Pemicu 3 Endokrin
-
Upload
almira-valmai -
Category
Documents
-
view
47 -
download
0
description
Transcript of Pemicu 3 Endokrin
PEMICU 3SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME
ALMIRA NABILA VALMAI405130193
LO
•1. Lapar & kenyangFISIOLOGI
•2. Definisi •3. Klasifikasi •4. Etiologi •5. Patofisiologi •6. Kriteria •7. Tata laksana•8. Komplikasi
OBESITAS
•9. Definisi •10. Etiologi •11. Patofisiologi •12. Tanda dan gejala•13. Pemeriksaan penunjang •14. Tata laksana•15. Prognosis •16. Komplikasi
SINDROM METABOLIK
FISIOLOGI LAPAR & KENYANGLO 1
Pusat Saraf Yang Mengatur Asupan Makan
• Nukleus lateral hipotalamus → pusat lapar.• Nukleus ventromedial hipotalamus → pusat
kenyang.• Nukleus paraventrikular, dorsomedial dan
akuarta.
Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Lapar Pada Manusia
• Hipotesis Lipostatik• Hipotesis Hormon Peptida pada Organ
Pencernaan• Hipotesis Glukostatik• Hipotesis Termostatik• Neurotransmitter• Kontraksi di Duodenum dan Lambung• Psikososial
Polipeptida dan protein yg berperan dalam pengendalian nafsu makan
Meningkatkan asupana makanan (oreksigenik)
Mengurangi asupan makanan (antioreksigenik)
AFRP BombesinBeta-Endorfin CARTGalanin CCKMCH CRHNeuropeptida Y CGRPOreksin A GlukagonOreksin B GLP-1,2
LeptinNeurotensinOksitosinPeptida YYSomatostatinAlfa-MSH
7
Pada sebagian besar penderita obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu makan.
Asupan energi ↑
jaringan adiposa ↑
kadar leptin ↑
satiety center / anorexigenic center di hipotalamus
Neuro Peptide Y �(NPY)↓
merangsang
↓nafsu makan
Kebutuhan energi ↑
jaringan adiposa ↓
feeding center / orexigenic center di hipotalamus
↑nafsu makan
kadar leptin ↓
Neuro Peptide Y �(NPY)↑
merangsang
FISIOLOGI LAPAR & KENYANG
• Asupan mknan&kontrol keseimbangan energi terutama dikendalikan o/ hipotalamus.
• Nukleus arkuatus hipotalamus -> kumpulan neuron berbentuk busur yg tletak dekat dg dasar ventrikel3.
• NA berperan dlm :– Kontrol jangka pjg kseimbgn energi&BB.– Kontrol jangka pendek asupan mknan sehari2.
• NA memiliki 2 subset neuron yg bfungsi blawanan :– Neuropeptida Y (NPY) -> perangsang nafsu mkn.– Melanokortin (αMSH) -> menekan nafsu mkn.
• NPY&melanokortin -> messenger kimiawi -> mempengaruhi pelepasan neuropeptida di bag otak lain yg memiliki efek kontrol lebih lgsg pd asupan mknan.
Pemeliharaan jangka panjang keseimbangan energi : leptin&insulin
• Adiposit mengeluarkan bbrp hormon (adipokin) -> bperan penting dlm kseimbangan energi&metabolisme.
• Adipokin yg penting : leptin -> penanda kenyang -> hormon yg esensial bagi regulasi BB normal.
• Jumlah leptin dlm darah -> indikator jml total lemak trigliserida yg disimpan di jar lemak.– Smakin byk simpanan lemak -> smakin byk leptin yg
dibebaskan ke darah.
Pemeliharaan jangka panjang keseimbangan energi : leptin&insulin
• Subset neuron di nukleus arkuatus :– NPY/AgRP -> merangsang nafsu mkn– POMC/CART -> menekan nafsu mkn
• NA -> t4 utama kerja leptin.• ↑ leptin dr simpanan lemak -> mll mekanism
feedback negatif -> ↓ nafsu mkn dg cara :– Hambat sinyal NPY– Rangsang pengeluaran melanokortin
Pemeliharaan jangka panjang keseimbangan energi : leptin&insulin
• Insulin :– Respon thd ↑ konsentrasi glukosa&nutrien lain di
darah stlh mkn.– Merangsang penyerapan, pemakaian,
&penyimpanan nutrien2 oleh sel.• ↑ sekresi insulin -> hambat phasil NPY -> ↓
nafsu mkn.
Perilaku mkn jangka pendek :sekresi ghrelin&PYY3-36
• Ghrelin -> hormon lapar -> perangsang nafsu mkn.– Dihasilkan o/ lambung.– Sekresi ↑ sblm mkn, ↓ stlh mkn.– Merangsang nafsu mkn dg mengaktifkan neuron phasil
NPY di hipothalamus.• PYY3-36 -> hormon kenyang -> hambat nafsu mkn.
– Dihasilkan o/ small&large intestine.– Sekresi ↓ sblm mkn, ↑ stlh mkn.– Menghambat nafsu mkn dg menghambat neuron phasil
NPY di hipothalamus.
Selain nukleus arkuatus : orexins dll
• 2 daerah hipothalamus yg menerima byk akson dr neuron phasil NPY&melanokortin NA :– Lateral hypothalamic area, LHA– Paraventricular hypothalamic nucleus, PVN
• LHA&PVN mengeluarkan pembawa2 pesan kimiawi sbg respon thd masukan dr neuron2 NA.
• Pmbawa2 pesan ini bkerja di sblh hilir dr sinyal NPY&melanokortin u/ mengatur nafsu mkn.
Selain nukleus arkuatus : orexins dll
• LHA menghasilkan orexins -> stimulator ↑ asupan mkn.– NPY : merangsang, melanokortin : menghambat
pelepasan orexins.• PVN mengeluarkan corticotropin-releasing
hormone -> ↓ nafsu mkn.• Di batang otak tdpt nucleus tractus solitarius
(NTS) -> perasaan kenyang.
CCK
• CCK -> sinyal kenyang.– GI hormon, dikeluarkan dr mukosa duodenal
slama pencernaan mknan.– Dikeluarkan sbg respon thd adanya nutrien di usus
halus.
OBESITASLO 2
OBESITAS DEWASADefinisi
• Suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan
(WHO,2000; Syarif, 2002, 2003)
• Suatu kondisi medis akibat akumulasi lemak tubuh yang berlebih, yang dapat berefek kepada kondisi kesehatan yang menuju kepada menurunnya tingkat hidup seseorang
(Haslam DW, James WP, 2005 )
• Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh
(Kamus Kedokteran Dorland)
Etiologi
• Keadaan psikologi– Keadaan depresi, putus asa, bosan
→ makan banyak.• Faktor lingkungan
– Gaya hidup → overeating dan sedentari
• Faktor kesehatan– Beberapa penyakit bisa
menyebabkan obesitas:• Hipotiroidisme • Sindroma Cushing • Sindroma Prader-Willi• Polycystic ovarian syndrome• Beberapa kelainan saraf yang bisa
menyebabkan seseorang banyak makan
• Faktor perkembangan– Penambahan ukuran dan atau
jumlah sel-sel lemak menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
• Aktivitas fisik– Orang-orang yang tidak aktif
memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang akan mengalami obesitas.
• Kehamilan – Saat hamil, berat badan wanita
bertambah– Setelah melahirkan, biasanya wanita
lebih sulit untuk menurunkan berat badannya
• Kurang tidur– Tidur yang < 7 jam per hari →
perubahan hormon → menambah nafsu makan
• Obat-obatan– antidepressants, obat anti kejang,
obat anti diabetes, antipsychotic, steroids, beta blockers, pil pengontrol kehamilan
Faktor Resiko• Predisposisi
– Obesitas bayi 26,5% obesitas remaja– Obesitas anak 50% obesitas remaja– Obesitas anak 33,3% obesitas dewasa– Obesitas remaja 80% obesitas dewasa
• Risiko genetik– Kedua ortu obesitas 80% anak obesitas– Salah satu ortu obesitas 40% anak obesitas– Ortu tidak obesitas 14% anak obesitas
Klasifikasi Berat Badan Lebih Dan Obesitas Berdasarkan IMT Dan Lingkar Perut Menurut Kriteria Asia Pasifik
Klasifikasi IMT (kg/m2) Risiko Ko-Morbiditas
Lingkar Perut
< 90 cm (Laki-laki)< 80 cm
(Perempuan)
≥ 90 cm (Laki-laki)≥ 80 cm
(Perempuan)
Berat badan kurang < 18.5 Rendah Sedang
Kisaran normal 18.5 – 22.9 Sedang Meningkat
Berat badan lebih ≥ 23.0
Berisiko 23.0 – 24.9 Meningkat Moderat
Obes I 25.0 – 29.9 Moderat Berat
Obes II ≥ 30 Berat Sangat berat
Kriteria Diagnosis• Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai
tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok: Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%.
Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.
Pemeriksaan Penunjang– Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian
tubuh diukur dengan jangka– Bioelectric impedance analysis, penderita berdiri diatas
skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.
– Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
– BOP POD, merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
Pemeriksaan Laboratorium
– Trigliserida > 150 mg/dl– HDL < 50 mg/dl pada pria dan < 40 mg/dl pada wanita– GDS > 126 mg/dl– Tekanan darah > 135/85 mmHg
Manajemen Berat Badan pada Pasien Overweight dan Obesitas
A. Manfaat Penurunan Berat Badan• Menurunkan perkembangan diabetes mellitus tipe 2 serta kardiovaskular• Menurunkan tekanan darah • Mengurangi kolesterol total, serum trigliserida, dan meningkatkan
kolesterol HDL• Mengurangi kadar glukosa darah serta HbA1cB. Tujuan Penurunan Bb• Tujuan awal terapi penurunan BB: menurunkan BB 10% dari BB awal
selama 6 bulan• Pasien yang tidak mampu menurunkan BB secara signifikan cegah
kenaikan BBc.Manajemen Berat Badan• Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh
penderita dan resiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI.
Cara Penentuan Status Gizi1. Basal Metabolisme Rate (BMR)
• energi yang dipergunakan oleh aktifitas alat-alat vital tubuh dan involunter
• BMR pria = 66 + (13.7 x BB kg ) + ( 5 x TB cm ) – ( 6,8 x u.thn )BMR Wanita = 655 + ( 9,6 x BB kg ) + ( 1,8 x TB cm ) – (4,7 x u.thn)
2. Activity Aktifitas ringan (50% dari energi BMR) dapat dilihat pada seseorang
yang hanya menggunakan otot tangan saja dalam beraktifitas. Aktifitas sedang (50-75% energi BMR ) yang dilihat adalah seseorang
yang selalu menfungsikan otot tangan dan kaki.Aktifitas berat (diatas 75% energi dari BMR) disamping seseorang
menggunakan otot tangan dan kaki juga menggunakan otot-otot badannya.
3. Spesifik Dinamik Action (SDA)• energi dari hasil metabolisme yang dipergunakan untuk efek
penguraian zat-zat gizi• SDA = 10% (BMR+Aktifitas)
Diet
• Tujuan diet :– Mencapai status gizi yang sesuai– Mencapai IMT 18-25 kg/m2– Penurunan BB 0.5-1 kg/minggu
• Asupan energi dikurangi 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan normal• Protein 1-1,5 g/kgBB/hari atau 15-20% energi total• Lemak 20-25% dari energi total• KH 55-65% energi total• Vitamin dan mineral sesuai kebutuhan• Cairan 8-10 gelas/hari
Strategi Penurunan Dan Pemeliharaan Bb
• AKTIVITAS FISIK– Membantu mencegah
kenaikan BB– Mengurangi resiko kv &
diabetes– Dapat dimulai dengan
aktivitas fisik ringan, kemudian intensitas ditingkatkan bertahap.
– Perlu motivasi– Kurangi sedentary dgn
cara beraktivitas fisik
• TERAPI PERILAKU– Strategi spesifik untuk
mengatasi hambatan yang muncul saat terapi diet & terapi fisik:
• Pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan & aktivitas fisik
• Manajemen stress• Stimulus control• Pemecahan masalah• Contigency management• Cognitive restructuring• Dukungan sosial
Farmakoterapi• Ada dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas :• Sibutramine
– Obat ini merubah persarafan di otak anda, yang membuat anda lebih cepat merasa kenyang
– Efek samping : meningkatkan tekanan darah, sakit kepala, mulut kering, konstipasi dan insomnia
– KI: hipertensi , PJK, gagal jantung kongestif, aritmia atau riwayat syok• Orlistat (Xenical)
– Cara kerja : mencegah penyerapan lemak dalam usus anda. Lemak yang tidak terserap akan dibuang bersama tinja
– Efek samping : peningkatan gerakan usus– Karena obat ini juga akan menyerap nutrisi selain lemak, dokter anda akan
menyarankan untuk mengkonsumsi multivitamin.
Gol. Cathecolamine anorectic Obat yg bekerja pada central serotoninergic pathway
• Diethylpropion• Phentermine• Mazindol• Phenylpropanolamine• Apisate• Duromine• Teronac
• Fenfluramin• Dexfenfluramin• Fluoexetine• Ponderal• Isomeride• Prozac
Kolesteramin Klofibrat Gemfibrozil Neomisin Sulfat Asam Nikotinat
Cara Kerja
Mengikat as. empedu
Sintesa kol. Menurun
Produk VLDL menurun
Absorpsi kol. dikurangi
Pelepasan as. Lemak bebas
Indikasi Tipe IIA, IIB Tipe III, IV dan V. Tipe II
kurang
TipeIII, IV dan V
Tipe IIA Semua tipe kecuali tipe I
Efek Samping
Sal cernaKonstipasiSteatore
Kulit merah, iritasi lidah +
perianal
Sal cernaBatu
empeduGang. Fungsi hati, libido
menurun, BB bertambah
Sal cerna, erupsi
kulitGang fungsi hati
Sal cerna,Kolik ususKerusakan ginjal, telinga
bila IV
Muka merah, pruritus,
hepatotoksik, Glukosa
intolerance, hipourikemia
Interaksi Obat
Gang. Absorpsi obat
klorotiazid, digitalis, Fe
Me+ efek hipopro-thrombin
antikoagulan
Me+ efek hipopro-thrombin
antikoagulan
Sinergis dengan anti-koagulan
Sinergis dengan obat vasodilatasi,
blokade ganglion
Tindakan Bedah• Horizontal banden gastroplasty• Vertical banded gastroplasty• Roux en Y gastric by pass• Gastric binding• Biliopancreatic by pass
• Apabila penatalaksanaan di atas tidak berhasil.• Operasi dipikirkan jika;
– Indeks massa tubuh (IMT) anda 40 atau >– IMT anda 35 sampai 39,9 dan anda mempunyai komplikasi lain
yang berhubungan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.• Efek samping :
– Pneumonia– Pembekuan darah – Infeksi– Penurunan berat badan yang terlalu cepat akan menghasilkan
batu empedu, hernia (pada tempat pemotongan)– Sindrom dumping, suatu kondisi dimana isi perut terlalu cepat
masuk ke usus halus, menyebabkan mual, muntah, diare, pusing dan berkeringat
Pencegahan• Mengubah jumlah makanan yang dimakan, ukuran makanan, waktu
makan (frekuensi) dan komposisi nutrisi khusus dari makanan itu.• Meningkatkan aktivitas fisik terutama yang melibatkan gerak
seluruh tubuh. Latihan fisik bukan hanya sekedar pengeluaran energi, tetapi dapat pula menekan nafsu makan, mengurangi stres, menekan tingkat serum insulin, menambah massa bukan lemak dalam tubuh, meningkatkan kapasitas penanganan karbohidrat, penurunan kemungkinan hiperensi, menurunkan serum trigliserid dan resistensi kerusakan tulang, serta meningkatkan rasio kolesterol lipoprotein yang dapat melindungi tubuh kita dari penyakit jantung.
• Untuk lebih menyempurnakan pencegahannya dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui apakah seseorang memiliki potensi untuk obesitas sehingga dapat dengan cepat dicegah.
Komplikasi
HIPERTENSI• Terjadi karena peningkatan
plasma darah • Pada orang yang obesitas
meningkat sebanyak 10-20% • Penyumbatan oleh lemak
sehingga jantung memompa darah dengan cepat dapat terjadi hipertensi.
• Tekanan darah tinggi atau di atas 140/90 mm Hg, tumumnya terdapat pada lebih dari sepertiga orang obesitas
• Penyakit Jantung KoronerObesitas dapat menyebabkan penyakit jantung koroner melalui berbagai cara, yaitu dengan cara perubahan lipid darah, yaitu – peninggian kadar kolesterol darah– kadar LDL meningkat (kolesterol jahat, yaitu zat yang mempercepat
penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah)– penurunan kadar HDL-kolesterol (kolesterol baik, yaitu zat yang
mencegah terjadinya penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah)
– hipertensi.• Stroke
Seiring dengan meningkatnya tekanan darah, gula dan lemak darah, maka orang obesitas sangat mudah terserang stroke karena adanya sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh lemak yang mengendap di pembuluh darah menyebabkan hipertensi kalau lama dibiarkan akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan menjadi pendarahan
• OsteoartritisBiasanya terjadi pada obesitas, umumnya pada sendi-sendi besar penyanggah berat badan, misalnya lutut dan kaki, yang akan membuat sendi bekerja lebih berat. Karena sendi tersebut bekerja dengan keras maka terjadi penurunan fungsi sendi.
• Batu EmpeduPada obesitas dengan BMI diatas 30 didapatkan kecenderungan timbul batu empedu dua kali lipat dibandingkan orang normal; pada obesitas dengan BMI lebih dari 45, ditemukan angka 7 kali lipat.
• Kanker PayudaraWanita yang telah menopause lebih berisiko mengalami kanker payudara. Ini terjadi karena pada wanita menopause yang obesitas terjadi peningkatan estrogen yang dihasilkan dari jaringan lemak. Karena jaringan lemak terlalu banyak maka menghasilkan estrogen dalam jumlah yang besar sehingga berpengaruh terhadap resiko kanker payudara.
OBESITAS ANAKA. DEFINISI Suatu keadaan terdapatnya penimbunan jaringan lemak tubuh secara
berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
B. EPIDEMIOLOGI •Prevalensi meningkat secara dramatis (perubahan masukan makanan, komposisi, ketersediaan, dan harga)
•Obesitas anak merupakan predisposisi terjadinya obesitas pada dewasa & timbulnya komorbiditas metabolik.
C. KLASIFIKASI •Obesitas primer: kegemukan yang terjadi tanpa sebab penyakit secara jelas tetapi disebabkan oleh interaksi faktor lingkungan dengan faktor genetik.
•Obesitas sekunder: obesitas yang kaitannya/timbulnya bersamaan dengan penyakit hormonal/suatu sindrom.
D. ETIOLOGI (FAKTOR RESIKO) • Obesitas primer: Interaksi faktor lingkungan (makan berlebihan/kurang
aktivitas fisis) dengan faktor genetik.
•Obesitas sekunder: Penyakit herediter familial/penyakit sistemik
Faktor yang tidak dapat
diubah
Genetik (leptin, MC4R, α-MSH)
Sindrom tertentu (Prader Wili, Beckwith-Wiedeman, Laurence-
Moon-Biedl)
Penyebab obesitas endogen anak
Hormonal Penanda diagnostik Hipotiroid TSH↑, T4↓
Hiperkortisolisme Dexameth supp test abnormalCortisol urine↑
Primary hyperinsulinism Insulin ↑, C-peptide ↑
Pseudohipoparatiroidisme Hipokalsemia, hiperfosfatemia, PTH↑
Kelainan hipotalamus Tumor, infeksi, trauma
Sindrom genetik Karakteristik yang terkait Prader Wili Obesitas, MR, nafsu makan↑, hipogonad, strabismus
Laurence-Moon-Biedl Obesitas, MR, retinopati pigmentosa, hipogonad, paraplegia spastic
Alstrom Obesitas, retinitis pigmentosa, tuli, DM,
Beckwith-Wiedeman Gigantisme, exomphalos, makroglosia, visceromegali
Soto’ Cerebral gigantisme, hipotonia, perkembangan motorik&kognitif terhambat
Weaver Infant overgrowth, bone age advance, muka khasPendek, webbed neck, obesitas,
Turner Kel jantung
Cohen Obesitas, MR, hipotonia, hipogonad,
Ruvalcaba MR, mikrosefal, hipogonad, brachy metapody, skeletal abnormal
Borjosen-Forsman-Lehmann Hipertrofi otot, acromegali, hepatomegali, acanthosis nigricans
Familial Lipodistrofi MR, hiper trigliserid, insulin resistance
E. PATOFISIOLOGI
F. DIAGNOSA
1. Anamnesis • Saat timbulnya obesitas (prenatal, early adiposity rebound,
remaja)• Riwayat tumbuh kembang yang mendukung obesitas endogen • Keluhan mengorok• Tidur tidak nyenyak• Nyeri panggul• Riwayat gaya hidup (pola makan & aktivitas fisis)• Riwayat keluarga dengan obesitas 2. Pemeriksaan fisis • Wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu rangkap, leher relatif
pendek, dada membusung dengan payudara membesar, perut membuncit, striae abdomen, pubertas dini, genu valgum
• Laki laki: penis tenggelam & ginekomastia • Pengukuran antropometri (IMT)• Pengukuran lingkar perut/pinggang • Penaksiran lemak tubuh: mengukuran tebal lipatan kulit
3. Pemeriksaan penunjang
• Laboratoris •Radiologis •Ekokardiografi •Tes fungsi paru
45
Kategori berdasarkan IMT pada Anak dan Remaja
Kategori BB/TB IMT TLKGizi kurang < 80% < P5Gizi baik 80-110% P5-84Gizi lebih 110-120% P85-94Obesitas > 120% ≥ P95 ≥ P95
G. PENCEGAHAN 1. Memperbaiki pola asuhan makan: sejak bayi anak tidak dirangsang nutrien-nutrien yang meningkatkan kadar insulin & memudahkan terjadinya resistensi insulin (gula-gula sederhana & lemak bebas)
2. ↑ aktivitas fisis terjadi keseimbangan insulin dengan counter regulatory hormon & ↑oksidasi lemak yang ditimbun
3. Mengenalkan pendidikan gizi sedini mungkin disekolah 4. Membatasi promosi makanan tidak sehat5. Melakukan inovasi produk makanan: membuat produk
makanan yang kurang efek insulinogeniknya tetapi cukup mengandung kalori, tidak tinggi lemak, & mempunyai rasa yang disukai anak.
6. Deteksi dini obesitas anak
H. TATALAKSANA
1. Target penurunan BB• Tahap 1 (pencegahan
obesitas): anak & keluarga diarahkan pada pola makan dasar sehat serta kebiasaan aktivitas dasar yang sehat perbaikan status IMT.
• Tahap 2: sama dengan tahap 1 namun target perilaku lebih sedikit & lebih banyak pada dukungan serta struktur yang diarahkan
• Tahap 3: ditingkatkan intensitas perubahan perilaku, frekuensi kunjungan & spesialis yang terlibat
• Tahap 4: intervensi intensif u/ yang mengalami obesitas berat.
2. Diet • < 2 thn: tidak
dianjurkan diet, > 2 thn dengan komplikasi ↓BB berkala: dianjurkan
• ↓BB: 20% restriksi makanan (soda, jus, kelebihan susu) & tidak mengkonsumsi makanan tinggi kalori (es krim, gorengan, chips
3. Aktifitas fisik • Mengurangi kegiatan
diam spt menonton TV, bermain video games & meningkatkan kegiatan jalan, bersepeda, olahraga diluar rumah
• Mengikuti aktifitas berkelompok dengan pelatih
4. Perubahan sikap
• Self monitoring: mencatat asupan makan & aktifitas fisik
• Pendidikan nutrisi: piramida makanan, pengertian makanan sehat
• Kontrol stimulus: tidak membiasakan makan sambil nonton TV, tidak makan didapur, mengontrol tipe & jumlah makanan
• Kebiasaan makan: mengambil separuh porsi makanan, makan pelan-pelan, menyisakan sedikit makanan di piring
• Aktifitas fisik: mengurangi nonton TV, main video games
5. Farmakoterapi
1. Obat yang mempengaruhi asupan energi (menekan nafsu makan, merangsang termogenesis pada jaringan adipose, ↑pengeluaran energi: sibutramin( ES hipertensi)
2. Obat yang mempengaruhi penyimpanan energi (menghambat absorbsi zat gizi): orlistat (menghambat lipase pankreas ↑pengeluaran TG pd feses), leptin, octreotide, metformin (↑pengikatan reseptor insulin)
3. Obat yang meningkatkan penggunaan energi
SINDROM METABOLIKLO 3
Metabolik sindrom• Dikenal sejak tahun 1940an. Pada tahun 1980-an ini
menjadi lebih jelas dan istilah Sindrom metabolisme (juga dikenal sebagai Sindrom X atau dysmetabolic Sindrom)
• Fitur utama Sindrom metabolisme – resistensi insulin– hipertensi (tekanan darah tinggi)– kolesterol tidak normal– Berat badan berlebihan atau gemuk.
Definisi Sindrom Metabolik
• Kondisi di mana seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kegemukan, kadar gula darah tinggi, dan kadar lemak darah tidak normal. Ketika kondisi-kondisi tersebut berada pada waktu yang sama pada satu orang, maka orang tersebut memiliki risiko menderita penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes.
Etiologi • Faktor genetik• Lingkungan :
– kegiatan tingkat rendah– gaya hidup santai– progresif berat
HUB OBES, DM, DAN HIPERTENSI
Sindrom Metabolik & Lipid
TG ↑ → HDL↓Insulin ↑→ HDL↓LDL partikel kecil ↑
Oksidatif stres lebih mudah terjadi
Aterogenik
Obese– Penurunan BB 5-10% sudah dapat memberikan perbaikan
profil metabolik. Penanganan yang terintegrasi dalam pengelolaan BB adalah diet, aktivitas fisik, perubahan perilaku (yang terpenting), obat (sibutramin dan orlistat).
– Sibutramin cara kerjanya di sentral memberi efek mengurangi asupan energi melalui efek mempercepat rasa kenyang dan mempertahankan pengeluaran energi setelah BB turun dapat memberi efek tidak hanya untuk penurunan BB tapi juga mempertahankan BB yang sudah turun.
– Untuk efek metabolik, pemberiannya setelah 24 minggu yang disertai diet dan aktivitas fisik, memperbaiki kadar trigliserida dan kolesterol HDL.
Hipertensi– HT merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. HT
mikrobalbuminuria yang dipakai sebagai indikator independen morbiditas kardiovaskular pada ps tanpa diabetes/HT.
– Enzim pengkonversi angiotensin dan penghambat reseptor angiotensin punya manfaat yang bermakna dalam meregresi hipertofi ventrikel kiri dibanding dengan penghambat beta adregenik, diuretik dan antagonis kalsium.
– Valsartan, suatu penghambat reseptor angiotensin, dapat mengurangi mikroalbuminuria yang diketahui sebagai faktor risiko independen kardiovaskular.
Intoleransi Glukosa – Intoleransi glukosa merupakan salah 1 manifestasi sindrom
metabolik yang dapat jadi awal suatu DM. Ada hubungan kuat antara TGT dan risiko kardiovaskular pada sindrom metabolik dan diabetes.
– Perubahan gaya hidup dan aktivitas fisik yang teratur efektif menurunkan BB dan TGT. Modifikasi diet secara bermakna memperbaiki glukosa 2 jam pasca prandial dan kadar insulin.
– Tiazolidindion punya pengaruh yang ringan tapi persisten dalam menurunkan TD sistolik dan diastolik. Obat ini dan metformin juga dapat menurunkan kadar asam lemak bebas.
– Pada Diabetes Prevention Program, penggunaan metformin dapat mengurangi progres diabetes sebesar 31% dan efektif pada ps muda dengan obesitas.
Dislipidemia – Dislipidemia terapi nya dengan perubahan gaya hidup yang
diikuti medikasi. Perubahan diet dan latihan jasmani saja tidak cukup berhasil mencapai target. Jadi obat + perubahan gaya hidup.
– Gemfibrozil tidak hanya memperbaiki profil lipid tapi juga menurunkan risiko KV.
– Fenofibrat secara khusus dipakai untuk turunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL, perbaikan profil lipid yang sangat efektif dan mengurangi risiko KV, menurunkan kadar fibrinogen.
– Fenofibrat + statin memperbaiki kadar trigliserida, kolesterol HDL dan LDL.