islam. Dalam pemikirannya, beliau menjunjung tinggi nilai-nilai serta

ajaran agama dan menekankan kehidupan masyarakat/sosial yang

berlandaskan Islam. Kemudian untuk menyempurnakan pikiran-

pikiran dan gagasan dakwahnya, M. Natsir banyak berkecimpung

dalam partai/organisasi Islam untuk menjalankan dakwah baik secara

kolektif maupun individu, serta mendirikan sejumlah lembaga

pendidikan yang berlatar belakang Islam.

2. Sedangkan pemikiran beliau yang sangat memperhatikan problematika

kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu, menuntun beliau

berdakwah dalam bidang sosial keagamaan, pendidikan, dan ekonomi

Page 44: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

78

baik dalam bentuk lisan, tulisan, dan perbuatan. Dimana dari pikiran-

pikiran dan gagasan dakwah beliau tersebut terdapat keterkaitan

bahkan keselarasan dengan pengembangan masyarakat yang juga

melingkupi kehidupan sosial, pendidikan, dan ekonomi.

B. Saran-saran

Dari uraian kesimpulan yang diapaparkan di atas, maka sekiranya

penulis perlu menyampaikan saran dan masukan sebagai antisipasi dan

tindak lanjut bagi mubaligh dan gerakan-gerakan sosial yang bersifat

sosial keagamaan.

1. Dalam rangka dakwah dan pengembangan masyarakat perlulah bentuk

perwujudan nyata, tidak hanya bergelut dengan teori-teori.

Sebagaimana M. Natsir dalam perwujudan pemikirannya terhadap

sosial keagamaan, yang mana hal tersebut patut dicontoh.

2. Pada level pemikiran, melihat problematika kehidupan yang beragam

dan hingga saat ini makin bertambah, da‟i (mubaligh) dituntut untuk

lebih mampu menjalankan dan mengembangkan ide-ide yang dapat

menjadikan masyarakat yang didakwahi menjadi terarah.

3. Dalam rangka pengembangan masyarakat, khususnya untuk

pengembangan masyarakat Islam. Dalam kegiatan pemberdayaan atau

pengembangan, perlulah melakukan penyadaran yang di dalamnya

disisipkan nilai-nilai agama agar masyarakat yang dikembangkan tidak

hanya terang dalam hal kehidupan sosial akan tetapi juga dalam hal

Page 45: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

79

agama. Sehingga akhirnya menghasilkan masyarakat yang sejahtera,

bermartabat, dan berkualitas dunia akhirat.

Page 46: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

80

DAFTAR PUSTAKA

Abu Suhud, dkk, Islam Dakwah dan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Jurusan

PMI Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama

dengan IISEP-CIDA, 2005

Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam Soekarno Versus Natsir, Jakarta: Teraju,

2002

Aisyah N. Handryant, Masjid Sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat,

Malang: UIN-Maliki Press, 2010

Aziz Muslim, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat, Yogyakarta: Samudra

Biru, 2012

Aziz Muslim, Metodologi Pengembangan Masyarakat, Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga, 2008

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Jumanatul

‟Ali-Art, 2004

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008

H. Mas‟oed Abidin, Gagasan dan Gerak Dakwah Natsir, Yogyakarta: Gre

publishing, 2012

M. Munir, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006

Moh. Ali Aziz, dkk, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka

Pesantren, 2009

M. Natsir, Dunia Islam dari Masa ke Masa, Jakarta: Panji Masyarakat, 1982

Page 47: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

81

M. Natsir, Fiqhud Dakwah, Semarang: Ramadhani, 1984

M. Natsir, Capita Selecta, Jakarta: Bulan Bintang, 1973

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat

Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001

Nasrudin Harahap, dkk., Dakwah Pembangunan, Yogyakarta: DPD Golongan

Karya Tingkat 1, 1992

Safrodin Halimi, Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an, Semarang:

Walisongo Press, 2008

Saidan, Perbandingan Pemikiran Pendidikan Islam antara Hasan Al-Banna dan

Mohammad Natsir, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2011

Sugiono, Metode Penelitian Administratif, Bandung: Alfabeta, 2006

Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, Yogyakarta: Fakultas Psikologi

UGM, 1984

Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq, Fusuulun Minasiyasati Syar’iyati fi Da’wati

Illallah, Jakarta: Al-Faishal, 1996

Thohir Luth, M. Natsir Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani, 1999

Toha Jahja Omar, Ilmu Da’wah, Jakarta: Widjaya, 1971

Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik,

Bandung: Tarsito, 1982

Zubaedi, Wacana pembangunan Alternatif , Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007

Zubdatul Munawwarah, Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang Dakwah Bil-Hal

Upaya Pengembangan Masyarakat, Yogyakarta: Jurusan PMI fakultas

Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2006

Page 48: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

82

Dina Setyaningsih, Pemikiran K.H Ahmad Dahlan dan Relevansinya dengan

Pengembangan Masyarakat Islam, Yogyakarta: Jurusan PMI Fakultas

Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2005

Any, Definisi dan Aplikasi Relevansi, http://any.web.id/definisi-dan-aplikasi-

relevansi.info, diakses tanggal 17 Desember 2016

Ana Safrida, Tafsir surat saba’ ayat 28,

http://anasafrida.blogspot.co.id/2013/02/tafsir-surat-saba-ayat-

28.html?m=1, diakses tanggal 18 Mei 2016

Kholifatus Saadah, Konsep Dakwah,

http://vesper2.blogspot.co.id/2013/12/konsep-dakwah-.html?m=l, diakses

tanggal 21 November 2016

Konsep, http://googleweblight.com. , diakses tanggal 21 November 2016

Khairul Hibri, Meneladani M. Natsir Berjuang Melalui Pena,

http://m.hidayatullah.com/artikel/mimbar/read/2016/05/16/94864/menelad

ani-m-natsir-berjuang-melalui-pena.html, Diakses tanggal, 07 Januari

2017.

Masmuddin, Dakwah dan Pengembangan Masyarakat,

http://altajdidstain.blogspot.co.id/2011/02/dakwah-dan-pengembangan-

masyarakat.html?m=1, diakses tanggal 14 Oktober 2016

Nur‟aina Sastri, Pemikiran Muhammad Natsir, http://nur-aina-sas-

tri.blogspot.co.id/2014/10/muhammad-natsir.html?m=1, diakses tanggal

07 Januari 2017

Page 49: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

83

Zaijoni, Pemikiran Pendidikan: Muhammad Natsir Versus KH. Ahmad Dahlan,

http://zaijonispdi.blogspot.co.id/2012/03/pemikiran-pendidikan-

muhammad-natsir.html?m=1, diakses tanggal 06 Januari 2017

Pemikiran Muhammad Natsir, http://nur-aina-sas-tri.blogspot.co.id, diakses

tanggal 07 Januari 2017

Page 50: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 51: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 52: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 53: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 54: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 55: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 56: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 57: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 58: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 59: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 60: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi
Page 61: PEMIKIRAN DAKWAH M. NATSIR DAN RELEVANSINYA …digilib.uin-suka.ac.id/25108/1/12230055_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Unyuk memenuhi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Alvianita A. Lamande

Tempat/Tgl. Lahir : Bahonsuai, 04 Desember 1994

Alamat : Ds. Bahonsuai, Kec. Bumi Raya, Kab. Morowali,

Prov. Sulawesi Tengah.

Email : [email protected]

No.Hp : 0823 2962 8586

Nama Ayah : Almin

Nama Ibu : Marwah

B. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal:

a. SD N 1 Bahonsuai, 2006

b. SMP N 1 Bumi Raya, 2009

c. MA Nurul Ummah Lambelu, 2012

C. Prestasi/Penghargaan

1. Piagam Penghargaan Pelatihan Pemuda Perintis.

2. Piagam Penghargaan Sebagai Anggota Pasukan Pengibar Bendera

Pusaka (PASKIBRAKA).

D. Pengalaman Organisasi

1. Purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Kabupaten

Morowali.

2. Sekretaris Ikatan Purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

(PASKIBRAKA).

3. Ikatan Alumni Nurul Ummah (IKANU).

4. Ikatan Pelajar Mahasiswa Morowali Yogyakarta (IPMMY).

Yogyakarta, 20 Februari 2017

Alvianita A. Lamande