Pemicu Satu Imunologi 2003

42
PEMICU SATU Nafas Alya Menciut KELOMPOK DK 2

description

pemicu satu imunologi

Transcript of Pemicu Satu Imunologi 2003

Page 1: Pemicu Satu Imunologi 2003

PEMICU SATUNafas Alya Menciut

KELOMPOK DK 2

Page 2: Pemicu Satu Imunologi 2003

Fasilitator : dr. Mastiur Magdalena

Ketua : Merina SelviraSerketaris : Chesi viviandraAnggota : Mentari Ulfa Wiwit Puspita

Wulida Ulfa Dwi F Mareta

Nouval Rizki Raveena D.M Suci Mentari Olivia Kurnia Lail Chodriyah Aan

Suryadi

Page 3: Pemicu Satu Imunologi 2003

PEMICUAlya 5 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak

nafas sejak 1 hari yang lalu. Sesak nafas disertai batuk terutama muncul pada malam hari dan kadang sampi terdengar bunyi menciut. Keluhan ini sudah dirasakan alya selama satu tahun ini. Namun keluhan hilang setelah minum obat dari dokter dan biasanya kambuh lagi jika Alya bermain yang berdebu atau pada malam hari yang dingin,

Alya juga mempunyai riwayat atopi dalam keluarga. Ibu Alya menderita rinitis alergika, adik Alya, Asih( 3 tahun) mengalami urtikari jika memakan udang. Ayah dan kakaknya tidak mempunyai keluhan yang sama pada pemeriksaan, dokter mendapatkan nafas 30x/mnt serta wheezing dan ronki minimal dilapang paru Alya. Proses apa yang sebenarnya terjadi pada sistem pernafasan Alya dan pemeriksaan penunjang apa yang di perlukan?

Page 4: Pemicu Satu Imunologi 2003

KEYWORD1. Anak perempuan 5 tahun2. Sesak nafas berulang selama 1 tahun3. Terutama pada malam hari dan

ditempat berdebu4. Riwayat atopi dalam keluarga

IDENTIFIKASI MASALAH1, Sesak nafas berulang disertai batuk dan

kadang sampai terdengar bunyi menciut.2. Riwayat keluarga dengan penyakit

alergi.

Page 5: Pemicu Satu Imunologi 2003

ANALISIS MASALAH

HIPOTESIS

Penyakit alergi dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan

Page 6: Pemicu Satu Imunologi 2003

PERTANYAAN TERJARING1. Apa saja komponen sistem imun dan respon mun tubuh

normal?2. Bagaimana tipe dan patogenesisnya hiperssensitivitas?3. Apa yan dimaksud dengan atopi dan alergi?4. Jelaskan bagaimana hubungan riwayat penyakit

keluarga dengan alergi?5. Bagaimana pengaruh lingkungan dengan alergi?6. Bagaimana dan apa saja pemeriksaan fisik dan

penunjang yang diperlukan dalam pemeriksaan alergi?7. Apasaja diagnosis banding untuk alergi pada pemicu?8. Jelaskan tatalaksana dan pencegahan untuk pasien

pada pemicu?9. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada pasien di

pemicu?

Page 7: Pemicu Satu Imunologi 2003

Apa saja komponen sistem imun dan respon

imun tubuh normal?1

Page 8: Pemicu Satu Imunologi 2003

Secara umum bahwa respon imun seseorang terhadap patogen terdiri atas respon imun alami dan respon imun adaptif.

Sistem Imun Spesifik:Sangat kuat melawan agen penyerang yg

mematikanDiperoleh melalui pembentukan

antibodi/mengaktifkan limfosit yang mampu menyerang dan menghancurkan organisme spesifik.

Ada dua tipe:– Tipe 1 : tumbuh membentuk antibodi yg

bersirkulasi/tipe imunitas humoral/imunitas sel B(produksi antibodi)

– Tipe2 : didapat melalui pembentukan limfosit T, untuk menghancurkan benda asing.

Page 9: Pemicu Satu Imunologi 2003

Sistem Imun Non-spesifik(alami)Membrikan perlingdungan umum terhadap

berbagai jenis agen.– Terdiri dari semua barier, sejak lahi, yg melwan

benda asing.– Barrier tsb meliputi semua bagian permukaan.

dibagi jadi 2 : infamasi dan fagositikSistem ini tidak ditujuka thdp mikroba tertentuDurasi reaksinya singkat/cepat. Sifatnya:

1. resistensi tdk berubah oleh infeksi berulang2. umumnya efektif trhdp semua zat asing3. tjd pd awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah/mengendalikan injeksi.

Page 10: Pemicu Satu Imunologi 2003

Fungsi sitem imun:Penangkal benda asing yang masuk

kedalam tubuhUntuk keseimbanga fungsi tubuh terutama

menjaga komponen tubuh yang telah tuaSebagai pendeteksi adanya sel-sel

abnormal, termutaasi atau ganas serta menghancurkannya.

Melindungi tubuh dari invasi pnyebab penyakit dgn menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing

Menghilangkan jaringan atau sel yang mati/rusak untuk perbaikan jaringan

Page 11: Pemicu Satu Imunologi 2003

SISTEM IMUNNONSPESIFIK1.FISIK : kulit, silia, selaput berlendir, batuk,

bersin2.LARUT – Biokimia : lisozim, asam lambung, sekresi sebasea– Humoral : komplemen, APP, sitokin

3.SELULAR : sel NK, sel mast, basofil, eusinofil, fagosit(MN & PMN)

SPESIFIK1.HUMORAL : Sel B (IgG, IgA, IgM, IgE, IgD),

Sitokin2.SELULAR : Sel T (Th1, Th2, Th3, NKT)

Page 12: Pemicu Satu Imunologi 2003

BAGIAN DARI SEL-SEL SISTEM IMUNSEL MYELOID

Page 13: Pemicu Satu Imunologi 2003
Page 14: Pemicu Satu Imunologi 2003

SEL LIMFOID

Page 15: Pemicu Satu Imunologi 2003

Bagaimana tipe dan patogenesisnya

hipersensitivitas?2

Page 16: Pemicu Satu Imunologi 2003
Page 17: Pemicu Satu Imunologi 2003
Page 18: Pemicu Satu Imunologi 2003
Page 19: Pemicu Satu Imunologi 2003
Page 20: Pemicu Satu Imunologi 2003
Page 21: Pemicu Satu Imunologi 2003

Apa yang dimaksud dengan atopi dan

alergi?3

Page 22: Pemicu Satu Imunologi 2003

Alergi merupakan reaksi berlebihan sistem imun yang spesifik terhadap zat yang dianggap asing oleh tubuh yakni alergen.

Atopi adalah suatu kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit alergi, misalnya dermatitis, alergi, atau asma.

Page 23: Pemicu Satu Imunologi 2003

Jelaskan bagaimana hubungan riwayat penyakit keluarga

dengan alergi?4

Page 24: Pemicu Satu Imunologi 2003

Perkembangan sistem imun dan dan kemampuan untuk mengembangkan respon imun dalam bentuk alergi sudah terbentuk sejak masa gestasi..berbagai regio kromosom terkait daengan atopi terutama dengan lokus pada kromosom 5,6,11,12,13,dan 16.

gen yang mengkode kerentanan terhadap asma dan atopi dermatitis berada pada kromosom gen 11q12-13. gen tersebut mengkode pembentukan reseptor sub unit B-IgE. Gen lain yang terlibat pada asma dan termatitis atopi terletak apda kromosom 5q31-33.

Page 25: Pemicu Satu Imunologi 2003

Bagaimana pengaruh lingkungan dengan

alergi?5

Page 26: Pemicu Satu Imunologi 2003

Alergen bahan lingkungan yang tidak berbahaya dapat menyebabkan alergi.

Alergen tersering yang memicu hipersensitivitas tipe cepat adalah sebuk sari, sengatan lebah, makanan tertentu, debu, bulu, dll.

Alergen tersering yang memicu hipersensitivitas tipe lambat adalah kosmetik, bahan pembersih rumah tangga.

Page 27: Pemicu Satu Imunologi 2003

Contonya pada hipersensitivitas cepat

Page 28: Pemicu Satu Imunologi 2003

Bagaimana dan apa saja pemeriksaan fisik dan

penunjang yang diperlukan dalam pemeriksaan alergi?6

Page 29: Pemicu Satu Imunologi 2003

Pemeriksaan fisikPada seluruh kulit harus diperhatikan apakah ada

tanda peradangan, bekas garukan, lesi urtikaria, dermatitis, likenifikasi.

Mata diperiksa untuk melihat hiperemia konjungtiva, edema, atau terdapat allergi shiners berupa daerah gelap dan bengkak dibawah mata, khas dijumpai pada penderita rhinitis alergi.

Pemeriksaan mulut dan orofaring, diniai eritema, edema, hipertrodi tonsil, dan post nasal drip. Mukosa kemerahan sering dijumpai pda pasien rinitis alergi.

Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada pemeriksaan dada untuk menilai adanya penggunaan otot bantu pernapasan dan mengi.

Page 30: Pemicu Satu Imunologi 2003

Pemeriksaan penunjangHitung jenis sel pada penyakit alergi, eosinofilia

sering dijumpai, tp tidak spesifik dan bekisar 5-15% beberapa hari setelah pajanan. Sel eosinofil srg djumpai pd penderita rinitis alergi, spt pd sekret konjungtiva, hidung, dan sputum.

Serum IgE total pemeriksaan msh dlkukan bila:– Alergi pd anak dgn riwyt ortu mndrta alergi– Alergi pd anak bronkiolitis– Mmbedkan asma dan rhinitis alergi dgn non

alergi– Membedakan dermatitis atopi dengan tipe lain

Page 31: Pemicu Satu Imunologi 2003

IgE spesifik pengukuran ini dilakuka pada pasien dengan penyakit kulit luar biasa. IgE diukur secara invitro dengan teknik RAST (Radio Allergo Sorbent Test) atau ELISA. Rasio ikatan IgE > 2menggambarkan respon spesifik terhadap alergen.

Tes tusuk (Prick Test) test dilakukn pd pasien > 2 thn. Tes ini merupaka tes penapisan dgn sensitivitas dan spesifitas tinggi dan relatif tidak mahal.

Page 32: Pemicu Satu Imunologi 2003

Test modifikasi cuit kulit (modified prick test) test ini menggunakan alat dgn bbrp jarum yg lbh panjang sehingga dpt memaskkn lbh banyak antigen kedalam dermis.

Test tempel (patch test) biasanya dignkan pd dermatitis kontak degan mnmpelkan bahan pada kertas saring yang diletakkan diatas kertas impermeabel.pembacaan dilakukan setelah 48 jam.

Page 33: Pemicu Satu Imunologi 2003

Test prokokasi makanan merupakan pemeriksaann baku emas untuk menegakkan diagnosis alergi makanan. Diakukan secaara single blind dan double blind. Tes dilakukan di RS dgn pengawasan dokter ahli dan sarana penangananreaksi anafilaktik.

Page 34: Pemicu Satu Imunologi 2003

Apasaja diagnosis banding untuk alergi

pada pemicu?7

Page 35: Pemicu Satu Imunologi 2003

1. Bronkitis kronik2. Emfisema paru3. Gagal jantung kiri aut4. Emboli paru

Page 36: Pemicu Satu Imunologi 2003

Jelaskan tatalaksana dan pencegahan

untuk pasien pada pemicu?8

Page 37: Pemicu Satu Imunologi 2003

1. Menghindari faktor pencetusnya2. Antihistamin3. Pembebasan jalan nafas4. Menggunakan bronkodilator,

Page 38: Pemicu Satu Imunologi 2003

Apa saja komplikasi yang dapat terjadi

pada pasien di pemicu?9

Page 39: Pemicu Satu Imunologi 2003

Menurut Mansjour(2008):1. Pneumothoraks2. Pneumomediastinum/emfisema

mediastinum3. Atelektasis4. Aspergilosis5. Gagal napas6. Bronkitis7. Fraktur iga

Page 40: Pemicu Satu Imunologi 2003

KESIMPULAN

Hipotesis kelompok, yaitu: Penyakit alergi dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, dapat diterima.

Page 41: Pemicu Satu Imunologi 2003

REFERENSI

1. WWW. UNDIP.ac.id2. Kapita selekta Kedokteran3. Bratawijaya,K. Imunologi Dasar. Ed.10.FKUI4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,PADPI5. Sherwood, Lauralee.Fisiologi Manusia dari

Sel ke Sistem.6th rec.Jakarta.Egc.2012

Page 42: Pemicu Satu Imunologi 2003