Pemicu 4 Meten

38
Kelompok Diskusi 3 Fasilitator: dr. Wahiduddin Wahab Anggota Kelompok: Reza rakhmat al amin M. Ridho dwi saputra Bayu baruna bastari Sakinah putri ilham ampusinah Dara syifa sakinah Istiqomah katin Selli efrida siahaan Dinda auria Siska oktaviani Karunia nur fadhilla Utary silvana

description

pemicu 4

Transcript of Pemicu 4 Meten

Kelompok Diskusi 3

Kelompok Diskusi 3Fasilitator: dr. Wahiduddin Wahab

Anggota Kelompok:Reza rakhmat al aminM. Ridho dwi saputraBayu baruna bastariSakinah putri ilham ampusinahDara syifa sakinahIstiqomah katinSelli efrida siahaanDinda auriaSiska oktavianiKarunia nur fadhillaUtary silvanaPemicu 4Badan ny mimi semakin kurus meskipun banyak makan?Ny mimi 45 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan lemas sejak 3 bulan terakhir. Ia sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil. Ia juga sering merasa haus dan lapar meskipun maknnya bayak. Berat badannya menurun 8 kg dalam 3 bulann terakhir. Ia memiliki 3 orang anak, anak pertama lahir dengan BB 4 kg 5 tahun yang lalu, anak kedua lahir dengan BB 4,2 kg 4 tahun yang lalu dan anak terakhir lahir dengan BB 4,5 kg 6 bulan yang lalu, semua kelahiran anak dengan cara sectio caesaria (SC). Ny M adalah anak ketiga di keuarganya, ibunya meninggal pada usia 63 tahun karena komplikasi penyakit kencing manis.

Pada pemeriksaan fisik : KU tampak sakit sedang, kompos mentis, TB 158 cm BB 45kg, TD 140/90 mmHg, frekuensi nafas 18x/menit, frekuensi nadi 88x/menit, suhu afebris. Paru/jantung dan abdomen dalam batas normal. Ekstremtas : pulsasi arteri perifer teraba ade kuat.TERMINOLOGI -KEYWORDNy Mimi 45 tahunLemas sejak 3 bulan terakhirSering terbangun pada malam hari untuk kencingSerinng merasa haus dan lapar meski maka banyakBB menururn 8 kg dalam 3 bulanIbunya memiliki riwayat komplikasi kencing manis

Identifikasi MasalahNy. Mimi 45 tahun lemas sejak 3 bulan yang lalu, sering buang air kecil saat malam hari, mudah lapar, BB menurun, dengan riwayat ibunya komplikasi kencing manis.Analisis Masalah

HipotesisNy. Mimi menderita DM tipe 2Pertanyaan TerjaringKelenjar pankreasAnatomiHistologiFisiologi

Diabetes melitusEtiologiEpidemiologiFaktor resikoKlasifikasiPatofisiologiDiagnosisPenatalaksanaanEdukasi dan pencegahanPrognosisKompilasiDD

1. KELENJAR PANKREASA. ANATOMI

HISTOLOGI KELENJAR PANKREAS

Fisiologi Kelenjar AdrenalSintetis

Regulasi

Diabetes MelitusDiabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin atau kerja insulin, sehingga terjadi abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.Menurut PERKENI dan ADA, diagnosis diabetes melitus jika hasil pemeriksaan gula darah:

Kadar gula darah sewaktu 200 mg/dlKadar gula darah puasa 126 mg/dlKadar gula darah 200 mg/dl pada 2 jam setelah beban glukosa 75 gr pada tes toleransi glukosa

(Dewi, 2012)Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus1. Diabetes Tipe 1 (Kerusakan sel , biasanya menyebabkan defisiensi absolut insulin)- Diperantarai oleh sistem imun- Idiopatik2. Diabetes Tipe 2 (Dapat berkisar dari resistensi insulin predominan dengan defisiensi relatif insulin hingga defek sekretori predominan dengan resistensi insulin)

3. Tipe Spesifik LainKerusakan genetic fungsi sel Kerusakan genetik pada kerja insulinPenyakit pankreas eksokrinEndokrinopatiImbas obat atau imbas kimiaInfeksiBentuk tak lazim diabetes imunologikSindrom genetik lain yang kadang berkaitan dengan diabetes4. Diabetes Melitus Gestasional(McPhee & Ganong, 2012)

Manifestasi KlinisA. Diabetes Melitus tipe 1Poliuria: diuresis osmotic, banyak BAKPolidipsia: rasa haus yang berlebihanPolifagia: Hiperglikemia yang tidak terkontrol, banyak makanPenurunan berat badan hebatTanda lainnya : muntah, lemah, pandangan kaburB. Diabetes Melitus tipe 2 (biasanya asimptomatik)Poliuria, polydipsia, polifagia, dan kehilangan berat badanPenglihatan kaburParestesia ekstremitas bawahInfeksi ragi (misal: peradangan pada ujung penis)(Khardori, 2015)

Faktor RisikoA. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi:Ras dan etnikRiwayat keluarga dengan diabetes (anak penyandang diabetes)Usia. Risiko untuk menderita intoleransi glukosa meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Usia > 45 tahun harus dilakukan pemeriksaan DM.Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram atau riwayat pernah menderita DM gestasional (DMG)Riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg. bayi yang lahir dengan BB rendah mempunyai risiko yang lebih tinggi dibanding dengan bayi lahir dengan BB normal

B. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi:Berat badan lebih (IMT > 23)Kurangnya aktivitas fisikHipertensi ( > 140/90 mmHg)Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida > 250 mg/dL)Diet tak sehat (unhealthy diet). Diet dengan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko menderita prediabetes/intoleransi glukosa dan DM tipe 2

C. Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes:Penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau keadaan klinis lain yang terkait dengan resistensi insulinPenderita sindrom metabolik memiliki riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya. Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, seperti stroke, PJK, atau PAD (Peripheral Arterial Diseases)

(PERKENI, 2011)

Patofisiologi DM

Diagnosis

TatalaksanaFarmakologis

Non-FarmakologisDietLatihan JasmaniDM EDUKASI DAN PENCEGAHANPencegahan Primer Kampanye hidup sehat agar tidak menjadi pasien Diabetes Mellitus.Pencegahan Sekunder Ditujukan pada masyarakat yang telah positif Diabetes Mellitus, mengusahakan jangan terjadi komplikasi.Pencegahan Tersier Jangan sampai terjadi kecacatan akibat komplikasi.DM - PROGNOSISTergantung pada tatalaksananya, apabila tatalaksana baik maka prognosis akan menjadi baik. Dan sebaliknya apabila tatalaksana buruk maka prognosis akan buruk.

INGAT DIABETES MELLITUS TIDAK AKAN SEMBUH !!DM - KOMPLIKASI

DM - DDDiabetes Mellitus Tipe 1Diabetes Mellitus Tipe 2KESIMPULANHipotesis kami yaituNy. Mimi menderita DM tipe 2

Dapat diterima berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukanReferensiDewi, S. Sinto.2012. dalam eprints.undip.ac.id. Diakses pada 5 April 2015 pukul 20.00Khardori, Ramesh. 2015. Type 1 Diabetes Mellitus dalam MedscapeKhardori, Ramesh. 2015. Type 2 Diabetes Mellitus dalam MedscapeMcPhee & Ganong. 2012. Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran Klinis edisi 5. Jakarta: EGCPerkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011

TERIMA KASIH